Anestesiologi , Icu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ICU

Citation preview

  • BAGIAN ANESTESIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

    ____________________________

    INTENSIVE CARE UNIT ____________________________

    dr. Djumhana, Sp.An.

  • UNIT TERAPI INTENSIF (UTI) = ICU (Intensive Care Unit)UTI === > - Dewasa - ICU - ICCU (Intensive Coronary Care- Unit) - Anak --- - PICU (Pediatric ICU) - Bayi ---- - NICU (Neonatal ICU)Peran terbanyak di UTI adalah dokter spesialis anestesiologi.Hal ini disebabkan karena :- Keterampilan khusus tentang ventilator & resusitasi- Mempunyai pengetahuan yg luas tentang kondisi medis & pembedahan- Komunikasi yag kontinyu dg disiplin ilmu lain

  • Indikasi pasien dirawat di UTI :1. memerlukan pemakaian alat bantu untuk mempertahankan- fungsi organ vital, misalnya : - ventilator - dialisis ginjal - pace maker2. memerlukan pemantauan yg kontinyu : infark miokard, dll.3. gangguan metabolik/elektrolit berat4. memerlukan perawatan khusus & ketat : - kesulitan pemasangan pipa trakea / trakeostomi - pasien koma

  • GAGAL NAFAS AKUT (acute respiratory failure) kegagalan pertukaran gas dlm paruS/ - PaO2 < 60 mmHg (hipoksemia) - PaCO2 > 50 mmHg (hiperkarbia/hiperkapnia) salah satu / keduanya.E/ & T/ gagal nafas akut tgt. penyakit primernya. Etiologi Terapi spesifik(1). O t a k :- stroke ------------------ rawat intensif- hematom subdural -- pembedahan- neoplasma ------------ pembedahan- epilepsi ----------------- anti konvulsi- keracunan narkotika nalokson

  • (2). P a r u :- asma -------------------------- bronkodilator, steroid- infeksi paru ------------------ antibiotika- edema paru ----------------- diuretika, morfin, ventilator - pnemo / hematotorak ----- drainase paru- benda asing ----------------- bronkoskopi- ARDS (adult respiratory- ventilator distress syndrome) - aspirasi ---------------------- ventilator

    (3). Kardiovaskular :- renjatan, gagal jantung -- obat-obatan, terapi cairan- embolus paru -------------- embolektomi

  • (4). Susunan neuro-muskular :- pelumpuh otot ----------- penawar p.o., ventilator - analgesia spinal tinggi hidrasi, vasokonstr, ventilator- miastenia gravis -------- neostigmin- polineritis ----------------- ventilator

    (5). Dinding torak :- luka tusuk torak --------- pembedahan- ruptur diafragma -------- pembedahan

    (6). Pascabedah :bedah torak, laparatomi tinggi ventilator

  • S/ klinis & pemeriksaan lab. pd gagal nafas akut :K l i n i s : - perubahan pola nafas : dispne, takipne, bradipne, apne- bernafas dg otot bantu pernafasan : - m. sternokleidomast. - retraksi supraklavikular, suprasternal, sela iga

    Laboratotium : pemeriksaan AGD (analisis gas darah) - PaO2 < 60 mmHg- PaCO2 > 50 mmHgNormal : PaO2 = 80-100 mmHg, PaCO2 = 35-45 mmHg

    D/ kadang-kadang dapat ditegakkan dg S/ klinis saja, tanpa menunggu hasil pemeriksaan analisis gas darah.

  • Penatalaksanaan & terapi gagal nafas akut : I. Pengobatan nonspesifik T/ thd gagal nafasnya II. Pengobatan spesifik T/ thd penyebabnya

    (I). Pengobatan non spesifik : memperbaiki pertukaran gas di dalam paru. 1. terapi oksigen utk mengatasi hipoksemia. 2. perbaikan ventilasi mengatasi hiperkarbia. a. pembebasan jalan nafas b. ventilasi bantu c. ventilasi kendali 3. fisioterapi dada

  • (1). Terapi oksigen utk mengatasi hipoksemia.- konsentrasi fraksi oksigen (FiO2)- konsumsi oksigen - hipotermi sampai 34C - obat pelumpuh ototPemberian oksigen : - kateter nasal - sungkup muka - pipa endotrakealVentilasi bantu / kendali

