49
5/27/2018 AntibiotikFull-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/antibiotik-full 1/49 ANTIBIOTIK ANTIBIOTIK β-LAKTAM Karena aktivitasnya yang broad spectrum (aktivitas luas) dan relative sedikit beracun, antibiotic β-lactam tetap menjadi antibiotic yang banyak dipergunakan di dunia. Penicillin dan cephalosporin sering digunakan untuk infeksi yang serius, seperti infeksi nosokomial. Penicillin erupakan istilah umum untuk kelompok antibiotic yang merupakan bagian dari cincin β-lactam. !nti penicillin adalah asam "-aminopenisilanat. Penicillin ini diperoleh dari Penicillium chrysogenum. Klasifikasi Penicillin merupakan cyclic dipeptida yang mengandung # asam amino ($-valin, %-lysin). Pada tahun &', sintesis struktur dasar penicillin ("- aminopenicillanic acid) dimanipulasi dengan penambahan rantai tambahan yang berbeda ke β-lactam dan cincin thia*olidine. ineral yang berbeda (natrium, kalium, procaine, ben*athine) juga diberikan untuk kebutuhan farmakokinetik. Penicillin yang stabil terhadap asam resisten terhadap gangguan asam lambung, yang berarti dapat digunakan sebagai obat oral. +ontohnya penicillin , amoicillin, dan cloacillin. a. Penicillin alami &).Penicillin (ben*ylpenicillin) efektif untuk infeksi yang disebabkan oleh gram negative dan gram positif coccus, gram positif basil, dan spirochetes. Penicillin rentan tehadap hidrolisis β-lactamase, memiliki spectrum yang sempit, dan tidak stabil terhadap asam lambung. #).Penicillin (fenoksimetil penicillin) memiliki spectrum yang mirip dengan penicillin , tetapi tidak digunakan untuk pengobatan bacteremia karena konsentrasi letal minimumnya yang tinggi (%+,  jumlah minimum obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan 1

Antibiotik Full

Embed Size (px)

Citation preview

ANTIBIOTIK -LAKTAM

ANTIBIOTIKANTIBIOTIK -LAKTAMKarena aktivitasnya yang broad spectrum (aktivitas luas) dan relative sedikit beracun, antibiotic -lactam tetap menjadi antibiotic yang banyak dipergunakan di dunia. Penicillin dan cephalosporin sering digunakan untuk infeksi yang serius, seperti infeksi nosokomial.PenicillinMerupakan istilah umum untuk kelompok antibiotic yang merupakan bagian dari cincin -lactam. Inti penicillin adalah asam 6-aminopenisilanat. Penicillin ini diperoleh dari Penicillium chrysogenum. KlasifikasiPenicillin merupakan cyclic dipeptida yang mengandung 2 asam amino (D-valin, L-lysin). Pada tahun 1958, sintesis struktur dasar penicillin (6-aminopenicillanic acid) dimanipulasi dengan penambahan rantai tambahan yang berbeda ke -lactam dan cincin thiazolidine. Mineral yang berbeda (natrium, kalium, procaine, benzathine) juga diberikan untuk kebutuhan farmakokinetik.Penicillin yang stabil terhadap asam resisten terhadap gangguan asam lambung, yang berarti dapat digunakan sebagai obat oral. Contohnya penicillin V, amoxicillin, dan cloxacillin.a. Penicillin alami1). Penicillin G (benzylpenicillin) efektif untuk infeksi yang disebabkan oleh gram negative dan gram positif coccus, gram positif basil, dan spirochetes. Penicillin G rentan tehadap hidrolisis -lactamase, memiliki spectrum yang sempit, dan tidak stabil terhadap asam lambung.2). Penicillin V (fenoksimetil penicillin) memiliki spectrum yang mirip dengan penicillin G, tetapi tidak digunakan untuk pengobatan bacteremia karena konsentrasi letal minimumnya yang tinggi (MLC, jumlah minimum obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan infeksi). Penicillin V stabil terhadap asam. Lebih sering digunakan untuk pengobatan infeksi oral karena efektif dalam melawan organisme anaerob.b. Antistaphilococcal penicillin (penicillin resisten -lactamase)Methicillin, nafcillin, oxacillin, cloxacillin, dan dicloxacillin merupakan contoh golongan ini, dengan spectrum yang sempit. Methicillin sudah jarang digunakan karena tingkat keracunannya.Bakteri meningkatkan resistensinya terhadap penicillin dengan memperluas enzim -lactamase yang membuat tidak aktifnya penicillin dengan memecah asam 6-aminopenicillanic untuk menghasilkan derivate asam penicilloic.Penicillin jenis ini ampuh terhadap stafilokokus dan streptokokus. Namun tidak bisa membasmi bakteri gram negatif batang, enterokokus, bakteri anaerob.c. Penicillin spektrum diperluas (penicillin antipseudomonal)Penicillin jenis ini memiliki spektrum antibakteri serta memiliki aktivitas yang lebih tinggi terhadap bakteri gram negatif. Selain itu, obat jenis ini juga dapat membunuh Pseudomonas. Namun, mudah dirusak oleh penisilinase.d. Contoh obatnya adalah ampicilin, bacampicilin, amoxicilin, carbenicilin indanyl, ticarcilin, mezlocilin, piperacilin.e. Penicillin dengan -lactamase inhibitorPenisilin jenis ini memiliki agen yang mampu mengikat, secara irreversible, sisi katalis penisilinase untuk mencegah terjadinya hidrolisis dari cincin (-lactam pada antibiotik.Contoh obatnya adalah clavulanate + amoxicilin, ampicilin + sulbactam, piperacilin + tazobactam, ticarcilin +clavulanate. Mekanisme Kerja1. Obat bergabung dengan Penicillin-binding proteins (PBPs) pada bakteri2. Terjadi hambatan sintesis dinding sel bakteri karena proses transpeptidasi antar rantai peptidoglikan terganggu3. Sehingga jembatan pentapeptide menjadi tidak kuat dan dinding sel lisis.Namun pada beberapa jenis bakteri, cincin (-lactam memiliki mekanisme tambahan, yaitu pengaktifan enzim muramyl sintetase yang bertanggung jawab terhadap pemisahan dari sel anak pada proses pembelahan. Namun, jika enzim ini terus diproduksi tanpa adanya proses pembelahan sel bakteri maka akan menyebabkan autolisis dari dinding sel bakteri.Penicillin menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel bakteri. Terhadap bakteri yang sensitive, penicillin akan menghasilkan efek bakterisid pada mikroba yang sedang aktif membelah. Mikroba dalam keadaan metabolic tidak aktif (tidak membelah) tidak dipengaruhi oleh penicillin, kalaupun ada pengaruhnya maka hanya bakteriostatik. FarmakokinetikSepertiga dari Penisilin G diberikan secara oral dan diserap di usus, namun karena proses penyerapan di usus yang kurang baik maka untuk pemberian dengan cara oral, dosis harus dilipatgandakan sebanyak empat atau lima kali dibandingkan dengan dosis pemberian secara parenteral. Pemberian obat ini sebaiknya 30 menit sebelum makan atau 2 jam sesudahnya. 60% dari penisilin G berada di albumin setelah terabsorpsi, namun keberadaannya juga ditemukan di hati, empedu, ginjal, cairan semen, cairan sendi, dan pembuluh limfa. Namun ketika terjadi meningitis, penisilin jenis ini juga bisa ditemukan di cairan serebrospinal. Ekskresi penisilin melalui urine. 60-90% pemberian penisilin secara intramuscular akan dieliminasi dalam bentuk urine. Waktu paruh untuk penisilin berkisar 30 menit.Meticilin dan nafcilin juga memiliki sifat yang sama dengan penisilin G. Tetapi dalam pemberiannya tidak perlu memerhatikan apakah perut dalam keadaan kosong atau penuh. Obat ini juga terkonsentrasi di cairan serebrospinal pada terapi meningitis yang disebabkan oleh stafilokokus.Untuk penisilin V karena obat ini stabil dalam keadaan asam, pemberian secara oral jauh lebih baik efeknya selain itu penyerapan di usus juga lebih baik.Untuk dicloxacillin dan ampicillin, pemberian secara oral merupakan cara pemberian yang aman dan dapat diabsoprsi dengan baik, namun sebaiknya diberikan saat perut dalam keadaan kosong, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Obat ini diekskresi secara cepat oleh ginjal. Juga terdapat proses eliminasi hepatik oleh empedu. Ampisilin juga diekskresi melalui feses dalam jumlah yang sedikit.Absorpsi amoxicillin di saluran cerna lebih baik dari ampicillin, karena proses ini tidak terhambat walaupun di lambung terdapat makanan.Untuk penisilin anti pseudomonas seperti ticarsilin, piperasilin, mezlosilin dan carbenisilin ekskresinya melalui urine. Efek Therapeutic di Kedokteran GigiPenicillin V adalah obat yang paling sering diberikan untuk kemoterapi infeksi gigi, meski amoxicillin memiliki efek farmakokinetik yang lebih baik. Parenteral penicillin G banyak digunakan untuk infeksi pada pasien yang tidak dapat menggunakan obat secara oral (pasien malabsorpsi dan muntah).Pada beberapa kasus, penicillin G dan V serta amoxicillin tidak cocok untuk pengobatan infeksi oral. Beberapa infeksi dental disebabkan oleh -lactamase, antibiotik yang cocok adalah derivat penicillin resisten penicillinase, erythromycin atau clindamycin.Infeksi periodontal karena bakteri gram positif dan gram negative aerob dan anaerob dapat menggunakan obat antimikroba yang spectrumnya lebih luas, seperti amoxicillin atau -lactam yang dikombinasikan dengan metronidazol. Kontraindikasi1. Pada orang-orang yang memiliki riwayat alergi dengan obat tersebut.2. Pada orang yang menggunakan obat coumarin anticoagulant, karena dapat terjadi perdarahan. Efek ini akan terjadi setelah 3 hari pemberian penicillin, namun akan kembali normal setelah 72-96 jam. Perdarahan macam ini biasanya terjadi setelah pencabutan gigi. Adverse EffectPada pasien gagal ginjal, penicillin dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan seizure. Nafcillin terkait neutropenia, oxacillin dapat mengakibatkan hepatitis. Ampicillin dihubungkan dengan kolitis psudomembran. Infeksi sekunder seperti candidiasis vagina juga dapat timbul.1). Alergi dan non alergi

Terjadinya alergi didahului oleh adanya sensitisasi. Alergi yang paling sering terjadi adalah maculopapular (biasanya disebabkan oleh ampicillin) atau urticarial. Manifestasi klinik reaksi alergi penicillin yang terberat adalah reaksi anafilaksis, angioedema (yang ditandai dengan membengkaknya bibir, lidah, dan area periorbital), dan serum sickness. Asma parah, sakit di bagian perut, mual dan muntah, lemah, tekanan darah yang berkurang, dan diare dapat dikatakan sebagai tanda-tanda reaksi anafilaksis.

