5
astaqauliyah.com http://astaqauliyah.com/2006/07/masyarakat-perlu-miliki- keterampilan-kegawatdaruratan-medik/ Masyarakat Perlu Miliki Keterampilan Kegawatdaruratan Medik 17/07/2006 Kecelakaan lalu lintas saat ini bukan lagi hal yang jarang kita jumpai, apalagi untuk bilangan kota metropolitan, termasuk Makassar. Kian banyaknya jumlah kendaraan bermotor dengan ruas jalan yang kurang memadai untuk volume kendaraan yang besar adalah fenomena lumrah di banyak kota dan menjadi salah satu pemicu terjadinya banyak kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Selain itu, masih rendahnya kesadaran berlalu lintas dari sebagian besar pengguna jalan ditambah dengan sejumlah problem teknis yang berkaitan dengan aturan dan kualitas kendaraan, kian menggenapkan alasan mengapa lakalantas menjadi tontonan rutin pada banyak kota di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Anehnya, fenomena lakalantas seperti ini belum mendapat perhatian masyarakat sebagai penyebab kematian yang cukup besar. Padahal, setiap tahunnya di seluruh dunia terdapat sekitar 1,2 juta orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dan 50 juta lainnya mengalami luka- luka. Seperti yang pernah dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan sebuah laporan khusus sehubungan dengan masalah lakalantas ini pada 14 April 2004 lalu dengan judul World Report on Road Traffic Injury Prevention. Menurut WHO, setiap hari setidaknya 3.000 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah itu setidaknya 85 persen terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah dan sedang. Kecelakaan lalu lintas juga telah menjadi penyebab 90 persen cacat seumur hidup (diasbility adjusted life years/DALYs). Di kawasan Asia Tenggara, lanjut WHO, setiap jam terdapat 34 orang meninggal karena kecelakaan di jalan raya. Tahun 2001 ada 354.000 orang meninggal karena kecelakaan di jalan dan sekitar 6,2 juta orang dirawat di rumah sakit. Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Kepolisian RI tahun 2004, terdapat sekitar 30 orang per hari. yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Jika dirata-rata, setiap tahun 10.000 orang meninggal dunia dalam 13.000-an kasus

Artikel BIDAI-Masyarakat Perlu Miliki Keterampilan Kegawatdaruratan Medik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Artikel BIDAI-Masyarakat Perlu Miliki Keterampilan Kegawatdaruratan Medik

astaqauliyah.com http://astaqauliyah.com/2006/07/masyarakat-perlu-miliki-keterampilan-kegawatdaruratan-medik/

Masyarakat Perlu Miliki KeterampilanKegawatdaruratan Medik17/07/2006

Kecelakaan lalu lintas saat ini bukan lagi hal yang jarang kita jumpai, apalagi untuk bilangankota metropolitan, termasuk Makassar. Kianbanyaknya jumlah kendaraan bermotor dengan ruasjalan yang kurang memadai untuk volume kendaraanyang besar adalah fenomena lumrah di banyak kotadan menjadi salah satu pemicu terjadinya banyakkecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Selain itu, masih rendahnya kesadaran berlalu lintasdari sebagian besar pengguna jalan ditambah dengansejumlah problem teknis yang berkaitan denganaturan dan kualitas kendaraan, kian menggenapkanalasan mengapa lakalantas menjadi tontonan rut inpada banyak kota di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia.

Anehnya, fenomena lakalantas sepert i ini belum mendapat perhat ian masyarakat sebagaipenyebab kematian yang cukup besar. Padahal, set iap tahunnya di seluruh dunia terdapat sekitar1,2 juta orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dan 50 juta lainnya mengalami luka-luka.

Sepert i yang pernah dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan sebuah laporankhusus sehubungan dengan masalah lakalantas ini pada 14 April 2004 lalu dengan judul WorldReport on Road Traffic Injury Prevention.

Menurut WHO, set iap hari set idaknya 3.000 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Darijumlah itu set idaknya 85 persen terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah dan sedang.Kecelakaan lalu lintas juga telah menjadi penyebab 90 persen cacat seumur hidup (diasbilityadjusted life years/DALYs).

Di kawasan Asia Tenggara, lanjut WHO, set iap jam terdapat 34 orang meninggal karenakecelakaan di jalan raya. Tahun 2001 ada 354.000 orang meninggal karena kecelakaan di jalan dansekitar 6,2 juta orang dirawat di rumah sakit . Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data dariKepolisian RI tahun 2004, terdapat sekitar 30 orang per hari. yang meninggal karena kecelakaanlalu lintas. Jika dirata-rata, set iap tahun 10.000 orang meninggal dunia dalam 13.000-an kasus

Page 2: Artikel BIDAI-Masyarakat Perlu Miliki Keterampilan Kegawatdaruratan Medik

kecelakaan lalu lintas di Indonesia.

Minimalkan Resiko LakalantasMunculnya risiko di jalan raya merupakan dampak dari kebutuhan pengguna jalan dan juga volumekendaraan yang makin bertambah. Hal ini tampak dari arus lalu lintas. Tanpa adanya upaya-upayapengamanan yang baru, semua pengguna jalan sangat mungkin terkena risiko kecelakaan seiringdengan meningkatnya lalu lintas kendaraan.

Upaya-upaya keselamatan baru itu terutama dilakukan karena makin banyaknya jenis kendaraanbermotor, kebutuhan perjalanan dengan kecepatan t inggi, dan perlunya pembagian pemakai jalanbaik untuk pejalan kaki, pengendara sepeda motor maupun pengguna jalan lainnya.

Perhat ian serius dalam penanganan masalah lakalantas seharusnya lebih difokuskan padabagaimana upaya untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas dan untukmeminimalkan dampak negat if akibat kecelakaan lalu lintas terhadap korban. Untuk mengurangirisiko terjadi kecelakaan, t idak mungkin dilakukan dengan cara mengurangi keinginan untukmelakukan perjalanan.

Sesuatu yang mungkin adalah mengurangi lama dan intensitas kemungkinan para pengguna jalanterpapar resiko kecelakaan perjalanan. Sementara untuk meminimalkan dampak negat if akibatlakalantas terhadap korban, ada beberapa hal yang mest i kita ketahui.

Jika dicermat i seksama, t ingginya angka kematian dan keadaan cacat seumur hidup akibatlakalantas, pada beberapa kasus disebabkan oleh t ingkat kecelakaan yang memang amat parahdan sangat mematikan. Akibatnya, pengendara dapat langsung meninggal beberapa det ik setelahkecelakaan tanpa mendapat pertolongan yang berart i atau kecacatan menjadi permanen karenakehilangan salah satu bagian tubuh di lokasi kecelakaan.

Untuk kasus yang lain, pada t ingkat kecelakaan yang t idak separah di atas, kemat ian dan keadaancacat permanen ternyata banyak dipengaruhi oleh keterlambatan penanganan medik atas korban,terutama dalam pemberian Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support /BLS) atau yang dikenalawam sebagai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) kepada korban lakalantas yangtergolong dalam kategori darurat dan gawat-darurat .

Padahal, pada kasus-kasus kegawatdaruratan medik yang berhasil diintervensi dengan P3K/BLS,t ingkat kefatalan cedera dan kecacatan dapat diminimalkan. Tidak kurang pemberian Basic LifeSupport sangat berart i untuk menyelamatkan nyawa korban.

Sebagaimana prinsipnya, pemberian P3K/BLS bertujuan untuk mempertahankan hidup danmengurangi resiko kecacatan permanen korban kegawatdaruratan medik, sebelum mendapatkanpertolongan lanjutan berupa pelayanan kesehatan memadai di rumah sakit atau balai pelayanankesehatan lainnya.

Page 3: Artikel BIDAI-Masyarakat Perlu Miliki Keterampilan Kegawatdaruratan Medik

Basic Life SupportMinimnya orang yang memiliki keterampilan dasar medik sepert i Basic Life Support memberikontribusi bagi percepatan proses kematian korban dengan luka/trauma yang serius. Apalagi jikajarak antara lokasi kecelakaan cukup jauh dengan balai pelayanan kesehatan terdekat ataukendaraan yang digunakan untuk mengangkut korban ke rumah sakit /puskesmas t idak memadai,belum lagi jika terjebak macet atau jalanan yang t idak bagus.

Dengan demikian, maka upaya untuk memberikan keterampilan tentang dasar-dasar penanganankegawatdaruratan medik menjadi pent ing untuk segera dilaksanakan, minimal bagi mereka yangmemiliki kendaraan. Lebih lebar lagi, pengetahuan tentang penanganan kegawatdaruratan medikbukan saja dipersiapkan hanya untuk menangani korban-korban lakalantas saja, melainkan harusmenjadi keterampilan set iap warga masyarakat dalam mengant isipasi dampak buruk padaakt ivitasnya sehari-hari ket ika menjumpai kasus kegawatdaruratan.

Tidak hanya terbatas pada kecelakaan lalau lintas saja, tetapi juga akan bermanfaat dalammenangani korban bencana alam atau kebakaran.

Basic Life Support menjadi pent ing karena di dalamnya akan diajarkan tentang bagaimana teknikdasar penyelamatan korban dari berbagai kecelakaan/musibah sehari-hari yang biasa kita jumpai.Keterampilan Basic Life Support dapat diajarkan oleh siapa saja yang menguasainya “secara benar”kpada siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.

Set iap orang dewasa seharusnya memiliki keterampilan BLS, bahkan juga anak-anak sesuaidengan kapasitasnya. Ini dilakukan karena kecelakaan sangat jarang bisa diprediksi datangnya danbisa menimpa siapa saja tanpa diduga. Kelompok-kelompok beresiko t inggi terpapar kecelakaanatau mereka yang selalu akan berinteraksi dengan kelompok yang beresiko t inggi terpaparkecelakaan, menjadi urgen untuk memiliki set idaknya keterampilan sepert i ini.

Sebagai langkah awal, sebelum pengujian keterampilan berkendara saat pengurusan Surat IzinMengemudi (SIM) misalnya, set iap pemohon SIM mest inya diharuskan untuk mengikut i atau telahmemiliki surat keterangan telah melulusi pendidikan keterampilan kegawatdaruratan medik dasar(basic life support t raining).

Untuk skala yang lebih luas, lembaga pendidikan sebenarnya memegang peranan yang cukupbesar dalam mewujudkan masyarakat yang memiliki keterampilan medik dasar. Set iap siswa SLTP,SLTA maupun mahasiswa diwajibkan menguasai keterampilan Basic Life Support yang bisadimasukkan dalam kurikulum pendidikan atau hanya dilakukan sebagai kegiatan ekstra kokurikuler.

Pada set iap inst itusi yang melibatkan banyak orang dengan beragam akt ivitas, baik swastamaupun milik pemerintah, kiranya kegiatan-kegiatan untuk memberikan keterampilan sepert i inijuga perlu dilakukan.

Page 4: Artikel BIDAI-Masyarakat Perlu Miliki Keterampilan Kegawatdaruratan Medik

Hanya saja, pemberian keterampilan Basic Life Support sepert i ini jangan sampai dianggap untukmenaf ikkan fungsi tenaga-tenaga medis yang pekerjaannya antara lain memang diorientasikanuntuk memberi pelayanan kesehatan. Upaya ini mest i dipahami sebagai bagian dari ikht iar bersamauntuk mengurangi resiko akibat kecelakaan dan musibah lainnya yang set iap saat mengancam jiwamasyarakat.

Ketergantungan masyarakat kepada tenaga-tenaga medis untuk melakukan t indakanpenyelamatan dasar bagi korban kecelakaan, sudah waktunya kita tanggalkan.

