22
FARMAKOLOGI OBAT ANESTESI Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Akhmad Ridconi

Anestesi Umum

  • Upload
    deap27

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmako

Citation preview

Page 1: Anestesi Umum

FARMAKOLOGI OBAT ANESTESI

Bagian Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Semarang

Akhmad Ridconi

Page 2: Anestesi Umum
Page 3: Anestesi Umum

TOTAL INTRAVENOUS TOTAL INTRAVENOUS ANESTHESIA (TIVA)ANESTHESIA (TIVA)

PendahuluanPendahuluan• Ada berbagai macam cara pilihan anestesi 70% - 75% GA

• Keamanan dan kenyamanan pasien penting.

• Faktor-faktor :• Umur• Status fisik• Posisi pembedahan• Ketrampilan & kebutuhan dokter bedah• Ketrampilan & pengalaman dokter anestesi.

• Total Intravenous Anesthesia cukup sering digunakan.

Page 4: Anestesi Umum

Total Intravenous Anesthesia (TIVA)Total Intravenous Anesthesia (TIVA)• Teknik anestesi induksi dan pemeliharaan dgn obat anestesi iv.

• Pernafasan cenderung spontan kedalaman harus tepat.

• Populer mulai 1970-an : non barbiturat propofol.

• Dapat untuk GA, sedasi pada RA, kombinasi dengan obat inhalasi.

• Sering pada ambulatory patients. Peralatan resusitasi harus siap.

• Golongan obat anestesi IV :

1. Untuk induksi anestesi (gol. Barbiturat)

2. Sendiri/kombinasi neurolepanalgesia, dissosiasi, sedativa.

• Obat yang sering digunakan : thiopental, propofol, ketamin,

midazolam, diazepam, opioid kerja singkat.

Page 5: Anestesi Umum

Thiopental/Pentotal/Thiopental/Pentotal/ThiopentoneThiopentone

• Barbiturat kerja sangat singkat, serbuk, bau belerang, pH 10-11.

• Onset 30 – 40 dtk, masa kerja 20 –30 mnt. Jika masuk arteri

vasokonstriksi, nekrosis jaringan test dose 25 – 50 mg.

• Efek : sedasi, hipnosis, anestesi, depresi nafas dosis & kecepatan.

Anti konvulsan, brain protection, aliran darah otak, tek. LCS,

TIK, anti analgesi.

• Dosis : 3 – 5 mg/kgBB individual (obat premed., penyakit, usia)

• Metabolisme utama di hepar, sangat lambat (10% - 16% per jam), 1%

keluar lewat urine tanpa perubahan.

• Pemecahan di hepar cepat cepat sadar.

Page 6: Anestesi Umum

Propofol• Gol. Alkilfenol, tak larut dalam air, emulsi lemak (1% air, 10% minyak

kedelai, 1,3% fosfatida telur, 2,5% gliserol) nyeri suntikan. pH netral.

• Dosis : Induksi : 1,5 – 3 mg/kbBB bolus, rumatan 4 – 12 mg/kgBB/jam.

Sedasi : 0,2 mg/kgBB bolus, kontinyu 1 mg/kgBB/jam.

Usia 55 th. ke atas dosis diturunkan, wanita hamil dan anak-

anak tidak dianjurkan.

• Sifat lipofilik tinggi, waktu paruh 2,5 menit, kadar plasma cepat turun.

• Metabolisme : hepar, paru, ginjal. Ekskresi lewat urin (88%), tinja (3%).

• Efek : aliran darah otak , TIK, vol. tidal, LJ sedikit berubah, TD.

Pengaruh thd. TGI, hati & ginjal (-), reaksi hipersensitivitas (-)

Page 7: Anestesi Umum

KetaminKetamin• Derivat phenicyclidine, larut dalam air, jernih, pH 3,5 – 5,5, non barbiturat.

• Anestesia cepat, analgesia dalam, dissosiative anesthesia.

• Dosis : Induksi : 1 – 2 mg/kgBB IV, pemeliharaan 0,5 mg/kgBB IV.

• Onset : 30 detik IV, 5 – 8 menit IM.

