27
TUGAS FINAL PRINSIP-PRINSIP ILMU EKONOMI EKONOMI MAKRO OLEH : ANDI PUTRIANISA NURFADILAH P1000215007 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

TUGAS FINALPRINSIP-PRINSIP ILMU EKONOMI

EKONOMI MAKRO

OLEH :

ANDI PUTRIANISA NURFADILAHP1000215007

PROGRAM STUDI AGRIBISNISPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

Page 2: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

2015Konsep Utama Ekonomi Makro

Ekonomi Makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara

keseluruhan. Makro-ekonomi untuk menjelaskan perubahan ekonomi yang

mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan dan pasar. Makroekonomi dapat

digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi tujuan kebijakan

seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian

neraca berkelanjutan.

Meskipun ekonomi makro merupakan bidang kajian ata pembelajaran yang

luas, ada dua bidang penelitian yang mencirikan disiplin ini, kegiatan untuk

mempelajari penyebab dan efek dari fluktuasi jangka pendek penerimaan negara

(siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor-faktor penentu

pertumbuhan ekonomi jangka panjang (meningkatkan pendapatan Nasional).

Model ekonomi makro yang ada dan ada prediksi yang jamak digunakan oleh

pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar untuk membantu dalam

pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.

Makro-ekonomi mencakup berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada

tiga topik utama untuk penelitian ekonomi makro. Teori fenomena makro-

ekonomi biasanya terhubung ke output, pengangguran dan inflasi. Melampaui

teori makro-ekonomi, topik ini juga sangat penting bagi semua pelaku ekonomi,

termasuk pekerja, konsumen dan produsen.

Ada tiga model dalam ekonomi makro yaitu

1. Sangat Jangka Panjang Model : domain dari teori pertumbuhan berfokus

pada pertumbuhan kapasitas produksi ekonomi

2. Jangka Panjang Model : snapshot dari model jangka yang sangat panjang ,

di mana modal dan teknologi yang sebagian besar tetap. Tingkat diberikan

modal dan teknologi menentukan tingkat output potensial. Output adalah

tetap , tetapi harga ditentukan oleh perubahan AD

Page 3: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

3. Jangka Pendek Model : teori siklus bisnis. Perubahan AD menentukan

berapa banyak dari kapasitas produktif digunakan dan tingkat output dan

pengangguran. Harga yang tetap dalam periode ini , tetapi output adalah

variabel

Output atau keluaran nasional adalah nilai total seluruh produksi negara

pada periode yang berwenang. Yang semuanya diproduksi dan dijual

menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu, output dan pendapatan biasanya

dianggap setara, dan dua istilah yang sering digunakan secara bergantian ternyata.

Output dapat diukur sebagai jumlah pendapatan, atau, bisa dilihat dari segi

produksi dan diukur sebagai total nilai barang dan jasa atau bisa juga dari jumlah

semua nilai tambah di dalam negeri.

Output atau keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan Produk

Domestik Bruto (PDB) atau salah satu rekening nasional. Ekonom yang tertarik

kenaikan jangka panjang dalam output akan mempelajari pertumbuhan ekonomi.

Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP), dalam

pengertiannya menurut definisi para ahli mengatakan bahwapengertian Produk

Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP) adalah jumlah

produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi pada suatu

daerah di saat tertentu. Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan alat pengukur

dari pertumbuhan ekonomi dimana alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah

PDB, PDB perkapita dan Pendapatan per jam Kerja.

Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP) tidak

mempertimbangkan kebangsaan perusahaan atau warga negara yang

menghasilkan barang atau jasa negara tersebut. GDP dihitung berdasarkan nilai

barang dan jasa yang dihasilkan oleh   warga negara yang berdomisili di negara

tersebut, baik pribumi maupun warga negara asing.

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai

tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu

wilayah. Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan dari kombinasi faktor produksi dan

bahan baku dalam proses produksi. Penghitungan nilai tambah adalah nilai produksi

(output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup komponen-

Page 4: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

komponen pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan),

penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jadi dengan menjumlahkan nlai tambah bruto

dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi,

akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.

Produk Nasional Bruto (PNB) atau yang dalam bahasa inggris Gross

National Product (GNP) adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihitung

dalam pendapatan nasional hanya barang- barang dan jasa-jasa yang diproduksi

atau dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang dihasilkan warga negara sendiri

baik yang berada di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri selama suatu

periode (biasanya satu tahun).

Page 5: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Mengukur Kegiatan Ekonomi

Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP), dalam

pengertiannya menurut definisi para ahli mengatakan bahwa pengertian Produk

Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP) adalahjumlah

produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi pada suatu

daerah di saat tertentu. Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan alat pengukur

dari pertumbuhan ekonomi dimana alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah

PDB, PDB perkapita dan Pendapatan per jam Kerja. Sebagai alat pengukur

dalam pertumbuhan ekonomi PDB memiliki rumus dalam mencari PDB

PDB juga memiliki empat komponen sebagai berikut

Komponen-Komponen Produk Domestik Bruto

a. Konsumsi rumah tangga

b. Investasi

c. Konsumsi pemerintah

d. Ekspor bersih, yang merupakan selisih dari total ekspor dan impor. 

Rumus Mencari PDB

Berdasarkan komponen-komponen tersebut, maka dirumuskan seperti

dibawah ini..

PDB = C + I + G + (X-M)

Keterangan : 

C : Konsumsi rumah tangga

I  : Investasi

G : Konsumsi pemerintah 

X : Ekspor 

M : Impor 

Dari rumus tersebut, dapat dijelaskan bahwa apabila konsumsi bertambah

makan akan berpengaruh pada PDB yang akan meningkat pula. Begitu juga

dengan Investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih apabila mengalami

peningkatan maka jumlah PDB akan meningkat, hal ini dikarenakan komponen-

Page 6: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

komponen tersebut berada dalam satu fungsi linier. Oleh karena itu, setiap negara

selalu berusaha untuk meningkatkan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah,

dan nilai ekspor bersih.  Secara kasar PDB dapat dijadikan ukuran kesejahteraan

ekonomi suatu negara, akan tetapi ukuran ini tidak terlalu tepat. Mengapa

dikatakan tidak tepat karena jika hanya melihat PDB, perhitungan tersebut masih

mengabaikan faktor jumlah penduduk.  Pendapatan pribadi berkorelasi positif

terhadap besarnya nilai konsumsi. Naiknya pendapatan akan meningkatkan nilai

komsumsi rumah tangga. Ketika komsumsi rumah tangga naik, maka GDP

cenderung naik. Hal ini menjelaskan bahwa peningkatan GDP dapat terjadi ketika

pendapat pribadi naik.

Investasi dipengaruhi oleh tingkat pengembalian modal dan tingkat bunga.

Para pemilik modal akan berinvestasi jika tingkat pengembalian modal lebih besar

daripada tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan investasi

menjadi tidak menarik atau tidak menguntungkan. Ketika tingkat bunga tinggi

sebagian modal digunakan untuk mencari keuntungan dari tingkat bunga melalui

deposito atau tabungan. Tingkat bunga tinggi pada akhir akan mengurangi jumlah

modal yang diinvestasikan. Jika pengeluaran investasi berkurang, maka GDP

cenderung menurun. Hal ini menjelaskan bahwa ketika tingkat bunga tinggi, dan

deposito lebih menarik bagi para investor, maka GDP akan cenderung turun .

Pembelian pemerintah adalah nilai barang dan jasa yang dibeli oleh

pemerintah pusat dan daerah. Contoh pembelian pemerintah adalah pembelian

peralatan militer, pembangunan sarana umum, jalan, gaji pegawai dan jasa yang

diberikan oleh pemerintah. Pengeluaran pemerintah dipengaruhi oleh pendapatan

pemerintah dari pajak dan pendapatan bukan pajak, seperti perusahaan milik

pemerintah. Jika pengeluaran pemerintah turun, maka GDP cenderung turun. Hal

ini menjelaskan bahwa jika pendapatan pemerintah naik dan pembelian juga naik

maka nilai GDP akan naik.

Karena salah satu pendapatan pemerintah adalah pajak, dan  jika

pendapatan dari pajak naik, kemudian pemerintah membelanjakan pandapatan

dari pajak ini, maka naiknya pajak akan cenderung meningkatkam GDP.

Page 7: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

PDB Nominal dan Riil

PDB yang mengukur nilai output yang dihasilkan berdasarkan harga –

harga yang berlaku pada waktu output tersebut diproduksi. Nilai ini bisa berubah

setiap saat, baik karena ada perubahan dalam jumlah barang dan jasa atau ada

perubahan dalam harga barang dan jasa tersebut. Pada intinya PDB  Nominal

mennggunakan harga saat ini untuk menilai produksi barang dan jasa dalam

perekonomian. Seiring waktu, tingkat umum harga naik karena inflasi, yang

menyebabkan peningkatan PDB nominal bahkan jika volume barang dan jasa

yang dihasilkan tidak berubah.

PDB Riil mengukur nilai output dalam dua tahun atau lebih yang berbeda

dengan menilai barang dan jasa disesuaikan dengan inflasi. Secara khusus, para

ekonom ingin mengukur jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh

perekonomian yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga barang dan jasaa.

PDB Riil menjawab satu pertanyaan hipotesis, yakni berapa nilai barang dan jasa

yang diproduksi pada tahun ini jika kita menilai barang dan jasa tersebut dengan

harga yang berlaku pada tahun tertentu pada masa lampau.

            PDB Riil menunjukan bagaimana produksi barang dan jasa keseluruhan

dalam perekonomian seiring berjalannya waktu dengan mengevaluasi produksi

masa sekarang menggunakan harga-harga yang ditetapkan di masa lampau. PDB

Riil cocok untuk digunakan sebagai alat ukur kesejahteraan, karena

mencerminkan kemampuan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan orang-orang.

Page 8: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Tabungan dan Investasi

Dalam masyarakat kita, mungkin istilah tabungan masih diartikan sama

dengan investasi. Padahal keduanya jelas sangat berbeda. Kali ini saya mau bahas

beda investasi dengan tabungan. pertama-tama sebaiknya kita harus paham

dengan definisi investasi dan tabungan. Investasi adalah segala macam usaha yang

dilakukan seseorang untuk menambah nilai dari aset-aset yang telah dimiliki.

Sedangkan Tabungan ialah sebagian hasil pendapatan yang disimpan atau

disisihkan untuk kepentingan masa mendatang atau bukan kepentingan sekarang.

ini dia perbedaannya.

Tabungan :

Lebih banyak diperuntukkan untuk jangka pendek atau berjaga-jaga

pertumbuhan nilai aset sangat lambat

minim resiko/hampir tidak beresiko apapun

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan

adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat

tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan

/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Kategori barang-barang konsumsi

Barang yang tidak tahan lama (non-durable goods),  barang yang

berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu / beberapa kali penggunaan,

seperti sabun. Karena barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli maka

strategi yang sesuai adalah menyediakan dibanyak tempat. Barang tahan

lama (durable goods), barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun

sudah digunakan beberapa kali: lemari es, pakaian. Produk tahan lama biasanya

memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi. Jasa (service), produk

yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan mudah habis. Akibatnya produk ini

memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan

penyesuaian yang lebih tinggi.

Page 9: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun

kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk

memenuhi kebutuhannya. Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas

konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka

pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari

pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan

mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui

beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan

pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian ,

masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan

menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan

untuk konsumsi. Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari

kebutuhan konsumsi akan mempunyai kesempatan untuk menabung Dalam

perekonomian sederhana Pendapatan Nasional akan digunakan untuk : Konsumsi

dan Tabungan

Maka jika dirumuskan :

Y = C + S

Y = Yield (pendapatan)

C = Consumption( konsumsi)

S = Saving (tabunga)

Faktor yang mempengaruhi tabungan ; pendapatan, tingkat bunga, motif berjaga-

jaga.

Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk

kegiatan ekonomi menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan

mendapatkan keuntungan. Jika tabungan besar, maka akan digunakan untuk

kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa (produksi). Tabungan akan

digunakan untuk investasi.

Page 10: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Investasi mempunyai dampak sangat besar terhadap bertambahnya

pendapatan nasional. Bila dirumuskan :

Y = C + S

Y = C + I

Sehingga I = S

Y(yield) : pendapatan

C(consumption): konsumsi

S(saving : tabungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengusaha untuk melakukan investasi :

a) Tingkat bunga kredit

b) Jumlah permintaan barang/jasa

c) Perkembangan teknologi

d) Pajak Perseroan (perusahaan)

e) Biaya produksi

f) Kebijakan investasi & stabilitas politik

Konsumsi, pendapatan dan tabungan hubungannya sangat erat. Menurut pendapat

JM Keyness dikenal dengan psychological Consumption membahas tingkah laku

masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

Pendapat JM Keyness sebagai berikut :

a) Jika pendapatan naik, maka konsumsi akan naik, tetapi tidak sebanyak kenaikan

pendapatan

b) Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan

c) Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi dan tabungan.

2. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

a. Fungsi konsumsi

Fungsi Konsumsi menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan

nasional kedalam bentuk persamaan digunakan beberapa asumsi sebagai berikut :

·         Jika Y = 0 masyarakat tetap akan melakukan pengeluaran konsumsi minimum

(otonom)

·         Pengeluaran konsumsi tergantung dari besar kecilnya pendapatan

Page 11: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

·         Jika terjadi kenaikan pendapatan, maka konsumsi meningkat dengan jumlah

yang lebih kecil dibanding kenaikan pendapatan.

·         Proporsi kenaikan pendapatan yang akan dikonsumsi adalah tetap. Proporsi ini

disebut “Marginal Propensity to Consume” (MPC)

Berdasarkan asumsi persamaan linier pengeluaran konsumsi dirumuskan :

C = a + bY

Yang menunjukkan bahwa :

Y = Pendapatan (income)

C = konsumsi

a = konstanta, besarnya konsumsi saat tidak ada pendapatan ( sama dengan nol)

disebut konsumsi otonom.

b = tambahan melakukan konsumsi bila ada tambahan pendapatan, disebut hasrat

konsumsi marginal, merupakan perbandingan antara perubahan pengeluaran

konsumsi dan perubahan pendapatan.

Untuk menghitung besar a dirumuskan a = (APC – MPC) Y

Dimana :

APC : average propencity to consume, rata-rata hasrat mengkonsumsi dengan

membandingkan antara besarnya konsumsi dengan pendapatan itu sendiri.

APC = C/Y

Untuk menghitung b Secara matematis dirumuskan :

MPC= ∆C/∆Y

(MPC = marginal propensity to consume) 

b. Fungsi Tabungan

Fungsi tabungan menjelaskan antara tabungan dengan pendapatan diperoleh dari

persamaan antara pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi masyarakat

ditambah dengan tabungan masyarakat. Jadi ,

Y = C + S

S = Y- C

Page 12: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Padahal C = a +by maka,

C = Y - (a+by)

C = Y – a – by

C = -a + y – by

C = -a + y – by

C = -a + (1-b)y

Jadi fungsi tabungan =

S = -a + (1-b)y atau S =+(1-b) - a

Keterangan :

S = tabungan nasional

(1-b)=MPS (marginal Propensity Save) hasrat marginal menabung ), yaitu

besarnya tambahan tabungan yang disebabkan oleh bertambahnya pendapatan.

(1-b) hasrat untuk menabung marjinal ( (MPS= marginal propensity to save

Secara matematis MPS =

MPS= ∆S/∆Y

a = pengeluaran konsumsi otonom /pengeluaran apabila pendapatan sama dengan

nol.

S = + (1-b)Y-a

S = Y – C

S = Y – Ca + b

atau MPS = 1 - MPC, sebab MPC + MPS = 1

Karena (b) + (1-b) = 1 maka MPC + MPS = 1

c. Besarnya titik keseimbangan BEP atau break Even income (BEI)

Tingkat BEP adalah tingkat dimana besarnya pendapatan sama dengan besarnya

pengeluaran untuk konsumsi.

Y = C atau Y-C = 0

d. Hubungan antara MPC dengan MPS dinyatakan berikut :

 MPC +MPS = 1 atau MPC= 1-MPS atau MPS = 1 - MPC

Page 13: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Siklus Bisnis Dan Multiplier

Siklus bisnis artinya fluktuasi dalam total output nasional, employment,

pendapatan yang umumnya terjadi pada 2 sampai 10 tahun, yang ditandai oleh

kontraksi atau ekspansi dalam sektor-sektor ekonomi

Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan antara

tingkat harga agregat dengan jumlah ouput yang diminta. Dengan kata lain, kurva

permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang

pada setiap tingkat harga. Persamaan Kuantitas sebagai Permintaan Agregat Teori

kuantitas menyatakan MV=PY, di mana M adalah jumlah uang yang beredar, V

adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan y adalah jumlah output. Jika

perputaran uang adlah konstan, maka persamaan ini menyatakan bahwa jumlah

uang yang beredar menentukan nilai nominal output, yang pada akhirnya

merupakan produk dari tingkat harga dan jumlah output. Persamaan kuantitas bisa

di tulis kembali dalam bentuk penawaran dan permintaan untuk keseimbangan

uang riil M/P sama dengan permintaan (M/P)d dan bahwa permintaan adalah

proporsional terhadap output Y. Perputaran uang V adalah sisi lain dari parameter

permintaan uang K. Asumsi perutaran uang konstan sama dengan asumsi bahwa

permintaan untuk keseimbangan uang riil untuk tiap satuan output adalah konstan.

Pergeseran kurva AD

Pergeseran Kurva Permintaan Agregat Kurva permintaan agregat dibuat

untuk nilai dari jumlah uang yang beredar yang tetap. Dengan kata lain, kurva

tersebut menyatakan kombinasi yang memungkinkan dari P dan Y untuk nilai M

tertentu. Jika jumlah uang yang beredar berubah, maka kombinasi yang mungkin

dari P dan Y berubah, yang berarti kurva permintaan agregat bergeser.

Faktor-faktor penyebab:

1. kebijakan fiskal

pengeluaran

pemerintah dan pajak

Page 14: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

2. kebijakan moneter----

money supply

- pengeluaran

otonomous: investasi,

konsumsi, net ekspor

Model Multiplier Dasar

1. Model multipier menyediakan cara sederhana untuk memahami dampak dari

permintaan agregat pada tingkat output. Dalam pendekatan paling sederhana,

konsumsi rumah tangga adalah fungsi pendapatan setelah pajak dimana investasi

tetap. Keinginan orang untuk mengkonsumsi dan keinginan perusahaan

berinvestasi diseimbangkan dengan penyesuaian output. Tingkat ekuilibrium

output nasional harus berada di perpotongan skedul tabungan dan investasi, yaitu

SS dan II. Kita juga dapat melihatnya dengan menggunakan pendapatan

pengeluaran output, dimana ekuilibrium terdapat di perpotongan skedul konsumsi

dan investasi, C + I, dengan garis 45 derajat.

B. Kebijakan Fiskal pada Model Multiplier

2. Analiasa kebijakan fiskal menguraikan model multiplier Keynesian. Ia

menunjukkan peningkatan dalam pembelian pemerintah., dengan pajak dan

investasi tidak berubah, mempunyai efek perluasan pada ekonomi seperti

investasi. Skedul C + I + G bergeser ke atas ke perpotongan ekuilibrium yang

lebih tinggi dengan garis 45 derajat.

3. Penurunan pajak, dengan investasi dan pembelian pemerintah tidak berubah,

meningkatkan tingkat ekuilibrium output nasional. Skedul CC yang digambarkan

terhadap GDP digeser ke atas dan ke kiri oleh perpotongan pajak. Namun karena

tambahan pendapatan setelah pajak sebagian akan ditabung, maka peningkatan

dollar pada konsumsi tidak sebesar peningkatan pendapatan setelah pajak,

sehingga multiplier pajak lebih kecil dari multiplier pengeluaran pemerintah.

4. Menggunakan teknik statistik dan teori ekonomi makro, para ahli ekonomi

telah mengembangkan model realistis untuk memperkirakan multiplier

pengeluaran. Untuk pendekatan umum, multiplier cenderung antara satu dan satu

setengah untuk periode hingga empat tahun.

Page 15: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Efek Perpajakan Dalam PerekonomianPajak merupakan suatu pungutan yang dipaksakan oleh pemerintah untuk

berbagai tujuan, misalnya untuk membiayai penyediaan barang dan jasa publik, untuk mengatur perekonomian, dapat juga mengatur konsumsi masyarakat. Karena sifatnya yang dipaksakan tersebut maka pajak akan mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat atau seseorang. Pajak merupakan suatu pungutan yang dipaksakan oleh pemerintah untuk berbagai tujuan, misalnya untuk membiayai penyediaan barang dan jasa publik, untuk mengatur perekonomian, dapat juga mengatur konsumsi masyarakat. Karena sifatnya yang dipaksakan tersebut maka pajak akan mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat atau seseorang.

Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat penting dalam menopang pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri. Besar-kecilnya pajak akan menentukan kapasitas anggaran negara, baik untuk pembiayaan pembangunan maupun anggaran rutin. Pajak sebagai instrumen fiskal yang merupakan penerimaan negara kemudian menjadi suatu investasi pemerintah dan digunakan untuk memenuhi kemakmuran rakyat.Dampak Ekonomi

Kebijakan perpajakan yang baik ikut menentukan jalannya perekomian di suatu negara. Dijelaskan bahwa tarif pajak yang tinggi akan menurunkan investasi yang otomatis menekan pertumbuhan ekonomi dan berdampak mengecilnya penerimaan pajak. Tarif pajak yang relatif kecil akan berdampak sebaliknya, investasi melaju, pertumbuhan ekonomi membaik, dan penerimaan negara membesar. Jadi, jelas setiap kebijakan perpajakan memiliki dampak ekonomi makro dan aspek sosial lainnya.

Kajian perpajakan yang lebih mendalam dan terperinci meliputi tidak saja pemahaman aturan perundang-undangan, tetapi juga membuat landasan teori ekonomi perpajakan. Pentingnya alokasi pembiayaan pengeluaran pemerintah yang efisien dan distribusi yang adil merata menjadi kajian menarik yang dapat ditemukan dalam buku ini.

Demikian juga mengenai pentingnya peranan pajak dalam ilmu ekonomi aspek ekonomi makro. Lebih jauh lagi, dalam era desentralisasi fiskal, posisi pajak sebagai transfer dana perimbangan memegang peranan sentral dalam pembangunan dan kesejahteraan daerah.

Page 16: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Kebijakan Ekonomi Makro (Kebijakan Fiskal)

Kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara

untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, dan mendorong usaha

pembangunan nasional. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu

kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan

ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan

keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya

tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur

dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional

yang seimbang.

Kebijakan moneter dapat dilakukan oleh pemerintah dan Bank Sentral

dengan cara langsung atau tidak langsung:

Kebijakan moneter langsung yaitu pemerintah langsung campur tangan dalam

hal peredaran uang atau kredit perbankan.

Kebijakan moneter tidak langsung dilakukan oleh Bank sentral dengan cara

mempengaruhi kemampuan bank-bank umum dalam memberikan kredit.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara

menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu :

Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy

Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar

Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy

Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar.

Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

Page 17: Andi Putrianisa Nurfadilah_P1000215007 (Tugas Final Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi)

Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk

mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa

pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang

bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan

jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran

dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah

dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:

Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi

Pola persebaran sumber daya

Distribusi pendapatan

Dengan kebijaksanaan fiskalnya pemerintah dapat mengusahakan

terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti

keadaan dimana banyak pengangguran , inflasi , neraca pembayaran internasionla

yang terus menerus defisit dan sebagainya.

Ada analisis yang dipakai dalam kebijakan fiscal

1.      Analisis kebijaksanaan fiskal dalam sistem perpajakan yang sederhana.

Dengan adanya tindakan fiskal pemerintah, pengeluaran masyarakata untuk

konsumsi tidak lagi secara langsung ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan

nasional, akan tetapi oleh tinggi rendahnya pendapatan yang siap untuk di

belanjakan atau disposable income

2.      Analisis kebijaksanaan fiscal dalam system perpajakan yang Built-in

Flexible

Yang dimaksud dengan system perpajakan yang built-in flexible adalah system

pemungutan pajak pendapatan, maksudnya adalah  untuk meratakan distribusi

pendapatan agar tidak terjadi ketegangan – ketegangan social. Dikatakan flexible

karena mengikuti pendapatan, apabila pendapatan besar maka jumlah pajak yang

di bayar besar dan begitu sebaliknya.