29
16 ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB I LANDASAN HUKUM Pasal 1 Landasan hukum dari penyusunan Anggaran Rumah Tangga PBI adalah Anggaran dasar PBI BAB IX Pasal 28.2 BAB II ORGANISASI KEPENGURUSAN Pasal 2 TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS Tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan, yang masing-masing disesuaikan dengan lingkup tugasnya, adalah sebagai berikut: 2.1 Ketua Umum: a. Memimpin, mengurus dan mengelola organisasi sesuai dengan tujuan PBI. b. Melaksanakan kebijaksanaan umum dalam mengurus organisasi yang telah digariskan oleh MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP. c. Menyusun, Mengangkat dan memberhentikan Pengurus PBI-Pusat/Provinsi/ Kabupaten-Kota/Perkumpulan. d. Menetapkan kebijaksanaan umum organisasi sesuai dengan kebijaksanaan umum. e. Berhak dan berwewenang bertindak atas nama Pengurus. f. Berhak dan berwewenang memberikan mandat kepada Pengurus yang ditunjuk untuk mewakilinya. g. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada MUSORNAS/ MUSORPROV/RUAP. 2.2 Wakil Ketua Umum/Ketua Harian: a. Mewakili tugas-tugas Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan. b. Melaksanakan fungsi koordinasi terhadap kegiatan bidang-bidang. c. Melaksanakan pengawasan dan merumuskan saran dan tindakan atas segala penyimpangan pelaksanaan kegiatan organisasi.

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

  • Upload
    ngotram

  • View
    253

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

16

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA

BAB I

LANDASAN HUKUM

Pasal 1 Landasan hukum dari penyusunan Anggaran Rumah Tangga PBI adalah Anggaran dasar PBI BAB IX Pasal 28.2

BAB II ORGANISASI KEPENGURUSAN

Pasal 2

TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS Tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan, yang masing-masing disesuaikan dengan lingkup tugasnya, adalah sebagai berikut: 2.1 Ketua Umum:

a. Memimpin, mengurus dan mengelola organisasi sesuai dengan tujuan PBI. b. Melaksanakan kebijaksanaan umum dalam mengurus organisasi yang telah

digariskan oleh MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP. c. Menyusun, Mengangkat dan memberhentikan Pengurus PBI-Pusat/Provinsi/

Kabupaten-Kota/Perkumpulan. d. Menetapkan kebijaksanaan umum organisasi sesuai dengan kebijaksanaan

umum. e. Berhak dan berwewenang bertindak atas nama Pengurus. f. Berhak dan berwewenang memberikan mandat kepada Pengurus yang

ditunjuk untuk mewakilinya. g. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada MUSORNAS/

MUSORPROV/RUAP. 2.2 Wakil Ketua Umum/Ketua Harian:

a. Mewakili tugas-tugas Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan. b. Melaksanakan fungsi koordinasi terhadap kegiatan bidang-bidang.

c. Melaksanakan pengawasan dan merumuskan saran dan tindakan atas

segala penyimpangan pelaksanaan kegiatan organisasi.

Page 2: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

17

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

2.3 Sekretaris Jenderal/Sekretaris Umum/Sekretaris:

a. Mengatur pelaksanaan bidang administrasi dan sistim pendataan yang baik

antar bidang, berupa kegiatan ketatausahaan, pembinaan personil, pemeliharaan material dan kelengkapan sehingga terbentuk infrastruktur organisasi yang kokoh.

b. Mewakili Ketua Harian/Ketua Umum, apabila berhalangan. c. Menyusun anggaran kesekretariatan dan kantor PBI serta menyusun

laporan kegiatan PBI dari kegiatan bidang-bidang yang ada. d. Mempersiapkan rapat-rapat pengurus dan menyusun notulen rapat. e. Mempersiapkan penyelenggaraan MUSORNAS/Rapat Kerja Nasional PBI

Pusat/ MUSORPROV/Rapat Kerja Provinsi/RUAP. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

2.4 Wakil Sekretaris Jenderal/Wakil Sekretaris Umum/Wakil Sekretaris:

a. Mewakili Sekretaris Jenderal/Sekretaris Umum, apabila berhalangan. b. Membantu Sekretaris Jenderal/Sekretaris Umum dalam menjalankan tugas

wewenang dan tanggung jawabnya sebagaimana tersebut diatas. c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris.

2.5 Bendahara:

a. Mengatur dan mengelola kebijakan umum dalam bidang keuangan serta

menyusun perencanaan anggaran PBI. b. Mengusahakan penggalian sumber dana, dengan mendirikan, mengatur dan

mengendalikan Badan Usaha yag berstatus hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam mendukung pembiayaan semua kegiatan PBI Pusat/PBI Provinsi/Kabupaten-Kota/Perkumpulan demi meningkatkan prestasi anggota/atlit/pelatih. (Badan Usaha PBI hanya di tingkat PBI Pusat).

c. Mengelola dan mengawasi anggaran dari semua bidang, serta membuat

pembukuan dan laporan keuangan secara periodik kepada pengurus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 3: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

18

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

2.6 Wakil Bendahara:

a. Mewakili Bendahara, apabila berhalangan. b. Membantu Bendahara dalam menjalankan tugas wewenang dan tanggung

jawabnya sebagaimana tersebut diatas. c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Bendahara.

2.7 Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Provinsi/Perkumpulan:

(Hanya di tingkat Pusat dan Provinsi) a. Mengendalikan kegiatan yang dapat menciptakan hubungan baik antar

anggota/PBI di dalam negeri, serta melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi dibawah naungan PBI, searah dengan kebijakan PBI.

b. Mengusahakan perluasan organisasi berupa penambahan jumlah PBI-

Provinsi atau perkumpulan boling atau jumlah lintasan boling dan selalu mendalami persoalan organisasi yang timbul akibat perkembangan tertentu, terutama yang menyebabkan mundurnya perkembangan organisasi dibawah naungan PBI.

c. Menyusun anggaran dan kegiatan bidangnya serta menyusun laporan hasil

dari kegiatan bidangnya secara periodik. d. Melaksanakan kegiatan lain yang belum tercakup dalam kegiatan media dan

promosi, yang menyangkut hal hubungan masyarakat untuk menyampaikan semua kegiatan PBI.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

2.8 Wakil Ketua Bidang Pembinaaan dan Pengembangan Provinsi/ Perkumpulan:

a. Mewakili Ketua Bidangnya, apabila berhalangan. b. Membantu Ketua Bidangnya dalam menjalankan tugas wewenang dan

tanggung jawabnya sebagaimana tersebut diatas. c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Bidangnya.

Page 4: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

19

2.9 Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Prestasi:

a. Melaksanakan dan mengawasi bidang jalannya pembinaan prestasi, yang

dapat meningkatkan prestasi anggota/atlit/Pelatih secara nasional sesuai program yang sudah ditetapkan PBI serta mendalami persoalan pembinaan prestasi yang timbul akibat perkembangan tertentu, terutama yang menyebabkan mundurnya prestasi anggota/Atlit/pelatih secara nasional.

b. Mengusahakan penggalian dan penerapan berbagai disiplin ilmu yang tepat

untuk memajukan prestasi anggota/Atlit/pelatih. c. Menyusun anggaran dan kegiatan bidangnya serta menyusun laporan hasil

dari kegiatan bidangnya secara periodik. d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

2.10 Wakil Ketua Bidang Pembinaaan dan Pengembangan Prestasi:

a. Mewakili Ketua Bidangnya, apabila berhalangan. b. Membantu Ketua Bidangnya dalam menjalankan tugas wewenang dan

tanggung jawabnya sebagaimana tersebut diatas. c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Bidangnya.

