Artikel Permasalahan Lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    1/31

    ARTIKEL PERMASALAHAN LINGKUNGAN

    Kerusakan Lingkungan di Jawa Barat makin masif.

    Amat mengganggu

    Kepala Badan Pengendali Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar Setiawan

    Wangsaatmaa membenarkan! pr"blem bir"krasi dan "t"n"mi daerah amat

    mengganggu kelestarian lingkungan. #"nt"hn$a! Pempr"% Jabar tidak bisa

    memaksakan target &' persen daerah kawasan hiau dalam pr"gram pr"%insi hiau ika

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    2/31

    kabupatenk"ta tidak memiliki k"mitmen atas target pempr"% itu. Peri*inan dan

    pengaturan lahan sepenuhn$a kewenangan daerah k"takabupaten. Di sinilah letak

    kesulitann$a! uarn$a. Salah satu +"nt"h kerusakan itu berlangsung di Daerah ,liran

    Sungai #iliwung dan kawasan lindung B"g"r-Dep"k-Bekasi-Pun+ak-#ianur

    (B"debekpunur) $ang men$ebabkan banir besar di Bandung dan Jakarta pekan lalu.

    Kritisn$a hutan dan daerah resapan air di B"debekpunur sebenarn$a sudah diketahui

    seak lama! $akni akibat menamurn$a lahan permukiman serta bangunan %ila dan h"tel

    di kawasan B"g"r! Pun+ak! dan #ianur. Pr"ses alih fungsi lahan $ang terus-menerus

    ini praktis tak bisa dikendalikan karena difasilitasi "leh penataan ruang daerah!

    termasuk en+ana /ata uang Wila$ah (/W) Jabar.

    Walhi Jabar mengkai! di satu sisi /W Jabar memberikan legitimasi pen$elamatan

    kawasan lindung dan aminan adan$a pengendalian pembangunan di kawasan B"g"r!

    Pun+ak! dan #ianur. 0amun! di sisi lain! /W melegitimasi pengembangan kawasan

    budida$a di Kabupaten B"g"r dengan sekt"r unggulan $ang mengan+am

    keberlangsungan lingkungan! termasuk di dalamn$a kawasan Pun+ak.

    Sekt"r unggulan itu meliputi pariwisata! industri manufaktur! perikanan! perdagangan!

     asa! pertambangan! agribisnis! dan agr"wisata. Jika dirumuskan dengan benar! /W

    Jawa Barat 1223-1213 pasti menga+u pada Peraturan Presiden 0"m"r '& /ahun 1224

    tentang Penataan uang B"debekpunur. 0amun! dalam penataan ruang itu ada

    ketidaksinkr"nan substansi B"punur sebagai kawasan strategis pr"%insi $ang berfungsi

    sebagai pelindung dengan p"la ruang tidak memastikan adan$a kawasan hiau

    (lindung)! uar Dadan amdan! Direktur Walhi Jabar.

    5alah! Badan Peren+anaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten B"g"r pun berniat

    men$esuaikan Perda 0" 631224 tentang /W Kabupaten B"g"r 122'-1262. Salah

    satun$a adalah mengubah status hutan lindung menadi hutan pr"duksi dan

    permukiman. Hal ini men$esuaikan dengan Perda Pr"%insi Jabar 0" 111262 tentang

    /W Jabar 1223-1213.

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    3/31

    Krisis air 

    Di kawasan Bandung 7tara! lahan k"nser%asi seluas 84.'&4 hektar sebagian besar

     uga sudah rusak. Kawasan dengan ketinggian 9'2 meter di atas permukaan laut itu

    telah dikuasai 8'2 i*in pembangunan perumahan! h"tel! rest"ran! dan lain-lain.Padahal! kawasan ini sudah ditetapkan sebagai lahan k"nser%asi melalui Keppres 0"

    816332! Kepmen Lingkungan Hidup 0" 8'6334! dan SK :ubernur Jabar 0"

    636.66341! dan dikuatkan Perda Pr"%insi Jabar 0" 11228 tentang /W. :uru Besar

    ;lmu Lingkungan ;nstitut /ekn"l"gi Bandung 5ubiar Purwasasmita men$ebutkan!

    kawasan ini adalah k"rid"r alam lintasan angin dari arah #ekungan Bandung ke

    dataran tinggi Lembang. K"rid"r ini berfungsi mendinginkan suhu permukaan bumi K"ta

    Bandung.

    0amun! kini! hal itu tak teradi lagi! karena 92 persen kawasan hutan $ang berfungsi

    sebagai daerah tangkapan air K"ta Bandung itu telah rusak. BPLHD Jabar dan Dewan

    Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan /atar Sunda (DPKL/S) men+atat! selama 82

    tahun terakhir wila$ah hutan $ang rusak dan beralih fungsi menadi lahan pertanian

    (sa$uran) dan lainn$a men+apai 32 persen. Kekeliruan penggunaan lahan uga telah

    men$isakan 1'2.222 hektar lahan kritis di pegunungan! terutama di Daerah ,liran

    Sungai #itarum. /idak berfungsi sebagai penangkap air! indeks ketersediaan air baku di

    Jabar per kapita tahun 1261 rata-rata 44' meter kubik per tahun.

