7/16/2019 Artikel Nonpenelitian
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 1/9
ARTIKEL NONPENELITIAN Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang bukan
merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel nonpenelitian antaralain berupa artikel yang menelah suatu teori, konsep, atau prinsi: mengembangkan suatu model,
mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, menilai suatu produk, dan masih banyak jenis
lainnya. Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulisan makalah pendek( yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecualidalam makalah pendek abstrak dan kata kunci tidak harus ada.
Isi dan Sistemetika Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka maupun abjad. Sebuah artikel
nonpenelitian berisi hal-hal yang sangat esensial; karena itu biasanya jumlah halaman yang di
sediakan tidak banyak( antara 10-20 halaman). Unsur pokok yang harus ada dalam artikel
nonpenelitian dan sistematikanya adalah :
1. Judul artikel Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi yang
terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam judul artikel hendaknya
dilakukan dengan cermat. Disamping aspek ketepatannya, pemilihan kata-kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. Judul artikel
sebaiknya terdiri atas 5-15 kata.
2. Nama penulis Nama penulis artikel di tulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama
lembaga tempat bekerja penulis di tulis sbgai catatatn kaki di halaman pertama. Jika lebih dari 2
penulis, hanya nama penulis pertama saja yang di cantumkan di bawah judul; nama penulis lain
di tilis dalam catatan kaki.
3. Abstrak dan kata kunci Untuk artikel nonpenelitian abstrak berisi ringkasan dari isi artikel yang dituangkan
secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi. Abstrak hendaknya
ditulis dalam bahasa inggris. Terjemahan judul artikel bahasa Indonesia dimuat pada baris pertama abstrak berbahasa inggris. Panjang abstrak 50-75 kata dan di tulis dalam satu paragraf.
Abstrak ditulis dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks
utama( margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang di bahas dalam
artikel dalam istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata
tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah . kata kunci diperlukan untuk komponen infomasi ilmiah.
4. Pendahuluan
Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian, bagian pendahuluan
dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topic utama yangakan di bahas. Oleh karna itu, isi bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu menarik
pembaca sehingga mereka “tergiring” untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu bagan
pendahuluan hendaknya di akhiri dengan rumusan singkat ( 1-2 kalimat ) tentang hal-hal pokok
yang akan di bahas. Bagian pendahuluan tidak di beri judul.
5. Bagian inti Judul, judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian sangat bervariasi,
tergantung pada topik yang akan di bahas. Hal yang perlu mendapat perhatiah pada bagian intiadalah pengorganisasian isinya.
7/16/2019 Artikel Nonpenelitian
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 2/9
6. PenutupIstilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel nonpenelitian,
jika isinya hanya berisi catatan akhir atau sejenisnya. Jika uraian pada bagian akhir berisikesimpulan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya perlu dimasukkan pada bagian
kesimpulan. Kebanyakan artikel nonpenelitian membutuhkan kesimpulan.
7. Daftar rujukanBahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batangtubuh artikel. Daftar rujukan harus lengkap, mencakup semua bahan pustaka yang telah
disebutkan dalam batang tubuh artikel.
Sumber : http://blogdaeng.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-artikel.html
B. ARTIKEL NONPENELITIAN/ARTIKEL HASIL PEMIKIRAN
Artikel hasil pemikiran adalah hasil pemikiran penulis atas suatu permasalah,
yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam upaya untuk menghasilkan artikel jenis inipenulis terlebih dahulu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan
permasalahannya, baik yang sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang
dipikirkannya. Sumber-sumber yang dianjurkan untuk dirujuk dalam rangka
menghasilkan artikel hasil pemikiran adalah juga artikel-artikel hasil pemikiran yang
relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, di samping teori-teori yang dapat digali dari
buku-buku teks.
Bagian paling vital dari artikel hasil penelitian adalah pendapat atau pendirian
penulis tentang hal yang dibahas, yang dikembangkan dari analisis terhadap pikiran-
pikiran mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya dan
pikiran baru penulis tentang hal yang perlu dikaji jika memang ada. Jadi, artikel hasil
pemikiran nukanlah sekadar kulase atau tempelan cuplikan dari sejumlah artikel,
apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi adalah hasil pemikiran analitis
dan kritis penulisnya.
Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga
untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih dari 20
halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata-kata kunci tidak harus ada.
7/16/2019 Artikel Nonpenelitian
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 3/9
Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang
bukan merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel
nonpenelitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau
prinsip, mengembangkan suatu model, mendiskripsikan fakta atau fenomena tertentu,
menilai suatu produk, dan masih banyak jenis yang lain. Karena beragamnya jenis
artikel ini, maka cara penyajiannya di dalam jurnal sangat bervariasi.
1. Isi dan Sistematika
Sebuah artikel nonpenelitian berisi hal-hal yang sangat esensial; karena itu
biasanya jumlah halaman yang disediakan tidak banyak (antara 10 – 20 halaman).
Unsur pokok yang harus ada dalam artikel nonpenelitian dan sistematikanya adalah: (1)
judul artikel, (2) nama penulis, (3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan, (5) bagian
inti, (6 penutup, dan (7) daftar rujukan.
a.Judul
Judul artikel sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi yang
terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam judul artikel
hendaknya dilakukan secara cermat. Di samping aspek ketepatannya, pilihan kata
untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi
pembaca. Judul artikel sebaiknya terdiri atas 5 – 15 kata.
Judul artikel hasil pemikiran hendaknya mencerminkan dengan tepat masalah
yang dibahas. Pilihan kata-kata harus tepat, mengandung unsu-unsur utama maslah,
jelas, dan setelah disusun dalm bentuk judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat
bagi calon pembaca. Judul dapat ditulis dalam bentuk berita atau kalimat tanya. Salah
satu ciri penting judul artike hasil pemikiran adalah ”provokatif”, dalam arti merangsang
pembaca untuk membaca artikel yang bersangkutan. Hal ini penting karena artikel hasil
pemikiran pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana diskusi argumentasi,
analisis, dan sintesis pendapat-pendapat para ahli atau pemerhati bidang tertentu.
7/16/2019 Artikel Nonpenelitian
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 4/9
Perhatikan judul-judul artikel di bawah ini, dan lakukan evaluasi terhadap judul-
judul tersebut untuk melihat apakah kriteria yang tersebut di atas terpenuhi.
Membangun Teori melalui Pendekatan Kualitatif (Forum Penelitian Kependidikan
Tahun 7, No. 1)
Repelita IV: Cautious Development Plan for Steady Growth (Kaleidoscope
International Vol. IX No.1)
Interpreting Student’s and Teacher’s Discourse in Science Classes: An
Underestimated Problem? ( Journal of Research in Science Teaching Vol. 33,
No. 2 ).
Di dalam contoh-contoh judul di atas seharusnya tercermin ciri-ciri yang
diharapkan ditunjukkan oleh artikel hasil pemikiran seperti provokatif, argumentatif, dan
analitik.
b. Nama Penulis
Untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa atau inferioritas penulis,
nama penulis artikel tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional yang lain. Jika
dikehendaki gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Nama lembaga
tempat penulis bekerja ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika penulis
lebih dari 2 orang, hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan di bawah judul
disertai tambahan dkk. (dan kawan-kawan). Nama penulis lain ditulis dalam catatan
kaki atau di dalam catatan akhir jika tempat pada catatan kaki tidak mencukupi.
c. Abstrak dan Kata Kun ci
Untuk artikel nonpenelitian, abstrak berisi ringkasan dan isi artikel yang
dituangkan secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi.
Panjang abstrak 50 – 75 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abstrak diketik dengan
spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin
kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).
7/16/2019 Artikel Nonpenelitian
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 5/9
Dengan membaca abstrak diharapkan calon pembaca segera memperoleh
gambara umum dari masalah yang dibahas dalam artikel. Ciri-ciri umum hasil pemikiran
seperti kritis dan provokatif hendaknya juga sudah terlihat dalam abstrak ini sehingga
calon pembaca tertarik untuk meneruskan pembacannya.
Abstrak hendaknya juga disertai dengan 3-5 kata kunci, yaitu istilah-istilah yang
mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang terkait dengan ranah permasalahan
yang dibahas dalam artikel, atau kata pokok yang menggambarkan daerah masalah
yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci antara 3 – 5
buah. Jika dapat diperoleh, kata-kata kunci hendaknya diambil dari tesaurus bidang
ilmu terkait. Perlu dicatat bahwa kata-kata kunci tidak hanya dapat dipetik dari judulartikel, tetapi juga dari tubuh artikel walaupun ide-ide atau konsep-konsep yang diwakili
tidak secara eksplisit dinyatakan atau dipaparkan di dalam judul atu tubuh artikel. Kata
kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat
ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan mudah.
d. Pendahuluan
Bagian pendahuluan artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkanpembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Bagian ini menguraikan hal-hal yang
dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan (konteks) bagi
permasalahan yang akan dibahas misalnya dengan menonjolkan hal-hal yang
kontroversial atau belum tuntas dalam pembahasan permasalahan terkait dalam artikel-
artikel atau naskah-naskah lain yang telah dipublikasikan terdahulu. Oleh karena itu, isi
bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu menarik pembaca sehingga
mereka ”tergiring” untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian pendahuluan
hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1 – 2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang
akan dibahas. Bagian pendahuluan tidak diberi judul.
e. Bagian Inti
7/16/2019 Artikel Nonpenelitian
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 6/9
Judul, judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian sangat
bervariasi, lazimnya berisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan
pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan, tergantung pada
topik yang dibahas. Hal yang perlu mendapat perhatian pada bagian inti adalah
pengorganisasian isinya. Uraian yang lebih rinci mengenai cara pengorganisasian isi
dibahas pada paparan berikutnya.
Banyaknya subbagian juga tidak ditentukan, tergantung kepada kecukupan
kebutuhan penulis untuk menyampaikan pikiran-pikirannya. Di antara sifat-sifat artikel
terpenting yang seharusnya ditampilkan di dalam bagian ini adalah kupasan yang
argumentatif, analitik, dan kritis dengan sistematika yang runtut dan logis, sejauh
mungkin dengan berciri komparatif dan menjauhi sifat tertutup dan instruktif. Walaupundemikian perlu dijaga agar tampilan bagian ini tidak terlalu panjang dan menjadi bersifat
enumeratif seperti diktat. Penggunaan subbagian-subbagian yang terlalu banyak juga
akan menyebabkan artikel tampil seperti diktat.
f . Penutu p
Istilah penutup dipakai sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel
nonpenelitian, jika isinya hanya berupa catatan akhir atau yang sejenisnya. Jika uraianpada bagian akhir berisi kesimpulan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya, perlu
dimasukkan pada bagian kesimpulan. Kebanyakan artikel nonpenelitian membutuhkan
kesimpulan. Ada beberapa artikel nonpenelitian yang dilengkapi dengan saran.
Sebaiknya saran ditempatkan dalam bagian tersendiri.
Penutup biasanya diisi dengan simpulan atau penegasan pendirian penulis atau
masalah yang dibahs pada bagian sebelumnya. Banyak juga penulis yang berusaha
menampilkan segala apa yang telah dibahas dibagian terdahulu, secara ringkas.
Sebagian penulis mnyertakan saran-saran atau pendirian alternatif. Jika memang
dianggap tepat bagian terakhir ini dapat disajikan dalam subbagian tersendiri.
g. Daftar Ruju kan
7/16/2019 Artikel Nonpenelitian
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 7/9
Bahan rujukan yang dimasukkan dalam daftar rujukan hanya yang benar-benar
dirujuk di dalam tubuh artikel. Jadi, bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar
rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Karena itu, Daftar rujukan
harus lengkap, mencakup semua bahan pustaka yang telah disebutkan dalam batang
tubuh artikel.
Sebaliknya, semua rujukan yang telah disebutkan dalam tubuh artikel harus
tercatat di dalam daftar rujukan. Penulisan daftar rujukan dilakukan pada halaman
terakhir artikel, tidak pada halaman baru. Tata aturan penulisan daftar rujukan
bervariasi, tergantung gaya selingkung yang dianut. Walaupun demikian, harus
senantiasa diperhatikan bahwa tata aturan ini secara konsisten didiikuti dalam setiap
nomor penerbitan.
2. Pengorganisasian Isi
Pengorganisasian isi mengacu kepada cara penataan urutan isi yang akan
dipaparkan dalam artikel. Isi yang dimaksud dapat berupa fakta, konsep, prosedur, atau
prinsip. Tipe isi yang berbeda memerlukan penataan urutan yang berbeda, tergantung
pada struktur isinya.
Berikut ini adalah langkah yang perlu dilewati untuk menghasilkan
pengiorganisasian isi artikel yang baik: (1) mengidentifikasi tipe isi yang akan
dideskripsikan dalam artikel, (2) menetapkan struktur isi, (3) menata isi ke dalam
strukturnya, (4) menata urutan isi, dan (5) mendeskripsikan isi mengikuti urutan yang
telah ditetapkan.
Mengidentifikasi tipe isi yang akan dideskripsikan dalam artikel merupakan
langkah paling awal. Isi yang dimaksud perlu dikaji secara cermat apakah berupa
konsep, prosedur, atau prinsip. Tipe isi dikatakan konsep apabila menekankan uraian
tentang ”apanya”, tipe isi prosedur menekankan ”bagaimana”, dan tipe isi dikatakan
prinsip apabila menekankan ”mengapa”.
7/16/2019 Artikel Nonpenelitian
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 8/9
Menetapkan struktur isi merupakan langkah lanjutan setelah penetapan tipe isi.
Struktur isi mengacu kepada kaitan antarisi. Penataan isi artikel perlu memperhatian
struktur isinya. Dari struktur isi akan dapat diketahui isi mana yang selayaknya diuraikan
lebih dulu dan isi mana yang diuraikan kemudian, serta seberapa dalam setiap isi perlu
diuraikan.
Tipe isi yang berbeda menuntut struktur isi yang berbeda. Apabila isi yang akan
diuraikan dalam artikel berupa konsep-konsep, maka isi ini sebaiknya ditata ke dalam
struktur konseptual. Apabila isi yang akan diuraikan berupa prosedur, maka
penataannya menuntut penggunaan struktur prosedural. Apabila isi yang akan
diuraikan berupa prinsip, tatanan prinsip-prinsip itu ditata ke dalam struktur teoretik.
Langkah ketiga adalah menata isinya ke dalam strukturnya. Apabila hasil
langkah kedua ternyata mengarah ke pembuatan struktur konseptual, maka langkah
berikutnya adalah memilih semua konsep penting yang akan diuraikan dan manatanya
menjadi suatu struktur yang bermakna, yang secara jelas menunjukkan keterkaitan
antarkonsep itu.
Langkah keempat adalah menata urutan isi. Penataan ini dilakukan berpijak
pada struktur yang telah dibuat pada langkah ketiga. Pada langkah ini semua konsepatau prosedur, atau prinsip yang telah dimasukkan dalam strukturnya ditata urutan
pemaparannya. Beberapa ketentuan penataan urutan yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut.
Pertama, paparkan struktur isi, sedapat mungkin pada bagian paling awal dari
artikel. Struktur isi yang memuat bagian-bagian penting artikel dan kaitan-kaitan
antarbagian itu perlu dipaparkan pada bagian awal untuk dijadikan kerangka acuan
paparan isi yang lebih rinci.
Kedua, Paparkan bagian isi terpenting di bagian pertama. Pada tahap
pemaparan isi yang diambil dari suatu struktur, upayakan memaparkan isi yang paling
penting pertama kali. Penting tidaknya bagian isi ditentukan oleh sumbangannya untuk
memahami keseluruhan isi artikel. Misalnya, jika konsepkonsep yang akan dipaparkan
7/16/2019 Artikel Nonpenelitian
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-nonpenelitian-5634f6f23fce3 9/9
memiliki hubungan prasyarat belajar, maka konsep-konsep yang mempersyarati
sebaiknya dipaparkan terlebih dulu.
Ketiga, sajikan isi secara bertahap dari umum ke rinci. Isi yang lebih umum
sebaiknya disajikan mendahului isi yang lebih rinci. Selain itu, setiap paparan suatu
bagian isi sebaiknya selalu ditunjukkan kaitannya dengan bagian isi yang lain.
Setelah melewati keempat langkah tersebut, penulis artikel tinggal membuat
paparan isi sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
memaparkan isi upayakan menggunakan tahapan tingkat umum ke rinci secara
bertahap. Dengan cara ini, tingkat sajian yang lebih umum akan menjadi pijakan bagian
sajian isi yang lebih rinci.
Sumber : http://smppgri1kdr.wordpress.com/2007/12/24/artikel-penelitian-dan-non-penelitian/