66
LAMPIRAN BAB 2 BAB 3 BAB 1 BAB 4 “ KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN FINANSIAL ANGKUTAN KOTA BERBASIS ATP DAN WTP DI KOTA KUPANG “ Judul Oleh : OKTOVIANUS EDVICT SEMIUN NIM. 116060100111017 Pembimbing : * Ir. A. Wicaksono, M.Eng., Ph.D ** Dr. Sobri Abusini, M.T Penguji : * Dr. M. Ruslin Anwar, M.Si ** Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D Ujian Seminar Proposal Tesis Program Studi Teknik Sipil Minat Rekayasa Transportasi Selasa, 29 Oktober 2013

aNGKUTAN uMUM

  • Upload
    ed-vict

  • View
    34

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Angkutan Umum

Citation preview

LAMPIRAN

BAB 2

BAB 3

BAB 1

BAB 4

“ KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN FINANSIAL ANGKUTAN KOTA BERBASIS ATP DAN WTP

DI KOTA KUPANG “

Judul

Oleh :

OKTOVIANUS EDVICT SEMIUNNIM. 116060100111017

Pembimbing : * Ir. A. Wicaksono, M.Eng., Ph.D ** Dr. Sobri Abusini, M.T

Penguji : * Dr. M. Ruslin Anwar, M.Si ** Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D

Ujian Seminar Proposal TesisProgram Studi Teknik Sipil

Minat Rekayasa Transportasi

Selasa, 29 Oktober 2013

Manfaat Penelitian

Perumusan Masalah

Ruang Lingkup Penelitian

Identifikasi Masalah

Tujuan Penelitian

Pendahuluan|Bab I

Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk kota Kupang menambah

kepadatan lalulintas. Kenaikan harga BBM tahun 2013. Kepemilikan kendaraan pribadi yang meningkat secara

signifikan. Menurunnya jumlah kendaraan angkutan umum. Kondisi kualitas angkutan perkotaan kota Kupang saat ini

belum sesuai dengan standar pelayanan yang diinginkan. Perlu revitalisasi angkutan kota secara komprehensif

Perbaikan rute dan konsolidasi antar operator Sosialisasi etika bertransportasi Perbaikan kualitas angkutan umum Pengendalian penggunaan kendaraan pribadi dan sepeda

motor Reformulasi tarif secara transparan dan akuntabel

Latar Belakang

Back

Manfaat Penelitian

Perumusan Masalah

Ruang Lingkup Penelitian

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Pendahuluan|Bab I

Identifikasi Masalah

Beberapa masalah angkutan umum di Kota Kupang antara lain adalah; Kinerja operasional angkutan kota di kota Kupang yang

kurang memadai. Belum terpenuhinya kebutuhan pelayanan pengguna jasa

angkutan kota yaitu masyarakat kota Kupang. Jumlah armada angkutan kota yang menumpuk di beberapa

ruas jalan utama sehingga menyebabkan rendahnya aksesibilitas masyarakat

Standar pelayanan angkutan umum sulit diterapkan di kota Kupang karena ijin operasi armada diberikan kepada pengusaha perorangan

Tarif dinilai cukup tinggi. Belum ada upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas

pelayanan angkutan umum.

Identifikasi Masalah

Back

Manfaat Penelitian

Identifikasi Masalah

Ruang Lingkup Penelitian

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Pendahuluan|Bab I

Perumusan MasalahBerdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kinerja operasional angkutan kota di kota Kupang

saat ini?

Bagaimana kualitas pelayanan angkutan kota dan pengaruhnya terhadap kepuasaan dan loyalitas pengguna jasa angkutan kota di kota Kupang saat ini?

Bagaimana upaya peningkatan kinerja angkutan kota di kota Kupang terhadap kepuasaan pengguna jasa angkutan umum yaitu masyarakat kota Kupang (user)?

Bagaimana estimasi penentuan tarif angkutan kota di kota Kupang berdasarkan Ability to Pay dan Willingness to Pay?

Perumusan Masalah

Back

Manfaat Penelitian

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Pendahuluan|Bab I

Ruang Lingkup PenelitianLingkup penelitian yang membatasi penelitian ini antara lain adalah:

Penelitian ini dilakukan pada empat trayek berdasarkan panjang rute dan jumlah armada. Berdasarkan panjang rute yaitu trayek nomor 05 yang memiliki rute terpanjang dan trayek C6 yang memiliki rute terpendek. Berdasarkan jumlah armada yaitu trayek nomor 01 yang memiliki jumlah armada terbanyak dan trayek nomor 08 yang memilki jumlah armada terkecil.

Variable-variabel yang akan dikaji adalah hanya pada variable utama, setelah melakukan review terhadap beberapa teori sebelumnya maupun standar yang berlaku di luar negeri.

Kajian tentang kinerja pelayanan angkutan kota berdasarkan persepsi pengguna jasa (user).