     ,rtin$a! Jabar sudah terg"l"ng langka air! sebab kebutuhan air $ang ideal paling tidak

    1.222 meter kubik per kapita. Lingkungan pegunungan dengan &2 daerah aliran sungai

    di Jawa Barat han$a mampu men$ediakan air bagi 62 uta iwa. Padahal! Jabar uga

    men$ediakan air bagi sekitar 42 persen warga DK; Jakarta. Kini! penduduk Jabar

    sekitar &&! 1 uta iwa dan menempati 8!9 uta hektar lahan. Karena itu! Jabar saat ini

    seperti akuarium berisi ikan $ang melampaui kapasitasn$a! uar praktisi lingkungan dari

    DPKL/S! Supardi"n" S"birin. Dari luasan hutan Jabar! terdapat 681.642 hektar hutan

    k"nser%asi! 136.82< hektar hutan lindung! dan 838.669 hektar hutan pr"duksi. 0amun!

    62 tahun terakhir! k"ndisi hutan ini makin kritis. Pempr"% Jabar perlu menekan

    pemerintah k"takabupaten agar mere%isi /W dengan &' persen kawasan lindung.

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    4/31

    Pendekatan dalam perbaikan lingkungan perlu diubah dengan pendekatan partisipatif!

    uar S"birin.

    Kabut ,sap sudah Darurat

    J,K,/,! K=5P,S > Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan $ang

    men$elimuti seumlah wila$ah di Sumatera dan Kalimantan sudah masuk kateg"ri

    darurat karena mengganggu kehidupan mas$arakat. K"ndisi ini mendesak untuk

    ditanggulangi lembaga lintas sekt"ral.

     ,0/,,=0? 57H,5,0

    5ahasiswa 7ni%ersitas

    5uhammadi$ah iau

    membentangkan p"ster di depan

    patung Selamat Datang $ang

    dipasangi masker pelindung

    pernapasan saat menggelar aksi

    peduli ben+ana kabut asap di

    Pekanbaru! iau! Jumat (&3). Kabut

    asap $ang men$elimuti Sumatera telah

    mengganggu akti%itas mas$arakat!

    bisnis! dan penerbangan.

    Sampai Jumat (&3)! Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan men+atat ada 6'<

    titik panas sumber kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Dari 6'< titik tersebut! 3'

    titik di Sumatera dan

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    5/31

    k""rdinasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. apat terbatas $ang

    dipimpin Presiden J"k" Wid"d" itu dihadiri Panglima /0; Jenderal :at"t 0urmant$"!

    Kepala P"lri Jenderal (P"l) Badr"din Haiti! 5enteri Dalam 0egeri /ah" Kum"l"!

    Kepala Badan 0asi"nal Penanggulangan Ben+ana (B0PB) S$amsul 5aarif! 5enteri

    @nergi dan Sumber Da$a 5ineral Sudirman Said! serta Sekretaris Jenderal Kehutanan

    Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendr"$"n".APresiden

    meminta kepala daerah agar tidak ragu-ragu men$atakan darurat asap. Ben+ana ini

    bukan ben+ana kebakaran hutan! tetapi ben+ana darurat asap!A kata Kepala B0PB

    S$amsul 5aarif di Kant"r Presiden. 5eski k"ndisi kabut asap sudah masuk kateg"ri

    darurat! pemerintah daerahlah $ang berhak menetapkan wila$ahn$a masuk k"ndisi

    darurat asap. 0amun! seumlah pr"%insi masih menetapkan wila$ahn$a siaga ben+ana

    asap! belum tanggap darurat asap seperti di iau dan Kalimantan Barat. S$amsul

    mengatakan! penanganan kabut asap akan dilakukan se+ara intensif! salah satun$a

    dengan membuka p"sk" penanganan kabut asap di enam pr"%insi di Sumatera dan

    Kalimantan tersebut. Keberadaan p"sk" itu untuk menguatkan penanganan kabut asap

    di lapangan $ang selama ini sudah beralan.

    Presiden menugaskan Panglima /0; membantu mengerahkan upa$a tambahan

    pesawat /0; dan pers"neln$a. 7ntuk kementerian dan lembaga terkait! Presiden

    meminta untuk berk"nsentrasi dan mengerahkan pr"gram kera pemerintah ke pr"%insi

    terdampak. Dalam angka pendek! pemerintah memanfaatkan huan buatan!

    pemadaman dari udara dan dari darat. Seumlah pesawat dikerahkan untuk

    memadamkan kebakaran lahan di iau! Sumsel! Kalbar! Kalteng! Kalsel! serta di Jambi.

    0amun! pemadaman dari udara tidak bisa dilakukan selama penerbangan uga

    terganggu akibat kabut asap. Huan buatan uga belum bisa dilakukan karena belum

    ada awan $ang berp"tensi huan.

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    6/31

    Sumberdaya Lahan

    P"k"k permasalahan teradin$a degradasi sumberda$a lahan adalah karena

    ink"nsistensi atau ketidak sesuaian antara penggunaan lahan dan ruang $ang ada

    dengan arahan $ang diperintahkan pada en+ana /ata uang Wila$ah (/W).

    Sekitar 88 lahan tidak digunakan sesuai dengan arahan tata guna tanah dalam

    en+ana /ata uang bahkan selama lima tahun terakhir telah teradi pen$impangan

    terhadap pemanfaatan kawasan lindung sekitar 61!3 . K"ndisi terbesar dari

    pen$impangan tersebut terutama disebabkan adan$a alih fungsi pada kawasan hutan

    dan kawasan resapan air.

    Dari tahun 633& sampai 1222! hutan lindung berkurang sekitar 62

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    7/31

    ditentukan $aitu 63.'22 Ha untuk lahan permukiman perk"taan dan untuk hutan lindung

    63.&9' Ha (Keppres 0".66& /ahun 6333).

