9
ARTIKEL NONPENELITIAN Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel nonpenelitian antara lain berupa artikel yang menelah suatu teori, konsep, atau prinsi: mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, menilai suatu produk, dan masih banyak jenis lainnya. Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga untuk  penulisan makalah pendek( yaitu makalah yang pa njangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata kunci tidak harus ada. Isi dan Sistemetika Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka maupun abjad. Sebuah artikel nonpenelitian berisi hal-hal yang sangat esensial; karena itu biasanya jumlah halaman yang di sediakan tidak banyak( antara 10-20 halaman). Unsur pokok yang harus ada dalam artikel nonpenelitian dan sistematikanya adalah : 1. Judul artikel Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi yang terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam judul artikel hendaknya dilakukan dengan cermat. Disamping aspek ketepatannya, pemilihan kata-kata untuk judul perlu  juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. Judul artikel sebaiknya terdiri atas 5-15 kata. 2. Nama penulis  Nama penulis artikel di tulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapu n. Nama lembaga tempat bekerja penulis di tulis sbgai catatatn kaki di halaman pertama. Jika lebih dari 2  penulis, han ya nama penulis pertama saja yang di cantumkan di bawah judul; nama penulis lain di tilis dalam catatan kaki. 3. Abstrak dan kata kunci  Untuk artikel nonpenelitian abstrak berisi ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa inggris. Terjemahan judul artikel bahasa Indonesia dimuat pada baris  pertama abstrak b erbahasa inggris. Panjan g abstrak 50-75 kata dan di tulis dalam satu paragraf. Abstrak ditulis dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama( margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm). Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang di bahas dalam artikel dalam istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah . kata kunci diperlukan untuk komponen infomasi ilmiah. 4. Pendahuluan Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian, bagian pendahuluan dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topic utama yang akan di bahas. Oleh karna itu, isi bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu menarik  pembaca sehingga mereka “tergiring” untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu bagan  pendahuluan hendaknya di akhiri dengan rumusan singkat ( 1-2 kalimat ) tentang hal -hal pokok yang akan di bahas. Bagian pendahuluan tidak di beri judul. 5. Bagian inti Judul, judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian sangat bervariasi, tergantung pada topik yang akan di bahas. Hal yang perlu mendapat perhatiah pada bagian inti adalah pengorganisasian isinya.

Artikel Nonpenelitian

Embed Size (px)

Citation preview

7/16/2019 Artikel Nonpenelitian

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 1/9

ARTIKEL NONPENELITIAN Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang bukan

merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel nonpenelitian antaralain berupa artikel yang menelah suatu teori, konsep, atau prinsi: mengembangkan suatu model,

mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, menilai suatu produk, dan masih banyak jenis

lainnya. Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga untuk  penulisan makalah pendek( yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecualidalam makalah pendek abstrak dan kata kunci tidak harus ada.

Isi dan Sistemetika Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka maupun abjad. Sebuah artikel

nonpenelitian berisi hal-hal yang sangat esensial; karena itu biasanya jumlah halaman yang di

sediakan tidak banyak( antara 10-20 halaman). Unsur pokok yang harus ada dalam artikel

nonpenelitian dan sistematikanya adalah :

1.  Judul artikel Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi yang

terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam judul artikel hendaknya

dilakukan dengan cermat. Disamping aspek ketepatannya, pemilihan kata-kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. Judul artikel

sebaiknya terdiri atas 5-15 kata.

2.  Nama penulis  Nama penulis artikel di tulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama

lembaga tempat bekerja penulis di tulis sbgai catatatn kaki di halaman pertama. Jika lebih dari 2

 penulis, hanya nama penulis pertama saja yang di cantumkan di bawah judul; nama penulis lain

di tilis dalam catatan kaki.