Reaksi alergi yang sifatnya ringan sampai sedang berupa berbagai bercak kemerahan kulit, dermatitis kontak, glositis, serta gangguan lain pada mulut, demam yang kadang disertai menggigil.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa resiko terkena alergi penicillin pada seseorang lebih tinggi apabila orang tersebut juga alergi dengan obat lainnya. Reaksi alergi jarang terjadi pada anak-anak, tetapi dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa karena kemampuan cardiopulmonary yang kurang baik.

Untuk reaksi non-alergi melibatkan ticarsilin, mezlosilin dan piperasilin yang menyebabkan waktu koagulasi yang abnormal. Selain itu, penggunaan penisilin resisten terhadap penisilinase dapat menyebabkan fungsi hati yang abnormal. Dosis berlebih pada pemberian intravena dapat menyebabkan hyperexcitability dan halusinasi.2). Diare : Penicillin yang diberikan secara oral dalam dosis besar dapat menimbulkan gangguan gastointestinal, terutama mual, muntah, dan diare.3). Nefritis : semua penicillin, tapi terutama methicillin, berpotensi untuk menyebabkan nefritis interstitial akut.4). Neurotoxicity : penicillin mengiritasi jaringan saraf. Hal ini sangat berbahaya bagi pasien epilepsi.5). Keracunan : terjadi karena kelebihan kalium dan natrium.Amoxicillin Pendahuluan Amoxicillin adalah antibiotika -laktam yang termasuk ke dalam golongan penisilin, spektrum luas, bakterisid terhadap gram positif dan gram negative. Antibiotik -laktam digunakan untuk penyembuhan infeksi bakteri yang disebabkan oleh mikroorganisme, dan mempunyi daya absorbsi baik. Amoxicillin sangat efektif untuk beberapa bakteri seperti H. influenzae, N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan beberapa strain dari Staphylococci. Formula molecular amoxicillin adalah C16H19N3O5S 3H2O. Farmakokinetik1. Administrasi

Rute Administrasi : Amoxilin yang dikombinasikan dengan asam clavulanic hanya dapat digunakan sebagai preparasi oral.2. Absorpsi

Oral: Cepat dan hampir komplit ; makanan tidak berpengaruh3. Distribusi : Umumnya hampir semua cairan tubuh dan tulang ; penetrasi yang lemah dalam sel mata, dan melewati meninges.

Cairan pleura, paru-paru dan cairan peritoneal; mempunyai konsentrasi urin yang tinggi; juga ke cairan synovial, hati, prostat, otot dan kantung empedu; penetrasi ke telinga tengah, sekresi sinus maxilary, tonsil, sputum dan sekresi bronchial. 4. Metabolisme: Biasanya signifikan pada host.5. Ekskresi: Rute primer dari ekskresi melewati proses sekretorik tubuli ginjal, seperti filtrasi dari glomerolus. Pasien dengan gagal ginjal mempunyai regimen dosis yang disesuaikan.

rasio level darah: Normal meninges: 2 bulan. Berhubungan dengan Penyakit:1. Infeksi Mononukleosis : Persentase tinggi dari pasien yang mengalami perkembangan rash selama terapi.2. Gagal ginjal : Penggunaan hati-hati pada pasien yang mempunyai gagal ginjal; dosis disesuaikan. Efek Therapeutic di Kedokteran GigiBeberapa infeksi periodontal dihubungkan dengan gram-positive dan gram-negative, mikroorganisme aerob dan anaerob dimana suatu agen anti-mikroba dengan memperbesar spektrum antibakteri seperti amoxicilin atau lebih umumnya suatu agen -laktam / -laktamase dikombinasikan dengan metronidazole dapat menjadi pilihan. Antibiotik standar regimen prophylaksis untuk pasien yang terinfeksi endocarditis. Digunakan juga untuk infeksi orofacial.CephalosporinCephalosporin sangat mirip dengan penicillin, keduanya memiliki cincin -lactam.Perbedaannya terletak pada ikatan rantainya.

