Upload
i-wayan-madiya
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 1
POTENSI TANAMAN MIMBA (Azadirachta indica A.Juss) SEBAGAI
PENCEGAH DAN OBAT ALTERNATIF KANKER PAYUDARA
Oleh. I Wayan Madiya
Mahasiswa Jurusan S1 KKT Pendidikan Biologi, FMIPA, Undiksha
ABSTRAK
Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan pada wanita baik di negara
maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia kanker payudara merupakan penyakit
ganas kedua terbanyak juga sering menyebabkan kematian. Selain itu, banyak penelitian
di Indonesia yang menyatakan bahwa penderita kanker payudara mengobati penyakitnya
ke rumah sakit atau ke dokter setelah penyakit masuk dalam stadium lanjut. Hal ini
ditunjukkan oleh data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker
payudara menduduki peringkat pertama diantara kanker lainnya. Berdasarkan fakta
tersebut, tanaman mimba berpotensi sebagai pencegah dan obat alternatif kanker
payudara, serta pengolahannya. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui
kajian teoritis potensi mimba sebagai pencegah dan obat alternatif kanker payudara, serta
pengolahannya. Berdasarkan hasil kajian beberapa literatur, hasil penelitian, analisis dan
sintesis terhadap berapa tulisan ilmiah, seperti buku, jurnal dan laporan penelitian, dapat
disimpulkan bahwa tanaman nimba berpotensi sebagai pencegah kanker payudara karena
kandungan senyawa polisakarida GIa sebagai antikarsinogenik, senyawa aktif epicathecin
dan cathecin sebagai antioestrogen dan asam galat sebagai imunomodulator. Tanaman
nimba juga berpotensi sebagai obat alternatif kanker payudara karena kandungan senyawa
polisakarida GIa sebagai antikanker, senyawa aktif epicathecin dan cathecin sebagai
antiinflamasi, asam galat sebagai imunomodulator dan antiinflamasi, sodium nimbidat
sebagai antiinflamasi, margolone, margolonone dan isomargolonone sebagai inhibitor
terjadinya invasi dan metastasi. Pengolahan tanaman nimba secara kolektif dalam
pencegahan dan pengobatan kanker payudara dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
pemanfaatan daun nimba dalam pencegahan kanker payudara serta pemanfaatan rebusan
daun serta kulit pohon nimba sebagai obat alternatif bagi penderita kanker payudara.
Kata Kunci: tanaman nimba, obat alternatif, kanker payudara
ABSTRACT
Breast cancer is still a health problem for women both in developed and developing
countries. In Indonesia, breast cancer is a malignant disease is also the second most
frequent cause of death. In addition, many studies in Indonesia, which states that breast
cancer patients to the hospital to treat disease or to the doctor after the entry of disease in
an advanced stage. This is shown by data collected from hospitals showed that breast
cancer ranked first among other cancers. Based on these facts, neem plant has potential as
a preventive and alternative medicine breast cancer, and its processing. The purpose of
this article is to investigate the theoretical study of the potential of neem as a deterrent and
alternative medicine breast cancer, and its processing. Based on the results of a literature
review, research, analysis and synthesis of how the scientific literature, including books,
journals and research reports, it can be concluded that the neem plant has the potential for
the prevention of breast cancer because the content of the polysaccharide GIA as
anticarcinogenic compounds, the active compound and catechin as an antioestrogen epicathecin and gallic acid as an immunomodulator. Neem plant also has potential as an
alternative medicine breast cancer because the content of polysaccharide compounds as
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 2
anticancer GIA, the active compounds as anti-inflammatory epicathecin and catechin,
gallic acid as an immunomodulatory and anti-inflammatory, sodium nimbidat as anti-
inflammatory, margolone, margolonone and isomargolonone as an inhibitor of the
invasion and metastasis. Collective processing of neem plants in the prevention and
treatment of breast cancer can be divided into two parts, namely the use of neem leaves in
the prevention of breast cancer and the use of boiled leaves and bark of neem as an
alternative drug for patients with breast cancer.
