110
PESAN MORAL DALAM IKLAN TELEVISI Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue YEYEN NURIMBA Nomor Stambuk : 105650004915 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

PESAN MORAL DALAM IKLAN TELEVISI

Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

Versi Hidup Gue Cara Gue

YEYEN NURIMBA

Nomor Stambuk : 105650004915

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

ii

PESAN MORAL DALAM IKLAN TELEVISI

Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

Versi Hidup Gue Cara Gue

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Disusun dan Diajukan Oleh:

YEYEN NURIMBA

Nomor Stambuk : 1056500049 15

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

iii

Page 4: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

iv

Page 5: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

v

Page 6: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

vi

YEYEN NURIMBA. Pesan Moral dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika

Roland Barthes pada Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara

Gue)(dibimbing oleh Muhammad Yahya dan Amir Muhiddin).

Produk media yang mempunyai kemampuan mengubah pengetahuan,

sikap dan perilaku masyarakat salah satunya adalah iklan. Iklan adalah suatu

bentuk komunikasi antara produsen, konsumen dan khalayak dengan

memanfaatkan media massa, agar pesan dapat diterima khalayak secara global dan

serentak. Komunikasi iklan tersebut memuat informasi tentang keberadaan produk

melalui kata, gambar, tulisan dan suara yang dikemas sedemikian rupa dengan

tampilan yang menarik untuk mendorong khalayak melakukan pembelian

terhadap produk yang diiklankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan

mengangkat makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan

konotatif serta pesan moral yang terdapat pada iklan rokok Apache versi Hidup

Gue Cara Gue yang ditayangkan di media televisi. Mengangkat cerita tentang

kisah sukses seorang pria dalam usahanya meracik kopi. Untuk mengkaji masalah

tersebut secara menyeluruh dan mendalam, digunakan pendekatan kualitatif

deskriptif dan analisis semiotika Roland Barthes. Semiotika dianggap tepat untuk

mengetahui atau mengurai sesuatu yang ada dibalik pemaknaan tanda dari iklan.

Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa makna penanda (signifier), petanda

(signified), denotatif dan konotatifnya tercantum dalam beberapa tanda seperti

kopi, manusia, daerah NTT, serta ekspresi wajah dan usaha pantang menyerah.

Pesan moral yang disampaikan yaitu dibutuhkan sifat yang ulet dan pantang

menyerah ketika hendak menggapai kesuksesan, percaya terhadap kemampuan

yang kita miliki sebagai penunjang untuk memperbaiki hidup kita menjadi lebih

baik lagi serta bersyukur atas apapun hasil yang kita dapatkan karena baik

buruknya sesuatu yang terjadi pada diri kita merupakan hal yang sudah diatur oleh

Allah SWT.

Kata Kunci: Iklan, Pesan Moral, Semiotika.

Page 7: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

vii

KATA PENGANTAR

Tiada kata indah yang patut diucapkan seorang hamba kepada Sang

Pencipta atas segala cinta kasih-Nya yang tak terhingga dan nikmat-Nya yang tak

berujung sehingga kita mampu melewati hari-hari yang penuh makna, dan

memberi kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pesan Moral dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Iklan

Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue)” Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini dapat terwujud

atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah tulus memberikan

sumbangan berupa pikiran, motivasi, dan nasehat. Untuk semua itu dengan

kerendahan hati pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

Kedua orang tua penulis, Ibu Nurhaeni dan Bapak Alm. Bambang Thatet Prayogo

yang telah membesarkan dan mendidik penulis secara ikhlas serta memberikan

motivasi dan doa yang tiada henti-hentinya. Terimakasih juga untuk saudara

sedarah penulis Tenri Malinton, Niken Trimurti dan Nur Khair Purqan yang selalu

menyayangi dan memberi semangat untuk terus melanjutkan pendidikan setinggi

mungkin kepada saya selaku kakaknya.

Page 8: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

viii

Selanjutnya pada kesempatan ini, tak lupa penulis mengucapkan penghargaan dan

ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuannya terutama kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Yahya, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Dr.

Amir Muhiddin, M.Si selaku Pembimbing II ditengah kesibukan yang begitu

padat selaku tenaga pengajar dan berbagai kesibukan lainnya, tetapi beliau

masih sempat meluangkan waktunya untuk membimbing penulis secara

intensif, mengoreksi naskah skripsi serta mendorong agar penulis dapat

menyelesaikan studi dengan cepat. Penghargaan yang sangat tinggi kepada

beliau atas keteladanan yang diberikan baik sebagai pribadi maupun sebagai

pembimbing.

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE, MM selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Segenap Dosen serta staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan dan pelayanan kepada penulis selama menempuh pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Sahabat-sahabat PBS Nurhidayati, Nurul Fadhillah (Uyyun), Marwah

Rahman, Asmita Handyani, Febi Ayu Lestari dan Wa Ode Nur Asyifah, yang

selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

Page 9: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

ix

Page 10: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ................................................................................. ii

Halaman Persetujuan ............................................................................................ iii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ...................................................... v

Abstrak .................................................................................................................. vi

Kata Pengantar...................................................................................................... vii

Daftar Isi ............................................................................................................... xi

Daftar Tabel .......................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Komunikasi Massa ................................................................. 9

B. Pesan Moral ....................................................................................... 24

C. Semiotika............................................................................................ 30

D. Kerangka Pikir ................................................................................... 37

E. Fokus Penelitian................................................................................. 39

F. Deskripsi Fokus Penelitian................................................................ 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Objek Penelitian ............................................................. 42

B. Jenis dan Tipe Penelitian ................................................................... 42

C. Sumber Data....................................................................................... 43

D. Informan Penelitian ........................................................................... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 44

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 46

G. Keabsahan Data ................................................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue ........ 50

B. Makna Penanda (signifier), Petanda (signified), Denotatif dan

Konotatif Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue ......... 54

Page 11: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

xi

C. Pesan Moral dalam Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue

Cara Gue ........................................................................................... 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 84

B. Saran .................................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tanda Roland Barthes ......................................................................... 33

Tabel 2.2 Kerangka Pikir ..................................................................................... 39

Tabel 3.1 Informan Pendukung ........................................................................... 44

Tabel 4.1 Scene 1-2 .............................................................................................. 56

Tabel 4.2 Scene 3-4 .............................................................................................. 57

Tabel 4.3 Scene 5-6 .............................................................................................. 59

Tabel 4.4 Scene 7-8 .............................................................................................. 61

Tabel 4.5 Scene 9-10 ............................................................................................ 63

Tabel 4.6 Scene 11-12 .......................................................................................... 67

Tabel 4.7 Scene 13 ............................................................................................... 70

Tabel 4.8 Analisis Bentuk Pesan Moral .............................................................. 79

Tabel 4.9 Analisis Bentuk Pesan Moral .............................................................. 79

Tabel 4.10 Analisis Bentuk Pesan Moral............................................................ 80

Tabel 4.11 Analisis Bentuk Pesan Moral............................................................ 81

Tabel 4.12 Analisis Bentuk Pesan Moral............................................................ 82

Page 13: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi dalam kehidupan manusia

pada abad ke 21 ini telah mengalami banyak peningkatan. Banyak hal

penting yang terjadi pada abad ini yang berkaitan dengan pemanfaatan

teknologi. Keterlibatan teknologi yang hampir memasuki semua aspek

kehidupan menunjukkan perannya yang dominan. Sekarang hampir tidak

ada kehidupan sosial dan budaya yang tidak bersentuhan dengan

teknologi. Teknologi tersebut tidak lepas dari yang namanya sebuah media

komunikasi.

Saat ini media komunikasi memiliki jumlah yang sangat banyak,

ada yang dalam bentuk tradisional dan juga bentuk modern seperti yang

banyak digunakan saat ini. Untuk mencapai target komunikasi kita dapat

menggunakan salah satu media bahkan menggabungkan beberapa media

sekaligus. Hal tersebut tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, pesan

yang ingin disampaikan serta teknik yang akan digunakan. Untuk

memberikan tampilan penyampaian yang komplit dapat dengan melalui

media audio visual yang bisa ditangkap secara lengkap.

Media audio visual menyajikan informasi dalam bentuk gambar

dan juga suara. Pada dasarnya unsur-unsur visual atau gambar memiliki

peran penting dalam keberhasilan informasi yang disampaikan, karena

audio atau suara sifatnya hanya sebagai pendukung untuk memperjelas

Page 14: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

2

informasi yang belum ada dalam gambar. Penyajian informasi melalui

media audio visual sering kita temukan terdapat pada teknologi

komunikasi massa media televisi.

Televisi merupakan media massa elektronik paling efektif dan

banyak diminati masyarakat, karena melibatkan penerima pesan dalam

skala jumlah banyak serta tersebar dalam area geografis yang luas. Serta

pesan yang disampaikan dapat diterima serentak pada satu waktu yang

sama. Pengiklanan di media televisi hingga saat ini masih dianggap cara

yang paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia

yang masyarakatnya masih menggemari mindeddimana produk yang

pernah muncul di iklan televisi lebih digemari dari pada yang tidak di

iklankan di televisi. Disamping itu, berpengaruh tidaknya pemirsa akan

penyajian iklan sangat ditentukan oleh sejauhmana iklan televisi mampu

dikemas secara menarik untuk memperoleh minat khalayak.

Untuk itu diperlukan gagasan yang cemerlang. Gagasan-gagasan

tersebut juga sangat diperlukan dalam rencana iklan agar potensi dari

setiap media-media komunikasi dapat diterima secara positif. Rencana

iklan harus direncanakan dan dilaksanakan secara serius. Iklan yang baik

merupakan perpaduan sumber daya yang memadai dan strategi yang tepat.

Tayangan iklan televisi saat ini banyak menggunakan

imagesebagai tampilan utama yang lebih ditonjolkan dalam menawarkan

produk kepada pemirsa, sehingga menutupi informasi yang sebenarnya

mengenai produk karena kuatnya pencitraan produk yang ingin dibangun.

Page 15: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

3

Hal tersebut terkadang membuat alur cerita iklan menjadi tidak selaras

dengan imajinasi yang ditampilkan. Dalam perjalanannya sebagai

penggerak industrialisasi, iklan bukanlah sebuah karya kreatif yang bisa

bebas berekspresi dan bereksplorasi. Hal itu disebabkan karena iklan harus

tunduk dan patuh pada aturan-aturan yang diminta oleh klien dan harus

tunduk pada peraturan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pemegang

kekuasaan tertinggi mengenai penyiaran. Dan ini dapat disimpulkan

bahwa terdapat hal-hal yang membatasi kreativitas dalam pembuatan

iklan. Hal itulah yang terjadi pada iklan rokok sekarang ini.

Dari sekian banyak iklan produk komersial yang ditayangkan di

media televisi, memang terdapat perbedaan antara iklan produk rokok dan

non rokok. Sudah menjadi rahasia umum dimana penyajian iklan rokok

harus dikemas semenarik mungkin meskipun isinya jauh melenceng dan

tidak ada hubungannya dengan mengiklankan produk rokok itu sendiri.

Iklan rokok mempunyai keterbatasan dalam memvisualisasikan

produknya.

Hal itu disebabkan karena ketatnya peraturan penayangan iklan

rokok oleh pemerintah. Iklan rokok hanya boleh menampilkan citra

produk tanpa adanya perwujudan dari produk rokok, ini telah diatur dalam

UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran pasal 46 ayat 3 huruf c serta

frekuensi penayangan iklan rokok pun juga terbatas, seperti yang

tercantum dalam PP No. 19 tahun 2003 pasal 16 ayat 3 dimana iklan rokok

hanya dapat ditayangkan pada pukul 21.30 sampai 05.00. Hal tersebut

Page 16: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

4

membuat para pembuat iklan rokok di televisi harus berpikir kreatif dalam

pembuatan iklan serta tidak sembarangan dalam mendistribusikan

iklannya di media televisi.

Pada kenyataannya dibalik ketatnya peraturan mengenai

penayangan iklan rokok, justru iklan rokok memiliki keleluasaan untuk

tampil lebih menonjol dibandingkan iklan produk non rokok. Hal ini

terlihat dari maraknya iklan rokok yang muncul sekarang ini dengan

mengedepankan penyampaian pesan yang mengandung multi makna.

Sekarang ini, iklan rokok banyak mengangkat cerita realitas sosial

dalam masyarakat yang sarat akan pesan moral didalamnya, seperti iklan

rokok A Mild versi “roda” yang menceritakan mengenai langkah awal

akan menentukan hasil akhir, iklan rokok LA Lights versi “yang lain

bersandiwara, gue apa adanya” menceritakan seorang pejabat yang sedang

berorasi mengenai kebohongan visi dan misi simpati serta iming-iming

janji yang diobral demi mendapatkan dukungan dari rakyat, dan iklan

rokok Djarum 76 versi “gayus tambunan” menceritakan mengenai isu

pungli (pungutan liar) atau sogokan yang kerap dilakukan oleh oknum

birokrat Indonesia.

Dari sekian banyaknya iklan rokok yang tidak lepas dari

pengawasan ketatnya peraturan penayangan, salah satunya adalah iklan

rokok Apache. Meskipun dalam sisi penayangannya terbatas, namun iklan

tersebut tetap mampu menunjukkan eksistensinya di belantika perkilanan

Page 17: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

5

televisi Indonesia. Iklan rokok Apache merupakan salah satu diantara

sekian banyak iklan rokok tematis yang mempunyai ide tersendiri.

Dalam beberapa bulan terakhir, iklan rokok Apache sering kita

jumpai di layar televisi adalah iklan yang menampilkan cerita kesuksesan

seorang robusta kopi. Dalam iklan yang ber tag-line “Hidup Gue Cara

Gue” itu juga terdapat kalimat “Apa yang lebih gak masuk akal dari cara

gue yang beda, adalah disaat lo gak punya cara sama sekali” yang secara

verbal dapat memberikan semangat untuk terus berjuang dalam meraih

kesuksesan. Dengan kalimat tersebut menjadikan iklan Apache menarik

oleh khalayak. Selain itu, banyak sekali interpretasi simbol-simbol dan

tanda yang terdapat pada iklan tersebut yang sarat akan makna yang

mengandung pesan moral.

Berawal dari situlah akhirnya penulis menjadikan iklan rokok

Apache versi “Hidup Gue Cara Gue” sebagai objek penelitian. Selain itu,

ketertarikan penulis pada pemilihan iklan rokok Apache versi “Hidup Gue

Cara Gue” sebagai objek penelitian karena simbol, relasi tanda dan

pemaknaan tanda yang ada pada iklan tersebut menarik untuk ditafsirkan,

diteliti dan dikaji secara semiotika.