Modifikasi rantai 7 APA nucleus membuat perbedaan spectrum antebakterial, farmakokinetik, kelemahan terhadan berbagai -lactamase, afinitas untuk PBP yang berbeda, dan efek samping. KlasifikasiCephalosporin diklasifikasikan berdasarkan generasinya: generasi pertama (diperkenalkan di tahun 1960an) generasi kedua (tahun 1970an) generasi ketiga (tahun 1980an) generasi keempat (cefepime di tahun 1997)Ceftidoren merupakan cephalosporin generasi ketiga yang berguna untuk menguji cephalosporin menurut spektrum antibakterial dan kegunaan dalam teurapetik.Cephalosporin awalnya (generasi I) dibuat untuk mengobati bakteri-bakteri Gram + (ct: Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes), namun semakin lama berkembang ke arah Gram (generasi II). Bahkan sampai mengobati berbagai macam penyakin nosocomial, seperti Pseudomonas aeruginosa, dan Bacteroides fragilis. FarmakokinetikKebanyakan obat cephalosporin per oral merupakan obat yang mudah diserap. Cephalosporin bersifat hidrofilik dan sebagian besar didistribusikan dalam cairan ekstraseluler dan tidak masuk ke sistem imun seperti yang dilakukan lipofilik macrolides, tetracyclines, dan lincosamides.Hanya cefuroxime (dari generasi I dan II) yang berpenetrasi pada cairan serebrospinal. Farmakodinamik ( Mekanisme )Proses mekanisme cephalosporin identik dengan penicillin, yaitu: menginhibisi sintesis peptidoglikan dinding sel dengan menginhibisi penicillin-sensitive enzymes (transpeptidase,carboxypeptidase) yang membuat dinding sel bakteri menjadi kaku.Sebagian besar cephalosporin mengikat PBP1 dan PBP3 pada mikroorganisme Gram -, perbedaan macam PBP yang diinhibisi akan menimbulkan perbedaan bentuk: ovel, lingkaran atau filamen.Agent generasi I diperuntukkan untuk mengobati coccus fakultatif, Gram + aerob, dan MSSA. Obat generasi II berguna membasmi spektrum Gram -, dan beberapa aktivitas anaerob (dgn cefotetan, cefoxitin). Agen generasi III membasmi organisme Gram dan yang resisten terhadap penicillin Streptococcus penumoniae. Cefoperazone, ceftazidime, dan cefsulodin memiliki aktivitas antipesudopidial yang baik. Obat generasi IV memiliki antibacterial spektrum yang lebih luas dan kemampuan membasmi Pseudomonas, penicillin-resistant Streptococcus penumoniae, VGS, multiple resisten antara Streptococcus penumoniae dan Enterococcus, MRSA, dan organisme dengan produksi -lactam yang berlebihan. Adverse EffectEfek samping dari cephalosporin sangat jarang, yang sering terjadi adalah cross alergi dengan penicillin, sehingga pemberian cephalosporin harus lebih hati-hati pada penderitan alergi penicillin. Pseudomembraneus colitis sering terjadi pada cephalosporin generasi III. Hal ini mungkin dikarenakan aktivitas anti-bacteroides.Beberapa cephalosporin, seperti: cefoperazone, cefotetan, cemetazole, cefmenoxime dapat menginduksi hipoprothrombinemia dengan mereduksi sintesis vitamin K. Indikasi Cefmetazole, cefoperazone, dan cefotetan dapat menginduksi reaksi disulfam engan etanol dan hipoprotrombinemia.Nephrotoxicity mungkin timbul bila cephalosporin dikombinasikan dengan aminoglikosid atau loop diuretic.Cephalosporin akan memberikan reaksi false-positif pada reaksi glukosa urin dengan Benedict dan cephradine memberikan hasil false-positif untuk protein urin dengan tes menggunakan asam sulfosalicylic. KontraindikasiCephalosporin kontraindikasi dengan pasien alergi penicillin (reaksi positif skin test pada penicillin minor determinant mixture). Efek Therapeutic di Kedokteran GigiObat generasi I berfungsi mengobati infeksi karena stapphylococcus dan streptococcus, juga sensitive untuk Klebsiella pneumoniae.Obat generasi II berfungsi membasmi mikroorganisme Gram anaerob.Obat generasi III berfungsi membasmi mikroorganisme Gram anaerob dalam taraf yang serius. Cephalosporin sering kali dikombinasikan dengan aminoglikosid untuk mengobati infeksi Gram bacilli.Obat generasi IV berfungsi membasmi mikroorganisme Gram bacilli yang memproduksi -lactam.Secara khusus dalam kedokteran gigi, cephalosporin mempunyai peran dalam membasmi orofacial pathogens, tetapi terbatas pada mikroorganisme oral yang anaerob.MAKROLIDEAntibiotik macrolide ditandai dengan adanya cincin lactone. Yang termasuk golongan macrolide adalah Erythromycin, Azithromycin, Clarithomycin, Troleondomycin, Telithromycin.Golongan Makrolide menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara reversibel dengan ribosom subunit 50S, dan bersifat bakteriostatik atau bakterisid tergantung dari jenis kuman dan kadar obat Makrolide. Sekarang ini antibiotik Makrolide yang beredar di pasaran obat Indonesia adalah Erytomicin, Spiramisin, Roksitromisin, Claritromisin dan Azithromisin. ErytromicinErythromycin dihasilkan dari Streptomyces erythreus (jamur). Erytromicin dihasilkan oleh suatu strain Streptomyces erythreus. Struktur umum dari erytromicin ditunjukan dengan adanya cincin macrolide dan gulu-gula desosamine dan cladinose. Obat ini sulit larut dalam air (0,1%), namun dapat langsung larut dalam zat-zat pelarut organik. Larutan ini cukup stabil pada suhu 4C, namun dapat kehilangan aktivitasnya dengan cepat pada suhu 20C dan pada pH asam. Erytromicin efektif terhadap organisme-organisme Gram positif terutama pneumokokus, streptokokus, dan corynebacteria, dalam konsentrasi plasma sebesar 0,02-2 mg/ml. Selain itu mycoplasma, legionella, chlamydia trachomatis, C ptissaci, C pneumoniae, helicobacter, listeria dan mycobacteria tertentu (Mycobacterium kansasii, Mycobacterium scrofulaceum) juga rantan terhadap erytromicin. Demikian pula organisme Gram negatif, seperti spesies neisseria, Bordetella henselae,dan B quintana (agen-agen pada penyakit catscratch dan angiomatosis basiler) beberapa spesies rickettisa Treponema palidum,serta spesies campilobacter. Sekalipun demikian Haemopilus influenza agak kurang rentan. Yang biasa digunakan adalah untuk infeksi Mycloplasma pneumoniae, penyakit Legionnaire, infeksi Klamidia, Difter, Pertusis, infeksi Streptokokus, Stafilokokus, infeksi Camylobacter, Tetanus, Sifilis, Gonore. FarmakodinamikMekanisme Kerja Kerja antibiotik Erythromicin dapat bersifat bakteristatik atau bakterisid untuk organisme-organisme yang rentan, khususnya pada konsentrasi yang tinggi. Aktivitas dapat ditingkatkan pada pH alkali. Hambatan sintesis protein terjadi melalui ikatan ke RNA ribosom 50s. Sintesis protein terhambat karena reaksi-reaksi translokasi aminoacyl dan hambatan pembentukan awal.Spektrum antibiotikErythromicin aktif dan memiliki efek terbesar secara in vitro pada organisme kokus Gram positif, seperti Str.pyogenes dan Str. pneumoniae. Str. viridans mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap erythromicin. S. aureus hanya sebagian saja yang peka terhadap obat ini. Strain S. aureus yang resisten terhadap erythromicin sering dijumpai di rumah sakit (strain nosokomial).Batang gram positif yang peka terhadap erythromicin ialah Cl. perfringens, C. diphtheriae, dan L. monocytogenes.Erythromicin tidak aktif terhadap kebanyakan kuman gram negatif, namun ada beberapa spesies yang sangat peka terhadap erythromicin yaitu N. Gonorrhoeae, Campylobacter jejuni, M. Pneumoniae, Legionella pneumophila, dan C. Trachomatis.ResistensiResistensi terhadap erythromicin terjadi melalui 3 mekanisme yang diperantarai oleh plasmid yaitu:(1).Menurunnya permeabilitas dinding sel kuman,(2).Berubahnya reseptor obat pada ribosom kuman, dan(3).Hidrolisis obat oleh esterase yang dihasilkan oleh kuman tertentu (Enterobacteriaceae).Efek Samping dan Interaksi Obat Efek samping yang berat akibat pemakaian erythromicindan turunannya jarang terjadi. Reaksi alergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinofilia dan eksantem yang cepat hilang bila terapi dihentikan. Hepatitis kolestatik adalah reaksi kepekan yang terutama ditimbulkan oleh erythromicin estolat (sekarang tidak dipasarkan lagi di indonesia). Reaksi ini timbul pada hari ke 10-20 setelah dimulainya terapi. Gejalanya berupa nyeri pada kolesistitis akut, mual dan muntah. Kemudian timbul ikterus, demam, leukositosis, dan eosinofilia; transaminase serum dan kadar bilirubin meninggi; kolessistogram tidak menunjukkan kelainan. Gejala klinis dan patologis sangat mirip dengan gangguan yang ditimbulkan oleh klorpromazin. Kelainan ini biasanya menghilang dalam beberapa hari setelah terapi dihentikan. Efek samping ini dijumpai pula pada erythromicin etilsuksinat tetapi jarang sekali terjadi. Erythromicin oral (terutama dalam dosis besar) sering menimbulkan iritasi saluran cerna seperti mual, muntah, dan nyeri epigastrium. Suntikan IM lebih dari 100 mg menimbulkan sakit yang sangat hebat. Pemberian 1 g dengan infus IV sering disusul oleh timbulnya tromboflebitis.Ketulian sementara dapat terjadi bila erythromicin diberikan dalam dosis tinggi secara IV.Erythromicin juga dapat meningkatkan toksisitas karbamazepin, kortikosteroid, siklosorin, digoksin, warfarin, dan teofilin. FarmakokinetikBasa erythromycin diserap baik oleh small intestine bagian atas; aktivitasnya hilang oleh cairan lambung dan absorpsi diperlambat oleh adanya makanan dalam lambung. Untuk mencegah pengerusakan oleh asam lambung, basa erythromycin diberi selaput yang tahan asam atau digunakan dalam bentuk macam-macam garam (stearat), ester(ethylsuccinate) atau ester stearat untuk melindungi dari degradasi cairan lambung. Dengan dosis oral 500 mg erythromycin basa data dicapai kadar puncak 0,3-1,9 g/ml dalam waktu 4 jam.Hanya 2-5% erythromycin yang diekskresi dalam bentuk aktif melalui urine. Erythromycin mengalami pemekatan dalam jaringan hati. Kadar obat aktif dalan cairan empedu dapat melebihi 100 x kadar yang tercapai dalam darah.Masa paruh eliminasi erythromicin adaah sekitar 1,6 jam. Dalam keadaan insufisiensi ginjal tidak diperlukan modifikasi dosis.Erythromicin berdifusi dengan baik ke berbagai jaringan tubuh kecuali ke otak dan cairan cerebrospinal. Kadarnya dalam jaringan prostate hanya seitar 40% dari kadar yang tercapai dalam darah. Pada ibu hamil, kadar erythromycin dalam sirkulasi fetus adalah 5-20% dari kadar obat dalam sirkulasi darah ibu.Obat ini terutama diekskresikan terutama melalui hati. Dialisis peritoneal dan hemodialisis tidak dapat mengeluarkan erythromicin dari tubuh.Pada wanita hamil pemberian erythromicin sterat dapat meningkatkan aktivitas serum aspartat aminotransferase (AST) yang akan kembali ke nilai normal walaupun terapi diteruskan. Kontraindikasi Erythromycin dikontraindikasikan untuk pasien dengan alergi obat-obatan dan alergic cholestitic hepatitic dan dalam kombinasi dengan obat lain yang dapat menyebabkan torsade de pointers. Efek Therapeutic di Kedokteran GigiEriythromycin digunakan untuk melawan infeksi orofacial akut, khususnya pasien dengan alergi -laktam. Aktivitas spektrumnya adalah bagus hingga hebat melawan bakteri gram positif aerob/fakultatif cocci (streptococci, beberapa staphylococci). Spektrumnya umumnya tidak cocok untuk bakteri gram negatif anaerob yang diikuti dengan infeksi orofacial : prevotella, porphyromonas, fusobacterium, dan veilonella. Pemakaian dalam jangka waktu lama dari erythromycin kemungkinan macrolide dapat menyebabkan superinfeksi gram negatif enteric bacilli.Sediaan dari Eritromisin berupa kapsul/ tablet, sirup/sspensi, tablet kunyah dan obat tetes oral. Clarithromycin

Clarithromycin diturunkan dari erythromycin dengan penambahan satu kelompok methyl, serta memiliki stabilitas asam adan absorbsi oral yang lebih baik dibandingkan dengan erythromycin. Makanisme kerjanya sama dengan erythromycin. Clarithromycin dan erythromycin sebenarnya identik dalam aktivitas antibakteri mereka, kecuali bahwa clarithromycin lebih aktif terhadap kompleks mycobacterium avium. Clarithromycin juga mempunyai aktivitas terhadap M leprae dan toxoplasma gondii. Streptokokkus dan stafilokokkus yang resisten erythromycin juga resisten terhadap clarithromycin.