    (2). Perbaikan ventilasi utk mengatasi hiperkarbia.Hiperkarbia : - akut pH darah : asidosis respiratorik Harus segera diatasi dg ventilasi kendali

  • - kronik yg jadi akut kembali pH darah : asidosis respira- torik terkompensasi (perubahan pH darah tidak begitu banyak, ok sudah terkom-pensasi oleh ginjal) Pada hiperkarbia kronik yg jadi akut ini, menurunkan PaCO2 harus bertahap ( 4 mmHg/jam), ok kalau terlalu cepat alkalosis hipokalemia aritmia s/d henti jantunga/. Pembebasan jalan nafas.- manuver triple- pipa orofaring, nasofaring, trakea- krikotirotomi / trakeostomi- T/ etiologi : benda asing, udem laring, spame bronkus, dll. b/. Ventilasi bantu.- mulut ke mulut / hidung- sungkup muka berkantung

  • c/. Ventilasi kendali.- pemasangan pipa endotrakea hubungkan dg ventilator- ventilasi sepenuhnya dikendalikan oleh ventilator- agar ps tidak berontak & mengikuti irama ventilator, diberi : - sedativa - narkotika - pelumpuh otot(3). Fisioterapi dada.- utk : - bersihkan jalan nafas dari sekret, sputum - mencegah terjadinya gagal nafas - diajari bernafas, batuk yg baik & efektif - tepukan pd dada, punggung, vibrasi.- kalau perlu diberi obat : mukolitik, bronkodilator.

  • (II). Pengobatan spesifik : terapi thd etiologinya. - T/ utk masing-masing penyakit berlainan. - perlu waktu utk persiapannya. - contohnya : bronkoskopi, pembedahan dll. (lihat tabel)

  • ADULT RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (ARDS) ===== > - bentuk gagal nafas akut - yg berkembang progresif - pd pasien kritis & cidera - tanpa penyakit paru sebelumnyaSS/ :- inflamasi parenkim paru- permeabilitas unit alveoli-kapiler - hiperventilasi- hipoksemia berat- foto torak : infiltrat yg luas E/ - trauma - infeksi - toksik

  • Etiologi ARDS :

    TRAUMA INFEKSI TOKSIK- kontusio jaringan - bakteri - O2 - ssp - endotoksin - dosis narkotika >> - emboli lemak - virus - inhalasi asap - syok - sepsis - bahan korosif- luka bakar - pasca kardio- - emboli :- aspirasi pulmonary bypass - bekuan darah- tenggelam - pankreatitis - lemak - transfusi darah - air ketuban - DIC (disseminated intravascular coagulation)

  • E/ ARDS tersering ok sepsis (50%)

    Mortalitas pd ARDS tinggi (20-83%)

    Patofisiologi :- udema paru interstisial (udema paru permeabilitas) ok cidera membran alveoli-kapiler - terjadinya cepat - cairan udema paru mengandung protein >>- kapasitas residu fungsional ok atelektasis kongestif difus

    T/ ARDS : # Ventilasi mekanik :- bila PaO2 tetap < 60 mmHg, dg pemberian O2 60%.- utk PaO2 tanpa menimbulkan keracunan oksigen.# Steroid :- masih kontroversi

  • STATUS ASMATIKUS serangan asma yg lama & sulit diatasi dg obat-obatan.

    Indikasi rawat UTI bagi pasien dg status asmatikus :- Riwayat serangan asma : - berlangsung lama & sembuh tidak sempurna. - sering tiba-tiba, sehingga membahayakan jiwa ps.- Disertai peny. infeksi sal. nafas : bronkitis, pnemonia, sinusitis- Ps lb suka duduk, cemas, agitasi, keringat banyak, nafas- pendek-pendek, bicara putus-putus, suara parau & lemah.

    Biasanya ps yg dirawat di UTI adalah kiriman dari ruangperawatan bag. Ilmu Penyakit Dalam, dimana ps biasanyasudah diterapi tetapi belum berhasil mengatasi keadaanakutnya.

  • Terapi harus dilakukan dg maksimal & agresif :(1). Umum :- A/ riwayat alergi : makanan/obat dll.- ruangan harus bebas alergen- cairan yg cukup 2-3 liter/hari. Bs nya ps kurang cairan, ok - keringat >> - kesukaran pemasukan oral(2). Pemberian oksigen- FiO2 dinaikkan bertahap, sesuai dg hasil AGD- dg. kanul nasal / sungkup muka - humidifikasi hangat encerkan sekret & iritasi bronkus

  • (3). Obat-obatan :# Aminofilin- Segera diberikan, begitu ps. masuk UTI- Dosis awal : 5 mg/kgBB Diencerken dg 20 ml D5 iv perlahan-lahan 15-20 menit Bila sebelumnya sudah mendapat aminofilin & tidak ada tanda-tanda toksis 3 mg/kgBB (cara pemberian sama)- Dosis pemeliharaan : 0,6 mg/kgBB/jam kadar T/ di serum ivfd (tetesan infus iv) cairan dekstrosa 5% / NaCl 0,9% - Efek bronkodilatasi terjadi1-1,5 jam setelah pemberian- Tanda-tanda toksis aminofilin : - nausea, muntah - hiperventilasi - takikardia - sukar tidur - hipotensi - aritmia jantung - kejang-kejang - diuresis - henti jantung/nafas

  • # Epinefrin 0,1% = 0,25 ml subkutan. - Ulang tiap 30 menit, sampai 2-3 X# Terbutalin = 0,25 mg im/sk - Ulang sampai 4 X / hariPemberian epinefrin/terbutalin hati-hati pd : - ps. umur > 40 th - kelainan jantung - hipertensi - hipertiroid# Orchiprenalin inhalasi - Larutan 2% dg nebulizer - Tiap 2 jam dg 10 X nafas# Kortikosteroid : kontroversi - 3-4 mg/kgBB setiap 8 jam, tgt beratnya peny & respon ps. - Dosis pemeliharaan : 0,5-0,9 mg/kgBB/jam ivfd (tts infus iv)

  • # Antibiotika - Bila ada tanda-tanda infeksi, sesuai dg spektrum kumannya.(4). Intubasi endotrakea & ventilasi mekanik.Indikasi pemasangan ventilasi mekanis : - ps sangat kelelahan (exhaustion) - kesadaran makin menurun - PaCO2 50 mmHg - PaO2 60 mmHgPemasangan pipa endotrakea :==== > hindari rangsang berlebihan : - semprot lidokain ke faring & laring - sedativa - pelumpuh otot - sebaiknya via nasal (nasotrakeal) higiene mulut

  • Ventilasi mekanis :Lebih sulit dari ps dg penyakit lain, ok:- Resistensi jalan nafas yg tinggi, akibat : - spasme bronkus - udema mukosa - sekret >> ==== > perlu tekanan inflasi yg tinggi.- Udara yg masuk paru, sukar keluar lagi penekanan berlebihan kapler paru beban ventrikel kanan dekompensasio kordis kanan - Pergeseran sekat jantung ke kiri vol. sekuncup jantung kiri

  • Kematian terutama karena dekompensasio kordis kanan hindari, dg pengaturan ventilasi mekanik : - volume semenit 50% lamanya sirkulasi respirasi(5). Lavase bronkus- Kadang-kadang terjadi sumbatan mukus- Masukkan 2 ml NaCl 0,9% hangat ke trakea via pipa endo- trakea isap, diulang tiap 15 menit.(6). Weaning (lepas dari ventilator, secara bertahap)- Nafas kendali nafas spontan secara bertahap- FiO2 diturunkan bertahap nafas kendali ke spontan ber- tahap ekstubasi- Pd saat ekstubasi, diberi sedatriva utk hindari rangsangan pd bronkus & rasa takut ps.

  • S Y O K ( = renjatan, kegagalan sirkulasi )

    suatu sindroma klinik yg disebabkan kegagalan sistem kardiovaskular utk mengirim oksigen & bahan nutrien lain utk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan (= perfusi jaringan).

    Perfusi jaringan ~~~~ MAP (mean arterial pressure) / TAR (tekanan arteri rata-rata)MAP = diastolik + 1/3 (sistolik diastolik)MAP = COP x SVRCOP = SV x HR SVR = systemic vascular resistance COP = cardiac output (= curah jantung) SV = stroke volume (= isi sekuncup) HR = heart rate

  • Faktor-faktor yg menentukan perfusi jaringan :1. Cardiac output (= curah jantung). COP = HR x SV COP - TD - SV 2. Heart rate (= laju jantung). - HR (bradikadia) )) - HR (takikardia) - pengisian jantung )) ===> COP - SV )) 3. Stroke volume (= isi sekuncup). Dipengaruhi oleh : - preload (= volume pengisian ventrikel) - kontraktilitas jantung - afterload (= tahanan thd pengosongan ventrikel)

  • 4. Preload (= volume pengisian ventrikel). Dipengaruhi oleh : - venous return : yi kemampuan pembuluh darah perifer utk mengembalikan darah ke jantung. - volum darah total. - distribusi volum darah : yi distribusi darah intratorakal & ekstratorakal. Dipengaruhi oleh : - posisi tubuh - tekanan intratorakal - tekanan perikardial - tonus p.d. vena - kontraksi ventrikel - tekanan pengisian ventrikel kanan & kiri berhubungan dg aliran p.d. sistemik & pulmoner.

  • 5. Kontraktilitas otot jantung. - pada : - saraf simpatis - kadar katekolamin - pada : - sepsis - hiperkapnia - penyakit vaskuler - asidosis - hipokalsemia - obat barbiturat / anestesia - anoksia - disritmia atrium/ventrikel6. Afterload (= tahanan thd pengosongan ventrikel). - Ditentukan oleh : - tahanan p.d. perifer. - tekanan dinding ventr. pd saat sistolik. - pada : - kelainan jantung obstruktif bawaan. - hambatan pd sist pulmoner & sistemik : emboli- paru, pheokromositoma

  • Klasifikasi syok : I. Hipovolemik (oligemik) II. Kardiogenik III. Obstruktif ekstrakardiak IV. Distributif

    Fase syok : 1. Kompensasi 2. Dekompensasi 3. Ireversibel

  • SYOK HIPOVOLEMIK (OLIGEMIK) syok yg terjadi ok volum intravaskular tdk dapat memenuhi kebutuhan perfusi jaringan. E/ Eksogen Endogen- kehilangan darah, - kehilangan elektrolit, ok perdarahan. ok diare, dehidrasi.- kehilangan plasma, - ekstravasasi, ok luka bakar, peradangan. ok inflamasi, trauma, anafilaksis volum intravaskular preload ventr : - tekanan diastolik - pucat - volum ventr - kulit dingin & lembab - stroke volume ====> - takikardia - COP - JVP - tekanan darah - diuresis - kesadaran

  • Derajat keparahannya tgt cairan yg hilang.Hilang 10-20% vol sirkulasi takikardia & stroke volume, utkmempertahahankan TD.Hilang 20-40% vol sirkulasi mulai terjadi kegagalan mekanismekompensasi : - hipotensi ringan sampai sedang - COP - resistensi perifer - produksi laktat Hilang 40% vol sirkulasi : - hipotensi berat - tanda-tanda syok : - COP - perfusi jaringan

  • Bila terjadi 2 jam kerusakan jaringan parah syok irever-sibel. Meskipun diberi cairan yg adekuat, syok tidak akan dapatdiatasi.

    SYOK KARDIOGENIK Syok yg terjadi ok lemahnya jantung dlm memompa darah, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan volum sirkulasi.

    E/ syok kardiogenik : - miopatik - mekanik - aritmia

  • E/ syok kardiogenik :# Miopatik ( fungsi sistolik ) : - Infark miokard akut - Kardiomiopati dg dilatasi - Depresi miokard pada syok septik# Mekanis - Regurgitasi mitral - Defek septum ventrikel - Aneurisma ventrikel - Obstruksi aliran keluar ventrikel (stenosis aota/subaortik, hipertrofik idiopatik)# Aritmia

  • SYOK OBSTRUKTIF EKSTRAKARDIAK syok yg terjadi ok obstruksi p.d. vena besar, jantung, arteri pulmonalis atau aorta.Ketidak mampuan ventrikel utk mengisi selama diastolik volume sekuncup (stroke volume) & CJ. E/ - kompresi vena cava - tamponade perikardium - trombus ball-valve pd cardiac chambers - emboli pd sirkuit pulmonal - dessecting aneurysm pd aneurisma aorta

  • SYOK DISTRIBUTIF syok yg terjadi karena gangguan distribusi yg diakibatkan gangguan dlm tahanan arteri atau venous capacitance atau keduanya, yg terjadi pada p.d. arteri/vena kecil.

    Terdiri dari : - syok septik (bakteremia) - anafilaksis - syok neurogenik - syok endokrinologik

  • D/. 2 tahap :(A). Syok membakat (impending/pre syok) :- penurunan kesadaran.- hipotensi : TD sistolik < 90 mmHg. - perubahan tanda vital ortostatik (t.u. pd syok hipovolemik) : perbedaan TD & nadi antara berdiri,duduk,terlentang : - TD 10 mmHg. - Nadi 15 X/menit.- hipoperfusi : kulit teraba dingin, lembab, isi nadi lemah.(B). Tingkat syok.1/. Syok ringan kehilangan 10-20% dari volume sirkulasi.Hipoperfusi hanya terjadi pd organ non vital : kulit, jaringan-lemak, otot rangka & tulang.

  • S/ klinis syok ringan :- kesadaran masih normal - hipotensi postural- rasa dingin - kolaps vena-vena leher- takikardia - diuresis sedikit- pucat - urin pekat- kulit lembab - asidosis metabolik (-)

    2/. Syok sedang kehilangan 20-40% volume sirkulasi.Hipoperfusi berlanjut ke organ vital : hati, usus & ginjal.S/. klinis syok sedang :- kesadaran masih normal - hipotensi- kehausan - oliguria s/d anuria- takikardia - asidosis metabolik

  • 3/. Syok berat kehilangan 40% volume sirkulasi.Hipoperfusi sampai ke jantung & otak.S/ klinis syok berat :- penurunan kesadaran - nafas cepat & dalam- takikardia - oliguria- hipotensi - asidosis metabolik

    TERAPI SYOK + Umum : sama dengan penatalaksanaan syok ok reaksi anafilaksis+ Spesifik : tergantung jenisnya syok.

  • # SYOK HIPOVOLEMIK. (1). Pemasangan jalur intra vena. Vena-vena kolaps pemasangan jalur intra vena (iv line/kanul utk infus) dicoba perkutaneus via vena-vena besar. Kalau sulit vena seksi. Cairan infus : - kristaloid : ringer laktat/asetat, NaCl - koloid : darah/komponennya, plasma beku- segar, pengganti plasma (dekstran)(2). Resusitasi cairan :Syok hipovolemik hemoragik/non-hemoragik : cairan kristaloid2-3 liter, selama 20-30 menit, untuk : TD, TVS, diuresis.Darah diberikan bila Hb < 9g%.Bila kemudian syok kembali terjadi periksa Hb, Ht, gol da-rah. Perdarahan masif hemostasis dg pembedahan &persiapan darah utk transfusi.

  • Pemantauan resusitasi parameter keberhasilan : - kesadaran membaik.- perfusi perifer - curah jantung - TD - nadi teraba kuatTD, nadi & pernafasan dipantau setiap 15-30 menit.- Hb, Ht setiap 6 jam bila curiga perdarahan masih (+).- Pemeriksaan AGD & elektrolit - fungsi kardiorespirasi. - gangguan asam-basa - gangguan elektrolit- diursis > 0,5 ml/kgBB/jam- TVS 3-8 cmH2O. Tetapi hati-hati, jangan kelebihan cairan. Pemasangan TVS.Hati-hati vena-vena besar kolaps komplikasi pneumo/hematotoraks.

  • # SYOK KARDIOGENIK.T/. secepatnya pasien dibawa ke ruang unit terapi intensif.- Oksigen 5-10 L/men, dg kanul nasal/sungkup muka.- Pemasangan pipa endotrakea asid. resp./hipoksia berat.- Pemasangan cairan infus D5 perlahan-lahan.- AGD- EKG- Na bikarbonat 50 mEq, iv perlahan-lahan utk asid. metab.

  • - Pemeriksaan lab : - elektrolit - enzim jantung : - CPK - ureum, kreatinin - LDH - SGOT- Foto toraks udema paru.- Udema paru (-) infus NaCl 0.9% 100 ml perlahan-lahan (utk atasi syok). Perbaikan fungsi miokard (+) teruskan.- Udema paru (+) T/ - ventilasi kendali, dg PEEP (positive end expiratory pressure) - furosemid (lasix) 20 mg iv, gagal 40 mg, iv.- Pemantauan TVS.

    Prognosis syok kardiogenik : buruk.Angka kematian dg terapi optimal > 60%.

  • # SYOK SEPTIK.====> syok akibat sepsis (= invasi bakteri pada aliran darah). E/.- Bakteri gram (+) : - Stafilokokus. - Klostridia - Streptokokus- Bakteri gram (-) : - E coli - Pseudomonas - Klebsiella - Salmonella - Proteus - Bakteroides (anaerob)- Fungi- Virus- Spirokaeta

    Penyebab tersering syok septik adalah stafilokokus (25%).Syok septik terjadi karena pelepasan endotoksin bakteri.

  • Akibat adanya endotoksin pd aliran darah :- Pireksia.- Vasokonstriksi, ok : - endotoksinnya sendiri, atau - pelepasan katekolamin.- Nekrosis endotel pembuluh darah.- Aktivasi koagulasi & fibrinolisis.- Aktivasi pelepasan kinin, histamin, prostaglandin.- Kerusakan pd sel darah putih & platelet.- Kerusakan hati, ok inhibisi sel-sel Kupffer, glutation, per- ubahan mitokondria & kolestasis.- Kerusakan parenkim visera : hati, sumsum.- Kerusakan mitokondria selular menekan respirasi selular.- Kerusakan fosfolipid permukaan sel alveoli.- Antagonis glukokortikoid.- Aktivasi sistem renin angiotensin

  • SS/.- Perubahan suhu tubuh : - menggigil - pireksia - kekakuan - hipotermia- Kardiovaskular 2 fase : (I). Warm hypotension : - hipotensi - vasodilatasi perifer - suhu tubuh - curah jantung kompensasi - tubuh tampak kemerahan(II). Cold hypotension - hipotensi - pucat - suhu tubuh - sianosis - vasokonstriksi perifer - curah jantung- Respirasi : - takipne - ARDS - hipoksemia - udema paru

  • Gagal ginjal (renal failure) :- Ok hipovolemik oliguria penekanan fungsi ginjal.Gangguan hematologik :- DIC - waktu pembekuan memanjang- Lekopenia ====> - petekie- Trombositopenia - ekimosisPerdarahan gastrointestinal : ok stress ulceration.Disfungsi multi organ : ok gangguan aliran darah. - otak, hepar & jantung. Gangguan metabolisme : - alkalosis respiratorik ok hiperventilasi. - asidosis metabolik ok metab anaerob & laktat. - intoleransi terhadap glukosa hipoglikemia, ok : - pelepasan cadangan glikogen. - glukoneogenesis & pemakaian glukosa.

  • T/.- Oksigenasi & ventilasi.- Cairan. Kristaloid/koloid 1-2 L, selama 30-60 menit. Selanjutnya sesuai dg TD, nadi, TVS & diuresis.- Obat-obat inotropik, apabila cairan sudah mencukupi. - dopamin : 5-30 g/kgBB/menit (dinaikkan bertahap).- Diuretika : furosemid (lasix) 20 mg, iv (dinaikkan bertahap).- Gangguan perdarahan : - transfusi trombosit, FFP - heparin - vit. K - asam folat - antagonis reseptor H2 (cimetidin) keasaman lambung.

  • - Gangguan metabolisme. Koreksi : - keseimbangan asam-basa. - gangguan elektrolit. - intoleransi glukosa insulin.- Steroid. - deksametason : 3 mg/kgBB, iv. - metilprednisolon : 30 mg/kgBB, iv.- Pembedahan. Sumber infeksi dihilangkan : jaringan nekrotik, abses, dll.- Antibiotika sesuai dg penyebabnya.

    Prognosis syok septik :Buruk, angka kematian sekitar 50%.

  • # SYOK NEUROGENIK.====> syok yg diakibatkan karena kegagalan pusat vasomotor akibar trauma medula spinalis.Jarang terjadi.DD/. - sidroma vasovagal sama-sama menyebabkan hipotensi, tetapi tidak menyebabkan hipoperfusi jaringan menyeluruh. - analgesia spinal tinggi.- sindroma Guillain-BarreE/. Trauma abdomen/toraks yg mengenai medula spinalis.SS/.- Mirip syok hipovolemik.- Kelainan neurologik : quadriplegia/paraplegia.

  • T/.- Posisi terlentang.- Oksigenasi.- Cairan.- Dopamin 5-30 g/kgBB/menit sbg vasopresor.- Atasi perdarahan, bila ada.