3.  Abstrak dan kata kunci Untuk artikel nonpenelitian abstrak berisi ringkasan dari isi artikel yang dituangkan

secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi. Abstrak hendaknya

ditulis dalam bahasa inggris. Terjemahan judul artikel bahasa Indonesia dimuat pada baris pertama abstrak berbahasa inggris. Panjang abstrak 50-75 kata dan di tulis dalam satu paragraf.

Abstrak ditulis dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks

utama( margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang di bahas dalam

artikel dalam istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata

tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah . kata kunci diperlukan untuk komponen infomasi ilmiah.

4.  Pendahuluan

Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian, bagian pendahuluan

dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topic utama yangakan di bahas. Oleh karna itu, isi bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu menarik 

 pembaca sehingga mereka “tergiring” untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu bagan

 pendahuluan hendaknya di akhiri dengan rumusan singkat ( 1-2 kalimat ) tentang hal-hal pokok 

yang akan di bahas. Bagian pendahuluan tidak di beri judul.

5.  Bagian inti Judul, judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian sangat bervariasi,

tergantung pada topik yang akan di bahas. Hal yang perlu mendapat perhatiah pada bagian intiadalah pengorganisasian isinya.

7/16/2019 Artikel Nonpenelitian

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 2/9

6.  PenutupIstilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel nonpenelitian,

 jika isinya hanya berisi catatan akhir atau sejenisnya. Jika uraian pada bagian akhir berisikesimpulan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya perlu dimasukkan pada bagian

kesimpulan. Kebanyakan artikel nonpenelitian membutuhkan kesimpulan.

7.  Daftar rujukanBahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batangtubuh artikel. Daftar rujukan harus lengkap, mencakup semua bahan pustaka yang telah

disebutkan dalam batang tubuh artikel.

Sumber : http://blogdaeng.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-artikel.html

B. ARTIKEL NONPENELITIAN/ARTIKEL HASIL PEMIKIRAN 

 Artikel hasil pemikiran adalah hasil pemikiran penulis atas suatu permasalah,

yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam upaya untuk menghasilkan artikel jenis inipenulis terlebih dahulu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan

permasalahannya, baik yang sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang

dipikirkannya. Sumber-sumber yang dianjurkan untuk dirujuk dalam rangka

menghasilkan artikel hasil pemikiran adalah juga artikel-artikel hasil pemikiran yang

relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, di samping teori-teori yang dapat digali dari

buku-buku teks. 

Bagian paling vital dari artikel hasil penelitian adalah pendapat atau pendirian

penulis tentang hal yang dibahas, yang dikembangkan dari analisis terhadap pikiran-

pikiran mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya dan

pikiran baru penulis tentang hal yang perlu dikaji jika memang ada. Jadi, artikel hasil

pemikiran nukanlah sekadar kulase atau tempelan cuplikan dari sejumlah artikel,

apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi adalah hasil pemikiran analitis

dan kritis penulisnya. 

Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga

untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih dari 20

halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata-kata kunci tidak harus ada. 

7/16/2019 Artikel Nonpenelitian

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 3/9

Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang

bukan merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel

nonpenelitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau

prinsip, mengembangkan suatu model, mendiskripsikan fakta atau fenomena tertentu,

menilai suatu produk, dan masih banyak jenis yang lain. Karena beragamnya jenis

artikel ini, maka cara penyajiannya di dalam jurnal sangat bervariasi.  

1. Isi dan Sistematika 

Sebuah artikel nonpenelitian berisi hal-hal yang sangat esensial; karena itu

biasanya jumlah halaman yang disediakan tidak banyak (antara 10 – 20 halaman).

Unsur pokok yang harus ada dalam artikel nonpenelitian dan sistematikanya adalah: (1)

 judul artikel, (2) nama penulis, (3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan, (5) bagian

inti, (6 penutup, dan (7) daftar rujukan. 

a.Judul  

Judul artikel sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi yang

terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam judul artikel

hendaknya dilakukan secara cermat. Di samping aspek ketepatannya, pilihan kata

untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi

pembaca. Judul artikel sebaiknya terdiri atas 5 – 15 kata. 

Judul artikel hasil pemikiran hendaknya mencerminkan dengan tepat masalah

yang dibahas. Pilihan kata-kata harus tepat, mengandung unsu-unsur utama maslah,

 jelas, dan setelah disusun dalm bentuk judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat

bagi calon pembaca. Judul dapat ditulis dalam bentuk berita atau kalimat tanya. Salah

satu ciri penting judul artike hasil pemikiran adalah ”provokatif”, dalam arti merangsang

pembaca untuk membaca artikel yang bersangkutan. Hal ini penting karena artikel hasil

pemikiran pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana diskusi argumentasi,

analisis, dan sintesis pendapat-pendapat para ahli atau pemerhati bidang tertentu. 

7/16/2019 Artikel Nonpenelitian

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 4/9

Perhatikan judul-judul artikel di bawah ini, dan lakukan evaluasi terhadap judul-

 judul tersebut untuk melihat apakah kriteria yang tersebut di atas terpenuhi.

  Membangun Teori melalui Pendekatan Kualitatif (Forum Penelitian Kependidikan

Tahun 7, No. 1) 

  Repelita IV: Cautious Development Plan for Steady Growth (Kaleidoscope

International Vol. IX No.1) 

  Interpreting Student’s and Teacher’s Discourse in Science Classes: An

Underestimated Problem? ( Journal of Research in Science Teaching Vol. 33,

No. 2 ). 

Di dalam contoh-contoh judul di atas seharusnya tercermin ciri-ciri yang

diharapkan ditunjukkan oleh artikel hasil pemikiran seperti provokatif, argumentatif, dan

analitik.

b. Nama Penulis  

Untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa atau inferioritas penulis,

nama penulis artikel tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional yang lain. Jika

dikehendaki gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Nama lembaga

tempat penulis bekerja ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika penulis

lebih dari 2 orang, hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan di bawah judul

disertai tambahan dkk. (dan kawan-kawan). Nama penulis lain ditulis dalam catatan

kaki atau di dalam catatan akhir jika tempat pada catatan kaki tidak mencukupi.

c. Abstrak dan Kata Kun ci  

Untuk artikel nonpenelitian, abstrak berisi ringkasan dan isi artikel yang

dituangkan secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi.

Panjang abstrak 50 – 75 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abstrak diketik dengan

spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin

kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm). 

7/16/2019 Artikel Nonpenelitian

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 5/9

Dengan membaca abstrak diharapkan calon pembaca segera memperoleh

gambara umum dari masalah yang dibahas dalam artikel. Ciri-ciri umum hasil pemikiran

seperti kritis dan provokatif hendaknya juga sudah terlihat dalam abstrak ini sehingga

calon pembaca tertarik untuk meneruskan pembacannya. 

 Abstrak hendaknya juga disertai dengan 3-5 kata kunci, yaitu istilah-istilah yang

mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang terkait dengan ranah permasalahan

yang dibahas dalam artikel, atau kata pokok yang menggambarkan daerah masalah

yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam

karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci antara 3 – 5

buah. Jika dapat diperoleh, kata-kata kunci hendaknya diambil dari tesaurus bidang

ilmu terkait. Perlu dicatat bahwa kata-kata kunci tidak hanya dapat dipetik dari judulartikel, tetapi juga dari tubuh artikel walaupun ide-ide atau konsep-konsep yang diwakili

tidak secara eksplisit dinyatakan atau dipaparkan di dalam judul atu tubuh artikel. Kata

kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat

ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan mudah. 

d. Pendahuluan  

Bagian pendahuluan artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkanpembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Bagian ini menguraikan hal-hal yang

dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan (konteks) bagi

permasalahan yang akan dibahas misalnya dengan menonjolkan hal-hal yang

kontroversial atau belum tuntas dalam pembahasan permasalahan terkait dalam artikel-

artikel atau naskah-naskah lain yang telah dipublikasikan terdahulu. Oleh karena itu, isi

bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu menarik pembaca sehingga

mereka ”tergiring” untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian pendahuluan

hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1 – 2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang

akan dibahas. Bagian pendahuluan tidak diberi judul. 

e. Bagian Inti  

7/16/2019 Artikel Nonpenelitian

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 6/9

Judul, judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian sangat

bervariasi, lazimnya berisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan

pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan, tergantung pada

topik yang dibahas. Hal yang perlu mendapat perhatian pada bagian inti adalah

pengorganisasian isinya. Uraian yang lebih rinci mengenai cara pengorganisasian isi

dibahas pada paparan berikutnya. 

Banyaknya subbagian juga tidak ditentukan, tergantung kepada kecukupan

kebutuhan penulis untuk menyampaikan pikiran-pikirannya. Di antara sifat-sifat artikel

terpenting yang seharusnya ditampilkan di dalam bagian ini adalah kupasan yang

argumentatif, analitik, dan kritis dengan sistematika yang runtut dan logis, sejauh

mungkin dengan berciri komparatif dan menjauhi sifat tertutup dan instruktif. Walaupundemikian perlu dijaga agar tampilan bagian ini tidak terlalu panjang dan menjadi bersifat

enumeratif seperti diktat. Penggunaan subbagian-subbagian yang terlalu banyak juga

akan menyebabkan artikel tampil seperti diktat.

f . Penutu p  

Istilah penutup dipakai sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel

nonpenelitian, jika isinya hanya berupa catatan akhir atau yang sejenisnya. Jika uraianpada bagian akhir berisi kesimpulan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya, perlu

dimasukkan pada bagian kesimpulan. Kebanyakan artikel nonpenelitian membutuhkan

kesimpulan. Ada beberapa artikel nonpenelitian yang dilengkapi dengan saran.

Sebaiknya saran ditempatkan dalam bagian tersendiri. 

Penutup biasanya diisi dengan simpulan atau penegasan pendirian penulis atau

masalah yang dibahs pada bagian sebelumnya. Banyak juga penulis yang berusaha

menampilkan segala apa yang telah dibahas dibagian terdahulu, secara ringkas.

Sebagian penulis mnyertakan saran-saran atau pendirian alternatif. Jika memang

dianggap tepat bagian terakhir ini dapat disajikan dalam subbagian tersendiri.

g. Daftar Ruju kan  

7/16/2019 Artikel Nonpenelitian

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 7/9

Bahan rujukan yang dimasukkan dalam daftar rujukan hanya yang benar-benar 

dirujuk di dalam tubuh artikel. Jadi, bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar 

rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Karena itu, Daftar rujukan

harus lengkap, mencakup semua bahan pustaka yang telah disebutkan dalam batang

tubuh artikel.

Sebaliknya, semua rujukan yang telah disebutkan dalam tubuh artikel harus

tercatat di dalam daftar rujukan. Penulisan daftar rujukan dilakukan pada halaman

terakhir artikel, tidak pada halaman baru. Tata aturan penulisan daftar rujukan

bervariasi, tergantung gaya selingkung yang dianut. Walaupun demikian, harus

senantiasa diperhatikan bahwa tata aturan ini secara konsisten didiikuti dalam setiap

nomor penerbitan. 

2. Pengorganisasian Isi 

Pengorganisasian isi mengacu kepada cara penataan urutan isi yang akan

dipaparkan dalam artikel. Isi yang dimaksud dapat berupa fakta, konsep, prosedur, atau

prinsip. Tipe isi yang berbeda memerlukan penataan urutan yang berbeda, tergantung

pada struktur isinya. 

Berikut ini adalah langkah yang perlu dilewati untuk menghasilkan

pengiorganisasian isi artikel yang baik: (1) mengidentifikasi tipe isi yang akan

dideskripsikan dalam artikel, (2) menetapkan struktur isi, (3) menata isi ke dalam

strukturnya, (4) menata urutan isi, dan (5) mendeskripsikan isi mengikuti urutan yang

telah ditetapkan. 

Mengidentifikasi tipe isi yang akan dideskripsikan dalam artikel merupakan

langkah paling awal. Isi yang dimaksud perlu dikaji secara cermat apakah berupa

konsep, prosedur, atau prinsip. Tipe isi dikatakan konsep apabila menekankan uraian

tentang ”apanya”, tipe isi prosedur menekankan ”bagaimana”, dan tipe isi dikatakan

prinsip apabila menekankan ”mengapa”. 

7/16/2019 Artikel Nonpenelitian

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 8/9

Menetapkan struktur isi merupakan langkah lanjutan setelah penetapan tipe isi.

Struktur isi mengacu kepada kaitan antarisi. Penataan isi artikel perlu memperhatian

struktur isinya. Dari struktur isi akan dapat diketahui isi mana yang selayaknya diuraikan

lebih dulu dan isi mana yang diuraikan kemudian, serta seberapa dalam setiap isi perlu

diuraikan. 

Tipe isi yang berbeda menuntut struktur isi yang berbeda. Apabila isi yang akan

diuraikan dalam artikel berupa konsep-konsep, maka isi ini sebaiknya ditata ke dalam

struktur konseptual. Apabila isi yang akan diuraikan berupa prosedur, maka

penataannya menuntut penggunaan struktur prosedural. Apabila isi yang akan

diuraikan berupa prinsip, tatanan prinsip-prinsip itu ditata ke dalam struktur teoretik. 

Langkah ketiga adalah menata isinya ke dalam strukturnya. Apabila hasil

langkah kedua ternyata mengarah ke pembuatan struktur konseptual, maka langkah

berikutnya adalah memilih semua konsep penting yang akan diuraikan dan manatanya

menjadi suatu struktur yang bermakna, yang secara jelas menunjukkan keterkaitan

antarkonsep itu. 

Langkah keempat adalah menata urutan isi. Penataan ini dilakukan berpijak

pada struktur yang telah dibuat pada langkah ketiga. Pada langkah ini semua konsepatau prosedur, atau prinsip yang telah dimasukkan dalam strukturnya ditata urutan

pemaparannya. Beberapa ketentuan penataan urutan yang perlu diperhatikan adalah

sebagai berikut. 

Pertama, paparkan struktur isi, sedapat mungkin pada bagian paling awal dari

artikel. Struktur isi yang memuat bagian-bagian penting artikel dan kaitan-kaitan

antarbagian itu perlu dipaparkan pada bagian awal untuk dijadikan kerangka acuan

paparan isi yang lebih rinci. 

Kedua, Paparkan bagian isi terpenting di bagian pertama. Pada tahap

pemaparan isi yang diambil dari suatu struktur, upayakan memaparkan isi yang paling

penting pertama kali. Penting tidaknya bagian isi ditentukan oleh sumbangannya untuk

memahami keseluruhan isi artikel. Misalnya, jika konsepkonsep yang akan dipaparkan

7/16/2019 Artikel Nonpenelitian

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 9/9

memiliki hubungan prasyarat belajar, maka konsep-konsep yang mempersyarati

sebaiknya dipaparkan terlebih dulu. 

Ketiga, sajikan isi secara bertahap dari umum ke rinci. Isi yang lebih umum

sebaiknya disajikan mendahului isi yang lebih rinci. Selain itu, setiap paparan suatu

bagian isi sebaiknya selalu ditunjukkan kaitannya dengan bagian isi yang lain. 

Setelah melewati keempat langkah tersebut, penulis artikel tinggal membuat

paparan isi sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam

memaparkan isi upayakan menggunakan tahapan tingkat umum ke rinci secara

bertahap. Dengan cara ini, tingkat sajian yang lebih umum akan menjadi pijakan bagian

sajian isi yang lebih rinci. 

Sumber : http://smppgri1kdr.wordpress.com/2007/12/24/artikel-penelitian-dan-non-penelitian/