14
ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial di daerahnya antara siswa yang di ajar dengan model pembelajaran Structured Dyadid Methods (SDM) dan Spontaneous Group Discussion (SGD) kelas IV SDI Al Huda kota Kediri tahun pelajaran 2016-2017 Oleh: ANGGARA DWINATA 13.1.01.10.0136 Dibimbing oleh : 1. Dr. Zainal Afandi, M.Pd. 2. Prof. Dr. Sugiono, M.M. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017 Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

  • Upload
    lythien

  • View
    245

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

ARTIKEL

Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial di

daerahnya antara siswa yang di ajar dengan model pembelajaran

Structured Dyadid Methods (SDM) dan Spontaneous Group

Discussion (SGD) kelas IV SDI Al Huda kota Kediri tahun pelajaran

2016-2017

Oleh:

ANGGARA DWINATA

13.1.01.10.0136

Dibimbing oleh :

1. Dr. Zainal Afandi, M.Pd.

2. Prof. Dr. Sugiono, M.M.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

TAHUN 2017

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 2: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 1||

SURAT PERNYATAAN

ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : Anggara Dwinata

NPM : 13.1.01.10.0136

Telepun/HP : 085755987565

Alamat Surel (Email) : [email protected]

Judul Artikel : Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial

di daerahnya antara siswa yang di ajar dengan model

pembelajaran Structured Dyadid Methods (SDM) dan

Spontaneous Group Discussion (SGD) kelas IV SDI Al

Huda kota Kediri tahun pelajaran 2016-2017

Fakultas – Program Studi : FKIP – Program Studi PGSD

Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Alamat Perguruan Tinggi : Jalan K.H. Achmad Dahlan No. 76 – Kota Kediri

Dengan ini menyatakan bahwa :

a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan

bebas plagiarisme;

b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari

ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,

saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri, 25 Juli 2017

Pembimbing I

Dr. Zainal Afandi, M.Pd.

NIDN. 0005076902

Pembimbing II

Prof. Dr. Sugiono, M.M.

NIDN. 0014015706

Penulis,

Anggara Dwinata

NPM. 13.1.01.10.0136

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 3: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial di daerahnya

antara siswa yang di ajar dengan model pembelajaran Structured Dyadid

Methods (SDM) dan Spontaneous Group Discussion (SGD) kelas IV SDI Al

Huda kota Kediri tahun pelajaran 2016-2017

Anggara Dwinata

13.1.01.10.0136

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

[email protected]

Pembimbing I Dr. Zainal Afandi, M.Pd. Pembimbing II Prof. Dr. Sugiono, M.M.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Anggara Dwinata: Perbedaan Kemampuan Mengenal Permasalahan Sosial di Daerahnya antara

Siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Structured Dyadic Methods (SDM) dan Spontaneous

Group Discusion (SGD) kelas IV SDI Al Huda Kota Kediri Tahun Pelajaran 2016-2017, Skripsi,

PGSD, FKIP UN PGRI Kediri, 2017.

Penelitian ini dilatar belakangi melalui hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa

pembelajaran IPS masih tergolong pendidikan yang penerapannya di bidang sosial masih rendah.

Selain itu suasana belajar siswa di dalam kelas masih tergolong pasif, enggan, dan kurang adanya

interaksi. Sehingga kemampuan siswa masih sangat kurang dalam berpikir secara logis, kritis, dan

kreatif.

Permasalahan penelitian ini adalah (1) Adakah pengaruh model pembelajaran Structured

Dyadid Methods (SDM) terhadap kemampuan siswa dalam mengenal permasalahan sosial di

daerahnya kelas IV A SDI Al Huda kota Kediri? (2) Adakah pengaruh model pembelajaran

Spontaneous Group Discussion (SGD) terhadap kemampuan siswa dalam mengenal permasalahan

sosial di daerahnya kelas IV B SDI Al Huda kota Kediri? (3) Adakah perbedaan pengaruh model

pembelajaran Structured Dyadid Methods (SDM) dan Spontaneous Group Discussion (SGD) terhadap

kemampuan siswa dalam mengenal permasalahan sosial di daerahnya kelas IV SDI Al Huda kota

Kediri?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas IV

SDI Al Huda. Penelitian ini dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, menggunakan instrumen

berupa Silabus, RPP, lembar observer peneliti, dan tes hasil belajar siswa.

