6
a. Bagaimana hubungan usia kehamilan 8 bulan dengan kondisi bayi? 4 Pada akhir minggu ke 32, CRL: 28 cm, Berat anin: !8"" gram, kulit: mera keri#ut $%illiam &bstetric'. (inggu ke 32, Berat anin: !)"" gram, #anang menca#ai *2 cm $Current +iagnosis dan reatment'. %eeks 28 - 32 Berat anin kira-kira 2 -3 #ounds dan #anang badang !* -!) inch Lanugo menghilang, a alnya dari aah, sedangkan vernix, substansi thick creamy- hite, masih melindungi kulit. Penglihatan anin sudah berkembang dan i #endengaran sudah mam#u untuk mendengar suara. %eeks 32 - 3/ Pada usia sekitar 32 minggu, berat anin sudah menca#ai 0 #ounds dan #a badang menca#ai !/ 1 !8 inchi. Pada saat ini adalah aktu yang #enting #ertumbuhan otak, kebanyakan sistem di tubuh anin sudah berkembang de baik, kecuali #aru-#aru yang masih belum berkembang sem#urna. sudah muncul #ada lidah anin. Based on the Pregnancy Calculator at Baby%orld, t. incent4s 5os#ital, Birmingham, 6L Sistem pernafasan. Paru-#aru da#at dinyatakan telah matang bila L7 ratio 2. 9onsentrasi ini sebagai #ematangan #aru yang dilihat dari cairan amnion. Pada minggu ke 32, konse s#ingomyelin ham#ir sama $L7 ratio !7!', setelah #eriode itu lesitin mulai mening s#ingomyeli n menurun.. Pada minggu ke 30, L7 ratio menca#ai 2:!. 9onsentrasi sur aktan di amnion #ada !2-32 minggu masih negati , sedangkan #ada 32 minggu konsentrasi sur aktan baru meningkat. elain itu, kematangan #aru uga da#a dengan konsentrasi #rostaglandin dalam cairan amnion. Pada kehamilan3*-30 minggu, konsentrasi #rostaglandin manca#ai 2-3;. Bila konsentrasi #rostaglandin < 3, da#a #aru-#aru telah matang. 9ondisi kelahiran #ada usia gestasi 32 minggu menandakan #rematuritas. Prematuritas da#at menyebabkan bebera#a kondisi yang disebabkan oleh imaturitas organ anin. 9on kondisi tersebut diantaranya R+ , P+6, =>C, hi#erbilirubinemia, ntra@entrikular h $ 5', retino#athy o #rematurity, dan neonatal se#sis. Survival rate

Analisis Skenario c

Embed Size (px)

DESCRIPTION

repro

Citation preview

a. Bagaimana hubungan usia kehamilan 8 bulan dengan kondisi bayi? 4Pada akhir minggu ke 32, CRL: 28 cm, Berat janin: 1800 gram, kulit: merah dan keriput (William Obstetric). Minggu ke 32, Berat janin: 1700 gram, panjang badan mencapai 42 cm (Current Diagnosis dan Treatment).Weeks 28 - 32Berat janin kira-kira 2 -3 pounds dan panjang badang 14 -17 inch Lanugo, mulai menghilang, awalnya dari wajah, sedangkan vernix, substansi thick creamy-white, masih melindungi kulit. Penglihatan janin sudah berkembang dan indra pendengaran sudah mampu untuk mendengar suara.

Weeks 32 - 36Pada usia sekitar 32 minggu, berat janin sudah mencapai 5 pounds dan panjang badang mencapai 16 18 inchi. Pada saat ini adalah waktu yang penting untuk pertumbuhan otak, kebanyakan sistem di tubuh janin sudah berkembang dengan baik, kecuali paru-paru yang masih belum berkembang sempurna. Taste bud sudah muncul pada lidah janin.