Semiotika merupakan metode yang dipakai untuk menganalisis

tanda-tanda. Semiotika mempelajari studi tentang bahasa dan bagaimana

bahasa menjadi pengaruh dominan yang membentuk persepsi dan pikiran

manusia. Semiotika juga merupakan alat untuk menganalisis gambar-

gambar. Dengan pendekatan semiotik nantinya diharapkan dapat diketahui

Page 18: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

6

bagaimana dasar terbentuknya ide iklan yang didalamnya terdapat relasi

perpaduan antara simbol dan tanda-tanda yang terdapat pada iklan.

Dalam pembuatan iklan Apache versi “Hidup Gue Cara Gue”

membutuhkan peran besar dari kreativitas pembuat iklan yang secara

subyektif membentuk dan merelasikan simbol dan tanda yang ada pada

iklan dengan realitas cerita yang mengandung pesan moral. Banyak makna

yang terkandung dibalik ide kreatif iklan tersebut dan pemirsa hanya

menangkapnya sebagai cerita motivasi yang terjadi dalam masyarakat saja.

Oleh karena itu, peneliti ingin menguraikan secara mendalam makna yang

terkandung secara jelas maupun tersembunyi dibalik iklan Apache versi

“Hidup Gue Cara Gue” dengan menggunakan sistem tanda dalam iklan

untuk mengkajinya dalam perspektif semiotik.

Dengan ini, pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan

sebagai metodologi untuk mengupas dan menguraikan unsur pemaknaan

tanda yang terkandung dalam iklan dan menafsirkannya. Berdasarkan

uraian diatas maka pada penelitian ini penulis tertarik untuk mengangkat

judul Pesan Moral dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Roland

Barthes pada Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif

dan konotatif pada iklan rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue?

Page 19: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

7

2. Bagaimana pesan moral dalam iklan rokok Apache Versi Hidup Gue

Cara Guepada media televisi?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana telah diketahui maka dari itu penulis melakukan

penelitian ini dengan tujuan untuk :

1. Untuk mengetahui makna penanda (signifier), petanda (signified),

denotatif dan konotatif pada iklan rokok Apache Versi Hidup Gue

Cara Gue.

2. Untuk mengetahui pesan moral dalam iklan rokok Apache Versi Hidup

Gue Cara Gue pada media televisi.

D. Kegunaan Penelitian

Dilakukannya penelitian ini tentunya untuk memberikan manfaat

bagi penulis maupun pihak lain yang memerlukannya. Adapun manfaat

dari penelitian ini adalah :

1. Kegunaan secara teoritis:

a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam memberikan

kontribusi yang positif dalam pengembangan studi ilmu

komunikasi khususnya semiotika.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penggambaran yang

lebih jelas mengenai pesan moral dalam iklan rokok Apache Versi

Hidup Gue Cara Gue.

Page 20: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

8

2. Kegunaan secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran

bagi para pembuat iklan agar dapat membuat iklan yang lebih kreatif,

syarat akan makna dan sesuai dengan etika budaya masyarakat

sehingga kedepannya dapat menghasilkan iklan yang lebih berkualitas.

Page 21: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Komunikasi Massa

1. PengertianKomunikasi Massa

Pada dasarnya, komunikasi massa merupakan komunikasi yang

dilakukan melalui media massa (media cetak dan elektronik). Definisi

komunikasi massa menurut Bittner (Hendraswari, Hera, 2016, h:12), yakni

komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat dipahami

bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa. Apabila

komunikasi tersebut tidak menggunakan media massa dalam

penyampaiannya, maka tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi

massa.Massa dalam arti komunikasi massa lebih merujuk pada penerimaan

pesan yang berkaitan dengan media massa. Massa yang dimaksud ialah

menunjuk kepada audience, penonton, pemirsa atau pembaca.

Berdasarkan sifat-sifat komponen, komunikasi massa mempunyai

ciri-ciri khusus sebagai berikut: Pertama, berlangsung satu arah dimana

dalam komunikasi massa feed back akan diperoleh setelah komunikasi

berlangsung serta kurang memungkinkan terjadinya dialog antara

pengirim dan penerima. Kedua, komunikator dalam komunikasi massa

melembaga karena seorang komunikator dalam media massa bertindak

atas nama lembaga dan hampir tidak memiliki kebebasan individual.

Page 22: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

10

Ketiga, pesan-pesannya bersifat umum karena pesan yang disampaikan

melalui media massa pada umumnya ditujukan untuk orang banyak atau

khalayak. Keempat, melahirkan keserempakan karena informasi yang

disampaikan akan diterima oleh orang banyak pada waktu yang

bersamaan. Kelima, komunikan dalam komunikasi massa bersifat

heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda

berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar

belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi (Zami Azari, M, 2014, h:

153).

2. Pengertian Media Massa

Pengertian media massa sangatlah luas. Media massa dapat

diartikan sebagai segala bentuk media atau sarana komunikasi untuk

menyalurkan dan mempublikasikan berita kepada masyarakat (Musthopa,

RMA, 2017, h:12). Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi

kebutuhan manusia akan informasi maupun hiburan. Media massa

merupakan hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam

komunikasi massa.

Jika dilihat dari bentuknya, media massa dikelompokkan menjadi

dua, yaitu media cetak yang mencakup surat kabar, majalah, buku dan

brosur, kemudian media elektronik seperti radio, televisi, film, slide dan

video. (Shanty, AP, 2015, h: 8). Terdapat satu tambahan media massa saat

ini, yaitu internet. Saat ini media massa telah memenuhi keseharian hidup

Page 23: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

11

masyarakat tanpa disadari kehadiran maupun pengaruhnya. Media massa

menyajikan informasi, menghibur, bahkan terkadang dapat mengganggu

khalayak. Berangkat dari penjelasan diatas, maka ditarik kesimpulan

bahwa media massa merupakan saluran komunikasi massa yang berguna

untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada khalayak secara

serentak. Media massa dapat mempengaruhi hampir seluruh aspek

kehidupan masyarakat, sosial, budaya, ekonomi dan politik.

Karkteristik media massa dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

Pertama, bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri

dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan data, pengelolaan

sampai pada penyajian informasi. Kedua, bersifat satu arah, artinya

komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog

antara pengirim dan penerima. Kalaupun terjadi reaksi atau umpan balik,

biasanya memerlukan waktu dan tertunda. Ketiga, meluas dan serempak,

artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki

kecepatan. Bergerak secara luas dan stimultan, dimana informasi yang

disampaikan akan diterima oleh orang banyak pada saat yang sama.

Keempat, bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa

sajadan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku bangsa

(Musthopa, RMA, 2017, h:12-13).

Menurut Dennis McQuail (1987) dalam (Shanty, AP, 2015, h: 9-

10) memberikan beberapa asumsi pokok tentang peran atau fungsi media

di tengah kehidupan masyarakat saat ini, antara lain:

Page 24: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

12

a. Media merupakan sebuah industri. Media terus berkembang

seiring dengan perkembangan teknologi dan menciptakan

lapangan kerja, barang, dan jasa. Di sisi lain, industri media

tersebut diatur oleh masyarakat.

b. Media berperan sebagai sumber kekuatan yaitu alat kontrol

manajeman dan inovasi dalam masyarakat. Komunikator

menjadikan media sebagai pengganti kekuatan, tameng, atau

sumber daya lainnya dalam kehidupan nyata.

c. Media menjadi wadah informasi yang menampilkan peristiwa-

peristiwa kehidupan masyarakat, baik dari dalam negeri

maupun internasional.

d. Media berperan sebagai wahana pengembangan budaya.

Melalui media seseorang dapat mengembangkan

pengetahuannya akan budaya lama, maupun memperoleh

pemahaman tentang budaya baru. Misalnya gaya hidup dan

tren masa kini yang semuanya didapat dari informasi di media.

e. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang

dikombinasikan dengan berita dan tayangan hiburan. Media

telah menjadi sumber dominan bagi individu dan kelompok

masyarakat.

Media massa memiliki fungsi yang beragam, akan tetapi pada

dasarnya media massa berperan sebagai saluran dalam penyampaian

informasi atau pesan. Tentang bagaimana peran media selanjutnya

Page 25: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

13

ditentukan oleh jenis media itu sendiri dan bagaimana cara penggunaan

media oleh khalayak. Perkembangan teknologi komunikasi massa

menimbulkan efek media massa terhadap khalayaknya. Efek komunikasi

massa yang timbul dapat dilihat dari adanya perubahan sikap dan

pandangan dari khalayak. Efek komunikasi massa menurut Steven H.

Chafee dalam (Haryono, Rahayu Try, 2016) ada lima efek komunikasi

massa, antara lain:

a. Komunikasi massa memberikan efek ekonomis, kehadiran

media massa menggerakkan berbagai usaha produksi distribusi

dan jasa media massa.

b. Komunikasi massa memberikan efek sosial, efek sosial

berkenaan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial

akibat kehadiran media massa.

c. Komunikasi massa memberikan efek penjadwalan kegiatan.

d. Komunikasi massa sebagai tempat menyalurkan perasaan

tertentu, orang menggunakan media massa untuk memuaskan

kebutuhan psikologis dan untuk menghilangkan perasaan tidak

enak seperti kesepian, marah, kecewa, dan sebagainya.

e. Komunikasi massa menumbuhkan perasaan orang terhadap

media, kehadiran media massa bukan saja menghilangkan

perasaan tetapi juga menumbuhkan perasaan tertentu.

Seseorang mempunyai perasaan positif seperti senang, suka,

dan perasaan negatif seperti tidak senang, tidak suka, mungkin

Page 26: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

14

erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media

tersebut. Pesan positif dan negatif seseorang terhadap media

boleh jadi dikarenakan isi pesan atau jenis media itu sendiri.

3. Iklan

a. Pengertian Iklan

Menurut Kotler & Armstrong dalam (Hamzah, Muhammad

Ismail, 2018, h:10) iklan adalah segala bentuk presentasi, promosi,

ide yang bersifat non pribadi terkait barang atau jasa dan

memerlukan biaya yang terukur. Menurut Morissan dalam

(Hamzah, Muhammad Ismail, 2018, h:10) iklan adalah satu

instrumen promosi yang penting, terutama bagi perusahaan yang

memproduksi barang atau jasanya untuk masyrakat luas. Iklan juga

adalah hal yang banyak dibicarakan orang karena jangkauannya

cukup luas.

Sedangkan menurut Dyer dalam (Masrukhi, Moh, 2014, h:

128) iklan diartikan sebagai sarana untuk menarik perhatian

seseorang terhadap sesuatu atau untuk menginformasikan sesuatu.

Secara normatif, periklanan merupakan salah satu bentuk khusus

komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Iklan adalah

bentuk penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara

nonpersonal melalui media untuk ditujukan pada komunikan

dengan cara membayar. Iklan memberikan informasi dan

membujuk khalayak ramai agar membeli produk-produk yang

Page 27: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

15

ditawarkan. Iklan harus dapat mempengaruhi pemilihan dan

keputusan pembeli (Helmy, Abid, 2012, h:13).

Menurut Tinarbuko dalam (Helmy, Abid, 2012, h:14),

sebagai salah satu perwujudan kebudayaan massa, iklan tidak

hanya bertujuan menawarkan dan mempengaruhi calon konsumen

untuk membeli barang atau jasa. Iklan juga turut memberikan nilai

tertentu yang secara terpendam terdapat di dalamnya.

Secara umum orang awam mengatakan iklan adalah jualan

atau usaha menjual produk, barang atau jasa kepada khalayak.

Pada prinsipnya iklan adalah sarana komunikasi dalam rangka

menyajikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa yang

dilakukan oleh komunikator dalam hal ini perusahaan atau

produsen kepada komunikan yang dalam hal ini publik, khususnya

pelanggannya melalui media non personal yaitu media massa.

Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk

memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba

atau mengikuti pesan yang ada dalam iklan tersebut, dapat berupa

aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan

(Marhaeni K, Dian, 2019, h: 3).Jadi, iklan adalah suatu usaha

untuk memberikan informasi, meyakinkan atau membujuk orang

banyak melalui bahasa dan disertai gambar ilustrasi agar calon

konsumen menyukai, memilih, dan kemudian membeli barang

Page 28: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

16

yang sedang diiklankan serta iklan juga harus dapat menggugah

atau menggelitik serta mudah diingat.

b. Unsur-Unsur Iklan Televisi

Didalam iklan terdapat berbagai unsur yang saling

mendukung. Unsur-unsur tersebut adalah unsur verbal (teks) dan

unsur nonverbal (gambar dan ilustrasi). Kedua unsur inilah yang

menjadi penggerak suatu iklan dan memberi ruh kepada iklan.

Unsur- unsur tersebut merupakan hasil kreasi atau modifikasi yang

ditata dengan baik dan terpadu supaya dapat menarik perhatian

calon konsumen (Masrukhi, Moh, 2014, h: 129).

Terdapat dua unsur dalam sebuah iklan televisi, yakni audio

dan visual. Audio meliputi susunan dari kata-kata yang diucapkan,

musik, dan suara-suara lain. Visual adalah bagian yang bisa dilihat

pada layar televisi. Iklan televisi dapat dikategorikan sebagai iklan

yang menggunakan aksi, emosi, dan demonstrasi untuk

menciptakan pesan yang menarik dan menancap dibenak khalayak,

(Dianti, Dyah Erza, 2013, h:13). Tidak hanya memiliki dua unsur,

yaitu audio-visual saja iklan televisi juga memiliki taktik kreatif

yang lebih kompleks daripada media lain. Taktik kreatif dalam

iklan televisi menurut Burnet dalam (Dianti, Dyah Erza, 2013,

h:13):

Page 29: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

17

1) Audio

Elemen audio mempunyai batasan pada suara (voice),

music, jingle serta sound effect.Keempat elemen ini menjadi

satu kesatuan yang berupaya menciptakan mood yang

baik.Pertama, voice meliputi narasi yang tidak ada dalam layar

dimana audience tidak dapat melihat orang yang berbicara

namun dapat mendengar (announcer).Voice biasanya

menginformasikan nama brand, slogan brand, ataupun

keunggulan produk yang ditawarkan. Kedua, music berperan

sebagai backsound yang berfungsi untuk menciptakan mood

bagi iklan tersebut sehingga tercipta iklan yang menarik.

Penciptaan musik yang menarik akan menarik audience untuk

memperhatikan iklan tersebut. Music dalam iklan tidak sekedar

musik semata, didalamnya selalu terkandung makna dimana

makna tersebut mengandung pesan yang ingin disampaikan

kepada audience.Selain itu biasanya pengiklan meminjam

musik yang sudah popular dan familiar di benak audience

supaya iklan tersebut mampu diterima dengan mudah dibenak

audience. Musik membentuk berbagai fungsi komunikasi,

meliputi cara menarik perhatian, menjadikan konsumen berada

dalam perasaan yang positif, membuat konsumen lebih dapat

menerima pesan-pesan dalam iklan, dan bahkan

mengkomunikasikan arti produk-produk yang diiklankan.