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Ada pengaruh model pembelajaran Structured

Dyadid Methods (SDM) terhadap kemampuan siswa dalam mengenal permasalahan sosial di

daerahnya pada siswa kelas IV A SDI Al Huda dikategorikan sangat memuaskan, (2) Ada pengaruh

model pembelajaran Spontaneous Group Discussion (SGD) terhadap kemampuan siswa dalam

mengenal permasalahan sosial di daerahnya pada siswa kelas IV B SDI Al Huda dikategorikan sangat

rendah, (3) Ada perbedaan pengaruh model pembelajaran Structured Dyadid Methods (SDM) dan

Spontaneous Group Discussion (SGD) terhadap kemampuan siswa dalam mengenal permasalahan

sosial di daerahnya kelas IV SDI Al Huda kota Kediri.

Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Tujuan pokok penerapan

model pembelajaran kooperatif SDM dan SGD adalah untuk mengembangkan kemampuan

komunikasi dan kerjasama. Oleh sebab itu, guru sebagai fasilitator pembelajaran harus mementingkan

proses dalam mendukung suasana belajar yang kooperatif. (2) Untuk memperoleh pembelajaran yang

optimal di dalam kelas, guru harus mampu membuktikan apakah model pembelajaran SDM dan SGD

sesuai dengan karakteristik materi dalam mata pelajaran dan karakteristik siswa.

Kata kunci : Permasalahan Sosial di Daerah, Model Pembelajaran SDM, Model Pembelajaran SGD

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 4: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 3||

LATAR BELAKANG

Pendidikan pada dasarnya merupakan

suatu usaha untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Dengan pendidikan,

kebutuhan manusia tentang perubahan dan

perkembangan dapat terpenuhi. Manusia

tanpa perubahan dan perkembangan tidak

pernah bisa melangsungkan kehidupannya.

Dari ungkapan sepintas tersirat suatu

pengertian bahwa di dalam kehidupannya

manusia harus di didik dan mendidik

dirinya, agar terbentuk kemampuan untuk

menjaga kelangsungan hidupnya secara

terus–menerus. Pendidikan sebagai proses

pembentukan pribadi, dapat diartikan

sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan

sistemik dan terarah kepada terbentuknya

kepribadian peserta didik. Sistematis oleh

karena proses pendidikan berlangsung

melalui tahap–tahap berkesinambungan

(prosedural) dan sistemik oleh karena

berlangsung dalam semua situasi dan

kondisi, di semua lingkungan yang saling

mengisi ( lingkungan rumah, sekolah, dan

masyarakat ).

Berbagai upaya yang telah di tempuh

untuk meningkatkan kualitas pendidikan

antara lain: pembaharuan dalam

kurikulum, pengembangan model

pembelajaran, perubahan sistem penilaian,

dan lain sebagainya. Salah satu unsur yang

sering dikaji dalam hubungannya dengan

keaktifan dan hasil belajar siswa adalah

model pembelajaran yang digunakan oleh

guru dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah. Selama ini kegiatan pembelajaran

yang berlangsung di dalam kelas masih

berpusat pada guru, sehingga siswa

cenderung kurang aktif. Banyak cara yang

dapat dilaksanakan guru agar siswa

menjadi lebih aktif, salah satunya yaitu

dengan merubah paradigma pembelajaran.

Guru bukan sebagai pusat pembelajaran,

melainkan berfungsi sebagai pembimbing,

motivator, dan fasilitator.