Based on the Pregnancy Calculator at BabyWorld, St. Vincent's Hospital, Birmingham, AL

Sistem pernafasan.Paru-paru dapat dinyatakan telah matang bila L/S ratio >2. Konsentrasi ini sebagai penanda pematangan paru yang dilihat dari cairan amnion. Pada minggu ke 32, konsentrasi lesitin dan spingomyelin hampir sama (L/S ratio 1/1), setelah periode itu lesitin mulai meningkat dan spingomyeli n menurun.. Pada minggu ke 35, L/S ratio mencapai 2:1. Konsentrasi surfaktan di amnion pada 12-32 minggu masih negatif, sedangkan pada 32-37 minggu konsentrasi surfaktan baru meningkat. Selain itu, kematangan paru juga dapat dideteksi dengan konsentrasi prostaglandin dalam cairan amnion. Pada kehamilan 34-35 minggu, konsentrasi prostaglandin mancapai 2-3%. Bila konsentrasi prostaglandin >= 3, dapat dikatakan paru-paru telah matang.

Kondisi kelahiran pada usia gestasi 32 minggu menandakan prematuritas. Prematuritas pada bayi dapat menyebabkan beberapa kondisi yang disebabkan oleh imaturitas organ janin. Kondisi-kondisi tersebut diantaranya RDS, PDA, NEC, hiperbilirubinemia, Intraventrikular hemorrhage (IVH), retinopathy of prematurity, dan neonatal sepsis.Survival rateUsia >24 minggu/ 600 gram: survival rate 50%Berat janin 501-600 gram: mortalitasnya 71%Berat janin 501-600 gram: mortalitasnya 89%Bayi yang lahir pada usia gestasi 32 minggu memiliki survival rate 99% (with intensive care services)b. Apa saja penyakit-penyakit yang bisa menjadi penyulit kehamilan?(ga usah terlalu luas lebar)4Beberapa keadaan yang dapat menjadi penyulit kehamilan terutama prematuritas adalah sebgai berikut:1. Riwayat melahirkan prematur spontan.2. KPSW pada kehamilan sekarang3. Perdarahan antepartum4. Overdistensi uterin akibat gemeli atau polihidramnion5. Anomali serviks dan uterus inkompeten6. Perdarahan pada trimester kedua7. Anomali fetus8. Infeksi: korioamnionitis, bakteriuria, vaginosis bakterial9. Obat-obatan, merokok, stres10. Faktor demografik:- Usia ibu 35 tahun- Berat ibu 35 minggu Serviks membuka > 3 cm Perdarahan aktif Janin mati atau adanya kelainan kongenital yang kemungkina hidup kecil Adanya korioamnionitis Preeklampsia Gawat janinMonitor kemajuan persalinan memakai partograf. Hindarkan pemakaian vakum untuk melahirkan (sebab risiko perdarahan intrakranial pada bayi prematur cukup tinggi). Persiapkan menolong bayi prematur, asfiksia dapat memperburuk penyakit membran hyalin dan komplikasi prematur lainnya. Bila mungkin rujuk pada tempat untuk perawatan yang lebih mampu untuk merawat neonatus preterm.BAGAN PENANGANAN PERSALINAN PRETERMKriteriaPersalinan preterm adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu ( antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram

Penaganan

PolindesKonfirmasi umur kehamilanKonselingBerikan indometasin per rektalRujuk

PuskesmasKonfirmasi umur kehamilanMelakukan perkiraan berat badan janinMenilai apakah masih mungkin diberikan tokolitikKonselingBerikan tokolitik (IV/drip)Rujuk

Rumah SakitPemeriksaan USG (umur kehamilan, presentasi, malformasi, lokasi plasenta, kesejahteraan janin)Penilaian apakah bisa dipertahankan 9kontraksi uterus, pembukaan serviks)Tentukan adanya faktor komplikasi klinis

Bisa dipertahankanTidak bisa dipertahankan

Tirah baring Pemberian obat-obatan tokolitik/ beta mimetik Evaluasi berkalaPemberian obat-obat pematangan paru janin: deksametason 5 mg tiap 12 jam IM sampai 4 dosis, atau Betametason 12 mg tiap 24 jam IM sampai 2 dosisMonitor keadaan janin, evaluasi rencana persalinanBila ada fetal distress, letak sungsang --> SCBila janin baik, monitor persalinanLakukan episiotomi yang cukup lebarKonsultasi dengan neonatologisPerawatan intensi bayiTermoregulasi/ metoda kangguru

d. Apa saja yang dapat menyebabkan PPI (Partus Prematurus Iminens)? PPI dapat disebabkan oleh beberapa etiologi:1. KPSW/PROM (30% - 40% ) 2. Spontan Spontaneous PTL with intact membranes (40% - 50%) 3. Indikasi Obstetrik (20% - 28% ) Gestational hypertension Abnormal fetal monitoring findings Intrauterine growth restriction Placental abruption Intrauterine demise ChorioamnionitisPreterm labor atau PPI didefinisikan sebagai kontraksi reguler yang diikuti dengan perubahan pada serviks pada kehamilan kurang dari 37 minggu. Patogenesisnya masih belum jelas. Beberapa teori yang dianggap berperan dalam menginisiasi kondisi PPI yaitu 1) progesterone withdrawal, 2) oxytocin initiation, dan 3) premature decidual activation. Menurut Progesterone withdrawal theory, ketika parturitas semakin dekat , fetal-adrenal axis menjadi lebih sensitif terhadap hormon adrenocorticotropic hormone, yang menyebabkan peningkatan sekresi kortisol. Kortisol fetus kemudian menstimulasi trophoblast 17-hydroxylase yang menurunkan sekresi progesteron dan menjadikan peningkatan produksi estrogen. Terjadinya rasio reversal dari estrogen/progesteron menyebabkan peningkatan pembentukan prostaglandin, yang menginisasi kaskade kelahiran. Teori kedua menyatakan oksitosin sebagai inisiator persalinan. Karena pemberian oksitosin meningkan frekuensi dan intensitas kontraksi uterus, oksitosin dianggap memainkan peran penting dalam inisiasi persalinan. Namun teori ini sulit diterima karena: kadar oksitosin dalam darah tidak meningkat sebelum persalinan, dan clearance oksitosin tetap konstan selama kehamilan. Untuk itu, peran oksitosin masih belum dapat ditentukan sebagai inisiator persalinan. Teori yang paling mendekati sebagai inisiator preterm labor adalah aktivasi desidua yang prematur. Walaupun aktivasi desidua mungkin dimediasi oleh fetal-decidual paracrine system, dan potensial oleh perdarahan intrauterin, pada beberapa kasus early preterm labor (< 32 minggu usia gestasi), menunjukkan aktivasi ini terjadi akibat infeksi traktus genital atas occult.

e. Bagaimana mengobservasi pasien dengan ancaman partus prematurus serta tindakan pencegahan ?PencegahanTindakan pencegahan yang dapat dilakukan meliputi dua area utama yaitu reduksi munculnya satu atau beberapa faktor resiko spesifik dan deteksi dini adanya kontraksi sebelum munculnya onset persalinan yang sebenarnya. Edukasi pasien untuk menyadari gejala PPI berupa kontraksi, tekanan pada panggul, dan vaginal discharge. Selain itu pemeriksaan teratur pada ANC diperlukan untuk mendeteksi early cervical changes sebelum onset persalinan.

Daftar pustakaSaifuddin, Abdul bari. 2006. Buku Acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Ed. 1, Cet. 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Goldenberg, Robert L. 2002. The Management of Preterm Labor. The American College of Obstetricians and Gynecologists. Published by Elsevier Science Inc. Goldenberg, Robert L. Culhane,, Jennifer F. et all. 2008. Preterm Birth 1: Epidemiology and causes of preterm birth Vol 371. www.thelancet.com