ANNUAL REPORT 2018 · 2019-04-29 · sebesar Rp 252.536 juta atau naik sebesar 20,22% dari tahun 2017 sebesar Rp 210.061 juta. Perolehan premi bruto sebagian besar diperoleh dari

ANNUAL REPORT2018

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk

Laporan Tahunan 2018

02 Daftar Isi

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

01Daftar IsiTable of Contents

Laporan ManajemenManagement Report

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report

Profil Dewan KomisarisBoard of Directors Profile

Laporan DireksiBoard of Directors Report

Profil DireksiBoard of Directors Profile

0314.

17.

20.

22.

Profil PerseroanCompany Profile

Sekilas PerseroanThe Company at a Glance

Visi dan NilaiVision and Value

Struktur Grup PerusahaanThe Company’s Group Structure

Anak PerusahaanSubsidiary

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

0427.

28.

29.

30.

31.

02Kinerja 2018Performance 2018

Pencapaian di 2018Achievement in 2018

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Ikhtisar SahamShare Highlights

Kepemilikan SahamShare Ownership

Tonggak SejarahMilestones

05.

07.

09.

10.

11.

05Analisa dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Discussion of Management

03Table of Contents

Prinsip - prinsip Tata Kelola Perusahaan yang BaikThe Principles of Good Corporate Governance

Struktur Organisasi PerusahaanOrganization Structure

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Komite dibawah Dewan KomisarisCommittees under the Board of Commisioner

DireksiBoard of Directors

Komite yang membantu DireksiCommittees assisting BOD

Audit InternalInternal Audit

Sekertaris PerusahaanCorporate Secretary

Manajemen RisikoRisk Management

Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerseroanCorporate Social Responsibility

Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal31 Desember 2018 Serta Untuk TahunYang Berakhir Pada Tanggal Tersebutdan Laporan Auditor IndependenConsolidated Financial Statements As OfDecember 31, 2018 and For The Year ThenEnded and Independent Auditor’s Report

Lembaga Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institutions and Professions

Kantor Pusat & Kantor PemasaranHead Office and Marketing Office

Surat Pernyataan Independensi KomisarisIndependent Commissioners Statement

Surat Pernyataan Anggota Direksi danDewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Periode 31 Desember 2018The Statement of Directors and Board of Commissioners Regarding the Responsibility for the Annual Report for the Period December 31, 2018

45.

47.

48.

48.

67.

68.

69.

50.70.

51.

54.

55.

58.

60.

61.

06 07

08


Annual Report 2018

Kinerja 2018Performance 2018

PENCAPAIAN DI 2018ACHIEVEMENTS IN 2018

Kinerja perusahaan pada tahun 2018 semakin membaik dibanding tahun 2017, dimana pada tahun 2018, perusahaan berhasil membukukan penerimaan premi bruto sebesar Rp 252.536 juta atau naik sebesar 20,22% dari tahun 2017 sebesar Rp 210.061 juta. Perolehan premi bruto sebagian besar diperoleh dari lini usaha kesehatan kendaraan bermotor dan properti.

Pertumbuhan pendapatan premi neto mencapai 12,88% atau meningkat sebesar Rp 9.732 juta dari sebesarRp 75.532 juta pada tahun 2017 menjadi Rp 85.264 juta pada tahun 2018. Pendapatan premi neto adalah premi bruto dikurangi dengan premi reasuransi dan perubahan bersih liabilitas premi.

Total rugi bersih setelah pajak penghasilan Perusahaan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 84,75% atau sebesar Rp 4.574 juta menjadi rugi sebesar Rp 823 juta dibandingkan kerugian tahun 2017 sebesar Rp 5.397 juta.

The Company’s performance in 2018 is getting better than 2017, where in 2018, the company managed to record gross premium revenue of Rp 252,536 million or an increase of 20.22% from 2017 amounting to Rp 210,061 million. The major part of the gross premium was obtained from health insurance, motor vehicle insurance, and property insurance.

The growth rate of net premium income of 12.88% in 2018, as it grew by Rp 9,732 million from Rp 75,532 million in 2017 to Rp 85,264 million in 2018. The net premium income is the gross premium deducted by reinsurance premium and the net change in premium liabilities.

The Company’s total net loss after tax in 2018 decreased by 84.75% or Rp 4,574 million, to reach loss Rp 823 million compared to the loss in 2017 of Rp. 5,397 million.

05


Annual Report 2018

Performance 2018

Rp 23.333 JutaMillion

Hasil UnderwritingUnderwriting Income


LainnyaOthers

Rp 191 JutaMillion

Sewa PropertiRental Properties


Hasil InvestasiInvestment IncomeTotal Pendapatan

Usaha Neto KonsolidasianTotal Consolidated

Operating Income-Net

Rp 33.780Juta / Million

Rasio Solvabilitas 2018Solvency Ratios

366%

Laba KomprehensifComprehensive Income

Rp 907Juta

Million



06 Kinerja 2018

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

Performance 2018 07

Saldo Akhir Tahun 2018 Balance at the End of Year2017*) 2016*)

Untuk Tahun YangBerakhir For The Year Ended2018 2017*) 2016*)

Jumlah InvestasiJumlah AsetJumlah LiabilitasEkuitasPertumbuhan

Jumlah InvestasiJumlah AsetJumlah LiabilitasEkuitas

157.703294.068165.785128.282

15,34%6,17%1,08%

13,55%

136.726276.988164.012112.976

10,47%51,95%

154,40%(4,11%)

Total InvestmentTotal Assets

Total LiabilitiesEquity

Growth

Total InvestmentTotal Assets

Total LiabilitiesEquity

Laba Bersih yang dapatdiatribusikan kepada:

Kepentingan Non-Pengendali

Kepentingan Non-Pengendali

Total Laba Komprehensif yangdapat diatribusikan kepada:

Premi BrutoPendapatan Premi NetoHasil InvestasiBeban Klaim NetoBeban Komisi NetoHasil UnderwritingBeban UsahaRugi sebelum PajakPenghasilanLaba Komprehensif

Pemilik Entitas Induk

Pemilik Entitas Induk

Laba Bersih per SahamJumlah Saham yang Beredar **)

0

0

210.06175.53215.22446.7066.460

17.13138.314

(5.452)

(3.679)

(5.397)

(3.679)

(4,18)1.294

154.477320.971191.691129.280

(2,05%)9,15%

15,63%0,78%

0

0

252.53685.2649.139

48.3096.868

23.33335.436

(1.656)

907

(823)

907

(0,54)1.526

Net Income attributable to:

Non-Controlling Interest


Total Comprehensive Incomeattributable to:

Gross PremiumNet Premium Income

Investment IncomeNet Claim Expense

Net Commission ExpenseUnderwriting Income

Operating Expense

Loss Before Income Tax

Comprehensive Income

Owners of the Company

Owners of the Company

Earning per ShareNumber of Outstanding Shares**)

0

0

202.07669.2699.076

36.8988.698

22.30039.837

(7.023)

(5.476)

(5.008)

(5.476)

(4,12)1.216

Neraca Konsolidasian(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

Consolidated Balance Sheet(In Million Rupiah)

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Laba per Saham)

Consolidated Comprehensive Income(In Million Rupiah, except Earning per Share)


Annual Report 2018

08



Rugi Bersih / EkuitasRugi Bersih / AsetJumlah Liabilitas / Jumlah AsetJumlah Liabilitas / Jumlah EkuitasPendapatan Premi Neto /Jumlah EkuitasBeban Usaha / PendapatanPremi NetoRasio Pencapaian SolvabilitasRasio LikuiditasRasio Kecukupan InvestasiRasio Perimbangan HasilInvestasi dengan PendapatanPremi NetoRasio Beban KlaimRasio Beban Komisi

(4,21%)(1,83%)56,38%

129,24%

58,88%

56,54%

336,52%157,82%298,11%

22,96%

68,82%9,52%

(0,64%)(0,26%)59,72%

148,28%

65,95%

45,83%

365,76%169,03%262,24%

11,84%

62,63%8,90%

(4,43%)(1,81%)59,21%

145,17%

61,31%

57,51%

296,88%145,77%242,78%

14,91%

60,92%14,36%

Net Loss / Equity

Net Loss / AssetsTotal Liabilities / Total AssetsTotal Liabilities / Total Equity

Net Premium Income /Total Equity

Operating Expense /Net Premium IncomeSolvency Ratio (RBC)

Liquidity RatioInvestment Sufficiency Ratio

Investment Income /Net Premium Income

Claim Expense RatioCommission Expense Ratio

Rasio Operasional & Keuangan(Disajikan dalam Persentase)

Operational & Financial Ratios(In Percentage)

2017*) 2016*)

2018 2017*) 2016*)

Kas dan setara kas awal tahun

Arus kas dari aktivitas operasi

Arus kas dari aktivitas investasi

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Kas dan setara kas akhir tahun

Cash and Cash Equivalentat the beginning of year

Cash flow fromoperating activities

Cash flow frominvestment activities

Cash flow fromfinancing activities

Cash and Cash Equivalentat the end of year

2018

15.793

(16.128)

(24.363)

29.103

4.404

1.375

8.636

9.482

(3.700)

15.793

4.404

(9.208)

17.047

-

12.243

Laporan Arus Kas Konsolidasian(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

*) Disajikan kembali**) Angka jumlah saham yang beredarberdasarkan rata-rata tertimbang dalamjutaan lembar

Consolidated Cash Flows(In Million Rupiah)

*) As Restated**) The amount of outstanding shares by theweighted average in millions of shares

Kinerja 2018

Harga Penutupan

Harga Tertinggi

Harga Terendah

31 Oct’ 17

386

426

300

30 Nov’ 17

234

258

230

28 Dec’ 18

61

65

61

29 Dec’ 17

173

187

171

IKHTISAR SAHAMSHARE HIGHLIGHTS

09Performance 2018

400

450

350

300

250

200

150

100

31 Okt’ 1731 Oct’ 17

30 Nov’ 1730 Nov’ 17

29 Dec’ 1729 Dec’ 17

28 Des’ 1828 Dec’ 18

Harga TertinggiHighest Price

Harga PenutupanClosing Price

Harga TerendahLowest Price


Annual Report 2018

10 Kinerja 2018



Nama Pemegang SahamShareholders Name

Jumlah SahamNumber of Shares

Persentase SahamPercentage of Ownership

PT Batavia Prima Investama

PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.

Malacca Trust Pte. Ltd

PT Ilthabi Rekatama

Vientje Harijanto

JUMLAH

700.336.083

241.938.250

212.150.875

79.722.302

68.778.836

1.525.819.116

45.90%

15.86%

13.90%

5.22%

4.51%

Harjanto 37.034.758 2.43%

100,00%

Iis Syarifuddin

Publik

3.358.012

182.500.000

0.22%

11.96%

KEPEMILIKAN SAHAMSHARE OWNERSHIP

Publik

Iis Syarifuddin

Harjanto

Vientje Harijanto

PT BataviaPrima Investama

45.90%11.96%

13.90%4.51%

0.22%

15.86%

2.43%5.22%

PT BataviaProsperindoFinance Tbk.

PT IlthabiRekatama

Malacca TrustPte. Ltd

11Performance 2018


Annual Report 2018

Company was establishedPerusahaan didirikan.

PT Batavia Prosperindo International Tbk became the majority shareholder of the Company and changed the Company's name to PT Malacca Trust Wuwungan Insurance.

PT Batavia Prosperindo International Tbk menjadi pemegang saham mayoritas Perusahaan dan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Malacca Trust Wuwungan Insurance.

PT Batavia Prima Investama menjadi pemegang saham mayoritas Perusahaan

PT Batavia Prima Investama was the majority shareholder of the Company

Perusahaan melakukan penawaran umum perdana pada tahun 2017

The Company held an initial public offering in 2017

The Company acquired PT Batavia Prosperindo Properti as a subsidiary of the Company

Perusahaan mengakuisisi PT Batavia Prosperindo Properti menjadi entitas anak Perusahaan.

TONGGAK SEJARAHMILESTONE

1952

2011

2013

2017

2017

Laporan ManagementManagement Report

13Management Report


Annual Report 2018

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

Markus Dinarto PranotoKomisaris UtamaPresident Commissioner

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami melalui tahun 2018 dengan hasil kinerja yang tetap baik.

Di tengah tren perlambatan ekonomi dunia, perekonomian Indonesia pada triwulan III 2018 tumbuh cukup kuat, sebesar 5,17% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan III 2018 mencapai 5,17% atau lebih baik dibanding Tahun 2017 sebesar 5,07%.

Pertumbuhan ekonomi didukung oleh permintaan domestik yang ditopang tingginya pertumbuhan investasi yang berkaitan dengan proyek infrastruktur Pemerintah, baik investasi bangunan maupun investasi nonbangunan.

Sementara itu, pertumbuhan aset industri Asuransi dan BPJS meningkat 2,20% menjadi Rp 1.175,11 triliun. Peningkatan aset tersebut seiring peningkatan jumlah investasi yang naik 2,62% menjadi Rp 1006,44 triliun pada akhir triwulan III 2018.

Dear Shareholders,

Thanks to God Almighty, we are successfully able to navigate the year of 2018 with a constant good performance result.

Amid the downward trend in the world economy, Indonesia's economy in the third quarter of 2018 grew quite strong, at 5.17% (yoy). Indonesia's economic growth in the third quarter of 2018 reached 5.17% or better than 2017 at 5.07%.

Economic growth is supported by domestic demand which is supported by high investment growth related to Government infrastructure projects, both building investment and non-construction investment.

Meanwhile, the Insurance industry and BPJS assets grew 2.20 to Rp 1,175.11 trillion. The increase in assets is due to an 2.62% increase in investment to Rp 1006.44 trillion at the end of Q3 / 2018.



14 Laporan Manajemen

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT

Kondisi tersebut turut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang positif dari Perusahaan. Kondisi pasar yang semakin membaik membuat asuransi semakin dibutuhkan, hal ini memberikan kontribusi pendapatan premi bagi Perusahaan.

Total pendapatan premi bruto Perusahaan tahun 2018 mencapai Rp 252.536 juta atau naik 20,22% dibandingkan perolehan premi bruto pada tahun 2017 sebesar Rp 210.061 juta.

Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah menjalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik dan strategi-strategi yang dilakukan searah atau sebijak dari Dewan Komisaris. Rugi bersih konsolidasian Perusahaan mengalami penurunan sebesar 84,75%, dari rugi Rp 5.397 juta pada tahun 2017 turun menjadi rugi Rp 823 juta pada tahun 2018, hal ini disebabkan berhasilnya Perusahaan meningkatkan pendapatan underwriting disamping keberhasilan Perusahaan menurunkan beban underwriting dan beban usaha. Di sisi lain rasio solvabilitas Perusahaan berhasil meningkat dari 337% pada tahun 2017 menjadi 366% pada tahun 2018.

Kinerja komite-komite yang membantu Dewan Komisaris juga memberikan dukungan dalam hal check and balance serta pemantapan sejumlah program dan metode kerja yang memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.

Dalam keikutsertaannya diberbagai komite setiap anggota komisaris membantu dan menjadi narasumber bagi jajaran manajemen untuk terus melakukan pembenahan, perbaikan, dan peningkatan kinerja dalam berbagai bidang dan fungsi perusahaan secara berkesinambungan dan terintegrasi.

Pemantapan penerapan good corporate governance dan kerjasama yang baik antara Dewan Komisaris dengan Direksi dalam berbagai aspek pengawasan dan pengarahan untuk pertumbuhan perusahaan terus dilaksanakan dan semakin terlihat pada proses dan kinerja Direksi serta jajarannya dalam tahun 2018. Kultur kerja dengan penekanan pada integritas dan profesionalisme semakin terlihat.

Sejalan dengan prediksi akan harapan semakin membaiknya kondisi ekonomi global maupun nasional, perusahaan telah mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapi situasi pada masa mendatang.

Perusahaan juga terus menerus mengevaluasi dan menyempurnakan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai dengan peraturan yang ada. Dewan Komisaris

These conditions also affect the growth and positive development of the Company. Improved market conditions make insurance more needed, this contributes to the premium income for the Company.

The Company's total gross premium income of 2018 reached Rp 252,536 million, an increase of 20.22% compared to 2017 gross premium of Rp 210,061 million.

The Board of Commissioners is of the opinion that the Board of Directors has performed well in managing functions and strategies in accordance with the Director / Policy of the Board of Commissioner. The Company's consolidated net loss decreased by 84,75%, from Rp 5,397 million loss in 2017 to loss Rp 823 million in 2018, this is due to the success of the Company in increasing its underwriting income in addition to the Company's success in reducing underwriting expenses and operating expenses. On the other side, our solvency ratio increased from 337% in 2017 to 366% in 2018.

The performance of committees assisting the Board of Commissioners also provides support in terms of checks and balances as well as the strengthening of programs and work methods that add value to the Company.

In its participation in various committees every member of the commissioner helps and becomes the resource person for the management to continuously make improvements, and performance improvements in various fields and functions of the company on an ongoing and integrated basis.

Strengthening the implementation of good corporate governance and good cooperation between the Board of Commissioners and the Board of Directors in various aspects of supervision and guidance for the growth of the company continues to be implemented and more visible in the process and performance of the Board of Directors and staff in 2018. Work culture with emphasis on integrity and professionalism increasingly visible.

In line with expectations of improving global and national economic conditions, the company has prepared itself and taken necessary steps to deal with the situation in the future.

The Company also continuously evaluates and refines the implementation of Good Corporate Governance in accordance with existing regulations. The Board of

15Management Report


Annual Report 2018

































juga berpendapat bahwa Direksi telah menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik, dimana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan, undang - undang maupun etika bisnis.

Akhir kata Dewan Komisaris atas nama pemegang saham menyampaikan rasa terima kasih bahwa Direksi dan jajarannya sudah berjuang dengan dedikasi terbaik dan secara konsisten melakukan yang optimal serta mencapai kinerja keuangan di tengah kondisi perekonomian yang sudah beberapa tahun terakhir semakin membaik.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan pula kepada para pemegang saham, pemegang polis, mitra bisnis dan semua pemangku kepentingan atas kepercayaan, dukungan serta kepercayaan kepada kami untuk bekerja secara profesional dan optimal.

Commissioners also believes that the Board of Directors has implemented a Good Corporate Governance, whereby the Company is professionally managed without conflict of interest and pressure from any party that is not in compliance with regulations, laws or business ethics.

In conclusion, the Board of Commissioners on behalf of the shareholders expressed their gratitude that the Board of Directors and staffs are striving with the best dedication and consistently performing optimally and achieving financial performance in the midst of economic conditions that have been improving in recent years.

Our gratitude and appreciation to shareholders, policyholders, business partners and all stakeholders for their confidence, support and trust to work professionally and optimally.

Atas Nama Dewan Komisaris,On Behalf of the Board of Commissioners,

Markus Dinarto PranotoKomisaris Utama

President Commissioner




17Management Report


Annual Report 2018

















PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILE

Warga negara Indonesia, berumur 68 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perusahaan sejak tahun 2011. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro pada tahun 1975.

Sebelumnya memilki pengalaman kerja sebagai Manajer PemasaranPT Bankers Trust Lippo Finance(1988 - 1994), kemudian sebagai DirekturPT Bira Multi Finance (1994 - 2000), Direktur PT ANJ Finance (2000 - 2004) dan Direktur PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (2004 - 2011). Beliau ditunjuk sebagai Direktur UtamaPT Batavia Prosperindo Finance Tbk.

Indonesian citizen, 68 years old. Appointed as President Commissioner of the Company in 2011. Obtained his Bachelor of Economics from Diponegoro University in 1975.

Previously, had working experiences as Marketing Manager of PT Bankers Trust Lippo Finance (1988 - 1994), then as Director of PT Bira Multi Finance(1994 - 2000), Director ofPT ANJ Finance (2000 - 2004) and Director of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (2004 - 2011). He was appointed as President Director ofPT Batavia Prosperindo Finance Tbk.

Markus Dinarto PranotoKomisaris UtamaPresident Commissioner

Warga negara Indonesia, berumur 55 tahun. Menjabat sebagai komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Memperoleh gelar MBA dari University of Chicago pada tahun 2003.

Sebelumnya memilki pengalaman kerja pada PT Inter Media Capital Tbk (2013 - sekarang) sebagai Komisaris Independen, PT DHL Excel Supply Chain Indonesia (2012-2014)sebagai Anggota Dewan Penasehat,Soun Oil plc. (2006-2012) sebagai Non-Executive Director, PT Ilthabi Bara Utama (2005-2011) sebagai Direktur Utama, PT Citra Tubindo Tbk (2004-2016) sebagai Komisaris,PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (2006-2010) sebagai Komisaris, PT Asuransi Wuwungan (2002-2011) sebagai Komisaris, PT Ilthabi Rekatama (2002-Sekarang) sebagai Direktur Utama, Pollux Habibie Internasional (2016-sekarang) sebagai Presiden Komisaris.

Indonesian citizen, 55 years old. Appointed as Commissioner of the Company in 2011. Obtained his MBA degree from the University of Chicago in 2003.

Previously, had working experiences on PT Inter MediaCapital Tbk (2013-now) as Independent Commissioner,PT DHL Excel Supply Chain Indonesia (2012-2014) as Advisory Board Member, Soun Oil plc. (2006-2012) as Non-Executive Director, PT IlthabiPT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (2006-2010) as Commissioner,PT Asuransi Wuwungan (2002-2011) as Commissioner, PT Ilthabi Rekatama (2002-Now) as President Director, Pollux Habibie International (2016-present) as President Commissioner.

Ilham Akbar HabibieKomisarisCommissioner




Warga negara Indonesia, berumur 36 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STMA Trisakti pada tahun 2006.

Sebelumnya memilki pengalaman kerja pada PT Asuransi QBE Pool Indonesia (2014 - sekarang) sebagai Underwriting Assistant Manager,PT Asuransi FPG (2011 - 2014) sebagai Senior Supervisor danPT Asuransi Multi Artha Guna (2006 - 2011) sebagai Senior Staff Underwriting.

Indonesian citizen, aged 36 years old. Obtained her Bachelor of Economics degree from STMA Trisakti in 2006.

Previously, had working experiences on PT Asuransi QBE Pool Indonesia (2014 - present) as Underwriting Assistant Manager, PT Asuransi FPG(2011 - 2014) as Senior Supervisor and PT Asuransi Multi Artha Guna(2006 - 2011) as Senior Staff Underwriting.

Rini SetiawatiKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga negara Indonesia, berumur 46 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar Master dari Institute Insurance and Risk Management pada tahun 2006.

Sebelumnya memiliki pengalaman kerja pada PT Best One Asia Reinsurance Brokers (2010 - sekarang) sebagai Direktur Utama,PT Global Risk Management(2012 - 2014) sebagai Komisaris danPT Reasuransi Internasional Indonesia (1997 - 2010) sebagai Kepala Departemen.

Indonesian citizen, 46 years old. Appointed as Commissioner of the Company in 2015. Obtained his Master degree from Institute Insurance and Risk Management in 2006.

Previously, had working experiences on PT Best One Asia Reinsurance Brokers(2010 - present) as President Director,PT Global Risk Management (2012 - 2014) as Commissioner andPT Reasuransi Internasional Indonesia (1997 - 2010) as Head of Department.Suwarna

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILE

19Management Report

DEWAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS


Annual Report 2018

Vientje HarijantoDirektur UtamaPresident Director




Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya yang diberikan kepada Direksi dan karyawan PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk sehingga berhasil melalui tahun 2018 dengan hasil kinerja yang lebih baik.

Perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik pada 2018 ditopang oleh permintaan domestik. Perkembangan terkini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi akan mencapai sekitar 5,1% pada 2018. Kinerja ekonomi yang cukup baik pada 2018 ditopang oleh permintaan domestik yang tumbuh menguat di sekitar 5,5%. Investasi tumbuh kuat, yaitu sekitar 6,8%, bersumber dari investasi nonbangunan yang tumbuh tinggi sekitar 10,0% dan berlanjutnya investasi bangunan yang tumbuh sekitar 5,7%.

Dear Shareholders,

Thanks to God Almighty for His blessings and grace given to the Board of Directors and employees of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk for getting through 2018 with better performance results.

Indonesia's economy grew quite well in 2018 supported by domestic demand. Latest developments indicates economic growth will reach around 5.1% in 2018. The fairly good economic performance in 2018 is supported by growing domestic demand around 5.5%. Investment grew strong, at around 6.8%, originating from non-construction investment which grew at a high of around 10.0% and continued construction investment which grew by around 5.7%.

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

Meningkatnya perekonomian nasional memberikan dampak pada pertumbuhan industri asuransi, peningkatan hampir terjadi di semua lini usaha asuransi terutama pada lini usaha kesehatan, kendaraan bermotor dan properti yang menjadi porsi terbesar dari perolehan premi Perusahaan.

Kinerja Perusahaan pada tahun 2018 semakin membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2018, Perusahaan berhasil membukukan penerimaan premi bruto sebesar Rp 252.536 juta atau naik sebesar 20,22% dari tahun 2017 sebesar Rp 210.061 juta.

Peningkatan ini sebagian besar dikontribusi oleh lini usaha kesehatan, kendaraan bermotor dan properti yang mengkontribusi masing-masing sebesar 46,19%, 25,78% dan 22,85 % atau sebesar Rp 239.452 juta dari total premi sebesar Rp 252.536 juta.

Disisi klaim neto terjadi peningkatan sebesar Rp 1.603 juta atau 3,43% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 46.706 juta. Peningkatan sebagian besar terjadi pada lini usaha kesehatan dengan porsi klaim sebesar 57,81% dari total klaim neto yang terjadi pada tahun 2018. Sejumlah upaya telah dan akan terus dilakukan melalui penerapan manajemen risiko serta komite klaim yang akan terus mengawasi dan memberikan kontribusi untuk menekan jumlah klaim yang terjadi.

Sebagai Perusahaan publik, MTWI senantiasa menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Govenance) secara konsisten, berkelanjutan dan berkesinambungan. Manajemen percaya bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja Perusahaan dan untuk mencapai visi yaitu menjadi asuransi pilihan yang unggul dalam memberikan pelayanan asuransi terbaik di Indonesia.

Dalam menjalankan tugasnya Direksi dibantu oleh beberapa komite diantaranya, komite investasi, komite pengembangan produk, komite klaim, komite manajemen risiko. Komite-komite tersebut berperan penting dalammenyusun langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh Perusahaan. Pengembangan produk yang dilakukan Perusahaan dengan masuk kedalam bisnis asuransi kesehatan memberikan tambahan opsi bagi perusahaan dalam memberikan perlindungan asuransi.

The increase in the national economy had an impact on the growth of the insurance industry, an increase that almost occurred in all insurance business lines, especially in the health business line, motor vehicles and property, which became the largest portion of the Company's premium income.

The Company’s performance in 2018 has improved compared to previous years, where in 2018, the Company managed to record gross premium revenue of Rp 252,536 million or an increase of 20,22% from 2017 amounting to Rp 210,061 million.

This increase was largely contributed by the health business line, motor vehicles and property which contributed respectively 46.19%, 25.78% and 22.85% or as much as Rp 239,452 million from the total premium of Rp 252,536 million .

On the net claims side there is an increase of Rp 1,603 million or 3.43% compared to the year of 2017 amounting to Rp 46,706 million. Most of the increase occurred in the health business line with a claim portion of 57.81% of total net claims that occurred in 2018. A number of efforts have been and will made through the implementation of risk management and claims committees that will continue to monitor and contribute to suppress the number of claims that occur.

As a public company, MTWI always implements the principles of Good Corporate Governance (GCG) consistently, continuously and sustainably. Management believes that the implementation of good corporate governance can have a positive impact on the Company's performance and to achieve the vision of becoming the best insurance provider in providing the best insurance services in Indonesia.

In performing its duties the Board of Directors are assisted by several committees including, investment committee, product development committee, claims committee and risk management committee. These committees play an important role in formulating the strategic steps undertaken by the Company. The development of products by the Company by entering into the health insurance business provides an additional option for the company in providing insurance coverage.

21Management Report


Annual Report 2018




Tahun 2018 telah dilalui dengan baik, kesolidan tim dan kemauan keras untuk berkembang telah dan akan selalu membawa Perusahaan ke arah yang lebih baik. Perusahaan percaya nilai-nilai dalam Perusahaan akan membuat kinerja semakin meningkat.

Prospek ekonomi Indonesia akan semakin membaik dengan pertumbuhan yang lebih tinggi pada 2019. Di tengah perkiraan ekonomi global yang tumbuh melandai, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan tetap meningkat hingga mencapai kisaran 5,0-5,4%. Prakiraan tersebut didukung oleh permintaan domestik yang akan tetap kuat, baik konsumsi maupun investasi.

Memasuki tahun politik, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil pada tahun 2019 akan tetap mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2018 dan memasang target penjualan sebanyak 1,1 juta unit, target ini stagnan atau sama dengan tahun sebelumnya. Hal ini dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan dan suku bunga acuan yang berisiko naik.

Sementara itu Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimis bahwa pertumbuhan premi di tahun 2019 adalah berkisar 10% dengan beberapa faktor salah satunya tahun 2019 Indonesia akan memasuki tahun politik yang akan meningkatkan konsumsi masyarakat termasuk pembelian produk asuransi.

Kesadaran dalam berasuransi juga diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan premi perusahaan-perusahaan asuransi. Berbagai program literasi dan inklusi keuangan yang dijalankan oleh Perusahaan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap produk-produk asuransi kerugian umum. Perusahaan akan terus masuk ke dalam pasar-pasar yang belum tergarap dengan menumbuhkan kesadaran dalam berasuransi.

The year 2018 has passed well, team solidity and a strong will to develop have and will always take the Company for the better. The Company believes the values within the Company will increase in performance.

Indonesia's economic outlook will improve further with higher growth in 2019. Amid the sloping global economic forecast, Indonesia's economic growth in 2019 is expected to continue to rise to reach the range of 5.0-5.4%. This forecast is supported by domestic demand which will remain strong, both consumption and investment.

Entering the political year, the Indonesian Automotive Industry Association (Gaikindo) predicts car sales in 2019 will continue to increase compared to 2018 and set a sales target of 1.1 million units, this target is stagnant or the same as the previous year. This is taking into account Indonesia's economic growth which tends to be stagnant and the benchmark interest rate is at risk of rising.

Meanwhile the Indonesian General Insurance Association (AAUI) is optimistic that premium growth in 2019 is around 10% with several factors, one of which is 2019 Indonesia will enter a political year that will increase public consumption including the purchase of insurance products.

Awareness in insurance is also predicted to increase the premium growth of insurance companies. Various financial literacy and inclusion programs carried out by the Company referring to the Financial Services Authority (OJK) Regulations are expected to foster public awareness of general loss insurance products. The company will continue to enter into markets that have not yet been cultivated by raising awareness in insurance.

23Management Report


Annual Report 2018

Atas Nama Direksi,On Behalf of the Board of Directors,

Vientje HarijantoDirektur Utama

President Director

Berbagai pencapaian dalam hal finansial dan non finansial sepanjang tahun 2018 merupakan bagian penting perusahaan dalam membangun masa depan yang lebih baik. Mewakili manajemen, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para pemegang saham, pelanggan, regulator, mitra usaha, karyawan, Dewan Komisaris, serta masyarakat luas yang telah memberikan dukungan kepada kemajuan perusahaan. Kami yakin dengan kerja keras, dedikasi, komitmen dari berbagai pihak serta rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami akan mampu memperoleh hasil yang optimal di tahun 2019.

Financial and nonfinancial achievements throughout 2018 are an important part of the company in building a better future. Representing management, we extend our appreciation and gratitude to our shareholders, customers, regulators, business partners, employees, the Board of Commissioners, and the wider community that has provided support to the company's progress. We believe with hard work, dedication, commitment from various parties and the grace of God Almighty, we will be able to obtain optimal results in 2019.




Warga negara Indonesia, berumur 45 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2013. Memperoleh gelar Diploma of Business Management dari Perth - WA pada tahun 1995.

Sebelumnya memilki pengalaman di bidang pasar modal pada PT Batavia Prosperindo Sekuritas dengan jabatan akhir Direktur Utama (2009 - 2013), pada PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Head of Sales Director (2006-2009). Menjabat sebagai Branch Manager PT Bank Mega Tbk (1999 - 2006), Branch Manager PT Bank BIRA Tbk(1995 - 1999).

Indonesian citizen, aged 45 years old.Appointed as President Director of the Company since 2013. Obtained a Diploma of Business Management from Perth - WA in 1995.

Previously, had working experiences in capital market at PT Batavia Prosperindo Sekuritas with the last position of President Director (2009 - 2013), at PT Batavia Prosperindo Asset Management as Head of Sales Director (2006-2009). Served as Branch Manager of PT Bank Mega Tbk(1999 - 2006), Branch Manager ofPT Bank BIRA Tbk (1995 - 1999).

Vientje HarijantoDirektur UtamaPresident Director

Warga negara Indonesia, berumur 58 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Persada Indonesia pada tahun 2003.

Sebelumnya memiliki pengalaman kerja pada PT Asuransi Wuwungan (2008 - 2011) dengan jabatan terakhir sebagai President Director, PT Tugu Pratama Indonesia sebagai Technical Director (2007), PT Asuransi Wuwungan (1991 - 2007) dengan jabatan terakhir sebagai President Director dan PT Asuransi Bintang(1984 - 1991).

Indonesian citizen, aged 58 years old. Appointed as Director of the Company in 2011. Obtained his Master of Management degree from Universitas Persada Indonesia in 2003.

Previously, had working experiences on PT Asuransi Wuwungan (2008 - 2011) with the last position as President Director, PT Tugu Pratama Indonesia as Technical Director (2007), PT Asuransi Wuwungan (1991 - 2007) with the last position as President Director andPT Asuransi Bintang (1984-1991).

Iis SyarifuddinDirektur IndependenIndependent Director

PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILE

25Management Report


Annual Report 2018

Warga negara Indonesia, berumur 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 1997.

Sebelumnya memilki pengalaman kerja pada PT Batavia Prosperindo Sekuritas (2009 - 2013) sebagai Branch Coordinator, PT Focus Media Indonesia sebagai Director Business Development (2006 - 2008),PT Tamara Bank Tbk sebagai Fixed Income Dept. Head (1996 - 2000),PT Putra Saridaya Sekuritas sebagai Fixed Income Dept. Head (1995 - 1996), PT Bank BIRA Tbk sebagai Asisten manajer Capital Market (1993 - 1995) dan PT BDNI Tbk sebagai Account Officer.

Indonesian citizen, 49 years old. Appointed as Director of the Company since 2013. Obtained his Master degree in Management from STIE IPWI Jakarta in 1997.

Previously had working experience onPT Batavia Prosperindo Sekuritas(2009 - 2013) as Branch Coordinator, PT Focus Media Indonesia as Director of Business Development (2006 - 2008), PT Tamara Bank Tbk as Fixed Income Dept. Head (1996 - 2000),PT Putra Saridaya Sekuritas as Fixed Income Dept. Head (1995 - 1996),PT Bank BIRA Tbk as Asset Manager Capital Market (1993 - 1995) andPT BDNI Tbk as Account Officer.

HarjantoDirekturDirector

PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILE

Profil PerusahaanCompany Profile


Annual Report 2018

27

VISI DAN NILAIVISION AND VALUE

VisiVision

NilaiValue

Menjadi asuransi pilihan yang unggul dalam memberikan pelayanan asuransi terbaik di Indonesia dengan standar yang berkualitas.

Being the best insurance options in providing the best insurance services in Indonesia with quality standards.

Hassle freeMemberikan pelayanan yang memudahkan nasabah.

Providing services that facilitate its customers.

ResponsiveSigap dan siap sedia untuk memberikan solusi.

Spry and ready to provide solutions.

CommittedBerpegang teguh pada pendirian yang tercermin pada kesigapan dan pemberian pelayanan yang berkualitas.

Sticking to the stance that is reflected in the alertness and provide quality services.

Company Profile

28 Profil Perusahaan



SEKILAS PERSEROANTHE COMPANY AT A GLANCE

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (dahulu bernama N.V Maskapai Asuransi Umum Wuwungan) didirikan pada tahun 1952. Maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi umum.

Perusahaan memperoleh izin operasional sebagai perusahaan asuransi umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNo. KEP-6650/MD/1986 tanggal 13 Oktober 1986. Perusahaan memulai operasinya secara komersil pada tahun 1953. Dengan perubahan nama menjadi Perusahaan Terbuka, Perusahaan telah mendapatkan ijin terbaru yang dikeluarkan oleh OJK denganNo. KEP-852/NB.11/2018.

Pada tahun 2017, Perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana dan telah resmi dicatat padaPT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Oktober 2017. Jumlah saham yang telah ditawarkan sebanyak 310.000.000 lembar dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per lembar.

Pada tahun 2017, Perusahaan telah mengakuisisiPT Batavia Prosperindo Properti (“BPP”) dengan membeli 129.999 lembar saham BPP dari PT Batavia Prima Investama, pihak berelasi dengan harga beliRp 6.500.000.000.

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (formerly N.V Maskapai Asuransi Umum Wuwungan) was established in 1952. The purpose and objective of the Company is to seek in the field of general insurance.

The Company obtained an operating license as a general insurance company based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of IndonesiaNo. KEP-6650/MD/1986 dated October 13, 1986. The Company commenced operations commercially in 1953. With the change of name to a Public Company, the Company has obtained the latest permit issued by OJK with No. KEP-852 / NB.11 / 2018.

In 2017, the Company entered into an initial public offering and was officially listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on October 11, 2017. The total number of shares that have been offered is 310,000,000 shares with an offer price of Rp 100 per share.

In 2017, the Company acquired PT Batavia Prosperindo Properti ("BPP") by purchasing 129,999 shares of BPP from PT Batavia Prima Investama, related parties with purchase price of Rp 6,500,000,000.


Annual Report 2018

29Company Profile

STRUKTUR GRUP PERUSAHAANCORPORATE’S GROUP STRUCTURE

Deutsche Investitions - undEntwicklungsgesellschaft mbH

(DEG)

PT BataviaPrima

Investama

PT Malacca TrustWuwungan

Insurance Tbk.

PT BataviaProsperindo

Properti

PT BataviaProsperindo

Makmur

East CapitalInvestments

Pte Ltd

Star MalaccaPte Ltd

Malacca TrustPte Ltd

13,62%

100,00%

44,88%

6.12%

0,22%

13,9%

2,43%4,51%

99,99%

0,01%

5,22% 15,86% 11,96%45,90%

93,88%

38,41%

37,01%

18,90%

61,59%

22,60%

Beacon PeakCapitalPte Ltd

Others below6%

PT BataviaProsperindoFinance Tbk

PT IlthabiRekatama PublicHarjantoVientje

HarijantoIis

Syarifuddin




ANAK PERUSAHAANSUBSIDIARY

Anak PerusahaanSubsidiary

Bidang UsahaType of business

PersentasePercentage

Total Aset (Jutaan Rp)Total Asset (million Rp)

PT Batavia Prosperindo Properti

Alamat KantorAddress

Gedung Chase Plaza, 12th FloorJl. Jendral Sudirman Kav 21.Jakarta 12920 Indonesia.Tel: (021) 5200180Fax: (021) 5200227

Properti (Property) 99,99%7.994


Perusahaan menanamkan modalnya pada PT Batavia Prosperindo Properti (“BPP”) pada tahun 2017 dengan jumlah persentase penyertaan saham Perusahaan pada BPP adalah 99,99%. BPP berlokasi di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha investasi, sewa menyewa, dan jual beli property, jasa perantara property, dan real estate.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris BPP adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris: - Komisaris : HarjantoDireksi: - Direktur : Paulus Handigdo


The Company invested in PT Batavia Prosperindo Properti ("BPP") in 2017 with the Company's percentage of investment in BPP at 99.99%. BPP is located in Jakarta and is engaged in investment business, leasing, and buying and selling property, property brokerage services, and real estate.

The composition of the Board of Directors and Board of Commissioners of BPP is as follows:

Board of Commissioner: - Commissioner : HarjantoBoard of Director: - Director : Paulus Handigdo

Perusahaan memahami Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting yang mempunyai peranan vital dalam mendukung kelangsungan dan keberhasilan Perusahaan. Untuk menjaga dan memelihara kompetensi karyawan, Perusahaan mempunyai program pengembangan dan pelatihan SDM yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.

Perusahaan memberikan kesempatan dan fasilitas kepada setiap karyawannya untuk berkembang seluas-luasnya sesuai kemampuan, minat dan potensi yang dimilikinya, melalui program training internal maupun eksternal.

Program Training Internal meliputi program :

1. Pengenalan Budaya Perusahaan yang diberikan pada karyawan baru maupun disisipkan disetiap training internal. Materi yang disampaikan dalam training adalah pengenalan akan asuransi MTWI secara umum, penyampaian Visi dan Nilai-Nilai Perusahaan, serta Budaya yang dianut Perusahaan.

2. Penambahan pengetahuan dan keterampilan secara berkala dalam sistem informasi manajemen yang digunakan oleh Perusahaan. Training Internal diselenggarakan sendiri oleh Perusahaan dengan partisipasi dan komitmen dari seluruh jajaran pejabat senior sebagai pengajarnya.

Program Training Eksternal

Perusahaan senantiasa mendorong dan mendukung agar para karyawan memperoleh sertifikasi tenaga ahli AAAIK

The Company understands Human Resources (HR) is one important asset that has a vital role in supporting the continuity and success of the Company. To maintain an employee competence, the Company has an ongoing HR development and training program.

The Company provides opportunities and facilities to each of its employees to expand as widely as possible based on their capabilities, interests and potentials, through internal and external training programs.

Internal Training Program includes:

1. Introduction of Corporate Culture given to new employees or inserted in each internal training. The material presented in the training is the introduction of MTWI insurance in general, the delivery of Corporate Vision and Values, as well as the Culture adopted by the Company.

2. The addition of knowledge and skills on a regular basis in the management information system used by the Company.

Internal Training is organized solely by the Company with the participation and commitment of all senior officers as mentors.

External Training Program

The Company continues to encourage and support employees to obtain certification of AAAIK (AAA) experts

(Ajun Ahli Asuransi Indonesia - Kerugian) dan AAIK (Ahli Asuransi Indonesia – Kerugian) serta AAAK (Ajun Ahli Asuransi Kesehatan) khusus untuk Jenis Asuransi Kesehatan, serta program pendidikan Aktuaria.

Sejalan dengan perkembangan usaha, jumlah karyawan Perusahaan pada tahun 2018 adalah sebanyak 76 karyawan sesuai penjelasan tabel dibawah ini:

and AAIK (Insurance Experts Indonesia - Loss) and AAAK (Specialist Health Insurance Specialist) for Health Insurance, and Actuarial Education program.

In line with business development, the number of employees of the Company in 2018 is 76 employees as explained below:

31Company Profile


Annual Report 2018
















SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES



























Komposisi Karyawan Menurut Jenjang JabatanEmployee Composition Based on the Job Position

Jenjang JabatanJumlah (Total)

Perusahaan (Company) BPP

31 Desember 2018 (31 December 2018)

Nama Perusahaan (Company Name) Job Position

Direktur

Manajer

Kepala Departemen

Supervisor

Staf

Jumlah

Director

Manager

Head of Department

Supervisor

Staff

Total

3

20

2

10

41

76

1

-

-

-

-

1

4

20

2

10

41

77

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang PendidikanEmployee Composition Based on the Academic Background

Jumlah (Total)Perusahaan (Company) BPP


Nama Perusahaan (Company Name)

S2 - Master

S1 - Sarjana

Sarjana Muda Diploma

Bukan Sarjana

Jumlah

S2 - Graduate

S1 - Undergrad

Bachelor

Non - Undergrad

Total

2

52

16

6

76

1

-

-

-

1

3

52

16

6

77

JenjangPendidikan

AcademicBackground

33Company Profile


Annual Report 2018




















Usia KaryawanEmployee Age

Komposisi Karyawan Menurut UsiaEmployee Composition Based on the Age

Jumlah (Total)Perusahaan (Company) BPP



s.d. 30

31 - 45

46 - 55

> 55

Jumlah (Total)

17

45

13

1

76

-

-

1

-

-

17

45

14

1

77

Masa Kerja (Tahun)Work Experience (Year) Jumlah (Total)

Perusahaan (Company) BPP



s.d. 5 Tahun (Year)

5 - 10 Tahun (Year)

Jumlah (Total)

33

43

76

1

-

1

34

43

77

Komposisi Karyawan Menurut Masa KerjaEmployee Composition Based on the Working Experience

Analisa danPembahasan ManagementManagement, Discussion & Analysis

35


Annual Report 2018

Management, Discussion and Analysis

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Pada tahun 2018, Perusahaan berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan Premi Netto sebesar 12,88% menjadi Rp 85.264 juta dan mencatat laba komprehensif konsolidasian sebesar Rp 907 juta.

In 2018, The Company recorded net premium income growth 12,88% to Rp 85.264 million and recorded a consolidated comprehensive income amount to Rp 907 million.

TINJAUAN OPERASIONAL

KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA

Perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik pada 2018 ditopang oleh permintaan domestik. Perkembangan terkini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi akan mencapai sekitar 5,1% pada 2018. Kinerja ekonomi yang cukup baik pada 2018 ditopang oleh permintaan domestik yang tumbuh menguat di sekitar 5,5%. Investasi tumbuh kuat, yaitu sekitar 6,8%, bersumber dari investasi nonbangunan yang tumbuh tinggi sekitar 10,0% dan berlanjutnya investasi bangunan yang tumbuh sekitar 5,7%. Konsumsi rumah tangga juga tumbuh masih tinggi, yaitu sekitar 5,2%, sejalan dengan daya beli yang terjaga disertai penyaluran program sosial Pemerintah yang meningkat. (Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, September 2018)

Inflasi Indeks Harga Keuangan (IHK) hingga akhir 2018 diprakirakan sekitar 3,2% sehingga tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi 3,5±1%. Prakiraan tersebut didukung terkendalinya inflasi volatile food dan administered prices, serta inflasi inti. Terkendalinya inflasi ditopang oleh terjaganya ekspektasi inflasi, minimalnya tekanan permintaan, dan terbatasnya dampak depresiasi Rupiah. Terkendalinya inflasi tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam pencapaian sasaran inflasi. Selain itu, koordinasi yang makin erat antara Bank Indonesia dan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi (TPI) baik di Pusat maupun di daerah menunjang terkendalinya inflasi, khususnya kelompok volatile food dan administered prices. (Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, September 2018)

Nilai tukar Rupiah bergerak sesuai mekanisme pasar dan mendukung proses penyesuaian sektor eksternal dalam menopang kesinambungan perekonomian. Tekanan depresiasi rupiah yang terjadi pada triwulan III dan Oktober 2018 terjadi akibat ketidakpastian ekonomi global seiring dengan masih tingginya tekanan eksternal akibat meningkatnya kekhawatiran perang dagang antara AS dan Tiongkok serta meningkatnya yield surat berharga AS sejalan dengan perbaikan data perekonomian AS. (Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia,September 2018)

OPERATIONAL REVIEW

INDONESIAN ECONOMIC CONDITION

Indonesia's economy grew quite well in 2018 supported by domestic demand. Latest developments indicates economic growth will reach around 5.1% in 2018. The fairly good economic performance in 2018 is supported by growing domestic demand around 5.5%. Investment grew strong, at around 6.8%, originating from non-construction investment which grew at a high of around 10.0% and continued construction investment which grew by around 5.7%. Household consumption is also growing at a high rate of around 5.2%, in line with the maintained purchasing power along with the distribution of the Government's increasing social programs. (Source: Monetary Policy Review of Bank Indonesia, September 2018)

The Financial Price Index (CPI) inflation until the end of 2018 is estimated at around 3.2% so that it remains within the inflation target range of 3.5 ± 1%. The forecast is supported by the controlled volatile food and administered prices inflation, as well as core inflation. Controlled inflation is supported by maintained inflation expectations, minimum demand pressures, and limited impact of the depreciation of the Rupiah. Controlled inflation is inseparable from the consistency of Bank Indonesia's policies in achieving the inflation target. In addition, the closer coordination between Bank Indonesia and the Government through the Inflation Control Team (TPI) both at the Central and in the regions supported the control of inflation, especially the volatile food group and administered prices. (Source: Monetary Policy Review of Bank Indonesia, September 2018)

The Rupiah exchange rate moves according to market mechanisms and supports the process of adjusting the external sector to sustain economic sustainability. The pressure of the rupiah depreciation that occurred in the third quarter and October 2018 was due to global economic uncertainty along with the continued high external pressure due to increasing fears of a trade war between the US and China and the increase in US securities yields in line with the improvement in US economic data. (Source: Monetary Policy Review of Bank Indonesia, September 2018)

36 Analisa dan Pembahasan Manajemen



Prospek ekonomi Indonesia akan semakin membaik dengan pertumbuhan yang lebih tinggi pada 2019. Di tengah perkiraan ekonomi global yang tumbuh melandai, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan tetap meningkat hingga mencapai kisaran 5,0-5,4%. Prakiraan tersebut didukung oleh permintaan domestik yang akan tetap kuat, baik konsumsi maupun investasi. Sementara itu, kinerja net ekspor membaik seiring peningkatan ekspor dan pertumbuhan impor yang menurun. (Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, September 2018)

KONDISI INDUSTRI ASURANSI DI INDONESIA

Sampai akhir triwulan III 2018, aset industri Asuransi dan BPJS tumbuh 2,17% menjadi Rp 1.175,11 triliun. Peningkatan aset tersebut seiring peningkatan jumlah investasi yang naik 2,62% menjadi Rp 1006,44 triliun. Peningkatan investasi terbesar terdapat pada jenis investasi Saham dan Surat Berharga Negara (SBN). Sementara itu, bila dilihat dari jenis industri asuransi, maka kenaikan nilai investasi terbesar didominasi oleh asuransi sosial (BPJS) dan asuransi jiwa dengan total kenaikan investasi sebesar Rp 71,84 triliun. (sumber: Laporan triwulanan OJK Triwulan III-2018)

Sementara itu, Permodalan industri Asuransi Umum masih terjaga dengan rata-rata RBC meningkat menjadi 315,3%, naik 21,2% dibanding periode sebelumnya. (sumber: Laporan triwulanan OJK Triwulan III-2018)

Persaingan Industri Asuransi di Indonesia masih cukup ketat, per triwulan III 2018 terdapat 74 Asuransi Umum yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan dan memiliki ijin untuk beroperasi di Indonesia.

Dengan jumlah perusahaan Asuransi Umum yang banyak dan seluruhnya memperebutkan pangsa pasar yang relatif sama maka persaingan masih cukup ketat. Namun demikian, persaingan yang ketat tidak lagi berfokus ke rate premi mengingat ketentuan OJK telah mengatur rate premi untuk beberapa lini usaha asuransi, akan tetapi persaingan lebih mengarah pada pelayanan yang ditawarkan dan yang mampu diberikan oleh perusahaan asuransi. Kepuasan pelanggan menjadi poin utama Perusahaan.

TINJAUAN KEUANGAN

Premi Bruto

Pada tahun 2018, Perusahaan membukukan peningkatan premi bruto sebesar 20,22% atau naik sebesar Rp 42.475 juta dari sebesar Rp 210.061 juta pada tahun 2017 menjadi

Indonesia's economic outlook will improve further with higher growth in 2019. Amid the sloping global economic forecast, Indonesia's economic growth in 2019 is expected to continue to rise to reach the range of 5.0-5.4%. This forecast is supported by domestic demand which will remain strong, both consumption and investment. Meanwhile, the performance of net exports improved as exports increased and import growth declined (Source: Monetary Policy Review of Bank Indonesia, September 2018)

OVERVIEW OF INDONESIA’S INSURANCE INDUSTRY

Until the end of Q3 / 2018, the insurance industry and BPJS assets grew 2.17% to Rp 1,175.11 trillion. The increase in assets is due to an increase in total investment which rose 2.62% to Rp 1006.44 trillion. The largest investment increase is in the types of investments of Shares, and Government Securities (SBN). Meanwhile, when viewed from the type of insurance industry, the largest increase in investment value is dominated by social insurance (BPJS) and life insurance with a total investment increase of Rp 71.84 trillion. (source: Quarterly OJK Quarter III-2018 report)

Meanwhile, the general insurance industry capital is still maintained with an average RBC increased to 315.3%, up 21.2% over the previous period. (source: Quarterly OJK Quarter III-2017 report)

Insurance Industry competition in Indonesia is still quite tight, as per Quarter III 2018 there are 74 General Insurance listed in Financial Services Authority and have permission to operate in Indonesia.

With a large number of General Insurance companies and all competing for a relatively similar market share, the competition is still quite tight. However, intense competition is no longer focused on the premium rate given that the OJK regulation has set the premium rate for several lines of insurance business, but the competition is leading more towards the services offered and provided by the insurance company. Customer satisfaction is the main point of the Company.

FINANCIAL REVIEW

Gross Premium

In 2018, the Company generated a gross premium increase of 20.22% or increase Rp 42,475 million from Rp 210,061 million in 2017 to Rp 252,536 million in 2018. The major part

Rp 252.536 juta pada tahun 2018. Perolehan premi bruto masih sebagian besar diperoleh dari lini usaha kesehatan, kendaraan bermotor dan properti.

Pendapatan Premi Neto

Perusahaan pada tahun 2018 berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan premi neto sebesar 12,88% atau meningkat sebesar Rp 9.732 juta dari sebesar Rp 75.532 juta pada tahun 2017 menjadi Rp 85.264 juta pada tahun 2018. Pendapatan premi neto adalah premi bruto dikurangi dengan premi reasuransi dan perubahan bersih liabilitas premi.

Hasil Investasi

Pada tahun 2018, perolehan hasil investasi mengalami penurunan sebesar Rp 6.085 juta atau 39,97% menjadi sebesar Rp 9.139 juta dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 15.224 juta. Penurunan hasil investasi ini dikarenakan pada tahun 2018, Perusahaan melakukan penerapan dini PSAK 71 mengenai instrument keuangan yang merubah perlakuan pengakuan nilai wajar Investasi.

Beban Klaim Neto

Perusahaan pada tahun 2018 telah membukukan beban klaim neto sebesar Rp 48.309 juta, meningkat sebesar 3,43% atau sebesar Rp 1.603 juta jika dibandingkan dengan beban klaim neto pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp 46.706. Beban klaim neto adalah klaim bruto dikurangi dengan klaim reasuransi dan perubahan bersih estimasi liabilitas klaim.

Perusahaan akan lebih meningkatkan pengawasan klaim untuk mengantisipasi meningkatnya beban klaim yang terjadi sehubungan dengan meningkatnya perolehan premi.

Hasil Underwriting

Hasil underwriting yang dibukukan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 23.333 juta atau meningkat sebesar 36,20% dibandingkan dengan hasil underwriting tahun 2017 yaitu sebesar Rp 17.131 juta. Peningkatan hasil underwriting disebabkan oleh keberhasilan Perusahaan meningkatkan pendapatan premi yang selektif dan lebih prudent yang mengakibatkan Perusahaan berhasil menjaga beban klaim yang terjadi tidak meningkat tajam.

of the gross premium was obtained from health insurance, motor vehicle and property.

Net Premium Income

The Company managed to record a growth rate of net premium income of 12.88% in 2018, as it grew by Rp 9,732 million from Rp 75,532 million in 2017 to Rp 85,264 million in 2018. The net premium income is the gross premium deducted by reinsurance premium and the net change in premium liabilities.

Investment Income

In 2018, investment income decreased by Rp 6,085 million or 39.97% to Rp 9,139 million from Rp 15,224 million in 2017. The decrease of investment income due to in 2018, the Company apply early adoption of PSAK 71 about Financial Instrument which changes the treatment of recognition of fair value of Investment.

Net Claims Expense

In 2018, the Company recorded a net claims expense of Rp 48,309 million, increased by 3,43% or Rp 1,603 million from that of 2017, recorded at Rp 46,706 million. The net claims expense is the gross claims expense deducted by reinsurance claims and the net change in the estimated claim liabilities.

The Company will further strengthen its oversight of claims to anticipate the increasing claims expense incurred due to the increasing premium collected.

Underwriting Income

Underwriting result in 2018 amounted to Rp 23,333 million, increased by 36.20% from that of 2017, which amounted to Rp 17,131 million. The increase in underwriting results was due to the success of the Company in increasing selective and more prudent premium income which resulted in the Company succeeding in maintaining the claim expense that did not increase sharply.

37Management, Discussion and Analysis


Annual Report 2018

Prospek ekonomi Indonesia akan semakin membaik dengan pertumbuhan yang lebih tinggi pada 2019. Di tengah perkiraan ekonomi global yang tumbuh melandai, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan tetap meningkat hingga mencapai kisaran 5,0-5,4%. Prakiraan tersebut didukung oleh permintaan domestik yang akan tetap kuat, baik konsumsi maupun investasi. Sementara itu, kinerja net ekspor membaik seiring peningkatan ekspor dan pertumbuhan impor yang menurun. (Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, September 2018)

KONDISI INDUSTRI ASURANSI DI INDONESIA

Sampai akhir triwulan III 2018, aset industri Asuransi dan BPJS tumbuh 2,17% menjadi Rp 1.175,11 triliun. Peningkatan aset tersebut seiring peningkatan jumlah investasi yang naik 2,62% menjadi Rp 1006,44 triliun. Peningkatan investasi terbesar terdapat pada jenis investasi Saham dan Surat Berharga Negara (SBN). Sementara itu, bila dilihat dari jenis industri asuransi, maka kenaikan nilai investasi terbesar didominasi oleh asuransi sosial (BPJS) dan asuransi jiwa dengan total kenaikan investasi sebesar Rp 71,84 triliun. (sumber: Laporan triwulanan OJK Triwulan III-2018)

Sementara itu, Permodalan industri Asuransi Umum masih terjaga dengan rata-rata RBC meningkat menjadi 315,3%, naik 21,2% dibanding periode sebelumnya. (sumber: Laporan triwulanan OJK Triwulan III-2018)

Persaingan Industri Asuransi di Indonesia masih cukup ketat, per triwulan III 2018 terdapat 74 Asuransi Umum yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan dan memiliki ijin untuk beroperasi di Indonesia.

Dengan jumlah perusahaan Asuransi Umum yang banyak dan seluruhnya memperebutkan pangsa pasar yang relatif sama maka persaingan masih cukup ketat. Namun demikian, persaingan yang ketat tidak lagi berfokus ke rate premi mengingat ketentuan OJK telah mengatur rate premi untuk beberapa lini usaha asuransi, akan tetapi persaingan lebih mengarah pada pelayanan yang ditawarkan dan yang mampu diberikan oleh perusahaan asuransi. Kepuasan pelanggan menjadi poin utama Perusahaan.

TINJAUAN KEUANGAN

Premi Bruto

Pada tahun 2018, Perusahaan membukukan peningkatan premi bruto sebesar 20,22% atau naik sebesar Rp 42.475 juta dari sebesar Rp 210.061 juta pada tahun 2017 menjadi

Indonesia's economic outlook will improve further with higher growth in 2019. Amid the sloping global economic forecast, Indonesia's economic growth in 2019 is expected to continue to rise to reach the range of 5.0-5.4%. This forecast is supported by domestic demand which will remain strong, both consumption and investment. Meanwhile, the performance of net exports improved as exports increased and import growth declined (Source: Monetary Policy Review of Bank Indonesia, September 2018)

OVERVIEW OF INDONESIA’S INSURANCE INDUSTRY

Until the end of Q3 / 2018, the insurance industry and BPJS assets grew 2.17% to Rp 1,175.11 trillion. The increase in assets is due to an increase in total investment which rose 2.62% to Rp 1006.44 trillion. The largest investment increase is in the types of investments of Shares, and Government Securities (SBN). Meanwhile, when viewed from the type of insurance industry, the largest increase in investment value is dominated by social insurance (BPJS) and life insurance with a total investment increase of Rp 71.84 trillion. (source: Quarterly OJK Quarter III-2018 report)

Meanwhile, the general insurance industry capital is still maintained with an average RBC increased to 315.3%, up 21.2% over the previous period. (source: Quarterly OJK Quarter III-2017 report)

Insurance Industry competition in Indonesia is still quite tight, as per Quarter III 2018 there are 74 General Insurance listed in Financial Services Authority and have permission to operate in Indonesia.

With a large number of General Insurance companies and all competing for a relatively similar market share, the competition is still quite tight. However, intense competition is no longer focused on the premium rate given that the OJK regulation has set the premium rate for several lines of insurance business, but the competition is leading more towards the services offered and provided by the insurance company. Customer satisfaction is the main point of the Company.

FINANCIAL REVIEW

Gross Premium

In 2018, the Company generated a gross premium increase of 20.22% or increase Rp 42,475 million from Rp 210,061 million in 2017 to Rp 252,536 million in 2018. The major part

Rp 252.536 juta pada tahun 2018. Perolehan premi bruto masih sebagian besar diperoleh dari lini usaha kesehatan, kendaraan bermotor dan properti.

Pendapatan Premi Neto

Perusahaan pada tahun 2018 berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan premi neto sebesar 12,88% atau meningkat sebesar Rp 9.732 juta dari sebesar Rp 75.532 juta pada tahun 2017 menjadi Rp 85.264 juta pada tahun 2018. Pendapatan premi neto adalah premi bruto dikurangi dengan premi reasuransi dan perubahan bersih liabilitas premi.

Hasil Investasi

Pada tahun 2018, perolehan hasil investasi mengalami penurunan sebesar Rp 6.085 juta atau 39,97% menjadi sebesar Rp 9.139 juta dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 15.224 juta. Penurunan hasil investasi ini dikarenakan pada tahun 2018, Perusahaan melakukan penerapan dini PSAK 71 mengenai instrument keuangan yang merubah perlakuan pengakuan nilai wajar Investasi.

Beban Klaim Neto

Perusahaan pada tahun 2018 telah membukukan beban klaim neto sebesar Rp 48.309 juta, meningkat sebesar 3,43% atau sebesar Rp 1.603 juta jika dibandingkan dengan beban klaim neto pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp 46.706. Beban klaim neto adalah klaim bruto dikurangi dengan klaim reasuransi dan perubahan bersih estimasi liabilitas klaim.

Perusahaan akan lebih meningkatkan pengawasan klaim untuk mengantisipasi meningkatnya beban klaim yang terjadi sehubungan dengan meningkatnya perolehan premi.

Hasil Underwriting

Hasil underwriting yang dibukukan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 23.333 juta atau meningkat sebesar 36,20% dibandingkan dengan hasil underwriting tahun 2017 yaitu sebesar Rp 17.131 juta. Peningkatan hasil underwriting disebabkan oleh keberhasilan Perusahaan meningkatkan pendapatan premi yang selektif dan lebih prudent yang mengakibatkan Perusahaan berhasil menjaga beban klaim yang terjadi tidak meningkat tajam.

of the gross premium was obtained from health insurance, motor vehicle and property.

Net Premium Income

The Company managed to record a growth rate of net premium income of 12.88% in 2018, as it grew by Rp 9,732 million from Rp 75,532 million in 2017 to Rp 85,264 million in 2018. The net premium income is the gross premium deducted by reinsurance premium and the net change in premium liabilities.

Investment Income

In 2018, investment income decreased by Rp 6,085 million or 39.97% to Rp 9,139 million from Rp 15,224 million in 2017. The decrease of investment income due to in 2018, the Company apply early adoption of PSAK 71 about Financial Instrument which changes the treatment of recognition of fair value of Investment.

Net Claims Expense

In 2018, the Company recorded a net claims expense of Rp 48,309 million, increased by 3,43% or Rp 1,603 million from that of 2017, recorded at Rp 46,706 million. The net claims expense is the gross claims expense deducted by reinsurance claims and the net change in the estimated claim liabilities.

The Company will further strengthen its oversight of claims to anticipate the increasing claims expense incurred due to the increasing premium collected.

Underwriting Income

Underwriting result in 2018 amounted to Rp 23,333 million, increased by 36.20% from that of 2017, which amounted to Rp 17,131 million. The increase in underwriting results was due to the success of the Company in increasing selective and more prudent premium income which resulted in the Company succeeding in maintaining the claim expense that did not increase sharply.




Beban Usaha

Beban usaha pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 7,51% atau sebesar Rp 2.878 juta menjadi sebesar Rp 35.436 juta dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 38.314 juta. Penurunan terjadi merupakan komitmen Perusahaan untuk lebih mengefektifkan dan mengefisiensikan operasional Perusahaan.

Komposisi Beban Usaha

Operation Expenses

In 2018, operation expense decreased by 7.51% or byRp 2.878 million to Rp 35,436 million, from Rp 38,314 million in 2017. The decreased is the Company's commitment to effectiveness and efficiency the Company's operations.

Composition of Operation Expenses

Rugi Sebelum Pajak Penghasilan

Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 69,63% atau sebesar Rp 3.796 juta dari kerugian sebesar Rp 5.452 juta pada tahun 2017 menjadi Rp 1.656 juta pada tahun 2018.

Rugi Bersih dan Rugi Bersih Per Saham

Rugi bersih Perusahaan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 84,75% atau sebesar Rp 4.574 juta menjadi rugi sebesar Rp 823 juta dibandingkan tahun 2017 rugi sebesar Rp 5.397 juta, hal ini disebabkan meningkatnya hasil underwriting yang didukung oleh keberhasilan Perusahaan meningkatkan pendapatan premi yang selektif dan lebih prudent yang mengakibatkan Perusahaan berhasil menjaga beban klaim yang terjadi tidak meningkat tajam. Rugi bersih per saham juga mengalami penurunan dari sebesar rugi per lembar Rp 4,18 per lembar pada tahun 2017 menjadi rugi per lembar Rp 0,54 per lembar pada tahun 2018. Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih Perseroan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.

Loss Before Tax

Loss before corporate income tax in 2018 decreased by 69.63% or Rp 3,796 million from loss of Rp 5,452 million in 2017 to Rp 1,656 million in 2018.

Net Loss and Loss Per Share

In 2018, the Company’s net loss decreased by 84.75% or Rp 4,574 million to loss Rp 823 million from loss Rp 5,397 million in the previous year, this was due to the increase in underwriting results supported by the Company's success in increasing selective and more prudent premium income which resulted in the Company succeeding in maintaining the claim expenses that did not increase sharply. Loss per share also decreased from Rp 4.18 per share in 2017 to Rp 0.54 per share in 2018. The earnings per share figure is calculated by dividing the Company’s net income by the weighted average of outstanding ordinary shares in a certain period.

2017

91%9%

201884%16%

Beban PemasaranMarketing Expense

Beban UmumGeneral Expense



Annual Report 2018

Total Laba Komprehensif

Total laba komprehensif Perusahaan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 124,65% atau sebesar Rp 4.585 juta menjadi laba sebesar Rp 907 juta dibandingkan laba tahun 2017 rugi sebesar Rp 3.679 juta. Peningkatan total laba komprehensif ini terutama disebabkan oleh keberhasilan Perusahaan meningkatkan hasil underwriting dengan menaikkan pendapatan underwriting disamping menekan beban underwriting

Jumlah Aset

Pada akhir tahun 2018, Perusahaan membukukan peningkatan aset sebesar 9,15% menjadi Rp 320.971 juta dibandingkan dengan jumlah aset pada tahun 2017 sebesar Rp 294.068 juta.

Liabilitas dan Ekuitas

Jumlah liabilitas Perusahaan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 15,63% menjadi Rp 191.691 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tahun 2017 sebesar Rp 165.785 juta. Peningkatan jumlah liabilitas Perusahaan terutama disebabkan oleh peningkatan liabilitas reasuransi dan utang reasuransi Perusahaan sehubungan dengan meningkatnya jumlah produksi Perusahaan.

Disamping itu, pada periode yang sama, jumlah ekuitas Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 0,78% atau sebesar Rp 998 juta menjadi Rp 129.280 juta dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tahun 2017 sebesar Rp 128.282 juta.

SEGMEN USAHA

Premi Bruto

Komposisi Premi Bruto Menurut Jenis Usaha

Total Comprehensive Income

The Company’s total comprehensive income In 2018 increased by 124.65% or Rp 4,585 million, to reach income Rp 907 million from loss Rp 3,679 million in 2017. The increase in total comprehensive income was mainly due to the success of the Company to increase underwriting results by increasing underwriting income in addition to suppressing underwriting expenses.

Total Assets

By the end of 2018, the Company recorded an asset increased of 9.15%, to Rp 320,971 million from Rp 294,068 million in 2017.

Liabilities and Equity

Total liabilities of the Company in 2018 increased by 15.63% to Rp 191,691 million compared to the total liabilities in 2017 amounting to Rp 165,785 million. The increase in the Company's liability is primarily due to an increase in the Company's reinsurance liability and reinsurance payables due to the Company's increased production.

In addition, in the same period, the Company's total equity increased by 0.78% or Rp 998 million to Rp 129,280 million compared to the total equity in 2017 of Rp 128,282 million.

BUSINESS SEGMENT

Gross Premium

Composition of Gross Premium by Business Segment

Jenis Usaha 2018 Type of BusinessRatio % Ratio %2017KesehatanKendaraan BermotorKebakaranRangka Kapal

KecelakaanPengangkutan

Lain-lainJumlah

106.75648.85844.720

20

1.9182.769

5.020210.061

HealthMotor Vehicle

FireMarine Hull

AccidentCargo

OthersTotal

50,82%23,26%21,29%0,01%

0,91%1,32%

2,39%100,00%

116.65265.10057.7006.250

7362.759

3.339252.536

46,19%25,78%22,85%2,48%

0,29%1,09%

1,32%100,00%

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)




Dilihat dari tabel komposisi premi bruto pada tahun 2018 menurut jenis usaha terlihat bahwa komposisi terbesar premi bruto diperoleh dari jenis usaha kesehatan yaitu 46,19% atau sebesar Rp 116.652 juta, diikuti oleh jenis usaha kendaraan bermotor 25,78% atau sebesar Rp 65.100 juta, jenis usaha kebakaran 22,85% atau sebesar Rp 57.700 juta, jenis usaha rangka kapal 2,48% atau sebesar Rp 6.250 juta, jenis usaha pengangkutan, kecelakaan, dan lain-lain masing-masing 1,09%, 0,29% dan 1,32% atau sebesar Rp 2.759 juta, Rp 736 juta dan Rp 3.339 juta.

Dibandingkan dengan tahun 2017, penurunan nilai premi bruto terbesar diperoleh dari jenis usaha kecelakaan yaitu sebesar Rp 1.182 juta dan diikuti oleh jenis usaha lain-lain sebesar Rp 1.681 juta. Jika dilihat dari pertumbuhan, pertumbuhan terbesar diperoleh dari jenis usaha rangka kapal dan kendaraan bermotor yang tumbuh masing-masing sebesar 31.150% dan 33,24%.

Beban Klaim Neto

Komposisi Klaim Neto Menurut Jenis Usaha

As can be seen from the table of gross premium by type of insurance in 2018, the largest portion of the gross premium was from health insurance, at 46.19% or amounting to Rp 116,652 million, followed by motor vehicle insurance at 25.78%, or Rp 65,100 million, fire insurance at 22.85% or Rp 57.700 million, marine hull 2.48% or Rp 6,250 million, cargo insurance, accident and others insurance at 1.09%, 0.29% and 1.32%, respectively, or Rp 2,759 million, Rp 736 million and Rp 3,339 million.

Compared to the year 2017, the largest decline in gross premium value was obtained from accident insurance Rp 1,182 million and followed by others business of Rp 1,681 million. When viewed from the growth, the largest growth obtained from marine hull and motor vehicles that grew respectively by 31,150% and 33.24%.

Net Claim Expenses

Composition of Net Claim by Business Segment

Dilihat dari tabel komposisi klaim neto pada tahun 2018 menurut jenis usaha terlihat bahwa komposisi terbesar dari klaim neto diperoleh dari jenis usaha kendaraan bermotor yaitu 57,81% atau sebesar Rp 27.929 juta, diikuti oleh jenis usaha kesehatan sebesar Rp 14.730 juta atau 30,49%, jenis usaha kebakaran 8,37% atau sebesar Rp 4.041 juta dan jenis usaha pengangkutan sebesar Rp 874 juta atau 1,81%.

Dibandingkan dengan tahun 2017, kenaikan nilai klaim neto terbesar diperoleh dari jenis usaha dari kendaraan bermotor yaitu sebesar Rp 4.833 juta dan diikuti oleh jenis usaha pengangkutan sebesar Rp 361 juta. Sedangkan penurunan beban klaim neto terbesar dari jenis usaha lain-lain dan kesehatan masing-masing turun sebesar Rp 1.543 juta dan Rp 822 juta.

From the table of net claims by type of insurance in 2018, the largest portion of net claims was those in the motor vehicle insurance amounting to 57.81% or Rp 27,929 million, followed by health insurance of Rp 14,730 million or 30.49%, fire insurance of 8.37% or Rp 4,041 million and accident insurance Rp 874 juta or 1.81%.

Compared with 2017, the largest growth rate of net claims was derived from motor vehicle insurance of Rp 4,833 million and followed by marine cargo insurance of Rp 361 million, While the largest decrease in net claims expense from others and health insurance decreased by Rp 1,543 million and Rp 822 million, respectively.

Jenis Usaha 2018 Type of BusinessRatio % Ratio %2017Kendaraan BermotorKesehatanKebakaranPengangkutan

Rangka KapalKecelakaan

Lain-lainJumlah

23.09615.5524.713

513

-758

2.07446.706

Motor VehicleHealth

FireCargo

Marine HullAccident

OthersTotal

49,45%33,30%10,09%1,10%

0,00%1,62%

4,44%100,00%

27.92914.7304.041

874

-204

53148.309

57,81%30,49%

8,37%1,81%

-0,42%

1,10%100,00%

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)



Annual Report 2018

PENCAPAIAN RASIO

Kemampuan Membayar Hutang

Dilihat dari rasio likuiditas perusahaan yang mencerminkan kemampuan membayar hutang jangka pendek perusahaan pada tahun 2018 tercatat sebesar 158% dan pada tahun 2017 tercatat sebesar 169%, hal ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya sangat baik, tercermin pada jumlah aset lancar perusahaan sebesar 1,6 kali dari jumlah liabilitas lancar perusahaan.

Kecukupan Investasi

Perusahaan wajib memiliki Aset Yang Diperkenankan dalam bentuk investasi ditambah Aset Yang Diperkenankan dalam bentuk bukan investasi berupa kas dan bank paling sedikit sebesar jumlah cadangan teknis retensi sendiri, ditambah Liabilitas pembayaran klaim retensi sendiri, dan liabilitas lain kepada pemegang polis atau tertanggung. Perusahaan memiliki rasio kecukupan investasi pada tahun 2018 sebesar 262% dan 298% pada tahun 2017.

Tingkat Pencapaian Solvabilitas

Tingkat pencapaian solvabilitas perusahaan untuk usaha asuransi konvensional untuk tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 366% dan 337% yang dihitung berdasarkan SEOJK Nomor 02/SEOJK.05/2013 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2005 yang merupakan perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Tingkat Kolektibilitas Piutang

Tingkat perputaran piutang perusahaan dihitung dengan membagi premi bruto setahun dengan piutang premi rata-rata. Tingkat perputaran piutang perusahaan pada tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar 5 kali dan 4 kali.

Kebijakan Dividen

Perusahaan merencanakan untuk membagikan dividen sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, dengan tidak mengabaikan tingkat solvabilitas Perusahaan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perusahaan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Besarnya dividen yang akan dibagikan tentunya dikaitkan dengan perolehan laba bersih Perusahaan pada tahun buku yang bersangkutan.

RATIO ACHIEVEMENT

Liquidity Ratio

The Company’s liquidity ratio reflects the ability of the Company to pay its short-term debts, in 2018 it stood at 158%, and in 2017 at 169%. It shows the Company’s ability to repay short-term liabilities was excellent, as reflected in its total assets that was 1.6 times its current liabilities.

Investment Sufficiency

The Company is required to have Allowable Assets in the form of investments plus Allowable Assets in the form of non-cash and bank investments of at least the amount of its own retention technical reserves, plus the liability of its own retention claim payments, and other liabilities to the policyholder or the insured. The Company has an investment sufficiency ratio in 2018 of 262% and 298% in 2017.

Solvency

The Company’s solvency level for its conventional insurance business in 2018 and 2017 was 366% and 337%, respectively, as calculated based on SEOJK No. 02/SEOJK.05/2013 and the Regulation of the Minister of Finance No. 135/PMK.05/2005, amendment to the Decree of the Minister of Finance No. 424/KMK.06/2003 on the Financial Health of Insurance and Reinsurance Companies.

Accounts Receivable Collectibility

Accounts Receivable Collectibility is calculated by dividing the Company’s gross premium per year with average premium receivables. Accounts Receivable Collectibility of the Company in 2018 and 2017 both was 5 times and 4 times, respectively.

Devidend Policy

The Company plans to distribute dividends at least once a year, without neglecting the Company’s solvency level and without prejudice to the rights of the General Meeting of the Company to determine otherwise in accordance with the provisions of the Articles of Association of the Company. The amount of dividends to be declared must be associated with the acquisition of the Company’s net profit in the fiscal year concerned.




Struktur Permodalan

Struktur permodalan Perusahaan pada tanggal31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :

Capital Structure

The Company’s capital structure as of 31 December 2018 are as follows:

Berdasarkan struktur permodalan Perusahaan, modal sendiri yang dimiliki Perusahaan adalah sebesarRp 129.280 juta, dengan demikian Perusahaan telah memenuhi ketentuan permodalan yang ditetapkan oleh Pemerintah yaitu paling sedikit harus memiliki modal sendiri sebesar Rp 100.000 juta (Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2008 tentang Penyelengaraan Usaha Perasuransian).

Strategi dan Prospek Pertumbuhan Usaha

Sesuai dengan visi Perseroan, tujuan jangka panjang Perseroan adalah menjadi perusahaan asuransi yang sehat dan berintegritas dengan pertumbuhan yang stabil dan memberikan kontribusi laba yang berkualitas.

Adapun strategi usaha yang dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut:

- Bekerjasama dengan perusahaan asuransi lain yang tidak hanya dipandang sebagai kompetitor melainkan sebagai partner usaha terutama dalam melaksanakan prinsip penyebaran risiko yang harus dilakukan oleh perusahaan asuransi yang prudent di mana hal ini dilakukan baik secara lokal maupun internasional.- Perseroan didukung oleh berbagai perusahaan reasuransi dan asuransi serta broker reasuransi baik lokal maupun internasional.- Fokus pada peluang underwriting yang menguntungkan, bukan hanya sekedar memperebutkan pangsa pasar yang ada tapi dengan melakukan seleksi atas risiko secara berhati-hati prudent yang disertai dengan penentuan harga yang benar dan penyesuaian portfolio bisnis yang tetap fleksibel, responsif dan berkesinambungan terhadap peluang yang ada.- Menerapkan strategi investasi yang konservatif untuk melindungi modal dan menyediakan likuiditas yang cukup untuk pembayaran klaim tepat waktu.

Based on the Company’s capital structure, its equity wasRp 129,280 million, therefore the Company has met the capital requirements set by the Government, which must meet equity requirement of Rp 100,000 million (Government Regulation No. 81/2008 concerning the Implementation of Insurance Business).

Strategy and Prospects of Business Growth

In accordance with the Company's vision, the Company's long-term objective is to be a healthy insurance company with integrity and stable growth and to contribute to profits with quality.

The Company's business strategy is as follows:

- In cooperation with other insurance companies not only seen as a competitor but as a business partner, especially in implementing the principle of risk spread that must be done by a prudent insurance company in which this is done both locally and internationally.

- The Company is supported by various reinsurance and insurance companies and reinsurance brokers both locally and internationally.- Focus on profitable underwriting opportunities, not just to compete for existing market share but by carefully selecting prudent risk accompanied by correct pricing and business portfolio adjustments that remain flexible, responsive and sustainable to existing opportunities.

- Implement a conservative investment strategy to protect capital and provide sufficient liquidity for timely claim payments.

Modal dasar

Modal ditempatkan dandisetor penuh

KepentinganNon - Pengendali

Tambahan modal setor

Saldo Laba

486.300.000.000

152.581.911.600

57.198

(1.846.551.134)

(21.455.611.711)

Jumlah Modal

Authorized capital

Issued and fully paid

Non Controlling interest

Additional paid in capital

Retained earnings

Total Capital129.279.805.953

486.300.000.000

152.581.911.600

57.198

(1.846.551.134)

(21.455.611.711)

129.279.805.953



Annual Report 2018

- Menjaga dan meningkatkan citra terpercaya Perseroan dengan keterbukaan dan membangun keyakinan dalam hubungan dengan Tertanggung.- Meningkatkan kualitas layanan demi tercapainya kepuasan pelanggan dengan senantiasa menjaga komitmen yang tinggi.- Perusahaan secara aktif mengejar kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan menentukan lini bisnis yang menjadi prioritas utama serta menyusun produk yang inovatif.- Melakukan penetrasi pada sumber-sumber bisnis yang telah dianalisa layak untuk dibidik dan melakukan terobosan-terobosan untuk mendapatkan pangsa pasar yang baru serta perluasan jaringan pemasaran di daerah-daerah prospektif di luar Jakarta.- Meningkatkan kompetensi layanan dilakukan dengan membina hubungan baik dengan pelanggan melalui komunikasi, menciptakan novasi dan memberikan pelayanan yang baik dan pembinaan kualitas SDM dengan mengembangkan tingkat profesionalitas, integritas dan kompetensi.

Ada sejumlah faktor yang membuat industri asuransi Indonesia diprediksi tetap tumbuh ditahun-tahun mendatang yang merupakan Prospek Usaha dari Perseroan yaitu:- Jumlah penduduk Indonesia yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, dan disertai dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, merupakan pangsa pasar yang cukup menggiurkan bagi industri asuransi;- Taraf hidup masyarakat yang semakin baik, menyebabkan tumbuhnya kesadaran atas kebutuhan perlindungan atau proteksi akan harta benda dan kepentingannya;- Meningkatnya citra industri asuransi yang semakin membaik, sehingga memberikan rasa keamanan dan kenyamanan kepada para nasabah, turut memberikan andil terhadap pertumbuhan industri asuransi.

Sebagai perusahaan asuransi yang menjual produk asuransi kendaraan bermotor, properti dan kesehatan, Perseroan mencermati juga pergerakan industri kendaraan bermotor, properti dan kesadaran masyarakat akan kualitas kesehatan.

Perkembangan industri otomotif nasional yang semakin membaik dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor dimana kendaraan yang dijual membutuhkan perlindungan asuransi kendaraan, memberikan peningkatan penjualan produk asuransi kendaraan bermotor Perseroan.

Perkembangan industri properti baik komersil maupun industrial membuka peluang Perseroan untuk mengambil bagian dalam penutupan risiko asuransi properti.

Peningkatan taraf hidup masyarakat membuat tuntutan terhadap kualitas kesehatan yang semakin baik memberikan peluang atas penjualan produk asuransi kesehatan bagi Perseroan.

- Maintain and enhance the Company's trusted image with openness and build trust in relationship with the Insured.

- Improve the quality of service to achieve customer satisfaction by always maintaining a high commitment.

- The company is actively pursuing opportunities to grow and develop by determining the business line of top priority as well as developing innovative products.

- Conducting penetration on business resources that have been analyzed deserve to be targeted and made breakthroughs to gain new market share and expansion of marketing network in prospective areas outside Jakarta.- Improving service competence is done by fostering good relationships with customers through communication, creating innovation and providing good service and quality of human resources development by developing the level of professionalism, integrity and competence.

There are a number of factors that make the Indonesian insurance industry predicted to grow in the coming years which is the Business Prospect of the Company that is:

- The growing number of Indonesians from year to year, and accompanied by rising living standards, is a lucrative market share for the insurance industry;

- Better living standards of society, resulting in a growing awareness of the need for protection or protection of property and interests;

- Increased image of the insurance industry is improving, thus providing a sense of security and convenience to customers, contributing to the growth of the insurance industry.

As an insurance company that sells motor vehicle, property and health insurance products, the Company also observes the movement of motor vehicle industry, property and public awareness of health quality.

The development of the national automotive industry is getting better with the increase of motor vehicle sales where the vehicles sold require the protection of vehicle insurance, providing increased sales of motor vehicle insurance products of the Company.

The development of both commercial and industrial property industry allows the Company to take part in closing the risk of property insurance.

Increasing the standard of living makes the demand for better quality of health provides an opportunity for the sale of health insurance products for the Company.

Tata Kelola PerusahaanYang BaikGood Corporate Governance

45


Annual Report 2018

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Perusahaan menyadari bahwa menerapkan serta mempertahankan standar terbaik dalam pelaksanaan tata kelola yang baik (good corporate governance/ GCG) adalah kunci dalam keberhasilan penyelenggaraan sebuah usaha bisnis dan organisasi. Oleh karena itu Perusahaan berkomitmen untuk selalu menegakkan dan meningkatkan penerapan GCG melalui berbagai kebijakan dan peraturan, baik yang bersifat strategis maupun operasional ke seluruh jajaran karyawan dan manajemen. Dengan demikian, pertumbuhan Perusahaan dan peningkatan pendapatan dapat dicapai melalui cara yang transparan dan jelas akuntabilitasnya, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Selama tahun 2018, Perseroan telah melakukan beberapa penyempurnaan penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/POJK.05/2014 dan diperbarui dengan POJK Nomor 72/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian. Beberapa Standar Operation Procedure dan Memorandum Direksi dibuat dan disempurnakan.

Prinsip-Prinsip Tata Kelola Yang Baik

Transparasi

Perusahaan menerapkan prinsip transparansi dengan cara menyediakan informasi yang bersifat material dan relevan serta mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Memberikan suatu informasi yang terbuka, tepat waktu serta jelas dan dapat diperbandingkan, yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan dan kepemilikan perusahaan.

Tanggung Jawab

Perusahaan menerapkan prinsip pertanggungjawaban dengan menerapkan dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku dan turut serta bertanggung jawab baik kepada masyarakyat maupun lingkungan sehingga kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dapat terwujud dan terpelihara.

Independensi

Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

The Company realizes that implementing and maintaining the best standard of GCG is the key to successful business and organization management. Therefore, the Company is committed to uphold and improve GCG through its strategic and operational policies and regulations implemented to employees and management of all levels. Only then can the Company’s growth and revenue objectives be achieved in transparent and accountable ways.

In 2018, the Company undertook several improvement on the GCG implementation following up the Regulation of OJK No. 2/POJK.05/2014 and updated on the Regulation of OJK No. 72/POJK.05/2016 on the Good Corporate Governance for Insurance Companies. A number of Standard Operation Procedure and Memoranda of the Directors were made and improved as a follow-up to the regulation and circular from the OJK.

The Principles of Good Corporate Governance

Transparency

The Company applies the principle of accountability by constantly held responsible for its performance in a transparent and fair action. This is conducted by a proper and measurable management and in accordance with interest of each party, vision, and mission and to achieve for the Company’s objectives.

Responsibility

The Company applies the principle of responsibility to implement and comply with the applicable legislation and being accountable for both to society and the environment for the purpose of maintaining a long-term sustainability of the Company.

Independency

The Company is professionally managed without any conflict of interest and pressures from any party that does not comply with the applicable laws and principles of sound practices.

Good Corporate Governance

46 Tata Kelola Perusahaan Yang Baik



Kewajaran

Perusahaan menerapkan prinsip kewajaran melalui penerapan perundangan yang berimbang dengan tidak memihak diantara pemangku kepentingan dan mencakup perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem hukum dan penegakan peraturan untuk melindungi hak-hak pemodal, khususnya pemegang saham minoritas.

Akuntabilitas

Perusahaan menerapkan prinsip akuntabilitas dengan mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Mengelola bisnis secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan yang jelas dan selaras dengan visi, nilai-nilai perusahaan (corporate values), dan strategi perusahaan.

Kesetaraan

Perusahaan juga menerapkan prinsip kesetaraan, keseimbangan dan keadilan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian, ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perasuransian dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip dan praktik penyelenggaraan Usaha Perasuransian yang sehat. Kesetaraan dalam hal kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara professional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan kondisi fisik juga dijalankan oleh Perusahaan.

Fairness

The Company a pplies the principles of fairness through impartial application of laws among stakeholders and encompasses a fair and equal treatment to comply with the rights of Stakeholders under the agreement and the applicable laws and regulations. Also any clearance of the investor’s rights, legal system and enforcement to protect the rights of investor, especially the minority shareholders.

Accountability

The company applies the principle of accountability by taking account of its performance in a transparent and fair manner. Manage business properly, measurable and in line with the company’s interests while taking into account the interests of shareholders and other stakeholders. Details of duties and responsibilities of each company’s organs and all employees are clear and aligned with the company’s vision, corporate values and strategy.

Equality

The Company also applies the principles of equality, balance and fairness in fulfulling the right of the Stakeholders arising under the agreement, the provisions of the laws and regulations in the field of insurance and ethical values and standards, principles and practice of the implementation of a Healthy Insurance Business. Equality in equal opportunity in employee recruitment, career and professional duties regardless of ethnicity, religion, race, class, gender and physical condition are also exercised by the Company.

47Good Corporate Governance


Annual Report 2018

Struktur Organisasi Perusahaan Organization Structure

Board ofCommissioner

Audit Committee

Risk MonitoringCommittee

Technic Advisor

Investment Committee

Risk ManagementCommittee

Business

Corporate

Retail

Digital

Claim & Operasional Technic &Internal Control HRD & GA

Claim

Adjuster Sparepart

Finance & Collection

Accounting

IT

Surveyor

Underwriting Reinsurance

Policy Service

Compliance Legal

Internal Audit

Product Dev.

Settlement Malacca Call Centre

President Director




Rapat Umum Pemegang Sahan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa merupakan otoritas tertinggi Perusahaan, mempunyai wewenang yang tidak bisa diberikan kepada Direksi atau Komisaris dan Pihak Lain dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang atau anggaran dasar perusahaan. Dalam RUPS terdapat keputusan penting yang berkaitan dengan investasi para pemegang saham yang akan berpengaruh terhadap operasional Perusahaan secara keseluruhan.

Wewenang tersebut mencakup permintaan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan anggota Dewan Komisaris, dan lain-lain. RUPS juga merupakan forum bagi pemegang saham dalam menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen Perseroan.

Dalam melaksanakan wewenangnya, RUPS memperhatikan kepentingan pengembangan dan kesehatan Perseroan, kepentingan para stakeholders serta hak-hak Perseroan. Penyelenggaraan RUPS adalah sebagai berikut:

- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan setiap tahun buku selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir.- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.

Pada tahun 2018, Perusahaan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2018 dan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 24 Januari 2018 dan 21 Desember 2018.

Dewan Komisaris

Dewan komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan Direksi dalam menjalankan perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta memberikan saran dan nasehat kepada Direksi.

General Meeting of Shareholders

General meeting of Shareholders (GMS), both the Annual GMS and Extraordinary GMS is the highest authority of the Company, has the authority not granted to the Board of Directors or the Board of Commissioners and any other party within the framework of the laws and the articles of association. In the GMS, there are important decision making process related to the investment from the Shareholders that will affect to the Company’s operations as a whole.

The authority includes to request the accountability of the Board of Commissioners and the Board of Directors in regard with the Company’s management, to change the Articles of Association, to appoint and dismiss Directors and members of the Board of Commissioners, and so on. The GMS is also a forum for shareholders to use their rights and authority to the Company’s management.

In exercising its authority, the GMS pays attention to the interest of the Company’s development and soundness, the interest of stakeholders, and the Company’s rights. The implementation of GMS are as follows:

- Annual General Meeting of Shareholders (AGM) is held each financial year no later than six (6) months after the financial year of the Company ends.- Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) held at any time based on the needs.

In 2018, the Company has held 1 (one) Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on May 25, 2018 and 2 (two) times Extraordinary General Meeting of Shareholders held on January 24, 2018 and December 21, 2018.

Board of Commissioner

Board of Commissioners is an organ of the Company which is in-charge of supervising the Board of Directors’ policies in managing the Company for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company and also submit the recommendations and advices to the Board of Directors.



Annual Report 2018

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:1. Melakukan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi.2. Menjaga keseimbangan pemegang polis, tertanggung, atau pihak yang berhak mendapatkan manfaat.3. Menyusun laporan kegiatan Dewan Komisaris yang merupakan bagian dari laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.4. Memantau Efektifivitas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Komposisi Dewan Komisaris

Dewan komisaris beranggotakan 4 (empat) orang terdiri dari 2 (dua) orang komisaris independen dan 2 (dua) komisaris.

Komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut:

The Duties and Responsibilities of The Board of Commissioners

The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows:1. Conduct supervision and advice to the Board of Directors.2. Maintain the balance of the policyholder, the insured, or the party entitled to benefit.3. Prepare the activities report of the Board of Commissioners which is part of the Good Corporate Governance implementation report.4. Monitoring the Effectiveness of Good Corporate Governance Implementation.

The Composition of Board of Commissioners

The Board of Commissioners consists of 4 (four) persons, of which 2 (two) are independent commissioners and 2 (two) commissioners.

The composition of Boards of Commissioner are as follows:

Frekuensi Rapat dan Kehadiran

Selama tahun 2018, Dewan Komisaris Perusahaan telah mengadakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali dalam setahun.

Frequency of Meetings and Attendance

During 2018, the Board of Commissioner held meetings for 12 (twelve) times a year.

NamaName

KehadiranAttendance

% KehadiranAttendance

Markus Dinarto Pranoto 12 kali 100%

DR. Ing. Ilham Akbar Habibie 12 kali 100%

Suwarna 12 kali 100%

Rini Setiawati 12 kali 100%

JabatanPosition

NamaName

Komisaris UtamaPresident Commissioner Markus Dinarto Pranoto

Dewan KomisarisBoard of Commissioner

KomisarisCommissioner Ilham Akbar Habibie

Komisaris IndependenIndependent Commissioner Rini Setiawati

Komisaris IndependenIndependent Commissioner Suwarna




Selama tahun 2018, Dewan Komisaris mengadakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali dalam setahun.

Tabel Absensi Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi sebagai berikut:

During 2018, The Board of Commissioners held joint meetings with the Board of Directors for 12 (Twelve) times a year.

The Attendance Table for the joint meeting between Board of Commissioners and Board of Directors as follows:

Komisaris Independen

Komisaris Independen Perusahaan telah memenuhi kriteria Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK Nomor 72/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian. Jumlah Komisaris Perusahaan saat ini adalah 4 orang dan 2 orang diantaranya atau sejumlah 50% adalah Komisaris Independen.

Kedua orang Komisaris Independen tersebut : Suwarna dan Rini Setiawati. merupakan anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perusahaan, yang tidak memiliki saham Perusahaan dan hubungan afiliasi dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi atau pemegang saham pengendali Perusahaan. Komisaris Independen juga tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas pengawasan yang dilakukan, Komisaris Independen membuat Laporan Tahunan mengenai pelaksanaan tugasnya, terutama dalam menyuarakan kepentingan pemegang polis dan pemangku kepentingan lainnya yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Kepala Biro Pengawasan OJK.

Independent Commissioner

The Company’s Independent Commissioners have met the criteria stipulated in OJK Regulation No. 72 /POJK.05/2016. The current number of Commissioners is 4, and 2 of them, or 50%, are Independent Commissioners.

The Independent Commissioners, namely: Suwarna and Rini Setiawati, Members of Board of Commissioners from outside the Company, which have no shares in the Company nor any affiliate relationship with the Company, Commissioners, Directors or controlling shareholders of the Company. The Independent Commissioners have no business relationship, either directly or indirectly, which is related to the Company’s business. As a form of accountability for the supervisory duties, Independent Commissioners are required to prepare an Annual Report on the implementation of their duties, particularly in voicing the interests of policyholders and other stakeholders, to be submitted to the Board of Commissioners and Supervision Bureau Chief of the OJK.

NamaName

KehadiranAttendance


Markus Dinarto Pranoto 12 kali 100%

DR. Ing. Ilham Akbar Habibie 12 kali 100%

Suwarna 12 kali 100%


Vientje Harijanto 12 kali 100%

Iis Syarifuddin 12 kali 100%

Harjanto 12 kali 100%


Annual Report 2018


Komite dibawah Dewan Komisaris:

1. Komite Audit

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris sesuai dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Perusahaan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan yang disyaratkan dalam Peraturan Bapepam LK Nomor IX.I.5 Lampiran Kep-643/BL/2012 dan Surat Keputusan Direksi BEI No. Kep.00001/BEI/012014 tentang Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat dengan Tugas dan tanggung jawab sbb:

- Memonitor keseluruhan pengendalian internal Perusahaan, kebijakan manajemen dan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.- Menilai kepatuhan Perusahaan pada peraturan pasar modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.- Mengkaji laporan keuangan yang disiapkan dan dilaporkan oleh Perusahaan dan Auditor Independen, serta menyelenggarakan rapat dengan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk pembahasan laporan keuangan yang diterbitkan.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan KomisarisNo. 001/SK-DEKOM/IV/2015 tanggal 24 April 2015 tentang Pengangkatan Komite Audit dan diubah melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001/MTI-DEKOM/3/2017 tanggal 1 Maret 2017, susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:

Committees under the Board of Commisioner:

1. Audit Committee

The Audit Committee was established by and responsible to the Board of Commissioners to assist in carrying out the duties and functions of the Board of Commissioners in accordance with the implementation of Good Corporate Governance.

The Company has established an Audit Committee in accordance with the requirements of Bapepam-LKNo IX.I.5 Appendix Kep-643/BL/2012 and the Decree Letter of IDX Director No. Kep.00001/BEI/012014 concerning the Amendments to the Regulation No-IA concerning Registration of Shares Issued by the Listed Company with duties and responsibilities as follows:

- To evaluate the overall internal control, policy management and implementation of Good Corporate Government.- To review the Company’s compliance with capital market regulations and other regulations relating to business.- To review the Company’s financial statements as provided by the Company and its Independent Auditor, conduct meetings with the Board of Commissioners and discuss with the Board of Directors with regard to the Company’s published financial statements.

Based on the Decree of Board of CommissionersNo. 001./SK-DEKOM/IV/2015 dated April 24, 2015 concerning The Appointment of Audit Committee and changed with Decree of Board of CommissionersNo. 001/MTI-DEKOM/3/2017 dated March 1, 2017 are as follows:

JabatanPosition

NamaName

KetuaChairman Suwarna

AnggotaMember Eveline

AnggotaMember Reinaldhy

Komite AuditAudit Committee




Berikut ini riwayat singkat dari Komite Audit Perusahaan.

Suwarna, Ketua Komite Audit

Warga negara Indonesia, berumur 46 tahun. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar Master dari Institute Insurance and Risk Management pada tahun 2006.

Sebelumnya memilki pengalaman kerja pada PT Best One Asia Reinsurance Brokers (2010 - sekarang) sebagai Direktur Utama, PT Global Risk Management (2012 - 2014) sebagai Komisaris dan PT Reasuransi Internasional Indonesia (1997 - 2010) sebagai Kepala Departemen.

Eveline, Anggota Komite Audit

Lahir pada tahun 1987, warga negara Indonesia, menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk sejak 2017. Memulai karirnya sebagai Senior Accountant PT Kirana Megatara (Triputra Group) pada tahun 2013 dan Senior Auditor KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (BDO International) 2010-2013. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Indonesia, pada tahun 2009.

Reinaldhy, Anggota Komite Audit

Lahir pada tahun 1988, warganegara Indonesia, menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk sejak tahun 2017. Memulai karirnya sebagai auditor di KAP Johannes Patricia Juara & Rekan pada tahun 2007. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Budi Luhur, Indonesa, pada tahun 2007

Tabel Absensi dan Kehadiran Rapat Komite Audit

Sepanjang tahun 2018, Komite audit telah mengadakan rapat Komite Audit sebanyak 5 kali dalam setahun.

The following are brief profile of members of Audit Committee of the Company.

Suwarna, Chairman of Audit Committee

Indonesian citizen, 46 years old. Appointed as Head of Audit Committee of the Company in 2015. Obtained his Master degree from Institute Insurance and Risk Management in 2006.

Previously he had experience in PT Best One Asia Reinsurance Brokers (2010 - present) as President Director, PT Global Risk Management (2012 - 2014) as Commissioner and PT Reasuransi Internasional Indonesia (1997 - 2010) as Head of Department.

Eveline, Member of Audit Committee

She was born in 1987, Indonesian Citizenship, was appointed as Member of Audit Committee of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk since 2017. She began her career as a Senior Accountant PT Kirana Megatara (Triputra Group) in 2013 and a Senior Auditor in CPA Firm Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (BDO International) 2010-2013. She graduated with a Bachelor Degree in Accounting from Tarumanagara University, Indonesia in 2009.

Reinaldhy, Member of Audit Committee

He was born in 1988, Indonesian Citizenship, was appointed as Member of Audit Committee of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk since 2017. He began his career as an auditor at KAP Johannes Patricia Champion & Partner in 2007. He graduated with a Bachelor of Economics from Budi Luhur University, Indonesia, in 2007.

The Frequency of Meetings and Attendance

During 2018, The Audit Committee held meeting for 5 times in a year.

NamaName

KehadiranAttendance


Suwarna 5 kali 100%

Eveline 5 kali 100%

Reinaldhy 5 kali 100%


Annual Report 2018


2. Komite Pemantau Risiko

Untuk memenuhi ketentuan Pasal 27 POJK No.2/POJK.05/2014, maka Perseroan telah membentuk Komite Pemantau Risiko melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Malacca Trust Wuwungan Insurance TbkNo. 001/MTI-DEKOM/12/16 tanggal 27 Desember 2016, dengan susunan sebagai berikut:

2. Risk Oversight Committee

Pursuant to Article 27 of POJK No.2/POJK.05/2014, the Company had established Risk Oversight Committee in accordance with the Decree of the Board of Commissioners No. 001/MTI-DEKOM/12/16 dated December 27, 2016, composition as follows:

Profil Komite Pemantau Risiko

Profil lengkap Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

1. Membantu Dewan Komisaris dalam memantau pelaksanaan manajemen risiko serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan;2. Melakukan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan penerapan manajemen risiko;3. Menilai efektifitas manajemen risiko termasuk menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perseroan.

Rapat Komite Pemantau Risiko

Pada tahun 2018, Komite Pemantau Risiko menyelenggarakan 2 kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Risk Oversight Committee’s Profile

Detailed profile of Risk Oversight Committee Chairman and members is available under the Board of Commissioners’ Profile section.

Duties and Responsibilities of Risk Oversight Committee1. Assist the Board of Commissioners in monitoring the implementation of risk management and assessing the Company’s risk tolerance level;2. Supervise and monitor the implementation of risk management;3. Assess the effectiveness of risk management, including assessing the Company’s risk tolerance level by observing applicable rules and legislations and taking into consideration the Company’s long-term goals and strategies.

Risk Oversight’s Meetings

In 2018, Risk Oversight Committee held 2 meetings with the following attendance level:

JabatanPosition

NamaName


AnggotaMember Rini Setiawati

Komite Pemantau RisikoRisk Oversight Committee

NamaName

KehadiranAttendance


Suwarna 2 kali 100%





Direksi

Direksi adalah organ Perusahaan yang bertugas melaksanakan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Dalam menjalankan perusahaan, Direksi wajib melaksanakan tugasnya dengan itikad baik serta penuh tanggung jawab dan dengan memperhatikan ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

1. Mengelola perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab.2. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas kepada RUPS secara berkala.3. Membuat laporan mengenai kegiatan perusahaan kepada Dewan Komisaris.4. Bertanggung jawab atas pengelolaan asset perusahaan.

Komposisi Direksi

Direksi Perusahaan terdiri atas 3 (tiga) orang yang merupakan profesional yang memiliki pengalaman dalam bidangnya. Salah satunya adalah Direktur Independen.

Board of Directors

The Board of Directors is an organ of the Company which operated the Company for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company. In managing the Company, the Board of Directors shall carry out their duties in good faith and responsibility according to the applicable provisions and regulations.

The Duties and Responsibilities of The Board of Directors

1. Manage the company in accordance with the authority and responsibility.2. Responsible for the execution of duties to the GMS on a regular basis.3. To prepare a report on the Company's activities to the Board of Commissioners.4. Responsible for the management of corporate assets.

The Composition of Board of Directors

The Company’s Boards of Directors consist of 3 (three) directors who are professional and experienced in their fields. One of them is an independent director.

JabatanPosition

NamaName

Direktur UtamaPresident Director Vientje Harijanto

Direktur IndependenIndependent Director Iis Syarifuddin

DirekturDirector Harjanto

DireksiBoard of Director

Frekuensi Rapat dan Kehadiran

Selama tahun 2018, Perusahaan mengadakan 12 (dua belas) kali Rapat Direksi dalam setahun.

Frequency of Meetings and Attendance

During 2018, the Board of Directors held meetings for 12 (Twelve) times a year.

NamaName

KehadiranAttendance






Annual Report 2018


Kepemilikan Saham oleh Direksi Shares Ownership by Directors

Direktur UtamaPresident DirectorVientje Harijanto 68.778.836 4,51%

Direktur IndependenIndependent DirectorIis Syarifuddin 3.358.012 0,22%

DirekturDirectorHarjanto 37.034.758 2,43%

NamaName

Jumlah Lembar SahamNumber of Shares

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership

JabatanPosition

Komite yang membantu Direksi dalam melaksanakan tugasnya sebagai berikut:

1. Komite Investasi yang tugasnya membantu Direksi merumuskan kebijakan investasi dan memantau pelaksanaan kebijakan investasi yang telah ditetapkan.2. Komite Pengembangan Produk dibentuk dalam rangka menjalankan tata kelola pengembangan dan pemasaran produk Asuransi.3. Komite Klaim dibentuk dalam rangka mengawasi penerimaan dan penolakan klaim yang diterima oleh Perusahaan dan memberikan persetujuan pembayaran klaim yang nilai nya melebihi batas wewenang Departemen Klaim dan Direktur Klaim.4. Komite Manajemen Risiko dibentuk untuk membantu mengindentifikasi dan mengkomunikasikan risiko yang mungkin di hadapi Perusahaan dan memberikan pelaporan kepada Komisaris terkait risiko-risiko yang telah diidentifikasi setiap kuartalnya.5. Unit Kerja Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) yang tugasnya memastikan bahwa seluruh kegiatan dalam rangka penerapan program APU dan PPT terlaksana dengan benar dan konsisten.6. Satuan Kerja Audit Internal yang tugasnya membantu Manajemen mengawasi pelaksanaan dan efektivitas sistem pengendalian internal dan manajemen risiko.

Committee assisting BOD in performing its duties are as follows:

1 Investment Committee, responsible for assisting the Directors in formulating investment policies and monitoring the implementation of those policies.2. Product Development Committee, responsible for implementing the governance of development and marketing of insurance products.3. The Claims Committee shall be established in the context of overseeing acceptance and rejection of claims received by the Company and granting approval of claims payments whose value exceeds the authority of the Claims Department and Claims Director.4. Risk Management Committee is established to assist in identifying and communicating risks that may be faced by the Company and reporting to the Commissioners regarding risks identified quarterly.

5. Anti-Money Laundering and Prevention of Financing of Terrorism (APU and PPT) Unit, responsible for ensuring that all activities are properly and consistently performed in order to implement the APU and PPT program.

6. Internal Audit Division, responsible for assisting the Management in overseeing the effectiveness of internal control system and risk management.




Komite Investasi

Komite Investasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Direksi merumuskan kebijakan investasi dan memantau pelaksanaan kebijakan investasi yang telah ditetapkan.

Perseroan telah membentuk Komite Investasi melalui Surat Keputusan Direksi PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk No. SK.008/MTI-DIR/10/2014 dan diubah melalui Surat Keputusan Direksi No. SK.003/MTI-DIR/1/2015 tanggal 2 Januari 2015, dengan susunan sebagai berikut:

Investment Committee

The Investment Committee was established to assist the Directors in formulating the investment policies and in monitoring the implementation of those policies.

The Company had established Investment Committee in accordance with the Decree of the Board of Directors No. SK.008/MTI-DIR/10/2014 and changed with the Decree of the Board of Directors No. SK.003/MTI-DIR/1/2015 dated January 2, 2015, composition as follows:

JabatanPosition

NamaName

KetuaChairman Vientje Harijanto

AnggotaMember Iis Syarifuddin

AnggotaMember Harjanto

Komite InvestasiInvestment Committee

Tugas dan Tanggung-Jawab Komite Investasi

1. Merumuskan kebijakan dan Strategi Investasi.2. Meninjau kembali Kebijakan dan Strategi Investasi.3. Mengusulkan perubahan Kebijakan dan Strategi Investasi.4. Mengevaluasi secara periodik kinerja investasi dan kepatuhan terhadap Kebijakan Strategi Investasi.

Rapat Komite Investasi

Pada tahun 2018, Komite Investasi menyelenggarakan 2 kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Duties and Responsibilities of Investment Committee

1 Formulating Investment Policies and Strategies.2. Reviewing those Investment Policies and Strategies.3. Proposing changes in Investment Policies and Strategies.4. Evaluating the Investment performance and their compliance with the Investment Policies and Strategies on regular basis.

Investment Meetings

In 2018, Investment Committee held 2 meetings with the following attendance level:

NamaName

KehadiranAttendance






Annual Report 2018


Komite Pengembangan Produk

Untuk memenuhi ketentuan Pasal 13 POJK No. 2/POJK.05/2014, Perseroan telah membentuk Komite Pengembangan Produk Asuransi melalui Surat Keputusan Direksi No. SK.002/MTI-DIR/1/2015 tanggal 2 Januari 2015 Tentang Penetapaan Komite Pengembangan Produk dengan susunan sebagai berikut:

Product Development Committee

Pursuant to Article 13 of POJK No. 2/POJK.05/2014, the Company had established Insurance Product Development Committee in accordance with the Decree of the Board of Directors No. SK.002/MTI-DIR/1/2015 dated January 2, 2015, on the Establishment of Product Development Committee with composition as follows:

JabatanPosition

NamaName

KetuaChairman Vientje Harijanto

AnggotaMember Iis Syarifuddin

AnggotaMember Saprin Nata

Komite Pengembangan ProdukProduct Development Committee

Rapat Komite Pengembangan Produk

Pada tahun 2018, Komite Pengembangan Produk Asuransi menyelenggarakan 4 kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Product Development Meetings

In 2018, Insurance Product Development Committee held 4 meetings with the following attendance level:

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengembangan Produk Asuransi

Tugas dan tanggung jawab Komite Pengembangan Produk Asuransi adalah memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan produk asuransi yang dipasarkan. Tujuannya adalah agar pengelolaan risiko produk asuransi dan pemasarannya berjalan dengan baik sehingga penerapan tata kelola yang baik, manajemen risiko yang memadai, praktik-praktik asuransi yang sehat pada perusahaan asuransi, dan pemberdayaan pemegang polis atau tertanggung dapat ditingkatkan.

Duty and Responsibility of Insurance Product Development Committee

The duty and responsibility of the Insurance Product Development Committee are providing recommendations to the Board of Directors related to insurance products being marketed. The purpose is to ensure effective risk management and marketing for the Company’s products so that the implementation of good corporate governance, adequate risk management, insurance companies’ healthy insurance practices, and the empowerment of policy holders or the insured can be enhanced.

NamaName

KehadiranAttendance




Saprin Nata 4 kali 100%




Audit Internal

Unit audit internal Perusahaan dibentuk untuk menunjang kegiatan usaha Perusahaan. Fungsi audit tersebut berguna untuk memastikan dan menilai kegiatan usaha dalam aspek efektivitas dan kepatuhan sesuai dengan prosedur, kebijakan dan peraturan yang berlaku.

Lebih jauh lagi, sistem pengendalian dan audit internal berfungsi sebagai dasar untuk menindaklanjuti segala risiko yang mungkin timbul serta risiko pelanggaran hukum dan penyalahgunaan.

Tugas dan Pertanggungjawaban

Lingkup kerja unit audit internal Perusahaan mencakup kegiatan perusahaan induk dan anak perusahaan. Selain pekerjaan rutinnya, unit internal audit terutama berfungsi melakukan pemeriksaan dan penyelidikan bilamana diperlukan.

Selama tahun 2018, unit internal audit internal telah melaksanakan tugasnya dan hasilnya telah dilaporkan kepada Direksi. Tidak ada penyimpangan yang signifikan dan jika ada temuan telah diselesaikan dengan baik.

Unit audit internal Perusahaan adalah satuan kerja yang independen dan terpisah dari unit kerja operasional lainnya, serta bertanggung jawab dan melapor langsung kepada Direksi. Pengangkatan, penggantian dan pemberhentian unit audit internal dilakukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.7 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)No. 56/ POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal Audit, Perusahaan telah membentuk Unit Internal Audit dan menyusun Piagam Unit Internal Audit pada tanggal 26 Juni 2015.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi dan Persetujuan Dewan Komisaris NO. SK. 002/MTI-DIR/III/2018 tanggal 12 Maret 2018, Ketua Unit Internal Audit Komite Audit adalah Andrew Gunawan Tandiari Tan.

Internal Audit

Internal audit unit was established to support the Company’s business to ensure and measure its business activities in the aspect of effectiveness and compliance with Standard Operating Procedure (SOP), policies and regulations.

The internal audit and control system can be developed further to function as a basis for safeguarding against any arising risk such as misappropriation and violations on laws.

Scape and Responsibility

The scope of the internal audit unit function includes parent and subsidiaries of business activities. Other than its routine task, the internal audit unit is also in charge of conducting investigations and inspections when necessary.

During 2018, the internal audit unit have performed their duties and reported to the Directors. No significant issues were found and if any finding, it was resolved accordingly

The internal audit unit is an independent and separate unit from other operational units and is responsible to the Board of Directors. The Board of Directors carries out the appointment, replacement and termination of the team with the approval from the Board of Commissioner.

Based on the Regulation issued by the Bapepam-LK No.IX.I.7 and the Financial Services Authority (OJK) Regulation No.56/POJK.04/2015 dated December 29, 2015 concerning the Forming and Charter’s Compilation Guidance of Internal Audit Unit, The Company had established an internal audit charter’s and formed an internal audit on June 26, 2015.

Based on the Decree Letter of Directors and Approval Letter of Board of Commissioners NO. SK. 002/MTI-DIR/III/2018 dated March 12, 2018, Andrew Gunawan Tandiari Tan was appointed as a Head of Internal Audit.


Annual Report 2018


Berikut riwayat singkat Ketua Unit Internal Audit Perusahaan.

Andrew Gunawan Tandiari, Ketua Unit Internal Audit

Lahir pada tahun 1993, warga negara Indonesia, menjabat sebagai Ketua Unit Internal Audit PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk sejak 2018. Memulai karirnya sebagai Senior Auditor KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe International) tahun 2015-2017. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Bunda Mulia, Indonesia, pada tahun 2015.

Nominasi dan Remunerasi

Perusahaan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 002/MTI-DEKOM/8/2017 tertanggal 31 Agustus 2017 sebagaimana diubah dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 001/MTI-DEKOM/2/2019, sesuai dengan yang disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 34, dengan susunan sebagai berikut:

The following is a brief profile of a Head of Internal Audit Unit.

Andrew Gunawan Tandiari, Head of Internal Audit

He was born in 1993, Indonesian Citizenship, was appointed as Head of Internal Audit PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk since 2018. She began her career as a Senior Auditor KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe International) in 2015-2017. He graduated with a Bachelor Degree in Economic from Bunda Mulia University, Indonesia in 2015.

Nomination and Remuneration

The Company has established the Nomination and Remuneration Committee. Based on Board of Commissioners Decree No. 002/MTI-DEKOM/8/2017 dated August 31, 2017 as amended in the Decree of the Board of Commissioners of the Company No. 001 / MTI-DEKOM / 2/2019, as required by OJK Regulation No. 34, are as follows:

JabatanPosition

NamaName


AnggotaMember Markus Dinarto Pranoto

AnggotaMember Ana Maulana

Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee

Tugas, tanggung jawab dan wewenang fungsi nominasi dan remunerasi antara lain meliputi:

1. Bertindak independen dalam melaksanakan tugasnya;2. Memberikan rekomendasi mengenai: a. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

3. Melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

Duties and Responsibilities of Investment Committee

1. To act independently in performing its duties;2. Provide recommendations on: a. Composition of the positions of members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners; b. The policies and criteria required in the Nomination process; and c. Performance evaluation policy for members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners.3. Conducting performance appraisal of members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners based on the benchmarks that have been prepared as evaluation materials;




4. Memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;5. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;6. Memberikan rekomendasi mengenai: a. Struktur Remunerasi; b. Kebijakan atas Remunerasi; dan c. Besaran atas Remunerasi.7. Melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Sekretaris Perusahaan

Berdasarkan Surat Keputusan DireksiNo. 001/MTI-DIR/I/2018 tanggal 26 Januari 2018, mengangkat Iis Syarifuddin sebagai Sekretaris Perusahaan.

Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara pihak Perusahaan dengan masyarakat, bursa efek, para pemegang saham dan juga OJK. Perusahaan juga menyadari pentingnya peran seorang Sekretaris Perusahaan yang sangat dibutuhkan untuk menjaga citra Perusahaan, juga untuk memelihara hubungan dan komunikasi yang baik dengan para pemegang kepentingan.

4. Provide recommendations on capacity building programs for members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners;5. To propose eligible candidates as members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners to be submitted to the GMS;6. Provide recommendations on: a. Remuneration Structure; b. Remuneration Policy; and c. Magnitude on Remuneration.7. Conducting a performance appraisal with the suitability of remuneration received by each member of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners.

Corporate Secretary

Based on the Decree of Board of DirectorsNo. 001/MTI-DIR/I/2018 dated January 26, 2018, appointed Iis Syarifuddin as Corporate Secretary.

Corporate Secretary serves a liaison officer between the Company and the Public, Stock Exchange, Shareholders and The Financial Services Authority. The Company realizes the importance of Corporate Secretary’s role who is needed to maintain the Company’s image as well as to maintain a good relationship and communication with stakeholders.

Sebelumnya memilki pengalaman kerja pada PT Asuransi Wuwungan (2008 - 2011) dengan jabatan terakhir sebagai President Director, PT Tugu Pratama Indonesia sebagai Technical Director (2007), PT Asuransi Wuwungan (1991 - 2007) dengan jabatan terakhir sebagai President Director dan PT Asuransi Bintang (1984 - 1991).

Manajemen Risiko

Perseroan menyadari bahwa sistem manajemen risiko memiliki peran yang integral dalam membantu tim manajemen untuk menganalisis dan mengambil keputusan penting bagi Perseroan setelah melalui proses identifikasi, pengukuran, monitor dan pengendalian risiko yang mungkin dihadapi Perseroan.

Selain fungsi utamanya, Perseroan terus berusaha meningkatkan sistem manajemen risiko yang diterapkan agar lebih sistematis dan terstruktur, akurat dan dapat diandalkan, bersifat dinamis terhadap perubahan maupun perbaikan serta dapat memberi nilai lebih bagi Perseroan.

Berikut adalah identifikasi beberapa risiko utama yang berkaitan dengan Perseroan:

Risiko Kredit

Risiko kredit berkaitan dengan kemampuan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Perusahaan. Hal ini erat kaitannya dengan investasi yang ditempatkan oleh Perusahaan, tagihan Perusahaan sehubungan dengan premi dan klaim reasuransi, dan kemampuan perusahaan reasuransi dalam memenuhi kewajiban kepada Perusahaan apabila terjadi klaim.

Previously had work experience on PT Asuransi Wuwungan (2008 - 2011) with the last position as President Director, PT Tugu Pratama Indonesia as Technical Director (2007), PT Asuransi Wuwungan (1991 - 2007) with the last position as President Director and PT Asuransi Bintang (1984-1991).

Risk Management

The Company realizes how risk management plays an integral role in assisting the management team to analyze and make critical decisions for the Company, following the process of identification, measurement, monitoring and control of foreseen risk that may affect the Company’s business activities.

Beside the main function, the Company continues to improve the implementation of a risk management system which is structured and systematic, accurate and reliable, dynamic to any necessary change and improvement, and which creates more value for the Company.

There are mainly several risks indentified by the Company:

Credit Risk

Credit risk relates to the ability of the debtor or other party in fulfilling the obligations to the Company. This is closely related to the investments placed by the Company, the Company's claims in relation to reinsurance premiums and claims, and the ability of the reinsurance company to meet its obligations to the Company in the event of a claim.

Berikut adalah beberapa fungsi pokok Sekretaris Perusahaan:

- Mewakili Direksi dalam kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar, terutama investor dan regulator.- Menjaga citra Perusahaan dan menjalankan kegiatan yang terkait dengan hubungan masyarakat.- Membina dan mengendalikan kepatuhan hukum, perundang-undangan dan tata kelola perusahaan yang baik.- Melaksanakan berbagai kegiatan secretariat perusahaan dan protokoler yang terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi.

Berikut riwayat singkat Sekretaris Perusahaan Perusahaan:

Iis Syarifuddin, Sekretaris Perusahaan

Warga negara Indonesia, berumur 58 tahun. Menjabat sebagai Sekretaris Perseroan sejak tahun 2018. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Persada Indonesia pada tahun 2003.

The following are the main functions of Corporate Secretary:

- To represent Directors in activities related to the external parties mainly investors and regulator.- To maintain the Company’s image and carry out public relation activities.- TobuilduponandensuretheCompany’s compliance with laws, regulations, and good corporate governance.

- To perform corporate secretarial duties and protocols related to the Board of Commissioners and Directors.

The following is a brief profile of Corporate Secretary of the Company:

Iis Syarifuddin, Corporate Secretary

Indonesian citizen, 58 years old. Appointed as Corporate Secretary of the Company in 2018. Obtained his Master of Management degree from Universitas Persada Indonesia in 2003.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas berkaitan dengan seberapa likuid aset Perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban Perusahaan dimasa mendatang. Periode likuiditas dibagi berdasarkan umur sampai dengan 1 tahun, lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun, lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun, lebih dari 5 tahun sampai dengan 10 tahun, dan lebih dari 10 tahun.

Risiko Pasar

Risiko pasar berkaitan dengan pengaruh dari pasar terhadap aset Perusahaan, pengaruh pasar yang dominan terhadap lini bisnis adalah pengaruh dari nilai valuta asing, dikarenakan Perusahaan memiliki beberapa transaksi dalam mata uang asing.

Liquidity Risk

Liquidity risk relates to how liquid the Company's assets are in settling future corporate liabilities. The liquidity period is divided by age up to 1 year, more than 1 year up to 3 years, more than 3 years up to 5 years, more than 5 years up to 10 years, and more than 10 years.

Market Risk

Market risk is related to the effect of the market on the Company's assets, the dominant market influence on the business line is the effect of the foreign exchange rate, since the Company has several transactions denominated in foreign currency.

Risiko Asuransi

Risiko asuransi berkaitan dengan risiko kegagalan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi untuk memenuhi kewajiban kepada tertanggung dan pemegang polis sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi Risiko (underwriting), penetapan premi (pricing), penggunaan reasuransi, dan/atau penanganan klaim.

Risiko Operasional

Risiko operasional berkaitan dengan risiko yang muncul sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya kejadian yang berasal dari luar lingkungan LJKNB. Perusahaan mengelola risiko operasional untuk meminimalisasi kemungkinan dampak negatif akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, SDM, sistem teknologi informasi yang dapat menyebabkan kegagalan perusahaan dalam merealisasikan kewajiban kepada tertanggung dan pemegang polis.

Risiko Penghentian Sementara dan Pencabutan Ijin

Kegiatan usaha Perseroan dapat dihentikan sementara dan selanjutnya menyebabkan pencabutan ijin usaha yang disebabkan kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia, maka dapat mempengaruhi kelangsungan sebagian atau keseluruhan usaha Perseroan.

Insurance Risk

Insurance risk relates to the risk of failure of the insurance company and the reinsurance company to fulfill the obligations to the insured and the policyholder as a result of the inadequacy of the Underwriting, pricing, reinsurance, and / or claims handling process.

Operational Risk

Operational risk relates to risks arising from the inadequacy or failure of internal processes, human, information technology systems and / or the presence of events originating outside the LJKNB environment. The Company manages operational risk to minimize the possibility of negative impacts due to improper or failure of internal processes, human resources, information technology systems that can cause corporate failure to realize obligations to the insured and the policyholder.

Risk on Temporary Suspension and Permanent Termination of Business Licenses

The Company's business activities may be suspended and subsequently cause the revocation of the business license due to failure or negligence in compliance with prevailing Capital Market regulations in Indonesia, it may affect the continuity of a part or the whole of the Company's business.


Annual Report 2018


Sebelumnya memilki pengalaman kerja pada PT Asuransi Wuwungan (2008 - 2011) dengan jabatan terakhir sebagai President Director, PT Tugu Pratama Indonesia sebagai Technical Director (2007), PT Asuransi Wuwungan (1991 - 2007) dengan jabatan terakhir sebagai President Director dan PT Asuransi Bintang (1984 - 1991).

Manajemen Risiko

Perseroan menyadari bahwa sistem manajemen risiko memiliki peran yang integral dalam membantu tim manajemen untuk menganalisis dan mengambil keputusan penting bagi Perseroan setelah melalui proses identifikasi, pengukuran, monitor dan pengendalian risiko yang mungkin dihadapi Perseroan.

Selain fungsi utamanya, Perseroan terus berusaha meningkatkan sistem manajemen risiko yang diterapkan agar lebih sistematis dan terstruktur, akurat dan dapat diandalkan, bersifat dinamis terhadap perubahan maupun perbaikan serta dapat memberi nilai lebih bagi Perseroan.

Berikut adalah identifikasi beberapa risiko utama yang berkaitan dengan Perseroan:

Risiko Kredit

Risiko kredit berkaitan dengan kemampuan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Perusahaan. Hal ini erat kaitannya dengan investasi yang ditempatkan oleh Perusahaan, tagihan Perusahaan sehubungan dengan premi dan klaim reasuransi, dan kemampuan perusahaan reasuransi dalam memenuhi kewajiban kepada Perusahaan apabila terjadi klaim.

Previously had work experience on PT Asuransi Wuwungan (2008 - 2011) with the last position as President Director, PT Tugu Pratama Indonesia as Technical Director (2007), PT Asuransi Wuwungan (1991 - 2007) with the last position as President Director and PT Asuransi Bintang (1984-1991).

Risk Management

The Company realizes how risk management plays an integral role in assisting the management team to analyze and make critical decisions for the Company, following the process of identification, measurement, monitoring and control of foreseen risk that may affect the Company’s business activities.

Beside the main function, the Company continues to improve the implementation of a risk management system which is structured and systematic, accurate and reliable, dynamic to any necessary change and improvement, and which creates more value for the Company.

There are mainly several risks indentified by the Company:

Credit Risk

Credit risk relates to the ability of the debtor or other party in fulfilling the obligations to the Company. This is closely related to the investments placed by the Company, the Company's claims in relation to reinsurance premiums and claims, and the ability of the reinsurance company to meet its obligations to the Company in the event of a claim.

Berikut adalah beberapa fungsi pokok Sekretaris Perusahaan:

- Mewakili Direksi dalam kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar, terutama investor dan regulator.- Menjaga citra Perusahaan dan menjalankan kegiatan yang terkait dengan hubungan masyarakat.- Membina dan mengendalikan kepatuhan hukum, perundang-undangan dan tata kelola perusahaan yang baik.- Melaksanakan berbagai kegiatan secretariat perusahaan dan protokoler yang terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi.

Berikut riwayat singkat Sekretaris Perusahaan Perusahaan:

Iis Syarifuddin, Sekretaris Perusahaan

Warga negara Indonesia, berumur 58 tahun. Menjabat sebagai Sekretaris Perseroan sejak tahun 2018. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Persada Indonesia pada tahun 2003.

The following are the main functions of Corporate Secretary:

- To represent Directors in activities related to the external parties mainly investors and regulator.- To maintain the Company’s image and carry out public relation activities.- TobuilduponandensuretheCompany’s compliance with laws, regulations, and good corporate governance.

- To perform corporate secretarial duties and protocols related to the Board of Commissioners and Directors.

The following is a brief profile of Corporate Secretary of the Company:

Iis Syarifuddin, Corporate Secretary

Indonesian citizen, 58 years old. Appointed as Corporate Secretary of the Company in 2018. Obtained his Master of Management degree from Universitas Persada Indonesia in 2003.

Risiko Likuiditas


Risiko Pasar


Liquidity Risk


Market Risk


Risiko Asuransi


Risiko Operasional




Insurance Risk


Operational Risk







Risiko Likuiditas


Risiko Pasar


Liquidity Risk


Market Risk


Risiko Asuransi


Risiko Operasional




Insurance Risk


Operational Risk




Risiko Kepengurusan

Risiko kepengurusan mencakup penunjukkan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris yang tidak mencukupi dan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, kompetensi dan integritas DIreksi dan Dewan Komisaris tidak memadai dan tidak menunjang tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris, serta kepemimpinan Direksi dan Dewan Komisairs tidak baik.

Risiko Tata Kelola

Pengelolaan risiko tata kelola bertujuan untuk meminimalkan risiko tidak terlaksananya tata kelola yang baik di Perusahaan akibat adanya intervensi dari pihak lain yang mengakibatkan kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik.

Risiko Dukungan Dana (Permodalan)

Permodalan perusahaan menggambarkan kemampuan Perusahaan dalam menyerap kerugian tak terduga yang disebabkan oleh antara lain meningkatnya rasio klaim diluar perkiraan, hasil investasi yang buruk, maupun hal tak terduga lainnya. Pengelolaan risiko permodalan bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan Perusahaan memiliki kemampuan pendanaan yang lemah dan tambahan pendanaan yang rendah sehingga Perusahaan tidak dapat mengantisipasi kerugian tak terduga.

Risk Management

Management risks include the appointment and dismissal of the Board of Directors and Board of Commissioners that are insufficient and incompatible with the company's needs, competencies and integrity of the Board of Commissioners and Board of Commissioners are inadequate and do not support the duties and authorities of the Board of Directors and Board of Commissioners, and the leadership of the Board of Directors and Board of Commissioners is not good.

Risk of Governance

Governance risk management aims to minimize the risk of unavailability of good corporate governance in the Company due to intervention from other parties resulting in failure in the implementation of good governance.

Risk of Fund Support (Capital)

The Company's capital illustrates the Company's ability to absorb unexpected losses caused by, among other things, rising unclaimed claims ratio, poor investment returns, and other unexpected things. Capital risk management aims to minimize the likelihood that the Company has weak funding capability and low funding allowance so that the Company can not anticipate any unexpected losses.

Risiko Strategi

Dalam pengelolaan risiko strategi, Direksi Perusahaan bersama satuan kerja yang dibentuk, secara rutin melakukan evaluasi terhadap perencanaan tahunan perusahaan, pelaksanaan strategi, dan penyusunan target bisnis serta melakukan upaya perbaikan apabila diperlukan, dengan mempertimbangkan kondisi eksternal seperti stabilitas politik yang tidak kondusif, inflasi yang tinggi, dan stabilas keamanan maupun kondisi internal (kelemahan perusahaan) yang dapat menyebabkan kesulitan pada Perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada pemegang polis/ nasabah/ tertanggung.

Risiko Aset dan Liabilitas

Pengelolaan risiko aset dan liabilitas untuk memastikan bahwa Perusahaan mengelola aset dan liabilitasnya dengan baik sehingga tidak menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban perusahaan kepada pemegang polis.

Strategy Risk

In managing strategic risk, the Company's Board of Directors together with established work units routinely evaluates the company's annual planning, execution of strategies, and the preparation of business targets and undertakes remedial action where necessary, taking into account external conditions such as unfavorable political stability, high inflation , and security stability as well as internal conditions (corporate weaknesses) that may cause difficulties to the Company in fulfilling its obligations to policyholders / customers / insured.

Assets and Liabilities Risk

Assets and liabilities risk management to ensure that the Company manages its assets and liabilities properly so as not to cause a shortage of funds in the fulfillment of corporate liabilities to policyholders.


Annual Report 2018


Risiko Likuiditas


Risiko Pasar


Liquidity Risk


Market Risk


Risiko Asuransi


Risiko Operasional




Insurance Risk


Operational Risk




Risiko Kepengurusan

Risiko kepengurusan mencakup penunjukkan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris yang tidak mencukupi dan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, kompetensi dan integritas DIreksi dan Dewan Komisaris tidak memadai dan tidak menunjang tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris, serta kepemimpinan Direksi dan Dewan Komisairs tidak baik.

Risiko Tata Kelola

Pengelolaan risiko tata kelola bertujuan untuk meminimalkan risiko tidak terlaksananya tata kelola yang baik di Perusahaan akibat adanya intervensi dari pihak lain yang mengakibatkan kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik.

Risiko Dukungan Dana (Permodalan)

Permodalan perusahaan menggambarkan kemampuan Perusahaan dalam menyerap kerugian tak terduga yang disebabkan oleh antara lain meningkatnya rasio klaim diluar perkiraan, hasil investasi yang buruk, maupun hal tak terduga lainnya. Pengelolaan risiko permodalan bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan Perusahaan memiliki kemampuan pendanaan yang lemah dan tambahan pendanaan yang rendah sehingga Perusahaan tidak dapat mengantisipasi kerugian tak terduga.

Risk Management

Management risks include the appointment and dismissal of the Board of Directors and Board of Commissioners that are insufficient and incompatible with the company's needs, competencies and integrity of the Board of Commissioners and Board of Commissioners are inadequate and do not support the duties and authorities of the Board of Directors and Board of Commissioners, and the leadership of the Board of Directors and Board of Commissioners is not good.

Risk of Governance

Governance risk management aims to minimize the risk of unavailability of good corporate governance in the Company due to intervention from other parties resulting in failure in the implementation of good governance.

Risk of Fund Support (Capital)

The Company's capital illustrates the Company's ability to absorb unexpected losses caused by, among other things, rising unclaimed claims ratio, poor investment returns, and other unexpected things. Capital risk management aims to minimize the likelihood that the Company has weak funding capability and low funding allowance so that the Company can not anticipate any unexpected losses.

Risiko Strategi

Dalam pengelolaan risiko strategi, Direksi Perusahaan bersama satuan kerja yang dibentuk, secara rutin melakukan evaluasi terhadap perencanaan tahunan perusahaan, pelaksanaan strategi, dan penyusunan target bisnis serta melakukan upaya perbaikan apabila diperlukan, dengan mempertimbangkan kondisi eksternal seperti stabilitas politik yang tidak kondusif, inflasi yang tinggi, dan stabilas keamanan maupun kondisi internal (kelemahan perusahaan) yang dapat menyebabkan kesulitan pada Perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada pemegang polis/ nasabah/ tertanggung.

Risiko Aset dan Liabilitas

Pengelolaan risiko aset dan liabilitas untuk memastikan bahwa Perusahaan mengelola aset dan liabilitasnya dengan baik sehingga tidak menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban perusahaan kepada pemegang polis.

Strategy Risk

In managing strategic risk, the Company's Board of Directors together with established work units routinely evaluates the company's annual planning, execution of strategies, and the preparation of business targets and undertakes remedial action where necessary, taking into account external conditions such as unfavorable political stability, high inflation , and security stability as well as internal conditions (corporate weaknesses) that may cause difficulties to the Company in fulfilling its obligations to policyholders / customers / insured.

Assets and Liabilities Risk

Assets and liabilities risk management to ensure that the Company manages its assets and liabilities properly so as not to cause a shortage of funds in the fulfillment of corporate liabilities to policyholders.

Tanggung JawabSosial PerseroanCorporate Social Responsibility


Annual Report 2018

65

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Menyadari bahwa prestasi yang telah diraih Perusahaan selama ini tidak lepas dari dukungan masyarakat sekitar lingkungannya maupun dari masyarakat luas pada umumnya. Maka sebagai bentuk partisipasi dan wujud tanggung jawab sosial Perusahaan, Perusahaan senantiasa berupaya untuk terus melanjutkan dan meningkatkan kontribusi sosial kepada masyarakat sebagaimana sudah dilaksanakan selama ini.

Sebagai wujud kepedulian akan tanggung jawab sosial, Perusahaan turut serta dalam membantu Yayasan Batavia Prosperindo Peduli. Yayasan Batavia Prosperindo Peduli (BP Peduli) didirikan pada tanggal 2 Mei 2014.

Melalui BP Peduli, Perusahaan telah dan akan terus berkomitmen untuk turut berpartisipasi dalam membantu masyarakat yang kurang mampu membiayai pendidikan. Dengan demikian, kami berharap dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat luas dalam mempersiapkan generasi muda bangsa yang sehat, memiliki akhlak yang baik, pengetahuan yang luas, pandangan yang pragmatis terhadap kehidupan sehari-hari, memiliki jiwa besar, percaya diri, semangat dan entusiasme dalam menghadapi masa depan.

Saat ini BP Peduli memfokuskan kegiatannya dengan menaungi Sekolah Misi Bagi Bangsa, yang terletak di Jl. Sei Binti Tanjung Uncang, Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Batam – Indonesia. Program kegiatan yang telah dilakukan BP Peduli adalah mendirikan gedung sekolah untuk tingkat Taman Kanak-Kanak dan tingkat Sekolah Dasar Sekolah Misi Bagi Bangsa pada tahun 2016.

Pada tahun 2018, BP Peduli telah melaksanakan beberapa kegiatan di dalam Sekolah Misi Bagi Bangsa, diantaranya mengikuti kegiatan Transformational Business Network Conference yang diselenggarakan di Jakarta serta menyelenggarakan City Tour ke Museum Kota Tua Jakarta untuk anak-anak yang berprestasi. Acara tersebut diselenggarakan tanggal 1-2 Agustus 2018. Perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung setiap acara yang diselenggarakan dengan membantu dalam berbagai hal.

BP Peduli terus melanjutkan komitmennya untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR. Perusahaan meyakini bahwa dengan melakukan program CSR yang berkelanjutan akan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

It is fully understood that the Company’s achievements have not been possible had it not been supported by the surrounding communities as well as the general public, the Company continues to participate in the improvement of community living standards through its ongoing contributions as part of its corporate social responsibility.

As a form of social responsibility concern, the Company had participated by assisting Batavia Prosperindo Peduli Foundation. The Foundation of Batavia Prosperindo Peduli (BP Peduli) was established on 2 May 2014.

Through BP Peduli, The Company has and will continue to commit to participate in assisting communities who are less able to finance education. Thus, we hope to contribute towards a wider community in building a healthy young generation, good moral hazard, an extensive knowledge, pragmatic views of life, great spirit, self confidence, passion and enthusiasm to face the future.

BP Peduli currently focuses its activities to help the School, Sekolah Misi Bagi Bangsa, which is located in Jl. Sei Binti Tanjung Uncang, Tanjung Uncang Village, Batu Aji District, Batam – Indonesia. Program activities that have been done by BP Peduli are establishing school buildings for Kindergarten level and Elementary School of Sekolah Misi Bagi Bangsa in year 2016.

In 2018, BP Peduli has carried out several activities within the Mission for the Nation School, including participating in the Transformational Business Network Conference held in Jakarta and organizing the City Tour to the Jakarta Old City Museum for outstanding children. The event was held on August 1-2, 2018. The company is committed to continuing to support every event held by helping in various ways.

BP Peduli continues its commitment to give a contribution to the society through Corporate Social Responsibility or CSR. The Company believes that by exercising a sustainable CSR program, the Company will grant a positive contribution to the society.

Corporate Social Responsibility

66



Tanggung Jawab Sosial Perseroan


Annual Report 2018

67Corporate Social Responsibility

LEMBAGA PROFESI PENUNJANGPASAR MODAL

CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS AND PROFESSIONS

AKUNTAN PUBLIK/PUBLIC ACCOUNTANT

Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Member of Crowe International)Cyber 2 Tower 21st Floor Unit BJl. H.R Rasuna Said Blok X-5, Kuningan Timur, SetiabudiJakarta Selatan12950

NOTARIS/NOTARY

Dr. Irawan Soerodjo, SH, M.Si.Jl. KH. Zainul Arifin No. 2Komplek Ketapang Indah Blok B2 No. 4-5Jakarta 11140

BIRO ADMINISTRASI EFEK/SHARE ADMINISTRATION AGENCY

PT Adimitra Jasa KorporaRukan Kirana Boutique OfficeJl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5Kelapa GadingJakarta Utara14250

AKTUARIS/ACTUARY

Kantor Konsultan AktuariArya BagiastraCervino Village, Ground Floor UnitD. Jl. K. H. Abdulla Syafi’ie Kav 27Jakarta Selatan 12810

JASA PENILAI/APPRAISAL

Kantor Jasa Penilai PublikBudi, Edy, Saptono & RekanWisma Bayuadji 4th Floor, Ruang C.01Jl. Gandaria Tengah III No. 44Kebayoran BaruJakarta 12130

68




KANTOR PUSATDAN KANTOR PEMASARANHEAD OFFICE AND MARKETING OFFICES

KANTOR PUSAT/HEAD OFFICE

KANTOR PEMASARAN/MARKETING OFFICE

JakartaKencana Tower Lt. 7 Suite DJl. Meruya Ilir No. 88,Meruya Utara, Jakarta BaratTel : (021) 3006 1554

BandungJl. Batununggal Indah Raya No.399Bandung, Jawa BaratTel : 081910328899

YogyakartaJl. HOS. Cokroaminoto RT 42/ RW 12, Ruko 1 No.96 AKel. Tegalrejo Kec. TegalrejoDIY YogyakartaTel : (0274) 5305454

DenpasarJl. Gatot Subroto Timur No. 105Penatih, Denpasar, BaliTel : (0361) 9347203

LampungJl. Pangeran Antasari No. 106 ART. 11 LK. 1, Kel. Kedamaian,Kec. KedamaianBandar Lampung, LampungTel : (0721) 5600148

Chase Plaza, 8th FloorJl. Jendral Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920, IndonesiaTel : (021) 2598 9830Fax : (021) 2598 9837Email : [email protected] Website : www.mtwi.co.id

DepokRuko ITC Depok No. 12BJl. Margonda Raya No. 56Depok, Jawa BaratTel : 08158083143

SemarangJl. Brigjen Katamso No 52 BSemarang, Jawa TengahTel : (024) 76440700

SurabayaJl. Ngagel Jaya Selatan No. 39Surabaya, Jawa TimurTel : (031) 5015300

JemberJl. Hayam Wuruk No. 136Jember , Jawa TimurTel : (0331) 5103753 (0331) 488549

PalembangJl. Demang Lebar Daun RT. 043/ RW. 11 No. 5, Kel. Lebar Daun,Kec. Ilir Barat IPalembangTel : (0711) 5560355

BekasiRuko Grand Mall Bekasi Blok A/ 21Jl. Jendral SudirmanHarapan Mulya Medan SatriaBekasi, Jawa BaratTel : (021) 88969131

SoloJl. Ir. Soekarno Ruko Saraswati No. 4Solo Baru, Jawa TengahTel : (0271) 6726507/ 6726404

MalangGraha EMG Lantai 5Jalan Raden Tumenggung Suryo No. 32-34Malang, Jawa TimurTel : (0341) 4380559/ 4380555

PekanbaruJl. Riau No. 188A Kel. TampanKec. Payung SekakiPekanbaruTel : (0761) 7893016


Annual Report 2018


SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSIDAN DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB

ATAS LAPORAN PERIODE 31 DESEMBER 2018THE STATEMENT OF BOARD OF DIRECTORS

AND BOARD OF COMMISSIONERS REGARDING THE RESPONSIBILITYFOR THE ANNUAL REPORT FOR THE PERIOD DECEMBER 31, 2018

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk tahun 2018 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We the undersigned, testify that all information contained in the 2018 Annual Report of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk have been presented completely. We assume full responsibility for the content’s accuracy of Company’s Annual Report.

This statement is hereby made in all truthfulness.

Jakarta, 22 April 2019Jakarta, April 22, 2019

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

Vientje HarijantoDirektur Utama

President Director

Iis SyarifuddinDirektur IndependenIndependent Director

HarjantoDirekturDirector

Markus Dinarto PranotoKomisaris Utama

President Commissioner

SuwarnaKomisaris Independen


Rini SetiawatiKomisaris Independen


70




Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan independensi dalam jabatan kami sebagai Komisaris Independen.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, declare independence in our position as Independent Commissioner.

This statement is duly made in all integrity.

Jakarta, 22 April 2019Jakarta, April 22, 2019

SuwarnaKomisaris Independen


Rini SetiawatiKomisaris Independen


SURAT PERNYATAAN INDEPENDENSI KOMISARISINDEPENDENT COMMISSIONERS STATEMENT


Annual Report 2018


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTANGGAL 31 DESEMBER 2018

SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIRPADA TANGGAL TERSEBUT

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDENCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2018AND FOR THE YEAR THEN ENDED

AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2018 SERTA

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2018 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

The original consolidated financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2018 SERTA

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2018 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Halaman/

Page

Daftar Isi Table of Contents

Surat Pernyataan Direksi

Director’s Statement Letter

Laporan Auditor Independen

Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.......................... 1 - 2

...................Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian..............................

3 - 4

Consolidated Statement of Profit or Loss and Other

………………………..………..Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas - Neto

Konsolidasian.............................................................

5 - 6 Consolidated Statement of Changes in

………………………………………………..Equity - Net Laporan Arus Kas Konsolidasian....................................... 7

...………………….Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian................ 8 - 120

……….…Notes to the Consolidated Financial Statements

Lampiran I - IV................................................................... 121 - 124 …………………………………………….Attachments I - IV

The original report included herein is in the Indonesian language.

Laporan Auditor Independen

Laporan No. 000XX/2.1051/AU.1/08/0929-1/1/III/2019

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk

Independent Auditors’ Report

Report No. 000XX/2.1051/AU.1/08/0929-1/1/III/2019

Shareholders, Boards of Commissioners and Directors PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2018, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas - neto, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan yang lain.

We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk and its Subsidiary, which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31, 2018, and the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity - net, and statement of cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian

Management’s responsibility for the consolidated financial statements

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with financial accounting standards in Indonesia and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Tanggung jawab auditor Auditors’ responsibility

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with standards on auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement.


Tanggung jawab auditor (lanjutan) Auditors’ responsibility (continued)

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun oleh kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risk of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.

Opini Opinion

Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.

In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk and its Subsidiary as of December 31, 2018, and their consolidated financial performance and cash flows for the year then ended in accordance with financial accounting standards in Indonesia.

Penekanan suatu hal Emphasis of matter

Seperti diungkapkan pada Catatan 41 atas laporan keuangan konsolidasian, PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk melakukan penerapan dini PSAK 71, “Instrumen Keuangan” dengan menggunakan metode retrospektif yang mulai diterapkan pada tanggal 1 Januari 2018, yang menyebabkan dilakukannya penyajian kembali laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain serta laporan perubahan ekuitas - neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 terlampir oleh PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk sebagaimana dipersyaratkan oleh standar akuntansi keuangan di Indonesia. Opini kami tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut.

As disclosed in Note 41 to the consolidated financial statements, PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk conducted early adoption of PSAK 71, “Financial Instruments” using the retrospective method with the date of initial application on January 1, 2018, which caused the restatement of December 31, 2017 figures, which comprise the accompanying consolidated statement of financial position as of December 31, 2017 and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and changes in equity - net for the year then ended 31 December 2017, by PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk as required by financial accounting standards in Indonesia. Our opinion is not modified in respect of this matter.


Hal lain Other matter

Audit kami atas laporan keuangan konsolidasian PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2018, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut terlampir dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut secara keseluruhan. Informasi keuangan PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (”Entitas Induk”) terlampir, yang terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2018, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (secara kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”), yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian terlampir, disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian terlampir yang diharuskan menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian terlampir. Informasi Keuangan Entitas Induk telah menjadi objek prosedur audit yang diterapkan dalam audit atas laporan keuangan konsolidasian terlampir berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Menurut opini kami, Informasi Keuangan Entitas Induk disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan konsolidasian terlampir secara keseluruhan.

Our audit of the accompanying consolidated financial statements of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk and its Subsidiary as of December 31, 2018, and for the year then ended was performed for the purpose of forming an opinion on such consolidated financial statements taken as a whole. The accompanying financial information of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (the “Parent Entity”), which comprises the statement of financial position as of December 31, 2018, and the statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity, and statement of cash flows for the year then ended (collectively referred to as the “Parent Entity Financial Information”), which is presented as a supplementary information to the accompanying consolidated financial statements, is presented for the purposes of additional analysis and is not a required part of the accompanying consolidated financial statements under financial accounting standards in Indonesia. The Parent Entity Financial Information is the responsibility of management and was derived from and relates directly to the underlying accounting and other records used to prepare the accompanying consolidated financial statements. The Parent Entity Financial Information has been subjected to the auditing procedures applied in the audit of the accompanying consolidated financial statements in accordance with standards on auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. In our opinion, the Parent Entity Financial Information is fairly stated, in all material respects, in relation to the accompanying consolidated financial statements taken as a whole.

KOSASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO & REKAN

Drs. Emanuel Handojo Pranadjaja, CA, CPA

Nomor Register Akuntan Publik / Public Accountant Registration Number AP. 0929 22 Maret 2019 / March 22, 2019

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As Of December 31, 2018 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements taken as a whole. 1

Catatan/

Notes 31 Desember 2018/ December 31, 2018

31 Desember 2017/ December 31, 2017 (Disajikan Kembali,

Catatan 41/ As Restated, Note 41)

ASET ASSETS Kas dan bank 2c,2d,5,34 12.243.105.866 4.404.135.572 Cash and banks Investasi Investments

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 2c,6,34 500.000.000 500.000.000 Restricted time deposit Deposito berjangka 2c,7,34 5.500.000.000 17.000.000.000 Time deposits Portofolio efek 2c,34 Marketable securities

Pada biaya perolehan diamortisasi 2r,8a,33a,41 127.343.308.747 126.881.554.144 At amortised cost Nilai wajar melalui penghasilan

komprehensif lain

8b,41

1.538.100.000 1.538.100.000

Fair value through other comprehensive income

Nilai wajar melalui laba rugi 2r,8c,33b 107.151.788 181.652.845 Fair value through profit or loss

Piutang premi - neto 2c,2e,2r,9,32,

33c,34,41

58.869.059.575 44.741.687.862

Premiums receivables - net

Piutang reasuransi 2c,2e,10,34 2.729.464.808 1.912.332.390 Due from reinsurance

Piutang lain-lain

2c,2r,11, 33d,34

2.254.876.608 2.907.676.424

Other receivables

Aset reasuransi 2j,2k,2l Reinsurance assets Estimasi klaim retensi sendiri 16 15.600.307.428 15.428.003.500 Estimated own retention claims Premi yang belum merupakan pendapatan 17 50.594.960.199 40.811.616.235 Unearned premiums

Aset tetap - neto

2g,2i, 12,32,34

15.362.348.317 11.937.265.448

Fixed assets - net

Properti investasi

2h,2i,2r, 13,31,33i

7.245.000.000 7.198.000.000

Investment properties

Pajak dibayar di muka 2o,22a 47.643.750 26.750.000 Prepaid tax Aset pajak tangguhan 2o,22e,41 12.735.045.993 12.014.562.744 Deferred tax assets Aset lain-lain 2c,2f,14,34 8.302.525.689 6.583.629.963 Other assets

TOTAL ASET 320.972.898.768 294.066.967.127 TOTAL ASSETS



LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN



CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As Of December 31, 2018 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole. 2

Catatan/ Notes

31 Desember 2018/ December 31, 2018



LIABILITAS DAN EKUITAS - NETO LIABILITIES AND EQUITY - NET LIABILITAS LIABILITIES Utang klaim 2c,15,34 Claims payables

Pihak ketiga 6.271.436.375 9.733.181.207 Third parties Pihak berelasi 2r,33e 419.941.294 37.923.279 Related parties

Liabilitas reasuransi 2j,2k,2l Reinsurance liabilities Estimasi klaim retensi sendiri 16 25.590.494.327 26.125.794.023 Estimated own retention claims Premi yang belum merupakan Unearned

pendapatan 17 95.648.437.993 80.072.466.740 premiums Utang reasuransi 2c,18,34 43.309.212.390 35.914.201.576 Due to reinsurance Utang koasuransi 2c,19,34 84.038.306 187.045.827 Due to coinsurance Utang komisi 2c,20,34 10.551.381.456 8.403.806.720 Commissions payables Utang pajak 2o,22b 371.512.652 442.671.550 Taxes payable

Utang lain-lain 2c,21,34,40 5.952.806.455 1.881.345.105 Other payables Pendapatan sewa tangguhan 2r,33f 476.437.500 267.500.000 Deferred rental income Liabilitas imbalan kerja karyawan 2m,23,32 3.017.394.067 2.719.484.535 Employee benefit liabilities

JUMLAH LIABILITAS

191.693.092.815 165.785.420.562 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS - NETO EQUITY - NET Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik Entitas Induk

Equity attributable to the Owners

of the Parent Entity Modal saham - nilai nominal

Rp 100 per saham

Capital stock - par value of

Rp 100 per share

Modal dasar - 4.863.000.000 saham

Authorized capital - 4,863,000,000

shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid capital -

1.525.819.116 saham 24 152.581.911.600 152.581.911.600 1,525,819,116 shares Tambahan modal disetor 4,25 (1.846.551.134 ) (1.846.551.134 ) Additional paid-in capital

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income Cadangan revaluasi aset tetap -

neto setelah pajak

12,22e

4.301.629.889 3.148.257.391 Fixed assets revaluation reserve -

net after tax Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)

Ditentukan penggunaannya 32.651.594 32.651.594 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 41 (25.789.893.194 ) (25.634.778.840 ) Unappropriated

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk

129.279.748.755 128.281.490.611

Equity attributable to the Owners of the Parent Entity

Kepentingan Nonpengendali

2b

57.198 55.954 Non-Controlling Interest

TOTAL EKUITAS - NETO

129.279.805.953 128.281.546.565 TOTAL EQUITY - NET

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS -

NETO

320.972.898.768 294.066.967.127 TOTAL LIABILITIES AND

EQUITY - NET



LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For The Year Ended December 31, 2018

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole. 3

Catatan/

Notes 31 Desember 2018/ December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017 (Disajikan Kembali,


PENDAPATAN USAHA OPERATING INCOME Pendapatan Underwriting 2n Underwriting Income

Pendapatan premi 27 Premiums income

Premi bruto 2r,33g 252.535.520.110 210.060.900.336 Gross premiums Premi reasuransi (162.744.576.600 ) (133.983.863.845 ) Reinsurance premiums Penurunan premi yang belum

merupakan pendapatan 17 (5.792.627.289 ) (1.747.572.235 ) Decrease in unearned

premiums Pendapatan underwriting lain-lain 27 1.266.095.595 1.202.546.581 Other underwriting income

Total Pendapatan Underwriting

85.264.411.816 75.532.010.837 Total Underwriting Income

Beban Underwriting 2n Underwriting Expenses

Beban klaim 2r,28,33h Claims expenses Klaim bruto 126.342.017.595 116.646.767.572 Gross claims Klaim reasuransi (77.324.949.992 ) (66.099.610.704 ) Reinsurance claims Penurunan estimasi klaim retensi

sendiri 16 (707.603.624 ) (3.841.186.965 ) Decrease in estimated own

retention claims

Beban klaim - neto 48.309.463.979 46.705.969.903 Claims expenses - net Beban komisi - neto 2r,29 6.867.694.643 6.459.918.269 Commissions expenses - net Beban underwriting lain-lain 6.753.697.854 5.235.333.165 Other underwriting expenses

Total Beban Underwriting 61.930.856.476 58.401.221.337 Total Underwriting Expenses

Hasil Underwriting 23.333.555.340 17.130.789.500 Underwriting Income Hasil Investasi 2n,8,30,41 9.138.576.813 15.224.457.574 Investments Income Pendapatan Sewa 2n,2r,33i 190.812.500 165.000.000 Rental Income

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Neto 2n,2r,12,

31,41

1.116.719.081 342.104.237 Other Income (Expense) - Net

PENDAPATAN USAHA - NETO 33.779.663.734 32.862.351.311 OPERATING INCOME - NET

BEBAN USAHA 2n,2r,12,

23,32,33,41

35.435.515.367 38.314.342.230 OPERATING EXPENSES

RUGI SEBELUM MANFAAT LOSS BEFORE INCOME

PAJAK PENGHASILAN (1.655.851.633 ) (5.451.990.919 ) TAX BENEFIT

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 2o, 22c,41 832.735.609 144.833.530 INCOME TAX BENEFIT

RUGI NETO TAHUN BERJALAN SETELAH DAMPAK TRANSAKSI KOMBINASI BISNIS ENTITAS SEPENGENDALI

(823.116.024 ) (5.307.157.389 )

NET LOSS FOR THE YEAR AFTER EFFECT OF BUSINESS

COMBINATION TRANSACTION AMONG ENTITY UNDER COMMON CONTROL

LABA PRA-AKUISISI DARI DAMPAK TRANSAKSI KOMBINASI BISNIS ENTITAS SEPENGENDALI 2w

- (89.784.746 )

PRE-ACQUISITION INCOME ARISING FROM BUSINESS COMBINATION TRANSACTION AMONG ENTITY

UNDER COMMON CONTROL

RUGI NETO TAHUN BERJALAN

(823.116.024 ) (5.396.942.135 ) NET LOSS FOR THE YEAR



LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN




CONSOLIDTED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME







Catatan/

Notes


31 Desember 2017/



PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi

ke laba rugi pada periode berikutnya:

Items that will not be reclassified to

profit or loss in subsequent period:

Surplus revaluasi aset tetap 12 1.527.635.000 1.745.723.854 Fixed assets revaluation surplus Pengukuran kembali liabilitas

imbalan kerja karyawan

23

405.992.772 377.823.434 Remeasurement of employee

benefits liabilities Efek pajak terkait 2o Related tax effect

Surplus revaluasi aset tetap 22e (101.631.250 ) (311.230.963 ) Fixed assets revaluation surplus Pengukuran kembali liabilitas


22e

(101.498.193 ) (94.455.859 ) Remeasurement of employee

benefits liabilities Total Penghasilan Komprehensif Lain 1.730.498.329 1.717.860.466 Total Other Comprehensive Income

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN

BERJALAN

907.382.305 (3.679.081.669 )

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR

RUGI NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA:

NET LOSS ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk (823.117.268 ) (5.396.946.790 ) The Owners of the Parent Entity Kepentingan Nonpengendali 2b 1.244 4.655 Non-Controlling Interest

RUGI NETO TAHUN BERJALAN (823.116.024 ) (5.396.942.135 ) NET LOSS FOR THE YEAR

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk 907.381.061 (3.679.086.324 ) The Owners of the Parent Entity Kepentingan Nonpengendali 2b 1.244 4.655 Non-Controlling Interest


BERJALAN

907.382.305 (3.679.081.669 )

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR

RUGI NETO PER SAHAM DASAR - DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

2s,26

(0,54 ) (4,18 )

BASIC LOSS PER SHARE - ATTRIBUTABLE

TO THE OWNERS OF THE PARENT ENTITY



PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - NETO KONSOLIDASIAN



PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY - NET






consolidated financial statements taken as a whole.

5

Proforma Ekuitas dari Transaksi

Kombinasi Bisnis Entitas

Saldo Laba (Defisit)/

Retained Earnings (Deficit)

Penghasilan

Komprehensif Lain/ Other


Proforma Kepentingan

Nonpengendali dari Transaksi

Kombinasi Bisnis Entitas

Sepengendali/

Catatan/

Notes Modal Saham/

Capital Stock

Tambahan Modal Disetor/

Paid In Capital

Sepengendali/ Proforma Capital

Arising From Business

Combination Transactions

Among Entities Under Common

Control

Telah Ditentukan

Penggunaannya/

Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya/

Unappropriated

Cadangan Revaluasi Aset

Tetap/

Fixed Assets Revaluation

Reserve

Total Ekuitas - Neto Yang Dapat

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/

Total Equity - Net Attributable to

the Owner of the Parent Entity

Proforma Non-Controlling Interest Arising From Business

Combination Transactions

Among Entities Under Common

Control

Kepentingan Nonpengendali/ Non-Controlling

Interest

Total Ekuitas - Neto/

Total Equity - Net

Saldo 1 Januari 2017

121.581.911.600

-

10.168.894.144

32.651.594 (20.521.199.625 ) 1.713.764.500

112.976.022.213

50.845

-

112.976.073.058 Balance January 1, 2017

Selisih nilai transaksi entitas sepengendali

4,25

-

258.678.436 (6.758.678.436 ) - - -

(6.500.000.000 ) (50.845 ) 50.845

(6.500.000.000 )

Difference in value of restructuring trasactions among entity under common

control

Penurunan modal saham entitas anak

-

-

(3.500.000.454 ) - - -

(3.500.000.454 ) -

454 (3.500.000.000 ) Decrease of share capital of

subsidiary

Laba pra-akuisisi dari dampak transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali

-

-

89.784.746 - - -

89.784.746 -

- 89.784.746

Pre-acquisition income arising from business combination transaction among

entity under common control Penambahan modal saham dari Penawaran

Umum Perdana Saham

24

31.000.000.000

-

-

- - -

31.000.000.000

-

-

31.000.000.000 Additional paid in capital

from the Initial Public Offering

Beban emisi saham

25

-

(2.105.229.570 ) -

- - -

(2.105.229.570 ) -

-

(2.105.229.570 ) Stock Issuance Cost

Rugi tahun berjalan (Disajikan Kembali, Catatan 41)

-

-

-

- (5.396.946.790 ) -

(5.396.946.790 ) -

4.655 (5.396.942.135 ) Loss for the year (As Restated,

Note 41)

Penghasilan (rugi) komprehensif lain

Other comprehensive Income (loss)

Surplus revaluasi aset tetap

12

-

-

-

- - 1.745.723.854

1.745.723.854

-

-

1.745.723.854 Fixed assets revaluation surplus

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan

23

-

-

-

- 377.823.434 -

377.823.434 -

-

377.823.434 Remeasurement of

employee benefits liabilities

Efek pajak terkait

22e

-

-

-

- (94.455.859 ) (311.230.963 ) (405.686.822 ) -

-

(405.686.822 ) Related tax effect

Saldo 31 Desember 2017 (Disajikan kembali, Catatan 41)

152.581.911.600

(1.846.551.134 ) -

32.651.594 (25.634.778.840 ) 3.148.257.391

128.281.490.611

-

55.954

128.281.546.565 Balance December 31, 2017 (As Restated,

Note 41)



PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - NETO KONSOLIDASIAN



PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY - NET






consolidated financial statements taken as a whole.

6

Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)

Penghasilan

Komprehensif Lain/ Other


Catatan/ Notes

Modal Saham/ Capital Stock

Tambahan Modal Disetor/ Paid In Capital

Telah Ditentukan

Penggunaannya/ Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated


Tetap/ Fixed Assets Revaluation

Reserve

Total Ekuitas - Neto Yang Dapat

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/

Total Equity - Net Attributable to

the Owner of the Parent Entity

Kepentingan Nonpengendali/


Total Ekuitas - Neto/

Total Equity - Net

Saldo 31 Desember 2017

152.581.911.600

(1.846.551.134 ) 32.651.594 (25.634.778.840 ) 3.148.257.391

128.281.490.611

55.954

128.281.546.565 Balance December 31, 2017

Rugi tahun berjalan

-

-

- (823.117.268 ) -

(823.117.268 ) 1.244 (823.116.024 ) Loss for the year


Other comprehensive income (loss)

Surplus revaluasi aset tetap yang dijual

-

-

- 363.508.335 (363.508.335 ) - -

- Revaluation surplus of fixed assets sold

Surplus revaluasi aset tetap

12

-

-

- - 1.527.635.000 1.527.635.000

-

1.527.635.000 Fixed assets revaluation surplus


23

-

-

- 405.992.772 - 405.992.772 -

405.992.772 Remeasurement of employee benefits liabilities

Efek pajak terkait

22e

-

-

- (101.498.193 ) (10.754.167 ) (112.252.360 ) -

(112.252.360 ) Related tax effect


152.581.911.600

(1.846.551.134 ) 32.651.594 (25.789.893.194 ) 4.301.629.889 129.279.748.755

57.198




LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada



CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2018






31 Desember 2018/

December 31, 2018



ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING

OPERASI ACTIVITIES Penerimaan premi 238.221.102.567 215.662.615.886 Premiums received Penerimaan klaim reasuransi 76.507.817.575 68.938.214.442 Reinsurance claims received Penerimaan lain-lain - neto 579.750.000 Other received - net Pembayaran premi reasuransi (155.265.527.481 ) (143.467.902.618 ) Reinsurance premiums payment

Pembayaran klaim (129.421.744.412 ) (108.752.327.349 ) Claims payment Pembayaran beban umum dan

administrasi

(30.355.628.831 )

(39.269.004.323 ) Payment of general and administration

expenses Pembayaran komisi - neto (4.720.119.906 ) (5.117.783.934 ) Payment of commissions - net Pembayaran lain-lain - neto (4.460.932.734 ) (3.757.901.182 ) Other payment - net

Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (8.915.283.222 ) (15.764.089.078 ) Net Cash Used For Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES Pencairan (penempatan) deposito

berjangka - neto

11.500.000.000 (6.300.000.000 ) Withdrawal (placement) of time

deposits - net Penerimaan hasil investasi 8.770.177.136 12.778.700.612 Investments income received Penerimaan atas penjualan aset tetap 365.500.000 1.278.346.500 Proceeds from sale of fixed assets Penjualan (pembelian) aset keuangan diukur pada

biaya perolehan diamortisasi

250.000.000 (25.535.000.000 ) Sale (purchase) measured at amortised cost

from financial assets Penjualan (pembelian) aset keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi - neto

135.667.210 (174.995.000 ) Sale (purchase) of financial assets at fair value

through profit or loss - net Perolehan aset tetap (4.267.090.830 ) (274.347.915 ) Acquisitions of fixed assets Pembelian saham entitas anak dari kepentingan

sepengendali

- (6.500.000.000 ) Purchase of subsidiary’s shares from

common control interest

Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)

Aktivitas Investasi

16.754.253.516 (24.727.295.803 ) Net Cash Used Provided By

(Used For) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES Penerimaan modal disetor melalui Penawaran

Umum Perdana Saham

-

31.000.000.000 Proceeds from paid-in capital through

Initial Public Offering Penerimaan piutang lain-lain - pihak berelasi - 3.708.222.222 Receipts of other receivables - related parties

Penurunan modal saham entitas anak - (3.500.000.000 ) Decrease in share capital of subsidiary Pembayaran beban emisi saham - (2.105.229.570 ) Payment of stock issuance costs

Kas Neto Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan - 29.102.992.652 Net Cash Provided By Financing Activities

PENINGKATAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN

BANK

7.838.970.294 (11.388.392.229 ) NET INCREASE (DECREASE)

IN CASH AND BANKS

KAS DAN BANK AWAL TAHUN

4.404.135.572

15.792.527.801 CASH AND BANKS AT BEGINNING OF

YEAR

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN

12.243.105.866

4.404.135.572 CASH AND BANKS AT END OF

YEAR



CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2018 Serta Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2018 And For The Year Then Ended


8

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian Entitas Induk dan Informasi Umum a. The Parent Entity Establishment and General Information

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (“Entitas Induk”), dahulu dikenal sebagai PT Asuransi Wuwungan, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 76 tanggal 15 Desember 1952 dari Raden Mas Soerojo S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J.A. 5/11/24 tanggal 30 Januari 1953 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 2 Oktober 1953, Tambahan No. 627.

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (the “Parent Entity”), formerly known as PT Asuransi Wuwungan, was established based on Notarial Deed No. 76 dated December 15, 1952 of Raden Mas Soerojo S.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia based on his Decision Letter No. J.A. 5/11/24 dated January 30, 1953 and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 79 dated October 2, 1953, Supplement No. 627.

Anggaran dasar Entitas Induk telah diubah berdasarkan Akta Notaris No. 130 tanggal 12 Juni 2017 dari Dr. Irawan Soerdojo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Entitas Induk menyetujui antara lain hal-hal sebagai berikut:

(i) Melakukan penawaran umum perdana saham-saham Entitas Induk kepada masyarakat dan mencatatkan saham-saham Entitas Induk tersebut pada Bursa Efek Indonesia serta mengubah status Entitas Induk dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka.

(ii) Perubahan nama Entitas Induk menjadi PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk.

(iii) Meningkatkan modal dasar dari 2.800.000.000 lembar saham atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 280.000.000.000 menjadi 4.863.000.000 lembar saham atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 486.300.000.000 serta meningkatkan modal dasar disetor dan ditempatkan penuh menjadi 1.215.819.116 lembar saham atau nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 121.581.911.600.

Perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0150348 tanggal 5 Juli 2017 dan telah didaftarkan pada Tanda Daftar Perusahaan No. AHU-0082657.AH.01.11 TAHUN 2017 tanggal 5 Juli 2017.

The Parent Entity’s articles of association has been amended according to Notarial Deed No. 130 dated June 12, 2017 by Dr. Irawan Soerdojo, S.H., M.Si., Notary in Jakarta, the Parent Entity’s shareholders agreed and approved among others the following matters:

(i) Conduct an initial public offering of the Parent Entity’s shares to the public and register the Parent Entity’s shares in the Indonesia Stock Exchange and change the Parent Entity’s status from a Private Company to become a Public Company.

(ii) Change the name of the Parent Entity to PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk.

(iii) Increase the authorized capital from 2,800,000,000 shares with total value amounting to Rp 280,000,000,000, to become 4,863,000,000 shares with total value amounting to Rp 486,300,000,000 and an increase in its issued and fully paid capital to 1,215,819,116 shares or amounting to Rp 121,581,911,600.

The amendment has been reported to the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in Acceptance Letter of Notification of the Article of Association No. AHU-AH.01.03-0150348 dated July 5, 2017 and has been registered in Company Registration Certificate No.AHU-0082657.AH.01.11 TAHUN 2017 dated July 5, 2017.









9

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

a. Pendirian Entitas Induk dan Informasi Umum (lanjutan)

a. The Parent Entity Establishment and General Information (continued)

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas Induk, ruang lingkup kegiatan utama Entitas Induk adalah dalam bidang asuransi umum.

In accordance with article 3 of the Parent Entity’s articles of association, the scope of its activities is mainly engaged in general insurance.

Entitas induk utama dari Entitas Induk adalah Malacca Trust Pte., Ltd., sebuah perusahaan yang didirikan di Singapura.

The Parent Entity’s ultimate Parent Entity is Malacca Trust Pte., Ltd., a company incorporated in Singapore.

Kantor pusat Entitas Induk terletak di Gedung Chase Plaza, Lantai 8, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Entitas Induk memiliki 14 (empat belas) kantor pemasaran.

The Parent Entity’s head office is located at Chase Plaza, 8

th Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 21,

Jakarta, Indonesia. As of December 31, 2018 and 2017, the Parent Entity has 14 (fourteen) marketing offices.

Entitas Induk memperoleh izin operasional sebagai perusahaan asuransi umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-6650/MD/1986 tanggal 13 Oktober 1986. Entitas Induk memulai operasinya secara komersil pada tahun 1953.

The Parent Entity obtained its operating license as a general insurance company based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-6650/MD/1986 dated October 13, 1986. The Parent Entity started its commercial operations in 1953.

Entitas Induk mendapatkan persetujuan produk baru asuransi kesehatan kumpulan “Group Health Care” dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan surat No. S - 268/NB.11/2016 tanggal 9 Februari 2016.

The Parent Entity received approval of new group health insurance products “Group Health Care” from Financial Services Authority based on letter No. S - 268/NB.11/2016 dated February 9, 2016.

Entitas Induk mendapatkan persetujuan produk baru asuransi kesehatan individu “M-Sehati” dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan surat No. S - 361/NB.11/2016 tanggal 12 Februari 2016.

The Parent Entity received approval of new individual health insurance products “M-Sehati” from Financial Services Authority based on letter No. S - 361/NB.11/2016 dated February 12, 2016.

b. Penawaran Umum Saham Entitas Induk b. Public Offering of the Parent Entity’s Shares

Pada tanggal 29 September 2017, Entitas Induk memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat No. S-422/D.04/2017 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sejumlah 310.000.000 lembar saham biasa atas nama yang berasal dari saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 100 per saham. Pada tanggal 11 Oktober 2017, Entitas Induk telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

On September 29, 2017, the Parent Entity obtained effective statement from Financial Services Authority (OJK) No. S-422/D.04/2017 to conduct the Initial Public Offering of shares consisting of 310,000,000 common shares with par value of Rp 100 per share, at offering price of Rp 100 per share. On October 11, 2017, the Parent Entity has listed all its shares in the Indonesia Stock Exchange.









10


b. Penawaran Umum Saham Entitas Induk (lanjutan)

b. Public Offering of the Parent Entity’s Shares (continued)

Dana yang diperoleh Entitas Induk dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 28.894.770.430 dipergunakan sebagai modal kerja untuk memperkuat struktur permodalan Entitas Induk sehingga meningkatkan kemampuan Entitas Induk dalam menanggung risiko sendiri yang lebih besar dan meningkatkan risk based capital dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan bisnis asuransi Entitas Induk, dimana dana-dana tersebut akan ditempatkan dalam instrumen-instrumen investasi sesuai dengan ketentuan dari Peraturan Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Proceeds received by the Parent Entity from Initial Public Offering, net of stock issuance cost amounting to Rp 28,894,770,430, are utilized as working capital to strengthen the capital structure of the Parent Entity, thereby increasing its ability to bear higher retention risk and to increase its risk based capital anticipating the insurance business growth, where the funds will be placed in investment instruments in accordance with Regulation of The Minister of Finance of Republic of Indonesia No. 53/PMK.010/2012 and Regulation of Financial Services Authority of Indonesia No. 71/POJK.05/2016 concerning Financial Health of Insurance and Reinsurance Companies.

c. Kepemilikan pada Entitas Anak c. Ownership in Subsidiary

Laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2018 dan 2017, mencakup laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak (secara kolektif disebut sebagai Grup) adalah sebagai berikut:

The consolidated financial statements as of December 31, 2018 and 2017, include the financial statements of the Parent Entity and its Subsidiary (collectively referred to as Group) are as follows:

Entitas Anak/ Subsidiary

Tahun Operasi Komersial/

Year of Commercial Operation

Aktivitas Utama/

Scope of Activity

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Total Aset/ Total Assets

(dalam Jutaan Rupiah/ in Million

Rupiah)

Pendapatan/ Revenue

(dalam Jutaan Rupiah/ in Million

Rupiah)

2018

2017 2018 2017 2018 2017

PT Batavia Prosperindo Properti (BPP)

2015 Properti/ Property 99,9992%

99,9992% 7.994

7.595 191

165

Berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 20 Oktober 2017, oleh Yoke Reinata, SH., Mkn., Notaris di Tangerang, para pemegang saham PT Batavia Prosperindo Properti (BPP), “Entitas Anak”, menyetujui pengalihan seluruh saham PT Batavia Prosperindo Properti yang dimiliki PT Batavia Prima Investama kepada Entitas Induk, sebanyak 129.999 lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 50.000. Entitas Induk membeli saham dengan harga beli Rp 6.500.000.000.

Based on Notarial Deed No. 9 dated October 20, 2017 by Yoke Reinata, SH., Mkn., Notary in Tangerang, the shareholder of PT Batavia Prosperindo Properti’s (BPP), “Subsidiary”, agreed to the transfer of PT Batavia Prosperindo Properti share owned by PT Batavia Prima Investama to the Parent Entity, as much as 129,999 shares, each share with a nominal price of Rp 50,000. The Parent Entity acquired the shares for a purchase price of Rp 6,500,000,000.

PT Batavia Prima Investama merupakan entitas dengan pengendalian yang sama dengan Entitas Induk, maka akusisi yang dilakukan dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.

PT Batavia Prima Investama is an entity under common control with the Parent Entity, thus, the acquisition was accounted for using the pooling of interest method in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) 38 (Revised 2012), “Business Combination of Entities Under Common Control”.









11


c. Kepemilikan pada Entitas Anak (lanjutan) c. Ownership in Subsidiary (continued)

Laba BPP periode 2017 sebelum tanggal akuisisi, 20 Oktober 2017 sebesar Rp 89.785.437 disajikan dalam akun “Laba pra-akuisisi dari dampak transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali” dalam laba rugi.

Income of BPP for 2017 prior to acquisition on October 20, 2017 amounting to Rp 89,785,437 is presented in profit or loss as “Pre-acquisition income arising from business combination under common control”.

d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan, dan Karyawan

d. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2018, berdasarkan Akta Notaris No. 176 tanggal 21 Desember 2018 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

The members of the Parent Entity’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2018, based on Notarial Deed No. 176 dated December 21, 2018 of Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Markus Dinarto Pranoto President Commissioner Komisaris DR. Ing. Ilham Akbar Habibie Commissioner Komisaris Independen Suwarna Independent Commissioner Komisaris Independen Rini Setiawati Independent Commissioner

Direksi Directors Direktur Utama Vientje Harijanto President Director

Direktur Harjanto Director Direktur Independen Ir. Iis Syarifuddin Independent Director

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2017, berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Terbatas Entitas Induk yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 130 tanggal 12 Juni 2017 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

The members of the Parent Entity’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2017, based on the Statement of Shareholder’s Resolution of Parent Entity as notarized by Notarial Deed No. 130 dated June 12, 2017 of Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Markus Dinarto Pranoto President Commissioner Komisaris DR. Ing. Ilham Akbar Habibie Commissioner Komisaris Independen Suwarna Independent Commissioner

Komisaris Independen Rini Setiawati Independent Commissioner

Direksi Directors

Direktur Utama Vientje Harijanto President Director Direktur Ir. Iis Syarifuddin Director Direktur Harjanto Director Direktur Iwan Semiawan Director

Direktur Independen Suwandi Suharto Independent Director









12


d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)

d. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees (continued)

Gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk di tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, secara keseluruhan masing-masing berjumlah sebesar Rp 2.578.816.674 dan Rp 3.536.737.370.

Salaries and benefits provided to the Parent Entity’s Boards of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2018 and 2017 amounted to Rp 2,578,816,674 and Rp 3,536,737,370, respectively.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang Perubahan Komite Audit Entitas Induk pada tanggal 1 Maret 2017, susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Based on the Board of Commissioners’ Decision Letter about Changes of Audit Committee dated March 1, 2017, the composition of the Audit Committee of the Parent Entity as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:

Ketua Suwarna Chairman Anggota Eveline Member Anggota Reinaldhy Member

Berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Satuan Audit Internal Perusahaan tanggal 9 Maret 2018, Kepala Satuan Internal Audit Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Andrew Gunawan Tandiari.

Based on the Appointment Letter of the Company’s Internal Audit Unit Head dated March 9, 2018, the Head of Internal Audit Unit of the Parent Entity as of December 31, 2018 is Andrew Gunawan Tandiari.

Berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Satuan Audit Internal Perusahaan tanggal 5 Mei 2015, Kepala Satuan Internal Audit Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Herlyn Fransiska.

Based on the Appointment Letter of the Company’s Internal Audit Unit Head dated May 5, 2015, the Head of Internal Audit Unit of the Parent Entity as of December 31, 2017 is Herlyn Fransiska.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Entitas Induk No. SK.001.MTI-DIR/I/18 tanggal 26 Januari 2018, Sekretaris Perusahaan Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Iis Syarifuddin.

Based on the virtue of the Board of Directors of the Parent Entity No. SK.001.MTI-DIR/I/18 dated January 26, 2018, Corporate Secretary of the Parent Entity as of December 31, 2018 is Iis Syarifuddin.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Entitas Induk No. SK.003/MTI-DIR/6/2017 tanggal 13 Juni 2017, Sekretaris Perusahaan Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Suwandi Suharto .

Based on the virtue of the Board of Directors of the Parent Entity No. SK.003/MTI-DIR/6/2017 dated June 13, 2017, Corporate Secretary of the Parent Entity as of December 31, 2017 is Suwandi Suharto.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, Entitas Induk diwajibkan untuk membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan yang antara lain bertugas:

Based on the regulation issued by Financial Services Authority No. 35/POJK.04/2014 concerning the Corporate Secretary of Issuers or Public Companies, the Parent Entity is required to establish a Corporate Secretary whose functions comprise the followings:

1) Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal;

1) Keep informed with respect to Capital Market developments, especially Capital Market regulations;

2) Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemberi modal yang berkaitan dengan kondisi Emiten dan Perusahaan Publik;

2) Provide the public with all information needed by investors regarding the condition of the Issuer or Public Company;









13


d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)

d. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees (continued)

3) Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;

3) Make recommendations to the Public Company’s Board of Director with respect to compliance with Law No. 8 Year 1995 concerning the Capital Market and its implementing regulations;

4) Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat; dan

4) Act as the Issuer’s or Public Company’s contact person with Indonesia Financial Service Authority and public; and

5) Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh Direktur Perusahaan.

5) The functions of Corporate Secretary can be concurrently performed by a Director of the Issuer or Public Company.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Grup memiliki masing-masing sebanyak 76 dan 64 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2018 and 2017, the Group has 76 and 64 of permanent employees, respectively (unaudited).

e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

e. Completion of the Consolidated Financial Statement

Laporan keuangan konsolidasian Grup tanggal 31 Desember 2018 diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Entitas Induk pada tanggal 22 Maret 2019. Direksi Entitas Induk yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The Group’s consolidated financial statements as of December 31, 2018 is completed and authorized for issuance by the Parent Entity’s Directors on March 22, 2019. The Parent Entity’s Directors who signed the Director’s Statement are responsible for the fair preparation and presentation of such consolidated financial statements.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Preparation and Presentation of the Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk dan Entitas Anaknya disusun dan disajikan berdasarkan standar akuntansi keuangan di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK), Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, serta peraturan regulator pasar modal entitas yang berada di bawah pengawasannya.

The consolidated financial statements of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk and its Subsidiary have been prepared in accordance with financial accounting standards in Indonesia which is “Standar Akuntansi Keuangan” (SAK), which comprise the statement of financial accounting standards (PSAK) and interpretations of statement of financial accounting standard (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK), Regulation No. VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosure Financial Statement of Entity or Public Company, and regulations of capital market regulator for entities under its supervision.









14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of Preparation and Presentation of the Consolidated Financial Statements (continued)

Laporan keuangan disusun berdasarkan PSAK 1 (2015), “Penyajian Laporan Keuangan”, dan Amandemen PSAK 1 (2015), “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”.

The financial statements have been prepared in accordance with PSAK 1 (2015), “Presentation of Financial Statements”, and Amendments to PSAK 1 (2015) “Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiatives”.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2018 adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as of December 31, 2018 are consistent with those made in the preparation of the Company’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2017, except for the adoption of several amended SAKs.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Perusahaan menerapkan PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.

The Company applied PSAK 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flow”.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam penyajian aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The statements of cash flows have been prepared using the direct method, by classifying cash receipts and payments into operating, investing, and financing activities.

Efektif tanggal 1 Januari 2018, Grup menerapkan Amandemen PSAK 2 (2016), “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan”.

Effective January 1, 2018, the Group adopted Amendments to PSAK 2 (2016), “Statement of Cash Flows: Disclosure Initiatives”.

Amandemen ini, mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.

The amendments require entities to provide disclosures that enable users of financial statements to evaluate changes in liabilities arising from financing activities, including both changes arising from cash flows and non-cash changes.

Penerapan Amandemen PSAK 2 (2016) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian

The adoption of Amendments to PSAK 2 (2016) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.

The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Group’s functional currency.









15



a. Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of Preparation and Presentation of the Consolidated Financial Statements (continued)

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa jenis pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.

In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significance of their nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with financial accounting standards in Indonesia requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian c. b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung oleh Entitas Induk.

The consolidated financial statements incorporate the consolidated financial statements of the Parent Entity and entities in which the Parent Entity has the ability to directly exercise control.

Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain.

The financial statements of the Subsidiary are prepared for the same reporting period as the Parent Entity. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Group, unless otherwise stated.

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung melalui Entitas-Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Subsidiary are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Parent Entity obtains control, and continue to be consolidated until the date when such control ceases. Control is presumed to exist if the Parent Entity owns, directly or indirectly through Subsidiary, more than half of the voting power of an entity.

Transaksi antar entitas, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Entitas Induk.

Inter-company transactions, balances and unrealized gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealized losses are also eliminated. Accounting policies of Subsidiary have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Parent Entity.









16



b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) d. b. Principles of Consolidation (continued)

Secara spesifik, Entitas Induk mengendalikan investee jika dan hanya jika Entitas Induk memiliki seluruh hal berikut ini:

Specifically, the Parent Entity controls an investee if and only if the Parent Entity has:

a. Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);

b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan

c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

a. Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);

b. Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and

c. The ability to use its power over the investee to affect its returns.

Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Entitas Induk dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee

tersebut:

When the Parent Entity has less than a majority of the voting or similar right of an investee, the Parent Entity considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

a. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain;

a. The contractual arrangement with the other vote holders of the investee;

b. Hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan

c. Hak suara dan hak suara potensial Entitas Induk.

b. Rights arising from other contractual arrangements; and

c. The Parent Entity’s voting rights and potential voting rights.

Entitas Induk menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.

The Parent Entity re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control.

Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai ketika Entitas Induk memiliki pengendalian atas Entitas Anak dan berhenti ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Entitas Induk menghentikan pengendalian atas Entitas Anak.

Consolidation of a Subsidiary begins when the Parent Entity obtains control over the Subsidiary and ceases when the Parent Entity loses control of the Subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a Subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Parent Entity gains control until the date the Parent Entity ceases to control the Subsidiary.

Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham Entitas Induk dan pada kepentingan nonpengendali (KNP), walaupun hasil di kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the equity holders of the Parent Entity and to the noncontrolling interest (NCI), even if this results in the NCI having a deficit balance.









17



b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) c. b. Principles of Consolidation (continued)

Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto Entitas Anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the Subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to noncontrolling interests are also recorded in equity.

Perubahan kepemilikan di Entitas Anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, maka Entitas Induk:

A change in the ownership interest of a Subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Parent Entity loses control over a Subsidiary, it:

a. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;

b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

d. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

e. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasian; dan

g. mereklasifikasi bagian Entitas Induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, begitu pula menjadi persyaratan jika Grup akan melepas secara langsung aset atau liabilitas yang terkait.

a. derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary;

b. derecognizes the carrying amount of any NCI;

c. derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

d. recognizes the fair value of the consideration received;

e. recognizes the fair value of any investment retained;

f. recognizes any surplus or deficit in the consolidated statement of profit or loss; and

g. reclassifies the Parent Entity’s share of components previously recognized in other comprehensive income to consolidated statement of profit or loss or retained earnings, as appropriate, as would be required if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary not attributable directly or indirectly to the Parent Entity, which are presented respectively in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owner of the Parent Entity.









18



c. Instrumen Keuangan b. c. Financial Instruments

Mulai tanggal 1 Januari 2018, Grup telah menerapkan dini PSAK 71, “Instrumen Keuangan”, dan telah menerapkan standar secara retrospektif.

Starting January 1, 2018, the Group has early adopted PSAK 71, “Financial Instruments”, and has applied the standard retrospectively.

Dampak penerapan standar akuntansi ini diungkapkan dalam Catatan 41.

The impact of the adoption of this accounting standard is disclosed in Note 41.

Klasifikasi Classification

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Aset keuangan dalam lingkup PSAK 71 diklasifikasikan sebagai (i) pada biaya perolehan diamortisasi, (ii) nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, atau (iii) nilai wajar melalui laba rugi.

Financial assets within the scope of PSAK 71 are classified as (i) at amortized cost, (ii) fair value through other comprehensive income (FVOCI), or (iii) fair value through profit or loss (FVPL).

Klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal bergantung pada karakteristik arus kas kontraktual aset finansial dan model bisnis Grup untuk mengelolanya.

The classification of financial assets at initial recognition depends on the financial asset’s contractual cash flow characteristics and the Group’s business model for managing them.

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, portofolio efek berupa efek utang, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, deposito berjangka, piutang premi, piutang reasuransi, piutang lain-lain, dan aset lain-lain - uang jaminan dicatat dalam aset keuangan tidak lancar diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, portofolio efek dalam instrumen ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, dan portofolio efek reksadana yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Group’s financial assets consist of cash and banks, marketable securities in debt instruments, restricted time deposits, time deposits, premiums receivables, due from reinsurance, other receivables, and other assets - deposit recorded under non-current financial assets classified as financial assets measured at amortized cost, marketable securities in equity instruments classified at FVOCI and marketable securities in mutual funds instrument classified at FVTPL.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 71 dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.

Financial liabilities within the scope of PSAK 71 are classified as (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at amortized cost, or (iii) as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan Grup terdiri atas utang klaim - pihak ketiga dan pihak berelasi, utang reasuransi, utang koasuransi, utang komisi dan utang lain-lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

The Group’s financial liabilities consist of claims payables - third parties and related parties, due to reinsurance, due to coinsurance, commissions payables, and other payables classified as financial liabilities measured at amortized cost.









19



c. Instrumen Keuangan (lanjutan) b. c. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.

a. Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (instrumen utang)

a. Financial assets at amortized cost (debt instruments)

Grup mengukur aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:

The Group measures financial assets at amortized cost if both of the following conditions are met:

- Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual; dan

- The financial asset is held within a business model with the objective to hold the financial assets in order to collect contractual cash flow; and

- Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menghasilkan arus kas pada tanggal tertentu yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

- The contractual terms of the financial asset give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.

Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi selanjutnya diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE). Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dimodifikasi, serta melalui proses amortisasi.

Financial assets at amortized cost are subsequently measures using the effective interest (EIR) method and are subject to impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the assets are derecognized or impaired, modified, as well as through the amortization process.









20



c. Instrumen Keuangan (lanjutan) c. c. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

b. Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (instrumen ekuitas)

b. Financial assets at FVOCI (equity instruments)

Setelah pengakuan awal, Grup dapat memilih untuk mengklasifikasikan investasi ekuitasnya yang tidak dapat dibatalkan sebagai instrumen ekuitas yang ditetapkan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain ketika mereka memenuhi definisi ekuitas dan tidak dimiliki untuk perdagangan. Klasifikasi ditentukan berdasarkan instrumen-per-instrumen.

Upon initial recognition, the Group can elect to classify irrevocably its equity investments as equity instruments designated at FVOCI when they meet the definition of equity and are not held for trading. The classification is determined on an instrument-by-instrument basis.

Keuntungan dan kerugian pada asset keuangan ini tidak pernah didaur ulang ke laba rugi. Dividen diakui sebagai pendapatan lain-lain dalam laba rugi ketika hak pembayaran telah ditetapkan, kecuali ketika Grup memperoleh manfaat dari hasil tersebut sebagai pemulihan sebagian dari biaya aset keuangan, dalam hal mana, keuntungan tersebut dicatat dalam penghasilan komprehensif lain.

Gains and losses on these financial assets are never recycled to profit or loss. Dividends are recognized as other income in profit or loss when the right of payment has been established, except when the Group benefits from such proceeds as a recovery of part of the cost of the financial asset, in which case, such gains are recorded in other comprehensive income (OCI).

Grup memilih untuk mengklasifikasikan, yang tidak dapat dibatalkan, investasi ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif di bawah kategori ini.

The Group elected to classify irrevocably its non-listed equity investments under this category.

c. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

c. Financial assets at FVPL

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan, aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau aset keuangan yang wajib diukur pada nilai wajar.

Financial assets at FVPL includes financial assets held for trading, financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss, or financial assets mandatorily required to be measured at fair value.









21



c. Instrumen Keuangan (lanjutan) d. c. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

c. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)

c. Financial assets at FVPL (continued)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan dengan arus kas yang tidak semata-mata pembayaran pokok dan bunga diklasifikasikan dan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets with cash flows that are not solely payments of principal and interest are classified and measured at Fair Value Through Profit or Loss. Financial assets at Fair Value Through Profit or Loss are carried in the consolidated statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in profit or loss.


Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Financial liabilities measured at amortized cost are measured, subsequent to initial recognition, at amortized cost using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Finance costs” in consolidated of profit or loss. Gains and losses are recognized in profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hokum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.









22




Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) pada penutupan

perdagangan pada akhir periode pelaporan.

The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period.

Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts.

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen

Keuangan

Amortized Cost of Financial Instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Grup mengkaji atas dasar forward looking atas

kerugian kredit yang diharapkan terkait dengan instrumen hutangnya yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Kerugian kredit yang diharapkan didasarkan pada perbedaan antara arus kas kontraktual yang jatuh tempo sesuai dengan kontrak dan semua arus kas yang diharapkan akan diterima oleh Grup, didiskontokan berdasarkan perkiraan EIR awal. Arus kas yang diharapkan akan mencakup arus kas dari penjualan agunan yang dimiliki atau peningkatan kredit lainnya yang merupakan bagian integral dari ketentuan kontraktual.

The Group assesses on a forward looking basis the expected credit losses associated with its debt instruments carried at amortized costs. Expected credit losses are based on the difference between the contractual cash flows due in accordance with the contract and all the cash flows that the Group expects to receive, discounted at an approximation of the original EIR. The expected cash flows will include cash flows from the sale of collateral held or other credit enhancements that are integral to the contractual terms.









23




Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

Metodologi penurunan nilai yang diterapkan tergantung pada apakah ada peningkatan risiko kredit yang signifikan. Suatu tunjangan kerugian penurunan nilai setara dengan kerugian kredit yang diharapkan seumur hidup diberikan jika ada peningkatan yang signifikan dalam risiko kredit sejak pengakuan awal. Jika tidak, pada jumlah yang sama dengan 12 bulan kerugian kredit yang diharapkan.

The impairment methology applied depends on whether there has been a significant increase in credit risk. An impairment loss allowance equivalent to the lifetime expected credit losses is provided if there is significant increase in credit risk since initial recognition. Otherwise, at an amount equal to twelve-month expected credit losses.

Untuk piutang usaha, Grup menerapkan pendekatan yang disederhanakan, yang mengharuskan kerugian seumur hidup yang diharapkan untuk diakui dari pengakuan awal atas piutang. Grup telah membentuk tarif penyediaan yang didasarkan pada pengalaman kehilangan kredit historisnya, yang disesuaikan dengan faktor-faktor ke depan yang khusus untuk debitur dan lingkungan ekonomi. Suatu aset keuangan dihapuskan ketika tidak ada ekspektasi wajar untuk memulihkan arus kas kontraktual.

For trade receivables, the Group applies the simplified approach, which requires expected lifetime losses to be recognized from initial recognition of the receivables. The Group has established provision rates that are based on its historical credit loss experience, adjusted for forward-looking factors specific to the debtors and the economic environment. A financial asset is written-off when there is no reasonable expectation of recovering the contractual cash flows.

Jumlah kerugian atau pembalikan kredit yang diharapkan diakui sebagai kerugian penurunan nilai atau keuntungan dalam laba rugi dan disajikan secara terpisah dari yang lain jika material.

The amount of expected credit losses or reversal is recognized as impairment loss or gain in profit or loss and presented separately from others, if material.

Instrumen ekuitas yang ditetapkan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain tidak tunduk pada penilaian penurunan nilai.

Equity instruments designated at FVOCI are not subject to impairment assessment.

Penghentian Pengakuan Derecognition

i. Aset Keuangan i. Financial Asset

Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:

A financial asset, or where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

(a) Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

(a) The contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or









24




Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Asset (continued)

(b) Grup mentrasfer hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

(b) The Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.

Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara

substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.

In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.









25




Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)


Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan, dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba rugi.

When an existing financial liability is replace by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

d. Kas dan Bank b. d. Cash and Banks

Kas dan bank mencakup uang tunai pada kas dan bank yang tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and banks consist of cash on hand and banks which are not used as collateral and are not restricted.

e. Piutang Premi dan Piutang Reasuransi b. e. Premium and Reinsurance Receivables

Piutang premi meliputi tagihan premi kepada tertanggung, agen atau broker sebagai akibat transaksi asuransi. Dalam hal Entitas Induk memberikan potongan premi kepada tertanggung, maka potongan tersebut langsung dikurangkan dari piutang preminya.

Premiums receivable consist of receivables from policyholders, agents or brokers resulting from an insurance transaction. In case where the Parent Entity gives premium discount to policyholders, the discount is reduced directly from the related premiums receivable.

Entitas Induk menelaah penurunan piutang secara berkala. Jika ada bukti objektif bahwa piutang tersebut menurun, Entitas Induk mengurangi nilai tercatat piutang sebesar yang dapat dipulihkan dan mengakui rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

The Parent Entity assesses its receivables for impairment on a regular basis. If there is an objective evidence that these receivables are impaired, the Parent Entity reduces the carrying amounts of the receivables to their recoverable amounts and recognize that impairment loss in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Entitas Induk mengumpulkan bukti objektif bahwa terdapat penurunan nilai piutang dengan menggunakan proses yang diterapkan untuk aset keuangan atas biaya yang diamortisasi. Rugi penurunan nilai tersebut juga dihitung mengikuti metode yang sama yang digunakan untuk aset keuangan yang disajikan pada Catatan 2c.

The Parent Entity gathers the objective evidence that a receivable is impaired using the same process adopted for financial assets held at amortized cost. The impairment loss is also calculated following the same method used for financial assets described in Note 2c.









26



f. Beban Dibayar Di Muka b. f. Prepaid Expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.

g. Aset Tetap b. g. Fixed Assets

Tanah dan kendaraan disajikan sebesar nilai wajar, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah terdaftar di OJK. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan jumlah tercatatnya.

Land and vehicles are shown at fair value, based on valuations performed by external independent valuers which are registered in OJK. Valuations are performed regularly to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah dan kendaraan diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian cadangan revaluasi aset tetap, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dan kendaraan dibebankan dalam laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.

Any revaluation increase arising on the revaluation of such land and vehicles is recognized in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of fixed assets revaluation reserve, except to the extent that it reverses a revaluation decrease, for the same asset which was previously recognized in profit or loss, in which case the increase is credited to profit and loss to the extent of the decrease previously charged. A decrease in carrying amount arising on the revaluation of such land, building and vehicles is charged to profit or loss to the extent that it exceeds the balance, if any, held in the properties revaluation reserve relating to a previous revaluation of such land and vehicles.

Surplus revaluasi yang dipindahkan secara periodik ke saldo laba adalah sebesar perbedaan antara jumlah penyusutan berdasarkan nilai revaluasian aset dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan aset tersebut. Selanjutnya, akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasian dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Pada saat penghentian aset, surplus revaluasi untuk aset tetap yang dijual dipindahkan ke saldo laba.

A periodic annual transfer from the asset revaluation surplus to retained earnings is made for the difference between depreciation based on the revalued carrying amount of the assets and depreciation based on the original cost of the assets. Additionally, accumulated depreciation as at the revaluation date is eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net asset amount is restated to the revalued amount of the asset. Upon disposal, any revaluation surplus relating to the particular asset being sold is transferred to retained earnings.

Pada saat penghentian aset, cadangan revaluasi aset tetap untuk aset tetap yang dijual dipindahkan ke saldo laba.

Upon disposal, any revaluation reserve relating to the particular asset being sold is transferred to retained earnings.









27



g. Aset Tetap (lanjutan) b. g. Fixed Assets (continued)

Aset tetap lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua beban perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.

Other fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of profit or loss as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/ Years

Bangunan 20 Building Kendaraan 4 Vehicles Komputer 4 Computers Peralatan kantor 4 Office equipments

Perangkat lunak computer 4 Computer software Renovasi kantor 4 Office renovations

Tanah dinyatakan berdasarkan nilai wajar dan tidak disusutkan.

Land is stated at fair value and is not depreciated.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”), dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun aset tetap dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah, jika ada, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.

Legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Rights (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initialy are recognizes as part of the cost of the land under fixed assets account and are not amortized. Meanwhile, the extention of the legal renewal cost of land rights was deferred and amortized over the shorter of the rights’ legal life and land’s economic life.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat

dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuan.

The carrying value of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the assets is charged to consolidated statement of profit or loss in the period the assets is derecognized.









28



g. Aset Tetap (lanjutan) b. g. Fixed Assets (continued)

Biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan, yaitu pada saat aset tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.

The costs of the construction of fixed assets are capitalized as assets under construction. Depreciation of an asset begins when it is available for use, such as when it is in the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan.

Assets under construction are stated at cost.

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying value of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan ditinjau ulang dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan.

The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and adjusted, at year end, if necessary.

h. Properti Investasi b. h. Investment Properties

Properti investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehannya, selanjutnya diukur sebesar nilai wajar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Perubahan dalam nilai wajar dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain - neto.

Investment property is recognised initially at cost and subsequently measured at fair value, determined annually by an independent appraiser. Changes in fair values are recorded in the consolidated statement of profit or loss as part of other income (expenses) - net.

Nilai wajar didasarkan pada harga pasar aktif, yang apabila diperlukan dilakukan penyesuaian atas perbedaan sifat, lokasi atau kondisi dari investasi tersebut. Penilaian ini ditinjau ulang setiap tahun oleh penilai independen eksternal.

Fair value is based on active market prices, adjusted, if necessary, for any difference in the nature, location or condition of the specific asset. These valuations are reviewed annually by independent appraiser.

Properti investasi Grup terdiri dari tanah dan bangunan yang dikuasai Grup untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Investment properties of the Group consist of land and buildings held by the Group to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

An investment property should be derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of an investment property is credited or charged to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the investment property is derecognized.









29



h. Properti Investasi (lanjutan) b. h. Investment Properties (continued)

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers to investment properties should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation, commencement of an operating lease to another parties or end of construction or development. Transfers from investment properties should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sell.

Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan sendiri oleh Grup menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

For a transfer from investment properties to owner-occupied property, the Group uses the cost method at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Group shall record the investment property in accordance with the fixed assets policies up to the date of change in use.

i. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan b. i. Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit (CGU’s) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets.

Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai rugi penurunan nilai.

Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as impairment losses.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.









30



i. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan (lanjutan) b. i. Impairment of Non-financial Assets (continued)

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be indentified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

An assessment is made at each reporting period whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exist, the recoverable amount is estimated.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.

A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.

Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.

The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai aset nonkeuangan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets as of December 31, 2018 and 2017.









31



j. Aset Reasuransi b. j. Reinsurance Assets

Aset reasuransi termasuk saldo yang diharapkan dibayarkan oleh perusahaan reasuransi untuk ceded estimasi klaim reasuransi, dan ceded premi

yang belum merupakan pendapatan. Jumlah manfaat yang ditanggung oleh reasuransi diperkirakan secara konsisten sesuai dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.

Reinsurance assets include balances expected to be recovered from reinsurance companies for ceded estimated reinsurance claims and ceded unearned premiums. Amounts recoverable from reinsurance are estimated in a manner consistent with the liability associated with the reinsured policy.

Sebagai bagian dari implementasi PSAK 28 (Revisi 2012), Entitas Induk menyajikan aset reasuransi secara terpisah sebagai aset atas premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim. Sebelumnya liabilitas asuransi yang mencakup pendapatan premi tangguhan, premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim dicatat secara neto setelah porsi aset reasuransi (porsi sendiri).

As part of the implementation of PSAK 28 (Revised 2012), the Parent Entity presents separately reinsurance assets of unearned premiums and estimated claim liabilities. Prior to this, insurance liabilities that include deferred premium income, unearned premium income and estimated claims are presented net of reinsurance portion (own retention).

PSAK 62 tidak memperkenankan saling hapus antara:

PSAK 62 does not allow offset between:

a. Aset reasuransi dengan liabilitas asuransi terkait; atau

b. Pendapatan atau beban dari kontrak reasuransi dan beban atau pendapatan dari kontrak asuransi terkait.

a. Reinsurance assets and the related insurance liabilities; or

b. Income or expense from reinsurance contract and expense or income from the related insurance contract.

Jika aset reasuransi mengalami penurunan nilai, Entitas Induk mengurangi nilai tercatat dan mengakui kerugian penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Aset reasuransi mengalami penurunan nilai jika ada bukti objektif, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi, bahwa Entitas Induk tidak dapat menerima seluruh jumlah karena di bawah syarat-syarat kontrak, dan dampak pada jumlah yang akan diterima dari reasuradur dapat diukur secara andal.

If a reinsurance asset is impaired, the Parent Entity reduces the carrying amount accordingly and recognizes that impairment loss in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. A reinsurance asset is impaired if there is objective evidence, as a result of an event that occurred after initial recognition of the reinsurance asset, that the Parent Entity may not receive all amounts due to it under the terms of the contract, and the impact on the amounts that the Parent Entity will receive from the reinsurance can be reliably measured.

k. Kontrak Asuransi b. k. Insurance Contracts

Kontrak asuransi adalah kontrak dimana penanggung menerima risiko asuransi yang signifikan dari tertanggung. Risiko asuransi yang signifikan didefinisikan sebagai kemungkinan membayar manfaat yang signifikan kepada tertanggung apabila suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi. Skenario-skenario tersebut adalah skenario yang mengandung unsur komersial.

Insurance contract is a contract under which the insurer accepts significant insurance risk from the insured. Significant insurance risk is referred as the possibility of paying significantly more benefit to the insured upon the occurrence of insured event compared to the minimum benefit in a scenario where the insured event does not occur. Scenarios considered are those with commercial substance.









32



l. Liabilitas Asuransi b. l. Insurance Liabilities

Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi.

Insurance liabilities are measure at the amount estimated by the calculation of the insurance technical.

Premi Belum Merupakan Pendapatan Unearned Premiums

Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi dan disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari aset reasuransi.

Unearned premiums are part of the premium that have not been recognized as revenue because the coverage is still running at the end of the accounting period and presented in the gross amount. Unearned premiums portion of reinsurance is presented as part of the reinsurance asset.

Liabilitas asuransi atas kontrak asuransi yang berjangka waktu Iebih dari satu tahun diukur dengan menggunakan konsep nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan ditambah dengan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.

Insurance liabilities for insurance contract with a term of more than one year is measured by using present value of estimated payment of all benefit promised including all options available plus present value of all expenses incurred and also has considered the future receipt of premium.

Perubahan cadangan premi yang belum merupakan pendapatan, cadangan asuransi jangka panjang dan aset reasuransi dari premi yang belum merupakan pendapatan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun terjadinya perubahan.

Changes in unearned premium reserve, long term insurance reserves and reinsurance assets of unearned premium reserve are recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year when the changes occur.

Estimasi Liabilitas Klaim Estimated Claims Liabilities

Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.

The estimated claims liabilities are an estimate of the amount of liabilities to be borne in connection with claims that are still in the process of completion, including claims incurred but not yet reported.

Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Entitas Induk tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan).

Changes in the estimated amount of claims liabilities, as a result of further review process and the difference between the estimated amounts of the claim with the claims paid are recognized in profit or loss in the period when the changes occur. The Parent Entity does not recognize any provisions for possible future claims as a liability if the claims arising under insurance contracts that do not exist at the end of the reporting period (such as catastrophe provisions and equalization provisions).









33



l. Liabilitas Asuransi (lanjutan) b. l. Insurance Liabilities (continued)

Tes Kecukupan Liabilitas Liability Adequacy Test

Pada akhir periode pelaporan, Entitas Induk menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan.

At the end of the reporting period, the Parent Entity assess whether recognized insurance liabilities are sufficient by using current estimates of future cash flows in accordance with the insurance contracts. If the carrying value of insurance liabilities net off related deferred acquisition costs is insufficient compared to the estimated future cash flows, then entire deficiency is recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income for the period.

m. Imbalan Kerja b. m. Employee Benefits

Grup mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit-credit dan

menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.

The Group recognized unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Pension costs under the Group’s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the projected-unit-credit method and applying the assumptions on discount rate, and annual rate of increase in compensation.

Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset dana pensiun (tidak termasuk bunga neto) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mengreklasifikasi laba atau rugi pada periode berikutnya.

All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen atau kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui.

All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized.

Bunga neto dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto terhadap liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya jasa terdiri dari biaya jasa kini dan biaya jasa lalu, keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian tidak rutin, jika ada. Beban atau pendapatan bunga neto, dan biaya jasa diakui dalam laba atau rugi.

Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. Service cost comprise current service costs and past service cost, gains and losses on curtailments and non-routine settlements, if any. Net interest expense or income, and service costs are recognized in profit or loss.









34



n. Pengakuan Pendapatan dan Beban b. n. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diukur pada nilai wajar penerimaan atau piutang untuk jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal. Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal.

Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable for the services rendered in the ordinary course of business. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured.

Pendapatan Premi Premium Income

Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko.

Premium earned in relation to insurance contracts of short-tern, reinsurance are recognized as revenue over the period of the policy (contract) in proportion to the amount of protection to the amount of protection provided. In terms of the policy period differed significantly with the risk period (e.q., at the dose of the type of construction insurance coverage), all earned premiums are recognized as revenue over the period of risk.

Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Entitas Induk. Premi hak reasuradur diakui sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.

Premium from coinsurance is recognized as income based on the Parent Entity’s proportionate share in the premium. Premium due to reinsurance company is recognized as reinsurance premium during the period of reinsurance contract in proportion to the insurance coverage received.

Premi belum merupakan pendapatan dari kontrak asuransi jangka pendek ditentukan untuk masing-masing jenis pertanggungan dihitung berdasarkan premi neto sesuai dengan proporsi jumlah hari sampai dengan polis berakhir (proporsional harian).

Unearned premiums on short-term insurance contract determined for each kind of coverage are calculated based on net premium in proportion to the number of days until the policy expires (proportional daily).

Kenaikan atau penurunan premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara saldo premi yang belum merupakan pendapatan tahun berjalan dan tahun lalu.

The increase or decrease in unearned premiums represents the difference of the balances of unearned premiums between the current and the prior year.

Premi kontrak asuransi jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis.

Premiums on long-term insurance contract are recognized as revenue on due date of policyholders.

Entitas Induk mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dibukukan sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut.

The Parent Entity’s reinsured part of its total accepted risk to other insurance and reinsurance companies. The premium paid to the reinsurer or the insurer’s share in the premium on prospective reinsurance transaction is recognized as reinsurance premium (contra premium account) over the reinsurance contract period in proportion to the insurance coverage provided. A payment or obligation for retrospective reinsurance transaction is recognized as reinsurance receivable from the reinsurer in the amount equivalent to the payment made or recorded liability in relation to the reinsurance contract.









35



n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) c. n. Revenue and Expense Recognition (continued)

Pendapatan Premi (lanjutan) Premium Income (continued)

Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.

Unearned premiums portion of reinsurance is determined consistently with the approach used in determining the unearned premiums, based on terms and conditions of the reinsurance contract.

Pendapatan Sewa Rental Income

Pendapatan sewa yang timbul dari sewa operasi dicatat dengan metode garis lurus selama masa sewa dan diakui dalam pendapatan sesuai dengan sifat operasinya. Uang muka sewa disajikan dalam akun “Pendapatan Ditangguhkan”.

Rental revenue arising from operating leases is accounted on a straight-line basis over their lease terms and is included in revenue due to its operating nature. The rental received from customer in advance are presented in the account of “Deferred Income”.

Hasil Investasi Investment Income

Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal).

Dividend income from investments are recognized when the shareholder’s right to receive payment has been established (provided that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the amount of revenue can be measured reliably).

Pendapatan bunga dari aset keuangan diakui apabila kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir ke Grup dan jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal. Pendapatan bunga diakui atas dasar berlalunya waktu dengan mengacu pada pokok aset keuangan dan suku bunga efektif yang berlaku yang merupakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset pada pengakuan awal.

Interest income from a financial asset is recognized when it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the amount of income can be measured reliably. Interest income is accrued on a time basis, by reference to the principal outstanding and at the effective interest rate applicable, which is the rate that exactly disounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to that asset’s net carrying amount on initial recognition.

Beban Klaim Claim Expenses

Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim.

Claims expense consist of settled claims, claims in process including claims incurred but not yet reported and claim settlement expenses. Claims are recognized as expenses when incurred and liabilities arise due to claims.

Bagian klaim reasuransi diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.

Reinsurance claims received from reinsurance companies are recognized as a deduction from the claims expense in the same period as the recognition of claims expense. Subrogation right is recognized as deduction from claims expense when realized.









36



n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) b. n. Revenue and Expense Recognition (continued)

Beban Klaim (lanjutan) Claim Expenses (continued)

Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi konsolidasian pada periode terjadinya perubahan.

Claims in process included claims incurred but not yet reported, recognized as estimated of claims liabilities which are measured based on insurance technical calculations. The changes in estimated claims liabilities as a result of further review process and the difference between the estimated amount of the claim with the claims paid are recognized in the consolidated profit or loss when incurred.

Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait.

Estimated reinsurance recoverable for estimated claims liabilities are presented as part of the reinsurance assets and measured consistently with the method of measuring the estimated claims liabilities under the related reinsurance contracts.

Beban Komisi Commission Expenses

Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi.

Commissions due to insurance brokers, agents and other insurance companies in connection with the insurance coverage are recorded as commission expense when incurred.

Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurangan beban komisi dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan komisi - neto dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Commissions obtained from reinsurance transactions are recorded as deduction from commission expense and recognized when earned. If commission income is greater than the commission expense, the difference is presented as income in the consolidated income statement of profit or loss and other comprehensive income.

Beban Usaha Operating Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.

Expenses are recognized as incurred on the accrual basis.

o. Pajak Penghasilan b. o. Income Taxes

Efektif tanggal 1 Januari 2018, Grup menerapkan Amandemen PSAK 46 (2016), “Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum Direalisasi”, rincian amandemen tersebut sebagai berikut:

Effective January 1, 2018, the Group adopted Amendments to PSAK 46 (2016), “Income Taxes about Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses”, the details of the amendments are as follows:

Perubahan ini, antara lain, menjelaskan persyaratan untuk mengakui aset pajak tangguhan pada rugi yang tidak terealisasi. Amandemen ini menjelaskan perlakuan akuntansi untuk pajak tangguhan dimana sebuah aset diukur pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut di bawah basis pajak aset. Perubahan ini juga menjelaskan aspek-asek akuntansi tertentu untuk aset pajak tangguhan.

These amendments, among others, clarify the requirements for recognising deferred tax assets on unrealised losses.The amendments clarify the accounting for deferred tax where an asset is measured at fair value and that fair value is below the asset’s tax base. These amendments also clarify certain other aspects of accounting for deferred tax assets.









37



o. Pajak Penghasilan (lanjutan) c. o. Income Taxes (continued)

Penerapan dari amandemen PSAK 46 (2016) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of amendments PSAK 46 (2016) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income.

Pajak Kini Current Tax

Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan konsolidasian, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

Current tax expense is calculated using tax rates that have been enacted or substantively enacted at end of the reporting period, and is provided based on the estimated taxable income for the year. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.

Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dicatat sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Interest and penalties for the underpayment or overpayment of income tax, if any, are to be presented as part of “Income Tax Benefit (Expense)” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a tax assessment letter (“SKP”) are recognized as income or expense in the current year in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, unless further settlement is submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through an SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax losses carry-forward can be utilized.









38



o. Pajak Penghasilan (lanjutan) b. o. Income Taxes (continued)

Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara subtantif pada akhir periode laporan keuangan konsolidasian. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.

p. Provisi b. p. Provision

Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif), sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Ketika Grup mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan penggantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Where the Group expects some or all of a provision to be reimbursed, the reimbursement is recognized as a separate asset but only when the reimbursement is virtually certain. The expense relating to any provision is presented in the profit or loss net of any reimbursement.









39



p. Provisi (lanjutan) c. p. Provision (continued)

Provisi ditelaah kembali pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

q. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing b. q. Foreign Currency Transactions and Translations

Grup menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut.

The Group determined that its functional currency is Rupiah. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at such dates.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognized in the consolidated statement profit or loss for the year.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan ke mata uang Rupiah, mata uang penyajian Grup, pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, adalah sebagai berikut:

The exchange rates used for translation into Rupiah, the Group’s presentation currency, as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:

2018 2017

1 Euro 16.560 16.174 1 Euro 1 Franc Swiss 14.710 13.842 1 Swiss Franc 1 Dolar Amerika Serikat 14.481 13.548 1 United States Dollar

1 Dolar Singapura 10.603 10.134 1 Singapore Dollar 1 Yen Jepang 131 120 1 Japanese Yen

r. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi b. r. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup:

A related parties is a person or entity that is related to the Group:

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup;

(i) has control or joint control over the Group;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau

(ii) has significant influence over the Group; or,

(iii) personel manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup.

(iii) is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the Group.









40



r. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)

b. r. Transactions with Related Parties (continued)

b. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:

(i) entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

(i) the entity and the Group are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iii) both entities are joint ventures of the same third parties.

(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Grup.

(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the Group.

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).

(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personel manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(vii) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

(viii) entitas atau anggota dari kelompok di mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personel manajemen kunci kepada Grup atau kepada entitas induk dari Grup.

(viii) the entity or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the Group or to the parent of the Group.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes to the consolidated financial statements.









41



s. Rugi Neto Per Saham b. s. Basic Loss Per Share

Jumlah rugi neto per saham dasar dihitung dengan membagi rugi tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic loss per share are calculated by dividing net loss for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

t. Segmen Operasi b. t. Operating Segments

Segmen operasi adalah komponen yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha) atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Operation segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment) or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil investasi, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut.

Segment revenue, expenses, investment income, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.

Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

They are determined before intragroup balances and intragroup transactions are eliminated.

u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan b. u. Events After the Reporting Date

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Post year end events that provide additional information about the statements of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.

v. Penyesuaian Tahunan 2017 b. v. 2017 Annual Improvements

Grup menerapkan penyesuaian tahunan tahun 2017, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018 sebagai berikut:

The Group adopted the following 2017 annual improvements effective January 1, 2018:

- PSAK 15 (Penyesuaian 2017), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

- PSAK 15 (2017 Improvement), “Investment in associates and Joint Ventures”

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pada saat pengakuan awal entitas dapat memilih untuk mengukur investee-nya pada nilai wajar atas dasar investasi-per-investasi.

This improvement clarified that at initial recognition the entity may elect to measure its investee at fair value on the basis of investment-per-investment.









42



v. Penyesuaian Tahunan 2017 (lanjutan) b. v. 2017 Annual Improvements (continued)

- PSAK 67 (Penyesuaian 2017), "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”

- PSAK 67 (2017 Improvement), “Disclosure of Interest in Other Entities”

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa persyaratan pengungkapan dalam PSAK 67, selain daripada yang dideskripsikan dalam paragraf PP10–PP16, juga diterapkan pada setiap kepentingan dalam entitas yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK 58, “Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

This improvement clarified that the disclosure requirements in PSAK 67, other than those in paragraphs B10-B16, also applied to every interest in an entity that is classified in accordance with PSAK 58, “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation”.

Penerapan dari penyesuaian tahunan tahun 2017 tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of the 2017 annual improvements has no significant impact on the consolidated financial statements.

w. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali b. w. Business Combination of Entity Under Common Control

Kombinasi bisnis antara entitas sepengendali diperlakukan sesuai dengan PSAK 38. Berdasarkan PSAK 38, transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada di dalam suatu Grup yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individu dalam Grup tersebut.

Business combination involving entities under common control is accounted in accordance with PSAK 38. Under PSAK 38, business combination of entities under common control transactions, such as transfers of business conducted within the framework of the reorganization of the entities that are in the same group, is not a change of ownership in terms of economic substance, so that the transaction does not result in a gain or loss for the Group as a whole or for individual entities within the Group.

Karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak menyebabkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Since the business combination transaction of entities under common control does not result to change of ownership in terms of the economic substance of the business which are exchanged, the transaction is recognized in the carrying amount based on the pooling of interest method.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian. Jumlah tercatat dari unsur-unsur laporan keuangan tersebut merupakan jumlah tercatat dari entitas yang bergabung dalam kombinasi bisnis antitas sepengendali. Selisih antara imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor.

In applying pooling of interest method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison purposes are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the entity is under common control. The carrying values of the elements of those statements are the carrying amount of the joining entity in a business combination under common control. The difference between the consideration transferred and the carrying amount of any business combination under common control transactions in equity are presented under additional paid-in capital.









43

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material atas nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts herein and the related disclosures, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.

Pertimbangan Judgments

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian:

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgments, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Instrumen Keuangan Classification of Financial Instruments

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 71 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntasi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain asset and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 71. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Grup, mata uang fungsional adalah Rupiah.

The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Based on the Group’s management assessment, the Group’s functional currency is in Rupiah.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year, are described below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments however, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.









44

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES, AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of Financial Instruments

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 34.

The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss. The fair value of financial assets and liabilities are set out in Note 34.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Aset Keuangan yang

Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Allowance for Impairment Losses on Financial Assets at Amortized Cost

Pendekatan umum digunakan oleh Grup untuk kas di

tangan dan di bank yang termasuk dalam ruang

lingkup penerapan untuk penurunan berdasarkan

PSAK 71. Karena sifat jangka pendek dan peringkat

kredit yang tinggi dari bank-bank yang terlibat, Grup

menetapkan bahwa kerugian kredit yang diharapkan

rendah dan oleh karena itu tidak diakui.

The general approach is used by the Group for its cash on hand and in banks that fall within the scope of application for impairment under PSAK 71. Due to the short-term nature and high credit rating of the banks involved, the Group determined that the expected credit losses are low and are therefore not recognized.

Untuk piutang premi, Grup mengakui kerugian kredit

yang diharapkan berdasarkan kerugian historis yang

diamati historis per sumber pendapatan dan profil

pelanggan. Grup mengidentifikasi bahwa kerugian

kredit yang diharapkan dari premi yang dibatalkan

adalah rendah karena piutang sepenuhnya diambil

dari transaksi tersebut dengan periode pengumpulan

rata-rata dalam 3 (tiga) tahun terakhir (setiap

semesteran), sementara kerugian 3,40% diharapkan

dari semua tagihan premi pada pengakuan awal,

disesuaikan dengan evaluasi khusus dari profil

debitur. Nilai tercatat piutang usaha diungkapkan pada

Catatan 9.

For premiums receivables, the Group recognizes the expected credit loss based on historical observed default losses per revenue sources and customer’s profile. The Group identified that expected credit losses from canceled premium transactions are low as receivables are fully collected from those transactions with average collection period of within last 3 (three) years (every semester), while a 3.40% loss is expected from all demurrage receivables at initial recognition, adjusted by specific evaluation of the debtor’s profile. The carrying amounts of trade receivables are disclosed in Note 9.

Revaluasi Aset Tetap dan Properti Investasi Revaluation of Fixed Assets and Investment Properties

Grup mencatat properti investasi pada nilai wajar,

dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam

laporan laba rugi. Selain itu, pengukuran aset tetap

berupa tanah dan kendaraan pada nilai revaluasi

dengan perubahan nilai wajar diakui dalam

penghasilan komprehensif lainnya. Grup

menggunakan spesialis penilai independen untuk

menentukan nilai wajar pada tanggal 31 Desember

2018 dan 2017 untuk properti investasi dan aset

tetap. Untuk nilai wajar untuk semua properti investasi

ditentukan menggunakan pendekatan perbandingan

nilai jual. Apabila tidak tersedia harga terkini dalam

pasar aktif, penilaian dibuat dengan

mempertimbangkan teknik penilaian lainnya.

The Group carries its investment properties at fair value, with changes in fair value being recognized in profit or loss. In addition, it measures of fixed assets such as land and vehicles at revalued amounts with changes in fair value being recognized in other comprehensive income. The Group engaged independent valuation specialists to determine fair value of property investment and fixed assets as of December 31, 2018 and 2017. For the fair value for all investment properties was determined using sales comparison approach. In the absence of current prices in an active market, the valuations are prepared by considering other valuation techniques.









45




Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Estimated Useful Lives of Fixed Assets

Masa manfaat dari aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah kembali secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset.

The useful lives of the item of the Group’s fixed assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset.

Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan/amortisasi, dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of fixed assets would increase the recorded depreciation/ amortization, and decrease the carrying values of these assets.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 12.

There is no change in the estimated useful lives of fixed assets during the year. Further details are disclosed in Note 12.

Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Impairment of Non-financial Assets

Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.

An impairment exists when the carrying value of an asset or Cash Generating Unit (CGU) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing of the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model.

Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

The cash flows are derived from the budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the cash generating unit being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.









46




Imbalan Kerja Karyawan Employee Benefits

Penentuan utang dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup diakui segera pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam periode terjadinya.

The determination of the obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period which they occur.

Sementara manajemen berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2m. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo liabilitas imbalan kerja karyawan Entitas Induk masing-masing sebesar Rp 3.017.394.067 dan Rp 2.719.484.535 (Catatan 23).

While the management believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Parent Entity’s actual experiences or significant changes in the Group assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Notes 2m. As of December 31, 2018 and 2017, employee benefits liabilities of the Parent Entity amounted to Rp 3,017,394,067 and Rp 2,719,484,535, respectively (Note 23).

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atau pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgement is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diharuskan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Entitas Induk memiliki rugi fiskal kumulatif masing-masing sebesar Rp 45.916.620.284 dan Rp 43.259.844.167 (Catatan 22d).

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2018 and 2017, the Group has accumulated fiscal loss amounting to Rp 45,916,620,284 and Rp 43,259,844,167, respectively (Note 22d).









47




Penurunan Nilai Piutang Premi dan Piutang Reasuransi

Impairment of Premium Receivables and Due from Reinsurance

Pada tiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian Entitas Induk menilai apakah terdapat bukti objektif piutang premi dan piutang reasuransi mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai, Entitas Induk mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar utang atau kesulitan signifikan dari debitur dan kegagalan maupun penundaan pembayaran signifikan.

The Parent Entity assesses at each consolidated statement of financial position date whether there is objective evidence that the premium receivables and due from reinsurance is impaired. To determine whether there is objective evidence of impairment, the Parent Entity considers factors such as the possibility of insolvency or significant difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.

Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai, jumlah dan waktu dari arus kas masa depan diestimasi berdasarkan atas pengalaman kerugian historis atas aset dengan karakterisitik risiko kredit yang serupa. Nilai tercatat piutang premi dan piutang reasuransi Entitas Induk pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 9 dan 10 atas laporan keuangan konsolidasian.

Where there is objective evidence of impairment, the amount and timing of future cash flows are estimated based on historical loss experience for assets with similar credit risk characteristics. The carrying amount of the Parent Entity’s premium receivables and due from reinsurance at the consolidated statement of financial position date is disclosed in Notes 9 and 10 to the consolidated financial statements.

Estimasi Klaim Estimated Claim

Entitas Induk wajib membentuk cadangan untuk pembayaran klaim yang timbul. Cadangan ini merupakan biaya yang diharapkan untuk menyelesaikan klaim yang telah terjadi, tetapi masih dalam proses pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Parent Entity is required to establish reserves for payment of claim that arise. These reserves represent the expected ultimate cost to settle claims occurring prior to, but still outstanding as of the consolidated statement of financial position date.

Entitas Induk menetapkan cadangan berdasarkan jenis produk, jenis dan periode penjaminan dan tahun kejadian. Ada dua kategori cadangan: cadangan untuk klaim yang sudah dilaporkan dan cadangan untuk klaim yang “sudah terjadi tetapi belum dilaporkan” (IBNR).

The Parent Entity establishes its reserves by product line, type and extent of coverage and year of occurrence. There are two categories of reserve: reserves for reported losses and reserves for “Incurred But Not Reported” (IBNR) losses.

Cadangan Entitas Induk untuk klaim yang sudah dilaporkan adalah berdasarkan pada estimasi pembayaran di masa mendatang untuk menyelesaikan klaim yang sudah dilaporkan dan klaim.

The Parent Entity’s reserves for reported losses are based on estimates of future payments to settle reported claims.

Entitas Induk membuat estimasi tersebut berdasarkan pada fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.

The Parent Entity bases such estimates on the facts available at the time the reserves are established.

Entitas Induk membentuk cadangan IBNR dengan menggunakan data historis IBNR yang diproyeksikan terhadap premi bruto tahun berjalan, untuk mengakui perkiraan biaya dari klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan.

The Parent Entity’s establishes IBNR reserves using historical data of IBNR that projected to current year gross premium, to recognize the estimated cost of losses for claim which have already occurred but not yet reported.

Nilai tercatat estimasi klaim Entitas Induk pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 16 atas laporan keuangan konsolidasian.

The carrying amount of the Parent Entity’s estimated claim at the consolidated statement of financial position date is disclosed in Note 16 to the consolidated financial statements.









48




Pengujian Kecukupan Liabilitas Liability Adequacy Test

Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah aset dan liabilitas asuransi yang dicatat telah dilakukan pengujian kecukupan liabilitas dan Manajemen meyakini bahwa nilai tersebut adalah memadai.

As of the reporting date, all insurance assets and liabilities have been estimated and the management believes that the amounts recorded are adequate.

4. AKUISISI ENTITAS ANAK 4. ACQUISITION OF SUBSIDIARY

Rincian kepentingan pada Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Details of in interests in Subsidiary are as follows:

PT Batavia Prosperindo Properti PT Batavia Prosperindo Properti

Berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 20 Oktober 2017, oleh Yoke Reinata, SH., Mkn., Notaris di Tangerang, para pemegang saham PT Batavia Prosperindo Properti (BPP), “Entitas Anak”, menyetujui pengalihan seluruh saham PT Batavia Prosperindo Properti yang dimiliki PT Batavia Prima Investama kepada Entitas Induk, sebanyak 129.999 lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 50.000. Entitas Induk membeli saham dengan harga beli Rp 6.500.000.000.

Based on Notarial Deed No. 9 dated October 20, 2017 by Yoke Reinata, SH., Mkn., Notary in Tangerang, the shareholder of PT Batavia Prosperindo Properti’s (BPP), “Subsidiary”, agreed to the transfer of PT Batavia Prosperindo Properti share owned by PT Batavia Prima Investama to the Parent Entity, as much as 129,999 shares, each share with a nominal price of Rp 50,000. The Parent Entity acquired the shares for a purchase price of Rp 6,500,000,000.

Selisih antara harga beli saham dan nilai buku sebesar Rp 258.678.436 merupakan selisih transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, dan dicatat sebagai bagian dari “Tambahan modal disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian (Catatan 25). Penyertaan tersebut setara dengan 99,99% kepemilikan di BPP.

The difference between purchase price and book value amounting to Rp 258,678,436 represents the difference from business combination transaction between entities under common control, and is recorded as part of “Additional paid in capital” in consolidated statement of changes in equity (Note 25). Those investments are equal to 99,99% of ownership in BPP.

Manajemen berkeyakinan bahwa akuisisi BPP telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh OJK.

Management believes that the acquisition of BPP has been conducted in accordance with OJK Regulations.

Tabel di bawah ini merangkum harga perolehan BPP dan nilai wajar aset terindikasi neto pada tanggal akuisisi:

The table below summarizes the acquisition cost of BPP and the fair value of the net indicated asset at the acquisition date:

Aset lancar 205.147.096 Current assets Aset tidak lancar 6.673.000.000 Non-current assets

Liabilitas (119.416.670 ) Liabilities

Nilai aset bersih yang diambil alih 6.758.730.426 Net asset value acquired Kepentingan Nonpengendali (51.990 ) Non-Controlling Interest

Nilai wajar teridentifikasi neto yang diperoleh 6.758.678.436 Identifiable net fair value acquired Harga perolehan (Catatan 1c) 6.500.000.000 Acquisition cost (Note 1c)

Selisih transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali 258.678.436

Difference from business combination transaction between entities under common control









49

5. KAS DAN BANK 5. CASH AND BANKS

Terdiri atas: This account consists of:



Kas - 105.270.958 Cash on hand

Kas di Bank Cash in Banks Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 7.078.713.188 1.665.344.219 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 39.009.846 5.967.232 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 33.495.273 33.923.793 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk 1.068.405 1.426.854 PT Bank Victoria International Tbk

Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Central Asia Tbk 5.090.819.154 2.592.202.516 PT Bank Central Asia Tbk

Total Kas dan Bank 12.243.105.866 4.404.135.572 Total Cash and Banks

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak terdapat kas dan bank yang dibatasi penggunaannya dan ditempatkan kepada pihak berelasi.

As of December 31, 2018 and 2017, there is no restricted cash and banks balance and placed with related parties.

Jumlah tercatat kas dan bank yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang mendekati nilai wajarnya.

The carrying amounts of cash on hand and in banks classified as loans and receivables approximate their fair values.

6. DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

6. RESTRICTED TIME DEPOSIT

Akun ini merupakan deposito pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 500.000.000 pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 yang digunakan sebagai jaminan atas bank garansi untuk program asuransi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Deposito ini memiliki jangka waktu 1 bulan dan tingkat bunga sebesar 3,50% sampai dengan 4,25% per tahun.

This account represent the deposit at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp 500,000,000 as of December 31, 2018 and 2017, were pledged as collateral for guarantee of Indonesia Migrant Worker insurance programme with Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia. The time deposit have 1 month maturity and interest rate at 3.50% to 4.25% per annum.

Deposito berjangka yang ditentukan penggunaannya adalah dalam mata uang Rupiah Indonesia.

Restricted time deposits are denominated in Indonesian Rupiah.

7. DEPOSITO BERJANGKA 7. TIME DEPOSITS

Rincian deposito berjangka kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Details of time deposits with third parties are as follows:



Rupiah Rupiah PT Bank Victoria International Tbk 5.500.000.000 15.000.000.000 PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk - 2.000.000.000 PT Bank Capital Indonesia Tbk

Total 5.500.000.000 17.000.000.000 Total









50

7. DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) 7. TIME DEPOSITS (continued)

Deposito berjangka merupakan penempatan dana untuk jangka waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan, dengan bunga tahunan berkisar sebagai berikut:

Time deposits represents short term time deposits with maturities of 1 (one) to 3 (three) months, with annual interest rates ranging as follows:

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Rupiah Indonesia 6,50% - 7,75% 7,00% - 8,50% Indonesian Rupiah

Nilai tercatat deposito berjangka tidak melebihi nilai wajarnya.

The carrying amounts of time deposits approximate their fair values.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak terdapat deposito berjangka yang ditempatkan kepada pihak berelasi.

As of December 31, 2018 and 2017, there are no time deposits balance placed with related parties.

8. PORTOFOLIO EFEK 8. MARKETABLE SECURITIES

a. Pada biaya perolehan diamortisasi a. At amortised cost

Rincian portofolio efek yang diatur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:

Details of marketable securities at amortised cost are as follows:

31 Desember 2018/December 31, 2018

Jatuh Tempo/ Maturity

Date Peringkat/

Rating

Suku Bunga/ Interest

Rate

Pada Biaya Perolehan

Diamortisasi/ At Amortized

Cost

Pihak Ketiga Third Parties Obligasi Korporasi Corporate Bonds Rupiah Rupiah Obligasi Subordinasi Bank Victoria III

Tahun 2013 27-06-2020 idBBB+

10,50%

15.000.000.000

Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2017

17-03- 2024 idA+

10,25%

5.183.350.842


Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri B

12-12 -2019 idAAA

10,30%

5.053.720.758


Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012

20-12-2019 idAA-

9,40%

2.474.445.175


Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010

23-12-2020 AA

10,85%

2.010.136.806


Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Pertamina (Persero) -

USY7138AAD29 03-05-2042 BBB 6,00% 6.801.538.644

PT Pertamina (Persero) - USY7138AAD29

Obligasi Pemerintah Government Bonds Rupiah Rupiah Obligasi Negara Republik Indonesia

Seri FR0072 15-05-2036 - 8,25% 43.506.763.413

Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0072


15-05-2038 - 7,50% 20.520.984.527



15-08-2032 - 7,50% 10.333.908.598










51

8. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) 8. MARKETABLE SECURITIES (continued)

a. Pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) a. At amortised cost (continued)



Date Peringkat/

Rating


Rate



Cost

Obligasi Pemerintah Government Bonds Dolar Amerika Serikat United States Dollar Pemerintah Indonesia, 2025 -

USY 20721BG36 15-01-2025 - 4,13% 6.458.459.984

Pemerintah Indonesia, 2025 - USY 20721BG36

Pihak Berelasi Related Party Obligasi Korporasi Corporate Bonds Rupiah Rupiah Obligasi Berkelanjutan II Batavia

Prosperindo Finance Tahap I Tahun 2018

25-06-2021 idBBB

11,00%

10.000.000.000

Obligasi Berkelanjutan II Batavia Prosperindo Finance Tahap I

Tahun 2018

Total

127.343.308.747 Total

31 Desember 2017/December 31, 2017 (Disajikan Kembali, Catatan 41)/

(As Restated, Note 41)


Date Peringkat/

Rating


Rate



Cost

Pihak Ketiga Third Parties Obligasi Korporasi Corporate Bonds Rupiah Rupiah Obligasi Subordinasi Bank Victoria III

Tahun 2013 27-06-2020 idBBB+

10,50%

15.000.000.000

Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2016 Seri B

02-03-2019 idAAA

9,50%

10.086.115.861

Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2016

Seri B Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II

Bank Panin Tahap II Tahun 2017 17-03-2024 idA+

10,25%

5.219.029.693



12-12-2019 idAAA

10,30%

5.108.018.700



20-12-2019 idAA-

9,40%

2.449.151.570



23-12-2020 AA

10,85%

2.015.224.459


Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Pertamina (Persero) -

USY7138AAD29 03-05-2042 BB+ 6,00% 6.346.348.067

PT Pertamina (Persero) - USY7138AAD29

Obligasi Pemerintah Government Bonds Rupiah Rupiah Obligasi Negara Republik Indonesia

Seri FR0072 15-05-2036 - 8,25% 43.717.225.158



15-05-2038 - 7,50% 20.548.192.260



15-08-2032 - 7,50% 10.358.774.245


Dolar Amerika Serikat United States Dollar Pemerintah Indonesia, 2025 -

USY 20721BG36 15-01-2025 - 4,13% 6.033.474.131

Pemerintah Indonesia, 2025 - USY 20721BG36

Total

126.881.554.144 Total









52


a. Pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) a. At amortised cost (continued)

Mutasi portofolio efek atas obligasi yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:

Movements in marketable securities of bonds at amortised cost are as follows:

31 Desember 2018/

December 31, 2018


Catatan 41)/(As Restated, Note 41)

Saldo awal 126.881.554.144 101.521.103.238 Beginning balance Pembelian 10.000.000.000 79.915.000.000 Purchase

Selisih kurs 1.174.595.383 106.543.004 Foreign exchange Penjualan (10.250.000.000 ) (54.380.000.000 ) Sales Amortisasi diskonto obligasi (304.952.392 ) (188.980.486 ) Amortization of discounted bonds Keuntungan diskonto obligasi (157.888.388 ) (92.111.612 ) Gain on discounted of bonds

Saldo akhir 127.343.308.747 126.881.554.144 Ending balance

Obligasi disimpan oleh PT Batavia Prosperindo Sekuritas, pihak berelasi dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Bonds are in custody of PT Batavia Prosperindo Sekuritas, a related parties and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Obligasi Negara Seri FR0072 dan FR0075 masing-masing sebesar Rp 10.000.000.000 dijadikan dana jaminan sesuai dengan peraturan pemerintah untuk melindungi kepentingan para pemegang polis, yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2036 dan 15 Mei 2038, dengan tingkat kupon sebesar 8,25% dan 7,50% per tahun.

As of December 31, 2018 and 2017, Government Bonds FR0072 and FR0075 series each amounting to Rp 10,000,000,000, are pledged as guarantee fund in compliance with existing government regulations to protect the interests of all policyholders, with maturity date on May 15, 2036 and May 15, 2038, with coupon rate at 8.25% and 7.50% per annum, respectively.

b. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain

b. Fair value through other comprehensive income

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 rincian portofolio efek berdasarkan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2018 and 2017 details of marketable securities fair value through other comprehensive income to third parties are as follows:




Efek ekuitas Equity securities

Konsorsium Asuransi Risiko Khusus

1.500.000.000

1.500.000.000

Konsorsium Asuransi Risiko Khusus

PT Reasuransi MAIPARK Indonesia

37.100.000

37.100.000

PT Reasuransi MAIPARK Indonesia

Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia

1.000.000

1.000.000

Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia

Total

1.538.100.000

1.538.100.000

Total









53


b. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (lanjutan)

b. Fair value through other comprehensive income (continued)

Penyertaan pada Konsorsium Asuransi Risiko Khusus merupakan penyertaan keanggotaan yang memiliki jangka waktu satu tahun dan akan diperpanjang secara otomatis.

Investment in the Konsorsium Asuransi Risiko Khusus is a membership investment which has a period of one year and will be renewed automatically.

Penyertaan saham pada PT Reasuransi MAIPARK Indonesia merupakan penyertaan sebanyak 371 lembar dengan nilai nominal Rp 100.000 per lembar.

Investment in shares of PT Reasuransi MAIPARK Indonesia amounted to 371 shares with nominal value Rp 100,000 each share.

c. Nilai wajar melalui laba rugi c. Fair value through profit or loss

Rincian portofolio efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah sebagai berikut:

Details of marketable securities at fair value through profit or loss are as follows:



Pihak Ketiga Third Party

Efek ekuitas Equity securities

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

1.708.501 1.340.001

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

Pihak Berelasi (Catatan 33b) Related Party (Note 33b)

Reksadana Mutual funds Batavia Dana Kas Maxima 105.443.287 180.312.844 Batavia Dana Kas Maxima

Total 107.151.788 181.652.845 Total

Mutasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui adalah sebagai berikut:

Movement of financial assets at fair value through profit or loss are as follows:



Saldo awal 181.652.845 1.423.751 Beginning balance

Pembelian 10.000.000.000 200.000.000 Purchase Keuntungan atas penjualan

portofolio efek

55.960.121 5.317.844 Gain on trading of marketable

securities Keuntungan belum terealisasi

atas penyesuaian nilai wajar

5.206.032 (83.750 )

Unrealized gain on changes in fair value

Penjualan (10.135.667.210 ) (25.005.000 ) Sales

Saldo akhir 107.151.788 181.652.845 Ending balance

Reksadana dikelola oleh PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, pihak berelasi. Nilai wajar reksadana ditentukan berdasarkan aset bersih unit penyertaan di akhir periode pelaporan. Efek saham disimpan oleh PT Batavia Prosperindo Sekuritas, pihak berelasi.

Mutual funds are managed by PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, a related party. The fair value of mutual funds is determined based on net assets of such investment units as at the end of the reporting period. Equity securities are in custody of PT Batavia Prosperindo Sekuritas, a related party.









54

9. PIUTANG PREMI - NETO 9. PREMIUMS RECEIVABLES - NET

Akun ini merupakan tagihan premi kepada pemegang polis, broker (pialang), koasuradur dan agen asuransi dengan rincian sebagai berikut:

This account represents outstanding premiums receivable from policyholders, brokers, and agents, coinsurer with details as follows:

a. Berdasarkan nasabah a. By customer

31 Desember 2018/

December 31, 2018


Catatan 41)/(As

Restated, Note 41)

Pihak Ketiga Third Parties PT Istech Resources Asia 8.796.339.901 - PT Istech Resources Asia

PT Bahtera Nusantara Indonesia

4.402.793.103 760.639.589

PT Bahtera Nusantara Indonesia

PT Ceria Utama Abadi 3.947.791.096 9.214.210.909 PT Ceria Utama Abadi PT Sinar Tambang

Arthalestari

3.547.475.445 2.373.269.139

PT Sinar Tambang Arthalestari

PT Bengkalis Kuda Laut 2.042.228.515 - PT Bengkalis Kuda Laut PT Indo Bharat Rayon 2.040.101.816 1.984.684.861 PT Indo Bharat Rayon PT Indo Liberty Textiles 1.480.800.994 1.572.077.676 PT Indo Liberty Textiles

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (d/h PT Newmont Nusa Tenggara)

1.343.511.412 1.256.949.570

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (d/h PT Newmont

Nusa Tenggara) PT Tunggal Idaman Abdi 975.050.045 - PT Tunggal Idaman Abdi

PT Sinar Indahjaya Kencana 686.675.300 - PT Sinar Indahjaya Kencana PT Wahana Lentera Raya 617.350.806 - PT Wahana Lentera Raya PT Bahari Eka Nusantara 517.664.606 549.365.767 PT Bahari Eka Nusantara PT Sierad Produce Tbk 396.711.675 579.706.864 PT Sierad Produce Tbk

PT Radiant Utama Interinsco Tbk

318.821.223 1.861.135.191

PT Radiant Utama Interinsco Tbk

PT Nusa Tambang Pratama 288.925.636 537.826.472 PT Nusa Tambang Pratama PT Kaltim Prima Coal 5.459.627 1.178.887.078 PT Kaltim Prima Coal PT Minamas Plantation 5.401.885 3.367.110.395 PT Minamas Plantation

PT Tunggal 2.465.268 1.022.813.527 PT Tunggal Somnath Guharoy - 689.446.882 Somnath Guharoy Lain-lain (masing-masing di

bawah 500 juta)

28.832.357.235 19.107.355.463 Others (each below

Rp 500 million)

Total Pihak Ketiga 60.247.925.588 46.055.479.383 Total Third Parties Pihak Berelasi (Catatan 33c) 676.527.379 582.644.821 Related Parties (Note 33c)

Total 60.924.452.967 46.638.124.204 Total Cadangan kerugian penurunan

nilai

(2.055.393.392 ) (1.896.436.342 ) Allowance for impairment

losses

Piutang premi - neto 58.869.059.575 44.741.687.862 Premiums receivables - net









55

9. PIUTANG PREMI - NETO (lanjutan) 9. PREMIUMS RECEIVABLES - NET (continued)

b. Berdasarkan umur b. By age category


31 Desember 2017/


Catatan 41)/ (As Restated, Note 41)

Belum jatuh tempo 27.004.934.724 20.663.242.810 Not yet due Telah jatuh tempo: Overdue:

1 - 30 hari 27.866.612.780 23.287.237.834 1 - 30 days 31 - 60 hari 2.884.098.478 2.101.946.987 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 3.168.806.985 585.696.573 More than 60 days

Total 60.924.452.967 46.638.124.204 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai

(2.055.393.392 ) (1.896.436.342 )

Allowance for impairment losses

Neto 58.869.059.575 44.741.687.862 Net

c. Berdasarkan mata uang c. By currency


31 Desember 2017/



Rupiah Indonesia 40.854.824.064 31.776.181.324 Indonesian Rupiah Dolar Amerika Serikat 19.915.183.213 14.861.609.609 United States Dollar Euro 153.421.445 88.472 Euro

Yen Jepang 960.627 244.799 Japanese Yen Dolar Singapura 63.618 - Singapore Dollar

Total 60.924.452.967 46.638.124.204 Total


(2.055.393.392 ) (1.896.436.342 ) Allowance for impairment

losses

Neto 58.869.059.575 44.741.687.862 Net

d. Berdasarkan jenis asuransi d. By type of insurance

31 Desember 2018/

December 31, 2018


Catatan 41)/(As

Restated, Note 41)

Kesehatan 23.342.232.114 21.797.750.381 Health Kebakaran 20.751.475.967 17.339.565.508 Fire

Kendaraan bermotor 10.723.117.019 5.133.128.302 Motor vehicles Rangka kapal 4.402.793.103 780.684.589 Marine hull Pengangkutan 704.779.203 771.871.936 Cargo Kecelakaan 180.165.383 151.465.522 Accident

Lain-lain 819.890.178 663.657.966 Others

Total 60.924.452.967 46.638.124.204 Total Cadangan kerugian penurunan

nilai

(2.055.393.392 ) (1.896.436.342 )


Neto

58.869.059.575 44.741.687.862 Net









56


Mutasi penyisihan atas penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for impairment loss are as follows:


31 Desember 2017/



Saldo awal 1.896.436.342 - Beginning balance Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai (Catatan 32) 158.957.050 1.896.436.342 losses (Note 32)

Total 2.055.393.392 1.896.436.342 Total

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada 31 Desember 2018 dan 2017, Grup berkeyakinan bahwa cadangan atas kerugian penurunan nilai cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang premi di kemudian hari.

Based on the review of the status of the trade receivable as at December 31 2018 and 2017, the Group believes that the allowance for impairment loss is sufficient to cover any possible losses from uncollectible premium receivables in the future.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, piutang premi diperkenankan masing-masing sebesar Rp 57.755.645.982 dan Rp 46.052.427.631.

As of December 31, 2018 and 2017, the admitted premium receivables amounted to Rp 57,755,645,982, and Rp 46,052,427,631, respectively.

Di dalam piutang premi tersebut terdapat tagihan premi kepada entitas asuransi lain atas penutupan polis bersama dengan rincian sebagai berikut:

Included under premium receivables are outstanding premiums to other insurance entities on coinsurance arrangement, with details as follows:

a. Berdasarkan koasuradur a. By coinsurer

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

PT Talisman Insurance Brokers 7.530.726.464 8.158.741.205 PT Talisman Insurance Brokers

PT IBS Insurance Broking Service

4.105.663.433 1.286.454.277

PT IBS Insurance Broking Service

PT Indosurance Broker Utama 3.922.549.852 2.716.856.773 PT Indosurance Broker Utama PT Duta Semesta Raya

Insurance Broker

2.189.821.680 1.473.965.750

PT Duta Semesta Raya Insurance Broker

PT Mitra Iswara & Rorimpandey 1.748.252.740 545.863.288 PT Mitra Iswara & Rorimpandey PT Brilliant Insurance Brokers 851.115.353 363.958.063 PT Brilliant Insurance Brokers PT Adi Antara Asia 597.356.081 574.506.407 PT Adi Antara Asia

PT Fresnel Perdana Mandiri 384.987.419 499.538.427 PT Fresnel Perdana Mandiri PT Shinta Inserve Insurance

Broker

273.379.022 - PT Shinta Inserve Insurance

Broker PT Marsh Reinsurance Broker

Indonesia

- 279.428.047 PT Marsh Reinsurance Broker

Indonesia

Lain-lain (masing-masing di bawah 200 juta)

1.008.764.517 1.241.991.921

Others (each below Rp 200 million)

Piutang koasuransi 22.612.616.561 17.141.304.158 Due from reinsurance

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 piutang koasuransi diperkenankan masing-masing sebesar Rp 20.977.772.075 dan Rp 16.878.067.183.

As of December 31, 2018 and 2017 the admitted due from coinsurance amounted to Rp 20,977,772,075, and Rp 16,878,067,183, respectively.









57


b. Berdasarkan jenis asuransi b. By type of insurance



Kebakaran 22.047.688.893 16.649.478.142 Fire Pengangkutan 84.404.240 239.193.553 Cargo Kecelakaan 152.051 - Accident

Lain-lain 480.371.377 252.632.463 Others

Total 22.612.616.561 17.141.304.158 Total

10. PIUTANG REASURANSI 10. DUE FROM REINSURANCE

Piutang reasuransi merupakan tagihan klaim kepada pihak ketiga yang menjadi bagian reasuradur dengan rincian sebagai berikut:

Due from reinsurance represents reinsurance portion of receivables from third parties, with details as follows:

a. Berdasarkan reasuradur a. By reinsurer



FL Reinsurance Brokers & Consultant

1.100.199.333 -

FL Reinsurance Brokers & Consultant

PT Tugu Reasuransi Indonesia 517.713.508 520.321 PT Tugu Reasuransi Indonesia PT IBS Reinsurance Brokers 251.582.111 343.263.268 PT IBS Reinsurance Brokers PT Dekai Indonesia 346.327.389 308.894.400 PT Dekai Indonesia PT Hanofer Indonesia 189.147.708 187.832.154 PT Hanofer Indonesia

PT Artha Dana Mandiri Reinsurance Broker

138.789.448 -

PT Artha Dana Mandiri Reinsurance Broker

PT Trinity Reinsurance brokers 104.187.258 - PT Trinity Reinsurance brokers PT Reasuransi Indonesia

Utama (Persero)

- 721.374.292

PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)

PT Mitra Utama Reasuransi - 179.301.136 PT Mitra Utama Reasuransi PT Marsh Reinsurance Broker

Indonesia

- 153.661.382 PT Marsh Reinsurance Broker

Indonesia

Lain-lain (masing-masing dibawah 100 Juta)

81.518.053 17.485.437


Total 2.729.464.808 1.912.332.390 Total


31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Belum jatuh tempo 1.117.605.492 808.678.879 Not yet due Telah jatuh tempo: Overdue:

1 - 30 hari 179.591.477 564.347.407 1 - 30 days 31 - 60 hari 86.856.007 23.247.455 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 1.345.411.832 516.058.649 More than 60 days

Total 2.729.464.808 1.912.332.390 Total









58

10. PIUTANG REASURANSI (lanjutan) 10. DUE FROM REINSURANCE (continued)




Dolar Amerika Serikat 1.876.900.801 415.556.043 United States Dollar Rupiah Indonesia 852.564.007 1.496.776.347 Indonesian Rupiah

Total 2.729.464.808 1.912.332.390 Total




Kebakaran 2.727.271.126 1.189.657.296 Fire Pengangkutan 1.315.554 - Cargo Kesehatan - 721.374.292 Health

Kendaraan bermotor - 1.300.802 Motor vehicles Lain-lain 878.128 - Others

Total 2.729.464.808 1.912.332.390 Total

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Grup tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat sepenuhnya tertagih.

As of December 31, 2018 and 2017, no allowance for impairment losses has been provided as the Group’s management believes that all of the receivables are fully collectible.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, piutang reasuransi diperkenankan masing-masing sebesar Rp 1.384.046.460 dan Rp 1.396.273.741.

As of December 31, 2018 and 2017, the admitted due from reinsurance amounted to Rp 1,384,046,460, and Rp 1,396,273,741, respectively.

11. PIUTANG LAIN-LAIN 11. OTHER RECEIVABLES




Pihak Ketiga Third Parties Bunga obligasi 1.080.246.636 1.418.810.093 Interest from bonds Kelebihan klaim 838.814.581 847.751.384 Excess claim Karyawan 293.619.789 407.983.619 Employees

Bunga deposito 3.569.863 13.860.274 Interest from deposits Lain-lain 38.625.739 39.271.054 Others

Total Pihak Ketiga 2.254.876.608 2.727.676.424 Total Related Parties Pihak Berelasi (Catatan 33d) - 180.000.000 Related Party (Note 33d)

Total 2.254.876.608 2.907.676.424 Total

Pinjaman karyawan tidak dikenakan bunga. Employee receivables bears no interest.

Grup tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat sepenuhnya tertagih.

No allowance for impairment losses has been provided as the Group’s management believes that all of the receivables are fully collectible.


PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2018 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS



59

12. ASET TETAP - NETO 12. FIXED ASSETS - NET

Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: Details and mutation of fixed assets are as follows:


Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Revaluasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending Balance

Biaya perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership

Tanah 5.897.000.000 456.890.000 - 1.121.110.000 - 7.475.000.000 Land Bangunan 1.372.500.000 2.417.110.000 - - - 3.789.610.000 Building Kendaraan 1.746.100.000 75.000.000 407.600.000 41.900.000 - 1.455.400.000 Vehicles Komputer 2.990.632.005 45.784.202 1.774.405.005 - - 1.262.011.202 Computers Peralatan kantor 2.662.527.001 108.431.928 793.793.806 - 2.067.667.987 4.044.833.110 Office equipments Perangkat lunak komputer 2.477.396.162 57.280.000 - - - 2.534.676.162 Computer software Renovasi kantor 4.072.672.805 271.089.700 270.038.836 - (2.067.667.987 ) 2.006.055.682 Office renovations

Aset dalam penyelesaian Construction in progress Renovasi kantor - 835.505.000 - - - 835.505.000 Office renovations

Total biaya perolehan 21.218.827.973 4.267.090.830 3.245.837.647 1.163.010.000 - 23.403.091.156 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan Langsung Direct ownership

Bangunan 148.687.500 132.620.333 - - - 281.307.833 Building Kendaraan - 388.743.750 41.618.750 (347.125.000 ) - - Vehicles Komputer 2.581.643.826 246.778.876 1.774.404.994 - - 1.054.017.708 Computers Peralatan kantor 3.139.193.239 978.055.544 793.793.817 - - 3.323.454.966 Office equipments Perangkat lunak komputer 1.466.418.840 189.401.323 - - - 1.655.820.163 Computer software Renovasi kantor 1.945.619.120 50.561.884 270.038.835 - - 1.726.142.169 Office renovations

Total akumulasi penyusutan 9.281.562.525 1.986.161.710 2.879.856.396 (347.125.000 ) - 8.040.742.839 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat 11.937.265.448 15.362.348.317 Carrying amount



Tanggal 31 Desember 2018 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)




60

12. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 12. FIXED ASSETS - NET (continued)


Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Revaluasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending Balance

Biaya perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership

Tanah 5.396.200.000 - - 500.800.000 - 5.897.000.000 Land Bangunan 1.372.500.000 - - - - 1.372.500.000 Building Kendaraan 4.485.465.000 - 1.736.450.000 (1.002.915.000 ) - 1.746.100.000 Vehicles Komputer 3.034.081.405 66.445.600 26.950.000 - (82.945.000 ) 2.990.632.005 Computers Peralatan kantor 2.472.569.686 193.077.315 86.065.000 - 82.945.000 2.662.527.001 Office equipments Perangkat lunak komputer 2.477.396.162 - - - - 2.477.396.162 Computer software Renovasi kantor 4.057.847.805 14.825.000 - - - 4.072.672.805 Office renovations

Total biaya perolehan 23.296.060.058 274.347.915 1.849.465.000 (502.115.000 ) - 21.218.827.973 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan Langsung Direct ownership

Bangunan 80.062.500 68.625.000 - - - 148.687.500 Building Kendaraan 2.604.323.646 841.387.083 1.197.871.875 (2.247.838.854 ) - - Vehicles Komputer 2.399.094.571 327.196.686 18.464.583 - (126.182.848 ) 2.581.643.826 Computers Peralatan kantor 2.071.531.339 985.071.866 43.592.814 - 126.182.848 3.139.193.239 Office equipments Perangkat lunak komputer 1.266.980.216 199.438.624 - - - 1.466.418.840 Computer software Renovasi kantor 1.880.891.664 64.727.456 - - - 1.945.619.120 Office renovations

Total akumulasi penyusutan 10.302.883.936 2.486.446.715 1.259.929.272 (2.247.838.854 ) - 9.281.562.525 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat 12.993.176.122 11.937.265.448 Carrying amount









61


Pada tanggal 31 Desember 2018, Grup memiliki 3 (tiga) bidang tanah yang terletak di Palembang dan Bandung dengan hak legal berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2025 - 2045.

As of December 31, 2018, the Group owned 3 (three) parcels of land located in Palembang and Bandung with legal right in the form of “Hak Guna Bangunan” (HGB) certificates which have useful lives between 7 (seven) years until 30 (thirty) years and will mature between year 2025 - 2045.

Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan HGB, karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.

Management believes there are no problems with extension of Building Usage Rights (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”), since the land was acquired legally and supported with sufficient ownership documents.

Untuk tahun 2017, penilaian atas nilai wajar aset tetap berupa tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi pada OJK, KJPP Firman Azis & Rekan dalam laporannya tertanggal 30 Mei 2017. Penilaian aset tetap berupa tanah menggunakan laporan pada tanggal 31 Maret 2017. Nilai wajar aset tetap atas tanah adalah sebesar Rp 5.833.000.000. Keuntungan atas selisih nilai wajar dengan nilai tercatat adalah sebesar Rp 436.800.000, yang dibukukan pada penghasilan komprehensif lain pada bagian “surplus revaluasi - neto” dan nilai akumulasi dibukukan dalam ekuitas pada bagian “cadangan revaluasi aset tetap”.

In 2017, the revaluation of land was performed by independent appraisers registered in OJK , KJPP Firman Azis & Rekan for 2015 as stated in their report dated May 30, 2017. The revaluation used the statement as of March 31, 2017. Fair value of land amounted to Rp 5,833,000,000. Gain on difference between fair value and carrying amount amounted to Rp 436,800,000 which was recorded in other comprehensive income as “surplus on revaluation - net” and the accumulated value was recorded in equity as “fixed assets revaluation reserve”.

Kemudian dilakukan penilaian kembali yang dilakukan oleh penilai independen yang sama, KJPP Firman Azis & Rekan dalam laporannya tertanggal 22 Januari 2018. Penilaian aset tetap berupa tanah dan kendaraan menggunakan laporan pada tanggal 31 Desember 2017. Total nilai wajar aset tetap berupa tanah dan kendaraan setelah penilaian kembali masing-masing adalah sebesar Rp 5.897.000.000 dan Rp 1.746.100.000, seluruhnya berjumlah Rp 7.643.100.000, sehingga terdapat selisih keuntungan nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatat sebesar Rp 1.308.923.853, dikurangi dengan efek pajak terkait sebesar Rp 311.230.963 yang dibukukan pada penghasilan komprehensif lain pada bagian “surplus revaluasi” dan nilai akumulasi dibukukan dalam ekuitas pada bagian “cadangan revaluasi aset tetap”.

The revaluation was performed again by the same independent appraisers, KJPP Firman Azis & Rekan as stated in their report dated January 22, 2018. The revaluation used the statement as of December 31, 2017. Total fair value of land and vehicles after revaluated amounted to Rp 5,897,000,000 and Rp 1,746,100,000, respectively, totalled to Rp 7,643,100,000. Therefore, there was a gain on difference between fair value and carrying amount amounted to Rp 1,308,923,853, deducted by related tax effect amounted to Rp 311,230,963, which was recorded in other comprehensive income as “surplus on revaluation” and the accumulated value was recorded in equity as “fixed assets revaluation reserve”.









62


Untuk tahun 2018, penilaian atas nilai wajar aset tetap berupa tanah dan kendaraan dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi pada OJK, KJPP Budy, Edy, Saptono & Rekan dalam laporannya tertanggal 1 Maret, 2019. Penilaian aset tetap berupa tanah dan kendaraan menggunakan laporan pada tanggal 31 Desember 2018. Total nilai wajar aset tetap berupa tanah dan kendaraan setelah penilaian kembali masing-masing adalah sebesar Rp 7.475.000.000 dan Rp 1.455.400.000, seluruhnya berjumlah Rp 8.930.400.000, sehingga terdapat selisih keuntungan nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatat sebesar Rp 1.527.635.000, dikurangi dengan efek pajak terkait sebesar Rp 101.631.250 yang dibukukan pada penghasilan komprehensif lain pada bagian “surplus revaluasi” dan nilai akumulasi dibukukan dalam ekuitas pada bagian “cadangan revaluasi aset tetap”. Kerugian atas selisih antara nilai wajar aset dengan nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Rp 17.500.000 yang dibukukan pada laporan laba rugi sebagai rugi penurunan nilai revaluasi aset tetap dalam penghasilan (beban) lain-lain (Catatan 31).

In 2018, the revaluation of land and vehicles was performed by independent appraisers registered in OJK, KJPP Budy, Edy, Saptono & Rekan as stated in their report dated March 1, 2019. The revaluation used the statement as of December 31, 2018. Total fair value of land and vehicles after revaluated amounted to Rp 7,475,000,000 and Rp 1,455,400,000, respectively, totalled to Rp 8,930,400,000. Therefore, there was a gain on difference between fair value and carrying amounted to Rp 1,527,635,000, deducted by related tax effect amounted to Rp 101,631,250, which was recorded in other comprehensive income as “surplus on revaluation” and the accumulated value was recorded in equity as “fixed assets revaluation reserve”. Loss on difference between the fair value and carrying amount amounted to Rp 17,500,000, as of December 31, 2018, recorded in the statement of profit or loss as loss on fixed assets revaluation impairment in other income (expense) - net (Note 31).

Berdasarkan laporan penilaian tersebut dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar dan pendekatan pendapatan.

Based on the appraisal report, the valuation was performed in accordance with the Indonesian Appraisal Standards (SPI), referring to recent arm’s length market transaction and Bapepam-LK’s rule No. VIII.C.4. regarding valuation and presentation of asset valuation report in capital market. Appraisal method were based on the market value and revenue approach.

Untuk tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, revaluasi aset tetap atas tanah dan kendaraan dilakukan untuk tujuan pelaporan keuangan saja, bukan untuk keperluan perpajakan.

As of December 31, 2018 and 2017, revaluation of land and vehicles is performed for reporting purposes only, not for taxation purposes.

Nilai wajar tanah dan kendaraan Grup dikategorikan sebagai level 2 dan tidak ada perpindahan antar tingkat atas pengukuran nilai wajar selama tahun berjalan.

The Group’s land and vehicles fair value is categorized as level 2 and there was no inter-level transfers of fair value measurement during the current year.

Jika aset tetap berupa tanah dan kendaraan dicatat sebesar biaya perolehan, nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

If land and vehicles were stated at historical cost basis, the carrying amounts as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Tanah 4.084.390.000 3.627.500.000 Land Kendaraan 118.716.941 501.176.146 Vehicles

Total 4.203.106.941 4.128.676.146 Total









63


Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban usaha masing-masing sebesar Rp 1.986.161.710, dan Rp 2.486.446.715 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 (Catatan 32).

Depreciation expenses charged to operating expenses amounted to Rp 1,986,161,710 and Rp 2,486,446,715, for the years ended December 31, 2018 and 2017, respectively (Note 32).

Pengurangan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 mencakup penghapusbukuan dan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut

Deductions of fixed assets for the years ended December 31, 2018 and 2017 comprise written off and sales of fixed assets with details as follows:



Penghapusbukuan Written off

Biaya perolehan 2.568.198.811 - Cost Akumulasi penyusutan (2.568.198.811 ) - Accumulated depreciation

Nilai tercatat aset tetap dihapusbukukan

- -

Carrying amount of fixed assets written off

Penjualan Sales

Biaya perolehan 677.638.836 1.849.465.000 Cost Akumulasi penyusutan (311.657.586 ) (1.259.929.272 ) Accumulated depreciation

Nilai tercatat aset tetap dijual

365.981.250 (589.535.728 )

Carrying amount of fixed assets sold

Penerimaan atas penjualan aset tetap

(365.500.000 ) 1.278.346.500 Proceeds from sale of fixed

assets

Laba (rugi) (Catatan 31) (481.250 ) 688.810.772 Gain (loss) (Note 31)

Aset dalam penyelesaian Grup untuk yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 merupakan renovasi kantor MTWI lantai 8. Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian yaitu sebesar 23% dengan estimasi penyelesaian renovasi tersebut kurang lebih pada Februari 2019. Tidak terdapat hambatan atas kelanjutan penyelesaian renovasi aset dalam penyelesaian.

Assets under construction the Group's as of December 31, 2018 are renovations of the MTWI office floor 8. The percentage of settlement of assets under construction is 23% with the estimated completion of the renovation approximately February 2019. There are no obstacles to the continuation of the completion of renovation of assets under construction .

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, bangunan dan kendaraan telah diasuransikan atas terhadap seluruh risiko dengan jumlah pertanggungan yang diasuransikan masing-masing sebesar Rp 8.539.300.000 dan Rp 10.108.300.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2018 and 2017, building and vehicles are insured against all risk with total sum insured amounted to Rp 8,539,300,000 and Rp 10,108,300,000, respectively. The management believes that the total sum insured was sufficient to cover possible losses that may arise on the assets insured.

Aset tetap, selain tanah, bangunan dan kendaraan yang tidak diasuransikan, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 memiliki nilai buku sebesar Rp 2.923.646.150 dan Rp 3.070.352.948.

Fixed assets, except land, building and vehicles are not insured, for the years ended December 31, 2018 and 2017 has carrying values of Rp 2,923,646,150 and Rp 3,070,352,948, respectively.









64

13. PROPERTI INVESTASI 13. INVESTMENT PROPERTIES

Mutasi properti investasi adalah sebagai berikut: Mutation of investment properties are as follows:

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Saldo awal 7.198.000.000 6.673.000.000 Beginning balance

Perubahan nilai wajar (Catatan 31) 47.000.000 525.000.000 Changes in fair value (Note 31)

Saldo akhir 7.245.000.000 7.198.000.000 Ending balance

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, properti investasi Grup terdiri dari tanah dan bangunan seluas 266 m

2 di Tangerang Selatan, 259 m

2 di Pare-pare dan 593

m2 di Pangkalpinang dengan hak legal berupa sertifikat

HGB yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2035 - 2038. Properti investasi disewakan kepada pihak berelasi dengan penghasilan sewa masing-masing sebesar Rp 190.812.500 dan Rp 165.000.000 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 (Catatan 33i).

As of December 31, 2018 and 2017, Group’s investment properties consist of land and buildings of 266 m

2 in South Tangerang, 259 m

2 in Pare-pare and

593 m2 in Pangkalpinang with HGB certificates which

have useful lives between 20 (twenty) and will mature on years between 2035 - 2038. Investment properties was rented to related parties with rental income from investment properties amounting to Rp 190,812,500 and Rp 165,000,000 and for the years ended December 31, 2018 and 2017, respectively (Note 33i).

Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan HGB, karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.

Management believes there are no problems with extension of Building Usage Rights (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”), since the land was acquired legally and supported with sufficient ownership documents.

Penilaian atas nilai wajar properti investasi berupa tanah dan bangunan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 telah dilakukan oleh KJPP Budi, Edy, Saptono & Rekan, penilai independen yang telah teregistrasi pada OJK berdasarkan laporan tertanggal 1 Maret 2019 dan 22 Januari 2018.

The revaluation to determine the fair value of land and buildings as of December 31, 2018 and 2017 was performed by KJPP Budi, Edy, Saptono & Rekan, an independent valuer registered in OJK, based on its reports dated March 1, 2019 and January 22, 2018.

Berdasarkan laporan penilaian tersebut dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan pasar dan pendapatan.

Based on the appraisal reports the valuation was performed in accordance with the Indonesian Appraisal Standards (SPI), referring to recent arm’s length market transaction and Bapepam-LK’s rule No. VIII.C.4. regarding valuation and presentation of asset valuation report in capital market. Appraisal method were based on the market value and revenue approach.

Selisih nilai wajar properti investasi dengan nilai tercatat, dicatat pada laporan laba rugi sebagai penyesuaian nilai wajar properti investasi dalam penghasilan (beban) lain-lain - neto (Catatan 31).

The difference between the fair value and carrying amount of the asset, was recorded in the statement of profit or loss as changes in fair value of property investment in other income (expense) - net (Note 31).

Nilai wajar properti investasi Grup dikategorikan sebagai level 2 dan tidak ada perpindahan antar tingkat atas pengukuran nilai wajar selama tahun berjalan.

The Group’s investment properties fair value is categorized as level 2 and there was no inter-level transfers of fair value measurement during the current year.

Penyesuaian nilai wajar atas properti investasi dilakukan untuk tujuan pelaporan keuangan saja, bukan untuk keperluan perpajakan.

Changes in fair value of investment properties are performed for reporting purposes only, not for taxation purposes.









65

13. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 13. INVESTMENT PROPERTIES (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Based on review of the recoverable value of the investment properties, Group’s management believed that there is no event or changes indicating assets impairment as of December 31, 2018 and 2017.

Hirarki nilai wajar tingkat 2 dari properti investasi dihitung dengan menggunakan pendekatan pasar dan pendekatan pendapatan. Input yang paling signifikan dalam pendekatan tersebut masing-masing adalah harga per meter yang didasarkan dari perbandingan harga pasar properti sejenis dan harga sewa dari properti sejenis. Faktor penyesuaian dalam penilaian properti investasi didasarkan pada atribut utama seperti lokasi, karakteristik fisik, jenis dan hak yang melekat pada properti, jumlah luas dan penggunaan aset.

The level 2 fair value hierarchy of investment property is calculated using the market approach and income approach. The most significant inputs in the approach are the price per meter based on the comparison of market prices of similar properties and the rental prices of similar properties. Adjustment factors in the investment property valuation are based on the main attributes such as location, physical characteristics, types and rights attached to the property, the amount and use of assets.

14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHERS ASSETS


31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Pihak Ketiga Third Parties

Underwriting fee dibayar di muka 6.094.878.919 2.824.792.818 Prepaid underwriting fee

Sewa dibayar di muka 751.431.887 415.856.387 Prepaid rental Uang muka 610.499.976 2.251.611.289 Advances Uang jaminan 496.643.750 496.643.750 Deposits Premi reasuransi dibayar di muka - 68.508.000 Prepaid reinsurance premium

Lain-lain 349.071.157 526.217.719 Others

Total 8.302.525.689 6.583.629.963 Total

Premi reasuransi dibayar di muka merupakan premi reasuransi kepada PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia sehubungan dengan perjanjian reasuransi (Catatan 37).

Prepaid reinsurance premium represent reinsurance premium to PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia related to the reinsurance agreement (Note 37).

15. UTANG KLAIM 15. CLAIMS PAYABLE

Akun ini merupakan saldo utang klaim kepada bengkel dan pemegang polis yang telah disetujui pembayarannya. Akun ini terdiri dari:

This account represents claim liabilities to workshop and policyholders that have been approved for payment. This account consists of:

a. Berdasarkan tertanggung a. By policyholders



Pihak Ketiga Third Parties

PT Indo Perkasa 1.571.713.291 - PT Indo Perkasa PT Bit Teknologi Nusantara 442.650.719 - PT Bit Teknologi Nusantara

PT Bima Golden Powerindo 241.627.803 - PT Bima Golden Powerindo PT Wijaya Multi Prima

Lestari

213.511.005 - PT Wijaya Multi Prima

Lestari PT Ceria Utama Abadi 184.636.617 - PT Ceria Utama Abadi









66

15. UTANG KLAIM (lanjutan) 15. CLAIMS PAYABLE (continued)

a. Berdasarkan tertanggung (lanjutan) a. By policyholders (continued)



Pihak Ketiga Third Parties PT Mandiri Tunas Finance 177.862.162 7.837.280 PT Mandiri Tunas Finance PT FCC Indonesia 140.692.553 - PT FCC Indonesia

CV Mandiri Bangun Perkasa 138.527.500 - CV Mandiri Bangun Perkasa Oei Wardhana Widjaja 136.197.795 - Oei Wardhana Widjaja PT Tantra Garmindo

International

102.115.045 - PT Tantra Garmindo

International

PT Interskala Mandiri Indonesia

- 7.499.608.975

PT Interskala Mandiri Indonesia

PT Iga Abadi Furniture - 1.052.398.923 PT Iga Abadi Furniture Lain-lain (masing-masing di

bawah Rp 100 juta)

2.921.901.885 1.173.336.029


Total Pihak Ketiga 6.271.436.375 9.733.181.207 Total Third Parties Pihak Berelasi (Catatan 33e) 419.941.294 37.923.279 Related Parties (Note 33e)

Total 6.691.377.669 9.771.104.486 Total




Belum jatuh tempo 2.095.480.991 1.413.770.864 Not yet due Telah jatuh tempo: Overdue:

1 - 30 hari 3.999.158.208 8.188.364.746 1 - 30 days

31 - 60 hari 19.836.453 31.434.333 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 576.902.017 137.534.543 More than 60 days

Total 6.691.377.669 9.771.104.486 Total




Rupiah Indonesia 4.444.196.105 9.755.948.338 Indonesian Rupiah Dolar Amerika Serikat 2.247.181.564 15.156.148 United States Dollar

Total 6.691.377.669 9.771.104.486 Total

d. Berdasarkan jenis asuransi c. By type of insurance

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Kendaraan bermotor 2.632.863.504 981.119.747 Motor vehicles

Kebakaran 1.815.160.795 8.727.992.906 Fire Kesehatan 1.768.777.558 19.722.293 Health Kecelakaan 202.342.102 1.504.100 Accident Pengangkutan 15.000.000 18.878.056 Cargo

Lain-lain 257.233.710 21.887.384 Others

Total 6.691.377.669 9.771.104.486 Total









67

16. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI 16. ESTIMATED OWN RETENTION CLAIMS



Bruto/ Gross

Reasuransi/ Reinsurance

Neto/ Net

Kendaraan bermotor 4.420.543.876 (51.077.697 ) 4.369.466.179 Motor vehicles

Kebakaran 12.314.319.676 (9.597.600.562 ) 2.716.719.114 Fire Kesehatan 5.547.229.138 (3.606.469.758 ) 1.940.759.380 Health Pengangkutan 1.250.244.549 (880.511.482 ) 369.733.067 Cargo Kecelakaan 2.911.405 (1.450.233 ) 1.461.172 Accident

Lain-lain 2.055.245.683 (1.463.197.696 ) 592.047.987 Others

Total 25.590.494.327 (15.600.307.428 ) 9.990.186.899 Total


Bruto/ Gross


Neto/ Net

Kendaraan bermotor 5.092.943.058 (23.409.085 ) 5.069.533.973 Motor vehicles

Kebakaran 11.300.626.994 (8.484.800.694 ) 2.815.826.300 Fire Kesehatan 7.582.859.695 (6.066.287.756 ) 1.516.571.939 Health Pengangkutan 170.120.214 (32.540.697 ) 137.579.517 Cargo Kecelakaan 29.961.714 (10.389.406 ) 19.572.308 Accident

Lain-lain 1.949.282.348 (810.575.862 ) 1.138.706.486 Others

Total 26.125.794.023 (15.428.003.500 ) 10.697.790.523 Total

Estimasi klaim retensi sendiri termasuk klaim yang telah terjadi tetapi belum dilaporkan masing-masing sebesar Rp 1.989.320.726 dan Rp 5.187.752.563 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Estimated own retention claims include claims incurred but not reported amounting to Rp 1,989,320,726 and Rp 5,187,752,563 for the years ended December 31, 2018 and 2017, respectively.

Mutasi dari liabilitas neto estimasi klaim retensi sendiri adalah sebagai berikut:

Movement in net estimated own retention claims liabilities were as follows:



Saldo awal tahun 10.697.790.523 14.538.977.488 Balance at beginning of year

Penurunan tahun berjalan (Catatan 28) (707.603.624 ) (3.841.186.965 ) Decrease for the year (Note 28)

Saldo akhir tahun 9.990.186.899 10.697.790.523 Balance at end of year









68

17. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN 17. UNEARNED PREMIUMS



Bruto/ Gross


Neto/ Net

Kendaraan bermotor 29.062.189.246 (1.029.971.857 ) 28.032.217.389 Motor vehicles

Kebakaran 30.116.132.760 (21.272.025.592 ) 8.844.107.168 Fire Kesehatan 30.608.466.918 (26.450.501.684 ) 4.157.965.234 Health Kecelakaan 2.963.165.007 (31.168.952 ) 2.931.996.055 Accident Pengangkutan 234.824.175 (150.670.926 ) 84.153.249 Cargo Rangka kapal 859.159.764 (831.736.074 ) 27.423.690 Marine hull

Lain-lain 1.804.500.123 (828.885.114 ) 975.615.009 Others

Total 95.648.437.993 (50.594.960.199 ) 45.053.477.794 Total


Bruto/ Gross


Neto/ Net

Kendaraan bermotor 23.215.934.486 (395.810.818 ) 22.820.123.668 Motor vehicles Kesehatan 28.362.233.168 (21.254.838.740 ) 7.107.394.428 Health Kebakaran 23.169.101.138 (17.788.182.270 ) 5.380.918.868 Fire Kecelakaan 2.358.710.478 (5.513.161 ) 2.353.197.317 Accident

Pengangkutan 147.663.812 (50.708.393 ) 96.955.419 Cargo Rangka kapal 11.671.233 - 11.671.233 Marine hull Lain-lain 2.807.152.425 (1.316.562.853 ) 1.490.589.572 Others

Total 80.072.466.740 (40.811.616.235 ) 39.260.850.505 Total

Mutasi dari premi yang belum merupakan pendapatan neto adalah sebagai berikut:

Movement in unearned premiums were as follows:



Saldo awal tahun 39.260.850.505 37.513.278.270 Balance at beginning of year

Kenaikan tahun berjalan (Catatan 27) 5.792.627.289 1.747.572.235 Increase for the year (Note 27)

Saldo akhir tahun 45.053.477.794 39.260.850.505 Balance at end of year









69

18. UTANG REASURANSI 18. DUE TO REINSURANCE

Akun ini merupakan saldo utang atas premi reasuransi, dan komisi kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the outstanding balances of payables for reinsurance premiums, and commissions to third parties with details as follows:

a. Berdasarkan reasuradur a. By reinsurer



PT Reasuransi Nasional

Indonesia

19.845.128.605 20.813.174.869 PT Reasuransi Nasional

Indonesia

Trinity Reinsurance Brokers Ltd 10.025.160.944 6.338.403.891 Trinity Reinsurance Brokers Ltd BMS Harris & Dixon Marine Ltd 4.522.019.376 - BMS Harris & Dixon Marine Ltd PT Marsh Reinsurance Broker 2.958.712.477 - PT Marsh Reinsurance Broker PT Indosurance Broker Utama 2.838.593.858 - PT Indosurance Broker Utama

PT Marsh Reinsurance Broker Indonesia

- 4.378.415.297

PT Marsh Reinsurance Broker Indonesia

PT IBU Reinsurance Broker Utama

- 1.896.117.791

PT IBU Reinsurance Broker Utama

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)

3.119.597.130 2.488.089.728

Others (each below Rp 1 billion)

Total 43.309.212.390 35.914.201.576 Total




Belum jatuh tempo 11.488.015.643 8.570.464.608 Not yet due

Telah jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 21.119.560.298 19.029.646.221 1 - 30 days 31 - 60 hari 3.501.957.788 1.414.613.496 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 7.199.678.661 6.899.477.251 More than 60 days

Total 43.309.212.390 35.914.201.576 Total




Rupiah Indonesia 29.242.462.658 25.324.004.118 Indonesian Rupiah Dolar Amerika Serikat 14.066.361.617 10.589.937.267 United States Dollar

Euro 383.530 247.462 Euro Yen Jepang 4.585 2.071 Japanese Yen Franc Swiss - 10.658 Swiss Franc

Total 43.309.212.390 35.914.201.576 Total









70

18. UTANG REASURANSI (lanjutan) 18. DUE TO REINSURANCE (continued)




Kebakaran 19.708.967.923 17.771.393.096 Fire Kesehatan 18.501.899.994 17.878.569.073 Health Rangka kapal 4.275.389.845 698.460.247 Marine hull

Kendaraan bermotor 535.870.472 208.182.104 Motor vehicles Kecelakaan 4.433.147 8.062.103 Accident Pengangkutan (223.061.814 ) 200.046.489 Cargo Lain-lain 505.712.823 (850.511.536 ) Others

Total 43.309.212.390 35.914.201.576 Total

19. UTANG KOASURANSI 19. DUE TO COINSURANCE

a. Berdasarkan koasuradur a. By coinsurer

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Details of this account are as follows:



PT Avrist General Insurance 21.824.991 - PT Avrist General Insurance

PT Asuransi Mega Pratama 13.685.764 83.419.660 PT Asuransi Mega Pratama PT Arthagraha General

Insurance

12.019.536 - PT Arthagraha General

Insurance PT Victoria Insurance 12.019.536 - PT Victoria Insurance

PT MNC Asuransi Indonesia - 77.122.098 PT MNC Asuransi Indonesia PT Asuransi Umum

Bumiputeramuda

- 21.439.769 PT Asuransi Umum Bumiputeramuda

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 Juta)

24.488.479 5.064.300


Total 84.038.306 187.045.827 Total


31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Belum jatuh tempo 81.594.882 60.034.481 Not yet due

Telah jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 2.443.424 72.469.053 1 - 30 days 31 - 60 hari - 44.487.606 31 - 60 days Lebih dari 60 hari - 10.054.687 More than 60 days

Total 84.038.306 187.045.827 Total




Rupiah Indonesia 84.038.306 187.045.827 Indonesian Rupiah









71

19. UTANG KOASURANSI (lanjutan) 19. DUE TO COINSURANCE (continued)





Kebakaran 84.038.306 5.064.300 Fire Pengangkutan - 160.541.758 Cargo Kendaraan bermotor - 21.439.769 Motor vehicles

Total 84.038.306 187.045.827 Total

20. UTANG KOMISI 20. COMMISSIONS PAYABLE


a. Berdasarkan pialang dan agen a. By broker and agent



PT Istech Resources Asia 2.200.958.531 - PT Istech Resources Asia PT Talisman Insurance

Broker

1.111.727.135 1.066.302.116 PT Talisman Insurance

Brokers

PT Ceria Utama Abadi 591.970.325 - PT Ceria Utama Abadi PT Indosurance Broker Utama 585.237.515 399.231.693 PT Indosurance Broker Utama PT IBS Insurance Broking

Services

459.101.594 116.241.492 PT IBS Insurance Broking

Services

PT Minamas Plantation 414.051.386 - PT Minamas Plantation PT Duta Semesta Raya

Insurance Brokers

215.298.650 163.519.533 PT Duta Semesta Raya

Insurance Brokers PT Salvus Inti 181.193.847 170.338.855 PT Salvus Inti

PT Mitra Iswara & Rorimpandey 163.382.146 105.735.003 PT Mitra Iswara & Rorimpandey PT Briliant Insurance Brokers 119.008.248 61.886.362 PT Briliant Insurance Brokers Geoffrey Mulyanton Kurniawan 116.273.854 118.588.908 Geoffrey Mulyanton Kurniawan PT Kalibesar Raya Utama 111.993.752 111.993.752 PT Kalibesar Raya Utama

PT Bahari Eka Nusantara 102.089.527 - PT Bahari Eka Nusantara PT Sedana Pasifik Servistama 100.761.613 115.546.224 PT Sedana Pasifik Servistama PT Griya Bhakti Pratama - 1.629.388.057 PT Griya Bhakti Pratama PT Cipta Integra Duta - 473.455.839 PT Cipta Integra Duta

Yudhistira Ariswana Anduang - 241.706.991 Yudhistira Ariswana Anduang PT Alliance Business Solution - 171.926.269 PT Alliance Business Solution PT Sukses Utama Sejahtera

Broker Insurance

- 109.640.881 PT Sukses Utama Sejahtera

Broker Insurance

Sudung Sibarani - 107.980.540 Sudung Sibarani Lain-lain (masing-masing di

bawah Rp 100 Juta)

4.078.333.333 3.240.324.205 Others (each below

Rp 100 million)

Total 10.551.381.456 8.403.806.720 Total









72

20. UTANG KOMISI (lanjutan) 20. COMMISSIONS PAYABLE (continued)



31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Belum jatuh tempo 3.910.183.585 3.231.389.274 Not yet due

Telah jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 4.407.426.826 3.529.420.353 1 - 30 days 31 - 60 hari 112.891.103 279.715.100 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 2.120.879.942 1.363.281.993 More than 60 days

Total 10.551.381.456 8.403.806.720 Total




Rupiah Indonesia 8.179.598.600 6.443.291.643 Indonesian Rupiah Dolar Amerika Serikat 2.338.621.693 1.959.343.191 United States Dollar Euro 32.973.278 1.145.766 Euro

Yen Jepang 187.885 26.120 Japanese Yen

Total 10.551.381.456 8.403.806.720 Total


31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Kesehatan 4.449.763.555 3.480.796.796 Health Kebakaran 3.012.926.991 2.300.418.806 Fire

Kendaraan bermotor 2.533.116.678 2.094.947.360 Motor vehicles Pengangkutan 122.969.268 202.264.469 Cargo Kecelakaan 38.259.126 38.786.207 Accident Lain-lain 394.345.838 286.593.082 Others

Total 10.551.381.456 8.403.806.720 Total

21. UTANG LAIN-LAIN 21. OTHER PAYABLES



Titipan premi 3.413.177.943 758.134.493 Premium deposit Administrasi - pihak ketiga

(Catatan 37)

923.259.601 148.097.419

Third parties administration (Note 37)

Bonus 5.750.000 5.750.000 Bonus Lain-lain 1.610.618.911 969.363.193 Others

Total 5.952.806.455 1.881.345.105 Total

Titipan premi merupakan premi yang dibayar di muka dan penerimaan premi yang masih dalam proses identifikasi.

Premium deposit consists of premium paid in advance and premium received but in process of identification.









73

22. PERPAJAKAN 22. TAXATION

a. Pajak Dibayar Di Muka a. Prepaid Tax



Entitas Anak Subsidiary Pajak Penghasilan Pasal 4(2) 47.643.750 26.750.000 Income taxes articles 4(2)

b. Utang Pajak b. Taxes Payable

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Entitas Induk The Parent Entity Pajak Penghasilan: Income Taxes:

Pasal 21 313.610.864 349.388.750 Articles 21 Pasal 23 38.477.063 48.381.645 Articles 23 Pasal 4 (2) 1.424.725 26.746.155 Articles 4 (2)

Subtotal 353.512.652 424.516.550 Subtotal

Entitas Anak Subsidiary

Pajak Pertambahan Nilai 18.000.000 18.000.000 Value Added Tax Pajak Penghasilan: Income Taxes:

Pasal 21 - 155.000 Articles 21


Total 371.512.652 442.671.550 Total

c. Manfaat Pajak Penghasilan c. Income Tax Benefit


31 Desember 2017/



Entitas Induk The Parent Entity Pajak tangguhan 832.735.609 144.833.530 Deferred tax

Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan rugi fiskal Entitas Induk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between loss before income tax benefit as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and fiscal loss of the Parent Entity for the years ended December 31, 2018 and 2017 are as follows:









74

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

d. Pajak Penghasilan - Pajak Kini d. Income Tax - Current Tax




Rugi sebelum pajak penghasilan (1.655.851.633 ) (5.451.990.919 ) Loss before income tax Laba Entitas Anak sebelum

beban pajak penghasilan

161.751.901 605.118.061 Income before income tax expense

of the Subsidiary

Rugi Entitas Induk sebelum beban pajak penghasilan

(1.817.603.534 ) (6.057.108.980 )

Loss before income tax expense of the Parent Entity

Beda waktu: Temporary differences:

Imbalan kerja karyawan 703.902.304 777.599.743 Employee benefits


158.957.050 1.896.436.342


Penyusutan aset tetap (188.693.040 ) 190.870.873 Depreciation of fixed assets

Beda tetap: Permanent differences: Promosi 5.612.523.456 2.922.183.151 Promotion Tunjangan pajak penghasilan

pasal 21

1.116.624.300 1.257.602.225 Income tax allowances

Article 21

Asuransi kesehatan 305.487.876 367.482.254 Health insurance Pengobatan 266.117.168 359.869.590 Medical Representasi dan sumbangan 221.259.127 204.096.135 Representation and donation Rugi revaluasi aset tetap 17.500.000 - Loss on fixed assets revaluation

Denda pajak 200.000 152.080.129 Tax penalties Pendapatan bunga obligasi (8.452.102.404 ) (6.946.652.820 ) Interest income from bonds Pendapatan bunga deposito (614.493.903 ) (766.706.369 ) Interest income from time deposits Pendapatan jasa giro (27.958.518 ) (40.498.207 ) Income on current accounts

Lain-lain 41.504.001 470.198.584 Others

Rugi fiskal Entitas Induk tahun

berjalan

(2.656.776.117 ) (5.212.547.350 ) Current year fiscal loss of the Parent

Entity

Rugi fiskal Entitas Induk tahun

sebelumnya:

Fiscal loss prior year of the

Parent Entity:

2014 (10.597.505.386 ) (10.597.505.386 ) 2014 2015 (15.969.387.961 ) (15.969.387.961 ) 2015 2016 (11.480.403.470 ) (11.480.403.470 ) 2016 2017 (5.212.547.350 ) - 2017

Akumulasi rugi fiskal Entitas

Induk

(45.916.620.284 ) (43.259.844.167 ) Accumulated fiscal loss of the

Parent Entity

Entitas Induk tidak membuat perhitungan beban pajak penghasilan kini untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017, karena Entitas Induk berada dalam posisi rugi fiksal.

The Parent Entity did not make any current income tax provision for the years ended December 31, 2018 and 2017, since the Company is in fiscal loss position.









75

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

e. Pajak Penghasilan - Pajak Tangguhan e. Income Tax - Deferred Tax

Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut:

The computations of deferred income tax benefit (expenses) for the years ended December 31, 2018 and 2017, on temporary differences between commercial and tax reporting purposes using the maximum tax rate are as follows:




Entitas Induk The Parent Entity Dibebankan ke laporan laba

rugi

Charged to statement of profit or loss

Rugi fiskal 664.194.031 (381.478.394 ) Fiscal loss Imbalan kerja karyawan 175.975.576 145.212.311 Employee benefits Penyusutan aset tetap (47.173.260 ) (93.009.473 ) Depreciation of fixed assets


39.739.262 474.109.086 Allowance for impairment losses


Dibebankan ke penghasilan

komprehensif lain

Charged to other comprehensive

income Revaluasi aset tetap (101.631.250 ) (311.230.963 ) Fixed assets revaluation

Imbalan kerja karyawan (101.498.193 ) (94.455.859 ) Employee benefits

Subtotal (203.129.443 ) (405.686.822 ) Subtotal

Reklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke saldo laba

Reclasification from other comprehensive income to retained

earning Surplus revaluasi aset tetap

yang dijual

90.877.083 - Revaluation surplus of fixed assets

sold

Total 720.483.249 (260.853.292 ) Total

Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Deferred tax assets as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:

31 Desember 2018/

December 31, 2018


Catatan 41)/(As

Restated, Note 41)

Entitas Induk The Parent Entity Rugi fiskal 11.479.155.055 10.814.961.024 Fiscal loss

Imbalan kerja karyawan 754.348.516 679.871.133 Employee benefits Aset tetap (12.305.926 ) 45.621.501 Fixed assets Cadangan kerugian

penurunan nilai

513.848.348 474.109.086 Allowance for impairment

losses

Total 12.735.045.993 12.014.562.744 Total









76

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 23. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES

Besarnya imbalan kerja karyawan dihitung berdasarkan peraturan yang berlalu yakni Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja tersebut.

The amount of employee benefits liabilities is determined based on the Labor Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.

Perhitungan aktuaria atas imbalan kerja karyawan pada tahun 2018 dan 2017, dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, masing-masing tanggal 14 Januari 2019 dan 17 Januari 2018, dan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

On 2018 and 2017, actuarial valuation report on the employee benefits was from PT Binaputera Jaya Hikmah, independent actuary, dated January 14, 2019, and January 17, 2018, respectively, and used the “Projected Unit Credit”.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, total karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing sebanyak 76 dan 64 karyawan.

As of December 31, 2018 and 2017, total employees who are entitled to these benefits are 76 dan 64 employees, respectively.

Rekonsiliasi jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

A reconciliation of the amount of employee benefits liabilities presented in the consolidated statements of financial position are as follows:



Nilai kini kewajiban imbalan

pasti

3.017.394.067 2.719.484.535 Present value defined benefit

obligation

Rincian imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:

The detail of employee benefits expense recognized in consolidated profit or loss are as follows:

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Biaya jasa kini 506.739.675 562.945.814 Current service cost

Beban bunga 197.162.629 214.653.929 Interest cost

Total 703.902.304 777.599.743 Total

Rincian imbalan kerja karyawan yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

The detail of employee benefits recognized in the consolidated other comprehensive income are as follows:



Pengaruh pengalaman penyesuaian (51.675.487 ) (453.001.470 ) Effect of experience adjustment Pengaruh perubahan asumsi

aktuaria

(354.317.285 ) 75.178.036 Effect of change in actuarial

assumptions

Total (405.992.772 ) (377.823.434 ) Total









77

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

23. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in the liability recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:



Saldo awal 2.719.484.535 2.516.458.726 Beginning balance Beban tahun berjalan

(Catatan 32)

703.902.304 777.599.743 Expense during the year

(Note 32) Keuntungan aktuarial diakui pada

penghasilan komprehensif lain

(405.992.772 ) (377.823.434 )

Actuarial gain recognized in other comprehensive income

Pembayaran tahun berjalan - (196.750.500 ) Payment during the year

Total 3.017.394.067 2.719.484.535 Total

Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

Main actuarial assumptions used in calculating employee benefit are as follows:



Tingkat diskonto 8,64% 7,25% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 2,5% 2,5% Salary increment rate Tingkat kematian TMI III - 2011 TMI III - 2011 Mortality rate

Usia pensiun 60 tahun/year 60 tahun/year Pension age Tingkat cacat 10% dari tingkat

kematian/from mortality rate

10% dari tingkat kematian/from

mortality rate

Disability rate

Tingkat pengunduran diri Participants’ resignation rate Usia: Age: 1-17 0% 0% 1-17 18-29 10% 10% 18-29

30-39 5% 5% 30-39 40-44 3% 3% 40-44 45-49 2% 2% 45-49 50-59 1% 1% 50-59

> 60 0% 0% > 60

Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah:

The sensitivity of the defined benefit obligation to changes in the weighted principal assumptions is:

Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation

Perubahan asumsi/ Change in

assumption

Kenaikan asumsi/ Increase in assumption

Penurunan asumsi/ Decrease in assumption

Tingkat diskonto 1,00% Turun/Decrease 7,18% Naik/Increase 8,22% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 1,00% Naik/Increase 8,45% Turun/Decrease 7,43% Salary growth rate









78

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

23. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuaria dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuaria utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected-unit-credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam perhitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The sensitivity analysis is based on a change in an assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit obligation to significant actuarial assumptions, the same method (present value of the defined benefit obligation calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period) has been applied as when calculating the pension liability recognized within the consolidated statement of financial position.

Perkiraan analisis jatuh tempo atas kewajiban imbalan pasti tidak terdiskonto per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Expected maturity analysis of undiscounted defined benefits obligation as of December, 31 2018 is presented below:

Kurang dari 1 tahun/

Less than 1 year

Antara 1-2 tahun/ Between 1-2 years

Antara 2-5 tahun/ Between 2-5 years

Lebih dari 5 tahun/

Over 5 years

Total/ Total

Imbalan pasti 795.922.423 - - 2.221.471.644 3.017.394.067 Defined benefits

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah 21,82 tahun.

The weighted average duration of the defined benefit obligation is 21.82 years.

24. MODAL SAHAM 24. CAPITAL STOCK

Susunan para pemegang saham Entitas Induk berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Adimitra Jasa Korpora, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

The composition of shareholders of the Parent Entity with their ownership as of December 31, 2018 and 2017 based on the record maintained by PT Adimitra Jasa Korpora, the Securities Administration Agency, are as follows:

2018

Total Saham/

Number of Shares Total/

Amount


Ownership

PT Batavia Prima Investama 700.336.083 70.033.608.300 45,90% PT Batavia Prima Investama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk 241.938.250 24.193.825.000 15,86% PT Batavia Prosperindo Finance Tbk Malacca Trust Pte Ltd 212.150.875 21.215.087.500 13,90% Malacca Trust Pte Ltd PT Ilthabi Rekatama 79.722.302 7.972.230.200 5,22% PT Ilthabi Rekatama Vientje Harijanto (Direktur Utama) 68.778.836 6.877.883.600 4,51% Vientje Harijanto (President Director) Harjanto (Direktur) 37.034.758 3.703.475.800 2,43% Harjanto (Director) Ir. Iis Syarifuddin (Direktur) 3.358.012 335.801.200 0,22% Ir. Iis Syarifuddin (Director) Masyarakat 182.500.000 18.250.000.000 11,96% Public

Total 1.525.819.116 152.581.911.600 100,00% Total









79

24. MODAL SAHAM (lanjutan) 24. CAPITAL STOCK (continued)

2017

Total Saham/

Number of Shares Total/

Amount


Ownership

PT Batavia Prima Investama 700.336.083 70.033.608.300 45,90% PT Batavia Prima Investama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk 241.938.250 24.193.825.000 15,86% PT Batavia Prosperindo Finance Tbk UOB Kay Hian Pte Ltd 135.000.000 13.500.000.000 8,85% UOB Kay Hian Pte Ltd PT Ilthabi Rekatama 79.722.302 7.972.230.200 5,22% PT Ilthabi Rekatama Vientje Harijanto (Direktur Utama) 68.778.836 6.877.883.600 4,51% Vientje Harijanto (President Director) Iwan Semiawan (Direktur) 47.616.117 4.761.611.700 3,12% Iwan Semiawan (Director) Harjanto (Direktur) 37.034.758 3.703.475.800 2,43% Harjanto (Director) Winanjaya Amidjojo 37.034.758 3.703.475.800 2,43% Winanjaya Amidjojo Ir. Iis Syarifuddin (Direktur) 3.358.012 335.801.200 0,22% Ir. Iis Syarifuddin (Director) Masyarakat 175.000.000 17.500.000.000 11,46% Public

Total 1.525.819.116 152.581.911.600 100,00% Total

25. TAMBAHAN MODAL DISETOR 25. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Tambahan modal disetor Grup pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Additional paid in capital of the Group on December 31, 2018 and 2017 is as follows:

Beban emisi saham (2.105.229.570 ) Stock issuance cost Selisih transaksi kombinasi

bisnis entitas sepengendali (Catatan 4)

258.678.436

Difference from business combination transaction between entities under common control (Note 4)

Total (1.846.551.134 ) Total

26. RUGI PER SAHAM 26. LOSS PER SHARE

Berikut adalah data yang digunakan sebagai dasar untuk perhitungan rugi per saham dasar:

Below are the data used as the basis for the calculation of basic loss per share:



Rugi neto yang dapat diatribusikan

kepada pemilik Entitas Induk

(823.117.268 ) (5.396.946.790 ) Net loss attributable to

the Owners of the Parent Entity

Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar

1.525.819.116 1.289.709.527

Weighted average number of ordinary shares

Rugi per saham (0,54 ) (4,18 ) Loss per share









80

27. PENDAPATAN PREMI - NETO 27. PREMIUMS INCOME - NET

Akun ini terdiri atas: This account consists of:


Jenis Polis

Premi Bruto/ Gross

Premiums

Premi Reasuransi/ Reinsurance

Premiums

(Kenaikan) Penurunan

Premi yang Belum Merupakan

Pendapatan/ Increase

(Decrease) in Unearned Premiums

Pendapatan Underwriting

Lain-lain/ Other

Underwriting Income

Pendapatan Premi Neto/

Net Premium Income Type of Policy

Kendaraan bermotor 65.100.076.058 (2.988.673.573 ) (5.212.093.721 ) 786.178.000 57.685.486.764 Motor vehicles Kesehatan 116.651.421.600 (102.014.328.601 ) 2.949.429.194 308.493.019 17.895.015.212 Health Kebakaran 57.700.205.594 (47.018.007.660 ) (3.463.188.299 ) 106.234.365 7.325.244.000 Fire Pengangkutan 2.759.075.409 (1.887.112.731 ) 12.802.170 38.675.026 923.439.874 Cargo Rangka kapal 6.250.464.604 (6.233.770.640 ) (15.752.457 ) 119.478 1.060.985 Marine hull Kecelakaan 735.731.685 (286.861.224 ) (578.798.738 ) 3.962.389 (125.965.888 ) Accident Lain-lain 3.338.545.160 (2.315.822.171 ) 514.974.562 22.433.318 1.560.130.869 Others

Total 252.535.520.110 (162.744.576.600 ) (5.792.627.289 ) 1.266.095.595 85.264.411.816 Total


Jenis Polis

Premi Bruto/ Gross

Premiums


Premiums

(Kenaikan) Penurunan

Premi yang Belum Merupakan

Pendapatan/ Increase

(Decrease) in Unearned Premiums

Pendapatan Underwriting

Lain-lain/ Other

Underwriting Income

Pendapatan Premi Neto/

Net Premium Income Type of Policy

Kendaraan bermotor 48.858.173.009 (1.430.368.626 ) (2.768.613.322 ) 657.463.400 45.316.654.461 Motor vehicles Kesehatan 106.755.748.675 (84.833.471.488 ) (2.735.325.824 ) 369.623.733 19.556.575.096 Healh Kebakaran 44.719.845.813 (41.561.004.049 ) 1.085.180.783 81.992.121 4.326.014.668 Fire Kecelakaan 1.917.471.750 (308.693.239 ) 1.944.403.370 20.411.677 3.573.593.558 Accident Pengangkutan 2.769.422.463 (1.936.783.820 ) 420.632.661 59.030.348 1.312.301.652 Cargo Rangka kapal 20.000.000 (102 ) 294.387.412 39.000 314.426.310 Marine hull Lain-lain 5.020.238.626 (3.913.542.521 ) 11.762.685 13.986.302 1.132.445.092 Others

Total 210.060.900.336 (133.983.863.845 ) (1.747.572.235 ) 1.202.546.581 75.532.010.837 Total

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, premi bruto kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 7.505.866.358 dan Rp 8.686.953.567 atau 2,97%, dan 4,14% dari premi bruto (Catatan 33g).

For the years ended December 31, 2018 and 2017, gross premium from related parties amounted to Rp 7,505,866,358 and Rp 8,686,953,567 or 2.97% and 4.14%, respectively, from gross premium (Note 33g).









81

28. BEBAN KLAIM - NETO 28. CLAIMS EXPENSES - NET

Akun ini terdiri atas: This account consists of:


Jenis Polis Klaim Bruto/ Gross Claim

Klaim Reasuransi/ Reinsurance Claims

Kenaikan (Penurunan) Estimasi Klaim Retensi

Sendiri/Increase (Decrease) in

Estimated Own Retention Claims

Beban Klaim Neto/ Net Claim Expenses Type of Policy

Kendaraan bermotor 29.177.629.496 (548.534.385 ) (700.067.794 ) 27.929.027.317 Motor vehicles Kesehatan 80.363.150.327 (66.057.219.407 ) 424.187.441 14.730.118.361 Health Kebakaran 13.343.029.178 (9.202.422.079 ) (99.107.186 ) 4.041.499.913 Fire Pengangkutan 1.391.006.074 (748.760.468 ) 232.153.550 874.399.156 Cargo Kecelakaan 244.182.859 (21.841.430 ) (18.111.136 ) 204.230.293 Accident Lain-lain 1.823.019.661 (746.172.223 ) (546.658.499 ) 530.188.939 Others

Total 126.342.017.595 (77.324.949.992 ) (707.603.624 ) 48.309.463.979 Total


Jenis Polis Klaim Bruto/ Gross Claim

Klaim Reasuransi/ Reinsurance Claims

Kenaikan (Penurunan) Estimasi Klaim Retensi

Sendiri/Increase (Decrease) in

Estimated Own Retention Claims

Beban Klaim Neto/ Net Claim Expenses Type of Policy

Kendaraan bermotor 23.060.567.161 (79.488.594 ) 114.780.881 23.095.859.448 Motor vehicles Kesehatan 62.706.743.649 (48.188.049.494 ) 1.033.251.149 15.551.945.304 Health Kebakaran 22.974.332.890 (15.222.389.471 ) (3.038.710.756 ) 4.713.232.663 Fire Kecelakaan 770.782.788 (29.712.925 ) 17.115.657 758.185.520 Accident Pengangkutan 2.171.206.068 (164.194.293 ) (1.493.635.274 ) 513.376.501 Cargo Lain-lain 4.963.135.016 (2.415.775.927 ) (473.988.622 ) 2.073.370.467 Others

Total 116.646.767.572 (66.099.610.704 ) (3.841.186.965 ) 46.705.969.903 Total

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, beban klaim kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 1.835.252.386 dan Rp 1.606.959.728 atau 1,45% dan 1,38% dari klaim bruto (Catatan 33h).

For the years ended December 31, 2018 and 2017, claim expenses from related parties amounted to Rp 1,835,252,386 and Rp 1,606,959,728 or 1.45% and 1.38%, respectively, from gross claim (Note 33h).

29. BEBAN KOMISI - NETO 29. COMMISSIONS EXPENSES - NET

Akun ini merupakan selisih antara komisi yang dibayar kepada broker, agen, reasuradur dan komisi yang diperoleh dari reasuradur. Rincian akun ini berdasarkan jenis polis adalah sebagai berikut:

This account represents commissions paid to brokers, agents, reinsurance companies, net of commissions earned on reinsurance ceded to the reinsurance. This account is broken down by class of policy as follows:


Jenis Polis Komisi Dibayar/

Commissions Paid

Komisi Reasuransi Diterima/Reinsurance

Commissions Received

Beban Komisi Neto/ Net Commisison

Expense Type of Policy

Kendaraan bermotor 13.070.457.174 (1.132.616.201 ) 11.937.840.973 Motor vehicles Pengangkutan 651.894.307 (322.822.341 ) 329.071.966 Cargo Kecelakaan 54.534.650 (28.162.916 ) 26.371.734 Accident Kebakaran 6.544.207.575 (11.111.846.983 ) (4.567.639.408 ) Fire Kesehatan 18.079.231.409 (18.665.369.566 ) (586.138.157 ) Health Rangka kapal 2.444.399 (159.567.912 ) (157.123.513 ) Marine hull Lain-lain 627.796.731 (742.485.683 ) (114.688.952 ) Others

Total 39.030.566.245 (32.162.871.602 ) 6.867.694.643 Total









82

29. BEBAN KOMISI - NETO (lanjutan) 29. COMMISSIONS EXPENSES - NET (continued)


Jenis Polis Komisi Dibayar/

Commissions Paid

Komisi Reasuransi Diterima/Reinsurance

Commissions Received

Beban Komisi Neto/ Net Commisison

Expense Type of Policy

Kendaraan bermotor 10.328.962.566 (503.598.050 ) 9.825.364.516 Motor vehicles Kesehatan 15.849.600.238 (15.182.621.684 ) 666.978.554 Health Kecelakaan 529.801.487 (33.424.155 ) 496.377.332 Accident Pengangkutan 691.841.874 (504.885.554 ) 186.956.320 Cargo Kebakaran 4.597.483.226 (9.064.505.200 ) (4.467.021.974 ) Fire Rangka kapal - (11.830 ) (11.830 ) Marine hull Lain-lain 823.517.058 (1.072.241.707 ) (248.724.649 ) Others

Total 32.821.206.449 (26.361.288.180 ) 6.459.918.269 Total

30. HASIL INVESTASI 30. INVESTMENTS INCOME



Pendapatan bunga obligasi 8.480.081.571 8.157.656.820 Interest income from bonds Pendapatan bunga deposito 614.493.903 766.706.369 Interest income from time deposits Keuntungan atas penjualan

portofolio efek

185.869.342 6.328.768.549 Gains on sale of marketable

securities

Pendapatan dividen 157.878.357 160.390.072 Dividend income Keuntungan (kerugian) yang belum

direalisasi dari perubahan nilai wajar efek

5.206.032 (83.750 ) Unrealized gain (loss) on changes in fair value of marketable securities

Amortisasi diskonto obligasi (304.952.392 ) (188.980.486 ) Amortization of discount bonds

Total 9.138.576.813 15.224.457.574 Total

31. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - NETO 31. OTHER INCOME (EXPENSES) - NET




Laba selisih kurs - neto 1.130.402.624 29.699.789 Gain on foreign exchange - net Penyesuaian nilai wajar properti

investasi (Catatan 13)

47.000.000 525.000.000

Changes in fair value of investment properties (Note 13)

Pendapatan (beban) jasa giro 34.454.133 40.806.557 Income on current accounts Beban administrasi bank (266.413.013 ) (212.204.724 ) Bank charges Rugi penurunan nilai revaluasi aset

tetap (Catatan 12)

(17.500.000 ) -

Loss on fixed assets revaluation impairment (Note 12)

Laba penjualan aset tetap (Catatan 12)

(481.250 ) 688.810.772

Gain on sale of fixed assets (Note 12)

Denda pajak (200.000 ) (146.793.629 ) Tax penalties

Lain-lain - neto 189.456.587 (583.214.528 ) Others - net

Total 1.116.719.081 342.104.237 Total









83

32. BEBAN USAHA 32. OPERATING EXPENSES


31 Desember 2017/ December 31, 2017 (Disajikan kembali,

Catatan 41)/(As restated, Note 41)

Gaji dan tunjangan (Catatan 33k) 15.068.511.413 17.210.094.081 Salaries and allowances (Note 33k) Promosi (Catatan 33j) 5.616.886.457 3.458.649.146 Promotion (Note 33j) Penyusutan aset tetap (Catatan 12) 1.986.161.710 2.486.446.715 Depreciation of fixed assets (Note 12) Sewa 1.738.152.600 2.443.716.743 Rent

Sewa kendaraan (Catatan 33j) 1.331.301.613 1.483.420.000 Vehicles rental (Note 33j) Tunjangan pajak penghasilan

pasal 21

1.116.624.300 1.257.602.225 Allowances income tax article 21 Jasa konsultan manajemen

(Catatan 33j)

744.000.000 818.400.000

Management consulting service (Note 33j)

Imbalan kerja karyawan (Catatan 23) 703.902.304 777.599.743 Employee benefits (Note 23) Tenaga ahli 631.954.872 845.006.300 Professional fees Beban kantor 547.906.562 406.621.429 Office expenses

Beban pajak 567.442.764 5.400.000 Tax expense Komunikasi 464.171.710 611.425.651 Communication Pelatihan 460.226.175 177.490.382 Training Transportasi 341.810.940 477.708.081 Transportation

Pemeliharaan dan perawatan 314.795.905 1.093.019.118 Repair and maintenance Asuransi kesehatan 306.561.276 367.482.254 Health insurance Pengobatan 266.117.168 359.869.590 Medical Perjalanan dinas 222.939.272 150.048.168 Travelling Representasi dan sumbangan 221.259.127 204.096.135 Representation and donation

Listrik dan air 203.703.954 259.192.897 Utilities Cadangan kerugian penurunan nilai

(Catatan 9)

158.957.050 1.896.436.342 Allowance for impairment losses

(Note 9) Lain-lain 2.422.128.195 1.542.617.230 Others

Total 35.435.515.367 38.314.342.230 Total

Pelatihan, yang didalamnya terdapat cadangan biaya pendidikan, merupakan cadangan yang dibentuk Grup sebesar 5% dari biaya pegawai, direksi dan komisaris sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 426/KMK.06/2004 pasal 29. Cadangan pendidikan tersebut ditujukan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan keahlian di bidang usaha perasuransian bagi karyawan Grup.

Training, in which there is a reserve for educational reserve, is a reserve established by the Group amounting to 5% of employees, directors and commissioners expenses in accordance with the Decree of Minister of Finance No. 426/KMK.06/2003 article 29. This educational reserve is intended to enhance the skills, knowledge and expertise in insurance business for the Group’s employees.









84

33. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 33. RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS

Sifat, Hubungan, dan Transaksi Nature, Relationship, and Transactions

Pihak Berelasi/ Related Parties

Sifat Hubungan/ Nature of Relationship

Transaksi/ Transactions

PT Batavia Prosperindo Finance Tbk

Pemegang saham/Shareholders

Investasi - portofolio efek dimiliki hingga jatuh tempo, piutang premi, piutang lain-lain, utang klaim, pendapatan sewa tangguhan, pendapatan premi, pendapatan sewa, beban usaha, beban klaim/ Investments - marketable securities held to maturity, premiums receivables, other receivables, claim payable, deferred rental income, premiums income, rental income, operating expenses, claim expenses

PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen

Entitas sepengendali/Under common control entity

Manajer investasi dari reksadana, piutang premi, utang klaim, pendapatan premi, beban klaim/ Invesment manager of mutual funds, premiums receivables, claim payables, premiums income, claim expenses

PT Batavia Prosperindo Sekuritas Entitas sepengendali/Under common control entity

Piutang premi, pendapatan premi, beban klaim/ Premiums receivables, premiums income, claim expenses

PT Malacca Trust Finance Entitas sepengendali/Under common control entity

Utang klaim, pendapatan premi/ claim payable, premiums income

PT Batavia Prosperindo Trans Tbk Entitas sepengendali/ Under common control entity

Piutang premi, pendapatan premi, beban usaha, beban klaim/ Premiums receivables, premiums income, operating expenses, claim expenses

PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk

Entitas sepengendali/Under common control entity

Beban usaha/ Operating expenses,

Saldo Transaksi Balance Transactions

a. Investasi - portofolio efek yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 8a)

a. Investment - marketable securities at amortised cost (Note 8a)

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Obligasi Berkelanjutan II Batavia

Prosperindo Finance Tahap I Tahun 2018

10.000.000.000 -

Obligasi Berkelanjutan II Batavia Prosperindo Finance Tahap

I Tahun 2018

Persentase terhadap total aset 3,12% - Percentage to total assets

b. Investasi - portofolio efek diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (Catatan 8c)

b. Investment - marketable securities at fair value through profit or loss (Note 8c)

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

PT Batavia Prosperindo Aset

Manajemen

105.443.287 180.312.844 PT Batavia Prosperindo Aset

Manajemen

Persentase terhadap total aset 0,03% 0,06% Percentage to total assets









85

33. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

33. RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS (continued)

Saldo Transaksi (lanjutan) Balance Transactions (continued)

c. Piutang premi (Catatan 9) c. Premium receivables (Note 9)



PT Batavia Prosperindo

Finance Tbk

659.264.404 516.848.998



17.262.975 21.648.975


PT Batavia Prosperindo Sekuritas

- 44.146.848

PT Batavia Prosperindo Sekuritas

Total 676.527.379 582.644.821 Total

Persentase terhadap total aset

0,21% 0,20% Percentage to total assets

d. Piutang lain-lain (Catatan 11) d. Other receivables (Note 11)




Finance Tbk

- 180.000.000


Persentase terhadap total aset - 0,06% Percentage to total assets

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 19 Oktober 2017 antara Entitas Anak dengan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk atas sewa ruko yang terletak di Serpong sebesar Rp 180.000.000 untuk periode sejak tanggal 1 November 2017 sampai dengan tanggal 1 November 2020 dan telah dilunasi pada tanggal 15 Februari 2018.

Based on the credit agreement dated October 19, 2017 between the Subsidiary and PT Batavia Prosperindo Finance Tbk for building rental located in Serpong amounted to Rp 180,000,000 for the period from November 1, 2017 until November 1, 2020 and has been paid on February 15, 2018.

e. Utang klaim (Catatan 15) e. Claims payable (Note 15)




419.344.356 37.602.776



596.938 20.503


PT Malacca Trust Finance - 300.000 PT Malacca Trust Finance

Total 419.941.294 37.923.279 Total

Persentase terhadap total liabilitas

0,22% 0,02%

Percentage to total liabilities









86




f. Pendapatan sewa tangguhan f. Deferred rental income

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017


Finance Tbk

476.437.500 267.500.000


Persentase terhadap total liabilitas

0,25% 0,16%

Percentage to total liabilities

g. Pendapatan premi (Catatan 27) g. Premium income (Note 27)

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

PT Batavia Prosperindo Finance

Tbk

7.450.593.268 8.559.658.154 PT Batavia Prosperindo Finance Tbk

PT Batavia Prosperindo Sekuritas 21.654.893 91.940.546 PT Batavia Prosperindo Sekuritas PT Batavia Prosperindo Aset

Manajemen

17.037.975 21.206.847 PT Batavia Prosperindo Aset

Manajemen PT Batavia Prosperindo

Trans Tbk

11.650.022 -

PT Batavia Prosperindo Trans Tbk

PT Malacca Trust Finance 4.930.200 14.148.020 PT Malacca Trust Finance

Total 7.505.866.358 8.686.953.567 Total

Persentase terhadap total

pendapatan premi bruto

2,97% 4,14% Percentage to total

gross premium income

h. Beban klaim (Catatan 28) h. Claim expenses (Note 28)



PT Batavia Prosperindo Finance

Tbk

1.797.491.906 1.281.630.803 PT Batavia Prosperindo Finance Tbk PT Batavia Prosperindo Sekuritas 21.136.853 42.613.305 PT Batavia Prosperindo Sekuritas PT Batavia Prosperindo Aset

Manajemen

16.623.627 4.471.067



- 278.244.553


Total 1.835.252.386 1.606.959.728 Total

Persentase terhadap total beban klaim bruto

1,45% 1,38%

Percentage to total gross claim expenses









87




i. Pendapatan sewa (Catatan 13) i. Rental income (Note 13)




Finance Tbk

190.812.500 165.000.000


Persentase terhadap total pendapatan sewa

100,00% 100,00%

Percentage to total rental income

j. Beban usaha (Catatan 32) j. Operating expenses (Note 32)

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Sewa kendaraan Vehicles rental


1.331.301.613 1.469.020.000


Jasa konsultan manajemen Management consulting service


744.000.000 818.400.000


Promosi Promotions


600.000.000 500.000.000


Total 2.675.301.613 2.787.420.000 Total


beban usaha

7,55% 7,28% Percentage to total

operating expenses

k. Kompensasi personel manajemen kunci k. Compensation of key management personnel

Jumlah besarnya kompensasi yang diberikan kepada personel manajemen kunci Grup selama periode pelaporan adalah sebagai berikut:

Total compensation given to the Group’s key management personnel during the reporting period were as follows:

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Gaji dan tunjangan (Catatan 32) 2.407.561.674 3.168.352.524 Salaries and allowances (Note 32)

Imbalan kerja 171.255.000 368.384.846 Employee benefits

Total 2.578.816.674 3.536.737.370 Total


beban usaha

7,28% 9,23% Percentage to total operating

expenses









88

34. INSTRUMEN KEUANGAN 34. FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel di bawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan keuangan konsolidasian.

The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Group’s financial instruments that are carried in the consolidated financial statements.


Nilai Tercatat/

Carrying Amount

Nilai Wajar/

Fair Value

Aset Keuangan Financial Assets Aset keuangan diukur pada biaya

perolehan amortisasi:

Financial assets at

amortised cost: Bank 12.243.105.866 12.243.105.866 Banks Deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya

500.000.000 500.000.000

Restricted time deposits Deposito berjangka 5.500.000.000 5.500.000.000 Time deposits Portofolio efek - obligasi 127.343.308.747 127.343.308.747 Marketable securities - bonds Piutang premi - neto 58.869.059.575 58.869.059.575 Premium receivables - net

Piutang reasuransi 2.729.464.808 2.729.464.808 Due from reinsurances Piutang lain-lain 2.254.876.608 2.254.876.608 Other receivables Aset lain-lain - uang jaminan 496.643.750 496.643.750 Other assets - deposits

Aset keuangan diukur pada nilai

wajar melalui penghasilan komprehensif lain:

Financial assets at fair value through other comprehensive

income:

Portofolio efek - efek ekuitas

1.538.100.000 1.538.100.000 Marketable securities - equity

securities Aset keuangan diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi:

Financial assets at fair value

through profit or loss:

Portofolio efek - reksadana

105.443.287 105.443.287 Marketable securities - mutual

funds


1.708.501 1.708.501 Marketable securities - equity

securities

Total aset keuangan 211.581.711.142 211.581.711.142 Total financial assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang dicatat

berdasarkan biaya perolehan diamortisasi:

Financial liabilities measured at

amortized cost: Utang klaim Claims payables

Pihak ketiga 6.271.436.375 6.271.436.375 Third parties Pihak berelasi 419.941.294 419.941.294 Related parties

Utang reasuransi 43.309.212.390 43.309.212.390 Due to reinsurances Utang koasuransi 84.038.306 84.038.306 Due to coinsurance Utang komisi 10.551.381.456 10.551.381.456 Commissions payables Utang lain-lain - pihak ketiga 5.952.806.455 5.952.806.455 Other payables - third parties

Total liabilitas keuangan 66.588.816.276 66.588.816.276 Total financial liabilities









89

34. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)


Nilai Tercatat/ Carrying Amount

Nilai Wajar/ Fair Value

Aset Keuangan Financial Assets Aset keuangan diukur pada biaya

perolehan amortisasi:

Financial assets at

amortised cost:

Bank 4.298.864.614 4.298.864.614 Banks Deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya

500.000.000 500.000.000

Restricted time deposits Deposito berjangka 17.000.000.000 17.000.000.000 Time deposits

Portofolio efek - obligasi 126.881.554.144 126.881.554.144 Marketable securities - bonds Piutang premi - neto 44.741.687.862 44.741.687.862 Premium receivables Piutang reasuransi 1.912.332.390 1.912.332.390 Due from reinsurances Piutang lain-lain 2.907.676.424 2.907.676.424 Other receivables

Aset lain-lain - uang jaminan 496.643.750 496.643.750 Other assets - deposits

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain:

financial assets at fair value through other comprehensive

income:


1.538.100.000 1.538.100.000 Marketable securities - equity

securities Aset keuangan diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi:

Financial assets at fair value

through profit or loss:

Portofolio efek - reksadana

180.312.844 180.312.844 Marketable securities - mutual

funds


1.340.001 1.340.001 Marketable securities - equity

securities

Total aset keuangan 200.458.512.029 200.458.512.029 Total financial assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang dicatat

berdasarkan biaya perolehan diamortisasi:

Financial liabilities measured at

amortized cost: Utang klaim Claims payables


Utang reasuransi 35.914.201.576 35.914.201.576 Due to reinsurances Utang koasuransi 187.045.827 187.045.827 Due to coinsurance

Utang komisi 8.403.806.720 8.403.806.720 Commissions payables Utang lain-lain - pihak ketiga 1.881.345.105 1.881.345.105 Other payables - third parties

Total liabilitas keuangan 56.157.503.714 56.157.503.714 Total financial liabilities









90


Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:

- Untuk kas dan bank, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, deposito berjangka, piutang premi, piutang reasuransi, piutang lain-lain, utang klaim - pihak ketiga dan pihak berelasi, utang reasuransi, utang koasuransi, utang komisi dan utang lain-lain, nilai tercatat aset dan liabilitas telah mendekati estimasi nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek.

- The carrying amounts of cash and banks, restricted time deposits, time deposit, premium receivables, due from reinsurance, other receivables, claim payables - third parties and related parties, due to reinsurance, due to coinsurance, commissions payables and other payables, approximate the estimated fair market values due to the short-term nature of the transaction.

- Untuk aset lain-lain - uang jaminan, nilai wajarnya dicatat secara historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal dan tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu penerimaan yang pasti.

- The value of other assets - deposits is normally recorded historically because the fair value cannot be reliably measured and it is not practical to estimate reasonable values of the asset because there is no definite acceptance period.

- Untuk portofolio efek ekuitas dan reksadana dicatat sebesar nilai wajar pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif.

- Marketable equity securities and mutual funds are carried at fair value using the quoted prices published in the active market.

- Untuk portofolio efek dalam bentuk penyertaan saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan di bawah 20% dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

- Marketable securities on investment in unquoted ordinary shares with ownership under 20% are carried at cost as their fair values can not be reliably measured.

- Nilai wajar dari efek utang yang diterbitkan ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko kredit Perusahaan menggunakan suku bunga pasar.

- Fair value of debt securities issued are determined based on discounted future cash flows adjusted to reflect the Company’s credit risk using market rates.

Estimasi nilai wajar Fair value estimation

Tabel di bawah ini menganalisis intrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:

The table below analyses financial instruments carried at fair value, by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows:

- Tingkat 1: Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset dan liabilitas yang identik;

- Level 1: Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets and liabilities;

- Tingkat 2: Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga); dan

- Level 2: Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and

- Tingkat 3: Input untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi).

- Level 3: Inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs).

Tidak terdapat transfer pengukuran nilai wajar antara tingkat 1 dan 2 dan tidak terdapat transfer pengukuran nilai wajar ke dalam dan keluar tingkat 3.

There were no transfers between Level 1 and 2 fair value measurements and no transfers into and out of Level 3 fair value measurement.









91


Estimasi nilai wajar (lanjutan) Fair value estimation (continued)

Tabel berikut menyajikan aset Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Desember 2018 dan 2017:

The following table presents the Group assets that are measured at fair value at December 31, 2018 and 2017:


Kuotasi harga di pasar aktif (Tingkat 1)/

Quoted price in active market

(Level 1)

Signifikan input yang dapat

diamati (Tingkat 2)/ Significant observable

inputs (Level 2)

Signifikan input yang tidak dapat

diamati (Tingkat 3)/ Significant

unobservable inputs (Level 3)

Total/ Total

Aset Assets Aset keuangan diukur pada

nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain:

Financial assets at fair value through other

comprehensive income:


- - 1.538.100.000 1.538.100.000

Marketable securities - equity securities

Aset keuangan diukur pada

nilai wajar melalui laba rugi:

Financial assets at fair value through profit or

loss: Portofolio efek -

reksadana

- 105.443.287 - 105.443.287 Marketable securities -

mutual funds Portofolio efek - efek

ekuitas

1.708.501 - - 1.708.501 Marketable securities -

equity securities

Total 1.708.501 105.443.287 1.538.100.000 1.645.251.788 Total


Kuotasi harga di pasar aktif (Tingkat 1)/

Quoted price in active market

(Level 1)

Signifikan input yang dapat

diamati (Tingkat 2)/ Significant observable

inputs (Level 2)

Signifikan input yang tidak

dapat diamati (Tingkat 3)/ Significant

unobservable inputs (Level 3)

Total/ Total

Aset Assets Aset keuangan diukur pada

nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain:

Financial assets at fair value through other

comprehensive income:


- - 1.538.100.000 1.538.100.000

Marketable securities - equity securities

Aset keuangan diukur pada

nilai wajar melalui laba rugi:

Financial assets at fair value through profit or

loss: Portofolio efek -

reksadana

- 180.312.844 - 180.312.844 Marketable securities -

mutual funds Portofolio efek - efek

ekuitas

1.340.001 - - 1.340.001 Marketable securities -

equity securities

Total 1.340.001 180.312.844 1.538.100.000 1.719.752.845 Total









92



Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Grup adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki tingkat 1 terdiri dari investasi dalam saham dan reksa dana yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar pada laba rugi.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at reporting date. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, or broker, industry Company pricing service, or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transaction on an arm’s lengths basis. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the current bid price. These instruments are included in level 1 consist of investment in equity securities and mutual fund which is set to be measured at fair value on profit and loss.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif (misalnya derivatif over-the-counter) ditentukan dengan teknik penilaian. Teknik-teknik penilaian tersebut memaksimumkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi apabila tersedia dan sedapat mungkin meminimalisir penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari entitas. Jika seluruh input yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan dapat diobservasi, instrumen tersebut termasuk dalam tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market (for example, over-the-counter derivatives) is determined by using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on entity’s specific estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in level 2.

Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk melakukan penilaian pada instrumen keuangan, antara lain:

Specific valuation techniques used to value financial instruments include:

Kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis;

Teknik-teknik lainnya, seperti analisa arus kas diskontoan, yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.

Quoted market prices or dealer quotes for similar instruments;

Other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.

Asumsi yang digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan adalah sebagai berikut:

Assumptions that were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument are the followings:

Aset dan Liabilitas Keuangan dengan periode dua belas (12) bulan atau kurang

Financial Assets and Liabilities with terms of twelve (12) months or less

Sehubungan dengan sifat transaksi jangka pendek pada akun-akun di atas, nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan mendekati estimasi nilai wajarnya.

Due to the short-term nature of transactions of the accounts above, the carrying amounts of these financial assets and liabilities approximate the estimated fair market values.









93



Aset Keuangan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif

Financial Assets not quoted in active market

Investasi yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif berupa penyertaan pada Konsorsium Asuransi Risiko Khusus, PT Asuransi Maipark Indonesia, dan Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia termasuk dengan persentase kepemilikan di bawah 20% dan nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, maka dicatat pada harga perolehan.

Unquoted investment in Konsorsium Asuransi Risiko Khusus, PT Asuransi Maipark Indonesia, and Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia in investments above, with percentage of ownership of less than 20% and the fair value can not be reliably measured are carried at cost.

Mengingat bahwa penerapan praktik manajemen risiko yang baik dapat mendukung kinerja dari Grup, maka manajemen risiko selalu menjadi elemen pendukung penting bagi Grup dalam menjalankan roda bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama dari diterapkannya praktik manajemen risiko di Grup adalah untuk menjaga dan melindungi Grup melalui pengelolaan risiko kerugian yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang sudah ditetapkan oleh Grup.

Considering that good risk management practices implementation could better support the performance of Group, hence the risk management would always be an important supporting element for the Group in running its business wheel. The target and main purpose of the implementation of risk management practices in the Group is to maintain and protect the Group through managing the risk of losses, which might arise from its various activities as well as maintaining risk level in order to match with the direction already established by the Group.

Strategi untuk mendukung sasaran dan tujuan dari manajemen risiko diwujudkan dengan pembentukan dan pengembangan budaya risiko yang kuat, penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik, pelestarian nilai-nilai kepatuhan terhadap regulasi, infrastruktur yang memadai, serta proses kerja yang terstruktur dan sehat. Budaya risiko yang kuat ini diciptakan dengan membangun kesadaran risiko yang kuat dimulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai kepada seluruh karyawan Grup.

Strategies to support the goals and objectives of risk management is actualized through the formation and development of a strong risk culture, the implementation of Good Corporate Governance practices, preserving the values of compliance with regulations, adequate infrastructure, as well as structured and healthy working processes. This strong risk culture is created by building a strong awareness of risk starting from the Board of Commissioners, Directors to the entire employees of the Group.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik disosialisasikan dan dikembangkan secara menyeluruh pada semua komponen dan aktivitas Grup serta dilaksanakan dengan tanpa kompromi, nilai-nilai kepatuhan terhadap peraturan yang ada dan berlaku harus dibudayakan dan melekat pada semua karyawan Grup yang dipimpin oleh jajaran Manajemen Grup, infrastruktur risiko dibangun melalui tersedianya kebijakan dan proses yang tepat dan sesuai dengan kondisi terkini, pengembangan sistem dan database risiko yang berkelanjutan, serta teknik dan metodologi pengelolaan yang modern.

Good Corporate Governance is socialized and developed thoroughly in all components and activities within the Group and being implemented without compromise, the values of compliance to the existing and prevailing regulations should be cultivated and embedded into all employees of the Group led by the management ranks of Group, risk infrastructure built through the availability of appropriate policies and processes and in line with current conditions continuous development of systems and risk database, as well as modern management techniques and methodologies.

Membangun proses dan kemampuan risiko yang sehat dan kuat adalah sebuah pengkajian yang berkesinambungan terhadap tujuan penanganan risiko serta berbagai aktivitas yang menyangkut penanganan risiko seperti identifikasi pengukuran pemantauan dan pengendalian risiko.

Building strong and healthy processes as well as risk capabilities is a continuous assessment on objectives of risks handling as well as various activities involving risks handling such as identification measurement monitor and risk control.









94

35. MANAJEMEN RISIKO 35. RISK MANAGEMENT

Fungsi manajemen risiko juga berkewajiban untuk menjaga arahan risiko yang dapat diterima dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan tetap berpedoman dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan usaha.

Risk management’s function is also to hold the duty of maintaining the direction of risk that is acceptable and approved by the Boards of Commissioners and Directors so that it would remain guided and capable of adapting with business development.

Tujuan keseluruhan dari manajemen Grup adalah untuk menetapkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi risiko sejauh mungkin tanpa terlalu mempengaruhi daya saing dan fleksibilitas Grup. Rincian lebih lanjut mengenai kebijakan ini ditetapkan di bawah ini:

The overall objective of the Group’s management is to set policies that seek to reduce risk as far as possible without unduly affecting the Group’s competitiveness and flexibility. Further details regarding these policies are set out below:

Risiko Asuransi Insurance Risk

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (“MTWI”), Entitas Induk, bergerak dalam bidang asuransi memiliki risiko asuransi.

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (“MTWI”), Parent Entity, engange in insurance activities which expose to insurance risk.

a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi

a. Risk management objectives and policies for mitigating insurance risk

Strategi underwriting Underwriting strategy

Strategi underwriting MTWI adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana MTWI siap untuk menanggung.

The underwriting strategy of MTWI is to seek diversity to ensure a balanced portfolio. The underwriting department prepares business plans every year that establishes the classes of business and industry sectors in which MTWI is prepared to underwrite.

Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat

berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung.

The strategy is cascaded to individual underwriters through detailed underwriting authorities that set out the limit that any one underwriter can write by line, size, class of business and industry in order to ensure appropriate risk selection within the portfolio of business to be underwritten.

Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen underwriting memiliki hak untuk menolak

pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan kontrak pada pembaharuan.

For general insurance contracts that are annual in nature, the underwriting department has the right to refuse renewal or change the terms and conditions of the contracts at renewal.

Strategi reasuransi Reinsurance strategy

MTWI mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. MTWI membeli kombinasi perjanjian nonproporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor.

MTWI reinsures a portion of the risks it underwrites in order to control its exposures to losses and protect its capital resources. MTWI purchases a combination of nonproportionate treaties to reduce its net exposure for any single event. In addition, underwriters are allowed to purchase facultative reinsurance in certain specific circumstances. All purchases of facultative reinsurance are subject to pre-approval and the total expenditure of facultative reinsurance is being closely monitored.









95

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Asuransi (lanjutan) Insurance Risk (continued)

b. Syarat dan kondisi kontrak reasuransi b. Term and conditions of insurance contracts

Fitur produk Product features

MTWI memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari kelas bisnis pengangkutan, properti, kendaraan, rangka kapal, kesehatan dan kecelakaan diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan paling lama dalam waktu 3 tahun setelah kejadian.

MTWI has a range of general insurance policies insuring a range of risks from the major classes of business: cargo, properties, motor vehicles, marine hull, health, personal accident and others. The majority of claims are finalized and settled within 3 years after occurrence.

Pengelolaan risiko Management of risks

Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif dan risiko

pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). MTWI juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis.

The key risks associated with general insurance are underwriting risk, competitive risk and claims experience risk (including the variable incidence of natural disasters). MTWI may also be exposed to risk of dishonest actions by policyholders.

Risiko underwriting adalah risiko bahwa MTWI tidak membebankan premi yang memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lain-lain.

Underwriting risk is the risk that MTWI does not charge adequate premiums appropriate for the different risks it insures. The risk on any policy will vary according to factors such as location, safety measures in place, age of property, vehicle, etc.

Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko, strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu MTWI memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial dimana Entitas Induk beroperasi.

Insurance risk is managed primarily through estimated pricing, product design, risk selection, appropriate investment strategy, rating and reinsurance. MTWI therefore monitors and reacts to changes in the general economic and commercial environment in which it operates.

c. Konsentrasi risiko asuransi c. Concentrations of insurance risk

Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh MTWI adalah tingkat konsentrasi risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bias berdampak signifikan pada liabilitas MTWI. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak tranche.

A key aspect of the insurance risk faced by MTWI is the extent of concentration of insurance risk which may exist where a particular event or series of events could impact significantly upon MTWI’s liabilities. Such concentrations may arise from a single insurance contract or through a small number of related contracts, and relate to circumstances where significant liabilities could arise. An important aspect of the concentration of insurance risk is that it may arise from theaccumulation of risks within a number of individual classes or contracts tranche.

Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memihak terhadap kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama.

Concentrations of risk can arise in both highseverity, low frequency events, such as natural disasters and in situations where underwriting is biased towards a particular group, such as a particular geographic or demographic trend or a particular group of companies that belong to the same shareholder.









96



c. Konsentrasi risiko asuransi (lanjutan) c. Concentrations of insurance risk (continued)

Metode utama MTWI dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut:

MTWI’s key methods in managing these risks are as follows:

Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang ditanggung.

Firstly, the risk is managed through appropriate underwriting procedures. Underwriters are not permitted to underwrite risks unless the expected profits commensurate with the risks assumed.

Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Entitas Induk membeli perlindungan excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Entitas Induk di atas retensi neto risiko tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala.

Secondly, the risk is managed through the use of reinsurance. The Parent Entity purchases both excess of loss covers as well as treaty arrangements with reputable reinsurers that provide protection on the insurance business written by the Parent Entity above a certain net retention of risk. The costs and benefits associated with the reinsurances programs are being reviewed periodically.

Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi liabilitas kontrak asuransi berdasarkan jenis kontrak:

The following table presents the concentration of insurance contract liabilities by type of contract


Jenis Polis Premi Bruto/

Gross Premium


Premium Premi Neto/

Net Premium Type of Policy

Kendaraan bermotor 65.100.076.058 (2.988.673.573 ) 62.111.402.485 Motor vehicles Kesehatan 116.651.421.600 (102.014.328.601 ) 14.637.092.999 Health Kebakaran 57.700.205.594 (47.018.007.660 ) 10.682.197.934 Fire Pengangkutan 2.759.075.409 (1.887.112.731 ) 871.962.678 Cargo Kecelakaan 735.731.685 (286.861.224 ) 448.870.461 Accident Rangka kapal 6.250.464.604 (6.233.770.640 ) 16.693.964 Marine hull Lain-lain 3.338.545.160 (2.315.822.171 ) 1.022.722.989 Others

Total 252.535.520.110 (162.744.576.600 ) 89.790.943.510 Total


Jenis Polis Premi Bruto/

Gross Premium


Premium Premi Neto/

Net Premium Type of Policy

Kendaraan bermotor 48.858.173.009 (1.430.368.626 ) 47.427.804.383 Motor vehicles Kesehatan 106.755.748.675 (84.833.471.488 ) 21.922.277.187 Health Kebakaran 44.719.845.813 (41.561.004.049 ) 3.158.841.764 Fire Kecelakaan 1.917.471.750 (308.693.239 ) 1.608.778.511 Accident Pengangkutan 2.769.422.463 (1.936.783.820 ) 832.638.643 Cargo Rangka kapal 20.000.000 (102 ) 19.999.898 Marine hull Lain-lain 5.020.238.626 (3.913.542.521 ) 1.106.696.105 Others

Total 210.060.900.336 (133.983.863.845 ) 76.077.036.491 Total









97




Asumsi-asumsi utama Key assumptions

Liabilitas asuransi tersebut terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan.

The insurance liabilities consist of estimated claims and unearned premium reserve.

Asumsi utama yang mendasari estimasi klaim adalah klaim pengembangan masa depan Entitas Induk akan mengikuti pola yang sama dengan pengalaman klaim pengembangan masa lalu. Ini termasuk asumsi-asumsi dalam hal rata-rata klaim biaya, biaya-biaya klaim penanganan dan jumlah klaim untuk setiap tahun kejadian klaim.

The principal assumption underlying the estimated claims is that the Parent Entity’s future claim development will follow a similar pattern to past claims development experience. This includes assumptions in respect of average claim costs, claim handling costs and claim number of accidents reach in a year.

Penilaian kualitatif tambahan yang digunakan untuk menilai sejauh mana tren masa lalu mungkin tidak berlaku di masa depan, misalnya: kejadian tertentu yang tidak akan berulang, perubahan faktor pasar seperti tingkah laku masyarakat dalam klaim, kondisi ekonomi dan juga faktor internal seperti bauran investasi dan prosedur penanganan klaim. Penilaian juga digunakan untuk menilai sejauh mana faktor-faktor eksternal seperti keputusan pengadilan dan peraturan pemerintah mempengaruhi estimasi.

Additional qualitative judgments are used to assess the extent to which past trends may not apply in the future, for example: one-off occurrence; changes in market factors such as public attitude to claiming; economic condition; as well internal factor such as portfolio mix, policy condition and claim handling procedures. Judgments is further used to assess the extent to which external factors such judicial decisions and government legislation affects the estimates.

Analisa berikut dibuat untuk menunjukkan pengaruh terhadap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain apabila asumsi utama diubah dengan semua asumsi lain dianggap tetap. Korelasi antara asumsi-asumsi yang ada dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menentukan liabilitas klaim. Dampak atas perubahan kenaikan/penurunan asumsi-asumsi tersebut terhadap tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The following analysis is made to show the impact on the statement of profit or loss and other comprehensive income if the main assumptions were changed while all the other assumptions stay. The correlation between those assumptions can give significant impact in determining the claim liability. The impact of the increase/decrease of those assumptions on the current year is as follows:

Perubahan

Asumsi/ Change

in Assumptions

Dampak Atas Liabilitas Bruto/ Impact On Gross

Liabilities

Dampak Atas Liabilitas Neto/ Impact On Net

Liabilities

Dampak Pada Rugi Sebelum Pajak

Penghasilan/Impact On Loss Before

Income Tax Expense

Dampak Pada Ekuitas/Impact

On Equity

2018 2018

Rasio kerugian +10% 138.976.219.354 53.918.774.362 53.918.774.362 53.918.774.362 Loss ratio Penyisihan atas marjin

deviasi yang merugikan

+5% 1.989.886.777 1.286.698.025 1.286.698.025 1.286.698.025

Allowance for

adverse deviation Beban penanganan

klaim

+10%

1.840.260.476 1.257.350.172 1.257.350.172 1.257.350.172 Claim handling

expenses 2017 2017 Rasio kerugian +10% 128.311.444.329 55.601.872.555 55.601.872.555 55.601.872.555 Loss ratio

Penyisihan atas marjin deviasi yang merugikan

+5% 1.837.186.589 1.326.862.868 1.326.862.868 1.326.862.868

Allowance for

adverse deviation Beban penanganan

klaim

+10%

2.569.108.682 1.977.992.922 1.977.992.922 1.977.992.922 Claim handling

expenses









98




Asumsi-asumsi utama Key assumptions

Estimasi klaim kumulatif, termasuk klaim yang diterima dan IBNR untuk setiap tahun terjadinya secara berturut-turut, pada setiap tanggal laporan keuangan, bersama dengan pembayaran kumulatif sampai saat ini adalah sebagai berikut:

The cumulative claims estimates, including both claims notified and IBNR for each successive accident year, at each financial statements date, together with cumulative payments to date are shown below.

Sebelum 2015/ Before 2015

2015 2016 2017

2018 Total

Estimasi atas klaim

kumulatif Estimate of cumulative

claims Tahun terjadi 7.028.223.256 7.837.154.729 33.577.054.985 43.800.315.859 38.961.292.622 Accident year Satu tahun kemudian 13.789.332.658 15.389.822.890 60.802.673.536 75.789.227.931 - One year later Dua tahun kemudian 919.844.385 9.400.088.855 7.059.212.531 - - Two years later Tiga tahun kemudian 74.912.796 87.317.533 - - - Three years later Empat tahun

kemudian 4.559.804

- - -

- Four years later

Estimasi periode

berjalan atas klaim kumulatif 4.559.804

87.317.533 7.059.212.531 75.789.227.931

38.961.292.622

Current period estimate of

cumulative claims

Pembayaran

kumulatif

Cumulative payments

Tahun terjadi 78.148.460.021 7.476.676.499 12.358.460.717 38.132.573.919 88.372.002.382 Accident year Satu tahun kemudian 6.210.160.616 15.884.625.306 64.202.822.091 40.117.604.883 - One year later Dua tahun kemudian 1.745.254.510 9.022.351.745 3.905.754.500 - - Two years later Tiga tahun kemudian 318.991.686 122.538.011 - - - Three years later Empat tahun

kemudian 21.336.385

- - -

- Four years later

Pembayaran kumulatif

periode berjalan 21.336.385

122.538.011 3.905.754.500 40.117.604.883 88.372.002.382

Cumulative payments claims current period

Total liabilitas klaim

kerugian bruto (16.776.581 ) (35.220.478 ) 3.153.458.031 35.671.623.048 (49.410.709.760 ) (10.637.625.740 ) Total general gross

claim liabilities

Risiko Keuangan Financial Risk

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan terhadap Grup jika nasabah atau pihak lawan dalam instrumen keuangan gagal memenuhi kewajiban kontraktual. Grup tidak memiliki konsentrasi signifikan terhadap risiko kredit. Risiko kredit diatribusikan pada bank, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, deposito berjangka, portofolio efek, piutang premi, piutang reasuransi, piutang lain-lain dan aset lain-lain - uang jaminan.

Credit risk is the risk of financial loss to the Group if a customer or counterparties to a financial instrument fails to meet its contractual obligations. The Group has no significant concentration on credit risk. Credit risk is attributable to its banks, restricted time deposits, time deposits, marketable securities, premiums receivables, due from reinsurance, others receivables and other assets - deposits.

Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisa dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa diterima. Grup telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan memulai proses survei dan analisis kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit.

Credit risk is an unavoidable risk, however, could be managed to an acceptable limit. The Group has a policy in order to deal with this risk. Starting from beginning of the process in receiving credit applications principle, whereby the credit application would go through survey and credit analysis process in order to be approved subsequently by the Credit Committee.









99


Risiko Keuangan (lanjutan) Financial Risks (continued)

a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)

Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan bank, investasi dan deposito berjangka, Grup meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada lembaga keuangan yang bereputasi.

For other financial assets, such as cash and bank, investments and time deposits, the Group minimizes the credit risk by placement of funds with reputable financial institutions.

Pengungkapan kuantitatif atas eksposur risiko kredit sehubungan dengan aset keuangan adalah sebagai berikut:

Quantitative disclosures of the credit risk exposure in relation to financial assets are sen out below:


Tidak ada Telah penurunan diturunkan nilainya/ nilainya/ Total/ Not impaired Impaired Total

Bank 12.243.105.866 - 12.243.105.866 Banks

Investasi portofolio efek 128.988.560.535

- 128.988.560.535 Investments at marketable

securities Deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya

500.000.000

- 500.000.000

Restricted time deposits Deposito berjangka 5.500.000.000 - 5.500.000.000 Time deposits Piutang premi - 58.869.059.575 58.869.059.575 Premium receivables Piutang reasuransi 2.729.464.808 - 2.729.464.808 Due from reinsurance Piutang lain-lain 2.254.876.608 - 2.254.876.608 Other receivables Aset lain-lain - uang jaminan 496.643.750 - 496.643.750 Other assets - deposits

Total 152.712.651.567 58.869.059.575 211.581.711.142 Total


Tidak ada Telah penurunan diturunkan nilainya/ nilainya/ Total/ Not impaired Impaired Total

Bank 4.298.864.614 - 4.298.864.614 Banks

Investasi portofolio efek 128.601.306.989

- 128.601.306.989 Investments at marketable

securities Deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya

500.000.000

- 500.000.000

Restricted time deposits Deposito berjangka 17.000.000.000 - 17.000.000.000 Time deposits Piutang premi - 44.741.687.862 44.741.687.862 Premium receivables Piutang reasuransi 1.912.332.390 - 1.912.332.390 Due from reinsurance Piutang lain-lain 2.907.676.424 - 2.907.676.424 Other receivables Aset lain-lain - uang jaminan 496.643.750 - 496.643.750 Other assets - deposits

Total 155.716.824.167 44.741.687.862 200.458.512.029 Total

b. Risiko pasar b. Market risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat nilai tukar mata uang asing, dan suku bunga.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, foreign currency exchange risk and interest rate risk.









100



b. Risiko pasar (lanjutan) b. Market risk (continued)

Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk

Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas usaha Grup yang terjadi dalam mata uang yang berbeda dari mata uang fungsional Grup.

Foreign exchange currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Group’s operating activities in a different currency from the Group’s functional currency.

Eksposur fluktuasi nilai tukar atas Grup berasal dari nilai tukar antara Dolar Amerika Serikat, Euro, Franc Swiss, Dolar Singapura, Yen Jepang dengan Rupiah.

The Group’s exposure to exchange rate fluctuations comes from the exchange rate between US Dollar, Euro, Swiss Franc, Singapore Dollar, Japanese Yen against Rupiah.

Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat.

The Group closely monitors the foreign exchange rate fluctuation and market expectation so it can take necessary actions benefited most to the Group in due time.

Berikut adalah posisi aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The following table shows monetary assets in foreign currency as of December 31, 2018 and 2017 :


Mata Uang Asing/

Foreign Currency

Ekuivalen/

Equivalent

IDR Aset Assets

Portofolio efek - obligasi USD 915.683 13.259.998.628 Marketable securities - bonds

Bank USD 351.552 5.090.819.154 Banks Piutang premi USD 1.375.263 19.915.183.213 Premium receivables EUR 9.265 153.421.445 JPN 7.333 960.627

SGD 6 63.618 Piutang reasuransi USD 129.611 1.876.900.801 Due from reinsurance

Aset Moneter 40.297.347.486 Monetary Assets

Liabilitas Liabilities

Utang klaim USD 155.181 2.247.181.564 Claim payables

Utang reasuransi USD 971.367 14.066.361.617 Due to reinsurances EUR 23 383.530 JPN 35 4.585 Utang komisi USD 161.496 2.338.621.693 Commissions payables

EUR 1.991 32.973.278 JPN 1.434 187.885

Liabilitas Moneter 18.685.714.152 Monetary Liabilities

Aset Moneter Neto 21.611.633.334 Net Monetary Assets









101




Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Foreign Exchange Risk (continued)


Mata Uang Asing/ Foreign Currency

Ekuivalen/ Equivalent

IDR Aset Assets

Portofolio efek - obligasi USD 913.775 12.379.822.198 Marketable securities - bonds Bank USD 191.335 2.592.202.516 Banks Piutang premi USD 1.096.960 14.861.609.609 Premium receivables JPN 2.040 244.799

EUR 5 88.472 Piutang reasuransi USD 30.673 415.556.043 Due from reinsurance

Aset Moneter 30.249.523.637 Monetary Assets

Liabilitas Liabilities

Utang klaim USD 1.119 15.156.148 Claim payables Utang reasuransi USD 781.661 10.589.937.267 Due to reinsurances EUR 15 247.462 CHF 1 10.658 JPN 17 2.071

Utang komisi USD 144.622 1.959.343.191 Commissions payables EUR 71 1.145.766 JPN 218 26.120

Liabilitas Moneter 12.565.868.683 Monetary Liabilities

Aset Moneter Neto 17.683.654.954 Net Monetary Assets

Berikut adalah sensitivitas Grup terhadap kenaikan atau penurunan kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, Euro, Dolar Singapura, Swiss Franc dan Yen Jepang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian yang menggunakan 10% tingkat sensitivitas untuk tujuan pelaporan risiko kurs mata uang asing secara internal kepada personel manajemen kunci dan pengungkapan berikut merupakan hasil penelaahan manajemen atas kemungkinan perubahan kurs mata uang asing yang wajar.

The following describes the Group’s sensitivity to increase and decrease in Rupiah against United States Dollar, Euro, Singapore Dollar, Swiss Franc and Japanese Yen translated at the consolidated statement of financial position date. 10% is the sensitivity rate used when reporting internally the foreign currency risk to key management personnel and this represents management’s assessment of a reasonable possible change in foreign exchange rates.

Kenaikan (Penurunan) Mata Uang Asing/ Increase

(Decrease) in Foreign Exchange

Pengaruh Pada Laba Sebelum Pajak/

Effect on Income Before Tax

31 Desember 2018/December 31, 2018 USD 10% 2.149.073.692

-10% (2.149.073.692 ) EUR 10% 12.006.464 -10% (12.006.464 ) JPN 10% 76.816 -10% (76.816 ) SGD 10% 6.362

-10% (6.362 )









102




Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Foreign Exchange Risk (continued)

Kenaikan (Penurunan) Mata Uang Asing/ Increase

(Decrease) in Foreign Exchange

Pengaruh Pada Laba Sebelum Pajak/

Effect on Income Before Tax

31 Desember 2017/December 31, 2017 USD 10% 1.768.475.376

-10% (1.768.475.376 ) EUR 10% (130.476 ) -10% 130.476 JPN 10% 21.661 -10% (21.661 ) CHF 10% 1.066

-10% (1.066 )

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman jangka pendek dan panjang dari Grup yang dikenakan suku bunga mengambang.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Group’s short-term and long term debt obligations with floating interest rates.

Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini.

The Group closely monitors the market interest rate fluctuation and market expectation so it can take necessary actions benefited most to the Group in due time. The management currently does not consider the necessity to enter into any interest rate swaps.









103




Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)

Tabel berikut adalah nilai tercatat berdasarkan jatuh temponya atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying amount by maturity of the Group’s financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:


Rata-rata

Suku Bunga Efektif/

Average Effective

Interest Rate

Jatuh Tempo

dalam Satu (1) Tahun/

Within One (1) Year

Jatuh Tempo Pada

Tahun ke -2/

In the 2nd Year

Jatuh Tempo Pada

Tahun ke - 3/

In the 3rd Year

Jatuh Tempo Pada

Tahun ke - 4/

In the 4th Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 5/

In the 5th Year

Total/ Total

Aset /Assets Bunga Tetap/ Fixed Rate

Bank/ Banks 0,15% - 2,58% 12.243.105.866 - - - - 12.243.105.866 Portofolio efek - obligasi/

Marketable securities - bonds 4,13% - 11,00% 7.528.165.933 17.010.136.806 10.000.000.000 - 92.805.006.008 127.343.308.747

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya/ Restricted time deposits 3,50% - 4,25% 500.000.000 - - - - 500.000.000

Deposito berjangka/ Time deposits 6,00% - 8,50% 5.500.000.000 - - - - 5.500.000.000


Rata-rata

Suku Bunga Efektif/

Average Effective

Interest Rate

Jatuh Tempo

dalam Satu (1) Tahun/

Within One (1) Year

Jatuh Tempo Pada

Tahun ke - 2/

In the 2nd Year

Jatuh Tempo Pada

Tahun ke - 3/

In the 3rd Year

Jatuh Tempo Pada

Tahun ke - 4/

In the 4th Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 5/

In the 5th Year

Total/ Total

Aset /Assets

Bunga Tetap/ Fixed Rate

Bank/ Banks 0,15% - 3,00% 4.298.864.614 - - - - 4.298.864.614 Portofolio efek - obligasi/ Marketable securities -

bonds payable 4,13% - 11,00% 17.643.286.131 17.015.224.459 5.219.029.693 - 87.004.013.861 126.881.554.144 Deposito berjangka

yang dibatasi penggunaannya/ Restricted time deposits 3,25% - 4,25% 500.000.000 - - - - 500.000.000

Deposito berjangka/ Time deposits 7,00% - 8,50% 17.000.000.000 - - - - 17.000.000.000

36. SEGMEN OPERASI 36. OPERATING SEGMENTS

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Grup dibagi dalam dua dua divisi operasi - asuransi kerugian dan persewaan properti. Asuransi kerugian dibagi dalam lima kelompok segmen yaitu segmen asuransi kesehatan, asuransi kebakaran, asuransi kendaraan, asuransi pengangkutan, asuransi rangka kapal, asuransi kecelakaan diri dan segmen lain-lain, yang meliputi tanggung gugat, rekayasa dan lain-lain.

For management reporting purposes, the Group is currently organized into two operating divisions - general insurance and rental property. General insurance is organized into lines of business, namely, health insurance, fire insurance, motor vehicles insurance, cargo insurance, marine hull insurance, personal accident insurance and others which are liabilities, engineering and miscellaneous.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.


Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


As of December 31, 2018 and For The Year Then Ended


104

36. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 36. OPERATING SEGMENTS (continued)


Asuransi Umum/General Insurance

Kesehatan/

Health Kebakaran/

Fire Kendaraan/

Motor Vehicles Pengangkutan/

Cargo

Rangka kapal/

Marine hull

Kecelakaan Diri/

Personal Accident

Lain-lain/

Others

Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated

Sewa Properti/ Rental Property

Eliminasi/

Elimination

Konsolidasi/

Consolidation

Pendapatan Usaha/Operating Income Pendapatan Underwriting/Underwriting

Income

Pendapatan premi/Premiums income

Premi bruto/Gross premiums 116.651.421.600 57.700.205.594 65.100.076.058 2.759.075.409 6.250.464.604 735.731.685 3.338.545.160 - - - 252.535.520.110 Premi reasuransi/Reinsurance

premiums

(102.014.328.601 ) (47.018.007.660 ) (2.988.673.573 ) (1.887.112.731 ) (6.233.770.640 ) (286.861.224 ) (2.315.822.171 ) - - -

(162.744.576.600 ) Kenaikan (penurunan) premi yang

belum merupakan pendapatan/ Increase (decrease) in unearned premiums

2.949.429.194 (3.463.188.299 ) (5.212.093.721 ) 12.802.170 (15.752.457 ) (578.798.738 ) 514.974.562 - - -

(5.792.627.289 ) Pendapatan underwriting lain-lain/Other

underwriting income

308.493.019 106.234.365 786.178.000 38.675.026 119.478 3.962.389 22.433.318 - - -

1.266.095.595

Total pendapatan underwriting/ Total underwriting income

17.895.015.212 7.325.244.000 57.685.486.764 923.439.874 1.060.985 (125.965.888 ) 1.560.130.869 - - -

85.264.411.816

Beban Underwriting/ Underwriting Expenses

Beban klaim/ Claim expenses

Klaim bruto/Gross claims (80.363.150.327 ) (13.343.029.178 ) (29.177.629.496 ) (1.391.006.074 ) - (244.182.859 ) (1.823.019.661 ) - - - (126.342.017.595 )

Klaim reasuransi/Reinsurance claim 66.057.219.407 9.202.422.079 548.534.385 748.760.468 - 21.841.430 746.172.223 - - - 77.324.949.992 Kenaikan (penurunan) estimasi klaim

retensi sendiri/ Increase (decrease) in estimated own retention claims

(424.187.441 ) 99.107.186 700.067.794 (232.153.550 ) - 18.111.136 546.658.499 - - -

707.603.624 Beban komisi - neto/ Commissions

expenses - net

586.138.157 4.567.639.408 (11.937.840.973 ) (329.071.966 ) 157.123.513 (26.371.734 ) 114.688.952 - - -

(6.867.694.643 ) Beban underwriting lain-lain/Other

underwriting expenses

(2.058.807.614 ) (4.527.888.593 ) - - (61.559.768 ) - (105.441.879 ) - - -

(6.753.697.854 )

Total beban underwriting/ Total underwriting expenses

(16.202.787.818 ) (4.001.749.098 ) (39.866.868.290 ) (1.203.471.122 ) 95.563.745 (230.602.027 ) (520.941.866 ) - - -

(61.930.856.476 )

Hasil Underwriting/ Underwriting Income 1.692.227.394 3.323.494.902 17.818.618.474 (280.031.248 ) 96.624.730 (356.567.915 ) 1.039.189.003 - - - 23.333.555.340

Hasil Investasi Yang Tidak Dapat Dialokasikan/ Unallocated Investment Income

- - - - - - - 9.295.197.027

5.130.442

(161.750.656 ) 9.138.576.813

Pendapatan Sewa/Rental Income - - - - - - - - 190.812.500 - 190.812.500

Penghasilan Lain-Lain - Neto Yang Tidak Dapat Dialokasikan/Unallocated Other Income - Net

- - - - - - - 1.064.155.473 52.563.608 - 1.116.719.081

Pendapatan Usaha - Neto/Operating

Income - Net

1.692.227.394 3.323.494.902 17.818.618.474 (280.031.248 ) 96.624.730 (356.567.915 ) 1.039.189.003 10.359.352.500 248.506.550 (161.750.656 ) 33.779.663.734







105




Kesehatan/

Health

Kebakaran/

Fire

Kendaraan/

Motor Vehicles

Pengangkutan/

Cargo

Rangka kapal/

Marine hull

Kecelakaan Diri/

Personal Accident

Lain-lain/

Others

Tidak dapat dialokasikan/

Unallocated Sewa Properti/

Rental Property Eliminasi/

Elimination Konsolidasi/

Consolidation

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan/

Unallocated operating expenses

- - - - - - - (35.348.760.717 ) (86.754.650 ) - (35.435.515.367 )

Laba (rugi) sebelum manfaat pajak

penghasilan/ Income (loss) before

income tax benefit

1.692.227.394 3.323.494.902 17.818.618.474 (280.031.248 ) 96.624.730 (356.567.915 ) 1.039.189.003 (24.989.408.217 ) 161.751.900 (161.750.656 ) (1.655.851.633 )

Manfaat pajak penghasilan/ Income tax benefit

- - - - - - - 832.735.609 - - 832.735.609

Rugi tahun berjalan/ Loss for the year 1.692.227.394 3.323.494.902 17.818.618.474 (280.031.248 ) 96.624.730 (356.567.915 ) 1.039.189.003 (24.156.672.608 ) 161.751.900 (161.750.656 ) (823.116.024 )

Total penghasilan (beban) komprehensif lain/

Total other comprehensive income (loss)

- - - -

-

-

- 1.730.498.329 - - 1.730.498.329

Total laba (rugi) komprehensif/ Total

comprehensive income (loss)

1.692.227.394 3.323.494.902 17.818.618.474 (280.031.248 ) 96.624.730 (356.567.915 ) 1.039.189.003 (22.426.174.279 ) 161.751.900 (161.750.656 ) 907.382.305

Aset Segmen/ Segment assets

Piutang premi/ Premiums receivables 23.342.232.114 20.751.475.967 10.723.117.019 704.779.203 4.402.793.103 180.165.383 819.890.178 (2.055.393.392 ) - - 58.869.059.575

Piutang reasuransi/ Due from reinsurance - 2.727.271.126 - 1.315.554 - - 878.128 - - - 2.729.464.808

Aset reasuransi/ Reinsurance assets

Estimasi klaim retensi sendiri/ Estimated own retention claims

3.606.469.758 9.597.600.562 51.077.697 880.511.482 - 1.450.233 1.463.197.696 - - 15.600.307.428

Premi yang belum merupakan pendapatan/ Unearned premiums

26.450.501.684 21.272.025.592 1.029.971.857 150.670.926 831.736.074 31.168.952 828.885.114 - - - 50.594.960.199

Investasi saham - entitas asosiasi - - - - - - - 6.500.000.000 - (6.500.000.000 ) -

Properti investasi/ Investment properties - - - - - - - - 7.245.000.000 - 7.245.000.000

Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets - - - - - - - 12.735.045.993 - - 12.735.045.993 Aset yang tidak dapat dialokasikan/

Unallocated assets

- - - - - - - 172.450.558.315

748.502.450

-

173.199.060.765

Total Aset/ Total Assets 53.399.203.556 54.348.373.247 11.804.166.573 1.737.277.165 5.234.529.177 212.784.568 3.112.851.116 189.630.210.916 7.993.502.450 (6.500.000.000 ) 320.972.898.768







106




Kesehatan/

Health

Kebakaran/

Fire

Kendaraan/

Motor Vehicles

Pengangkutan/

Cargo

Rangka kapal/

Marine hull

Kecelakaan Diri/

Personal Accident

Lain-lain/

Others

Tidak dapat dialokasikan/

Unallocated Sewa Properti/

Rental Property Eliminasi/

Elimination Konsolidasi/

Consolidation

Liabilitas segmen/ Segment liabilities

Utang klaim/Claims payables 1.768.777.558 1.815.160.795 2.632.863.504 15.000.000 - 202.342.102 257.233.710 - - - 6.691.377.669

Liabilitas reasuransi/Reinsurance liabilities Estimasi klaim retensi sendiri/Estimated

own retention claims

5.547.229.138 12.314.319.676 4.420.543.876 1.250.244.549 - 2.911.405 2.055.245.683 - - - 25.590.494.327 Premi yang belum merupakan

pendapatan/Unearned premiums

30.608.466.918 30.116.132.760 29.062.189.246 234.824.175 859.159.764 2.963.165.007 1.804.500.123 - - - 95.648.437.993

Utang reasuransi/Due to reinsurance 18.501.899.994 19.708.967.923 535.870.472 (223.061.814 ) 4.275.389.845 4.433.147 505.712.823 - - - 43.309.212.390

Utang koasuransi/Coinsurance payables - 84.038.306 - - - - - - - - 84.038.306

Utang komisi/Commissions payables 4.449.763.555 3.012.926.991 2.533.116.678 122.969.268 - 38.259.126 394.345.838 - - - 10.551.381.456

Pendapatan sewa tangguhan/Deferred rental income

- - - - - - - - 476.437.500 - 476.437.500

Utang pajak/Tax payables - - - - - - - 353.512.652 18.000.000 - 371.512.652

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated liabilities

- - - - - - - 8.906.950.522 63.250.000 - 8.970.200.522

Total Liabillitas/ Total Liabilities 60.876.137.163 67.051.546.451 39.184.583.776 1.399.976.178 5.134.549.609 3.211.110.787 5.017.038.177 9.260.463.174 557.687.500 - 191.693.092.815







107




Kesehatan/

Health Kebakaran/

Fire Kendaraan/


Cargo

Rangka kapal/

Marine hull

Kecelakaan Diri/

Personal Accident

Lain-lain/

Others



Eliminasi/

Elimination

Konsolidasi/

Consolidation

Pendapatan Usaha/Operating Income Pendapatan Underwriting/Underwriting

Income

Pendapatan premi/Premiums income

Premi bruto/Gross premiums 106.755.748.675 44.719.845.813 48.858.173.009 2.769.422.463 20.000.000 1.917.471.750 5.020.238.626 - - - 210.060.900.336 Premi reasuransi/Reinsurance

premiums

(84.833.471.488 ) (41.561.004.049 ) (1.430.368.626 ) (1.936.783.820 ) (102 ) (308.693.239 ) (3.913.542.521 ) - -

-

(133.983.863.845 ) Kenaikan (penurunan) premi yang

belum merupakan pendapatan/ Increase (decrease) in unearned premiums

(2.735.325.824 ) 1.085.180.783 (2.768.613.322 ) 420.632.661 294.387.412 1.944.403.370 11.762.685 - -

-

(1.747.572.235 ) Pendapatan underwriting lain-lain/Other

underwriting income

369.623.733 81.992.121 657.463.400 59.030.348 39.000 20.411.677 13.986.302 - -

-

1.202.546.581

Total pendapatan underwriting/ Total underwriting income

19.556.575.096 4.326.014.668 45.316.654.461 1.312.301.652 314.426.310 3.573.593.558 1.132.445.092 - -

-

75.532.010.837

Beban underwriting/ Underwriting expenses

Beban klaim/ Claim expenses

Klaim bruto/Gross claims (62.706.743.649 ) (22.974.332.890 ) (23.060.567.161 ) (2.171.206.068 ) - (770.782.788 ) (4.963.135.016 ) - - - (116.646.767.572 )

Klaim reasuransi/Reinsurance claim 48.188.049.494 15.222.389.471 79.488.594 164.194.293 - 29.712.925 2.415.775.927 - - - 66.099.610.704 Kenaikan (penurunan) estimasi klaim

retensi sendiri/ Increase (decrease) in estimated own retention claims

(1.033.251.149 ) 3.038.710.756 (114.780.881 ) 1.493.635.274 - (17.115.657 ) 473.988.622 - - -

3.841.186.965 Beban komisi - neto/ Commissions

expenses - net

(666.978.554 ) 4.467.021.974 (9.825.364.516 ) (186.956.320 ) 11.830 (496.377.332 ) 248.724.649 - - -

(6.459.918.269 ) Beban underwriting lain-lain/Other

underwriting expenses

(3.212.388.717 ) (1.569.407.636 ) (6.615.120 ) (500.976.360 ) 54.054.668 - - -

(5.235.333.165 )

Total beban underwriting/ Total underwriting expenses

(19.431.312.575 ) (1.815.618.325 ) (32.921.223.964 ) (706.947.941 ) 11.830 (1.755.539.212 ) (1.770.591.150 ) - - -

(58.401.221.337 )

Hasil Underwriting/ Underwriting Income 125.262.521 2.510.396.343 12.395.430.497 605.353.711 314.438.140 1.818.054.346 (638.146.058 ) - - - 17.130.789.500

Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated investment income

- - - - - - - 15.824.253.129

5.317.844

(605.113.399 ) 15.224.457.574

Pendapatan sewa/Rental income - - - - - - - - 165.000.000 - 165.000.000

Penghasilan lain-lain - neto yang tidak dapat dialokasikan/Unallocated other income - net

- - - - - - - (181.905.490 ) 524.009.727 - 342.104.237

Pendapatan Usaha - Neto/Operating

Income - Net

125.262.521 2.510.396.343 12.395.430.497 605.353.711 314.438.140 1.818.054.346 (638.146.058 ) 15.642.347.639 694.327.571 (605.113.399 ) 32.862.351.311







108




Kesehatan/

Health Kebakaran/

Fire Kendaraan/


Cargo

Rangka kapal/

Marine hull

Kecelakaan Diri/

Personal Accident

Lain-lain/

Others



Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi/ Consolidation

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan/

Unallocated operating expenses

- - - - - - - (38.225.132.720 ) (89.209.510 ) - (38.314.342.230 )

Laba (rugi) sebelum manfaat pajak

penghasilan/ Income (loss) before income tax benefit

125.262.521 2.510.396.343 12.395.430.497 605.353.711 314.438.140 1.818.054.346 (638.146.058 ) (22.582.785.081 ) 605.118.061 (605.113.399 ) (5.451.990.919 )

Manfaat pajak penghasilan/ Income tax

benefit

- - - - - - - 144.833.530 - - 144.833.530

Rugi tahun berjalan/ Loss for the year 125.262.521 2.510.396.343 12.395.430.497 605.353.711 314.438.140 1.818.054.346 (638.146.058 ) (22.437.951.551 ) 605.118.061 (605.113.399 ) (5.307.157.389 )

Laba pra-akuisisi dari dampak transaksi

kombinasi bisnis entitas sepengendali/Pre-acquisition income arising from business combination transaction among entity under common control

- - - - - - - - -

(89.784.746 ) (89.784.746 ) Total penghasilan (beban) komprehensif lain/

Total other comprehensive income (loss)

- - - -

-

-

- 1.717.860.466 - - 1.717.860.466

Total laba (rugi) komprehensif/ Total

comprehensive income (loss)

125.262.521 2.510.396.343 12.395.430.497 605.353.711 314.438.140 1.818.054.346 (638.146.058 ) (20.720.091.085 ) 605.118.061 (694.898.145 ) (3.679.081.669 )

Aset Segmen/ Segment assets

Piutang premi/ Premiums receivables 21.797.750.381 17.339.565.508 5.133.128.302 771.871.936 780.684.589 151.465.522 663.657.966 (1.896.436.342 ) - - 44.741.687.862

Piutang reasuransi/ Due from reinsurance 721.374.292 1.189.657.296 1.300.802 - - - - - - - 1.912.332.390

Aset reasuransi/ Reinsurance assets

Estimasi klaim retensi sendiri/ Estimated own retention claims

6.066.287.756 8.484.800.694 23.409.085 32.540.697 - 10.389.406 810.575.862 - - - 15.428.003.500

Premi yang belum merupakan pendapatan/ Unearned premiums

21.254.838.740 17.788.182.270 395.810.818 50.708.393 - 5.513.161 1.316.562.853 - - - 40.811.616.235

Investasi saham - entitas asosiasi - - - - - - - 6.500.000.000 - (6.500.000.000 ) -

Properti investasi/ Investment properties - - - - - - - 7.198.000.000 7.198.000.000

Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets - - - - - - - 12.014.562.744 - - 12.014.562.744 Aset yang tidak dapat dialokasikan/

Unallocated assets

- - - - - - - 171.563.296.353

397.468.043

-

171.960.764.396

Total Aset/ Total Assets 49.840.251.169 44.802.205.768 5.553.649.007 855.121.026 780.684.589 167.368.089 2.790.796.681 188.181.422.755 7.595.468.043 (6.500.000.000 ) 294.066.967.127







109




Kesehatan/

Health Kebakaran/

Fire Kendaraan/


Cargo

Rangka kapal/

Marine hull

Kecelakaan Diri/

Personal Accident

Lain-lain/

Others



Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi/ Consolidation

Liabilitas segmen/ Segment liabilities

Utang klaim/Claims payables 19.722.293 8.727.992.906 981.119.747 18.878.056 - 1.504.100 21.887.384 - - - 9.771.104.486

Liabilitas reasuransi/Reinsurance liabilities

Estimasi klaim retensi sendiri/Estimated own retention claims

7.582.859.695 11.300.626.994 5.092.943.058 170.120.214 - 29.961.714 1.949.282.348 - - - 26.125.794.023

Premi yang belum merupakan pendapatan/Unearned premiums

28.362.233.168 23.169.101.138 23.215.934.486 147.663.812 11.671.233 2.358.710.478 2.807.152.425 - - - 80.072.466.740

Utang reasuransi/Due to reinsurance 17.878.569.073 17.771.393.096 208.182.104 200.046.489 698.460.247 8.062.103 (850.511.536 ) - - - 35.914.201.576

Utang koasuransi/Coinsurance payables - 5.064.300 21.439.769 160.541.758 - - - - - 187.045.827

Utang komisi/Commissions payables 3.480.796.796 2.300.418.806 2.094.947.360 202.264.469 - 38.786.207 286.593.082 - - - 8.403.806.720 Pendapatan sewa tangguhan/Deferred

rental income

- - - - - - - - 267.500.000 - 267.500.000

Utang pajak/Tax payables - - - - - - - 424.516.550 18.155.000 - 442.671.550 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan/

Unallocated liabilities

- - - - - - - 4.565.079.647 35.749.993 - 4.600.829.640

Total Liabillitas/ Total Liabilities 57.324.181.025 63.274.597.240 31.614.566.524 899.514.798 710.131.480 2.437.024.602 4.214.403.703 4.989.596.197 321.404.993 - 165.785.420.562




Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)





110

37. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (“MTWI”), Entitas Induk, memiliki beberapa ikatan dan perjanjian penting kepada pihak ketiga, sebagai berikut:

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (“MTWI”), Parent Entity, has few significant agreements and commitments with third parties, which are as follows:

PT International Services Pasific Cross (ISPC) PT International Services Pasific Cross (ISPC)

MTWI pada tanggal 27 Agustus 2015, menandatangani perjanjian “Business Service” dengan ISPC yang menyatakan bahwa ISPC akan memberikan jasa administrasi klaim, pemasaran dan konsultasi penjualan, desain dan administrasi produk serta jasa penasehat yang berhubungan dengan beberapa produk asuransi kesehatan dan asuransi perjalanan kepada MTWI. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun, dimulai sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2017.

MTWI on August 27, 2015, entered into a "Business Service" agreement with ISPC, which states that ISPC will provide claims administration service, marketing and sales consulting, design and administration of products and advisory services related to various health and travel insurance products to MTWI. This agreement is valid for 2 years, starting from January 1, 2016 to December 31, 2017.

Atas jasa tersebut, MTWI diharuskan membayar biaya jasa tahunan sebesar 25% dari jumlah produksi premi bruto dan tidak melebihi Rp 15.750.000.000 untuk tahun 2016 dengan kenaikan 5% untuk tahun 2017.

For those services, MTWI is required to pay annual service fee amounting to 25% from total gross premium production and not exceeding Rp 15,750,000,000 for year 2016 with incremental 5% for the year 2017.

Bedasarkan Addendum perjanjian tanggal 1 Oktober 2017, MTWI dan ISPC sepakat untuk mengubah biaya jasa tahunan menjadi 10% dari 25% jumlah produksi premi bruto yang tidak melebihi Rp 15.750.000.000 per tahun.

Based on the Amendment agreement dated October 1, 2017, MTWI and ISPC agreed to change the annual service fee to 10% from 25% of total gross premium production which does not exceed Rp 15,750,000,000 per year.

MTWI pada tanggal 2 Januari 2018, menandatangani perjanjian “Business Service” dengan ISPC yang menyatakan bahwa ISPC akan memberikan jasa administrasi klaim, pemasaran dan konsultasi penjualan, desain dan administrasi produk serta jasa penasehat yang berhubungan dengan beberapa produk asuransi kesehatan dan asuransi perjalanan kepada MTWI. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun, dimulai sejak tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan tanggal 31 Desember 2019.

MTWI on January 2, 2018, entered into a "Business Service" agreement with ISPC, which states that ISPC will provide claims administration service, marketing and sales consulting, design and administration of products and advisory services related to various health and travel insurance products to MTWI. This agreement is valid for 2 years, starting from January 1, 2018 to December 31, 2019.

Atas jasa tersebut, MTWI diharuskan membayar biaya jasa tahunan sebesar 10% dari jumlah produksi premi bruto dan tidak melebihi Rp 16.537.500.000 untuk tahun 2018 dengan kenaikan 5% untuk tahun 2019.

For those services, MTWI is required to pay annual service fee amounting to 10% from total gross premium production and not exceeding Rp 16,537,000,000 for year 2018 with incremental 5% for the year 2019.

Biaya jasa tahunan yang dibayarkan MTWI ke ISPC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp 1.575.000.000 dan Rp 2.625.000.000 dicatat sebagai bagian dari beban underwriting lain-lain.

The annual service fee paid by MTWI to ISPC for the year ended December 31, 2018 and 2017 amounted to Rp 1,575,000,000 and Rp 2,625,000,000, respectively, recorded as part of other underwrtiting expense.

Utang MTWI ke ISPC pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp 923.259.601 dan Rp 148.097.419 (Catatan 21).

Payable by MTWI to ISPC as of December 31, 2018 and 2017 amounted to Rp 923,259,601 and Rp 148,097,419, respectively, (Note 21).









111

37. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia (MRBI) PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia (MRBI)

MTWI pada tanggal 22 Desember 2016, menandatangani Perjanjian Kerjasama Reasuransi “Property Risk Excess of Loss Treaty dan Whole Account Catastrophe Excess of Loss Treaty” dengan MRBI yang menyatakan bahwa MRBI akan memberikan maximum cover untuk produk asuransi MTWI. MTWI diwajibkan membayar premi reasuransi sebesar Rp 1.873.125.000. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun, dimulai sejak tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan tanggal 31 Desember 2017.

MTWI on December 22, 2016, entered into a Property Risk Excess of Loss Treaty dan Whole Account Catastrophe Excess of Loss Treaty Reinsurance Agreement with MRBI, which states that MRBI will provide maximum cover to insurance product of MTWI. MTWI is required to pay reinsurance premium amounting to Rp 1,873,125,000. This agreement is valid for 1 year, starting from January 1, 2017 to December 31, 2017.

Pada tanggal 19 Januari 2018, MTWI menandatangani Perjanjian Kerjasama Reasuransi untuk program sebagai berikut: 1. Whole Account Quota Share and Surplus Treaty 2. Whole Account Catastrophe Excess of Loss Treaty 3. Fire Facultative Obligatory Treaty MRBI akan memberikan maximum cover untuk produk asuransi MTWI. MTWI diwajibkan membayar premi reasuransi sebesar Rp 1.873.125.000. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun, dimulai sejak tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan tanggal 31 Desember 2018.

On January 19, 2018, MTWI signed Reinsurance Agreement for treaty programmes, they are as follows:

1. Whole Account Quota Share and Surplus Treaty 2. Whole Account Catastrophe Excess of LossTreaty 3. Fire Facultative Obligatory Treaty MRBI will provide maximum cover to insurance product of MTWI. MTWI is required to pay reinsurance premium amounting to Rp 1,873,125,000. This agreement is valid for 1 year, starting from January 1, 2018 to December 31, 2018.

PT Tri Tunggal Mandiri Solusindo (TMS) PT Tri Tunggal Mandiri Solusindo (TMS)

MTWI pada tanggal 21 Desember 2016, menandatangani Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Administrasi Klaim Asuransi Kesehatan dengan TMS yang menyatakan bahwa TMS akan memberikan jasa administrasi klaim beberapa produk asuransi kesehatan kepada MTWI. MTWI diwajibkan menyerahkan uang muka deposit minimal sebesar Rp 300.000.000. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun, dimulai sejak tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.

MTWI on December 21, 2016, entered into a Management of Health Insurance Claim Administration Agreement with TMS, which states that TMS will provide claims administration service to various MTWI’s health insurance products. MTWI is required to put a minimum deposit amounting to Rp 300,000,000. This agreement is valid for 3 years, starting from January 1, 2017 to December 31, 2020.

PT Administrasi Medika (AdMedika) PT Administrasi Medika (AdMedika)

MTWI pada tanggal 8 Maret 2011, menandatangani Perjanjian Kerjasama Jasa Administrasi Asuransi Kesehatan dengan AdMedika yang menyatakan bahwa AdMedika akan memberikan jasa administrasi asuransi kesehatan kepada MTWI. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 2 tahun. Berdasarkan addendum tanggal 8 Maret 2013 perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2019.

MTWI on March 8, 2011, entered into a Health Insurance Administration Services Agreement with AdMedika, which states that AdMedika will provide insurance administration service to MTWI. This agreement is valid for 2 years and can be renewed automatically for a period of 2 years. Based on amendment dated March 8, 2013 this agreement valid until January 31, 2019.









112

37. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

PT Fullerton Health Indonesia (FHI) PT Fullerton Health Indonesia (FHI)

ISPC pada tanggal 1 Juni 2018, menandatangani perjanjian kerjasama service agreement dengan FHI.

Perjanjian ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk melakukan kerjasama layanan jasa administrasi kesehatan grup dan manajemen risiko yang diberikan oleh FHI kepada Para Peserta yang dinominasikan oleh ISPC yang berhak atas manfaat layanan kesehatan dari ISPC. Jangka waktu perjanjian ini adalah 24 bulan terhitung sejak tanggal 1 Juni 2018 sampai dengan 1 Juni 2020. ISPC diwajibkan untuk menempatkan dana sebesar Rp 300.000.000 setiap 3 (tiga) bulan.

ISPC on June 1, 2018, signed a partnership agreement on service agreement with FHI. This agreement was made with the intent and purpose of collaborating with group health administration services and risk management provided by FHI to Participants nominated by ISPC who are entitled to health service benefits from the ISPC. The term of this agreement is 24 months from the date June 1, 2018 to June 1, 2020. ISPC is required to place funds of Rp 300,000,000 every 3 (three) months.

38. KONTRAK REASURANSI 38. REINSURANCE CONTRACT

Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi yang bernilai besar dan mempunyai risiko khusus, Entitas Induk yang bergerak dalam bidang asuransi mengadakan kontrak reasuransi baik yang bersifat proporsional maupun non-proporsional dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi.

In relation to the risk management of large amounts of insurance coverage and special risks, Parent Entity which enganges in insurance activities entered into proportional and non-proportional reinsurance contracts with several insurance and reinsurance companies.

Program reasuransi untuk tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Reinsurance programs in 2018 are as follows:

a. Program Reasuransi Proporsional Treaty a. Proportional Treaty Reinsurance Program


Program Treaty untuk setiap kerugian dan setiap resiko/Treaty program for each loss and risk

Jenis tertanggung Retensi sendiri/ Own retention

Reasuransi/ Reinsurance Total/Total Type of coverage

Surplus Surplus Rupiah Indonesia Indonesian Rupiah

Kebakaran 1.601.250.000 64.050.000.000 65.651.250.000 Fire Pengangkutan 1.500.000.000 30.000.000.000 31.500.000.000 Cargo Kecelakaan diri 1.500.000.000 30.000.000.000 31.500.000.000 Personal accident Rekayasa 1.500.000.000 30.000.000.000 31.500.000.000 Engineering Kendaraan 500.000.000 10.000.000.000 10.500.000.000 Motor vechicle

Quota share Quota share Rupiah Indonesia Indonesian Rupiah

Kebakaran 1.601.250.000 533.750.000 2.135.000.000 Fire Pengangkutan 1.500.000.000 1.500.000.000 3.000.000.000 Cargo Kecelakaan diri 1.500.000.000 1.500.000.000 3.000.000.000 Personal accident Rekayasa 1.500.000.000 1.500.000.000 3.000.000.000 Engineering Kendaraan 500.000.000 - 500.000.000 Motor vechicle









113

38. KONTRAK REASURANSI (lanjutan) 38. REINSURANCE CONTRACT (continued)

b. Program Reasuransi Nonproporsional Excess of Loss

b. Non-proportional Reinsurance Program - Excess of Loss


Program excess of loss untuk setiap kerugian dan setiap risiko/Excess of loss program for each loss and risk

Jenis tertanggung Retensi sendiri/ Own retention

Reasuransi/ Reinsurance Total/Total Type of coverage

Rupiah Indonesia Indonesian Rupiah

Kebakaran 1.700.000.000 48.300.000.000 50.000.000.000 Fire Pengangkutan 1.700.000.000 48.300.000.000 50.000.000.000 Cargo Kecelakaan diri 1.700.000.000 48.300.000.000 50.000.000.000 Personal accident Rekayasa 1.700.000.000 48.300.000.000 50.000.000.000 Engineering

Risiko-risiko yang tidak termasuk dalam kontrak reasuransi di atas ditawarkan secara fakultatif kepada perusahaan reasuransi.

The risks which are not included in reinsurance contracts above are offered facultatively to reinsurance companies.

39. KOMITMEN 39. COMMITMENT

Sewa operasi - sebagai penyewa Operating lease - as lessor

Total pembayaran sewa minimum di masa depan yang tercatat di dalam kontrak sewa bangunan dengan PT Duta Anggada Realty Tbk dan PT Graha Meruya yang tidak dapat dibatalkan tetapi tidak diakui sebagai kewajiban sebagai berikut:

Total minimum lease payments in the future which are stated in the building rental contract with PT Duta Anggada Realty Tbk and PT Graha Meruya that are non-cancellable but not recognized as liabilities are as follows:

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Jangka waktu Terms

1 tahun 1.385.100.000 727.947.000 1 year 2 - 3 tahun 5.494.230.000 - 2 - 3 years

Total 6.879.330.000 727.947.000 Total

40. INFORMASI PENTING LAINNYA 40. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION

Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas

Asset Analysis and Calculation of Solvency Margin

Entitas Induk bergerak dalam bidang asuransi. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 53/PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012, Entitas Induk setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas paling rendah 100% dari modal minimum berbasis risiko yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Entitas Induk setiap tahun wajib memenuhi target tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan liabilitas.

The Parent Entity is engaged in insurance activities. Based on Regulation No. 53/PMK.010/ 2012 dated April 3, 2012 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Parent Entity is required to fulfill a solvency margin limit at least 100% from risk base minimum capital which is calculated using the Risk Based Capital (RBC) Approach. The Parent Entity has to establish, at all years, a solvency margin target of at least 120% of risk of loss that might arise from deviation of assets and liabilities management.









114

40. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan) 40. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (continued)

Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas (lanjutan)

Asset Analysis and Calculation of Solvency Margin (continued)

Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh liabilitas (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Entitas Induk telah menghitung batas solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (d/h Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan).

Solvency margin is calculated by deducting all liabilities (except for subordinated loans) from admitted assets. The Parent Entity has calculated the solvency margin limit by using the instructions of RBC calculation issued by Financial Services Authority (OJK) (formerly the Capital Market Supervisory Agency - Financial Institution).

Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan liabilitas, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan liabilitas dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi liabilitas membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan liabilitas.

Minimum solvency margin is calculated by considering unsuccessful assets management, imbalance between projected flows of assets and liabilities, imbalance between assets and liabilities value in each currency, the differences between claims expense incurred and estimated claims expense, insufficient premium as a result of differences between investment income assumed in determining premiums and investment income earned, inability of reinsurer to pay claims and other deviations arising from assets and liabilities management.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 53/PMK.010/2012, Peraturan Bapepam - LK No. PER 09/BL/2011 dan No. PER-08/BL/2012, masing-masing adalah sebesar 366% dan 352%.

As of December 31, 2018 and 2017, solvency margin ratio which was calculated based on Regulation No. 53/PMK.010/2012 of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia and the Bapepam-LK regulation No. PER 09/BL/2011 and No. PER-08/BL/2012, was 366% and 352%, respectively.

Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Entitas Induk adalah sebagai berikut:

The Parent Entity’s computations of minimum solvency margin limit and analysis of admitted assets are as follows:

Analisis Kekayaan Diperkenankan - Entitas Induk Analysis of Admitted Assets - the Parent Entity

31 Desember 2018/December 31, 2018*)

Kekayaan dibukukan/ Recorded

assets

Kekayaan belum dibukukan/ Non-ledger

assets

Kekayaan tidak diperkenankan/

Not-admitted assets

Kekayaan diperkenankan/ Admitted assets

Investasi Investments

Deposito berjangka 5.500.000.000 - - 5.500.000.000 Time deposits Obligasi 127.343.308.747 - - 127.343.308.747 Bonds Efek ekuitas 8.039.808.501 657.448.631 - 8.697.257.132 Equity securities

140.883.117.248 657.448.631 - 141.540.565.879

Kas dan bank 12.147.690.452 - - 12.147.690.452 Cash and banks Piutang premi 58.869.059.575 - 1.113.413.593 57.755.645.982 Premium receivables Piutang reasuransi 2.729.464.808 - 1.345.418.348 1.384.046.460 Reinsurance receivables Aset reasuransi 66.195.267.627 - 66.195.267.627 Reinsurance assets Tagihan hasil investasi 1.083.816.499 - 1.083.816.499 Investment income receivables Bangunan dengan hak strata,

atau tanah dengan bangunan

10.983.302.167 - 10.983.302.167 Land and building net

accumulated depreciation Aset tetap lain 4.379.046.150 - 4.379.046.150 - Other fixed assets Aset lain-lain 22.208.631.793 - 22.208.631.793 - Other assets

Total Kekayaan 319.479.396.319 657.448.631 29.046.509.884 291.090.335.066 Total Assets

*) Tidak dikonsolidasi/Not consolidated









115




Analisis Kekayaan Diperkenankan - Entitas Induk (lanjutan)

Analysis of Admitted Assets - the Parent Entity (continued)

31 Desember 2017/December 31, 2017*)

Kekayaan dibukukan/ Recorded

assets

Kekayaan belum dibukukan/ Non-ledger

assets

Kekayaan tidak diperkenankan/

Not-admitted assets

Kekayaan diperkenankan/ Admitted assets

Investasi Investments

Deposito berjangka 17.500.000.000 - - 17.500.000.000 Time deposits Obligasi 126.881.554.144 - - 126.881.554.144 Bonds Efek ekuitas 8.039.440.001 515.328.653 - 8.554.768.654 Equity securities

152.420.994.145 515.328.653 - 152.936.322.798

Kas dan bank 4.393.730.374 - - 4.393.730.374 Cash and banks Piutang premi 44.741.687.862 1.310.739.769 43.430.948.093 Premium receivables Piutang reasuransi 1.912.332.390 - 516.058.649 1.396.273.741 Reinsurance receivables Aset reasuransi 56.239.619.735 - - 56.239.619.735 Reinsurance assets Tagihan hasil investasi 1.432.670.367 - - 1.432.670.367 Investment income receivables Bangunan dengan hak strata,

atau tanah dengan bangunan

7.120.812.500 - - 7.120.812.500 Land and building net

accumulated depreciation Aset tetap lain 4.816.452.946 - 4.816.452.946 - Other fixed assets Aset lain-lain 19.893.198.762 - 19.893.198.762 - Other assets

Total Kekayaan 292.971.499.081 515.328.653 26.536.450.126 266.950.377.608 Total Assets


Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Solvency Margin Calculation


*)


*)

Tingkat Solvabilitas Solvency Margin Aset yang diperkenankan 291.090.335.066 266.950.377.608 Admitted assets Liabilitas 191.135.405.315 165.464.015.569 Liabilities

Total Tingkat Solvabilitas 99.954.929.751 101.486.362.039 Total Solvency Margin

Modal minimum berbasis risiko

(MMBR)

Minimum Solvency Margin (MMBR)

Risiko kredit 8.982.081.341 7.700.120.695 Credit risk Risiko likuiditas 1.191.876.396 1.195.781.002 Liquidity risk Risiko pasar 3.524.870.284 8.943.637.659 Market risk

Risiko asuransi 13.308.255.215 11.974.439.357 Insurance risk Risiko operasional 320.554.129 343.549.022 Operating risk

Total MMBR 27.327.637.365 30.157.527.735 Total MMBR

Kelebihan Batas Tingkat

Solvabilitas

72.627.292.386 71.328.834.304 Excess of Solvency Margin

Rasio Pencapaian Solvabilitas 366% 337% Solvency Ratio Attained










116




Analisis Kekayaan Diperkenankan - Entitas Induk (lanjutan)

Analysis of Admitted Assets - the Parent Entity (continued)

Rasio Keuangan Financial Ratio



Rasio likuiditas 169% 158% Liquidity ratio

Rasio kecukupan investasi 262% 298% Investment adequacy ratio Rasio perimbangan hasil investasi

dengan pendapatan premi neto

12% 23% Return on investment of net premium

income ratio

Rasio beban klaim, beban usaha, dan komisi terhadap pendapatan premi neto

117% 135%

Ratio of claim expenses, operating expenses, and commissions to net

premium income Rasio biaya pelatihan dan

pendidikan terhadap biaya gaji dan tunjangan

5% 5% Education and training cost to salary

and allowances cost ratio

41. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

41. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Grup telah melakukan penerapan dini untuk PSAK 71, "Instrumen Keuangan", efektif per tanggal 1 Januari 2018. Sifat dan dampak perubahan dari penerapan dini dari standar akuntansi baru akan dijelaskan di bawah ini.

The Group has early adopted PSAK 71, “Financial Instruments”, starting January 1, 2018. The nature and effect of the changes as a result of adoption of these new accounting standards are described below.

PSAK 71, "Instrumen Keuangan", menggantikan PSAK 55, "Instrumen Keuangan tentang Pengakuan dan Pengukuran", menyatukan ketiga aspek dari akuntansi untuk instrumen keuangan yaitu klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai dan akuntansi lindung risiko.

PSAK 71, “Financial Instruments”, replaces PSAK 55, “Financial Instruments about Recognition and Measurement”, bringing together all three aspects of the the accounting for financial instruments which are classification and measurement, impairment, and hedge accounting.

Grup telah menerapkan PSAK 71 secara retrospektif, yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2018 dan dan menyesuaikan informasi komparatif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

The Group has applied PSAK 71 retrospectively, with the initial application date of January 1, 2018 and adjusting the comparative information as of and for the years ended December 31, 2017.

Karena tidak ada dampak terhadap saldo laba pada tanggal 1 Januari 2017 (posisi awal periode terdekat sebelum 31 Desember 2016), maka Grup memutuskan untuk tidak menyajikan laporan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2017 sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan dalam PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”.

Considering no impact to the retained earnings as at January 1, 2017 (the beginning of the period preceding December 31, 2016), the Group has decided not to present a third statement of financial position as at January 1, 2017 in addition to the minimum comparative financial statement required in PSAK 1, “Presentation of Financial Statement”.









117

41. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

41. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Dampak di laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

The impact on consolidated financial statements as of December 31, 2017 is as follows:


Disajikan Sebelumnya/ As Previously

Stated

Penyajian Kembali/

Restatement

Disajikan Kembali/

As Restated

Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position

Aset Assets

Portofolio efek Marketable securities

Tersedia untuk dijual 132.549.508.880 (132.549.508.880 ) - Available for sale Pada biaya perolehan

diamortisasi - 126.881.554.144 126.881.554.144 At amortised cost

Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain -

1.538.100.000 1.538.100.000

Fair value through other

comprehensive income

Piutang premi - neto 46.638.124.204 (1.896.436.342 ) 44.741.687.862 Premiums receivables - net

Aset pajak tangguhan 11.540.453.658 474.109.086 12.014.562.744 Deferred tax assets

Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position

Ekuitas - Neto Equity - Net

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

Keuntungan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual 3.722.336.525

3.722.336.525

-

Gain on fair value of available

for sale financial assets

Saldo laba (23.804.933.373 ) (1.829.845.467 ) (25.634.778.840 ) Retained earnings

Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain

Statement Of Profit Or Loss And

Other Comprehensive Income

Hasil Investasi 15.588.561.769 (364.104.195 ) 15.224.457.574 Investment income Penghasilan (beban) lain-lain -

neto 385.518.253

(43.414.016 ) 342.104.237 ) Other income (expense) - net

Beban usaha (36.417.905.888 ) (1.896.436.342 ) (38.314.342.230 ) Operating expenses Manfaat (beban) pajak

penghasilan (329.275.556 ) 474.109.086 144.833.530 Income tax benefit (expenses)

Penghasilan (Rugi) Komprehensif

Lain

Other Comprehensive Income (Loss)

Keuntungan atas nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual 3.722.336.525 (3.722.336.525 ) -

Fair value on available for sale

financial assets

42. REKLASIFIKASI AKUN 42. ACCOUNTS RECLASSIFICATION

Pembayaran jasa admin klaim kepada ISPC dicatat ke dalam akun beban usaha dan telah direklasifikasi ke akun beban underwriting lain-lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2017, agar sesuai dengan ketentuan penyajian dan pengungkapan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2018.

Payment of admin claims services to ISPC is recorded in the operating expense account and has been reclassified to other underwriting expense accounts in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income as of December 31, 2017, in accordance with the presentation and disclosure provisions in the statement of profit or loss other consolidated as at 31 December 2018.


Sebelum/Before Setelah/After

Laporan Laba Rugi Statement of Profit or Loss

Beban underwriting lain-lain 2.610.333.165 5.235.333.165 Other underwriting expenses Beban usaha 40.939.342.230 38.314.342.230 Operating expenses









118

43. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK LAPORAN ARUS KAS

43. SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR CASH FLOWS

Aktivitas investasi non-kas sebagai berikut: Siginificant non-cash investing activities are as follows:

31 Desember 2018/

December 31, 2018

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Keuntungan (kerugian) yang belum

terealisasi atas aset keuangan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain

5.206.031 (83.750 )

Unrealized gain (loss) on financial assets at fair value through other

comprehensive income

44. KEJADIAN SETELAH TANGGAL PELAPORAN 44. SUBSEQUENT EVENTS

a. MTWI pada tanggal 29 Januari 2019, menandatangani Perjanjian Kerjasama Reasuransi dengan PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia untuk program sebagai berikut:

1. Whole Account Quota Share and Surplus Treaty 2. Whole Account Catastrophe Excess of Loss

Treaty 3. Fire Facultative Obligatory Treaty 4. Engineering Facultative Obligatory Treaty

MRBI akan memberikan maximum cover untuk produk asuransi MTWI. MTWI diwajibkan membayar premi reasuransi sebesar Rp 422.720.000. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun, dimulai sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan tanggal 31 Desember 2019.

a. MTWI Entity on January 29, 2018, signed Reinsurance Agreement with PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia for treaty programmes, they are as follows:


Treaty 3. Fire Facultative Obligatory Treaty 4. Engineering Facultative Obligatory Treaty

MRBI will provide maximum cover to insurance product of MTWI. MTWI is required to pay reinsurance premium amounting to Rp 422,720,000. This agreement is valid for 1 year, starting from January 1, 2019 to December 31, 2019.

b. MTWI pada tanggal 11 Februari 2019, menandatangani Perjanjian Kerjasama Reasuransi dengan PT Trinity Reinsurance Brokers untuk program sebagai berikut:


Treaty 3. Fire Facultative Obligatory Treaty 4. Engineering Facultative Obligatory Reinsurance

Treaty

TRB akan memberikan maximum cover untuk produk asuransi MTWI. MTWI diwajibkan membayar premi reasuransi sebesar Rp 634.080.000. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun, dimulai sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan tanggal 31 Desember 2019.

b. MTWI on February 11, 2019, signed Reinsurance Agreement with PT Trinity Reinsurance Brokers for treaty programmes, they are as follows:


Treaty 3. Fire Facultative Obligatory Treaty 4. Engineering Facultative Obligatory Reinsurance

Treaty

MRBI will provide maximum cover to insurance product of MTWI. MTWI is required to pay reinsurance premium amounting to Rp 634,080,000. This agreement is valid for 1 year, starting from January 1, 2019 to December 31, 2019.









119

44. KEJADIAN SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan)

44. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

c. Berasarkan Akta Notaris Nomor 109 Tanggal 22 Februari 2019 dari Notaris Christina Dwi Utami, SH., M.HUM., M.,Kn Notaris di Jakarta. Hasil RUPSLB menerima pengunduran diri Bapak Ilham Akbar Habibie selaku Komisaris Perseroan. Menetapkan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2020, menjadi sebagai berikut:

c. Based on Notarial Deed Number 109 dated February 22, 2019 of Notary Christina Dwi Utami, SH., M.HUM., M.,Kn., Notary in Jakarta. The results of the EGMS accepted the resignation of Mr. Ilham Akbar Habibie as the Company's Commissioner. Establish the composition of the Company's Board of Commissioners as of the closing of this meeting until the closing of the Company's Annual General Meeting of Shareholders in 2020, as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Markus Dinarto Pranoto President Commissioner Komisaris Independen Suwarna Independent Commissioner Komisaris Independen Rini Setiawati Independent Commissioner

45. STANDAR AKUNTANSI BARU 45. NEW ACCOUNTING STANDARDS

Standar akuntansi baru, amandemen, penyesuaian tahunan, dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2018 yang mungkin berdampak pada laporan keuangan adalah sebagai berikut:

New accounting standards, amendments, and yearly improvement, and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning January 1, 2018 that may have certain impact on the financial statements are as follows:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019:

Effective on or after January 1, 2019:

- Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja tentang Amandemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program”

- PSAK 22 (Penyesuaian 2018), “Kombinasi Bisnis”

- PSAK 26 (Penyesuaian 2018), “Biaya Pinjaman” - PSAK 46 (Penyesuaian 2018), “Pajak Penghasilan” - PSAK 66 (Penyesuaian 2018), “Pengaturan

Bersama” - ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di

Muka” - ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak

Penghasilan”

1. - Amendments to PSAK 24, "Employee Benefits concerning Amendments, Curtailmen, or Program Settlement"

- PSAK 22 (2018 Improvement), "Business Combinations"

- PSAK 26 (2018 Improvement), "Loan Costs" - PSAK 46 (2018 Improvement), "Income Tax" - PSAK 66 (2018 Improvement), "Joint Arrangement"

- ISAK 33, “Foreign Currency Transactions and

Advance Consideration”. - ISAK 34, “Uncertainty over Income Tax Treatments”









120

45. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 45. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020:

Effective on or after January 1, 2020:

- PSAK 71, “Instrumen Keuangan” - PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan

Pelanggan” - PSAK 73, “Sewa”

2. - PSAK 71, “Financial Instruments” - PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customers”

- PSAK 73, “Leases”

- Amandemen PSAK 15, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

- Amandemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi tentang Menerapkan PSAK 71, Instrumen Keuangan dengan PSAK 62, Kontrak Asuransi”.

- Amandemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”

3. - Amendments to PSAK 15, “Investments in Associates and Joint Ventures Long-term Interests in Associates and Joint Ventures”

- Amendments to PSAK 62, “Insurance Contracts

about Applying PSAK 71, “Financial Instruments with PSAK 62 Insurance Contracts”

- Amendments to PSAK 71, “Financial Instruments Prepayment Features with Negative Compensation”

Grup sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is still assessing the impact of these accounting standards and interpretations on the consolidated financial statements.

46. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK

46. THE PARENT ENTITY SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS

Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana penyertaan saham pada Entitas Anak dicatat dengan metode biaya.

The Parent Entity separate financial statements stated information of financial position statement, statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flow, where investment in Subsidiary recognized as cost method.

Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk disajikan sebagai lampiran pada laporan keuangan konsolidasian.

The Parent Entity separate financial statements stated as attachment in consolidated financial statements.

Lampiran I / Attachment I

PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk (ENTITAS INDUK)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2018


PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE Tbk (THE PARENT ENTITY)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2018


121




ASET ASSETS Kas dan bank 12.147.690.452 4.393.730.374 Cash and banks Investasi Investments

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 500.000.000 500.000.000 Restricted time deposits Deposito berjangka 5.000.000.000 17.000.000.000 Time deposits Portofolio efek Marketable securities

Pada biaya perolehan diamortisasi 127.343.308.747 126.881.554.144 At amortised cost Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif

lain

1.538.100.000 1.538.100.000

Fair value through other comprehensive income

Nilai wajar melalui laba rugi 1.708.501 1.340.001 Fair value through profit or loss Investasi pada Entitas Anak 6.500.000.000 6.500.000.000 Investment in Subsidiary Piutang premi - neto 58.869.059.575 44.741.687.862 Premiums receivables - net Piutang reasuransi 2.729.464.808 1.912.332.390 Due from reinsurance Piutang lain-lain 2.254.876.608 2.727.676.424 Other receivables

Aset reasuransi Reinsurance assets Estimasi klaim retensi sendiri 15.600.307.428 15.428.003.500 Estimated own retention claims Premi yang belum merupakan pendapatan 50.594.960.199 40.811.616.235 Unearned premiums

Aset tetap - neto 15.362.348.317 11.937.265.448 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan 12.735.045.993 12.014.562.744 Deferred tax assets Aset lain-lain 8.302.525.691 6.583.629.962 Other assets

TOTAL ASET 319.479.396.319 292.971.499.084 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS - NETO LIABILITIES AND EQUITY - NET LIABILITAS LIABILITIES Utang klaim Claims payables


Liabilitas reasuransi Reinsurance liabilities Estimasi klaim retensi sendiri 25.590.494.327 26.125.794.023 Estimated own retention claims Premi yang belum merupakan pendapatan 95.648.437.993 80.072.466.740 Unearned premiums

Utang reasuransi 43.309.212.390 35.914.201.576 Due to reinsurance Utang koasuransi 84.038.306 187.045.827 Due to coinsurance Utang komisi 10.551.381.456 8.403.806.720 Commissions payables Utang pajak 353.512.652 424.516.550 Taxes payable Utang lain-lain 5.889.556.455 1.845.595.112 Other payables Liabilitas imbalan kerja karyawan 3.017.394.067 2.719.484.535 Employee benefit liabilities

JUMLAH LIABILITAS 191.135.405.315 165.464.015.569 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS - NETO EQUITY - NET Modal saham - nilai nominal Capital stock - par value of

Rp 100 per saham Rp 100 per share Modal dasar - 486.300.000.000 saham Authorized capital - 486,300,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh -

1.525.819.116 saham

152.581.911.600

152.581.911.600 Issued and fully paid capital -

1,525,819,116 shares

Tambahan modal disetor - neto (2.105.229.570 ) (2.105.229.570 ) Additional paid-in capital - net Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

Cadangan revaluasi aset tetap 4.301.629.889 3.148.257.391 Fixed assets revaluation reserve Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)

Ditentukan penggunaannya 32.651.594 32.651.594 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (26.466.972.509 ) (26.150.107.500 ) Unappropriated

TOTAL EKUITAS - NETO 128.343.991.004 127.507.483.515 TOTAL EQUITY - NET

TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND

DAN EKUITAS - NETO 319.479.396.319 292.971.499.084 EQUITY - NET

Lampiran II / Attachment II


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018



STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME



122




PENDAPATAN USAHA OPERATING INCOME Pendapatan Underwriting Underwriting Income Pendapatan premi Premiums income

Premi bruto 252.535.520.110 210.060.900.336 Gross premiums Premi reasuransi (162.744.576.600 ) (133.983.863.845 ) Reinsurance premiums Penurunan premi yang belum

merupakan pendapatan (5.792.627.289 ) (1.747.572.235 ) Decrease in

unearned premiums

Pendapatan underwriting lain-lain 1.266.095.595 1.202.546.581 Other underwriting income

Total Pendapatan Underwriting 85.264.411.816 75.532.010.837 Total Underwriting Income

Beban Underwriting Underwriting Expenses Beban klaim Claims expenses

Klaim bruto 126.342.017.595 116.646.767.572 Gross claims Klaim reasuransi (77.324.949.992 ) (66.099.610.704 ) Reinsurance claims Kenaikan (penurunan) estimasi klaim

retensi sendiri (707.603.624 ) (3.841.186.965 ) Increase (decrease) in estimated own

retention claims

Beban klaim - neto 48.309.463.979 46.705.969.903 Claims expenses - net Beban komisi - neto 6.867.694.643 6.459.918.269 Commissions expenses - net Beban underwriting lain-lain 6.753.697.854 5.235.333.165 Other underwriting expenses

Total Beban Underwriting 61.930.856.476 58.401.221.337 Total Underwriting Expenses

Hasil Underwriting 23.333.555.340 17.130.789.500 Underwriting Income Hasil Investasi 9.133.446.371 15.219.139.730 Investments Income Penghasilan (Beban) Lain-lain - Neto 1.064.155.473 (181.905.490 ) Other Income (Expenses) - Net

TOTAL PENDAPATAN USAHA 33.531.157.184 32.168.023.740 TOTAL OPERATING INCOME BEBAN USAHA (35.348.760.717 ) (38.225.132.720 ) OPERATING EXPENSES

RUGI SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN (1.817.603.533 ) (6.057.108.980 ) LOSS BEFORE INCOME TAX BENEFIT

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 832.735.609 144.833.530 INCOME TAX BENEFIT

RUGI NETO TAHUN BERJALAN (984.867.924 ) (5.912.275.450 ) NET LOSS FOR THE YEAR BEFORE

PENGHASILAN (RUGI) OTHER COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS) Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba

rugi pada periode berikutnya:

Items that will not be reclassified to

profit or loss in subsequent period: Surplus revaluasi aset tetap 1.527.635.000 1.745.723.854 Fixed assets revaluation surplus Pengukuran kembali liabilitas


405.992.772 377.823.434 Remeasurement of employee benefits liabilities

Efek pajak terkait Related tax effect Surplus revaluasi aset tetap (101.631.250 ) (311.230.963 ) Fixed assets revaluation surplus Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja

karyawan

(101.498.193 ) (94.455.859 ) Remeasurement of employee benefits

liabilities Total Penghasilan Komprehensif Lain 1.730.498.329 1.717.860.466 Total Other Comprehensive Income


BERJALAN

745.630.405 (4.194.414.984 ) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

(LOSS) FOR THE YEAR

Lampiran III / Attachment III


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - NETO Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY - NET For The Year Ended December 31, 2018


123

Saldo Laba (Defisit)/

Retained Earnings (Deficit)

Modal Saham/ Capital Stock

Tambahan Modal Disetor/

Paid In Capital

Telah Ditentukan Penggunaannya/

Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated


Tetap/ Fixed Assets Revaluation

Reserve Total Ekuitas - Neto/

Total Equity - Net

Saldo 1 Januari 2017

121.581.911.600

- 32.651.594

(20.521.199.625 ) 1.713.764.500

102.807.128.069 Balance January 1, 2017 Penambahan modal saham dari Penawaran

Umum Perdana Saham

31.000.000.000

- -

- -

31.000.000.000 Additional paid-in capital from the

Initial Public Offering

Beban emisi saham - (2.105.229.570 ) - - - (2.105.229.570 ) Stock issuance cost

Rugi tahun berjalan

-

- - (5.912.275.450 ) -

(5.912.275.450 ) Loss for the year


Other comprehensive income (expense) Keuntungan atas nilai wajar aset keuangan

tersedia untuk dijual

-

- - - -

- Fair value on available

for sale financial assets

Surplus revaluasi aset tetap - - - - 1.745.723.854 1.745.723.854 Fixed assets revaluation surplus


-

- - 377.823.434 -

377.823.434 Remeasurement of employee

benefits liabilities

Efek pajak terkait

-

- - (94.455.859 ) (311.230.963 ) (405.686.822 ) Related tax effect


152.581.911.600

(2.105.229.570 ) 32.651.594

(26.150.107.500 ) 3.148.257.391


Rugi tahun berjalan - - - (984.867.924 ) - (984.867.924 ) Loss for the year

Surplus revaluasi aset tetap yang dijual - -

- 363.508.335 (363.508.335 ) - Revaluation surplus of fixed assets sold

Penghasilan (beban) komprehensif lain

Other comprehensive income (expense)

Surplus revaluasi aset tetap - - - - 1.527.635.000 1.527.635.000 Fixed assets revaluation surplus

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja -

- -

405.992.773 -

405.992.773 Remeasurement of employee benefits liabilities

Efek pajak terkait - - - (101.498.193 ) (10.754.167 ) (112.252.360 ) Related tax effect

Saldo 31 Desember 2018 152.581.911.600 (2.105.229.570 ) 32.651.594 (26.466.972.509 ) 4.301.629.889 128.343.991.004 Balance December 31, 2018

Lampiran IV / Attachment IV


LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2018


124




ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING

OPERASI ACTIVITIES Penerimaan premi 238.221.102.568 215.662.615.544 Premiums received Penerimaan klaim reasuransi 76.507.817.575 68.938.214.442 Reinsurance claims received Pembayaran premi reasuransi (155.265.527.481 ) (143.467.902.618 ) Reinsurance premiums payment Pembayaran klaim (129.421.744.412 ) (108.752.327.349 ) Claims payment Pembayaran beban umum dan

administrasi

(30.280.889.047 ) (39.222.029.572 ) Payment of general and administration

expenses Pembayaran komisi - neto (4.720.119.906 ) (5.117.783.934 ) Payment of commissions - net Penerimaan (pembayaran) lain-lain - neto (4.460.932.735 ) (4.122.004.995 ) Other collection (payments) - net

Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (9.420.293.438 ) (16.081.218.482 ) Net Cash Used For Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES Pencairan (penempatan) deposito

berjangka - neto

12.000.000.000 (6.300.000.000 ) Withdrawal (placement) of time

deposits - net Penerimaan hasil investasi 8.770.177.136 13.142.804.807 Investments income received Penerimaan atas penjualan aset tetap 365.500.000 1.278.346.500 Proceeds from sale of fixed assets

Penjualan (pembelian) aset keuangan pada biaya amortisasi

250.000.000 -

Placement in held to maturity financial assets

Penjualan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

55.667.210 -

Sale of financial assets at fair value through profit or loss

Perolehan aset tetap (4.267.090.830 ) (274.347.915 ) Acquisitions of fixed assets Penempatan aset keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortiasi

- (25.535.000.000 ) Placement in at amotised cost

financial assets Penyertaan kepada entitas anak - (6.500.000.000 ) Investments in Subsidiary

Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)

Aktivitas Investasi

17.174.253.516 (24.188.196.608 ) Net Cash Used Provided By

(Used For) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES Penerimaan modal disetor melalui Penawaran Umum

Perdana Saham

-

31.000.000.000 Proceeds from paid-in capital through

Initial Public Offering Pembayaran beban emisi saham - (2.105.229.570 ) Payment of stock issuance costs

Kas Neto Diperoleh Dari

Aktivitas Pendanaan

-

28.894.770.430 Net Cash Used Provided By

Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO

KAS DAN BANK

7.753.960.078 (11.374.644.660 ) NET INCREASE (DECREASE)

IN CASH AND BANKS KAS DAN BANK AWAL TAHUN 4.393.730.374 15.768.375.034 CASH AND BANKS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 12.147.690.452 4.393.730.374 CASH AND BANKS AT END OF YEAR

Chase Plaza, 8th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 21Karet, Kota Jakarta SelatanDKI Jakarta 12920

Telp. (62-21) 2598 9830Fax. (62-21) 2598 9837

ANNUALREPORT

2018

Documents

ANNUAL REPORT 2018 · 2019-04-29 · sebesar Rp 252.536 juta atau naik sebesar 20,22% dari tahun 2017 sebesar Rp 210.061 juta. Perolehan premi bruto sebagian besar diperoleh dari