4
APAKAH PENDERITA CAMPAK BOLEH KENA ANGIN? I. Pendahuluan Telah diketahui bahwa akhir – akhir ini penyakit campak merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara kita yakni dengan dilaporkannya kejadian wabah penyakit di beberapa daerah dengan angka kesakitan dan angka kematian yang cukup tinggi . Untuk mencegah dan memberantas penyakit campak ini bisa dilakukan dengan cara vaksinasi dan menghindari kontak langsung dengan penderita campak. Campak ialah merupakan suatu penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai anak – anak pada usia 2 – 4 tahun, disebabkan oleh virus paramyxso yang ditularkan melalui percikan air ludah sipenderita atau kontak langsung dengan si penderita. Dari pernyataan ini timbul pertaanyaan dari masyarakat, apakah penderita campak boleh terkena angin? Dalam ceramah ini akan diberikan sedikit informasi mengenai pertanyaan tersebut.

Apakah Penderita Campak Boleh Terkena Angin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

campak

Citation preview

Page 1: Apakah Penderita Campak Boleh Terkena Angin

APAKAH PENDERITA CAMPAK

BOLEH KENA ANGIN?

I. Pendahuluan

Telah diketahui bahwa akhir – akhir ini penyakit campak merupakan masalah

kesehatan masyarakat di negara kita yakni dengan dilaporkannya kejadian wabah

penyakit di beberapa daerah dengan angka kesakitan dan angka kematian yang

cukup tinggi . Untuk mencegah dan memberantas penyakit campak ini bisa

dilakukan dengan cara vaksinasi dan menghindari kontak langsung dengan

penderita campak.

Campak ialah merupakan suatu penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai

anak – anak pada usia 2 – 4 tahun, disebabkan oleh virus paramyxso yang

ditularkan melalui percikan air ludah sipenderita atau kontak langsung dengan si

penderita. Dari pernyataan ini timbul pertaanyaan dari masyarakat, apakah

penderita campak boleh terkena angin? Dalam ceramah ini akan diberikan sedikit

informasi mengenai pertanyaan tersebut.

II. Pembahasan

Kita dapat mengetahui penyakit campak pada anak dengan tanda – tanda :

1. Panas meningkat pada hari ke 5 dan 6 dengan suhu badan 39 – 40,6 celsius ,

biasanya ruam mula – mula timbul dibelakang telinga dibagian atas tengkuk

sepanjang rambut .

Kadang – kadang dapat juga perdarahan ringan , rasa gatal dan muka

bengkak pada hari ke 3 menghilang sesuai dengan urutan terjadinya .

Ada juga pembesaran kelenjar getah bening mandibula dan leher

dengan belakang.

Pembesaran limpa , diare dan muntah.

Page 2: Apakah Penderita Campak Boleh Terkena Angin

2. Batuk dan bersin diikuti dengan hidung tersumbat dan dahak yang kuning dan

bernanah , gejala ini hilang pada saat bersamaan dengan turunnya panas.

3. Pada akhir stadium erupsi kulit berkurang dan meninggalkan bekas di kulit

berupa hiperpigmentasi dan kulit bersisik .

Pokok permasalahan :

Apakah penderita campak boleh kena angin ?

Sebenarnya tidak boleh, karena campak itu disebabkan oleh virus yang disebut

virus paramyxo; dimana virus ini menyebar melalui udara pada waktu penderita itu

batuk, bersin ataupun berbicara sehingga penderita yang terkena virus ini harus

dikarantina / di isolasi agar tidak menulari orang lain .

Pencegahan :

- Penyakit campak dapat dicegah dengan pemberiaan imunisasi , imunisasi

yang diberikan dapat berupa pasif dan aktif.

- Pada penyakit campak si penderita harus di isolasi / dikarantinakan untuk

menghindari penularan terhadap orang lain .

III. Kesimpulan .

Campak merupakan suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan virus

paramyxo yang ditularkan melalui percikan air ludah si penderita ataupun yang

ditularkan kontak langsung dengan penderita, untuk pencegahan penderita di isolasi

dan dilakukan pemberiaan vaksin kedalam tubuh untuk menghasilkan kekebalan

yang tepat .

Page 3: Apakah Penderita Campak Boleh Terkena Angin

Daftar pustaka

1. Hasan R , Alatas H , Ilmu Kesehatan Anak, buku @ cetakan ke 7 , penerbit

Ilmu Kesehatan Anak , FKUI Jakarta 1997 : 624

2. Mansyur A, dkk : Kapita Selekta Kedokteran, Jilid II, edisi ke-3, Media

Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000, hal : 417

3. Rampengan TH , Laurentz IR ,Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, buku @

cetakan ke –3 ,Jakarta : EGC , 1993 , hal : 90