• Dimetabolisme hampir di seluruh tubuh, sedikit yang keluar lewat urin.

• Metabolisme utama di hepar, kelarutan dlm lemak tinggi. Norketamin

metabolit aktif.

• Efek : TD, CO, LJ, TD arteri paru, kebutuhan O2 jantung,

vasokonstriksi PD tepi, tekanan LCS, TIO, histamin release (-),

depresi nafas minimal, tonus otot .

• Pemulihan lambat & bertahap : mimpi buruk, suara & gerak tak teratur

benzodiazepin.

Page 8: Anestesi Umum

MidazolamMidazolam• Agonis benzodiazepin, sifat ansiolitik, sedatif, antikonvulsif, amnesia

anterograd.

• Potensi 1,5 – 2 kali diazepam, larut dlm air, pH 3,5, stabil dlm 24 jam.

• Reseptor benzodiazepin spesifik di korteks, hipokampus & serebelum.

• 95% terikat protein plasma, sisanya fraksi bebas.

• Dosis : 0,3 mg/kgBB induksi.

0,05 – 0,1 mg/kgBB rasa mengantuk & amnesia.

• Efek : IV setelah 2 – 3 mnt., IM setelah 5 mnt., rektal 16 mnt.

Depresi ringan tahanan vaskuler sistemik & curah jantung.

LJ tak berubah. Dosis besar/narkotik hemodinamik

terganggu.

Depresi ringan TV, nafas, sensitivitas CO2.

• Absorbsi cepat, eliminasi tergantung biotransformasi hepatik.

Page 9: Anestesi Umum

DiazepamDiazepam• Benzodiazepin, khasiat transquilizer.

• Nyeri suntikan tromboflebitis suntikkan pada vena besar, encerkan.

• Dosis : Induksi : 0,2 – 1 mg/kgBB.

• Efek : SSP bervariasi, pelemas otot ringan, amnesia anterograd, thd.

jantung minimal, hipotensi jarang, depresi nafas ringan dpt

terjadi.

Hiccup, batuk, disritmia jarang terjadi.

Page 10: Anestesi Umum

FentanilFentanil• Opioid agonis poten, turunan fenilpiperidin.• Potensi analgesik : 75 – 125 x morfin, 750 – 1250 x pethidin.• Dosis : 1 – 2 g/kgBB IV analgesia anestesia balans.

2 – 10 g/kgBB IV mencegah/mengurangi gejolak KV pd. intubasi & perubahan stimulasi

bedah. 50 – 150 g/kgBB IV tunggal surgical anesthesia.

• Onset 30 dtk., puncak 5 mnt. turun dalam 20 mnt. Mudah lewat sawar otak. Waktu paruh 189 – 219 mnt.

• Metabolisme : hepar dealkilasi, hidroksilasi & hidrolisa amida mjd norfentanil & desproprionilnorfentanil.

• Ekskresi : empedu dan urin, 8% dlm bentuk asli.• Efek : ketergantungan, euforia, analgesi kuat, perlambatan EKG, mual

dan muntah, miosis, thd KV minimal, LJ dpt , depresi nafas, kekakuan otot rangka, tek. Intrabilier , aksi kolinergik kuat, histamin release (-).

Page 11: Anestesi Umum
Page 12: Anestesi Umum
Page 13: Anestesi Umum
Page 14: Anestesi Umum

Perbedaan Blokade Depolarisasi dan Non-depolarisasi

Pelumpuh otot Depolarisasi

- Bekerja seperti Ach (Agonis reseptor Ach)

- Tidak dimetabolisme oleh asetilkolinesterase, tetapi oleh pseudocholinesterase

- Membuka kanal ionsegera menutuptidak terjadi repolarisasi resting stateblok fase 1

Pelumpuh otot Non-Depolarisasi

- Kompetitif antagonis

- Tidak membuka kanal ion

- Kecuali mivacurium, reversal ditentukan oleh redistribusi, metabolisme, ekskresi oleh tubuh,dan pemberian obat reversal

Page 15: Anestesi Umum
Page 16: Anestesi Umum

1. Succinyl Choline

- Gabungan dari 2 molekul asetilkolin

- onset 30-60 detik, durasi < 10menit

- Metabolisme oleh pseudocholinesterase

- Durasi memanjang karena metabolisme abnormal

- Dosis 1-1,5mg/kgBB, dosis ulangan 10mg.