Kenyataan yang terjadi pada saat ini

pembelajaran IPS masih tergolong

pendidikan yang penerapannya di bidang

sosial masih rendah. Kesulitan siswa dalam

menerapkan mata pelajaran IPS ke

lingkungan, karena lemahnya guru dalam

menerapkan model–model pembelajaran

yang kreatif dan inovatif, sehingga

pembelajaran yang diperoleh kurang

memiliki nilai kebermaknaan.

Pencapaian pembelajaran pendidikan

IPS di persekolahan diperlukan

pemahaman dan pengembangan program

pendidikan yang komprehensif. Program

pendidikan IPS yang komprehensif

tersebut menurut Sapriya (2009: 48-56)

adalah program pendidikan yang

mencakup empat dimensi yaitu dimensi

pengetahuan (knowledge), dimensi

keterampilan (skill), dimensi nilai dan

sikap (attitude dan value), dan dimensi

tindakan (action).

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 5: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 4||

Tujuan pendidikan IPS dikembangkan

atas dasar pemikiran bahwa pendidikan

IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh

karena itu, pendidikan IPS harus mengacu

pada tujuan pendidikan nasional. Tujuan

utama pembelajaran pendidikan IPS adalah

untuk membentuk dan mengembangkan

pribadi warga negara yang baik (good

citizenship).

Mengingat pentingnya peranan IPS

dalam dunia pendidikan perlu dilakukan

usaha untuk menguasai ilmu-ilmu sosial

tersebut. Usaha yang dapat dilakukan yaitu

melalui pembelajaran IPS yang berkualitas

di sekolah sehingga nantinya dapat

bermanfaat dalam kehidupan. Selain hal

itu, motivasi belajar siswa juga menjadi

point penting dalam proses pembelajaran,

karena fungsinya yang mendorong,

menggerakan , dan mengarahkan kegiatan

belajar yang lebih bermakna. Siswa

diharapkan memiliki motivasi belajar

tinggi sehingga dapat menguasai materi

dalam pembelajaran IPS dengan baik.

Hal ini dapat dibuktikan dengan 30

siswa pada satu kelas masih beberapa

siswa yang nilainya di bawah KKM

(Kriteria Ketuntasan Mininal), sehingga

hasil belajar siswa perlu adanya

peningkatan secara komprehensif. Hal ini

disebabkan karena siswa masih tergolong

pasif, enggan, kurang berinteraksi satu

sama lain dan malu untuk bertanya.

Menurut ulasan di atas perlu solusi

untuk mendapatkan hasil belajar yang

maksimal dalam proses pembelajaran. Hal

ini dapat dilaksanakan dengan memilih

salah satu model pembelajaran yang tepat.

Pemilihan model pembelajaran yang tepat

pada hakikatnya merupakan salah satu

upaya dalam mengoptimalkan hasil belajar

siswa. Salah satu model pembelajaran yang

memungkinkan siswa untuk berinteraksi

satu sama lain, memiliki jiwa aktif, dan

kritis dalam bersosial yaitu model

pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif

memiliki beberapa tipe, salah satu tipe

model pembelajaran kooperatif yang dapat

membangun kepercayaan diri siswa dan

mendorong partisipasi mereka dalam kelas

adalah model pembelajaran kooperatif tipe

Structured Dyadic Methods (SDM) dan

Spontaneus Group Discusion (SGD).

Model Pembelajaran kooperatif tipe

Structured Dyadic Methods (SDM) dan

Spontaneus Group Discusion (SGD) dapat

membantu siswa menginterpretasikan ide

mereka bersama, serta belajar bagaimana

proses pembelajaran bisa terstruktur

dengan baik. Berdasarkan kajian tersebut

model pembelajaran Structured Dyadic

Methods (SDM) membuat siswa secara

langsung mampu memecahkan masalah,

memahami suatu materi secara

berkelompok dan saling membantu antara

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 6: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 5||

satu dengan yang lainnya serta membuat

kesimpulan (diskusi), sedangkan model

pembelajaran Spontaneus Group Discusion

(SGD) membuat siswa secara langsung

mencari makna sesuatu, mencari alasan

tentang peristiwa tertentu, dan atau

memecahkan suatu masalah. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran Structured Dyadic Methods

