123
Tes CPNS Lebong Digelar Tanggal 17-21 November Jika tidak ada perubahan, tes CPNS Kabupaten Lebong akan digelar pada 17 hingga 21 November 2014 mendatang. Pelaksanaan tes akan digelar di Universitas Bengkulu (Unib) dengan sistem Computer Asissted Test (CAT). Artinya ada waktu satu setengah bulan bagi pelamar tes CPNS Lebong untuk mempersiapkan diri menghadapi tes mendatang. Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lebong, H. Guntur, S.Sos, melalui Plh Kasubbid Pengadaan Pegawai dan Organisasi, Agus Wanda, mengemukakan bahwa jadwal tersebut adalah jadwal yang diterima oleh BKD Lebong dari BKN Regional VII Palembang. “Jadi, jadwal sementara yang baru kita terima ini dari BKN Regional (Regional VII Palembang,red). Kita masih menunggu jadwal dari BKN pusat. Tapi, rasanya tidak akan berubah,” ungkap Agus. Dikatakan Agus, Kabupaten Lebong mendapat giliran keempat untuk melaksanakan tes, setelah Provinsi Bengkulu, Kabupaten Kaur dan Bengkulu Utara (BU). “Setelah Lebong, disusul Kabupaten Mukomuko, Seluma, terakhir Kabupaten Bengkulu Selatan. Sementara untuk pelaksanaan tes ini sendiri kemungkinan hanya 4 hari. Dijadwalkan 5 hari, mungkin akan ada 1 hari istirahat. Tapi, kita belum bisa pastikan,” jelas Agus. Sementara untuk berkas pelamar CPNS Lebong sendiri, lanjut dia, saat ini masih berada di BKD Lebong dan belum dikirimkan ke BKN. Hal tersebut, lantaran ada beberapa formasi pilihan ketiga yang diisi oleh pelamar tidak memenuhi syarat alias TMS. “Kita akan coba koordinasikan dulu hal ini. Sebab, kalau harus diubah, tentu akan repot. Kita mesti memaggil kembali pelamar yang bersangkutan. Jumlah mereka ada 9 orang. Tetapi, diantara yang sembilan itu mayoritas tinggal jauh dari Lebong. Seperti di Seluma dan Kaur,” terangnya. Sementara pengiriman berkas pelamar CPNS itu sendiri, tambah Agus, sudah harus rampung maksimal 10 hari sebelum pelaksanaan ujian. “Jadi masih ada waktu sedikit lagi. Nanti kalau sudah ada kepastian, baru berkas ini kita kirimkan ke BKN,” ujar Agus. Dia juga menuturkan bahwa tes CPNS Lebong nantinya hanya akan menerapkan Tes Kemampuan 1

Artikel Web 2014 Print

Embed Size (px)

DESCRIPTION

arsip berita

Citation preview

Page 1: Artikel Web 2014 Print

Tes CPNS Lebong Digelar Tanggal 17-21 November

Jika tidak ada perubahan, tes CPNS Kabupaten Lebong akan digelar pada 17 hingga 21 November 2014 mendatang. Pelaksanaan tes akan digelar di Universitas Bengkulu (Unib) dengan sistem Computer Asissted Test (CAT). Artinya ada waktu satu setengah bulan bagi pelamar tes CPNS Lebong untuk mempersiapkan diri menghadapi tes mendatang.

Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lebong, H. Guntur, S.Sos, melalui Plh Kasubbid Pengadaan Pegawai dan Organisasi, Agus Wanda, mengemukakan bahwa jadwal tersebut adalah jadwal yang diterima oleh BKD Lebong dari BKN Regional VII Palembang.

“Jadi, jadwal sementara yang baru kita terima ini dari BKN Regional (Regional VII Palembang,red). Kita masih menunggu jadwal dari BKN pusat. Tapi, rasanya tidak akan berubah,” ungkap Agus.

Dikatakan Agus, Kabupaten Lebong mendapat giliran keempat untuk melaksanakan tes, setelah Provinsi Bengkulu, Kabupaten Kaur dan Bengkulu Utara (BU). “Setelah Lebong, disusul Kabupaten Mukomuko, Seluma, terakhir Kabupaten Bengkulu Selatan. Sementara untuk pelaksanaan tes ini sendiri kemungkinan hanya 4 hari. Dijadwalkan 5 hari, mungkin akan ada 1 hari istirahat. Tapi, kita belum bisa pastikan,” jelas Agus.

Sementara untuk berkas pelamar CPNS Lebong sendiri, lanjut dia, saat ini masih berada di BKD Lebong dan belum dikirimkan ke BKN. Hal tersebut, lantaran ada beberapa formasi pilihan ketiga yang diisi oleh pelamar tidak memenuhi syarat alias TMS.

“Kita akan coba koordinasikan dulu hal ini. Sebab, kalau harus diubah, tentu akan repot. Kita mesti memaggil kembali pelamar yang bersangkutan. Jumlah mereka ada 9 orang. Tetapi, diantara yang sembilan itu mayoritas tinggal jauh dari Lebong. Seperti di Seluma dan Kaur,” terangnya.

Sementara pengiriman berkas pelamar CPNS itu sendiri, tambah Agus, sudah harus rampung maksimal 10 hari sebelum pelaksanaan ujian.

“Jadi masih ada waktu sedikit lagi. Nanti kalau sudah ada kepastian, baru berkas ini kita kirimkan ke BKN,” ujar Agus. Dia juga menuturkan bahwa tes CPNS Lebong nantinya hanya akan menerapkan Tes Kemampuan Dasar (TKD) yang terdiri dari Tes Intelejensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

“Untuk TKB (Tes Kemampuan Bidang,red) memang dikembalikan lagi ke daerah. Agar jangan sampai nanti berkembang opini yang tidak-tidak, kita telah menyepakati bahwa tidak ada TKB,” demikian Agus.

Tanggal 1 Oktober 2014

1

Page 2: Artikel Web 2014 Print

SMPN 1 LU Sabet Juara I Desain Grafis Provinsi Dan Robotic

Prestasi diukir oleh para pelajar SMPN 01 Lebong Utara atas nama Ilham Jang Jaya yang berhasil menyabet juara I kategori Desain Grafis tingkat Provinsi Bengkulu. Kemudian pelajar SMPN 1 LU juga berhasil meraih Juara Harapan I dalam Lomba Robotic pergrup yang diwakilkan oleh tiga pelajar, yakni M Hit Fawlung, Nuh Mahardika, MS dan Galing Murokinas. Kegiatan tersebut telah diselenggarakan dari 7 sampai 9 September 2014 di Kota Bengkulu.

Kepala Sekolah SMPN 01 Lebong Utara, Noprianto, M.Pd didampingi Pembina KIR dan Buletin Sekolah Sepriadi, MM mengungkapkan, pihak sekolah hampir setiap tahun mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti perlombaan tersebut. Tahun kedua ini bagi sekolah meraih prestasi tingkat provinsi khusus untuk kategori desain grafis.

"Syukur alhamdulillah prestasi yang telah diraih tak lepas dari kerja keras dan usaha para siswa untuk bisa memberikan yang terbaik baik bagi sekolah maupun bagi nama daerah sendiri," ungkap Noprianto.

Kata dia, pihak sekolah benar-benar secara ekstra mempersiapkan berbagai hal guna mengikuti perlombaan yang diikuti para pelajar dari Kabupaten lainnya. Mulai dari persiapan latihan yang dilakukan selama lebih dari satu Minggu di luar jam sekolah.

"Kuncinya kalau kita yakin bisa, insya Allah akan diberi kemudahan dalam mengikuti lomba yang dihadiri sekitar ratusan peserta dari perwakilan masing-masing sekolah se-Provinsi Bengkulu," ucapnya.

Menurutnya, meskipun prestasi yang telah diraih oleh para pelajar asal Lebong ini terbilang cukup membuat kebanggaan. Namun, perhatian baik dari Pemerintah Daerah maupun dari Dinas Pendidikan Nasional,Pemuda dan Olahraga (Diknaspora) Lebong untuk memberikan semacam reward atau penghargaan terutama kepada para siswa terkesan masih kurang diperhatikan. Padahal, para pelajar yang telah berhasil ini bukan hanya membawa nama sekolah melainkan juga nama daerah yang juga dikenal oleh daerah lainnya.

"Untuk memberangkatkan para siswa ini saja kita harus swadaya mencari donatur. Tapi syukurnya dengan dana seadanya para pelajar tersebut tetap kami kirimkan untuk mengikuti lomba sehingga hasilnya tak sia-sia. Kami berharap agar kedepannya ada semacam donatur untuk dapat membantu perlengkapan robotic ini karena memang pada umumnya pelajar cukup menggemari lomba robotic. Dengan memakai sistem aplikasi Picaxe melalui program komputer dimana kendali semuanya dari tangan peserta yang menentukannya," bebernya.

Menurut penuturan Nuh Mahardika, MS yang tak lain merupakan putra dari Kepala Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Lebong Mahmud Siap, SP, MM didampingi ketiga kawan lainnya tak menyangka jika dirinya dan kawan-kawan dapat berhasil meraih juara meskipun harus bersaing dengan pelajar dari daerah lainnya.

"Kami cukup terkejut pas waktu diumumkan pemenang lomba jika salah satunya adalah dari SMPN 01 Lebong Utara. Mudah-mudahan ke depan ilmu yang telah kami dapatkan ini dapat terus berguna nantinya," tukas Nuh.

Tanggal 1 Oktober 2014

2

Page 3: Artikel Web 2014 Print

Pemkab Bantu Rp 5 Juta

Pemerintah Kabupaten Lebong belum lama ini telah memberikan bantuan sebesar Rp 5 juta untuk pembangunan Masjid Al Muhajirin yang berlokasi di Desa Selebar Jaya. Bantuan yang bersumber dari dana Bansos ini sendiri diberikan guna membantu kelanjutan untuk pembangunan masjid yang sempat terhenti sekitar beberapa bulan. Lantaran terkendala dana pembangunan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa Selebar Jaya Azizah kemarin. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab atas perhatiannya dengan telah memberikan bantuan untuk kelanjutan pembangunan masjid yang saat ini sedang tahap pengerjaan," ungkap kades.

Kata kades, bantuan untuk kelanjutan pembangunan masjid pun juga berhasil didapatkan dari pengajuan proposal pihak desa kepada pihak Provinsi Bengkulu. Dimana dana yang berhasil didapatkan sebesar Rp 25 juta. Sehingga total dana yang berhasil terkumpul untuk kelanjutan pembangunan masjid sebesar Ro 30 juta.

"Syukur alhamdulillah kami dari pihak desa berupaya keras untuk bisa sesegera mungkin menyelesaikan pembangunan masjid ini. Salah satunya dengan mengajukan proposal hingga ke propinsi. Namun kami tetap berharap kedepannnya bantuan dari para dermawan sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan masjid sampai tuntas nantinya.Sehingga apabila telah terselesaikan maka masyarakat dapat menggunakan masjid itu untuk ibadah nantinya," tukas kades.

Tanggal 1 Oktober 2014

3

Page 4: Artikel Web 2014 Print

Bupati dan Danrem Inspeksi Pengeboran PT. PGE

Kemarin siang, sekitar pukul 13.45 WIB, Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si, bersama dengan Komandan Korem (Danrem) 041/Garuda Emas (Gamas) Kolonel Inf. Achmad Sudarsono, S.IP, Dandim 0409 Rejang Lebong, Letkol Kav Sugi Mulyanto. Bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) seperti Kapolres Lebong, AKBP Roh Hadi, S.Ik, dan Kajari Tubei, R. Dodi Budi Kelana, SH,MH, melaksanakan kunjungan ke lokasi PT. Pertamina Geothermal Energy (PT.PGE) Hululais Project di Kelurahan Taba Anyar Kecamatan Lebong Selatan. Kunjungan ini dilaksanakan untuk memantau sejauh mana progres dari proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi tersebut. Kedatangan Bupati, Danrem bersama dengan segenap unsur FKPD ini disambut langsung General Manager (GM) PT. PGE Hululais Project, Yuldi Kurniawan, ST, dan Humas PT. PGE, Lukman HS.

Sebanyak tiga titik didatangi oleh Bupati dan Danrem bersama rombongan kemarin. Untuk sampai ke cluster dibutuhkan waktu sekitar 25 menit perjalanan. Tiba dilokasi Hululais Project, bupati bersama rombongan langsung diajak untuk melihat pengeboran di Cluster A yang telah dipastikan memiliki potensi panas bumi sebesar 10 Mega Watt. Pada saat mengunjungi cluster A dengan kedalaman sumur mencapai 2700 meter atau 2,7 Km ini, Bupati semakin yakin bahwa pada saat PT. PGE Hululais Project berproduksi nanti, maka APBD Kabupaten Lebong akan mencapai angka lebih dari Rp. 1 triliun.

“Bayangkan, baru satu sumur ini saja sudah memiliki potensi 10 Mega Watt. Mudah-mudahan, kalau sudah beroperasi nanti, PT. PGE Hululais Project ini akan mengalahkan PGE Kamojang di Jawa Barat,” ucap bupati disela-sela kunjungan kemarin. Ditambahkan bupati, Pemkab Lebong bersama dengan dinas terkait mendukung penuh Hululais Project yang saat ini tengah dikerjakan oleh PT. PGE.

“Di Kamojang itu, masing-masing kecamatan mendapat kucuran dana Rp. 5 miliar. PT. PGE area Kamojang itu hanya memproduksi sekitar 250 Mega Watt. Sementara PT. PGE Hululais Project yang ada di Lebong ini mempunyai potensi hingga 530 mega watt. Ini artinya, apa yang diterapkan di Kamojang itu, bisa juga kita wujudkan di Kabupaten Lebong,” ungkap bupati.

Bupati juga berharap agar PT. PGE Hululais Project sudah berproduksi pada tahun 2018 mendatang. Kata dia, dengan berproduksinya PT. PGE, dirinya yakin Kabupaten Lebong akan semakin bisa bersaing dengan daerah-daerah lain. "Saya yakin sekali kita akan makin maju,” demikian bupati.

Dalam kunjungan ke PT. PGE Hululais Project kemarin, Bupati juga didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Mirwan Effendi, SE,M.Si beserat kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Bambang ASB, S.Sos, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP), Zamhari Bahrun, SH,MH. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Ir. Eddy Ramlan, MT. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutubun), Drs. Syahada Hasan, M.Si. Plt Kepala Kantor (Kakan) Satpol PP, Edi Fauzi. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Fauzi Taher, SH,M.Si. Selain itu hadir pula, Wakil Ketua sementara DPRD Lebong, Mahdi, S.Sos, Anggota DPRD Lebong Markos Fardinan, S.Sos dan pejabat lain dilingkup Pemkab Lebong.

Tanggal 2 Oktober 2014

4

Page 5: Artikel Web 2014 Print

Danrem Dukung Semua Program Bupati

Komandan Korem (Danrem) 041/Gamas Kolonel Infanteri Achmad Sudarsono, S.IP, dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap semua program yang akan dijalankan oleh Bupati Lebong H. Rosjonsyah, S.Ip, M.Si yang dilakukan jajaran Pemkab Lebong. Baik itu program pembangunan fisik maupun program non fisik yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.

Hal ini ditegaskan Danrem saat menggelar ramah tamah dengan Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si di Rumah Dinas (Rumdin) Bupati di kawasan objek wisata Danau Picung Kecamatan Pelabai pada Selasa (30/9) malam sekitar pukul 08.00 WIB. Dikatakan Danrem, bahwa selain mendukung program yang akan dijalankan oleh Pemkab Lebong, TNI juga ikut berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program TNI Manunggal.

“Jadi, ada dua program kita yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Yakni TNI Manunggal KB (Keluarga Berencana,red) dan TNI Manunggal Masuk Desa,” ucap danrem.

Sementara itu, lanjut dia, dalam kunjungan kerja kali ini, Danrem 041/Gamas, bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu menggelar kegiatan TNI Manunggal KB. Dalam kegiatan ini, sambung danrem, diberikan pelayanan KB gratis kepada masyarakat Lebong.

“Selain menjaga ketahanan nasional, TNI juga perduli dengan kepentingan masyarakat. Seperti pada saat TNI Manunggal Masuk Desa, TNI tidak hanya membantu masyarakat dalam kegiatan pembangunan fisik di desa. Juga membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat, seperti bencana alam,” terang danrem.

Dalam kesempatan tersebut, danrem mengakui bahwa Lebong memiliki potensi energi yang berlimpah seperti air dan panas bumi. Tak hanya energi, Lebong juga memiliki kandungan sumber daya alam yang besar seperti batubara dan emas.

“Saat ini memang Lebong masih minim infrastruktur. Seperti yang disampaikan oleh Pak Bupati, bahwa Lebong satu-satunya daerah yang belum memiliki jalan negara. Ke depan harapan kita infrastruktur di Kabupaten Lebong semakin baik,” kata danrem.

Sementara itu, Bupati Lebong, H. Rosjonyah, S.IP,M.Si dalam sambutannya, kembali menitipkan pesan kepada Danrem agar dapat disampaikan ke Gubernur Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah, S.Ag,M.Pd, terkait infrastruktur jalan provinsi yang ada di Kabupaten Lebong.

“Mohon Pak Danrem berkenan untuk menyampaikan pesan saya kepada Pak Gubernur. Ini juga saya sampaikan kepada Pak Kajati beberapa waktu lalu. Bahwa jalan provinsi yang ada di Kabupaten Lebong ini benar-benar memerlukan perhatian dari Pemprov. Lihat saja jalan yang menghubungkan Lebong dengan Bengkulu Utara, dimana banyak ruas jalan yang berlubang,” sampai bupati.

Dalam kesempatan ramah tamah di Rumdin, Danrem dan Bupati Lebong saling bertukaran cidera mata. Hadir dalam acara ramah tamah di rumdin Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan beberapa anggota DPRD Lebong periode 2014-2019.

2 Oktober 2014

5

Page 6: Artikel Web 2014 Print

Ancam Pecat Polhut

Ini hendaknya menjadi perhatian bagi seluruh tenaga honorer Personel Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Lebong. Dishutbun tidak akan mentolelir honorer Polhut yang malas masuk kerja. Baik itu yang bertugas di pos jaga maupun di kantor Dishutbun. Bila kedapatan malas alias jarang masuk kerja, maka Dishutbun akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan.

Penegasan ini disampaikan langsung Kepala Dishutbun, Drs. Syahada Hasan, M.Si, kepada Radar Lebong kemarin. “Daerah telah mengeluarkan dana untuk membayar honor para personel Polhut. Artinya, bahwa daerah telah memberikan hak mereka. Nah, kalau hak sudah diberikan, berarti personel Polhut harus melaksanakan kewajiban mereka. Kalau tidak, kita pasti akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan,” kata Syahada.

Dikatakan Syahada, personel Polhut, yang saat ini jumlahnya mencapai 60 orang tersebar di 4 pos jaga yang ada di Kabupaten Lebong. Yakni pos jaga di Kecamatan Lebong Atas, Pinang Belapis, Lebong Selatan dan Rimbo Pengadang.

“Mereka yang bertugas di pos jaga ini tetap kita pantau, absensi mereka kita periksa terus. Jadi, yang malas dan yang rajin masuk pasti akan diketahui. Nah, yang malas ini tentu akan kita tindaklanjuti,” imbuh Syahada.

Dilanjutkan Syahada, sebagai atasan langsung, dirinya tidak akan menghambat dalam pembayaran honor para personel Polhut. Asalkan, memang personel Polhut tersebut benar-benar bekerja.

“Masuk kerja malas, terus giliran honor telat dibayar menuntut agar segera dibayarkan. Kan, itu tidak bagus. Yang terjadi selama inikan seperti itu. Inilah yang harus diubah. Jangan hanya menuntut hak, tetapi harus melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya,” kata Syahada.

Diakui Syahada, banyak dari personel Satpol PP yang masih malas bekerja. Hal tersebut, kata dia, akan secara bertahap diubah. “Ini tentu tidak bisa kita biarkan. Jadi sekali lagi saya mengimbau kepada seluruh personel Polhut agar jangan malas,” tandas Syahada.

3 Oktober 2014

6

Page 7: Artikel Web 2014 Print

Gelar TNI Manunggal KB Kesehatan

Kemarin lapangan depan RSUD Lebong Desa Muning Agung digelar TNI Manunggal KB Kesehatan yang dihadiri Danrem 041 Gamas, Kolonel Inf. Achmad Sudarsono, S.IP, Bupati Lebong H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si, Gubernur Bengkulu H. Junaidi Hamsyah yang diwakili staf ahli Pemprov. Acara pengobatan gratis tersebut disambut antusias warga untuk pelayanan kesehatan gratis.

"TNI membantu pemerintah daerah dalam menyukseskan program KB. Inilah tugas nyata dari TNI yang selalu memberi kerja sama antara pihak terkait baik di Kabupeten Lebong dalam pelaksanaan pengobatan gratis KB ini,” ucap danrem.

Sementara Bupati Lebong H. Rosjonsyah, SIP.M.Si, Pemkab Lebong kerap melakukan pengobatan gratis, seperti operasi katarak, sunatan masal, dan pengobatan gratis yang lainnya serta KB gratis. "Dengan adanya kegiatan pengobatan gratis ini agar bisa berjalan dengan lancar dan bisa membantu masyarakat Lebong," harapnya.

Terpisah dikonfirmasikan Plt direktur RSUD Lebong dr.Selviana mengatakan, masyarakat terbantu atas digelarnya pengobatan gratis. Selain KB gratis pengobatan yang lainnya dilakukan gratis agar masyarakat terbantu di dalam bidang kesehatan. “Dengan adanya kegiatan ini masyarakat Lebong sangat terbantu," katanya.

Camat Lebong Sakti Nurman Huri, SE, M.Si mengemukakan, kegiatan pengobatan gratis ini yang jelas sangat membantu masyarakat Lebong khususnya yang berada di Kecamatan Lebong Sakti.

“Banyak sekali warga yang mendatangi halaman RSUD ini untuk berobat secara gratis. Saya camat Lebong Sakti mengucapkan terima kasih kepada bupati Lebong yang sudah mengadakan kegiatan ini," tukasnya.

Tanggal 3 Oktober 2014

7

Page 8: Artikel Web 2014 Print

Kades Harus Hati-hati Urus Surat Tanah

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pertanahan (BPN) Kabupaten Lebong H Alfi Ritamsi, SH, MH mengingatkan kepada seluruh Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Lebong harus lebih berhati-hati dalam melakukan kepengurusan surat menyurat tanah. Apalagi, jika tanah tersebut merupakan tanah ahli waris.

"Untuk di Lebong ini memang tentang surat-surat tanah harus benar-benar hati-hati dan cermat melihat mulai dari riwayat kepemilikan tanah dan lainnya dan harus dicek dulu keberadaan tanah itu sendiri. Karena memang ada kejadian sekitar beberapa bulan yang lalu mengenai tanah ahli waris yang kebetulan ada 6 orang ahli waris. Lantaran salah seorang ahli waris ini tidak berada di daerah, sehingga hanya 5 saja yang dimasukkan sebagai ahli waris. Akan tetapi ketika yang ahli waris itu tiba-tiba pulang ke daerah sehingga terkadang memperdebatkan masalah tanah ahlir waris itu tadi. Jadi kades harus benar-benar bisa jeli untuk mengetahui asal muasal tanah itu tadi," bebernya.

Ia menjelaskan, berhati-hati membeli tanah, sebelum bayar apa-apa mintalah notaris mengecek dulu sertifikatnya karena bisa saja tanah tersebut digadaikan. Pengecekan sertifikat bisa dilakukan oleh pemilik atau dikuasakan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah.

“Pengecekan fisik di lokasi itu penting, ada kalanya sertifikat atas tanah tidak ada masalah secara yuridis. Namun secara fisik bisa saja kebalikannya, hal ini bisa terjadi terutama di daerah yang pemahaman hukum masih kurang. Dimana mereka beranggapan bahwa dengan menguasai fisik sudah cukup untuk menandai kepemilikan mereka atas objek tersebut. Kadang-kadang sertifikat dipegang pemilik sah, tapi fisiknya diduduki orang lain, misalnya warung-warung, petani dadakan nanam jagung. Karena jarang dikunjungi pemilik tanahnya ini, lihatlah dulu fisik tanah ini dan sebelum bayar apa-apa harus dilihat dulu dengan penjual. Bahwa dialah nanti yang bertanggung jawab pengosongan tanah tersebut," jelasnya.

Jadi, lanjutnya, jika ingin membeli rumah atau tanah sebaiknya dilakukan pengecekan secara yuridis dan fisik. Secara yuridis dilakukan ke Kantor Pertanahan dan pengecekan secara fisik dilakukan ke lokasi dengan bertanya kepada tetangga atau pihak yang berwenang seperti RT, RW dan Kelurahan.

"Kadang-kadang nama di PBB tidak sama dengan nama disertifikat. Mengenai data slip bukti pembayaran PBB yang berbeda, hal ini mungkin saja karena masih dalam proses untuk perubahan data di kantor pajak. Akan tetapi, perbedaan nama di PBB dan sertipikat tanah tidak akan menyebabkan kepemilikan tanah dipertanyakan, karena yang berlaku sebagai bukti hak atas tanah adalah sertifikat, bukan slip pembayaran PBB," terangnya.

Tanggal 3 Oktober 2014

8

Page 9: Artikel Web 2014 Print

Sekwan Bergerak Cepat

Sekretaris Dewan (Sekwan) Drs. Redo Azhari, M.Si, bergerak cepat usai surat untuk nama-nama unsur pimpinan DPRD definitif Lebong periode 2014-2019 diteken Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si, pada Selasa (30/9). Kemarin, pihak Sekwan langsung menyampaikan surat tersebut ke Biro Pemerintahan Pemprov Bengkulu untuk selanjutnya dikonsep Surat Keputusan (SK) yang akan ditandatangani oleh Gubernur Bengkulu, H. Junaidi, M.Pd.

Redo di rumdin bupati pada Selasa (30/9) malam mengatakan segera setelah SK unsur pimpinan DPRD Lebong definitif terbit, rapat paripurna pelantikan dan pengambilan sumpah akan digelar.

“Kalau soal waktu pastinya (Pelantikan,red) saya belum bisa menyebutkan. Sebab, kita masih menunggu informasi dari Biro Pemerintahan dulu,” kata Redo. Meski begitu, Redo meyakini bahwa SK tersebut akan terbit dalam waktu dekat. Mengingat, pelantikan dan pengambilan sumpah anggota DPRD Lebong periode 2014-2019 telah berlangsung lebih dari satu bulan yang lalu. Tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2014.

“Kita tunggu saja, mudah-mudahan tidak ada kendala lagi,” katanya. Redo melanjutkan, setelah nanti SK unsur pimpinan DPRD definitif terbit, maka DPRD Lebong akan segera membentuk dan mengesahkan alat kelengkapan dewan. Seperti komisi, badan legislasi (Banleg), Badan Kehormatan (BK), Badan Musyawarah (Banmus), Badan Anggaran (Banggar) dan alat kelengkapan DPRD lainnya.

“Memang sedikit terlambat, tetapi tidak apa-apa. Yang jelas, sekarang tiga orang unsur pimpinan definitif DPRD Lebong sudah final. Yakni Ketua DPRD Lebong periode 2014-2019 dijabat Teguh Raharjo Eko P dari Partai Nasdem. Posisi Waka I dijabat Mahdi dari Partai Golkar dan Waka II Azman May Dolan dari Partai Demokrat,” pungkas Redo.

Tanggal 5 Oktober 2014

9

Page 10: Artikel Web 2014 Print

Polres Lebong Peringati Hari Batik Nasional

Kemarin (2/10), diperingati sebagai hari Batik Nasional. Pakaian Batik ini sudah menjadi pakaian khas masyarakat Indonesia, yang sudah menjadi pakaian formal. Tak hanya dikenakan oleh PNS, tetapi juga TNI/POLRI dalam berbagai kesempatan. Baik dalam forum resmi maupun forum tidak resmi. Polres Lebong tak ingin ketinggalan dalam memperingati Hari Batik Nasional kemarin. Hal tersebut juga berdasarkan instruksi langsung dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Sutarman. Seluruh jajaran Polres Lebong, baik perwira maupun bintara diwajibkan mengenakan batik. Dapat dikecualikan bagi fungsi pelayanan umum seperti di kantor Samsat, pelayanan Surat Tanca Catatan Kepolisian (SKCK) dan SPKT. Guna menunjukkan identitas Polri. Demikian disampaikan Kapolres Lebong, AKBP Roh Hadi, S.Ik, didampingi Wakapolres, Kompol Tigor Lubis, MM.

“Meneruskan perintah Nala 1, sebagai mana ST (Surat Telegram) Kapolri untuk selanjutnya diteruskan dengan ST Kapolda bernomor ST/1930/X/2014 tertanggal 1 Oktober 2014,” terang kapolres. Dikatakan kapolres, peringatan Hari Batik Nasional ini juga sebagai wujud bagi Polri untuk mendukung kelestarian batik di Indonesia yang telah menjadi pakaian khas.

“Kita tahu bahwa batik saat ini sudah sangat populer. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga diluar negeri. Hal ini tentu harus kita dukung, salah satunya dengan ikut merayakan hari batik nasional,” kata kapolres. Dengan peringatan hari batik nasional, lanjut kapolres, kedepan diharapkan batik sebagai pakaian formal akan semakin meningatkan citra positif Indonesia.

“Kita sangat mendukung Hari Batik Nasional ini,” tukas perwira yang dikenal ramah ini. Sementara itu, Wakapolres Lebong, Kompol Tigor Lubis,MM, mengatakan bahwa perayaan Hari Batik Nasional kemarin memberikan nuansa tersendiri.

“Batik sebagai pakaian khas Idonesia memang memberikan kesan tersendiri bagi pemakainya. Pakaian batik ini memiliki banyak nilai lebih. Dan yang paling penting, batik sekarang sudah menjadi pakaian formal,” kata wakapolres.

Tanggal 5 Oktober 2014

10

Page 11: Artikel Web 2014 Print

Dua Pembangunan dari BLHKP

Desa Tunggang Kecamatan Lebong Utara pada tahun ini mendapatkan 2 pembangunan fisik yang berasal dari Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Lebong. Kedua pembangunan tersebut meliputi pembangunan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) plus-plus dan pembangunan siring drainase sepanjang ratusan meter di dua lokasi. Yakni Dusun I dan Dusun III. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Desa Tunggang Lotriana kemarin.

"Syukur alhamdulillah tahun ini, ada 2 proyek fisik dari BLHKP yang kita dapati. Untuk MCK plus-plus masih dalam tahap pengerjaan sedangkan kalau untuk pembangunan siring sudah selesai 100 persen dikerjakan," ungkap Sekdes yang juga merupakan istri dari Kepala Badan Perencanaan PembanguNan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebong, Fauzi Taher, SH, M.Si.

Kata dia, masyarakat sangat menyambut baik adanya pembangunan tersebut terkhusus untuk pembangunan drainase tersebut mengingat selama ini air hujan kerap membanjiri di sekitaran permukiman warga. Termasuk untuk MCK plus-plus ini dapat menjadi fasilitas pelayanan umum bagi masyarakat setempat.

"Bantuan pembangunan ini tak terlepas dari peran dari Pemerintah Kabupaten Lebong yang telah berupaya untuk memperhatikan beberapa fasilitas pelayanan umum bagi kepentingan masayarakat. Sekali lagi atas nama masyarakat Desa Tunggang kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kedepan akan ada lagi pembangunan yang bisa bermanfaat bagi kepentingan masyarakat nantinya," tukasnya.

Tanggal 5 Oktober 2014

11

Page 12: Artikel Web 2014 Print

PU Diminta Perhatikan Muara Aman

Camat Lebong Utara Khairil Amran, SH meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lebong untuk bisa memperhatikan Muara Aman terutama mulai disekitaran Pasar Muara Aman. Pasalnya kondisi sekitaran Muara Aman mulai dari depan Puskesmas Pasar Muara Aman sampai ke Pasar Muara Aman sangat semrawut.

"Kalau memang ingin mempercantik dan memperindah Kota Muara Aman ini. Paling tidak perlu banyak perhatian khusus baik dari Dinas PU Lebong, Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Lebong dan Bappeda. Bisa dilihat sendiri, kondisi pasar saja terlihat tak teratur," ungkap camat.

Apalagi, mulai dari kondisi trotoar mulai dari bawah Kantor Camat Lebong Utara sampai ke Pasar Muara Aman dan beberapa titik lainnya saat ini dalam kondisi rusak parah. Termasuk untuk lampu-lampu jalan saja, hanya sebagian yang hidup di sekitaran Pasar Muara Aman tersebut selebihnya banyak yang tak menyala.

"Kami berharap agar kiranya kondisi Kota Muara Aman yang biasa dikatakan berada di wilayah Kecamatan Lebong Utara ini agar dapat lebih indah dipandang mata. Apabila semua infrastruktur dan sarana yang dibutuhkan oleh masyarakat terpenuhi, maka nantinya bisa mendapatkan penilaian dalam bidang Adipura," tandas camat.

Tanggal 5 Oktober 2014

12

Page 13: Artikel Web 2014 Print

Prona Segera Diterbitkan

Ini sepertinya kabar gembira bagi masyarakat Lebong yang tengah menanti-nanti kepastian penerbitan Program Agraria Nasional (Prona) tahun 2014. Soalnya Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lebong akan segera menyerahkan sertifikat 2200 persil bidang tanah dalam program nasional (Prona) untuk tahun ini, yang tersebar di beberapa desa.

"Seperti tahun sebelumnya, pada tahun ini sebanyak 2200 bidang tanah prona kami akan rampungkan. Saat ini masih dalam proses pengolahan data berupa proses penyelesaian SK dan sertifikat di BPN Lebong," ungkap Plt Kepala BPN Lebong H Alfi Ritamsi,SH, MH belum lama ini.

Ia juga menjelaskan, berdasarkan petunjuk teknis dalam Prona, beban biaya yang harus ditanggung oleh warga atau masyarakat selaku penerima meliputi patok batas, biaya materai, BHPTB yang bernilai di atas Rp 60 juta serta alas hak.

"Insya Allah, target penyelesaian Prona tahun ini akan kami rampungkan. Jangan sampai lewat akhir tahun saja, namun melihat proses pelayanan yang berjalan lancar. Kami optimis akan rampung lebih awal," ungkapnya.

Ditambahkannya, pembagian sertifikat prona itu sendiri kemungkinan akan diserahkan secara langsung oleh pihak petugas BPN kepada para kades bersangkutan.

"Kami harap para kades dapat memaklumi apabila mungkin dalam kepengurusan administrasi pemohon masih ada yang belum terlengkapi seperti materai dan lainnya, sehingga kades terpaksa harus bolak-balik. Ini dilakukan mengingat persyaratan yang telah disertakan untuk kepengurusan prona tersebut sangat penting," pungkasnya.

Tanggal 5 Oktober 2014

13

Page 14: Artikel Web 2014 Print

Motor Dinas Puskesmas Disikat Garong

Pekerjaan rumah (PR) jajaran Polres Lebong kembali bertambah dalam mengungkapkan kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor). Aksi pencurian motor dinas kembali terjadi kemarin di Puskesmas Tes. Korbannya adalah Syukran (27) warga Turan Tiging, Kecamatan Lebong Selatan yang bekerja sebagai PNS di Puskesmas Tes. Motor dinas Honda Supra X 125 dengan nopol Bd 2377 HY disikat garong saat di parkir di depan perumahan Puskesmas Tes.

Data yang diperoleh, korban baru mengetahui motornya hilang pagi kemarin, sekitar pukul 07.30 WIB. Itu setelah korban melihat motor yang di parkir depan rumah dinas Puskesmas lenyap. Malamnya, korban sibuk mengurus pasien rawat inap, dimana suasana Puskesmas Tes cukup ramai. Setelah bertugas melayani pasien, korban lantas beristirahat di rumah dinas yang terletak samping ruangan persalinan. Saat itu korban tak memasukan motor dalam rumah, tetapi di parkir di luar.

Tampaknya akibat kelalaian korban tersebut memancing pencuri motor beraksi. Pelaku diduga merusak kunci stang motor korban disaat kondisi Puskesmas sedang hening sekitar dini hari. Lantas pelaku membawa kabur motor dinas tersebut. Diduga pelaku masih menyembunyikan motor dinas tersebut. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan motor dinas curian tersebut telah dibawa kabur pelaku ke arah Curup. Hanya saja, besar kemungkinan motor tersebut belum keluar dari wilayah Kabupaten Lebong.

“Saya mengetahui motor dinas saya hilang paginya. Mengetahui motor tersebut hilang, saya beserta pegawai Puskesmas lainnya mencari motor tersebut tetapi tidak membuahkan hasil. Lantas saya melapor ke Polsek Lebong Selatan," katanya.

Kapolsek Lebong Selatan, AKP. Ikhsan Allillah membenarkan adanya laporan kehilangan motor dinas tersebut. Saat ini pihaknya sudah melakukan oleh tempat kejadian perkara. "Kami masih melakukan penyelidikan," katanya.

Dia mengingatkan warga jangan sembarangan memarkirkan motor mereka. Kalau di parkir hendaknya ditambah kunci tambahan. "Jangan parkir sembarangan, itu dapat memancing pelaku beraksi," ucapnya.

Tanggal 5 Oktober 2014

14

Page 15: Artikel Web 2014 Print

Pemkab Kurban 23 Ekor Sapi

Dalam rangka hari raya Idul Adha tahun ini, Pemkab Lebong kurban sebanyak 23 ekor sapi. Selain 23 ekor sapi, juga ditambah dengan 1 ekor kambing. Kabag Kesra Setdakab Lebong, Rusmayadi Hasan, S.STP,M.Si, menjelaskan bahwa sapi-sapi yang akan dikurbankan tersebut merupakan sumbang dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada dilingkup Pemkab Lebong.

“Jumlah tersebut (23 ekor sapi,red) sudah termasuk hewan kurban dari Pak Bupati. Tapi saya lupa, dari 23 ekor itu berapa jumlah qurban dari Pak Bupati. Besok (Hari ini,red) saya akan lihat rinciannya,” kata Rusmayadi. Dikatakan, hewan qurban nantinya akan disebarkan ke desa-desa di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Lebong.

“Nanti akan kita data dulu, desa mana yang hewan kurbannya sedikit, sementara jumlah penduduknya padat. Kalau desa yang jumlah hewan kurbannya sudah banyak, tentu tidak kita prioritaskan,” ucap Rusmayadi. Rencananya hari ini, lanjut dia, seluruh camat akan diundang untuk membahas terkait pembagian hewan kurban tersebut. Setelah itu, kata dia, baru akan diketahui rincian pembagian hewan kurban.

“Tentu jumlahnya untuk masing-masing kecamatan berbeda. Makanya akan kita bahas dulu dengan pihak pemerintah kecamatan,” imbuhnya. Daging hewan kurban, lanjut dia, nantinya akan dibagi oleh panitia yang ada dimasing-masing desa yang mendapat jatah bantuan hewan kurban.

16 Oktober 2014

15

Page 16: Artikel Web 2014 Print

Jamaah Haji Tiba

Jamaah Haji asal Kabupaten Lebong yang tergabung dalam kloter 6 yang berjumlah 72 jamaah diperkirakan akan tiba di Kabupaten Lebong pada tanggal 16 Oktober mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong Drs H. Tasry, MA kemarin. "Insya Allah, kalau jadwal tidak mengalami perubahan jamaah haji dari Lebong yang berjumlah sebanyak 72 akan tiba di Lebong pada tanggal 16 oktober. Namun, kapannya apakah siang atau sore hari tiba ke Lebong hingga saat belum bisa kita perkirakan," katanya.

Ia menjelaskan, kepulangan para jamaah haji akan disambut pihak keluarga maupun Pemkab Lebong di Bandara Embarkasi Antara Bengkulu sekitar tanggal 15 Oktober pukul 23.30 WIB. Kemudian, mereka istirahat di Asrama Haji Bengkulu lalu akan langsung diberangkatkan menuju Lebong sekitar pukul 09.00 WIB tanggal 16 Oktober mendatang.

"Untuk fasilitas kendaraan kepulangan para jamaah haji akan tetap sama seperti mereka diberangkatkan, yakni dengan menggunakan 2 bus Putra Raflesia dan mobil dinas. Dan direncanakan penyambutan kepulangan para jamaah haji akan disambut secara langsung oleh Bupati Lebong H. Rosjonsyah, SIP, M.Si di Masjid Jamik Pasar Muara Aman," ucap Tasry.

Ia juga menambahkan, saat ini seluruh jemaah haji di seluruh dunia sedang melaksanakan ibadah wukuf di Arafah. Termasuk untuk kondisi kesehatan para CJH hingga saat ini dalam keadaan sehat wal afiat. "Syukur alhamdulillah kondisi jamaah haji kita masih dalam kondisi baik-baik saja kendati memang kondisi cuaca di arafah agak sedikit panas. Kita tetap berharap agar para jamaah tetap semangat dalam melaksanakan serangkaian ibadah haji hingga selesai," tukasnya.

16 Oktober 2014

16

Page 17: Artikel Web 2014 Print

Pemkab Gelar Tarling

Jika tidak ada halangannya, hari ini sekitar pukul 19.30 WIB Pemerintah Kabupaten Lebong akan menggelar Takbir Keliling (Tarling) dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1435 H. Dimulai dari depan Kantor Bupati Lebong. Acara Tarling itu akan dibuka secara langsung oleh Bupati Lebong H Rosjonsyah, S.IP, M.Si.

"Insya Allah dalam kegiatan takbir keliling ini kita akan mengajak seluruh lembaga vertikal, SKPD dan masyarakat Lebong untuk dapat memeriahkan acara menyambut Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban ini," ungkap Kabag Kesra Setdakab Lebong, Rusmayadi, S.STP.

Dia mengemukakan, untuk lebih menyemarakkan acara ini agar seluruh peserta tarling dapat untuk melengkapi kendaraan dengan pengeras suara baik berupa sound system dan bedug. Peserta dilarang menggunakan kendaraan roda dua, ini guna keamanan dan kelancaran peserta Tarling.

"Kita harapkan masyarakat dapat untuk berpartisipasi aktif guna memeriahkan acara ini. Untuk pelaksanaan Shalat Idul Adha itu sendiri akan dipusatkan di Masjid Jamik Pasar Muara Aman. Mudah-mudahan kegiatan akan berjalan dengan lancar nantinya," tukas Kabag Kesra.

16 Oktober 2014

17

Page 18: Artikel Web 2014 Print

Dukcapil Terbitkan 12.545 Akta Kelahiran

Terhitung mulai dari tahun 2011 sampai dengan akhir November 2013, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Lebong telah menerbitkan sebanyak 12.545 lembar akta kelahiran. "Sampai dengan akhir bulan November ini sudah sebanyak 12.545 lembar akta kelahiran yang telah kita keluarkan," ujar Kadisdukcapil Lebong Hanafi, SH belum lama ini.

Ia menjelaskan, pembuatan akta kelahiran tersebut terhitung mulai tahun ini digratiskan alias tidak dipungut biaya. Kalau dulu biasanya biaya kepengurusan akta berdasarkan umur. Jika di bawah satu tahun tidak dipungut biaya. Tapi kalau satu tahun melalui proses Pengadilan Agama.

Ia juga mengatakan, pihaknya tidak akan mempersulit dalam hal pembuatan KTP, KK maupun Akta Kelahiran. Asalkan, semua persyaratan telah terpenuhi. "Syarat membuat akta, yakni Surat Keterangan Kelahiran dari bidan atau dokter, foto copy KTP kedua orang tua, foto copy KK, foto copy buku nikah," terangnya.

Selain itu, untuk menerbitkan akta kelahiran, lanjutnya, Dukcapil juga telah menerbitkan akta perkawinan non muslim sebanyak 7 akta dan akta kematian sebanyak 1 akta.

6 Oktober 2014

18

Page 19: Artikel Web 2014 Print

BPBD Bakal Bangun Bronjong

Harapan masyarakat Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya agar kiranya tembok penahan banjir yang jebol yang berada tepat di belakang Balai Desa Lemeu dibangun bronjong akan segera terwujud. Pasalnya, 2015 mendatang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong bakal membangun bronjong sepanjang 120 meter.

"Kita akan usulkan pembangunan brojong tepat di belakang Balai Desa Lemeu itu nantinya. Karena memang berdasarkan hasil kita di lapangan memang sudah selayaknya tembok yang jebol tersebut segera untuk dibangun. Mengingat hal tersebut menjadi sumber terjadinya banjir hingga masuk ke permukiman warga dari sana. Kalau untuk dana yang akan kita usulkan ke Pemkab bersama dengan pihak legislatif sekitar Rp 500 juta," ungkap Kepala BPBD Lebong, Syamsul Bahri, S.Sos kemarin.

Kata dia, pihaknya juga tahun mendatang akan mengusulkan untuk pembangunan semacam pelapis tebing dan drainase di Desa Gandung Baru nantinya. "Mudah-mudahan usulan ini akan dapat diakomodir melalui dana APBD Lebong nantinya. Sebab, daerah tersebut memang rawan akan terjadinya banjir maupun longsor," tandasnya.

6 Oktober 2014

19

Page 20: Artikel Web 2014 Print

Pasar Tradisional Sepi Pengunjung

Desa Sukau Datang I merupakan salah satu desa yang memiliki Pasar Tradisional yang telah dibangun oleh Dinas Koperasi,UKM dan Perindag Kabupaten Lebong sekitar tahun 2012 yang lalu. Hanya saja, hingga saat ini keberadaan pasar tersebut sangat sepi oleh pengunjung ataupun pembeli. Ini lantaran di desa tersebut juga terdapat pasar pekan yang dibuka setiap harinya.

Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Desa Sukau Datang I Suan kemarin. "Memang pas awal pasar ini dibuka, para pedagang yang menyewa lapak yang disediakan sekitar 40 lapak ini ramai. Namun lambat laun saat ini hanya berkisar sekitar 20 lapak saja yang terisi," ungkap Suan.

Dengan sepinya pengunjung ini, lanjut Suan, ia sangat sayangkan seperti saat ini dan belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sebab, biaya pembangunan pasar tradisional tersebut cukup besar. "Saya harap ada Perda tentang Pasar Tradisional ini supaya pasar tradisional ini ramai pembeli," ucapnya

Sedangkan, lanjutnya, untuk retribusi yang dibebankan kepada pedagang. Retribusi secara sukarela pedagang dan tidak dipatok nilai. Pedagang memberi retribusi kepada petugas kebersihan pekan. “Itu pun terkadang tidak mencukupi untuk jasa kebersihan," kata kades.

6 Oktober 2014

20

Page 21: Artikel Web 2014 Print

Ketua DPRD Optimis APBD Tepat Waktu

Meski hingga kini, unsur pimpinan DPRD definitif Kabupaten Lebong belum dilantik. Sehubungan belum terbitnya Surat Keputusan (SK) unsur pimpinan definitif oleh Gubernur Bengkulu. Ketua sementara DPRD Lebong, Teguh Raharjo E.P, tetap optimis pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebong tahun 2015 tepat waktu. Alias bisa disahkan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2014.

“Kita masih menunggu SK Gubernur untuk unsur pimpinan DPRD definitif turun. Meski ada sedikit keterlambatan terkait pelantikan unsur pimpinan DPRD definitif ini. Saya masih yakin kalau pengesahan APBD 2015 nanti tidak molor (Tepat waktu,red),” ungkap Teguh. Demi mengesahkan APBD tepat waktu, lanjut dia, tentu para anggota DPRD Lebong periode 2014-2019 akan bekerja maraton. Sebab, selain pembahasan untuk APBD murni tahun 2015, para anggota DPRD juga mesti membahas APBD-P.

“Jadi, begitu SK Gubernur turun. Langsung kita jadwalkan untuk pelantikan dan pengambilan sumpah unsur pimpinan DPRD. Dengan begitu, alat kelengkapan bisa di SK-kan,” terangnya. Alat kelengkapan yang dimaksud, kata Teguh, salah satunya adalah Badan Anggaran (Banggar) yang bertugas membahas Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD Tahun 2015 bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Anggota DPRD yang mayoritas baru, tentu tidak menjadi kendala dalam pembahasan anggaran. Kita tetap akan bekerja semaksimal mungkin,” katanya. Selain Banggar, Teguh, mengatakan bahwa alat kelengkapan lain juga mendesak untuk segera disahkan. Seperti Badan Legislasi (Banleg), Badan Kehormatan (BK), Badan Musyawarah (Banmus) dan alat kelengkapan lain.

“Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar. Jika APBD disahkan tepat waktu, tentu akan berdampak positif terhadap kesinambungan pembangunan di Kabupaten Lebong,” kata politisi Partai Nasdem ini. Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu, DPRD Lebong telah menggelar rapat paripurna pengumuman unsur pimpinan DPRD definitif periode 2014-2019. Mereka adalah, Ketua DPRD yang akan dijabat oleh Teguh R.E.P, Wakil Ketua (Waka) I yang akan dijabat oleh Mahdi, S.Sos dari Partai Golkar dan Azman May Dolan, SE, sebagai Waka II dari Partai Demokrat (PD). Pihak Sekretariat Dewan (Setwan) sendiri telah melayangkan surat ke Biro Pemerintahan Pemprov Bengkulu terkait nama-nama unsur pimpinan untuk di SK-kan oleh Gubernur Bengkulu.

8 Oktober 2014

21

Page 22: Artikel Web 2014 Print

Butuh Perda Pengawasan CSR

Pemkab Lebong bersama-sama dengan DPRD Lebong dinilai perlu untuk mendorong terbentuknya Peraturan Daerah (Perda) terkait pemberian dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Lebong. Hal itu didasari penggunaan dana CSR dari setiap perusahaan belum maksimal menyentuh masyarakat. Penegasan ini disampaikan tokoh pemuda Kabupaten Lebong, Gunawan, SP, yang juga Ketua Generasi Muda (Gema) Lebong. Apa yang disampaikan Gunawan ini juga berangkat dari statemen Camat Lebong Selatan, Reko Haryanto, S.Sos,M.Si, yang mempertanyakan dana CSR dari dua perusahaan yang ada di Kecamatan Lebong Selatan.

“Di tengah derasnya investasi yang masuk ke Kabupaten Lebong dipandang perlu adanya regulasi berupa perda yang mengatur masalah CSR. Sehingga CSR dari perusahaan benar-benar memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” sampai Gunawan.

Dikatakan Gunawan, selama ini diduga tidak diketahui secara pasti nilai dan jumlah dana CSR yang diberikan oleh sejumlah perusahaan, baik itu BUMD maupun BUMN. Selain itu, kata dia, masih ada beberapa perusahaan yang belum menyalurkan dana CSR.

“Jangankan masyarakat, seorang camat yang notabenenya adalah aparat pemerintahan yang memegang wilayahnyapun mempertanyakan soal CSR itu,” katanya. Transparansi terkait dana CSR, lanjut Gunawan, sangat diperlukan. Sebab, CSR itu sendiri sangat berguna bagi masyarakat. Selain itu, transparansi soal CSR juga berdampak positif bagi pemerintah daerah. Pun demikian bagi internal perusahaan dimana akuntabilitas terkait penggunaan dana dan penyerapan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik.

“Memang CSR ini merupakan domain pemerintah pusat. Karena baik Peraturan Menteri BUMN, Undang Undang PT, Undang Undang PMA, Undang Undang minyak dan gas bumi dibuat oleh DPR bersama-sama dengan pemerintah pusat. Namun, realisasinya di daerah juga harus tetap diawasi,” paparnya. Dikatakan, peran pemerintah daerah dalam penyaluran CSR, adalah melakukan monitoring dengan perangkat Analisis Dampak Lingkungan dan Sosial (Amdalsos) dan mengkaji sejauh mana perusahaan mampu memberikan manfaatnya kepada stakeholder dalam hal ini masyarakat setempat.

“Sehingga Perda itu nantinya hanya akan mengatur terkait dengan pengawasan dan monitoring mengenai komitmen pihak perusahaan melalui CSR,” kata Gunawan. Dia juga berpendapat bahwa Pemda tidak memiliki wewenang dalam mengatur CSR yang merupakan program perusahaan. Terlebih berkaitan dengan pengelolaan dananya. Namun, Pemda bisa meminta laporan dan menjalin kerjasama dengan stakeholder didasarkan pada program skala prioritas.

“Nah, untuk keperluan tersebut. Perlu adanya payung hukum berupa perda. Sehingga kedepan, keberadaan investor di Kabupaten Lebong benar-benar memberikan kontribusi kepada masyarakat,” demikian Gunawan.

8 Oktober 2014

22

Page 23: Artikel Web 2014 Print

Cari Solusi Soal Pupuk

Para anggota dewan yang baru periode 2014-2019 diminta peka terhadap permasalahan yang kerap dihadapi oleh masyarakat di Kabupaten Lebong. Salah satunya adalah permasalahan pupuk bersubsidi yang tampaknya masih saja sering muncul disetiap kali musim tanam dan membuat pusing para petani di Kabupaten Lebong. Permasalahan ini harus menjadi perhatian serius 25 anggota legislatif terpilih. Sebab, kebutuhan akan pupuk sangat vital bagi petani. Seperti disampaikan oleh salah seorang petani Desa Tabeak Blau Kecamatan Lebong Atas, Herman Jazuri (47).

“Seperti kita ketahui, bahwa setiap kali masuk musim tanam. Para petani kita sering sekali terbentur dengan kelangkaan pupuk bersubsidi, pupuk lambat tersedia ditingkat pengecer serta sulitnya bagi petani yang tidak masuk Poktan untuk memperoleh pupuk. Permasalahan ini harus dicarikan solusinya oleh para anggota dewan yang baru nanti,” katanya.

Dia mengakui bahwa Pemkab Lebong melalui Dinas Pertanian dan Ketananan Pangan (DPKP) telah berupaya maksimal agar tidak terjadi permasalahan terkait pupuk bersubsidi. Baik itu dari segi ketersediaan pupuk maupun dari proses penyaluran pupuk itu sendiri kepada petani. Namun, menurut Herman, permasalahan pupuk tak kunjung melegakan hati petani Kabupaten Lebong setiap tahunnya.

“Seperti musim tanam tahun ini saja, permasalahan pupuk masih muncul. Disaat petani sangat membutuhkan pupuk, pupuk justru langka,” timpalnya. Dia berharap agar para wakil rakyat yang baru nanti benar-benar serius dalam mencarikan solusi permasalahan pupuk bersubsidi di Kabupaten Lebong.

“Saya yakin pasti ada jalan keluar jika memang kita mau berusaha. Nah, ini tentu menjadi tanggungjawab pemerintah dan para anggota DPRD. Kalau kami masyarakat ini bisa apa. Kami hanya bisa mengeluh kalau sampai terjadi kelangkaan pupuk,” ungkap Herman.

8 Oktober 2014

23

Page 24: Artikel Web 2014 Print

Proyek Pelebaran Jalan Terhenti, Dinas PU Optimis Proyek Tuntas

Kemarin, tidak terlihat aktivitas pekerjaan proyek pelebaran ruas jalan dari Tanjung Agung ke Desa Talang Ulu. Begitu juga di proyek pelebaran jalan di Desa Pyang Mbik hingga Kelurahan Amen, sepertinya proyek pelebaran jalan tersebut kemarin terhenti pekerjaannya. Sama sekali tidak ada pekerja dan alat berat yang diopersionalkan.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lebong, Ir. Eddy Ramlan, MT menyatakan, optimis proyek pelebaran jalan yang sempat terhenti tahun kemarin tersebut tuntas dikerjakan tahun ini. Saat ini progres pekerjaan sudah melebihi 50 persen. Apalagi, kontrak pekerjaan masih lama, sehingga masih banyak waktu untuk menyelesaikan proyek pelebaran jalan tersebut. "Kami yakin proyek pelebaran jalan ini akan tuntas," katanya.

Dia mengemukakan, untuk rentang waktu kegiatan beberapa paket jalan tersebut, lebih kurang antara satu bulan hingga bulan depan atau paling lambat hingga November 2014 mendatang. "Kita juga terus melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan-kegiatan tersebut. Sehingga bisa mengetahui sejauh mana progres realisasi yang dilaksanakan oleh pihak rekanan," kata Eddy.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Lebong M. Gunadi Mursalin, S.Sos meminta Dinas PU Lebong agar memperingatkan pihak rekanan dalam setiap merealisasikan kegiatan pembangunan agar meminimalisir dampak negatif yang akan timbul. Karena akibat pekerjaan proyek tersebut, banyak titik kabel Telkom terputus, belum lagi pipa PDAM yang rusak.

"Ini tugas Dinas PU Lebong untuk mengawasi, mengingatkan dan menegur pihak rekanan agar hal-hal negatif yang bisa muncul untuk diminimalisir. Jangan sampai pelaksanaan pembangunan malah banyak menimbulkan keresahan," ucapnya.

Ditambahkan Gunadi, apalagi segala dampak negatif yang muncul tersebut akan menjadi tanggungjawab pihak rekanan itu sendiri. Seharusnya, kata dia, sebelum melaksanakan kegiatan, rekanan sudah bisa memprediksi dan mengantisipasi segala dampak negatif yang akan muncul pada saat melaksanakan kegiatan.

"Misal material yang cukup membahayakan pengguna jalan, bisa diantisipasi dengan memasang rambu-rambu. Seperti yang sudah dilakukan saat ini. Kemudian untuk penggalian, agar tidak mengganggu keberadaan kabel Telkom serta pipa PDAM. Setiap aksi harus dikoordinasikan dengan pihak PDAM maupun pihak Telkom," tukasnya.

9 Oktober 2014

24

Page 25: Artikel Web 2014 Print

Dewan Provinsi Diminta Tinjau Jalan Lebong-Bengkulu Utara

Perbaikan jalan lintas Lebong-Bengkulu Utara yang telah dianggarkan tahun 2013 lalu tampaknya tidak akan selesai dibangun. Pasalnya, janji Pemprov Bengkulu terkait dengan perbaikan jalan lintas Lebong-Bengkulu Utara hingga memasuki akhir tahun 2014 saat ini belum juga menunjukkan adanya tanda-tanda bakal selesainya perbaikan jalan lintas tersebut.

Untuk itu, mantan Anggota DPRD Lebong periode 2009-2014 M Gustiadi, S.Sos atau yang kerapa disapa Edi tiger mendesak kepada pihak Pemerintah Provinsi Bengkulu (Pemprov) melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu untuk dapat menuntaskan perbaikan Jalan Lebong -Bengkulu Utara. Apalagi dengan kondisi jalan yang hanya disirami koral saja dikhawatirkan akan mengancam keselamatan para pengendara. Selain itu, dia meminta anggota DPRD Provinsi Bengkulu dapil Lebong-Rejang Lebong turun meninjau kondisi jalan Lebong-Bengkulu Utara.

"Kita sangat menyayangkan akan kondisi jalan terutama dari Lebong -BU yang semakin parah ini," ungkap Edi tiger.

Kata dia, dari beberapa kali kunjungan Gubernur Bengkulu ke Kabupaten Lebong, janji perbaikan jalan tersebut terus diucapkan. Hanya saja, hingga berakhir tahun anggaran 2014 ini realisasi janji perbaikan jalan ini belum juga dilakukan meski untuk perbaikan jalan tersebut telah dianggarkan. "Saya minta DPRD Provinsi juga ikut mengawasi pekerjaan jalan ini. Coba sekali-sekali anggota DPRD Provinsi itu turun langsung kelapangan untuk melihat bagaimana kondisi perbaikan jalan lintas ini. Mudah-mudahan jalan lintas Lebong- Bengkulu Utara ini bisa selesai dihotmix tahun 2014 ini atau tahun 2015 mendatang," harap Edi Tiger.

Sementara itu, salah satu pengendara motor Herman (31) warga Kecamatan Lebong Utara berharap kepada Gubernur Bengkulu dan DPRD Provinsi Bengkulu untuk segera mungkin melanjutkan perbaikan jalan hotmix. "Kepada bapak Gubernur dan Ketua DPRD Provinsi yang terhormat, kami berharap pembangunan jalan lintas kami ini kembali dilanjutkan Soalnya kami suah capek dengan kondisi jalan yang dari tahun ke tahun tidak pernah bagus ini," keluhnya.

9 Oktober 2014

25

Page 26: Artikel Web 2014 Print

Tinjau Ulang Penerima Bantuan Rehab Rumah

Kepala Desa Nangai Amen, Nur Hasan meminta Pemkab Lebong meninjau ulang masyarakat penerima bantuan rehab rumah tak layak huni, yakni program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebesar Rp 7,5 juta per KK. Sebab, penerima bantuan tersebut tidak tepat sasaran.

"Iya memang benar hampir sebagian besar bantuan program yang berhubungan dengan rumah itu tak tepat sasaran. Misalnya saja ada warga yang rumahnya benar-benar tak layak untuk ditempati malahan tidak mendapatkan sedangkan rumah mewah mendapatkan bantuan. Ini kan aneh artinya tim survey itu asal tunjuk saja ," ungkap kades.

Kata dia, kendati tahun ini Desa Nangai Amen atau yang lebih dikenal dengan nama Desa Lebong Donok tidak mendapatkan program bantuan baik itu berupa bedah rumah ataupun BSPS tersebut. Namun, ia hanya berharap agar ke depan pendataan terhadap rumah yang layak atau tidak. Supaya yang mendapatkan bantuan benar-benar riil sesuai dengan kondisi di lapangan sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial.

"Desa kami ini tak pernah dapat bantuan rumah itu, kalau untuk usulan permohonan bantuan sudah sering seperti untuk bedah rumah tahun lalu sekitar 40 KK kami usulkan namun belum terealisasi. Sedangkan kalau untuk di desa kami ini sekitar 70 KK rumahnya sudah tidak layak huni," ucap kades.

9 Oktober 2014

26

Page 27: Artikel Web 2014 Print

Santunan Kematian Rp 1,9 Miliar

Warga ahli waris warga yang meninggal dunia di Kabupaten Lebong akan mendapatkan dana satunan dari Pemkab Lebong. Tahun ini disiapkan dana santunan mencapai Rp 1,9 miliar. Dana santunan tersebut akan diserahkan kepada keluarga yang ditinggalkan. Sebelum diberi sana santunan, bakal ada petugas yang akan melakukan verifikasi.

Penjelasan itu disampaikan Kabag Keuangan, Setdakab Lebong, Syamsul Komar, SH lewat media Koran lokal kemarin. "Tahun ini ada Rp 1,9 miliar untuk asuransi kematian. Nanti bakal ada verifikasi oleh tim apakah layak menerima sesuai dengan kriteria yang ada. Kegiatan ini sendiri dimaksudkan untuk membantu meringankan warga Lebong yang terkena musibah," jelasnya.

Namun sayangnya hingga saat ini kegiatan tersebut belum dapat terealisasikan karena belum adanya Peraturan Bupati (Perbup) yang saat ini masih dalam proses penggarapan oleh Pemkab Lebong. "Kegiatan ini belum dapat direalisasikan karena masih menunggu Perbup. Nanti setelah tuntas pembuatan Perbub ini selanjutnya akan dilakukan pembuatan Peraturan Daerah (Perda). Proses realisasi kegiatan ini masih cukup panjang, karena masih akan disampaikan ke ULP untuk dilakukan proses pelelangan," kata Syamsul.

9 Oktober 2014

27

Page 28: Artikel Web 2014 Print

Kabut Asap Ganggu Aktivitas Warga

Dampak kabut asap sepertinya mulai terasa dimana-mana, bahkan saat ini kabut asap tersebut telah menganggu aktivitas warga terutama yang berprofesi sebagai pekebun atau petani khususnya di sekitaran Kecamatan Pinang Belapis. Bahkan ketebalan kabut asap terutama muncul pada malam maupun pagi hari dan semakin berkurang pada saat siang. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan mengingat dalam sebulan belakangan belum pernah turun hujan.

“Kabut ini memang sangat menganggu kami,bagaimana kami mau ke kebun atau ke sawah jika mau jalan saja semuanya sudah tertutupi oleh asap," ujar Pahmi (38) warga Desa Seblat Ulu kemarin.

Dia mengakui mulai merasa terganggu saat bepergian keluar rumah, tidak hanya karena jarak pandang yang berkurang. Tapi juga menganggu pernapasan. Menurutnya, kemunculan kabut asap di daerah perbatasan tersebut harus segera disikapi pemerintah. “Kami meminta pemerintah segera menyikapi hal ini sebelum bertambah parah lagi,” katanya.

Sementara itu, Camat Pinang Belapis Rahmandani, S.Sos meminta kepada warga terutama baik yang menggunakan kendaraan maupun para petani atau pekebun untuk berhati-hati jika melintasi jalan terutama di jalan umum.

"Sebisa mungkin nyalakan lampu kendaraan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas mengingat kabut asap yang terjadi lebih dari sepekan ini cukup tebal. Apalagi diketahui jika di Kecamatan Pinang Belapis dikelilingi oleh hutan lindung TNKS," imbau camat.

9 Oktober 2014

28

Page 29: Artikel Web 2014 Print

Jalan Lemeu-Air Kopras Belum Dihotmix

Bagi anda para pengendara roda dua yang sering melintasi jalan tembus Lemeu-Air Kopras diharapkan ekstra berhati-hati. Pasalnya, saat ini kondisi jalan sungguh memprihatinkan dengan medan jalan berbatu-batu besar. Saat ini Jalan tembus Lemeu-Air Kopras belum dihotmix. Padahal jalan tersebut merupakan jalan alternatif. Kerap dilalui anak sekolah maupun para warga yang pergi kebun.

"Sudah lama jalan tembus antara Desa Lemeu-Air Kopras dengan panjang sekitar 3 kilometer ini belum diperbaiki. Padahal jalan ini sering dilalui baik oleh anak sekolah maupun warga sekitar yang ingin pergi berkebun," Kata Kades Lemeu Rapani kemarin.

Rapani mengatakan, kondisi jalan tersebut memang sering dikeluhkan warga sekitar. Apalagi, anak sekolah yang sering melewati jalan tersebut acap kali mereka terjatuh ketika mengendarai motor. "Sudah banyak baik anak sekolah maupun warga yang sering jatuh jika melewati jalan tersebut. Kami mengharapkan agar dinas terkait dapat untuk melakukan peningkatan jalan mengingat jalan ini sangat penting bagi masyarakat," tukas Rapani.

12 Otober 2014

29

Page 30: Artikel Web 2014 Print

PNPM-MPd Lebong Utara Berkurang

Alokasi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) untuk Kecamatan Lebong Utara bakal berkurang. Lantaran angka kemiskinan di kecamatan induk tersebut menurun. Tahun 2014 ini alokasi dana PNPM-MPd Lebong Utara mencapai Rp 700 juta menurun sekitar Rp 150 juta. Tahun kemarin mencapai Rp 850 juta. Sedangkan untuk kecamatan lain, yakni Kecamatan Lebong Atas, Kecamatan Lebong Tengah, Kecamatan Selatan dan Kecamatan Padang Bano dana PNPM-MPd tetap. Tapi untuk Kecamatan Padang Bano meningkat dari Rp 600 juta menjadi Rp 850 juta.

Penjelasan itu disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Lebong M. Syahroni, S.Sos, M.Si melalui Kabid Usaha Ekonomi Rakyat (UER) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Heni Haryani, S.Sos didampingi Kasubid SDA dan TTG Mardiono mengatakan, alokasi dana PNPM -MPd perkecamatan tahun 2013, yaitu Kecamatan Padang Bano sebesar Rp 600 juta, Kecamatan Lebong Atas sebesar Rp 750 juta, Kecamatan Lebong Utara sebesar Rp 850 juta, Kecamatan Lebong Tengah dan Kecamatan Lebong Selatan sebesar Rp 850 juta.

"Jadi untuk tahun ini, alokasi dana untuk Kecamatan Padang Bano meningkat menjadi Rp 850 juta sedangkan Kecamatan Lebong Utara menurun menjadi Rp 700 juta. Dimana sejauh ini tahapan pengerjaan fisik telah mendekati 100 persen," tukasnya.

12 Otober 2014

30

Page 31: Artikel Web 2014 Print

Zarwati Jabat Plt Direktur

Kabag Umum PDAM Tirta Tebo Emas (TTE) Kabupaten Lebong, Zarwati, A,Md, saat ini dipercaya untuk menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDAM. Itu setelah Direktur PDAM sebelumnya, Maulana Yusuf, SE, mengundurkan diri dari jabatannya. Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi alasan Maulana mengundurkan diri. Namun, kuat dugaan karena banyaknya permasalahan di internal PDAM. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah dimana karyawan PDAM melaporkan tiga orang petinggi PDAM ke Polres Lebong atas dugaan penggelapan uang gaji. Versi Zarwati, bahwa dirinya sudah mendapat Surat Kuasa dari mantan Direktur PDAM, Maulana Yusuf untuk menjabat sebagai Plt Direktur.

“Beliau (Maulana,red) memang sudah mengundurkan diri. Beliau telah memberikan kuasa kepada saya untuk menjabat sebagai Plt Direktur,” aku Zarwati. Dikatakan Zarwati, dirinya telah menemui Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si terkait pengunduran diri Maulana Yusuf serta berkaitan dengan Surat Kuasa yang dibuat agar dirinya menjadi Plt Direktur.

“Saya juga sebelumnya sempat berfikir untuk mengundurkan diri dari Plt Direktur. Meski begitu, saya tetap akan bekerja dengan keras untuk memperbaiki perusahaan yang sedang mengalami kesulitan yang luar biasa ini,” ungkapnya. Diakui Zarwati, permasalahan yang ada ditubuh PDAM sudah sangat kompleks. Tidak hanya berkaitan dengan teknis, tetapi juga hubungan antar sesama karyawan dan antar karyawan dengan pimpinan sudah tidak harmonis.

“Tetapi, kita tidak boleh menyerah. Yang terpenting saat ini adalah bekerja dan terus bekerja dengan sebaik-baiknya,” tandasnya. Terpisah, Ketua Badan Pengawas PDAM TTE, Edy Syamsuar, ST, juga membenarkan terkait pengunduran diri Maulana Yusuf. Dikatakan, Badan Pengawas saat ini tengah mengkoordinasikan untuk merekrut Direktur PDAM yang baru. “Kita juga akan berupaya untuk melakukan penyehatan terhadap BUMD Kabupaten Lebong ini,” ujarnya.

12 Otober 2014

31

Page 32: Artikel Web 2014 Print

Pemberian Santunan Kematian Ditunggu

Perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lebong yang berencana akan memberikan santunan kematian mendapat respon positif. Malahan warga menunggu realisasi pemberian santunan kematian tersebut.

Hal itu seperti diungkapkan Parjo (32) warga Kelurahan Pasar Muara Aman. Menurutnya, sangat setuju terhadap pemberian santunan kematian terutama kepada ahli waris. "Kami hanya menginginkan agar pemberian santunan itu jangan hanya sekedar janji saja. Kalau bisa benar-benar terealisasi," ujar Parjo.

Ia menjelaskan, pemberian santunan ini bisa dipergunakan untuk kepentingan tahlilan dan lainnya. Akan tetapi, diharapkan proses kepengurusannya administrasinya jangan terlalu dipersulit. "Maklum kami ini inginnya kalau bisa langsung cair saja. Jangan harus mengurus kesana kemari," ucapnya.

Sebelumnya,. Tahun ini disiapkan dana santunan mencapai Rp 1,9 miliar. Dana santunan tersebut akan diserahkan kepada keluarga yang ditinggalkan. Sebelum diberi sana santunan, bakal ada petugas yang akan melakukan verifikasi.

12 Otober 2014

32

Page 33: Artikel Web 2014 Print

Dana PNPM PISEW Dipertanyakan

Tak kunjung ada kepastian pencairan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PNPM PISEW) mengundang pertanyaan dari berbagai pihak. Apalagi diketahui saat ini hanya sekitar 2 bulan lagi waktu efektif untuk pengerjaan fisik PNPM.

Penegasan disampaikan pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) di sekitaran Kecamatan Pinang Belapis, Mukhtar (45) yang mengaku tak tahu secara jelas kapan dana tersebut agar segera disalurkan. "Kami juga tak tahu secara jelas kapan sebenarnya dana tersebut akan disalurkan. Padahal kalau untuk sosialisasi mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga ke desa telah dilaksanakan. Tapi sampai sekarang tak jelas apakah dana melalui program PNPM PISEW itu apakah ada atau tidak," ungkapnya.

Ia menjelaskan, dengan tidak adanya kejelasan kapan kepastian tersebut jelas sangat mempengaruhi kinerja mereka selaku LKD.

"Kami harapkan dari dinas terkait ada penjelasan kapan kepastiannya dana tersebut akan dikucurkan ke rekening LKD. Kami saja merasa kurang yakin kalau pengerjaan fisik PNPM akan terselesaikan 100 persen. Contohnya saja sampai memasuki minggu kedua bulan ini saja belum ada tanda-tanda pengerjaannya akan dimulai," tegasnya.

Padahal, lanjutnya, hampir diberbagai sosialisasi tentang PNPM PISEW kerap diingatkan agar pembangunaan fisik harus mengedepankan material yang harus merata seperti adukan semen pasir yang harus 50:50 persen. Termasuk material proyek yang mudah didapatkan karena memanfaatkan dari hasil potensi di desa. "Kami dari LKD tetap berupaya untuk bekerja secara profesional untuk bisa memperhatikan aspek pengerjaan fisik tersebut," pungkasnya.

12 Otober 2014

33

Page 34: Artikel Web 2014 Print

Aplikasi CAT Tidak Sulit Dioperasikan

Peserta tes CPNS Lebong yang akan mengikuti tes pada tanggal 17 November nanti di Universitas Bengkulu (Unib) diminta tidak khawatir terkait bagaimana cara mengoperasikan aplikasi Computer Assisted Test (CAT). Sebab, pengoperasian aplikasi tersebut tidak sulit. Setiap langkah dan tahapan telah disertai dengan petunjuk dalam bahasa Indonesia. Petunjuk atau langkah pengoperasian program juga bisa diubah kedalam Bahasa Inggris.

“Jadi tidak usah khawatir. Cara mengoperasikan CAT ini nanti tidak sulit,” kata Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lebong, H. Guntur,S.Sos, melalui Plh Kasubbid Pengadaan Pegawai daN Organisasi, Agus Wanda. Rasa optimisme Agus bahwa seluruh peserta tes CPNS bisa mengoeprasikan CAT, cukup beralasan. Hal tersebut terlihat pada saat Agus menjalankan simulasi CAT yang saat ini tersedia di BKD Lebong. Dari software simulasi tersebut tampak bahwa mulai dari pengisian data hingga ke pengerjaan soal telah disertai dengan petunjuk yang jelas dan mudah dimengerti.

“Dari simulasi inilah, makanya bisa kita simpulkan jika peserta tes CPNS tidak akan kesulitan,” kata Agus. Terpisah, salah seorang peserta tes CPNS Lebong, Dian Sulistiyani, yang melamar jurusan guru kelas SD, dengan kualifikasi S1 PGSD, mengaku belum tahu seperti apa aplikasi CAT. Menurut dia, akan sangat baik jika Pemkab Lebong bisa memfasilitasi untuk melakukan simulasi pengoperasian aplikasi CAT.

“Mungkin mayoritas peserta tes CPNS belum tahu seperti apa aplikasi CAT itu. Sebab, belum pernah mengikuti tes yang menerapkan sistem CAT,” ungkapnya. Dengan adanya simulasi, lanjut dia, dipastikan nanti pada saat pelaksanaan tes, tidak ada kendala yang berarti yang dihadapi oleh peserta. Selain itu, dia juga menilai bahwa jika pelamar telah dibekali dengan simulasi CAT, maka akan sangat menguntungkan peserta.

“Sebab, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian data akan semakin singkat. Sehingga, peserta memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan soal ujian,” tandasnya. Tak jauh berbeda, Ramos Ade Putra (26), yang melamar formasi guru PKN juga berharap agar pelamar CPNS bisa dibekali dengan simulasi CAT.

“Mudah-mudahan nanti tidak terlalu sulit. Kalau pada saat registrasi online beberapa waktu lalu, memang tidak terlalu sulit. Harapan kita demikian juga pada saat mengoperasikan aplikasi CAT nanti,” harapnya.

12 Otober 2014

34

Page 35: Artikel Web 2014 Print

Unsur Pimpinan Dewan Dilantik Pekan Depan

Jika tidak ada perubahan, hari ini Surat Keputusan (SK) unsur pimpinan definitif DPRD Lebong periode 2014-2019 akan diteken oleh Gubernur Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah, S.Ag,M.Pd. Selanjutnya, SK tersebut akan dijemput oleh pihak Sekretariat Dewan (Setwan) ke Biro Pemerintahan Pemprov Bengkulu. Hanya saja, rapat paripurna pelantikan dan pengambilan sumpah tiga orang unsur pimpinan definitif DPRD Lebong belum bisa dilakukan keesokan harinya (Jum’at, 10/10,red). Paripuna terpaksa digelar pekan depan. Sebab, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Tubei, Sigit Pradewa, SH,MH, telah resmi pindah tugas. Sementara Wakil Ketua PN Tubei, Muhammad Ramdes, SH, saat ini tengah berada di Bogor. Dan baru akan kembali lagi ke Lebong pada Rabu pekan depan.

“Jadi, kemungkinan besar rapat paripurna pelantikan dan pengambilan sumpah digelar pada hari Kamis pekan depan,” cetus Sekretaris Dewan (Sekwan), Drs. Redo Azhari, M.Si, saat dikonfirmasi kemarin.

Meski pelantikan baru akan dilantik pekan depan, Redo meyakini bahwa setelah pimpinan definitif resmi dilantik. Maka rapat paripurna pengesahan alat kelengkapan dewan, seperti Badan Legisasi (Banleg), Komisi, Badan Anggaran (Banggar), Badan Kehormatan dan alat kelengkapan lain bisa dilaksanakan secara marathon.

“Mengingat pelantikan unsur pimpinan definitif ini baru akan dilaksanakan setelah satu bulan lebih pelantikan anggota dewan,” imbuh Redo.

Dia mengatakan, bahwa secara informal, seluruh kesiapan untuk pembentukan alat kelengkapan dewan tersebut sudah rampung dibuat. Termasuk secara administrasi. Sehingga setelah digelar paripurna SK alat kelengkapan dewan bisa langsung ditandatangani oleh unsur pimpinan DPRD Lebong yang baru.

“Sudah kita siapkan, jadi tinggal ditandatangani saja lagi,” kata Redo. Setelah seluruh alat kelengkapan dewan terbentuk, lanjut Redo, maka segera akan digelar rapat Badan Musyawarah (Banmus) untuk menetapkan jadwal kegiatan para anggota dewan. Termasuk terkait pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD Kabupaten Lebong tahun 2015. Selain itu, tambahnya, para anggota dewan juga diburu jadwal pembahasan APBD-P tahun 2014. “Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar. Sehingga para anggota dewan bisa bekerja dengan maksimal,” tandas Redo.

10 Oktober 2014

35

Page 36: Artikel Web 2014 Print

Pekerjaan Pelebaran Jalan Dilanjutkan

Setelah terhenti selama beberapa hari, pengerjaan peningkatan/pelebaran jalan Muara Aman-Pya Mbik-Muara Ketayu (DAK 2013) dengan nilai Rp. 3,6 miliar sejak kemarin kembali dilanjutkan. Dikonfirmasi, pengawas lapangan, Jet, mengatakan bahwa libur selama beberapa hari lantaran ada tenaga kerja yang mudik dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha.

“Sebab ada tenaga kerja kita yang berasal dari Bengkulu, Lampung dan beberapa daerah lain. Jadi, sempat terhenti bukan karena apa-apa. Melainkan memang banyak tenaga kerja yang pulang,” kata Jet.

Dia mengatakan, saat ini pengerjaan yakni berupa pemasangan Base B. Material, kata dia, sudah mulai didrop sejak kemarin.

“Mudah-mudahan tidak ada lagi kendala. Sehingga pengerjaan pelebaran jalan ini bisa selesai tepat waktu,” kata Jet.

Terpisah, Andi Hendrianto (45), warga Kelurahan Amen Kecamatan Amen berharap agar pengerjaan pelebaran jalan dapat selesai sesuai dengan durasi waktu yang tertera dalam kontrak. Jikapun, kata dia, memungkinkan untuk diselesaikan lebih cepat maka akan lebih baik. Sebab, akan berdampak pada semakin lancarnya arus lalu lintas.

“Kalau kita lihat progres pengerjaannya sekarang. Mudah-mudahan selesai tepat waktu,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lebong, Ir. Eddy Ramlan, MT, mengaku optimis bahwa seluruh paket pembangunan/peningkatan jalan yang sempat bermasalah pada tahun 2013 lalu akan selesai ditahun 2014 ini. Termasuk pelebaran/peningkatan jalan Muara Aman-Pya Mbik-Muara Ketayu.

“Pengawas teknis dari Dinas PU rutin melakukan pemantauan pelaksanaan pekerjaan. Kita optimis, paket peningkatan jalan, terutama yang bernilai besar akan selesai sebelum 31 Desember 2014,” kata Eddy. Dalam kesempatan tersebut, Eddy kembali mengimbau agar pihak kontraktor bisa memaksimalkan waktu yang tercantum didalam kontrak untuk menyelesaikan pekerjaan.

“Kalau pengerjaan paket peningkatan jalan ini selesai tepat waktu, masyarakat akan merasakan manfaat positifnya,” demikian Eddy.

10 Oktober 2014

36

Page 37: Artikel Web 2014 Print

Hasil Tes CPNS Langsung Diketahui

Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lebong, H. Guntur, S.Sos, melalui Plh Kasubbid Pengadaan Pegawai dan Organisasi, Agus Wanda, mengatakan bahwa hasil Tes Kemampuan Dasar (TKD) CPNS yang terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dan Tes Intelenjensi Umum (TIU) akan diketahui oleh peserta tes CPNS sekitar 5 menit setelah seluruh soal ujian selesai dikerjakan.

“Jadi, dengan sistem CAT ini (Computer Assisted Test,red), begitu selesai ujian, hasil ujian langsung keluar dan peserta bisa langsung melihat berapa hasil yang diperolehnya,” kata Agus. Bahkan, menurut Agus, masing-masing peserta akan lebih dulu mengetahui hasil tes dibanding panitia CPNS Pemkab Lebong.

“Kalau kitakan menunggu dulu sampai seluruh peserta selesai tes. Untuk kemudian dilihat perengkingannya, apakah melewati ambang batas (Passing grade,red) atau tidak. Sementara peserta, beberapa saat setelah selesai mengerjakan soal, bisa langsung tahu hasilnya,” imbuh Agus.

Dikatakannya pula, bahwa dengan tes CPNS menggunakan sistem CAT, maka tidak ada peluang untuk bermain. Peserta yang lulus, benar-benar peserta yang mampu menjawab dengan benar soal yang diujikan.

“Tidak ada celah untuk bermain. Tes dengan sistem CAT akan benar-benar bersih. Yang lulus adalah mereka-mereka yang memiliki kemampuan sehingga bisa menjawab soal dengan baik dan benar,” timpal Agus. Ditempat terpisah, salah seorang pelamar CPNS Kabupaten Lebong, Rahmawati (22), menyampaikan harapannya terkait tes CPNS yang murni dan bebas sogok menyogok.

“Masyarakat, khususnya kami alumni perguruan tinggi. Benar-benar berharap besar dengan adanya perubahan pola rekrutmen CPNS tahun ini yakni dari LJK diganti dengan sistem CAT. Harapan kami tersebut tak lain adalah agar perekrutan calon abdi negara ini benar-benar bebas KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme,red),” harapnya.

Dia juga meminta agar pihak-pihak yang berwenang mengawasi pelaksanaan tes agar melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin. Sehingga, dipastikan pelaksanaan tes CPNS bebas dari kong kalikong oknum yang ingin mengambil keuntungan pribadi.

“Meskipun optimis tes CPNS tahun ini bersih, terkadang masih juga timbul rasa khawatir akan adanya permainan oknum tertentu. Tapi mudah-mudahan saja tidak,” tukas Alumni Universitas Bengkulu (Unib) Jurusan S1 PGSD ini.

10 Oktober 2014

37

Page 38: Artikel Web 2014 Print

Lebong Juara I GSI

Prestasi demi prestasi terus diukir dari Kabupaten Lebong, kali ini prestasi yang sangat membanggakan dari bidang Pemberdayaan Perempuan yang berada di bawah naungan Badan Pemberdayaan Masyarakat,Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Lebong. Lebong berhasil meraih Juara I Tingkat Provinsi Bengkulu dalam Lomba Gerakan Sayang Ibu (GSI). Kegiatan GSI itu sendiri telah dilaksanakan pada tanggal 18 september yang lalu bertempat di Desa Talang Baru I Kecamatan Topos.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPMPPKB Lebong M Syahroni, S.Sos, M.Si melalui Kabid Pemberdayaan Perempuan, Pelita Alislamiyah, S.ST, S.KM kemarin kepada radar lebon.

"Kita baru saja mendapatkan Fax dari pihak provinsi jika berdasarkan penilaian yang telah dilaksanakan oleh Tim Penilai dari Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Bengkulu bahwa Lebong berhasil meraih Juara I Tingkat Propinsi dalam Gerakan Sayang Ibu (GSI)," ungkap Pelita.

Kata dia, dengan berhasilnya Lebong meraih Juara I Tingkat Provinsi, maka Lebong akan menjadi wakil dari Provinsi Bengkulu

dalam acara Puncak Hari Ibu pada tanggal 22 Desember di Jakarta.

"Saat ini kita masih berupaya untuk berkoordinasi dengan pihak penyelenggara dari provinsi terkait perwakilan yang akan menghadiri acara tersebut. Apakah langsung Bupati, kades atau dari PKK," ucapnya.

Dia mengemukakan, hampir setiap tahun Kabupaten Lebong khususnya dalam bidang PP terus memberikan prestasi yang membanggakan. Sebagai contoh, tahun lalu Desa Lebong Tambang berhasil meraih juara I Tingkat Provinsi dalam Lomba P2WKS yang diselenggarakan dari BPMPPKB. "Prestasi ini merupakan motivasi bagi kecamatan lain untuk bisa terus memberikan yang terbaik tak hanya bagi kecamatan saja tapi juga nama kabupaten secara nasional," tukasnya.

10 Oktober 2014

38

Page 39: Artikel Web 2014 Print

Orangtua Diminta Awasi Anak Mereka

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebong, H. Amin AR meminta para orangtua proaktif mengawasi anak-anak mereka supaya terhindar dari pergaulan bebas. Soalnya, peran aktif orang tua dalam mengawasi para remaja sangat berpengaruh terhadap prilaku remaja saat ini. "Tentunya kita sebagai orang tua harus tahu kemana mereka pergi, jam berapa mereka pulang, pergi dengan siapa itu harus ditanyakan. Apalagi kalau anak kita perempuan. Jangan sampai para remaja yang kita harapkan menjadi generasi penerus, terjebak dalam pergaulan bebas,’’ ujar Amin.

Selain pengawasan dari orang tua, lanjut Amin, lingkungan masyarakat juga mempengaruhi kehidupan para remaja. Untuk itu, masyarakat harus lebih peka terhadap segala bentuk penyimpangan yang ditunjukan oleh para remaja.

‘’Lingkungan masyarakat juga memiliki pengaruh besar terhadap prilaku menyimpang para remaja. Karena itu, perlu adanya kerja sama dan kepedulian masyarakat untuk saling menjaga agar para remaja tidak terjerumus dalam prilaku menyimpang seperti pergaulan bebas,’’ papar Amin.

Selanjutnya Amin menjelaskan, sejumlah dampak yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas. Salah satu dampak yang paling dirasakanadalah maraknya pernikahan dini yang dilakukan para remaja dan berujung pada perceraian.

‘’Dampak yang paling dominan adalah maraknya pernikahan dini. Padahal kita tahu, para remaja belum benar-benar siap menjalani kehidupan rumah tangga. Baik secara moril maupun materil. Sehingga akhirnya banyak kita jumpai pasangan muda yang memilih bercerai karena masalah ekonomi. Selain itu tentunya, pergaulan bebas secara langsung telah merenggut masa depan para remaja itu sendiri. Karena itu, sudah sepantasnyalah bersama-sama kita awasi para remaja. Jangan sampai generasi penerus di Lebong terjebak oleh pergaulan bebas,’’ tukas amin.

10 Oktober 2014

39

Page 40: Artikel Web 2014 Print

SD Padang Bano Butuh Tambahan RKB

Plt Kepala Sekolah SDN 01 Padang Bano, Sudi Hotomo, S.Pd mengharapkan adanya tambahan Ruang Kelas Belajar (RKB). Pasalnya, SDN 1 Padang Bano hanya memiliki 3 ruangan, yakni 1 ruangan dewan guru dan 2 ruangan kelas belajar. Kekurangan RKB tersebut mengakibatkan pihak sekolah terpaksa mengambil inisiatif dengan membuat sekat-sekat antar ruangan.

"Iya karena ruang belajar kita masih kurang jadi terpaksa para siswa belajar kami sekat-sekat," ujar Plt Kepsek.

Kata dia, meskipun SDN 01 Padang Bano terbilang baru dibangun sekitar tahun 2012 lalu. Namun, penambahan RKB sangatlah diharapkan karena untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mempelancar kegiatan belajar mengajar. "Sekitar 30 murid yang bersekolah, dan pada umumnya dari sekitaran Desa Padang Bano. Minimnya RKB ini jadinya sedikit menganggu aktivitas belajar siswa dari kelas lain. Harapan kami, kalau bisa RKB ini bertambah karena tidak menutup kemungkinan akan banyak siswa yang bersekolah karena hanya sekolah inilah yang berada di Desa Padang Bano," jelasnya.

Tak hanya itu saja kondisi jalan yang buruk menuju sekolah juga harus mendapat perhatian. Ini lantaran kerap siswa maupun dewan guru mengeluhkan kondisi jalan menuju sekolah dengan melintasi jalan berlumpur saat musim hujan tiba.

"Kadang-kadang siswa nyeker (tidak pakai sepatu,red) untuk bisa sampai ke sekolah karena jalannya memang jelek. Disisi kiri dan kanan jalan banyak kebun sawit milik warga sekitar dan terlihat agak sepi. Mudah-mudahan ada perhatian dari Diknaspora menyikapi hal ini," terangnya.

10 Oktober 2014

40

Page 41: Artikel Web 2014 Print

Dinkes Bagikan Masker Gratis

Kabut asap kiriman dari provinsi tetangga cukup tebal menyelimuti Kabupaten Lebong. Ini menyebabkan aktivitas warga terganggu. Karena itu kemarin (15/10) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong membagikan masker secara gratis kepada masyarakat. Pembagian masker itu sendiri dilakukan di 3 titik, yakni di depan Pos Polisi Pasar Muara Aman, Simpang Tiga Kelurahan Tanjung Agung, dan Simpang Dua Desa Limaupit Kecamatan Lebong Sakti.

"Iya kabut asap yang terjadi di Lebong ini terbilang cukup menganggu aktivitas warga. Untuk itu hari ini (Kemarin,red) kita membagikan masker secara gratis kepada masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong Hj. Rita Eliza, SKM, MM kemarin.

Ia menjelaskan, sekitar ribuan masker dari Dinkes Lebong telah disediakan untuk dibagikan. Masker tersebut dititipkan ke tiga puskesmas. Pembagian masker tersebut karena semakin tebalnya kabut asap.

“Kabut asap mulai dikeluhkan banyak orang, apalagi kabut asap bisa menyebabkan masyarakat sesak dada diserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk itulah kami mengimbau kepada masyarakat terutama yag berpergian ke luar rumah untuk bisa memakai masker guna terhindar dari debu. Dan banyaklah untuk mengonsumsi air putih agar tehindar dari dehidrasi," terang Rita.

Sementara itu, salah satu pengendara kendaraan roda dua Haris (29) warga Desa Kampung Muara Aman mengaku sangat mendukung langkah cepat dari dinas terkait atas pembaian masker secara gratis. Mengingat kondisi udara di Lebong dalam beberapa pekan ini cukup membuat nafas terasa sesak. "Kita setuju sekali dengan pembagian masker ini," ucapnya.

16 Oktober 2014

41

Page 42: Artikel Web 2014 Print

Jamaah Haji Lebong Tiba

Setelah selesai melaksanakan seluruh rangkaian dan rukun haji, sebanyak 72 jamaah haji Kabupaten Lebong hari ini akan kembali tiba di Kabupaten Lebong sekitar pukul 13.00 WIB di Masjid Jamik Al Azhar Pasar Muara Aman. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabag Kesra Setda Lebong Rusmayadi, S.STP.

‘’Memang perhitungan awal kita, jamaah haji kita akan sampai pada 17 Oktober mendatang. Tapi setelah kita koordinasikan lagi dengan pihak kementerian agama, jamaah haji kita sudah sampai pada 15 Oktober 2014 sekitar pukul 23.30 Wib di Bandara Embarkasi Antara Bengkuu. Harapan kita tidak ada kendala lagi nantinya dan seluruh jamaah haji bisa selamat sampai ke Lebong,’’ kata Kabag Kesra.

Ia menjelaskan, informasi dari pihak Kementerian Agama, bahwa seluruh jamaah haji Lebong akan tiba kembali ke tanah air pada tanggal 14 Oktober 2014 di Embarkasih Padang. Selanjutnya seluruh jamaah haji ini akan langsung diterbangkan lagi ke Embarkasih Antara Fatmawati Bengkulu dan akan tiba di Bandara Fatmawati sekitar pukul 00.45 WIB pada tanggal 15 Oktober 2014.

‘’Setelah istirahat di asrama haji, maka pukul 08.00 WIB seluruh jamaah kita akan langsung dibawa pulang ke Kabupaten Lebong dan akan tiba di Lebong sekitar pukul 13.00 WIB pada 15 Oktober 2014. Mereka akan dijemput dengan pengawalan dan menggunakan bus Pemda Lebong dan disambut di Masjid Jamik Al-Azhar,’’ ungkap Rusmayadi.

Ditambahkan Rusmayadi, kepulangan jemaah haji asal Lebong ini akan disambut langsung oleh Bupati Lebong H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si dan keluarga jamaah. ‘’Kita berharap kepada seluruh masyarakat Lebong untuk sama-sama mendoakan para jamaah haji asal Lebong agar bisa sampai dengan selamat dan menjadi haji yang mabrur nantinya,’’ ucap Yadi.

16 Oktober 2014

42

Page 43: Artikel Web 2014 Print

APBD 2015 Mulai Dibahas

Ketua Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) Kabupaten Lebong Mirwan Effendi, SE, M.SI menegaskan, tim TAPD saat ini secara diam-diam telah melakukan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Lebong untuk tahun 2015 mendatang. Bahkan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2015 juga telah diserahkan dari Tim TAPD kepada DPRD Lebong.

"RAPBD tahun 2015 memang sudah mulai kita bahas baik di tingkat TAPD maupun dengan anggota DPRD terdahulu dan anggota DPRD periode terbaru. Saat ini kita akan mulai membahas secara satu persatu usulan program dari masing-masing SKPD nantinya," ungkap Sekda.

Kata dia, dari TAPD bersama-sama dengan anggota DPRD optimis jika pembahasan RAPBD yang terancang dalam KUA-PPAS akan selesai tepat waktu. "Kita optimis APBD tahun 2015 secepatnya akan disahkan mengingat sisa waktu bulan berjalan yang hanya sekitar 2 bulan lagi waktu yang efektif untuk masing-masing SKPD menjalan program tahun ini," ucap Sekda singkat.

16 Oktober 2014

43

Page 44: Artikel Web 2014 Print

Masa Kerja PPK dan PPS Belum Jelas

Bilamana di kabupaten lain, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) telah dibubarkan oleh KPU. Justru hal berbeda terjadi di Kabupaten Lebong, hingga saat ini masa kerja Panitia Pemiliha Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS)di 12 kecamatan se-Kabupaten Lebong masih belum jelas. Apakah masih akan tetap dipakai sampai ke tahapan Pilkada tahun 2015 mendatang. Tak kunjung adanya kejelasan terkait masa kerja PPK dan PPS tersebut mengundang pertanyaan dari beberpa PPK dan PPS.

Seperti diungkapkan salahsatu PPS di sekitaran Kecamatan Uram Jaya, Tarmizi (36) mengaku belum ada instruksi atau pemberitahuan dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebong apakah PPS akan dibubarkan atau masih tetap digunakan.

"Kami saja tak tahu pasti, apa kami masih tetap dipakai sampai Pilkada ataukah tidak. Kalau pun dibubarkan pastinya ada pemberitahuan kepada kami," ucapnya.

Ia menjelaskan, terkait untuk masalah pembayaran honor sampai dengan saat ini telah tuntas dibayarkan sampai dengan bulan Juli.

"Kalau honor tidak ada masalah sudah dibayarkan. Kami harapkan adanya kepastian akan nasib kami ini jangan digantung," tuturnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Lebong, Hendriva Aptawan mengungkapkan masa kerja PPK dan PPS tertera pada Surat Keputusan (SK) dari yang bersangkutan.

"Kalau sesuai SK tertera masa kerja PPK dan PPS sampai selesai tahapan Pemilu tahun 2014, artinya secara garis besar kerja PPK dan PPS diberhentikan.Namun, memang belum ada semacam acara pembubaran resmi yang kita lakukan," ucapnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya juga masih menunggu petunjuk dan instruksi dari KPU Pusat terkait apakah masih akan menggunakan PPK dan PPS yang lama ataukah akan rekrut ulang nantinya. "Kita tunggu saja informasi dari pusat, lagian saat ini kan sedang sibuk masalah Pilkada langsung atau tidak," ucapnya.

16 Oktober 2014

44

Page 45: Artikel Web 2014 Print

Perampok Belum Terlacak

Hingga kemarin, penyidik Sat Reskrim Polres Lebong masih terus melacak keberadaan dua orang perampok sepeda motor dengan korban dua orang pelajar SMP di Kabupaten Lebong, Sugiarti (14) dan Anton (13). Keduanya warga Desa Sukau Datang Kecamatan Pelabai. Hanya saja, jejak dua orang musang curanmor tersebut belum terlacak penyidik. Namun demikian, tidak lantas membuat upaya tersebut mengendur. Bahkan, penyidik juga berkoordinasi dengan Polres Bengkulu utara dan Polres Rejang Lebong.

“Kita masih terus berupaya untuk mengungkap kasus ini. Utamanya adalah untuk melacak keberadaan dua orang pelaku yang diduga kuat telah melarikan diri ke luar Kabupaten Lebong,” kata Kapolres Lebong, AKBP Roh Hadi, S.Ik, melalui Kasat Reskrim, AKP Ade Zaldi, melalui KBO Reskrim, Ipda Muhammad Rifai, S.Sos.

Dalam kesempatan tersebut, Muhammad juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati dan waspada terhadap potensi terjadinya tindak kejahatan. Terutama, perampasan sepeda motor yang sasaranya para pelajar yang mengendarai sepeda motor ke sekolah.

“Bagi pelajar yang mengendarai sepeda motor ke sekolah, agar jangan berangkat sendiri-sendiri pada pagi hari. Upayakan agar beriringan dengan teman yang lain. Setidaknya tiga atau empat sepeda motor. Agar lebih aman,” katanya. Selain itu, sambung dia, pelajar jangan memarkirkan sepeda motor disembarang tempat. Sepeda motor agar diparkir ditempat yang gampang dilihat.

“Sebisa mungkin agar memasang pengaman tambahan. Hal tersebut mempersulit pelaku curanmor menjalankan aksinya,” demikian Ade.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sugiarti (14) dan Anton (13), dicegat dua orang pelaku pada saat akan menuju ke sekolah disawangan dekat jembatan tak jauh dari Desa Sukau Datang. Kejadian naas tersebut berlangsung pada Sabtu (11/10) sekitar pukul 06.45 WIB. Akibat kejadian itu, sepeda motor jenis Honda Beat warna merah yang dikendarai korban atas nama Sugiarti dan sepeda motor jenis Honda Supra Fit warna hitam yang dikendarai korban atas nama anton diembat pelaku. Kedua orang pelaku sempat mengancam korban dengan mengeluarkan senjata tajam.

16 Oktober 2014

45

Page 46: Artikel Web 2014 Print

Sekda Sambut Jamaah Haji

Kemarin siang (16/10) sekitar pukul 12.45 WIB bertempat di Masjid Jamik Al Azhar Pasar Muara Aman rombongan jamaah haji dari Kabupaten Lebong tiba. Kepulangan jamaah haji disambut Sekretaris Daerah (Sekda) Lebong, Mirwan Effendi, SE, M.Si. Penyambutan jamaah haji diwarnai isak tangis dari anggota keluarga jamaah haji. Sejak pagi ratusan keluarga dan kerabat jamaah sudah datang ke Masjid Jamik Al Azhar.

Guna mengantisipasi desak-desakan penjemput jamaah haji, Satpol PP Lebong mengamankan pintu gerbang dengan hanya mengijinkan satu orang penjemput yang dilengkapi dengan tanda pengenal. Suasana berubah menjadi riuh saat 2 bus Putra Raflesia diiringi panitia haji tiba di depan masjid. Selain itu, panitia juga menyiapkan petugas mengurusi barang bawaan jamaah haji. Namun isak tangis keluarga tidak dapat dibendung saat keluarga bertemu dengan jamaah haji.

Kepala Kantor Kementrian Agama (Kakamenag) Lebong Drs. H Tasry, MA mengungkapkan, 72 jamaah haji asal Kabupaten Lebong yang tergabung dalam kloter 6 semuanya pulang dalam kondisi sehat dan selamat sampai tujuan.

"Syukur alhamdulillah semua jemaah kita semuanya telah tiba tanpa ada yang tertinggal. Jamaah haji tiba dari Bandara Embarkasi Antara sekitar pukul 04.00 WIB," ungkapnya.

Kata dia, 72 jamaah haji yang telah tiba ini hanya akan membawa pulang berupa tas jinjing saja. Sedangkan untuk tas koper dan Air Zam-zam bisa untuk dijemput di Kantor Kemenag Lebong. "Untuk tas koper dan air zam-zam bisa diambil di Kantor Kemenag dengan tak lupa pihak keluarga jamaah haji membawa fotocopy paspor haji," terangnya.

Sekda Lebong Mirwan Effendi, SE, M.Si yang mewakili Bupati Lebong H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si mengucapkan selamat kepada seluruh Jamaah haji asal Lebong yang telah pulang ke tanah air dalam kondisi sehat wal afiat.

"Sekali lagi atas nama masyarakat Lebong kami ucapkan selamat telah menunaikan ibadah haji tahun ini. Mudah-mudahan menjadi haji yang mabrur dan mabrurah. Untuk selalu menjaga gelar haji yang telah disandang," ungkap Mirwan.

18 Oktober 2014

46

Page 47: Artikel Web 2014 Print

Bantah Malas Ngantor

Jika sebelumnya, Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Lebong, Bambang Tegoeh R, S.Sos, menyebut bahwa oknum pejabat eselon III di Dinsosnakertrans berinisial JP diduga kuat melakukan indisipliner alias jarang ngantor. Pernyataan mengejutkan dari mantan Kabag Umum dan Perlengkapan Setdakab Lebong ini datang saat dikonfirmasi Media harian kemarin.

Menurut dia, dirinya menyebutkan adanya dugaan indispiliner yang dilakukan oleh oknum pejabat tersebut dipicu adanya miskomunikasi dengan si oknum pejabat. Meski begitu, Bambang tidak menampik, juga tidak pula mempertegas terkait dugaan itu. “Ya..ada, miskomunikasi saja om..baik antara saya dengan beliau (JP,red) maupun mungkin antara beliau dengan staf,” aku Bambang.

Dia juga mengaku bahwa miskomunikasi yang ada selama ini akan diperbaiki secara bertahap. “Ya..itu saja om..miskomunikasi saja,” singkatnya.

Sementara itu, JP saat dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin membantah bahwa dirinya jarang ngantor. Menurut dia, sebagai Kabid Tenaga Kerja (Naker) dirinya dituntut untuk lebih sering di lapangan untuk menjalankan 6 hal penting yang mesti tercover terkait ketenagakerjaan itu sendiri. Diantaranya soal hubungan industrial, mekanisme ketenagakerjaan disuatu perusahaan yang ada di Kabupaten Lebong, terkait Jamsostek yang kita telah berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

“Jadi, kalau saya tidak berada di kantor ini. Bukan berarti saya ongkang-ongkang kaki di rumah. Mungkin masih banyak yang belum mengerti, apa saja yang harus dilakukan agar bidang ketenagakerjaan ini bisa jalan dengan baik. Dan alhamdulillah, berkat koordinasi kita dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Lebong ini, belum pernah ada kita dengar tenaga kerja yang bentrok. Kalau memang saya indisipliner, kapan? Terus kalau memang saya pernah ditegur secara lisan. Mana berita acaranya,” beber JP.

Selain itu, lanjut dia, sebagai Kabid dirinya mempunyai misi untuk mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kabupaten Lebong. Untuk mewujudkan hal tersebut,dituntut adanya koordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu. Termasuk, kata dia, mengikuti rapat koordinasi (Rakor) dan acara-acara di luar daerah yang berkaitan dengan program ketenagakerjaan.

“Apa mungkin, pada saat saya berada di luar untuk tugas kedinasan. Disaat yang sama saya juga harus berada di kantor. Kan tidak mungkin,” timpal JP.

Meski dengan tegas membantah dirinya jarang ngantor, JP juga tidak menampik ada beberapa hari dirinya izin tidak masuk kerja. Namun, hal tersebut bukan tanpa alasan. Dia mencontohkan seperti yang terjadi sekitar bulan September lalu, dimana dirinya tidak masuk selama 5 hari karena mengalami kecelakaan sepeda motor.

“Ini, bekas jatuh di tangan saya masih nampak. Artinya apa, bahwa apa yang harus saya jalankan di Bidang Naker ini memang menuntut untuk lebih sering berada dilapangan. Berada dilapangan, bukan berarti saya tidak bekerja kan?,” katanya. Dia juga mengklaim bahwa dirinya sudah bekerja optimal demi memajukan bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Lebong. Bahkan, menurut JP perjuangan agar BLK ada di Kabupaten Lebong sudah menunjukkan titik terang. “Mudah-mudahan 2015 mendatang, apa yang sudah saya perjuangkan selama ini bisa terwujud,” tandasnya.

47

Page 48: Artikel Web 2014 Print

Formasi Dokter Bakal Tak Terisi

Pada penerimaan CPNS tahun ini, Kabupaten Lebong mendapat jatah formasi dokter umum. Hanya saja kuota untuk formasi tersebut Cuma satu orang. Sementara, pelamar yang memasukkan berkas untuk formasi tersebut juga hanya satu orang. Artinya, ada kemungkinan bahwa formasi dokter umum ini tidak terisi jika satu orang pelamar tersebut tidak berhasil melewati ambang batas (Passing Grade,red) Tes Kemampuan Dasar (TKD) yang terdiri dari Tes Intelenjesi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang akan digelar 11 November mendatang.

“Iya, memang untuk formasi dokter umum ini hanya ada satu orang pelamar. Jika memang nanti hasil tesnya tidak mencapai ambang batas yang telah ditetapkan, tentu tidak lulus. Jika begitu, formasi dokter umum kosong,” kata Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lebong, H. Guntur, S.Sos, melalui Plh Kasubbid Pengadaan Pegawai, Agus Wanda, S.Sos. Meski begitu, Agus tetap optimis kalau Pemkab Lebong akan mendapatkan satu orang tambahan dokter umum pada tes CPNS tahun ini.

“Kita harus tetap optimis bahwa seluruh formasi yang telah kita terima akan terisi,” katanya. Ditanya soal kesiapan tes, Agus mengatakan bahwa Panitia CPNS Daerah Pemkab Lebong saat ini hanya tinggal menunggu jadwal tes yang telah ditetapkan oleh BKD Provinsi Bengkulu.

“Kalau soal kesiapan tes tidak ada masalah. Kita sudah siap sesuai dengan jadwal yang ditetapkan,” katanya. Terpisah, salah seorang pelamar CPNS Lebong, Retno Setyaningsih, yang melamar formasi guru kelas dengan kualifikasi S1 PGSD, mengatakan bahwa yang terpenting adalah bagaimana Pemkab Lebong bisa menjamin bahwa tidak ada kong kalikong pada tes CPNS nanti.

“Ini menjadi harapan seluruh pelamar CPNS, tak hanya di Kabupaten Lebong. Tetapi juga didaerah-daerah lain. Nah, menurut saya, ini harus benar-benar menjadi perhatian dari Pemkab Lebong,” katanya. Selain itu, dia juga berharap agar penegak hukum gencar melakukan upaya pencegahan terhadap kemungkinan beraksinya oknum calo CPNS.

“Jangan sampai ada oknum calo yang beraksi dan mencari korban. Sebab itu bisa sangat merugikan pelamar CPNS,” tukasnya.

20 Oktober 2014

48

Page 49: Artikel Web 2014 Print

Blangko KTP-El Tak Kunjung Datang

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI secara resmi telah menginstruksikan bulan ini cetak Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El) dilakukan di daerah. Tampaknya hal tersebut belum bisa dilakukan di Kabupaten Lebong lantaran blangko KTP-El dari pusat tak kunjung datang.

"Kami belum bisa mencetak KTP-El karena kami belum menerima blangkonya dari pusat. Memang kalau sesuai edaran Kemendagri bulan ini cetak KTP-El dilakukan di daerah. Tapi kita akan usahakan bulan depan KTP-El sudah bisa dicetak di Lebong," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Hanafi, SH.

Menurutnya, secara teknis pihaknya sudah siap untuk menerima pelimpahan kewenangan pencetakan KTP-El. Peralatannya sudah siap, begitu juga dengan SDM sudah ada. "Kita akui ada ribuan warga Lebong yang belum memiliki fisik KTP-El," ujarnya.

Ia mengemukakan, jika cetak KTP-El di Lebong akan banyak kemudahan. Terutama jika terjadi kesalahan dalam penulisan nama, jenis kelamin, tanggal lahir dan sebagainya akan lebih cepat dan mudah dirubah. "Jadi kalau untuk perekaman masih di kecamatan induk data tersebut akan tersambung ke Dukcapil. Kita berupaya memberikan kemudahan dalam pelayanan KTP-el kepada masyarakat," ucapnya.

18 Oktober 2014

49

Page 50: Artikel Web 2014 Print

Dua Tahun MUI Tak Dapat Dana APBD

Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi ulama, cendikiawan Islam untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Peran MUI dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah penting. Makanya MUI membutuhkan dukungan Pemkab untuk melaksanakan tugas dan fungsi MUI secara maksimal.

Ketua MUI Lebong, HM. Amin, AR mengemukakan, sudah dua tahun belakangan ini MUI Lebong tak mendapatkan bantuan dana dari APBD Lebong. Padahal, suntikan dana APBD dibutuhkan MUI untuk melaksanakan program-program kegiatan MUI. "Sudah dua tahun ini, kami dari MUI tidak mendapatkan anggaran dari Pemkab Lebong. Kalau misalnya MUI akan melaksanakan kegiatan terpaksa kami menggunakan dana pribadi dan meminta bantuan donatur," Amin saat ditemui disela-sela penyambutan jamaah haji di Masjid Jamik Pasar Muara Aman kemarin.

Padahal, lanjutnya, hampir setiap tahun pihaknya kerap mengusulkan ke Pemkab Lebong anggaran untuk menjalankan program kegiatannya maupun untuk operasional MUI. "Tahun ini sekitar Rp 80 juta dana untuk kegiatan MUI di Bagian Kesra, namun entah kok sampai tak bisa dicairkan. Kami juga tidak bisa berbuat banyak," ucapnya.

Ia mengemukakan, MUI berperan penting dalam pembinaan kehidupan beragama. Namun, besar harapan dengan adanya suntikan dana dari Pemkab Lebong dapat memperlancar berbagai kegiatan yang telah disusun.

"Kami dari MUI bukannya minim kegiatan, tapi itu tadi dana untuk melaksanakan semacam sosialisasi mengenai bahaya tuak, pengawasan terhadap anak remaja dan lainnya tidak ada. Kami berharap mudah-mudahan tahun 2015 mendatang Pemkab Lebong bersama dengan DPRD Lebong dapat untuk menganggarkan dana untuk MUI Lebong," harapnya.

18 Oktober 2014

50

Page 51: Artikel Web 2014 Print

Personel Satpol PP Kurang

Jumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lebong masih sangat kurang. Saat ini jumlah Satpol PP Lebong sekitar 200 personel. Kebutuhan ideal mencapai 250 orang. Itu sesuai dengan Permendagri No 60 tahun 2012, yang mengatur jumlah personel Satpol PP untuk kabupaten minimal 250 personel.

"Kita masih kurang personel Satpol PP, idelanya 250 orang. Saat ini baru ada 200 personel Satpol PP. Itu berdasarkan aturan minimal 250 personel Satpol PP," jelas Plt Kepala Satpol PP Lebong, Edi Fauzi.

Dijelaskannya, personel yang mendesak diperlukan untuk pasukan di lapangan sebagai garda terdepan eksekutor penegakkan Perda. Termasuk juga personel untuk Penyidik PNS (PPNS). "Kita belum ada PPNS, kalau untuk melakukan rekrut ulang personel tidak memungkinkan lagi karena faktor ketersediaan anggaran untuk pembiayaan gaji," katanya.

Minimnya jumlah personel PPNS, lanjutnya, jelas berdampak terhadap kerap lambannya penanganan penegakkan Perda. Begitu juga tanpa PPNS tidak bisa melakukan penindakan. "Itu sebabnya penegakan Perda tak optimal," ucapnya.

Kendati personel kurang, sambungnya. tak menyurutkan kinerja Satpol PP untuk menjalankan tugas sebagaimana mestinya seperti piket di rumah-rumah dinas. "Kita tetap berupaya kalau bisa ada penambahan personel, tetapi itu tadi kalau bisa semuanya harus PNS. Namun tidak memungkinkan karena banyaklah tenaga honorer," tukasnya.

18 Oktober 2014

51

Page 52: Artikel Web 2014 Print

SD Sungai Lisai Kurang Guru

PINANG BELAPIS - Selain sulitnya akses jalan menuju Desa Sungai Lisai Kecamatan Pinang Belapis. Permasalahan pendidikan juga melanda masyarakat Sungai Lisai. Di SD Sungai Lisai cuma ada dua guru honorer. Kekurangan tenaga guru tersebut membuat proses kegiatan belajar mengajar tidak berjalan maksimal.

"Iya memang benar untuk sekolah kelas jauh di Dusun Air Putih, Desa Sungai Lisai tenaga pengajarnya masih sangat kurang, sedangkan muridnya ada sekitar 25 orang," ungkap Pjs Kepala Desa Sungai Lisai Hajron Hadi.

Ia menjelaskan minimnya tenaga pengajar berdampak pada efektifitas kegiatan belajar mengajar yang terganggu. Lantaran dua tenaga pengajar tersebut harus bergantian mengajar dalam satu hari.

"Kami berharap kalau bisa pada penerimaan CPNS tahun ini akan ada tenaga guru yang bisa ditempatkan di sana. Kalau bisa orang dari desa kami," ucapnya.

Kondisi sekolah, sambungnya, saat ini telah dibangun dari bantuan Diknaspora Lebong sekitar tahun 2013 yang lalu.

"Syukur alhamdulillah kalau gedung sekolahnya sudah ada. Kalau dulu memang masih belajar di bawah rumah panggung kadus dengan fasilitas perlengkapan yang belum memadai," tandasnya.

18 Oktober 2014

52

Page 53: Artikel Web 2014 Print

BKD Upayakan Tingkatkan Disiplin PNS

Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lebong, H. Guntur, S.Sos, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya agar seluruh PNS dilingkup Pemkab Lebong dapat terus meningkatkan kedisiplinan. Agar roda pemerintahan dan pelayanan publik berjalan dengan baik dan optimal.

BKD, kata Guntur, juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lain dalam penegakan disiplin PNS tersebut. Terutama Sekretaris Daerah (Sekda) Lebong, Mirwan Effendi, SE,M.Si. “Jadi, kami tidak bosan-bosannya mengimbau kepada seluruh PNS agar dapat terus berupaya meningkatkan disiplin. Sebab, sebagai abdi negara, kedisiplinan sangatlah penting,” ungkap Guntur.

Selain itu, lanjut dia, atasan langsung PNS, juga harus mengambil tindakan jika mengetahui ada bawahannya yang indisipliner. Tahapan yang mesti dilakukan, kata dia, yakni memberikan teguran lisan sebanyak 3 kali. “Jika teguran lisan sudah diberikan, tetapi tidak juga ada perubahan. Tentu harus diberikan teguran tertulis,” katanya.

Terkait kedispilinan PNS dilingkup Pemkab Lebong yang masih terbilang rendah. Guntur menegaskan, bahwa kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan. “Kesadaran yang datang dari dalam diri sendiri untuk disiplin adalah salah satu kunci. Jikapun teguran diberikan, tapi kalau kesadaran untuk disiplin tidak ada. Akan sulit juga. Nah, kesadaran untuk disiplin inilah yang harus terus ditumbuhkan,” tandasnya.

Terpisah, salah seorang PNS disalah satu SKPD, Heri (30), mengaku bahwa Sekda yang baru harus terus berupaya menegakkan disiplin PNS.

“Apa yang telah diupayakan oleh Pak Sekda sejak mulai menjabat patut kita dukung. Sebab, tingkat kedisiplinan PNS dilingkup Pemkab Lebong ini sudah mulai mengkhawatirkan,” katanya. Dia juga sependapat bahwa atasan langsung PNS harus tegas terhadap bawahan.

“Kalau tidak juga ada perubahan setelah ditegur, ya..ada inspektorat yang siap untuk menangani. Selanjutnya dilaporkan ke Pak Bupati,” tukas pria yang sudah 8 tahun menjadi PNS ini.

18 Oktober 2014

53

Page 54: Artikel Web 2014 Print

4500 Itik Segera Dibagikan

Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Lebong dalam waktu dekat akan segera membagikan 4500 itik. Saat ini proses pihak ketiga yang melakukan pengadaan itik tersebut sedang persiapan pengiriman itik ke Kabupaten Lebong.

Penegasan itu disampai Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Lebong Ir. Ahmad Yon kemarin. "Iya memang benar proses lelangnya baru saja selesai, dan saat ini itik tersebut tengah dalam perjalanan menuju Lebong. Kami pastikan itik tersebut berkualitas," kata Yon

Ia menjelaskan, hampir setiap tahun dari pihaknya berupaya untuk bisa membagikan bantuan itik. Terbukti sejak dari tahun 2013 yang lalu sekitar 5000 itik telah disalurkan untuk 10 kelompok. Tinggal lagi bantuan untuk tahun ini yang akan segera dibagikan.

"Diperkirakan lebih dari 10 kelompok yang akan mendapatkan bantuan pengembangan itik ini. Karena memang di Lebong ini pengembagan itik ini cukup pesat. Kabupaten Lebong diharapkan mampu untuk menjadi penghasil telur itik," ucapnya Yon.

Kata dia, untuk bisa mendapatkan bantuan itik ini harus sesuai tahapannya. Dari kelompok tani dengan mengajukan proposal bantuan kepada Disnakan. Selanjutnya dilakukan survey ke lapangan. Apabila sudah dinyatakan layak untuk mendapatkan. Maka pihaknya akan mengakomodir.

"Tetap ada kriteria khusus yang telah kami tetapkan untuk kelompok yang mendapatkannya. Kami juga mengharapkan adanya peran aktif dari penyuluh untuk bisa melakukan pengawasan pengembangan budidaya itik ini. Kita berharap ke depannya, baik selama proses pengadaan sampai kepada pembagian itik tidak ada kendala lagi. Kepada kelompok yang menerima, saya minta untuk bisa menjaga itik bantuan ini,” demikian Yon.

18 Oktober 2014

54

Page 55: Artikel Web 2014 Print

Realisasikan Pembangunan Fisik

Camat Uram Jaya, Aminin meminta kepada seluruh Lembaga Kemasyarakat Desa (LKD) yang berada di wilayah Uram Jaya untuk segera merealisasikan kegiatan pembangunan fisik. Apalagi tahapan penyaluran dana tahap 1 ke masing-masing rekening LKD telah berjalan.Tinggal lagi LKD memaksimalkan waktu pengerjaannya yang hanya tinggal sekitar dua bulan ini.

"Sekali lagi saya harapkan bagi LKD di desa-desa yang telah menerima dana sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) dapat untuk memulai pengerjaan pembangunannya fisik," ujar camat.

Camat menjelaskan, dalam setiap pencairan dana tersebut pemerintah selalu melakukan verifikasi sejauhmana pelaksanaan pekerjaan fisik yang telah dilaksanakan. Jangan harap pencairan selanjutnya bisa diberikan kepada LKD, kalau ketentuan pelaksanaannya tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan fisik. Untuk itu, LKD benar-benar melakukan pekerjaan fisik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. "Kalau tidak jangan harap pencairan berikutnya bisa dilakukan. Semakin cepat realisasi fisik semakin cepat proses pencairan tahap selanjutnya. Tentunya fisik proyek sudah harus mencapai 40 persen. Dan telah menyetorkan LPj penggunaan dana 30 persen tahap awal, baru pencairan tahap selanjutnya bisa dilakukan,” terang camat.

Sekedar diketahui, Kecamatan Uram Jaya di tahun ini mendapatkan kucuran dana PNPM PISEW baik yang akan dilaksanakan melalui Program Investasi Kecamatan (PIK) dan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) berjumlah sebesar Rp 3,2 miliar. Dengan rincian Rp 2,6 miliar untuk PIK dan Rp 600 juta untuk KSK. Kucuran dana tersebut akan dibagikan untuk delapan desa yang ada di Kecamatan Uram Jaya.Adapun, 8 desa penerima dana baik melalui program PIK dan KSK, yakni Desa Pangkalan sebesar Rp 650 juta, Desa Lemeu sebesar Rp 450 juta, Desa Tangua sebesar Rp 600 juta, Desa Kota Agung sebesar Rp 300 juta, Desa Kota Baru sebesar Rp 500 juta, Desa Embong I sebsar Rp 350 juta dan Desa Embong Uram sebesar Rp 350 juta.

18 Oktober 2014

55

Page 56: Artikel Web 2014 Print

Dinsosnakertrans Bakal Dirikan BLK

Pemerintah Kabupaten Lebong melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lebong terus berupaya keras untuk bisa mengatasi masalah pengangguran di Kabupaten Lebong. Salah satu upaya yang saat ini telah dilakukan, yakni dengan berjuang mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK). Pemkab Lebong sangat mendukung rencana pendirian BLK ini dengan telah mencari lokasi BLK yang direncanakan dibangun di ekitaran Desa Sukau Datang, Kecamatan Pelabai.

Hal ini diungkapkan oleh Kadinsosnakertrans Mustain, SE didampingi Kabid Tenaga Kerja, Januar Pribadi, S.Sos, M.Si belum lama ini kepada Radar Lebong.

" Pada intinya dari Bupati Lebong H Rosjonsyah, S.IP, M.Si sangat mendukung rencana pendirian BLK ini. Kalau untuk lokasi lahan sudah ada tinggal lagi saat ini bagaimana caranya dari kita untuk bisa mendapatkan kucuran dana untuk pembangunan BLK itu dari Kementerian Tenaga Kerja," papar Januar.

Ia mengatakan, pendirian BLK ini sendiri sangatlah penting untuk mendidik para pemuda Lebong menjadi terampil sehingga siap bersaing dalam mendapatkan pekerjaan. Selain itu, pendirian BLK untuk membina putra putri di Lebong memiliki keahlian, seperti perbengkelan, menjahit, mengelas, bangunan, dan keterampilan lainnya. Agar nanti mereka bisa membuka usaha sendiri.

"Dengan demikian mereka untuk mendapatkan pekerjaan tidak terfokus untuk menjadi pegawai negeri sipil semata, tetapi bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain," terangnya.

Untuk itu, ia berharap agar semua pihak dapat mendukung rencana pendirian BLK ini.

"Mudah-mudahan rencana pendirina BLK ini tahun 2015 mendatang dapat segera terealisasi. Mengingat angka pengangguran dan putus sekolah di Lebong ini cukup meningkat," tukas Januar.

18 Oktober 2014

56

Page 57: Artikel Web 2014 Print

Dewan Siap Bekerja Marathon

Dengan selesainya rapat paripurna pelantikan dan pengambilan sumpah 3 orang unsur pimpinan DPRD Lebong masa jabatan 2014-2019. Tugas berat sudah menunggu, terutama pembahasan RAPBD-P tahun 2014 dan pembahasan RAPBD Kabupaten Lebong tahun 2015. Selain itu, DPRD Lebong juga belum membentuk alat kelengkapan, seperti Badan Legislasi (Banleg), Badan Anggaran (Banggar), Badan Kehormatan (BK) dan Komisi-Komisi.

Masih banyaknya tugas yang harus dikerjakan, sementara Tahun Anggaran (T.A) 2014 sudah memasuki pertengahan semester kedua. Untuk itu, DPRD Lebong akan segera bekerja secara marathon demi menuntaskan tugas-tugas tersebut. Hal ini diakui Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo E.P,SE, saat dikonfirmasi Radar Lebong usai rapat paripurna.

“Sesegera mungkin kita akan meminta fraksi-fraksi untuk menunjuk wakil-wakilnya untuk duduk di komisi-komisi dan alat kelengkapan yang lain. Seperti Banleg, BK dan Banmus,” kata Teguh. Setelah itu, lanjut Teguh, pihaknya segera akan melakukan pembahasan RAPBD-P Kabupaten Lebong Tahun 2014.

“Jika itu harus (APBD-P,red), maka itu sudah menjadi tugas kita untuk membahasnya bersama-sama dengan pihak eksekutif,” ujar Teguh. Setelah pembahasan RAPBD-P, kata dia, maka akan dilanjutkan dengan pembahasan RAPBD tahun 2015.

“Dengan masih banyaknya tugas yang harus kita tuntaskan ini, maka tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa kita akan bekerja secara marathon,” imbuhnya.

Ditanya apakah RAPBD 2015 bisa disahkan menjadi APBD 2015 tepat waktu?. Teguh mengungkapkan rasa optimisnya. Terlebih, kata dia, dua orang unsur pimpinan DPRD Lebong merupakan anggota DPRD Lebong periode 2009-2014. Dengan begitu, Teguh mengatakan Banggar nantinya tidak akan menemui banyak kesulitan.

“Mereka (Dua unsur pimpinan DPRD,red) yang tentunya akan menularkan ilmu kepada kita yang merupakan anggota dewan yang baru. Utamanya berkenaan dengan pembahasan anggaran bersama eksekutif,” kata Teguh.

Lebih lanjut dia berharap agar tugas-tugas yang telah menunggu tersebut dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. “Harapan kita seperti itu. Ini juga tidak terlepas dari dukungan seluruh elemen masyarakat Lebong,” pungkas Teguh.

20 Oktober 2014

57

Page 58: Artikel Web 2014 Print

Bupati Belum Pastikan Kapan Mutasi

Kabar yang terdengar di tengah-tengah PNS di jajaran Pemkab Lebong bakal ada mutasi dalam waktu dekat ini akhirnya terjawab sudah. Bahwa Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna pelantikan dan pengambilan sumpah 3 orang unsur pimpinan DPRD Lebong masa jabatan 2014-2019 Sabtu (18/10) menegaskan, dirinya belum bisa memastikan kapan akan menggelar mutasi.

“Belum...belum tahu. Tentu ada tahapan-tahapan sebelum saya memutuskan untuk melakukan mutasi,” ungkap bupati.

Dikatakan bupati, dengan berjalannya Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA), evaluasi terhadap pejabat eselon dimasing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkup Pemkab Lebong menjadi lebih mudah. Menurut bupati, dengan TEPPA, lebih mudah diketahui pejabat mana yang bekerja dengan baik dan yang mana yang tidak. “Memang kita sangat-sangat terbantu dengan adanya TEPPA ini. Kita bisa tahu, pejabat mana yang serius bekerja dan yang mana yang kurang,” imbuh bupati.

Apakah hasil dari Rapat Pimpinan (Rapim) TEPPA akan menjadi salah satu acuan bagi Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dalam mengevaluasi kinerja pejabat. Bupati membenarkan hal tersebut.

“Ya..TEPPA ini juga menjadi salah satu acuan kita,” ujarnya.

Saat ditanya apakah mutasi akan digelar akhir tahun 2014, orang nomor satu di Kabupaten Lebong ini hanya tersenyum.

“Nantilah itu...kita evaluasi dulu,” ujar bupati sembari menuju ke mobil dinasnya. Sebelumnya, kabar bakal ada mutasi besar-besaran sempat santer terdengar.

“Mutasi merupakan hak prerogatif bupati. Kalau beliau menilai bahwa pejabat A tidak cocok dan tidak pas ditempatkan untuk suatu jabatan tertentu. Ya...memang sudah semestinya diganti dengan orang yang lebih pas,” kata salah seorang pejabat eselon IV yang sempat dibincangi Radar Lebong baru-baru ini.

20 Oktober 2014

58

Page 59: Artikel Web 2014 Print

59

Page 60: Artikel Web 2014 Print

Usulan Jalan Tembus ke Jokowi

LEBONG – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebong terus memperjuangkan pembangunan jalan tembus, Topos-Musirawas dan Lebong-Merangin. Hal ini bertujuan untuk melepaskan keterisoliran Kabupaten Lebong. Juga untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Bahkan, untuk merealisasikan rencana besar itu, Bappeda Kabupaten Lebong siap menyampaikan terkait usulan pembangunan jalan tembus ke Presiden RI yang baru saja dilantik Ir. Joko Widodo (Jokowi).

Demikian disampaikan Kepala Bappeda, Fauzi Taher, SH, M.Si, kepada Radar Lebong saat dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin.

“Insyah Allah, usulan pembangunan jalan tembus yang terus kita perjuangkan ini akan kita sampaikan juga kepada Pak Jokowi. Kalau memang kita memiliki kesempatan untuk bertemu beliau,” kata Fauzi. Rencana tersebut, lanjut Fauzi, akan semakin berjalan mulus jika Jokowi jadi datang ke Kabupaten Lebong.

“Ya, mudah-mudahan beliau bisa datang ke Lebong. Sehingga, rencana ini akan kita sampaikan. Saya yakin, beliau pasti akan sangat mendukung,” imbuh Fauzi. Disinggung soal progres usulan pembangunan jalan tembus, Fauzi mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah memperjuangkan agar usulan tersebut disetujui oleh pemerintah pusat.

“Kita juga telah mendapat dukungan dari Bupati Musirawas dan Gubernur Bengkulu untuk program ini (Jalan tembus,red),” ujar Fauzi. Dengan pembangunan jalan tembus, Fauzi kembali menegaskan bahwa akan memberikan dampak positif yang sangat besar bagi daerah. Seperti pertumbuhan ekonomi, pertahanan keamanan dan sosial budaya. “Meskipun saat ini investor di Kabupaten Lebong sudah banyak, tetapi kalau Lebong belum didukung infrastruktur jalan yang bagus, ya..sulit juga,” pungkas Fauzi. (wez)

Pelebaran Jalan Terus Berlanjut

LEBONG – Pembangunan/peningkatan jalan Daneu – Tanjung Agung –Talang Ulu, yang dikerjakan oleh PT. Ratu Agung Pitoelas dengan dana Rp. 6,2 miliar saat ini masih terus berlangsung. Pantauan Radar Lebong kemarin, tahapan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor saat ini adalah pemasangan base B dan base A.

Salah seorang pelaksana harian PT. Ratu Agung Pitoelas, Andri Mediansah, ST, saat dikonfirmasi Radar Lebong kemarin menjelaskan, bahwa pemasangan base B dan base A, diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa hari kedepan.

“Memang bervariasi, dibeberapa titik ada pemasangan base A ada juga pemasangan base B,” ungkap Andri. Dijelaskan Andri, setelah merampungkan pemasangan base, maka tahapan selanjutnya yang akan dilakukan yakni pengaspalan.

“Kita masih punya cukup waktu untuk menuntaskan pekerjaan. Kalau tidak salah masih ada waktu sekitar satu bulan lagi, dimana kontrak pekerjaan akan berakhir sekitar tanggal 16 November,” terangnya. Ditanya terkait dalam galian, Andri mengaku bahwa kedalaman

60

Page 61: Artikel Web 2014 Print

galian berkisar antara 60-61 Cm. Kedalaman tersebut, menurut dia, sudah sesuai dengan spesifikasi yang tercantum didalam kontrak.

Bupati Mutasi 120 Pejabat

LEBONG – Jika sebelumnya usai mengikuti rapat paripurna pelantikan unsur pimpinan DPRD definitif Kabupaten Lebong masa jabatan 2014-2019 Sabtu (18/10), Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si, belum bisa memastikan kapan akan menggelar mutasi. Hanya berselang 3 hari, tepatnya kemarin, isu mutasi yang sempat santer belakangan ternyata benar adanya. Sebanyak 120 nama pejabat eselon III dan IV masuk dalam gerbong mutasi yang digelar oleh Bupati kali ini.

Dari 120 nama, setidaknya terdapat 17 nama yang dipromosikan untuk menduduki jabatan Eselon III/a dari jabatan sebelumnya eselon III/b. Lalu, sedikitnya terdapat 75 nama yang dipromosikan dari jabatan eselon IV/b ke eselon IV/a. Yang menarik, dari 120 nama yang masuk kedalam daftar mutasi sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Lebong Nomor 821/39/BKD-2/2014 tertanggal 21 Oktober 2014, terdapat nama Drs. Aswan, M.Si. Mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Diknaspora) ini dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pariwisata Budaya dan Perhubungan (Disparbudhub). Aswan dimutasi menjadi Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana di Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan KB (BPMPP dan KB).

Sementara untuk nama-nama yang dipromosikan menduduki jabatan eselon III/a diantaranya adalah Desmi Elita Anwar, SE,MM, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubbid Ekonomi Bappeda dipromosikan untuk menjabat sebagai Kabid Kerjasama dan Penanaman Modal Bappeda Lalu ada, Rozani Andawari, ST,MT yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubbid Pencegahan BPBD, dipromosikan menjadi Kabid Kebudayaan Disparbudhub. Ada nama Ponija, S.IP, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Perindustrian Dinas Koperasi UKM dan Perindag dipromosikan menjadi Camat Pelabai. H. Sriwijaya, A.Ma, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris BPBD dimutasi menjadi Kabag Risalah dan Perundang-Undangan Sekretariat DPRD. Kemudian, ada nama Gusrineidi, SP yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Produksi Ternak Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan), dimutasi menjadi Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP). Selanjutnya, Darmiyanto yang sebelumnya menjabat Kabid Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan dimutasi menjadi Sekretaris Camat Topos. Kemudian untuk pejabat eselona VI, ada nama Ridwan Manani, SH, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Lebong Tengah dimutasi menjadi Lurah Amen. Edwin Kurniawan, ST,MM yang sebelumnya staf di Disparbudhub dipromposikan menjadi Kasubbid Ekonomi BAPPEDA. Muris K, yang sebelumnya menjabat sebagai Lurah Pasar Muara Aman dimutasi menjadi Lurah Kampung Jawa. Imelda Dian Sari, SH, yang sebelumnya menjabat Kasubbag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Lebong Sakti dimutasi menjadi Kasubbag Pengembangan Usaha Ekonomi Daerah Bagian Perekonomian Setda.

Selain itu, ada beberapa nama pejabat eselon III dan IV yang dinonjobkan, yakni Drs. Bahrul Arifin, S.IQ, yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Pelabai, dimutasi menjadi Fungsional P2UPD Inspektorat. Setia Gunawan, S.Sos, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi UKM dan Perindag dimutasi menjadi Fungsional P2UPD

61

Page 62: Artikel Web 2014 Print

Inspektorat. Sumaryo, S.Pd, yang sebelumnya menjabat Pengawas TK/SD Kecamatan Lebong Utara dimutasi menjadi Penilik PLS. Lalu, Elfi Ansori, B.Sc, yang sebelumnya fungsional di Dinsosnakertrans dimutasi menjadi Penyuluh Pertanian Penyelia BP4K. Selanjutnya, ada nama Irman, S.Sos, yang sebelumnya menjabat Kabid Pengelolaan Hutan dan Hasil Hutan Dishutbun dimutasi menjadi Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Muda Dinas Koperasi UKM dan Perindag. Drs. Japan Sinaga yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Kebudayaan Disparbudhub dimutasi menjadi Fungsional Budaya Madya Disparbudhub. Terakhir, Aleci Hutabarat, S.Sos, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubbag Umum dan Keuangan Dinas Koperasi UKM dan Perindag, dimutasi menjadi Staf Kantor Satpol PP.

“Jabatan yang diberikan adalah amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,” kata Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si saat memberikan sambutan usai melantik pejabat eselon II,III dan IV diruang pola Pemkab Lebong kemarin. Pejabat yang menduduki jabatan baru, lanjut bupati, agar dapat segera mempelajari hal-hal penting berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari jabatan yang diemban.

“Selain itu, pejabat yang telah dilantik agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata bupati. Dia juga mengimbau agar pejabat yang telah dilantik mengutamakan kepentingan masyarakat dan daerah diatas kepentingan pribadi ataupun kelompok.

“Pejabat yang baru saja dilantik agar dapat segera beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Selain itu, agar berlomba-lomba menunjukkan kinerja yang terbaik,” demikian bupati. Pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat eselon kemarin dihadiri oleh para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkup Pemkab Lebong. (wez)

--pakai foto Guntur--

NIP CPNS KII Dijemput

LEBONG – Kabar gembira bagi 38 orang CPNS jalur Honorer Kategori II (KII) yang dinyatakan lulus pada tes CPNS 2013 lalu. Nomor Induk Pegawai (NIP) 38 orang CPNS KII telah diterbitkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hanya saja, NIP tersebut baru akan dijemput oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lebong usai pelaksanaan tes CPNS yang akan dimulai 11 November mendatang.

Plt Kepala BKD Lebong, H. Guntur, S.Sos, didampingi Plh Kasubbid Pengadaan Pegawai dan Organisasi, Agus Wanda, S.Sos, saat dikonfirmasi Radar Lebong kemarin menjelaskan, bahwa NIP 38 orang CPNS KII nantinya akan dijemput ke BKN Regional VII Palembang.

“Sudah, NIP mereka sudah terbit. Berkas 10 orang yang sebelumnya sempat bermasalah itu sudah diselesaikan,” cetus Guntur. Dijelaskan Guntur, BKD Lebong belum bisa menjemput NIP CPNS KII saat ini karena tengah disibukkan dengan persiapan pelaksanaan tes CPNS yang akan dimulai pada Tanggal 11 hingga 14 November mendatang di gedung LPTIK Univeristas Bengkulu (Unib).

62

Page 63: Artikel Web 2014 Print

“Kalau sekarang memang kondisinya tidak memungkinkan. Karena banyak yang harus kita persiapkan menjelang tes CPNS. Makanya kita mengambil kebijakan NIP CPNS KII ini baru akan kita jemput setelah pelaksanaan tes,” terangnya. Salah seorang CPNS KII berinisial Sy, saat dibincangi Radar Lebong mengaku lega dengan telah terbitnya NIP. Mengingat, kata dia, proses penerbitan NIP CPNS KII ini cukup panjang. Belum lagi, baru-baru ini diketahui ada berkas CPNS KII yang bermasalah.

“Kami belum bisa tenang kalau NIP belum terbit. Kalau sudah ada kejelasan seperti ini, tentu kami merasa senang,” akunya. Terkait penjemputan NIP CPNS KII yang baru akan dilakukan oleh BKD Lebong setelah pelaksanaan tes CPNS, dia mengaku tidak mempermasalahkan. Mengingat pelaksanaan tes CPNS Kabupaten Lebong sudah dekat.

“Apalagi, ini pertamakalinya kita menggelar tes CPNS dengan sistem CAT (Computer Assisted Test,red). Jadi, memang banyak yang harus dipersiapkan. Baik itu secara administrasi, maupun persiapan teknis tes itu sendiri,” katanya. Lebih lanjut dia berharap agar BKD Lebong tidak menunda lebih lama lagi untuk menjemput NIP ke BKN Regional VII Palembang.

“Kami bekerja sejak tahun 2005, yang kami tunggu-tunggu adalah NIP ini. Jadi, menurut saya tidak berlebihan jika kami berharap agar BKD Lebong dapat segera menjemput NIP CPNS segera setelah tes CPNS nanti selesai,” pungkasnya. (wez)

Bahas KUA-PPAS Perubahan

LEBONG – Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, kemarin dilaksanakan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) APBD Perubahan Tahun 2014. Antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lebong bersama-sama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Lebong. Pembahasan KUA PPAS Perubahan kemarin dihadiri langsung oleh Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si. Sementara Ketua TAPD yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebong, Mirwan Effendi, SE,M.Si tak bisa hadir lantaran sedang Dinas Luar (DL). Begitupun Sekretaris TAPD yang juga Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Mahmud Siam, SP,MM.

Sementara pembahasan dipimpin langsung oleh Ketua Banggar DPRD Lebong, Teguh Raharjo E.P,SE didampingi Waka I, Mahdi, S.Sos dan Waka II, Azman May Dolan,SE. Sementara Anggota Banggar yang hadir diantaranya, Popi Ansa, M. Gunadi Mursalin, S.Sos, Ferdinan Markos, S.Sos, dan Erlan Joni. Selanjutnya, jika tidak ada halangan, maka hari ini akan dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepakatan KUA PPAS Perubahan 2014.

Dikonfirmasi usai mengikuti rapat pembahasan KUA PPAS kemarin, Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si mengatakan bahwa salah satu prioritas di APBD-P nantinya adalah penganggaran dana untuk tahapan Pilkada. “Jika Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang,red) Pilkada ini nanti disetujui, maka ada tahapan-tahapan. Sebelum tahapan, ada yang namanya non tahapan. Nah, non tahapan ini perlu dianggarkan oleh pemerintah daerah,” terang bupati.

63

Page 64: Artikel Web 2014 Print

Dikatakan bupati, selain itu APBD-P nantinya akan mengakomodir program-program prioritas di SKPD-SKPD yang belum berjalan. “Banyak hal-hal yang lain yang harus kita selesaikan dengan perubahan anggaran ini,” demikian bupati. (wez)

23 OKT

64

Page 65: Artikel Web 2014 Print

Polisi Amankan Sedan dan Truk

LEBONG – Satu unit truk Toyota Dyna Nopol BD 8840 AU milik Slamet Group (SG) yang dikendarai oleh Jahanudin (28) warga Lampung, terpaksa diamankan Sat Lantas Polres Lebong Rabu (22/10) sekira pukul 16.10 WIB. Itu lantaran truck yang biasanya digunakan untuk mengangkut material pelebaran/peningkatan jalan Daneu-Tanjung Agung-Talang Ulu ini terlibat kecelekaan lalu lintas (Laka Lantas) dengan satu unit mobil jenis sedan warna hijau Nopol BD 1635 HZ yang dikendarai Hariyadi (35) warga Kecamatan Pelabai.

Tabrakan terjadi diruas jalan Desa Talang Ulu Kecamatan Lebong Utara pada Rabu sekitar pukul 16.00 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja, korban atas nama Hariyadi menderita luka di bibir lantaran terbentur dashboard mobil saat tabrakan terjadi. Data yang berhasil diperoleh, kejadian berawal disaat Hariyadi mengemudikan mobilnya dari arah Pasar Muara Aman Kecamatan Lebong Utara hendak pulang ke kediamannya di Tabeak Balau II. Sementara Jahanudin mengemudikan mobil dari arah sebaliknya. Diduga, sempitnya ruas jalan mengakibatkan kedua mobil ini terlibat tabrakan.

“Kita telah mengamankan barang bukti (BB) dari kejadian tersebut. Berupa satu unit mobil jenis truck dan satu unit jenis sedan,” jelas Kapolres Lebong, AKBP Roh Hadi, S.Ik, melalui Kasat Lantas, Iptu Rafenil Y Rahman, SH, saat dikonfirmasi Radar Lebong kemarin. Dijelaskan Rafenil, akibat tabrakan itu, mobil sedan yang dikendarai korban atas nama Hariyadi ringsek pada bagian depan sebelah kanan. Sementara mobil truck tidak mengalami kerusakan yang berarti.

“Kita belum bisa memastikan apakah keduanya mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi atau tidak. Sebab, kita belum mem BAP (Berita Acara Pemeriksaan,red) keduanya. Baru kita interogasi saja,” jelas kasat. Kedua mobil, kata kasat, selanjutnya akan diamankan sampai proses hukum kasus laka lantas tersebut tuntas. “Kita lihat saja bagaimana nanti perkembangannya,” singkatnya.

Dalam kesempatan tersebut, kasat kembali mengimbau kepada seluruh pengendara, baik pengendara roda empat maupun roda dua agar berhati-hati dan mengutamakan keselamatan berkendara. Selain itu, tambahnya, pengendara juga harus tertib, baik terkait atribut kendaraan maupun surat menyurat kendaraan.

“Tertib saat berkendara sangat penting. Jadi, tidak usah terlalu terburu-buru dan jangan sampai memaksakan kehendak, apalagi saat melintas diruas jalan yang arus lalu lintasnya ramai. Seperti di seputaran Pasar Muara Aman,” demikian Rafenil. (wez)

PAD Meningkat Jadi Rp 17,4 M

LEBONG – Asumsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lebong pada APBD murni tahun 2014 ditetapkan Rp. 16.904.046.148,00, jumlah tersebut mengalami

65

Page 66: Artikel Web 2014 Print

peningkatan sebagaimana tertuang dalam struktur APBD Perubahan Kabupaten Lebong tahun 2014 menjadi Rp. 17.483.176.864,00. Terjadi penambahan sebesar Rp. 579.130.716,00. Meski begitu, beberapa item PAD tampak berkurang jika dibanding di APBD murni 2014. Seperti PAD yang bersumber dari Pendapatan Pajak Daerah diasumsikan Rp. 3.475.000.000, angka tersebut menjadi Rp. 3.470.000.000 di APBD Perubahan. Berkurang sebesar Rp. 5.000.000.

Lalu, hasil retribusi daerah dimana pada APBD diasumsikan sebesar Rp. 3.179.046.148,00, di APBD Perubahan menjadi Rp. 1.262.668.978,00. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, di APBD 2014 sebesar Rp. 4.000.000.000,00, sesudah perubahan menjadi Rp. 4.579.130.717,00, mengalami kenaikan sebesar Rp. 579.130.717. Selanjutnya, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah setelah perubahan menjadi Rp. 8.171.377.169,00, sementara sebelum perubahan Rp. 6.250.000.000,00 mengalami penambahan sebesar Rp. 1.921.377.169,00. Selanjutnya, ada dana perimbangan yang terdiri dari 3 item yakni bagi hasil pajak/bukan pajak dimana setelah perubahan diasumsikan Rp. 25.773.843.932,00, sedangkan sebelum perubahan Rp. 30.635.080.934,00, berkurang sebesar Rp. 4.861.237.002,00. Dana Alokasi Umum (DAU), sebelum perubahan sebesar Rp. 373.700.225.000,00, setelah perubahan menjadi Rp. Rp. 373.700.225.000,00. Dana Alokasi Khusus (DAK) sebelum perubahan Rp. 60.010.640.000,00, setelah perubahan menjadi Rp. 60.010.640.000,00. Kemudian lain-lain pendapatan yang terdiri dari dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah, sebelum perubahan sebesar Rp. 12.525.071.840,00, setelah perubahan Rp. 10.864.441.091,00 berkurang sebesar Rp. 1.660.360.749,00. Lalu ada dana penyesuaian dan otonomi khusus, sebelum perubahan Rp. 27.480.761.984,00, setelah perubahan menjadi Rp. 49.215.371.000, bertambah sebesar Rp. 21.734.609.016,00.

“Selajutnya pada APBD perubahan ini, maka program-program yang mendesak dan belum terealisasikan di APBD murni, akan dianggarkan di APBD perubahan,” kata Wakil Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Fauzi Taher, SH,M.Si yang juga sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebong.

“Seperti yang disampaikan Pak Bupati, salah satu yang menjadi prioritas untuk dianggarkan di APBD Perubahan ini adalah dana persiapan tahapan Pilkada,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si, saat dikonfirmasi Radar Lebong usai mengikuti pembahasan KUA PPAS APBD Perubahan mengatakan bahwa pengalokasian dana di APBD Perubahan memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan program dan kegiatan di APBD murni tahun 2015. Dicontohkan bupati, jika Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang jadi diberlakukan, maka ada tahapan-tahapan pilkada yang harus dilaksanakan oleh KPU. “Sebelum tahapan itu, ada yang namanya non tahapan. Nah, ini tentu harus didanai oleh pemerintah daerah,” kata bupati. (wez)

Pelaku Curanmor Diringkus

LEBONG – Gerak cepat jajaran Sat Reskrim Polres Lebong dengan diback up Polsek jajaran dalam mengungkapkan kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang terjadi di Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan awal Oktober lalu membuahkan hasil. Polisi

66

Page 67: Artikel Web 2014 Print

berhasil meringkus satu dari dua pelaku curanmor tersebut. Mirisnya, pelaku curanmor tersebut masih di bawah umur dan diketahui sudah putus sekolah. Kapolres Lebong, AKBP Roh Hadi, S.Ik, melalui Kasat Reskrim, AKP Ade Zaldi, didampingi KBO Reskrim, Ipda Muhammad Rifai, S.Sos, saat dikonfirmasi Radar Lebong mengatakan bahwa pelaku diamankan disalah satu rumah temannya yang berlokasi di Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong.

“Terungkapnya pelaku curanmor ini berawal dari pengembangan yang kita lakukan. Setelah mendapatkan informasi, petugas langsung menindaklanjuti dan akhirnya berhasil membekuk pelaku,” kata Ade.

Dijelaskan Ade, bahwa pada saat akan membawa kabur sepeda motor hasil curian pada 2 Oktober 2014 lalu, pelaku sempat terjatuh saat melintas diruas jalan Kelurahan Turan Lalang Kecamatan Lebong Selatan. Meski begitu, kata Ade, pelaku tetap berhasil kabur. Sementara satu orang teman pelaku, kata Ade, saat ini tengah dilacak keberadaannya. “Kita juga sudah mengantongi identitas dari teman pelaku,” ujar Ade.

Ditambahkan Ade, pihaknya terus melakukan pengembangan terkait penangkapan pelaku. Disisi lain, petugas juga terus berupaya untuk mengungkapkan kasus-kasus curanmor lain yang terjadi diwilayah hukum Polres Lebong. “Pelaku yang sudah kita amankan itu saat ini terus menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Lebong,” ucap Ade.

Lebih lanjut dia berharap agar masyarakat Lebong terus berperan aktif dalam upaya penyidik Polres Lebong dalam mengungkap kasus curanmor di Kabupaten Lebong. “Kami juga mengimbau agar warga pemilik sepeda motor tetap berhati-hati pada saat memarkirkan kendaraan. Jangan sampai menjadi target curanmor,” demikian Ade. (wez)

--pakai foto Bupati--

Ketua DPRD Optimis, Bupati Senang

LEBONG – Terkait statemen yang disampaikan Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo E.P,SE, bahwa pihaknya optimis APBD Kabupaten Lebong tahun 2015 bisa disahkan tepat waktu mendapat sambutan positif dari Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si. Orang nomor satu di Kabupaten Lebong ini mengaku senang dengan rasa optimisme Ketua DPRD. Hal tersebut tidak terlepas dari semakin optimalnya penyerapan anggaran jika pengesahan APBD tepat waktu. “Saya menyambut dengan positif apa yang disampaikan oleh Ketua DPRD,” ujar bupati.

Dikatakan bupati, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) bersama-sama akan melakukan pembahasan RAPBD Perubahan. Setelah pembahasan RAPBD dirampungkan, kata bupati, maka akan langsung dilanjutkan dengan RAPBD 2015.

“Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar. Yang jelas, kita tetap optimis jika APBD kita tahun 2015 akan disahkan tepat waktu,” demikian bupati.

Sebelumnya kepada Radar Lebong, Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo E.P,SE, saat dikonfirmasi Radar Lebong mengemukakan pengesahan APBD 2015 tetap diupayakan tepat

67

Page 68: Artikel Web 2014 Print

waktu alias ketok palu per 31 Desember 2014. “Kita tetap optimis, meskipun waktu yang tersisa tidak banyak,” ujar Teguh.

Dikatakan Teguh, pihaknya siap untuk bekerja secara marathon, tak hanya terkait pembahasan RAPBD Perubahan 2014 dan RAPBD 2015, tetapi juga berkenaan dengan agenda-agenda penting lain. “Akan tetapi, sebelum pembahasan RAPBD 2015, setidaknya kita akan menggelar satu kali reses. Dengan reses ini, kita akan menjaring aspirasi masyarakat,” demikian Teguh. (wez)

Cek Fisik ADD

LEBONG – Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kabupaten Lebong, Syahroni, S.Sos,MM, melalui Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Zamhari Yomi, S.STP, mengungkapkan bahwa Inspektorat Kabupaten Lebong telah berkoordinasi dengan BPMPPKB untuk meminta data pembangunan fisik melalui Alokasi Dana Desa (ADD). Tak hanya data pembangunan fisik, termasuk juga data pengadaan barang dengan dana bersumber dari ADD. Selanjutnya, Inspektorat bersama-sama dengan pihak BPMPPKB akan melakukan cek fisik di lapangan. Jika ditemukan ada permasalahan, maka BPMPPKB tidak akan menerbitkan surat rekomendasi pencairan dana ADD Tahap IV. “Baru-baru ini pihak Inspektorat meminta data pembangunan fisik itu,” ujar Zamhari.

Dikatakan Zamhari, pemeriksaan tidak hanya dilakukan oleh pihak Inspektorat. Tetapi juga tim dari BPMPPKB akan melakukan pemeriksaan.

“Sejauh ini, pemeriksaan sudah kita lakukan untuk sekitar 20 desa. Dari 20 desa yang sudah kita cek terkait pengadaan barangnya itu, tidak ada masalah,” aku Zamhari.

Bahkan, Zamhari mengaku dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pembangunan fisik yang dibuat oleh pihak pemerintah desa dengan sumber dana ADD, kualitasnya bagus. Begitupun dengan pengadaan barang yang lain, belum ada indikasi adanya permasalahan.

“Untuk dana Rp. 30 juta, hasil fisik yang dibuat oleh pihak pemerintah desa terbilang memuaskan. Ini artinya, pihak pemerintah desa benar-benar memperhatikan kualitas,” imbuh Zamhari. Pemeriksaan terhadap desa-desa lain, kata Zamhari, juga akan dilanjutkan oleh tim dari BPMPPKB.

“Seluruhnya (Seluruh desa,red) akan kita periksa terkait pengadaan barang dan pembangunan fisiknya. Kalau ada masalah, seperti yang saya katakan tadi. Surat rekomendasi pencairan dana Tahap IV-nya belum kita keluarkan,” katanya.

Ia menambahkan, setelah dana ADD Tahap IV cair, maka yang tersisa hanya dana untuk honor kades dan perangkat untuk dua bulan terakhir.

“Kita juga mengimbau agar pihak pemerintah desa membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPj,red) dengan baik. Sesuai dengan pembelanjaan,” tutup mantan Camat Bingin Kuning ini. (**)

27 OKT

68

Page 69: Artikel Web 2014 Print

69

Page 70: Artikel Web 2014 Print

Polisi Amankan 3 Kubik Meranti

LEBONG – Petugas Sat Reskrim Polres Lebong kemarin, berhasil mengamankan sebanyak kurang lebih 3 M3 (Kubik,red) kayu jenis meranti dan rasamala. Kayu-kayu tersebut diamankan di dekat jembatan di ruas jalan Bukit Resam. Pemilik kayu, Wil (45), warga Taba Blau kemarin sempat diamankan ke Polres Lebong berikut Barang Bukti (BB) kayu. Hanya saja, petugas belum melakukan penahanan terhadap pemilik kayu. Data diperoleh Radar Lebong, penangkapan tersebut berawal dari adanya informasi dari masyarakat bahwa disekitar kawasan bukit resam, sering terlihat aktivitas pengangkutan kayu. Berangkat dari informasi itu, petugas selanjutnya melakukan patroli. Benar saja, petugas menemukan tumpukan kayu didekat jembatan di ruas jalan bukit resam. Selanjutnya, pemilik kayu berikut barang bukti langsung diamankan ke Mapolres Lebong.

“Dari pengakuannya (Wil,red), kayu-kayu itu diambil dari kebun. Untuk memastikannya, besok (Hari ini,red) kita akan melakukan cek tunggul. Untuk sementara, Wil baru berstatus sebagai saksi, belum tersangka,” terang Kapolres Lebong, AKBP Roh Hadi, S.Ik, melalui Kasat Reskrim, AKP Ade Zaldi, didampingi KBO Reskrim, Ipda Muhammad Rifai, S.Sos, saat dikonfirmasi Radar Lebong.

Dikatakan Ade, cek tunggul yang akan dilakukan hari ini juga dimungkinkan akan melibatkan Pemkab Lebong melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan. “Kita akan pastikan asal usul kayu itu dulu. Jadi, pemilik kayu untuk sementara kita izinkan pulang. Sementara barang bukti masih kita amankan,” kata Ade.

Meski belum melakukan cek tunggul, Ade mengaku meragukan bahwa kayu-kayu itu diambil dari kawasan kebun milik Wil. “Kita belum bisa berkomentar banyak. Setelah cek tunggul, baru semuanya jelas. Begitupun dengan status dari si pemilik kayu. Apakah nanti tetap sebagai saksi ataukah naik menjadi tersangka. Kita lihat saja bagaimana perkembangan selanjutnya,” demikian Ade. (wez)

25 Dewan Gelar Reses

LEBONG – Sebanyak 25 anggota DPRD Lebong periode 2014-2019 dalam waktu dekat segera akan turun ke masing-masing Daerah Pemilihan (Dapil) untuk menggelar reses. Reses ini digelar untuk menjaring aspirasi masyarakat baik itu berkaitan dengan pembangunan fisik, maupun bidang-bidang lain yang besentuhan dengan kepentingan masyarakat. Seperti bidang pendidikan, kesehatan, pertanian bidang-bidang lain. Aspirasi yang terjaring nantinya akan dibahas ditingkat Badan Anggaran (Banggar) untuk dirating berdasarkan skala prioritas.