Keywords: neem plants, alternative medicine, breast cancer
PENDAHULUAN
Tanaman mimba (Azadirachta
indica A. Juss) tergolong ke dalam
famili Meliaceae, merupakan tanaman
yang menyimpan berbagai
keistimewaan sekaligus bernilai
ekonomis tinggi. Salah satu di antaranya
adalah mampu bertahan hidup di daerah
kering. Jenis pohon yang berasal dari
daratan India ini diketahui mengandung
metabolit sekunder yang dapat
digunakan untuk bahan pembuatan
pestisida dari minyak bijinya (Firdaus,
2007). Tanaman ini juga efektif
digunakan sebagai insektisida pengusir
nyamuk (Kardinan, 2003). Daun,
tangkai, dan bunga mimba juga
merupakan bahan baku utama untuk
pembuatan pupuk organik, obat-obatan,
kosmetik, dan jamu (Firdaus, 2007).
Sejak dahulu mimba sudah
digunakan sebagai obat tradisional
untuk menyembuhkan berbagai macam
penyakit, khususnya di India. Mimba,
khususnya daun berkhasiat sebagai anti-
bakteri, anti-virus, berkhasiat
menanggulangi penyakit kulit, menjaga
kesehatan mulut dan gigi, sebagai obat
malaria yang dapat disetarakan dengan
kina, mengurangi rasa sakit (pain
relief), obat demam, dapat mengontrol
kelahiran (birth control), obat cacing
untuk ternak, bahkan mampu
menghambat pertumbuhan HIV (virus
penyebab penyakit AIDS) (Ruskin,
1993).
Sangat banyak berita-berita yang
menginformasikan khasiat mimba
dalam menyembuhkan berbagai macam
penyakit, bahkan saat ini daun mimba
sudah dijual dalam berbagai macam
kemasan, mulai dari kapsul, tepung
daun, daun kering ataupun teh mimba
instant. Dalam kemasan tersebut
disebutkan bahwa daun mimba mampu
menanggulangi penyakit tumor, kanker,
diabetes, kolesterol, asma, darah tinggi,
asam urat dan lainnya. Diberitakan oleh
Karjono dalam majalah Trubus (1998)
mengenai suatu kasus seorang pasien
yang sudah divonis dokter bahwa yang
bersangkutan tidak bisa tertolong,
namun berkat meminum ekstrak dari 7
(tujuh) lembar daun mimba, berangsur-
angsur si pasien sembuh, sampai
akhirnya sembuh total dan sampai saat
ini masih segar bugar dan meneruskan
meminum teh mimba (Kardinan,
2003a).
Selain pendapat di atas, ada yang
menyatakan bahwa mimba adalah racun
yang apabila digunakan sebagai obat
akan sangat membahayakan si pasien.
Ada juga menyatakan bahwa mimba
adalah obat tradisional untuk berbagai
jenis penyakit yang berkhasiat, karena
telah digunakan sejak jaman dahulu dan
sudah banyak bukti akan khasiat mimba
dalam menanggulangi berbagai macam
penyakit, hanya proses pembuatan dan
dosisnya yang harus diperhatikan secara
tepat dan benar. Suatu contoh bahwa
untuk digunakan sebagai obat, hanya 7
(tujuh) lembar daun mimba atau setara
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 3
dengan ¼ sendok teh tepung daun
mimba diseduh dengan air panas dalam
satu gelas dan diminum selagi hangat,
jangan sampai didiamkan sampai
keesokan harinya, karena akan berubah
menjadi racun. Dalam hal ini banyak
kasus pasien keracunan karena si pasien
ingin puas dan cepat sembuh, sehingga
mengkonsumsi ekstrak mimba secara
over dosis yang sangat membahayakan
si pasien itu sendiri. Selain itu banyak
kasus bahwa dengan alasan lupa
meminum, akhirnya seduhan tadi
mengendap sampai keesokan harinya
dan diminum yang akhirnya juga
membahayakan si pasien.
Masyarakat Bali pun telah
menggunakan tanaman mimba sejak
dahulu dalam berbagai hal, khususnya
upacara keagamaan dan obat tradisional.
Sebagai obat, mimba terutama daunnya,
dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan
payudara dan melancarkan air susu ibu
(ASI). Cara tradisional ini telah
digunakan selama bertahun-tahun
sampai saat ini oleh para wanita Bali.
Hal ini menunjukkan bahwa daun
mimba mempunyai khasiat obat.
Menurut hasil penelitian Biswas,
dkk (2002) khasiat mimba disebabkan
karena mimba menghasilkan beberapa
metabolit sekunder yang memiliki
aktivitas biologis sebagai anti-inflamasi,
anti-piretik, anti-arthritic, spermicidal,
anti-fungi, anti-bakterial, anti-malarial,
anti-tumor, anti-oksidan, anti-viral,
hepatoprotektif, anti-ulcer, anti-
karsinogenik, imunostimulan, serta
antifertility. Dengan kemampuan
tersebut, maka tanaman mimba
(Azadirachta indica A. Juss) berpotensi
untuk digunakan sebagai obat alternatif
penyakit kanker khususnya kanker
payudara.
Kanker payudara (KPD) masih
merupakan masalah kesehatan pada
wanita baik di negara maju maupun di
negara berkembang. Di Indonesia
kanker payudara merupakan penyakit
keganasan kedua terbanyak juga sering
menyebabkan kematian. Selain itu,
banyak penelitian di Indonesia yang
menyatakan bahwa penderita kanker
payudara mengobati penyakitnya ke
rumah sakit atau ke dokter setelah
penyakit masuk dalam stadium lanjut.
Jumlah penderita kanker payudara di
Indonesia sampai saat ini belum ada
data akurat tentang penderita kanker
payudara, tetapi data yang terkumpul
dari rumah sakit menunjukkan bahwa
kanker payudara menduduki peringkat
pertama diantara kanker lainnya.
Upaya pencegahan yang telah
dilakukan adalah dengan cara deteksi
dini terhadap kanker payudara. Terdapat
tiga cara utama untuk melakukan
deteksi dini. Upaya yang pertama
dikenal dengan akronim SADARI
(Periksa Payudara Sendiri) atau breast
self-examination. Kedua, dilakukan
pemeriksaan oleh tenaga kesehatan atau
(clinical breast examination). Dan
ketiga, lakukan mamografi yaitu
pemeriksaan penunjang dengan X-ray
pada payudara. Tujuannya adalah untuk
memastikan ada tidaknya perubahan
pertanda kanker yang tidak terlihat saat
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini
cukup efektif untuk wanita berusia
diatas 40 tahun. Upaya pencegahan
yang lain adalah dengan mengkonsumsi
makanan yang tepat, seperti rumput
laut.
Langkah pengobatan kanker
payudara dapat dilakukan dengan cara
operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi
hormon, terapi antibodi (imunologi) dan
kombinasinya. Efek samping yang berat
sering timbul pada pasien pasca
kemoterapi, sering kali tidak dapat
ditoleransi pasien, bahkan menimbulkan
kematian. Efek samping frekuensi
terbesar adalah gangguan mual dan
muntah. Gangguan ini bervariasi
tingkatnya dari yang ringan sampai pada
kematian akibat dehidrasi dan
kekurangan zat makanan (Suhadi, dkk.).
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 4
Tetapi jumlah penderita kanker
payudara di Indonesia, khususnya Bali
tergolong tinggi.
Berdasarkan data yang dihimpun
Dinas Kesehatan Provinsi Bali jumlah
penderita kanker payudara adalah 230
kasus (neuplasma ganas payudara). Data
ini berasal dari rumah sakit daerah 9
kabupaten/kotamadya maupun RSUP
Sanglah selama tahun 2006.
Pada tahun 2006, RS Sanglah
menangani kanker payudara dengan
jumlah kasus yang terbanyak yaitu 59
kasus. Salah satu penderitanya adalah
laki-laki. Penderita kebanyakan
menderita kanker stadium IIIB dan IV.
Pada tahun 2007, juga ada 59 kasus
yang kebanyakan menderita stadium IV
yaitu 28 pasien.
Upaya pencegahan dan
pengobatan perlu ditingkatkan untuk
menurunkan tingkat kematian akibat
kanker payudara. Aktivitas biologis
yang dihasilkan oleh tanaman Mimba
(Azadirachta indica A. Juss) membuat
tanaman tersebut mempunyai potensi
sebagai pencegah maupun obat kanker
khususnya kanker payudara.
Adapun tujuan dari penulisan
artikel ini adalah untuk: (1) mengkaji
secara teoritis penyebab tanaman mimba
(Azadirachta indica A. Juss) berpotensi
sebagai pencegah kanker payudara, (2)
mengkaji secara teoritis dan
meramalkan mekanisme metabolit
sekunder yang dihasilkan tanaman
mimba (Azadirachta indica A. Juss)
sebagai obat alternatif untuk kanker
payudara, dan (3) mengetahui cara yang
dapat dilakukan untuk memanfaatkan
tanaman mimba (Azadirachta indica A.
Juss) dalam mencegah dan mengobati
kanker payudara, serta kekurangan dan
kelebihannya.
Artikel ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada pembaca,
masyarakat luas dan pemerintah: (1)
mengenai potensi tanaman mimba
(Azadirachta indica A. Juss) sebagai
pencegah kanker payudara, (2)
mekanisme metabolit sekunder yang
dihasilkan tanaman mimba dalam
pengobatan kanker payudara, dan (3)
suatu cara dan upaya memanfaatkan
tanaman mimba (Azadirachta indica A.
Juss) sebagai pencegah dan obat
alternatif kanker payudara beserta
kelemahan dan kelebihannya.
METODE PENULISAN
Artikel ini ditulis secara naratif
berdasarkan hasil kajian dan ulasan
beberapa literatur, hasil penelitian,
analisis dan sintesis terhadap berapa
tulisan ilmiah, seperti buku, jurnal,
laporan penelitian, maupun prosiding.
PEMBAHASAN
Pencegahan Kanker Payudara
dengan Mimba (Azadirachta indica A.
Juss)
Pencegahan kanker payudara
dengan mimba didasari oleh adanya
kandungan senyawa metabolit aktif
yang dikenal dengan senyawa metabolit
sekunder yang terdapat pada tanaman
mimba. Senyawa yang berperan dalam
usaha pencegahan ini adalah
polisakarida GIa sebagai anti-
karsinogenik, epicathecin dan cathecin
sebagai anti-oestrogen, serta asam galat
sebagai imunomodulator. Secara
ringkas, metabolit sekunder yang
berperan dalam pencegahan kanker
payudara disajikan pada Tabel 1.
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 5
Tabel 1. Senyawa Bioaktif pada Tanaman Mimba serta Sifat Pengobatannya
Senyawa Sumber Aktivitas Biologi
Nimbidin Daun Antiinflamasi, Antiarthritic, antipiretik,
hypoglycaemic, antigastrik ulcer, spermisidal,
antifungal, antibakterial, diuretik
Sodium nimbidate Daun Antiinflamasi
Nimbin Minyak biji Spermisidal
Nimbolide Minyak biji Antibakterial
Gedunin Minyak biji Antifungi, antimalaria
Azadirachtin Biji, daun Antimalaria, insektisida
Mahmoodin Minyak biji Antibakterial
Gallic acid, (-) epicathecin,
catechin
Kulit pohon Antiinflamasi, immunomodulatory
Margolone, margolonone,
isomargolonone
Kulit pohon Antibakteri, antifungi
Siklik trisulfida, siklik
tetrasulfida
Daun Antifungi
Polisakarida GIa, Gib, Kulit pohon Antitumor
Polisakarida GIIa, GIIIa Kulit pohon Antiinflamasi
NB-II peptidoglycan Kulit pohon Immunomodulatory
NCL-II Daun Antiviral
Sumber : Biswas, dkk (dalam Madiya, dkk, 2011)
Polisakarida GIa berperan sebagai
anti-karsinogenik karena adanya pentosa
dalam polisakarida tersebut yang
strukturnya identik dengan struktur
ribosa dan dapat berikatan dengan basa
purin. Hal ini mengakibatkan
terhambatnya replikasi DNA saat
terjadinya perubahan dari sel normal
menjadi sel kanker. Terikatnya basa
purin dari nukleus menyebabkan sel
tidak dapat berkembang. Ikatan antara
basa purin adenin dengan polisakarida
Gia disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Ikatan antara Basa Purin
Adenin dengan Polisakarida GIa
Aktivitas antikarsinogenik daun
mimba sangat efektif untuk sel kanker
yang tumbuh akibat adanya senyawa
dimetilbenzantrana (DMBA), dan
sebagai penghambat perkembangan sel
kanker pada neoplasma atau payudara.
Ekstrak mimba ini dapat mengakibatkan
pencegahan secara kimia pada jaringan
mukosa yang melindungi dampak dari
N-metil-N’-nitro-N-nitrosoguanidin
(MNNG) (senyawa yang bersifat
karsinogenik). Jadi, selain dengan basa
purin dari DNA, polisakarida GIa juga
bereaksi dengan senyawa MNNG,
sehingga tidak terbentuk sel kanker
payudara.
Sekresi hormon oestrogen yang
berlebih juga akan memicu terbentuknya
sel kanker payudara. Usaha pencegahan
yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan senyawa yang bersifat anti-
oestrogen seperti tamoxifen (King,
2000). Tamoxifen adalan turunan dari
senyawa dietilstilboestrol. Tamoxifen
akan menonaktifkan transkripsi gen
karena ikatan yang terjadi DNA dengan
tamoxifen. Seperti tamoxifen yang
bersifat anti-oestrogen, pada mimba juga
terdapat senyawa yang memiliki sifat
sama yaitu cathecin. Mekanisme
cathecin dan tamoxifen menonaktifkan
transkripsi gen disajikan pada Gambar 2.
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 6
Gambar 2. Mekanisme Cathecin Menonaktifkan Transkripsi Gen.
Mimba dapat mencegah kanker
juga disebabkan oleh adanya asam galat,
cathecin dan epicathecin yang bersifat
imunomodulator. Dari hasil penelitian
Biswas (2002), aktivitas
imunomodulator pada ekstrak daun
mimba dapat meningkatkan konsentrasi
IgM dan IgG serta peningkatan jumlah
antibodi. Minyak mimba juga telah
diketahui mempunyai aktivitas
imunostimulan dengan mengaktifkan sel
imun pada tubuh.
Pengobatan Kanker Payudara dengan
Mimba (Azadirachta indica A. Juss)
Metabolit aktif pada mimba yang
berperan sebagai obat kanker adalah
sodium nimbidat sebagai anti-inflamasi,
polisakarida GIa sebagai antikanker,
epicathecin dan cathecin sebagai anti-
inflamasi, serta asam galat sebagai
imunomodulator. Senyawa-senyawa ini
berperan secara sinergis antara satu
dengan lainnya. Sodium nimbidat,
cathecin dan epicathecin yang berfungsi
sebagai anti-inflamasi akan menghambat
dan menghentikan sindrom sitokin saat
limfosit bereaksi untuk menghentikan
pertumbuhan sel kanker. Asam galat,
cathecin dan epicathecin yang berfungsi
sebagai imunomodulator meningkatkan
konsentrasi limfosit, sehingga sel kanker
difagosit oleh limfosit. Polisakarida dan
azadiractin sebagai anti kanker,
menghambat pertumbuhan sel kanker
payudara. Margolone dan margolonone
berfungsi menghambat terjadinya invasi
dan metastase. Gambar 3 berikut
menyajikan senyawa aktif pada mimba
berfungsi secara sinergis.
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 7
Gambar 3. Sinergisme Senyawa Aktif Mimba dalam Pengobatan Kanker Payudara.
Pengolahan Mimba (Azadirachta
indica A. Juss) untuk Pencegahan dan
Pengobatan Kanker Payudara
Bagian utama dari mimba yang
dapat dimanfaatkan dalam pencegahan
kanker payudara adalah daun mimba.
Cara yang dapat dilakukan, daun mimba
digunakan secara langsung atau tidak
langsung.
Secara langsung, daun mimba
yang segar dan telah dibersihkan
ditempelkan pada seluruh bagian
payudara seperti melakukan
pengompresan pada saat demam. Secara
tidak langsung, 7 daun mimba yang
segar ataupun yang kering diseduh
dengan air panas sebanyak 2 gelas, dan
dibiarkan hingga menjadi kurang lebih
1,5 gelas. Setelah dingin, disaring.
Kemudian diminum sekali dalam sehari.
Untuk pengobatan kanker
payudara bagian mimba yang
dimanfaatkan adalah daun dan kulit
batangnya. Belum ada penelitian terkait
pemanfaatan tanaman mimba dalam
pengobatan kanker payudara. Namun,
berdasarkan potensi yang terdapat pada
tanaman mimba, formulasi ramuan anti-
kanker payudara dari tanaman mimba
dapat dibuat dalam bentuk simplisia
maupun sirup, seperti disajikan pada
Gambar 4.
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 8
Gambar 4. Bagan Pemanfaatan Tanaman Mimba dalam Pengobatan Pasien Kanker
Payudara
Daun dapat dipergunakan
langsung dalam keadaan segar maupun
dikeringkan, sehingga di peroleh
simplisia kering, namun ada juga yang
dibuat tepung, sehingga lebih praktis
pengemasannya. Dalam keadaan segar
tidak memerlukan perlakuan khusus,
hanya perlu dibersihkan dari kotoran
yang menempel dengan cara dicuci,
selanjutnya apabila akan digunakan
sebagai obat, cukup menyeduh tujuh
lembar daun dalam dua gelas air sampai
menjadi satu gelas air. Selanjutnya air
rebusan tersebut diminum tiga kali
sehari, sebagai antipiretik, serta
imunostimulan bagi pasien dengan
gejala kanker payudara.
Daun tanaman mimba dapat pula
digunakan dalam bentuk simplisia.
Simplisia kering daun diperoleh dengan
cara mengering-anginkan daun sampai
daun bisa diremas menjadi serpihan.
Bisa juga dilakukan pemanasan dengan
oven yang dilengkapi fan (kipas angin)
pada suhu maksimal 400C atau ada juga
yang menjemur di bawah sinar matahari
di bawah jam 10 pagi (tidak terlalu
terik). Pengolahan kulit pohon mimba
dalam pengobatan dapat dipisahkan
dengan pengolahan daunnya, namun
demi efisiensi dapat pula langsung
digabungkankan pada saat pembuatan
simplisia dari daun mimba. Dalam
pemanfaatannya, simplisia ini dapat
langsung diseduh dengan air hangat
selanjutnya dikonsumsi untuk penderita
gejala kanker payudara. Untuk
mempermudah pengemasan dan
pemanfaatannya, simplisia dari daun
dan kulit batang mimba dapat dikemas
seperti teh seduh atau teh celup.
Tepung mimba diperoleh dengan
cara menggrinder simplisia kering tadi
dengan alat khusus (grinder) atau dapat
juga dengan alat penghancur yang ada
pada mixer (Kardinan, 2003). Untuk
pemanfaatannya bagi penderita kanker
payudara, tepung ini dapat digunakan
selayaknya puyer dengan melarutkannya
dalam air hangat serta ditambahkan
madu, lalu diminum sebagai sirup.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan
sintesis di atas maka dapat disimpulkan
bahwa.
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 9
1. Tanaman mimba (Azadirachta indica
A. Juss) berpotensi sebagai pencegah
kanker payudara karena kandungan
senyawa polisakarida GIa sebagai
antikarsinogenik, senyawa aktif
epicathecin dan cathecin sebagai
anti-oestrogen dan asam galat
sebagai imunomodulator.
2. Tanaman mimba (Azadirachta indica
A. Juss) berpotensi sebagai obat
alternatif kanker payudara karena
kandungan senyawa polisakarida GIa
sebagai antikanker, senyawa aktif
epicathecin dan cathecin sebagai
anti-inflamasi, asam galat sebagai
imunomodulator dan anti-inflamasi,
sodium nimbidat sebagai anti-
inflamasi, margolone, margolonone
dan isomargolonone sebagai inhibitor
terjadinya invasi dan metastasi.
3. Pengolahan tanaman mimba secara
kolektif dalam pencegahan dan
pengobatan kanker payudara dapat
dibagi menjadi dua bagian yaitu
pemanfaatan daun mimba dalam
pencegahan kanker payudara serta
pemanfaatan rebusan daun serta kulit
pohon mimba sebagai obat alternatif
bagi penderita kanker payudara.
REKOMENDASI
Dari penulisan ini, saran yang
dapat diberikan adalah
1. Para peneliti diharapkan melakukan
penelitian mengenai pemanfaatan
tanaman mimba untuk menghasilkan
obat yang teruji mutu, keamanan,
serta khasiatnya agar bisa
dikembangkan sebagai pencegah dan
obat alternatif dan dimanfaatkan
dalam pengobatan formal kanker
payudara.
2. Masyarakat disarankan untuk
menggunakan tanaman mimba dalam
upaya pengendalian
perkembangbiakan nyamuk Aedes
aegypti serta memanfaatkan tanaman
mimba dalam pengobatan DBD
dengan metode seperti yang telah
diuraikan pada pembahasan.
REFERENSI
Biswas, Kausik,et al. 2002. Biological
Properties and Medical
Properties of Neem (Azadirachta
indica). Current Science, Vol 82,
No.11,10 June 2002. Page 1336-
1345
Firdaus,Isro. 2007. Tanaman Mimba
(Azadirachta indica). Denpasar :
PT Intaran Indonesia. Diakses dari
www.indoneem.com pada tanggal
31 Juli 2007
Kardinan, Agus. 2003. Tanaman
Pengusir dan Pembasmi Nyamuk.
Tangerang: Agromedia Pustaka.
Kardinan, Agus & Azmi Dhalimi. 2003.
Nimba (Azadirachta indica A.
Juss) Tanaman Multimanfaat .
Balai Penelitian Tanaman Rempah
dan Obat. Perkembangan
Teknologi TRO Vol. XV, No. 1,
2003
King, Roger J.B. 2000. Cancer Biology.
Harlow: Prentice Hall.
Ruskin, F.R., 1993. Neem : A Tree for
Solving Global Problems.
National Academy Press,
Washington, D.C.141 pp.In
Artikel Anfisman_Oleh I Wayan Madiya_Juni_2012 | 10
ARTIKEL ANFISMAN
POTENSI TANAMAN MIMBA (Azadirachta indica A.Juss)
SEBAGAI PENCEGAH DAN OBAT ALTERNATIF KANKER
PAYUDARA
OLEH.
I WAYAN MADIYA
S1 KKT PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2012