Page 30: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

18

Ketiga, jingle adalah suatu kalimat atau lagu yang menarik,

jingle berisi segala informasi tentang produk yang diiklankan.

Jingle berisikan pesan singkat akan produk dan slogan dari

produk tersebut, selain itu jingle juga berfungsi untuk

mengidentifikasikan produk yang biasanya dimunculkan pada

akhir pesan. Keempat, sound effect berfungsi untuk

menguatkan pesan iklan dan menggambarkan alur cerita.Ada

beragam sound effect yang digunakan dalam iklan, selain

digunakan untuk menguatkan iklan sound effect juga berfungsi

untuk menguatkan mood iklan tersebut.

2) Visual

Elemen visual iklan harus menarik perhatian dan

menyampaikan gagasan ide kreatif untuk menghasilkan iklan

yang efektif.Elemen visual meliputi sesuatu yang dapat dilihat

dalam iklan televisi.Elemen visual meliputi warna dan alur

cerita.

3) Talent

Talent mempunyai fungsi sebagai penarik perhatian dalam

iklan, talent iklan juga disesuaikan dengan konsep iklannya

supaya iklan tersebut menjadi lebih menarik.Talent biasanya

berasal dari orang biasa atau kalangan selebritis.Talent

biasanya menjelaskan fungsi produk ataupun keberadaan

produk.

Page 31: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

19

4) Props

Props merupakan tampilan bentuk produk yang

ditayangkan dalam iklan.Tampilan produk ini diharapkan

mampu membantu peningkatan pengetahuan audience terhadap

produk yang diiklankan.Misalnya melalui logo dan bentuk

kemasan produk.

5) Setting

Setting atau latar belakang merupakan tempat atau lokasi

dimana iklan tersebut dibuat.Setting dapat dibuat dalam studio

dengan menyetting studio sedemikian rupa sesuai dengan

konsep iklannya ataupun diluar studio atau outdoor sesuai

dengan konsep iklannya.

6) Graphics

Graphics adalah effect tambahan diluar pengambilan teknis

gambar, selain itu graphic juga merupakan penggabungan

beberapa elemen visual seperti warna, ilustrasi dan teks

kedalam satuan iklan melalui teknologi komputer. Sebagai

contoh adalah running teks dalam iklan, mendesain bentuk

huruf dalam iklan akan mempengaruhi emosional yang cukup

kuat.

7) Pacing

Pacing merupakan elemen yang berusaha mendiskripsikan

gerakan iklan (motion) setiap frame iklannya terkait dengan

Page 32: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

20

elemen iklan lainnya baik alur cerita dan pesan yang

disampaikan maupun backsound iklan. Misal saja ketika iklan

akan menampilkan pesannya melalui teks atau visual

produknya, gerakan iklan akan melambat supaya audience bisa

lebih melihat dan mengenalnya.

c. Jenis-Jenis Iklan

Berdasarkan tujuannya, iklan dibedakan menjadi dua jenis

yakni iklan komersial atau biasa disebut dengan iklan bisnis dan

iklan non komersial.Iklan komersial bertujuan untuk mendapatkan

keuntungan ekonomi, tujuan utamanya adalah meningkatkan

penjualan.Iklan komersial terbagi menjadi tiga jenis, pertama iklan

konsumen bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bisnis dimana

pesan iklan ditujukan kepada konsumen akhir yaitu pengguna

terakhir suatu produk. Kedua, iklan bisnis adalah iklan yang

disampaikan dengan maksud mendapatkan keuntungan ekonomi

dimana sasarannya adalah seseorang atau lembaga yang akan

mengolah atau menjual produk kepada konsumen terakhir. Ketiga,

iklan profesional adalah iklan yang disampaikan dengan tujuan

mendapatkan keuntungan bisnis dimana khalayak sasaran iklan

adalah segmen khusus, yaitu para profesional.

Iklan non komersial adalah iklan yang digunakan untuk

menginformasikan, membujuk atau mendidik khalayak yang tujuan

akhirnya tidak untuk mencari keuntungan ekonomi melainkan

Page 33: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

21

untuk keuntungan sosial.Keuntungan sosial yang dimaksud adalah

tambahan ilmu,kesadaran masyarakat terhadap perkara yang

diiklankan, serta mencari citra di mata masyarakat.

Secara khusus, berdasarkan media yang digunakan, iklan

dapat dibagi menjadi beberapa jenis salah satunya adalah iklan

televisi.Sesuai karakteristiknya iklan televisi mengandung unsur

suara, gambar dan gerak.Oleh karena itu pesan yang disampaikan

sangatlah menarik perhatian dan empresif.

Berdasarkan bentuknya, iklan televisi dapat dikelompokkan

dalam beberapa jenis, pertama live action merupakan video klip

iklan yang melibatkan unsur gambar, suara dan gerak secara

bersama. Kedua, animationmerupakan iklan yang dibangun

berdasarkan gambar-gambar kartun dua dimensi maupun tiga

dimensi yang digambar dengan keterampilan tangan atau animasi

komputer.

Ketiga, stop action merupakan iklan televisi yang wujudnya

berupa perpaduan antara live action dan teknik animasi sehingga

menghasilkan efek dramatik iklan, dimana ilustrasi yang rumit bisa

digambarkan dengan bagus dan menarik. Keempat, music

merupakan iklan yang dibungkus dalam alunan musik yang

menjadi kekuatan pesan iklan. Kelima, superimposed merupakan

iklan televisi berwujud gambar iklan yang ditontonkan di atas

Page 34: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

22

gambar lain, gambar yang terlihat biasanya diperlihatkan pada

bagian pojok layar, sementara siaran televisi tetap berjalan.

Keenam, sponsor program merupakan iklan televisi yang

dimana pihak pengiklan atau sponsor membiayai program acara

televisi tertentu dan yang menjadi imbalannya bisa menyampaikan

pesan iklan dengan lebih variatif.Ketujuh, running text merupakan

iklan yang pesannya ditampilkan keluar masuk secara perlahan,

dari sisi kanan keluar sisi kiri.Biasanya running text ada disebelah

bawah layar dan acara utamanya tetap berjalan.

Kedelapan, property endorsement merupakan iklan yang

berwujud dukungan sponsor yang ditonton melalui berbagai bab

yang digunakan menjadi kelengkapan properti siaran atau berbagai

bab yang dipakai para artis atau penyiar. Kesembilan, caption

merupakan iklan yang mirip dengan superimposed namun pesan

yang digunakan hanya berupa tulisan. Umumnya digunakan untuk

mendukung iklan property endorsement.

Kesepuluh, backdrop merupakan iklan televisi dimana

pesan iklan ditontonkan pada latar belakang acara yang di adakan.

Kesebelas, credit title merupakan iklan yang pesannya ditontonkan

di bagian akhir ketika acara telah selesai. Keduabelas, ad lib

merupakan iklan televisi yang pesannya disampaikan dan disiarkan

melalui penyiar secara langsung.Bisa diantara acara dan acara

lainnya atau disampaikan oleh pembawa acara.Ketigabelas, promo

Page 35: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

23

ad merupakan iklan yang dibuat oleh pengelola televisi untuk

mempromosikan acara-acaranya, hal ini untuk mengajak pemirsa

tertarik mengenai acara yang ditayangkan.Harapannya acara

tersebut dapat dilihat oleh pemirsa yang banyak.

d. Fungsi Iklan

Adapun lima fungsi periklanan menurut Terence yakni,

pertama informingatau memberi informasi. Iklan membuat

konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka

tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi

penciptaan citra merek yang positif. Kedua persuading, iklan yang

efektif akan mampu mempersuasi (membujuk pelanggan untuk

mencoba produk dan jasa yang diiklankan) persuasi mempengaruhi

permintaan primer (menciptakan permintaan bagi keseluruhan

kategori produk) dan berupaya mempengaruhi permintaan

sekunder (permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik).

Ketiga reminding, periklanan menjaga agar merek perusahaan tetap

segar dalam ingatan para konsumen. Keempat adding value, iklan

memberi nilai tambah yang berupa inovasi, penyempurnaan

kualitas atau mengubah persepsi konsumen. Kelima assisting

(mendampingi), periklanan memberi bantuan untuk upaya lain

perusahaan. Pada saat yang lain periklanan adalah pendamping

yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses

komunikasi pemasaran (Marhaeni K, Dian, 2019).

Page 36: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

24

B. Pesan Moral

1. Pengertian Pesan

Dalam komunikasi, pesan merupakan salah satu unsur yang sangat

penting. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada

komunikan melalui proses komunikasi (Munifah, NS, 2016, h:17). Pesan

dapat disampaikan dengan cara tatap muka ataupun melalui media

komunikasi yang di dalamnya terdapat simbol-simbol yang bermakna

yang telah disepakati antara pelaku komunikasi, dimana isinya bisa berupa

ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda.

Sedangkan arti kata pesan dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah

nasehat, perintah, amanat atau permintaan yang disampaikan.Adapun

pesan menurut Onong Effendy, menyatakan bahwa pesan adalah suatu

komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan

perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa/lambang-

lambang lainnya disampaikan kepada orang lain (Munifah, NS, 2016,

h:17). Jadi pesan merupakan keseluruhan dari apa yang disampaikan

komunikator atau pengirim baik itu secara langsung maupun melalui

media, dimana didalamnya mengandung informasi yang bernilai positif

maupun negatif.

Simbol terpenting dalam pesan adalah kata-kata (bahasa), yang

dapat mempresentasikan objek (benda), gagasan dan perasaan, baik

ucapan yang dapat berupa percakapan, wawancara, diskusi, ceramah,

maupun tulisan seperti surat, esai, artikel, novel, puisi famflet dan

Page 37: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

25

sebagainya. Kata-kata memungkinkan manusia berbagi pikiran dengan

orang lain. Pesan juga dapat disampaikan secara nonverbal seperti melalui

tindakan atau isyarat anggota tubuh, misalnya acungan jempol, anggukan

kepala, senyuman, tatapan mata. Selain itu pesan juga dapat disampaikan

melalui musik, lukisan, patung atau tarian .

Jadi pesan merupakan simbol yang disampaikan oleh seseorang

melalui media tertentu dengan harapan bahwa pesan itu akan

menimbulkan reaksi dan dimaknai dengan makna tertentu dalam diri orang

lain yang akan diajak berkomunikasi.

Menurut Hanafi dalam (Najam, Humda, 2019, h: 18-21) ada tiga

faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pesan yaitu:

a. Kode pesan adalah sederetan simbol yang disusun sedemikian rupa

sehingga bermakna bagi orang lain. Misalnya seperti bahasa Indonesia

adalah kode yang mencakup unsur bunyi, suara, huruf dan kata yang

disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti.

b. Pesan adalah bahan atau materi yang dipilih kemudian ditentukan oleh

komunikator untuk mengomunikasikan maksudnya.

c. Wujud pesan adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu sendiri,

komunikator memberi wujud nyata agar komunikan tertarik akan isi

pesan didalamnya.

Adapun menurut A. W. Widjaja dan M. Arisyk Wahab terdapat

tiga bentuk pesan yaitu:

Page 38: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

26

a. Informatif. Untuk memberikan keterangan fakta dan data kemudian

komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri, dalam situasi

tertentu pesan informatif tentu lebih berhasil dibandingkan persuasif.

b. Persusif. Berisikan bujukan yakni membangkitkan pengertian dan

kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan

sikap berubah. Tetapi berubahnya atas kehendak sendiri. Jadi

perubahan seperti ini terasa dipaksakan akan tetapi diterima dengan

keterbukaan dari penerima.

c. Koersif. Menyampaikan pesan yang bersifat memaksa dengan

menggunakan sanksi-sanksi bentuk yang terkenal dari penyampaian

secara inti adalah agitasi dengan penekanan yang menumbuhkan

tekanan batin dan ketakutan dikalangan publik. Koersif berbentuk

perintah-perintah, instruksi untuk penyampaian suatu target.

Di dalam proses komunikasi, pesan memegang peranan penting

dalam menentukan jenis komunikasi. Pesan moral, maka komunikasinya

komunikasi moral atau etika. Untuk itu ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan dalam merumuskan pesan :

a. Isi pesan harus dapat merangsang perhatian.

b. Cara pengutaraannya harus mengikat dan jelas, artinya audiens dapat

menangkap maksudnya serta memahami sebaik-baiknya.

c. Mempersiapkan pesan, dalam arti memilih dan menyususn struktur

dalam bentuk serta susunan yang baik.

Page 39: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

27

d. Memperhatikan waktu, apakah dalam penyampaiannya telah tepat

waktu.

e. Pengalaman, semakin banyak pengalaman dalam menyampaikan

semakin sedikit hambatan yang ditemui.

Adapun hal-hal penting lain yang harus diperhatikan dalam

penyampaian pesan pada komunikan adalah channel atau medium yang

akan digunakan. Pesan yang bersifat khusus dan ditujukan kepada

komunikan tertentu, cara penyampainnya memerlukan medium khusus.

2. Moral

Moral secara kebahasaan berasal dari bahasa latin mores, jamak dari kata

mos yang berarti adat kebiasaan menurut Asmaran dalam (N, Kumalasari,

2017, h:17). Sedangkan dalam kamus umum bahasa Indonesia moral

diartikan dengan penentuan baik-buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.

Selanjutnya moral menurut istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk

menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau

perbuatan yang dapat dikatakan benar, salah, baik, buruk (Najam, Humda,

2019, h: 21).

Adapun pengertian moralitas atau moral menurut Burhanuddin Salim

dalam (Najam, Humda, 2019, h: 50), memiliki arti:

1. Sistem nilai tentang bagaimana seseorang harus hidup secara baik

sebagaimana manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran

berbentuk petuah-petuah, nasehat, wejangan, peraturan, perintah ,dsb.

Yang diwariskan secara turun temurun melalui agama atau kebudayaan

Page 40: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

28

tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia

benar-benar menjadi manusia baik.

2. Tradisi kepercayaan dalam agama atau kebudayaan tentang perilaku yang

baik dan buruk. Moralitas memberi manusia aturan atau petunjuk konkret

tentang bagaimana ia harus hidup. Bagaimana ia harus bertindak sebagai

manusia yang baik, dan bagaimana menghindari perilaku-perilaku yang

tidak baik.

Dengan demikian, moral dapat diartikan dengan suatu istilah yang

digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan

nilai ketentuan baik-buruk, benar-salah. Jika dalamkehidupan sehari-hari

dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka yangdimaksudkan adalah

bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik. Kesadaran moral erat

kaitannya dengan hati nurani serta kesadaran moral juga mencakup

perasaan wajib untuk melakukan tindakan yang bermoral, kesadaran moral

dapat berwujud rasional dan obektif.