(SDM) dan Spontaneus Group Discusion

(SGD) sebagai salah satu upaya dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berpijak pada latar belakang di atas

maka terkait dengan partisipasi aktif dan

prestasi belajar siswa diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut: (1) faktor-

faktor apakah yang mempengaruhi

kemampuan hasil belajar siswa? (2) model

pembelajaran yang bagaimana dapat

meningkatkan kemampuan hasil belajar

siswa? (3) apakah model pembelajaran tipe

SDM dan SGD berpengaruh terhadap

kemampuan hasil belajar siswa?

Berdasarkan identifikasi masalah

mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan

kemampuan peneliti, maka ruang lingkup

masalah ini terbatas pada Perbedaan

kemampuan mengenal permasalahan sosial

di daerahnya antara siswa yang diajar

dengan model pembelajaran Structured

Dyadic Methods (SDM) dan Spontaneous

Group Discusion (SGD) kelas IV SDI Al

Huda Kota Kediri tahun pelajaran 2016-

2017. Untuk itu, masalah yang dikaji dalam

penelitian ini adalah: 1) Adakah pengaruh

model pembelajaran Structure Dyadic

Methods (SDM) terhadap kemampuan

siswa dalam mengenal permasalahan sosial

di daerahnya kelas IV A SDI Al Huda kota

Kediri ? 2) Adakah pengaruh model

pembelajaran Spontaneus Group Discusion

(SGD) terhadap kemampuan siswa dalam

mengenal permasalahan sosial di

daerahnya kelas IV B SDI Al Huda kota

Kediri? 3) Adakah perbedaan pengaruh

model pembelajaran Structure Dyadic

Methods (SDM) dan Spontaneus Group

Discusion (SGD) terhadap kemampuan

siswa dalam mengenal permasalahan sosial

di daerahnya kelas IV SDI Al Huda kota

Kediri ?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen semu (quasi eksperiment)

terhadap siswa-siswa dalam suatu kelas. Hal

ini dilakukan karena proses randomisasi

terhadap siswa yang telah dikelompokkan ke

dalam kelas-kelas tertentu tidak mungkin

dilakukan tanpa merusak tatanan kelas yang

sudah ada. Rancangan eksperimen yang

digunakan adalah rancangan

eksperimen/desain kelompok pre test dan

post test (The Pretest - Postest Only Control

Grup Design)). Dalam rancangan ini subyek

yang di ambil dari populasi dikelompokan

menjadi dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol secara

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 7: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 6||

acak. Kelompok eksperimen dikenai

perlakuan pembelajaran dengan model

kooperatif tipe Structured Dyadid Methods

(SDM) dan kelompok kontrol dikenai

perlakuan pembelajaran model kooperatif

tipe Spontaneous Group Discussion (SGD)

dalam jangka waktu tertentu, kemudian

kedua kelompok dikenai pengukuran yang

sama.

Populasi dari penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas IV SDI Al Huda kota

Kediri tahun ajaran 2016/2017 yang

berjumlah 3 Kelas. Sampel yang diambil

dalam penelitian ini berjumlah 57 siswa

dengan kelas IV A berjumlah 30 siswa dan

kelas IV B berjumlah 27 siswa.

Data penelitian merupakan gejala yang

dapat diamati tentang karakteristik suatu

variabel yang sedang dikaji. Karakteristik

variabel yang sedang diamati perlu

dikumpulkan, dianalisis dan diinterpretasi

sehingga memperoleh gambaran tentang

variabel tersebut. Dalam pelaksanaan

penelitian, data dikumpulkan dengan alat

pengumpul data atau instrument penelitian.

Instrumen penelitian yang baik harus valid

dan reliabel.

