Upload
inilah-namanya-westa
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Apakah Osteoarthritis itu?Osteoarthritis (OA) atau istilah awamnya pengapuran adalah penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan rusaknya/hilangnya rawan sendi secara bertahap, disertai penebalan tulang subchondral, osteofit di tepi sendi, dan keradangan sinovial nonspesifik yang bersifat kronik dan ringan.Rawan sendi adalah jaringan lunak yang membungkus bagian akhir dari tulang. Rawan sendi yang sehat memungkinkan tulang bergerak terhadap tulang yang lain secara halus dan berfungsi sebagai peredam kejut.Pada OA terjadi kerusakan rawan sendi yang menyebabkan pergerakan antar tulang menjadi kasar dan menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan hilangnya luas gerak sendi tersebut.
Bila anda mengalami gejala seperti nyeri sendi saat bergerak, kaku sendi, suara kretek saat bergerak,
sendi menjadi bengkok, sulit menggerakkan sendi mungkin anda mengalami osteoartritis.
Konsultasilah ke dokter Sp.KFR atau Rehabilitasi Medik bila anda memiliki keluhan seperti ini.
Apa tujuan umum program Rehabilitasi Medik pada OA?
• Mengurangi nyeri
• Mempertahankan luas gerak sendi
• Mempertahankan kekuatan otot sekitar sendi
• Mempertahankan fungsi sendi
• Konservasi sendi dari kerusakan lebih lanjut
Sendi yang paling sering terkena OA?
Lutut, tulang belakang, tangan dan panggul. Namun semua sendi benar bisa terkena OA.
Siapa saja yang beresiko menderita OA?
Seseorang dengan keturunan/genetik OA, usia lanjut, riwayat trauma sendi, obesitas, pekerjaan atau
aktifitas dengan stress (pembebanan) pada sendi secara terus menerus, lebih beresiko menderita
OA.
Terdapat dua gejala utama dari OA, yaitu nyeri dengan pemakaian sendi dan kaku/stiffness yang
relatif cepat atau kaku sendi setelah inaktivitas/periode istirahat.
Sebagian besar nyeri, dicetuskan oleh penggunaan sendi. Namun nyeri bisa terasa sangat namun
segera hilang, nyeri pada saat gerakan atau aktivitas tertentu, dan nyeri spontan. Nyeri dapat terjadi
di malam hari, mengganggu tidur.
Fenomena yang paling sering adalah kesulitan memulai gerakan sendi setelah inaktifitas, misalnya
pada lansia saat memulai berdiri setelah duduk.
Fenomena yang paling sering adalah kesulitan memulai gerakan sendi setelah inaktifitas, misalnya
pada lansia saat memulai berdiri setelah duduk.
Gejala lain OA meliputi : terdengar ”kretek-kretek”/krepitasi, sendi terasa terkunci (joint locking),
bengkak, dan adanya kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari
Pada kasus OA yang lanjut, tampak deformitas (kelainan bentuk) dan instabilitas sendi. Pada sendi
lutut nampak deformitas valgus (tungkai ”X”) atau varus (tungkai ”O”)
Biasanya dari gejala dan pemeriksaan, dokter dapat menegakkan diagnosis OA. Namun untuk
konfirmasi dan menentukan grade/derajat keparahan, dapat dilakukan foto radiografi polos.
Apa saja pengobatan OA?Terdiri dari : farmakologis (Obat-obatan), non farmakologis dan
pembedahanPengobatan farmakologis meliputi :Obat-obatan maupun injeksi intra-artikular
diberikan secara bertahap dan sesuai grading (gambar). Pengobatan non farmakologis meliputi :•
Modalitas fisik : terapi thermal (panas/dingin), Ultrasound, TENS, LASER. • Exercise/Latihan terdiri
dari latihan luas gerak sendi aktif dan pasif, Latihan peregangan, Latihan penguatan otot-otot di
sekitar sendi, Latihan aerobik. Berenang dan bersepeda merupakan metode yang tepat untuk OA
pada sendi penahan beban tubuh.• Pemberian orthesa : lutut (knee brace), tulang belakang,
tangan• Pemakaian alat bantu jalan. Pemakaian tongkat/cane pada sisi berlawanan bertujuan untuk
mengurangi beban pada lutut atau panggul yang nyeri• Pemberian patellar taping dan lateral-wedge
insoles pada genu varum atas indikasi• Konservasi sendi merupakan hal terpenting, yaitu edukasi
kepada penderita tentang bagaimana memperlakukan sendi secara benar, termasuk program
penurunan berat badan bagi yang kegemukan/obesitas.