Upload
duongdung
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
*Email: [email protected]
Agnes Lolya Pittameka1*, Ahmad Muhammad2
Haris Gunawan2, Albertus Fajar Irawan3
1Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Riau, Pekanbaru 2Badan Restorasi Gambut, Jakarta, 3PT. Sampoerna Agro, Jakarta
ANALISIS STRUKTUR POPULASI TANAMAN SAGU
DALAM SISTEM KEBUN MASYARAKAT
PADA LAHAN GAMBUT
• Prospek sagu sebagai tanaman penghasil karbohidrat untuk pangan maupun industri
• Indonesia dengan areal produksi sagu terluas di dunia(1,3 juta ha atau 51,3 %)
• Kabupaten Kepulauan Meranti salah satu sentra saguterbesar di Indonesia, dengan areal produksi seluas 60 ribu ha
• Sebagian besar areal produksi sagu merupakan kebun masyarakat, yang rata-rata dikelola secara ekstensif, misalnya yang terdapat di Kecamatan Tebing Tinggi Timur yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan gambut.
Latar belakang
Tanaman Sumber Penghidupan
1. Karet
Panen harian untuk pendapatan bulanan
2. Kelapa
Panen triwulanan untuk pendapatan triwulanan
3. Pinang
Panen triwulanan untuk pendapatan triwulanan
4. Sagu
Panen tahunan untuk pendapatan tahunan
• Sebagai sumber pendapatan tahunan, kebun sagu diharapkan bisa dipanen setiap tahunnya.
• Panen hanya menguntungkan apabila terdapat cukup banyak tanaman sagu yang sudah “siap panen.”
• Jaminan panen pada tahun-tahun berikutnya tergantung struktur tanaman yang ditinggalkan.
• Seberapa besarkah potensi panen kebun sagu masyarakat setiap tahunnya?
Tergantung struktur populasi tanaman!
Persoalan
1. Menganalisis struktur populasi tanaman sagu dalam sistem kebun masyarakat
2. Memperoleh taksiran potensi panen tahunan dalam sistem pertanaman yang dikelola secara ekstensif ini
Tujuan
1. Lokasi penelitian: Desa Kepau Baru, Kec. Tebing Tinggi Timur, Kab. Kep. Meranti
2. Jumlah sampel: 5 kebun sagu masyarakat
3. Klasifikasi tanaman menurut umur:
• “Pra-roset”, “roset”, “pra-dewasa”, “dewasa” & “siap panen” (pra-roset tidak dihitung)
4. Cara pengamatan:
• Transek 100 m x 20 m/kebun
Metode
Desa Kepau BaruKab. Kep. Meranti
Lokasi Penelitian
Tingat Pertumbuhan Tanaman Sagu
Ahmad Muhammad
Parameter Keterangan
Densitas penanaman bibit 120-180 bibit/ha
Densitas rumpun 140-160 rumpun/ha
Jumlah tanaman 4-9 tanaman/rumpun atau rata-rata 7 tanaman/rumpun
Jumlah tanaman 640-1260 tanaman/ha atau rata-rata 1004 tanaman/ha
Karakteristik Tanaman Sagu dalam Kebun Masyarakat
760
127
5983
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Anakan Pra-dewasa Dewasa Siap panen
Jum
lah
tan
aman
/ha
73.9
12.3
5.78.1
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
Anakan Pra-dewasa Dewasa Siap panen
Pro
po
rsi
tan
aman
(%
)
(a) (b)
Struktur populasi tanaman sagu dalam sistem kebun masyarakat: (a) jumlah tanaman menurut tingkat pertumbuhan
(b) proporsi tanaman menurut tingkat pertumbuhan
Roset(760 tnm/ha)
Pra-dewasa(127 tnm/ha)
Dewasa(59 tnm/ha)
Siap Panen(83 tnm/ha)
- 83,3%
- 53,5% -34,6%
Karakteristik “penyusutan” dari tingkat “roset” hingga “siap panen”
Penyusutan tanaman sagu dari tingkat “pra-dewasa” hingga “siap panen”
*Tanaman-tanaman dalam satu tingkat belum tentu “sama”
*
Taksiran Potensi Panen Tahunan
• Jumlah rata-rata tanaman “pra-dewasa” = 127 tanaman/ha
• Proporsi maksimal tanaman “pra-dewasa” yang akan menjadi tanaman “siap panen” = 65,4%
• Proporsi minimal tanaman “pra-dewasa” yang akan menjadi tanaman siap panen = 46,5%
• Taksiran kisaran potensi panen maksimal=
0,465*127 tanaman hingga 0,654*127 tanaman
atau sekitar 60-80 batang/ha/tahun
1. Populasi tanaman sagu dalam sistem kebun masyarakat rata-rata mencapai 1004 tanaman/ha
2. Struktur populasi tanaman sagu ini membentuk kurva “J-terbalik”, dimana tingkat “roset” jauh lebih dominan (760 tanaman/ha atau 75,1%) dibanding fase “pra-dewasa,” “dewasa” dan “siap panen”
3. Jumlah tanaman yang terus tumbuh dari fase “pra-dewasa” ke “siap panen” berpeluang mencapai 46,5-65,4%
4. Potensi panen tahunan maksimal mencapai sekitar 60-80 batang/ha/tahun
Kesimpulan
1. PT. National Sago Prima (NSP) atas bantuan biaya penelitian
2. Bapak Harry Susanto, Bapak Bambang Erawan, Ibu Yusi Rosalina dan Bapak Mika Asri Selian dari PT. Sampoerna Agro
3. Bapak Prof. HM Bintoro & Bapak Yohannes IzmiRyan atas fasilitasinya
Terimakasih kepada