3. Pesan Moral

Pesan moral adalah pesan yang berisikan ajaran-ajaran, wejangan-

wejangan, lisan maupun tulisan, tentang bagaimana manusia itu harus

hidup dan bertindak, agar ia menjadi manusia yang baik. Sumber langsung

ajaran moral adalah berbagai orang dalam kedudukan yang berwenang,

seperti orang tua, guru, para pemuka masyarakat, serta para orang bijak.

Sumber ajaran itu adalah tradisi-tradisi dan adat istiadat, ajaran agama,

atau ideologi tertentu (N, Kumalasari, 2017, h:17). Standar moral dapat

Page 41: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

29

diidentifikasikan dengan lima ciri (N, Kumalasari, 2017, h:17-18) yaitu,

pertama standar moral berkaitan dengan persoalan yang dianggap akan

merugikan secara serius atau benar-benar merugikan manusia. Kedua,

standar moral terletak pada kecukupan nalar yang digunakan untuk

mendukung kebenaran. Ketiga, standar moral berdasarkan pada

pertimbangan yang tidak memihak. Keempat, standar moral harus lebih

diutamakan dari pada nilai lain termasuk kepentingan lain. Kelima, standar

moral diasosiasikan dengan emosi tertentu.

Dalam Islam, moral disebut dengan akhlak atau perangai,

sedangakhlak berasal dari perkataan (al-akhlaku) yaitu kata jam’

daripadaperkataan (al-khuluqu) berarti tabiat, kelakuan, perangai,

tingkahlaku, petuah, adat kebiasaan. Imam Ghazali r.a mengatakan ;

akhlak ialah suatu keadaan yang tertanam di dalam jiwa yang

menampilkan perbuatan-perbuatan dengan senang tanpa memerlukan

pemikiran dan penelitian. Apabila perbuatan yang keluar itu baik dan

terpuji menurut akal, perbuatan itu dinamakan akhlak yang mulia,

sebaliknya apabila perbuatan buruk, itu dinamakan akhlak yang buruk.

Pesan moral hanya sebatas tentang ajaran baik-buruk perbuatan

dan kelakuan (akhlak) secara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan

tanpa memerlukan pemikiran serta berkaitan dengan disiplin dan kemajuan

kualitas perasaan, emosi, dan kecenderungan manusia. Sedang nilai-nilai

moral diartikan sebagai berfikir, berkata, dan bertindak baik. Maka pesan

moral yang dimaksud dalam skripsi ini adalah setiap tayangan gambar dan

Page 42: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

30

bahasa yang disampaikan dalam iklan yang mengandung tingkah laku

yang telah ditentukan oleh etika moral.

C. Semiotika

1. Pengertian Semiotik

Istilah semiotika sendiri berasal dari kata Yunani “semeion” yang

berarti tanda. Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas

seni logika, retorika, dan poetika. Semiotika adalah suatu ilmu atau

metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika, atau dalam istilah

Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana

kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (thinks). Memaknai (to

sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan

mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa

objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-

objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem

terstruktur dari tanda. Tanda (sign) merupakan satuan dasar bahasa

yang niscaya tersusun dari dua realita yang tidak terpisahkan yaitu

citra-bunyi (Coustic Image) sebagai unsur penanda (signifier) dan

konsep sebagai petanda (signified) (Susilowati, Endang, 2013, h: 41).

Barthes menyatakan semiotika pada dasarnya hendak mempelajari

bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal, yang berarti objek-objek

tidak hanya membawa informasi tetapi juga mengkonstitusi sistem

terstruktur dari tanda. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya

Page 43: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

31

sendiri, dan makna ialah hubungan antara suatu objek atau ide dengan

suatu tanda (Little John dalam Sobur, 2016, h: 16).

Menurut Little John dalam (Sobur, 2016, h: 15), tanda-tanda

adalah basis seluruh komunikasi. Manusia dengan perantara tanda-

tanda, dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya.Kajian

semiotika terbagi atas dua jenis yaitu semiotika komunikasi dan

semiotika signifikasi.Semiotika komunikasi menekankan pada teori

tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan

adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode,

pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan).

Semiotika signifikasi lebih menekankan pada teori tanda dan

pemahamannya dalam suatu konteks tertentu, dan tidak

mempersoalkan adanya tujuan komunikasi, sehingga proses

kondisinya pada penerimaan tanda lebih diperhatikan dari pada proses

komunikasi.

Konsep dasar ini mengikat seperangkat teori yang berhubungan

dengan simbol, bahasa, wacana, dan bentuk-bentuk nonverbal dengan

teori-teori yang menjelaskan tentang bagaimana tanda berhubungan

dengan maknanya dan bagaimana tanda disusun.Tanda-tanda hanya

mengemban arti dalam kaitannya dengan pembacanya. Pembacalah

yang menghubungkan tanda dengan apa yang ditandakan sesuai

dengan konvensi dalam sistem bahasa yang bersangkutan.Lebih

ringkas lagi menurut Kriyantono dalam (Helmy, Abid, 2012, h:30),

Page 44: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

32

semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan

segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya

dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh

mereka yang menggunakannya.

2. Semiotika Roland Barthes

Ronald Barthes dikenal sebagai salah seorang pemikir

strukturalis yang mempraktikan model linguistik dan semiologi

Saussurean. Barthes lahir pada tahun 1915 dari keluarga kelas

menengah Protestan di Cherbourg dan dibesarkan di Beyonne, kota

kecil dekat pantai Atlantik sebelah barat barat daya Prancis. Barthes

adalah penerus Saussure yang mengembangkan teori penanda

(signifier) dan petanda (signified) menjadi lebih dinamis. Bertens

menyebut Barthes sebagai tokoh yang memainkan peranan sentral

dalam strukturalisme tahun 1960-an dan 70-an. Barthes

mengembangkan model dikotomis penanda dan petanda menjadi lebih

dinamis. Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang pemikir

strukturalis yang getol mempraktikkan model linguistik dan semiologi

Saussurean. Ia juga intelektual dan kritikus sastra Prancis yang

ternama, eksponen penerapan strukturalisme dan semiotika pada studi

sastra. Barthes berpendapat bahasa adalah sebuah sistem tanda yang

mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam

waktu tertentu.

Page 45: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

33

Untuk mengetahui cara kerja tanda, Barthes menciptakan peta

tentang bagaimana tanda bekerja, yaitu sebagai berikut:

Table 2. 1. Tanda Roland Barthes

1. Signifier

(penanda)

2. Signified

(petanda)

3. Denotative sign (tanda

denotatif)

4. Connotative signifier

(penanda konotatif)

5. Connotative signified

(petanda konotatif)

6. Connotative sign (tanda konotatif)

Sumber: Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, 2016, hal 69.

Dari peta Barthes di atas, terlihat bahwa tanda denotatif terdiri atas

penanda dan petanda. Penanda adalah bunyi yang bermakna atau coretan

yang bermakna, jadi penanda adalah aspek material dari bahasa yaitu apa

yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis dan dibaca.Sedangkan

petanda adalahgambaran mental, pikiran atau konsep, jadi petanda adalah

aspek mental dari bahasa (Sobur, 2016, h: 46). Singkatnya, menurut

Barthes penanda (signifier) adalah teks, sedangkan petanda (signified)

merupakan konteks tanda (sign)(Susilowati, Endang, 2013, h:60) . Akan

tetapi, pada saat yang bersamaan tanda denotatif adalah penanda

konotatif.Konotasi diartikan sebagai aspek makna sebuah atau sekelompok

Page 46: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

34

kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau

ditimbulkan pada pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca). Dengan

kata lain, hal tersebut merupakan unsur material, contoh: hanya jika anda

mengenal singa, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan

keberanian menjadi mungkin (Sobur, 2016, h: 69 & 263).

Dalam pengertian umum, denotasi biasanya dimengerti sebagai

makna harafiah, makna yang sesungguhnya. Denotasi biasanya mengacu

kepada penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai dengan apa yang

terucap. Akan tetapi dalam semiologi Roland dan para pengikutnya,

denotasi merupakan sistem signifikasi tingkat pertama, sedangkan

konotasi merupakan tingkat kedua. Dalam hal ini denotasi justru lebih

diasosiasikan dengan ketertutupan makna, sensor atau represi politis.

Barthes mencoba menyingkirkan dan menolaknya, baginya yang ada

hanyalah konotasi semata-mata. Penolakan ini terasa berlebihan, namun

tetap berguna sebagai sebuah koreksi atas kepercayaan bahwa makna

harafiah merupakan sesuatu yang bersifat alamiah (Sobur, 2016, h: 70-71).

Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi,

yang disebutnya sebagai mitos, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan

memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam

suatu periode tertentu. Di dalam mitos terdapat pola tiga dimensi yaitu

penanda, petanda dan tanda, namun sebagai sistem yang unik, mitos

dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya, atau

dengan kata lain, mitos juga suatu sistem pemaknaan tataran ke dua. Di

Page 47: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

35

dalam mitos pula sebuah petanda dapat memiliki beberapa

penanda.Artinya dari segi jumlah petanda lebih sedikit dari pada penanda,

sehingga dalam praktiknya terjadilah pemunculan sebuah konsep secara

berulang-ulang dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Mitologi mempelajari

bentuk-bentuk tersebut kerena pengulangan konsep terjadi dalam wujud

berbagai bentuk tersebut.

Sama halnya dengan Marx, Barthes juga memahami ideologi

sebagai kesadaran palsu yang membuat orang hidup di dunia yang

imajiner dan ideal, meski realitas hidup yang sesungguhnya tidaklah

demikian.Ideologi ada selama kebudayaan ada, dan oleh karena itulah

Barthes berbicara tentang konotasi sebagai suatu ekspresi budaya.

Kebudayaan mewujudkan dirinya dalam teks-teks dan dengan demikian

ideologi pun mewujudkan dirinya melalui berbagai kode di dalam teks

yang berbentuk penanda-penanda penting, seperti tokoh, latar, sudut

pandang dan lainnya (Sobur, 2016, h: 71).

Tommy Christomy dalam semiotika budaya (Lestari, Tri Utami,

2019, h: 26-27) adapun pengertian dari denotasi, konotasi dan mitos, yaitu:

a. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara

penanda dan petanda atau antara tanda dan rujukannya pada realitas,

yang menghasilkan makna eksplisit, langsung dan pasti. Makna

denotasi (denotative meaning), dalam hal ini adalah makna apa yang

tampak.

Page 48: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

36

b. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara

penanda dan petanda, yang didalamnya beroperasi makna yang tidak

eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti (artinya terbuka terhadap

berbagi kemungkinan). Ia menciptakan makna lapis kedua yang

terbentuk ketika penanda dikaitkan dengan berbagai aspek psikologis,

seperti perasaan, emosi atau keyakinan. Misalnya, tanda bunga

mengkonotasikan “kasih sayang” atau tanda tengkorak

mengkonotasikan “bahaya”. Konotasi dapat menghasilkan makna lapis

kedua yang bersifat implisit, tersembunyi, yang disebut makna

(konotative meaning).

c. Mitos dalam kerangka barthes, konotasi identik dengan operasi

ideologi yang disebut dengan mitos dan berfungsi untuk

mengungkapkan dan memberikan nilai-nilai dominan yang berlaku

dalam periode tertentu. Jadi mitos adalah suatu tanda yang memiliki

konotasi kemudian berkembang menjadi denotasi, maka makna

denotasi tersebut akan menjadi mitos atau singkatnya mitos merupakan

suatu kejadian yang terjadi berulang-ulang disuatu kelompok

masyarakat sehingga diakui sebagai kebudayaan yang ada didalam

masyarakat tersebut.

3. Kategori-kategori Tanda

Dalam (Sobur, 2016, h: 42), untuk menjelaskan bagaimana tanda

menyampaikan makna, Pierce membuat tiga kategori tanda, yaitu:

Page 49: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

37

a. Ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang

bersifat kemiripan. Pada dasarnya ikon merupakan tanda yang

menggambarkan ciri utama sesuatu (objek) meskipun objek

tersebut tidak hadir. Jadi ikon adalah suatu bendak fisik dua atau

tiga dimensi yang menyerupai apa yang direpresentasikannya.

Representasi ini ditandai dengan kemiripan, misalnya, foto Mega

Wati adalah ikon Mega Wati, gambar Amien Rais adalah ikon

Amien Rais.

b. Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah

antara tanda dan penanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab

akibat yang langsung mengacu pada kenyataan. Contoh yang

paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api.

c. Simbol adalah tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara

penanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat

arbitrer atau semena, yaitu hubungan berdasarkan konvensi

(perjanjian) masyarakat. Contohnya, seorang dewi dengan mata

tertutup memegang timbangan yang menguatkan tentang simbol

keadilan.

D. Kerangka Pikir

Pesan moral diarahkan pada pembentukan pribadi manusia sebagai

makhluk individu, sosial, religius dan berbudaya. Dalam iklan rokok

Apache versi Hidup Gue Cara Gue, tidak sekedar menyajikan promosi

Page 50: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

38

produk saja, namun terdapat pesan moral yang bernilai edukasi untuk

diterapkan dalam realita kehidupan.

Dalam iklan ini dijelaskan mengenai bagaimana seseorang bisa

sukses dengan menggunakan caranya sendiri meskipun lingkungan sekitar

termasuk orang terdekatnya tidak memberikan dukungan. Dalam iklan,

nilai-nilai seperti ini disampaikan melalui bahasa yang mengandung tanda-

tanda. Bahasa menurut Barthes adalah sebuah sistem tanda yang

mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu

tertentu. Berdasarkan pendapat diatas peneliti menggunakan semiotika

Roland Barthes tentang bagaimana tanda bekerja, untuk menganalisis

bentukpesan moral dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Dimana konsep tanda tersebut terdiri dari, Signifier (penanda),

Signified (petanda), Denotative Sign (tanda denotatif), Connotative

Signifier (penanda konotatif), Connotative Signified (petanda konotatif) an

Connotative Sign (tanda konotatif). Dengan menggunakan konsep diatas,

diharapkan mampu menganalisis makna pesan moraldalam dialog ataupun

adegan iklan Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Page 51: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

39

Tabel 2.2. Kerangka Pikir

E. Fokus Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis hasil penelitian,

maka penelitian difokuskan pada adegan atau dialog yang mengandung

makna pesan moral dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

F. Deskripsi Fokus Penelitian

Untuk memperoleh kesamaan mengenai objek penelitian, berikut

diuraikan beberapa deskripsi fokus penelitian:

1. Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Guemerupakan objek dari

penelitian ini dan akan dibagi menjadi potongan atau scene yang

Iklan rokok Apache versi “Hidup Gue Cara Gue”

Semiotika Roland Barthes (penanda, petanda,

tanda denotatif, penanda konotatif, petanda

konotatif, tanda konotatif)

Makna penanda

(signifier),petanda

(signified),

denotatif dan

konotatif

Pesan Moral

Page 52: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

40

mengandung pesan moral yang ditunjukkan melalui dialog ataupun

tindakan.