Ruang Lingkup Penelitian

Back

Manfaat Penelitian

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Latar Belakang

Ruang LingkupPenelitian

Pendahuluan|Bab I

Tujuan PenelitianTujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui kinerja operasional angkutan kota di kota Kupang saat ini

Untuk mengetahui kualitas pelayanan angkutan kota dan pengaruhnya terhadap kepuasaan dan loyalitas pengguna jasa angkutan kota di kota Kupang saat ini

Untuk mengetahui upaya peningkatan kinerja angkutan kota di kota Kupang terhadap kepuasaan pengguna jasa angkutan umum yaitu masyarakat kota Kupang (user)

Untuk mengetahui estimasi penentuan tarif angkutan kota di kota Kupang berdasarkan Ability to Pay dan Willingness to Pay

TujuanPenelitian

Back

TujuanPenelitian

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Latar Belakang

Ruang LingkupPenelitian

Pendahuluan|Bab I

Manfaat PenelitianManfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan (Pemerintah Kota Kupang) dalam meningkatkan kinerja operasional dan kualitas pelayanan serta penetapan tarif angkutan umum penumpang dalam kota di masa yang akan datang.

Memberi kontribusi bagi ilmu pengetahuan, karena penelitian ini merupakan kajian ilmiah berkaitan dengan optimalisasi angkutan umum penumpang dalam kota dari segi kelayakan dan pelayanan.

ManfaatPenelitian Back

Tinjauan Pustaka|Bab II

LAMPIRAN

Judul

BAB 3

BAB 1

BAB 4

BAB 2

Tinjauan Pustaka Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 35 Tahun 2003.

Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Pedoman Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan untuk Jalan Perkotaan di Indonesia NO.: 026/T/Bt/1995

Buku dan jurnal penelitian yang terkait dengan penelitian

Hasil Penelitian Terdahulu

Kerangka Konsep Pemikiran|Bab III

Konsep Pengembangan

Penelitian

Kerangka Pikir Kinerja Pelayanan

Semakin tinggi kualitas layanan yang dirasakan akan semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna/pelanggan, selanjutnya semakin berdampak positif perilaku niat seseorang dalam menyikapi layanan tersebut.

Perilaku pengguna jasa sangat menentukan dalam proses pengambilan keputusan. Faktor psikologis pengguna jasa merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan (Ben-Akiva et al, 2002; TRB, 1999, Chen, 2008) dalam Bahar (2009).

Faktor-faktor tersebut meliputi kualitas pelayanan (service quality), nilai kualitas yang dirasakan (perceived value) dan kepuasan pelayanan (customer satisfaction). Struktur hubungan antara kualitas pelayanan (services quality), kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan loyalitas (customer loyalty) yang dikemukakan Zeithaml, Bitner dan Gremler dalam Bahar (2009) seperti ditunjukkan pada gambar 3.1.

Next

Kerangka Konsep Pemikiran|Bab III

Konsep Pengembangan

Penelitian

Kerangka Pikir Kinerja Pelayanan

Gambar 3.1. Hubungan kualitas pelayanan, kepuasan dan loyalitas pelanggan (Zeithaml et al, 2009)

Kerangka Konsep Pemikiran|Bab III

Kerangka Pikir Kinerja Pelayanan

Konsep Pengembangan

Penelitian

Di dalam rencana penelitian ini, untuk meningkatkan kecermatan dalam penelitian kinerja pelayanan angkutan umum, dilakukan beberapa pengembangan tertentu.

Konsep pengembangan penelitian yang dilakukan diutamakan pada penentuan variabel-variabel kinerja pelayanan dan penentuan tarif dimana tarif Angkutan Kota dihitung berdasarkan daya beli pengguna jasa (Ability to Pay-Willingness to Pay). Skema pola pikir penelitian ini disajikan dalam gambar 3.2.

Skema Pola Pikir

Variabel Penelitian

Konsep Penelitian

Kerangka Konsep Pemikiran|Bab III

BackGambar 3.2. Skema Pola Pikir Kajian Kinerja Pelayanan dan Finansial

Angkutan Kota Berbasis ATP dan WTP di Kota Kupang

Skema Pola Pikir

Kerangka Konsep Pemikiran|Bab III

VariabelPenelitian

Next

Kerangka Konsep Pemikiran|Bab III

VariabelPenelitian

Next

Kerangka Konsep Pemikiran|Bab III

VaribaelPenelitian

Back

Kerangka Konsep Pemikiran|Bab III

Konsep Penelitian

Next

Penelitian ini menjelaskan pengaruh dimensi dan komponen-komponen dari kualitas layanan angkutan kota terhadap kepuasan pengguna dan pengaruhnya terhadap loyalitas pengguna angkutan kota di kota Kupang. Untuk melihat hubungan antar indikator dalam pengukuran ini digunakan pendekatan Partial Least Square. Kemudian dilakukan pengukuran dengan metode Importance Performance Analysis yang dapat digambarkan dengan diagram kartesius.

