20
Arah Kebijakan Pembangunan Gizi di Indonesia KEMENTERIAN KESEHATAN Nafsiah Mboi Menteri Kesehatan RI Disampaikan pada Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke X 2012 Jakarta 20 Nopember 2012 1

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DAMPAK GIZI TERHADAP KUALITAS SDMPERKEMBANGAN MASALAH GIZIPERKEMBANGAN FAKTOR RISIKOARAH KEBIJAKAN PERBAIKAN GIZI

Citation preview

Page 1: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Arah Kebijakan Pembangunan

Gizi di Indonesia

KEMENTERIAN KESEHATAN

Gizi di Indonesia

Nafsiah MboiMenteri Kesehatan RI

Disampaikan pada Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke X 2012

Jakarta 20 Nopember 2012 1

Page 2: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Pokok bahasan� Dampak gizi terhadap kualitas SDM

� Perkembangan masalah gizi

� Perkembangan faktor risiko

� Arah kebijakan perbaikan gizi;� Arah kebijakan perbaikan gizi;

- Tantangan dan peluang

- Intervensi cost effective

- Arah kebijakan

2

Page 3: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Dampak KURANG GIZI pada awal

kehidupan terhadap kualitas SDM

Gagal tumbuh; Berat Lahir Rendah, kecil, pendek, kurus.

Hambatan perkembangan kognitif � nilai

www.GlobalNutritionSeries.org

Hambatan perkembangan kognitif � nilai sekolah dan keberhasilan pendidikan

Menurunkan produktivitas pada usia dewasa

Gangguan metabolik (lemak, karbohidrat, protein) sebagai risiko utama PTM ( diabetes type II, .Stroke, Penyakit Jantung, kanker, dll) pada usia dewasa

MENINGGAL

3

Page 4: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Perkembangan Status Gizi

Masalah yang telah dapat

dikendalikan Kekurangan Vit A,

Gangguan Akibat Kurang Iodium,

Anemia Gizi pada anak 2-5 th

Masalah yang belum selesai Masalah yang belum selesai

(un-finished) Stunting dan

Gizi Kurang

Masalah baru yang

mengancam kesehatan

masyarakat (emerging) Gizi lebih

4

Page 5: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Masalah Kurang Vitamin A

% Xerophthalmia (X1B)

1978-1992

1.3

1

1.2

1.4

% retinol < 20 µg/DL

1992-2011

54

40

50

60

Batas

masalah Batas

0.35

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1978 1992

14.60.8

0

10

20

30

40

1992 2007 2011

masalah

kesehatan

0.5 %

Batas

masalah

kesehatan

15 %

Sumber data: - 1978 Survai Nasional Vita A - 2007 Survai Nasional gizi Mikro

- 1992 Survai Nasional Vita A - 2011 SEANUTS (Nasional)5

Page 6: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Gangguan Akibat Kurang Iodium

(GAKI)

Indikator

Batas masalah

kesehatan

masyarakat

2002/03 2007 2011

Median EIU

pada anak

sekolah (µg/L)

100-299 229 224 228

% EIU < 100

µg/L

≤ 20% 16,3 12,9 11,5

Sumber data: 2002 – Survai GAKI

2007 - Riskesdas

2011 - SEANUTS

EIU : Ekskresi Iodium dalam Urin

6

Page 7: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Prevalensi Anemia Gizi pada anak

1995-2011

51.558.0

40.240.0

50.0

60.0

70.0

Batas masalah

kesehatan

masyarakat

20 %40.2

25.017.6

0.0

10.0

20.0

30.0

1995 (SKRT) 2001 (SKRT) 2004 (SKRT) 2006 (SUR GZ

MIKRO)

2011 (SEANUTS)

20 %

7

Page 8: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Status Gizi Balita 1989-2010

3128,2

25

30

35

40 GZ Kurang dan Buruk

GZ Buruk

Status Gizi Balita 2010Kecenderungan Gizi Kurang

1989-2010

35.6

25

30

35

40

3121,6

18,4

17,912,8

8,4 5,4

4,90

5

10

15

20

25

1989 1995 2000 2007 2010

17.9

13.3 14.2

0

5

10

15

20

25

Gizi

Kurang

Stunting Kurus Gizi

Lebih

8

Page 9: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Prevalensi Gizi Kurang 20103

0,5

29

,4

29

,1

27

,6

26

,5

26

,5

26

,5

26

,2

25

,0

23

,7

23

,6

22

,9

22

,8

21

,4

20

,5

19

,9

19

,6

18

,5

17

,9

17

,1

17

,1

17

,1

16

,2

16

,2

15

,7

15

,3

14

,9

14

,0

13

,4

13

,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

14

,9

14

,0

13

,4

13

,0

11

,3

11

,2

11

,0

10

,6

0,0

5,0

10,0

15,0

NT

B

NT

T

Ka

lBa

r

Ka

lTim

SulT

en

g

Pa

pB

ar

Go

ron

talo

Mal

uk

u

SulS

el

NA

D

Mal

Ut

Ka

lSe

l

SulT

era

Sum

ut

SulB

ar

Sum

Sel

Jam

bi

Ban

ten

IND

ON

ESI

A

Jati

m

Sum

Ba

r

Ka

lTim

Pa

pu

a

Ria

u

Jate

ng

Be

ng

kulu

BaB

el

Ke

pR

i

Lam

pu

ng

Jab

ar

Jaka

rta

DI

Yogy

a

Bal

i

SulU

t

9

Page 10: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

47

.0

42

.6

37

.9

34

.4

26

.9

40.0

50.0

60.0

Prevalensi Gizi Kurang menurut tingkat pendapatan, 2010

23

.6

19

.9

17

.3

15

.6

10

.8

26

.9

12

.4

12

.4

12

.9

14

.2

14

.9

0.0

10.0

20.0

30.0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5

Underweight Stunting Overweight

10

Page 11: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Sebaran Prevalensi Stunting dan

Proporsi Gakin menurut Provinsi 2010

40,0

50,0

60,0

70,0

Stunting %Gakin

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

NA

D

Sum

ut

Sum

Ba

r

Ria

u

Jam

bi

Sum

Sel

Be

ng

kulu

Lam

pu

ng

Ba

Be

l

Ke

pR

i

Jaka

rta

Jab

ar

Jate

ng

DI Y

og

ya

Jati

m

Ba

nte

n

Ba

li

NT

B

NT

T

Ka

lBa

r

Ka

lTim

Ka

lSe

l

Ka

lTim

SulU

t

SulT

en

g

SulS

el

SulT

era

Go

ron

talo

SulB

ar

Ma

luku

Ma

lUt

Pa

pB

ar

Pa

pu

a

IND

ON

ESI

A

Keterangan: Data Stunting (Riskesdas 2010)

Data % Gakin: SUSENAS 201011

Page 12: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Prevalensi Gizi Lebih pada

Anak dan Dewasa

12.214.2

19.121.7

15

20

25

0

5

10

Balita 2007 Balita 2010 Dewasa

2007

Dewasa

2010

12

Page 13: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Pola konsumsi pangan 2011

91.9100.0

116.0

80.0

100.0

120.0

140.0

% a

nju

ran

ke

cuk

up

an

35.8

54.062.1 63.3

91.9

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

Ubi2-an Kacang2-an Pangan hewani Sayur-buah Padi2-an Lain2 Lemak/minyak

% a

nju

ran

ke

cuk

up

an

Sumber data: diolah dari BPS 2012 13

Page 14: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Arah kebijakan gizi

Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 secara tegas memuat bahwa tujuan pembinaan gizi adanya tercapainya mutu gizi perorangan dan masyarakat; melalui;

• perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai• perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuaidengan gizi seimbang;

• perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan PHBS;

• peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.

14

Page 15: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Tantangan dan peluang

pembangunan gizi (1)

1.Tingkat daya beli masyarakat akan terus

meningkat, kesenjangan antara miskin dan

non-mskin masih akan tetap adanon-mskin masih akan tetap ada

2.Perubahan struktur demografi, baik yang

berkaitan dengan urbanisasi dan semakin

meningkatnya proporsi penduduk lansia.

anan pangan karena banyak industri

makanan rumah tangga 15

Page 16: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Tantangan dan peluang

pembangunan gizi (2)1. Perubahan gaya hidup meliputi;

- kebiasaan makan diluar rumah dan konsumsi pangan

olahan meningkat

- makan tidak seimbang, tinggi - makan tidak seimbang, tinggi

minyak/lemak, gula, karbohidrat, rendah

sayur, buah, pangan hewani

- ancaman keamanan pangan karena banyak industri

makanan rumah tangga

4. Masalah gizi kurang akan dapat ditanggulangi, sementara

itu prevalensi stunting masih akan tinggi, dan prevalensi

gizi lebih akan terus meningkat. 16

Page 17: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Intervensi Spesifik

• Perubahan perilaku (ASI, MPASI, cuci tangan),

• intervensi gizi mikro,

• pencegahan kecacingan dan malaria,

• tata laksana gizi buruk

Intervensi sensitif

Intervensi cost effective

Intervensi sensitif

• Ketahanan pangan,

• peningkatan daya beli,

• pendidikan perempuan,

• jaminan sosial,

• fortifikasi

• Keluarga Berencana,

• air bersih 17

Page 18: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Arah kebijakan pembangunan gizi (1)

1. Tujuan perbaikan gizi harus menjadi agenda

pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan daya saing bangsa.

2. Program Perbaikan Gizi secara eksplisit perlu 2. Program Perbaikan Gizi secara eksplisit perlu

memasukkan tujuan dan program pencegahan

obesitas atau kelebihan gizi.

3. Perlunya upaya perlindungan khusus untuk

keluarga miskin agar kebutuhan gizinya

terpenuhi. 18

Page 19: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Arah kebijakan pembangunan gizi (2)

4. Perlu Gerakan Nasional, untuk melindungi ibu

hamil dan anak terutama usia 2 tahun, agar

terpenuhi kebutuhan gizi dan kebutuhan dasar

lainnya.

5. Perlu penguatan integrasi intervensi gizi ke dalam

intervensi program lain seperti penanggulangan

kemiskinan, pendidikan nasional, Keluarga

Berencana, dll

6. Penguatan riset dan pengembangan termasuk

monitoring dan evaluasi19

Page 20: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GIZI DI INDONESIA

Terima kasihTerima kasih

20