Efek Samping:

- Menurunnya atau meningkatnya HR dan BP

- Fasikulasi

- Myalgia post op

- Meningkatkan tekanan intragaster, intraokuler dan intrakranial

- Malignant hyperthermia

- Myoklonus pada pasien myotonia

Page 17: Anestesi Umum
Page 18: Anestesi Umum

2. TUBOCURARINE

-Berbentuk monokuartener dengan kelompok amin tersier

-Eliminasi 50% di ginjal, 10% bilier

-Dosis intubasi: 0,5-0.6 mg/kgBB

-Dosis relaksasi durante op awal 0,15mg/kgBB dilanjutkan 0,05mg/kgBB

-Efek Samping: hipotensi,takikardi, spasme bronkus

3. METOCURINE

-Derivat tubocurarine biskuatener

-Ekskresi 50% oleh ginjal, <5%oleh bilier

-Dosis intubasi 0,3mg/kgBB

-Dosis relaksasi durante op awal 0,08mg/kgBB dilanjutkan 0,03mg/kgBB

-Efek samping = tubocurarine

Page 19: Anestesi Umum

4. ATRACURIUM

- Kelompok quartener dengan struktur benzyl isoqinoline

- Metabolisme dan ekskresi tergantung dari fungsi hepar dan ginjal

- 2 proses metabolisme : hidrolisis ester dan eliminasi Hofmann

- Dosis intubasi : 0,5mg/kgBB0,25mg/kgBB0,1mg/kgBB

- Efek samping : histamin release (<tubocurarine dan metocurine), hipotensi, takikardi,spasme bronkus, toksisitas Laudanosine, memanjang pada hipotermi atau asidosis

- Inkompatibilitas kimiawi

5. CISATRACURIUM

- Sepuluh stereoisomer

- Metbolisme dan ekskresi oleh hepar dan ginjal dengan elminasi Hofmann

- Dosis intubasi 0,1-0,5mg/kgBB

- Efek samping : histamine release, toksisitas Laudanisine, sensitivitas pH dan temp, inkompatibilitas kimiawi

Page 20: Anestesi Umum

6. MIVACURIUM

-Derivat benzyl isoquinoline

-Metabolisme oleh pseudocholinesterase

-Dosis intubasi 0,15-0,2mg/kgBB

-Efek samping : histamine release = atracurium

7. DOXACURIUM

-Derivat benzyl isoquinoline

-Hidrolisis oleh plasma cholinesterase

-Dosis intubasi : 0,05mg/kgBB

-Efek samping : mengganggu kardiovaskuler dan histamine release

8. PANCURONIUM

-Cincin steroid dengan 2 molekul Ach

-Metabolisme di hepar, ekskresi 40%ginjal dan 10% empedu

-Dosis intubasi 0,08-0,12mg/kgBB 0,04mg/kgBB 0,01mg/kgBB

-Efek samping : hipertensi,takikardi,disritmi,reaksi alergi

Page 21: Anestesi Umum

9.VECURONIUM

-Pancuronium minus kelompok methyl kuartener

-Metabolisme oleh hepar dan ekskresi bilier & renal

-Klirens lebih cepat dibanding pancuronium

-Dosis intubasi 0,08-0,12mg/kgBB 0,04mg/kgBB 0,01mg/kgBB

-Efek samping : mengganggu sistem CV

10. ROCURONIUM

-Analog steroid monoquartener didisain untukonset cepat

-Eliminasi primer oleh hepar dan ginjal

-Dosis intubasi 0,45-0,9mg/kgBB

-Maintenance 5-12ug/kgBB/menit

-Efek Samping dan keuntungan : induksi cepat, durasi lebih panjang, vagolitik

Page 22: Anestesi Umum

TERIMA KASIH