Selain itu, perlu juga dipahami – terutama oleh pemerintah, memberikan keterampilan medik dasarsepert i BLS ini kepada masyarakat, sesungguhnya belum bisa dianggap sebagai satu-satunyaupaya pent ing mengurangi resiko kecelakaan, tetapi mest i diikut i dengan peningkatan pelayanankesehatan, terutama bagi kasus-kasus kegawatdaruratan yang t iba di balai pelayanan kesehatan.Karena sesungguhnya, juga t idak sedikit kemat ian dan kecacatan terjadi akibat kelambatanpenanganan medik di rumah sakit atau puskesmas.

Sebagian besar disebabkan oleh permasalahan biaya perawatan, sebagian lainnya dibelenggu olehbirokrasi rumah sakit . Selain itu, masih lemahnya (atau belum ada?) sistem terpadu penanganankejadian gawat darurat sepert i bencana alam, kesibukan lalu lintas saat hari raya dan potensikecelakaan lainnya, tak luput memberi sumbangsih cukup berart i berbagai “keterlambatan-keterlambatan” penanganan yang dilakukan. Saya kira ini juga patut segera diselesaikan olehpemerintah, hampir sama urgennya merealisasikan pemberian keterampilan basic life support bagiset iap warga masyarakat.

Set idaknya dengan melakukan upaya ini, pemerintah dapat meminimalkan jumlah kematian danangka kecacatan seumur hidup (Diasability Adjusted Life Years/DALYs) yang disebabkan olehbukan saja kecelakaan lalu lintas, melainkan juga bencana dan kecelakaan lainnya yang set iap saatdapat terjadi, di mana dan kepada siapa saja.[]

BACA JUGA:

Usia Muda Bisa Kena Osteoporosis

Alpha Centaury; Sahabat Merengkuh Asa

Gant i (Template) Lagi?

SANTAI : The Da Vinci Code

Blog Monet izing Part I; Memaksimalkan Paid Review dan Paid Links

Kategori Art ikel, Kegawatdaruratan Medik :: Kata Kunci:Bantuan Hidup Dasar, Basic Life Support , BLS,Kegawatdaruratan Medik, Keterampilan KegawatdaruratanMedik, P3K, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, Resiko

Page 5: Artikel BIDAI-Masyarakat Perlu Miliki Keterampilan Kegawatdaruratan Medik

Lakalantas,art ikel kegawatdaruratan, kegawatdaruratanmedik, kegawatdaruratan, kegawat daruratan, makalahkegawat daruratan, makalah kegawatdaruratan medis,kecacatan kecelakaan lalulintas, silabus kegawatdaruratankecelakaan, makalah tentang kegawat daruratan, makalahpenanganan kegawatdaruratan sehari-hari dan bencana,teknik-teknik basic life support dalam kegawatdaruratan,makalah menurunkan kecelakaan lalu lintas, makalah lakalantas, upaya penanggulangan kegawatdaruratan sehari-hari dan bencana, makalahkegawatdaruratan sehari-hari dan bencana, Makalah kegawatdaruratan sehari-hari, penanganankegawatdaruratan gempa, penanganan kegawatdaruratan medik, resume bantuan hidup dasar,pengert ian kegawatdaruratan pada bayi, pengert ian kegawatdaruratan medis, pengert iankegawatdaruratan, penatalaksanaan kegawatdaruratan kll, skripsi keterlambatan t indakan medisyang menyebabkan kematian bagi korban kecelakaan lalu lintas, skripsi tentang t ingkatpengetahuan awam terhadap evakuasi korban kecelakaan lalulintas

Tentang AstaQauliyah.com

Telah ada 480 artikel di ASTAQAULIYAH.COM

Blog ini dikelola oleh Asta Qauliyah. Sejak tahun 2008, Asta Qauliyah aka Asri Taddabekerja sebagai full-time blogger dan SEO konsultan sekaligus berhent i dari programpendidikan klinik di Fakultas Kedokteran Unhas Makassar yang selama ini digelut inya. Kini, AstaQauliyah tengah mengembangkan AstaMedia Group, sebuah perusahaan internet market ing danblog advert ising yang berbasis di Makassar dengan sejumlah layanan online dan sayap bisnis disektor ril. Anda bisa menghubungi Asta Qauliyah melalui jejaring sosial di bawah ini: