24
1 LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU MELALUI PENDEKATAN KETRAMILAN PROSES DI KELAS V SD NEGERI 14 KATOBU MATA KULIAH PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL Oleh : Nama : FATMAWATI NIM : 820367621 Pokjar : DURUKA

Artikel karya ilmiah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Artikel karya ilmiah

1

LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

MATERI TUMBUHAN HIJAU MELALUI PENDEKATAN

KETRAMILAN PROSES DI KELAS V SD NEGERI 14

KATOBU

MATA KULIAH

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

Oleh :

Nama : FATMAWATI

NIM : 820367621

Pokjar : DURUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ KENDARI

2013

Page 2: Artikel karya ilmiah

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sebagai tenaga profesional dituntut untuk memiliki kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, dan komepentisi sosial. Upaya untuk

menguasai keempat kompetensi itu melalui pendidikan formal hanyalah

merupakan sarat mutlak bagi guru. Akan tetapi upaya peningkatan kemampuan

terus menerus merupakan syarat yang tidak perlu ditawar tawar lagi. Salah satu

pilihan upaya yang bisa digunakan untuk melakukan kontinios imprfemens adalah

melalui PTK. Penelitian kelas merupakan salah satu alternatif modal penggunaan

pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran dalam beberapa

siklus secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip

kesejawatan dan saling membutuhkan (suharsini Arikunto : 23). Dengan kata lain

PTK merupakan salah satu syarat peningkatan mutu pendidikan yang tidak pernah

berakhir. Dari segi profesionalisme, PTK juga dipandang sebagai suatu unjuk

kerja seseorang guru yang profesional karena studi IPA yang dilakukan terhadap

diri sendiri dianggap sebagai tanda

Dalam Pembangunan Nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya

meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan

kualitas masnuia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan

pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan

kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa

mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan

sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini

mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga,

sekolah, masyarakat, dan pemerintah.

Dimana sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu pendidikan

hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yanh baik adalah bersifat menyeluruh

dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognetif,

Page 3: Artikel karya ilmiah

3

afektif maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran peningkatan dari hasil

keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah

dilakukan di sekolah-sekolah. Mengacu dari pendapat tersebut, maka

pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian terencana yang melibatkan

siswa secara lansung, komprehensif, baik fisik, mental maupun emosi. Hal ini

sering diabadikan oleh guru, karena guru lebih mementingkan pada pencapaian

tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana

aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan

alat peraga. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakan, menjelaskan

gambaran ide dari suatu misteri. Tujuan utama pembelajaran IPA adalah siswa

memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan

metode ilmiah. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan

dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui

proses dan sikap ilmiah.

Dalam IPA di Sekolah Dasar masih ditemukan berbagai kendala dan

hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan model atau teknik

dalam pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 14 Katobu. Berdasarkan data

ulangan harian anak untuk pelajaran ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa Kelas V

SD Negeri 14 Katobu, didefinisikan masih banyak siswa belum tuntas dalam KD

tersebut, ini terlihat dari 24 siswa anak kelas V hanya 6 siswa yang mendapat

diatas KKM atau tuntas, sedangkan 18 siswa belum tuntas.

Melihat dari kondisi tersebut, akhirnya penulis mempunyai ide untuk

memperbaiki hasil penelitian anak tersebut dengan berusaha untuk melakukan

Perbaikan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Sebagai perumusan masalah dari latar belakang yang dipaparkan penulis,

maka fokus perbaikan pembelajaran adalah “Apakah siswa dapat memahami

proses tumbuhan hijau membuat makanan sendiri”. Berdasarkan nilai yang di

dapatkan pada siswa Kelas V SD Negeri 14 Katobu semester sebelumnya penulis

menemukan beberapa permasalahan mendasar yang menyebabkan rendahnya

tingkat kemampuan. Permasalahan tersebut lebih mendasar pada ;

a. Rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran IPA di SD Negeri 14 Katobu

Page 4: Artikel karya ilmiah

4

b. Banyak siswa kesulitan untuk menjawab pertanyaan.

c. Kurangnya perhatian dan minat siswa terhadap materi ketika

pembelajaran berlangsung.

d. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.

e. Banyak siswa tidak melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik dan

benar

C. Tujuan Perbaikan

Sesuai dengan permasalahan yang telah dipapasrkan di atas, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri 14

Katobu dalam mata pelajaran IPA.

b. Untuk meningkatkan motivasi dan pengetahuan tentang metode mengajar

yang tepat dan terarah.

c. Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran IPA di

SD Negeri 14 Katobu.

