Upload
devycendana
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Artikel Pajak Final
1/6
Liputan 6
Pengusaha UKM Masih Ingkar Janji Bayar Pajak
Direktorat Jenderal Pajak mengaku terus menyisir pajak Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ke berbagai pasar di Indonesia. asilnya! lembaga ini menerima serbuan janji manis dari sejumlah
UKM untuk menyetor pajak.
Dari pantauan sementara! Dirjen Pajak! "uad #ahmany mengeluhkan sulitnya meminta UKM
membayar pajak karena kurangnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap setoran negara ini.
Kondisi makin diperburuk dengan minimnya jumlah pega$ai pajak.
%&ku kemarin ke 'ogyakarta tepatnya ke Pasar eringharjo! tapi memang berat kalau pega$ai
sedikit. Padahal kami selalu bilang harus tambah pega$ai!% katanya saat ditemui di edung
DP#! Jakarta! #abu (*+,*-,-*/).
"uad mengungkapkan! kepatuhan $ajib pajak UKM di masing0masing $ilayah memang
berbeda. 1ebagai contoh! tingkat kepatuhan pengusaha UKM di Pasar aru andung lebih
rendah dibandingkan Pasar 2anah &bang! Jakarta. 3amun hal ini tak lantas menunjukan
rendahnya tingkat kepatuhan pengusaha andung.
%Di 2anah &bang mungkin berat karena premannya banyak! sedangkan di pasar eringharjo
tidak seberat di 2anah &bang!% ucap dia.
Menurut "uad! om4et para pedagang yang tergolong UKM tersebut tidak bisa dikategorikan
kecil. ahkan sebenarnya! penghasilan para pengusaha kecil dan menengah ini bisa jadi melebihi
atau setara dengan perusahaan besar.
1ayangnya! UKM kerap mengumbar janji akan menyetor pajak. Padahal pedagang di pasar0pasar
tradisional itu merupakan pemasok produk kepada pelanggan0pelanggan di luar negeri.
%Pada janji bayar (pajak) tapi tidak juga. Padahal toko dan om4etnya besar! misal di 2anah &bang
daripada yang ada di Paci5ic Place (PP). Kelihatannya saja toko di PP keren tapi belum tentu
laku! sedangkan pemesan di pasar 2anah &bang atau eringharjo dari Malaysia! om4etnyamiliaran!% tukasnya.
erkaca dari pengalaman tersebut! Ditjen Pajak berjanji akan memperbaiki sistem pelayanan
pajak sehingga pengusaha0pengusaha UKM dapat dengan mudah menyetor pajak 6ia online.
http://www.liputan6.com/http://www.liputan6.com/
8/18/2019 Artikel Pajak Final
2/6
%Pelayanan kami pindahkan ke lokasi pedagang berupa kios supaya 3omor Pokok 7ajib Pajak
(3P7P) langsung dikerjakan dan bisa bayar di tempat!% pungkas "uad.
8/18/2019 Artikel Pajak Final
3/6
Artikel yang telah dilampirkan sebelumnya merupakan salah satu artikel yang
dengan sangat jelas memaparkan masalah-masalah mengenai sistem
perpajakan di Indonesia. Artikel ini memfokuskan pada subyek pajak yaitu UKM
atau Usaha Kecil Menengah yang memang pungutan pajaknya masih dalam areaabu-abu atau ambigu. Pendapat ini juga didukung oleh situs pajak resmi
Indonesia yaitu www.pajak.go.id yang dalam salah satu tulisannya menyatakan
!Para pelaku Usaha Kecil dan Menengah "UKM# tetap akan dipungut Pajak
Penghasilan "PPh# serta Pajak Pertambahan $ilai "PP$#. $amun tidak semua
pelaku UKM akan dikenai PP$ dan pelaku UKM yang wajib membayar pajak pun
bakal dipermudah dalam proses penyetorannya.” Masalah-masalah perpajakanyang digarisbawahi oleh artikel ini adalah kelemahan dalam system pemungutan
pajak di Indonesia "semi-o%cial system# UKM sebagai subyek pajak kewajiban
pajak UKM yang belum sepenuhnya dipenuhi pemeriksaan pajak oleh &irektorat
'endral Pajak dan factor-faktor lingkungan yang mungkin belum diduga oleh
pemerintah dalam pemungutan pajak.