FarmakokinetikClarithromycin diserap secara cepat dari GI tract setelah oral administration. Bioavailability absolute dari 250 mg tablet clarithromycin adalah sekitar 50%. Untuk dosis tunggal 500 mg clarithromycin, makanan sedikit menunda onset dari absorpsi dari clarithromycin, meningkatkan waktu maksimum dari 2 jam menjadi 2,5 jam. Makanan juga meningkatkan konsentrasi plasma puncak dari clarithromycin (clarithromycin peak plasma concentration) menjadi sekitar 24% tetapi tidak mempengaruhi taraf bioavailability clarithromycin. Makanan tidak mempengaruhi onset dari formasi dari antimicrobial aktif metabolit, 14-OH clarithromycin atau consentrasi plasma puncak tetapi sedikit menurunkan taraf dari formasi metabolit, diindikasikan oleh penurunan 11% pada area dibawah konsentrasi plasma-time curve (AUC). Jadi, tablet clarithromycin dapat diberikan tanpa makan.Dosis 500 mg menghasilkan konsentrasi serum sebesar 2-3 mg/mL. Waktu paruh clarithromycin (6jam) yang lebih panjang dibandingkan dengan erythromycin memungkinkan pemberian dosis dua kali sehari. Dosis yang dianjurkan adalah 250-500mg dua kali sehari. Penetrasi clarithromycin baik pada sebagian besar jaringan, dengan konsentrasi yang setara dengan atau lebih besar dari konsentrasi serum.Clarithromycin dimetabolisme dalam hati. Metabolit utamanya adalah 14-hydroxyclarithromycin, yang juga mempunyai aktivitas antibakteri. Sebagian dari obat aktif dan metabolit utama ini dieliminasi dalam urin, dan pengurangan dosis (misalnya dosis bermuatan 500mg, kemudian menjadi 250 mg sekali atau dua kali sehari) dianjurkan bagi pasien-pasien dengan klirens kreatinin di bawah 30 mL/menit. Interaksi obat clarithromycin sama dengan erythromycin.Keuntungan penggunaan clarithromycin dibandingkan dengan erythromycin adalah lebih rendahnya frekuensi intoleransi gastrointestinal dan lebih dari jarangnya frekuensi pemberian dosis. Kecuali untuk organisme-organisme tertentu yang telah disebutkan di atas, kedua obat ini satu sama lain sangat mirip secara terapeutik. Pemilihan salah satu diantara keduanya biasanya dipertimbangkan dengan alasan biaya (harga clarithromycin jauh lebih mahal) dan kemampuan tolerabilitas obat. Indikasi Tablet clarithromycin diindikasikan untuk penanganan dari infeksi ringan sampai infeksi sedang yang disebabkan oleh mikroorganisme pada kondisi seperti dibawah ini:Dewasa Pharyngitis/tonsillitis disebabkan oleh streptococcus pyogenes (obat yang biasanya dipilih pada infeksi streptococcal adalah penicillin yang dilakukan melalui intramuscular atau oral route. Clarithromycin umumnya efektif dalam pembasmian S pyogenes dari nasopharynx). Acute maxillary sinusitis oleh haemophilus influenzae, moraxella catarrhalis atau streptococcus pneumoniae. Acute bacterial exacerbation dari chronic bronchitis oleh haemophilus influenzae, hemophilus parainfluenzae, moraxella catarrhalis, atau streptococcus pneumoniae. Uncomplicated skin dan infeksi struktur kulit oleh streptococcus aureus atau streptococcus pyogenes (abses biasanya memerlukan surgical drainage). Infeksi disseminated mycobacterial oleh mycobacterium avium, atau mycobacterium intracellulare.Tablet clarithromycin dikombinasikan dengan omeprazole atau ranitidine bismuth citrate tablets juga biasanya diindikasikan untuk penanganan pasien dengan active duodenal ulcer yang berhubungan dengan infeksi H. pylori.Anak - anak Pharyngitis/tonsillitis oleh streptococcus pyogenes. Acute maxillary sinusitis oleh haemophilus influenzae, moraxella catarrhalis atau streptococcus pneumoniae. Acute otitis media oleh H. influenzae, moraxella catarrhalis atau streptococcus pneumoniae. Uncomplicated skin dan infeksi struktur kulit oleh staphylococcus aureus atau streptococcus pyogenesProphylaxis (pencegahan penyakit)Clarithromycin diindikasikan untuk pencegahan penyakit disseminated mycobacterium avium complex (MAC) pada pasien dengan infeksi HIV lanjut.Untuk mengurangi perkembangan drug-resisten bakteri dan menjaga keefektifan dari clarithromycin dan obat antibakteri lainnya, clarithromycin harus digunakan hanya untuk mengobati atau pencegahan penyakit yang telah terdiagnosa oleh bakteri tertentu. Kontraindikasi Clarithromycin kontraindikasi pada pasien dengan hipersensitif terhadap clarithromycin, erythromycin atau antibiotic macrolide lainnya.Azithromycin Azitrhmonycin merupakan senyawa dengan cincin macrolide lactone 15-atom yang diturunkan dari erythromycin dengan penambahan suatu nitrogen yang dimetilasi ke dalam cincin lactone erythromycin. Spectrum aktivitas dan penggunaan klinisnya sesungguhnya identik dengan clarythromycin. Azitrhmonycin aktif terhadap komples M avium dan T gondii. Azitrhmonycin sedikit kurang aktif dibandingkan erythromycin dan clarithromycin terhadap stafilokokkus dan streptokokkus, namun sedikit lebih aktif terhadap H influenzae. Azitrhmonycin sangat aktif terhadap Chlamydia.Azitrhmonycin berbeda dengan erythromycin dan clarithromycin terutama dalam sifat farmakokinetika. Satu dosis azitrhmonycin 500 mg dapat menghasilkan konsentrasi serum yang relative rendah, yaitu sekitar 0,4 (g/mL. akan tetapi azitrhmonycin dapat melakukan penetrasi kesebagian besar jaringan (kecuali cairan cerebrospinal) dan sel-sel fagosit dengan sangat baik. Konsentrasi jaringan dapat melebihi konsentrasi serum 10 hingga 100x lipat. Obat di release secara perlahan dari jaringan-jaringan (waktu paruh jaringan adalah 2-4 hari) untuk menghasilkan waktu paruh eliminasi mendekati 3 hari. Sifat-sifat yang unik ini memungkinkan pemberian dosis sekali sehari dan pemendekan durasi pengobatan dalam banyak kasus. Sebagai contoh: satu dosis tunggal azitrhmonycin sebesar 1 gram sama efektifnya dengan pengobatan jangka 7 hari dengan doxycycline pada uretritis dan seviksitas Chlamydia. Pneumonia yang didapat dari komunitas dapat diobati dengan azitrhmonycin yang diberikan sebagai dosis awal 500 mg dan diikuti dengan dosis tunggal harian sebesar 250 mg untuk 4 hari selanjutnya.

Azitrhmonycin diabsorbsi dengan cepat dan ditoleransi dengan baik secara oral. Obat ini harus diberikan 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Antasida alumunium dan magnesium tidak mengubah bioavabilitas, namun memperlama absorbsi dan menurunkan konsentrasi serum puncak. Oleh karena agen ini memiliki cincin lactone dengan 15 atom (bukan 14 atom), maka azitrhmonycin tidak menghentikan aktivitas enzim-enzim sitokrom P450, dan karena itu ia tidak mempunyai efek terhadap interaksi-interaksi obat yang timbul pada erythromycin dan clarithromycin. Azithromycin dan clarithromycin adalah turunan semisintetik dari erythromycin. Mekanisme KerjaAzithromycin bekerja dengan mengikat ke 50s ribosomal subunit dari microorganisme dan kemudian mengganggu sintesis protein dari mikroba tersebut. Sintesis asam nukleat tidak dapat dipengaruhi oleh azithromycin.Azithromycin terkonsentrasi pada fagosit dan fibroblast yang ditunjukkan oleh teknik inkubasi in vitro. Dengan menggunakan methodology, rasio dari konsentrasi intracellular terhadap extracellular adalah >30 setelah inkubasi selama 1 jam. Ilmu in vivo menyarankan bahwa konsentrasi dalam fagosit dapat berperan dalam distribusi obat ke jaringan yang mengalami inflamasi. Indikasi

Azithromycin diindikasikan untuk pengobatan pasien dengan infeksi ringan dan sedang (pneumonia) yang disebabkan oleh microorganisme pada kondisi:Sexually transmitted diseasesNon-gonococcal urethritis dan cervicitis oleh Chlamydia trachomatis

