42
Anatomi Thoraks

Anatomi Thoraks

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anatomi Thoraks

Anatomi Thoraks

Page 2: Anatomi Thoraks

Dinding dada.• Tersusun dari tulang dan jaringan lunak. • tulang iga, columna vertebralis torakalis, sternum, tulang

clavicula dan scapula. • Jaringan lunak otot serta pembuluh darah terutama

pembuluh darah intrerkostalis dan torakalis interna.

Page 3: Anatomi Thoraks
Page 4: Anatomi Thoraks
Page 5: Anatomi Thoraks
Page 6: Anatomi Thoraks
Page 7: Anatomi Thoraks
Page 8: Anatomi Thoraks
Page 9: Anatomi Thoraks
Page 10: Anatomi Thoraks
Page 11: Anatomi Thoraks
Page 12: Anatomi Thoraks
Page 13: Anatomi Thoraks
Page 14: Anatomi Thoraks
Page 15: Anatomi Thoraks
Page 16: Anatomi Thoraks
Page 17: Anatomi Thoraks
Page 18: Anatomi Thoraks
Page 19: Anatomi Thoraks
Page 20: Anatomi Thoraks
Page 21: Anatomi Thoraks
Page 22: Anatomi Thoraks

Dasar torak• Dibentuk oleh otot diafragma yang dipersyarafi nervus

frenikus, lubang untuk jalan Aorta, Vana Cava Inferior serta esofagus

Isi rongga torak.• Rongga pleura kiri dan kanan berisi paru-paru. dibatasi oleh

pleura visceralis dan parietalis.• Rongga Mediastinum dan isinya terletak di tengah dada

anterior, medius, posterior dan superior.

Page 23: Anatomi Thoraks

ANATOMI RONGGA DADA / TORAK

• 1. Rongga dada kanan (cavum pleura kanan )• 2. Rongga dada kiri (cavum pleura kiri)• 3. Rongga dada tengah (mediastinum).

Page 24: Anatomi Thoraks

RONGGA MEDIASTINUM

1. Mediastinum superior • Atas : bidang yang dibentuk oleh Vth1, kosta 1 dan jugular

notch.• Bawah : Bidang yang dibentuk dari angulus sternal ke Vth4• Lateral : Pleura mediastinalis• Anterior : Manubrium sterni.• Posterior : Corpus Vth1 - 4

Page 25: Anatomi Thoraks

RONGGA MEDIASTINUM2. Mediastinum inferiora. Mediastinum Anterior batasnya :• · Anterior : Sternum • · Posterior : Pericardium • · Lateral : Pleura mediastinalis• · Superior : Plane of sternal angle• · Inferior : Diafragma.

b. Mediastinum Medium batasnya :• Anterior : Pericardium• · Posterior ; Pericardium• · Lateral : Pleura mediastinalis• · Superior : Plane of sternal angle• · Inferior : Diafragma

c. Mediastinum posterior, batasnya • Anterior : Pericardium• Posterior : Corpus VTh

5 – 12• Lateral : Pleura

mediastinalis• Superior : Plane of

sternal angle• Inferior : Diafragma.

Page 26: Anatomi Thoraks

ANATOMI PLEURA• Pleura selaput tipis yang membungkus paru – paru :• Pleura terdiri dari 2 lapis yaitu ;1. Pleura visceralis, melekat langsung pada paru –paru.2. Pleura parietalis, melekat pada dinding dada.

• Pleura visceralis dan parietalis tersebut kemudian bersatu membentuk kantong tertutup yang disebut rongga pleura (cavum pleura).

• Di dalam kantong terisi sedikit cairan pleura yang diproduksi oleh selaput tersebut

Page 27: Anatomi Thoraks
Page 28: Anatomi Thoraks
Page 29: Anatomi Thoraks
Page 30: Anatomi Thoraks
Page 31: Anatomi Thoraks
Page 32: Anatomi Thoraks
Page 33: Anatomi Thoraks
Page 34: Anatomi Thoraks

RONGGA PLEURA 1. Pneumotorak :• robekan pleura dan atau terbukanya dinding dada.• Dapat berupa pneumotorak yang tertutup dan terbuka atau menegang

(“tension pneumotorak”). • Kurang lebih 75 % trauma tusuk pneumotorak disertai hemotorak.• Pneumotorak menyebabkan paru kollaps, baik sebagian maupun

keseluruhan yang menyebabkan tergesernya isi rongga dada ke sisi lain. • Gejalanya sesak nafas progressif sampai sianosis dengan gejala syok.

2. Hemotoraks :• Adanya darah dalam rongga pleura. • Dibagi menjadi hemotorak ringan bila jumlah darah sampai 300 ml saja.

Hemotorak sedang bila jumlah darah sampai 800 ml dan hemotorak berat bila jumlah darah melebihi 800 ml.

• Gejal utamanya adalah syok hipovolemik .

Page 35: Anatomi Thoraks

RONGGA PLEURA :3. Kerusakan paru:• 75 % disebabkan oleh trauma torak ledakan. (“blast injury”) .

Perdarahan yang terjadi umumnya terperangkap dalam parenkim paru• Gejala klinis mengarah ke timbulnya distress nafas karena kekurangan

kemampuan ventilasi. Perdarahan yang timbul akan membawa akibat terjadinya hipotensi dan gejala syok.

4. Kerusakan trakea, bronkus dan sistem trakeobronkoalveolar.• Terjadi kebocoran jalan nafas yang umumnya melalui pleura atau bawah

kulit bawah dada sehingga menimbulkan emfisema subkutis.• Disebabkan oleh sebagian besar akibat trauma torak tumpul di daerah

sternum• Secara klinis leher membesar emfisematous dengan adanya krepitasi

pada dinding dada. Sesak nafas sering menyertai dan dapat timbul tension pneumotorak.

Page 36: Anatomi Thoraks

RONGGA PLEURA :

5. Kerusakan jaringan jantung dan perikardium.• · Gejala klinis akan cepat menunjukkan gejala syok hipovolemik

primer dan syok obstruktif primer. Bendungan vena di daerah leher merupakan tanda penyokong adanya tamponade ini. Juga akan nampak nadi paradoksal yaitu adanya penurunan nadi pada waktu inspirasi, yang menunjukkan adanya massa (cair) pada rongga pericardium yang tertutup.

• · Penyebab tersering adalah trauma torak tajam di daerah parasternal II – V yang menyebabkan penetrasi ke jantung. Penyebab lain adalah terjepitnya jantung oleh himpitan sternum pada trauma tumpul torak.

• · Melakukan fungsi perikardium yang mengalami tamponade dapat bertujuan diagnostik sekaligus langkah pengobatan dengan membuat dekompressi terhadap tamponadenya.

Page 37: Anatomi Thoraks

RONGGA PLEURA :

6. Kerusakan pada esofagus.• · Relatif jarang terjadi, menimbulkan nyeri terutama waktu

menelan dan dalam beberapa jam timbul febris. Muntah darah / hematemesis, suara serak, disfagia atau distress nafas.

• · Tanda klinis yang nampak umumnya berupa empisema sub kutis, syok dan keadaan umum pasien yang tidak nampak sehat. Sering dijumpai tanda “Hamman” yang berupa suara seperti mengunyah di daerah mediastinum atau jantung bila dilakukan auskultasi. Diagnosis dapat dibantu dengan melakukan esofagoram dengan menelan kontras.

Page 38: Anatomi Thoraks

RONGGA PLEURA :7. Kerusakan Ductus torasikus:• · Menimbulkan gejala chylotoraks. Gejala klinis ditimbulkan oleh

akumulasi chyle dalam rongga dada yang menimbulkan sesak nafas karena kollaps paru. Kejadian ini relatif jarang dan memerlukan pengelolaan yang lama dan cermat.

8. Kerusakan pada Diafragma :• · Disebabkan umumnya oleh trauma pada daerah abdomen, atau

luka tembus tajam kearah torakoabdominal.• · Akan menimbulkan herniasi organ perut. Kanan lebih jarang

dibandingkan kiri.• · Gejala klinis sering terlewatkan karena 30 % tidak memberikan

tanda yang khas. Sesak nafas sering nampak dan disertai tanda-tanda pneumotoraks atau gejala hemotoraks.

Page 39: Anatomi Thoraks

KOMPLIKASI TRAUMA TORAK1. Yang terkait dengan tidak stabilnya dinding dada :• · Nyeri berkepanjangan, meskipun luka sudah sembuh.

Mungkin karena callus atau jaringan parut yang menekan saraf interkostal. Terapi konservatif dengan anlgesik atau pelunak jaringan parut.

• · Osteomyelitis, dilakukan squesterisasi dan fiksasi.• · Retensi sputum, karena batuk tidak adequat dan dapat

menimbulkan pneumoni. Diperlukan pemberian mukolitik.

Page 40: Anatomi Thoraks

KOMPLIKASI TRAUMA TORAK2. Yang terkait dengan perlukaan dan memar paru:• Infiltrat paru dan efusi pleura WSD untuk waktu yang lama.• Empiema WSD dan antibiotik.• Pneumoni distress pernafasan berkelanjutan respirator.• Fistel bronkopleural kolaps paru yang tidak membaik

torakotomi eksploratif dan penutupan fistelnya.• Chylotoraks lambat.

Page 41: Anatomi Thoraks

KOMPLIKASI TRAUMA TORAK3. Komplikasi lain di luar paru dan pleura :• Mediastinitis sering fatal, nanah (+) drainase mediastinum.• Fistel esofagus, dapat ke mediastinum mediastinitis atau ke

pleura empiema atau efusi pleua tutup fistel.• Hernia diafragmatika lambat, memerlukan koreksi bedah.• Kelainan jantung, pada luka tembus dan trauma tajam

pembedahan jantung terbuka.

Page 42: Anatomi Thoraks

TERIMA KASIH