Upload
aziza-syilpa
View
1.568
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Kelompok VIII
Permasalahan Lingkungan Wilayah Pesisir Riau dan Cara Menanggulanginya
Oleh
Hadis Mario
Neiny Edwana
Nur Ambiyah A
Putri Flamonia
Tri Suryani
Tria Delyusfa
Wilayah pesisir adalah kawasan peralihan antara ekosistem laut dan darat. Daerah ini selalu berkembang dengan pesatnya pembangunan yang dilakukan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut secara tidak langsung mengakibatkan kerusakan lingkungan karena aktivitas yang dilakukan di darat maupun di laut. Hal ini menjadikan ekosistem pesisir sebagai ekosistem yang rentan terhadap kerusakan dan perusakan baik alami maupun buatan. Penanggulangan atas permasalahan tersebut secara bijak dan tepat dapat mengurangi maupun mencegah kerusakan yang terjadi.
Isu-isu permasalahan lingkungan di wilayah pesisir Riau antara lain :
Kerusakan terumbu karang
Abrasi/erosi
Eksploitasi dan overfishing
Penambangan liar
Pencemaran
Terumbu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama. Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Jenis-jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung: Pemanfaatan secara langsung oleh manusia adalah pemanfaatan sumber daya ikan, batu karang, pariwisata, penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya
Pemanfaatan secara tidak langsung adalah seperti fungsi terumbu karang sebagai penahan abrasi pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.
Kerusakan Terumbu Karang
- Kependudukan dan Kemiskinan
- Tingkat Konsumsi Berlebihan dan
Kesenjangan
Sumber daya Alam.
- Kelembagaan dan Penegakan Hukum.
Rendahnya - Pemahaman tentang
Ekosistem.
- Kegagalan sistem Ekonomi dan
Kebijakan dalam Penilaian Ekosistem
Akar permasalahan dari timbulnya ulah manusia untuk
merusak terumbu karang adalah :
Sebab-sebab kerusakan terumbu karang
Pembangunan di Wilayah
Pesisir
Pencemaran Laut
Eksploitasi
Perubahan Iklim Global
Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pembangunan di Wilayah
Pesisir
Wilayah pesisir yang tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keselamatan terumbu karang akibat sedimentasi dan pencemaran perairan laut. Pengerukan, reklamasi, penambangan pasir, pembuangan limbah padat dan cair, dan konstruksi bangunan, semuanya dapat mengurangi pertumbuhan karang, bahkan menyebabkan pemutihan karang dalam kasus-kasus yang berat. Ancaman terhadap terumbu karang akibat pembangunan wilayah pesisir dianalisis berdasarkan jarak ke pusat pemukiman penduduk, luas area pusat pemukiman, tingkat pertumbuhan penduduk, dan jarak ke pangkalan udara, pertambangan, fasilitas pariwisata, dan pusat fasilitas selam.
Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pencemaran LautAktivitas di laut yang mengancam
terumbu karang antara lain pencemaran dari pelabuhan, tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal, pembuangan sampah dari atas kapal, dan akibat langsung dari pelemparan jangkar kapal.
Sedimentasi dan Pencemaran Darat Penebangan hutan, perubahan tata guna lahan, dan praktek pertanian yang buruk, semuanya menyebabkan peningkatan sedimentasi dan masuknya unsur hara ke daerah tangkapan air. Sedimen dalam kolom air dapat sangat mempengaruhi pertumbuhan karang, atau bahkan menyebabkan kematian karang. Kandungan unsur hara yang tinggi dari aliran sungai dapat merangsang pertumbuhan alga yang beracun.
Eksploitasi
Penangkapan besar-besaran akan menyebabkan terumbu karang menjadi rapuh terhadap gangguan dari alam maupun gangguan dari kegiatan manusia.seperti penangkapan ikan dengan menggunakan racun dan pengeboman ikan yang memberikan dampak negatif bagi terumbu karang. Penangkapan ikan dengan racun akan melepaskan racun sianida ke daerah terumbu karang, yang kemudian akan membunuh atau membius ikan-ikan. Karang yang terpapar sianida berulang kali akan mengalami pemutihan dan kematian. Pengeboman ikan dengan dinamit atau dengan racikan bom lainnya, akan dapat menghancurkan struktur terumbu karang, dan membunuh banyak sekali ikan yang ada di sekelilingnya.
Perubahan Iklim Global
Isu mengenai global warming yang banyak dibicarakan, berdampak besar pada terumbu karang. Peningkatan suhu permukaan laut telah menyebabkan pemutihan karang (bleaching) yang lebih parah dan lebih sering. Peristiwa-peristiwa alam seperti El Nino dan Tsunami juga menyebabkan kerusakan yang serius terhadap kelangsungan hidup terumbu karang.
Dampak Dari Kerusakan Terumbu Karang
Kerusakan terumbu karang, mengakibatkan kerusakan lingkungan yang besar. Terumbu karang yang merupakan sentral dari ekosistem laut sangat mempengaruhi kehidupan di laut.berikut dampaknya : - Komposisi oksigen di laut menjadi berkurang. - Banyak biota laut, baik hewan maupun tumbuhan akan ikut musnah jika terumbu karang menjadi rusak. - daerah-daerah pesisir pantai akan mudah terjadi abrasi, mengakibatkan perubahan lingkungan yang drastis dan membuat tidak adanya perlindungan terhadap daerah pantai. Berbagai pencemaran yang terjadi bukan hanya merusak laut tapi juga mengancam kesehatan manusia.
Abrasi pantai adalah proses pengikisan pantai yang dikarenakan kekuatan gelombang laut dan arus laut yang kuat dan bersifat merusak, kerusakan atau abrasi pantai disebabkan oleh gejala alami dan ulah tangan manusia, seperti pengambilan batu dan pasir di pesisir pantai, atau penebangan pohon di sekitar pantai, kurang diperhatikannya hutan mangrove. Manusia mengambil kayu dari hutan mangrove dan hutan pantai untuk kehidupan sehari-hari, apabila pengambilan kayu dilakukan secara terus-menerus maka pohon-pohon di pesisir pantai akan berkurang. Kerapatan pohon yang rendah pada pesisir pantai memperbesar peluang terjadinya abrasi.
Abrasi/erosi
Pencegahan abrasi dapat dilakukan dengan cara;- penanaman pohon mangrove,- melestarikan hutan pantai,- memelihara dan melestarikan kawasan pantai seperti batu dan komponen sekitar pantai. Pemerintah juga harus berperan aktif dalam upaya pencegahan abrasi pantai indonesia. Seperti melakukan: - pembangunan alat pemecah ombak dan- penyediaan bibit penghijauan hutan mangrove di sekitar pantai.
Peran serta penduduk lokal dan masyarakat sekitar pantai sangat di harapkan untuk mengatasi masalah abrasi pantai di pesisir Riau, oleh karena itu perlu adanya kesadaran dari setiap orang untuk selalu memahami betapa pentingnya masalah ini
Pencegahan abrasi
Abrasi yang terjadi di wilayah pesisir Bengkalis
Terjadinya eksploitasi besar-besaran terhadap hasil kekayaan laut di wilayah riau, seperti penangkapan ikan (overfishing) yang dapat merusak habitat perairan laut. Seperti penggunaan alat tangkap yang dilarang oleh pemerintah seperti : penggunaan bahan peledak, racun (Potassium sianida), Trawl,/ pukat harimau yang secara ekologi merusak kelestarian sumberdaya alam terutama terumbu karang.
eksploitasi juga disebabkan adanya kapal-kapal ilegal yang memasuki wilayah pesisir untuk mengambil sumber daya alam yang ada
Eksploitasi
penambangan liar yang banyak terjadi di wilayah pesisir riau adalah penambangan pasir secara liar. Dampak penambangan bersifat negatif misalnya pencemaran kualitas lingkungan, erosi, abrasi dan hilangnya pulau-pulau. Seperti penambangan pasir, itu dapat menurunan kualitas air di sekitar perairan pesisir khususnya kerena peningkatan kekeruhan akibat penambangan pasir tersebut,.
Penambangan liar
Penambangan pasir di salah satu anak sungai di wilayah Riau
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Pencemaran air di Riau di sebabkan karena limbah RT, limbah industri dll. Pencemaran air terutama di wilayah pesisir berdampak terhadap kelangsungan hidup biota seperti keracunan yang berdampak pada kematian biota. Sehingga dapat hal ini dapat menurunkan klualitas dan kuantitas biota yang hidup di wilayah perairan, seperti udang, ikan dll.
Pencemaran
Perlunya Kesadaran Manusia
Peranan pemerintah
Perlindungan Lingkungan Secara
Global
Upaya-upaya penanggulangan
kerusakan lingkungan wilayah pesisir Riau
Perlunya kesadaran manusia
Beberapa hal berikut yang dapat dilakukan secara individu untuk mengurangi kerusakan lingkungan wilayah pesisir Riau :
Terapkan prinsip 3R (reduce-reuse-recycle) dan hemat energi.
Buang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke sungai yang kemudian akan bermuara ke laut.
Bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan. Saling berbagi ilmu, pendapat, dan berdiskusi. Membangun trend hidup ramah lingkungan.
Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan.
Bagi penyelam pemula atau yang sedang belajar sebaiknya melakukan penyelaman di perairan yang tidak ber-terumbu karang.
Peranan pemerintah
Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi lingkungan untuk menjaga kelestarian terumbu karang. Misalnya melakukan kampanye-kampanye lingkungan hidup bekerjasama dengan media-media atau organisasi seperti National Geographic Indonesia, WWF Indonesia, Yayasan Reef Check Indonesia, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan Yayasan TERANGI (Terumbu Karang Indonesia) dan hendaklah pemerintah memperketat aturan-aturan untuk melestarikan wilayah pesisir dari gangguan ataupun semacam eksploitasi. Serta menyediakan instrumen-instrumen untuk mengatasi isu-isu yang bersifat pencemaran laut, over eksploitasi dan konservasi
Perlindungan Lingkungan Secara Global
Perubahan – perubahan lingkungan yang terjadi akan berdampak pada perubahan lingkungan secara global. Antara satu negara dengan negara lain memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kerusakan lingkungan. Begitu pula dengan menyelamatkan terumbu karang dan habitat perairan khususnya di wilayah pesisir riau.
Yang paling terakhir dilakukannya World Ocean Conference (WOC) atau disebut juga Manado Ocean Declare pada tanggal 11-15 Mei 2009 di Manado. Deklarasi ini disepakati oleh 61 negara, termasuk negara-negara Coral Triangle Initiative Summit yang merupakan kawasan yang kaya akan terumbu karang. Dalam deklarasi ini disepakati komitmen bersama mengenai penyelamatan lingkungan laut dari ancaman global warming dan komitmen program penyelamatan lingkungan laut secara berkelanjutan di tiap negara.
That all…….
Thanks…..
….Wassalam….