Azithromycin, pada dosis yang direkomendasikan, tidak dapat diandalkan untuk mengobati penyakit gonorrhea atau syphilis. Agents amtimikrobial digunakan dalam dosis tinggi untuk periode pendek untuk menangani non-gonococcal urethritis.Mycobacerial infectionPencegahan untuk penyakit disseminated mycobacterium avium complex (MAC)Azithromycin, digunakan dalam dosis tunggal atau kombinasi dengan rifabutin pada dosis yang ditingkatkan, diindikasikan untuk pencegahan dari penyakit MAC pada pasien penderita infeksi HIV.Penanganan untuk pengakit disseminated mycobacterium avium complex (MAC)Azithromycin, kombinasi dengan ethambutol, diindikasikan untuk penanganan dari infeksi disseminated MAC pada pasien penderita infeksi HIV lanjut. Kontraindikasi Azithromycin kontraindikasi pada pasien yang diketahui hipersensitif terhadap azithromycin, erythromycin, obat macrolide atau obat antibiotic ketolide lainnya.ANTIBIOTIK LAINLincosamide Jenis ObatYang termasuk dalam lincosamide : 1. Clindamycin (7-chloro-7-deoxy lincomycin)2. Lincomycin (diisolasi dari Streptomyces lincolnensis) Farmakokinetik Clindamycin diserap baik secara oral dengan 90% bioavaibilitas yang dapat diturunkan dengan makanan. Waktu untuk pencapaian serum oral maksimum adalah 45-60menit, dengan rata-rata tingkat serum 2,5g/mL Waktu paruhnya 2,4-3jam (bila ada kegagalan ginjal, maka waktu paruh bisa mencapai 6 jam dan tingkat serumnya 2x lebih besar) Penetrasi obat terhadap tulang baik, tapi tidak unutk cairan cerebrospinal (obat dimetabolisme di hati >90% dan berkonsentrasi tinggi dalam empedu dimana menghasilkan koloni flora yang berbeda-beda sampai kira-kira 2 minggu setelah pemakaian dihentikan. Clindamycin setara dengan Macrolide yang bekerja pada polimorfonuklear, makrofag alveolar, dan jaringan yang mengalami pembengkakan. FarmakodinamikClindamycin bekerja sinergis dengan pemblok obat nondepolarizing neuromuscular memblok neurotransmission pada obat skeletal. Absorbsi Clindamycin oral diperlambat dengan obat antidiare kaolin-pectin. Mekanisme Kerja ObatReseptor obat : 23s subunit dari 50s ribosom bakteri. Obat bekerja pada reseptor dan menghasilkan hambatan bakteriostatik dengan sintesis protein mikroba. Clindamycin dapat melawan banyak bakteri gram positif dan negative baik yang anaerob maupun yang fakultatif anaerob, seperti : Bacteroides, Prevotella, Porphyromonas, Veillonella, Peptostreptococcus, microaerophilic streptococci, Actinomyces, Eubacteria, Clostridium (kecuali Clostridium difficile),dan Propionibacteria.Organisme gram positif pada umumnya rentan terhadap Clindamycin, seperti : Streptococcus pneumonia VGS Corynebacterium Group A, B, C, dan G streptococci Streptococcus bovisOrganisme lain yang juga rentan terhadap Clindamycin : Leptotrichia buccalis Bacillus cereus Bacillus subtilis Capnocytophaga canimorsus Beberapa laktamase menghasilkan staphylococciMikroorganisme dengan resistensi intrinsic terhadap Lincosamide : Enterococcus Enterobacteriae Haemophilus pneumoniae Neisseria meningitides Mycoplasma pneumoniae Hampir semua MRSA Streptococcus pneumoniae (dengan resistensi yang lebih tinggi) Streptococcus pyogenes (dengan resistensi yang lebih tinggi) Prevotella (resistensi rata-rata 12-20%) Porphyromonas (resistensi rata-rata 12-20%) Fusobacteria (resistensi rata-rata 12-20%) Peptostreptococcus (resistensi rata-rata 12-20%) Efek yang tidak iinginkan mual dan muntah sakit perut esofagitis glossitis stomatitis alergi reversible peningkatan level erum transaminase reversible myelosupression metallic taste / rasa logam bercak maculopapular (3-10%) diare (2-20% ; rata-rata 8%) jika diberikan dalam dosis tinggi secara intravena maka akan menghasilkan blockade neuromuscular ( sama seperti Aminoglycoside, Tetracyclin, dan Polimyxin B) Indikasi dan Kontraindikasi IndikasiClindamycin digunakan untuk terapi / pengobatan terhadap beberapa infeksi yang dikarenakan oleh :a. bakteri Streptococcusb. bakteri Staphylococcusc. bakteri Pneumoniaed. bakteri yang anaerob seperti BacteroidesClindamycin diindikasikan untuk infeksi fraktur tulang, dan juga berguna untuk perawatan beberapa kondisi yang anaerob, seperti infeksi saluran genital wanita, infeksi pelvis, penetrasi jaringan ikat pada perut setelah operasi. Pemakaian Clindamycin dapat dikombinasikan untuk pengobatan Pneumocystis carinii dan Toxoplasmosis KontraindikasiClindamycin kontraindikasi pada pasien yang alergi terhadap obat dan berkombinasi dengan pemblok obat curare-like neuromuscular. Semua antibiotic seharusnya dihindari, jika memungkinkan untuk 2 bulan Efek Therapeutic di Kedokteran GigiClindamycin digunakan sebagai obat unutk mikroba oral yang resisten terhadap -lactam untuk pengobatan infeksi orofacial akut. MetronidazoleMetronidazole merupakan sintetik nitroimidazole yang diisolasi dari Streptomyces. Merupakan obat pilihan untuk berbagai infeksi protozoal. Digunakan untuk pengobatan / terapi ulkus nekrotic gingivitis akut, vaginal trichomoniasis, terapi infeksi bakteri anaerob dan mikroorganisme mikroaerophilik (termasuk infeksi orofacial akut, periodontitis, dan ulkus nekrotic gingivitis akut. FarmakokinetikMetronidazole diserap sepenuhnya dari salran pencernaan (bioavaibilitas oral mencapai 100%). Tingkat serum yang dicapai adalah sama untuk pemberian secara oral dan intravena. Adanya makanan dalam saluran mencernaan menunda tingkat serum mencapai puncaknya. Metronidazole mencapai puncaknya pada darah dengan pemerian secara oral yaitu dalam waktu 1-2jam dan mempunyai volume distribusi yang luas, penetrasi CNS yang sangat baik, dan waktu paruh 8 jam. Efek farmakokinetik ini tidaklah membhayakan untuk wanita hamil, malahan metabolisme obat ini mengurangi presentasi disfungsi hati dan tidak menyebabkan kerusakan ginjal. Mekanisme Kerja ObatAntimikroba (Metronidazole) penetrasi melalui dinding sel (masuk ke sel) kemudian mengalami reduksi gugus N untuk menghasilkan metabolit yang merusak DNA (mengganggu replikasi DNA, memotong-motong DNA yang terbentuk, dan pada dosis rendah akan menyebabkan mutasi genom bakteri) sehingga mengakibatkan kematian sel.Metronidazole bersifat bakterisid yang aktif melawan bakteri anaerob. Efek yang tidak diinginkan Reversible neutropenia Metallic taste / rasa logam Urin berwarna gelap atau merah colkat Bercak pada kulit Rasa perih (seperti terbakar pada uretra atau vagina) Gynecomastia Mual dan muntah Pancreatitis (jarang terjadi) Pseudomembranous colitis (jarang terjadi) Peripheral neorophaty (jarang terjadi) Reaksi disulfiram jika dikombinasikan dengan etanol CNS toxic (seizure, encephalopathy, disfungsi cerebellar, parethesias, mental confusion, dan depresi) Bersifat karsinogenik Indikasi dan Kontraindikasi Indikasi Metronidazole digunakan untuk terapi / pengobatan terhadap : Infeksi anaerobic abdominal Infeksi CNS Bacterial vaginosis Infeksi protozoa Infeksi Helicobacter pylori Infeksi Clostridium difficile (berhubungan dengan diare dan coltis) Infeksi bakteri anaerob obligat (Bacteroides, Porphyromonas, Prevotella, Fusobacterium, Peptostreptococcus, Clostridium) Infeksi beberapa bakteri yang dapat menyebabkan periodontitis ( Trichomonas vaginalis, Gardnerella vaginalis, Entamoeba histolytica, Balantidium coli) Perlawanan terhadap bakteri Mycobacterium hominis, Campylobacter fetus, Treponema palidum, Helicobacter pylori, dan Capnocytophaga canimorsus.Bakteri yang resisten terhadap Metronidaole : Actinobacillus Actinomycetemcomitans Eikenella corrodens Actinomyces PropionibacteriumKombinasi Metronidazole dengan Amoxicillin meningkatkan aktivitas melawan Actinobacillus actinomycetemcomitans dengan meningkatkan kecepatan selular untuk menyerap Metronidazole. Efek therapeutic di Kedokteran GigiMetronidazole sangat efektif untuk melawan bakteri gram negative anaerob yang pathogen. Digunakan untuk terpi pada infeksi orofacial akut dan periodontitis kronis. Metronidazole + antibiotic lactam terapi infeksi orofacial akut yang serius dan juga untuk perbaikan progresif periodontitis.Tetrasiklin Klasifikasi Tetrasiklin pertama kali ditemukan oleh Lloyd Conover. Tetrasiklin merupakan kelompok antibiotic yang memiliki spectrum luas, bersifat bacteriostatic, dan baik digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam infeksi. Tetrasiklin adalah kelompok antibiotic dengan spectrum antibakteri yang sama tetapi memiliki perbedaan dalam sifat farmakokinetiknya yang disebabkan oleh perbedaan susunan kimia pada cincin hydronaphthacene. Tetrasiklin dibagi kedalam 3 generasi :1. Generasi pertama (tetrasiklin alami) Chlortetracycline (aureomycin), diisolasi dari Streptomyces aureofaciens, diperkenalkan tahun 1948 Oxytetracycline (terramycin), berasal dari Streptomyces rimosus , diperkenalkan pada tahun 1950 Tetracycline, diperoleh dari dehalogenasi katalik klortetrasiklin, tersedia sejak tahun 1953 Demeclocycline, diperoleh dengan demetilasi klortetrasiklin2. Generasi kedua,muncul pada tahun 1965-1972 ( semisintetik tetrasiklin ) Minocycline Methacycline Doxycycline3. Generasi ketiga,yaitu glycylcycline,yang merupakan turunan dari minocycline Mikroorganisme pertama yang secara klinis terdeteksi resisten terhadap tetrasiklin adalah Shigella dysentriae pada tahun 1953.Tetracycline juga dapat digolongkan dari masa kerjanya, yaitu :1. Masa kerja singkat (6-8 jam) Chlortetracycline Tetracycline Oxytetracycline2. Masa kerja sedang (12 jam ) Demeclocycline Methacycline3. Masa kerja lama ( 16-18 jam ) Doxycycline Minocycline Oleh karena itu doxycycline dan minocycline hampir seluruhnya diabsorpsi dan diekskresi secara perlahan, maka dapat diberikan dalam dosis sekali sehari. FarmakokinetikTetracycline diserap di gastrointestinal dengan perbedaan bioavibilitas yang signifikan,yaitu chlortetracycline 30%, 60%-80% untuk tetracylin, oxytetracyclin, dan democlocyclin, 95%-100% untuk doxycyclin dan minocycline. Absorpsi terutama terjadi didalam usus halus bagian atas dan terbaik diabsorpsi bila tidak ada makanan. Absorpsi tetrasiklin ( kecuali doxycycline dan minocycline ) dipengaruhi oleh adanya makanan dalam lambung, pembentukan kelat; kompleks tetrasilklin dengan zat lain yang sukar diserap seperti ion-ion bermuatan positif yang bervalensi dua ( Ca2+, Mg2+, Fe2+ )atau Al3+, produk susu dan antasid, serta PH tinggi. Larutan tetrasiklin dengan buffer khusus diracik untuk pemberian parenteral ( biasanya intravena ) pada orang yang tidak mampu minum obat peroral. Umumnya dosis parenteral sama dengan dosis peroral. Didalam darah, 40-80% tetrasiklin terikat dengan protein. Dosis oral sebesar 500mg setiap 6 jam tetrasiklin hidroklorid dan oksitetrasiklin akan mencapai kadar puncak 4-6g/mL, doksisiklin dan minosiklin sebesar 200 gr akan mencapai kadar puncak 2-4g/mL. Tetrasiklin yang diberikan secara intravena dapat menimbulkan kadar yang lebih tinggi untuk sementara waktu. Obat ini didistribusikan luas ke jaringan dan cairan tubuh, kecuali cairan cerebrospinal, dimana konsentrasinya rendah. Minosiklin memiliki sifat khusus yaitu dapat mencapai konsentrasi yang sangat tinggi dalam air mata dan ludah. Hal ini berguna untuk pemberantasan karier meningokokus. Tetrasiklin melintasi plasenta hinnga mencapai janin dan diekskresi juga kedalam air susu. Sebagai dampak khelasi dengan kalsium, tetrasiklin akan berikatan ( dan merusak ) tulang dan gigi yang sedang berkembang. Tetrasiklin dimetabolisme dalam hati dan diekskresikan terutama dalam empedu dan urine. Konsentrasi didalam empedu 10 kali lebih tinggi dari serum. Sebagian obat yang diekskresikan ke dalam empedu di reabsorpsi oleh usus yang mempertahankan kadar serum.Sekitar 10-50 % obat dalam tubuh diekskresikan dalam urine, terutama melalui filtrasi glomerolus. Sekitar 10-40 % obat dalam tubuh diekskresikan melalui feses. Berbeda dengan tetrasiklin lain, doxycycline dan minocycline dieliminasi oleh mekanisme-mekanisme non ginjal dan tidak terakumulasi secara signifikan dalam kondisi ginjal yang rusak. Semua ini menjadikan doxycycline dan minocycline merupakan tetrasiklin pilihan dalam kondisi menurunnya fungsi ginjal. Tetrasiklin lain dapat terakumulasi dalam kondisi ginjal yang rusak, menghasilkan level darah tinggi dan mungkin nekrosis hati dan kematian. Mekanisme KerjaTetrasiklin merupakan antibiotic berspektrum luas yang menghambat sintesis protein. Agen ini bersifat bakteriostatik terhadap berbagai bakteri gram positif dan negative, termasuk anaerob, klamidia, mikoplasma, dan bentuk L, serta aktif pula terhadap beberapa protozoa, misalnya amoeba. Aktivitas antibakteri kebanyakan tetrasiklin sama. Perbedaan efikasi klinis terutama berhubungan dengan sifat absorpsi, distribusi dan ekskresi masing-masing obat.Tetrasiklin memasuki mikroorganisme sebagian melalui difusi pasif dan sebagian melalui transport aktif yang tergantung pada energy. Begitu berada di dalam sel, tetrasiklin berikatan dengan subunit 30S dari ribosom bakteri dan menghalangi ikatan tRNA-aminoacyl ke situs aseptor pada kompleks ribosom mRNA. Hal ini menghambat penambahan asam amino ke peptide yang sedang terbentuk, sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak. Interaksi Obat Tetrasiklin dapat mempengaruhi kerja penisilin, antikoagulan, dan sefalosporin Korbamazepin dan fenitoin : menurunkan efektivitas tetrasiklin secara oral Tetrasiklin dapat memperpanjang kerja antikoagulan, sehingga proses pembekuan akan tertunda. Na+ mangubah PH lambung dan menurunkan absorpsi tetracycline Tetrasiklin dapat menurunkan kebutuhan insulin dan mengubah lithium dalam darah Indikasi Tetrasiklin ditujukan untuk penderita bruselosis, trakoma, batuk rejan, pneumonia, demam yang disebabkan oleh Rickettsia, infeksi saluran kemih, infeksi saluran cerna, bronkitis kronik, lymphogranuloma inguinale, acne vulgaris, penyakit paru menahun, infeksi intraabdominal(yang disebabkan oleh E.coli, E. faecalis, B.fragilis ) Juga untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus dan Streptococcus pada penderita yang peka terhadap penisilin, disentri amuba, gonore dan sifilis. Kontraindikasi Penderita yang alergi terhadap obat-obatan golongan tetrasiklin Penderita gangguan fungsi ginjal Anak-anak dibawah umur 8 tahun Selama kehamilan Selama menyusui Efek SampingEfek samping yang mungkin timbul akibat pemberian golongan tetrasiklin dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu reaksi kepekaan, reaksi toksik dan iritatif, dan reaksi yang timbul akibat perubahan biologik.1. Reaksi kepekaanReaksi kulit yang mungkin timbul akibat pemberian golongan tetrasiklin adalah urtikaria, dan dermatitis eksfoliatif. Reaksi yang lebih hebat ialah edema angioneurotik dan reaksi anafilaksis. Demam dan eosinofilia dapat pula terjadi pada waktu terapi berlangsung. 2. Reaksi toksik dan iritatif Efek yang tidak diinginkan pada saluran cernaIritasi lambung paling sering terjadi pada pemberian tetrasiklin peroral, terutama dengan oksitetrasiklin dan doksisiklin. Makin besar dosis yang diberikan, makin sering terjadi reaksi ini. Keadaan ini dapat diatasi dengan mengurangi dosis untuk sementara waktu atau memberikan golongan tetrasiklin bersama dengan makanan , tetapi jangan dengan susu atau antasid yang mengandung alumunium, magnesium, atau kalsium. Diare sering kali terjadi akibat iritasi dan harus dibedakan dengan diare akibat superinfeksi staphylococcus atau Clostridium difficiale yang sangat berbahaya (dapat diobati dengan Metronidazole). Toksisitas jaringan setempatPemberian intaravena dapat mengakibatkan tromboflebitis vena dan rasa nyeri setempat bila golongan tetrasiklin disuntikkan intramuscular tanpa anastesi local. Terapi dalam waktu lama dapat menimbulkan kelainan darah seperti leukositosis, limfotik atipik, granulasi toksik pada granulosit dan trombositopenia Reaksi fototoksikReaksi fototoksik paling jarang timbul dengan tetrasiklin, tapi paling sering timbul pada pemberian dimetilklortetrasiklin. Manifestasinya berupa fotosensitivitas, kadang-kadang disertai demam dan eosinofilia. Pigmentasi kuku dan onikolisis, yaitu lepasnya kuku dari dasarnya, juga dapat terjadi. Toksisitas hatiHepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian golongan tetrasiklin dosis tinggi (lebih dari 2gr sehari) dan paling sering terjadi setelah pemberian intravena. Sifat hepatotoksik oksitetrasiklin dan tetrasiklin lemah dibandingkan dengan golongan tetrasiklin lain. Wanita hamil atau masa nifas dengan pielonefritis atau gangguan fungsi ginjal lain cenderung menderita kerusakan hati akibat pemberian golongan tetrasiklin. Karena itu tetrasiklin jangan diberikan pada wanita hamil kecuali bila tidak ada terapi pilihan. Kecuali doksisiklin, golongan tetrasiklin bersifat kumulatif dalam tubuh, karena itu dikontraindikasikan pada gagal ginjal. Efek samping yang paling sering timbul biasanya berupa azotemia, hiperfosfatemia, dan penurunan berat badan. Struktur tulang dan gigiTetrasiklin terikat sebagai kompleks pada kalsium yang tersimpan dalam tulang yang sedang tumbuh. Pertumbuhan tulang akan terhambat sementara pada fetus dan anak. Bahaya ini terjadi mulai pertengahan masa hamil dan sering berlanjut sampai umur 7 tahun atau lebih. Timbulnya kelainan ini lebih ditentukan oleh jumlah daripada lamanya penggunaan tetrasiklin. Pada gigi susu maupun gigi tetap, tetrasiklin dapat menimbulkan perubahan warna permanen dan kecenderungan terjadinya karies. Perubahan warna bervarias dari kuning coklat sampai kelabu tua. Karena itu tetrasiklin jangan digunakan mulai pertengahan kedua kehamilan, masa amenyusui, dan anak sampai berumur 8 tahun. Efek ini terjadi lebih sedikit pada oksitetrasiklin dan doksisiklin. Reaksi vestibulerMinosiklin sering bersifat vestibulostatik dan dapat menimbulkan vertigo, ataksia, muntah yang bersifat reversible Efek samping akibat perubahan biologikSeperti antibiotic lain yang berspektrum luas, pemberian golongan tetrasiklin kadang-kadang diikuti oleh terjadinya superinfeksi oleh kuman resisten dan jamur. Superinfeksi kandida biasanya terjadi dalam rongga mulut, faring, bahkan kadang-kadang menyebabkan infeksi sistemik. Factor yang memudahkan terjadinya superinfeksi adalah diabetes mellitus, leukemia, daya tahan tubuh yang lemah.Salah satu manifestasi superinfeksi baru ialah diare akibat terganggunya keseimbangan flora normal dalam usus. Dikenal 3 jenis diare akibat superinfeksi dalam saluran cerna sehubungan dengan pemberian tetrasiklin.1. Enterokolitis stafilokokusDapat timbul setiap saat selama terapi berlangsung. Tinja cair sering mengandung darah serta leukosit polimorfonuklear. Diagnosis harus dilakukan dengan cepat, karena keadaan ini sering menyebabkan kematian.2. Kanidiasis intestinalBila terjadi kanidiasis intestinal perlu diberikan nistatin atau amfoterisin B peroral.3. Colitis pseudomembranosaPada keadaan ini terjadi nekrosis pada saluran cerna. Diare yang terjadi sangat hebat, disertai demam dan terdapat jaringan mukosa yang nekrotik dalam tinja.

Untuk memperkecil kemungkinan timbulnya efek samping golongan tetrasiklin maka perlu diperhatikan beberapa hal dalam memberikan terapi dengan antibiotic ini, yaitu :1. Hendaknya tidak diberikan pada wanita hamil2. Bila tidak ada indikasi yang kuat, jangan diberikan pada anak-anak.3. Hanya doksisiklin yang boleh diberikan kepada pasien gagal ginjal4. Sisa obat yang tidak terpakai sebaiknya dibuang5. Jangan diberikan kepada pasien yang hypersensitive terhadap obat ini. Efek therapeutic di Kedokteran GigiPenggunaan tetracycline dalam manajemen infeksi orofacial akut dianggap kurang tepat karena aktivitas bakteriostatiknya dan resistensi mikrobial yang ekstensif. Tetapi dengan adanya oral microbial pathogens yang bertambah resisten terhadap (lactam, macrolides, dan clindamycin, maka hal ini perlu dipertimbangkan kembaliTetracycline sistemik dalam manajemen periodontits kronik pada orang dewasa harus hati-hati dalam menilai keuntungan dan kerugiannya berdasarkan batas efikasi dan kecenderungan untuk menyebabkan ekspresi gen resisten pada mikroba, serta stimulasi mekanisme efflux obat.Tetracycline efektif dalam menangani localized juvenile periodontitis ( LPJ ) dan organism asosiasinya Actinobacillus actinomycetemcomitans. Tetracycline dapat menghambat peradangan aktivitas matriks metalloproteinase. Tetracycline juga dapat digunakan pada subgingival.Kuinolon KlasifikasiAsam nalidiksat adalah prototip quinolon lama. Walaupun obat ini mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman gram negative, eliminasinya melalui urine berlangsung terlalu cepat sehingga sulit dicapai kadar terapeutik dalam darah. Karena itu penggunaan asam nalidiksat praktis terbatas sebagai antiseptic saluran kemih saja. Selain itu resistensi cepat timbul dalam obat ini.quinolon lainnya yaitu asam piromidat, asam pipernidat, dan lain-lain, juga tidak mempunyai kelebihan yang berarti.Pada awal tahun 1980, diperkenalkan golongan quinolon baru dengan atom fluor pada cincin quinolon (karena itu dinamakan juga fluoroquinolon). Perubahan struktur ini secara dramatis meningkatkan daya antibakterinya, memperlebar spectrum antibakteri, memperbaiki penyerapannya dari saluran cerna, serta memperpanjang masa kerja obat. Golongan fluoroquinolon ini dapat digunakan untuk infeksi sistemik.