2.11 Ketua Bidang Pertandingan:

a. Mengatur dan mengawasi jalannya kalender pertandingan tahunan yang

diselenggarakan dibawah naungan PBI searah dengan kebijakan PBI, agar mutu penyelenggaraan pertandingan tetap bernilai tinggi dalam rangka pembinaan prestasi melalui pertandingan dapat membangun jiwa sportifitas antar anggota/PBI di dalam negeri maupun di luar negeri.

b. Menyusun anggaran dan kegiatan bidangnya serta menyusun laporan hasil

dari kegiatan bidangnya secara periodik. c. Membina personil di bawah naungan PBI mengenai pemahaman peraturan

pertandingan dan arbitrase sebagai wadah penyelesaian persengketaan peraturan pertandingan serta mendalami persoalan peraturan pertandingan yang timbul akibat perkembangan tertentu untuk dicari cara penyelesaiannya.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

Page 5: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

20

2.12 Kepala Biro/Kepala Seksi/Seksi Pengawas Peraturan Pertandingan dan Perwasitan:

a. Mengawasi kegiatan langsung dilapangan terhadap semua peraturan pertandingan dan perwasitan sesuai peraturan dan ketetapan pertandingan yang berlaku pada setiap kejuaraan.

b. Membantu dan mewakili Ketua Bidang Pertandingan dalam hal yang

berkaitan dengan peraturan pertandingan dan perwasitan.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Bidangnya.

2.13 Kepala Biro/Kepala Seksi/Seksi Ranking Anggota dan Average:

a. Memeriksa Ranking prestasi Anggota dan memeriksa tata cara penentuan bobot naik turunnya average Anggota.

b. Membantu dan mewakili Ketua Bidang Pertandingan dalam hal yang

berkaitan dengan Ranking Anggota dan Average.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Bidangnya.

2.14 Ketua Bidang Media dan Promosi:

a. Mengusahakan perjanjian kerjasama usaha di bidang Media dalam rangka

memasyarakatkan olahraga boling terutama perjanjian kerjasama usaha penayangan pertandingan di televisi sehingga hasil usaha tersebut dapat dipakai untuk meningkatkan prestasi anggota/atlit/pelatih sesuai program yang sudah ditetapkan PBI.

b. Menyusun anggaran dan kegiatan bidangnya serta menyusun laporan hasil

dari kegiatan bidangnya secara periodik. c. Menyampaikan dan menerbitkan bahan-bahan yang bersifat informasi dan

pengetahuan boling dalam bentuk majalah, buku-buku, dll. yang dapat membantu kemajuan prestasi boling.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

2.15 Wakil Ketua Bidang Media dan Promosi:

a. Mewakili Ketua Bidangnya, apabila berhalangan. b. Membantu Ketua Bidangnya dalam menjalankan tugas wewenang dan

tanggung jawabnya sebagaimana tersebut diatas.

Page 6: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

21

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Bidangnya.

2.16 Ketua Bidang Hupmas:

a. Melaksanakan kegiatan lain yang belum tercakup dalam kegiatan media dan

promosi, yang menyangkut hal hubungan masyarakat untuk menyampaikan semua kegiatan PBI.

b. Menyusun anggaran kehumasan dan kegiatan bidangnya serta menyusun

laporan hasil dari kegiatan bidangnya secara periodik. c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

2.17 Ketua Bidang Hubungan Internasional: (Hanya di tingkat Pusat)

a. Menjalin hubungan luar negeri, yang dapat menciptakan hubungan baik PBI

di dunia international dan menyerap keberhasilan organisasi negara lain terutama metode baru pelatihan atlit/pelatih untuk diterapkan demi peningkatan prestasi organisasi dibawah naungan PBI.

b. Menyusun anggaran dan kegiatan bidangnya serta menyusun laporan hasil

dari kegiatan bidangnya secara periodik. c. Memonitor perubahan peraturan bidang pertandingan internasional dan

persyaratan keanggotaan IBC di luar negeri yang timbul akibat perkembangan tertentu.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

2.18 Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional:

a. Mewakili Ketua Bidangnya, apabila berhalangan. b. Membantu Ketua Bidangnya dalam menjalankan tugas wewenang dan

tanggung jawabnya sebagaimana tersebut diatas. c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan

kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Bidangnya.

Page 7: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

22

Pasal 3 TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS

Tata cara pemilihan Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/Kabupaten-Kota/Perkumpulan terdiri dari 2 (dua) alternatif sebagai berikut: 3.1 Tata cara pemilihan langsung Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum/Ketua Harian.

-- a. MUSORNAS/MUSORPROV//RUAP memilih seorang Ketua Umum dari calon-

calon yang diajukan oleh peserta MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP yang telah menyatakan kesediaannya secara tertulis untuk dicalonkan.

b. Ketua Umum menyusun Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/Perkumpulan

dalam batas waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP berakhir.

3.2 Tata cara pemilihan melalui Formatur

a. MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP memilih Formatur yang terdiri dari 3 (tiga)

orang. b. Formatur menyusun Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI Kabupaten-

Kota/Perkumpulan dalam batas waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP berakhir.

Pasal 4

FUNGSI PENGURUS TERHADAP MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP 4.1 Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/Perkumpulan wajib menyelenggarakan

MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP selambat-lambatnya pada akhir masa baktinya. 4.2 Peserta:

a. Dalam MUSORNAS setiap Provinsi dapat diwakili oleh sebanyak-banyaknya

3 (tiga) orang utusan yang terdiri dari anggota Pengurus PBI Provinsi dengan membawa mandat dari Ketua Umum Pengurus PBI Provinsi.

b. Dalam MUSORPROV setiap Perkumpulan dapat diwakili oleh sebanyak-

banyaknya 2 (dua) orang utusan yang terdiri dari anggota Pengurus Perkumpulan yang membawa mandat dari Ketua Pengurus Perkumpulan.

c. RUAP dapat dihadiri oleh seluruh Anggota Biasa yang tergabung dalam

Perkumpulan. 4.3 Anggota Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan

secara lengkap menghadiri MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP sebagai peninjau tanpa hak suara.

4.4 Segala biaya utusan PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan/Anggota

untuk menghadiri MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP menjadi tangung jawab masing-masing PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan/Anggota terkecuali apabila

Page 8: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

23

Pengurus PBI Pusat/Pengurus PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan mengambil kebijaksanaan khusus.

4.5 Waktu, tempat MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP dan laporan Pertanggung jawaban

Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan wajib disampaikan dengan surat tercatat oleh Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI-Kabupaten-Kota/Perkumpulan Paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP diselenggarakan dan dalam hal MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP Luar Biasa sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari sebelum MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP Luar Biasa tersebut diselenggarakan.

4.6 Pengajuan materi sidang dari PBI Provinsi/PBI Kabupaten-

Kota/Perkumpulan/Anggota harus disampaikan secara tertulis dan diterima oleh Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP.

4.7 MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP dapat diadakan dalam satu kali sidang atau lebih.

Pasal 5 TATA TERTIB MUSORNAS, MUSORPROV DAN RUAP

5.1 Pimpinan sidang sampai dengan terpilihnya Ketua Sidang MUSORNAS/

MUSORPROV/RUAP dilaksanakan oleh Ketua Umum Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan.

5.2 Pengesahan MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP dilaksanakan berdasarkan korum

peserta yang tercatat dalam daftar hadir. Apabila korum tidak tercapai maka MUSOR-NAS/MUSORPROV/RUAP ditunda selama 30 (tiga puluh) menit dan setelah itu MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP dapat dilangsungkan.

5.3 Dalam pemilihan Ketua dan Sekretaris Sidang, anggota Pengurus PBI

Pusat/Pengurus PBI Provinsi/Pengurus PBI Kabupaten-Kota/Pengurus Perkumpulan tidak mempunyai hak dipilih.

5.4 Pengesahan agenda sidang dilaksanakan berdasarkan materi sidang yang telah

diajukan sesuai ART pasal 4 ayat 6. 5.5 Pengambilan keputusan dalam MUSORNAS/MUSORPROV/RUAP diusahakan sejauh

mungkin secara musyawarah untuk mufakat, apabila pengambilan keputusan tersebut tidak dapat dilaksanakan, maka pengambilan keputusan dilakukan atas dasar suara terbanyak yakni 50 % tambah 1 (satu) dari jumlah hak suara yang ada. Apabila pengambilan keputusan tetap tidak dapat dilakukan, maka pengambilan keputusan ditunda untuk sidang selanjutnya dan apabila dalam sidang selanjutnya tetap tidak dapat diambil keputusan, maka hal yang harus diputuskan ditunda lagi untuk sidang selanjutnya sampai ada kesepakatan.

