7
ANTENA RHOMBIK (DUAL V) 1. PENGERTIAN ANTENA RHOMBIC Antena Rhombic merupakan antena V ganda, atau biasa disebut dengan antena double V. Antena rhombic atau yang sering disebut dengan antena belah ketupat. Bentuk antenanya yang menyerupai "belah ketupat" menjadikan antena ini disebut antena belah ketupat antena Rhombic yang merupakan penggabungan dua buah antena V dengan pada salah satu ujung nya dihubungkan ke saluran transmisi dan yang lainnya ke tahanan beban / terminasi. Pola radiasi antena rhombic merupakan penjumlahan dari pola 4 antena long wire penyusunnya dan bersifat unidirectional. Antena rhombic sebagai memiliki pola radiasi yang berbeda- beda berdasarkan frekuensi kerjanya. Alasan penggunaan antenna rhombic adalah penggunaan bahan yang sederhana dan murah serta mampu menghasilkan pola radiasi optimum ke segala arah ( Omnidirectional ) 2. PARAMETER ANTENA RHOMBIC Dalam perancangan sebuah antenna, terlebih dahulu kita harus mengetahui parameter dari antenna tersebut. Parameter dari sebuah antenna dapat membantu kiat untuk merancang antenna yang kita inginkan berdasarkan parameter sebuah antena. Beberapa parameter dari sebuah antenna Rhombic yaitu :

Antena Rhombik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

antena

Citation preview

ANTENA RHOMBIK (DUAL V)1. PENGERTIAN ANTENA RHOMBICAntena Rhombic merupakan antena V ganda, atau biasa disebut dengan antena double V. Antena rhombic atau yang sering disebut dengan antena belah ketupat. Bentuk antenanya yang menyerupai "belah ketupat" menjadikan antena ini disebut antena belah ketupat antena Rhombic yang merupakan penggabungan dua buah antena V dengan pada salah satu ujung nya dihubungkan ke saluran transmisi dan yang lainnya ke tahanan beban / terminasi. Pola radiasi antena rhombic merupakan penjumlahan dari pola 4 antena long wire penyusunnya dan bersifat unidirectional. Antena rhombic sebagai memiliki pola radiasi yang berbeda- beda berdasarkan frekuensi kerjanya. Alasan penggunaan antenna rhombic adalah penggunaan bahan yang sederhana dan murah serta mampu menghasilkan pola radiasi optimum ke segala arah ( Omnidirectional ) 2. PARAMETER ANTENA RHOMBICDalam perancangan sebuah antenna, terlebih dahulu kita harus mengetahui parameter dari antenna tersebut. Parameter dari sebuah antenna dapat membantu kiat untuk merancang antenna yang kita inginkan berdasarkan parameter sebuah antena. Beberapa parameter dari sebuah antenna Rhombic yaitu :

Gambar 2.3 antenna rhombik2.1 Panjang Elemen Antenna (L)`Sebuah antenna pasti memiliki elemen, setiap elemen pasti memiliki dimensi ukuran. Salah satu dimensi ukuran sebuah antenna adalah panjang elemen antenna (L). Panjang elemen ( L) merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi pola radiasi yang akan dihasilkan dalam perancangan sebuah antenna . untuk menghitung panjang elemen sebuah antenna terlebih dahulu kita harus mengaetahui panjang gelombang yang dihasilkan dalam perancangan antenna tersebut. Berikut adalah langkah untuk menghitung panjang elemen antenna :

Dimana dengan C = 3 x 10 8 m/s2.2 Ketinggian Antena ( H )Ketinggian suatu antenna akan mempengaruhi pola radiasi yang dihasilkan serta akan berpengaruh terhadap gain yang dihasilkan. Sebelum merancang sebuah antenna,terlebih dahulu kita harus menghitung ketinggian antenna yang akan kita gunakan. Untuk menghitung ketinggian antenna dapat menggunakan rumus :

2.3 Sudut Antar Elemen (A)Antena rhombik yang merupakan antenna berbentuk belah ketupat yang terdiri dari 4 elemen yang saling berhubungan keempat ujungnya dan membentuk beleh ketupat. Pertemuan dari keempat elemen tersebut membentuk sudut (A). Besarnya sudut antar elemen mempengaruhi pola radiasai yang dihasilkan serta mempengaruhi gain yang dihasilkan.

3. DIAGRAM ALIR PROSES PERANCANGAN ANTENNA RHOMBIKSetiap pekerjaan pasti membutuhkan proses, begitu juga pada perancangan antenna rhombik yang bekerja pada frekuensi 5.5 GHz memiliki beberapa tahapan perancangan yang akan disajikan dalam bentuk diagram alir (flowchart). Pada gambar 3.1 diperlihatkan diagram alir perancangan antenna rhombik yang dilakukan.

MULAIMenentukan Frekuensi kerja yang diinginkanJenis elemen wire Menentukan panjang elemen, ketinggian, lebar sudut antar elemenPola radiasi yang diinginkan, VSWR < 1.5SELESAIEVALUASI

Gambar 3.1 Diagram Alir (Flowchart) Perancangan Antena4. IMPLEMENTASI ANTENA RHOMBICPemakai terbesar adalah kalangan HAM, amatir radio, eksperimenter, operator radio perhubungan, serta militer. Pemakaian terbanyak pada band HF, di mana untuk mendapatkan penguatan yang tinggi, segulung kabel bekas ternyata mampu mengganti konduktor perak yang mahal, konstruksi rumit, spreader spreader atau antena direksional jenis lain, yang lebih sulit dinaikkan ke atas tiang.Pemakaian kedua ada pada band VHF, namun tidak sedikit HAM yang memanfaatkan pada band UHF. Umumnya antena Rhombic dirancang untuk memberikan penguatan antara 10 dB sampai 18 dB, pada band VHF dan UHF. Jika ia dipasang dengan ketinggian yang cukup, akan mampu dan sesuai untuk menjangkau daerah yang berjarak antara 100 sampai 225 km dari lokasi pemancar, band width pun relatif lebar.Pada band HF, lambda-nya panjang sekali, minimal dibutuhkan empat buah tiang untuk memegang sudut-sudutnya. Namun, pada band UHF, yang lambda-nya pendek, cukup disangga dengan satu tiang saja, yang bisa berupa kerangka kayu kecil berkaki empat, yang dipasang di pucuk tiang sebagai pengganti empat tiang yang dibutuhkan. Setiap kita ingin menambah panjang sisi antena tersebut, besar sudut di antara sisi-sisinya perlu disesuaikan, agar antena bisa bekerja optimum.Di sini, kita mempelajari cara membuat antena Rhombic UHF 4.5 atau 6 lambda. Pembaca dapat memilih sendiri, untuk membuat salah satu di antaranya. Tabel 1 menunjukkan ukuran-ukuran untuk masing-masing panjang gelombang. Jika diinginkan sudut vertikal main lobe berada pada nol derajat, maka besar sudut S harus disesuaikan setiap kali panjang L diubah. Grafik 1 menunjukkan hasil-hasil dari percobaan antara Rhombic pada ujung atas band VHF, dan ujung bawah band UHF.L (centimeter)S (derajat)W (centimeter)T (centimeter)4 lambda185.31241773305 lambda231.651301914356 lambda278135213513

Untuk frekuensi pada pertengahan band UHF (TV), ada kemungkinan lengkung kurva sedikit berubah. Gambar 1 menunjukkan sebuah antena Rhombic UHF dipandang dari sisi atas atau bawah. Panjang sisinya masing-masing adalah S sedangkan W dan T menyatakan jarak keempat kaki penyangga, yang diperlukan untuk menyiapkan pembuatan kaki kayu penyangga. W adalah jarak antara kaki kiri dan kaki kanan, dan T adalah jarak antara kaki depan dan belakang.Rancangan tersebut di atas didasarkan pada posisi datar 0 derajat (horizon). Tetapi, jika elevasi horizon sekitar 3 derajat, atau di hadapan lokasi penerima tertutup oleh bukit kecil, ataupun lereng gunung, namun sinyal pantulan masih bisa diharapkan datang dari arah agak tinggi, maka antena perlu dibuat lebih kurus. Dengan kata lain, sisi kiri kanannya agak ditarik ke dalam. Sedangkan kaki depan belakang ditarik memanjang ke luar.Pada ujung antena, kedua ujung elemennya ditutup dengan dua buah resistor dari jenis, dari bahan, karbon. Nilainya 390 ohm, dihubungkan seri. Sisi yang lain, yang juga mempunyai dua ujung kawat, yaitu terminal F. Dipakai sebagai terminal antena, dan dihubungkan dengan kabel penyalur ke televisi, yang memiliki impedansi karakteristik sekitar 450-600 ohm. Umumnya dipakai open line, tetapi karena pembuatannya rumit, kita ganti saja dengan kabel antena televisi pipih 300 ohm.Di antara kabel dan terminal antena Rhombic, perlu dipasang penyesuai impedansi, sebuah trafo penyesuai yang memiliki impedansi karakteristik 400 ohm balans. Cara membuatnya adalah dengan membuat dua buah silinder dari lembaran kuningan, tembaga, seng yang baik, dilingkarkan membentuk tabung atau silinder, dengan rongga dalamnya berdiameter 4.2 cm, panjangnya 11.3 cm.Jajarkan kedua silinder tersebut. Lantas, sisi sisinya yang bersentuhan disolder. Boleh juga ditambahkan plat penguat, disolder di kiri kanannya. Sebagai penutup lubang silinder tersebut, perlu dibuat empat buah, yang dibuat dari bahan plastik ataupun mika. Lubangi keempat tutup plastik tersebut, persis di tengah-tengahnya. Lantas masing-masing silinder itu ditembus kawat email, berdiameter 1.5 mm, dengan panjang 14 cm.Setelah keempat tutup direkatkan dengan kuat, keempat ujung dari dua tabung, masukkan kedua kawat tadi ke lubang di tengah tutup. Rekatkan bagian kawat yang menembus tutup kuat-kuat. Ujung kawat dinyatakan dengan A, B, C, serta D. Solderkan A dan B ke terminal F antena Rhombic. Dan solderkan C dan D ke kabel TV 300 ohm. Ikat tabung ke kaki kayunya, agar tidak goyah.Kabel antena TV 300 ohm yang menuju ke pesawat TV harus dipelintir atau dipilin sebanyak 3-5 ulir tiap meternya. Sehingga kapasitansinya terhadap tiang, tanah, ataupun benda di sekitarnya tetap seimbang atau balans, antara konduktor satu dan lainnya. Pada ujung kabel yang dekat televisi, masih harus dipasang sebuah balun 4:1 atau trafo berimpedansi 300 ohm ke 75 ohm, yang bisa dibeli di toko elektronik.Jadi, harus diperhatikan, yang dipakai adalah kabel antena televisi 300 ohm yang bentuknya pipih, bukan kabel televisi 75 ohm yang bentuknya bulat. Setelah antena terpasang kuat di atas tiang, arahkan antena ke pemancar, atau ke gunung, tebing, yang akan memantulkan gelombang, bila lokasinya agak terhalang.