    Pada ken$ataann$a kawasan k"ta dan pemukiman menadi 12.'22 Ha. Selain itu teradi

    perubahan penggunaan lahan di D,S #iliwung $ang mengalami peningkatan luasan

    lahan budida$a dari 8.9

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    8/31

    ( '82 ha )! ;ndrama$u (6

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    9/31

    Keseluruhan wila$ah Jawa Barat memiliki &2 daerah aliran sungai (D,S) ukuran besar

    dan ke+ilC 11 sungai mengalir ke utara dan 64 ke selatan. Ketersediaan air sepanang

    musim huan men+apai kira-kira 46!& mil$ar m8 tahun dan turun menadi 4!6 mil$ar m8

    pada musim kering! sedangkan permintaan air untuk kebutuhan d"mestik! pertanian!

    dan industri tetap sama pada 69 mil$ar m8 tahun. Sebagai k"nsekuensin$a! adan$a

    pas"kan air $ang tinggi pada musim basah dan kurang pada musim kering. Disamping

    itu! kualitas air pada musim kering umumn$a kurang baik karena terk"ntaminasi berat

    "leh baik sumber-sumber d"mestik maupun industri.

    Semua sungai di Jawa Barat dan wila$ah-wila$ah perk"taan B"g"r! Dep"k! Bekasi!

    Bandung dan #ireb"n tidak +"+"k untuk pemakaian langsung. Sungai-sungain$a

    sangat k"t"r terutama di bagian hilir sehingga tidak bisa digunakan untuk berbagai

    kehidupan. Di wila$ah-wila$ah pedesaan Jawa Barat ban$ak aliran dan sungai $ang

    tidak +"+"k untuk pemakaian langsung "leh manusia dan air dari sumber-sumber

    lainn$a perlu dimasak dulu sebelum digunakan. Keban$akan k"ntaminasi sungai

    tersebut berasal dari limbah d"mestik $ang langsung masuk ke sungai. ,liran air dari

    sungai #itarum $ang masuk ke waduk Saguling dengan tingkat pen+emaran berat

    men$ebabkan ben+ana kematian ikan besar-besaran di danau tersebut.

    Keban$akan airtanah dangkal telah ter+emar sehingga melewati standar air minum danperlu dimasak terlebih dahulu. ,irtanah dalam uga telah diekspl"itasi se+ara

    berlebihan! dan telah mengalami deplesi sehingga muka air tanah (water table) dari

    tahun ke tahun terus menurun. P"tensi airtanah se+ara kuantitatif untuk seluruh Jawa

    Barat belum terinf"rmasikan se+ara elas! namun dari segi pemanfaatan $ang ada saat

    ini menunukkan sekitar

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    10/31

    memerlukan air.

    ;ntrusi air laut telah +ukup auh ke arah daratan! terutama di wila$ah pesisir Pantai

    7tara Jawa Barat. ;ntrusi air laut men+apai lebih dari 6222 m ke daratan ada di

    Kabupaten ;ndrama$u! Subang! Karawang! Bekasi dan #ireb"n.

    2.2..! Sumberdaya Hutan

    5enurut Dinas Kehutanan Pr"pinsi Jawa Barat! luas kawasan hutan di Jawa Barat

    adalah sekitar 936.'63 ha atau 11 dari t"tal areal Jawa Barat. Seperti dilap"rkan "leh

    kant"r ini! areal hutan merupakan kawasan hutan! sedangkan areal hutan $ang n$ata

    (+adangan hutan $ang ada) kurang dari 3 t"tal wila$ah Jawa Barat. ,real hutan

    pr"duksi sekitar &91.828 ha! hutan lindung 128.62< ha! dan hutan k"nser%asi adalah

    sekitar 66

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    11/31

    daerah-daerah tangkapan air! $ang dalam beberapa kasus disebabkan "leh penurunan

    luas hutan.

     ,ngka penurunan hutan $ang tinggi di Jawa Barat sangat serius. Pen$ebab penurunan

    hutan berma+am-ma+am mulai dari perambahan hutan $ang berkaitan dengan krisis

    ek"n"mi! tinggin$a kebutuhan akan lahan pertanian! masalah-masalah kelembagaan

    dalam pengel"laan sumber da$a hutan! hingga ink"nsistensi antara ren+ana tata ruang

    dan implementasin$a di tingkat lapangan. 5asalah terakhir ini sebagian besar

    disebabkan karena lemahn$a penegakan hukum. Dalam beberapa tahun terakhir! skala

    penurunan hutan di Jawa Barat meningkat. Sebagai +"nt"h! pada skala l"kal di KPH

    Bandung Selatan! perambahan hutan dilap"rkan hingga 6'.'22 ha. ;ni berarti 14 dari

    keseluruhan areal hutan $ang melibatkan sekitar &6.'22 keluarga (,n"n$m"us! 6333).

    Hasil-hasil pertanian perkebunan pada lahan hutan disatu sisi memberikan keuntungan

    ek"n"mi buat petani dalam angka pendek. /api pada sisi lain! hal ini akan mengurangi

    pr"duksi hutan dan merusak la$anan-la$anan lingkungan lainn$a termasuk stabilisasi

    tanah dan air! iklim mikr"! dan mer"s"tn$a karb"n. K"nflik antara kepentingan-

    kepentingan ek"n"mi dan ek"l"gi ini perlu ditangani se+ara tepat sehingga keberadaan

    sumberda$a hutan $ang tersisa dapat tetap terpelihara.

    Disamping masalah perambahan hutan! penurunan luas hutan uga dapat diamati darifakta bahwa dari sekitar 11 areal hutan milik negara! tutupan hutan aktual kurang dari

    3. ;ni merupakan indikasi $ang elas dari suatu k"mbinasi tekanan umlah penduduk!

    ink"nsistensi dalam ren+ana tata ruang dan rendahn$a penegakan hukum. Dari

    perspektif $ang lebih luas! status buruk k"ndisi lingkungan Jawa Barat ini dit"pang "leh

    meningkatn$a umlah D,S kritis di Jawa Barat. Dari sekitar &2 sub-D,S $ang dikenal!

