30
KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI JANIN DAN BAYI Oleh Kelompok 11

Anfis Janin Dan Bayi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Anfis Janin Dan Bayi

Citation preview

Page 1: Anfis Janin Dan Bayi

KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

JANIN DAN BAYIOleh

Kelompok 11

Page 2: Anfis Janin Dan Bayi

Proses Pertumbuhan EmbrioPertumbuhan embrio meliputi proses-proses berikut: Cleavage Morphogenesis Differentiation Growth

Anatomi dan Fisiologi Perkembangan Embrio

Page 3: Anfis Janin Dan Bayi

Selain proses-proses tersebut, dikenal juga istilah berikut dalam proses perkembangan embrio. Proses-proses itu adalah: Morulla Blastula Gastrula Neurula

Page 4: Anfis Janin Dan Bayi

Bulan Pertama Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot

membagi diri secara berulangulang dari bagian bawah oviduct ke uterus.

Sampai akhir minggu kedua, implantasi berlangsung sempurna

Di akhir bulan pertama, plasenta terbentuk.Embrio secara umum belum menyerupai bentuk manusia.Hal ini dikarenakan bukan hanya karena masih nampaknnya ekor, tetapi juga karena bentuk lengan dan kaki yang belum sempurna.

Perkembangan Embrio

Page 5: Anfis Janin Dan Bayi

Bulan Kedua Di akhir bulan kedua, ekor embrio mulai

tidak nampak, sementara itu tangan dan kaki mulai tumbuh, dengan jari-jari tangan dan kaki yang juga mulai tampak.

Secara umum, semua organ-organ penting sudah mulai tampak

Page 6: Anfis Janin Dan Bayi

Menurut W.A Newman Dorland dalam Kamus Saku Kedokteran Dorland ed.28, janin atau fetus adalah perkembangan lanjutan dari embrio di dalam uterus, khususnya keturunan yang belum lahir dalam masa pascaembrionik, yang pada manusia berkisar 9 minggu setelah fertilisasi sampai kelahiran.

Anatomi dan Fisiologi Perkembangan Janin

Page 7: Anfis Janin Dan Bayi

Panjang 2.1 – 2.5 cm Berat 1 gram Bagian kepala lebih dari setengah tubuh

janin Dapat dikenali lobus hepar Ginjal mulai terbentuk Sel darah merah terdapat pada yolc sac dan

hepar

Kehamilan 8 minggu

Page 8: Anfis Janin Dan Bayi

Diferensiasi Jenis kelaminJenis kelamin ditetapkan pada saat fertilisasi berdasarkan kandungan kromosom sperma apakah X atau Y yang membuahi ovum yang berkromosom X. Kunci untuk dimorfisme seksual adalah kromosom Y, yang mengandung gen faktor penentu-testis (TDF) pada daerah penentu-seks (SRY).

Diferensiasi Jenis Kelamin dan Sistem Reproduksi Janin

Page 9: Anfis Janin Dan Bayi

Pada embrio dengan kromosom XY normal, testis mulai terbentuk dan tumbuh pada sekitar 7 hingga 8 minggu gestasi.

Pada embrio dengan kromosom XX normal, proses diferensiasi berjalan lebih lambat, dengan ovarium mulai terbentuk pada usia gestasi sekitar 11 sampai 12 minggu. Sel-sel membentuk kelompok kecil dan menjadi folikel ovarium, memunculkan oosit (ovum yang matur) pada minggu ke-16.

Tampaknya ada kecenderungan yang dibentuk di dalam struktur genital primitif untuk berkembang dalam pola wanita.

Page 10: Anfis Janin Dan Bayi

Gambar 1. System genitalia interna pada tahap

undifferensiasi(sumber : buku anatomi dan fisiologi)

Page 11: Anfis Janin Dan Bayi

Gambar 2.diferensiasi organ seks interna pria dan wanita.

Page 12: Anfis Janin Dan Bayi

Sekalipun jenis kelamin embrio ditentukan secara genetic pada saat pembuahan, gonad tidak memperoleh cirri-ciri bentuk pria atau wanita hingga perkembangan minggu ketujuh. Sel-sel benih tidak tampak pada rigi kelamin hingga perkembangan minggu ke-6.

Gonad

Page 13: Anfis Janin Dan Bayi

Pada embrio pria dan wanita, korda kelamin primitive berhubungan dengan epitel permukaan dan kita tidak mungkin membedakan antara gonad pria dan wanita. Gonad ini dikenal sebagai gonad indiferen.

1. Gonad indiferen

Page 14: Anfis Janin Dan Bayi

Dibawah pengaruh kromosom Y yang menjadi faktor penentu-testis, Korda kelamin primitive terus menerus berpoliferasi dan menembus jauh kedalam medulla untuk membentuk korda testis atau korda medulla.

Pada minggu ke-8, produksi testosterone oleh sel leydig sudah mulai , dan testis sekarang mampu mempengaruhi diferensiasi seksual duktus genitalia dan organ kelamin luar

2. Testis

Page 15: Anfis Janin Dan Bayi

Pada embrio wanita yang mempunyai unsure kromosom seks XX dan tidak mempunyai kromosom Y, korda kelamin primitive terputus-putus menjadi kelompok-kelompok sel yang tidak teratur bentuknya.

Dalam bulan ke-4 , korda ini terpecah menjadi kelompok-kelompok sel tersendiri, yang masing-masing mengelilingi satu atau lebih sel benih primitive yang kemudian berkembang menjadi oogonia.

3.Ovarium

Page 16: Anfis Janin Dan Bayi

Mula-mula , baik embrio pria maupun wanita mempunyai dua pasang duktus genitalis : duktus mesonefros dan duktus paramesonefros. Duktus paramesonfros muncul sebagai suatu invaginasi memanjang epitel selom pada permukaan anterolateral rigi urogenital.Duktus mesonefros bermuara ke dalam sinus urogenitalis pada kedua sisi tuberkulum mulleri.

DUKTUS GENITALIA

Page 17: Anfis Janin Dan Bayi

Ketika mesonefros mengalami regresi, beberapa saluran ekskresi yaitu tubulus epigenitalis membuat hubungan dengan korda rete testis dan akhirnya membentuk duktus eferen testis

1. Duktus genitalia pada pria

Page 18: Anfis Janin Dan Bayi

Duktus paramesonefros berkembang menjadi duktus genitalis utama pada wanita.

Bersama dengan turunnya ovarium, 2 bagian pertama berkembang menjadi tube uterine dan bagian kaudal bersatu membentuk kanalis uterus. Duktus paramesonefros yang telah menyatu tersebut membentuk korpus dan serviks uteri.

2. Duktus genitalis pada wanita

Page 19: Anfis Janin Dan Bayi

Setelah ujung padat duktus paramesonefros mencapai sinus urogenitalis, tumbuh dua tonjolan keluar dari bagian pelvis sinus ini.

Menjelang bulan ke-5 , tonjolan vagina ini seluruhnya berongga. Lumen vagina tetap terpisah dari lumen sinus urogenitalis oleh sehelai jaringan tipis yang dikenal sebagai selaput dara (hymen).Biasanya selaput dara membentuk lubang kecil selama masa perinatal.

3. Vagina

Page 20: Anfis Janin Dan Bayi

Tahap indiferenPada minggu ke-6, membrane kloakalis

dibagi lagi menjadi membrane urogenitalis dan membrane analis.

Pada pria tonjolan genitalis ini kelak membentuk tonjol skrotum, dan pada wanita menjadi labia mayora.Akan tetapi, pada akhir minggu ke-6, sulit membedakan kedua jenis kelamin tersebut.

GENITALIA EKSTERNA

Page 21: Anfis Janin Dan Bayi

Perkembangan genitalia eksterna pria berada di bawah pengaruh hormone androgen yang disekresi oleh testis janin dan ditandai oleh cepat memanjangnya tuberkulum genital yang kini dinamakan phallus (penis).

Pada akhir bulan ke-3, kedua lipatan uretra menutup di atas lempeng uretra, sehingga membentuk uretra pars kavernosa.

Tonjol-tnjol kelamin pada pria yang dikenal sebagai tonjol skrotum mula-mula terletak di daerah inguinal.Pada perkembangan selanjutnya, tonjol ini bergerak ke kaudal dan tiap-tia tonjolan lalu membentuk setengah skrotum. Kedua belahan skrotum dipisahkan satu sama lain oleh sekat skrotum.

1. Genitalia eksterna pada pria

Page 22: Anfis Janin Dan Bayi

Pada masa janin, testis berada di rongga abdomen dan beberapa saat sebelum bayi dilahirkan, testis mengalami desensus testikulorum atau turun ke dalam kantung skrotum. Diduga ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan testis ke dalam skrotum, antara lain:

adanya tarikan dari gubernakulum testis dan refleks dari otot kremaster,

perbedaan pertumbuhan gubernakulum dengan pertumbuhan badan, dan

dorongan dari tekanan intraabdominal.

Testis turun melalui annuls inguinalis dan melintasi tepi os.pubikum ke dalam tonjolan skrotum pada saat lahir.

Desensus Testis

Page 23: Anfis Janin Dan Bayi

Faktor –faktor yang mengendalikan perkembangan genitalia eksterna wanita tidak jelas, tetapi estrogen memainkan satu peranan.Tuberkulum genital hanya sedikit memanjang dan membentuk klitoris; lipatan uretra tidak menyatu seperti halnya pada pria, ttapi berkembang menjadi labia minora.Tonjol kelamin membesar dan membentuk labia mayora.Sebenarnya, dengan menggunakan criteria panjang tuberkulum (kalau dipantau dengan ultrasonografi) kita bisa salah mengidentifikasi jenis kelamin pada khamilan bulan ke-3 dan 4.

3. Genitalia eksterna pada wanita

Page 24: Anfis Janin Dan Bayi

Pada wanita, penurunan gonad jauh lebih sedikit daripada pria, dan ovarium akhirnya terletak tepat dibawah tepi pelvis sejati.

Desensus Ovarium

Page 25: Anfis Janin Dan Bayi

Gambar. Organ seks eksterna Janin Pria dan wanita

Page 26: Anfis Janin Dan Bayi

WanitaSaat lahir ovarium bayi berisi beribu-ribu sel germinal primitif.Sel-sel ini mengandung komplemen ova lengkap yang matur karena tidak terbentuk oogonia lagi setelah bayi cukup bulan lahir.Korteks ovarium yang trutama terdiri dari folikel primordial membentuk bagian ovarium yang lebih tebal pada bayi baru lahir daripada orang dewasa.Jumlah ovum berkurang sekitar 90% sejak bayi baru lahir sampai dewasa.

Perkembangan Organ Reproduksi Bayi Baru Lahir

Page 27: Anfis Janin Dan Bayi

Genitalia eksterna biasanya edematosa disertai pigmentasi yang lebih banyak.Pada bayi baru lahir cukup bulan, labia mayora dan minora menutupi vestibulum.Labia mayora berwarna cenderung gelap, menutupi klitoris dan labia monira.Pada bayi premature, klitoris menonjol dan labia mayora kecil dan terbuka. Tag pada bagian vagina atau hymen sering ditemukan tapi cenderung tidak memiliki makna klinis.

Page 28: Anfis Janin Dan Bayi

PriaTestis turun ke dalam skrotum pada 90% bayi baru lahir laki-laki. Walaupun persentasi ini menurun pada kelahiran prematur, pada usia satu tahun insiden testis tidak turun pada semua anak laki-laki berjumlah kurang dari 1%. Spermatogenesis tidak terjadi sampai pubertas.Preputium yang ketat seringkali dijumpai pada bayi baru lahir.Muara uretra dapat tertutup preputium dan tidak dapat ditarik ke belakang selama tiga sampai empat tahun.

Page 29: Anfis Janin Dan Bayi

Sebagai respon terhadap estrogen ibu, ukuran gentialia eksterna bayi baru lahir cukup bulan dapat meningkat, begitu juga dengan pigmentasinya.Terdapat rugae yang melapisi kantong skrotum. Hidrokel (penimbunan cairan di sekitar testis) sering terjadi dan biasanya akan mengecil tanpa pengobatan.

Page 30: Anfis Janin Dan Bayi

TERIMA KASIH