D. Manfaat Perbaikan

1. Bagi Guru

Sebagai kajian gagasan dan informasi untuk pengembangan dan

peningkatan keterampilan mengorganisasikan, memformulasi, dan

mengkondisikan kegiatan belajar mengajar di kelas terutama untuk mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang mana pencapai tujuan

pembelajaran dapat ditingkatkan dengan maksimal.

2. Bagi Siswa

Penentuan suatu media dalam meningkatkan aktivitas belajar kearah

yang untuk lebih menguasai dan memahami materi pelajaran melalui

penguasaan konsep-konsep pokok pelajaran yang diajarkan ke kelas

terutama memiliki kemampuan.

3. Bagi Sekolah

Dari kesmua hasil pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ini nantinya

tentu ada suatu harapan yang dapat memberikan informasi dan dapat

dijadikan sebagai acuan di dalam meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah, terutama pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), sehingga hasilnya akan berdampak pada kemajuan dan

Page 5: Artikel karya ilmiah

5

perkembangan belajar siswa dalam memperoleh nilai hasil belajarnya.

Page 6: Artikel karya ilmiah

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

1. Pengertian IPA

Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang

alam semasta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya

segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah

pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala

isinya (Darmojo, 1992: 3)

Selain itu, Nash 1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The Nature

of Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk

mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia

ini bersifat analisis, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena

dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif

yang baru tentang obyek yang diamatinya.

Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu

sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling

menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh,

sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau

oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama

akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra

(1992:123) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan

pengetahuan tentang benda atau mahluk hidup, tetapi merupakan cara kerja,

cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Jadi, kesimpulan dari uraian di

atas sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai objek serta

menggunakan metode ilmiah.

Page 7: Artikel karya ilmiah

7

2. Tujuan IPA Diajarkan di Sekolah Dasar

Setiap guru harus paham akan alasan mengapa IPA perlu diajarkan di

sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu

dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Alasan itu dapat digolongkan

menjadi empat golongan yakni :

a. Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu

mata pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir kritis, misalnya

IPA diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”. IPA

melatih anak berfikir kritis dan objektif. Pengetahuan yang benar artinya

pengetahuan yang dibenarkan menurut tolok ukur kebenaran ilmu, yaitu

rasional dan objektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima

oleh akal sehat. Obyektif artinya sesuai dengan obyeknya, sesuai dengan

kenyataan, atau sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui panca

indera.

b. Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri

oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat

hafalan belaka.

c. Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai

potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

B. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pendekatan Keterampilan Proses

1. Pengertian

Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu

pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa

secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar (Semiawan,

1992). Pendekatan keterampilan proses ini dipandang sebagai pendekatan

yang oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di

sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dewasa ini.

Sumatowa (2006: 138) mengemukakan bahwa keunggulan pendekatan

keterampilan proses didalam proses pembelajaran, antara lain :

a. Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat dengan

Page 8: Artikel karya ilmiah

8

mudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

b. Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari.c. Meatih siswa untuk berfikir lebih kritis.

d. Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam

pembelajaran.

e. Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru.

f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan

metode ilmiah.

2. Pendekatan Keterampilan Proses

Menurut (Semiawan, 1992), terdapat sepuluh keterampilan proses

yaitu : (1) kemampuan mengamati, (2) kemampuan menghitung, (3)

kemampuan mengukur, (4) kemampuan mengklasifikasi, (5) kemampuan

menemukan hubungan, (6) kemampuan membuat prediksi (ramalan), (7)

Kemampuan melaksanakan penelitian (percobaan), (8) kemampuan

mengumpulkan dan menganalisis data, (9) kemampuan menginterpretasikan

data, dan (10) kemampuan mengkomunikasikan hasil.

a. Mengamati :

Mengamati merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting

untuk memperoleh pengetahuan, baik dalam kehidupan sehari-hari

maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini tidak

sama dengan kegiatan melihat. Pengamatan dilaksanakan dengan

memanfaatkan seluruh panca indera yang mungkin biasa digunakan

untuk memperhatikan hal yang diamati, memilah-milah bagiannya

berdasarkan kriteria tertentu, juga berdasarkan tujuan pengamatan, serta

mengolah hasil pengamatan dan menuliskan hasilnya.

b. Kemampuan Menghitung :

Kemampuan menghitung dalam pengertian yang luas, merupakan salah

satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari dapat

dikatakan bahwa dalam semua aktivitas kehidupan manusia memerlukan

kemampuan ini.