Dalam garis besarnya, golongan quinolon dapat dibagi menjadi 2 kelompok :1. Quinolon, kelompok ini tidak punya manfaat klinik untuk pengobatan infeksi sistemik karena kadarnya dalam darah terlalu rendah. Selain itu daya antibakterinya agak lemah dan resistensi juga cepat timbul. Indikasi kliniknya terbatas sebagai antiseptic saluran kemih. Contohnya adalah asam nalidiksat dan asam pipemidat.2. Fluoroquinolon, kelompok ini disebut demikian karena adanya atom fluor pada posisi 6 dalam struktur molekulnya. Daya antibakteri fluoroquinolon jauh lebih kuat dibandingkan kelompok quinolon lama. Selain itu kelompok obat ini diserap dengan baik pada pemberian oral, dan beberapa derivatnya tersedia juga dalam bentuk parenteral sehingga dapat digunakan untuk penanggulangan infeksi berat, khususnya yang disebabkan oleh kuman gram negative. Daya antibakterinya terhadap kuman gram positif relative lemah. Yang termasuk golongan ini ialah siprofloksasin, pefloksasin, ofloksasin, norfloksasin, enoksasin, levofloksasin, fleroksasin,dan lain-lain.Dalam beberapa tahun terakhir ini telah dipasarkan fluoroquinolon baru yang mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman gram positif (antara lain S. pneumoniae dan S. aureus) serta kuman atipik penyebab infeksi saluran nafas bawah (misalnya Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Legionella). Daya antibakterinya terhadap kuman gram negative sepadan dengan fluoroquinolon generasi terdahulu. Yang termasuk quinolon baru ini ialah moksifloksasin, gatifloksasin, dan gemifloksasin. Keuntungan ketiga obat ini adalah tersedia dalam bentuk parenteral untuk penyakit berat dan juga dalam bentuk oral sehingga peralihan obat parenteral ke oral dapat dilaksanakan dengan mudah. Jenis-jenis obat kuinolon dan florokuinolan Asam nalidiksidat Asam pipemidat Siprofloksasin Pefloksasin Ofloksasin Norfloksasin Levofloksasin Moksifloksasin Gatifloksasin Mekanisme Kerja dan Spektrum BakteriBentuk double helix DNA harus dipisahkan menjadi 2 rantai pada saat akan berlangsungnya replikasi dan transkripsi. Pemisahan ini selalu akan mengakibatkan terjadinya puntiran berlebihan pada double helix DNA sebelum titik pisah. Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA girase (topoisomerase II) yang kerjanya menimbulkan negative supercoiling. Golongan quinolon menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bactericidal.Fluoroquinolon bekerja dengan mekanisme yang sama dengan kelompok quinolon terdahulu. Fluoroquinolon baru menghambat topoisomerase II (DNA girase) dan IV pada kuman. Enzim topoisomerase II berfungsi menimbulkan relaksasi pada DNA yang mengalami positive supercoiling (pilinan positif yang berlebihan) pada waktu transkripsi pada proses replikasi DNA. Topoisomerase IV berfungsi dalam pemisahan DNA baru yang terbentuk setelah proses replikasi DNA baru yang terbentuk setelah proses replikasi DNA kuman selesai.Spectrum antibakteriQuinolon yang lama terhadap beberapa kuman gram negative, antara lain E. coli, Proteus, Klebsiella, dan Enterobacter. Quinolon bekerja dengan menghambat subunit A dari enzim DNA girase kuman. Akibatnya replikasi DNA terhenti.Fluoroquinolon lama (siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, dll) mempunyai daya antibakteri yang sangat kuat terhadap E. coli, Klebsiella, Enterobacter, Proteus, H. influenza, Providencia, Serratia, Salmonella, N. meningitides, N. gonorhoeae, B. catarrhalis, dan Yersinia enterocolitica. Terhadap kuman gram positif, daya antibakterinya kurang baik.Fluoroquinolon tertentu aktif terhadap beberapa Mikobacterium. Kuman-kuman anaerob pada umumnya resisten terhadap fluoroquinolon. Fluuoroquinolon umumnya juga aktif terhadap P. aeruginosa, namun yang paling kuat daya antibakterinya adalah siprofloksasin.Fluoroquinolon baru (moksifloksasin, gatifloksasin) mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman gram positif, gram negative, serta kuman-kuman atipik (mycoplasma, chlamidia, dll). Uji klinik menunjukkan bahwa quinolon baru ini efektif untuk community acquired pneumonia, eksaserbasi akut bacterial bronchitis kronis, dan sinusitis. Kelompok fluoroquinolon baru ini terkadang disebut respiratory quinolon. IndikasiAsam nalidiksidat dan asam pipemidat hanya digunakan sebagai antiseptic saluran kemih, khususnya untuk sistitis akut tanpa komplikasi pada wanita.Florokuinolon digunakan untuk indikasi yang jauh lebih luas antara lain : Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Florokuinolon efektif unutk ISK dengan atau tanpa adanya penyulit, termasuk yang disebabkan oleh kuman-kuman yang multiresisten dan P.aeruginosa. Siprofloksasin, norfloksasin, dan ofloksasin dapat mencapai kadar yang cukup tinggi di jaringan prostat dan dapat digunakn untuk terapi prostatis bakteial akut maupun kronis Infeksi Saluran Cerna

Florokuinolan juga efektif untuk diare yang disebabkan oleh Shigella, Salmonella, E. Coli dan Campylobacter. Siproflaksasin dan ofloksasin mempunyai efektifitas yang baik terhadap demam tifoid. Selain itu kemungkinan status karier juga dikurangi. Infeksi Saluran Nafas (ISN)

Secara umum, efektifitas florokuinolon generasi pertama (siprofloksasin, ofloksasin, enoksasin) untuk bakteri saluran nafas bawah adalh cukup baik. Namun perlu diperhatikan bahwa kuman S.pneumoniae dan S.aureus yang sering menjadi penyebab ISN bawah kurang peka terhadap golongan obat ini.

Kuinolon baru (gatifloksasin, moksifloksasin, gemifloksasin) dan levofloksasin mempunyai daya anti bakteri yang cukup baik terhadap kuman Gram-positif dan Gram-negatif, dan kuman atipik penyebab ISN bawah.

Siprofloksasin efektif untuk mengatasi eksaserbasi cystic fibrosis yang disebabkan oleh P.aeruginosa, namun penggunaan obat ini dalam jangka panjang mengakibatkan timbulnya resistensi. Siprofloksasin dan ofloksasin merupakan florokuinalon yang dapat digunakan dalam pengobatan tuberculosis oleh kuman yang resisten terhadap banyak obat (multidrug resisten) serta mikobakteria atipik. Penyakit yang Ditularkan melalui Hubungan Seksual

Siprofloksasin oral dan levofloksasin oral merupakan obat pilihan utama di samping sftriakson dan sefiksim untuk pengobatan uretritis dan sirvisitis oleh gonokokus. Golongan florokuinolon juga aktif terhadap H.ducreyi dan C.trachomatis, tetapi tidak efektif terhadap T.pallidum. Infeksi Tulang dan Sendi

Siprofloksasin oral dengan dosis 2 kali 500-750 mg/hari yang diberikan selama 4-6 minggu efektif untuk mengatasi infeksi pada tulang dan sendi yang disebabkan oleh kuman yang peka. Angka penyembuhan klinis dapat mencapai 75% untuk osteomyelitis yang disebabkan oleh kuman Gram-negatif. Dengan pemberian oral ini, pasien dapat berobat jalan sehingga biaya pengobatan banyak berkurang. Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak

Florokuinolon oral mempunyai efektifitas sebanding dengan sefalosporin parenteral generasi ketiga (sefotaksim seftadizim) untuk pengobatan infeksi berat pada kulit atau jaringan lunak.Hal yang harus diperhatikan ialah untuk infeksi yang disebabkan oleh S.pyogenes atau S.aureus yang resisten terhadap metisilin (MRSA), florokuinolon generasi pertama bukan merupakan obat utama yang diandalkan. Selain itu penggunaan siprofloksasin untuk jenis infeksi ini telah menginduksi resistensi pada kuman S.aureus dan P.aeruginosa. KontraindikasiCiproflaxin sebaikanya digunakan secara hati-hati selama kehamilan dan pada anak-anak. Untuk anak-anak berumur dibawah 18 tahun, flourkuinolon lain dikontraindikasikan. Fotootoksisitas dapat terjadi pada kulit melalui sinar matahari., dan sunscreen tidak selalu efektif. Farmakokinetik

Asam nalidiksat diserap baik melalui saluran pencernaan tetapi diekskresi dengan cepat melalui ginjal. Obat ini tidak bermanfaat untuk infeksi sistemik. Flourokuinolon diserap lebih baik melalui saluran cerna dibandingkan dengan asam nalidiksat. Ofloksasin, levofloksasin, gatifloksasin dan moksifloksasin adalah fluorokuinolon yang diserap baik sekali pada pemberian oral.

Pefloksasin adalah fluorokuinolon yang absorpsinya paling baik dan masa paruh eliminasinya paling panjang. Bioavailabilitasnya pada pemberian peroral sama dengan pemberian parenteral. Penyerapan siprofloksasin dan mungkin juga fluorokuinolon lainnya terhambat bila diberikan bersama antasida. Fluorokuinolon hanya sedikit yang terikat dengan protein. Golongan obat ini didistribusi dengan baik pada berbagai organ tubuh. Salah satu sifat fluorokuinolon yang menguntungkan ialah bahwa golongan obat ini mampu mencapai kadar tinggi dalam jaringan prostat. Beberapa fluorokuinolon seperti siprofloksasin dan ofloksasin dapat mencapai kadar tinngi dalam cairan serebrospinal bila ada meningitis. Sifat lain yang menguntungkan adalah masa paruh eliminasinya panjang sehingga obat cukup diberikan 2 kali sehari. Kebanyakan fluorokuinolon dimetabolisme dihati dan diekskresikan melalui ginjal. Masa paruh eliminasi ofloksasin akan sangat memanjang dalam keadaan gagal ginjal. Sebagian kecil obat akan dikeluarkan melalui empedu. Efek Samping

Secara umum dapat dikatakan bahwa efek samping golongan kuinolon sepadan dengan antibiotic golongan lain. Beberapa efek samping yang dihubungkan dengan penggunaan obat ini adalah : Saluran cernaEfek samping ini paling sering timbul akibat penggunaan golongan kuinolon dan bermanifestasi dalam bentuk mual, muntah, dan rasa tidak enak di perut. Susunan saraf pusatEfek yang paling sering dijimpai adalah sakit kepala. Bentuk yang jarang timbul adalah halusinasi dan kejang HepatotoksisitasEfek samping ini jarang dijumpai, namun kematian akibat hepatotoksisitas yang berat pernah terjadi akibat penggunaan trofafloksasin. Karena itu obat ini sekarang tidak dipasarkan lagi. DisglikemiaGatifloksasin baru-baru ini dilaporkan dapat menimbulkan hiper- atau hipoglikemia, khususnya pada pasien berusia lanjut. Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien diabetes mellitus FototoksisitasKlinafloksasin (tidak dipasarkan lagi) dan sparfloksasin adalah fluorokuinolon yang relative sering menimbulkan fototoksisitas. Lain-lainEfek samping kuinolon yang sangat jarang dijumpai adalah tendinitis dan sindroma hemolisis, gagal ginjal, serta trombositopenia. Golongan kuinolon hingga sekarang tidak diindikasikan untuk anak (sampai 18 tahun) dan wanita hamil karena data dari penilaian hewan menunjukkan bahwa golongan obat ini dapat menimbulkan kerusakan sendi. Efek Theraupeutik di Kedokteran GigiFluorkuinolon tidak diindikasikan yntuk infeksi orofacial akut tanpa test sensitivitas. Obat dengan spectrum mikroba yang lebih baik telah tersedia. Obat-obat ini diperkirakan tidak sinergis dengan -laktam dan aminoglikosid. Ciproflaxin sangat berguna untuk menangani periodontitis yang disebabkan oleh Enterobacteriaceae. Vancomycin Pendahuluan Vancomycin merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh sterptomyces. Vancomycin (INN) glycopeptide antibiotik yang digunakan dalam prophylaxis dan pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram-positif terutama stafilokokus. Secara tradisional sudah dipesan sebagai obat "usaha terakhir", dipakai hanya sesudah pengobatan dengan antibiotika lain sudah gagal, walaupun timbulnya vancomycin-resistan menjadi alasan vancomycin digantikan oleh linezolid dan carbapenems. KlasifikasiVancomycin merupakan cabang tricyclic glycosylated nonribosomal peptide yang dihasilkan dari fermentasi Actinobacteria spesies Amycolatopsis orientalis (dulu menunjuk Nocardia orientalis). Farmakokinetik

Vankomisin tidak diabsorbsi dari saluaran pencernaan dan dapat diberikan per oral hanya untuk mengobati enterokolitis. Dosis sistemik harus diberikan secara intravena. Obat ini didistribusikan secara luas didalam tubuh. Ekskresi utama melalui ginjal kedalam urin. Pada insufiensi ginjal, penumpukan hebat dapat terjadi. Pada pasien yang ginjalnya tidak berfungsi, waktu paruh vankomisin antara 6-10 hari. Vankomisin dapat juga terakumulasi pada pasien dengan insufisiensi hati. Obat ini tidak dapat dibuang dengan hemodialisis. Farmakodinamik ( Mekanisme Kerja )Vancomycin mencegah penggabungan N-acetylmuramic asam (NAM)- dan N-acetylglucosamine (NAG)-peptide sub-unit ke dalam matriks peptidoglycan; yang membentuk struktur utama dinding sel Gram-positif. Molekul hydrophilic yang besar dapat membentuk ikatan hidrogen dengan terminal D-alanyl-D-alanine moieties NAM/NAG-peptides. Biasanya ini lima-titik interaksi. Binding vancomycin pada D-Ala-D-Ala mencegah penggabungan NAM/NAG-peptide sub-unit ke dalam matriks peptidoglycan.Mekanisme kerjanya melibatkan penghambatan sintesis mukopeptida dinding sel. Vankomisin dapat berkerja secara sinergistik dengan aminoglikosida terhadap enterokokus tertentu dan gram positif lainnya. Adverse EffectEfek samping jarang terjadi. Vankomisin iritatif terhadap jaringan ; flebitis ( radang pembuluh balik ) pada tempat suntikan serta memungkinkan terjadinya demam dan menggigil. Ototoksisitas dan nefrotoksisitas ringan dengan preparat yang baru. Infus cepat vankomisin menyebabkan flushing yang luas (red man syndrome). Hal ini dilepaskan oleh pelepasan histamin dan dapat dicegah dengan pemberian antihistamin sebelumnya dan infus lambat. IndikasiIndikasi utama vankomisin parenteral ialah sepsis atau endokarditis yang disebabkan oleh stafilokokus yang resisten terhadap obat-obat lain. Vankomisin hanya sedikit menembus susunan saraf pusat secara tidak teratur, tetapi obat yang diberikan secara intravena telah digunakan untuk meningitis dan infeksi sekitarnya.Vankomisin digunakan juga untuk mengobati enterokolitis yang menyertai antibiotik, terutama disebabkan oleh Clostridium difficile.Vancomycin digunakan untuk mengobati infeksi pada beberapa bagian tubuh yang kadangkala digabung dengan antibiotika lain.Vancomycin juga digunakan untuk penderita dengan gangguan hati (mis demam rematik) atau prosthetic (artificial) hati yang alergi dengan penisilin. KontraindikasiHipersensitifitas Efek Theraupeutik di Kedokteran GigiDengan kondisi khusus, antibiotika ini juga dapat digunakan untuk mencegah endocarditis pada pasien yang telah melakukan operasi gigi atau operasi saluran nafas atas (hidung atau tenggorokan).Daftar PustakaBagian Farmasi FKUI. 2001. Farmakologi dan Terapi edisi 4. Jakarta : Fakultas Kedokteran IndonesiaGoodman and Gillman. 2005. The Pharmacological Bases of Therapeutic. New york : The Macmillan CompanyKatzung, Bertram G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 6. Alih bahasa : Staf Dosen Farmakologi FK UNSRI. Jakarta : EGCYagiela, John. 2004. Pharmacology and Therapeutic for Dentistry 5th . US : Elsevier Mosby.www.dechacare.com www.drugs.comwww.google.comwww.medic8.comwww.medicastore.comwww.merck.comwww.nlm.nih.govwww.wikipedia.comPAGE 2