119
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP LAYANAN TABUNGAN BERJANGKA SAUDARA (TASKA) DI PT. BANK SAUDARA TBK. KANTOR CABANG BOGOR Oleh IRMA RACHMAWATI H 24086022 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Analisis tingkat kepuasan nasabah terhadap layanan ... · LAYANAN TABUNGAN BERJANGKA SAUDARA (TASKA) DI PT. BANK SAUDARA TBK. KANTOR CABANG BOGOR Oleh ... Tujuan dari penelitian ini

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP

LAYANAN TABUNGAN BERJANGKA SAUDARA (TASKA)

DI PT. BANK SAUDARA TBK. KANTOR CABANG BOGOR

Oleh

IRMA RACHMAWATI

H 24086022

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

RINGKASAN

IRMA RACHMAWATI. H 24086022. Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Layanan Tabungan Berjangka Saudara (TASKA) Di PT. Bank Saudara Tbk. Kantor Cabang Bogor. Di bawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI.

Laju moderanisasi telah memberikan dampak yang besar terhadap hampir

seluruh aspek kehidupan masyarakat hal ini tentu saja menjadikan persaingan didunia perbankan semakin meningkat. Untuk menghadapi persaingan tersebut pihak Bank Saudara terus berusaha menarik minat masyarakat dengan memasarkan produk yang unggulan dan memberikan layanan yang berkualitas. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada konsumennya akan meningkatkan loyalitas mereka kepada perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1). Mengetahui karakteristik nasabah yang telah memiliki rekening TASKA. (2). Menganalisis atribut –atribut yang diinginkan nasabah terhadap produk TASKA. (3). Menganalisi kepuasan nasabah terhadap produk TASKA. Metode analisis yang digunakan adalah IPA (Importance Performance Analysis), analisis GAP, dan Chi-Square.

Hasil analisis IPA menunjukkan bahwa terdapat dua atribut yang dianggap nasabah memiliki tingkat kepentingan tertinggi yaitu atribut kepedulian yang ditunjukkan petugas terhadap permasalahan yang dihadapi nasabah dan atribut bunga yang ditawarkan (3,69) dan atribut yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah atribut kemudahan melakukan setoran ke rekening diluar setoran bulanan (3,03). Sedangkan atribut yang memiliki kinerja tertinggi adalah atribut bunga yang ditawarkan (3,82) karena bunga yang ditawarkan oleh Bank Saudara cukup besar bila dibandingkan dengan produk sejenis pada bank lain yaitu sebesar 8 persen per annum. Sedangkan atribut yang memiliki kinerja terendah antara lain adalah kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka di dalam produk TASKA dalam rangka pemenuhan kepuasan nasabah, kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan penutupan rekening TASKA dan atribut hadiah yang didapat, masing-masing atribut tersebut memiliki skor rata-rata 3.53. Hasil analisis Gap menunjukkan bahwa terdapat dua atribut yang memiliki kesenjangan negatif yaitu atibut kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan penutupan rekening TASKA (0,1) dan atribut bunga yang ditawarkan (-0,03) . Walaupun kedua atribut tersebut memiliki kesenjangan yang negatif, yang berarti bahwa tingkat kinerja dibawah tingkat kepentingan, namun tidak secara langsung diartikan bahwa pada atribut ini nasabah tidak merasa dipuaskan. Irawan (2002) menyebutkan bahwa selama nilai gap negatif kurang dari -1,00, maka kualitas pelayanan atribut tersebut masih dapat dikatakan baik, atau dengan kata lain nasabah masih tetap merasakan kepuasan.

Hasil analisis Chi-Square dengan α (0,15) menunjukkan bahwa hanya ada satu karakteristik yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap atribut –atribut yang ada yakni karakteristik jenis kelamin responden.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP

LAYANAN TABUNGAN BERJANGKA SAUDARA (TASKA)

DI PT. BANK SAUDARA TBK. KANTOR CABANG BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manjemen Penyelenggaraan Khusus

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

IRMA RACHMAWATI

H24086022

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Judul : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Layanan Tabungan Berjangka Saudara Di PT. Bank Saudara Tbk. Kantor Cabang. Bogor

Nama : Irma Rachmawati NIM : H 24086022

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Farida Ratna Dewi, SE, MM

NIP: 19710307.200501.2.001

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc

NIP: 19610123.198601.1.002

Tanggal Lulus :

iii

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 26 Januari 1985 dari pasangan

M. Ismail dan Tien Purwantini. Penulis merupakan anak sulung dari dua

bersaudara. Penulis memulai pendidikan dari SD Papandayan II, dilanjutkan pada

pendidikan menengah SMPN 3 Bogor, dan pada tahun 2000 Penulis melanjutkan

pendidikan di SMUN 7 Bogor.

Pada tahun 2003, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor Program

Diploma pada Fakultas Kedokteran Hewan Program Studi Higiene Makanan.

Penulis mendapatkan gelar lulus pada tahun 2006.

Kemudian penulis melanjutkan studi di Program Sarjana Alih Jenis

Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor. Penulis juga berstatus sebagai karyawan PT. Bank Saudara Tbk.

Kantor Cabang Bogor. Oleh karena itu, penulis memilih lokasi penelitiannya di

kantor tempat penulis bekerja sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan

keilmuan di bidang pekerjaannya.

Bogor, Februari 2011

Penulis

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis memanjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang

telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah

satu prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana

Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini mengkaji tentang Analisis

Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Layanan Tabungan Berjangka Saudara di

PT. Bank Saudara Tbk. Kantor Cabang Bogor.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

terdapat kekurangan. Oleh karena itu diharapkan berbagai kritik dan masukan

yang dapat menunjang perbaikan penyusunan tulisan ilmiah lainnya oleh penulis

pada kesempatan yang lain.

Bogor, Februari 2011 Penulis

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian penelitian dan

penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan, baik

secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih

yang setulusnya kepada :

1. Farida Ratna Dewi, SE, MM. selaku pembimbing, atas segala jerih payah dan

waktu yang telah diluangkan dalam memberikan bimbingan, arahan dan

dukungan kepada penulis selama penyusunan usulan penelitian dan

pelaksanaan penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.

2. Ibu Hardiana widyastuti, S. Hut, MM dan R. Dikky Indrawan, SP, MM.

selaku dosen penguji sidang yang telah bersedia menguji dan memberikan

saran – saran dalam perbaikan skripsi ini.

3. Ibu Indrianti Sukarmadijaya selaku Pemimpin Cabang Bank Saudara KC.

Bogor beserta seluruh staf atas kesempatan dan bantuannya dalam

penyelesaian skripsi ini

4. Bapak Cucun Mulyana, selaku Wakil pemimpin Bidang Operasi, atas

bimbingan dan masukannya selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh rekan-rekan kerja Bank Saudara KC. Bogor atas semua dukungan dan

bantuannya.

6. Kedua orang tuaku terkasih, atas kerelaan, dukungan, semangat dan segala doa

yang diberikan.

7. Seluruh staf sekretariat Ekstensi Manajemen atas bantuan dan kerjasamanya

selama penelitian ini berlangsung.

8. Teman, sahabat dan keluarga besar Ekstensi Manajemen serta kepada semua

pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini.

vi

DAFTAR ISI

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR......................................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. v

DAFTAR ISI........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xi

I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah .................................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4 1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4 1.5. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 6

2.1. Jasa (Service)............................................................................................... 6 2.2. Perbankan.................................................................................................... 7 2.3. Tabungan..................................................................................................... 8 2.4. TASKA Bank Saudara ................................................................................ 9 2.5. Nasabah.......................................................................................................10 2.6. Kepuasan Konsumen...................................................................................10 2.7. Persepsi .......................................................................................................14 2.8. Nilai Pelanggan ...........................................................................................16 2.9. Kajian Penelitian Terdahulu .......................................................................18

III. METODE PENELITIAN ...........................................................................21

3.1. Kerangka Pemikiran....................................................................................21 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................24 3.3. Metode Pengumpulan Data .........................................................................24 3.4. Metode Penarikan Sampel ..........................................................................24 3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................................25

3.5.1 Uji Validitas dan Realibilitas ..............................................................25 3.5.2 Important – Performance Analysis .....................................................27 3.5.3 Analisis GAP.......................................................................................31 3.5.4 Uji Chi-Square ....................................................................................32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................33

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................................33 4.2. Visi dan Misi Perusahaan............................................................................35 4.3. Struktur Organisasi PT Bank Saudara KC Bogor .......................................35

vii

4.4. Budaya Kerja...............................................................................................37 4.5. Produk Bank Saudara..................................................................................37

4.5.1 Tabungan.............................................................................................37 4.5.2 Deposito ..............................................................................................39 4.5.3 Giro .....................................................................................................40

4.6. Karakteristik Demografi .............................................................................40 4.6.1 Jenis Kelamin......................................................................................41 4.6.2 Usia .....................................................................................................42 4.6.3 Status Pernikahan ................................................................................43 4.6.4 Pekerjaan .............................................................................................44 4.6.5 Tingkat Pendidikan .............................................................................45 4.6.6 Tingkat Pendapatan.............................................................................46 4.6.7 Tingkat Pengeluaran............................................................................47

4.7. Preferensi Nasabah......................................................................................48 4.7.1 Tujuan Memiliki Rekening TASKA...................................................48 4.7.2 Sumber Informasi................................................................................49 4.7.3 Kepemilikan Tabungan Berjangka di Bank Lain................................50 4.7.4 Pertimbangan Pemilihan Tabungan Berjangka...................................51 4.7.5 Pertimbangan Memilih TASKA .........................................................52 4.7.6 Pihak yang Mempengaruhi Pemilihan TASKA..................................55 4.7.7 Rata-rata Jumlah Setoran Bulanan ......................................................56 4.7.8 Jangka Waktu Taska ...........................................................................57 4.7.9 Jumlah Rekening TASKA yang dimiliki ............................................57 4.7.10 Penutupan Rekening TASKA Sebelum Jatuh Tempo ......................58

4.8. Segmentasi Targeting Positioning ..............................................................59 4.9. Bauran Pemasaran TASKA ........................................................................60 4.10. Urutan Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan.............................................62 4.11. Urutan Skor Rata-rata Tingkat Kinerja .....................................................69 4.12. Analisis Tingkat Kesesuaian .....................................................................73 4.13. Important-Performance Analysis ..............................................................76 4.14. Analisis GAP.............................................................................................85 4.15. Kualifikasi Tingkat Pelayanan Bank Saudara...........................................88 4.16. Analisis Chi-Square ..................................................................................89 4.17. Implikasi Manajerial .................................................................................91

KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................94

1. Kesimpulan ....................................................................................................94 2. Saran...............................................................................................................95

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 96

LAMPIRAN ........................................................................................................98

viii

DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Perkembangan dana pihak ketiga pada beberapa bank di Indonesia ............... .1 2. Perkembangan pencapaian jumlah nasabah TASKA dan tabungan lainnya di Bank Saudara KC Bogor……………………………………………3

3. Tujuan nasabah memiliki TASKA....................................................................48 4. Sumber informasi TASKA ...............................................................................50 5. Kepemilikan tabungan berjangka di bank lain..................................................51 6. Pertimbangan memiliki tabungan berjangka.....................................................51 7. Pertimbangan memilih TASKA........................................................................52 8. Perbandingan TASKA dengan tabungan bank lain yang sejenis......................53 9. Hadiah TASKA.................................................................................................54 10. Pihak yang paling mempengaruhi pemilihan TASKA....................................56 11. Rata-rata jumlah setoran bulanan....................................................................56 12. Jangka waktu TASKA ....................................................................................57 13. Jumlah rekening TASKA yang dimiliki .........................................................58 14. Penutupan rekening TASKA sebelum jatuh tempo ........................................58 15. Tingkat kepentingan nasabah terhadap atribut dan pelayanan TASKA ........64 16. Tingkat kepentingan nasabah terhadap atribut kepedulian yang ditunjukkan

petugas terhadap permasalahan yang dialami nasabah ................................65

17. Tingkat kepentingan nasabah terhadap atribut tingkat bunga yang ditawarkan .......................................................................................................................66

18. Tingkat kepentingan nasabah terhadap kemudahan melakukan setoran ke rekening TASKA di luar setoran bulanan .....................................................67

19. Tingkat kinerja terhadap atribut dan pelayanan TASKA................................69 20. Tingkat kinerja bunga yang ditawarkan..........................................................70 21. Tingkat kinerja kelengkapan fitur TASKA.....................................................71 22. Tingkat kinerja kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan

penutupan rekening TASKA .........................................................................72

23. Tingkat kinerja atribut hadiah yang didapat...................................................73 24. Hasil analisis tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat

kinerja ............................................................................................................74

25. Urutan prioritas peningkatan dan perbaikan kualitas produk dan layanan .....75 26. Penghitungan analisis Gap ..............................................................................86 27. Uji Chi-Square karakteristik responden yang berhubungan dengan atribut produk TASKA dan pelayanannya di Bank Saudara KC Bogor........90

ix

DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Fungsi bank ....................................................................................................... 8 2. Diagram proses kepuasan pelanggan ................................................................11 3. Diagram kesenjangan yang dirasakan pelanggan .............................................12 4. Model diskonfirmasi harapan dari kepuasan dan ketidakpuasan....................................................................................................13

5. Diagram faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap industri jasa.......................................................................................................15

6. Penentuan nilai yang diterima pelanggan .........................................................17 7. Rantai profit jasa ...............................................................................................18 8. Kerangka pemikiran konseptual .......................................................................23 9. Diagram Kartesius tingkat kesesuaian kepentingan dan pelaksanaan ..............30 10. Struktur organisasi Bank Saudara KC.Bogor .................................................36 11. Proporsi jenis kelamin responden ...................................................................41 12. Proporsi usia responden ..................................................................................42 13. Status pernikahan responden...........................................................................43 14. Proporsi pekerjaan responden .........................................................................44 15. Proporsi pendidikan responden .......................................................................45 16. Proporsi pendapatan responden ......................................................................46 17. Proporsi pengeluaran responden .....................................................................47 18. Halaman homepage situs www.banksaudara.com..........................................55 19. Diagram Kartesius tingkat kepentingan dan kinerja

atribut...............................................................................................................77

20. Diagram Garis analisis Gap ............................................................................87

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner ……………………………………………………………………..99 2. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas…………………………………………...104 3. Tabel Chi-Square…………………………………………………………….106

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laju modernisasi telah memberikan dampak yang besar hampir pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat. Faktor kepraktisan, kecepatan, keamanan,

kemudahan dan pemberian manfaat menjadi tolok ukur utama bagi siapa saja

yang hendak menentukan pilihan di dalam aspek kehidupannya, termasuk di

dalam menentukan bank yang menjadi pilihan masyarakat untuk menempatkan

dananya. Hal ini tentu saja menjadikan persaingan di dunia perbankan semakin

meningkat. Berikut adalah data yang menunjukkan perkembangan dana pihak

ketiga pada beberapa bank di Indonesia :

Tabel 1. Peringkat Bank Berdasarkan Dana Pihak Ketiga

Rank. Nama Bank Des 2009

(Miliar Rp)

Pangsa pasar

Terhadap

Total Asset

Nov 2010

(Miliar Rp)

Pangsa pasar

Terhadap

Total Asset

1 MANDIRI 299.772 15.36 304.908 13.78

2 BCA 254.779 13.06 268.736 12.15

3 BRI 244.666 12.54 266.676 12.05

4 BNI 188.656 9.67 181.039 8.78

5 NIAGA 86.258 4.42 118.552 5.35

6 DANAMON 67.782 3.47 73.237 3.31

7 PANIN 56.307 2.89 70.962 3.21

8 PERMATA 47.515 2.44 58.022 2.62

9 BII 45.751 2.35 57.896 2.62

10 BTN 40.215 2.05 45.503 2.05

Total Perbankan 1.331.664 68.27 1.445.661 65.35

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (2010)

Dari Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa perolehan dana pihak ketiga

beberapa bank papan atas di Indonesia rata – rata mengalami pertumbuhan. Untuk

urutan pertama adalah Bank Mandiri dengan angka 304.908 (Miliar) urutan ke

dua adalah BCA dengan angka 268.736 (Miliar) dan di urutan ketiga adalah BRI

dengan angka 266.676 (Miliar). Tingginya tingkat persaingan antar bank seperti

tersebut di atas, memaksa setiap bank yang ada berlomba-lomba untuk

2

menciptakan berbagai produk perbankan yang unggul dan menguntungkan.

Beberapa produk perbankan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat antara lain

produk tabungan, deposito dan giro. Produk tabungan sebagai komponen utama

pengumpul dana pihak ketiga merupakan produk perbankan yang paling sering

menjadi fokus perhatian para pelaku perbankan. Berbagai fasilitas pendukung dan

kemudahan terus dikembangkan oleh setiap bank dalam rangka menyempurnakan

produk tabungan yang mereka miliki. Salah satu fasilitas yang juga dibuat untuk

mendukung peningkatan dana pihak ketiga melalui produk tabungan adalah

dengan membuat produk turunan/ derivatif, yakni tabungan berjangka.

Bank Saudara, sebagai salah satu bank swasta nasional yang telah lama

berdiri di Indonesia (sejak 1906) merupakan salah satu dari sekian banyak bank

yang ada di Indonesia yang juga memiliki misi untuk meningkatkan pengumpulan

dana pihak ketiga. Jika dilihat dari perkembangan kinerjanya Bank Saudara selalu

mengalami pertumbuhan. Sebagai bank dengan usaha terfokus, Bank Saudara

telah mampu menjadi bank terbaik di kelasnya. Jika dilihat dari hasil rating

Infobank terhadap 131 bank di Indonesia per Desember 2004 – 2005 dalam

kategori bank dengan kegiatan usaha terbatas (modal di bawah Rp. 100 Milyar)

Bank Saudara mendapatkan poin tertinggi yaitu 98,67 dengan predikat sangat

bagus. Dalam usianya yang seabad ini Bank Saudara memang belum banyak

dikenal masyarakat umum, sehingga Bank Saudara dituntut untuk terus

memperluas usahanya dan berusaha mengembangkan sayap dengan membuka

kantor cabang maupun kantor cabang pembantu di berbagai daerah untuk

mendekatkan diri dengan nasabahnya memperluas pangsa pasar.

Pada tahun 2006 di kota Bogor telah didirikan kantor cabang Bank

Saudara yang beralamat di Jl. Pangkalan Raya No. 8 C, merupakan salah satu

kantor cabang strategis Bank Saudara yang berada di pusat Kota Bogor. Kantor

cabang ini terletak di antara banyak bank yang berada di lokasi tersebut. Dengan

letaknya yang sangat dekat dengan pemukiman penduduk, jalan raya utama, pusat

perbelanjaan tradisional dan modern menjadikan banyak bank yang berdiri di

lokasi ini, sehingga tingkat persaingan dalam mengumpulkan dana masyarakat

pun menjadi semakin tinggi. Secara umum fungsi dan tujuan yang dimilikinya

sama dengan kantor – kantor cabang lainnya. Promosi juga dilakukan dengan

3

dengan bertahap guna meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat kepada

Bank Saudara.

Tabungan Berjangka Saudara (TASKA) Bank Saudara merupakan salah

satu produk andalan yang dimiliki bank ini sebagai komponen pengumpul dana

pihak ketiga. Berbagai fitur dan keunggulan TASKA menjadikan produk ini

menarik untuk dipasarkan kepada setiap nasabah.

Sebagai sebuah produk derivatif (dengan menggunakan sistem auto-debet),

target utama nasabah TASKA adalah setiap nasabah yang telah memiliki rekening

tabungan (baik Tabungan Harian ataupun Tabungan Saudara) Bank Saudara.

Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya seperti tingkat suku bunga yang

bersaing yaitu 8 persen per tahun, tidak adanya biaya administrasi, manfaat

asuransi yang diberikan serta pemberian hadiah yang menarik pada saat

pembukaan TASKA, maka seharusnya produk TASKA ini mampu menarik minat

penabung jika dibandingkan dengan produk serupa di bank lain. Namun dalam

perkembangannya pertumbuhan dana dan jumlah nasabah TASKA belum

sepenuhnya menggembirakan dan masih kalah bersaing dengan bank besar

lainnya bahkan masih banyak nasabah Bank Saudara sendiri yang belum

memiliki rekening TASKA.

Tabel 2. Perkembangan Pencapaian Jumlah Nasabah Taska Dan Tabungan Lainnya Di Bank Saudara Kc. Bogor

TASKA Tabungan Lainnya No. Tahun Target Realisasi % Target Realisasi %

1 2008 2.765 408 15 18.985 1.912 10

2 2009 1.011 1000 98.35 2.278 3.675 169

3 2010

(Per November) 2.234 1.729 71 6.862 3.513 51

Jumlah 6.010 3.137 184.35 28.125 9.100 230

Sumber: Laporan Kaji Ulang Bank Saudara Tahun 2008 – 2010.

Pada Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa realisasi perolehan jumlah nasabah

TASKA sejak tahun 2008 hingga per November 2010 belum pernah mencapai

target yang ditetapkan. Pada tahun 2008 pencapaiannya hanya sebesar 15 persen

dari target, tahun 2009 sebesar 98.35 persen dari target, sementara per November

2010 telah tercapai 71 persen dari target. Tentunya hal ini dapat dijadikan sebagai

4

salah satu fokus perhatian bagi pihak manajemen untuk melakukan berbagai

upaya perbaikan dan perkembangan dalam memasarkan produk ini.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

pertumbuhan TASKA Bank Saudara adalah dengan mengetahui tingkat kepuasan

nasabah. Mengukur kepuasan nasabah merupakan suatu hal yang sangat penting

dilakukan oleh perusahaan, karena dengan mengetahui tingkat kepuasan mereka

makan Bank Saudara akan mengetahui posisinya dalam persaingan bisnis.

Keberhasilan perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada

konsumennya akan meningkatkan loyalitas mereka kepada perusahaan. Maka

menjadi suatu hal yang amat penting bagi pihak manajemen Bank Saudara untuk

mengetahui tingkat kepuasan nasabahnya agar dapat mendorong terjadinya

peningkatan penjualan berbagai produk dan jasa yang ditawarkan yang akan

berdampak secara langsung terhadap perolehan dana pihak ketiga.

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah karakteristik nasabah yang memiliki rekening TASKA ?

2. Atribut apa saja yang dianggap penting oleh nasabah terhadap layanan produk

TASKA ?

3. Bagaimana tingkat kepuasan nasabah terhadap layanan TASKA Bank Saudara ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mengetahui karakteristik nasabah yang telah memiliki rekening TASKA.

2. Menganalisis atribut-atribut yang dianggap penting oleh nasabah terhadap

layanan produk TASKA.

3. Menganalisis kepuasan nasabah terhadap layanan TASKA.

1.4. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain

yakni hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan

pertimbangan bagi PT Bank Saudara Kantor Cabang Bogor untuk mengetahui

kepuasan nasabahnya serta dijadikan acuan dalam menentukan alternatif dan

5

langkah-langkah strategis pemasaran untuk mengembangkan kuantitas nasabah

TASKA.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan dalam ruang lingkup manajemen pemasaran dan

mengenai riset konsumen.

2. Produk yang diteliti dibatasi hanya pada produk simpanan TASKA.

3. Hasil penelitian hanya untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah terhadap

atribut fasilitas dan pelayanan produk TASKA.

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jasa (Service) Jasa merupakan setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh

suatu pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan

tidak menghasilkan kepemilikkan sesuatu (Kotler, 2000). Dalam pengertian lain

disebutkan bahwa jasa adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat

mata dari suatu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya diproduksi dan

dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi antara jasa dan penerima jasa

mempengaruhi hasil jasa tersebut (Rangkuti, 2003).

Parasuraman, et al., dalam Rangkuti (2003) terdapat sepuluh kriteria

umum atau standar yang menentukan kualitas suatu jasa, yaitu:

1. Reliability (keandalan)

2. Responsiveness (ketanggapan)

3. Competence (kemampuan)

4. Access (mudah diperoleh)

5. Courtesy (keramahan)

6. Communication (komunikasi)

7. Credibility (dapat dipercaya)

8. Understanding atau knowing the customer (memahami pelanggan)

9. Tangibles (bukti nyata, kasat mata)

Kesepuluh dimensi tersebut dapat disederhanakan menjadi lima dimensi,

yaitu:

1. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan

dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik.

2. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai

dengan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

3. Emphaty (empati), yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara

individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan serta mudah

untuk dihubungi.

4. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya

yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari resiko.

7

5. Tangibles (bukti nyata), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan dan

sarana komunikasi.

Terdapat empat elemen yang harus dipertimbangkan dalam memproduksi

jasa, di antaranya:

1. Pelanggan

2. Manusia

3. Strategi

4. Sistem.

Di antara keempat elemen tersebut memiliki hubungan yang erat,

keterkaitan di antara elemennya sangat kuat. Strategi mempengaruhi manusia dan

sistem yang ada di perusahaan, sedangkan manusia itu sendiri tergantung pada

sistem yang ada dan bekerja untuk memenuhi keinginan pelanggan. Ketiga

elemen strategi, sistem dan manusia kesemuanya bertujuan untuk menarik

pelanggan dan memenuhi keinginan pelanggan.

2.2. Perbankan

Menurut Undang-undang RI nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak.

Pada masa sekarang bank memiliki tiga kegiatan utama, yaitu

menghimpun dana, menyalurkan dana, memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

menghimpun dana dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok perbankan,

sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya hanyalah pendukung dari

kedua kegiatan pokok perbankan tersebut.

Kasmir (2003) menyebutkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan

yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali dan tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank

lainnya. Arti lembaga keuangan itu sendiri adalah setiap perusahaan yang

bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya baik hanya menghimpun dana,

atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan

dana.

8

Gambar 1. Fungsi Bank (Kasmir, 2003) 2.3. Tabungan

Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10

Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet

giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan

tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank

dengan si penabung. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga

tergantung dengan perjanjian antar keduanya. Sesuai dengan kebutuhan

masyarakat serta kemajuan dan perkembangan teknologi, dewasa ini tabungan

dapat ditarik atau diambil dengan beberapa cara antara lain dengan menggunakan

kartu bank, ATM atau melalui telepon.

Terdapat beberapa jenis tabungan, antara lain tabungan dalam bentuk

rupiah, tabungan dalam bentuk mata uang asing, tabungan haji, dan lain – lain.

Manfaat dana tabungan bagi nasabah adalah menabung, nasabah memperoleh

jaminan keamanan ekonomi. Selain itu, nasabah juga memperoleh keuntungan

dari dana bunganya, sedangkan keuntungan dana tabungan bagi bank adalah dapat

BANK

Memberikan jasa-jasa bank lainnya

Menyalurkan Dana Menghimpun Dana

Transfer Kliring Inkaso Letter of credit Bank garansi Bank card Save deposit box Dan lain-lain

Kredit investasi Kredit modal kerja Kredit produktif Kredit perdagangan dan lain-lain

Rekening giro Rekening tabungan Rekening deposito

9

dipergunakan sebagai sumber dana untuk biaya kegiatan operasional bank, dan

dapat digunakan sebagai sumber dana untuk investasi primer sekunder bank. Bagi

perekonomian negara, dana tabungan dapat dipergunakan untuk mendukung bank

dalam menjalankan fungsi intermediasinya dalam rangka menggerakan roda

perekonomian nasional.

2.4. Tabungan Berjangka Saudara (TASKA) Bank Saudara

Tabungan Berjangka Saudara (TASKA) Bank Saudara merupakan produk

turunan dari tabungan induk yaitu tabungan Harian, tabungan Saudara atau

tabunganKu. Produk ini pertama kali diluncurkan oleh Bank Saudara pada awal

tahun 2000 sebagai produk pelengkap dari tabungan. Jika tabungan biasa

diperuntukkan sebagai simpanan transaksional yaitu dapat juga digunakan sebagai

alat transaksi misalnya untuk pembayaran tagihan listrik, telpon dan keperluan

belanja serta dilengkapi dengan fasilitas ATM, Maka berbeda halnya dengan

TASKA yang hanya diperuntukkan sebagai simpanan yang pengambilannya

hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan pada perjanjian nasabah

dengan pihak bank pada saat awal pembukaan rekening.

Dengan system autodebet yang dimilikinya diharapkan TASKA ini tidak

memberatkan nasabah, nasabah hanya perlu datang setiap bulannya untuk

melakukan setoran ke tabungan induk yang akan secara otomatis di debet untuk

TASKA. Dengan TASKA diharapkan nasabah memiliki perencanaan untuk

mempersiapkan masa depan dengan lebih pasti dan terjangkau.

Beberapa kelebihan yang dimiliki TASKA antara lain :

1. TARGET DANA, kontrak penempatan didasarkan pada target dana yang

ingin dicapai pada akhir masa kontrak.

2. TARGET BULANAN, kontrak penempatan didasarkan atas pilihan

setoran bulanan dan jangka waktu oleh penabung. Nominal akhir

sebagaimana disebut di atas adalah minimal Rp. 1.000.000,- (Satu Juta

Rupiah).

3. Jangka waktu tabungan fleksibel antara 6 bulan hingga 5 tahun.

4. Nominal setoran perbulan minimal Rp. 25.000,- hingga Rp. 1.000.000-,

5. Tingkat suku bunga menarik, yakni 8 persen. Suku bunga tersebut di atas

suku bunga tabungan biasa.

10

6. Tidak dikenakan biaya administrasi.

7. Secara otomatis dilindungi oleh manfaat asuransi jiwa, yakni apabila

pemohon meninggal dunia dan memiliki jumlah sisa tabungan yang harus

dibayarkan, maka jumlah tabungan akan dibayarkan sesuai dengan jumlah

yang disepakati pada saat pembukaan rekening kepada ahli waris,

sehingga ahli waris tidak perlu melunasi sisa angsuran dan dapat langsung

menarik tabungannya.

8. TASKA juga akan membantu setiap nasabahnya untuk membentuk

kebiasaan menabung setiap bulannya, dengan adanya kewajiban untuk

menyetor jumlah tertentu setiap bulannya (sistem autodebet) akan

membantu setiap nasabah untuk rajin menabung.

2.5. Nasabah

Nasabah adalah masyarakat yang menyimpan uangnya di bank. Menurut

Suranto (2001), ada lima kebutuhan utama nasabah segmen ritel dalam memilih

bank, antara lain adalah:

a. kebutuhan akan pelayanan yang memuaskan

b. kebutuhan akan citra (reputasi) bank yang positif

c. kebutuhan akan lokasi bank yang strategis (dekat dengan rumah atau dekat

dengan kantor)

d. kebutuhan akan fasilitas perbankan yang lengkap dan modern

e. kebutuhan akan features produk tabungan yang lengkap.

2.6. Kepuasan Konsumen

Kepuasan pelanggan merupakan suatu respon pelanggan terhadap

ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang

dirasakan setelah pemakaian (Rangkuti, 2003). Sedangkan menurut Kotler (1997)

kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja yang dirasakan dengan harapannya (Kotler, 1997). Untuk meningkatkan

loyalitas, maka harus ditingkatkan kepuasan setiap pelanggan dan

mempertahankan tingkat kepuasan tersebut dalam jangka panjang. Untuk

meningkatkan kepuasan, perlu ditambahkan nilai pada apa yang ditawarkan.

Menambahkan nilai akan membuat pelanggan merasa dirinya mendapat lebih dari

apa yang mereka bayar atau bahkan lebih dari apa yang diharapkannya.

11

Kepuasan pelanggan terhadap suatu jasa ditentukan oleh tingkat

kepentingan pelanggan sebelum menggunakan jasa dibandingkan dengan hasil

persepsi pelanggan terhadap jasa tersebut setelah pelanggan merasakan kinerja

jasa tersebut (Gambar 3).

Gambar 2. Diagram proses kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2003)

Rangkuti (2003) menyebutkan bahwa adequate service maksudnya adalah

tingkat kinerja jasa minimal yang masih dapat diterima berdasarkan perkiraan jasa

yang mungkin akan diterima berdasarkan perkiraan jasa yang mungkin akan

diterima dan tergantung pada alternatif yang tersedia. Adequate service

dipengaruhi oleh keadaan darurat, ketersediaan alternatif, derajat keterlibatan

pelanggan, faktor-faktor yang tergantung situasi dan pelayanan yang diperkirakan.

Sedangkan desired service adalah tingkat kinerja jasa yang diharapkan

pelanggan akan diterimanya, yang merupakan gabungan dari kepercayaan

pelanggan mengenai apa yang dapat dan harus diterimanya. Desired service

dipengaruhi oleh keinginan untuk dilayani dengan baik dan benar, kebutuhan

perorangan, janji secara langsung, janji secara tidak langsung, komunikasi dari

mulut ke mulut dan pengalaman masa lalu.

Diagram proses kepuasan pelanggan tersebut memperlihatkan adanya zona

toleransi diantara adequate service dan desired service, zona toleransi ini daerah

di mana variasi pelayanan yang diberikan perusahaan yang masih dapat diterima.

Apabila pelayanan yang diterima pelanggan berada di bawah adequate service,

Pelanggan sangat tidak puas Perceived Service

(Servis yang diterima pelanggaan)

Persepsi Pelanggan

Pelanggan sangat puas

Desired Service

Zone of Tolerance

Adequate Service

Harapan Pelanggan

12

pelanggan akan frustasi dan kecewa. Sedangkan apabila pelayanan yang diterima

pelanggan melebihi desired service, pelanggan akan sangat puas dan terkejut.

Terdapat suatu model kesenjangan kepuasan pelanggan, di mana

kesenjangan merupakan ketidaksesuaian antara pelayanan yang diterima

pelanggan (perceived service) dan pelayanan yang diharapkan (expected service).

Kesenjangan negatif terjadi apabila pelayanan yang diterima pelanggan lebih kecil

dari harapan pelanggan. Sedangkan kesenjangan positif terjadi apabila pelayanan

yang diterima pelanggan lebih besar daripada harapan pelanggan.

Gambar 3. Diagram kesenjangan yang dirasakan pelanggan (Rangkuti, 2003)

Teori lain yang menjelaskan bagaimana kepuasan atau ketidakpuasan

konsumen terbentuk adalah the expected disconfirmation model, yang

mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan

dampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan

yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut.

Expected Service

Perceived Service

GAP

13

Gambar 4. Model diskonfirmasi harapan dari kepuasan dan ketidakpuasan (Mowen dan Minor, 1998)

Produk akan berfungsi sebagai berikut:

a. Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, inilah yang disebut

sebagai diskonfirmasi positif (positive disconfirmation). Jika ini terjadi,

maka konsumen akan merasa puas.

b. Produk berfungsi seperti yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai

konfirmasi sederhana (simple confirmation). Produk tersebut tidak

memberikan rasa puas dan produk tersebut juga tidak mengecewakan

konsumen. Konsumen akan memiliki perasaan netral.

c. Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, inilah yang disebut

sebagai diskonfirmasi negatif (negative disconfirmation). Produk yang

berfungsi buruk, tidak sesuai dengan harapan konsumen akan

menyebabkan kekecewaan, sehingga konsumen merasa tidak puas.

Pengalaman Produk dan Merek

Harapan Mengenai Merek yang Seharusnya Berfungsi

Evaluasi Mengenai Fungsi Merek yang Sesungguhnya

Evaluasi GAP Antara Harapan dan yang Sesungguhnya

Ketidapastian Emosional:

Merek Tidak Memenuhi Harapan

Konfirmasi Harapan: Fungsi Merek Tidak

Berbeda Dengan Harapan

Kepuasan Emosional: Fungsi Merek

Melebihi Harapan

14

2.7. Persepsi

Menurut Rangkuti (2003) persepsi diartikan sebagai suatu proses

memperlihatkan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus

lingkungan melalui panca indera (pendengaran, penglihatan, perasa, penciuman

dan peraba). Meskipun demikian, makna dari proses persepsi tersebut juga

dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu individu yang bersangkutan. Adapun

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi pelanggan antara lain adalah

harga, citra, tahap pelayanan dan momen pelayanan. Persepsi pelanggan terhadap

produk dan jasa berpengaruh terhadap: tingkat kepentingan pelanggan, kepuasan

pelanggan dan nilai pelanggan. Sedangkan menurut Stanton (1991), persepsi

diartikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu,

stimuli (rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui lima indera.

Mowen dalam Sumarwan (2003) menyebutkan bahwa persepsi

merupakan proses di mana individu memilih, mengorganisasikan serta

mengartikan stimulus yang diterima melalui alat inderanya menjadi suatu makna.

Makna dari proses persepsi tersebut dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu

individu bersangkutan. Informasi yang diterima konsumen atas sebuah produk

atau jasa akan menimbulkan persepsi tersendiri yang terbentuk di benak

konsumen mengenai produk atau jasa tersebut.

Pada jasa, persepsi konsumen terbentuk tanpa melihat jasa itu sendiri

karena jasa itu memang tidak berbentuk, persepsi konsumen terbentuk saat

konsumen telah merasakan jasa itu sendiri. Berbeda dengan produk di mana

konsumen memiliki persepsi tentang produk setelah konsumen menerima stimuli

dasar seperti cahaya, warna dan suara yang diterima oleh indera.

Persepsi pelanggan terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadap:

a. Tingkat kepentingan pelanggan

b. Kepuasan pelanggan

c. Nilai

Proses persepsi terhadap suatu jasa tidak mengharuskan pelanggan

tersebut menggunakan jasa tersebut terlebih dahulu. Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap persepsi pelanggan atas suatu jasa dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

15

Tahap Pelayanan:

Gambar 5. Diagram faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap industri jasa (Rangkuti, 2003)

a. Harga

Harga yang rendah menimbulkan persepsi produk tidak berkualitas. Harga

yang terlalu rendah menimbulkan persepsi pembeli tidak percaya kepada

penjual. Sebaliknya, harga yang tinggi menimbulkan persepsi produk

tersebut berkualitas. Harga yang terlalu tinggi menimbulkan persepsi

penjual tidak percaya kepada pembeli.

b. Citra

Citra yang buruk menimbulkan persepsi produk tidak berkualitas,

sehingga pelanggan mudah marah untuk kesalahan kecil sekalipun. Citra

yang baik menimbulkan persepsi produk berkualitas, sehingga pelanggan

memaafkan suatu kesalahan meskipun tidak untuk kesalahan selanjutnya.

c. Tahap Pelayanan

Kepuasan pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang

didapatkan oleh pelanggan selama ia menggunakan beberapa tahapan

pelayanan tersebut. Ketidakpuasan yang diperoleh pada tahap awal

pelayanan menimbulkan persepsi berupa kualitas pelayanan yang buruk

untuk tahap pelayanan selanjutnya, sehingga pelanggan merasa tidak puas

dengan pelayanan secara keseluruhan.

d. Momen Pelayanan

KUALITAS JASA NILAI KEPUASAN

PERSEPSI

PELANGGAN

16

Situasi pelayanan dengan kondisi internal pelanggan sehingga

mempengaruhi kinerja pelayanan. Kinerja pelayanan sendiri ditentukan

oleh:

- Pelayanan

- Proses pelayanan

- Lingkungan fisik di mana pelayanan diberikan

2.8. Nilai Pelanggan

Nilai pelanggan merupakan sesuatu yang diterima pelanggan dari barang

atau jasa yang digunakan. Kotler (1997) mendefinisikan nilai yang diterima

pelanggan sebagai selisih antara jumlah nilai bagi pelanggan (total customer

value) dan biaya total pelanggan (total customer cost). Jumlah nilai bagi

pelanggan adalah kumpulan manfaat yang diharapkan diperoleh konsumen dari

produk atau jasa tertentu. Biaya total pelanggan adalah kumpulan pengorbanan

yang diperkirakan pelanggan akan terjadi dalam mengevaluasi, memperoleh dan

menggunakan barang atau jasa tersebut.

Menciptakan nilai untuk pelanggan berkaitan dengan 4P (Rangkuti, 2003),

antara lain:

1. Product (Produk atau Jasa)

Produk atau jasa yang menjadi inti usaha merupakan esensi yang harus

disediakan oleh perusahaan dengan kualitas yang tinggi.

2. Process (Proses)

Proses merupakan cara untuk menjaga agar sistem terus berjalan secara

lancar.

3. Performance (Kinerja)

Kinerja merupakan janji kepada pelanggan yang harus ditepati.

4. People (Orang)

Bagaimana pelanggan memandang karyawan sebagai orang yang dapat

melayani, kompeten, penuh perhatian dan sopan.

Nilai yang diterima pelanggan dari suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh

dua faktor, yaitu nilai pelanggan dan jumlah biaya bagi pelanggan. Faktor-faktor

tersebut dapat dilihat dalam gambar di bawah ini:

17

Gambar 6. Penentuan nilai yang diterima pelanggan (Kotler, 1997)

Penjelasan:

- Nilai produk adalah manfaat yang diperoleh oleh pelanggan atas

penggunaan suatu barang atau jasa

- Nilai pelayanan adalah keadaan atau kepedulian perusahaan terhadap

pelanggan dalam penggunaan suatu barang atau jasa

- Nilai karyawan adalah kualitas dan kredibiltas yang dimiliki karyawan

dalam proses produksi dan pelayanan terhadap pelanggan

- Nilai citra adalah kemampuan suatu barang atau jasa memberikan kesan

positif dari penggunaan suatu barang atau jasa

- Biaya moneter adalah total kas yang harus dikeluarkan oleh pelanggan

untuk mendapatkan suatu barang atau jasa

- Biaya waktu adalah besarnya waktu yang dikorbankan pelanggan untuk

mendapatkan suatu barang atau jasa

Nilai Produk

Nilai Pelayanan

Nilai Karyawan

Nilai Citra

Biaya Moneter

Biaya Waktu

Biaya Tenaga

Biaya Psichys

Jumlah Nilai Bagi Pelanggan

Jumlah Nilai Bagi Pelanggan

Jumlah Nilai Bagi Pelanggan

18

- Biaya tenaga adalah besarnya tenaga yang harus dikorbankan untuk

mendapatkan suatu barang atau jasa

- Biaya psichys adalah mental kejiwaan yang harus dikorbankan seseorang

untuk mendapatkan suatu barang atau jasa.

Untuk menciptakan lebih banyak nilai pelanggan, maka dibutuhkan suatu

alat untuk mengindentifikasi cara-cara tersebut. Alat yang dapat digunakan adalah

rantai nilai.

Gambar 7. Rantai profit jasa (Tjiptono, 1997)

Berdasarkan rantai profit jasa seperti terlihat di atas, kepuasan konsumen

tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan fungsi dari kualitas jasa internal yang

berpengaruh terhadap kepuasan karyawan. Kepuasan karyawan mempengaruhi

kualitas jasa eksternal yang dirasakan oleh pelanggan. Maka dalam upaya

meningkatkan kepuasan pelanggan harus diiringi dengan usaha untuk

memperhatikan kepuasan karyawan.

2.9. Kajian Penelitian Terdahulu

Gunawan (2004) melakukan penelitian di Bank Jabar dengan judul

“Analisis Kepuasan Debitur Kredit Guna Bakti di PT Bank Jabar KCP Darmaga”.

Di dalam penelitian tersebut digunakan metode deskriptif dan analisis importance

dan performance. Terdapat beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian

ini, antara lain adalah; atribut pelayanan yang masuk ke dalam kuadran I (prioritas

utama) di mana tingkat kepentingan pelanggan tinggi, sedangkan tingkat

pelaksanaannya rendah adalah pelayanan diberikan dengan cepat, kenyamanan

ruang tunggu dan letak yang mudah dijangkau (strategis). Pada kuadran II

(pertahankan prestasi), di mana tingkat kepentingan dan pelaksanaannya tinggi

adalah pelayanan diberikan tepat waktu, petugas dapat berkomunikasi dengan

baik dengan debitur, kejujuran dalam bertransaksi, petugas dapat memberikan

Kualitas Jasa Internal

Kualitas Jasa Internal

Kepuasan Karyawan

Kualitas Jasa Eksternal

Retensi Pelanggan

Nilai atau Profit

Retensi Karyawan

Kepuasan Pelanggan

19

informasi yang akurat, petugas ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan

dan kebersihan ruang secara umum. Pada kuadran III (prioritas rendah), di mana

tingkat kepentingan dan pelaksanaannya sama-sama rendah adalah pelayanan

diberikan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, petugas memahami kebutuhan

debitur, petugas berpenampilan rapi dan bersih dan peralatan perlengkapan yang

tersedia lengkap dan sesuai dengan kebutuhan debitur. Pada kuadran IV

(berlebihan), di mana tingkat kepentingan pelanggan rendah sedangkan

pelaksanaannya tinggi adalah kemudahan dalam proses layanan, kesibukan

petugas tidak menggangu terhadap pelayanan kepada debitur, petugas cepat dalam

menangani keluhan debitur, petugas dapat memberikan layanan yang bersifat

individual kepada debitur dan kemudahan menghubungi melalui telepon.

Lusiana (2004), menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan di pembibitan Kuntum Nurseries.

Penelitian ini menunjukkan bahwa peubah dimensi kualitas jasa yang paling

dipentingkan oleh konsumen pengecer adalah ketersediaan produk dalam

memenuhi pesanan. Peubah kedua adalah keragaman jenis bibit yang dijual.

Secara berturut-turut peringkat kepentingan peubah dimensi kualitas jasa adalah

ketersediaan bibit varietas unggul, harga yang ditawarkan, pengetahuan karyawan

terhadap produk yang dijual, kesesuaian pelayanan dengan janji yang ditawarkan,

kemampuan berkomunikasi karyawan dengan komunikasi dan tanggapan terhadap

keluhan konsumen. Strategi peningkatan kepuasan pelanggan adalah dengan

melakukan pencatatan pesanan yang lebih terorganisir lagi, agar kecepatan dan

ketepatan pengantaran dapat lebih baik. Selain itu, diperlukan pemeriksaan secara

berkala terhadap persediaan bibit yang berada di areal pemajangan, agar

persediaan bibit tidak sampai batas minimum sebelum memproduksi ataupun

memesan pada petani penangkar.

Rahmina (2005) melakukan penelitian di Bank BNI dengan judul

“Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Produk Simpanan Taplus (Studi Kasus:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bogor). Penelitian

menggunakan data primer dan sekunder, sedangkan teknik pengolahan data yang

dipilih yakni menggunakan Important Performance dan Analisis gap. Hasil yang

didapat dari penelitian ini diketahui bahwa tingkat kepentingan dengan skor rata-

20

rata tertinggi adalah keamanan. Atribut yang dianggap tidak penting adalah

hadiah yang diperoleh, responden menganggap hadiah bukanlah sesuatu yang

mereka prioritaskan dari suatu produk simpanan, namun keberadaannya cukup

menambah ketertarikan untuk menabungkan uangnnya. Sedangkan tingkat kinerja

BNI dengan rata–rata skor tertinggi yakni multiguna produk, yaitu kemampuan

produk simpanan dipakai selain untuk keperluan menabung, seperti untuk

pembayaran rekening listrik, telepon, dll. Atribut yang dianggap memiliki kinerja

terburuk pada BNI yakni hadiah yang diperoleh, namun hal ini tidak terlalu

menjadi hal yang perlu dijadikan prioritas utama untuk perbaikan karena

responden pun menganggap hadiah yang diperoleh sebagai atribut yang tidak

penting. Atribut yang dijadikan prioritas utama perbaikan kinerja adalah

kemudahan bertransaksi di mana atribut ini pada diagram kartesius masuk ke

dalam kuadran I di mana tingkat kepentingan nasabahnya tinggi dan tingkat

kinerja perusahaan masih buruk atau kurang baik. Hasil olahan analisis gap

menyebutkan bahwa atribut yang memiliki nilai kesenjangan terbesar adalah

atribut keamanan, sedangkan atribut yang memiliki kesenjangan cukup besar

adalah kemudahan bertransaksi. Atribut yang memiliki nilai kesenjangan di atas

nol ada dua, yaitu atribut hadiah yang diperoleh dan multiguna produk. Jika

dilihat dari tingkatan jasa yang terdapat pada skripsi ini disebutkan bahwa BNI

berada pada tingkatan desire, di mana perusahaan telah memiliki sesuatu yang

lebih baik dari perusahaan lain yang sejenis. Nasabah menganggap pelayanan

yang diberikan BNI sudah baik, walaupun memang masih terdapat beberapa hal

yang perlu diperbaiki.

21

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran PT. Bank Saudara memasarkan berbagai produk perbankan yang menjadi

elemen utama pengumpul dana pihak ketiga. Beberapa produk tersebut antara lain

adalah deposito, giro dan tabungan (Tabungan Harian, Tabungan Saudara,

Tabungan Berjangka Saudara/ TASKA dan TabunganKu).

TASKA yang merupakan produk turunan dari produk Tabungan Harian

dan Tabungan Saudara, merupakan tabungan berjangka yang memiliki tingkat

bunga lebih tinggi dari tingkat bunga Tabungan Harian yang dilengkapi dengan

manfaat perlindungan asuransi bagi nasabahnya. Target utama nasabah TASKA

adalah setiap nasabah Bank Saudara yang memiliki rekening tabungan, karena

TASKA itu sendiri dalam pelaksanaan pendebetan dananya berasal dari rekening

tabungan nasabah, baik Tabungan Harian ataupun Tabungan Saudara. Namun

pada kenyataannya masih terdapat kesenjangan jumlah nasabah tabungan dengan

jumlah nasabah TASKA. Berdasarkan laporan kaji ulang PT. Bank Saudara KC

Bogor tahun 2010 tercatat jumlah nasabah tabungan adalah sebesar 6134

mencakup semua jenis tabungan yaitu Tabungan Harian, Tabungan Saudara,

Tabungan Berjangka Saudara dan TabunganKU. Jumlah Tabungan Berjangka

Saudara sendiri atau TASKA adalah sebesar 476 nasabah, atau hanya sekitar 7,76

persen dari total nasabah yang memiliki tabungan di Bank Saudara.

Terdapat berbagai kemungkinan yang menyebabkan kesenjangan jumlah

nasabah tersebut dapat terjadi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

mencari solusi atas permasalahan ini yakni dengan mengetahui persepsi setiap

nasabah yang telah memiliki rekening TASKA. Dengan memiliki pengetahuan

terhadap produk TASKA maka akan didapati informasi mengenai berbagai

kelebihan dan kekurangan produk ini, juga akan didapati informasi mengenai

berbagai atribut yang dibutuhkan nasabah.

Mengetahui secara lebih jauh mengenai persepsi nasabah terhadap produk

TASKA, perlu diteliti tingkat kepentingan atribut yang terdapat dalam TASKA.

Tingkat kepentingan menurut Rangkuti (2003) adalah keyakinan pelanggan

sebelum mencoba atau membeli suatu produk atau jasa yang akan dijadikan

22

standar acuan dalam menilai kinerja produk jasa tersebut. Setelah itu tingkat

kinerja Bank Saudara terhadap atribut TASKA yang dirasakan oleh nasabah pun

akan dinilai oleh nasabah, tingkat kinerja ini adalah aktual pelayanan yang

diberikan perusahaan kepada konsumen.

Tahapan penilaian responden mengenai tingkat kepentingan dan tingkat

kinerja dari atribut layanan TASKA selanjutnya akan diolah dengan

menggunakan dua alat analisis, yaitu important performance analysis dan analisis

gap. Important performance analysis ini memiliki hasil akhir berupa maping

dalam bentuk diagram kartesius. Sedangkan analisis gap berbentuk diagram garis

yang menunjukkan kesenjangan tingkat kepentingan konsumen dan tingkat

kinerja perusahaan yang dirasakan konsumen.

Hasil akhir dari analisis ini memiliki tujuan untuk mengetahui kepuasan

nasabah terhadap layanan produk TASKA, sehingga akan dilihat sejauh mana

atribut-atribut yang terdapat pada produk TASKA telah memenuhi kepuasan

nasabah. Melalui informasi mengenai tingkat kepuasan nasabah tersebut, maka

pihak Bank Saudara dapat menilai kinerja mereka dalam melayani nasabahnya

dan dapat melakukan berbagai upaya evaluasi dan perbaikan yang dibutuhkan di

masa datang.

23

Gambar 8. Kerangka pemikiran konseptual

Karakteristik Nasabah

Deposito Giro Tabungan:

Tabungan Harian Tabungan Saudara TASKA TabunganKu

Bank Saudara

Dana Pihak III

Rendahnya Nasabah TASKA

Kualitas Atribut TASKA

Persepsi Nasabah

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Important Performance Analysis

Analisis Gap

Kepuasan Nasabah

24

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2010 di

PT. Bank Saudara Kantor Cabang Bogor yang terletak di Jl. Pangkalan Raya

No.8, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive)

dengan pertimbangan bahwa kantor ini merupakan salah satu kantor cabang

strategis Bank Saudara yang berada di pusat kota Bogor.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data dilakukan observasi langsung,

wawancara dan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer dan studi

pustaka untuk mendapatkan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

4. Wawancara dengan pihak manajemen perusahaan yang dilakukan dalam

bentuk diskusi dan percakapan dua arah atas inisiatif penulis dengan

menyusun daftar pertanyaan sebelumnya untuk memudahkan dalam

memperoleh informasi dari perusahaan. Selain itu penulis juga melakukan

wawancara mendalam (In-depth Interview) dengan beberapa pihak

manajemen Bank Saudara Kantor Cabang Bogor untuk mengetahui

beberapa hal yang bersifat khusus dan mendalam untuk selanjutnya data

dan informasi yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode

analisis deskriptif.

5. Kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan atribut pelayanan yang

diharapkan nasabah dan bagaimana tingkat kepuasan terhadap pelayanan

yang telah diberikan oleh Bank Saudara Kantor Cabang Bogor.

6. Studi Pustaka dengan mengumpulkan data dan informasi baik dari data

internal perusahaan maupun pihak eksternal seperti pustaka, laporan

perusahaan, literatur, industri sejenis serta penelitian sebelumnya yang

berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.

3.4. Metode Penarikan Sampel

Pengumpulan sampel penelitian dilakukan dengan cara menggunakan

metode purposive sampling. Responden yang dipilih adalah responden yang

memiliki rekening TASKA yang bersedia untuk mengisi kuesioner yang diajukan.

25

Penentuan jumlah responden didasarkan pada pendapat Slovin dalam Umar

(2003) dengan rumus:

2)(1 eNNn

+= ....................................................................................................(1)

Dengan : N = jumlah populasi

n = sampel

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau

diinginkan. Dalam penelitian ini digunakan e = 10 %, karena

untuk penelitian sebanyak 100 subjek tergolong esensial

Sesuai dengan Laporan Kaji Ulang PT Bank Saudara Kantor Cabang

Bogor Tahun 2010, disebutkan bahwa jumlah nasabah TASKA adalah sebanyak

476 nasabah, sehingga perhitungan untuk jumlah responden yang dijadikan

sampel adalah:

n = 476

1+ 476 (0,1)2

= 82,63 ≈ 100 responden.

Jadi, dalam penelitian ini jumlah responden yang dijadikan sampel adalah

sebanyak 100 responden yang merupakan nasabah Bank Saudara Kantor Cabang

Bogor yang memiliki rekening TASKA.

3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Beberapa tahapan yang diterapkan dalam melakukan analisis dan

pengolahan data dipaparkan seperti di bawah ini:

3.5.1 Uji Validitas dan Realibilitas

Kuesioner yang disebarkan pada penelitian ini diuji terlebih dahulu dengan

uji validitas. Pengujian validitas ini dimaksudkan agar dapat diketahui sejauh

mana suatu alat pengukur (instrumen) dapat mengukur apa yang akan diukur. Uji

validitas digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-

masing pernyataan dengan skor total. Nilai korelasi yang dihitung dinyatakan

sahih apabila r lebih dari 0,361 dan semakin sahih jika semakin mendekati 1,00

(Umar, 2003).

26

Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi product moment sebagai

berikut:

........................................(2)

Perhitungan untuk butir pernyataan yang ke-1, demikian seterusnya untuk

butir yang lainnya. Di mana :

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

n = Banyaknya responden

X = Skor masing-masing pertanyaan

Y = Skor Total

Jika alat ukur telah dinyatakan sahih, selanjutnya alat ukur tersebut diuji

reliabilitasnya (keandalan). Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan

konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas alat

ukur dalam bentuk skala dapat dicari dengan menggunakan teknik cronbach

dengan rumus sebagai berikut:

....................................................................(3)

Di mana : α = Varian Total

K = Jumlah pertanyaan

Si2 = Ragam antar responden untuk skor pertanyaan ke-I

Stot2 = Ragam antar responden untuk skor total

Menurut Rangkuti (2003) hasil penelitian dinyatakan reliable jika nilai

alpha-nya lebih dari 0,61. Apabila dari hasil uji coba penyebaran kuesioner

didapatkan nilai alpha lebih dari 0,61 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner

tersebut andal dan dapat dijadikan sebagai alat penelitian yang hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan.

( ) ( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑

∑∑ ∑−−

−=

222

2 YYnXXn

YXXYnrxy

⎥⎥⎥⎥

⎢⎢⎢⎢

−−

=∑=

21

2

11 tot

k

ii

s

s

kkα

27

3.5.2 Important – Performance Analysis

Data yang digunakan di dalam penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan metode deskriptif. Untuk mengetahui kepuasan nasabah terhadap

kinerja Bank Saudara Kantor Cabang Bogor atas produk TASKA yang

ditawarkannya digunakan analisis important dan performance (Rangkuti, 2003).

Melalui cara ini dapat dilihat tingkat kepentingan pelanggan (consumer

expectation) yang diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan

oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermutu.

Mutu pelayanan dan mutu jasa yang ditawarkan akan menjadi sesuatu

yang bermanfaat apabila didasarkan atas kepentingan nasabah dan kinerja bank itu

sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka sudah selayaknya pihak bank akan

memberikan perhatian yang lebih terhadap berbagai hal yang memang dianggap

penting oleh setiap nasabahnya. Terkait dengan hal tersebut, untuk dapat melihat

tingkat kepentingan berbagai faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah

terhadap produk TASKA digunakan skala 5 tingkat (Skala Likert) yang terdiri

dari beberapa tingkatan kepentingan, seperti Sangat Penting, Penting, Cukup

Penting, Tidak Penting dan Sangat Tidak Penting. Tingkat kepentingan dan

harapan yang dimaksud adalah seberapa penting suatu atribut bagi pelanggan atau

seberapa besar harapan pelanggan terhadap kinerja atribut. Jadi dengan kata lain

tingkat kepentingan adalah kinerja yang diharapkan oleh pelanggan atau nasabah.

Terkait dengan penilaian tingkat kinerja maka diberikan 5 tingkat penilaian

sebagai berikut; Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, Tidak Baik dan Sangat Tidak

Baik. Tingkat kinerja yang dimaksud adalah kinerja aktual atribut yang dirasakan

oleh konsumen. Jadi kinerja ini erat kaitannya dengan penilaian konsumen

(Supranto, 2001).

Untuk mengetahui suatu atribut dikatakan penting atau tidak penting oleh

responden, maka dibutuhkan suatu rentang skala (Martilla dan James dalam

Apriadi, 2003). Adapun rumus untuk mengetahui rentang skala tingkat

kepentingan adalah:

Range skala = (Xib-Xik) .....................................................(4)

Banyaknya skala pengukuran

28

Xib = Skor terbesar yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua

responden memberikan jawaban sangat penting atau sangat baik (skor

5).

Xik = Skor terkecil yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua

responden memberikan jawaban sangat tidak penting atau sangat tidak

baik (Skor 1).

Maka besarnya range untuk setiap kelas yang diteliti adalah:

{(5 x 100) – (1 x 100)} = 80

5

Sehingga pembagian kelas untuk tingkat kepentingan pada penelitian ini adalah:

4. 100 – 179 sangat tidak penting

5. 180 – 259 tidak penting

6. 260 – 339 cukup penting

7. 340 – 419 penting

8. 419 – 500 sangat penting

Sedangkan pembagian kelas untuk tingkat kinerja pada penelitian ini adalah:

4. 100 – 179 sangat tidak baik

5. 180 – 259 tidak baik

6. 260 – 339 cukup baik

7. 340 – 419 baik

8. 419 – 500 sangat baik

Perbandingan penilaian tingkat kepentingan dan kinerja di atas

menghasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat

kepentingan dan tingkat kinerja atribut layanan produk TASKA. Tingkat

kesesuaian adalah perbandingan bobot kinerja layanan produk yang dirasakan

nasabah dengan bobot tingkat kepentingan atribut tersebut bagi nasabah. Tingkat

kesesuaian inilah yang menunjukkan tingkat kepuasan nasabah terhadap kinerja

produk yang dihasilkan. Jika bobot tingkat kinerja lebih besar atau sama dengan

bobot tingkat kepentingan atau harapan berarti kinerja suatu produk telah

memenuhi harapan konsumen. Jika bobot kinerja lebih kecil dari bobot tingkat

kepentingan atau harapan, hal ini berarti kepuasan nasabah belum tercapai.

29

Dalam analisis data ini terdapat dua buah variabel yang diwakili oleh

huruf X dan Y, di mana adalah tingkat kinerja suatu produk sementara Y adalah

tingkat kepentingan konsumen. Rumus untuk tingkat kesesuaian responden yang

digunakan adalah:

Tki = Xi x 100% ...............................................................................................(5)

Yi

Di mana:

Tki = tingkat kesesuaian responden

Xi = bobot penilaian kinerja perusahaan

Yi = bobot kepentingan pelanggan

Bobot penilaian kinerja atribut adalah bobot tanggapan atau penilaian

responden terhadap kinerja atribut-atribut yang telah dilakukan atau dirasakan

oleh responden. Bobot yang dimaksud adalah total bobot dari 100 responden.

Sementara bobot yang dimaksud adalah total bobot tanggapan atau penilaian dari

100 responden adalah total bobot tanggapan atau penilaian dari 100 responden

terhadap besarnya harapan responden pada kinerja atribut-atribut layanan produk.

Responden untuk penilaian terhadap kinerja dan responden untuk penilaian

terhadap penilaian atribut adalah sama. Jika Tki < 100% berarti belum memenuhi

kepuasan pelanggan, tetapi jika Tki > 100% berarti kinerja atribut telah

memenuhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya bobot penilaian kinerja atribut

layanan produk dan bobot penilaian kepentingan pelanggan dirata-rata dan

diformulasikan ke dalam diagram kartesius. Masing-masing atribut diposisikan

dalam sebuah diagram, di mana skor rata-rata penilaian terhadap tingkat kinerja

(X) menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sementara posisi atribut pada

sumbu Y, ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan terhadap atribut (Y).

nXi

Xi ∑= dan n

YiYi ∑= ..............................................................................(6)

Di mana:

Xi = Skor rataan setiap peubah I pada tingkat kinerja

Yi = Skor rataan setiap peubah I pada tingkat kepentingan

∑ Xi = Total skor setiap peubah i pada tingkat pelaksanaan dari responden

30

∑Yi = Total skor setiap peubah i pada tingkat kepentingan dari responden

n = Total responden

Diagram kartesius yang dimaksud di sini adalah suatu bangun yang dibagi

menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak

lurus pada titik (X,Y), di mana X adalah rata-rata dari rata-rata bobot tingkat

kinerja atribut produk, sedangkan Y merupakan rata-rata tingkat kepentingan

seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dalam penelitian ini

seluruhnya ada 11 faktor (11 atribut). Banyaknya faktor ini dinyatakan dengan K,

jadi K = 11.

k

Xix

n

i∑== 1 dan

k

Yiy

n

i∑== 1 .............................................................................(7)

Di mana:

x = Rataan dari total rataan bobot tingkat pelaksanaan

y = Rataan dari total rataan bobot tingkatan kepentingan

k = Jumlah peubah yang ditetapkan

Di mana K adalah banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan

pelanggan, dalam penelitian ini K ditetapkan 11. Nilai X dan Y digunakan sebagai

pasangan koordinat titik-titik atribut yang memposisikan suatu atribut terletak di

mana pada diagram kartesius.

Penjabaran diagram kartesius ini dapat ditunjukkan pada gambar di bawah

ini:

Gambar 9. Diagram Kartesius tingkat kesesuaian kepentingan dan kepuasan (Supranto, 1997)

Kep

entin

gan Prioritas Utama

A

Berlebihan D

Prioritas Rendah C

Pertahankan Prestasi B

= y

= x X

Kepuasan

31

Keterangan:

A = Menunjukkan atribut yang dianggap penting mempengaruhi kepuasan,

termasuk atribut komponen mutu pelayanan dan mutu produk, namun

manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan, sehingga

konsumen tidak puas

B = Menunjukkan kinerja dari mutu pelayanan dan mutu produk yang telah

berhasil dilaksanakan oleh perusahaan, maka wajib dipertahankan. Atribut

ini dianggap sangat penting dan sangat memuaskan pelanggan

C = Menunjukkan beberapa atribut yang kurang penting pengaruhnya bagi

pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan dilakukan biasa-biasa saja,

dianggap kurang penting dan kurang memuaskan

D = Menunjukkan atribut yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan

tetapi dalam pelaksanaannya berlebihan, dianggap kurang penting tetapi

sangat memuaskan.

3.5.3 Analisis GAP

Gap atau kesenjangan yang terjadi antara nilai yang diberikan oleh produk

melalui atributnya dengan harapan yang diinginkan oleh konsumen perlu diukur

guna melakukan evaluasi kepuasan konsumen terhadap suatu produk atau jasa.

Nilai kesenjangan ini akan memberikan informasi mengenai seberapa besar suatu

atribut produk atau jasa telah memenuhi harapan konsumen. Meski disadari

bahwa dimensi harapan banyak memberikan kesan suatu tingkatan ideal yang

diinginkan konsumen, namun informasi ini dapat dimanfaatkan oleh produsen

sebagai bahan masukan untuk memperbaiki kinerja (performance) produk atau

jasanya.

Bila nilai kinerja suatu atribut lebih besar dari nilai harapan, maka

dikatakan konsumen puas terhadap atribut tersebut. Semakin besar nilai gap suatu

atribut maka tingkatan kepuasan konsumen akan semakin tinggi. Sebaliknya jika

nilai harapan lebih besar dari nilai kinerjanya maka dapat dikatakan konsumen

kecewa terhadap atribut tersebut.

32

Perhitungan nilai gap dilakukan pada masing-masing atribut, dengan

rumus sebagai berikut:

Nilai Gap = Tingkat Kinerja – Tingkat Kepentingan ..….............................(8)

3.5.4 Uji Chi-Square

Uji Chi-Square adalah suatu uji yang digunakan untuk menetapkan

signifikansi perbedaan-perbedaan antara dua kelompok yang independen. Dalam

penelitian ini, uji Chi-Square digunakan untuk mengidentifikasi variabel yang

paling mempengaruhi kepuasan pelanggan secara signifikan. Rumus Chi-Square

yang digunakan adalah :

.............................................................(8)

Di mana, X2 : nilai Chi-Square

Oi : nilai sel yang diamati (observed)

Ei : nilai sel yang diharapkan (expected)

Hipotesis yang digunakan adalah :

H0: Kedua variabel tidak memiliki hubungan

H1: Kedua variabel memiliki hubungan

Dasar pengambilan keputusan (khusus untuk penelitian sosial) dilakukan

dengan cara probabilitas, yaitu:

1.2.Jika probabilitas ≥ 0,15, maka H0 diterima

1.3.Jika probabilitas ≤ 0,15, maka H0 ditolak

( )∑ −=

EiEiOiX

22

33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bank Saudara Tbk, merupakan salah satu bank tertua yang telah

berdiri dari tahun 1906 dengan nama Vereeniging Himpoenan Soedara yang

merupakan suatu perkumpulan para saudagar batik dan kulit di Bandung dan

sekitarnya, dengan tujuan utama untuk menyalurkan usaha jasa keuangan secara

simpan pinjam. Perkumpulan ini berdiri atas prakarsa tiga orang kaum saudagar

saat itu, H. Basoeni, T.H. Damiri dan H. Bajoeri. Ketiganya memperbincangkan

untuk mengadakan satu perkumpulan dalam kalangan kaum saudagar, saat itu

ketiganya memiliki persamaan atas keinginan tersebut maka dicarilah beberapa

saudagar lain hingga terkumpul sebanyak 10 orang saudagar.

Pengertian Soedara dilandasi oleh semangat persaudaraan dalam satu

konsepsi kebangsaan. Selain itu secara harfiah identitas Soedara merujuk pada

ikatan persaudaraan dari kesepuluh pendiri Himpoenan Soedara. Mulanya

pengukuhan Himpoenan Soedara tidak disertai ikatan hukum kecuali satu

perjanjian materai di bawah tangan. Setiap orang diwajibkan menyimpan uang

secara teratur sebanyak 10 gulden setiap bulannya yang tidak bisa diambil selama

5 tahun. Simpanan itu difungsikan untuk tambahan modal bagi usaha yang

dirintis.

Pada tahun 1908, perkumpulan ini juga ikut berperan dalam pergerakan

nasional sebagai mitra dari perkumpulan Boedi Oetomo di daerah Jawa Barat

yang bergerak di bidang perekonomian. Perkumpulan ini semakin berkembang

pada tahun 1912 mengajukan permohonan untuk mendapat pengesahan sebagai

badan hukum dan dikabulkan dengan pengesahan anggaran dasarnya berdasarkan

Government Besluit No.33 tanggal 4 Oktober 1913.

Seiring dengan kemerdekaan Republik Indonesia, pada tahun 1955 dengan

berlakunya Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1995 Lembaran Negara No.2

tentang Pengawasan terhadap Urusan Kredit, yang menetapkan bahwa semua

perusahaan dan badan yang mengadakan usaha–usaha untuk memberikan kredit

atas tanggungan pendiri, adalah Bank Tabungan, maka pada tanggal 11 November

34

1995 Menteri Keuangan memberi izin kepada Himpoenan Soedara untuk

melakukan usaha bank tabungan.

Pada tahun 1967, dengan berlakunya Undang–undang No. 14 tentang

Pokok–Pokok Perbankan beserta peraturan pelaksanaannya, dalam hal ini

Keputusan Menteri Keuangan, tanggal 18 Desember 1968, Himpoenan Soedara

diwajibkan mengubah bentuk hukumnya dari perkumpulan menjadi perseroan

terbatas. Pada tanggal 15 Juni 1974, Perkumpulan Himpoenan Soedara secara

formal dibubarkan dan pada waktu bersamaan itu pula didirikan Himpoenan

Soedara dalam bentuk badan hukum yang baru dengan nama PT. Bank Tabungan

Himpunan Saudara (HS) 1906.

Seiring dengan semakin berkembangnya bank tersebut, maka pada bulan

April 1992 PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara (HS) 1906 berubah menjadi

PT. Bank HS 1906 dengan adanya penyertaan modal serta manajemen dan

kepengurusan oleh MEDCO Group (perusahaan swasta nasional yang bergerak

dalam bidang perminyakan dan gas bumi serta kontraktor) dan pada Juli 1993

dengan berlakunya Undang–undang Perbankan No.7/92 berdasarkan SK Menteri

Keuangan No. Kep.067/KM.17/1993, PT. Bank Saudara 1906 beroperasi sebagai

Bank Umum yang peresmiannya dilakukan oleh Menteri Keuangan RI saat itu,

Drs. Mar’ie Muhammad.

Bertepatan dengan 100 tahun usianya pada tahun 2006 PT. Bank

Himpunan Saudara 1906 mengubah nama menjadi Bank Saudara diikuti dengan

perubahan logo perusahaan. Pada tahun yang sama dalam upaya peningkatan

kinerja perusahaan serta menjadi perusahaan yang terbuka dan dimiliki oleh

publik, dilakukan penawaran saham perdana perseroan kepada masyarakat umum

(Initial Public Offering). Pada tanggal 15 Desember 2006 PT. Bank Himpunan

1906, Tbk menjadi salah satu perusahaan terbuka yang tercatat pada Bursa Efek

Jakarta (BEJ). Adapun mayoritas kepemilikan saham PT. Bank Himpunan

Saudara didominasi oleh Ir. Arifin Panigoro sebesar 54,48 persen, PT. MEDCO

Intidinamika 11,36 persen dan Publik 34.16 persen.

PT. Bank Saudara berusaha meningkatkan kinerja perseroan serta

pelayanan kepada masyarakat umum. Selain meningkatkan kemampuan dan

profesionalisme SDM-nya yang secara berkala melaksanakan pelatihan baik

35

intern maupun ekstern di dalam maupun luar negeri, perseroan pun berusaha lebih

meningkatkan diri dengan masyarakat dengan direlisasikan dalam bentuk

penambahan kantor yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

4.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari Bank Saudara adalah menjadi pelopor institusi keuangan yang

menjadi bank berkinerja baik dan sehat. Adapun penyataan misinya adalah untuk

memenuhi harapan stakeholder dalam usaha perbankan dengan 5 (Lima) pilar,

yaitu:

1. Menjaga kepercayaan masyarakat

2. Memberikan pelayanan secara personal

3. Meningkatkan kualitas manajemen dan operasional perbankan

4. Melestarikan usaha perbankan dengan nilai–nilai tata kelola perusahaan

(Good Coorporate Governance) yang baik

5. Sebagai pelopor jasa keuangan yang berkembang dan inovatif.

4.3. Struktur Organisasi PT. Bank Saudara Tbk. Cabang Bogor

Kemajuan dan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi merupakan

perwujudan dari organisasi itu sendiri yang didukung oleh para pegawai dan

pimpinan perusahaan. Melalui adanya struktur organisasi yang tepat dan sesuai

dengan kondisi lingkungan perusahaannya, maka masing-masing bagian dapat

mengetahui dengan jelas hal-hal apa saja menjadi tugas dan wewenang serta

tanggung jawabnya. Hal ini tentu saja akan mendukung adanya peningkatan

efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi itu sendiri.

PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk dipimpin oleh jajaran dewan

direksi dan manajemen yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang

perbankan. Komisaris Utama saat ini dijabat oleh R. Maulana Ibrahim, SE

AK.,MA., Maskan Iskandar, SH dan DR.H. Uce Karna Suganda, MM menjabat

sebagai Komisaris (Komisaris Independen), Sedangkan untuk jajaran direksi saat

ini Direktur Utama dijabat oleh Farid Rahman, SE, MBA serta Madyantoro

Purbo, MBA sebagai direktur Bisnis dan Operasi dan Ir. Arief Budiman menjabat

Direktur SDM dan Kepatuhan. Adapun struktur organisasi Bank saudara cabang

Bogor dapat dilihat pada Bagan berikut:

37

Pemimpin Cabang

Bagian EDP Unit Audit Residen

WaPimCab. Bid. Marketing

Customer Relation

Kredit Konsumer

Retail & Deposito

Bagian Kas

Administrasi Kredit

Payment Point

Kas Mobil

Kantor Kas

Legal & CI Bag. Internal Control

Bagian Umum

Bagian Personalia

WaPimCab. Bid. Operasi

WaPimCab. Bid. Credit Support

Kantor Cabang Pembantu

Kredit Komersial & UMKM

Marketing Funding

International Operation

Laporan Dokumentasi

Gambar 10. Struktur organisasi Bank Saudara KC Bogor

36

4.4. Budaya Kerja

Budaya perusahaan dapat disebut juga budaya kerja, yang memiliki arti

sebagai serangkaian anggapan-anggapan, nilai-nilai dan norma-norma yang

membimbing bagaimana pegawai harus bersikap dan berperilaku dalam

melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan perusahaan dan

kepentingan karyawan untuk pencapaian tujuan serta pengembangan karir dan

meningkatkan kesejahteraan karyawan. Budaya kerja perusahaan ini

diformulasikan dalam 5 (lima) pilar, yakni sebagai berikut:

1. Bank Saudara adalah Bank umum berstatus perseroan terbatas (Persero).

2. Bank Saudara secara terus-menerus membina hubungan yang saling

menguntungkan dengan nasabah dan mitra usaha lainnya.

3. Bank Saudara mengakui peranan dan menghargai kepentingan setiap

pegawai. Mengakui bahwa keberhasilan usaha bank ditentukan oleh sikap

positif pegawai terhadap tugas dan kewajibannya. Menghargai pegawai

atas dasar prestasi kerjanya dan mengenakan sanksi sepadan dengan

masalahnya. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pegawai

untuk menambah pengalamannya, mengembangkan pengetahuan dan

meningkatkan keterampilannya untuk meniti karir sesuai dengan

kepentingan bank. Senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan

pegawai dan keluarganya sesuai dengan kemampuan.

4. Bank Saudara mengupayakan terciptanya semangat kebersamaan agar

pegawai melaksanakan tugas dan kewajibannya secara profesional.

Pegawai saling mengingatkan (asah) dan saling menghargai (asih) serta

saling membimbing (asuh).

4.5. Produk Bank Saudara

PT. Bank Saudara Tbk, memiliki 3 komponen utama sebagai pengumpul

dana pihak ketiga yaitu tabungan, giro dan deposito. Tiga produk tersebutlah yang

menjadi tonggak utama dalam menjalankan roda korporasi bank ini. Berikut

adalah penjelasan mengenai beberapa produk dari Bank Saudara:

4.5.1 Tabungan

Tabungan merupakan produk utama bagi sebuah bank karena tabungan

adalah produk yang lebih mudah untuk dijual kepada masyarakat. Dana yang

38

terkumpul dari masyarakat kemudian akan disalurkan kembali kepada masyarakat

dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya.

Bank Saudara memiliki beberapa jenis produk tabungan yang dibedakan

berdasarkan kebutuhan dari nasabahnya yaitu tabungan saudara, tabungan

pensiunan, tabunganku serta tabungan berjangka saudara (TASKA). Setiap

pemegang tabungan Bank Saudara akan disediakan kartu ATM untuk

memudahkan transaksi di ATM Bank Saudara atau ATM BERSAMA.

Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang dimiliki oleh produk

tabungan Bank Saudara:

1. Jumlah setoran awal yang terjangkau yaitu Rp. 25.000 untuk tabungan

Saudara dan Rp. 10.000 untuk tabungan Harian.

2. Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan di semua cabang Bank Saudara.

Untuk penarikan di teller tidak dibatasi namun untuk penarikan pada mesin

ATM dibatasi sampai dengan Rp. 5 juta per hari.

3. Untuk pemegang tabungan saudara dapat diikutkan dalam program undian

dengan hadiah yang menarik, sedangkan untuk pemegang tabungan TASKA

akan diberikan gimmick langsung pada saat pembukaan tabungan.

4. Biaya administrasi hanya Rp. 2.000 untuk tabungan Harian dan Rp. 2.500

untuk tabungan Saudara setiap bulannya jauh lebih kecil bila dibandingkan

dengan bank lain. Sedangkan untuk Taska bebas biaya administrasi.

5. Untuk pembuatan ATM hanya dikenakan biaya Rp.10.000 dan tidak ada biaya

administrasi ATM setiap bulannya.

6. Bunga yang bersaing terutama untuk TASKA bunga yang diberikan adalah 8

persen per annum lebih tinggi dibandingkan dengan produk sejenis pada bank

lain.

7. Dapat digunakan sebagi agunan kredit dan pembayaran telepon.

Berikut merupakan penjabaran persyaratan yang harus dipenuhi bagi

setiap orang yang hendak memiliki tabungan bank saudara :

1. Perorangan (kalangan profesi, karyawan, ibu rumah tangga, mahasiswa/

pelajar dan warga masyarakat lainnya).

2. Perusahaan kecil (toko, rumah makan, bengkel, PD, UD dsb), PT Bank

Perkreditan Rakyat (BPR).

39

3. Koperasi Pegawai Negeri (KPN)

4. Badan usaha lainnya yang disetujui direksi Bank Saudara

4.5.2 Deposito

Deposito merupakan simpanan nasabah dalam valuta Rupiah atau asing

dengan bukti kepemilikan berupa Bilyet Deposito yang dapat ditarik dalam jangka

waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank. Berikut

merupakan persyaratan yang harus dipenuhi ketika seorang nasabah ingin

memiliki produk deposito Bank Saudara :

1. Mengisi aplikasi pembukaan rekening Deposito

2. Perorangan (WNI/WNA)

3. Badan Hukum : Perusahaan Terbatas (PT), Yayasan, Koperasi, BUMN

4. Badan usaha bukan badan hukum, Firma, CV

5. Menyerahkan Fotocopy tanda bukti diri (KTP/SIM/Paspor) bagi warga Negara

Indonesia (WNI) dan untuk Warga Negara Asing (WNA) menyerahkan KIMS

/ KITAS.

6. Menyetorkan nilai nominal deposito yang dikehendaki minimal Rp.

1.000.000,- atau USD eqv. Rp. 1.000.000 (untuk sementara deposito Valas

USD adalah USD 1.000), JPY.1.000.000, GBP 1.500, SGD 5000, HKD

500.000 dan EURO 1.000 )

7. Jangka waktu deposito yang dapat dipilih al. 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan.

Berikut merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap

nasabah yang memiliki deposito:

1. Pencairan deposito (IDR) sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalti sebesar

5 persen.

2. Biaya materai Rp. 6.000,-

Suku bunga yang berlaku sesuai jangka waktu serta dikenakan pajak

sesuai tarif yang berlaku. Bunga otomatis ditransfer ke rekening afiliasi (Giro,

Tabungan, Pinjaman) secara bulanan atau dikapitalisasi pada saat jatuh tempo

maupun simple interest. Perpanjangan jangka waktu deposito dapat dilakukan

secara otomatis (roll over) dan tidak otomatis (permohonan perpanjangan paling

lambat 1 hari sebelum jatuh tempo). Selain itu deposito juga dapat dijadikan

sebagai jaminan kredit (Cash Collateral Credit).

40

4.5.3 Giro

Bank Saudara juga memiliki produk dalam bentuk giro, pada prinsipnya

giro sama dengan deposito, hanya saja giro dapat ditarik kapan saja tidak terikat

suatu jangka waktu tertentu dan penarikannya dapat dilakukan dengan cek, bilyet

giro dan perintah pembayaran lainnya serta dapat dikuasakan kepada orang lain.

Berikut merupakan kelebihan produk giro Bank Saudara :

1. Jasa giro menarik atas dasar saldo harian

2. Laporan transaksi berupa rekening koran disampaikan setiap bulan

3. Bunga yang diberikan dalam berundak makin besar jumlah saldo giro maka

makin besar pula bunga yang diberikan.

4. Fasilitas setoran kilat (Quick Deposit)

5. Dapat dibuka dalam mata uang rupiah dan valas (USD, GPB, JPY, SGD,

HKD dan EUR)

6. Dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan.

4.6. Karakteristik Demografi

Dalam suatu penelitian ilmiah, kondisi aktual yang ingin diketahui dan

ingin diteliti salah satunya dapat diukur dengan menggunakan metode kuesioner.

Untuk itu, responden yang menjadi objek dari kuesioner tersebut juga harus dapat

mewakili jawaban dari suatu populasi yang ingin diteliti, dengan harapan hasil

yang diperoleh dari penelitian tersebut dapat valid dan mendekati keadaan yang

sebenarnya. Sehingga di dalam suatu penelitian juga harus diketahui mengenai

data demografi responden, yang dapat dijadikan sebagai salah satu gambaran

mengenai demografi populasi secara keseluruhan.

Analisis demografi responden diperlukan untuk mengetahui sifat dan

komposisi pasar yang didasarkan pada usia, pendidikan dan pendapatan (Engel, et

al., 1994), dengan mengetahui karateristik nasabah maka pihak bank dapat

menggali dan mengetahui kebutuhan nasabah untuk melakukan segmentasi pasar.

Melalui informasi tersebut maka berbagai strategi pemasaran yang direncanakan

dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Penelitian ini melibatkan responden sejumlah 100 orang, yaitu nasabah

Bank Saudara Cabang Bogor yang memiliki rekening TASKA. Berikut ini

merupakan pemaparan mengenai data demografi yang diteliti yang mencakup data

41

jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan serta pendapatan dan

pengeluaran per bulan.

4.6.1 Jenis Kelamin

Gambar 11. Proporsi jenis kelamin responden

Jenis kelamin yang mendominasi di dalam penelitian ini yakni perempuan,

walaupun angka perbandingannya tidak terlalu jauh, yakni 58 persen untuk

perempuan dan 42 persen untuk laki-laki. Berdasarkan data tersebut dapat

diketahui bahwa di dalam kaitannya dengan kepemilikan tabungan berjangka,

kaum perempuan memiliki tingkat kesadaran yang lebih baik di dalam

perencanaan investasi untuk masa depannya. Hal ini dapat saja disebabkan oleh

berbagai hal, salah satu di antaranya adalah karena faktor kesadaran untuk

pembiayaan masa depan, seperti untuk biaya anak sekolah, menabung untuk

keperluan masa datang dan lain-lain.

42

4.6.2 Usia

Gambar 12. Proporsi usia responden

Usia responden yang paling dominan yakni antara 31-40 tahun (42

persen), kemudian dilanjutkan usia 21-30 tahun (21 persen), 41-50 tahun (15

persen), > 50 tahun (14 persen) dan terakhir ≤ 20 tahun (8 persen). Dominasi usia

responden yang berkisar di antara umur 31-40 tahun dapat dimungkinkan oleh

beberapa sebab, di antaranya adalah dikarenakan pada rentang usia tersebut

mereka telah memiliki penghasilan tetap, kondisi perekonomian pribadi pun telah

terhitung cukup mapan dan stabil, sehingga keinginan berinvestasi untuk

persiapan masa datang akan semakin besar. Apalagi pada rentang usia tersebut

rata-rata mereka telah memiliki anak pada usia sekolah, menjadi suatu kewajiban

bagi mereka untuk dapat merencanakan segala keperluan anak mereka tidak

terkecuali untuk pendidikan mereka.

Rentang usia selanjutnya yang memiliki prosentase responden terbesar

kedua yakni usia 21-30 tahun. Rentang usia tersebut merupakan usia pada awal-

awal pembangunan karier seseorang. Biasanya pada rentang tersebut banyak hal

yang direncanakan yang akan dilaksanakan baik pada waktu dekat ataupun jangka

panjang. Seperti persiapan pernikahan, rencana memiliki rumah atau kendaraan

pribadi dan lain-lain. Maka tidak mengherankan apabila kebanyakan dari mereka

mulai membiasakan untuk menabung dan berinvestasi. TASKA sebagai sebuah

produk tabungan juga merupakan salah satu cara berinvestasi yang mudah, adalah

43

pilihan yang tepat bagi mereka yang berencana untuk mempersiapkan berbagai

hal di masa depan.

4.6.3 Status Pernikahan

Gambar 13. Status pernikahan responden Status pernikahan menjadi salah satu komponen demografi yang penting

untuk diteliti. Status pernikahan seseorang pada umumnya akan berdampak

signifikan terhadap kesadaran mereka untuk menabung dan berinvestasi.

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap 100 orang responden,

didapatkan bahwa secara umum responden yang telah memiliki rekening TASKA

adalah mereka yang telah menikah, yakni sebanyak 71 persen, dan sisanya

sebanyak 24 persen berstatus belum menikah serta sebanyak 5 persen berstatus

sebagai janda/ duda.

Status pernikahan responden yang mendominasi seperti tersebut di atas

yakni telah menikah. Secara umum mereka yang telah menikah memiliki pola

pikir yang lebih dewasa dibandingkan dengan mereka yang belum menikah. Lebih

banyak hal dan urusan yang harus dipertimbangkan dan direncanakan. Untuk itu

diperlukan perencanaan yang lebih baik dan matang. Menabung dan

menginvestasikan uang mereka di bank menjadi salah satu pilihan bagi mereka

untuk mewujudkan hal itu semua, dengan memiliki tabungan yang direncanakan

untuk kebutuhan masa datang, maka pemenuhan kebutuhan hidup mereka akan

lebih terencana dengan baik.

44

4.6.4 Pekerjaan

Gambar 14. Proporsi pekerjaan responden

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden,

didapatkan hasil bahwa responden sebagian besar bekerja sebagai pegawai swasta

(53 persen), diikuti dengan responden yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil

(19 persen), pelajar/ mahasiswa (12 persen) ibu rumah tangga (7 persen),

pensiunan (4 persen), wiraswasta (3 persen) dan pekerjaan lainnya (2 persen).

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pimpinan di Bank Saudara

Kantor Cabang Bogor, diketahui bahwa sebagian besar nasabah yang menjadi

target utama pemasaran TASKA adalah nasabah payroll ataupun nasabah-nasabah

di mana perusahaan tempat mereka bekerja merupakan debitur (penerima kredit)

Bank Saudara. Biasanya pemasar-pemasar Bank Saudara menerapkan strategi

“Product Bundling”, yakni menawarkan lebih dari satu produk yang telah

dipaketkan menjadi satu. Berdasarkan wawancara tersebut juga disebutkan bahwa

strategi tersebut cukup efektif dalam meningkatkan jumlah nasabah TASKA.

Sementara banyaknya perusahaan swasta yang memiliki kerjasama dengan Bank

Saudara Kantor Cabang Bogor, maka tidak mengherankan jika hasil penyebaran

kuesioner di atas menyebutkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai

pegawai swasta.

45

4.6.5 Tingkat Pendidikan

Gambar 15. Proporsi tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan seseorang pada umumnya memiliki pengaruh yang

cukup besar terhadap pola pikir dan pembentukan perilaku. Berdasarkan hasil

penyebaran kuesioner didapatkan hasil bahwa sebanyak 52 persen responden

berpendidikan sarjana, 23 persen berpendidikan diploma/ akademi, 23 persen

berpendidikan pasca sarjana, 11 persen berpendidikan SMA dan sisanya sebanyak

2 persen berpendidikan SLTP.

Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa mayoritas responden

berpendidikan tinggi, seperti yang diketahui sebelumnya bahwa mayoritas

nasabah adalah pegawai swasta yang memiliki pendidikan minimal adalah

diploma tetapi dalam hal ini di dominasi oleh mereka yang berpendidikan sarjana.

Berdasarkan hal di atas dapat dilihat bahwa terdapat kecenderungan bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka kecenderungan dirinya untuk

mengelola keuangan secara baik akan tinggi pula.

46

4.6.6 Tingkat Pendapatan

Gambar 16. Proporsi tingkat pendapatan responden

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah disebar, komposisi responden

yang didasarkan atas pendapatannya yaitu sebanyak 84 persen berpenghasilan

antara Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000, 12 persen berpenghasilan < Rp. 1.000.000

dan sebanyak 4 persen berpenghasilan Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000. Sebagian

besar responden yang memiliki TASKA adalah pegawai swasta yang berada pada

level pekerjaan staff dengan gaji kisaran antara Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000.

Kondisi seseorang akan memberikan dampak besar pada pola pikir untuk

menyisihkan sebagian uang mereka dalam bentuk tabungan. Jika pendapatan

seseorang lebih besar dari pada pengeluarannya setiap bulan maka dia dapat

mengalokasikan sebagian dananya untuk ditabungkan ke bank.

47

4.6.7 Tingkat Pengeluaran

Gambar 17. Proporsi tingkat pengeluaran

Pengeluaran responden TASKA yang terbesar setiap bulannya adalah Rp.

1.000.000 – Rp. 5.000.000 yaitu sebanyak 82 persen sementara pendapatan

responden Taska sebanyak 84 persen berada di kisaran Rp. 1.000.000 – Rp.

5.000.000 lalu sebanyak 15 persen berpengeluaran < Rp. 1.000.000 dan

berpengeluaran Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000 sebanyak 3 persen. Selisih

prosentase antara tingkat pendapatan dan pengeluaran memang tidak terlalu

signifikan yaitu sebesar 2 persen, dalam penentuan tingkat pendapatan dan

pengeluaran tersebut terdapat range yang telah ditentukan sebelumnya seperti

yang digambarkan pada Gambar 17. Sebagai contoh jika seorang nasabah

memiliki penghasilan Rp. 4.000.000 sedangkan tingkat pengeluarannya adalah

sebesar Rp. 2.000.000 hal tersebut dapat berarti bahwa nasabah tersebut memiliki

dana sebesar Rp. 2.000.000 untuk ditabungkan ke bank. Seperti yang telah

disebutkan sebelumnya bahwa besarnya pendapatan dan pengeluaran seseorang

akan mempengaruhi kebiasaan mengalokasikan sebagian dana yang tidak terpakai

untuk ditabungkan ke bank agar lebih menguntungkan dan melatih kebiasaan

menabung dari responden.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap data demografi di atas maka dapat

diketahui bahwa pada dasarnya implementasi terhadap segmentasi, targeting dan

positioning pada produk TASKA ini telah sesuai dengan yang direncanakan oleh

48

manajemen hanya saja untuk salah satu target pasar yaitu peruntukkan TASKA

untuk nasabah berpenghasilan rendah (kelas bawah) masih kurang maksimal.

Berdasarkan hasil dari in depth interview yang dilakukan kondisi ini terjadi karena

kurang maksimalnya upaya promosi dan pemasaran produk TASKA kepada

masyarakat sehingga masih banyak dari masyarakat yang masih ragu untuk

menyimpan dananya di Bank Saudara.

4.7. Preferensi Nasabah

4.7.1 Tujuan Memiliki Rekening TASKA

Karakteristik dan latar belakang yang beragam dari konsumen akan

mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih tabungan berjangka. Pada

umumnya pemilihan suatu produk atau jasa diawali dengan tahap pengenalan

kebutuhan, di mana konsumen mencoba untuk mengenal produk yang akan

mereka pilih dan memperkirakan apakah produk yang mereka pilih sekiranya

dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan mereka.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, didapatkan hasil bahwa prosentase yang

paling tinggi untuk tujuan nasabah memiliki rekening TASKA adalah untuk

keperluan masa datang sebanyak 47,51 persen lalu diikuti untuk membentuk

kebiasaan menabung sebanyak 24,86 persen, untuk biaya pendidikan sebanyak

17,68 persen, untuk berlibur sebanyak 6,08 persen dan untuk alasan lainnya

sebanyak 3,87 persen.

Tabel 3. Tujuan Memiliki Rekening TASKA

No. Tujuan Jumlah Prosentase (%) 1 Untuk Biaya Pendidikan 32 17.68 2 Untuk Keperluan Masa Datang 86 47.51

3 Agar Membentuk Kebiasaan Menabung 45 24.86

4 Untuk Berlibur 11 6.08 5 Lainnya 7 3.87

Total 181 100

Sesuai dengan tujuan dari produk TASKA itu sendiri yaitu sebagai

tabungan yang ditujukan untuk keperluan di masa datang maka prosentase yang

tertinggi adalah untuk keperluan di masa yang akan datang baik untuk biaya

pendidikan atau keperluan yang tiba –tiba. Karena konsep produk TASKA dengan

49

system autodebet yang mengharuskan nasabah untuk menyetor secara rutin setiap

bulannya maka pemilihan TASKA ini juga di anggap sebagai alat untuk

membentuk kebiasaan menabung bagi para nasabahnya.

4.7.2 Sumber Informasi

Sebelum konsumen memilih dan menentukan suatu produk atau jasa yang

akan mereka konsumsi, maka sebelumnya mereka akan melakukan pencarian

informasi mengenai produk yang akan mereka pilih. Informasi mengenai produk

sendiri dapat didapatkan dari berbagai sumber baik sumber internal hasil

pemikiran mereka sendiri atau sumber eksternal (di luar pemikiran mereka

sendiri).

Berdasarkan hasil dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian

besar dari nasabah yang memiliki rekening TASKA mendapatkan informasi dari

pihak bank dengan prosentase 51,91 persen. Dikarenakan tingkat promosi di

media cetak maupun elektronik yang masih kurang efektif maka pihak Bank

Saudara lebih banyak mendatangi instansi–instansi dengan melakukan presentasi

untuk memberikan informasi mengenai produk dengan sasaran pegawai yang

telah memiliki gaji dan dapat mengaloksikan sebagian dananya untuk ditabungkan

pada bank. Prosentase tertinggi selanjutnya adalah sumber informasi didapatkan

dari media elektronik sebesar 23,66 persen selanjutnya adalah berasal dari teman

atau keluarga yang telah memiliki rekening TASKA sebelumnya diikuti dengan

informasi dari media cetak sebesar 5 persen.

Berdasarkan informasi di atas dapat terlihat bahwa manajemen Bank

Saudara harus dapat lebih gencar melakukan promosi baik di media cetak atau

media elektronik agar tampilan produknya lebih menarik. Selain itu keterbatasan

jumlah kantor cabang yang dimiliki juga menjadikan promosi dari pihak Bank

Saudara kurang efektif karena banyak yang tidak mengetahui keberadaan Bank

Saudara sehingga banyak yang tidak mengetahui bahwa TASKA yang dimiliki

oleh Bank Saudara ini memiliki keunggulan dibanding dengan produk serupa

pada bank lain.

50

Tabel 4. Sumber Informasi TASKA

No. Sumber Informasi Jumlah Prosentase (%) 1 Informasi Dari Pihak Bank 68 51.91 2 Media Cetak 5 3.82 3 Media Elektronik 31 23.66 4 Teman atau Keluarga 27 20.61 5 Lainnya - - Total 131 100

Berdasarkan Tabel 4 di atas diketahui bahwa sumber informasi yang

paling utama adalah berasal dari pihak bank (51,91 persen). Hal ini dipengaruhi

karena pola pemasaran produk yang dilakukan manajemen Bank Saudara Cabang

Bogor adalah dengan lebih banyak menawarkan secara langsung kepada instansi–

instansi sehingga pihak Bank Saudara dapat melakukan persuasi yang lebih

mendalam untuk menarik nasabah agar memiliki rekening TASKA.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pimpinan di Bank Saudara

Kantor Cabang Bogor, diketahui bahwa sebagian besar nasabah yang menjadi

target utama pemasaran TASKA adalah nasabah payroll ataupun nasabah-nasabah

di mana perusahaan tempat mereka bekerja merupakan debitur (penerima kredit)

Bank Saudara. Biasanya tenaga pemasar Bank Saudara menerapkan strategi

“Product Bundling”, yakni menawarkan lebih dari satu produk yang telah

dipaketkan menjadi satu. Metode pemasaran seperti ini dapat dengan otomatis

meningkatkan jumlah tabungan TASKA, karyawan yang memiliki fasilitas

pinjaman di Bank Saudara secara otomatis harus mengikuti kebijakan dari kantor

tempat mereka bekerja yang telah memiliki kerjasama dengan Bank Saudara. Hal

seperti ini akan menguntungkan bagi Bank Saudara sendiri maupun bagi nasabah

yang mendapatkan 2 keuntungan sekaligus yaitu memperoleh kredit dan sekaligus

menabung dengan sistem potong gaji atau cessie sebagai jaminan.

4.7.3 Kepemilikan Tabungan Berjangka di Bank Lain

Apabila nasabah memiliki produk tabungan berjangka di bank lain, maka

nasabah tersebut dapat melakukan perbandingan produk antara TASKA yang

dimilikinya dan tabungan berjangka di bank lain tersebut. Nasabah juga telah

memiliki informasi awal yang sangat berharga untuk memutuskan apakah mereka

51

akan memiliki juga rekening TASKA saja atau memutuskan untuk tetap memiliki

keduanya.

Sebanyak 87 persen mengaku tidak memiliki tabungan berjangka di bank

lain dan sebanyak 13 persen memiliki tabungan berjangka sejenis di bank lain.

Tingginya prosentase responden yang menyatakan bahwa mereka hanya memiliki

rekening tabungan berjangka di Bank Saudara saja dapat disebabkan karena

sebagian besar dari mereka berpikir bahwa memiliki rekening tabungan berjangka

hanya sebagai pelengkap saja, bukan sesuatu yang wajib, sehingga mereka

memutuskan memiliki rekening tabungan berjangka cukup di satu bank saja.

Tabel 5. Kepemilikan Tabungan Berjangka Pada Bank Lain

No. Tabungan Berjangka Bank Lain Jumlah Prosentase (%) 1 Ya 13 13 2 Tidak 87 87 Total 100 100

4.7.4 Pertimbangan Pemilihan Tabungan Berjangka

Setiap nasabah yang memutuskan akan memiliki rekening tabungan

berjangka, maka dapat dipastikan mereka juga akan mempertimbangkan berbagai

keuntungan dan manfaat yang akan mereka peroleh di masa datang. Terdapat

berbagai macam pertimbangan seseorang dalam memiliki rekening tabungan

berjangka. Pada penelitian ini, hal yang paling dominan dan paling mempengaruhi

pertimbangan mereka dalam memiliki tabungan berjangka adalah bunga yang

diperoleh (60,45 persen), dilanjutkan dengan fasilitas yang diperoleh (23,13

persen), manfaat asuransi (8,96 persen), dan hadiah yang didapat (7,46 persen).

Tabel 6. Pertimbangan Pemilihan Tabungan Berjangka

No. Pertimbangan Jumlah Prosentase (%) 1 Fasilitas yang Diperoleh 31 23.13 2 Bunga yang Diperoleh 81 60.45 3 Manfaat Asuransinya 12 8.96 4 Hadiah yang Didapat 10 7.46 5 Lainnya - - Total 134 100

Prosentase terbesar hal yang menjadi pertimbangan nasabah dalam

memiliki rekening tabungan berjangka adalah tingkat bunga yang diberikan oleh

pihak bank yaitu sebesar 8 persen per tahun. Saat ini persaingan di dunia

52

perbankan semakin ketat berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan minat

masyarakat melalui berbagai program termasuk memberikan bunga yang besar

untuk produk tabungan agar masyarakat tertarik untuk menyimpan dananya pada

bank yang bersangkutan.

4.7.5 Pertimbangan Memilih TASKA

Setiap nasabah memiliki pertimbangan tersendiri dalam menentukan

produk tabungan berjangka yang akan mereka pilih. Beragam fasilitas dan

keunggulan ditawarkan oleh setiap bank yang memiliki produk sejenis. Berikut

akan diketahui berbagai pertimbangan nasabah sehingga pada akhirnya mereka

menentukan TASKA sebagai produk tabungan berjangka yang dipilih.

Tabel 7. Pertimbangan Memilih TASKA

Pertimbangan Jumlah Prosentase (%) Fasilitas yang Diperoleh 21 16.41 Bunga yang Diperoleh 79 61.72 Manfaat Asuransinya 8 6.25 Hadiah yang Didapat 20 15.63 Lainnya - -

Total 128 100

Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa sebanyak 61.72 persen

memilih pertimbangan yang sama ketika mereka memilih untuk memiliki

rekening tabungan berjangka yaitu pertimbangan tingkat bunga yang diberikan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa tingkat bunga yang ditawarkan

oleh produk TASKA adalah cukup tinggi yaitu sebesar 8 persen per tahun dan

ditambah dengan tidak adanya potongan administrasi pada TASKA sehingga

nasabah tidak merasa diberatkan. Berikut merupakan data mengenai perbandingan

tingkat bunga dan biaya administrasi beberapa bank lain yang ada di Indonesia:

53

Tabel 8. Perbandingan TASKA dengan Tabungan Bank Lain Sejenis

Perbandingan Bank Saudara Bank N Bank M Bunga 8 persen 4,5 persen - 6

persen

(Fixed/Floating)

4,5 persen

Setoran min.bulanan Rp. 25.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Biaya administrasi

pada rekening induk

Rp. 2.000 Rp. 9.000 Rp. 9.000

Asuransi Jiwa

Gratis

Ya Ya Ya

Jangka Waktu

Minimal

6 Bulan 1 Tahun 1 Tahun

Jangka Waktu

Maksimal

5 Tahun dan bisa

diperpanjang

10 Tahun 20 Tahun

Penjamin pada saat

klaim

Pihak Bank Pihak Asuransi Pihak Asuransi

Klaim Secara penuh dibayarkan

kepada ahli waris apabila

nasabah meninggal dunia,

sebesar target dana yang

disepakati diawal

pembukaan tanpa harus

menunggu jatuh tempo.

Dibayarkan perbulan

hingga waktu jatuh

tempo

Dibayarkan

perbulan hingga

waktu jatuh tempo

Breakable Ya, penalty 3 persen dari

nominal yang sudah

disetor dengan amortisasi

hadiah

Ya, penalty 1 persen

dari nominal yang

sudah disetor dengan

amortisasi hadiah

Ya, penalty 1 persen dari

nominal yang sudah

disetor dengan

amortisasi hadiah

Hadiah Ya Ya Ya

Pemberian hadiah langsung atau gimmick pada saat pembukaan rekening

TASKA juga sangat membantu untuk menjual produk ini. Setiap pembukaan

rekening nasabah akan mendapatkan hadiah berupa mug, hadiah lainnya berlaku

sesuai dengan jumlah nominal dan jangka waktu yang dipilih oleh nasabah seperti

payung, jam dinding dan voucher dalam bentuk tabungan. Semakin besar nominal

dan jangka waktu yang dipilih oleh nasabah maka akan semakin beragam juga

54

pilihan hadiah yang diberikan. Berikut adalah beragam hadiah yang diberikan

pada saat pembukaan TASKA.

Tabel 9. Hadiah Tabungan Berjangka Saudara TARGET NOMINAL (JUTA) JANGKA WAKTU (THN) GIMMICK /TABUNGAN

>=1 1-5 MUG

>=5 1 Payung

2 75.000

3 100.000

4 150.000

5 200.000

>=10 1 100.000

2 150.000

3 250.000

4 300.000

5 400.000

>=15 1 125.000

2 250.000

3 350.000

4 450.000

5 550.000

>=20 1 150.000

2 300.000

3 450.000

4 600.000

5 750.000

>=25 1 200.000

2 400.000

3 550.000

4 750.000

5 950.000

>=30 1 250.000

2 450.000

3 700.000

4 900.000

5 1.150.000

>=50 1 400.000

55

TARGET NOMINAL (JUTA) JANGKA WAKTU (THN) GIMMICK /TABUNGAN

>=50 2 750.000

3 1.150.000

4 1.500.000

5 1.900.000

4.7.6 Pihak yang Mempengaruhi Pemilihan TASKA

Informasi mengenai pihak yang paling mempengaruhi nasabah sehingga

pada akhirnya mereka menentukan TASKA sebagai tabungan berjangka yang

mereka pilih, akan membantu pihak manajemen dalam mengetahui efektivitas

strategi dan media promosi TASKA yang telah mereka lakukan. Hingga saat ini

beberapa bentuk promosi yang telah dilakukan Bank Saudara antara lain adalah

melalui internet, radio, banner, leaflet, kegiatan sponsorship dan lain sebagainya.

Berikut merupakan contoh homepage website Bank Saudara:

Gambar 18. Homepage www.banksaudara.com

56

Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil kuesioner, pihak yang paling

mempengaruhi nasabah untuk memiliki rekening TASKA adalah pihak bank

dengan prosentase sebesar 34.68 persen diikuti dengan pihak kantor tempat

nasabah bekerja yang mengharuskan nasabah memiliki rekening TASKA sebagai

persyaratan memperoleh kredit di Bank Saudara dengan prosentase sebesar 26.61

persen diikuti oleh pengaruh dari teman sebesar 20.97 persen, lainnya 7,26 persen,

diri sendiri 5,65 persen dan yang terakhir adalah pihak keluarga sebesar 4.48

persen. Kebanyakan dari nasabah memutuskan untuk memiliki rekening TASKA

setelah mereka diberikan pemaparan mengenai rekening TASKA baik oleh

customer service maupun oleh tenaga pemasar dari Bank Saudara baik funding

atau DSR (Direct Selling Representative). Hal ini berarti upaya yang dilakukan

selama ini oleh pihak Bank Saudara sudah efektif.

Tabel 10. Pihak yang Mempengaruhi Pemilihan TASKA No. Pihak yang Mempengaruhi Jumlah Prosentase (%) 1 Pihak Bank 43 34.68 2 Diri Sendiri 7 5.65 3 Keluarga 6 4.84 4 Kebijakan Kantor 33 26.61 5 Teman 26 20.97 6 Lainnya 9 7.26 Total 124 100

4.7.7 Rata-rata Jumlah Setoran Bulanan

Rata-rata jumlah setoran bulanan yang paling banyak dipilih oleh

responden adalah sebesar >Rp. 300.000 perbulan dengan prosentase sebesar 47

persen diikuti dengan Rp.200.000 per bulan sebesar 23 persen, Rp. 100.000 per

bulan sebesar 21 persen, Rp.50.000 sebesar 7 persen dan Rp. 25.000 sebesar 2

persen.

Tabel 11. Rata-rata Jumlah Setoran Bulanan

No. Jumlah Setoran Jumlah Prosentase (%) 1 Rp. 25.000 2 2 2 RP. 50.000 7 7 3 Rp. 100.000 21 21 4 Rp. 200.000 23 23 5 ≥Rp. 300.000 47 47 Total 100 100

57

Jumlah setoran yang paling banyak diminati nasabah adalah di atas >Rp.

300.000, hal ini dapat saja dikarenakan mereka ingin mendapatkan hasil yang

maksimal ketika jatuh tempo walaupun jumlah setoran perbulan yang harus

mereka keluarkan cukup besar. Produk TASKA memiliki tingkat bunga yang

cukup tinggi yaitu sebesar 8% per annum dengan demikian semakin besar jumlah

setoran perbulan maka bunga yang diperoleh nasabah setiap bulannya akan besar

pula maka hasilnya akan menguntungkan nasabah.

4.7.8 Jangka Waktu TASKA

Semakin lama jangka waktu jatuh tempo yang dipilih nasabah maka akan

semakin besar pula bunga yang mereka peroleh dari produk TASKA ini. Namun

kebanyakan dari responden memilih jangka waktu selama 1 tahun yaitu sebesar

48 persen karena jangka waktu 1 tahun adalah waktu yang ideal dan tidak terlalu

lama, kalaupun nasabah ingin memperpanjang jangka waktu TASKA dapat

meminta perubahan jangka waktu kepada pihak bank tanpa dikenai biaya apapun

dan tanpa menutup rekening TASKA yang lama.

Tabel 12. Jangka Waktu TASKA

No. Jangka Waktu TASKA Jumlah Prosentase (%) 1 6 bulan 11 11 2 1 tahun 48 48 3 2 tahun 31 31 4 3 tahun 2 2 5 ≥4 tahun 8 8 Total 100 100

4.7.9 Jumlah Rekening TASKA yang dimiliki

Berdasarkan hasil kuesioner yang disebar kepada 100 orang responden, 89

persen di antaranya mengaku hanya memiliki 1 rekening TASKA, sedangkan

sisanya sebanyak 7 persen memiliki 2 rekening dan 4 persen nasabah memiliki 3

rekening TASKA. Tidak ada alasan khusus dalam pemilihan jumlah rekening

yang dimiliki oleh nasabah hal ini tergantung dari kebutuhan yang dimiliki

nasabah itu sendiri misalnya jumlah anak yang akan diatasnamakan di dalam

rekening TASKA itu sendiri.

58

Tabel 13. Jumlah Rekening TASKA yang dimiliki

No. Jumlah Rekening TASKA yang Dimiliki Jumlah Prosentase (%)

1 1 89 89 2 2 7 7 3 3 4 4 4 4 0 0 5 ≥5 0 0 Total 100 100

4.7.10 Penutupan Rekening TASKA Sebelum Jatuh Tempo

Melalui informasi mengenai adanya penutupan rekening TASKA sebelum

jatuh tempo, maka hal ini akan mengindikasikan adanya ketidakpuasan nasabah

terhadap produk tabungan berjangka ini, walaupun tidak menutup kemungkinan

pula jika hal tersebut terjadi dikarenakan adanya alasan tertentu, seperti adanya

desakan kebutuhan ekonomi.

Tabel 14. Penutupan TASKA Sebelum Jatuh Tempo

No. Penutupan TASKA Sebelum Jatuh Tempo Jumlah Prosentase (%)

1 Ya 19 19 2 Tidak 81 81 Total 100 100

Sebanyak 81 orang responden mengaku tidak pernah menutup rekening

TASKA mereka dan sebanyak 19 orang mengaku pernah menutup TASKA

mereka sebelum jatuh tempo. Banyak dari responden menyatakan bahwa

seringkali rekening TASKA mereka menjadi simpanan cadangan apabila terdapat

keperluan mendadak atau mendesak, sekalipun tujuan mereka ketika membuka

rekening TASKA adalah untuk keperluan pendidikan anak-anak mereka.

Responden mengungkapkan bahwa fakor pendorong mereka untuk tidak ragu

dalam menutup rekening TASKA mereka yaitu dikarenakan kecilnya biaya

penalti apabila terdapat penutupan sebelum jatuh tempo, yaitu hanya 3 persen dari

saldo yang tersimpan. Jadi apabila seorang nasabah memiliki rekening dengan

saldo akhir TASKA bulanan Rp. 1.000.000., maka penalti yang dikenakan 3

persen dari Rp. 1.000.000 yaitu sebesar Rp. 30.000, Berdasarkan data ini dapat

59

dilihat bahwa kepemilikan rekening TASKA bagi setiap nasabah akan selalu

memberikan manfaat di masa yang akan datang.

4.8. Segmentasi Targeting dan Positioning TASKA

Beragamnya produk tabungan berjangka yang hampir terdapat di setiap

bank, memungkinkan para nasabah akan bersikap lebih selektif dalam memilih

produk tabungan berjangka yang ditawarkan. Iklim persaingan perbankan yang

semakin ketat akan mendorong setiap bank untuk menawarkan produk tabungan

berjangka yang mereka miliki dengan berbagai keuntungan dan daya tarik

tersendiri.

Untuk dapat berhasil dalam persaingan tersebut, maka pihak manajemen

harus mempersiapkan berbagai strategi pemasaran yang jitu dan sesuai dengan

kebutuhan pasar. Strategi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan

dalam perumusan strategi marketing. Strategi ini terdiri dari 3 elemen yaitu

segmentasi, targeting dan positioning (STP). Segmentasi disebut sebagai mapping

strategy karena disini dilakukan pemetaan pasar.

Umar (2003) menyebutkan segmentasi pasar adalah proses membagi

keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa

segmen, dimana masing – masing segmennya cenderung bersifat heterogen.

Setelah pasar dipetakan dan disegmentasikan menjadi kelompok – kelompok

pelanggan potensial dengan karakteristik dan perilaku serupa perusahaan harus

memilih segmen pasar mana yang akan dimasukinya atau targeting. Perusahaan

memiliki sumber daya terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar karena asumsi

pasar adalah pesaingan sempurna maka persaingan tetap ada sehingga tindakan

untuk melakukan posisi yang berbeda adalah penting.

Dari awal peluncurannya segmentasi TASKA di dasarkan atas kebutuhan

nasabahnya yaitu nasabah yang memiliki kebutuhan untuk berinvestasi karena

TASKA memiliki tingkat suku bunga yang tinggi yaitu 8 persen dan bagi mereka

yang menginginkan perencanaan yang baik untuk kebutuhan masa depan sesuai

dengan fiturnya sebagai tabungan yang memiliki jangka waktu.

Sedangkan konsumen yang menjadi target dari produk TASKA ini adalah:

1. Nasabah payroll atau nasabah – nasabah dimana perusahaan tempat

mereka bekerja merupakan debitur (penerima kredit) maka nasabah

60

tersebut juga diwajibkan memiliki TASKA. Biasanya Bank Saudara

menerapkan strategi product bundling yaitu menawarkan lebih dari satu

produk yang telah dipaketkan menjadi satu.

2. Karyawan yang telah memiliki penghasilan yang tetap dan tergolong

kondisi perekonomiannya stabil sehingga keinginan berinvestasi untuk

masa depannya semakin besar.

3. Para ibu rumah tangga yakni untuk keperluan perencanaan kebutuhan

rumah tangga dan perencanaan pendidikan anak.

4. Nasabah yang memiliki penghasilan rendah karena fitur – fitur dari

TASKA yang dianggap tidak memberatkan nasabah seperti tidak adanya

biaya administrasi dan setoran minimum yang rendah mulai dari Rp.

25.000,- setiap bulannya.

Positioning yang dilakukan Bank Saudara adalah dengan mengidentifikasi

keunggulan komparatif yang dimiliki TASKA diantaranya yaitu suku bunga yang

tinggi bila dibandingkan dengan produk sejenis pada bank lain dan tidak adanya

biaya administrasi bulanan sehingga citra dari produk TASKA ini adalah sebagai

produk yang memberikan manfaat sekaligus tidak memberatkan nasabah. Dengan

keunggulan yang dimilikinya diharapkan TASKA ini dapat memiliki posisi yang

bersaing di pasaran.

4.9. Bauran Pemasaran TASKA

Kotler (2000) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok

kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran

pemasarannya dalam pasar sasaran, yang selanjutnya dirumuskan sebagai 4P,

yaitu product (produk), price (harga), promotion (promosi) dan place (tempat/

lokasi). Seiring dengan semakin berkembangnya jaman dan tuntutan pasar yang

semakin bervariasi dan berkembang, maka pendekatan bauran pemasaran 4P

berkembang menjadi 7P (product/ produk, price/ harga, promotion/ promosi,

place/ lokasi, people/ orang, physical environment/ lingkungan fisik, process/

proses).

Berdasarkan hasil indepth interview, berikut merupakan bauran pemasaran

TASKA yang didasarkan pada pendekatan 7P seperti tersebut sebelumnya:

61

1. Product/ Produk

TASKA sebagai sebuah produk, dilengkapi dengan berbagai fitur dan

pelayanan yang baik dan menguntungkan. Fitur yang dimaksud yakni berbagai

keuntungan yang dimiliki TASKA, seperti tingginya tingkat bunga yang

ditawarkan, perlindungan asuransi jiwa, pemberian hadiah dan lain sebagainya.

2. Price/ Harga

Terkait harga, maka apabila dikaitkan dengan produk TASKA maka hal

tersebut dapat berarti besarnya nominal setoran bulanan dan biaya administrasi

per bulan yang dibebankan kepada nasabah. Dalam hal ini, TASKA merupakan

salah satu produk tabungan berjangka dengan nominal setoran bulanan yang

sangat terjangkau (mulai dari minimal Rp. 25.000,-/ bulan) dan biaya administrasi

bulanan yang murah, hanya Rp. 2.000,-/ bulan.

3. Promotion/ Promosi

Kegiatan promosi TASKA yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam

memasarkan produk TASKA antara lain meliputi:

a. Promosi dengan memanfaatkan berbagai media, seperti media internet,

surat kabar, leaflet dan lain sebagainya.

b. Personal Selling, yaitu dengan berinteraksi langsung dengan nasabah

untuk memasarkan produk TASKA

c. Direct Marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara

langsung untuk mendapatkan respon dari nasabah dengan menggunakan

surat, telepon dan alat penghubung non personal lain.

d. Product Bundling, yaitu dengan menggabungkan pemasaran produk

TASKA dengan produk Bank Saudara yang lain, seperti memasarkan

sekaligus antara Tabungan Saudara dengan TASKA, atau menawarkan

TASKA kepada nasabah-nasabah yang mendapatkan fasilitas kredit

dari Bank Saudara.

4. Place/ Lokasi

Terkait dengan lokasi, Bank Saudara Kantor Cabang Bogor sebagai sentral

pemasaran produk TASKA, terletak di lokasi yang sangat strategis yakni berada

di salah satu ruas jalan utama di Kota Bogor, dekat dengan pasar tradisional dan

modern serta berbagai kondisi lain yang sangat mendukung kegiatan pemasaran

62

seluruh produk Bank Saudara. Lokasi pemasaran TASKA meliputi nasabah yang

berada di lingkungan Bank Saudara, juga termasuk nasabah perusahaan yang

memiliki payroll system di Bank Saudara, sekolah atau kampus, pusat-pusat

keramaian di sekitar Kota Bogor, misalnya di mall atau berbagai pusat

perbelanjaan, dan lain sebagainya.

5. People/ Orang

Pemasaran produk TASKA harus didukung oleh kualitas sumberdaya

manusia yang baik dan profesional. Tenaga pemasar, customer service, teller dan

semua pihak yang terkait harus senantiasa meningkatkan kemampuan sesuai

dengan bidang kerjanya masing-masing yang didasarkan pada keinginan untuk

meningkatkan kepuasan nasabah.

6. Physical Environment/ Lingkungan Fisik

Kenyamanan suasana banking hall, tersedianya seluruh perangkat-

perangkat yang diperlukan dalam penyajian produk dan layanan yang berkualitas

prima, dan lain sebagainya juga harus menjadi perhatian dalam upaya

menyukseskan kegiatan pemasaran produk TASKA.

7. Process/ Proses

Proses pemasaran TASKA juga harus didukung oleh kualitas proses

pelayanan yang baik dan berorientasi pada pencapaian kepuasan nasabah. Bank

Saudara memiliki standar layanan tersendiri yang memandu setiap petugas bank

agar proses pelayanan nasabah selalu berada pada suatu standar kualitas yang

sama.

4.10 Urutan Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan

Berdasarkan Rangkuti (2003) disebutkan bahwa terdapat lima dimensi

umum atau standar yang menentukan kualitas suatu jasa, yaitu responsiveness

(ketanggapan), reliability (keandalan), emphaty (empati), assurance (jaminan) dan

tangibles (bukti nyata). Berdasarkan hasil in-depth interview dengan pimpinan

Bank Saudara Kantor Cabang Bogor, maka ditetapkan beberapa atribut yang

dikelompokkan berdasarkan beberapa dimensi seperti tersebut sebelumnya,

beberapa atribut tersebut antara lain adalah:

63

1. Responsiveness (Ketanggapan)

a. Kecepatan dan ketanggapan petugas bank dalam melayani setiap

keluhan nasabah b. Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan

nasabah dan menawarkan produk yang sesuai 2. Reliability (Keandalan)

a. Kemudahan administrasi dalam pembukaan rekening TASKA baru b. Kemudahan melakukan setoran ke rekening TASKA di luar

setoran bulanan c. Kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka di dalam produk

TASKA dalam rangka pemenuhan kepuasan nasabah. 3. Emphaty (Empati)

a. Kepedulian yang ditunjukkan petugas terhadap permasalahan yang

dialami nasabah

b. Kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan

penutupan rekening TASKA

4. Assurance (Jaminan)

a. Kepastian pertanggungan manfaat asuransi yang ditawarkan

b. Keamanan transaksi

c. Kepastian kerahasiaan data nasabah

5. Tangibles (Bukti Nyata)

a. Hadiah yang didapat

b. Bunga yang ditawarkan

Berikut ini merupakan urutan skor rata-rata tingkat kepentingan dari atribut di

atas:

64

Tabel 15. Tingkat Kepentingan Nasabah Terhadap Atribut dan Pelayanan TASKA

TINGKAT

KEPENTINGAN NO. ATRIBUT

1 2 3 4 5

TOTAL

BOBOT

RATA-

RATA

Responsiveness (Ketanggapan)

1 Kecepatan dan ketanggapan petugas bank

dalam melayani setiap keluhan nasabah 10 41 37 12 351 3.51

2 Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam

menggali kebutuhan nasabah dan

menawarkan produk yang sesuai

7 47 34 12 351 3.51

Reliability (Keandalan)

3 Kemudahan administrasi dalam pembukaan

rekening TASKA baru 3 12 39 35 11 339 3.39

4 Kemudahan melakukan setoran ke rekening

TASKA di luar setoran bulanan 13 18 30 31 8 303 3.03

5 Kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka

di dalam produk TASKA dalam rangka

pemenuhan kepuasan nasabah

18 40 32 10 334 3.34

Emphaty (Empati)

6 Kepedulian yang ditunjukkan petugas

terhadap permasalahan yang dialami nasabah 7 32 46 15 369 3.69

7 Kesopanan petugas dalam melayani setiap

pembukaan dan penutupan rekening TASKA 3 11 33 42 11 347 3.45

Assurance (Jaminan)

8 Kepastian pertanggungan manfaat asuransi

yang ditawarkan 2 4 51 25 18 353 3.53

9 Keamanan transaksi 9 41 38 12 353 3.53

10 Kepastian kerahasiaan data nasabah 3 10 35 35 17 353 3.53

Tangibles (Bukti Nyata)

11 Hadiah yang didapat 2 11 27 49 11 356 3.56

12 Bunga yang ditawarkan 2 39 47 12 369 3.69

TOTAL 41.76

RATA-RATA 3.48

Berdasarkan Tabel 15 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat dua atribut

yang memiliki nilai rata-rata tertinggi, yakni atribut “Kepedulian yang

ditunjukkan petugas terhadap permasalahan yang dialami nasabah” dan atribut

65

“bunga yang ditawarkan”, kedua atribut tersebut masing-masing memiliki nilai

rata-rata 3.69, sedangkan skor rata-rata total untuk keseluruhan atribut yang

diteliti yakni 3.48. Berikut merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil

kuesioner terhadap atribut kepedulian yang ditunjukkan petugas terhadap

permasalahan yang dialami nasabah:

Tabel 16. Tingkat Kepentingan Nasabah Terhadap Atribut Kepedulian yang Ditunjukkan Petugas Terhadap Permasalahan yang Dialami Nasabah

Penilaian Nasabah

Bobot (a)

Jumlah (b)

Presentase (%)

Skor (c=a x b)

Sangat Tidak Penting

1 0 0 0

Tidak Penting 2 7 7 14 Cukup Penting

3 32 32 96

Penting 4 46 46 184 Sangat Penting

5 15 15 75

Total 100 100 369

Berdasarkan Tabel 16 di atas, diketahui bahwa sebanyak 46 persen

nasabah berpendapat bahwa atribut kepedulian yang ditunjukkan petugas terhadap

permasalahan yang dialami nasabah adalah penting, selain itu terdapat pula 15

persen nasabah yang menganggap hal ini sangat penting. Artinya terdapat 61

persen nasabah secara umum menganggap bahwa atribut ini merupakan hal

penting yang akan mempengaruhi kepuasan mereka. Total skor untuk atribut

kepentingan kepedulian petugas bank ini yakni 369.

Pada dasarnya alasan yang mendorong setiap nasabah untuk datang ke

bank karena mereka memiliki kebutuhan ataupun permasalahan tertentu yang

ingin mereka selesaikan. Bantuan pihak bank mereka anggap sebagai solusi dari

kebutuhan atau permasalahan yang sedang mereka hadapi. Sikap empati yang

ditunjukkan oleh setiap petugas bank kepada nasabah yang datang akan

memberikan kesan tersendiri di hati mereka.

Sikap empati yang ditunjukkan setiap petugas bank terhadap permasalahan

yang dihadapi nasabah menjadi hal yang begitu penting karena hal tersebut akan

secara langsung menyentuh hati setiap nasabah yang datang untuk meminta solusi

dari setiap permasalahan atau kebutuhan yang sedang mereka hadapi. Atribut ini

66

memiliki peran yang sangat vital terhadap pembentukan citra pelayanan produk

TASKA yang positif. Untuk itu, dampak manajerial yang mungkin terjadi dan

harus disikapi oleh pihak manajemen adalah dengan senantiasa menjaga kualitas

pelayanan yang diberikan oleh setiap petugas yang ada. Untuk menjaga kualitas

pelayanan, khususnya kualitas tingkat kepedulian petugas terhadap permasalahan

yang dihadapi nasabah, maka pihak manajemen dapat mengadakan upaya

pendidikan dan pelatihan bagi pegawai, ataupun dapat juga dengan mengadakan

“role play” pelayanan secara periodik pada beberapa waktu tertentu. Role play

merupakan suatu kegiatan di mana setiap petugas yang ada berlatih menangani

pelayanan nasabah dengan disaksikan secara langsung oleh pimpinan dan rekan

sekerjanya.

Atribut lainnya yang memiliki skor rata-rata tertinggi yakni atribut “bunga

yang ditawarkan”. Atribut ini memiliki skor rata-rata 369. Dengan memiliki skor

rata-rata tingkat kepentingan tertinggi, maka hal ini berarti tingkat bunga

merupakan hal yang sangat dianggap penting oleh nasabah. Berikut merupakan

data yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner terhadap atribut tingkat bunga

yang ditawarkan:

Tabel 17. Tingkat Kepentingan Nasabah Terhadap Atribut Tingkat Bunga yang Ditawarkan

Penilaian Nasabah

Bobot (a)

Jumlah (b)

Presentase (%)

Skor (c=a x b)

Sangat Tidak Penting

1 0 0 0

Tidak Penting 2 2 2 4 Cukup Penting

3 39 39 117

Penting 4 47 47 188 Sangat Penting

5 12 12 60

Total 100 100 369

TASKA memiliki tingkat bunga 8 persen, sedangkan tingkat bunga

Tabungan Harian Bank Saudara 1.5 persen. Jelaslah bahwa berdasarkan data pada

Tabel 16 di atas betapa jauhnya perbedaan tingkat bunga TASKA dengan

Tabungan Harian biasa, sehingga hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi

setiap nasabah untuk menginvestasikan uang mereka di rekening TASKA.

67

Implikasi manajerial yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen Bank

Saudara KC Bogor terhadap hasil di atas, antara lain adalah: pihak manajemen

harus senantiasa memberikan perhatian penuh terhadap tingkat bunga TASKA

yang ditawarkan kepada nasabah, sedapat mungkin tingkat bunga tersebut tidak

mengalami penurunan. Hal ini disebabkan tidak lain karena tingkat bunga menjadi

daya tarik utama bagi setiap nasabah untuk menginvestasikan uang mereka di

Bank Saudara.

Implikasi manajerial lainnya, yakni dengan diketahuinya tingkat bunga

merupakan faktor penting yang mendorong nasabah untuk menginvestasikan

uangnya di rekening TASKA, maka pihak manajemen dapat melakukan upaya

promosi yang lebih efektif dengan menjadikan penawaran tingkat bunga sebagai

daya tarik dan fokus utama di dalam promosi. Menjadikan penawaran bunga

sebagai benefit utama yang akan didapatkan nasabah apabila mereka berinvestasi

di rekening TASKA, maka hal ini dapat mendorong keinginan dan ketertarikan

nasabah lainnya yang belum memiliki rekening TASKA untuk ikut serta menjadi

nasabah TASKA.

Sedangkan atribut dengan skor rata-rata terendah yakni atribut kemudahan

melakukan setoran di luar setoran bulanan ke rekening TASKA, dengan skor rata-

rata sebesar 3.03, jauh di bawah skor rata-rata keseluruhan yakni 3,48. Berikut

merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner terhadap atribut

kemudahan melakukan setoran bulanan di luar setoran bulanan ke rekening

TASKA:

Tabel 18. Tingkat Kepentingan Nasabah Terhadap Kemudahan Melakukan Setoran ke Rekening TASKA di Luar Setoran Bulanan

Penilaian Nasabah

Bobot (a)

Jumlah (b)

Presentase (%)

Skor (c=a x b)

Sangat Tidak Penting

1 13 13 13

Tidak Penting 2 18 18 36 Cukup Penting 3 30 30 90 Penting 4 31 31 124 Sangat Penting 5 8 8 40

Total 100 100 303

Berbagai fitur dan keuntungan yang dimiliki sebuah produk akan sangat

berpengaruh terhadap pencapaian kepuasan nasabah. Semakin nasabah merasa

68

dimudahkan dengan fitur dan fasilitas yang tersedia, maka akan semakin tinggi

pula pencapaian tingkat kepuasan mereka. TASKA yang merupakan tabungan

berjangka yang dalam aplikasinya akan mendebet secara otomatis rekening

Tabungan Harian, juga dapat disetor layaknya tabungan biasa di luar setoran

rutinnya. Berapapun nominal setorannya tetap dapat dilakukan. Setoran di luar

setoran bulanan itu pun dapat dilaksanakan di mana saja, di setiap kantor cabang

terdekat sesuai dengan domisili nasabah.

Berdasarkan Tabel 18 diketahui bahwa sebanyak 8 persen nasabah

menyatakan sangat penting, 31 persen menyatakan penting, sedangkan sebanyak

30 persen menyatakan cukup penting, 18 persen menyatakan kurang penting, 13

persen menyatakan kurang penting. Dapat dilihat bahwa sebaran nasabah yang

menyatakan kurang penting hingga cukup penting cukup besar, yakni sekitar 61

persen. Hal ini berarti bahwa nasabah menganggap atribut ini tidak terlalu penting

dalam pembentukan kepuasan mereka. Mereka menganggap bahwa dengan sistem

autodebet sudah cukup untuk melakukan setoran bulanan. Sangat jarang bagi

mereka untuk melakukan setoran di luar setoran bulanan, kalaupun ada hal itu

hanya mereka lakukan sesekali dalam waktu-waktu tertentu ketika kondisi

keuangan mereka lebih dari biasanya. Total skor untuk atribut ini yakni 303.

Implikasi manajerial yang terjadi berdasarkan kondisi seperti tersebut di

atas yakni pihak manajemen tidak perlu terlalu khawatir terhadap atribut

kemudahan melakukan setoran di luar setoran bulanan. Hal ini dikarenakan

nasabah tidak terlalu menganggap hal itu menjadi kebutuhan utama mereka yang

akan berdampak terhadap tingkat kepuasan mereka. Sehingga manajemen tidak

perlu melakukan tindakan reaktif berdasarkan pemaparan di atas.

69

4.11. Urutan Skor Rata-rata Tingkat Kinerja

Tabel 19. Tingkat Kinerja Nasabah Terhadap Atribut dan Pelayanan TASKA

TINGKAT

KINERJA NO. ATRIBUT

1 2 3 4 5

TOTAL

BOBOT

RATA-

RATA

Responsiveness (Ketanggapan)

1 Kecepatan dan ketanggapan petugas bank

dalam melayani setiap keluhan nasabah 2 41 49 8 363 3.63

2 Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam

menggali kebutuhan nasabah dan

menawarkan produk yang sesuai

3 37 48 12 361 3.61

Reliability (Keandalan)

3 Kemudahan administrasi dalam pembukaan

rekening TASKA baru 7 34 43 16 368 3.68

4 Kemudahan melakukan setoran ke rekening

TASKA di luar setoran bulanan 12 9 31 39 9 360 3.6

5 Kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka

di dalam produk TASKA dalam rangka

pemenuhan kepuasan nasabah

2 8 43 29 18 353 3.53

Emphaty (Empati)

6 Kepedulian yang ditunjukkan petugas

terhadap permasalahan yang dialami nasabah 7 39 42 12 359 3.59

7 Kesopanan petugas dalam melayani setiap

pembukaan dan penutupan rekening TASKA 1 1 50 40 8 353 3.53

Assurance (Jaminan)

8 Kepastian pertanggungan manfaat asuransi

yang ditawarkan 1 7 37 47 6 356 3.56

9 Keamanan transaksi 5 39 40 16 367 3.67

10 Kepastian kerahasiaan data nasabah 4 37 39 20 374 3.74

Tangibles (Bukti Nyata)

11 Hadiah yang didapat 2 9 31 50 8 353 3.53

12 Bunga yang ditawarkan 2 27 58 13 382 3.82

TOTAL 43.49

RATA-RATA 3.62

Berdasarkan Tabel 19 di atas dapat diketahui bahwa atribut dengan skor

rata-rata tertinggi yaitu tingkat bunga yang ditawarkan, yakni memiliki nilai skor

70

rata-rata sebesar 3.82, jauh melebihi skor rata-rata total dari keseluruhan atribut

yang diteliti. Hal ini mengindikasikan bahwa nasabah telah merasa puas terhadap

tingkat bunga yang diberikan oleh Bank Saudara. Berikut merupakan data yang

diperoleh berdasarkan hasil kuesioner terhadap atribut tingkat bunga yang

ditawarkan rekening TASKA:

Tabel 20. Tingkat Kinerja Bunga yang Ditawarkan Penilaian Nasabah

Bobot (a)

Jumlah (b)

Presentase (%)

Skor (c=a x b)

Sangat Tidak Baik

1 0 0 0

Tidak Baik 2 2 2 4 Cukup Baik 3 27 27 81 Baik 4 58 58 232 Sangat Baik 5 13 13 65

Total 100 100 382

Berdasarkan Tabel 20 diketahui bahwa tingkat kinerja atribut bunga yang

ditawarkan, diketahui bahwa sebanyak 58 persen nasabah menyatakan tingkat

kinerjanya baik. Hal ini berarti bahwa lebih dari setengah responden berpendapat

bahwa tingkat kinerja atribut ini telah melampaui ekspektasi atau harapan mereka

terhadap tingkat bunga yang ingin mereka dapatkan. Jadi tingkat kepuasan atau

kesesuaian antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan adalah sebesar

103.523 persen yang didapatkan melalui perhitungan:

382 x 100 % = 103.523 %

369

Hasil di atas menunjukkan bahwa pencapaian tingkat kinerja melebihi

tingkat kepentingan atau ekspektasi terhadap atribut tingkat bunga yang

ditawarkan. Artinya nasabah telah merasa puas terhadap atribut ini.

Atribut dengan skor rata-rata terendah antara lain adalah kelengkapan fitur

sebuah tabungan berjangka di dalam produk TASKA dalam rangka pemenuhan

kepuasan nasabah, kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan

penutupan rekening TASKA dan atribut hadiah yang didapat.

Skor rata-rata tingkat kinerja untuk atribut kelengkapan fitur sebuah

tabungan berjangka di dalam produk TASKA dalam rangka pemenuhan kepuasan

nasabah, adalah 3.53, nilai tersebut berada di bawah nilai total rata-rata tingkat

71

kinerja yakni 3.62. Keadaan ini menggambarkan bahwa responden menganggap

bahwa atribut ini memiliki tingkat kinerja yang rendah dan di bawah ekspektasi

atau harapan mereka Berikut merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil

penyebaran kuesioner terhadap atribut ini:

Tabel 21. Tingkat Kinerja Kelengkapan Fitur TASKA Penilaian Nasabah

Bobot (a)

Jumlah (b)

Presentase (%)

Skor (c=a x b)

Sangat Tidak Baik

1 2 2 2

Tidak Baik 2 8 8 16 Cukup Baik 3 43 43 129 Baik 4 29 29 116 Sangat Baik 5 18 18 90

Total 100 100 353

Berdasarkan Tabel 21 di atas diketahui bahwa mayoritas responden

menyatakan atribut kelengkapan fitur TASKA adalah cukup baik (43 persen),

sedangkan lainnya berpendapat baik (29 persen), sangat baik (18 persen), tidak

baik (8 persen) dan sangat tidak baik (2 persen). Data tersebut menunjukkan

bahwa hampir setengah dari responden berpendapat atribut ini berkinerja cukup

baik. Artinya responden telah merasa cukup puas terhadap atribut ini tetapi

kepuasan tersebut belum begitu maksimal.

Sesuai dengan bentuk dan tujuan penggunaannya, TASKA sebagai sebuah

produk tabungan berjangka memiliki fitur dan fasilitas yang berbeda dengan

produk tabungan Harian. Produk tabungan harian lebih ditujukan untuk

keperluasn yang bersifat transaksional, seperti untuk penampungan gaji,

pembayaran telepon dan lain sebagainya, yang menjadikan produk tabungan

harian dilengkapi dengan fasilitas ATM, dan pada beberapa bank lain dilengkapi

juga dengan fasilitas Electrical Banking seperti SMS Banking, Internet dan lain

sebagainya. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa tabungan untuk keperluan

transaksional lebih dilengkapi dengan berbagai fitur dan fasilitas yang akan

mendukung kemudahan setiap pemegang rekeningnya. Sedangkan untuk tabungan

berjangka, fasilitas dan kelengkapannya memang terbatas, karena tujuan dari jenis

rekening ini pun adalah untuk keperluan investasi, bukan untuk bertransaksi,

72

sehingga menjadi wajar apabila atribut ini menjadi salah satu atribut yang berada

pada tingkat kinerja terendah.

Atribut lainnya yang juga berada pada tingkat kinerja terendah yakni

atribut kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan penutupan

rekening TASKA. Atribut ini memiliki skor tingkat kinerja sebesar 3.53, masih

berada di bawah skor total tingkat kinerja yakni 3.62. Berikut merupakan data

yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner terhadap 100 orang responden:

Tabel 22. Tingkat Kinerja Kesopanan Petugas Dalam Melayani Setiap Pembukaan dan Penutupan Rekening TASKA

Penilaian Nasabah

Bobot (a)

Jumlah (b)

Presentase (%)

Skor (c=a x b)

Sangat Tidak Baik

1 1 1 1

Tidak Baik 2 1 1 2 Cukup Baik 3 50 50 150 Baik 4 40 40 160 Sangat Baik 5 8 8 40

Total 100 100 353

Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 50 persen responden

berpendapat atribut ini cukup baik, 40 persen di antaranya berpendapat baik, 8

persen berpendapat sangat baik dan masing-masing 1 persen berpendapat tidak

baik dan sangat tidak baik. Pada dasarnya berdasarkan Tabel di atas hampir

setengah dari seluruh responden menyatakan atribut ini kinerjanya cukup baik,

bahkan 40 persen lainnya menyatakan baik. Artinya walaupun nilai rata-rata skor

tingkat kinerja atribut ini di bawah rata-rata skor total keseluruhan, tetapi

responden telah merasa atribut ini kinerjanya sudah sesuai dengan harapan

mereka.

Atribut terakhir yang juga memiliki rata-rata skor tingkat kinerja terendah

adalah atribut hadiah yang didapat. Atribut ini juga memiliki skor rata-rata 3.53,

berada di bawah skor total rata-rata tingkat kinerja yakni 3.62.

Berikut merupakan data hasil penyebaran kuesioner terhadap 100 orang

responden:

73

Tabel 23. Tingkat Kinerja Atribut Hadiah yang Didapat Penilaian Nasabah

Bobot (a)

Jumlah (b)

Presentase (%)

Skor (c=a x b)

Sangat Tidak Baik

1 2 2 2

Tidak Baik 2 9 9 18 Cukup Baik 3 31 31 93 Baik 4 50 50 200 Sangat Baik 5 8 8 40

Total 100 100 353

Berdasarkan Tabel 23 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden

menyatakan kinerja atribut ini sudah baik (50 persen), 31 persen di antaranya

berpendapat cukup baik, 9 persen berpendapat tidak baik, 8 persen berpendapat

sangat baik dan sisanya sebanyak 2 persen responden berpendapat sangat tidak

baik. Apabila angka tersebut dibandingkan dengan skor total tingkat kinerja

secara keseluruhan, maka walaupun sebagian besar responden menyatakan

kinerjanya telah baik, tetapi pada dasarnya nilai tersebut masih berada di bawah

ekspektasi ataupun harapan responden. Hal ini bisa saja disebabkan karena

ternyata responden berharap lebih banyak dan lebih baik lagi pada atribut ini.

Pada dasarnya Bank Saudara telah memberikan beberapa jenis hadiah

yang langsung yang diberikan, seperti uang tunai, mug, payung, jam dinding dan

lain-lain. Tetapi mungkin pada kenyataannya beberapa nasabah membandingkan

hadiah-hadiah yang diberikan oleh bank-bank besar untuk produk sejenis dengan

hadiah yang diberikan oleh Bank Saudara, sehingga tidak sedikit dari mereka

yang beranggapan bahwa hadiah yang diberikan oleh Bank Saudara belum

maksimal. Hal ini tentu saja akan berdampak pada persepsi mereka akan kepuasan

terhadap pemberian hadiah dari produk TASKA.

4.12. Analisis Tingkat Kesesuaian

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja kepada

100 orang responden Bank Saudara Kantor Cabang Bogor, telah dihasilkan

perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat

kinerja. Tingkat kesesuaian tersebut diperoleh dengan cara membandingkan

antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan. Tabel 24 menunjukkan tingkat

74

kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja dari tiap atribut

kualitas pelayanan di Bank Saudara Kantor Cabang Bogor.

Tabel 24. Hasil Analisis Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

ATRIBUT

SKOR TINGKAT KEPENTINGAN

SKOR TINGKAT KINERJA

TINGKAT KESESUAIAN

(%) Responsiveness (Ketanggapan) 2 Kecepatan dan ketanggapan

petugas bank dalam melayani setiap keluhan nasabah

351 363 103.42*

3 Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan nasabah dan menawarkan produk yang sesuai

351 361 102.85

Reliability (Keandalan) 4 Kemudahan administrasi dalam

pembukaan rekening TASKA baru

339 368 108.55

5 Kemudahan melakukan setoran ke rekening TASKA di luar setoran bulanan

303 360 118.81

6 Kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka di dalam produk TASKA dalam rangka pemenuhan kepuasan nasabah

334 353 105.69

Emphaty (Empati) 7 Kepedulian yang ditunjukkan

petugas terhadap permasalahan yang dialami nasabah

369 359 97.29

8 Kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan penutupan rekening TASKA

347 353 101.73

Assurance (Jaminan) 9 Kepastian pertanggungan

manfaat asuransi yang ditawarkan

353 356 100.85

10 Keamanan transaksi 353 367 103.97 11 Kepastian kerahasiaan data

nasabah 353 374 105.95

Tangibles (Bukti Nyata) 12 Hadiah yang didapat 356 353 99.16 13 Bunga yang ditawarkan 369 382 103.52

*(363/ 351) x 100% = 103.42%

75

Berdasarkan Tabel 24 di atas dapat dilihat bahwa yang memiliki persentase

kesesuaian terendah adalah atribut kepedulian yang ditunjukkan oleh petugas

terhadap permasalahan yang di alami nasabah yaitu sebesar 97,29 persen diikuti

dengan atribut hadiah yang didapat dengan persentase sebesar 99,16 persen.

Sedangkan atribut lainnya memiliki tingkat kesesuaian di atas 100 persen yang

berarti nasabah telah merasakan kepuasan terhadap atribut-atribut tersebut.

Dari hasil analisis tingkat kesesuaian di atas selanjutnya dapat dibuat urutan

prioritas yang harus dijadikan perhatian utama pihak manajemen dalam upaya

peningkatan dan perbaikan kualitas produk dan layanan di Bank Saudara Kantor

Cabang Bogor. Urutan prioritas tersebut disajikan pada Tabel 24.

Tabel 25. Urutan Prioritas Peningkatan dan Perbaikan Kualitas layanan Produk TASKA

NO. ATRIBUT TINGKAT

KESESUAIAN (%) PRIORITAS

KE- Responsiveness (Ketanggapan) 2 Kecepatan dan ketanggapan petugas bank

dalam melayani setiap keluhan nasabah 103.42 6

3 Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan nasabah dan menawarkan produk yang sesuai

102.85 5

Reliability (Keandalan) 4 Kemudahan administrasi dalam

pembukaan rekening TASKA baru 108.55 11

5 Kemudahan melakukan setoran ke rekening TASKA di luar setoran bulanan 118.81 12

6 Kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka di dalam produk TASKA dalam rangka pemenuhan kepuasan nasabah

105.69 9

Emphaty (Empati) 7 Kepedulian yang ditunjukkan petugas

terhadap permasalahan yang dialami nasabah

97.29 1

8 Kesopanan petugas dalam melayani pembukaan dan penutupan rek. TASKA

101.73 4

Assurance (Jaminan) 9 Kepastian pertanggungan manfaat asuransi

yang ditawarkan 100.85 3

10 Keamanan transaksi 103.97 8 11 Kepastian kerahasiaan data nasabah 105.95 10 Tangibles (Bukti Nyata) 12 Hadiah yang didapat 99.16 2 13 Bunga yang ditawarkan 103.52 7

76

Pada Tabel 25 disebutkan bahwa atribut kepedulian yang ditunjukkan oleh

petugas terhadap permasalahan yang dialami nasabah merupakan atribut yang

menjadi prioritas utama karena memiliki persentase kesesuaian terendah diikuti

dengan atribut hadiah yang didapat apabila dibandingkan dengan persentase

kesesuaian atribut lainnya. Kedua atribut tersebut harus dijadikan sebagai

perhatian dan prioritas utama bagi pihak manajemen agar nantinya tingkat

kesesuaian antara kinerja dan kepentingannya dapat meningkat, yaitu di atas 100

persen. Dapat diihat juga bahwa hampir seluruh atribut kualitas pelayanan Bank

Saudara Kantor Cabang Bogor memiliki tingkat kesesuaian di atas 100 persen

yang berarti bahwa nasabah telah merasakan kepuasan terhadap atribut-atribut

tersebut.

4.13. Important – Performance Analysis

Mutu pelayanan dan mutu jasa yang ditawarkan kepada nasabah akan

menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila didasarkan atas kepentingan nasabah

dan kinerja bank itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka sudah selayaknya

pihak bank akan memberikan perhatian yang lebih terhadap berbagai hal yang

memang dianggap penting oleh setiap nasabahnya. Untuk itu perlu dilakukan

analisis IPA (Important – Performance Analysis). Melalui analisis ini dapat dilihat

tingkat kepentingan pelanggan (consumer expectation) yang diukur dalam

kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan untuk

menghasilkan produk atau jasa yang bermutu.

Data mengenai tingkat kepentingan dan kinerja seperti tersebut

sebelumnya, selanjutnya dituangkan ke dalam sebuah diagram kartesius yang

terdiri dari 4 (empat) kuadran, yakni kuadran 1, kuadran 2 dan kuadran 3 dan

kuadran 4. untuk memperoleh kuadran-kuadran tersebut dibuat garis rata-rata

untuk sumbu X dan sumbu Y-nya, nilai rata-rata ini diperoleh dari pembagian

rata-rata total atribut dibagi dengan jumlah atribut. Untuk tingkat kepentingan

(Sumbu Y), rata-ratanya adalah 3,48 yang diperoleh dari pembagian 41,76 dibagi

dengan 12 (jumlah total atribut). Sedangkan untuk tingkat kinerja (Sumbu X),

rata-ratanya adalah 3,62 yang diperoleh dari pembagian 43.49 dibagi dengan 12.

Hasil dari diagram kartesius untuk atribut dan pelayanan produk TASKA

disajikan pada Gambar 19 berikut in

77

Gambar 19. Ringkasan Diagram Kartesius tingkat kepentingan dan kinerja

Keterangan:

P2 = Kecepatan dan ketanggapan petugas bank dalam melayani setiap

keluhan nasabah

P3 = Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan nasabah

dan menawarkan produk yang sesuai

P4 = Kemudahan administrasi dalam pembukaan rekening TASKA baru

P5 = Kemudahan melakukan setoran ke rekening TASKA di luar setoran

bulanan

P6 = Kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka di dalam produk TASKA

dalam rangka pemenuhan kepuasan nasabah

P7 = Kepedulian yang ditunjukkan petugas terhadap permasalahan yang

dialami nasabah

78

P8 = Kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan penutupan

rekening TASKA

P9 = Kepastian pertanggungan manfaat asuransi yang ditawarkan

P10 = Keamanan transaksi

P11 = Kepastian kerahasiaan data nasabah

P12 = Hadiah yang didapat

P13 = Bunga yang ditawarkan

P14 = Manfaat asuransi yang diperoleh

Menurut Rangkuti (2003), diagram kartesius ini terbagi dalam empat

kuadran dan tiap kuadran menunjukkan terjadi suatu kondisi yang berbeda dengan

kuadran lainnya. Kondisi yang berbeda-beda tersebut harus diatasi dengan strategi

yang berbeda-beda pula. Berikut merupakan penjelasan diagram kartesius

tersebut:

1. Kuadran 1 (Prioritas Utama)

Kuadran 1 merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

penting oleh konsumen tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai

seperti yang diharapkan, sehingga kepuasan nasabah terhadap atribut yang

terdapat di kuadran ini masih rendah. Oleh karena itu, setiap atribut yang terdapat

pada kuadran ini harus menjadi perhatian bagi manajemen, dalam hal ini yakni

Bank Saudara Kantor Cabang Bogor, agar menjadi prioritas utama dalam hal

evaluasi dan peningkatan kinerja cabang.

Atribut yang terdapat di kuadran 1 ini yakni atribut P3 (Kecepatan dan

ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan nasabah dan menawarkan produk

yang sesuai), P7 (Kepedulian yang ditunjukkan petugas terhadap permasalahan

yang dialami nasabah), P9 (Kepastian pertanggungan manfaat asuransi yang

ditawarkan) dan P12 (Hadiah yang didapat).

Atribut P3 (Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam menggali

kebutuhan nasabah dan menawarkan produk yang sesuai) memiliki skor tingkat

kepentingan sebesar 3.51 (rata-rata skor total 3.48) dan skor tingkat kinerja

sebesar 3.61 (rata-rata skor total 3.62). Atribut ini dianggap penting oleh

konsumen tetapi pada kenyataannya belum sesuai seperti yang diharapkan,

sehingga kepuasan nasabah terhadap atribut ini adalah kurang.

79

Responden dalam hal ini memberikan harapan yang tinggi terhadap

kecepatan dan ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan nasabah dan

menawarkan produk yang sesuai. Hal ini terasa begitu penting karena pada

kenyataannya seringkali beberapa nasabah yang datang tidak mengetahui produk

perbankan apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Kekurang-pengetahuan inilah

yang harus dijembatani oleh setiap petugas bank yang melayani nasabah.

Kemampuan setiap petugas bank wajib disertakan setiap kali mereka melayani

nasabah, terutama dalam hal menggali kebutuhan nasabah. Nilai tingkat kinerja

yang berada di bawah skor rata-rata, yang menandakan nasabah kurang puas

terhadap atribut ini, dapat saja disebabkan karena kekurang-pengetahuan petugas

bank dalam hal kemampuan menggali kebutuhan nasabah.

Atribut P7 (Kepedulian yang ditunjukkan petugas terhadap permasalahan

yang dialami nasabah) memiliki skor tingkat kepentingan sebesar 3.69 (rata-rata

skor total 3.48) dan skor tingkat kinerja sebesar 3.59 (rata-rata skor total 3.62).

Responden dalam hal ini menganggap atribut P7 sebagai suatu hal yang penting,

tetapi pada kenyataannya kondisi aktual yang dirasakan nasabah belum sesuai

dengan harapan mereka.

Responden menaruh harapan yang tinggi terhadap atribut kepedulian

petugas terhadap permasalahan yang dialami nasabah, karena pada dasarnya

mereka datang ke bank untuk meminta solusi atas permasalahan yang mereka

hadapi. Hal ini merupakan permasalahan yang cukup sensitif karena langsung

menyangkut kepada kepuasan hati responden. Apabila seseorang sudah

meluangkan waktu ke bank untuk menyelesaikan permasalahan perbankan

ataupun finansial yang dihadapi, kemudian pada kenyataannya petugas bank yang

melayani mereka tidak menunjukkan kepedulian dan rasa empati terhadap

permasalahan tersebut, maka tentu saja nasabah akan merasa sangat kecewa.

Untuk itu pihak manajemen harus memperhatikan benar masalah ini dengan

melakukan supervisi dan bimbingan kepada seluruh pegawainya, terutama bagi

mereka yang langsung berhadapan melayani nasabah. Harapannya adalah agar

jangan sampai permasalahan ini menjadi permasalahan yang sering terjadi hingga

akhirnya akan membentuk citra negatif di masyarakat.

80

Atribut P9 (Kepastian pertanggungan manfaat asuransi yang ditawarkan)

memiliki skor tingkat kepentingan sebesar 3.53 (rata-rata skor total 3.48) dan skor

tingkat kinerja sebesar 3.56 (rata-rata skor total 3.62). Responden dalam hal ini

menganggap atribut P9 sebagai suatu hal yang penting, tetapi pada kenyataannya

kondisi aktual yang dirasakan nasabah belum sesuai dengan harapan mereka.

Asuransi menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan oleh produk

TASKA. Asuransi yang diberikan oleh Bank Saudara hanya asuransi atas resiko

kematian. Besarnya nilai pertanggungan yang diberikan apabila nasabah

meninggal sebelum jatuh tempo yakni pihak Bank Saudara akan membayar lunas

sebesar nilai TASKA yang dimiliki nasabah yang bersangkutan sebesar nilai

ketika jatuh tempo. Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa tingkat kinerja

atas atribut ini berada di bawah tingkat kepentingannya, walaupun secara angka

perbedaannya tidak terlalu signifikan. Hal ini dapat saja terjadi jenis asuransi yang

diberikan hanya atas resiko kematian. Beberapa bank lain dalam memberikan

asuransi produk tabungan berjangka juga mengikutsertakan asuransi kesehatan

dan atas resiko kecacatan. Hal tersebut dapat saja membentuk persepsi nasabah

bahwa jaminan asuransi yang diberikan produk TASKA belum maksimal.

Atribut P12 (Hadiah yang didapat) memiliki skor tingkat kepentingan

sebesar 3.56 (rata-rata skor total 3.48) dan skor tingkat kinerja sebesar 3.53 (rata-

rata skor total 3.62). Responden dalam hal ini menganggap atribut ini kurang bisa

memenuhi harapan atas kepuasan mereka mendapatkan hadiah-hadiah dari produk

TASKA, yang dibuktikan dengan lebih kecilnya skor rata-rata tingkat kinerja

dibandingkan dengan skor rata-rata tingkat kepentingan.

Pada dasarnya Bank Saudara telah memberikan beberapa jenis hadiah

yang langsung yang diberikan, seperti uang tunai, mug, payung, jam dinding dan

lain-lain. Tetapi mungkin pada kenyataannya beberapa nasabah membandingkan

hadiah-hadiah yang diberikan oleh bank-bank besar untuk produk sejenis dengan

hadiah yang diberikan oleh Bank Saudara, sehingga tidak sedikit dari mereka

yang beranggapan bahwa hadiah yang diberikan oleh Bank Saudara belum

maksimal. Hal ini tentu saja akan berdampak pada persepsi mereka akan kepuasan

terhadap pemberian hadiah dari produk TASKA.

81

Strategi ataupun upaya yang harus dilakukan oleh Manajeman Bank

Saudara Cabang Bogor adalah dengan menjadikan keempat atribut ini sebagai

prioritas utama dalam hal evaluasi dan peningkatan kinerja pegawai dan kinerja

fitur dan fasilitas produk. Terkait dengan kinerja pegawai dapat dilakukan upaya

pendidikan dan pelatihan intensif serta kegiatan Role Play bagi setiap pegawai

yang berhadapan langsung dengan nasabah. Harapannya yakni akan terciptanya

sumberdaya manusia yang handal dan profesional di dalam aktivitas pelayanan

nasabah. Sedangkan yang terkait dengan fitur dan fasilitas produk, seperti fasilitas

asuransi TASKA, harus dilakukan upaya pengembangan produk agar fitur dan

fasilitas yang diberikan produk TASKA juga dapat bersaing dengan fitur dan

fasilitas produk tabungan sejenis yang dimiliki bank lain.

2. Kuadran 2 (Pertahankan Prestasi)

Kudran 2 merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

penting oleh konsumen dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan adalah

sesuai dengan yang dirasakan sehingga tingkat kepuasannya relatif tinggi. Pada

kuadran ini harapan dan kepuasan nasabah telah terpenuhi, oleh karenanya upaya

terbaik yang dilakukan oleh perusahaan terhadap berbagai atribut yang terdapat di

kuadran ini yakni dengan tetap mempertahankan kondisinya. Beberapa atribut

yang terdapat di kuadran ini antara lain adalah:

1. Kecepatan dan ketanggapan petugas bank dalam melayani setiap

keluhan nasabah (P2)

Skor total untuk atribut tingkat kepentingan P2 yakni 3,51 yang

menunjukkan bahwa atribut ini berada di atas rata-rata skor total tingkat

kepentingan yakni 3,48. Sedangkan untuk skor total tingkat kinerja

atribut P2 ini yakni 3,63, yang menunjukkan bahwa atribut ini berada di

atas rata-rata skor total keseluruhan untuk atribut tingkat kinerja yakni

3,62. Petugas dalam hal penyelesaian keluhan nasabah telah cukup baik

dalam hal pelayanannya, baik dalam waktu pelayanannya ataupun

kemampuan mereka dalam melayani keluhan nasabah. Kondisi dan

kualitas layanan seperti tersebut di atas harus dapat dipertahankan atau

bahkan ditingkatkan kembali. Hal ini perlu terus dilakukan perusahaan

82

untuk terus dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan kepuasan

nasabah.

2. Keamanan Transaksi (P10)

Skor total untuk atribut tingkat kepentingan P10 yakni 3.53 yang

menunjukkan bahwa atribut ini berada di atas rata-rata skor total tingkat

kepentingan yakni 3,48. Sedangkan untuk skor total tingkat kinerja

atribut P10 ini yakni 3.67, yang menunjukkan bahwa atribut ini berada

di atas rata-rata skor total keseluruhan untuk atribut tingkat kinerja yakni

3,62. Kondisi saat ini TASKA telah dianggap cukup aman. Sebagai

salah satu media penyimpanan uang, TASKA telah menjaga keamanan

simpanan nasabah dengan cukup baik. Bukti kepemilikan buku tabungan

yang telah terstandarisasi telah dapat memberikan keamanan bagi

nasabah terhadap uangnya yang mereka simpan di Bank Saudara melalui

TASKA. Perusahaan dalam hal ini harus tetap melakukan berbagai

upaya untuk terus dapat mempertahankan kondisi ini agar kepuasan

nasabah akan dapat terus terjaga.

3. Kerahasiaan Data Nasabah (P11)

Skor total untuk atribut tingkat kepentingan P11 yakni 3,53 yang

menunjukkan bahwa atribut ini berada di atas rata-rata skor total tingkat

kepentingan yakni 3,48. Sedangkan untuk skor total tingkat kinerja

atribut P11 ini yakni 3,74, yang menunjukkan bahwa atribut ini berada

di atas rata-rata skor total keseluruhan untuk atribut tingkat kinerja yakni

3,62. Saat ini kerahasiaan data nasabah TASKA telah terjaga cukup

baik. Setiap data nasabah yang masuk akan di-input ke dalam satu CIF

(Customer Identificationn File) yang dapat membantu untuk mencegah

penggandaan data nasabah. Jadi nasabah tidak perlu khawatir terhadap

kerahasiaan data diri mereka yang mereka berikan kepada Bank

Saudara. Perusahaan dalam hal ini harus melakukan berbagai upaya

untuk terus dapat mempertahankan kondisi ini agar kepuasan nasabah

akan dapat terus terjaga.

83

4. Bunga yang Ditawarkan (P13)

Skor total untuk atribut tingkat kepentingan P13 yakni 3,69 yang

menunjukkan bahwa atribut ini berada di atas rata-rata skor total tingkat

kepentingan yakni 3,48. Sedangkan untuk skor total tingkat kinerja

atribut P13 ini yakni 3,82, yang menunjukkan bahwa atribut ini berada

di atas rata-rata skor total keseluruhan untuk atribut tingkat kinerja yakni

3,62. Seperti telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya, bahwa

TASKA memiliki tingkat bunga 8 persen, sedangkan tingkat bunga

Tabungan Harian Bank Saudara 1.5 persen. Jelaslah bahwa berdasarkan

data pada tabel di atas betapa jauhnya perbedaan tingkat bunga TASKA

dengan Tabungan Harian biasa, sehingga hal ini akan menjadi daya tarik

tersendiri bagi setiap nasabah untuk menginvestasikan uang mereka di

rekening TASKA. Nasabah telah merasa cukup puas dengan tingkat

bunga yang diberikan produk TASKA, sehingga pihak manajemen Bank

Saudara dalam hal inii harus terus berupaya untuk mempertahankan

tingkat bunga yang diberikan produk TASKA kepada setiap nasabahnya.

3. Kuadran 3 (Prioritas Rendah)

Kuadran 3 merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

kurang penting oleh konsumen dan pada kenyataannya kinerjanya juga tidak

terlalu istimewa. Beberapa atribut yang terdapat pada kuadran ini antara lain

adalah:

1. Kemudahan Melakukan Setoran ke Rekening TASKA di Luar Setoran

Bulanan (P5)

Atribut P5 memiliki skor rata-rata tingkat kepentingan sebesar 3,03

yakni berada di bawah total skor rata-rata sebesar 3,48. Sedangkan untuk

skor rata-rata tingkat kinerjanya yakni sebesar 3,60 yang juga berada di

bawah total skor rata-rata tingkat kinerja yakni sebesar 3,62. Banyak

nasabah yang menganggap bahwa dengan sistem autodebet sudah cukup

untuk melakukan setoran bulanan. Sangat jarang bagi mereka untuk

melakukan setoran di luar setoran bulanan, kalaupun ada hal itu hanya

mereka lakukan sesekali dalam waktu-waktu tertentu ketika kondisi

84

keuangan mereka lebih dari biasanya. Sehingga Bank Saudara dapat

menempatkan atribut ini sebagai prioritas rendah.

2. Kelengkapan Fitur Sebuah Tabungan Berjangka di Dalam Produk

TASKA Dalam Rangka Pemenuhan Kepuasan Nasabah (P6)

Skor total untuk atribut tingkat kepentingan P6 yakni 3,34 yang

menunjukkan bahwa atribut ini berada di bawah rata-rata skor total

tingkat kepentingan yakni 3,48. Sedangkan untuk skor total tingkat

kinerja atribut P8 ini yakni 3,53, yang menunjukkan bahwa atribut ini

juga berada di bawah rata-rata skor total keseluruhan untuk atribut

tingkat kinerja yakni 3,62. Walaupun tingkat kepentingan dan kinerja

atribut ini masih di bawah skor total rata-rata keseluruhannya, pihak

manajemen tetap harus mengupayakan adanya peningkatan terutama

pada peningkatan kinerjanya.

3. Kesopanan Petugas Dalam Melayani Setiap Pembukaan dan Penutupan

Rekening TASKA (P8)

Skor total untuk atribut tingkat kepentingan P8 yakni 3,45 yang

menunjukkan bahwa atribut ini berada di bawah rata-rata skor total

tingkat kepentingan yakni 3,48. Sedangkan untuk skor total tingkat

kinerja atribut P8 ini yakni 3,53, yang menunjukkan bahwa atribut ini

juga berada di bawah rata-rata skor total keseluruhan untuk atribut

tingkat kinerja yakni 3,62. Masing-masing dari tingkat kepentingan dan

kinerja atribut P8 berada di bawah skor total rata-ratanya, yang berarto

bahwa pihak manajemen masih dapat menempatkan atribut ini sebagai

prioritas rendah. Nasabah menganggap atribut ini bukan merupakan

sesuatu yang penting dan kinerjanya pun belum dapat memenuhi standar

nilai kepuasan nasabah. Walaupun demikian, akan lebih baik jika pihak

manajemen tetap melakukan upaya peningkatan dan perbaikan

kemampuan dan profesionalitas setiap pegawainya dalam melayani

nasabah. Walaupun tingkat kepentingan dan kinerja atribut ini masih di

bawah skor total rata-rata keseluruhannya, pihak manajemen tetap harus

mengupayakan adanya peningkatan terutama pada peningkatan

kinerjanya.

85

4. Kudran 4 (Berlebihan)

Kuadran 4 merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

kurang penting oleh nasabah tetapi tingkat kinerjanya sudah sangat baik. Atribut

yang terdapat pada kuadran ini yakni atribut kemudahan administrasi dalam

pembukaan rekening TASKA baru (P4). Skor total untuk atribut tingkat

kepentingan P4 yakni 3,39 yang menunjukkan bahwa atribut ini berada di bawah

rata-rata skor total tingkat kepentingan yakni 3,48. Sedangkan untuk skor total

tingkat kinerja atribut P4 ini yakni 3,68, yang menunjukkan bahwa atribut ini

berada di atas rata-rata skor total keseluruhan untuk atribut tingkat kinerja yakni

3,62. Kendati nasabah menganggap bahwa atribut ini kurang penting, kinerja yang

telah baik tersebut harus tetap dipertahankan oleh pihak manajemen. Kemudahan

yang diberikan bagi setiap nasabah pada setiap kali mereka bertransaksi di bank

akan selalu menjadi komponen-komponen yang memberikan rasa puas kepada

mereka, apalagi apabila hal ini didukung oleh sumberdaya manusia yang

berkualitas dan profesional serta keunggulan fitur dan fasilitas yang dimiliki bank.

4.14. Analisis GAP

Pada dasarnya di setiap analisis kepuasan, hal yang mendasarinya adalah

karena terdapat kesenjangan ataupun perbedaan di antara harapan dengan hal

aktual yang terjadi di lapangan. Gap atau kesenjangan tersebut perlu diukur guna

melakukan evaluasi terhadap kepuasan yang dirasakan konsumen. Nilai

kesenjangan ini akan memberikan informasi mengenai seberapa besar suatu

atribut produk atau jasa telah memenuhi harapan konsumennya. Walaupun

terkadang dimensi harapan (tingkat kepentingan konsumen) sering memberikan

kesan suatu tingkatan ideal yang diinginkan konsumen, namun informasi ini

bermanfaat sebagai masukan bagi peningkatan kinerja perusahaan terhadap

produk dan jasanya.

Kepuasan nasabah Bank Saudara Kantor Cabang Bogor terhadap produk

TASKA dapat dilihat melaui kesenjangan (gap) antara nilai kepentingan dan

kinerja. Apabila tingkat kinerja suatu atribut lebih tinggi daripada tingkat

kepentingannya maka pelanggan akan merasa terpuaskan. Namun sebaliknya,

apabila tingkat kinerja atributnya lebih rendah dibandingkan dengan tingkat

86

kepentingannya maka dapat disimpulkan bahwa nasabah belum merasa puas

terhadap atribut tersebut.

Irawan (2002) mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya gap positif

sangat kecil, sebagian besar gap yang dihasilkan adalah negatif. Semakin kecil

nilai negatifnya, maka semakin baik. Biasanya perusahaan dengan tingkat

pelayanan yang baik, mempunyai gap lebih kecil dari -1,0.

Tabel 26. Perhitungan Analisis Gap

No. Atribut Kinerja-

Kepuasan Kepentingan Gap

1 Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam

menggali kebutuhan nasabah dan

menawarkan produk yang sesuai

3.63 3.51 0.12

2 Kemudahan administrasi dalam pembukaan

rekening TASKA baru 3.61 3.51 0.1

3 Kemudahan melakukan setoran ke rekening

TASKA di luar setoran bulanan 3.68 3.39 0.29

4 Kelengkapan fitur sebuah tabungan

berjangka di dalam produk TASKA dalam

rangka pemenuhan kepuasan nasabah

3.60 3.03 0.57

5 Kepedulian yang ditunjukkan petugas

terhadap permasalahan yang dialami

nasabah

3.53 3.34 0.19

6 Kesopanan petugas dalam melayani setiap

pembukaan dan penutupan rekening

TASKA

3.59 3.69 -0.1

7 Kepastian pertanggungan manfaat asuransi

yang ditawarkan 3.53 3.45 0.08

8 Keamanan transaksi 3.56 3.53 0.03

9 Kepastian kerahasiaan data nasabah 3.67 3.53 0.14

10 Hadiah yang didapat 3.74 3.53 0.21

11 Bunga yang ditawarkan 3.53 3.56 -0.03

12 Manfaat asuransi yang diperoleh 3.82 3.69 0.13

Rata-rata 3.62 3.48 0.14

87

Berdasarkan Tabel 26 di atas dapat juga disajikan dalam bentuk diagram

garis untuk melihat seberapa besar kesenjangan antara tingkat kepentingan yang

diharapkan nasabah dengan tingkat kinerja yang diberikan Bank Saudara.

Gambar 20. Diagram Garis analisis Gap

Berdasarkan Tabel perhitungan analisis gap di atas, diketahui bahwa

terdapat dua buah atribut yang memiliki nilai kesenjangan negatif, diantaranya

adalah atribut kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan

penutupan rekening TASKA (0.1) dan atribut bunga yang ditawarkan (-0.03).

Walaupun kedua atribut tersebut memiliki nilai kesenjangan yang negatif, yang

berarti bahwa tingkat kinerja di bawah tingkat kepentingan, namun tidak secara

langsung diartikan bahwa pada atribut ini nasabah tidak merasa terpuaskan.

Seperti pada pernyataan sebelumnya sesuai dengan yang dikutip oleh Irawan

(2002) yang menyebutkan bahwa selama nilai gap negatif kurang dari -1,00, maka

kualitas pelayanan atribut tersebut masih dapat dikatakan baik, atau dengan kata

lain nasabah masih tetap merasakan kepuasan.

Terdapat 10 atribut dengan nilai kesenjangan bernilai positif, diantaranya

adalah atribut kecepatan dan ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan

nasabah dan menawarkan produk yang sesuai (0.12), kemudahan administrasi

dalam pembukaan rekening TASKA baru (0.1), kemudahan melakukan setoran ke

rekening TASKA di luar setoran bulanan (0.29), kelengkapan fitur sebuah

tabungan berjangka di dalam produk TASKA dalam rangka pemenuhan kepuasan

nasabah (0.57), kepedulian yang ditunjukkan petugas terhadap permasalahan yang

dialami nasabah (0.19), kepastian pertanggungan manfaat asuransi yang

88

ditawarkan (0.08), keamanan transaksi (0.03), kepastian kerahasiaan data nasabah

(0.14), hadiah yang didapat (0.21) dan terakhir adalah manfaat asuransi yang

diperoleh (0.13).

Berdasarkan keterangan di atas, setiap atribut yang memiliki nilai

kesenjangan positif memiliki arti bahwa nasabah telah merasa puas, atau tingkat

kinerja yang diberikan terhadap aspek produk dan layanan TASKA Bank Saudara

telah melebihi tingkat kepentingan ataupun ekspektasi nasabah terhadap produk

dan layanan TASKA Bank Saudara. Hal ini berarti secara keseluruhan nasabah

telah merasa puas terhadap produk dan layanan TASKA Bank Saudara yang

ditunjukkan dengan nilai kesenjangan 10 atribut yang bernilai positif dan dua

atribut yang bernilai negatif (tetapi masih di bawah syarat batas tingkat kepuasan,

yakni ≤ 1.00)

Atas dasar kondisi seperti tersebut di atas, maka pihak manajemen Bank

Sudara harus tetap mengupayakan agar konsistensi kepuasan nasabah tersebut

dapat terus terjaga, atau bahkan ditingkatkan. Upaya pendidikan, pelatihan dan

bimbingan kepada setiap pegawai perlu dilakukan kepada segenap pegawai guna

meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme mereka dalam bekerja.

Selain itu, apabila diperlukan juga dapat dilakukan pengembangan fitur dan

fasilitas produk TASKA yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah,

sehingga diharapkan pada masa datang produk dan layanan TASKA Bank

Saudara dapat lebih unggul dan dapat menjadi salah satu elemen peningkatan

dana pihak ketiga yang andal dan berkualitas.

4.15. Kualifikasi Tingkatan Pelayanan BANK SAUDARA

Berdasarkan pendapat Kaufman dalam Rahmina (2005), atribut produk

dan layanan TASKA Bank Saudara termasuk pada tingkatan desired, yakni

klasifikasi pelayanan yang diberikan kepada perusahaan dengan pelayanan di atas

standar yang ada. Perusahaan memberikan pelayanan yang lebih baik dari

pesaingnya, perusahaan memberikan sesuatu yang lebih dari yang diharapkan

konsumennya. Karyawan perusahaan menunjukkan kepedulian mereka, mereka

akan membantu kesulitan yang dihadapi konsumennya. Perusahaan pun

memberikan pelayanan purna jual untuk memastikan perusahaan telah

memberikan apa yang diinginkan konsumen. Dari 12 atribut yang diujikan kepada

89

responden, terdapat 10 atribut dengan nilai kesenjangan positif yang berarti bahwa

nasabah telah merasa puas terhadap atribut-atribut tersebut. Sedangkan atribut

dengan nilai kesenjangan negatif hanya terdapat 2 atribut, nilai kesenjangannya

pun kurang dari -1, yang berarti bahwa atribut tersebut masih dapat digolongkan

berkinerja baik.

4.16. Analisis Chi-Square

Untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel karakteristik

demografi nasabah dengan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja digunakan

analisis Chi-Square. Kepuasan nasabah merupakan evaluasi pasca pembelian

nasabah terhadap suatu kinerja barang atau jasa dibandingkan dengan harapan

atau ekspektasi mereka terhadap barang atau jasa tersebut. Perbedaan

karakteristik nasabah akan mengakibatkan perbedaan penilaian terhadap

kualitas kinerja dari barang atau jasa yang ditawarkan. Karakteristik nasabah

yang diuji adalah jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan,

pendapatan dan pengeluaran tiap bulan, yang dikorelasikan dengan 12 atribut

tingkat kepentingan dan kinerja TASKA. Berdasarkan hasil analisis Chi-

Square diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa karakteristik responden

yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap beberapa atribut yang

telah ditetapkan. Untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara

karakteristik nasabah dengan atribut yang telah ditetapkan dapat dilihat

jika nilai Asimp. Sig. Pearson Chi-Square < 0.15, yang berarti tolak H0. Tolak

H0 memiliki pengertian bahwa terdapat hubungan antara dua variable yang

diteliti. Berikut ini merupakan rangkuman beberapa variabel atau karakteristik

nasabah yang memiliki signifikasi terhadap atribut-atribut yang ada.

90

Tabel 27. Uji Chi-Square Karakteristik Responden yang Berhubungan dengan Atribut Produk TASKA dan Pelayanannya di Bank Saudara Kantor Cabang Bogor

Chi Squre Hitung Atribut yang Dipengaruhi

No. Karakteristik Responden Tk.

Kepentingan Tk.

Kinerja Tk.

Kepentingan Tk.

Kinerja

Keputusan

1 Jenis Kelamin - - - - -

2 Usia 0.016 0.144 0.093

0.068 0.109 0.000

P3 P6

P11

P5 P6 P10

Tolak H0

3 Status Pernikahan

0.019 0.131 - P3

P4 - Tolak H0

4 Pekerjaan - 0.009 0.031 - P5

P9 Tolak H0

5 Pendidikan 0.101 0.112 0.106

0.016 0.085 0.003

P3 P4

P10

P5 P7 P9

Tolak H0

6 Pendapatan/ bulan 0.071 0.140 P3 P9 Tolak H0

7 Pengeluaran/ bulan 0.103 - P3 - Tolak H0

Tabel 27 di atas menunjukkan daftar karakteristik responden yang

memiliki pengaruh terhadap beberapa atribut produk dan pelayanan TASKA, baik

dari sisi tingkat kepentingan ataupun tingkat kinerjanya. Seluruh karakteristik

responden memiliki pengaruh terhadap beberapa atribut yang ada, hanya terdapat

satu karakteristik yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap atribut-

atribut yang ada, yakni karakteristik jenis kelamin. Kenyataan bahwa karakteristik

jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap atribut-atribut

yang ada, berdasarkan dengan hasil wawancara kepada pihak manajemen Bank

Saudara, kondisi ini menjelaskan bahwa baik laki-laki ataupun perempuan,

keduanya memiliki penilaian dan kebutuhan yang sama terhadap tabungan

berjangka, tidak ada perbedaan di antara keduanya terhadap atribut kepentingan

dan kinerja.

Karakteristik usia memiliki pengaruh signifikan terhadap atribut tingkat

kepentingan kecepatan dan ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan

nasabah dan menawarkan produk yang sesuai, kelengkapan fitur sebuah tabungan

berjangka di dalam produk TASKA, kepastian kerahasiaan data nasabah, dan

atribut tingkat kinerja kemudahan melakukan setoran ke rekening TASKA di luar

91

setoran bulanan, kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka di dalam produk

TASKA dan atribut keamanan transaksi. Karakteristik status pernikahan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap atribut tingkat kepentingan kecepatan dan

ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan nasabah dan menawarkan produk

yang sesuai dan atribut kemudahan administrasi dalam pembukaan rekening

TASKA baru.

Karakteristik pekerjaan memiliki memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap atribut tingkat kinerja kemudahan melakukan setoran ke rekening

TASKA di luar setoran bulanan dan atribut kepastian pertanggungan manfaat

asuransi yang ditawarkan. Sedangkan atribut tingkat pendidikan memilki

pengaruh yang signifikan terhadap atribut tingkat kepentingan kecepatan dan

ketanggapan petugas dalam menggali kebutuhan nasabah dan menawarkan produk

yang sesuai, kemudahan administrasi dalam pembukaan rekening TASKA baru,

keamanan transaksi, dan atribut tingkat kinerja kemudahan melakukan setoran ke

rekening TASKA di luar setoran bulanan, kepedulian yang ditunjukkan petugas

terhadap permasalahan yang dialami nasabah dan atribut kepastian pertanggungan

manfaat asuransi yang ditawarkan.

Karakteristik tingkat pendapatan per bulan memiliki pengaruh signifikan

terhadap atribut tingkat kepentingan kecepatan dan ketanggapan petugas dalam

menggali kebutuhan nasabah dan menawarkan produk yang sesuai dan atribut

tingkat kinerja kepastian pertanggungan manfaat asuransi yang ditawarkan.

Sedangkan karakteristik tingkat pengeluaran per bulan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat kepentingan kecepatan dan ketanggapan petugas

dalam menggali kebutuhan nasabah dan menawarkan produk yang sesuai.

4.17. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis kepuasan nasabah terhadap

kualitas produk dan layanan TASKA, maka terdapat beberapa implikasi

manajerial yang timbul sebagai tindakan evaluatif dan konstruktif dari setiap

kondisi tingkat kepentingan dan kinerja di masing-masing kuadran, antara lain

adalah:

92

Kuadran 1 (Prioritas Utama - Kudran yang memliki tingkat kepentingan tinggi

tetapi berkinerja rendah)

1. Melakukan Bench Marking (kunjungan ke bank lain) untuk mengetahui

kualitas pelayanan yang ditawarkan bank lain sebagai tolok ukur upaya

perbaikan pelayanan TASKA di Bank Saudara KC. Bogor.

2. Melakukan Role Play atau simulasi pelayanan yang dilakukan dan

disaksikan oleh seluruh pegawai yang terkait dalam bidang pelayanan

nasabah untuk meningkatkan kemampuan petugas bank dalam hal

pelayanan.

3. Melakukan analisis terhadap produk sejenis pada bank lain agar nantinya

manajemen dapat menyempurnakan dan mengembangkan fitur–fitur yang

belum tersedia pada produk TASKA. Seperti penambahan manfaat

asuransi, seperti asuransi kesehatan dan kecelakan atau kecacatan.

4. Meningkatkan kuantitas dan variasi hadiah yang ditawarkan kepada

nasabah, misalnya dengan mengadakan program undian.

5. Melakukan evaluasi pelayanan terhadap nasabah misalnya dengan

menyediakan kotak kritik dan saran pada Banking Hall.

Kuadran 2 (Pertahankan Prestasi - Memiliki tingkat kepentingan dan kinerja

yang tinggi)

1. Mempertahankan standar pelayanan yang sudah baik terhadap atribut

kecepatan dan ketanggapan petugas bank dalam melayani setiap keluhan

nasabah

2. Tetap konsisten dalam menjalani prosedur kerja yang sudah baik terkait

dengan keamanan nasabah dalam bertransaksi dan kerahasiaan data diri

mereka.

3.

Kuadran 3 (Prioritas Rendah - Memiliki tingkat kepentingan dan kinerja yang

rendah)

1. Walaupun dianggap kurang penting oleh nasabah dan memiliki tingkat

kinerja yang tidak terlalu baik pula, pihak manajemen Bank Saudara KC

Bogor harus tetap berusaha meningkatkan performa atribut-atribut yang

terdapat di kuadran ini, seperti misalnya dengan melakukan analisis

93

terhadap produk sejenis pada bank lain agar nantinya manajemen dapat

menyempurnakan dan mengembangkan fitur–fitur yang belum tersedia

pada produk TASKA.

2. Meningkatkan supervisi dan bimbingan kepada petugas bank untuk

meningkatkan keterampilan dan sikap mereka dalam melayani setiap

pembukaan dan penutupan rekening TASKA.

Kuadran 4 (Berlebihan – Memiliki tingkat kepentingan rendah tetapi tingkat

kinerjanya tinggi)

Atribut yang terdapat di kuadran ini yakni atribut kemudahan administrasi

dalam pembukaan rekening TASKA baru. Kendati nasabah menganggap bahwa

atribut ini kurang penting, kinerja yang telah baik tersebut harus tetap

dipertahankan oleh pihak manajemen dengan tetap konsisten melakukan prosedur

kinerja pembukaan rekening yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.

94

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar nasabah TASKA

Bank Saudara Kantor Cabang Bogor secara umum berjenis kelamin

perempuan (58 persen) dengan kisaran usia antara 31-40 tahun (42 persen), di

mana sebanyak 71 persen telah menikah dan 53 persen di antaranya bekerja

sebagai pegawai swasta. Tingkatan pendidikan terakhir yakni sebagai Sarjana

(52 persen) dengan tingkatan pendapatan rata-rata berkisar antara Rp.

1.000.000-Rp. 5.000.000 (84 persen) dengan tingkat pengeluaran berkisar

antara Rp. 1.000.000-Rp. 5.000.000 (82 persen).

b. Berdasarkan hasil analisis IPA, atribut yang dianggap paling penting adalah

kepedulian yang ditunjukkan petugas terhadap permasalahan yang dialami

nasabah” dan atribut “bunga yang ditawarkan”, kedua atribut tersebut masing-

masing memiliki nilai rata-rata 3.69, dan atribut yang dianggap kurang penting

oleh nasabah adalah atribut kemudahan melakukan setoran di luar setoran

bulanan ke rekening TASKA, dengan skor rata-rata sebesar 3.03. Sedangkan

atribut yang dianggap memiliki tingkat kinerja paling tinggi adalah tingkat

bunga yang ditawarkan, yakni memiliki nilai skor rata-rata sebesar 3.82 dan

terdapat tiga atribut dengan tingkat kinerja paling rendah, antara lain adalah

kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka di dalam produk TASKA dalam

rangka pemenuhan kepuasan nasabah, kesopanan petugas dalam melayani

setiap pembukaan dan penutupan rekening TASKA dan atribut hadiah yang

didapat, masing-masing atribut tersebut memiliki skor rata-rata 3.53.

c. Berdasarkan hasil analisis Gap, terdapat 10 atribut dengan nilai kesenjangan

bernilai positif, diantaranya adalah atribut kecepatan dan ketanggapan petugas

dalam menggali kebutuhan nasabah dan menawarkan produk yang sesuai

(0.12), kemudahan administrasi dalam pembukaan rekening TASKA baru

(0.1), kemudahan melakukan setoran ke rekening TASKA di luar setoran

bulanan (0.29), kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka di dalam produk

TASKA dalam rangka pemenuhan kepuasan nasabah (0.57), kepedulian yang

ditunjukkan petugas terhadap permasalahan yang dialami nasabah (0.19),

95

kepastian pertanggungan manfaat asuransi yang ditawarkan (0.08), keamanan

transaksi (0.03), kepastian kerahasiaan data nasabah (0.14), hadiah yang

didapat (0.21) dan terakhir adalah manfaat asuransi yang diperoleh (0.13).

Sedangkan untuk atribut dengan nilai kesenjangan negatif antara lain adalah

atribut kesopanan petugas dalam melayani setiap pembukaan dan penutupan

rekening TASKA (0.1) dan atribut bunga yang ditawarkan (-0.03). Walaupun

kedua atribut tersebut memiliki nilai kesenjangan yang negatif, yang berarti

bahwa tingkat kinerja di bawah tingkat kepentingan, namun tidak secara

langsung diartikan bahwa pada atribut ini nasabah tidak merasa terpuaskan.

Irawan (2002) menyebutkan bahwa selama nilai gap negatif kurang dari -1,00,

maka kualitas pelayanan atribut tersebut masih dapat dikatakan baik, atau

dengan kata lain nasabah masih tetap merasakan kepuasan. 2. Saran

Bank Saudara Kantor Cabang Bogor merupakan perusahaan yang belum

terlalu lama terjun dalam persaingan perbankan di Bogor. Sebaiknya Bank

Saudara Kantor Cabang Bogor terus melakukan pengukuran terhadap kepuasan

nasabahnya setiap periode tertentu sehingga dapat mengetahui tingkat kepuasan

nasabahnya sekaligus mengetahui hal – hal yang diinginkan oleh nasabah dan hal

– hal yang perlu di perbaiki oleh perusahaan. Selain itu juga Bank Saudara

sebaiknya terus melakukan promosi untuk semakin mengukuhkan citranya dan

memperluas wilayah pemasarannya.

96

DAFTAR PUSTAKA

Apriadi, R. 2003. Analisis Respon Konsumen Terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Distributor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua Rahayu Rawamangun. Skripsi pada Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Barners, G. C. 2003. Secrects of Customer Relationship Management. Penerbit

Andi. Yogyakarta. Engel, et al. 1994. Perilaku Konsumen (terjemahan). Binarupa Aksara. Jakarta. Gunawan, T. 2004. Analisis Kepuasan Debitur Kredit Guna Bakti di PT Bank

Jabar KCP Darmaga. Skripsi pada Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Infobank, 2006. “Rating 131 Bank, NPL, dan Laba Menekan Perbankan “No.327 Juni 2006 Vol. XXVII. Jakarta.

Irawan, H. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi 1 Cetakan 4. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kaufman, R. 2000. Up Your Service ! Strategies and Action Steps to Delight Your Customers Now !. Ron Kaufman Pte. Ltd. Singapore.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Prenhalindo. Jakarta.

Kotler, P. 2000. Marketing Management. The Millenium Edition. Prentice Hall.

New Jersey. Lusiana, 2004. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan di Pembibitan Kuntum Nurseries Bogor. Skripsi pada Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mowen, J. C., Minor, M. 1998. Customer Behavior. 5th Edition. Prentice Hall.

New Jersey. Rahmina. F. 2005. Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Produk Simpanan

Taplus (Studi Kasus: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

97

Rangkuti, F. 2003. Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur dan Strategi Kepuasan Pelanggan Plus Analisis Kasus PLN-JP. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Stanton, W.S. dan B.C. Walker. 1991. Fundamentals of Marketing. McGraw Hill

Inc. New York. Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Penerbit Ghalia. Jakarta. Supranto, J. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: untuk Menaikkan

Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta. Suranto, W.H. 2001. Buku Panduan Pemasaran Edisi Ketiga. PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk. Divisi Pemasaran Ritel. Jakarta. Tjiptono, F. 1997. Manajemen Jasa. Penerbit Andi. Yogyakarta. Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta. Undang-undang Bank Indonesia. 2010. Fokusindo Mandiri. Jakarta. www.banksaudara.com http://www.bi.go.id/web/bi/statistik/statistikperbankan 29 Januari 2011

Laporan Kaji Ulang Bank Saudara Kantor Cabang Bogor, 2008 – 2010

98

LAMPIRAN

99

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

Yth. Saudara/i Responden Seiring salam dan doa semoga Saudara/i selalu dalam lindungan-Nya dalam menjalankan

aktivitas sehari-hari. Saya Irma Rachmawati (H24086022) sedang melakukan penelitian untuk

menyusun skripsi yang berjudul “ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP LAYANAN

TABUNGAN BERJANGKA (TASKA) DI PT BANK SAUDARA KANTOR CABANG

BOGOR. Di tengah kesibukan Saudara/i, saya mohon kesediaannya untuk meluangkan waktu

untuk mengisi kuesioner penelitian ini secara lengkap. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya

ucapkan terima kasih.

Identitas Responden

Nama :

Alamat :

Telepon :

Petunjuk: Anda diminta untuk memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut

Anda paling sesuai.

A. Screening

1. Apakah Anda memiliki rekening Tabungan Harian/ Tabungan Saudara ?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah Anda memiliki rekening TASKA ?

a. Ya b. Tidak

Jika Anda menjawab Tidak, maka Anda tidak perlu melanjutkan mengisi kuesioner ini.

B. Data Demografi

1. Jenis Kelamin

a. Laki-laki b. Perempuan

2. Usia

a. ≤ 20 tahun c. 31-40 tahun e. ≥ 50 tahun

b. 21-30 tahun d. 41-50 tahun

3. Status Pernikahan

a. Belum menikah c. Menikah c. Duda/ Janda

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR No. Kuesioner :

100

Lanjutan Lampiran 1. 4. Pekerjaan

a. Pelajar/ mahasiswa e. Pensiunan

b. Pegawai Negeri Sipil f. Ibu rumah tangga

c. Pegawai Swasta g. Lainnya (sebutkan: ....................)

d. Wiraswasta

5. Pendidikan

a. SD c. SMA e. Sarjana

b. SLTP d. Diploma/ Akademi f. Pasca Sarjana

6. Pendapatan perbulan

a. < Rp. 1.000.000 per bulan

b. Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000

c. Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000

d. Rp. 10.000.000 – Rp. 50.000.000

e. Rp. 50.000.000 – Rp. 500.000.000

f. > Rp. 500.000.000

7. Pengeluaran perbulan

a. < Rp. 1.000.000 per bulan

b. Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000

c. Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000

d. Rp. 10.000.000 – Rp. 50.000.000

e. Rp. 50.000.000 – Rp. 500.000.000

f. > Rp. 500.000.000

C. Preferensi Nasabah (Untuk jawaban no 1-5 jawaban boleh lebih dari satu, tetapi untuk

jawaban no. 6-11jawaban hanya 1)

1. Apakah tujuan Anda memiliki rekening TASKA ?

a. Untuk biaya pendidikan

b. Untuk keperluan masa datang

c. Agar membentuk kebiasaan rajin menabung

d. Untuk berlibur

e, Lainnya (sebutkan: ............................)

2. Darimana Anda mengetahui informasi mengenai TASKA ?

a. Informasi dari pihak bank c. Media Elektronik e. Lainnya (sebutkan........)

b. Media Cetak d. Teman atau keluarga

3. Siapa yang paling mempengaruhi Anda sehingga Anda memilih untuk memiliki rekening

TASKA ?

a. Pihak bank c. Keluarga e. Teman

b. Diri Sendiri d. Kebijakan Kantor f. Lainnya (sebutkan.........)

101

Lanjutan Lampiran 1. 4. Hal apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam memilih tabungan berjangka ?

a. Fasilitas yang diperoleh

b. Bunga yang diperoleh

c. Manfaat asuransinya

d. Hadiah yang didapat

e. Lainnya (Sebutkan........................)

5. Hal apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam memilih produk TASKA ?

a. Fasilitas yang diperoleh

b. Bunga yang diperoleh

c. Manfaat asuransinya

d. Hadiah yang didapat

e. Lainnya (Sebutkan........................)

Untuk jawaban no 6-11 jawaban tidak boleh lebih dari satu !

6. Apakah Anda memiliki rekening tabungan berjangka di bank lain selain Bank Saudara ?

a. Ya b. Tidak

7. Berapa banyak tabungan berjangka TASKA yang Anda miliki di Bank Saudara ?

a. 1 c. 3 e. ≥ 5

b. 2 d. 4

8. Berapa rata-rata jumlah setoran bulanan rekening TASKA Anda ?

a. Rp. 25.000 c. Rp. 100.000 e. ≥ Rp. 300.000

b. Rp. 50.000 d. Rp. 200.000

9. Berapa jangka waktu TASKA yang anda pilih ?

a. 6 bulan c. 2 tahun e. ≥ 4 tahun

b. 1 tahun d. 3 tahun

10. Pernahkan Anda menutup rekening TASKA Anda sebelum jatuh tempo ?

a. Pernah b. Tidak Pernah

102

Lanjutan Lampiran 1. D. Kepuasan Nasabah

Bagaimana penilaian Anda mengenai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut-

atribut yang ada pada produk TASKA. Tingkat kepentingan memiliki arti sejauh mana atribut-

atribut yang ada pada produk TASKA Anda anggap penting. Tingkat kinerja memiliki arti sejauh

mana atribut yang ada pada produk TASKA kinerja dapat memenuhi kepuasan Anda.

Keterangan:

SIMBOL TINGKAT KEPENTINGAN TINGKAT KINERJA

1 TIDAK PENTING TIDAK BAIK

2 KURANG PENTING KURANG BAIK

3 CUKUP PENTING CUKUP BAIK

4 PENTING BAIK

5 SANGAT PENTING SANGAT BAIK

Petunjuk: Anda diminta untuk memberikan tanda Checklist (√) pada jawaban yang

menurut Anda paling sesuai

TINGKAT

KEPENTINGAN

TINGKAT

KINERJA NO. ATRIBUT

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Responsiveness (Ketanggapan)

1 Kecepatan dan ketanggapan petugas bank

dalam melayani pembukaan dan penutupan

rekening TASKA baru

2 Kecepatan dan ketanggapan petugas bank

dalam melayani setiap keluhan nasabah

3 Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam

menggali kebutuhan nasabah dan

menawarkan produk yang sesuai

Reliability (Keandalan)

1 Kemudahan administrasi dalam pembukaan

rekening TASKA baru

2 Kemudahan melakukan setoran ke rekening

TASKA di luar setoran bulanan

3 Kelengkapan fitur sebuah tabungan berjangka

di dalam produk TASKA dalam rangka

pemenuhan kepuasan nasabah

103

Lanjutan Lampiran 1.

TINGKAT

KEPENTINGAN

TINGKAT

KINERJA NO. ATRIBUT

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Emphaty (Empati)

1 Kepedulian yang ditunjukkan petugas

terhadap permasalahan yang dialami nasabah

2 Kesopanan petugas dalam melayani setiap

pembukaan dan penutupan rekening TASKA

Assurance (Jaminan)

1 Kepastian pertanggungan manfaat asuransi

yang ditawarkan

2 Keamanan transaksi

3 Kepastian kerahasiaan data nasabah

Tangibles (Bukti Nyata)

1 Hadiah yang didapat

2 Bunga yang ditawarkan

3 Manfaat asuransi yang diperoleh

104

Lampiran 2. A. Hasil Uji Validitas 1. Uji Validitas Kepentingan

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 Total Skor

Pearson Correlation -.070 .327 .171 .349 .676** .385* .236 .667** .417* .512** .559** .008 .410* .284 1 Sig. (2-tailed) .713 .077 .366 .059 .000 .036 .209 .000 .022 .004 .001 .966 .024 .129

Total Skor

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dengan n=30, nila r (Pearson Correlation) untuk atribut P1, P2, P3, P4, P7, P12 dan P14 kurang dari r minimum yang ditetapkan (0.361). Atribut P1, P2, P3, P4, P7, P12 dan P14 tidak berkorelasi nyata dengan Total Skor karena nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0.05. Jadi, untuk uji validitas pertanyaan kepentingan, atribut yang tidak valid adalah P1, P2, P3, P4, P7, P12 dan P14. 2. Uji Validitas Kinerja

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 Total

Pearson Correlation .000 .530** .390* .418* .152 .331 .469** .153 .247 .340 .380* .430* .257 .163 1

Sig. (2-tailed) 1.000 .003 .033 .021 .421 .074 .009 .420 .188 .066 .038 .018 .170 .390

Total

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dengan n=30, nila r (Pearson Correlation) untuk atribut P1, P5, P6, P8, P9, P10, P13 dan P14 kurang dari r minimum yang ditetapkan (0.361). Atribut P1, P5, P6, P8, P9, P10, P13 dan P14 tidak berkorelasi nyata dengan Total Skor karena nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0.05. Jadi, untuk uji validitas pertanyaan kinerja atribut yang tidak valid adalah P1, P5, P6, P8, P9, P10, P13 dan P14.

104

105

B. Hasil Uji Reliabilitas

1. Uji Reliabilitas Kepentingan Case Processing Summary

N %

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.692 7

Hasil penelitian dinyatakan reliable jika nilai alphanya lebih dari 0.61 (Rangkuti, 2003). Hasil pengujian kuisioner untuk n=30 menunjukkan bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan andal (reliable). Hal ini ditunjukkan dengan nilai Cronbach’s Alpha 0.692. 2. Uji Reliabilitas Kinerja

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.618 3

Hasil pengujian kuisioner untuk n=30 menunjukkan bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan andal(reliable). Hal ini ditunjukkan dengan nilai Cronbach’s Alpha 0.618.

Lampiran 3. Tabel Chi-Square

1. Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Kepentingan

Jenis Kelamin Usia Status Pekerjaan Pendidikan Atribut Asymp.

Sig Keputusan Asymp. Sig Keputusan Asymp.

Sig Keputusan Asymp. Sig Keputusan Asymp.

Sig Keputu

P2 0.215 Terima H0 0.944 Terima H0 0.788 Terima H0 0.518 Terima H0 0.496 TerimaP3 0.445 Terima H0 0.016 Tolak H0 0.019 Tolak H0 0.282 Terima H0 0.101 Tolak P4 0.654 Terima H0 0.226 Terima H0 0.131 Tolak H0 0.269 Terima H0 0.112 Tolak P5 0.238 Terima H0 0.741 Terima H0 0.440 Terima H0 0.701 Terima H0 0.564 TerimaP6 0.422 Terima H0 0.144 Tolak H0 0.768 Terima H0 0.649 Terima H0 0.752 TerimaP7 0.760 Terima H0 0.276 Terima H0 0.332 Terima H0 0.733 Terima H0 0.776 TerimaP8 0.450 Terima H0 0.877 Terima H0 0.587 Terima H0 0.989 Terima H0 0.878 TerimaP9 0.349 Terima H0 0.949 Terima H0 0.464 Terima H0 0.948 Terima H0 0.843 TerimaP10 0.860 Terima H0 0.575 Terima H0 0.188 Terima H0 0.875 Terima H0 0.106 Tolak P11 0.809 Terima H0 0.093 Tolak H0 0.156 Terima H0 0.463 Terima H0 0.218 TerimaP12 0.270 Terima H0 0.635 Terima H0 0.773 Terima H0 0.656 Terima H0 0.585 TerimaP13 0.902 Terima H0 0.153 Terima H0 0.306 Terima H0 0.855 Terima H0 0.990 Terima

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden yang berhubungan dengan tingkat kepentingan adalah Usia, Status Pernikahan, Pendidikan, Pendapatan, dan Pengeluaran. Hal tersebut terlihat dari nilai Asymp.Sig < 0.15. (lihat yang diberi highlight kuning). Sedangkan Jenis Kelamin dan Pekerjaaan tidak memiliki hubungan dengan tingkat kepentingan. Karakteristik Usia memiliki hubungan dengan atribut P3, P6, dan P11. Karakteristik Status Pernikahan memiliki hubungan dengan atribut P3 dan P4. Karakteristik Pendidikan memiliki hubungan dengan atribut P3, P4, dan P10. Karakteristik Pendapatan memiliki hubungan dengan atribut P3. Karakteristik Pengeluaran memiliki hubungan dengan atribut P3. 2. Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Kinerja

Jenis Kelamin Usia Status Pernikahan Pekerjaan PendidikanAtribut Asymp.

Sig Keputusan Asymp. Sig Keputusan

Asymp. Sig Keputusan

Asymp. Sig Keputusan

Asymp. Sig Keput

P2 0.197 Terima H0 0.710 Terima H0 0.475 Terima H0 0.913 Terima H0 0.920 TerimP3 0.721 Terima H0 0.250 Terima H0 0.279 Terima H0 0.520 Terima H0 0.730 TerimP4 0.565 Terima H0 0.198 Terima H0 0.770 Terima H0 0.891 Terima H0 0.496 TerimP5 0.314 Terima H0 0.170 Terima H0 0.068 Tolak H0 0.009 Tolak H0 0.016 TolakP6 0.631 Terima H0 0.269 Terima H0 0.109 Tolak H0 0.273 Terima H0 0.709 TerimP7 0.822 Terima H0 0.821 Terima H0 0.781 Terima H0 0.254 Terima H0 0.085 TolakP8 0.308 Terima H0 0.219 Terima H0 0.643 Terima H0 0.606 Terima H0 0.299 TerimP9 0.497 Terima H0 0.243 Terima H0 0.174 Terima H0 0.031 Tolak H0 0.003 Tolak

P10 0.858 Terima H0 0.464 Terima H0 0.000 Tolak H0 0.661 Terima H0 0.222 TerimP11 0.198 Terima H0 0.415 Terima H0 0.872 Terima H0 0.890 Terima H0 0.743 TerimP12 0.543 Terima H0 0.895 Terima H0 0.290 Terima H0 0.848 Terima H0 0.462 TerimP13 0.982 Terima H0 0.475 Terima H0 0.509 Terima H0 0.963 Terima H0 0.454 Terim

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden yang berhubungan dengan tingkat kinerja adalah Status Pernikahan, Pekerjaan,

2

Pendidikan, dan Pendidikan.. Hal tersebut terlihat dari nilai Asymp.Sig < 0.15. (lihat yang diberi highlight kuning) Karakteristik Status pernikahan memiliki hubungan dengan atribut P5, P6, dan P10. Karakteristik Pekerjaan memiliki hubungan dengan atribut P5 dan P9. Karakteristik Pendidikan memiliki hubungan dengan atribut P5, P7, dan dan P9. Karakteristik Pendapatan memiliki hubungan dengan atribut P9.