Page 9: Artikel karya ilmiah

9

c. Kemampuan Mengukur :

Dalam pengertian yang luas, kemampuan mengukur sangat diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari, dimana seseorang dapat mengetahui

sesuatu yang diamatinya dengan mengukur apa yang diamatinya.

d. Kemampuan Mengklasifikasi :

Kemampuan mengklasifikasi merupakan kemampuan mengelompokkan

atau menggolongkan sesuatu yang berupa benda, fakta, informasi, dan

gagasan. Pengelompokkan ini didasarkan pada karakteristik atau ciri-ciri

yang sama dalam tujuan tertentu, baik dalam kehidupan sehari-hari

maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

e. Kemampuan Menemukan Hubungan.

Kemampuan ini merupakan kemampuan penting yang perlu dikuasai

oleh siswa. Yang termasuk dalam kemampuan ini adalah : fakta,

informasi, gagasan, pendapat, ruang, dan waktu. Kesemuanya merupakan

variabel untuk menentukan hubungan antara sikap dan tindakan yang

sesuai.

f. Kemampuan Membuat Prediksi (Ramalan).

Ramalan yang dimaksud di sini bukanlah sembarang perkiraan,

melainkan perkiraan yang mempunyai dasar atau penalaran. Kemampuan

membuat ramalan atau perkiraan yang di dasari penalaran baik dalam

kehidupan sehari-hari maupun dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan. Dalam teori penelitian, kemampuan membuat ramalan ini

disebut juga kemampuan menyusun hipotesis. Hipotesis adalah suatu

perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau

pengamatan tertentu. Dalam kerja ilmiah, seorang ilmuwan biasanya

membuat hipotesis yang kemudian diuji melalui eksperimen.

Page 10: Artikel karya ilmiah

10

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian

Di dalam menentukan rencana kegiatan Perbaikan Pembelajaran

dilaksanakan di Kelas V SD Negeri 14 Katobu, Kecamatan Duruka,

Kabupaten Muna, dengan jumlah siswa 24 orang, mulai dari tanggal 10 November

sampai dengan 12 November 2013. Adapun jadwal tersebut sebagai berikut :

- Hari Kamis, 10 November 2013, IPA Siklus I (pertama)

- Hari Jumat, 11 November 2013, IPA Siklus II (kedua)

- Hari Sabtu, 12 November 2013, IPA Siklus III (ketiga)

Adapun rencana tersebut yang dijadikan sebagai pertimbangan oleh

penulis, dimana siswa Kelas V tentunya akan mampu dan memiliki kemandirian

dalam mengerjakan tugas, karena siswa Kelas V juga telah mampu membaca dan

menulis serta memiliki kemampuan untuk berhitung. Selain itu penulis juga

sebagai guru yang ditugaskan mengajar di Kelas V.

B. Deskripsi per-Siklus

1. Prosedur Pelaksanaan

Di dalam pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran yang di rencanakan

menggunakan 3 Siklus, dimana Siklus I (pertama), Siklus II (kedua), dan

Siklus III (ketiga) akan membahas KD kemampuan memahami cara

tumbuhan hijau membuat makanan dan mengidentifikasi cara tumbuhan

hijau membuat makanan, selama 3 X pertemuan.

Selama melakukan kegiatan perbaikan ini setiap akhir pertemuan

akan diadakan tes, yang hasilnya akan digunakan untuk mengukur

seberapa besar hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti

pembelajaran secara rinci, hasil pelaksanaan kegiatan Perbaikan

Pembelajaran ini akan diuraikan sesuai dengan urutan Siklus yang telah

direncanakan.

Page 11: Artikel karya ilmiah

11

2. Hasil Perbaikan

a. Siklus I (pertama)

1. Perencanaan

Identifikasi masalah dan penerapan alternative pemecahan

masalah.

Mempersiapkan konsep materi yang akan dijadikan bahan

pembelajaran yaitu :

- Kompetensi Dasar kemampuan memahami cara

tumbuhan hijau membuat makanan dan

mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat

makanan.

Melaksanakan konsultasi dengan kepala sekolah dan guru

teman sejawat tentang akan diadakan pelaksanaan

Perbaikan pembelajaran.

Menentukan skenario pembelajaran dengan metode

berpariasi.

Mempersipakan sumber, bahan, dan alat bantu yang

diperlukan.

Mempersiapkan soal-soal yang dijadikan bahan evaluasi.

Pengembangan program tindakan I (pertama).

2. Tindakan

Di dalam perlakuan Siklus I (pertama) tindakan yang dilakukan

adalah :

Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.

Siswa membaca materi yang terdapat pada buku sumber.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang terdapat pada

buku sumber.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari.

Siswa berdiskusi membahas materi yang sudah dipersipakan oleh guru dan

dilanjutkan dengan pemberian tugas oleh guru kepada siswa.

Page 12: Artikel karya ilmiah

12

3. Pengamatan

Untuk pengamatannya dari kegiatan Siklus I (pertama) adalah :

Melakukan proses pelaksanaan tindakan.

Menilai hasil pekerjaan siswa yang diberikan oleh guru.

4. Refleksi

Sedangkan refleksinya meliputi :

Evaluasi tindakan yang telah dilakukan sebagai evaluasi mutu, jumlah, dan

waktu dari setiap macam tindakan.

Pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran

dan lembar kerja siswa.

Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi yang dijadikan

acuan lanjutan pada Siklus berikutnya.

5. Siklus II (kedua)

1. Perencanaan, pelaksanaannya meliputi :

Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I (pertama) dan

belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah.

Menentukan indikator pencapaian hasil belajar. Melaksanakan

tindakan baru. Pengembangan program tindakan II (kedua).

2. Tindakan

Tindakan yang diambil dalam Siklus II (kedua) meliputi

pelaksanaan program tindakan II (kedua) yang mengacu pada

indentifikasi masalah yang muncul pada Siklus I (pertama),

sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah

ditentukan, antara lain melalui :

Guru melakukan apersepsi

Siswa yang diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas

dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran

Membahas materi pembelajaran dengan tanya jawab dan

memberkan contoh

Melaksanakan evaluasi

Page 13: Artikel karya ilmiah

13

Menyimpulkan materi pelajaran

Memberikan pekerjaan rumah (PR)

3. Pengamatan

Sebagai keberlanjutannya maka perlu adanya pengamatan yang

meliputi :

Observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan

mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama

pelaksanaan tindakan kelas berlangsung.

Memberikan penilaian hasil tindakan sesuai dengan format

yang sudah dikembangkan.

4. Refleksi

Sebagai refleksi dari pelaksanaan Siklus II (kedua), maka perlu

melakukan :

Evaluasi terhadap tindakan Siklus II (kedua) berdasarkan

data yang terkumpul.

Pembahasan hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran

Siklus II.

Perbaikan pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi

yang digunakan untuk rencana Siklus berikutnya.

Evaluasi tindakan II (kedua).

6. Siklus III (ketiga)

1. Perencanaan :

Identifikasi masalah yang muncul pada Siklus III (ketiga) dan

belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah.

Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.

Melaksanakan tindakan baru.

Pengemabngan program tindakan III (ketiga)

2. Tindakan

Dalam perlakuan tindakan pelaksanaan program tindakan III

(ketiga) yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul

Page 14: Artikel karya ilmiah

14

pada Siklus II (kedua), sesuai dengan alternatif pemecahan masalah

yang sudah ditentukan melalui :

Guru melakukan apersepsi.

Melaksanakan evaluasi. Menyimpulkan

materi pelajaran. Memberikan

pekerjaan rumah (PR).

3. Pengamatan

Dalam pengamatan yang dilakukan adalah :

Proses pelaksanaan tindakan.

Memberikan penilaian hasil tindakan sesuai dengan format

yang sudah dikembangkan.

4. Refleksi

Dari keseluruhan Siklus penelitia yang sudah dilaksanakan ternyata

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, kemudian untuk

memaksimalkannya maka diperlukan penambahan tindakan kepada

siswa seperti memberikan perhatiankepada siswa yang tidak aktif.

Sementara itu pelaksanaan Siklus III (ketiga) berpedoman pada

rencana pembelajaran Siklus II (kedua) yang telah dibuat.

Pengamatan terhadap siswa juga mengalami kemajuan dari pada

Siklus II (kedua). Pada Siklus III (ketiga) mencapai nilai rata- rata

83,90 atau 91,30%. Sehingga dapat dikatakan dalam katagori

sangat baik.

Page 15: Artikel karya ilmiah

15

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 1993. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta : Renika Cipta.

IGAK Wardhani, 2007. Penelitian Tindakan kelas, Jakarta : Universitas terbuka

Nasution, 1982. Berbagi Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta :

Bina Aksara

Haryanto, 2006. Sains Untuk Sekolah Dasar kelas V, Jakarta, Erlangga

Andayani dkk, 2009. Pemantapan kemampuan Profesional (PKP), Jakarta :

Universitas Terbuka.