11
ANALISA KERJA ALAT SAND FILTER DENGAN TEKNOLOGI REVERSE OSMOSIS DALAM MENURUNKAN KADAR TDS DAN TSS MENGGUNAKAN METODE GRAVIMETRI Kurnia Anindya Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax : (024) 7460058 Abstrak Sand Filter Berteknologi Reverse Osmosis mampu menghasilkan beberapa produk air salah satunya adalah Aquadest yang sering kali digunakan untuk keperluan laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kandungan padatan tersuspensi (Total Suspensed Solid) dan padatan terlarut (Total Disolved Solid) dengan menggunakan metode Gravimetri. Hasil Analisa yang telah dilakukan, dengan variable waktu menit ke 0, menit ke 15, menit ke 35 dan menit ke 55. Alat sand filter dengan teknologi Reverse Osmosis ini mempengaruhi penurunan Total Suspensed Solid dan Total Disolved Solid. Untuk Analisa Total Suspensed Solid , dari menit ke 0 hingga menit ke 55, masing-masing mendapatkan hasil sebesar 9000 mg/L, 3000 mg/L, 1000 mg/L, 0 mg/L. sedangkan untuk Analisa Total Disolved Soli dari menit ke 0 hingga menit ke 55, masing-masing endapatkan hasil sebesar 27000 mg/L, 18000 mg/L, 4000 mg/L, 1000mg/L. Dengan efisiensi alat dalam menurunkan Total Suspensed Solid 100% dan Total Disolved solid 96,26%. Kata Kunci : Sand Filter, Total Disolved Solid, Total Suspensed Solid, Aquadest, Metode Gravimetri Abstract

artikel Jurnal ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kombinasi alat sand filter dengan teknologi RO-artikel

Citation preview

ANALISA KERJA ALAT SAND FILTER DENGAN TEKNOLOGI REVERSE OSMOSIS DALAM MENURUNKAN KADAR TDS DAN TSS MENGGUNAKAN METODE GRAVIMETRIKurnia AnindyaJurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas DiponegoroJln. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax : (024) 7460058AbstrakSand Filter Berteknologi Reverse Osmosis mampu menghasilkan beberapa produk air salah satunya adalah Aquadest yang sering kali digunakan untuk keperluan laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kandungan padatan tersuspensi (Total Suspensed Solid) dan padatan terlarut (Total Disolved Solid) dengan menggunakan metode Gravimetri. Hasil Analisa yang telah dilakukan, dengan variable waktu menit ke 0, menit ke 15, menit ke 35 dan menit ke 55. Alat sand filter dengan teknologi Reverse Osmosis ini mempengaruhi penurunan Total Suspensed Solid dan Total Disolved Solid. Untuk Analisa Total Suspensed Solid , dari menit ke 0 hingga menit ke 55, masing-masing mendapatkan hasil sebesar 9000 mg/L, 3000 mg/L, 1000 mg/L, 0 mg/L. sedangkan untuk Analisa Total Disolved Soli dari menit ke 0 hingga menit ke 55, masing-masing endapatkan hasil sebesar 27000 mg/L, 18000 mg/L, 4000 mg/L, 1000mg/L. Dengan efisiensi alat dalam menurunkan Total Suspensed Solid 100% dan Total Disolved solid 96,26%.Kata Kunci : Sand Filter, Total Disolved Solid, Total Suspensed Solid, Aquadest, Metode GravimetriAbstract

Sand Filter Tech Reverse Osmosis water able to produce several products Aquadest one of which is often used for laboratory purposes . This study aims to examine the content of suspended solids (Total Suspensed Solid ) and dissolved solids (Total Disolved Solid ) using methods Gravimetry. Results of analysis that has been carried out , with a variable time to 0 minute , 15th minute , 35th minute and 55th minute to Tools sand filter with Reverse Osmosis technology is affecting the decrease in Total Total Disolved Suspensed Solid and Solid . For Analysis Total Suspensed Solid , from minute 0 to minute 55 , each getting the results of 9000 mg / L , 3000 mg / L , 1000 mg / L , 0 mg / L . whereas for the Analysis of Total Disolved Soli of minutes to 0 up to the 55th minute , respectively endapatkan yield was 27000 mg / L , 18000 mg / L , 4000 mg / L , 1000mg / L . With an efficiency tool in lowering Total Suspensed Solid 100 % and 96.26 % Total Disolved solid.Keyword : Sand Filter, Total Disolved Solid, Total Suspensed Solid, Distilled Water, Gravimetric Method.1. PendahuluanKebutuhan air bagi manusia harus terpenuhi secara kualitas maupun kuantitasnya agar manusia dapat mampu hidup dan manjalankan segala kegiatan dalam hidupnya. Ditinjau dari segi kualitas atau mutu air, saat ini sumber air yang memenuhi jumlahnya semakin sedikit akibat ulah manusia sendiri baik sengaja atau tidak sengaja telah mencemari lingkungan. Pencemaran air berpengaruh terhadap kualitas atau mutu air.Dalam laboratorium, rumus kimia air adalah H2O namun kenyataannya di alam rumus tersebut menjadi H2O + X, dimana X adalah karakteristik biological atau non biological. Karena faktor X yang membuat air menjadi kurang memnuhi syarat untuk kebutuhan tertentu, dimana air menjadi keruh sebagai dampak dari tercemarnya air tersebut. Kekeruhan adalah sifat air yang dapat diukur melalui efek cahaya. Keruhnya air dapat disebabkan oleh tanah liat, lumpur, zat organic dan non organic yang yang terlarut, serta jasad retnik. (Rohmah, 2012) Standar yang ditetapkan oleh U.S Public Health Service mengenai kekeruhan ini adalah memiliki batas maksimal 10 ppm dengan skala silikat. Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari permukaan danau, sungai, sumur dan lain sebagainya. Salah satu langkah penting pengolahan untuk mendapat air bersih adalah menghilangkan kekeruhn dari air baku tersebut. Dalam industry, kekeruhan akibat pengotor ini dapat olah dengan bermacam-macam cara diantaranya adalah dengan menggunakan proses pengolahan Filtrasi. (Rohmah,2012) Pengolahan dengan melalui proses filtrasi ini menggunakan media filter yaitu pasir atau disebut juga dengan sand filter. Proses pengolahannya dengan menggunakan kombinasi dari teknologi Reverse Osmosis atau RO dan mixed bed. Karena produk yang akan di hasilkan adalah aquadest maka setelah air di proses melalui RO kemudian di murnikan kembali dengan alat mixed bed resin. Proses reverse osmosis dilakukan dengan memberi tekanan tinggi pada air yang akan dialirkan melalui membran semi permeable dimana akan terjadi proses pemisahan ion. Sehingga molekul air membentuk barrier yang memungkinkan molekul air untuk menembus membran dan menghalangi jalannya kontaminan. Tingkat penolakan kontaminan ini berkisar 85%-95% tergantung dari kualitas bahan baku air yang digunakan. Hasil air yang telah melalui proses reverse osmosis di lewatkan pada katridge mixed bed resin untuk mengurangi kapur, kalsium serta anion dan kation. (Malaeb & Ayoub, 2011)Banyak metode pengolahan air yang efektif dalam menghilangkan kontaminan namun tidak secara keseluruhan, dengan adanya kombinasi pengolahan air ini dapat proses penjernihan air akan dilakukan dengan beberapa tahapan. Setiap tahapan yang dilakukan berguna untuk menghilangkan kontaminan secara keseluruhan.2. Bahan dan Prosedur Penelitian2.1 BahanUmpan yang digunakan untuk bahan baku air aquadest adalah air sumur.2.2 ProsedurVariabel yang ditentukan adalah waktu menit ke 0, menit ke 15, menit ke 35, menit ke 55. Air sumur Kampus D3 Teknik Kimia diumpankan dari tempat penampung ke Sand Filter melewati alat reverse osmosis dan mixed bed. Pada variabel waktu yang telah ditentukan, produk aquadest diambil melalui output aquadest. Proses dilakukan hingga waktu 55 menit.

Rangkaian Alat Sand Filter dengan teknologi Reverse Osmosi ditujukan pada gambar 2.1:

Gambar 2.1. Serangkaian Alat Sand Filter dengan Teknologi Reverse Osmosis3. Hasil dan PembahasanTabel 3.1 Hasil PengamatanNOWAKTU (menit)KADAR TSS(mg/L)KADAR TDS(mg/L)ORGANOLEPTIK

10900027000Bening

215300018000Bening

33510004000Bening

45501000Bening

Produk air aquadest dari bahan baku air sumur akan dianalisa kadar dari TSS dan TDS untuk mengetahui kelayakan dari air aquadest.Dalam praktikum ini, menggunakan sampel air aquadest yang telah diproses menggunakan sand filter dan mesin reverse osmosis dengan variabel waktu proses 0 menit, 15 menit, 35 menit dan 55 menit. Masing-masing diambil 10 ml dari tiap variabel waktu.Alat sand filter berteknologi Reverse osmosis yang digunakan dapat menurunkan kadar TSS dan TDS pada produk air aquadest sebagai air sampel. Analisa TSS dan TDS menggunakan metode Gravimetri. Adapun hasil analisa TSS yang di dapat, dari menit ke 0 hingga menit ke 55. Pada menit ke 0, 15, 35, 55 jumlah TSS yang terkandung masing-masing sebesar 9000 mg/L, 3000 mg/L, 1000 mg/L, 0 mg/L. Sedangkan hasil analisa yang di dapatkan, dari menit ke 0 hingga 55, kadar TDS menurun hingga 1000 mg/L pada menit 55 dan kondisi awal pada menit ke 0 sebesar 27000mg/L.3.1 Pengaruh Alat Sand Filter dengan Teknologi Reverse Osmosis terhadap penurunan TDSGambar 3.1 Grafik Kadar TDSDalam grafik kadar TDS yang diperoleh menunjukan bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan alat sand filter untuk mengurangi kadar TDS semakin memberikan hasil yang baik. Terlihat dalam grafik kadar TDS berkurang dari menit ke 0 hingga menit ke 55 yaitu dengan kadar sebesar 27000 mg/L hingga 1000 mg/L. dengan efisiensi filtrasi pada alat sand filter sebesar 96.26%. lain halnya dengan TSS, kinerja alat sand filter lebih membutuhkan waktu lebih lama untuk menurunkan kadar TDS pada produk aquadest mencapai 0 mg/L.3.2 Pengaruh Alat Sand Filter dengan Teknologi Reverse Osmosis terhadap penurunan TSSGambar 3.2. Grafik Kadar TSSBerdasarkan grafik, variasi waktu 0 menit, 15 menit, 35 menit, dan 55 menit diperoleh hasil analisa kadar TSS yang menurun, Terlihat grafik menunjukkan kurva menurun. Penurunan kadar TSS dipengaruhi oleh lamanya waktu, dengan kata lain semakin lama waktu kinerja alat sand filter mampu menurunkan kadar TSS dengan baik hingga 0 mg/L. atau dengan kata lain efisiensi proses filtrasi pada alat sand filter ini mencapai 100% dengan waktu 55 menit.4. KesimpulanDari Hasil Analisa yang di dapat, dapat disimpulkan bahwa kinerja alat sand filter dengan teknologi reverse osmosis ini sangat dipengaruhi oleh waktu. Semakin lama alat ini bekerja akan menghasilkan produk aquadest dengan kualitas yang baik pula.5. Ucapan Terima KasihTerima Kasih disampaikan kepada dosen pembimbing Bapak Fahmi Arifan, ST, MT serta kepada Jurusan D III Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang telah mendukung pelaksanaan penelitian ini untuk memenuhi kelangsungan tugas akhir. Daftar PustakaAchmad, F. M. (2011). MENYIASATI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR UNTUK PERTANIAN MASA DEPAN. BULETIN IPTEK TANAMAN PANGAN, 3-5.Ahmad, R. P. (2013). Teknologi Membran. Teknologi Nusantara Indonesia, 1-6.Arifin, Z., et.al. (2016). FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SENSOR PENGUKUR KADAR OKSIGEN TERLARUT DALAM AIR BERBASIS TEKNOLOGI FILM TEBAL. Fibusi, 5-11.Aziz, T., et.al. (2013). PENGARUH PENAMBAHAN TAWAS Al2(SO4)3 DAN KAPORIT Ca(OCl)2 TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA AIR SUNGAI LAMBIDARO. Jurnal Teknik Kimia, 6-11.Basner, R., et.al. (2013). Effect of atmospheric surface plasma on the adsorption of ethanol at activated carbon filter elemen. Surface and Coating Technology, 126-131.Crittenden, John C. 2014. Water Treatment. United Stated:MWH.Gonzalez, A. P., et.al. (2012). State of the art and review on the treatment technologies of water reverse osmosis concentrate. Water Research, 267-283.Healy, M. G. (2012). Performance of a stratified sand filter in removal of chemical oxygen demand, total suspensed solids and ammonia nitrogen from high-strength wastewaters. Enviroment Management, 409-415.Hong, L. J., & Wei Sheng. (2013). Comparative study of total suspended solid vs turbidity in water quality. architectur & the built enviroment, 1-15.Jouanneau, S., et.al. (2014). Methods for assessing biochemical oxygen demand (BOD): A review. Water Reasearch, 62-82.Malaeb, L., & Ayoub, G. M. (2011). Reverse osmosis technology for water treatment: State of the art review. Desalination, 1-8.Marliana, A. (2014). Anaisis TSS (Total Suspensed Solid) dan TDS (Total Disolved Solid). Universitas Diponegoro, 1-5.Maryani, D. (2014). Pengaruh Ketebalan Media dan Rate Filtrasi Pada Filter Dalam Menurunkan Total Colifom. Jurnal Teknik Pomits, 4-13.Murder, M. (1996). Basic Principle of membrane technology. Drodrecht: Kluwer Academic Publisher.PerMenKes. 2011. Permenkes No 492 Tentang Persyaratan kualitas air. Diakses dari http://pppl.depkes.go.id/permenkes, pada 15 Mei 2016, pukul 20:34 WIBQadafi, M., et.al. (2015). ANALISIS KELAYAKGUNAAN AIR TANAH DALAM DITINJAU DARI ASPEK KUALITAS DAN GEOLOGI LINGKUNGAN DI KOTA TEMBILAHAN INDRAGIRI HILI. Ilmu Lingkungan, 3-17.Rohmah, A. (2012). Pengenalan Alat Analisa Tingkat Kekeruhan Air Dengan Turbidimeter. Kimia Fisik Kekeruhan Air, 1-3.Sari, D. P. (2015). Pengukuran Kadar Total Disolved Solid (TDS) dan Kadar Total Suspensed Solid (TSS) Pada Air Laut Teluk Lampung. Science Chemistry, 5-20.Suryanta. (2012). Pengolahan Air Sumur Untuk Bahan BAku Air Minum. Water treatment, 1-12.Santosa, B. A., et.al. "Characteristics of extrudate from four varieties of corn with aquadest addition."Indonesian Journal of Agriculture1.2 (2008): 85-94.Wenten, G. (2015). Teknologi Membran Dalama Pengolahan Air Limbah. Paper, 4-12.Yoo, J. Y. (2015). Development of an activated carbon filter to remove NO2 and HONO in indoor air. Hazardous Material, 184-189.Yudhiyarto, B. (2015). Siklus Hidrologi. Jurnal Geologi, 4-27.