5.6 Setiap PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan/Anggota berhak atas satu

suara. 5.7 Pemungutan suara yang menyangkut nama orang wajib dilakukan secara rahasia.

Page 9: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

24

5.8 Hak suara setiap PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan/Anggota tidak dapat diwakilkan kepada PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan/Anggota lainnya.

Pasal 6

FUNGSI PENGURUS TERHADAP RAPAT KERJA 6.1 Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi wajib menyelenggarakan Rapat Kerja

Nasional/Rapat Kerja Provinsi sekali setahun. 6.2 Setiap PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan diwakili oleh sebanyak-

banyaknya 2 (dua) orang utusan yang terdiri dari anggota Pengurus PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan dengan membawa mandat dari Ketua Umum Pengurus PBI Provinsi/PBI Kabupaten Kota/Perkumpulan.

6.3 Segala biaya utusan PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan untuk

menghadiri Rapat Kerja menjadi tanggung jawab masing-masing PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan terkecuali apabila pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi mengambil kebijaksanaan khusus

6.4 Acara, waktu dan tempat Rapat Kerja wajib diberitahukan kepada Peserta Sidang

sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum Rapat diselenggarakan: a. PBI Pusat/PBI Provinsi wajib menyampaikan Laporan Kerja Tahun terakhir

kepada peserta Rapat selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum sidang. b. Anggota Pengurus PBI-Pusat/PBI-Provinsi wajib menyampaikan Laporan

Kerja Tahun Terakhir dan selambat-lambatnya diterima PBI Pusat/PBI Provinsi 3 (tiga) minggu sebelum sidang.

Pasal 7

TATA TERTIB RAPAT KERJA 7.1 Pimpinan sidang adalah Ketua Umum Pengurus PBI Pusat/PBI Provinsi 7.2 Pengesahan Rapat Kerja dilaksanakan berdasarkan korum peserta yang tercatat

dalam daftar hadir, apabila korum tidak tercapai maka Rapat Kerja ditunda selama 30 (tiga puluh) menit dan setelah itu Rapat Kerja dapat dilangsungkan.

7.3 Pengambilan keputusan dalam RAKERNAS/RAKERPROV/RAKERUAP diusahakan

sejauh mungkin secara musyawarah untuk mufakat, apabila pengambilan keputusan tersebut tidak dapat dilaksanakan, maka pengambilan keputusan dilakukan atas dasar suara terbanyak yakni 50 % tambah 1 (satu) dari jumlah hak suara yang ada. Apabila pengambilan keputusan tetap tidak dapat dilakukan, maka pengambilan keputusan ditunda untuk sidang selanjutnya dan apabila dalam sidang selanjutnya tetap tidak dapat diambil keputusan, maka hal yang harus diputuskan ditunda lagi untuk sidang selanjutnya sampai ada kesepakatan.

7.4 Pengesahan agenda sidang dilaksanakan berdasarkan materi sidang yang telah

diajukan sesuai ART pasal 4 ayat 6.

Page 10: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

25

BAB III KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 8

MUSYAWARAH OLAHRAGA BOLING NASIONAL (MUSORNAS) 8.1 MUSORNAS merupakan sidang wakil-wakil PBI Provinsi dan merupakan forum

musyawarah tertinggi organisasi. 8.2 Tugas dan Wewenang:

a. Menetapkan dan merubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,

Peraturan Pertandingan dan Peraturan PBI lainnya. b. Menetapkan kebijaksanaan umum PBI. c. Meminta dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus PBI Pusat. d. Mengangkat dan memberhentikan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum

PBI-PUsat

8.3 Pengurus PBI-Pusat berkewajiban menyelenggarakan MUSORNAS sekali dalam 4 (empat) tahun, dan diadakan ditempat kedudukan PBI-Pusat.

8.4 MUSORNAS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3

(dua per tiga) bagian dari jumlah PBI Provinsi yang sah menghadiri MUSORNAS tersebut.

8.5 Ketua PBI-Pusat berkewajiban memanggil dan menyelenggarakan MUSORNAS

Luar Biasa atas permintaan tertulis dari beberapa PBI Provinsi yang secara bersama-sama mewakili dari jumlah 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah PBI Provinsi yang terdaftar pada PBI-Pusat pada tanggal permintaan diajukan.

Pasal 9

RAPAT KERJA NASIONAL 9.1 Rapat Kerja Nasional adalah sidang yang dihadiri oleh Pengurus PBI Pusat dan

Pengurus PBI Provinsi 9.2 Tugas dan Wewenang:

a. Menetapkan dan merubah Anggaran Rumah Tangga, Peraturan

Pertandingan dan peraturan PBI lainnya. b. Melakukan evaluasi terhadap rencana kerja tahun berjalan dan menyusun

rencana kerja tahun berikutnya bagi Pengurus PBI Pusat dan Pengurus PBI Provinsi.

9.3 Rapat Kerja Nasional diadakan minimal sekali setahun dan khusus untuk tahun

terakhir masa jabatan, maka Rapat Kerja Nasional digabung menjadi MUSORNAS

Page 11: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

26

9.4 Rapat Kerja Nasional dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (setengah) bagian dari jumlah PBI Provinsi yang dipanggil menghadiri Rapat Kerja Nasional tersebut.

Pasal 10

RAPAT PENGURUS PBI PUSAT 10.1 Rapat Pengurus PBI Pusat adalah rapat yang dihadiri oleh anggota Pengurus PBI

Pusat 10.2 Tugas dan wewenang:

a. Menetapkan Rencana Kerja Pengurus PBI Pusat. b. Menetapkan Kebijaksanaan pelaksanaan Rencana Kerja dan

Pengawasannya. c. Menetapkan dan merubah ketetapan-ketetapan PBI dalam menghadapi

perkembangan tertentu. 10.3 Rapat Pengurus PBI Pusat dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh sekurang-

kurangnya ½ (setengah) dari jumlah anggota Pengurus PBI Pusat.

Pasal 11 MUSYAWARAH OLAHRAGA BOLING PROVINSI (MUSORPROV)

11.1 MUSORPROV merupakan sidang wakil-wakil Perkumpulan yang tergabung dibawah

PBI-Provinsi yang bersangkutan. 11.2 Tugas dan Wewenang:

a. Menetapkan kebijaksanaan umum PBI Provinsi. b. Meminta dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus PBI Provinsi. c. Mengangkat dan memberhentikan Ketua Umum dan Ketua Harian PBI

Provinsi. 11.3 MUSORPROV diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun dan diadakan di tempat

kedudukan PBI-Provinsi yang bersangkutan. 11.4 MUSORPROV dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3

(dua per tiga) bagian dari jumlah Perkumpulan yang sah menghadiri MUSORPROV tersebut.

11.5 Ketua PBI-Provinsi berkewajiban memanggil dan menyelenggarakan MUSORPROV

Luar Biasa atas permintaan tertulis dari beberapa Perkumpulan yang secara bersama-sama mewakili dari jumlah 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Perkumpulan yang terdaftar pada PBI-Provinsi pada tanggal permintaan diajukan.

Page 12: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

27

Pasal 12 RAPAT KERJA PROVINSI

12.1 Rapat Kerja Provinsi adalah rapat yang dihadiri oleh Pengurus PBI Provinsi dan

Pengurus Perkumpulan yang tergabung dibawah PBI-Provinsi yang bersangkutan. 12.2 Tugas dan Wewenang:

a. Menetapkan dan merubah ketetapan-ketetapan PBI Provinsi dalam

menghadapi pekembangan tertentu. b. Membahas Laporan Kerja Tahunan anggota Pengurus Provinsi dan Pengurus

Perkumpulan. 12.3 Rapat Kerja Provinsi diadakan sekali setahun dan khusus untuk tahun terakhir

masa jabatan, maka Rapat Kerja Provinsi digabung menjadi MUSORPROV. 12.4 Rapat Kerja Provinsi dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh sekurang-

kurangnya ½ (setengah) bagian dari jumlah Perkumpulan yang dipanggil menghadiri Rapat Kerja Provinsi tersebut.

Pasal 13

RAPAT PENGURUS PBI PROVINSI 13.1 Rapat Pengurus PBI Provinsi adalah rapat yang dihadiri oleh anggota Pengurus PBI

Provinsi. 13.2 Tugas dan wewenang:

a. Menetapkan Rencana Kerja Pengurus PBI Provinsi. b. Menetapkan Kebijaksanaan pelaksanaan Rencana Kerja dan

Pengawasannya. c. Menetapkan dan merubah ketetapan-ketetapan PBI Provinsi dalam

menghadapi perkembangan tertentu. 13.3 Rapat Pengurus PBI Provinsi dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh sekurang-

kurangnya ½ (setengah) dari jumlah anggota Pengurus PBI Provinsi.

Pasal 14 RAPAT KERJA KABUPATEN-KOTA

14.1 Rapat Kerja Kabupaten-Kota adalah rapat yang dihadiri oleh Pengurus PBI

Kabupaten-Kota dan Pengurus Perkumpulan yang tergabung dibawah PBI Kabupaten-Kota yang bersangkutan.

Page 13: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

28

14.2 Tugas dan Wewenang: a. Menetapkan dan merubah ketetapan-ketetapan PBI Kabupaten-Kota dalam

menghadapi pekembangan tertentu. b. Membahas Laporan Kerja Tahunan anggota Pengurus Kabupaten-Kota dan

Pengurus Perkumpulan. 14.3 Rapat Kerja Kabupaten-Kota diadakan sekali setahun. 14.4 Rapat Kerja Kabupaten-Kota dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh sekurang-

kurangnya ½ (setengah) bagian dari jumlah Perkumpulan yang dipanggil menghadiri Rapat Kerja Kabupaten-Kota tersebut.

Pasal 15

RAPAT PENGURUS PBI KABUPATEN-KOTA 15.1 Rapat Pengurus PBI Kabupaten-Kota adalah rapat yang dihadiri oleh anggota

Pengurus PBI Kabupaten-Kota. 15.2 Tugas dan wewenang:

a. Menetapkan Rencana Kerja Pengurus PBI Kabupaten-Kota. b. Menetapkan Kebijaksanaan pelaksanaan Rencana Kerja dan

Pengawasannya. c. Menetapkan dan merubah ketetapan-ketetapan PBI Kabupaten-Kota dalam

menghadapi perkembangan tertentu. 15.3 Rapat Pengurus PBI Kabupaten-Kota dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh

sekurang-kurangnya ½ (setengah) dari jumlah anggota Pengurus PBI Kabupaten-Kota.

Pasal 16

RAPAT UMUM ANGGOTA PERKUMPULAN (RUAP) 16.1 RUAP adalah adalah rapat yang dihadiri oleh para anggota Perkumpulan yang

bersangkutan. 16.2 Setiap Anggota Biasa berhak atas satu suara 16.3 Tugas dan Wewenang:

a. Menetapkan kebijaksanaan umum Perkumpulan. b. Meminta dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus Perkumpulan. c. Mengangkat dan memberhentikan Ketua Umum dan Ketua Harian

Perkumpulan.

Page 14: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

29

16.4 RUAP diadakan sekali dalam 2 (dua) tahun dan diadakan di tempat kedudukan Perkumpulan yang bersangkutan.

16.5 RUAP dapat dil-angsungkan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per

tiga) bagian dari jumlah Anggota Perkumpulan yang sah menghadiri RUAP tersebut.

16.6 Ketua Perkumpulan berkewajiban memanggil dan menyelenggarakan RUAP Luar

Biasa atas permintaan tertulis dari beberapa Anggota Perkumpulan yang secara bersama-sama mewakili dari jumlah 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Anggota yang terdaftar pada Perkumpulan pada tanggal permintaan diajukan.

Pasal 17

RAPAT PENGURUS PERKUMPULAN 17.1 Rapat Pengurus Perkumpulan adalah rapat yang dihadiri oleh anggota Pengurus

Perkumpulan. 17.2 Tugas dan wewenang:

a. Menetapkan Rencana Kerja Pengurus Perkumpulan. b. Menetapkan Kebijaksanaan pelaksanaan Rencana Kerja dan

Pengawasannya. c. Menetapkan dan merubah ketetapan-ketetapan perkumpulan dalam

menghadapi perkembangan tertentu. 17.3 Rapat Pengurus Perkumpulan dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh sekurang-

kurangnya ½ (setengah) dari jumlah anggota Perkumpulan.

BAB IV PEMBENTUKAN ORGANISASI

Pasal 18

TATA CARA PENERIMAAN PERKUMPULAN Tata cata penerimaan Perkumpulan untuk bergabung dalam PBI Provinsi adalah sebagai berikut: 18.1 Perkumpulan bersangkutan mengajukan permohonan tertulis kepada PBI Provinsi

dengan menggunakan formulir yang telah disediakan dan memiliki persyaratan sebagai berikut: a. Mempunyai nama dan alamat sekretariat Perkumpulan. b. Mempunyai anggota sekurang-kurangnya 25 orang untuk perkumpulan di

Provinsi Jakarta dan 15 orang untuk perkumpulan di Provinsi lainnya. c. Mempunyai susunan Pengurus.

Page 15: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

30

d. Mempunyai Lambang dan Bendera. e. Pernyataan bersedia mengadakan Pelatih dalam waktu 4 tahun umur

perkumpulan. f. Bersedia mentaati ketentuan-ketentuan AD/ART PBI. g. Bersedia membayar uang pangkal dan/atau iuran wajib para anggotanya. h. Tidak tergabung dalam PBI Provinsi lainnya.

18.2 Perkumpulan bersangkutan pada saat menyerahkan permohonan wajib

melampirkan kepada PBI Provinsi hal sebagai berikut:

a. Nama para anggota pengurus dan susunan organisasi kepengurusan yang disesuaikan dengan ketentuan dalam AD/ART PBI.

b. Daftar nama dan alamat anggota Perkumpulan dan alamat Sekretariat

Perkumpulan. c. Lambang dan Bendera untuk arsip PBI Provinsi.

18.3 Pembentukan Perkumpulan Boling yang berdomisili di luar negeri apabila ayat 1b

pasal ini tidak terpenuhi, maka hal itu ditentukan secara khusus oleh Pengurus PBI Pusat.

18.4 Penerimaan Perkumpulan untuk bergabung dalam PBI Provinsi akan disahkan

dengan Surat Keputusan PBI Provinsi, dengan tembusan kepada PBI-Pusat.

Pasal 19 BERAKHIRNYA PERKUMPULAN

Setiap Perkumpulan akan berakhir keanggotaannya karena: 19.1 Jumlah anggota Perkumpulan kurang dari persyaratan yang berlaku. 19.2 Perkumpulan yang bersangkutan, melalui Rapat Umum Anggota membubarkan

diri. 19.3 Perkumpulan yang bersangkutan diberhentikan dari keanggotaan berdasarkan

Rapat Pengurus Provinsi, dikarenakan kegiatannya bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBI.

19.4 Tidak memenuhi kewajiban keanggotaan selama 2 (dua) tahun berturut-turut.

Page 16: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

31

Pasal 20 DISIPLIN PERKUMPULAN

20.1 Perkumpulan dianggap melanggar disiplin keanggotaan apabila melakukan hal-hal

berikut:

a. Perbuatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Pertandingan, ketentuan-ketentuan maupun Peraturan Pelaksana yang telah ditetapkan PBI Pusat/PBI Provinsi.

b. Perbuatan lain diluar hal-hal di atas, yang dianggap merugikan kepentingan

PBI-Pusat/PBI-Provinsi seperti penipuan atau memberikan keterangan yang tidak benar dalam kegiatan boling dan/atau kepentingan administrasi PBI Pusat/PBI Provinsi.

c. Tidak menyerahkan hasil average anggotanya, selesai melaksanakan liga

perkumpulan, kepada PBI Provinsi. 20.2 Sanksi organisasi terbagi atas:

a. Pemberhentian sementara kepengurusan dan bila memungkinkan melaksanakan RUAPLUB.

b. Pembubaran keanggotaan Perkumpulan sepenuhnya. c. Sanksi-sanksi lain yang diatur tersendiri didalam surat keputusan PBI-

Pusat/Provinsi. 20.3 Surat Peringatan/teguran kepada Perkumpulan dikeluarkan oleh Pengurus PBI

Provinsi dengan tembusan kepada Pengurus PBI Pusat. 20.4 Setiap Perkumpulan yang sedang menjalani sanksi organisasi tidak diperkenankan

untuk mengikuti pertandingan boling dan/atau rapat-rapat yang diselenggarakan oleh PBI Provinsi/PBI Pusat.