2. Semiotika Ronald Barthes yaitu teknik yang digunakan dalam

menganalisis isi iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Adapun semiotika menurut Barthes terdapat penanda (signifier),

petanda (signified), tanda denotatif, penanda konotatif, petanda

konotatif dan tanda konotatif.

3. Makna penanda (signifier), petanda(signified), denotatif dan

konotatifadalah bagian yang ingin diketahui serta menunjukkan

adanyapesan moral yang tergambarkan dalam setiap scene iklan.

Tanda denotatif terdiri atas penanda dan petanda, dimana tanda

denotatif merupakan makna yang sebenarnya dari apa yang

digambarkan tanda terhadap objek. Singkatnya, denotatif merupakan

makna paling nyata dari sebuah tanda. Dan pada saat yang bersamaan,

tanda denotatif adalah penanda konotatif. Dimana konotatif merupakan

bagaimana cara kita dalam menggambarkan suatu tanda. Pada bagian

konotatif, disini kita akan lebih banyak menginterpretasikan suatu

tanda yang didasari dari perasaan atau pikiran.

4. Pesan moral yang dimaksud adalah adanya unsur, dialog maupun

adegan yang berisikan ajaran-ajaran, wejangan-wejangan tentang

bagaimana manusia harus bertindak agar dapat hidup menjadi manusia

yang lebih baik lagi yang ada dalam iklan rokok Apache versi Hidup

Page 53: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

41

Gue Cara Gue.Dan pembatasan mengenai moral yang peneliti

gunakan yaitu menurut Burhanuddin Salim.

Perlu disadari bahwa fokus penelitian yang telah dirumuskan

sebaik dan serapi mungkin, ada kemungkinan sedikit banyak akan

mengalami perubahan dan penyesuaian tertentu setelah lebih

mendalami kenyataan yang sesungguhnya.

Page 54: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Objek Penelitian

Dalam meneliti iklanrokok ApacheversiHidup Gue Cara Gue,

peneliti membutuhkan waktu kisaran 2 bulan. Sedangkan untuk objek

penelitiannya berfokus pada pemutaran iklanrokok ApacheversiHidup Gue

Cara Gue, sehingga peneliti terlibat langsung dalam menganalisis isi dari

iklan tersebut. Hal ini dilakukan karena peneliti menggunakan metode

analisis semiotik, yang diharuskan mengamati dan menganalisis tanda-

tanda dalam iklan secara langsung. Dimana objek yang diamati merupakan

iklanrokok ApacheversiHidup Gue Cara Gue, sedangkan unit analisisnya

merupakan potongan-potongan scene dalam iklan tersebut yang

menunjukkan pesan moral.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan

pendekatan kualitatif.Studi deskriptif bertujuan untuk menggambarkan,

meringkas berbagai kondisi, situasi yang terdapatdalam iklanrokok

ApacheversiHidup Gue Cara Gue sebagai objek penelitian. Pendekatan

kualitatif bertujuan untuk memberikan gambaran dan pemahaman

mengenai hal-hal yang bermakna pesan moral dalam iklan rokok

ApacheversiHidup Gue Cara Gue. Data kualitatif merupakan data yang

ditampilkan dalam bentuk verbal, interpretatf, menekankan pada persoalan

Page 55: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

43

kontekstual dan tidak terikat secara ketat dengan hitungan, angka dan

ukuran yang bersifat empiris.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua,

yaitu:

1. Sumber data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung

dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi (Ruslan, R,

2017, h: 29). Dalam penelitian ini data primer yang digunakan peneliti

yaitu data yang diperoleh dari iklan rokok ApacheversiHidup Gue

Cara Gue.

2. Sumber data sekunder, yaitu data dari sumber yang berkaitan serta

mendukung objek penelitian, yang berbentuk dokumen tertulis yang

diperoleh dari literatur-literatur seperti, buku-buku, koran, jurnal,

penelitian terdahulu serta data yang bersumber dari internet yang

digunakan untuk mendukung penelitian ini. Data ini digunakan untuk

melengkapi data primer yang telah ada.

D. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang kompleks tentang objek yang akan diteliti. Penentuan

informan pada penelitian ini dilakukan dengan cara snowball sampling,

yakni melibatkanorang-orang yang dianggap mengetahui dan dapat

memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti

mendapatkan data akurat yang diperoleh melalui proses bergulir dari satu

Page 56: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

44

responden ke responden yang lainnya. Adapun informan dalam

penelitian ini adalah informan yang paham mengenai semiotika dan

pernah menyaksikan penayangan iklan rokok ApacheversiHidup Gue Cara

Gue.

Tabel 3.1. Informan Pendukung

No. Nama Pekerjaan

1.

2.

3.

4.

Dwi Surti Junida, S.Sos., M.Si

Mashudiah S Putri, S.E

Risman, S.IP

Nurul Fadhillah

Dosen UIN Alauddin Makassar

Mahasiswa

PascasarjanaManajemen

Universitas Tarumanagara

Jakarta

Aktivis IMM

Penonton Iklan dan Mahasiswa

Ilmu Komunikasi FISIP

Universitas Muhammadiyah

Makassar

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, oleh karena itu dalam penelitian ini teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik

wawancara dan teknik dokumentasi.

Page 57: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

45

1. Observasi, merupakan tindakan menyaksikan dan mencatat berbagai

peristiwa yang terjadi. Observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada objek

penelitian. Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan di

tempat berlangsungnya peristiwa sehingga melibatkan peneliti bertemu

langsung dengan objek yang diteliti. Observasi tidak langsung adalah

pengamatan yang dilakukan dengan tidak berada pada tempat

berlangsungnya peristiwa yang diteliti. Misalnya yaitu melakukan

pengamatan melalui foto atupun film. Berdasarkan uraian tersebut,

maka penelitian ini dilakukan menggunakan teknik observasi tidak

langsung karena melakukan pengamatan pada iklan rokok

ApacheversiHidup Gue Cara Guedi televisi dalam bentuk rekaman

video.

2. Wawancara,dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara yang tidak

berstruktur, yang bertujuan untuk mencari informasi secara leluasa dari

berbagai segi dan arah guna mendapatkan informasi yang lengkap dan

mendalam (Ruslan, R, 2017, h: 67).

3. Dokumentasi, terdiri dari kata-kata dan gambar yang telah direkam

tanpa adanya campur tangan dari peneliti. Teknik ini merupakan teknik

pengumpulan data dari objek penelitian yang didapatkan dari sumber

tertulis yang dapat mendukung analisa penelitian tentang simbol-simbol

dan pesan yang terdapat pada sebuah iklan. Pada penelitian ini, materi

Page 58: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

46

iklan dan data-data lainnya juga diperoleh melalui berbagai situs

internet.

F. Teknik Analisis Data

Langkah awal peneliti akan mendokumentasikan rekaman iklan,

kemudian diuraikan atau dipotong berdasarkan scene. Kemudian

melakukan pendeskripsian dari setiap potongan scene tersebut. Langkah

selanjutnya, melakukan analisa dengan menggunakan teknik analisa

semiotik. Setelah melakukan pendeskripsian dan menganalisa masing-

masing scene iklan, ditariklah kesimpulan dari potongan-potongan adegan

iklan secara utuh.

Melalui analisis semiotik kita dapat mengetahui makna yang

terkandung dalam pesan iklan. Ada banyak metode analisis semiotik yang

dikemukakan oleh pakar semiotik. Untuk penelitian ini, peneliti akan

menggunakan metode analisis semiotik Roland Barthes untuk mengetahui

pananda (signifier) dan petanda (signified) secara lebih luas yang terdapat

pada iklan rokok ApacheversiHidup Gue Cara Gue.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data digunakan untuk membuktikan bahwa penelitian

yang dilakukan adalah benar-benar merupakan penelitian yang bersifat

ilmiah serta digunakan juga untuk menguji kebenaran data yang

didapatkan.Menurut Lincoln dan Guba dalam (Bungin, 2015, h: 59-62),

Page 59: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

47

paling sedikit ada empat standar atau kriteria utama guna menjamin

keabsahan hasil penelitian kualitatif, yaitu:

1. Standar Kredibilitas

Kredibilitas merupakan uji kepercayaan terhadap data dari hasil

penelitian yang dilakukan agar penelitian yang dilakukan dapat dibuktikan

sebagai suatu karya ilmiah. Dan untuk membuktikannya, perlu dilakukan

upaya-upaya sebagai berikut:

a. Perpanjangan keikutsertaan

Dalam hal ini, peneliti harus memperpanjang keikutsertaannya

dalam proses pengumpulan data. Karena dalam penelitian kualitatif,

peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian. Semakin

lamanya peneliti terlibat dalam pengumpulan data, maka akan semakin

memungkin meningkatnya tingkat kepercayaan data yang diperoleh.

b. Observasi

Peneliti harus melakukan observasi secara terus-menerus dan

sungguh-sungguh agar peneliti semakin memahami peristiwa yang

sedang diteliti seperti apa adanya.

c. Trigulasi

Trigulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trigulasi

sumber data yakni mengumpulkan beberapa penelitian yang memiliki

Page 60: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

48

kajian yang sama yang diperoleh dari berbagai sumber data yang

sesuai. Dengan semikian dapat diperoleh variasi informasi selengkap-

lengkapnya.

d. Melibatkan teman sejawat

Melibatkan teman yang tidak ikut melakukan penelitian untuk

berdiskusi, memberikan masukan, bahkan kritik mulai awal kegiatan

proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini perlu

dilakukan karena terbatasnya pengetahuan peneliti pada kompleksitas

fenomena sosial yang diteliti.

2. Standar Transferabilitas

Standar ini merupakan pertanyaan yang empirik yang tidak

dapat dijawab oleh peneliti, tapi dijawab dan dinilai oleh para pembaca

laporan penelitian. Hasil penelitian kualitatif memiliki standar

transferabilitas yang tinggi apabila para pembaca laporan penelitian

memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan

fokus penelitian.

3. Standar Dependabilitas

Standar dependablitas merupakan pengecekan atau penilaian

ketepatan peneliti dalam mengkonseptualisasikan yang diteliti. Makin

konsisten peneliti dalam keseluruhan proses penelitian, baik dalam

kegiatan pengumpulan data, interpretasi temuan maupun dalam

Page 61: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

49

melaporkan hasil penelitian, akan semakin memenuhi standar

dependabilitas.

4. Standar Konfirmabilitas

Standar konfirmabilitas lebih berfokus pada pemeriksaan

kualitas dan kepastian hasil penelitian. Pemeriksaan konfirmabilitas

biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan dependabilitas.

Page 62: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini, peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan

pembahasan dari data yang berkaitan dengan fokus penelitian sebagai tindak

lanjut dari hasil pengumpulan data. Sebelum mendeskripsikan hasil penelitian dan

pembahasan, maka terlebih dahulu peneliti akan menguraikan secara singkat

tentang gambaran umum iklan rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue, yang

menjadi objek penelitian.

A. Gambaran Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue

1. Profil PT. Karya Dibya Mahardhika

PT. Karya Dibya Mahardhika (KDM) adalah salah satu perusahaan

yangmemproduksi rokok di Indonesia, berdiri pada tahun 2007 dengan

berlokasi di Jawa Timur tepatnya di Jl. A. Yani Km. 45 Tawangrejo-

Pandaan, Pasuruan-Jawa Timur. Perusahaan ini berada di bawah naungan

PT. Gudang Garam Tbk. KDM memiliki beberapa pabrik yang tersebar di

Indonesia, diantaranya di Pasuruan dan juga Blitar.

Perusahaan ini telah memiliki beberapa cabang perusahaan yang

tersebar di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta. Seiring

berjalannya waktu, perusahaan PT. Karya Dibya Mahardhika telah

memberlakukan program investasi dan rencana kerja guna membawa

perusahaan menjadi salah satu perusahaan rokok nasional yang nantinya

mampu menembus pasar internasional.

Page 63: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

51

Adapun beberapa produk yang dihasilkan oleh PT. Karya Dibya

Mahardhika, yaitu:

1. Absolute Mild

2. Absolute Mild Menthol

3. Absolute Ruby

4. Minna Internatonal

5. Apache

6. Extreme Mild

7. Extreme Mild Menthol

8. Kennedy

9. Marcopolo

10. Master Mild

11. Win Mild

12. Bohem Cigar

13. Esse

14. Raison

15. The One.

2. Profil Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue

Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue berdurasi 1 menit,

ditayangkan dibeberapa stasiun televisi swasta yakni SCTV, Trans TV, Trans

7 dan ANTV. Perlu diketahui bahwa rokok Apache di produksi oleh PT.

Karya Dibya Mahardhika, sedangkan yang menjadi distributornya ialah PT.

Surya Mustika Nusantara.

Page 64: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

52

Kali ini konsep yang dibawakan pada iklan rokok Apache Versi Hidup

Gue Cara Gue, mengangkat cerita realitas sosial yang sering terjadi di

lingkungan masyarakat. Dalam iklan tersebut mengajak masyarakat untuk

ikut melihat dan merasakan berbagai persoalan hidup yang terjadi

dilingkungan keluarga maupun sekitar. Tidak hanya itu, dalam iklan rokok

Apache versi Hidup Gue Cara Gue juga terdapat beberapa pesan moral yang

disampaikan, terutama moral dalam tekat pantang menyerah.

Karena seperti yang kita ketahui kebanyakan orang diluar sana ketika

memiliki keinginan untuk mencapai titik kesuksesan, terkadang mereka

terhalang oleh tidak adanya dukungan dari orang lain terutama dari pihak

keluarga dan juga berhenti berusaha ketika telah mengalami beberapa kali

kegagalan. Hal itulah yang terkadang menjadi penyebab untuk berpikir

pesimis dan akhirnya tidak ingin berusaha lebih giat lagi.

Dengan adanya iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue ini,

diharapkan dapat memberikan pesan-pesan moral pantang menyerah untuk

mendorong masyarakat lebih semangat lagi dalam meraih kesuksesannya.

Selain tayang di televisi, iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue ini

juga ditayangkan di media Youtube pada tanggal 21 Juni 2019

(https://www.youtube.com/watch?v=ZHJwaQxWcp8).

3. Sinopsis Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue yang berdurasi 1 menit

ini tayang di televisi swasta seperti SCTV, Trans TV, Trans 7 dan ANTV

Page 65: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

53

beberapa bulan lalu. Tidak hanya di televisi, iklan ini juga tayang di Youtube

pada tanggal 21 Juni 2019.