Dalam penelitian ini akan dikaji

perbedaan model pembelajaran kooperatif

tipe Structured Dyadid Methods (SDM) dan

Spontaneous Group Discussion (SGD)

terhadap kemampuan hasil belajar pada mata

pelajaran IPS siswa kelas IV SDI Al Huda

kota Kediri. Untuk mengkaji pengaruh di

atas maka ada dua instrumen yang

digunakan yaitu instrumen untuk

memperoleh data tentang data kemampuan

hasil belajar siswa. Instrumen untuk

memperoleh data tentang kemampuan hasil

belajar siswa digunakan tes hasil belajar

berupa soal pilihan ganda.

Pengujian prasyarat analisis dilakukan

untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh memenuhi syarat-syarat

penggunaan dari uji statistik yang

digunakan. Berkaitan dengan uji statistik

yang digunakan untuk analisis data

penelitian adalah Multivariate Analysis of

Variance (Manova) dengan satu variable

bebas dan dua variable terikat, pengujian

persyaratan analisis yang dilakukan adalah

uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas dilakukan pada data

partisipasi aktif dan kemampuan hasil belajar

untuk kelompok kontrol dan eksperimen. Uji

homogenitas varian dilakukan pada data

partisipasi aktif antara siswa kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen, serta

homogenitas varian data kemampaun hasil

belajar untuk kelompok kontrol dan

eksperimen dengan bantuan SPSS 16. Semua

pengujian persyaratan analisis ditetapkan

pada tingkat kesalahan α = 0,05.

Dalam penelitian ini di uji 3 hipotesis

yaitu: (1) mengetahui pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe Structured

Dyadid Methods (SDM) terhadap

kemampuan mengenal permasalahan sosial

di daerah pada siswa kelas IV SDI Al Huda.

(2) mengetahui pengaruh model

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 8: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 7||

pembelajaran kooperatif tipe Spontaneous

Group Discussion (SGD) terhadap

kemampuan mengenal permasalahan sosial

di daerah pada siswa kelas IV SDI Al Huda.

(3) mengetahui perbedaan pengaruh antara

siswa yang di ajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Structured

Dyadid Methods (SDM) dan Spontaneous

Group Discussion (SGD) terhadap

kemampuan mengenal permasalahan sosial

di daerah pada siswa kelas IV SDI Al Huda.

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan,

ketiga hipotesis dinyatakan dalam bentuk

hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif

(Ha).

HASIL PENELITIAN DAN

KESIMPULAN

Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian

adalah data tentang kemampuan hasil belajar

pada kelompok eksperimen yang mengikuti

pembelajaran dengan model kooperatif tipe

SDM dan kelornpok kontrol yang mengikuti

pembelajaran dengan model SGD. Deskripsi

data tentang kemampuan hasil belajar siswa

disajikan pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Statistics Deskriptif

Pre Tes

Eksperime

n

Post Tes

Eksperimen

Pre Tes

Kontrol Post Tes Kontrol

N Valid 30 30 27 27

Missing 0 0 3 3

Mean 49.5000 77.5000 48.5185 58.7037

Median 50.0000 75.0000 50.0000 60.0000

Mode 50.00 75.00 30.00 60.00

Std.

Deviation 16.78207 13.94262 19.35572 17.89889

Variance 281.638 194.397 374.644 320.370

Range 60.00 50.00 65.00 75.00

Minimum 20.00 50.00 15.00 25.00

Maximum 80.00 100.00 80.00 100.00

Sum 1485.00 2325.00 1310.00 1585.00

Sumber : SPSS versi 16.

Hasil Pengujian Persyaratan Analisis,

meliputi uji normalitas sebaran data dan uji

homogenitas varians. Untuk mengetahui

normalitas data digunakan rumus Shapiro-

Wilk, dengan kriteria jika p > 0,05 datanya

normal, sebaliknya jika p < 0,05 datanya

tidak normal. Perhitungan dilakukan dengan

bantuan komputer melalui program SPSS

16.0 for Windows. Untuk mengetahui data

dari sampel berdistribusi normal atau tidak,

dapat diketahui dari signifikansi hasil uji

normalitas sebaran data dengan

memperhatikan bilangan pada kolom

signifikansi (Sig). Jika signifikansi yang

diperoleh ≥ 0,05 maka sampel berasal dari

populasi yang bersistribusi normal demikian

sebaliknya jika signifikansi ≤ 0,05 maka

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 9: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 8||

sampel bukan berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Hasil analisis

menunjukkan sebagai tertera dalam tabel 4.9

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa

semua variabel dalam penelitian ini, datanya

berdistribusi normal.