20.5 Perkumpulan yang dijatuhi sanksi organisasi diberi kesempatan untuk melakukan

pembelaan baik secara lisan maupun tertulis dalam Rapat Pengurus PBI Provinsi dan apabila Perkumpulan yang bersangkutan tidak bisa menerima keputusan Rapat Pengurus PBI Provinsi, Perkumpulan tersebut bisa mengajukan banding pembelaannya kepada Pengurus PBI Pusat.

Pasal 21

TATA CARA PENERIMAAN PBI KABUPATEN-KOTA

Tata cara pembentukan PBI Kabupaten-Kota adalah sebagai berikut: 21.1 PBI Kabupaten-Kota dapat dibentuk dengan prakarsa dari sekurang-kurangnya 3

(tiga) Perkumpulan yang berada dalam satu Kabupaten-Kota dimana di Kabupaten-Kota tersebut, belum ada PBI Kabupaten-Kota yang menaunginya.

21.2 Memiliki lintasan boling di Kabupaten-Kota tersebut.

Page 17: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

32

21.3 Perkumpulan-perkumpulan bersangkutan harus memenuhi persyaratan Perkumpulan yang akan tergabung dalam PBI Kabupaten Kota sebagaimana tersebut dalam ART BAB IV pasal 18.

21.4 Perkumpulan-perkumpulan yang mempunyai prakarsa tersebut secara bersama

mengajukan permohonan tertulis kepada PBI Provinsi yang selanjutnya PBI Provinsi meneruskan kepada PBI Pusat.

21.5 Pembentukan PBI Kabupaten Kota akan disahkan dengan Surat Keputusan PBI

Pusat.

Pasal 22 BERAKHIRNYA PBI KABUPATEN-KOTA

Setiap PBI Kabupaten Kota akan berakhir keanggotaannya karena: 21.1 Jumlah Perkumpulan kurang dari persyaratan yang berlaku. 22.2 PBI Kabupaten-Kota yang bersangkutan membubarkan diri. 22.3 PBI Kabupaten-Kota yang bersangkutan diberhentikan dari keanggotaan

berdasarkan Rapat Pengurus PBI Pusat, dikarenakan kegiatannya bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBI.

22.4 Tidak memenuhi kewajiban keanggotaan selama 2 (dua) tahun berturut-turut. 22.5 Tidak satupun lintasan yang ada di wilayahnya dapat dipertahankan, sejak itu PBI-

Kabupaten-Kota yang telah terbentuk, akan ditinjau keberadaannya dalam jangka waktu 2 (dua) tahun kemudian.

Pasal 23

DISIPLIN PBI KABUPATEN-KOTA 23.1 PBI Kabupaten-Kota dianggap melanggar disiplin keanggotaan apabila melakukan

hal-hal berikut:

a. Perbuatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Pertandingan, ketentuan-ketentuan maupun Peraturan Pelaksana yang telah ditetapkan PBI Pusat.

b. Perbuatan lain diluar hal-hal di atas, yang dianggap merugikan kepentingan

PBI-Pusat/PBI Provinsi seperti penipuan atau memberikan keterangan yang tidak benar dalam kegiatan boling dan/atau kepentingan administrasi PBI Pusat/PBI Provinsi.

c. Tidak menyerahkan hasil average anggotanya kepada PBI Provinsi pada

tanggal 1 April untuk prestasi average anggota bulan Januari s/d Maret; tanggal 1 Juni untuk prestasi average anggota bulan April s/d Juni; tanggal 1 Oktober untuk prestasi average anggota bulan Juli s/d September; tanggal 1Januari tahun berikutnya untuk prestasi average anggota bulan Oktober s/d Desember. Semua PBI Provinsi mengirim daftar ranking

Page 18: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

33

anggotanya kepada PBI Pusat selambat-lambatnya satu Minggu sebelum diumumkan.

23.2 Sanksi organisasi terbagi atas:

a. Pemberhentian sementara kepengurusan. b. Pembubaran keanggotaan PBI Kabupaten-Kota sepenuhnya. c. Sanksi-sanksi lain yang diatur tersendiri didalam surat keputusan PBI-

Pusat/PBI Provinsi. 23.3 Surat Peringatan/teguran kepada PBI Kabupaten-Kota dikeluarkan Pengurus PBI

Pusat/PBI Provinsi. 23.4 Setiap PBI Kabupaten-Kota yang sedang menjalani sanksi organisasi tidak

diperkenankan untuk mengikuti pertandingan boling dan/atau rapat-rapat yang diselenggarakan oleh PBI Pusat/PBI Provinsi.

23.5 PBI Kabupaten-Kota yang dijatuhi sanksi organisasi diberi kesempatan untuk

melakukan pembelaan baik secara lisan maupun tertulis dalam Rapat Pengurus PBI Provinsi dan apabila PBI Kabupaten-Kota yang bersangkutan tidak bisa menerima keputusan Rapat Pengurus PBI Provinsi, PBI Kabupaten-Kota tersebut bisa mengajukan banding pembelaannya kepada PBI Pusat.

Pasal 24

TATA CARA PENERIMAAN PBI PROVINSI

Tata cara pembentukan PBI Provinsi adalah sebagai berikut: 24.1 PBI Provinsi dapat dibentuk dengan prakarsa dari sekurang-kurangnya 3 (tiga)

Perkumpulan yang berada dalam satu Provinsi dimana di Provinsi tersebut, belum ada PBI-Provinsi yang menaunginya.

24.2 Memiliki lintasan boling di Provinsi tersebut. 24.3 Perkumpulan-perkumpulan bersangkutan harus memenuhi persyaratan

Perkumpulan yang akan tergabung dalam PBI Provinsi sebagaimana tersebut dalam ART BAB IV pasal 19.

24.4 Perkumpulan-perkumpulan yang mempunyai prakarsa tersebut secara bersama

mengajukan permohonan tertulis kepada PBI Pusat. 24.5 Pembentukan PBI Provinsi akan disahkan dengan Surat Keputusan PBI Pusat.

Pasal 25 BERAKHIRNYA PBI PROVINSI

Setiap PBI Provinsi akan berakhir keanggotaannya karena: 25.1 Jumlah Perkumpulan kurang dari persyaratan yang berlaku.

Page 19: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

34

25.2 PBI Provinsi yang bersangkutan, melalui MUSORPROV membubarkan diri. 25.3 PBI Provinsi yang bersangkutan diberhentikan dari keanggotaan berdasarkan

Rapat Pengurus PBI Pusat, dikarenakan kegiatannya bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBI.

25.4 Tidak memenuhi kewajiban keanggotaan selama 2 (dua) tahun berturut-turut. 25.5 Tidak satupun lintasan yang ada di wilayahnya dapat dipertahankan, sejak itu PBI-

Provinsi yang telah terbentuk, akan ditinjau keberadaannya dalam jangka waktu 2 (dua) tahun kemudian.

Pasal 26

DISIPLIN PBI PROVINSI 26.1 PBI Provinsi dianggap melanggar disiplin keanggotaan apabila melakukan hal-hal

berikut:

a. Perbuatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Pertandingan, ketentuan-ketentuan maupun Peraturan Pelaksana yang telah ditetapkan PBI Pusat.

b. Perbuatan lain diluar hal-hal di atas, yang dianggap merugikan kepentingan

PBI-Pusat seperti penipuan atau memberikan keterangan yang tidak benar dalam kegiatan boling dan/atau kepentingan administrasi PBI Pusat.

c. Tidak menyerahkan hasil average anggotanya kepada PBI Pusat pada

tanggal 1 April untuk prestasi average anggota bulan Januari s/d Maret; tanggal 1 Juni untuk prestasi average anggota bulan April s/d Juni; tanggal 1 Oktober untuk prestasi average anggota bulan Juli s/d September; tanggal 1Januari tahun berikutnya untuk prestasi average anggota bulan Oktober s/d Desember. Semua PBI Provinsi mengirim daftar ranking anggotanya kepada PBI Pusat selambat-lambatnya satu Minggu sebelum diumumkan.

26.2 Sanksi organisasi terbagi atas:

a. Pemberhentian sementara kepengurusan dan bila memungkinkan melaksanakan MUSORPROVLUB.

b. Pembubaran keanggotaan PBI Provinsi sepenuhnya. c. Sanksi-sanksi lain yang diatur tersendiri didalam surat keputusan PBI-

Pusat. 26.3 Surat Peringatan/teguran kepada PBI Provinsi dikeluarkan Pengurus PBI Pusat. 26.4 Setiap PBI Provinsi yang sedang menjalani sanksi organisasi tidak diperkenankan

untuk mengikuti pertandingan boling dan/atau rapat-rapat yang diselenggarakan oleh PBI Pusat.

Page 20: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

35

26.5 PBI Provinsi yang dijatuhi sanksi organisasi diberi kesempatan untuk melakukan pembelaan baik secara lisan maupun tertulis dalam Rapat Pengurus PBI Pusat dan apabila PBI Provinsi yang bersangkutan tidak bisa menerima keputusan Rapat Pengurus PBI Pusat, PBI Provinsi tersebut bisa mengajukan banding pembelaannya kepada Asian Bowling Federation.

BAB V

KEANGGOTAAN

Pasal 27 TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA

27.1 Anggota Biasa

a. Peboling mengajukan permohonan kepada Pengurus Perkumpulan dengan menggunakan formulir yang telah disediakan yang memuat pernyataan bahwa: a.1 Berkewarganegaraan Indonesia. a.2 Berkewarganegaraan Asing dan telah menetap di Indonesia

sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan secara terus menerus. a.2 Bersedia mentaati seluruh ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga dan Peraturan PBI. a.3 Bersedia membayar uang pangkal dan iuran wajib anggota. a.4 Tidak menjadi anggota Perkumpulan Boling lain yang tergabung

dalam PBI Provinsi. b. Penerimaan atau penolakan keanggotaan dinyatakan oleh perkumpulan

didalam formulir tersebut diatas yang tembusannya wajib disampaikan kepada PBI Provinsi.

c. Anggota biasa tersebut berhak untuk mewakili Perkumpulan dalam

pertandingan boling setelah 1 (satu) bulan menjadi anggota perkumpulan.

d. Anggota Biasa yang berkewarganegaraan Asing, tidak berhak bertanding mewakili Provinsi atau mewakili Indonesia yang diselenggarakan oleh KONI atau nama lain yang diakui oleh Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

27.2 Anggota Kehormatan

Pengangkatan Anggota Kehormatan dinyatakan dengan Surat Keputusan PBI Pusat.

27.3 Anggota Asosiasi

Pengangkatan Anggota Asosiasi dinyatakan dengan Surat Keputusan PBI Pusat.

Page 21: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

36

Pasal 28

HAK ANGGOTA Setiap Anggota mempunyai hak sebagai berikut: 28.1 Memilih dan dipilih, kecuali anggota assosiasi dan anggota kehormatan. 28.2 Mengikuti kegiatan dan mengeluarkan hak suara menurut tingkatannya, di forum

MUSORNAS, MUSORPROV, RUAP, RAKERNAS, dan RAPAT yang diselenggarakan oleh PBI-Pusat, Provinsi, Kabupaten-Kota, dan Perkumpulan.

28.3 Meminta penjelasan mengenai kebijakan PBI menurut tingkatannya. 28.4 Menerima bantuan PBI. 28.5 Mengikuti pertandingan boling baik tingkat nasional maupun internasional sesuai

dengan persyaratan peraturan pertandingan, kecuali anggota assosiasi dan anggota kehormatan.

28.6 Mempunyai hak bela dalam Rapat Pengurus Tingkat Pusat, Provinsi, Perkumpulan

terhadap hukuman yang dikenakan kepadanya. 28.7 Menggunakan atribut Lambang, Panji, dan Lencana PBI, sesuai aturan yang

berlaku. 28.8 Mengundurkan diri sebagai anggota PBI.

Pasal 29 KEWAJIBAN ANGGOTA

Tanpa memandang jenis keanggotaannya setiap anggota berkewajiban untuk: 29.1 Mematuhi seluruh ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga yang

diterapkan dari waktu ke waktu dan diberlakukan terhadap anggota PBI, termasuk tetapi tidak terbatas pada peraturan tentang: Permainan, Pertandingan, Peralatan, Liga, Ranking Anggota, Penghargaan, Hukuman, yang berlaku dalam penyelenggaraan olahraga boling di Indonesia yang selanjutnya disebut Peraturan Pertandingan.

29.2 Mendukung setiap kegiatan PBI-Pusat, PBI-Provinsi, PBI Kabupaten-Kota,

Perkumpulan. 29.3 Menghadiri undangan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh PBI-Pusat, PBI-

Provinsi, PBI Kabupaten-Kota, dan Perkumpulan. 29.4 Membayar iuran anggota sesuai dengan ketentuan yang berlaku/diberlakukan oleh

Pimpinan PBI- Pusat. 29.5 Menyumbang tenaga, pikiran dan bahkan bila dimungkinkan dana demi kemajuan

prestasi olahraga boling di Indonesia.

Page 22: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

37

Pasal 30

BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN Tanpa memandang jenis keanggotaannya, setiap anggota akan berakhir keanggotaannya karena: 30.1 Anggota yang bersangkutan mengundurkan diri. 30.2 Anggota yang bersangkutan, apabila individu, meninggal dunia dan apabila badan

hukum, dibubarkan. 30.3 Anggota yang bersangkutan diberhentikan dari keanggotaan berdasarkan Rapat

Pengurus Perkumpulan, apabila yang bersangkutan adalah individu yang menjadi Anggota Biasa dan berdasarkan Rapat Pengurus PBI Pusat apabila yang bersangkutan adalah individu yang menjadi Anggota Kehormatan atau badan hukum yang menjadi Anggota Asosiasi.

30.4 Tidak memenuhi kewajiban anggota selama 2 (dua) tahun berturut-turut.

Pasal 31 DISIPLIN KEANGGOTAAN

31.1 Anggota dianggap melanggar disiplin keanggotaan apabila melakukan hal-hal

berikut:

a. Perbuatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Pertandingan, ketentuan-ketentuan maupun Peraturan Pelaksana yang telah ditetapkan PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan.

b. Perbuatan lain diluar hal-hal di atas, yang dianggap merugikan kepentingan

PBI-Pusat/PBI-Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan seperti penipuan atau memberikan keterangan yang tidak benar dalam kegiatan boling dan/atau kepentingan administrasi PBI Pusat/PBI Provinsi/PBI Kabupaten-Kota/Perkumpulan.

31.2 Sanksi organisasi terbagi atas:

a. Pemberhentian sementara keanggotaan (skorsing) sekurang-kurangnya selama 6 (enam bulan).

b. Pencabutan keanggotaan sepenuhnya. c. Sanksi-sanksi lain yang diatur tersendiri didalam surat keputusan PBI atau

didalam Buku Peraturan Pertandingan. 31.3 Surat Peringatan/teguran kepada anggota dikeluarkan oleh Pengurus Perkumpulan

dengan tembusan kepada Pengurus PBI Kabupaten-Kota/PBI Provinsi dan Badan Pengurus PBI Pusat.

Page 23: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

38

31.4 Peringatan-peringatan kepada anggota PBI yang dianggap perlu, dapat disampaikan oleh Pengurus PBI Kabupaten-Kota/Provinsi dan/atau Pengurus PBI Pusat disalurkan melalui surat peringatan yang akan dikeluarkan oleh Pengurus Perkumpulan.

31.5 Keputusan sanksi organisasi dapat dikeluarkan oleh Pengurus Perkumpulan

dan/atau PBI Kabupaten-Kota/Provinsi dan/atau PBI Pusat. 31.6 Anggota yang sedang menjalani sanksi organisasi berupa pemberhentian

sementara (skorsing) tetap berkewajiban memenuhi kewajiban keanggotaannya. 31.7 Perkumpulan tidak diperkenankan menerima perpindahan dan/atau penerimaan

keanggotaan dari anggota (peboling) yang sedang menjalani sanksi organisasi. 31.8 Setiap anggota yang sedang menjalani sanksi organisasi tidak diperkenankan

untuk mengikuti pertandingan boling dan/atau rapat-rapat yang diselenggarakan oleh Perkumpulan/PBI Kabupaten-Kota/PBI Provinsi/PBI Pusat.

31.9 Anggota yang dijatuhi sanksi organisasi diberi kesempatan untuk melakukan

pembelaan baik secara lisan maupun tertulis dalam Rapat Pengurus Perkumpulan dan apabila anggota yang bersangkutan tidak bisa menerima keputusan Rapat Pengurus Perkumpulan, anggota tersebut bisa mengajukan banding pembelaannya kepada Pengurus PBI Kabupaten-Kota/PBI Provinsi dan/atau Pengurus PBI Pusat.

Pasal 32

TANDA KEANGGOTAAN 32.1 Anggota PBI mendapat Nomor Anggota PBI dimana tanda keanggotaan PBI dibuat

dalam bentuk Kartu Tanda Anggota (KTA) PBI Provinsi yang dikeluarkan oleh masing-masing PBI Provinsi, setelah didaftarkan ke PBI Pusat, maka PBI Pusat akan mengeluarkan (KTA) PBI Pusat, dalam format yang telah ditentukan oleh PBI Pusat.

32.2 Kartu Tanda Anggota berlaku untuk setiap masa 4 (empat) tahun sejak tanggal

dikeluarkan. 32.3 Apabila anggota mengundurkan diri atau dicabut keanggotaannya, Kartu Tanda

Anggota bersangkutan wajib untuk dikembalikan melalui Perkumpulan yang bersangkutan.

32.4 Apabila terjadi perpindahan anggota, maka Kartu Tanda Anggota pada

perkumpulan yang lama tidak berlaku dan akan diterbitkan KTA yang baru pada perkumpulan yang baru.

Page 24: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

39

Pasal 33 TATA CARA PERPINDAHAN ANGGOTA

33.1 Anggota yang bermaksud pindah ke perkumpulan/PBI Provinsi lain, wajib

mengajukan permohonan tertulis kepada Pengurus Perkumpulan/PBI Provinsi asal, dengan menggunakan formulir yang telah disediakan dimana memuat pernyataan bahwa anggota tersebut akan pindah ke Perkumpulan/PBI Provinsi lain (disebutkan) serta bersedia memenuhi kewajiban-kewajibannya yang belum diselesaikan kepada Perkumpulan asal.

33.2 Persetujuan perpindahan anggota bersangkutan wajib dinyatakan oleh Pengurus

Perkumpulan/PBI Provinsi asal dalam formulir tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya permohonan pindah di atas dengan mencantumkan keterangan: a. Bahwa anggota bersangkutan telah atau belum memenuhi segala

kewajibannya kepada Perkumpulan bersangkutan. b. Bahwa anggota bersangkutan dalam keadaan atau tidak dalam keadaan

menjalani sanksi organisasi.

c. Average dan/atau Ranking terakhir anggota bersangkutan. 33.3 Perkumpulan/PBI Provinsi asal wajib mengirim tembusan formulir tersebut di atas

kepada Perkumpulan/PBI Provinsi tujuan dan anggota bersangkutan yang mengirimkannya kepada Perkumpulan/PBI Provinsi tujuan.

33.4 Apabila Pengurus Perkumpulan/PBI Provinsi asal dalam 30 (tiga puluh) hari setelah

menerima permohonan pindah tersebut tidak memberikan pernyataan, maka dianggap menyetujui perpindahan anggota bersangkutan secara sepenuhnya.

33.5 Selanjutnya anggota bersangkutan dapat menghubungi Pengurus

perkumpulan/PBI Provinsi tujuan dan memberi tahu mengenai perpindahannya dengan menunjukkan tembusan formulir pindah.

33.6 Penolakan atau penerimaan anggota bersangkutan dinyatakan oleh

Perkumpulan/PBI Provinsi tujuan dalam formulir di atas yang tembusannya wajib disampaikan kepada PBI Pusat.

33.7 Perkumpulan/PBI Provinsi tujuan tidak diperkenankan menerima anggota yang

ingin pindah tersebut apabila anggota tersebut:

a. Belum memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada Perkumpulan asal. b. Sedang menjalankan sanksi organisasi.

33.8 Semenjak menyatakan akan pindah di dalam formulir yang disediakan, anggota

tersebut tidak berhak mengikuti semua bentuk pertandingan boling baik pertandingan perseorangan maupun pertandingan beregu yang diselenggarakan dan mendapat pengesahan PBI dengan jangka waktu yang mengacu pada pasal 34 ayat 9.

Page 25: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

40

33.9 Anggota Perkumpulan yang pindah ke perkumpulan/PBI Provinsi lain, maka ia

baru berhak mewakili Perkumpulan/PBI Provinsi tujuan dalam pertandingan boling setelah 1 (satu) bulan dari tanggal penerimaan menjadi anggota Perkumpulan/PBI Provinsi tujuan.

33.10 Khusus keperluan Pekan Olahraga Nasional (PON), anggota Perkumpulan yang

sekaligus pindah Provinsi, maka ia baru berhak mewakili Provinsi tujuan dalam pertandingan boling PON tersebut setelah 2 (dua) tahun dari tanggal penerimaan menjadi anggota perkumpulan/PBI Provinsi tujuan.

33.11 Apabila ada Perkumpulan yang membubarkan diri, maka Anggota Perkumpulan

yang membubarkan diri tersebut dapat pindah ke Perkumpulan/PBI Provinsi tujuan tanpa mengacu pasal 34 ayat 9, maupun pasal 34 ayat 10.

Pasal 34

TATA CARA PENGUNDURAN DIRI DARI KEANGGOTAAN 34.1 Anggota yang bermaksud mengundurkan diri dari keanggotaan wajib mengajukan

permohonan tertulis kepada Perkumpulannya menggunakan formulir yang telah disediakan dengan tembusan kepada PBI Provinsi yang memuat pernyataan bahwa anggota bersangkutan akan mengundurkan diri dan bersedia menyelesaikan segala kewajiban-kewajibannya kepada Perkumpulannya.

34.2 Persetujuan pengunduran diri anggota bersangkutan wajib dinyatakan oleh

Pengurus Perkumpulannya dalam formulir tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya permohonan pengunduran diri di atas dengan tembusan kepada PBI Provinsi dengan mencantumkan keterangan: a. Bahwa anggota bersangkutan telah atau belum memenuhi segala

kewajibannya kepada Perkumpulan bersangkutan. b. Bahwa anggota bersangkutan dalam keadaan atau tidak dalam keadaan

menjalani sanksi organisasi. c. Average dan/atau Ranking terakhir anggota bersangkutan.

34.3 Apabila Perkumpulan asal dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah menerima

permohonan pengunduran diri tersebut tidak memberikan pernyataan maka dianggap Pengurus Perkumpulan tersebut menyetujui pengunduran diri anggota bersangkutan secara sepenuhnya.

34.4 Semenjak menyatakan akan mengundurkan diri dalam formulir yang disediakan

anggota tersebut tidak berhak mengikuti pertandingan boling dan bukan anggota PBI.

Page 26: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

41

BAB VI KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 35

PENDAPATAN KEUANGAN Keuangan PBI diperoleh dari: 35.1 Uang Pangkal Anggota baru yang besarnya diatur oleh surat keputusan PBI-

Provinsi. 35.2 Iuran Wajib Tahunan Anggota yang besarnya diatur oleh surat keputusan PBI-

Pusat/Provinsi. 35.3 Pendapatan Sanction Average Anggota setiap kwartal yang besarnya diatur oleh

surat keputusan PBI-Provinsi. 35.4 Pendapatan Sanction bagi Penyelengara Pertandingan: Liga Perkumpulan/

Kejurprov yang besarnya diatur oleh surat keputusan PBI Provinsi. 35.5 Pendapatan Sanction bagi Penyelengara Pertandingan: Kejurtinas/Kejurnas/

Kejurinternas yang besarnya diatur oleh surat keputusan PBI-Pusat. 35.6 Pendapatan Sanction Lintasan boling yang besarnya diatur oleh surat keputusan

PBI-Pusat. 35.7 Sumbangan yang tidak mengikat. 35.8 Pendapatan atas usaha lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 36 UANG PANGKAL DAN IURAN ANGGOTA

36.1 Setiap anggota baru diwajibkan membayar uang pangkal kepada:

a. Perkumpulan yang jumlahnya ditetapkan oleh Perkumpulan. b. PBI Provinsi yang jumlahnya ditetapkan dengan Surat Keputusan PBI

Provinsi. 36.2 Setiap anggota diwajibkan membayar iuran wajib per tahun kepada:

a. Perkumpulan yang jumlahnya ditetapkan oleh Perkumpulan. b. PBI Provinsi dan PBI Pusat yang jumlahnya masing-masing ditetapkan

dengan Surat Keputusan PBI Pusat.

Page 27: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

42

36.3 Cara pembayaran uang pangkal dan/atau iuran wajib per tahun ditetapkan sebagai berikut: a. Kepada Perkumpulan ditetapkan oleh masing-masing Perkumpulan. b. Kepada PBI dilaksanakan melalui Perkumpulan dan meneruskannya kepada

PBI Provinsi dan kemudian ke PBI-Pusat. 36.4 Pelunasan uang pangkal dilakukan segera setelah dinyatakan akan diterima

sebagai anggota. 36.5 Pelunasan iuran wajib ditetapkan sebagai berikut:

a. Iuran wajib Perkumpulan ditetapkan oleh masing-masing Perkumpulan. b. Iuran wajib PBI terbagi atas:

b.1. Bagi anggota yang diterima antara tanggal 1 Januari dan 30 Juni,

selambat-lambatnya pada tanggal 1 Juli tahun berjalan. b.2. Bagi anggota yang diterima antara tanggal 1 Juli dan 31 Desember,

selambat-lambatnya pada tanggal 1 Januari tahun berikutnya. 36.6 Bagi anggota baru yang diterima antara tanggal 1 Juli dan 31 Desember

diperkenankan untuk membayar iuran wajib PBI sebesar separuh dari besarnya iuran wajib yang ditetapkan dengan batas waktu pelunasan selambat-lambatnya pada tanggal 1 Januari tahun berikutnya.

36.7 Bagi anggota yang pindah melalui Tata Cara Perpindahan Keanggotaan tersebut

dalam pasal 5, tidak membayar lagi uang pangkal PBI dan/atau iuran wajib PBI yang telah dilunasinya untuk tahun berjalan.

36.8 Setiap anggota yang belum melunasi uang pangkal dan/atau iuran wajib setelah

batas waktu pelunasan, tidak diperkenankan mengikuti pertandingan boling dan/atau rapat-rapat yang diadakan oleh Perkumpulan/PBI Provinsi/PBI Pusat. PBI Provinsi yang belum melunasi iuran anggotanya ke PBI-Pusat tidak diperkenankan mengikuti pertandingan

36.9 PBI-Provinsi yang belum melunasi iuran anggotanya ke PBI-Pusat tidak

diperkenankan mengikuti pertandingan boling dan atau rapat-rapat yang diadakan oleh PBI-Pusat walaupun anggota tersebut sudah membayarkan iurannya kepada PBI-Provinsi.

Pasal 37

SUMBANGAN 37.1 Sumbangan tetap dan tidak tetap dapat diterima dari berbagai pihak selama tidak

mengikat dan bertentangan dengan AD/ART PBI. 37.2 Dana bantuan olahraga dari Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah dapat

dikategorikan sebagai sumbangan.

Page 28: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

43

37.3 Seluruh sumbangan harus disalurkan melalui Bendahara Perkumpulan/PBI

Provinsi/PBI Pusat untuk dicatat sebagai Kas Perkumpulan atau PBI Provinsi atau PBI Pusat.

BAB VII

WEWENANG DAN PERATURAN PERTANDINGAN

Pasal 38 WEWENANG PERTANDINGAN

38.1 Wewenang PBI Pusat adalah:

a. Menyelenggarakan pertandingan-pertandingan:

a.1. Kejuaraan Tingkat Nasional. a.2. Seleksi Nasional (Kejurnas). a.3. Pertandingan boling dalam PON. a.4. Pertandingan Internasional.

b. Mengesahkan pertandingan boling yang meliputi lebih dari satu Provinsi.

c. Mengesahkan Lintasan boling sesuai dengan standar WTBA/FIQ

38.2 Wewenang PBI Provinsi adalah:

a. Menyelenggarakan pertandingan-pertandingan:

a.1. Kejuaraan Tingkat Nasional a.2 Kejuaraan Tingkat Provinsi. a.3. Seleksi Provinsi (Kejurprov).

b. Mengesahkan pertandingan yang meliputi satu Perkumpulan atau lebih dari

satu perkumpulan dalam Provinsi yang bersangkutan. 38.3 Wewenang Perkumpulan adalah:

a. Menyelenggarakan Pertandingan-Pertandingan:

a.1. Liga Perkumpulan. a.2. Seleksi Anggota Perkumpulan (Kejur-Antar Perkumpulan).

b. Mengesahkan pertandingan Intern Anggota Perkumpulannya untuk

kepentingan mendapatkan average asalkan tidak memungut uang hadiah (Price Fund) dan tanpa memberikan hadiah-hadiah selain dari Piala/Medali.

Page 29: ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA BAB … file17 d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum berdasarkan kepentingan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya

44

38.4 Agar jadwal Pertandingan tidak berbenturan, maka jadwal tersebut diajukan pada

RAKERNAS yang diadakan PBI Pusat setiap tahunnya.

Pasal 39 PERATURAN PERTANDINGAN

Ketentuan-ketentuan atau hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan, pengesahan, dan peraturan pertandingan diatur dalam sebuah buku tentang: Permainan/Pertandingan/ Peralatan/Liga/Ranking Anggota/ Penghargaan/ Hukuman, yang dikeluarkan oleh PBI-Pusat.

Bab VIII PERUBAHAN PERATURAN

Pasal 40

PERATURAN PENGECUALIAN 40.1 Perubahan dan/atau pengecualian terhadap ketentuan Anggaran Rumah Tangga

hanya dapat disahkan oleh RAKERNAS berdasarkan mandat yang secara tegas diberikan oleh RAKERNAS, atau cara lain yang secara tegas diputuskan oleh RAKERNAS.

40.2 Perubahan dan/atau pengecualian dapat disahkan oleh RAKERNAS, apabila usul

perubahan dan/atau pengecualian tersebut disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah suara yang hadir dan/atau diwakili secara sah dalam RAKERNAS.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 41 PENUTUP

41.1 Anggaran Rumah Tangga ini adalah satu-satunya Anggaran rumah Tangga yang

berlaku untuk PBI Pusat, PBI Provinsi dan Perkumpulan. 41.2 Hal-hal yang tidak dan/atau belum diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini

diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pelaksana yang isinya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

41.3 Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011, berdasarkan hasil

POKJA tanggal 10-11 Juli 2010 dan disahkan dalam RAKERNAS PBI tanggal 18 Desember 2010.