(istem pemungutan pajak di Indonesia adalah self-assesment system. Self-
assesment system adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi
wewenang penuh kepada )ajib Pajak untuk menghitung memperhitungkan
menyetorkan dan melaporkan sendiri besarnya utang pajak. &alam kata lain
)ajib Pajak diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk memenuhi kewajibannya
sebagai )ajib Pajak. $amun system ini juga mempunyai kelemahan-
kelemahannya tersendiri. *anya dalam dunia idealis saja kita bisa
mengharapkan semua )ajib Pajak memenuhi kewajibannya sebagaimana
sepatutnya. 'adi salah satu konsekuensi dari system ini adalah banyaknya )ajib
Pajak yang tidak patuh baik disengaja maupun tidak disengaja.
Pada artikel terlampir dikatakan !&ari pantauan sementara &irjen Pajak
+uad ,ahmany mengeluhkan sulitnya meminta UKM membayar pajak karena
kurangnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap setoran negara ini. Ini
adalah bukti dari adanya kelemahan system pemungutan pajak di Indonesia.
(eharusnya para pengusaha UKM adalah orang-orang yang lebih berpendidikan
sehingga mereka diharapkan telah mendapat informasi mengenai pajak yang
seharusnya dibayar. $amun yang terjadi adalah sebaliknya. &engan demikiansystem pemungutan pajak mungkin bisa direisi oleh pihak yang berwajib.
(ubyek pajak PP$ di Indonesia menurut pasal /0 UU PP$ mengenai
ketentuan-ketentuan peralihan yaitu berdasarkan PP no. 11 2ahun /304 PP no.
10 tahun /300 serta PP no. 54 2ahun /33/ tidak menyebutkan UKM sebagai
http://www.pajak.go.id/http://www.pajak.go.id/
8/18/2019 Artikel Pajak Final
4/6
salah Pengusaha Kena Pajak. 'uga menurut keputusan Menteri Keuangan $o.
6708KMK.978/337 2anggal 13 &esember /337 batasan yang termasuk
pengusaha kecil adalah dalam satu tahun peredaran bruto tidak lebih dari ,p
179.999.999. 'adi yang pengusaha atau UKM mana yang termasuk dan bukan
termasuk Pengusaha Kena Pajak pun kurang jelas karena kebanyakan UKM ini
mempunyai peredaran bruto kurang dari yang ditentukan.
Karena permasalahan ini kami memperkirakan bahwa ketidakjelasan inilah
yang membuat UKM seperti yang dikatakan oleh artikel terlampir memberi
!serbuan janji manis untuk menyetor pajak. Menurut kami demi prinsip
keadilan UKM patut dikenakan pajak. Perbandingannya buruh pabrik dengan
upah ,p : juta per bulan saja sudah dipotong bulanan untuk membayar pajak.
Maka dengan prinsip yang sama &'P mengusulkan pengenaan PPh untuk usaha
dengan om;et di bawah ,p :99 juta setahun. Pelaku UKM yang berom;et sampai
dengan ,p :99 juta itu kemungkinan akan dikenai PPh 94adan Usaha Milik $egara
dan tempat lain yang sudah ditetapkan oleh menteri Keuangan sesuai dengan
ketentuan Pasal /9 ayat "/# UU KUP. $amun tidak semua )ajib Pajak memenuhi
kewajiban mereka.
UKM yang diliput pada artiket terlampir merupakan 8pemasok produk kepada
pelanggan0pelanggan di luar negeri9. Jika mereka sudah bisa memasok produk ke luar negeri!
ini berarti 6olume transaksinya lumayan besar karena biaya transport sangat tinggi dan
koneksi yang dimiliki haruslah luas. Jadi! pedagang0pedagang UKM tersebut seharusnya
sudah dikenai pajak PP3 karena salah satu subyek pajak PP3 adalah eksportir. 3amun!
kenyataannya adalah pedagang0pedagang tersebut bahkan belum memenuhi ke$ajiban dasar
dengan menda5tarkan diri sebagai 7ajib Pajak! terlebih ke$ajiban membayar pajak yang
seharusnya mereka bayar. Ke$ajiban yang tidak dipenuhi ini bisa juga disebabkan oleh!
seperti yang disebutkan artikel diatas! 8minimnya jumlah pega$ai pajak9 yang seharusnya
memantau para 7ajib Pajak. Untuk menghindari penghindaran pajak oleh pihak0pihak
berke$ajiban yang kurang bertanggung ja$an! perlu ditambah pega$ai pajak atau diterapkan
system yang lebih e5ekti5 dan e5isien dalam pengenaan dan pemungutan pajak.
8/18/2019 Artikel Pajak Final
5/6
&i Indonesia peran penting &irektorat 'endral Pajak adalah untuk
melaksanakan fungsi pengawasan dan penegakan hokum atas terjadinya segala
bentuk penyimpangan pemenuhan kewajiban perpajakan baik yang bersifat
administratie maupun perdana. (ekalipun )ajib Pajak sudah melaksanakankewajibannya sesuai system self assessment bukan berarti )ajib Pajak tidak
dimungkinkan lagi untuk dilakukan pemeriksaan.
Ini adalah alasan mengapa seperti yang disebutkan di artikel terlampir
!&irektorat 'enderal Pajak mengaku terus menyisir pajak Usaha Kecil dan
Menengah "UKM# ke berbagai pasar di Indonesia. *ak =skus untuk melakukan
pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan diatur dalam pasal 13 UU KUP. 'adi
tindakan &irektorat jenderal Pajak dalam artikel terlampir sudah sepatutnya dan
sewajarnya dan harus dilakukan karena ketidakpatuhan merupakan salah satukonsekuensi system pemungutan pajak self-assessment system. $amun
seharusnya &irektorat 'enderal Pajak lebih tegas dalam melakukan
pemeriksaannya dengan memberikan sanksi-sanksi atau denda bagi yang sudah
tereri=kasi melanggar peraturan pajak di Indonesia. Ini sangatlah penting demi
menegakkan asas keadilan dalam pemungutan pajak. &irektorat 'endral pajak
juga harus menyisir lebih banyak lagi pasar-pasar karena di Indonesia masih
banyak sector informal yang belum terlaporkan dan mereka yang terlibat dalam
sector informal pun mempunyai caranya sendiri untuk menghindari pajak.
(etiap $egara mempunyai masalah-masalah khusus yang unik kepada
$egara itu sendiri dalam pemungutan pajak. &ari artikel terlampir saja sudahbisa dilihat dua permasalahan penting yang merupakan khas $egara Indonesia
yang mungkin tidak dihadapi oleh $egara-negara lain.
?ang pertama adalah keberadaan !preman yang disebutkan oleh &irjen
Pajak pada artikel terlampir. Preman-preman disini membebankan !pajak-pajak
mereka sendiri kepada para pedagang di pasar-pasar secara paksa dan
jumlahnya pun tidak sedikit. +enomena ini tidak hanya terjadi di pasar-pasar
yang disebutkan dalam artikel tetapi juga terjadi di banyak wilayah di Indonesia.
&engan demikian para pedagang sudah merasa membayar !pajak dan tidak
mau membayar pajak yang seharusnya dibayarkan kepada $egara. !Pajak yang
dibayarkan kepada preman-preman tersebut seharusnya dibayarkan kepada
$egara. 'adi para pedagang ini memanfaatkan dan menyalahgunakan
kepercayaan yang diberi oleh =skus dalam self-assessment system ini.
Pemeberantasan preman akan membantu dalam system pemungutan pajak
yang lebih efektif.
8/18/2019 Artikel Pajak Final
6/6
?ang kedua adalah kemampuan para )ajib Pajak untuk memanipulasi
keadaan yang sebenarnya. (eperti yang dipaparkan di artikel terlampir pada
kalimat !Kelihatannya saja toko di PP keren tapi belum tentu laku sedangkan
pemesan di pasar 2anah Abang atau >eringharjo dari Malaysia om;etnya
miliaran para pedagang sering menutupi keadaan mereka yang sebenarnya
demi menghindari kewajiban untuk membayar pajak. Penipu-penipu ini haruslahdiberi sangsi yang lebih berat atau denda lebih besar daripada mereka yang
melanggar aturan pajak lainnya demi menghindari adanya penipu-penipu pajak
di masa depan. Ini menyebabkan $egara kehilangan pendapatan-pendapatan
kas $egara yang seharusnya bisa digunakan lagi untuk membiayai program
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
(impulannya kami bisa belajar banyak hal tentang perpajakan dari artikel
yang terlampir. Kami juga bisa membandingkan banyak hal yang telah kami
pelajari mengenai perpajakan. Mata kami pun semakin terbuka terhadap isu-isuperpajakan yang marak di kalangan UKM yang sebelumnya kurang disorot. 'uga
kami dapat mengaplikasikan apa yang sudah kami pelajari seperti siapa subyek
pajak dan kewajiban mereka dalam mengealuasi system pemungutan pajak di
Indonesia.