Tabel 4.9 Tests of Normality Shapiro – Wilk

VAR00002

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Nilai Pre Tes Eksperimen .112 30 .200* .964 30 .384

Post Tes Eksperimen .129 30 .200* .958 30 .279

Pre Tes Kontrol .128 27 .200* .947 27 .180

Post Tes Kontrol .121 27 .200* .977 27 .785

Uji homogenitas dilakukan terhadap

data kemampuan hasil belajar siswa antara

kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Pengujian homogenitas

menggunakan One-Way ANOVA pada taraf

signifikansi α = 0,05. Dengan ketentuan jika

Sig 0,05 maka varian dari dua atau lebih

kelompok populasi data adalah tidak sama

dan jika Sig 0,05 maka varian dari dua

atau lebih kelompok populasi data adalah

sama.

Tabel 4.10 Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.765 1 55 .189

Berdasarkan output test of homogenity

of variances, diketahui bahwa nilai Sig

sebesar 0,189 > 0,05. Jadi dapat

disimpulkan bahwa data variabel dalam

penelitian ini berasal dari populasi yang

sama, karena nilai Sig (signifikansi) >

0,05.

Pengujian hipotesis pertama adalah

untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran Structured Dyadid Methods

(SDM) pada kelompok eksperimen.

Pengujian hipotesis 1 menggunakan rumus

Paired Sample t-test pada kelas

eksperimen.

Tabel 4.11 Hasil Uji Paired Samples t-Test kelas Eksperimen

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Paired

1

Pre Tes

– Post

Tes

-

2.8000

0E1

8.96353 1.63651 -31.34704

-

24.652

96

-17.110 29 .000

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 10: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 9||

Dari tabel 4.11 di atas didapatkan nilai

Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 (pedoman taraf

signifikansi), maka Ho ditolak yang artinya

terdapat perbedaan antara sebelum

dilakukan perlakuan dengan setelah

dilakukan perlakuan. Mean bernilai negatif

artinya ada kecenderungan peningkatan

nilai sesudah perlakuan. Untuk mengetahui

koefisien besarnya pengaruh model

pembelajaran Structured Dyadid Methods

(SDM) di kelas Eksperimen dapat

diketahui dengan perhitungan sebagai

berikut:

a. Koefisien besarnya pengaruh (µ) =

µ =

µ =

(Sumber : Santoso: 2010: 3)

Dari perhitungan di atas dapat

dibuktikan bahwa koefisien besarnya

pengaruh model pembelajaran Structured

Dyadid Methods (SDM) terhadap

kemampuan siswa dalam mengenal

permasalahan sosial di daerah pada kelas

eksperimen sebesar 57%.

Pengujian hipotesis kedua adalah

untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran Spontaneous Group

Discussion (SGD) pada kelompok kontrol.

Pengujian hipotesis 1 menggunakan rumus

Paired Sample t-test pada kelas kontrol.

Tabel 4.12 Hasil Uji Paired Samples t-Test Kelas Kontrol

Paired Differences

T df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Paired

2

Pre Tes –

Post Tes -

1.01852E1 4.89927 .94286

-

12.1232

7

-8.24710 -10.802 26 .000

Dari tabel 4.12 di atas didapatkan nilai

Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 (pedoman taraf

signifikansi), maka Ho ditolak yang artinya

terdapat perbedaan antara sebelum

dilakukan perlakuan dengan setelah

dilakukan perlakuan. Mean bernilai negatif

artinya ada kecenderungan peningkatan

nilai sesudah perlakuan. Untuk mengetahui

koefisien besarnya pengaruh model

pembelajaran Spontaneous Group

Discussion (SGD) di kelas Kontrol dapat

diketahui dengan perhitungan sebagai

berikut:

a. Koefisien besarnya pengaruh (µ) =

µ =

µ =

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 11: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 10||

(Sumber : Santoso: 2010: 3)

Dari perhitungan di atas dapat

dibuktikan bahwa koefisien besarnya

pengaruh model pembelajaran

Spontaneous Group Discussion (SGD)

terhadap kemampuan siswa dalam

mengenal permasalahan sosial di daerah

pada kelas kontrol sebesar 21%.

