Aplikasi Fluid Mixing

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS KHUSUSNama: Rista Diah AnggrainiNim: 03121003007Shift: CKelompok: 1 (Satu)

APLIKASI FLUID MIXING DI PABRIKOperasi mixing banyak dijumpai di Industri, seperti di industri obat-obatan, industri pengaspalan, industri karet, industri plastik, industri minyak, industri oil and gass, industri pulp and paper, industri fermentasi dan industri kimia lainnya yang membutuhkan proses pencampuran. Mixing disebut dengan core process, karena keberhasilan proses keseluruhan tergantung pada proses mixing yang efektif antara fluida-fluida yang terlibat. Aplikasi mixing di industri umumnya berlangsung di reaktor tangki berpengaduk (STR). STR adalah sebuah vessel yang dilengkapi dengan pengaduk yang berputar (rotating-shaft mixer). Pemilihan jenis peralatan mixing dan geometri vessel harus dilakukan dengan tepat agar memberikan hasil yang baik. Agar dapat mendesign peralatan mixing, melakukan scale-up, dan mengontrol jalannya proses mixing yang sesuai dengan performance proses yang diharapkan, maka diperlukan pemahaman mengenai aliran fluida di dalam tangki dengan baik. Pada industri pertambangan, aplikasi dari fluid mixing terdapat pada proses gasifikasi batu bara menggunakan mixer yang bertujuan mencampurkan batu bara dengan air atau yang disebut juga dengan slurry batu bara. Adapun alat-alat yang digunakan seperti severe dan violent. Severe merupakan jenis impeller yang digunakan untuk slurry suspension dengan power yang digunakan antara 1,5-2,0 Kw/m3 sedangkan, violent merupakan jenis impeller yang sangat baik digunakan untuk fine slurry suspension dengan power yang digunakan >2,0 Kw/m3.Jenis-jenis alat yang digunakan dalam industri kimia antara lain : rotating, cone, double cone dan drum yang digunakan dalam pencampuran zat yang kering, tidak ada aliran, biasanya berbentuk bubuk, butiran serta kristal. Contohnya pada industri pembuatan makanan dan farmasi. Air blast fluidisation digunakan untuk mencampurkan bahan berbentuk bubuk kering dan butiran. Contohnya pada industri pembuatan susu bubuk (milk powders) dan detergent. Horizontal through mixer with ribbon blades, paddle or beatris yang digunakan untuk mencampurkan bahan yang kering, lembab dan bubuk. Contohnya pada industri makanan, butiran tablet. Z-blade mixer digunakan untuk mencampurkan bahan yang berbentuk krim pasta dan dough. Contohnya pada pabrik pembuatan roti. Pan mixer biasanya digunakan untuk mencampurkan bahan yang memiliki viskositas rendah (pasta) menjadi dough. Contohnya pada industri keramik, printing ink. Cylinder mixer yakni mixer yang berbentuk silider yang digunakan untuk menggabungkan karet dan plastik. Contohnya pada industri pembuatan karet dan plastik. Selain itu ada juga vrieco-nauta continuous mixer yakni sebuah mixer yang berbentuk horisontal yang dilengkapi dengan agitator yang berputar dalam tangki dengan jarak dinding yang minimum dan berdasarkan pada bagian dalam dan luar tangki metal secara horizontal serta memberikan efek aliran massa dengan pergerakan counter flow. Aplikasi dari alat ini untuk pencampuran bubuk, penambahan minyak-minyak untuk rempah-rempah. Keuntungannya biayanya murah, mudah dibersihkan, kecepatan minimal relatif disesuaikan, tidak ada senergi, degradasi minimum diakibatkan oleh waktu tinggal dan biaya investasi untuk pencampuran dua sampai tiga komponen relatif baik. Aplikasi fluid mixing dalam industri lainnya seperti pada reaktor berpengaduk dan clarifier. Pada reaktor berpengaduk seperti reaktor tangki ideal dan reaktor CSTR. Pada reaktor tangki ideal terjadi pengadukan secara sempurna, sehingga suhu dan komposisi dalam reaktor uniform. Rektor tangki dapat dipakai secara batch, semibatch, dan contiue. Pada reaktor CSTR umumnya hampir sama dengan reaktor batch tetapi umpan dan produk mengalir secara kontinyu dan pada reaktor CSTR dilengkapi dengan alat penambahan zat pereaksi dan pengambilan produk secara kontinyu. Keuntungan reaktor alir tangki berpengaduk adalah :Suhu dan komposisi dalam reaktor alir tangki berpengaduk serba sama, hal ini memungkinkan mengadakan operasi secara isothermal dalam panas reaksi yang besar, hal ini tidak mungkin terjadi pada reaktor alir pipa.

Volume reaktor tangki yang besar sehingga waktu tinggal dalam reaktor akan lama, berarti zat pereaksi dapat bereaksi lebih lama dalam reaktor.

Kerugian reaktor tangki berpengaduk (CSTR) adalah :Sukar membuat reaktor CSTR bekerja secara efektif untuk zat reaksi fase gas karena adanya pengadukan, maka harus dengan packing yang kuat supaya tidak terjadi kebocoran.

Tidak baik untuk mereaksikan pada tekanan tinggi karena memerlukan dinding yang tebal dan packing yang kuat. Hal ini dapat memerlukan biaya yang mahal.

Kecepatan perpindahan panas persatuan massa lebih rendah dibandingkan dengan reaktor alir pipa, karena perbandingan permukaan untuk perpindahan panas dengan volume reaktor relatif kecil dan koefisien perpindahan panas (h) lebih kecil daripada reaktor alir pipa.

Clarifier adalah pengendapan partikel-partikel padat yang jumlah relatif sedikit dengan tujuan memperoleh cairan yang jernih. Clarifier berfungsi untuk mengendapkan flok-flok suspensi dengan bantuan gaya gravitasi dan tekanan hidrostatik air dan menghasilkan liquid dengan konsentrasi solid rendah.Prinsip kerjanya adalah Air dari Flocculator yang mengandung bahan kimia serta floc mengalir ke Clarifier melalui pipa vertical ditengah clarifier. Pemisahan floc-flocnya dengan cara pengendapan gravitasi. Pengadukan sehingga zat pengendap akan terbagi dalam air sebelum pengendapan untuk membentuk gumpalan yang lebih besar. Air yang bersih dipisahkan melalui overlow di bibir clarifier dan endapan yang terbentuk dibuang melalui bagian bawah clarifier.Aplikasi fluid mixing di PT PUSRI terdapat pada proses demineralized water. Tahapan proses demineralized water yaitu tahapan pertama umpan dari raw water (air sungai) masuk dan ditampung di Premix Tank (4206 U ). Namun sebelumnya perlu diinjeksikan terlebih dahulu beberapa bahan kimia, yaitu : a. Larutan Chlorine, merupakan pembunuh bakteri, jamur dan mikroorganisme yang terdapat dalam air. b. Larutan Alum (Al2(SO4), berfungsi untuk memperbesar ukuran partikelkoloid sehingga akan lebih mudah membentuk floc dan akan mengendap.Coagulant aid, fungsinya memperbesar ukuran floc sehingga proses pengendapan dapat berlangsung lebih cepat dan sempurna.d. Larutan Caustic Soda (NaOH), berfungsi untuk mengatur pH air sungai karena pada sistem pembentukan floc diperlukan kondisi optimum dengan pH 5,8 6,2. Sedangkan pH air sungai cenderung bersifat asam.

Bahan kimia tersebut di atas berupa padatan kecuali Chlorine. Untuk mempermudah penginjeksian, masing-masing bahan dilarutkan terlebih dahulu di tangki pelarut dengan konsentrasi tertentu. Sedangkan Chlorine-nya dipanaskan dulu dengan heater sehingga berubah fase menjadi gas. Penyampuran dilakukan dengan pemasangan alat pengaduk dalam Premix Tank. Untuk mengetahui terjadinya perubahan kondisi berkaitan dengan pemakaian bahan kimia, dilakukan kontrol pH dan kandungan Cl2 (harian) serta ukuran diameter floc (bulanan).Tahapan kedua terjadi di Floctreater (4201 U), dimana air yang telah diinjeksi bahan kimia siap diendapkan dengan cara koagulasi dan pengendapan dalam Floctreater. Floctreater berbentuk tangki beton silinder dengan ukuran diameter 26 m dan tinggi 3,65 m. Untuk mengetahui kualitas air, dilakukan kontrol di outlet Floctreater dengan parameter pH 5,8-6,2, kadar Cl2 max 0,5 ppm dan turbidity max 2 ppm. Pecahnya floc akan menyebabkan turbidity semakin besar, sehingga dapat terikut ke proses selanjutnya. Air masuk melalui pipa-pipa vertikal di bagian bawah bak. Kemudian air yang bersih dipisahkan melalui overflow di bibir Floctreater dan endapan yang terbentuk secara otomatis dibuang melalui sewer di bagian bawah.Tahapan ketiga di dalam Clear Well (4204 U) , dimana air mengalir ke Clear Well yang merupakan penampung yang terbuat dari beton dengan diameter 9 m dan tinggi 4,6 m. Clear Well berfungsi sebagai tempat penyediaan air dalam jumlah cukup untuk menjamin suatu aliran normal ke unit Sand Filter (saringan pasir). Di Clear Well pH dijaga sekitar 7,0 dengan meninjeksikan NaOH ke dalam aliran air yang masuk Clear Well.Tahapan keempat terjadi di Carbon Filter (4205 U-A/B/C/D). Operasi dalam carbon filter dapat dibagi ke dalam dua tahap yaitu tahap service (pelayanan) dan tahap pengaktifan kembali. Proses pengaktifan kembali perlu dilakukan apabila karbon telah kehilangan daya serapnya yang ditandai dengan nilai hilang tekan yang besar. Urutan operasi dalam unit carbon filter adalah sebagai berikut :1) Service (pelayanan).Pada tahap ini air dialirkan dari atas melewati karbon aktif. Proses absorpsi terjadi saat terjadi kontak antara air dengan permukaan karbon aktif.2) Backwash.Backwash dilakukan untuk merenggangkan media filter dan melepaskan kotoran-kotoran yang tertahan di dalamnya. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air dari bawah, berlawanan dengan tahap service.3) Rinse. Rinse (pembilasan) dilakukan untuk mengendapkan dan menyusun kembali media filter. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air dari atas. Air keluaran proses ini tidak ditampung melainkan dibuang.Apabila dianggap perlu maka dilakukan juga steaming yaitu pembersihan karbon aktif dengan menggunakan kukus. Hal tersebut dilakukan apabila dalam air yang diolah mengandung minyak. Carbon Filter yang berisi karbon aktif berfungsi untuk menyaring kotoran yang terikut di filtered water juga mengurangi zat organik, seperti ion nitrat/nitrit dan chlorine. Zat - zat tersebut perlu dihilangkan karena dapat merusak resin Cation dan Anion Exchanger.Air dari Cation Exchanger masuk ke bagian atas Anion Exchanger yang berisi resin Duolite A-113D. Disini ion-ion negatif dihilangkan dengan anion resin yang memiliki rumus kimia ZOH.Contoh reaksi pengikat anion pada resin :SO42- + 2 ZOH Z2SO4 + 2 OH-Cl- + ZOH ZCl + OH-Anion Exchanger harus diregenerasi dengan larutan caustic soda yang dipanaskan terlebih dahulu untuk mengikat ion-ion negatif yang terikat pada resin.

Reaksi yang terjadi yaitu :Z2SO4 + 2 NaOH 2 ZOH + Na2SO4ZCl + NaOH ZOH + NaClAir keluaran dari penukar anion ini kemudian menuju tahap akhir dari rangkaian Demin Plant yaitu penukar ion gabungan.Urutan operasi pada unit penukar anion adalah sebagai berikut :1) Service (Pelayanan)Tahap pelayanan pada unit penukar anion merupakan reaksi pertukaran antara anion yang terdapat dalam air dengan ion hidroksil (OH-). Reaksi yang terjadi dalam proses ini adalah sebagai berikut :H2SiO3 + R4NOH R4NHSiO3 + H2O2) BackwashBackwash dilakukan untuk merenggangkan resin dan reklasifikasi resin. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air dari bawah, berlawanan dengan aliran air pada tahap service.3) Bed Warm UProses ini dilakukan untuk menghangatkan resin sebelum dimasukkan caustic soda. Pemanasan diperlukan untuk mempermudah lepasnya anion-anion yang telah terikat pada resin yang akan diregenerasi, pemanasan dilakukan hingga resin memiliki temperatur 50 oC (temperatur operasinya 30 oC), hal ini berfungsi untuk menghilangkan silica yang terkandung. Pada unit penukar kation proses ini tidak perlu dilakukan karena asam sulfat telah memberikan panas ke dalam resin. 4) Regenerasi ResinRegenerasi resin dilakukan untuk menaikkan kembali daya tukar resin yang berkurang selama proses pelayanan. Pada unit penukar anion ini, regenerasi resin dilakukan menggunakan larutan soda kostik. Reaksi yang terjadi selama proses regenerasi adalah sebagai berikut :R4NHSiO3 + NaOH Na2SiO3 + R4NOHRinse (Pembilasan)Proses pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa asam sulfat dan garam-garam sulfat yang terbentuk selama proses regenerasi resin. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air dari atas seperti pada proses pelayanan. Air keluaran proses ini tidak ditampung.Setelah keluar dari Carbon Filter, air dipompakan ke Cation Exchanger. Di sini ion positif ditukar dengan ion H+ dari resin Duolite C-225 dengan rumus kimia H2Z. Contoh reaksi yang terjadi pada penukar kation :

MgCO3 + H2Z MgZ + H2O + CO2Ca(HCO3)2 + H2Z CaZ + 2 H2O + 2 CO2Bila resin telah jenuh, sehingga tidak mampu lagi mengikat kation, dilakukan regenerasi dengan mengalirkan asam sulfat ke dalam Cation Exchanger. Larutan asam sulfat akan bereaksi dengan resin sehingga mengembalikan kapasitas normal kinerjanya. Dalam kondisi normal, dua Exchanger melakukan servis, satunya regenerasi lalu stand-by. Regenerasi dilakukan apabila total galon-nya mencapai 2.500 m3 dan atau uji air keluaran, yaitu pengujian heat conductivity > 25 mmhos dan high silica > 0,05 ppm.Contoh reaksi regenerasi yang terjadi :CaZ + H2SO4 H2Z + CaSO4MgZ + H2SO4 H2Z + MgSOUrutan operasi pada unit penukar kation adalah sebagai berikut :1) Service (pelayanan)Tahap service pada unit penukar kation merupakan reaksi pertukaran antara kation dalam air dengan ion hidrogen oleh resin. Reaksi yang terjadi dalam unit ini adalah sebagai berikut :Ca++/Mg++/Na+ + H2Z (resin) CaZ/MgZ/Na2Z + 2H+.2) BackwashBackwash dilakukan untuk merenggangkan resin dan reklasifikasi resin di dalamnya.. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air dari bawah, berlawanan dengan tahap service.3) Regenerasi resinRegenerasi resin dilakukan untuk menaikkan kembali daya tukar resin yang berkurang selama proses pelayanan. Pada unit penukar kation ini, regenerasi resin dilakukan menggunakan larutan asam sulfat. Reaksi yang terjadi selama proses regenerasi adalah sebagai berikut : CaZ/MgZ/Na2Z + H2SO4 H2Z + CaSO4/ MgSO4/Na2SO4.4) Rinse (pembilasan)Proses pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa asam sulfat dan garam-garam sulfat yang terbentuk selama proses regenerasi resin. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air dari atas seperti pada proses pelayanan. Air keluaran proses ini tidak ditampung.Air dari anion exchanger masuk ke Mixed-Bed Exchanger. Prosesnya sama seperti pada kation dan anion Exchanger, sehingga didapat demin yang lunak. Dalam Mixed-Bed terdapat resin kation dan anion yang berfungsi untuk menyempurnakan penghilangan ion-ion tersisa. Selama pelayanan, resin kation dan anion bercampur menjadi satu. Setelah jenuh, Mixed-Bed diregenerasi dengan backwash untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang terdapat di dalamnya. Kemudian pada saat iddle (didiamkan) secara alami resin kation akan tersusun di bagian bawah karena ukurannya lebih besar daripada resin anion. Baru kemudian diinjeksikan sulfat di bagian atas dan caustic di bagian bawah.Air yang keluar dari unit ini diharapkan mengandung SiO2 maksimum 0,05 ppm dan 0.1 ppm TDS (Total Dissolved Solid), kemudian ditampung di Demin Water Storage untuk didistribusikan lebih lanjut.Urutan operasi mixed bed exchanger adalah sebagai berikut :1) Service (Pelayanan)Tahap pelayanan pada mixed bed exchanger mempunyai prinsip yang sama dengan kation/anion exchanger.2) BackwashTahap ini dilakukan untuk merenggangkan resin dan penyusunan ulang resin. Resin anion dan kation pada unit ini akan mengalami pemisahan karena perbedaan densitasnya.3) Regenerasi ResinRegenerasi resin dilakukan untuk mengembalikan daya tukar resin yang berkurang selama tahap pelayanan. Regenerasi dilakukan dalam satu unit terpisah antara anion dan kation.4) Pencampuran ResinPencampuran resin dilakukan dengan mengalirkan udara dari bagian bawah kolom. Aliran udara dibuat sedemikian sehingga resin anion dan kation saling tercampur dengan baik.5) Rinse (Pembilasan).Tahap pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa asam sulfat dan soda kostik yang digunakan dalam tahap regenerasi.Teknologi mixing yang berkembang sekarang adalah CFM (Computational Fluid Mixing), DPIV (Digital Particle Image Velocimetry) dan LIF (Lacer Induced Fluorescence). Teknologi ini merupakan tool yang dikembangkan dari model matematis yang dapat digunakan untuk mengamati fenomena aliran fluida di dalam tangki berpengaduk pada design impeller yang berbeda.Computational Fluid Dynamics atau CFD adalah perangkat lunak komputer yang dapat membantu untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan aliran fluida. Contohnya seperti rumus-rumus, penghitungan, bahkan pemodelan aliran yang terdapat pada mekanikal fluida. Diberbagai penelitian yang sedang berlangsung, banyak menghasilkan perangkat lunak yang meningkatkan akurasi dan kecepatan skenario simulasi yang kompleks seperti mengalir transonik atau turbulen. Validasi awal dari perangkat lunak tersebut dilakukan menggunakan terowongan angin dengan validasi akhir datang dalam tes penerbangan. Jadi, CFD adalah penghitungan yang mengkhususkan pada fluida, mulai dari aliran fluida, heat transfer dan reaksi kimia yang terjadi pada fluida. Atas prinsip-prinsip dasar mekanika fluida, konservasi energi, momentum, massa, serta species, penghitungan dengan CFD dapat dilakukan. Secara sederhana proses penghitungan yang dilakukan oleh aplikasi CFD adalah dengan kontrol-kontrol penghitungan yang telah dilakukan maka kontrol penghitungan tersebut akan dilibatkan dengan memanfaatkan persamaan-persamaan yang terlibat. Persamaan-persamaan ini adalah persamaan yang dibangkitkan dengan memasukkan parameter apa saja yang terlibat dalam domain. Misalnya ketika suatu model yang akan dianalisa melibatkan temperatur berarti model tersebut melibatkan persamaan energi atau konservasi dari energi tersebut. Inisialisasi awal dari persamaan adalah boundary condition. Boundary condition adalah kondisi dimana kontrol-kontrol perhitungan didefinisikan sebagi definisi awal yang akan dilibatkan ke kontrol-kontrol penghitungan yang berdekatan dengannya melalui persamaan-persamaan yang terlibat.CFD adalah alat yang baik untuk mempersingkat siklus design dan pengembangan dari suatu produk. Dengan design dan analisis yang baik dalam aplikasi industri dan dapat memberikan design cycle yang singkat, biaya yang murah, waktu yang singkat sampai ke tangan client atau market, pengembangan produk dilakukan dengan instalasi dalam waktu singkat dan minimum downtime.Berikut ini beberapa contoh penerapan konsep CFD yang dipakai di berbagai bidang industri diantaranya :1) AerospaceDi industri ini penerapan CFD dipakai oleh para produsen/manufaktur pesawat militer, penumpang dan pesawat luar angkasa. Kemampuan CFD saat ini hingga mampu memodelkan hingga tingkat kompleksitas yang tinggi. Pengunaan konsep CFD dipakai untuk menganalisis external aerodynamics, avionics cooling, fire supression, the icing, engine performance, life support, climate control, etc.2) AutomotiveDi bidang otomotif, aplikasi CFD dipakai oleh banyak perusahaan otomotif terkemuka di dunia. Aplikasi CFD dipakai guna melihat fenomena external aerodynamics, cooling, heating, engine performance dan pada dunia balap. Aplikasi CFD juga dipakai guna mengetahui performa pada komponen-komponen / sistem penunjang otomotif, seperti pompa, rem, compressor, manifold, ban, headlamp dll.3) BiomedicalBiomedis merupakan salah satu bidang yang cukup menantang bagi CFD. Di bidang ini aplikasi CFD dipakai pada alat-alat medis dan anatomi tubuh manusia. Tapi, lagi-lagi konsep CFD mampu mengcapture kebutuhan di bidang ini. Aplikasi CFD dipakai untuk untuk mengetahui bagaimana sistem yang ada di tubuh kita bekerja. Bahkan dengan bantuan sebuah aplikasi CFD dapat mempermudah memahami sebuah sistem dan membuat tiruannya guna membantu bagi yang memerlukannya. Aplikasi CFD dalam bidang ini dipakai pada pembedahan mata, aliran darah pada nadi, masuknya udara pada hidung, pengembangan pompa jantung, sistem penyaluran obat internal, spinal needle, dll.4) Chemical ProcessingDalam industri proses kimia hampir semua aliran bereaksi satu dengan yang lain. Kemampuan seorang engineer dalam memodelkan proses kimia ke dalam CFD membutuhkan pemahaman yang mendalam mulai dari sifat kimia, kinetis, sifat fisika, dinamik, karakteristik fluida dsb. Kompleksnya pemodelan di industri ini seperti pada mixing tank, dan aliran multifase yang kadang melibatkan beberapa fase berbeda (cair, gas dan padat) saling bereaksi satu sama lain membuat pemodelan di bidang ini harus dilakukan oleh engineer berpengalaman di bidang ini. Proses kimia yang pada umumnya dimodelkan adalah mixing, separation, reaction, combustion, filtration dan drying.5) Equipment ManufacturingKebutuhan pemodelan dalam industri manufaktur produk pada umumnya berupa optimasi design dari produk baru yang akan dibuat atau troubleshooting equipment yang telah dipakai dengan cepat, minimum downtime serta safety. Dengan memodelkan suatu produk, kita bisa mengetahui perubahan yang terjadi ketika design diubah, sehingga dengan mudah mendapatkan hasil yang diinginkan dan tentunya juga kita dapat menyelesaikan masalah yang terjadi pada suatu sistem dengan cepat dan efisien. Pemodelan dalam industri manufaktur peralatan ini biasanya dipakai dalam pembuatan, impeller, turbin, fan, propeller, vanes, ducting, valve, piping, seal bahkan sebuah sistem.6) SemikonduktorPemodelan di industri ini sangat berperan aktif dalam memodelkan clean room ventilation, air handling, wafer processing, optimisasi furnace. Di industri ini efisiensi dan optimisasi sangat diperlukan karena proses dengan teknologi tinggi sangat menelan biaya jika tidak dilakukan dengan efisien. Pemodelan CFD di bidang ini sudah mencapai teknologi plasma.

7) Industri makanan dan minumanDi industri makanan sama seperti industri kimia, hampir semuanya mengalir, terjadi perpindahan panas, dan proses kimia. Di industri ini peranan analisa CFD menjadi cukup penting, karena kebutuhan akan kualitas dan dan keamanan makanan. Analisis CFD yang dilakukan membuat proses yang terjadi menjadi mudah dipahami yang akhirnya akan membuat target yang ingin dicapai dapat dilakukan dalam waktu yang singkat dan dengan cara yang efisien. Di industri ini aplikasi CFD dipakai pada pasturisasi, pemanasan, pendinginan, pencampuran.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(n.d). Aplikasi Fluid Mixing pada PT PUSRI. Retrieved from http://www.scribd.com/doc/127886765/94856282-Bab-i-Ivfinal. (Diakses pada 5 September 2014)Anonim. 2012. Computational Fluid Dynamic. Retrieved from http://mrchemilo.wordpress.com / 2012 / 05 / 12 / computationalfluid- dynamic (Diakses pada 5 September 2014)Fauzan, Ahmad. 2011. Aplikasi Fluid Mixing di Pabrik. Retrieved from http//fauzanahmad.wordpress.com/ (Diakses pada 5 September 2014)Fitriyansyah, Jeo.(n.d). Aplikasi Fluid Mixing di Industri. Retrieved from http://www.scribd.com/doc/217228158/Tugas-Umum-Fluid-Mixing. (Diakses pada 6 September 2014)Septian, Rangga. (n.d). Aplikasi Fluid Mixing. Retrieved from http://www.scribd.com/doc/170793100/Presentasi-Fluid-Mixing. (Diakses pada 6 September 2014)