    6' sub-D,S (84) ditemukan dalam k"ndisi super kritis! dan karenan$a perlu diberikan

    pri"ritas tinggi untuk perbaikann$a.

    Penurunan hutan $ang disebabkan "leh kebakaran hutan! perambahan hutan!

    penambangan liar! dan permukiman liar di areal hutan diper+a$a sebagai pen$ebab

    utama menurunn$a areal hutan (+adangan tetap) dari sekitar 11 dari keseluruhan

    Jawa Barat) menadi kurang dari 3. Pen$ebab lain $ang ditengarai pada penurunan

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    12/31

    hutan di Jawa Barat adalah penebangan ilegal $ang dipi+u "leh pertumbuhan industri

    ka$u l"kal $ang tidak terkendali. Statistik menunukkan bahwa industri-industri ka$u di

    Jawa Barat memerlukan sekitar 1!' uta m8 per tahun untuk bahan bakun$a. ,kan

    tetapi! pr"duksi ka$u legal dari Perum Perhutani han$a antara 822.222 - '22.222 m8

    per tahun. Ketidak-seimbangan antara permintaan dan pemenuhan ka$u membuat

    penebangan-penebangan liar menadi lebih kentara. =leh karena itu! sekitar lebih dari

    satu uta m8 ka$u per tahun di+urigai berasal dari penebangan liar baik di dalam dan di

    luar Jawa Barat. ;ni merupakan tantangan besar bagi pengel"laan hutan berkelanutan

    di Jawa Barat.

    2.2.." Masa#ah $ertanian

    Selama lima tahun terakhir telah teradi pengurangan atau alih fungsi lahan sawah di

    Jawa Barat sebesar

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    13/31

    di pr"pinsi Jawa Barat sebesar 1.632.&94 Ha dengan t"tal penurunan pr"duksi sebesar

    3.661.&19 /"n padi dari luas panen padi sebesar &.621.

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    14/31

    Pr"duksi buah-buahan men+apai 1.82&.61< t"n dan meningkat &2.99 dari pr"duksi

    tahun 6334 sebesar 6.

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    15/31

    kebutuhan industri dan k"nstruksi. @ndapan tanah liat! pasir dan kerikil ditemukan di

    dataran-dataran rendah dan sungaiF batu keras (basal! andesit! dasit) untuk agregat

    ditemukan di wila$ah-wila$ah berbukit dan pegunungan. Pengadaan bahan galian E#E

    sangat penting untuk mendukung pembangunan fisik wila$ah di Jawa Barat dan

    Jakarta.

    /ingkat ke+epatan ekspl"itasi dan penggunaan material ini telah mengakibatkan

    beberapa permasalahan lingkungan dimana belum ada ketaatan akan praktek-praktek

    pengel"laan $ang biak dan kurangn$a rehabilitasi pas+a penambangan. Kerusakan

    lingkungan karena penambangan! pengedukan dan pengerukan bahan galian E#E

    sebagian besar diakibatkan dari kurang mempertimbangkan masalah-masalah

    lingkungan dalam peren+anaan! peng"perasian dan perbaikan pas+a penambangan.

    Kerusakan lingkungan dapat diakibatkan "leh "perasi ke+il! besar dan mekanisasi atau

    "leh dampak kumulatif dari "perasi-"perasi ke+il.

    Dampak-dampak lingkungann$a meliputiC (i) destabilisasi lereng dengan penggalian

    dinding-dinding tinggi! $ang sering meluas sampai batas wila$ah perumahan! (ii)

    meningkatn$a baha$a tanah l"ngs"r atau runtuhn$a batuan akibat terp"t"ngn$a lereng

    +uram $ang terdiri dari batuan lepas dan batuan lapuk! karena +ua+a dan tidak

    terk"ns"lidasi! (iii) meningkatn$a er"si tanah karena hilangn$a %egetasi penutup! (i%)meningkatn$a kekeruhan dan pendangkalan sel"kan dan sungai karena penggalian

    tanpa pen$ediaan penampung sedimen! (%) kerusakan daerah resapan air tanah! (%i)

    semakin menurunn$a permukaan air bawah tanah atau hilangn$a air tanah karena

    terp"t"ngn$a akuifer! (%ii) p"lusi debu dan suara dari alan-alan pengangkutan serta

    kerusakan %egetasi dan tanaman.

    /anpa perbaikan $ang tepat pada pas+a penambangan! tataguna tanah menadi tidak

    serasi lagi dengan areal sekitarn$a. Pada dataran rendah di B"g"r dan Bekasi sebagai

    +"nt"h! ban$ak lubang-lubang dalam $ang ditinggalkan perusahaan-perusahaan.

    penggalian! perusakan bentang lahan! timbuln$a daerah-daerah genangan $ang

    dengan limpahan air $ang mandek dan meninggalkan lereng +uram $ang berbaha$a. Di

    daerah perbukitan dan pegunungan t"p"grafi bisa lebih rendah dan lereng $ang landai

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    16/31

    menadi lebih +uram! $ang mengan+am stabilitas sisi-sisi bukit! $ang pada gilirann$a

    mengan+am pemukiman manusia dan pertanian. :angguan kelebihan beban dan tanah

    atas dapat mengakibatkan hilangn$a struktur tanah! stabilitas dan resistensi er"si $ang

    membuat areal $ang EdiperbaikiE menadi lebih tidak pr"duktif dari set

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    17/31

    K=5P,S;5, /,5B70,0

    Merugi&an

    Kebakaran lahan dan kabut asap telah

    mengganggu kehidupan mas$arakat.

    Kerugian akibat kebakaran lahan serta

    kabut asap diperkirakan miliaran rupiah.

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    18/31

     Sebagai gambaran! Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menaksir kerugian

    akibat kerusakan lingkungan pada

    kebakaran hutan dan lahan 126& di

    salah satu lahan perusahaan hutan

    tanaman industri seluas 12.222 hektar di

    =gan K"mering ;lir sekitar p 9!3 triliun.

    Jambi! misaln$a! tahun ini mengalami

    kerugian lebih dari p 912 miliar.

    Kerugian tersebut mulai dari sisi kerusakan lingkungan! terhambatn$a kegiatan

    ek"n"mi! hingga terganggun$a kesehatan warga. ,kibat kebakaran! ribuan hektar

    hutan dan lahan rusak. Satwa $ang menghuni kawasan $ang terbakar uga teran+am

    mati. Di bidang ek"n"mi! kabut asap terutama mengganggu adwal penerbangan.

    Pengusaha ternak sapi dan kerbau di Palembang! Sumsel! ,de :ita Pramadianta!

    mengatakan! satu pertemuan terkait usahan$a tertunda beberapa hari akibat pesawat

    $ang membawa k"legan$a batal terbang karena kabut asap. A;ni pertemuan usaha

    untuk membahas kegiatan senilai sekitar p 6 miliar!A katan$a di Palembang! Jumat.

    5as$arakat ;nd"nesia mesti menghadapi kabut asap $ang sudah hampir satu bulan

    men$elimuti seumlah k"ta. 5usim kemarau panang membuat kabut asap semakin

    parah. ,kibatn$a seumlah sek"lah pun terpaksa diliburkan demi menaga kesehatanpara siswa. /idak han$a itu.. asap tebal uga mulai men$erang saluran pernapasan ba$i

    dan anak anak. apat K""rdinasi Pemimpin Daerah di Pulau 0ias dengan Pelaksana

    /ugas :ubernur Sumut di 5edan! Jumat! uga batal karena pesawat :aruda 5edan-

    :unungsit"li-5edan batal terbang akibat kabut asap. Para pengusaha bahkan

    membatalkan penerbangann$a ke luar daerah demi keselamatan penerbangan.

    Pengamat ek"n"mi 7ni%ersitas Batanghari! Jambi! Pantun Bukit! mengatakan! p"tensi

    ek"n"mi $ang hilang auh lebih besar dibandingkan nilai kerugian. Dia men+"nt"hkantingkat hunian h"tel dan penginapan menurun drastis selama dua pekan terakhir seak

    Jambi diselimuti kabut asap. ata-rata tingkat hunian h"tel

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    19/31

    antardaerah $ang nilain$a diperkirakan p ' miliar per hari. Sekt"r perdagangan lebih

    terdampak. Pantun men+"nt"hkan! transaksi

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    20/31

    Khusus untuk K"ta Bandung saat ini telah tersedia instalasi peng"lahan tina se+ara

    terpusat dengan sistem perpipaan! namun sampai dengan tahun 1221 berdasarkan

    data dari Di%isi ,ir K"t"r PD,5 K"ta Bandung men$ebutkan bahwa k"nsumen $ang

    mendapat pela$anan sistem perpipaan baru men+apai 12 dari penduduk k"ta!

    sedangkan sisan$a melalui pen$ed"tan septi+ tanks "leh Dinas Kebersihan K"ta.

    Hampir seluruh k"takabupaten telah memiliki fasilitas ;nstalasi Peng"lahan Lumpur

    /ina (;PL/) namun tidak ber"perasi se+ara "ptimum dan tina $ang di"lah rata-rata

    baru men+apai ' dari lau timbulan tina $ang ada. Bahkan! meskipun lumpur tina dari

    tangki septik telah dikumpulkandised"t! sebagian besar lumpur tina tersebut dibuang

    langsung ke sungai dan kanal-kanal tanpa mengindahkan pr"sedur pembuangan

    limbah $ang semestin$a.

    Perlu dikemukakan! bahwa sangat sedikit tangki septik $ang diran+ang dan dibangun

    menurut pers$aratan $ang ditentukan "leh dinas kesehatan! atau keban$akan tidak

    dipelihara dengan baik. Sebagai akibatn$a! telah ban$ak $ang menimbulkan

    k"ntaminasi terhadap airtanah. Pada keban$akan rumah tangga $ang kebutuhan airn$a

    tergantung dari sumur-sumur dangkal! baha$a k"ntaminasi tersebut +ukup besar dan

    menadi sumber timbuln$a berbagai pen$akit dengan perantara air.

    Di daerah perk"taan $ang berkembang dengan semakin meluasn$a kawasan kumuh!

    limbah +air dari rumahtangga khususn$a $ang tinggal di daerah bantaran sungai

    dibuang langsung ke sungai atau sel"kan-sel"kan! ke dalam bal"ng-bal"ng atau

    langsung dibuang begitu saa ke lahan-lahan k"s"ng.

    K"ntaminasi Pas"kan ,ir 

    Sistem pemas"kan air dengan pipa tidak lagi memadai karena tingkat kerusakan

    perpipaann$a $ang kurang terpelihara. /ekanan air $ang rendah berisik" terk"ntaminasi

    "leh rembesan airtanah! akibatn$a baik pas"kan air dari perusahaan air bersih maupundari pen$adapan airtanah dangkal belumlah aman terhadap kesehatan manusia! selagi

    air tersebut tidak dimasak dengan sempurna. K"ndisi $ang demikian telah mend"r"ng

    mas$arakat untuk lebih ban$ak memakai air b"t"l-gal"nan! dan mungkin inilah sebagai

    alasan menurut +atatan medis di Jawa Barat $ang men$atakan bahwa umlah

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    21/31

    penduduk $ang terkena diare semakin menurun. 5eskipun pas"kan air baru pada

    tingkat air bersih dan bukan air minum! pemas"kann$a pun hingga tahun 1221 baru

    dapat men+apai &8 k"nsumen di perk"taan dan sekitar 11 k"nsumen di pedesaan

    Jawa Barat.

    Limbah $adat dan $ersam$ahan

    /imbulan sampah di Jawa Barat dari tahun ke tahun terus meningkat! dengan

    paradigma pengel"laan kumpul-angkut-buang! men$ebabkan pengalihan

    permasalahan dari sumber aktifitas perk"taan menadi permasalahan di l"kasi

    penimbunan akhir. Sampai saat ini hampir seluruh l"kasi penimbunan sampah akhir di

    Jawa Barat berada pada k"ndisi tidak memadai. Bahkan sistem pengel"laan $ang

    dialankan "leh lembaga f"rmal pengel"la k"ta! belum menunukkan efektifitas $angtinggi. Kebersihan k"ta umumn$a di Jawa Barat masih sangat buruk.

    L"kasi kritis dimana ban$ak ditemukan timbunan sampah $ang dibuang se+ara ilegal

    "leh mas$arakat adalah salah satun$a di bantaran sungai! akibatn$a teradi

    pen$umbatan alur sungai dan berisik" teradin$a banir. Dari data statistik tahun 1221!

    rata-rata han$a sekitar '& seluruh limbah d"mestik $ang terkumpul dan terangkut ke

    tempat pembuangan akhir. Sisan$a! sekitar 18 dikubur atau dibakar ditempat $ang

    berp"tensi men+emari udara dan air! 8 dibuang langsung ke sungai dan 16 dibuang ke lahan-lahan k"s"ng! atau dibuang ke sel"kan! kanal-kanal dan sungai-

    sungai ke+il lainn$a.

    K"mp"sisi limbah padat sebagian besar berasal dari rumah tangga. Data dari K"ta

    Bandung menunukkan

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    22/31

    Wila$ah B"debek! K"ta B"g"r dan Kab. Bekasi sebagai penimbul sampah terbesar!

    $aitu lebih dari 1.222 m8hari. Di Wila$ah #ia$umaakuning! timbulan terbesar berasal

    dari Kab. #ireb"n dan 5aalengka! $aitu lebih dari 6.222 m8hari.

    Gakt"r penduduk pada dasarn$a sebagai penentu besarn$a timbulan disamping fakt"raktifitas di dalam k"ta itu sendiri. Sebagai +"nt"h K"ta Bandung dan K"ta B"g"r

    menimbulkan sampah lebih besar dibandingkan Kabupaten Bandung dan B"g"r $ang

    berpenduduk lebih tinggi. Hal ini dapat dipastikan bahwa k"ntribusi sampah dari

    aktifitas k"ta sangat menentukan besar ke+iln$a timbulan sampah. ,dapun k"ta-k"ta

    $ang memiliki timbulan terke+il $aitu kurang dari 822 m8hari! adalah Kabupaten

    Subang! Purwakarta dan ;ndrama$u.

    Di seluruh Jawa barat hampir 32 lebih /P, di Jawa Barat menerapkan met"da

    penimbunan "pen dumping. Walaupun sudah diketahui bahwa met"da ini telah

    menimbulkan pen+emaran lindi terhadap air tanah! namun nampakn$a met"de ini

    masih menadi pilihan para pengel"la k"ta. ,lasan utama diselenggarakann$a met"de

    "pen dumping adalah rendahn$a bia$a "perasi $ang harus dikeluarkan! mengingat

    met"de ini tidak memerlukan perlakuan khusus $ang berdampak pada penambahan

    bia$a "perasi. 0amun demikian! satu hal $ang luput adalah pen+emaran $ang teradi

    tidak pernah diperhitungkan sebagai bia$a $ang seharusn$a ditanggung "leh

    pemerintah.

    Disebutn$a "perasi +"ntr"lled landfill dan sanitar$ landfill sebagai met"de $ang

    diterapkan pada sebuah /P,! sesungguhn$a perlu di+ermati. Ban$ak k"ta $ang telah

    meren+anakan pelaksanaan met"da tersebut! namun dalam pelaksanaann$a ban$ak

    ditemui /P, $ang han$a di"perasikan "leh se"rang s"pir buld"*er! atau han$a

    mengandalkan s"pir truk sampah untuk menuang sampahn$a. Jarang ditemukan

    adan$a peren+anaan penimbunan $ang sistematis agar /P, dapat berfungsi dengan

    baik dan tidak mengganggu lingkungan.

    K"ntr"l terhadap "perasi penimbunan sampah di /P, seluruh Jawa Barat masih sangat

    lemah. /idak arang diumpai bahwa suatu /P, sampah k"ta uga menerima buangan

    industri atau bahkan terg"l"ng limbah B8 misaln$a limbah infe+tiu"us dari aktifitas

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    23/31

    rumah sakit. Hal ini tentun$a akan mendatangkan dampak $ang tidak diinginkan.

    7mumn$a teradi di Jawa Barat bahwa /P, $ang telah dipersiapkan untuk di"perasikan

    dengan met"de sanitar$ landfill akhirn$a berubah menadi "pen dumping.

    Gakt"r pen$ebab utama adalah kurangn$a k"nsistensi pihak pengel"la mengetrapkanaturan-aturan $ang telah ditetapkan dalam peren+anaan. /P, tersebut akhirn$a akan

    menadi semrawut! bau! berasap dan lindin$a men$ebar ke segala arah. Pen+emaran

    air tanah dan air pemukaan sekitar /P, "leh lindi! merupakan masalah $ang paling

    serius! disamping masalah lain $ang ditimbulkan dari pelaksanaan "pen dumping di

    /P,! seperti masalah bau! masalah gas bi" $aitu gas methana $ang disebabkan karena

    tidak adan$a upa$a penangkapan gas tersebut! masalah pen+emaran udara karena

    kebakaran dan asap $ang teradi se+ara alarm di dalam timbunan sampah $ang tidak

    ditutup! serta masalah sanitasi lingkungan $ang menurun akibat kehadiran %ekt"r

    pen$akit berupa lalat di atas timbunan sampah terbuka.

     Permasalahan kualitas udara

    Data pemantauan kualitas udara dari pengamatan se+ara berkala $ang dapat

    digunakan untuk melihat ke+enderungan peningkatan atau penurunann$a di k"ta-k"ta

    di Jawa Barat masih sangat terbatas. Data-data dari stasiun pemantau "t"matis

    digunakan untuk menghitung ;ndeks Standar Pen+emar 7dara (;SP7). Berdasarkannilai ;SP7 $ang diper"leh! parameter P5i2 dan 28 sering ditemukan menadi parameter 

    kritis. Parameter kritis adalah parameter $ang men$ebabkan dampak buruk terbesar

    terhadap kualitas udara.

    Pada tahun 1228! data ;SP7 menunukan di K"ta Bandung han$a terdapat '' hari $ang

    terg"l"ng sehat (Pikiran ak$at! 61 5aret 122&). Berdasarkan data seak akhir tahun

    1222! umlah hari tidak sehat mempun$ai ke+enderungan meningkat dari tahun-ke

    tahun.

    Dengan adan$a peralatan m"bile m"nit"ring pemantauan kampan$e mulai dilakukan di

    k"ta-k"ta lain di Jawa Barat! seperti B"g"r! #ianur! Dep"k! Karawang dan #ireb"n.

    Hasil pemantauan se+ara kampan$e tersebut uga menunukan ke+enderungan $ang

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    24/31

    sama dengan $ang diper"leh di K"ta Bandung! $aitu p"la fluktuasi pen+emar $ang

    dipengaruhi "leh intensitas kendaraan berm"t"r.

    Di samping pengukuran udara ambien! seak tahun 1226 di K"ta Bandung uga

    dilakukan ui emisi kendaraan berm"t"r dan kualitas udara ambien di alan-alan ra$a.Hasil pemantauan emisi kendaraan berm"t"r terkini $ang dilakukan "leh BPLH K"d$a

    Bandung (122&) menunukan terdapat lebih dari &2 kendaraan berm"t"r dengan

    bahan bakar bensin dan diesel $ang tidak memenuhi pers$aratan Baku 5utu @misi

    Sumber Bergerak (Kepmen LH 68633'). Walaupun emisi kendaraan berm"t"r

    umumn$a merupakan k"ntribut"r $ang d"minan terhadap pen+emaran udara! di k"ta-

    k"ta tertentu terdapat sumber-sumber pen+emar lain $ang uga patut mendapat

    perhatian.

    Di /P, Bantargebang pen+emar bau seluruhn$a menunukan nilai H1S berkisar antara

    6.' sampai 1 kali lipat dari nilai ambang batas Baku 5utu udara ambien. /inggin$a

    k"nsentrasi H1S ini dengan elas mengindikasikan pen+emaran bau $ang berasal dari

    pr"ses pembusukan sampah. Di wila$ah lain seperti Kabupaten Bekasi dengan PDB

    lebih dari 41 did"minasi "leh sekt"r industri! di Kabupaten #ireb"n dan Kabupaten

    Bandung! sekt"r industri diperkirakan uga mempun$ai k"ntribusi $ang +ukup berarti

    dalam pen+emaran udara.

    Pen+emaran udara di daerah perk"taan dan kawasan industri dapat men$ebabkan

    dampak negatif di daerah $ang auh dari sumbern$a. Gen"mena huan asam terg"l"ng

    ke dalam pen+emaran $ang disebabkan "leh transp"rt pen+emar arak auh.

    Pengamatan terhadap fen"mena huan asam masih sangat terbatas! salah satu

    pengamatan terhadap pH air huan sean tahun 6342-an dilakukan "leh L,P,0 di K"ta

    Bandung.Data pH rata-rata tahunan air huan menunukkan trend menurun!

    mengindikasikan adan$a pr"ses perubahan kualitas air huan $ang kemungkinan

    disebabkan "leh aktifitas manusia $ang semakin meningkat di daerah perk"taan.

    Selain huan asam! terdapat pula indikasi teradin$a pen+emaran dari sm"g f"t"kimia!

    berasal dari k"n%ersi 0=! H# dan #= menadi "*"n dan sen$awa f"t"kimia lainn$a.

    ;ndikasi tersebut ditunukan "leh k"nsentrasi "*"n $ang sering menadi parameter kritis!

    k"nsentrasin$a $ang tinggi di daerah pedesaan! dan menurunn$a %isibilitas di daerah

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    25/31

    perk"taan! terutama dapat diamati di daerah #ekungan Bandung pada siang hari.

    d. Permasalahan s"sial ek"n"mi dan kependudukan

    Jumlah penduduk pr"pinsi Jawa Barat tahun 1222 adalah 8'!91 uta iwa $ang terdiri

    dari 64!24 uta laki-laki dan 69!

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    26/31

    tinggi di Jawa Barat disebabkan "leh beberapa fakt"r! sebagian besar karena kelahiran

    dan migrasi. 5enurut sensus nasi"nal tahun 6339! rata-rata angka kelahiran di Jawa

    Barat adalah 62!9&. ata-rata ini mengalami penurunan daripada rata-rata pada

    tahun 6332 $aitu 19!

    Kepadatan penduduk $ang tinggi pada daerah perk"taan selalu membuat masalah

    baru! seperti pertumbuhan daerah kumuh. Dilap"rkan "leh :ubernur (1221) ada sekitar 

    1.696 l"kasi daerah kumuh $ang men+akup &.9

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    27/31

    ban$ak mas$arakat $ang memanfaatkan sungai untuk mandi! men+u+i! mengambil air

    dan uga membuang sampah.

    Dengan terbatasn$a ketersediaan lahan! beberapa penduduk menetap dan

    membangun rumah mereka pada bantarantepi sungai. Pada tahun 1222! BadanPeneliti Statistik (BPS) men+atat bahwa seumlah

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    28/31

    Dengan demikian eratlah hubungan antara kesehatan dengan sumber da$a s"sial

    ek"n"mi. WH= men$atakan IKesehatan adalah suatu keadaan sehat $ang utuh se+ara

    fisik! mental dan s"sial serta bukan han$a merupakan bebas dari pen$akit.

    Dalam 7ndang 7ndang 0". 3 /ahun 63

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    29/31

    Keadaan kesehatan lingkungan di ;nd"nesia masih merupakan hal $ang perlu

    mendapaat perhatian! karena men$ebabkan status kesehatan mas$arakat berubah

    sepertiC Peledakan penduduk! pen$ediaan air bersih! peng"lalaan sampah!

    pembuangan air limbah penggunaan pestisida! masalah gi*i! masalah pemukiman!

    pela$anan kesehatan! ketersediaan "bat! p"pulasi udara! abrasi pantai! penggundulan

    hutan dan ban$ak lagi permasalahan $ang dapat menimbulkan satu m"del pen$akit.

    Jumlah penduduk $ang sangat besar 63.222 uta harus benar-benar ditangani. 5asalah

    pemukiman sangat penting diperhatikan.

    Pada saat ini pembangunan di sekt"r perumahan sangat berkembang! karena

    kebutuhan $ang utama bagi mas$arakat. Perumahan uga harus memenuhi s$arat bagi

    kesehatan baik ditinau dari segi bangungan! drainase! pengadaan air bersih!peng"lalaan sampah d"mestik uang dapat menimbulkan pen$akit infeksi dan %entilasi

    untuk pembangunan asap dapur.

    Perilaku p"la makanan uga mengubah p"la pen$akit $ang timbul dimas$arakat. :i*i

    mas$arakat $ang sering menadi t"pik pembi+araan kita kekurangan karb"hidrat!

    kekurangan pr"tein! kekurangan %itamin , dan kekurangan ;"dium. Di ;nd"nesia

    sebagian besar pen$akit $ang didapat berhubungan dengan kekurangan gi*i.

     ,da $ang kekurangan kuantitas makanan saa (5aramus)! tapi seringkali uga kualitas

    kurang (Kwashi"rk"r). Sebagian besar pen$akit$ang didapat berhubungan dengan

    kekurangan gi*i terutama terdapat pada anak-anak.

    ;ndustrialisasi pada saat ini akan menimbulkan masalah $ang baru! kalau tidak dengan

    segera ditanggulangi saat ini dengan +epat. Lingkungan industri merupakan salah satu

    +"nt"h lingkungan kera. Walaupun se"rang kar$awan han$a menggunakan sepertiga

    dari waktu hariann$a untuk melakukan pekeraan di lingkungan industri! tetapi

    pemaparan dirin$a di lingkungan itu memungkinkan timbuln$a gangguan kesehatan

    dengan resik" trauma fisik gangguan kesehatan m"rbiditas! disabilitas dan m"rtalitas.

    Dari studi $ang pernah dilakukan di ,merika Serikat "leh /he 0ati"nal ;nstitute "f

    =++upati"nal Safet$ and Health pada tahun 6339 terungkap bahwa satu dari empat

    kar$awan $ang bekera di lingkungan industri tersedia pada bahan bera+un dan kanker.

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    30/31

    Lebih dari 12.222.222 kar$awan $ang bekera di lingkungan industri setiap harin$a

    menggarap bahan-bahan $ang diketahui mempun$ai resik" untuk menimbulkan kanker!

    pen$akit paru! hipertensi dan gangguan metab"lisme lain.

    Paling sedikit ada 832.222 kasus gangguan kefaalan $ang terinduksi "leh dampaknegatif lingkungan industri dan622.222 kematian karena sebab "kupasi"nal dilap"rkan

    setiap tahun.

    ;nd"nesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat dari per"mbakan struktur ek"n"mi

    menuu ek"n"mi industri! pertambahan umlah penduduk! urbanisasi $ang

    meningkatkan umlahn$a! maka berubahlah beberapa indikat"r kesehatan seperti

    penurunan angka kematian ibu! meningkatn$a angka harapan hidup (

  • 8/19/2019 Artikel Permasalahan Lingkungan

    31/31

    malaria. Dipandang dari segi lingkungan kesehatan! pen$akit teradi karena interaksi

    antara manusia dan lingkungan.