Pengujian yang ketiga untuk

membuktikan adanya perbedaan pengaruh

Model Pembelajaran Structured Dyadid

Methods (SDM) dan pengaruh model

Pembelajaran Spontaneous Group

Discussion (SGD). Pengujian hipotesis 3

menggunakan rumus Independent Sample

t-test.

Tabel 4.13

Hasil Uji Independent t-test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig.

(2-tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differ

ence

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lowe

r Upper

Ni

lai

Equal

variances

assumed

1.76

5 .189 4.446 55 .000

18.796

30

4.227

34

10.32

452

27.268

07

Equal

variances

not

assumed

4.388 49.0

39 .000

18.796

30

4.283

16

10.18

914

27.403

45

Dari tabel 4.13 didapatkan nilai sig. 0,189

lebih besar dibandingkan nilai 0,05

(pedoman taraf signifikansi), maka antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol

dinyatakan homogen, yaitu kedua

kelompok data memiliki varian yang sama.

Pada kolom Sig (2-tailed) di dapatkan nilai

0,000 < 0,05 (pedoman taraf signifikansi),

itu membuktikan bahwa adanya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Selain itu bisa juga dengan melihat Nilai t

hitung kemudian bandingkan dengan t

tabel pada DF 55 dan probabilitas 0,05.

Nilai t-hitung 4,446 > 2,004 t-tabel.

Untuk membuktikan tingkat

perbedaan pengaruh dapat dibuktikan

dengan selisih antara kelas Structured

Dyadid Methods (SDM) sebagai kelas

eksperimen dan kelas Spontaneous Group

Discussion (SGD) sebagai kelas kontrol.

Hal ini dapat dibuktikan dengan

perhitungan :

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 12: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 11||

a. (µ) kelas eksperimen - (µ) kelas

kontrol = 57% - 21% = 36%

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ada pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe Structure Dyadic

Methods (SDM) terhadap

kemampuan mengenal permasalahan

sosial di daerah pada siswa kelas

eksperimen dikategorikan sangat

memuaskan. Hal ini dapat dibuktikan

dengan koefisien besarnya pengaruh

model pembelajaran Structure

Dyadic Methods (SDM) sebesar

57%.

2. Ada pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe Spontaneus Group

Discusion (SGD) terhadap

kemampuan mengenal permasalahan

sosial di daerah pada siswa kelas

kontrol dikategorikan masih sangat

rendah. Hal ini dapat dibuktikan

dengan koefisien besarnya pengaruh

model pembelajaran Spontaneus

Group Discusion (SGD) sebesar

21%.

3. Ada perbedaan pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe

Structure Dyadic Methods (SDM)

dan pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe Spontaneus Group

Discusion (SGD) terhadap

kemampuan mengenal permasalahan

sosial di daerah pada siswa kelas IV

SDI Al Huda kota Kediri. Hal ini

dapat dibuktikan dengan selisih

koefisien besarnya pengaruh antara

model pembelajaran Structure

Dyadic Methods (SDM) dan model

pembelajaran Spontaneus Group

Discusion (SGD) sebesar 36%.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2010) Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Edisi Revisi 2013. Jakarta:

PT Rineka Cipta

Dimyati, dan Mudjiono. (2013) Belajar

dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka

Cipta

Degeng, I Nyoman Sudana. (1998)