Kemudian diteliti tingkat kepuasan pengguna angkutan kota dengan skala linier numeric dapat dibuat dengan mencari rentang skala (RS). Rentang skala yang digunakan dibagi dalam interval mulai dari sangat tidak puas hingga sangat puas. Terakhir dilakukan penelitian tingkat loyalitas untuk mengukur seberapa besar tingkat loyalitas pengguna angkutan kota. Salah satu cara mengukurnya adalah dengan teknik pembobotan (weighted CSI & weighted CLI) untuk setiap variabel indikator yang menyusun loyalitas tersebut.

Kerangka Konsep Pemikiran|Bab III

Konsep Penelitian

Back

Dalam penelitian ini juga dilakukan kajian terhadap tarif angkutan kota. Salah satu cara yang harus ditempuh dalam menetapkan kebijakan penentuan besaran tarif adalah dengan menentukan terlebih dahulu tujuan kebijakan tersebut.

Besaran tarif yang ditetapkan haruslah dilandasi dengan perhitungan biaya pokok produksi per satuan unit output dan sesuai dengan kemauan dan kemampuan masyarakat untuk membayar (Willingness to pay dan Ability to pay).

Apabila kedua nilai ini sudah ditemukan maka tarif yang ditetapkan hendaknya di atas biaya pokok produksi per satuan output dan tidak melebihi kemampuan membayar dari masyarakat penggunanya.

Metode Penelitian|Bab IV

LAMPIRAN

Judul

BAB 3

BAB 1

BAB 2

BAB 4

Metode PenelitianTahapan Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Lokasi Penelitian dan Objek Penelitian

Metode Analisis Data

Metode Penelitian|Bab IV

Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan melewati beberapa tahapan, dengan masing-masing tahapan tergantung pada ketersediaan dan kualitas data yang ada. Adapun tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Tahap Pendahuluan, melakukan pemantapan metodologi, studi literatur, kajian studi terdahulu dan perancangan pengumpulan data.

Tahap Pengumpulan Data, melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder di wilayah kajian studi yang diteliti. Data sekunder meliputi luas wilayah Kota Kupang, kepadatan penduduk, data produk domestik regional bruto, data jaringan jalan, data jaringan trayek angkutan umum, data armada angkutan umum, data tarif angkutan kota, BOK. Data primer meliputi data hasil survey statis dan dinamis pada angkutan kota, data survey kuisioner dan wawancara dengan pengguna angkutan umum.

Next

Metode Penelitian|Bab IV

Tahapan Penelitian

Tahap Analisis Data dengan mengkaji berdasarkan hasil kompilasi dan analisis deskriptif guna mempertemukan tingkat kebutuhan dan keinginan serta kondisi kenyataan riil di lapangan sesuai data yang sudah didapat dari hasil survey wawancara, penyebaran kuisioner dan pengamatan langsung.

Tahap Kesimpulan dan Saran, pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah dari hasil analisa dan pembahasan. Kemudian pada pihak stakeholder dapat diberikan beberapa saran-saran ataupun rekomendasi dalam rangka menentukan alternatif dan peningkatan kinerja pelayanan mobil penumpang umum di kota Kupang.

Tahapan penelitian yang akan dilakukan ditampilkan dalam gambar 4.1.

Diagram Alir Penelitian

Metode Penelitian|Bab IV

Diagram Alir Penelitian

A Next

Metode Penelitian|Bab IV

Diagram Alir Penelitian A

Back

Metode Penelitian|Bab IV

Lokasi dan ObjekPenelitian Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kota Kupang yang merupakan ibukota propinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki luas wilayah 260,127 Km2 yang terdiri dari luas daratan 165,337 Km2 dan luas lautan 94,79 Km2. Jumlah penduduk kota Kupang pada tahun 2011 sebesar 342.892 jiwa, perempuan 166.850 jiwa dan laki-laki 176.042 jiwa. Kepadatan penduduk 2.074 Km2 dan pertumbuhan penduduk 1,98%. (Kota Kupang dalam Angka,2012).

Objek Penelitian

Metode Penelitian|Bab IV

Objek Penelitian

Next

Metode Penelitian|Bab IV

Objek Penelitian

Back

Metode Penelitian|Bab IV

Metode Pengumpulan

Data

Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan Data Primer

Survey Angkutan Umum

Pada langkah ini dilakukan pengumpulan data antara lain data primer dan data sekunder. Data yang akan dikumpulkan dapat bersifat data kualitatif maupun data kuantitatif. Untuk mendapatkan data-data tersebut digunakan beberapa metode pengumpulan

Back

Metode Penelitian|Bab IV

Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder ini didapatkan dengan cara mengumpulkan dari instansi-instansi terkait. Data ini berupa:

Data jumlah kendaraan dan rute angkutan umum jenis angkutan kota yang beroperasi dari Dinas Perhubungan Kota, untuk mengetahui ketersediaan armada dan rute.

Jumlah penduduk, untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk kota.

Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Peta, luas wilayah dan karakteristik trayek Biaya operasional kendaraan. Studi literatur yang berkaitan dengan kinerja pelayanan

angkutan umum

Back

Metode Penelitian|Bab IV

Pengumpulan Data Primer Ada beberapa teknik yang digunakan pada penelitian ini

antara lain: Teknik dokumentasi dengan mengambil gambar situasi

tempat penelitian. Survey kuisioner yaitu membagikan kuisioner kepada

pengguna jasa berdasarkan tingkat pelayanan yang diinginkan dan diharapkan.

Pengamatan di lapangan dengan melakukan survey angkutan umum statis dan dinamis dengan metode standar dari Dirtjen Perhubungan Darat 2002. Survey Statis (di luar kendaraan) Survey Dinamis

Back

Metode Penelitian|Bab IV

Survey Angkutan Umum

Back

Waktu Survey

Peralatan Penelitian

Cara Pengumpulan Data

Metode Penelitian|Bab IV

Waktu SurveySurvei pengambilan data angkutan kota dilakukan mulai dari beroperasi hingga kembali ke pool (antara pukul 06.00-19.00) selama tiga hari yang berbeda.

Jam pengoperasian angkutan kota yang diambil sebagai sampel survey dikelompokkan sebagai berikut :

Jam sibuk pagi (peak) : pukul 06.00 sampai 08.00 Jam lengang pagi (off-peak) : pukul 08.00 sampai 10.00 Jam lengang siang (off-peak) : pukul 10.00 sampai 12.00 Jam sibuk siang (peak) : Pukul 12.00 sampai 14.00 Jam lengang sore (off-peak) : pukul 14.00 sampai 16.00 Jam sibuk sore (peak) : pukul 16.00 sampai 19.00

Hari survey dipilih tiga hari dalam seminggu. Masing masing hari mewakili hari kerja dan hari libur

Back

Metode Penelitian|Bab IV

Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan oleh surveyor pada saat

melakukan pengamatan adalah stop watch, GPS, alat tulis, tabel lokasi pemberhentian angkutan kota, formulir data travel time, jumlah penumpang, headway keberangkatan dan kedatangan angkutan kota. Selain itu, surveyor juga membagikan sejumlah kuisioner untuk diisi oleh penumpang.

Back

Metode Penelitian|Bab IV

Cara Pengumpulan

DataData diperoleh dengan cara mendata seluruh lokasi pemberhentian dan mengukur jarak antar lokasi dengan menggunakan GPS.

Setiap titik pemberhentian diberi tanda dengan menggunakan angka serta dicatat lama waktu berhentinya, supaya memudahkan pencatatan.

Surveyor dibagi dalam empat kelompok saat survey dilakukan. Tiap kelompok terdiri dari empat orang untuk melakukan survey statis dan dinamis.

Back

Metode Penelitian|Bab IV

Metode Analisis Data

Back

Analisis Statistik Deskriptif

Data karakteristik umum kinerja pelayanan angkutan kota dianalisis dengan analisis deskriptif. Kualitas jasa pelayanan mengunakan importance performance analysis dan customer satisfaction index. Model hubungan kualitas jasa, kepuasan pengguna dan loyalitas pengguna angkutan kota menggunakan SEM-Partial Least Square. Tarif angkutan kota dihitung berdasarkan Ability to Pay dan Willingness to Pay pengguna jasa angkutan kota.

Customer Satisfaction Index

Important Performance Analysis

Analisis Kinerja Pelayanan Angkot

Analisis Tarif ATP-WTP

Metode Penelitian|Bab IV

Analisis Statistik Deskriptif

Back

Salah satu teknik analisis pengolahan data yang akan digunakan dalam penulisan tesis ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Artinyanya di dalam menganalisis digunakan skala penilaian untuk menyatakan bobot dari tingkat kepentingan pengguna (expectations) dan kinerja dari angkutan kota. Analisis data yang diperoleh dari kuisioner akan dipresentasikan dalam bentuk diagram Cartesius dengan rumus :

. ........Rumus 4.1

Dimana :Tki = Tingkat kesesuaian respondenXi = Skor penilaian Kinerja Angkutan KotaYi = Skor penilaian kepentingan pengguna (expectations)

%100xYi

XiTki

Metode Penelitian|Bab IV

Customer Satisfaction Index

Back

Manfaat dilakukannya Customer Satisfaction Index adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pelaku transportasi khususnya angkutan kota secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dan atribut jasa-jasanya.

Menentukan Mean Important : ...............Rumus 4.2

Dimana: n = jumlah penumpang, Yi = nilai kepentingan atribut Y ke I

Membuat Weight Factors (WF) atau Faktor Berat : ....Rumus 4.3

Dimana : p = atribut kepentingan ke p Membuat Weight Score atau Score Berat : ...Rumus 4.4

Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI) : . ....Rumus 4.5

Dimana : p = atribut kepentingan ke p, HS = skala maksimum yang digunakan (Highest Scale)

n

YiMIS

n

i 1

%100

1

p

iMISi

MSIiWF

MSSWFiWSi

%1001

HS

WSiCSI

p

p

Metode Penelitian|Bab IV

Important Performance Analysis (IPA)

Home

Important performance analysis terdiri dari dua komponen yaitu analisis kuadran dan analisis kesenjangan (gap). Dengan analisis kuadran didapat respon penumpang terhadap atribut yang diplot berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut tersebut. Sedangkan analisis kesenjangan (gap).

Analisis KuadranLangkah pertama untuk analisis kuadran adalah menghitung rata-rata penilaian kepentingan dan kinerja untuk setiap atribut dengan rumus :

........................ Rumus 4.6

........................ Rumus 4.6

Dimana : Xi = rata rata tingkat penilaian kinerja /kepuasan atribut ke iYi = rata rata tingkat pelayanan kepentingan / harapan atribut ke in = jumlah responden

Show Diagram IPA

Metode Penelitian|Bab IV

Important Performance Analysis (IPA)

Gambar 4.2 Kuadran Important Performance Analysis

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Important Performance Analysis (IPA)

Back

Analisis Kesenjangan / Gap

Analisis ini dilakukan untuk melihat sejauh mana atribut yang ditawarkan dapat memenuhi harapan dari responden. Bila kepuasan responden lebih rendah dari yang diharapkan maka dapat dikatakan pelayanan yang diberikan jelek. Pelayanan juga dapat dikatakan biasa saja ketika responden merasa pelayanan yang diberikan cukup memenuhi sesuai yang diharapkan.

Akan lebih baik lagi bila pelayanan yang diberikan melebihi yang diharapkan oleh responden.

Untuk mengukur kesenjangan ini ditentukan dari selisih antara rasio kepuasan (X) terhadap rasio harapan (Y) untuk setiap responden.

Metode Penelitian|Bab IV

Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Kota

Analisis kinerja operasional angkutan kota digunakan untuk menilai tingkat pelayanan angkutan kota yang beroperasi ditinjau berdasarkan standar pelayanan angkutan umum. Atribut kinerja operasional dalam konteks penelitian ini dianalisis dari sisi efektifitas dan efisiensi angkutan kota.

Indikator standar pelayanan angkutan umum yang digunakan berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, PP. No. 41 Tahun 1993 dan DLLAJR. Analisis kinerja operasional angkutan kota di kota Kupang ditampilkan dalam gambar 4.3.

1. Analisis Kinerja Operasional Angkutan Kota

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Kota

Gambar 4.3. Analisis Kinerja Operasi Angkutan Kota

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Kota

Sampel PenelitianPengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Teknik pengambilan sampel sendiri dihitung menggunakan rumus Slovin :

Penyusunan KuisionerPembuatan item-item kuisioner ini berdasarkan tingkat kepentingan dengan menggunakan skala Likert dimulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi atau bisa juga sebaliknya asalkan konsisten. .... next

2. Analisis Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pengguna dan Loyalitas Pengguna Angkutan Kota

21 Ne

Nn

.................Rumus 4.8

Keterangan :n = ukuran sampel, N = ukuran populasie = presisi yang digunakan (diambil

10%-20%)

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Kota

Show Kuesioner

• Kuisioner mengenai kualitas pelayanan kepada penumpang adalah :1. Tidak Puas Bobot 12. Kurang Puas Bobot 23. Cukup Puas Bobot 34. Puas Bobot 45. Sangat Puas Bobot 5

• Kuisioner berdasarkan harapan atau tingkat kepentingan yang diterima penumpang adalah :1. Tidak Penting Bobot 12. Kurang Penting Bobot 23. Cukup Penting Bobot 34. Penting Bobot 45. Sangat Penting Bobot 5

• Kuisioner untuk mengukur loyalitas penumpang :1. Tidak Setuju Bobot 12. Kurang Setuju Bobot 23. Tidak Berpendapat Bobot 34. Setuju Bobot 45. Sangat Setuju Bobot 5

Home

Metode Penelitian|Bab IV

`

Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Kota

Tabel 4.4. Pengukuran Loyalitas Pengguna Angkot

Home

Metode Penelitian|Bab IV

`

Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Kota

Tabel 4.5. Pengukuran Kepuasan Pengguna Angkot

Home

Metode Penelitian|Bab IV

`

Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Kota

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Uji Validitas dan ReliabilitasUji validitas dilakukan untuk menguji butir-butir kuisioner untuk

mengkorelasikan skor pada kuisioner dengan skor totalnya. Uji validitas ini menggunakan metode pearson atau metode product moment . selanjutnya untuk pengujian butir kuisioner yang valid dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbach dengan alat bantu hitung menggunakan software SPSS.

Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Kota

2222 YYNXX

YXXYNRxy ....... Rumus 4.9

Dimana : Rxy = Koefisien korelasi item yang dicariX = Skor responden untuk tiap itemY = Total skor tiap responden dari seluruh itemΣX = Jumlah skor dalam distribusi XΣY = Jumlah skor dalam distribusi YΣX2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor XΣY2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor YN = Jumlah subyek

Home

Metode Penelitian|Bab IV Model Hubungan Matematis yang

DiusulkanModel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu partial least square (PLS). Partial Least Square merupakan metode analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar.

PLS mempunyai dua model indikator dalam penggambarannya, yaitu:

1) Model Indikator Refleksif

Model Indikator refleksif sering disebut juga principal factor model dimana covariance pengukuran indikator dipengaruhi oleh konstruk laten atau mencerminkan variasi dari konstruk laten. Pada model refleksif konstruk unidimensional digambarkan dengan bentuk elips dengan beberapa anak panah dari konstruk ke indikator. Model ini menghipotesiskan bahwa perubahan pada konstruk laten akan mempengaruhi perubahan pada indikator.

2) Model Indikator Formatif

Model formatif tidak mengasumsikan bahwa indikator dipengaruhi oleh konstruk tetapi mengasumsikan semua indikator mempengaruhi single konstruk. Arah hubungan kausalitas mengalir dari indikator ke konstruk laten dan indikator sebagai grup secara bersama-sama menentukan konsep atau makna empiris dari konstruk laten Implikasi lain dari model formatif adalah dengan menghilangkan satu indikator dapat menghilangkan bagian yang unik dari konstruk laten dan merubah makna dari konstruk.

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Inner model adalah model structural yang menghubungkan antarvariabel laten.

Model Hubungan Matematis yang Diusulkan

1. Merancang Model Struktural (Inner Model)

Gambar 4.4. Iner Model

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Outer model adalah model pengukuran yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya.

Model Hubungan Matematis yang Diusulkan

2. Merancang Model Pengukuran (Outer Model)

Gambar 4.5. Outer Model Home

Metode Penelitian|Bab IV

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel laten (variabel yang tidak bisa diukur secara langsung) yaitu Kualitas Jasa Angkot (KJ), Kepuasan Pengguna Angkot (KP) dan Loyalitas Pengguna Angkot (LP). Tiga variabel laten tersebut direflektifkan masing-masing oleh 17 indikator. Konstruksi diagram jalurnya dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Model Hubungan Matematis yang Diusulkan

3. Mengkonstruksi diagram jalur

4. Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan

Home

Metode Penelitian|Bab IV Model Hubungan Matematis yang

Diusulkan

Gambar 4.6. Diagram Jalur Persamaan Model

Home

Metode Penelitian|Bab IV Model Hubungan Matematis yang

Diusulkan

Untuk Variabel laten eksogen (Refleksif)

Untuk variabel laten endogen 1 (Refleksif)

Outer Model

Outer Model

Home

Metode Penelitian|Bab IV Model Hubungan Matematis yang

Diusulkan

Untuk Variabel laten endogen 2 (Refleksif)

Outer Model

Home

Metode Penelitian|Bab IV Model Hubungan Matematis yang

Diusulkan

Iner Model

Home

Metode Penelitian|Bab IV

a. Outer Model dengan Indikator RefleksifOuter model sering juga disebut (outer relation atau measurement model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya.1) Analysis Convergent Validity

Analisis ini bertujuan untuk melihat hasil pengujian pada bagian outer loading. Dasar interpretasi pengujian outer loading factor adalah bila perhitungan menghasilkan nilai loading (factor loading) <0.5 maka perlu pengujian ulang dengan membuang indikator yang nilai loadingnya <0.5 tersebut. Karena nilai faktor loading <0.5 tersebut mengindikasikan bahwa indikator tersebut refleksinya terhadap variabelnya adalah kurang memadai. Atau dapat diartikan juga, bila nilai loadingnya (lambda) >0.5 maka indikator tersebut sudah valid untuk menyusun konstruknya.

2) Analysis Discriminant Validitybertujuan untuk melihat validitas suatu variabel dan tidak berkorelasi dengan variabel yang lain. Discriminant validity dari outer model dengan refleksif indikator dapat dinilai dengan dua metode, yang pertama adalah membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik (Fornell dan Larcker, 1981). Bukti bahwa keseluruhan indikator yang ada telah merefleksikan variabelnya masing-masing harus ditunjukkan dengan bukti nilai AVE untuk semua variabel berada lebih besar dari nilai 0.5. Selain menggunakan AVE, discriminant validity juga dinilai dengan metode kedua, yaitu berdasarkan cross loading pengukuran dalam konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok tersebut lebih baik daripada ukuran pada blok lainnya. Dari nilai cross loading ini dapat dikatahui indikator tertentu yang merefleksikan variabel tertentu pula dengan melihat nilai cross loading yang terbesar.

Model Hubungan Matematis yang Diusulkan

5. Estimasi Koefisien Jalur, Loading dan Weight

Home

Metode Penelitian|Bab IV

3) Analysis of Composite ReliabilityUji reliabilitas konstruk dapat diukur dengan melihat composite reliability dari blok indikator yang mengukur konstruk. Nilai batas yang diterima untuk composite reliability adalah diatas 0.70.Nilai validitas dan reliabilitas yang tinggi diperlukan agar data pada model dapat diinterpretasikan (Gozali, 2008).Selanjutnya untuk menilai kekuatan refleksi variabel pengukuran variabel oleh indikator masing-masing ditunjukkan dengan nilai T statistik yang membandingkan nilai original sample dengan standar erornya.

b. Outer model dengan indikator formatif

Outer model dengan indikator formatif dievaluasi berdasarkan pada substantive contentnya yaitu dengan membandingkan besarnya relative weight dan melihat signifikansi dari ukuran weight tersebut (Solimun, 2007).Menurut Ghozali (2008) konstruk dengan indicator formatif tidak dapat dianalisis dengan melihat convergent validtity dan composite reliability. Oleh karena konstruk formatif pada dasarnya merupakan hubungan regresi dari indicator ke konstruk maka cara menilainya adalah dengan melihat nilai koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien regresi tersebut.

Selanjutnya Imam ghozali (2011) juga menyatakan bahwa indikator formatif tidak ada uji reliabilitas dan uji validitasnya, tapi dapat dilakukan dengan melihat nilai t statistik apakah signifikan atau tidak dengan perhitungan bootsraping. Chin (1998) menyarankan menggunakan weight setiap indikator sebagai kriteria menilai seberapa besar kontribusi indikator tersebut terhadap konstruk. Nilai weight untuk semua indikator formatif adalah semua signifikan yang mengindikasikan bahwa indikator memberikan kontribusi dalam pembentukan konstruk. Nilai t statistic harus lebih besar dari nilai t table yaitu 1.96 untuk dapat dinyatakan valid.

Model Hubungan Matematis yang Diusulkan

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Inner model yang kadang disebut juga dengan (inner relation, structural model dan substantive theory), menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory.

Untuk mengetahui kesesuaian model yang diusulkan, dilihat dari nilai koefisien path (rho) nya dengan cara melihat besar origin sample (O) serta nilai T statistiknya sebagai suatu pernyataan nilai tingkat signifikansi hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (tingkat signifikansi diambil pada level kesalahan 5% atau berada pada T lebih besar daripada 1.96).

Untuk mengetahui pengaruh antar variabel, kita melihat dari nilai rhonya, sedangkan untuk melihat signifikansi pengaruh tersebut, kita melihat dari nilai T Statistiknya. Apabila T Statistik lebih besar dari 1.96, maka pengaruh yang terjadi antar variabel tersebut signifikan.

Model Hubungan Matematis yang Diusulkan

6. Evaluasi Goodness of Fit (Pengujian Model Structural/ Inner Model)

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Goodness of fit inner model diukur menggunakan R-square variabel laten dependen dan menggunakan Q-square predictive relevance untuk model struktural, mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya.

Selanjutnya perlu dilihat seberapa besar kekuatan variabel-variabel eksogen berkontribusi dalam membangun variabel endogen yang bersifat dependen, yaitu dengna cara melihat besarnya nilai R square pada masing-masing variabel endogen tersebut

Lalu dihitung nilai Q-Square yang berfungsi untuk mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya, sebagaimana perhitungan di bawah ini:

Q-square predictive = 1 - (1- R12 ) (1- R2

2).....(1-Rp2).....Rumus 4.29

Nilai Q-square harus > 0 di mana menunjukkan model memiliki predictive relevance yang baik (Ghozali,2011).

Model Hubungan Matematis yang Diusulkan

Home

Metode Penelitian|Bab IV

Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y) dengan melihat nilai t-values pada masing-masing path.

Nilai t-hitung diperoleh dari hasil bootstraping dengan software Smart-PLS. Pengujian dengan bootstrap juga bertujuan untuk meminimalkan masalah ketidak normalan data penelitian (Ghozali, 2006).

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah :•terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas jasa angkot dengan loyalitas penggunanya•terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas jasa angkot dengan kepuasan penggunanya•terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan pengguna angkot dengan loyalitasnya

Model Hubungan Matematis yang Diusulkan

Back

7. Pengujian Hipotesis

Metode Penelitian|Bab IV Analisis Penentuan Tarif berdasarkan

ATP - WTP

Pada bagian ini, perhitungan tarif per penumpang dianalisis untuk berbagai skenario Load Factor. Analisis Tarif berdasarkan Biaya Operasi Kendaraan disajikan dalam gambar 4.7.

1. Analisis Tarif berdasarkan Biaya Operasi Kendaraan (BOK)

Gambar 4.7. Tarif berdasarkan BOK Home

Metode Penelitian|Bab IV Analisis Penentuan Tarif berdasarkan

ATP - WTP

Untuk dapat mengetahui ATP, variabel sosial-ekonomi yang harus diketahui adalah ongkos perjalanan yang harus dibayarkan, besarnya penghasilan responden, persentase biaya yang dikeluarkan untuk transportasi dan intensitas perjalanan.

Asumsi yang dapat digunakan dapat dilihat sebagai berikut :

•Standard Ideal Biaya Transportasi: 10 % x Pendapatan Per kapita,•Pendapatan per kapita Kota Kupang•Alokasi biaya transportasi per bulan = 10% x PDRB•Rata-rata hari kerja/bulan = 24 hari,•Biaya Transportasi/hari•Rata-rata perpindahan moda•Jumlah perjalanan per hari = 3 perjalanan (asumsi jenis perjalanan Home based),•Biaya transportasi per perjalanan diasumsikan sama dengan Ability to Pay (ATP)

masyarakat = perbandingan Biaya Transportasi/hari terhadap jumlah perjalanan per hari

2. Asumsi dan Analisis Perhitungan Ability To Pay (ATP)

Home

Metode Penelitian|Bab IV Analisis Penentuan Tarif berdasarkan

ATP - WTP

Beberapa faktor yang mempengaruhi ATP diantaranya :•Besar penghasilan•Kebutuhan transportasi•Total biaya transportasi•Intensitas perjalanan dan Jenis kegiatan•Pengeluaran total per bulan•Prosentase penghasilan yang digunakan untuk biaya transportasi

Tahapan dalam penghitungan ATP adalah sebagai berikut :•Menghitung rata-rata jumlah perjalanan dengan angkutan kota per keluarga perbulan dengan cara :Membagi sampel jumlah perjalanan dengan angkutan kota perhari dengan jumlah sampel rumah tangga sehingga diperoleh rata-rata jumlah perjalanan dengan angkutan kota perkeluarga perhari (trip rate/day/household).•Mengalikan hasil perhitugan diatas dengan rata-rata jumlah hari perjalanan dengan angkutan kota perbulan

(asumsi 20 hari/bulan), sehingga diperoleh rata-rata jumlah perjalanan dengan angkutan kota perkeluarga perbulan.

•Menghitung rata-rata prosentase besarnya pengeluaran untuk biaya angkutan kota per keluarga perbulan.•Menghitung besarnya ATP tarif angkutan kota untuk setiap perjalanan dengan cara membagi alokasi untuk

biaya angkutan kota perkeluarga perbulan dengan rata-rata jumlah perjalanan dengan angkutan kota perkeluarga perbulan

•Menentukan kelas untuk ATP, dengan menggunakan rumus sturges dapat diketahui jumlah kelas, maka range dari ATP tersebut adalah batas atas dikurangi batas bawah dibagi jumlah kelas.

•Mencari frekuensi, prosentase dan prosentase kumulatif dari ATP berdasarkan masing-masing kelas, sesuai hasil penghitungan diatas.

Home

Metode Penelitian|Bab IV Analisis Penentuan Tarif berdasarkan

ATP - WTP

Untuk analisis WTP, variabel yang harus diketahui adalah persepsi pengguna terhadap tarif angkutan umum yang berlaku.

WTP dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :•Produksi jasa angkutan yang disediakan oleh pengusaha•Kualitas dan kuantitas pelayanan yang diberikan pengusaha•Utilitas pengguna terhadap angkutan umum tersebut•Penghasilan pengguna

Tahapan dalam penghitungan dan pengolahan data untuk WTP adalah sebagai berikut :•Mengolah data hasil survai wawancara langsung tentang persepsi pengguna jasa angkutan

kota terhadap tarif dan pelayanan angkutan kota pada suatu format survey tertentu untuk memudahkan penghitungan hasil survey.

•Menghitung dan mengelompokkan variabel pertanyaan tentang tarif yang ideal/cocok menurut pengguna jasa angkutan kota dengan jumlah dan prosentase tertentu dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

3. Asumsi dan Perhitungan Willingness To Pay (WTP)

Home

Metode Penelitian|Bab IV Analisis Penentuan Tarif berdasarkan

ATP - WTP

Finish

Penentuan/penyesuaian tarif tersebut dianjurkan sebagai berikut :1.Tidak melebihi ATP2.Berada diantara nilai ATP dan WTP, bila akan dilakukan penyesuaian tingkat pelayanan3.Bila tarif yang diajukan berada dibawah perhitungan tarif, namun berada diatas ATP maka selisih tersebut dapat dianggap sebagai beban subsidi yang harus ditanggung regulator (pemerintah)

4. Bila perhitungan tarif pada suatu jenis kendaraan berada jauh dibawah ATP dan WTP maka terdapat keleluasaan dalam perhitungan/pengajuan nilai tarif baru, yang selanjutnya dapat dijadikan peluang penerapan subsidi silang pada jenis kendaraan lain yang kondisi perhitungan tarifnya diatas ATP

Gambar 2.11 Ilustrasi Keleluasaan Penentuan Tarif Berdasarkan ATP-WTP (Tamin et al, 1999)

TERIMAKASIH

SEKIAN

&

End Presentation

LAMPIRAN

Peta Trayek Penelitian

Form Survey dan Kuisioner

Daftar Pustaka