Iklan ini mengisahkan seorang pria yang sedang menceritakan proses

hidup temannya sebelum mencapai titik kesuksesan. Dimana dalam iklan ini,

teman yang dimaksud ialah seorang pria yang berprofesi sebagai robusta kopi

yang beberapa kali gagal dalam meracik kopinya. Di cerita ini,

memperlihatkan seberapa keras usaha pria tersebut untuk mendapatkan rasa

yang khas dari kopi yang ia racik sendiri.

Ditengah usahanya tersebut, ia justru tidak mendapatkan dukungan

dari ayahnya. Dan sering ditanya “emang bisa hidup dari hasil kopi doang?”

yang menandakan bahwa orang disekitarnya ragu akan usaha yang ia lakukan.

Namun hal tersebut tidak mematahkan semangatnya, ia memilih pergi ke

provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menambah pengetahuannya akan kopi.

Disana ia belajar bagaimana memilih biji kopi yang baik dan

mempelajari cara meraciknya dari orang-orang yang berada di Nusa Tenggara

Timur. Setelah mendapatkan ilmu yang ia cari, kemudian ia terapkan

sasampainya dirumah. Dan mendapatkan hasil yang selama ini ia inginkan.

Ayah dan orang-orang di sekitarnyapun, bangga dengan usaha yang

dilakukan pria tersebut.

Page 66: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

54

B. Makna Penanda (signifier), Petanda (signified), Denotatif dan Konotatif

Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue

Obyek dalam penelitian ini berupa komunikasi teks media dalam iklan

rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue, yang mana dapat dijelaskan

melalui gambar (visual) dan suara (audio).

a. Gambar

Gambar merupakan suatu sususan-susunan dari berbagai jenis titik,

garis, bidang dan warna sehingga menjadi suatu objek tertentu. Gambar

bisa menjadi sebuah ekspresi dari perasaan yang membuatnya. Dari

ekspresi yang muncul akan menghasilkan suatu gambar yang biasa disebut

karya seni.

Gambar-gambar yang terdapat dalam iklan merupakan suatu

produksi serangkaian kegiatan pengambilan gambar, terlebih dalam iklan

rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue cukup beragam gambar yang

diambil seperti ekspresi wajah, permasalahan dalam melakukan sesuatu

dan kekayaan alam Indonesia. Oleh karena itu, peneliti hanya mengambil

gambar atau scene yang terdapat dalam iklan rokok Apache versi Hidup

Gue Cara Gue dengan dasar pertimbangan yang mengacu pada pesan-

pesan moral.

b. Suara

Suara merupakan gelombang longitudingal hasil dari suatu getaran

yang dapat merangsang pendengaran. Suara merambat melalui media

kompresibel seperti udara atau air (suara dapat merambat melalui benda

Page 67: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

55

padat juga) ada tambahan mode propagasi. Selama propagasi, gelombang

dapat dipantulkan, dipancarkan, dibiaskan dan dilemahkan oleh media.

Suara yang ada dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue

yakni suara dari voice over atau suara latar belakang yang menjelaskan

alur cerita pada iklan.

Pada tahapan ini peneliti akan menguraikan data yang ditemukan

untuk dianalisis. Tahapan ini menjelaskan makna penanda (signifier),

petanda (signified), denotatif dan konotatif beberapa scene atau gambar

yang ada pada iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue. Peneliti

menggunakan teknik analisis semiotika Roland Barthes.

Berdasarkan peta tanda dari Roland Barthes yang mengaitkan

unsur-unsur berupa tanda, penanda dan petanda hingga membangun

sebuah pemaknaan dari pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut.

Dalam peta tanda tersebut akan diuraikan unsur-unsur pembangun sebuah

makna yaitu tanda denotasi, penanda (signifier), petanda (signified), tanda

denotatif, penanda konotasi dan petanda konotasi yang berperan penuh

dalam menentukan sebuah makna yang terkandung seperti apa yang akan

ditangkap oleh masyarakat.

Dimana tanda denotatif merupakan makna yang sebenarnya dari

apa yang digambarkan tanda terhadap objek. Singkatnya, denotatif

merupakan makna paling nyata dari sebuah tanda. Dan konotatif

merupakan bagaimana cara kita dalam menggambarkan suatu tanda. Pada

Page 68: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

56

bagian konotatif, disini kita akan lebih banyak menginterpretasikan suatu

tanda yang didasari dari perasaan atau pikiran.

Tabel4. 1. (Scene 1-2)

Penanda

(Signifier)

Bahan dan alat yang digunakan

seorang pria yang sedang

meracik kopi.

Petanda

(Signified)

Konsep tahapan membuat kopi

yang dilakukan oleh seorang

pria.

Tanda Denotatif

(Denotative Sign)

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Scene 1-2

Page 69: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

57

Penanda Konotatif

(Connotative Signifier)

Gambar alat dan bahan (kopi,

air, canteng) yang digunakan

seorang pria untuk meracik

kopi.

Petanda Konotatif

(Connotative Signified)

Konsep tahapan awal yang perlu

dipersiapkan ketika akan

memulai melakukan sesuatu.

Sama halnya ketika hendak

membuat kopi. Yang paling

pertama perlu disiapkan ialah

bahan kopinya serta alat yang

digunakan untuk mengolah kopi

tersebut.

Tanda Konotatif

(Connotative Sign)

Pesan mengenai langkah awal ketika hendak memulai sesuatu,

yakni usaha untuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan mulai

dari alat, bahan, kesiapan diri serta apapun itu yang dapat

menunjang dalam hal mencapai target keberhasilan nantinya.

Tabel 4. 2. (Scene 3-4)

Penanda

(Signifier)

Hasil olahan kopi yang dicicipi

oleh orang yang membuatnya

Petanda

(Signified)

Konsep perilaku yang harus

dilakukan.

Page 70: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

58

sendiri.

Tanda Denotatif

(Denotative Sign)

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Scene 3-4

Penanda Konotatif

(Connotative Signifier)

Gambar segelas kopi yang

merupakan hasil racikan dari

pria tersebut. Kemudian

digambar kedua, pria itu

mencicipi kopi buatannya.

Petanda Konotatif

(Connotative Signified)

Konsep tindakan yang perlu

dilakukan untuk mengetahui

hasil dari percobaan awal dari

pembuatan produk yang telah

dilakukan. Sebelum produk

yang kita buat di berikan pada

orang lain, orang pertama yang

harus mengetahui segala

Page 71: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

59

sesuatu yang berkaitan dengan

produk yang dibuat adalah si

pembuatnya sendiri.

Tanda Konotatif

(Connotative Sign)

Pesan perilaku yang mesti dilakukan ketika membuat produk atau

apapun itu. Saat sedang membuat produk baik itu dalam bentuk

barang maupun jasa, perlu melakukan uji coba terlebih dahulu

sebelum mengedarkannya ke khalayak. Kita perlu memastikan

kelayakan produk terlebih dahulu, khususnya untuk produk

makanan yang betul-betul harus dipastikan dari segi rasa,

kesehatan, tampilan dll sebelum di konsumsi oleh konsumen. Dan

hal seperti ini perlu diperhatikan karena akan menunjang dari segi

penjualannya.

Tabel 4. 3. (Scene 5-6)

Penanda

(Signifier)

Beberapa hasil percobaan

seorang pria yang gagal saat

meracik kopi.

Petanda (Signified)

Konsep gambaran kegagalan

dari usaha yang dilakukan.

Page 72: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

60

Tanda Denotatif

(Denotative Sign)

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Scene 5-6

Penanda Konotatif

(Connotative Signifier)

Gambar seorang pria yang

memegang secangkir kopi

dengan menampilkan mimik

wajah seakan mengisyarakat

bahwa kopi yang ia racik

belum memiliki rasa yang enak

dan merupakan beberapa kali

kegagalan dalam

percobaannya, terlihat pada

Petanda Konotatif

(Connotative Signified)

Konsep yang menggambarkan

beberapa kali kegagalan dari

usaha yang telah dilakukan.

Karena untuk mencapai target

keberhasilan, kedepannya akan

ada rintangan yang harus

dihadapi. Tidak selamanya yang

kita lakukan akan selalu berjalan

baik-baik saja.

Page 73: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

61

gambar kedua yang

menampilkan beberapa gelas.

Tanda Konotatif

(Connotative Sign)

Pesan mengenai kegagalan yang sering terjadi disetiap usaha yang

dilakukan. Kegagalan dalam kehidupan manusia ketika memiliki

keinginan yang hendak dicapai merupakan hal yang biasa terjadi

dan secara tidak langsung kegagalan tersebut akan membentuk diri

kita menjadi pribadi yang lebih giat lagi dalam berusaha. Karena

disetiap usaha yang sedang dilakukan tidak akan lepas dari yang

namanya berbagai macam rintangan. Dan untuk mencapai target

akhir, tergantung bagaimana kita dalam menyikapi setiap

kegagalan itu.

Tabel4. 4. (Scene7-8)

Penanda

(Signifier)

Ayah dari pria tersebut

menentang usahanya.

Petanda (Signified)

Konsep disetiap usaha tidak

selamanya akan diterima.

Tanda Denotatif

(Denotative Sign)

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Scene 7-8

Page 74: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

62

Penanda Konotatif

(Connotative Signifier)

Gambar seorang pria paruh baya

yang berbicara dengan pria

pembuat kopi. Dimana pria

paruh baya tersebut merupakan

ayahnya yang nampak sedang

mempertanyakan sesuatu dengan

sangat menuntut kepada pria

Petanda Konotatif

(Connotative Signified)

Konsep yang menjelaskan

bahwa setiap yang kita

lakukan, tidak serta merta bisa

diterima oleh orang lain. Hal

inilah yang menjadi salah satu

tantangan sekaligus rintangan

saat hendak memulai sesuatu

Page 75: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

63

tersebut. dan akan terus berlanjut hingga

akhirnya mencapai puncak

kesuksesan.

Tanda Konotatif

(Connotative Sign)

Pesan tentang rintangan yang kemungkinan akan muncul ketika

kita sedang mengusahakan sesuatu dalam meraih keberhasilan.

Terkadang rintangan itu berasal dari orang terdekat kita yakni

keluarga bahkan orang tua kita sendiri. Orang tua seharusnya

mampu memberikan kesempatan kepada anaknya untuk berkarya

sesuai dengan minat dan bakatnya. Dan kita sebagai anak harus

percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki dalam bidang

tertentu meskipun sebagian orang menganggap hal itu tidak masuk

akal. Kejadian seperti ini sering terjadi dikalangan masayarakat,

utamanya kepada seseorang yang ingin sukses dengan menerapkan

prinsip-prinsip hidupnya sendiri, namun terkendala karena orang-

orang yang tidak mendukung.

Tabel 4. 5. (Scene9-10)

Penanda

(Signifier)

Rencana yang disiapkan seorang

pria agar lebih mengetahui

Petanda

(Signified)

Konsep sikap pantang

menyerah untuk menggapai

Page 76: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

64

persoalan kopi. kesuksesan.

Tanda Denotatif

(Denotative Sign)

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Scene 9-10

Page 77: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

65

Penanda Konotatif

(Connotative Signifier)

Gambar papan yang dipenuhi

berbagai kertas, salah satunya

adalah peta yang

menggambarkan lokasi Nusa

Tenggara Timur yang

merupakan tempat yang akan

Petanda Konotatif

(Connotative Signified)

Konsep sikap pantang

menyerah serta semangat untuk

mengetahui sesuatu yang dapat

menunjang keberhasilan. Hal

itu ditunjukkan dari jauhnya ia

pergi untuk mencari tambahan

Page 78: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

66

dikunjungi pria tersebut.

Digambar berikutnya

menunjukkan suasana tempat

pengolahan kopi di NTT dan

ditempat itulah pria tersebut

belajar cara membuat kopi

dengan orang yang berada

disana dan nampak orang NTT

tersebut membuat kopi hanya

dengan menggunakan alat

sederhana namun dapat

menghasilkan kopi dengan rasa

yang enak.

ilmu dan pengalaman. Juga

memanfaatkan waktu dengan

sebaik-baiknya ketika berada

ditempat dimana ia dapat

belajar lebih untuk mendapat

tambahan ilmu.

Tanda Konotatif

(Connotative Sign)

Pesan untuk lebih bersungguh-sungguh ketika ingin merubah

kegagalan menjadi keberhasilan. Ketika usaha yang dilakukan

tidak kunjung mendapatkan hasil tetaplah positive thinking,

pantang menyerah serta berani keluar dari zona nyaman dan keluar

untuk mendapatkan pengalaman baru serta mencoba cara berbeda

yang diperoleh dari orang lain. Terkadang untuk memperoleh

keberhasilan, bisa kita dapatkan dari pengalaman orang yang

sebelumnya sudah lebih dulu berhasil. Dari pengalaman, ilmu dan

pengetahuan orang-orang itulah bisa dijadikan pelajaran dan

Page 79: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

67

memotivasi kita untuk lebih giat lagi dalam berusaha dan bekerja

keras.

Tabel 4. 6. (Scene11-12)

Penanda

(Signifier)

Keberhasilan seorang pria

membuat kopi dengan rasa

yang enak.

Petanda

(Signified)

Konsep hasil dari usaha yang

pantang menyerah.

Tanda Denotatif

(Denotative Sign)

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Scene 11-12

Page 80: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

68

Page 81: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

69

Penanda Konotatif

(Connotative Signifier)

Gambar seorang pria yang

membuat kopi. Dan kopi yang

ia buat kali ini memiliki rasa

yang enak, ditandai dengan

ekspresi wajahnya yang

bahagia. Serta ayah yang

awalnya tidak setuju dengan

usaha yang ia lakukan juga

turut bahagia dengan

keberhasilan anaknya, ditandai

dengan ekspresi wajahnya

yang tersenyum bangga ke arah

anaknya.

Petanda Konotatif

(Connotative Signified)

Konsep hasil dari kegigihan

dalam meraih kesuksesan.

Ketika kita memiliki tekat yang

kuat untuk meraih cita-cita yang

diinginkan, masalah apapun

yang datang akan mampu kita

atasi dan menjadikan kita pribadi

yang lebih kuat lagi.

Tanda Konotatif

(Connotative Sign)

Pesan dimana kesuksesan merupakan capaian yang tidak semua

orang bisa sampai ke titik itu. Hanya orang-orang yang mau

bekerja keras serta berusaha lebih giatlah nantinya bisa sampai ke

tahap itu. Tugas kita sebagai orang yang ingin meraih kesuksesan

yaitu tetap berusaha dengan cara apapun itu meskipun orang lain

tidak mendukung cara serta jalan yang kita ambil. Tetaplah

berusaha dan buktikan ke orang-orang yang awalnya ragu dan

Page 82: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

70

memandang rendah usaha yang kita lakukan, bahwa kita bisa

meraih kesuksesan itu.

Tabel 4. 7. (Scene13)

Penanda

(Signifier)

Hidup Gue Cara Gue. I AM

APACHE.

Petanda

(Signified)

Konsep cara dalam menjalani

hidup.

Tanda Denotatif

(Denotative Sign)

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Scene 13

Penanda Konotatif

(Connotative Signifier)

Gambar seorang pria yang

berdiri tegak sambil

menyilangkan kedua tangannya

tepat didepan dada. Dibagian

Petanda Konotatif

(Connotative Signified)

Konsep yang mendeskripsikan

keseluruhan isi iklan rokok

apache versi Hidup Gue Cara

Gue. Dilihat dari cerita iklan

Page 83: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

71

sebelah kanan pria itu, terdapat

kalimat Hidup Gue Cara Gue

dimana kata “hidup” berwarna

merah dan digarisbawahi

dengan titik-titik putih,

kemudian kalimat “gue cara

gue” berwarna putih dimana

kata “gue” yang pertama

menggunakan ukuran font

yang lebih besar dibandingkan

dengan kata-kata yang lain.

Dibagian sebelah kiri pria

tersebut terdapat gambar

kepala dayak dan bagian

bawahnya bertuliskan IAM

APACHE, dimana kata “IAM”

berwarna putih dan

“APACHE” berwarna merah.

yang menggambarkan kerja

keras dari seorang pria melalui

usahanya sendiri serta perbedaan

masing-masing orang dalam

menjalani kehidupannya. Semua

orang memiliki cara yang

berbeda-beda untuk menetukan

hidupnya. Orang lain tidak

memiliki hak untuk mengatur

hidup yang lainnya. Karena

masing-masing dari kita telah

terlindungi oleh Hak Asasi

Manusia. Dan hal ini merupakan

deskripsi dari teks “Hidup Gue

Cara Gue”, sedangkan teks

selanjutnya yaitu “I Am

Apache” dimana kata “apache”

diberi penegasan warna yang

lebih terang yakni merah seakan

ingin menonjolkan nama produk

yang diiklankan.Serta gambar

kepala dayakyang memiliki arti

seorang pemimpin yang

Page 84: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

72

tangguhmerupakan deskripsi

dari merk produk yang sedang

diiklankan. Sekaligus

mengisyaratkan bahwa produk

rokok apache tidak kalah dengan

produk rokok lainnya. Deskripsi

yang dimaksud adalah

pencitraan dari produk yang

memiliki perbedaan dengan

produk yang lain.

Tanda Konotatif

(Connotative Sign)

Pesan untuk menyemangati masyarakat agar berani mengambil

sikap dalam menjalani hidupnya. Karena kebanyakan yang terjadi

diluar sana, orang-orang selalu mengikuti sistem yang sudah

menjadi kebiasaan masyarakat sebelumnya. Sehingga merasa malu

dan takut tidak diterima oleh masyarakat lain apabila

menggunakan cara yang berbeda.

Setelah melakukan analisis terhadap scene dalam iklan rokok Apache

versi Hidup Gue Cara Gue, maka peneliti akan memaparkan hasil analisis

terkait makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan konotatif

yang terdapat dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Page 85: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

73

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue mengusung cerita

mengenai kesuksesan seorang pria dalam usahanya dibidang pangan yakni

kopi. Dimana dalam iklannya menyisipkan pesan-pesan melalui adegan dan

suara voice over atau suara latar belakang yang menjelaskan alur cerita.

Dari tabel-tabel yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dilihat bahwa

setiap scene yang ditampilkan dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue

Cara Gue memiliki dua makna yang diaplikasikan ke dalam signifikasi

denotasi dan konotasi. Namun dari kedua makna yang didapat dari dua tahap

signifikasi tersebut tetap saling berhubungan, begitu pula dari setiap tabel

yang dibuat juga tidak berdiri sendiri karena antara scene yang satu dengan

yang lainnya memiliki keterikatan dalam membangun sebuah makna yang

nantinya ditangkap oleh publik.

Munculnya alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kopi seperti

ceret, biji kopi, gelas dan alat penyaring kopi, serta adanya manusia dan

gambar situasi di daerah Nusa Tenggara Timur dalam konteks iklan ini

merupakan sebagai penanda (signifier). Hal tersebut selaras dengan

pandangan Roland Barthes pada peta semiotikanya yang mengartikan bahwa

penanda (signifier)adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna,

jadi penanda adalah aspek material dari bahasa yaitu apa yang dikatakan atau

didengar dan apa yang ditulis dan dibaca(Sobur, 2016, h: 46).

Kemudian penggambaran makna dari penanda (signifier) atau

penggambaran ekspresi dan usaha pantang menyerah menjadi bentuk petanda

(signified). Sama seperti yang dipaparkan oleh Roland Barthes yang

Page 86: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

74

mengartikan bahwa petanda (signified) adalah gambaran mental, pikiran atau

konsep, jadi petanda adalah aspek mental dari bahasa (Sobur, 2016, h: 46).

Penanda (signifier) dan petanda (signified) tersebut sekaligus menjadi sebuah

makna denotatif dalam iklan ini. Selaras dengan pandangan Tommy

Christomy dalam semiotika budaya mengenai arti dari denotasi yakni tingkat

pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda atau

antara tanda dan rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna

eksplisit, langsung dan pasti. Makna denotasi (denotative meaning), dalam

hal ini adalah makna apa yang tampak (Lestari, Tri Utami, 2019, h: 26-27).

Makna konotatifnya dapat dilihat pada penjabaran yang terdapat di

disetiap tabel yang telah dipaparkan sebelumnya. Dimana penjabarannya

telah banyak ditambahkan intrepretasi dari penulis, sehingga terciptalah

makna yang kedua. Selaras dengan pengertian konotasi menurut Tommy

Christomy dalam semiotika budaya, dimana pengertian dari konotasi adalah

tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda,

yang didalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung dan

tidak pasti (artinya terbuka terhadap berbagi kemungkinan). Ia menciptakan

makna lapis kedua yang terbentuk ketika penanda dikaitkan dengan berbagai

aspek psikologis, seperti perasaan, emosi atau keyakinan.Konotasi dapat

menghasilkan makna lapis kedua yang bersifat implisit, tersembunyi, yang

disebut makna (konotative meaning) (Lestari, Tri Utami, 2019, h: 26-27).

Secara garis besar, adapun makna yang bisa kita tangkap dari

penjabaran bagan di atas bahwa produsen dari iklan rokok Apache versi hidup

Page 87: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

75

Gue Cara Gue mengisyaratkan bahwa produk mereka bisa memotivasi

konsumen dalam hal mewujudkan kesuksesannya dengan menggunakan

caranya sendiri yaitu memanfaatkan skill yang dimiliki serta mengembangkan

minatnya tersebut. Inilah semua yang merupakan perwujudan semiotik secara

gamblang yang hendak disampaikan oleh pembuat iklan tersebut kepada

publik, khususnya masyarakat Indonesia.Pernyataan diatas merupakan hasil

dari analisis makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan

konotatifdalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

C. Pesan Moral dalam Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue

Dalam sebuah iklan, pasti terdapat pesan-pesan yang ingin ditunjukkan

baik itu secara verbal maupun non verbal. Begitu pula dengan iklan rokok

Apache versi Hidup Gue Cara Gue yang syarat akan makna, juga memiliki

pesan-pesan moral yang hendak disampaikan kepada khalayak. Dan

pembatasan mengenai moral yang peneliti gunakan yaitu menurut

Burhanuddin Salim dalam (Najam, Humda, 2019, h: 50), moralitas atau moral

memiliki arti:

3. Sistem nilai tentang bagaimana seseorang harus hidup secara baik

sebagaimana manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran

berbentuk petuah-petuah, nasehat, wejangan, peraturan, perintah ,dsb.

Yang diwariskan secara turun temurun melalui agama atau kebudayaan

tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia

benar-benar menjadi manusia baik.

Page 88: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

76

4. Tradisi kepercayaan dalam agama atau kebudayaan tentang perilaku yang

baik dan buruk. Moralitas memberi manusia aturan atau petunjuk konkret

tentang bagaimana ia harus hidup. Bagaimana ia harus bertindak sebagai

manusia yang baik, dan bagaimana menghindari perilaku-perilaku yang

tidak baik.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis, ada beberapa

pesan moral yang terdapat dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue

Cara Gue yaitu :

a. Untuk mencapai kesuksesan diperlukan sifat rajin dan ulet yang berasal

dari diri sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ar-Ra’d ayat 11

dan QS. Al-Mujadilah ayat 11 sebagai berikut:

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas

perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan

sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada

Page 89: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

77

diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap

sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak

ada pelindung bagi mereka selain Dia.” QS. Ar-Ra’d ayat 11.

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.” QS. Al-Mujadilah ayat 11.

b. Berusaha dengan kemampuan yang kita miliki untuk dapat

memperbaiki hidup kita menjadi lebih baik lagi. Ketika memiliki skill

atau passion, kita harus bisa buktikan kalau skill atau passion yang

dimiliki mempunyai nilai dan dampak yang besar bagi sekitar. Tidak

Page 90: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

78

sekedar untuk diri sendiri tapi bahkan bagi orang lain juga meskipun

secara tidak langsung. Salah satu cara membuktikannya dengan belajar

atau memperdalam dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi passion

kita, agar skill yang kita miliki juga semakin terasah. Allah memberikan

kemampuan kepada diri kita masing-masing agar kita berusaha

mencapai kemajuan. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. An-Najm ayat

39 sebagai berikut:

“dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang

telah diusahakannya,” QS. An-Najm ayat 39.

c. Bersyukur dengan yang kita dapat dan baik buruknya sesuatu untuk kita

merupakan hal yang sudah ditentukan Allah. Kita sebagai manusia

hanya dapat berusaha. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah

ayat 216 sebagai berikut:

Page 91: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

79

“diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu

yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat

baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia

Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak

mengetahui.” QS. Al-Baqarah ayat 216.

Pesan moral yang didapatkan kemudian diklasifikasikan sebagai

berikut:

Tabel 4.8. Analisis Bentuk Pesan Moral

Kategori Makna Penemuan

Penanda(Signifier)

Beberapa hasil percobaan seorang pria yang

gagal saat meracik kopi.

Petanda (Signified) Konsep gambaran kegagalan dari usaha yang

dilakukan.

Makna Denotatif Seorang pria yang memegang secangkir kopi

dengan ekspresi tidak suka dengan rasa kopi

ditangannya. Serta beberapa gelas yangterletak

diatas meja merupakan percobaannya yang

telah gagal dilakukan.

Makna Konotatif Kegagalan sering terjadi disetiap usaha yang

dilakukan. Karena segala sesuatunya dalam

Page 92: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

80

hidup tidak akan pernah lepas dari yang

namanya berbagai macam rintangan.

Tabel 4.9. Analisis Bentuk Pesan Moral

Kategori Makna Penemuan

Penanda(Signifier)

Ayah dari pria tersebut menentang usahanya.

Petanda (Signified) Konsep disetiap usaha tidak selamanya akan

diterima.

Makna Denotatif Pria paruh baya yang berbicara dengan pria

pembuat kopi sedang mempertanyakan sesuatu

dengan sangat menuntut kepada pria tersebut.

Makna Konotatif Menjelaskan bahwa tidak semua orang akan

setuju dengan yang kita lakukan.Meskipun

yang kita lakukan itu baik menurut kita. Ini

adalah salah satu rintangan ketika ingin

mencapai kesuksesan.

Tabel 4.10. Analisis Bentuk Pesan Moral

Kategori Makna Penemuan

Page 93: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

81

Penanda(Signifier) Rencana yang disiapkan seorang pria agar

lebih mengetahui persoalan kopi.

Petanda (Signified) Konsep sikap pantang menyerah untuk

menggapai kesuksesan.

Makna Denotatif Papan yang dipenuhi berbagai kertas, yang

menggambarkan lokasi Nusa Tenggara Timur

yang merupakan tempat yang akan dikunjungi

pria tersebut. Di Nusa Tenggara Timur ia

belajar cara membuat kopi dengan

menggunakan alat sederhana namun dapat

menghasilkan rasa kopi yang enak.

Makna Konotatif Pengetahuan bisa didapatkan dimana pun, dan

segala hal yang masih dalam bentuk tradisional

tidak selamanya bisa tergantikan dengan hal

yang berbau modern. Dan lebih bersungguh-

sungguhlah ketika ingin mengubah kegagalan

menjadi sebuah keberhasilan

Tabel 4.11. Analisis Bentuk Pesan Moral

Kategori Makna Penemuan

Penanda(Signifier) Keberhasilan seorang pria membuat kopi

dengan rasa yang enak.

Petanda (Signified) Konsep hasil dari usaha yang pantang

Page 94: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

82

menyerah.

Makna Denotatif Kopi yang dibuat pria tersebut kali ini memiliki

rasa yang enak dan menampilkan wajah yang

bahagia. Pria paruh baya yang awalnya tidak

setuju dengan usaha yang ia lakukan juga turut

bahagia dengan keberhasilannya.

Makna Konotatif Kesuksesan merupakan capaian yang tidak

semua orang bisa sampai ke titik itu. Hanya

orang-orang yang mau bekerja keras serta

berusaha lebih giat yang bisa sampai ke tahap

itu.

Tabel 4.12. Analisis Bentuk Pesan Moral

Kategori Makna Penemuan

Petanda (Signifier) Hidup Gue Cara Gue. I AM APACHE.

Petanda (Signified) Slogan konsep cara dalam menjalani hidup.

Makna Denotatif Seeorang pria berdiri tegak sambil

menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

Dibagian sebelah kanan pria itu, terdapat

kalimat Hidup Gue Cara Gue dimana kata

“hidup” berwarna merah dan digaris bawahi

dengan titik-titik putih, kemudian kalimat “gue

Page 95: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

83

cara gue” berwarna putih dimana kata “gue”

yang pertama menggunakan ukuran font yang

lebih besar dibandingkan dengan kata-kata

yang lain. Dibagian sebelah kiri pria tersebut

terdapat gambar kepala dayak dan bagian

bawahnya bertuliskan IAM APACHE, dimana

kata “IAM” berwarna putih dan “APACHE”

berwarna merah.

Makna Konotatif Semua orang memiliki cara yang berbeda-beda

untuk menetukan hidupnya. Pesan untuk

memberitahu masyarakat agar berani

mengambil sikap dalam menjalani hidupnya.

Page 96: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

84

Page 97: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Objek dalam penelitian ini adalah tujuh scene iklan rokok Apache versi

Hidup Gue Cara Gue. Tujuh scene itu dikaji menggunakan semiotika Roland

Barthes dengan menganalisis makna penanda (signifier), petanda (signified),

denotatif dan konotatif pada iklan rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue.

Berdasarkan analisis dan interpretasi yang dilakukan terhadap iklan

rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan konotatif,

iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gueadalah produsen dari iklan

rokok Apache versi hidup Gue Cara Gue mengisyaratkan bahwa produk

mereka bisa memotivasi konsumen dalam hal mewujudkan kesuksesannya

dengan menggunakan caranya sendiri yaitu memanfaatkan skill yang

dimiliki serta mengembangkan minatnya tersebut.

2. Pesan moral yang terkandung dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue

Cara Gue adalah iklan ingin menyampaikan pesan bahwa dibutuhkan sifat

yang ulet dan pantang menyerah ketika hendak menggapai kesuksesan,

percaya terhadap kemampuan yang kita miliki sebagai penunjang untuk

memperbaiki hidup kita menjadi lebih baik lagi serta bersyukur atas

apapun hasil yang kita dapatkan karena baik buruknya sesuatu yang terjadi

pada diri kita merupakan hal yang sudah diatur oleh Allah SWT.

Page 98: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

85

B. Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian, berdasarkan kesimpulan yang

telah dikemukakan di atas, saran yang dapat penulis sampaikan dan mungkin

dapat menjadi bahan pertimbangan yaitu:

1. Bagi praktisi periklanan, iklan sekarang ini memang kaya kreatifitas, tetapi

miskin akan pesan moral. Iklan yang banyak ditampilkan menarik dengan

unsur kreatifnya tetapi lebih bersifat komersial semata. Terlebih lagi iklan

sekarang ini didominasi oleh tema romantik atau melodramatik yang

banyak mengangkat cerita realitas cinta dan kasih sayang sebagai ide

besarnya, tanpa ada muatan sosial yang penuh nilai didalamnya dan

terkesan klise. Oleh sebab itu, saran dan juga harapan kepada biro iklan

kedepannya agar lebih memperbanyak memproduksi iklan yang

mengandung pesan moral. Sebisa mungkin antara iklan yang sarat akan

pesan moral dan yang bersifat komersial terjadi keseimbangan dalam

kuantitas dan kualitasnya, tanpa mengesampingkan fungsi utama iklan

sebagai penyampai pesan dari produsen ke konsumen yang lebih

didominasi komersialnya dari pada sisi sosialnya.

2. Bagi para penonton iklan jangan hanya melihat sisi iklan sebagai media

promosi semata, karena ada juga iklan yang menjadi media penyampai

nilai-nilai pesan moral yang dikemas secara menarik dan tidak

membosankan. Diharapkan juga, para penonton mampu menyampaikan

pesan moral dalam iklan serta mengaplikasikannya dalam kehidupan

nyata.

Page 99: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, B. (2015). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali

Pers.

Changara, H. (2015). Pengantar Ilmu Komunikas. Jakarta: Rajawali Pers.

Dianti, Dyah Erza. (2013). Konsep Kreatif Pendekatan Parodi Dalam

Iklan Televisi Axis (Studi Deskriptif Mengenai Implementasi

Konsep Kreatif Pendekatan Parodi pada Iklan Televisi Axis Versi

Trilogi Joni Blak-Blakan). 13, http://Scholar.google.co.id. Diakses

pada 17 September 2019.

Fahmi, M.Fikri. (2016). Makna Pesan dalam IkLan Rokok 76 dan Rokok

Surya 12 ( Analisis semiotik tentang iklan Rokok 76 versi "Rokok

Membunuhmu dan Iklan Rokok Surya 12 Versi "Etanted" yang

ditayangkan di Televisi). http://Scholar.google.co.id. Diakses pada

10 September 2019.

Hamzah, Muhammad Ismail. (2018). Apresiasi Komunitas Film Tentang

Iklan Web Series Bukalapak : Medok Pendekar Jari Sakti (Studi

Pada Pengurus Kine Klub Umm Periode 2016 – 2017). 10,

http://Scholar.google.co.id. Diakses pada 16 September 2019.

Haryanto, Rahayu Try. (2016). Hubungan Rubrik Persib dengan Perilaku

Komunitas Bobotoh di Pikiran Rakyat Studi Kolerasional Rubrik

Persib Dengan Perilaku Komunitas Bobotoh Di Pikiran

Rakyat.http://Scholar.google.co.id. Diakses pada 17 September

2019.

Helmy, Abid. (2012). Kritik Sosial Dalam Iklan Komersial (Analisis

Semiotika Pada Iklan Rokok Djarum 76 Versi Gayus Tambunan).

13-14, 30, http://Scholar.google.co.id. Diakses pada 06 September

2019.

Hendraswari, Hera. (2016). Citizen Journalism dalam Penyebaran

Informasi Lalu Lintas Kota Bandung, 12,

http://Scholar.google.co.id. Diakses pada 10 September 2019.

Ida, R. (2016). Metode Penelitian Studi dan Kajian Budaya. Jakarta:

Prenada Media Group.

Lestari, Tri Utami. (2019). Analisis Semiotika Film Air Mata Surga. 26-

27, http://Scholar.google.co.id.Diakses Pada 15 September 2019.

Page 100: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

Marhaeni, Dian K. (2019). Representasi Anak-Anak Dalam Tayangan

Iklan Komersial Di Media. 3, http://Scholar.google.co.id.Diakses

Pada 16 September 2019.

Masrukhi, Moh. (2014). Struktur Iklan Komersial Di Media Cetak Mesir

(Structure Of Commercial Advertisement In Egypt Printed Media),

Jurnal Cmes, Volume Vii Nomor 2. 128-129,

http://Scholar.google.co.id. Diakses Pada 16 September 2019.

Munifah, Nina Samikhotal. (2016). Pesan Sabar dalam Film “Hijrah

Cinta” (Analisis Semiotika). 17, http://Scholar.google.co.id.

Diakses Pada 9 Desember 2019.

Musthopa, R. M. A. Tubagus. (2017). Pemberitaan tentang Serangan

Paris di Media Online Arrahmah.com (Analisis Framing Robert

M. Entnam). 12-13, http://Scholar.google.co.id. Diakses Pada 11

September 2019.

N, Kumalasari. (2017). Pesan Moral dab Berita. 17-18,

http://Scholar.google.co.id. Diakses Pada 9 September 2019.

Najam, Humda. (2019). Pesan Moral pada Iklan Bukalapak “Ibu Linda”

di Youtube (Analisis Semiotika Charles Sander Pierce). 18-21,

http://Scholar.google.co.id. Diakses Pada 11 September 2019.

Nisa, Ishmatun (2014). Analisis Semiotika Pesan Moral Dalam Film

Jokowi. http://Scholar.google.co.id. Diakses Pada 23 September

2019.

Ruslan, R. (2017). Metode Penelitian: Public Relations dan komunikasi.

Jakarta: Rajawali Pers.

Shanty P, Ayu Puspita. (2015). Aspek Kognitif, Afektif dan Behavioral

Terkait Informasi Ekonomi dan Investasi dikalangan Wakil

Pialang Berjangka Studi Pada Karyawan PT. Victory International

Futures Malang.8-10, http://Scholar.google.co.id. Diakses Pada 15

September 2019.

Sobur, A. (2016). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Susilowati, Endang. (2013). Nilai-Nilai Edukasi Dalam Iklan Televisi

(Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Nutrilon Royal 3-

Life Is An Adventure).28-29, 31, &39-41,

http://Scholar.google.co.id. Diakses Pada 13 September 2019.

Page 101: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

Zemi Azhari, M. (2014). Analisis Semiotika Makna Pesan Moral Dalam

Iklan Sampoerna Versi “Orang Pemimpi” di Televisi.153,

http://Scholar.google.co.id. Diakses Pada 13 September 2019.

https://www.youtube.com/watch?v=ZHJwaQxWcp8

Page 102: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

LAMPIRAN

Page 103: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

MATRIKS WAWANCARA

NO FOKUS/

SUB

FOKUS PERTANYAAN

JAWABAN INFORMAN

1 2 3 4

1. Menurut anda,

kenapa rokok

perlu diiklankan?

Sebenarnya

tujuan awal

rokok diiklankan

untuk

memperkenalkan

merk terbarunya

saja, jadi titik

fokusnya ada di

brand dari

produk itu.

Tanpa iklan pun,

rokok itu sudah

dikenal secara

umum oleh

masyarakat luas.

Toh juga kalau

kita liat bentuk

iklan rokok di tv

sama sekali tidak

menampilkan

kalau ini iklan

rokok. Karena

kan rokok

dilarang secara

gamblang

menampilkan

bentuk rokoknya

didalam iklan,

dan itu juga

sudah diatur

dalam undang-

undang. Dan

kalau mau

dipkir-pikir lagi,

lalu buat apa

rokok membuat

iklan di tv kalau

tidak boleh

menampilkan

produk

rokoknya?

Page 104: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

Jawabannya ya

itu tadi, untuk

mengenalkan

merk/brandnya.

2. Setelah

menonton iklan

rokok apache

versi hidup gue

cara gue, apakah

ada keterikatan

antara alur cerita

yang diangkat

dengan produk

rokok yang

diiklankan?

Iklan rokok

pasti memiliki

makna

terselubung

terkait produk

yang ia

pasarkan dan

yang saya

tangkap

keterkaitannya

adalah dengan

rokok apache

dapat

membantu mu

untuk berkarya.

Alur cerita dari

iklan ini kan

lebih banyak

mengangkat

persoalan

seorang pria

yang

berhubungan

kopi, ingin

mencari

peruntungan

melalui usaha

kopinya itu.

Kalau orang-

orang yang

menonton iklan

ini tidak sampai

akhir, mereka

akan mengira

kalau ini adalah

iklan kopi. Jadi

kalau kita mau

melihat

keterkaitan

antara cerita

iklan dengan

produknya ya,

yang saya

tangkap secara

tidak langsung

iklan ini

mengatakan

bahwa ciri khas

orang yang

mengonsumsi

rokok merk

apache adalah

orang-orang

yang pantang

menyerah, giat

bekerja serta

tangguh dalam

Page 105: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

menghadapi

tantangan.

Intinya iklan ini

mengatakan,

kalau ingin

sukses beralihlah

ke rokok merk

apache. Karena

ini adalah

rokoknya orang-

orang yang

sukses.

3. Apa pesan moral

yang anda

tangkap dari

iklan tersebut?

Sebenarnya

kalau kita mau

cari pesan moral

dalam iklan ini,

kita bisa ambil

dari berbagai

sisi. Pertama

dari sisi orang

tua, seharusnya

orang tua

mampu

memberikan

kesempatan

untuk anaknya

berkarya sesuai

dengan minat

dan bakatnya.

Biarkan mereka

fokus dan orang

tua tugasnya

mendukung

agar mereka

sukses melalui

karya mereka

itu. Kemudian

yang kedua dari

sisi si anak,

seorang anak

harus punya

percaya diri

dengan

kemampuannya.

Dengan

kepercayaan itu,

Kalau punya

skill/passion

dan orang

sekitar malah

mandang

sebelah mata ke

kita terkait itu

atau meragukan

bahkan tidak

percaya, jangan

langsung

ngedown.

Justru harus

makin terpacu

buat buktikan

kalau

skill/passion

yang kita punya

itu memiliki

value maupun

impact yang

besar bagi

sekitar, tidak

sekedar buat

diri sendiri tapi

bahkan buat

orang lain juga

meskipun

secara tidak

langsung. Salah

satu caranya

buktikan yah

dengan belajar

atau perdalam

Hidup itu adalah

proses

pembuktian dari

prinsip-prinsip

hidup, kita

hanya perlu

membuktikan.

Pesan

moral

yang dapat

saya

tangkap

adalah

tidak

putus asa

dan tetap

positif

thinking,

cari jalan

keluar

dalam

kesusahan,

percaya

diri (tetap

jadi diri

sendiri)

dan

optimis.

Page 106: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

dia bisa

membuktikan

bahwa potensi

yang dimiliki

termasuk minat

dan bakatnya

dalam bidang

tertentu

meskipun bagi

sebagian orang

itu merupakan

hal yang tidak

masuk akal tapi

dia harus

mampu

mewujudkannya

bahwa itu

adalah mimpi

yang besar dan

dia bisa

membahagiakan

orang-orang

sekitarnya

dengan

mewujudkan

mimpi itu.

Intinya adalah

hal kecil yang

dengan ikhlas

dan tulus kita

berikan ke

orang lain

dampaknya itu

sangat besar

untuk

membahagiakan

orang lain,

apalagi orang

disekitar kita.

dengan

sungguh-

sungguh apa

yang menjadi

passionnya kita

biar skill kita

juga makin

terasah.

4. Apa harapan

anda mengenai

iklan

kedepannya?

Industri

periklanan

dalam

mengemas

iklan jangan

hanya fokus

dengan

Isi dari iklan

mengandung

nilai edukasi dan

tidak hanya

semata-mata

untuk

mengiklankan

Page 107: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

artis/influencer

yang dia pake.

Tapi harus lebih

fokus pada cara

pengemasan

iklan yang

harus dapat

lebih kreatif

dengan tetap

memperthatikan

pesan/informasi

biar terkesan

simple dan

tidak bertele-

tele. Tapi value

dan

massagenya

langsung jelas

ditangkap

masyarakat

yang liat.

produknya saja.

Page 108: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

<<

Page 109: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache
Page 110: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok Apache

RIWAYAT HIDUP

YEYEN NURIMBA, lahir pada 17 Januari 1997 di

Polewali, Sulawesi Barat. Putri pertama dari empat

bersaudara dari pasangan Bapak Bambang Thatet

Pragoyo dan Ibu Nurhaeni.

Jenjang pendidikan penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak di TK Dharma

Wanita Mamuju, Sulawesi Barat. Kemudian melanjutkan kejenjang Sekolah

Dasar di SDN Karema Mamuju, Sulawesi Barat pada tahun 2003. Di tahun

yang sama, pindah ke SDN Dirgahayu Tulungagung, Jawa Timur. Kemudian

berpindah di SDN 04 Mamuju, SDN Kelas Unggulan Mamuju dan terakhir di

SDN 048 Polman, Sulawesi Barat sekaligus menyelesaikannya pada tahun

2008. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 02

Mamuju pada tahun 2011 dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMKN

Rangas Mamuju pada tahun 2014. Setelah menyelesaikan pendidikan SMK,

pada tahun 2015 penulis terdaftar sebagai salah satu mahasiswa di Program

Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Muhammadiyah Makassar. Pada tahun 2020, penulis berhasil mendapatkan

gelar S1 Program Studi Ilmu Komunikasi dengan judul skripsi “Pesan Moral

dalam Iklan Televisi Analisis Semiotika Roland Barthes pada Iklan Rokok

Apache Versi Hidup Gue Cara Gue”. Penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat dalam pengembangan penelitian di bidang Ilmu Komunikasi

terkhusus di Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Unismuh Makassar.