Mencari Paradigma Baru

Pemecahan Masalah Belajar

disampaikan dalam Pidato

Pengukuhan Guru Besar IKIP

Malang. Malang: Depdikbud

Fathurrahman, Muhammad. (2015) Model-

model Pembelajaran Inovatif.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Gunawan, Rudy. (2011) Pendidikan IPS:

Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Edisi

Revisi 2013. Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam. (2006) Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: BP UNDIP

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 13: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 12||

Hamalik, Oemar. (2011) Perencanaan

Pengajaran Berdasarkan

Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi

Aksara

Huda, Miftahul. (2015) Cooperative

Learning: Metode, Teknik, Struktur,

dan Model Penerapan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Muliawan, Jasa Ungguh. (2014) Metode

Penelitian Pendidikan dengan Studi

Kasus. Yogyakarta: Gava Media

Rusman, (2014). Model-model

Pembelajaran: Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. (2014). Strategi

Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan. Jakarta:

Prenadamedia Group

Santoso, Agus. (2010). Studi Deskriptif

Effect Size penelitian-penelitian di

Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma. Jurnal Penelitian.

14 (I). Halaman 1-17.

Sapriya, (2014). Pendidikan IPS: Konsep

dan Pembelajaran. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Siregar, Shofiyan. (2017). Statistik

Parametrik untuk Penelitian

Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sugiyono, (2016). Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R dan D. Bandung:

Alfabeta

Susanto, Ahmad. (2014). Pengembangan

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenadamedia Group

Susanto, Achmad. (2016). Filsafat Ilmu:

Suatu Kajian dalam Dimensi

Ontologis, Epistemologis, dan

Aksiologis. Jakarta: Bumi Aksara

Slavin. (2005). Cooperative Learning:

Theory, Reseach, and Practice.

Bandung: Penerbit Nusa Media

Trianto, (2013). Model Pembelajaran

Terpadu: Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam KTSP.

Jakarta: Bumi Aksara

Widoyoko, Eko Putro. (2014) Penilaian

Hasil Pembelajaran Di Sekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Agustian, Haris. (2010). Pembelajaran IPS

di Sekolah Dasar (Online).

Tersedia:

https://agustianharis.wordpress.com/

2010/11/29/pembelajaran-ips-di-

sekolah-dasar/, diunduh 25 Mei

2016.

Lestari, Berkah, (2008). Peningkatan

kualitas pembelajaran dengan model

pembelajaran cooperative learning,

5 (2). (Online), tersedia:

journal.uny.ac.id/index.php/jep/articl

e/download/595/452), diunduh 25

Mei 2016.

R.H.P. Purba, (2013). Komparatif hasil belajar menggunakan model SDM dan GI dengan memperhatikan AQ siswa, 1 (8). (Online), tersedia: http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JEE/article/view/3787, diunduh 25 Mei 2016.

Sulistyowati, Rohmah, (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) Terhadap Keterampilan Berkomunikasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 14: ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan sosial ...simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3abe8a716fa94cb6... · ARTIKEL Perbedaan kemampuan mengenal permasalahan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anggara Dwinata | 13.1.01.10.0136 FKIP - PGSD

simki.unpkediri.ac.id || 13||

Petanahan Tahun Pelajaran 2014/2015, 7 (2). (Online), tersedia: http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/radiasi/article/view/2352, diunduh 25 Mei 2016.

Jarwanto, Eko. (2011). Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran IPS (Online). Tersedia: file:///D:/SKRIPSI/Referensi Jurnal/Website Kajian IPS/Eko Jarwanto.htm, diunduh 25 Mei 2016.

Wibowo, Dwi Cahyadi. (2013). Taksonomi

Pembelajaran (Online). Tersedia:

http://dwicahyadiwibowo.blogspot.c

o.id/2013/02/taksonomi-

anderson.html di unduh 12 Agustus

2016.

Raharjo, (2015). Pengertian one-tailed dan

two-tailed hipotesis penelitian

(Online). Tersedia:

http://mediaspss.blogspot.co.id/2015/

04/pengertian-one-tailed-dan-two-

tailed.html di unduh 18 Juli 2017.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA