59
ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG PINTU KERETA API (Studi Kasus Segmen Ruas Jalan Simpang Urip Sumaharjo Kimaja) (Skripsi) Oleh FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2016 RENI PUSPITASARI

ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

  • Upload
    lamkien

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG PINTU KERETA API(Studi Kasus Segmen Ruas Jalan Simpang Urip Sumaharjo – Kimaja)

(Skripsi)

Oleh

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2016

RENI PUSPITASARI

Page 2: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

ABSTRAK

ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG PINTU KERETA API

(Studi Kasus Segmen Ruas Jalan Simpang Urip Sumaharjo – Kimaja)

Oleh

RENI PUSPITASARI

Perlintasan yang terbentuk dari pertemuan antara dua jenis prasarana transportasi yaitu jalan

raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering menimbulkan tundaan,

seperti pada perlintasan di jalan urip sumaharjo ini merupakan jalan dengan tipe jalan 2 lajur

2 arah yang sering terjadi kemacetan akibat penutupan palang pintu kereta api, dengan

analisis di maksudkan untuk memberi masukan semua pihak yang terkait, sehingga jalan

tersebut tidak terjadi kemacetan. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tundaan dan

panjang antrian kendaraan pada masing-masing lajur yang terjadi akibat penutupan pintu

perlintasan kereta api, Metode yang digunakan adalah metode survei. Hasil analisis

menunjukan akibat penutupan palang pintu kereta api di jalan urip sumaharjo maka akan

terjadi kemacetan yang cukup besar akibat adanya weaving atau jalinan di jalan tersebut.

Sehingga sudah saatnya pada perlintasan dibangun underpass.

Kata kunci : Tundaan, Panjang Antrian, Penutupan palang pintu kereta api, weaving

Page 3: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

ABSTRACT

ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG PINTU KERETA API

(Studi Kasus Segmen Ruas Jalan Simpang Urip Sumaharjo – Kimaja)

By

RENI PUSPITASARI

Crossing formed by the confluence of the two types of transport infrastructure such as roads

with rail road is a form of meetings which often cause delays, such as the crossing on the

Urip Sumaharjo Street, this is the path with the type of two-lane road and two-way with

frequent traffic jams due to the closure latch of the train rail road, with this analysis are

intended to inform all interested parties, so that the road will not be on a traffic jams. This

study aims to analyze delays and long queues of vehicles in each lane resulting from the

closure of railway crossings, the method used is survey method. Results of the analysis

showed a result of the closure of the railway doorstop on Urip Sumoharjo Street there will be

a big traffic jam due to the weaving or braid on the road. So on the crossing was needed to

built the underpass.

Keywords: Delays, Long Queues, Closing Railway Doorstop, Weaving

Page 4: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG PINTU KERETAAPI (Studi Kasus Segmen Ruas Jalan Simpang Urip Sumaharjo – Kimaja)

Oleh

RENI PUSPITASARI

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIKPada

Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 5: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang
Page 6: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang
Page 7: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang
Page 8: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ketapang pada tanggal 27 september 1993

sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis merupakan

putri dari pasangan Bapak Rusdi dan Ibu Roslina.

Dengan rahmat Allah SWT penulis menyelesaikan pendidikan

di Taman Kanak-kanak Raudhatul Athfal Lampung Utara pada

tahun 1998, kemudian melanjutkan ke pendidikan Sekolah Dasar Al-Azhar 2

Bandar Lampung pada tahun 1999, Pada tahun 2005 penulis melanjutkan Sekolah

Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, Sekolah Menengah

Akhir Gajah Mada Bandar Lampung pada tahun 2008. Pada saat proses

pendidikan penulis aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti

TAEKWONDO, KARATE, Karya Ilmiah Remaja Matematika (KIR), Hizbul

Wathan (HW), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan Organisasi siswa

intrasekolah (OSIS). Penulis melanjutkan jenjang pendidikan dan berhasil masuk

ke Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung tercatat sebagai mahasiswi

Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil (S1) melalui Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jalur Tertulis pada tahun 2011, dan

mendapat Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) tahun 2011.

Pada tahun 2015, penulis melakukan Kerja Praktek di Proyek Pembangunan Hotel

Mercure Bandar Lampung selama 3 bulan. Penulis juga telah melaksanakan

Page 9: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

ix

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Aji jaya KNPI, Kecamatan Gedong Aji,

Kabupaten Tulang Bawang selama 40 hari dengan tema POSDAYA (Pos

Pemberdayaan Keluarga). Penulis mengambil tugas akhir dengan judul Analisis

Tundaan Akibat Penutupan Palang Pintu Kereta Api (Studi Kasus Segmen Ruas

Jalan Simpang Urip Sumaharjo – Kimaja

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi PSDA Himpunan

Mahasiswa Teknik Sipil (HIMATEKS) periode tahun 2012-2013, dan organisasi

PSDA dan EXTERNAL BEM-FT (Badan Eksekutif Mahasiswa – Fakultas

Teknik) periode tahun 2012.

Page 10: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

MOTTO

“Sebuah tantangan akan selalu menjadi beban, jika itu hanya di pikirkan. Sebuah

cita-cita juga adalah sebuah beban, jika itu hanya angan-angan”

“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan

dengan ketakutan; tatapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran”

“Allah SWT tidaklah membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kemampuannya”

Q.S Al-Baqarah: 286

“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali jatuh“

(Confusius)

Page 11: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

PERSEMBAHAN

Tiap untaian doa yang kau panjatkan, peluh yang jatuh

atas tiap kerja kerasmu untuk membahagiakan dan

melayakkanku. Persembahan kecil ini ku berikan

teruntuk Ayah dan Mama yang sangat aku sayangi,

kedua sosok yang hebat yang berhasil menuntunku

hingga ku raih salah satu obsesi kehidupanku.

Keluarga besar ku yang senantiasa memberi kata demi kata semangat untuk

mengejar cita-citaku kuhanturkan sebuah persembahan kecil ini yang mungkin tak

sebanding.

Dan untuk adik-adik ku tercinta terima kasih atas semua

dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan. Harapan terbesarku adalah

melayakkan kalian setahap lebih tinggi untuk mengukir kebanggan pada kedua

sosok berharga kita.

Page 12: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan berjudul “ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG

PINTU KERETA API (Studi Kasus Segmen Ruas Jalan Simpang Urip

Sumaharjo – Kimaja)” ini sesuai dengan yang diharapkan, sebagai salah satu

syarat untuk mencapai gelar sarjana teknik pada Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lampung.

Melalui kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril, maupun

spiritual. Banyak pengalaman dan masukan yang didapat Penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini, baik hal-hal yang bersifat mendidik dan kritikan

yang berguna bagi Penulis.

Dengan teriring salam dan doa serta ucapan terima kasih yang tak terhingga

Penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Lampung.

2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M. Sc., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

Page 13: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

3. Bapak Ir. Dwi Herianto, M.T. selaku dosen pembimbing I, yang telah banyak

memberikan bimbingan, nasehat dan banyak ilmu tentang dunia Teknik Sipil

serta bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T. selaku Dosen Pembimbing II yang banyak

memberikan masukan dalam penyusunan sekripsi ini.

5. Bapak Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T. M.T. selaku dosen penguji yang turut

memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Idharmahadi Adha, IR., M.T. selaku dosen pembimbing akademik saya

yang telah banyak memberikan bimbingan, bantuan, semangat, dan waktunya

untuk selalu mengingatkan penulis.

7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

8. Untuk yang terspesial dalam hidup saya, Ayah (Bapak Rusdi) dan Mamaku

tercinta (Ibu Roslina), Kedua Adikku Tersayang Kristi Rama Yanti, Adikku

Mutia Octavia, yang telah memberikan cinta dan kasih sayang serta dorongan

material dan spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh staf pengajar dan karyawan di lingkungan Jurusan Teknik Sipil.

10. Senior dan Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lampung angkatan 2011 dan rekan-rekan mahasiswa yang lain yang tidak

mungkin penulis sebutkan satu per satu.

11. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah

turut serta membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini dengan melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya. Amin.

Page 14: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua, terutama

rekan–rekan mahasiswa Fakultas Teknik dan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan di Indonesia.

Bandar Lampung, 2016

Penulis

Reni Puspitasari

Page 15: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………...

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................

B. Rumusan Masalah..................................................................................

C. Tujuan………….....................................................................................

D. Manfaat Penelitian ………….................................................................

E. Batasan Masalah.....................................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Jalan Raya……………………………………………………………..

B. Pengertian Jalan Perkotaan……………………………………………

C. Jaringan Jalan………………………………………………………….

D. Perlintasan…………………………………………………………….

E. Kinerja Lalu lintas Simpang………………………………………….

F. Pengertia Kereta Api…………………………………………………

G. Pengertian Tentang Kemacetan Lalu Lintas.........................................

H. Dampak Negatif Kemacetan………………………………………….

iv

v

vi

1

3

3

3

4

5

7

8

9

9

10

15

16

Page 16: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

I. Karakteristik Arus Pada Ruas Jalan…...................................................

J. Tundaan……………..............................................................................

K. Panjang Antrian …….............................................................................

I. PenilitianTerdahulu……………………………………………………

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Umum.................................................................................................

B. Persiapan Penelitian.............................................................................

C. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................

D. Prosedur Pengumpulan Data...............................................................

E. Alat Penelitian…………………….......................................................

F. Metode Inventaris Data……………………………………………….

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Umum..........................................................................................

B. Pelaksanaan Survei.............................................................................

C. Hasi Survei Tundaan dan Panjang Antrian………………………….

D. Weaving atau Jalinan…………………………………………………

E. Usulan Alternatif Rekayasa Lalu lintas………………………………

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..........................................................................................

B. Saran……………….............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN A

LAMPIRAN B

17

23

25

26

29

29

30

32

34

34

36

40

41

59

67

71

72

Page 17: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Denah Lokasi Survei Segmen I dan Segmen II………………………......

2. Diagram Alir Penelitian……………………………....................................

3. Denah Lokasi Survei Arah Kendaraan .......................................................

4. Lokasi Titik Pengamatan pada segmen I Saat Palang Pintu Dibuka Dari

Arah Jalan Simpang Urip Sumaharjo-Kimaja.............................................

5. Lokasi Titik Pengamatan pada segmen II Saat Palang Pintu Dibuka Dari

Arah Jalan Urip Sumaharjo-Kimaja Dan Dari Arah Jalan Kimaja-

Simpang Urip Sumaharjo.............................................................................

6. Lokasi Segmen I Saat Palang Pintu Ditutup…...........................................

7. Grafik Tundaan Jalur Jalan Urip Sumaharjo Ke Simpang Urip Sumaharjo.

8. Grafik Panjang Antrian Jalur Jalan Urip Sumaharjo Ke Simpang Urip

Sumaharjo………………………………………………………………….

9. Grafik Tundaan Jalur Jalan Simpang Urip Sumaharjo Ke Kimaja………...

10. Grafik Panjang Antrian Jalur Jalan Simpang Urip Sumaharjo Ke Kimaja.

11. Lokasi Segmen II Saat Palang Pintu Ditutup…..........................................

12. Grafik Tundaan Jalur Jalan Urip Sumaharjo Ke Simpang Urip Sumaharjo.

13. Grafik Panjang Antrian Jalur Jalan Urip Sumaharjo Ke Simpang Urip

Sumaharjo………………………………………………………………….

31

35

37

38

39

42

43

44

45

47

49

50

51

Page 18: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

14. Grafik Tundaan Jalur Jalan Kimaja Ke Simpang Urip Sumaharjo………...

15. Grafik Panjang Antrian Jalur Jalan Kimaja Ke Simpang Urip Sumaharjo..

16. Grafik Tundaan Jalur Jalan Simpang Urip Sumaharjo Ke Jalan Kimaja….

17. Grafik Panjang Antrian Jalur Jalan Simpang Urip Sumaharjo Ke Jalan

Kimaja……………………………………………………………………...

18. Kemacetan Antrian Dari Arah Jl. Kimaja – Jl. Simpang Urip Sumaharjo...

19. Kemacetan Antrian Dari Arah Jl. Urip Sumaharjo – Jl. Simpang Urip

Sumaharjo………………………………………………………………….

20. Weaving Segmen II ………………………………………………………

21. Existing Konflik Jalinan 1………………………………………………...

22. Konflik Jalinan 1………………………………………………………….

23. Existing Konflik Jalinan 2………………………………………………...

24. Konflik Jalinan 2………………………………………………………….

23. Simpang Bersinyal 4 Lengan……………………………………………...

24. Jalan 1 arah………………………………………………………………..

52

53

54

55

60

61

62

63

64

65

65

68

69

Page 19: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Standar Perawatan Harian Jalan Rel………………………………………..

2. Standar Perawatan Bulanan Jalan Rel……………………………………...

3. Standar Perawatan Tahunan Jalan Rel……………………………………...

4. Nilai EMP Kendaraan .................................................................................

11

12

14

23

Page 20: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

1. Tundaan Jalur Jalan Urip Sumaharjo ke Simpang Urip Sumaharjo………

2. Panjang Antrian Jalur Jalan Urip Sumaharjo ke Simpang Urip

Sumaharjo………………………………………………………………....

3. Tundaan Jalur Jalan Simpang Urip Sumaharjo ke Kimaja…………… ....

4. Panjang Antrian Jalur Jalan Simpang Urip Sumaharjo ke Kimaja………..

5. Tundaan Jalur Jalan Urip Sumaharjo ke Simpang Urip Sumaharjo………

6. Panjang Antrian Jalur Jalan Urip Sumaharjo ke Simpang Urip

Sumaharjo…………………………………………………………………

7. Tundaan Jalur Jalan Kimaja ke Simpang Urip Sumaharjo………………..

8. Panjang Antrian Jalur Jalan Kimaja ke Simpang Urip

Sumaharjo………………………………………………………………...

9. Tundaan Jalur Jalan Simpang Urip Sumaharjo ke Jalan Kimaja………….

10. Panjang Antrian Jalur Jalan Simpang Urip Sumaharjo ke Jalan Kimaja….

43

44

45

47

50

51

52

53

54

55

Page 21: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem transportasi yang berkembang hingga saat ini telah memberikan

pelayanan berbagai macam bentuk hampir ke semua wilayah yang merupakan

pusat berbagai aktivitas masyarakat. Dalam suatu sistem jaringan jalan raya,

perlintasan biasanya terbentuk dari pertemuan antara dua ruas jalan dengan

arah yang berbeda. Pertemuan antara dua jenis prasarana transportasi seperti

jalan raya dengan jalan rel, juga merupakan bentuk pertemuan yang

menimbulkan masalah.

Permasalahan yang terjadi adalah bila volume kendaraan mendekati lintasan

sedemikian besar maka akan menimbulkan tundaan dan panjang antrian yang

cukup berarti, pada saat itu pula terciptalah suatu gangguan pada sistem

transportasi yang akan menimbulkan masalah kemacetan atau keadaan

tersendat atau bahkan terhenti lalu lintas yang disebabkan oleh jumlah

kendaraan melebihi kapasitas jalan.

Dikota Bandar Lampung, sebagai sebuah kota yang mengalami keragaman

kehidupan sosial, budaya dan ekonomi mengalami suatu perkembangan yang

Page 22: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

2

cukup pesat. Peningkatan jumlah penduduk ini akan berbanding lurus dengan

meningkatnya kebutuhan kehidupan, yang akan berpengaruh terhadap

bertambahnya permintaan perjalanan untuk melayani peningkatan aktivitas

pergerakan orang dan barang di Bandar Lampung. Pertambahan permintaan

perjalanan ini harus diimbangi dengan kecukupan dan ketersediaan prasarana

dan sarana transportasi yang disertai dengan pengaturan transportasi yang

baik agar tidak terjadi permasalahan transportasi yaitu kemacetan.

Khusus perjalanan dalam kota di jalan Simpang Urip Sumaharjo-Kimaja,

jumlah perjalanan terbanyak umumnya terjadi di pagi hari dan sore hari

dimana orang banyak melakukan aktivitas di waktu-waktu tersebut. Seperti

pergi ke sekolah maupun ketempat kerja mereka. Pada umumnya setiap

orang ingin sampai pada tujuan dengan tepat waktu khususnya pada pagi hari.

Namun akibat perjalanan yang dilakukan secara serentak dan terganggu

akibat lintasan kereta api lewat penutupan palang pintu maka terjadi arus lalu-

intas yang padat menganalisis apa penyebab kemacetan tersebut.

Salah satu perlintasan yang terbentuk dari pertemuan antara dua jenis

prasarana transportasi yaitu jalan raya dengan jalan rel adalah pada ruas Jalan

Simpang Urip Sumaharjo-Kimaja di kota Bandar Lampung, Kemacetan di

dapat karena adanya pintu perlintasan kereta api ditutup dan kereta api

melewati perlintasan ini. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya tundaan dan

panjang antrian. Kondisi ini tentunya juga akan memberikan suatu kerugian

tersendiri bagi pengguna, yaitu nilai waktu pengguna jalan yang hilang.

Page 23: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

3

B. Rumusan Masalah

Segmen ruas Jalan Simpang Urip Sumaharjo-Kimaja Bandar Lampung

memiliki permasalahan yang telah dan akan menimbulkan kemacetan yang

cukup tinggi, terutama pada jam-jam sibuk yaitu adanya perlintasan kereta api

yang memotong jalan tersebut, sehingga ketika kereta api melintas terjadi

tundaan dan panjang antrian yang memenuhi kapasitas jalan.

C. Tujuan

Penelitian tentang penyebab kemacetan pada pergerakan kendaraan yang

tidak lancar khususnya di jalan Simpang Urip Sumaharjo sampai jalan

Kimaja ini bertujuan sebagai berikut :

1. Menganalisis tundaan dan panjang antrian kendaraan pada masing-masing

lajur yang terjadi akibat penutupan pintu lintasan kereta api.

2. Memberi alternatif pemecahan masalah kemacetan yang terjadi di ruas

jalan tersebut, akibat penutupan palang pintu kereta api.

D. Manfaat Penilitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam

memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang terjadi pada jalan

tersebut sebagai salah satu masukan dalam membuat dan merumuskan

kebijakan-kebijakan pengelolaan jalan oleh pemerintah terkait.

Page 24: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

4

E. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini terarah, maka membuat batasan

masalah dengan adanya kriteria yang digunakan dalam memilih lokasi yang

akan diamati, yaitu:

1. Menganalisa waktu tundaan dan panjang antrian yang terjadi akibat

adanya perlintasan kereta api.

2. Kendaraan yang diamati adalah kendaraan ringan, kendaraan berat, dan

sepeda motor.

3. Menggunakan standar Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997

Jalan Perkotaan.

Page 25: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jalan Raya

Sesuai peruntukannya jalan terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan

umum merupakan jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum,

sedangkan jalan khusus merupakan jalan yang bukan diperuntukkan untuk

lalu lintas umum dalam rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan.

Menurut Undang Undang Nomor 38 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, jalan umum dapat

diklasifikasikan dalam sistem jaringan jalan, fungsi jalan, status jalan, dan

kelas jalan. Klasifikasi menurut status jalan berdasarkan PP No. 34 tahun

2006 Pasal 25 sampai 30, jaringan jalan yang diklasifikasikan menurut

statusnya dibedakan menjadi 5 (lima) jenis, yaitu sebagai berikut :

a. Jalan Nasional

Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan nasional adalah jalan arteri

primer; jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota

provinsi; jalan tol; serta jalan strategis Nasional.

Page 26: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

6

b. Jalan Provinsi

Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan provinsi adalah jalan kolektor

primer yang menghubungkan ibukota Provinsi dengan ibukota

Kabupaten/Kota, jalan kolektor primer yang menghubungkan antar

ibukota Kabupaten/Kota, jalan strategis provinsi, serta jalan di Daerah

Khusus Ibukota Jakarta, kecuali jalan sebagaimana dimaksud dalam Jalan

Nasional.

c. Jalan Kabupaten

Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan kabupaten adalah jalan kolektor

primer yang tidak termasuk dalam jalan nasional dan kelompok jalan

provinsi, jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten

dengan ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar

ibukota kecamatan, ibukota kecamatan dengan desa, dan antar desa; jalan

sekunder lain, selain sebagaimana dimaksud sebagai jalan nasional, dan

jalan provinsi; serta jalan yang mempunyai nilai strategis terhadap

kepentingan Kabupaten.

d. Jalan Kota

Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan provinsi kota adalah jaringan

jalan sekunder di dalam kota.

e. Jalan Desa

Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan desa adalah jalan lingkungan

primer dan jalan lokal primer yang tidak termauk jalan kabupaten di

dalam kawasan pedesaan, dan merupakan jalan umum yang

menghubungkan kawasan dan/atau antar pemukiman di dalam desa.

Page 27: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

7

B. Pengertian Jalan Perkotaan

Jalan Perkotaan/semi perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan

secara permanen dan menerus disepanjang atau hampir seluruh jalan,

minimum pada satu sisi jalan, baik berupa perkembangan lahan atau bukan.

Yang termasuk dalam jalan perkotaan adalah jalan yang berada didekat pusat

perkotaan dengan jumlah penduduk lebih dari 100.000 jiwa. Jalan di daerah

perkotaan dengan jumlah penduduk yang kurang dari 100.000 juga dapat

digolongkan pada kelompok ini jika perkembangan samping jalan tersebut

bersifat permanen dan terus menerus. Sesuai dengan Undang Undang nomor

38 Tahun 2004, jalan umum dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status

dan kelas.

Jalan dikelompokkan sesuai fungsi jalan, fungsi jalan tersebut dikelompokkan

sebagai berikut :

a. Jalan Arteri adalah jalan yang melayani lalu lintas khususnya melayani

angkutan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata tinggi serta jumlah akses

yang dibatasi.

b. Jalan Kolektor adalah jalan yang melayani lalu lintas terutama melayani

angkutan jarak sedang dengan kecepatan rata-rata sedang serta jumlah

akses yang masih dibatasi.

c. Jalan lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat terutama

angkutan jarak pendek dan kecepatan rata-rata rendah serta akses yang

tidak dibatasi.

Page 28: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

8

C. Jaringan Jalan

Jaringan jalan merupakan suatu sistem yang mengikat dan menghubungkan

pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berbeda dalam berpengaruh

pelayanannya dalam suatu hirarki. Menurut peran pelayanan jasa

distribusinya, sistem jaringan jalan terdiri dari :

1. Sistem jaringan jalan primer, yaitu sistem jaringan jalan dengan peranan

pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah di tingkat

nasional dengan semua simpul jasa distribusi yang kemudian berwujud

kota, jalan primer terdiri dari :

a. Jalan arteri primer adalah menghubungkan secara efisien antar pusat

kegiatan nasional atau antar pusat kegiatan nasional dengan antar

pusat wilayah.

b. Jalan kolektor primer, adalah menghubungkan secara efisien

antar pusat kegiatan wilayah atau menghubungkan antar pusat kegiatan

wilayah dengan pusat kegiatan lokal.

2. Sistem jaringan jalan sekunder, yaitu sistem jaringan jalan dengan

peranan yang menghubungkan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat

dalam kota, jalan sekunder terdiri dari :

a. Jalan arteri sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan kawasan

primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan

kawasan sekunder satu dengan kawasan sekunder kedua.

b. Jalan kolektor sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan kawasan

sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau

Page 29: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

9

menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder

ketiga.

D. Perlintasan

Kapasitas dari jalan di perkotaan di bawah kondisi puncak, dipengaruhi oleh

persimpangan itu sendiri. Bila jalan utama melayani volume lalu lintas yang

rendah dan jalan samping (jalan kecil sejajar jalan utama) hanya melayani

kendaraan ringan, maka pertemuan jalan sebidang sederhana biasanya sudah

memadai. Lain halnya jika pertemuan sebidang tersebut adalah perpotongan

antara arus lalu lintas dua jenis transportasi yang berbeda, dalam hal ini jalan

raya dengan jalan rel atau jalan kendaraan (mobil) dengan kereta api.

Di Indonesia pertemuan jalan sebidang antara jalan rel kereta api dengan jalan

raya dikenal dengan perlintasan. Pada perlintasan yang memiliki frekuensi

yang rendah biasanya untuk alasan keamanan bagi masing-masing lalu lintas

maka lintasan dilengkapi dengan rambu “stop” ataupun “cross bugs”. Tetapi

pada saat volume arus menjadi besar antara lalu lintas yang masuk dan yang

keluar dari lintasan tersebut, maka pemasangan sistem kontrol menjadi sangat

diperlukan.

E. Kinerja Lalu lintas Simpang

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (1995), simpang adalah tempat berbelok atau bercabang

dari yang lurus. Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi

dimana dua atau lebih ruas jalan bertemu, disini arus lalu-lintas mengalami

Page 30: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

10

konflik. Untuk mengendalikan konflik ini ditetapkan aturan lalu-lintas untuk

menetapkan siapa yang mempunyai hak terlebih dahulu untuk menggunakan

persimpangan. (http://id.wikipedia.org/wiki/persimpangan).

Menurut Morlok (1988), jenis simpang berdasarkan cara pengaturannya

dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Simpang jalan tanpa sinyal, yaitu simpang yang tidak memakai sinyal lalu-

lintas. Pada simpang ini pemakai jalan harus memutuskan apakah mereka

cukup aman untuk melewati simpang atau harus berhenti dahulu sebelum

melewati simpang tersebut,

2. Simpang jalan dengan sinyal, yaitu pemakai jalan dapat melewati simpang

sesuai dengan pengoperasian sinyal lalu lintas. Jadi pemakai jalan hanya

boleh lewat pada saat sinyal lalu lintas menunjukkan warna hijau pada

lengan simpangnya.

F. Pengertian Kereta api

Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan tenaga uap atau

listrik yang terdiri atas rangkaian gerbong yang ditarik oleh lokomotif dan

berjalan di atas rel atau rentangan baja. (KBBI). Dan menurut Peraturan

Menteri Perhubungan No. 32 Tahun 2011, Kereta api adalah sarana

perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun

dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya yang akan ataupun

sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api. Kereta

api dibagi dalam berbagai macam, yaitu :

a. Kereta api penumpang

Page 31: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

11

b. Kereta api barang

c. Kereta api campuran

d. Kereta api kerja

e. Kereta api pertolongan

Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik

dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut,

baik orang maupun barang secara massal, menghemat energi, menghemat

penggunaan ruang, mempunyai faktor kemanan yang tinggi, memiliki

tingkat pencemaran yang rendah, serta lebih efisien dibandingkan dengan

moda transportasi jalan untuk angkutan jarak jauh dan untuk daerah yang

padat lalu lintasnya, seperti angkutan perkotaan (Undang-undang No.23

Tahun 2007).

Perawatan jalan rel kereta api berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan

No. 32 Tahun 2011, klasifikasi perawatan jalan rel dibedakan menjadi

perawatan harian, perawatan bulanan, dan perawatan tahunan dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

1. Perawatan Harian

Tabel 1. Standar Perawatan Harian Jalan Rel

No Item Perawatan Alat Frekuensi

1 Perawatan Geometri

a. Ruang bebas Meteran 1 hari

b. Sambungan

- Pengencangan baut Kunci Inggris 1 harian

- Penggantian baut yang

hilang

Kunci Inggris 30 harian

- Pemeriksaan keretakan Ultrasonic 30 harian

2 Perawatan Komponen Jalan

Rel

a. Sistem penambat

Page 32: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

12

Tabel 1. Standar Perawatan Harian Jalan Rel(Lanjutan)

No Item Perawatan Alat Frekuensi

2 - Pengencangan

penambat yang

kendor

Penpuller/hammer 7 harian

- Penggantian

penambat yang hilang

Penpuller/hammer 30 harian

2. Perawatan Bulanan

Tabel 2. Standar Perawatan Bulanan Jalan Rel

No Item perawatan Alat Frekuensi

1 Perawatan Geometri

a. Ruang bebas Meteran 1 bulanan

b. Kelurusan dan keretaan

Jalan rel

Waterpass, Alat

Ukur Kelurusan,

Theodolit, HIT,

- Lebar jalan, kerataan,

kelurusan, lengkung

vertikal, ruang bebas,

skilu,

MTT, Dongkrak,

Linggis, Alat

Ultrasonic,

Kereta angkutan

balas/rel, Crane,

Kereta Ukur, Alat

komunikasi

3 bulanan

c. Sambungan

- Pemecokan, angkatan,

listringan, kerataan,

kelurusan,

Kunci Inggris,

Ultrasonic, HTT,

Meteran, MIT,

Dongkrak

6 bulanan

- Membuka, mengukur

aus dan memperbaiki

plat sambung atas dan

bawah

6 bulanan

d. Lebar Jalan KA Alat Ukur Lebar

Jalan KA, HTT,

MTT, Dongkrak.

- Listringan 6 bulanan

e. Lengkung Waterpass, Alat

Ukur Kelurusan,

Kelurusan,

Theodolit, HTT,

MTT, Dongkrak,

Linggis, Kereta

Ukur, Alat

Komunikasi

- Lebar jalan, kerataan,

lengkung vertikal,

ruang bebas

3 bulanan

2 Perawatan Komponen Jalan

Rel

Page 33: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

13

Tabel 2. Standar Perawatan Bulanan Jalan Rel(Lanjutan)

No Item perawatan Alat Frekuensi

2

a. Perawatan Rel Alat Ukur Suhu,

Meteran, Alat Ukur

Profil Rel, Alat

Ultrasonic

12

bulanan

- Penggerindaan,

kelurusan

b. Perawatan Wesel Alat Ukur Suhu,

Meteran, Alat Ukur

Profil Rel, Alat

Ultrasonic

- Lengkung vertikal,

ruang bebas, lebar

jalan, kerataan,

kelurusan.

12

bulanan

c. Perawatan Bantalan Alat Ukur Lebar

Jalan KA, HTT,

MTT, Dongkrak,

linggis

- Listringan Alat Ukur Lebar

Jalan KA, HTT,

MTT, Dongkrak,

linggis

6 bulanan

- Mengatur jarak

bantalan dan siku-

siku

6 bulanan

d. Perawatan Ballas Waterpass, Alat Ukur

Kelurusan, Theodolit,

HTT, MTT,

Dongkrak, Linggis ,

Kereta Ukur, Alat

Komunikasi, VDM

- Pemecokan 6 bulanan

- Melengkapi profil

balas

6 bulanan

e. Perawatan Sistem

Penambat

Penpuller / hammer 3 bulanan

3 Perawatan Drainase

- Pengerukan 6 bulanan

4 Perawatan Perlintasan

a. Perlintasan Sebidang Waterpass, Alat Ukur

Kelurusan, Theodolit,

HTT, Dongkrak,

linggis, Kereta Ukur,

Alat Komunikasi

- konstruksi perlintasan,

balas, drainase,

angkatan, listringan,

pemecokan

6 bulanan

Page 34: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

14

3. Perawatan Tahunan

Tabel 3. Standar Perawatan Tahunan Jalan Rel

No Item Perawatan Alat Frekuensi

1 Perawatan Komponen Jalan

a. Perawatan Bantalan

- Penggantian bantalan PBR, VDM,

Waterpass, Alat Ukur

Kelurusan, Theodolit,

HIT, MIT, Dongkrak,

linggis, Alat

Ultrasonic, Kereta

angkutan balas/rel,

Crane

30 tahun

2 Perawatan Ballas

- Pembersihan ballas Alat Pencuci Balas,

PBR, VDM,

Waterpass, Alat Ukur

Kelurusan, Theodolit,

HIT, MIT, Dongkrak,

linggis, Alat

Ultrasonic, Kereta

anakutan balas/rel,

Crane

15 tahun

3 Perawatan Rel

- Penggerindaan rel Alat gerinda 5 tahun

- Penggantian rel Alat angkut rel, Alat

Pasang Penambat

30 tahun

4 Perawatan Badan Jalan

a. Perawatan Counter

Weight

- Perawatan material 50 tahun

b. Perawatan Dinding

Penahan Tanah

- Perawatan stabilitas 50 tahun

c. Perawatan Proteksi

Badan Jalan

- Perawatan konstruksi

jalan 50 tahun

- Perawatan stabilitas 50 tahun

Page 35: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

15

Tabel 3. Standar Perawatan Tahunan Jalan Rel(Lanjutan)

No Item Perawatan Alat Frekuensi

5 Perawatan Lingkungan

a. Perawatan Kondisi

Hidrologi Sekitar

- Perawatan aliran

hidrologi

25 tahun

b. Perawatan Kondisi

Hidrolika Sekitar

- Perawatan hidrolika 5 tahun

c. Perawatan Konstruksi

Lain

- Perawatan kondisi

konstruksi

25 tahun

G. Pengertian Tentang Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan lalu lintas di jalan terjadi karena arus lalu lintas yang melewati

suatu jalan melebihi kapasitas jalan sehingga ruas jalan tersebut mulai tidak

mampu untuk menerima arus kendaraan yang melintasi jalan tersebut. Hal ini

terjadi karena pengaruh hambatan samping pada jalan seperti parkir di badan

jalan, adanya kegiatan seperti berjualan dan kegiatan sosial di badan jalan,

berjalan di badan jalan dan menyebrang, penghentian angkot dan kendaraan

lainnya, kendaraan masuk dan keluar sisi jalan, kendaraan lambat, dan

kendaraan yang memutar di u-turn. Kemacetan semakin meningkat apabila

arus begitu besarnya sehingga kendaraan sangat berdekatan satu sama lain.

Jika arus lalu lintas mendekati kapasitas, kemacetan mulai terjadi. Kemacetan

total terjadi apabila kendaraan harus berhenti atau bergerak sangat lambat

(Ofyar Z Tamin,1997). Lalu lintas tergantung kepada kapasitas jalan,

banyaknya lalu-lintas yang ingin bergerak, tetapi kalau kapasitas jalan tidak

menampung, maka lalu-lintas yang ada akan terhambat dan akan mengalir

Page 36: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

16

sesuai dengan kapasitas jaringan jalan maksimum (Sinulingga,Budi D.1999).

Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan

yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang mengakibatkan

kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi 0 km/jam

sehingga menyebabkan terjadinya antrian. Pada saat terjadinya kemacetan,

nilai derajat kejenuhan pada ruas jalan akan ditinjau dimana kemacetan akan

terjadi bila nilai derajat kejenuhan mencapai 0,5 (MKJI,1997).

H. Dampak Negatif Kemacetan

Kerugian yang diderita akibat dari masalah kemacetan ini apabila

dikuantifikasikan dalam satuan moneter sangatlah besar, yaitu kerugian

karena waktu perjalanan menjadi panjang dan lama, biaya operasi kendaraan

menjadi lebih besar dan polusi kendaraan yang dihasilkan makin bertambah.

Pada kondisi macet kendaraan merangkak dengan kecepatan yang sangat

rendah, pemakaian bahan bakar minyak menjadi sangat boros, mesin

kendaraan menjadi lebih cepat haus dan buangan gas kendaraan yang

dihasilkan lebih tinggi kandungan konsentrasinya. Pada kondisi kemacetan

pengendara cenderung menjadi tidak sabar yang menjurus ke tindakan tidak

disiplin yang pada akhirnya memperburuk kondisi kemacetan lebih lanjut

lagi. Menurut Etty Soesilowati (2008), secara ekonomis,masalah kemacetan

lalu lintas akan menciptakan biaya sosial, biaya operasional yang tinggi,

hilangnya waktu, polusi udara, tingginya angka kecelakaan, bising, dan juga

menimbulkan ketidak nyamanan bagi pejalan kaki.

Page 37: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

17

I. Karakteristik Arus pada Ruas Jalan

1. Kecepatan

Kecepatan dinyatakan sebagai laju dari suatu pergerakan kendaraan

dihitung dalam jarak persatuan waktu (km/jam).

Pada umumnya kecepatan dibagi menjadi tiga jenis sebagai berikut ini.

1. Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada

suatu saat diukur dari suatu tempat yang ditentukan.

2. Kecepatan bergerak (Running Speed), yaitu kecepatan kendaraan rata-

rata pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak dan didapat dengan

membagi panjang jalur dibagi dengan lama waktu kendaraan bergerak

menempuh jalur tersebut.

3. Kecepatan perjalanan (Journey Speed), yaitu kecepatan efektif

kendaraan yang sedang dalam perjalanan antara dua tempat dan

merupakan jarak antara dua tempat dibagi dengan lama waktu

kendaraan menyelesaikan perjalan antara dua tempat tersebut.

Kecepatan tempuh merupakan kecepatan rata-rata dari perhitungan lalu

lintas yang dihitung berdasarkan panjang segmen jalan dibagi dengan

waktu tempuh rata-rata kendaraan dalam melintasinya.

Sedangkan waktu tempuh (TT) adalah waktu total yang diperlukan untuk

Melewati suatu panjangn jalan tertentu, termasuk waktu berhenti dan

tundaan pada simpang. Waktu tempuh tidak termasuk berhenti untuk

beristirahat dan perbaikan kendaraan (MKJI,1997).

Page 38: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

18

2. Tingkat Pelayanan

Menurut MKJI,1997 dalam Tingkat Pelayanan (Level Of Service) adalah

ukuran kinerja ruas jalan atau simpang jalan yang dihitung berdasarkan

tingkat penggunaan jalan, kecepatan, kepadatan, dan hambatan yang

terjadi. Dalam bentuk sistematis tingkat pelayanan jalan dapat ditinjau

berdasarkan besarnya VCR (Volume Capacity Ratio).

Tingkat pelayanan dibagi dari tingkat pelayanan terbaik yaitu Tingkat A

sampai tingkat pelayanan terburuk yaitu Tingkat F.

Kondisi macam – macam tingkat pelayanan :

a. Tingkat Pelayanan A

Kondisi tingkat pelayanan A adalah sebagai berikut :

1. Arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan tinggi.

2. Kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan kecepatan yang dapat

dikendalikan oleh pengemudi berdasarkan batasan kecepatan

maksimum/minimum dan kondisi fisik jalan.

3. Pengemudi dapat mempertahankan kecepatan yang diinginkannya

tanpa atau dengan sedikit tundaan.

b. Tingkat Pelayanan B

Kondisi tingkat pelayanan B adalah sebagai berikut :

1. Arus stabil dengan volume lalulintas sedang dan kecepatan mulai

dibatasi oleh kondisi lalu lintas.

2. Kepadatan lalu lintas rendah hambatan internal lalu lintas belum

memengaruhi kecepatan.

Page 39: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

19

3. Pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih

kecepatannya dan lajur jalan yang digunakan.

c. Tingkat Pelayanan C

Kondisi tingkat pelayanan C adalah sebagai berikut :

1. Arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan dikendalikan

oleh volume lalu lintas yang lebih tinggi.

2. Kepadatan lalu lintas sedang karena hambatan internal lalu lintas

meningkat.

3. Pengemudi memiliki keterbatasan untuk memilih kecepatan, pindah

lajur atau mendahului.

d. Tingkat Pelayanan D

Kondisi tingkat pelayanan D adalah sebagai berikut :

1. Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi dan

kecepatan masih ditolerir namun sangat terpengaruh oleh perubahan

kondisi arus.

2. Kepadatan lalu lintas sedang namun fluktuasi volume lalu lintas dan

hambatan temporer dapat menyebabkan penurunan kecepatan yang

besar.

3. Pengemudi memiliki kebebasan yang sangat terbatas dalam

menjalankan kendaraan, kenyamanan rendah, tetapi kondisi ini

masih dapat ditoleriruntuk waktu yang singkat.

e. Tingkat Pelayanan E

Kondisi tingkat pelayanan E adalah sebagai berikut :

Page 40: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

20

1. Arus lebih rendah daripada tingkat D dengan volume lalu lintas

mendekati kapasitas jalan dan kecepatan sangat rendah.

2. Keapadatan lalu lintas tinggi karena hambatan internal lalu lintas

tinggi.

3. Pengemudi mulai merasakan kemacetan – kemacetan durasi pendek.

f. Tingkat Pelayanan F

Kondisi tingkat pelayanan F adalah sebagai berikut :

1. Arus tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang panjang.

2. Kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume sama dengan

kapasitas jalan serta terjadi kemacetan untuk durasi yang cukup

lama.

3. Dalam keadaan antrian, kecepatan maupun arus turun samapai 0.

3. Tundaan

Tundaan adalah waktu yang hilang akibat adanya gangguan lalu-lintas

yang terjadi sehingga menambah waktu tempuh selama dalam perjalanan.

Tundaan terbagi atas dua jenis, yaitu tundaan tetap (fixed delay) dan

tundaaan operasional (operational delay)

a. Tundaan Tetap (Fixed Delay)

Tundaan tetap adalah tundaan yang disebabkan oleh peralatan pengatur

lalu lintas dan terutama terjadi pada persimpangan. Penyebabnya adalah

lampu lalu lintas, rambu-rambu berhenti, simpang prioritas (berhenti

dan berjalan), penyeberangan jalan sebidang dan persimpangan rel

kereta api.

Page 41: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

21

b. Tundaan Operasional (Operational Delay)

Tundaan operasional adalah tundaan yang disebabkan oleh adanya

gangguan di antara unsur-unsur lalu-lintas sendiri. Tundaan ini

berkaitan dengan pengaruh dari lalu-lintas (kendaraan) lainnya.

Tundaan operasional itu sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu:

1). Tundaan akibat gangguan samping (side friction) disebabkan oleh

pergerakan lalu-lintas lainnya, yang mengganggu aliran lalu-lintas,

seperti kendaraan yang parkir disamping jalan, pejalan kaki,

kendaraan yang berjalan lambat, dan kendaraan keluar masuk jalan.

2). Tundaan akibat gangguan di dalam aliran lalu-lintas itu sendiri

(internal friction) seperti volume lalu-lintas yang besar dan

kendaraan yang menyalip.

4. Tipe Jalan

Tipe jalan menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 untuk

jalan perkotaan adalah sebagai berikut :

a. Jalan dua-lajur dua-arah (2/2 UD)

b. Jalan empat-lajur dua-arah

1). Tak-terbagi (yaitu tanpa median) (4/2 UD)

2). Terbagi (yaitu dengan median) (4/2 D)

c. Jalan enam-lajur dua-arah terbagi (6/2 D)

d. Jalan satu-arah (1-3/1)

5. Jenis Kendaraan

Kendaraan adalah salah satu unsur lalu lintas selain pejalan kaki yang

beroda. Jenis-jenis kendaraan adalah sebagai berikut :

Page 42: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

22

a. Kendaraan Ringan (Light Vehicle/LV)

Kendaraan ringan adalah kendaraan bermotor yang memiliki empat

roda dan ber as dua dengan jarak as 2 – 3 m. Kendaraan ringan ini

meliputi mobil penumpang, oplet, mikrobus, dan truk kecil sesuai

klasifikasi Bina Marga.

b. Kendaraan Berat (Heavy Vehicle/HV)

Kendaraan berat adalah kendaraan bermotor dengan roda biasanya

lebih dari empat dan jarak as lebih dari 3,5 m. Kendaraan berat ini

meliputi bus, truk 2 dan 3 as yang sesuai dengan klasifikasi Bina

Marga.

c. Sepeda Motor (Motor Cycle/MC)

Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi sepeda motor dan

kendaraan roda 3 sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).

d. Kendaraan Tak Bermotor

Kendaraan dengan roda yang digerakkan oleh orang atau hewan

(meliputi : sepeda, becak, kereta kuda, dan kereta dorong sesuai sistim

klasitikasi Bina Marga). Dalam hal ini kendaraan tak bermotor biasanya

menjadi unsur hambatan samping di ruas jalan.

Adapun nilai ekivalen kendaraan berdasarkan standar perencanaan

geometri untuk jalan perkotaan dinamakan satuan mobil penumpang

(smp). Faktor ekivalen tersebut adalah seperti pada tabel 4 Sebagai

berikut :

Page 43: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

23

Tabel 4. Nilai EMP Tipe Kendaraan

No Tipe Kendaraan Jenis Nilai EMP

1 Sepeda Motor (MC) Sepeda Motor 0,5

2 Kendaraan Ringan (LV) Colt,Pick Up, Station

Wagon

1,00

3 Kendaraan Berat (HV) Bus, Truk 1,30

Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997.

J. Tundaan

Tundaan menurut MKJI 1997 disebut sebagai waktu tempuh tambahan yang

diperlukan untuk melalu simpang apabila dibandingkan lintasan tanpa melalu

simpang. Berdasarkan definisi diatas, dapat diturunkan ke dalam persamaan

berikut:

W = W0 + T …………...………………….……………………………….. (1)

dimana :

W = Waktu tempuh total (detik)

W0 = Waktu tempuh pada kondisi arus bebas, merupakan waktu minimum

yang diperlukan untuk menempuh suatu ruas jalan tertentu (detik)

T = Tundaan (detik)

Tundaan terdiri dari Tundaan Lalu Lintas (Vehicles Interection Delay) dan

Tundaan Geometri (Geometric Delay). Tundaan Lalu Lintas (TT) yaitu waktu

menunggu yang disebabkan oleh interaksi lalu lintas dengan gerakan lalu

lintas yang bertentangan, dan Tundaan Geometrik (TG) yaitu tundaan yang

disebabkan oleh perlambatan dan percepatan untuk melewati fasilitas seperti

Page 44: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

24

pada persimpangan dan terhenti karena lampu merah. Secara matematis dapat

dinyatakan sebagai berikut :

T = TT + TG ……………………..…………………………………............. (2)

dimana:

TT = Tundaan lalu-lintas rata-rata

TG = Tundaan geometri rata-rata

Kedua jenis tundaan tersebut menyebabkan adanya tambahan waktu pada

suatu perjalanan atau ada waktu yang hilang. Beberapa definisi tentang

tundaan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tundaan berhenti (stopped delay), adalah waktu saat kendaraan berada

dalam kondisi stationer akibat adanya aktifitas di persimpangan.

2. Tundaan kemacetan (congestion delay), yaitu yang meliputi tundaan

akibat antrian dan yang disebabkan oleh kendaraan yang mengurangi

kecepatan karena interaksi dengan kendaraan lainnya. tundaan ini dapat

diukur dengan menghitung selisih antara journey time dan travel time

yang diinginkan.

Total kendaraan yang diperhitungkan termasuk geometrik delai dan vehicle

interaction delay. Penundaan karna berhenti menimbulkan selisih waktu

antara kecepatan perjalanan ( journey speed ) dan kecepatan bergerak (

running speed ). (MKJI,1997).

Tundaan didefinisikan sebagai tambahan waktu perjalanan saat melalui

pertemuan sebidang jalan dan jalan rel. komponen tundaan terdiri dari

Page 45: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

25

perlambatan kendaraan, berhentinya kendaraan, dan percepatan kembali pada

kondisi kecepatan semula, yang terjadi akibat penutupan pintu perlintasan

saat kereta lewat dan pada saat pintu dibuka (akibat kondisi geometrik daerah

perlintasan). Sehingga nilai tundaan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ts = t2 – t1.....................................................................................................(3)

dimana :

Ts = Tundaan (detik)

t2 = Waktu tempuh saat palang ditutup (detik)

t1 = Waktu tempuh saat palang dibuka (detik)

K. Panjang Antrian

Panjang antrian adalah jumlah waktu dimana kendaraan yang melaju dengan

kecepatan tinggi yang antri di belakang kendaraan yang melaju dengan

kecepatan rendah selama dalam perjalanan.

Antrian dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997, didefinisikan sebagai

jumlah kendaraan yang antri dalam suatu pendekat simpang dan dinyatakan

dalam kendaraan atau satuan mobil penumpang. Sedangkan panjang antrian

didefinisikan sebagai panjang antrian kendaraan dalam suatu pendekat dan

dinyatakan dalam satuan meter.

Jumlah kendaraan yang mengalami antrian digambarkan oleh proyeksi

vertikal segitiga antrian. Kendaraan pertama yang mengalami antrian adalah

kendaraan yang datang setelah pintu ditutup. Semua kendaraan yang datang

selama pintu ditutup sama seperti yang datang pada saat pintu dibuka tetapi

sebelum terjebak antrian mengalami proses antrian dan dipaksa untuk

Page 46: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

26

berhenti atau menurunkan kecepatannya.

Panjang antrian digambarkan oleh jarak vertikal melalui segitiga. Pada saat

awal pintu ditutup, panjang antrian meningkat dari nol sampai nilai

maksimum di akhir waktu penutupan. Kemudian panjang antrian berkurang

sampai garis kedatangan berpotongan dengan garis pelayanan (panjang

antrian menjadi nol). Hal ini berlangsung sampai periode waktu penutupan

pintu perlintasan kembali.

Menurut Prayogo (1999) menyebutkan dalam melakukan pengamatan dari

kondisi antrian kendaraan, akan terlihat bahwa pengemudi kendaraan akan

menghentikan kendaraannya dengan suatu jarak yang bervariasi dari stop line

sampai kendaraan terakhir dari antrian. Panjang antrian diukur dimulai saat

pintu lintasan ditutup sampai pintu lintasan dibuka, untuk menghitung

panjang antrian adalah sebagai berikut :

NQ = ∑n/n .....................................................................................................(4)

dimana :

NQ = Jumlah antrian rata-rata (smp)

∑n = Jumlah keseluruhan kendaraan dalam antrian (smp)

n = Jumlah lintasan ditutup

L. Penelitian Terdahulu

Hadis (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui besarnya tundaan dan

panjang antrian akibat penutupan pintu pada masing-masing jalur dan

mengetahui besarnya konsumsi bahan bakar kendaraan pada masing-masing

Page 47: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

27

jalur pendekat perlintasan akibat penutupan pintu perlintasan kereta api.

Teknik analisis menggunakan analisis regresi linier. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa lama tundaan dan panjang antrian rata-rata yang terjadi

pada Jalan Urip sumaharjo sebesar 429.647 detik dan 74.171 meter, dan besar

tundaan dan panjang antrian Jalan HOS Cokroaminoto sebesar 257.763 detik

dan 76.654 meter. Dan konsumsi BBM rata-rata akibat tundaan pada

penutupan perlintasan kereta api sebesar 0,167 liter/smp atau sebesar 167,085

cc/smp.

Amal (2003) melakukan penelitian untuk mengetahui besarnya tundaan dan

panjang antrian kendaraan yang terjadi akibat pengaruh penutupan perlintasan

kereta api, melakukan identifikasi karakteristik tundaan dan panjang antrian

yang terjadi akibat variasi penutupan pintu perlintasan kereta api,

memformalasikan pengaruh penutupan perlintasan kereta api terhadap

tundaan dan panjang antrian kendaraan pada kondisi variasi arus lalu lintas

yang ada, mencari model yang sesuai untuk menggambarkan hubungan

tundaan dan panjang antrian kendaraan pada masing-masing lajur yang

ditinjau. Teknik analisis menggunakan analisis data uji model matematis dan

statistik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa durasi penutupan pintu

perlintasan kereta api memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

besarnya tundaan dan panjang antrian kendaraan untuk masing masing lajur

pendekat, besarnya tundaan akibat pengaruh penutupan pintu kereta api dari

arah malang-surabaya yang terbesar adalah 900 detik / kendaraan yang terjadi

di lajur dua, sedangkan dari arah surabaya-malang terbesar adalah 968 detik /

Page 48: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

28

kendaraan yang terjadi di lajur satu, panjang antrian malang-surabaya

terbesar 184 meter sedangkan surabaya-malang adalah 164 meter.

Suwardi, dkk (2006) melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat

pelayanan, menganalisis besar tundaan (delay), antrian, besar kerugian saat

kereta api melintas. Teknik analisis menggunakan metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat pelayanan di Ledok Sari rata-

rata C dan B, besar tundaan delay saat kereta api melintas rata-rata 178,85

detik, jumlah antrian ke arah selatan rata-rata 36.5 smp/lintasan, ke arah utara

39.0 smp/lintasan, jumlah tundaan ke utara dan selatan 239.34 smp jam/hari

atau 86162.4 smp jam/tahun. Kerugian waktu bila dihitung dengan rupiah

sebesar Rp. 3.446.498.000,-/tahun, kerugian BBM Rp. 39.317.400,-/tahun,

kerugian waktu dan BBM sebesar Rp. 3.485.815. 400/tahun. Dalam kurun

waktu 10 tahun kerugian sebanyak Rp. 34.858.154.000/10 tahun.

Page 49: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Umum

Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk

memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk

dianalisis sehingga memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam

penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian

ini perlu diarahkan melalui survei lapangan guna mendapatkan data primer

serta survei kepada instansi terkait guna mendapatkan data sekunder.

B. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian adalah tahapan yang dilakukan sebelum peneliti

melakukan penelitian langsung ke lapangan. Persiapan penelitian terdiri dari:

1. Studi Literatur

Mengadakan studi literatur, baik pada buku-buku yang membahas tentang

transportasi maupun pada jurnal dan penelitian tentang transportasi yang

telah dilakukan, guna memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan

penelitian ini.

Page 50: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

30

2. Survei

Pada penelitian ini dilakukan survei lapangan untuk mendapatkan data

Geometrik jalan, waktu tunda, dan panjang antrian kendaraan.

3. Melakukan Survei Pendahuluan

Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan

survei pendahuluan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam

penelitian.

Adapun tujuan dilakukannya survei pendahuluan, yaitu :

a. Menentukan lokasi pengamatan pada saat survei sebenarnya.

b. Mengamati kondisi operasi di lapangan untuk menentukan metode

survei yang harus dilakukan.

c. Menentukan lokasi dan jam yang sesuai untuk survei volume lalu lintas,

kecepatan, waktu tempuh, waktu tunda dan panjang antrian

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruas jalan dari persimpangan Jalan Urip

Sumoharjo sampai Kimaja sepanjang ± 550 m dengan arah peninjauan

survei yaitu Jalan Urip sumaharjo – Jalan Simpang Urip sumaharjo, Jalan

Simpang Urip Sumoharjo – Kimaja, Jalan Kimaja – Simpang Urip

Sumaharjo, dan Jalan kimaja – Jalan Simpang Urip Sumaharjo, sehingga

terbagi menjadi dua segmen ruas jalan untuk mengetahui jarak (s) dan waktu

Page 51: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

31

JL. URIP SUMAHARJO

JL

. P

AH

LA

WA

N

JL

. T

EU

KU

U

MA

R

JL

. D

AN

AU

T

OW

UT

I

JL

. P

AJ

AJ

AR

AN

Jl. Ki MAJA

Jl.

Ki M

AJA

JL

. T

EU

KU

U

MA

R

JL

. T

EU

KU

U

MA

RJ

L. T

EU

KU

U

MA

R

JL. U

RIP

SU

MA

HA

RJO

JL. URIP SUMAHARJO

SEGMEN I

SEGMEN II

KETERANGAN

LOKASI SURVEI SEGMEN I

LOKASI SURVEI SEGMEN II

BANGUNAN

REL KERETA API

(t) yang dilakukan selama beberapa kali putaran dalam kurun waktu tertentu,

dengan gambar denah sebagai berikut :

Gambar 1. Denah Lokasi Survei Segmen I dan Segmen II

1. Pencatatan arus lalu lintas kendaraan dilakukan saat jam sibuk dipagi hari

dan sore hari. Untuk pengumpulan data waktu tundaan dan panjang

antrian, waktu penelitian dilakukan pada saat jam sibuk (dimana terdapat

volume lalu lintas padat / maksimum), yakni dipagi hari( pukul 06.00 –

10.00 WIB) dan sore hari (Pukul 15.00 – 18.00 WIB). Pengambilan data

selama 2 hari dikarenakan 1 hari pengambilan data saat pagi dan 1 hari

pengambilan data saat sore.

2. Pengambilan data dilakukan pada waktu mulai memasuki jam sibuk

(peak hour) saat palang pintu kereta api dibuka dan ditutup.

Page 52: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

32

D. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei pada lokasi penelitian.

Untuk pengumpulan data waktu tundaan dan panjang antrian kendaraan

dibutuhkan surveyor untuk masing-masing titik pengamatan. Untuk surveyor

data waktu tundaan dibutuhkan 2 orang pada titik pengamatan, sedangkan

untuk surveyor panjang antrian kendaraan dibutuhkan 2 orang surveyor

lainnya.

Prosedur pengumpulan data waktu tundaan dan panjang antrian kendaraan

yaitu :

1. Survei Kondisi dan Geometrik Jalan

Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan data umum mengenai

kondisi dari geometrik jalan yang bersangkutan.

Data yang diperoleh dari survei ini adalah :

a) Informasi tentang geometri jalan

b) Awal ruas dan akhir dari survei ini harus jelas dan sesuai dengan ruas

yang ditetapkan pada survei lainnya.

c) Data yang diperoleh dicatat dalam formulir

2. Survei geometri dilakukan untuk mengetahui ukuran – ukuran penampang

melintang jalan, panjang ruas jalan, median jalan, bahu jalan, serta

berbagai fasilitas pelengkap yang ada, sehingga bisa didapatkan kapasitas

dari jalan yang diteliti. Survei ini dilakukan pada keadaan sangat sepi

Page 53: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

33

sehingga tidak mengganggu lalu – lintas dan menjamin keamanan

surveyor dari kecelakaan.

3. Titik pengamatan pertama pengumpulan data waktu tundaan yaitu di Jalan

Simpang Urip Sumoharjo – Kimaja, Jalan Kimaja – Simpang Urip

Sumaharjo, Jalan Urip Sumaharjo – Simpang Urip Sumaharjo, dan Jalan

Simpang Urip Sumaharjo – Urip Sumaharjo, dilakukan selama 5 kali saat

palang pintu kereta api dibuka dan 5 kali saat palang pintu kereta api

ditutup dengan bantuan 2 orang surveyor, untuk mengamati waktu tundaan

kendaraan digunakan bantuan stopwatch dan pemilihan moda yang akan

diamati lalu mengikuti moda kendaraan yang akan diamati, surveyor

mencatat waktu dari kendaraan yang melewati titik pengamatannya dan

langsung memberitahu kepada surveyor di titik pengamatan selanjutnya

dengan menggunakan handy talkie atau handphone.

4. Titik pengamatan kedua untuk mengamati panjang antrian kendaraan di

Jalan Simpang Urip Sumoharjo – Kimaja, Jalan Kimaja – Simpang Urip

Sumaharjo, Jalan Urip Sumaharjo – Simpang Urip Sumaharjo, dan Jalan

Simpang Urip Sumaharjo – Urip Sumaharjo dengan 2 orang surveyor,

penghitungan dilakukan 5 kali saat palang pintu kereta api dibuka dan

palang pintu kereta api ditutup, pengumpulan data ini menggunakan

meteran untuk mengukur panjang antrian kendaraan dan kamera video

untuk merekam kendaraan yang melintasi daerah tersebut jika diperlukan.

Sedangkan untuk data sekunder dilakukan dengan cara meminta data kepada

BPS Lampung.

Page 54: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

34

E. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan untuk memperlancar pelaksanaan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Formulir dan pulpen yang digunakan untuk mencatat data-data yang

diperlukan.

2. Stopwatch untuk menghitung waktu tundaan kendaraan.

3. Meteran dipergunakan untuk mengukur panjang antrian kendaraan.

4. Kamera digital digunakan untuk merekam kendaraan yang melintasi titik

pengamatan.

F. Metode Inventaris Data

Maksud dari tahap inventaris data itu sendiri adalah untuk mendapatkan data

yang dibutuhkan sebagai bahan masukan (input) untuk tahap analisis. Dalam

pengumpulan data penelitian yaitu :

Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya atau langsung dari lapangan dengan menggunakan kamera video

sebagai alat perekam, pengumpulan data primer dilakukan dengan cara

survey, seperti :

1. Data Geometri

2. Waktu Tundaan kendaraan

3. Panjang Antrian kendaraan

Page 55: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

35

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

Mulai

Data Sekunder

Data Primer

Ruas jalan :

1. Tundaan

2. Panjang Antrian

Rekapitulasi dari Tabulasi Data

(Metode MKJI 1997)

Output Analisis

Kesimpulan

Dan

Saran

Selesai

Jumlah penduduk dari BPS

Persiapan Penelitian

- Studi Kepustakaan

- Survei Pendahuluan

- Penetapan Lokasi

Penelitian

- Penentuan Waktu

Penelitian

- Ketepatan Metode

Survei

Page 56: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, maka diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terjadinya tundaan dan panjang antrian yang cukup besar yakni

didapatkan nilai tertinggi pada segmen I pukul 17:50 WIB yaitu dari arah

Jl. Simpang Urip Sumaharjo ke Jl. Kimaja 352 detik dengan panjang

antrian 258 meter, dan pada segmen II pukul 09:36 WIB yaitu dari arah Jl.

Kimaja ke Jl. Simpang Urip Sumaharjo 249 detik dengan panjang antrian

130 meter, sehingga mengakibatkan kemacetan yang akan menganggu

arus lalu lintas di Jl. Simpang Urip Sumaharjo-kimaja.

2. Saat pagi hari tundaan dan panjang antrian tertinggi yaitu berada di

segmen II, sedangkan saat sore hari tundaan dan panjang antrian tertinggi

yaitu berada di segmen I.

3. Apabila panjang antrian di Jl. Urip Sumaharjo melewati Jl. Pajajaran dan

yang ke arah Jl. Kimaja melewati jembatan maka akan terjadi kemacetan

yang cukup parah karena banyaknya Weaving atau Jalinan.

Page 57: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

72

B. Saran

Dari beberapa hasil analisa dan kesimpulan yang diperoleh menunjukkan

bahwa ruas Jl. Simpang Urip Sumaharjo-Kimaja merupakan ruas jalan yang

rawan akan kemacetan yang diakibatkan adanya lintasan kereta api, sehingga

muncul beberapa saran yang penulis berikan untuk mengatasi permasalahan

yang terjadi, diantaranya :

1. Diharapkan Pemda Lampung membuat Underpass di Jl. Urip Sumaharjo

guna menertibkan kendaraan yang melintas agar tidak terganggu saat

kereta api melintas yang mengakibatkan masalah kemacetan yang terjadi

di ruas jalan tersebut.

2. Untuk melakukan penelitian perlu adanya pemahaman terlebih dahulu

terhadap topik dan judul yang akan diteliti. Perlu dilakukan survei

pendahuluan yang benar, membaca banyak referensi dan memahami

penelitian dengan benar agar dalam pengolahan datanya tidak terjadi

kesalahan yang dapat menghambat penyelesaian penelitian dan

mendapatkan hasil yang benar pada penelitiannya.

3. Diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk studi kasus

kemacetan yang sama di lokasi yang berbeda sehingga dapat diketahui

nilai tundaan dan panjang antrian akibat penutupan palang pintu kereta

api di lokasi berbeda.

Page 58: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Departemen Pekerjaan

Umum

Anonim. (2003). Kota Lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Bandar

Lampung

Amal, A.S. (2003). Pengaruh Penutupan Pada Jalan Raya Malang-Surabaya KM.10.

Theses s-2 Universitas Dipenogoro. Semarang

Hadis, C.S. (2013). Hubungan Tundaan dan Panjang Antrian Terhadap Konsumsi

Bahan Bakar Akibat Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api (Studi

kasus perlintasan kereta api di surakarta). Universitas Sebelas

Maret. Surakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Persimpangan

Morlok, E.K. (1988). Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi. Erlangga.

Jakarta

Prayogo. (1999). Pengaruh Lama Penutupan Pintu Lintasan Kereta Api terhadap

Tundaan dan Panjang Antrian. Theses s-2 MSTT UGM. Yogyakarta

Sinalungga, B.D. (1999). Pembangunan Kota: Tinjauan Regional Dan Lokal.

Universitas Michigan. Amerika Serikat.

Page 59: ANALISIS TUNDAAN AKIBAT PENUTUPAN PALANG …digilib.unila.ac.id/24097/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering ... panjang

Suwardi, dkk. (2006). Analisis Lalu-lintas Pertemuan Jalan Raya Dengan Lintasan

Kereta Api Ledok Sari Di Surakarta. Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Surakarta

Soesilowati, E. (2008). Dampak Pertumbuhan Ekonomi Kota Seamarang Terhadap

Kemacetan Lalu Lintas Di Wilayah Pinggiran Dan Kebijakan yang

Ditempuhnya. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Tamin, O. Z. (1997)., Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB. Bandung