“Sebelum kita membahas RAPBD 2015 bersama dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah,red). Kita setidaknya akan menggelar satu kali reses. Artinya, reses

70

Page 71: Artikel Web 2014 Print

kemungkinan akan digelar pada awal November mendatang,” kata Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo Eko P, SE kepada Radar Lebong.

Apakah aspirasi yang berhasil ditampung pada saat menggelar reses nanti akan diakomodir di APBD tahun 2015?. Teguh mengatakan tidak membantah hal tersebut. Hal itu, kata dia, juga akan dilihat berdasarkan skala prioritas. Dicontohkan Teguh, jika pada saat reses nanti warga meminta dibangun jembatan gantung yang sudah rusak. Sementara jika tidak segera dibangun, aktivitas pertanian warga terancam merosot. Maka, lanjutnya, Banggar akan mengupayakan agar pembangunan jembatan gantung itu terwujud di tahun 2015. “Ini nanti tentu akan diketahui pada saat kita menggelar reses,” ujar Teguh.

Dikatakan Teguh, reses yang digelar berdasarkan dapil masing-masing anggota dewan. Jika anggota dewan A, terpilih dari Dapil I, maka reses akan difokuskan di desa-desa yang ada di 3 kecamatan yang masuk ke dalam dapil I.

“Karena reses kemungkinan hanya digelar satu kali sebelum pembahasan anggaran 2015, tentu tidak seluruh desa bisa disambangi oleh masing-masing anggota dewan,” kata Teguh.

Ditanya soal keluhan masyarakat selama ini terkait kegiatan Musrenbangdes dan Musrenbangcam yang terkesan hanya seremonial, Teguh masih belum mau berkomentar banyak. Menurut dia, dengan adanya skala prioritas, maka akan diketahui usulan mana yang mesti segera direalisasikan dan usulan mana yang masih bisa ditunda realisasinya.

“Yang jelas, kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” pungkas Teguh. Sementara itu, Wakil Ketua (Waka) I DPRD Lebong, Mahdi, S.Sos, membenarkan bahwa reses akan digelar menjelang pembahasan RAPBD 2015.

“Dengan reses ini, kita akan berdialog langsung dengan masyarakat. Dari situ, kita akan tahu apa permasalahan yang mereka hadapi,” singkat politisi partai berlambang beringin ini. (wez)

28 OKT

71

Page 72: Artikel Web 2014 Print

Dana Reses Rp 315 Juta

LEBONG – Sebelum pembahasan RAPBD 2015, 25 orang anggota DPRD Lebong setidaknya akan menggelar satu kali reses dan Bimbingan Teknis (Bimtek). Oleh sebab itu, dana untuk reses dan bimtek tersebut diajukan di APBD Perubahan 2014. Hal ini diakui, Sekretaris Dewan (Sekwan) Drs. H. Redo Azhari, M.Si, saat dikonfirmasi Radar Lebong kemarin.

Dijelaskan Redo, besaran anggaran yang diajukan untuk kegiatan reses yakni Rp. 315 juta. Sedangkan untuk dana bimtek diajukan Rp. 240 juta. “Kita ajukan di pembahasan APBD Perubahan untuk dua kegiatan itu (Reses dan Bimtek,red),” cetus Redo.

Dikatakan Redo, reses digelar sebelum pembahasan RAPBD 2015 bertujuan agar seluruh anggota dewan bisa menjaring aspirasi dari masyarakat yang merupakan konstituen di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing. Untuk selanjutnya, aspirasi masyarakat yang terjaring akan disampaikan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Sementara untuk Bimtek ini, para anggota dewan ingin lebih tahu lagi terkait pembahasan APBD,” kata Redo. Ditambahkannya, anggaran untuk reses senilai Rp. 315 juta diantaranya diperuntukkan honor tim pendamping dari Sekretariat Dewan (Setwan), uang makan minum dan uang transport warga yang hadir pada saat reses. “Selain itu, kita juga mengajukan untuk pengadaan yang nilainya kecil. Seperti pengadaan beberapa barang kelengkapan di rumdin ketua dan waka,” tuntas Redo. (wez)

37 Guru Tunggu SK Dirjen

LEBONG - Sebanyak 37 guru dan pengawas yang menerima tunjangan sertifikasi guru triwulan ke III terhitung dari Bulan Juni sampai September saat ini masih menunggu penerbitan Surat Keputusan (SK) Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar (Dikdas). Sedangkan untuk pembayaran tunjangan sertifikasi guru untuk 569 guru mulai dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat saat ini dalam tahap usulan pembayaran tunjangan ke Bagian Keuangan Pemkab Lebong. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional, Pemuda dan Olahraga (Diknaspora) Lebong HM Taufik Andary, M.Pd didampingi Bendahara Pengelola Sertifikasi Mezi Haryani,S.Sos kemarin kepada radar lebong.

"Hanya sekitar 37 guru dan pengawas lagi yang belum turun SK Dirjennya,namun kalau untuk penerima lainnya sudah lengkap semua persyaratan administrasinya," ujar Mezi.

Menurutnya, pembayaran tunjangan ini nantinya akan dilakukan secara serentak bagi guru non sertifikasi. Diperkirakan sekitar awal bulan depan tunjangan ini akan disalurkan serentak. Baik itu untuk sertifikasi maupun non sertifikasi. Hanya berbeda pada mekanisme penyalurannya saja. Kalau sertifikasi langsung Bank tapi kalau non sertifikasi ke UPTD masing-masing.

72

Page 73: Artikel Web 2014 Print

Ia menjelaskan, telah disiapkan dana yang bersumber dari dana APBN yang ditransfer melalui kas daerah.

"Kalau untuk dananya telah siap sekitar Rp 6 ,5 miliar lebih dana yang disiapkan untuk pembayaran tunjangan sertifikasi, sedangkan untuk nonsertifikasi saya lupa berapa persis angkanya. Kami harapkan agar para guru penerima tunjangan dapat bersabar, yang jelas kami dari pengelola berupaya semaksimal mungkin pembayaran ini dapat tepat waktu. Namun kami juga berharap agar para guru juga untuk tetap menjalankan kewajiban mengajarnya selama 24 jam dalam satu minggu karena ini merupakan salahsatu syarat utama untuk bisa mencairkan tunjangan tersebut,"tegas Mezi. (ece)

Lima Tahun Tidak Ada Rekrutmen CPNS

JAKARTA--Pemerintahan Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan mengejutkan, yakni melakukan moratorium penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Moratorium tidak hanya dua tahun seperti pernah dilakukan di era pemerintahan SBY-Boediono, melainkan selama lima tahun.

Dengan demikian, selama lima tahun pemerintahan Jokowi-JK tidak akan ada rekrutmen CPNS untuk seluruh instansi, pusat dan daerah.

"Atas petunjuk Presiden Jokowi yang disampaikan lewat Pak Wapres, akan diberlakukan moratorium. Mulai moratorium PNS, kehutanan, pertambangan, dan semua kementerian," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi kepada pers usai acara sertijab di kantornya, Jakarta, Selasa (28/10).

Dia menambahkan, pemberlakuan moratorium ini untuk memberikan kesempatan kepada seluruh instansi melakukan audit organisasi. Sehingga bisa diketahui berapa angka ideal PNS di Indonesia.

Ditanya jabatan mana saja yang akan dimoratoriumkan, politikus dari Partai Hanura ini dengan tegas mengatakan, semua kementerian.

"Semua kementerian harus moratorium CPNS. Dalam masa moratorium lima tahun ini silakan melakukan audit organisasi," cetusnya.

73

Page 74: Artikel Web 2014 Print

Mengenai rekruitmen CPNS 2014 yang sementara jalan menurut Yuddy akan dibiarkan berjalan. Namun untuk tahun depan kebijakan penerimaan CPNS akan dikaji kembali sehingga perlu ada moratorium.

Data KemenPAN-RB, jumlah PNS di seluruh Indonesia untuk tahun 2013 mencapai 4,3 juta orang. Jumlah tersebut berkurang banyak karena adanya moratorium 2010-2011. Di samping kuota penerimaan CPNS 2012-2014 yang terus berkurang. (jp)

29 OKT

74

Page 75: Artikel Web 2014 Print

PNS Dapat Uang Makan

LEBONG – Penerapan 6 hari kerja bagi PNS dilingkup Pemkab Lebong seperti yang masih berlangsung saat ini dinilai kurang efektif. Sebab, masih banyak PNS yang tidak menetap di Kabupaten Lebong. Sehingga, jika Sabtu, para PNS tersebut sudah tidak lagi konsen dalam melaksanakan tugas lantaran diusik oleh keinginan untuk mudik. Makanya Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lebong mempertimbangkan penerapan lima hari kerja tahun depan. Jika hal tersebut diterapkan, maka PNS Lebong bakal mendapatkan uang makan.

Plt Kepala Badan Kepegawian Daerah (BKD) Lebong, H. Guntur, S.Sos menyatakan, kondisi sering PNS tidak kosen dalam bekerja tersebut menjadi salah satu pertimbangan untuk diterapkan 5 hari kerja. Yakni dari Senin sampai Jum’at, hanya saja jumlah jam kerja para abdi negara tersebut akan ditambah. Jika 6 hari kerja, jam dinas yakni sejak pukul 07.30 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Semnatara untuk 5 hari kerja, dimulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Rencana penerapan 5 hari kerja ini menjadi salah satu poin yang dibahas oleh Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si, saat menggelar rapat dengan beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di ruang rapat bupati usai upacara memperingati hari sumpah pemuda kemarin.

“Rencananya 5 hari kerja ini akan diterapkan mulai Januari 2015 mendatang. Tapi ini belum final, masih akan dibahas pada rapat lanjutan,” kata Guntur.

Guntur menjelaskan, jika 5 hari kerja tersebut jadi diterapkan. Maka PNS akan diberikan uang makan sebesar Rp. 15 ribu per hari. Uang makan tersebut dikecualikan alias tidak diberikan kepada PNS yang tidak masuk dengan alasan apapun. Baik itu cuti, sakit, izin, Tanpa Keterangan (TK) maupun Dinas Luar (DL).

“Jadi, uang makan nanti akan dihitung berdasarkan hari masuk kerja. Meskipun sedang DL, uang makan tidak diberikan,” kata Guntur. Anggaran untuk uang makan itu sendiri, kata Guntur, rencananya akan dianggarkan di APBD Kabupaten Lebong tahun 2015 mendatang. Hanya saja, Guntur belum bisa memprediksi berapa besaran anggaran yang dibutuhkan untuk membayar uang makan PNS.

“Ya, anggarannya tentu akan dialokasikan di APBD 2015,” ujar Guntur.

Terkait kapan rapat lanjutan terkait pembahasan rencana penerapan 5 hari kerja, Guntur mengatakan pihaknya akan mengkoordinasikan lagi dengan Sekretaris Daerah (Sekda), Mirwan Effendi,SE,M.Si. “Belum tahu, kita koordinasikan dulu dengan Pak Sekda,” ujar Guntur.

Dia juga meyakini bahwa penerapan lima hari kerja ini akan memberikan dampak positif terkait efektifitas dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan mengoptimalkan jalannya roda pemerintahan. “Ya, tapi itu tadi..ini belum final.. masih akan kita bahas lebih lanjut,” demikian Guntur. (wez)

Lima Eselon II Kosong

75

Page 76: Artikel Web 2014 Print

LEBONG – Mutasi yang digelar oleh Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si, menyisakan beberapa jabatan eselon II yang kosong. Setidaknya terdapat 5 jabatan eselon II atau setara kepala dinas yang belum terisi. Hanya saja, kekosongan jabatan tersebut tidak seluruhnya terjadi sebagai dampak dari mutasi. Ada beberapa jabatan eselon II yang kosong lantaran pejabat sebelumnya memasuki masa pensiun dan ada juga yang meninggal dunia.

Lima jabatan eselon II yang kosong, yakni Kepala Dinas Pariwisata Budaya dan Perhubungan (Disparbudhub), yang kosong pasca dimutasinya Drs. Aswan, M.Si menjadi fungsional di Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) pada Rabu (22/10) lalu. Jabatan kepala Disparbudhub saat ini dipegang oleh Pelaksana Tugas (Plt). Lalu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang dijabat oleh Plt Kepala. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang juga dijabat Plt kepala. Sementara untuk Kantor Satpol PP, kepala kantor masih dijabat oleh kepala pasca meninggalnya kepala kantor yang sebelumya, Bambang Indrajaya, SE. Dikonfirmasi, Plt Kepala BKD Lebong, H. Guntur, S.Sos, tidak manampik hal tersebut.

“Selain itu, Inspektorat juga dijabat oleh Plt Inspektur. Kemudian ada jabatan Asisten II yang kosong setelah pejabat sebelumnya Pak Syafruddin pensiun,” kata Guntur.

Untuk jabatan Asisten II, lanjut Guntur, saat ini masih diambil alih oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebong, Mirwan Effendi, SE,M.Si. “Sementara untuk jabatan eselon III dan IV, itu rata-rata terisi,” aku Guntur.

Ditambahkan Guntur, kendati beberapa jabatan eselon II kosong, tidak menghambat realisasi program maupun kegiatan yang ada di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut. Sebab, tugas kepala dilaksanakan oleh Plt.

“Kekosongan tersebut tidak sampai menghambat,” ujarnya.

Terpisah, salah seorang tokoh pemuda Kabupaten Lebong, Gunawan, SP, mengaku bahwa meski terjadi kekosongan untuk beberapa jabatan eselon II. Kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Hanya saja, Gunawan mengaku bahwa akan lebih baik jika jabatan eselon II yang kosong tersebut bisa terisi.

“Dengan adanya pimpinan definitif, tentu skup yang menjadi kewajiban dari SKPD tersebut menjadi lebih optimal,” akunya. Dia meyakini, bahwa Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dan Bupati Lebong memiliki pertimbangan tersendiri terkait belum terisinya beberapa jabatan eselon II. “Sepanjang itu tidak menghambat, saya rasa tidak masalah. Terkecuali untuk jabatan-jabatan strategis, seperti Sekda, tentu jangan sampai terlalu lama dijabat oleh Plt,” pungkasnya. (wez)

---HL 1--

Tahapan Pilkada Dimulai Januari

LEBONG – KPU Lebong siap menggelar Pilkada serentak yang dirancang dilaksanakan September 2015 mendatang. Bila Pilkada serentak digelar secara langsung, maka tahapan Pilkada Kabupaten Lebong dimulai Januari 2015 mendatang.

76

Page 77: Artikel Web 2014 Print

Penegasan itu disampaikan Komisioner KPU Lebong, Hendrivan Aptawan, S.Pt kepada Radar Lebong kemarin. Een sapaan Hendrivan Aptawan mengaku kemungkinan besar Pilkada masih digelar secara langsung. Namun serentak dilebih dari 200 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

“Kalau memang nanti masih langsung, tentu kita akan melaksanakan tahapan dan non tahapan Pilkada sebagaimana tertuang dalam PKPU Nomor 9 Tahun 2010,” ujarnya.

Dijelas Een, jika merujuk pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 09 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, maka tahapan dan non tahapan pelaksanaan Pilkada sudah harus dilaksanakan 210 hari sebelum Pilkada dilangsungkan. Sementara perangkat Adhock seperti Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) sudah harus dibentuk 6 bulan sebelum pelaksanaan Pilkada. Dicontohkan Een, tahapan Pilkada itu sendiri dimulai dari penetapan daftar pemilih (Pemutakhiran data dan daftar pemilih). Pendaftaran dan penetapan pasangan calon.

“Lalu ada tahapan kampanye, pemungutan suara, penghitungan suara dan penetapan calon terpilih, pengesahan dan pelantikan,” kata Een. Jika diasumsikan bahwa Pilkada akan digelar serentak pada bulan September 2015, tambahnya, maka tahapan Pilkada sudah harus dimulai pada Januari 2015, sementara pembentukan perangkat Adhock sudah harus dilakukan pada bulan Maret 2015.

“Kita tunggu saja bagaimana perkembangan Perppu, setelah masa sidang kedua DPR RI Januari mendatang. Selain itu, kita juga tetap menunggu SE KPU yang terbaru,” katanya.

Ia mengaku sejauh ini pihaknya belum menerima SE (Surat Edaran,red) terbaru dari KPU Pusat terkait tahapan Pilkada. Terakhir, SE dari KPU Pusat yang diterima adalah SE Nomor 1600/KPU/X/2014 tertanggal 2 Oktober 2014 perihal pelaksanaan Pemilukada Tahun 2015.

"Dalam SE tersebut, KPU diperintahkan untuk menunda tahapan Pilkada. Menyusul setelah itu Presiden SBY menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu). Perppu itu sendiri baru akan dibahas oleh DPR RI pada masa sidang kedua Januari 2015 mendatang. Jadi, kita masih menunggu. Sebab, kita belum mendapatkan SE terbaru dari KPU pusat. Intinya itu tadi, terlepas apakah nanti Pilkada itu via DPRD ataukan masih tetap langsung, kita siap," tukasnya. (wez)

RAPBD Perubahan Tuntas 3 Hari

LEBONG – Sejak Senin (27/10), usai menggelar rapat paripurna dengan agenda pandangan umum anggota dewan dan rapat paripurna jawaban eksekutif. Badan Anggaran (Banggar) bersama-sama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) langsung melakukan pembahasan secara marathon. Bahkan, pembahasan berlangsung hingga malam hari. Kemarin atau genap tiga hari, pembahasan RAPBD Perubahan 2014 tersebut tuntas. Selanjutnya, dijadwalkan hari ini sekitar pukul 10.00 WIB, digelar rapat paripurna dengan agenda pandangan akhir fraksi tentang ARPBA Perubahan 2014.

77

Page 78: Artikel Web 2014 Print

Dikonfirmasi, Anggota Banggar, A. Bursani, S.Sos, mengatakan bahwa Banggar dan TAPD hanya membahas Rencana Kegunaan Anggaran (RKA) untuk 12 Satuan Kerja Perangkat Daerah. “Hanya pergeseran anggaran saja. Dan lagi, tidak seluruh SKPD mengajukan anggaran di APBD Perubahan. Hanya 12 SKPD,” kata Bursani. Dicontohkannya, pergeseran anggaran diantaranya adanya ajuan untuk penambahan honor Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Seperti yang diajukan Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Penambahan honor yang dimaksud tersebut, kata dia, adalah bahwa dana yang dianggarkan untuk honor TKK di APBD murni 2014, tidak sesuai dengan jumlah TKK yang ada.

“Karena tidak seluruh SKPD, jadi bisa cepat,” katanya. Sebelumnya, Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo Eko P, SE mengatakan bahwa rapat Banggar bersama-sama dengan TAPD ditargetkan berjalan selama 3 hari.

“Paling lama 5 hari. Tapi, akan kita upayakan secepat mungkin. Sebab, kita masih akan membahas RAPBD 2015. Dan lagi, waktu yang tersisa tidak banyak untuk merealisasikan APBD Perubahan itu sendiri,” ujar Teguh. Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) yang juga Sekretaris Banggar, Drs. H. Redo Azhari, M.Si, mengaku bahwa pembahasa RAPBD Perubahan 2014 berjalan dengan lancar.

“Ya..alahamdulillah, pembahasan cuma memakan waktu 3 hari,” ujar Redo. Dia menambahkan, selajutnya para anggota DPRD Lebong akan dihadapkan dengan agenda reses dan bimtek. “Tapi tentunya setelah APBD Perubahan ini disahkan,” demikian Redo. (wez)

--pakai foto Ahmad Lutfi--

--HL 2--

Dewan Dukung Ada

Uang Makan PNS

LEBONG – Rencana Pemkab Lebong untuk menerapkan 5 hari kerja pada 2015 mendatang mendapat dukungan dari anggota DPRD Lebong. Seperti disampaikan, Wakil Ketua Komisi I DPRD Lebong, Ahmad Lutfi, saat dikonfirmasi Radar Lebong kemarin. Menurut politisi Partai Golkar ini, jika memang atas dasar berbagai pertimbangan, penerapan 5 hari kerja akan lebih efektif. Maka kebijakan tersebut didukung.

“Memang 6 hari kerja seperti yang masih berlangsung hingga sekarang cenderung kurang efektif. Sebab itu tadi, masih banyak PNS kita yang tidak menetap di Kabupaten Lebong. Sehingga pada hari Sabtu, kantor-kantor kerap terlihat sepi. Makanya saya menilai akan lebih efektif jika 5 hari kerja,” kata Lutfi.

Dikatakannya, dengan adanya penambahan jam dinas dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB, kebijakan untuk memberikan uang makan kepada PNS sebesar Rp. 15 ribu per

78

Page 79: Artikel Web 2014 Print

hari memang sudah selayaknya dilakukan. Akan tetapi dengan diberikannya uang makan. Para PNS harus meningkatkan disiplin mereka.

Dia juga menilai bahwa dengan penerapan 5 hari kerja, pelayanan publik akan semakin baik. Sebab, masyarakat yang dengan segala kesibukannya, kerap tidak bisa datang ke kantor-kantor yang memberikan pelayanan umum pada pagi hari.

“Dengan jam kantor yang diperpanjang sampai pukul 16.00, masyarakat tentu tidak perlu khawatir kantor cepat tutup. Tapi, intinya itu tadi, bahwa para PNS harus lebih disiplin lagi,” katanya.

Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Lebong dari PDIP, H. Sudirman. Sudirman juga mengaku mendukung jika Pemkab Lebong menerapkan 5 hari kerja. “Kita dukung, sepanjang itu adalah untuk hal-hal yang positif. Baik itu berkenaan dengan jalannya roda pemerintahan maupun terkait dengan pelayanan publik,” kata Sudirman.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang merupakan pensiunan PNS ini kembali menggarisbawahi terkait disiplin PNS.

“Ini yang harus terus ditingkatkan. Berkenaan dengan disiplin PNS,” ujarnya.

Sebelumnya, Plt Kepala BKD Lebong, H. Guntur, S.Sos, mengatakan bahwa Pemkab Lebong berencana menerapkan 5 hari kerja pada 2015 mendatang. Meski begitu, Guntur mengaku bahwa keputusan tersebut belum final alias masih akan dibahas lebih lanjut. Jika direalisasikan, maka jam kerja PNS dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.30 WIB. Para PNS selajutnya diberikan uang makan Rp. 15 ribu per hari. Uang makan tidak diberikan kepada PNS yang cuti, izin, sakit, Tanpa Keterangan (TK) maupun Dinas Luar (DL).

“Terkecuali PNS guru dan pelayanan kesehatan. Ini tetap 6 hari kerja,” kata Guntur. (wez)

30 OKT

79

Page 80: Artikel Web 2014 Print

APBDP Rp 4 Miliar Disahkan

LEBONG – Meskipun sempat molor selama satu jam, dimana jadwal sebelumnya yakni pukul 10.00 WIB, namun rapat baru dimulai pukul 11.05 WIB, rapat paripurna dengan agenda pandangan akhir fraksi terhadap rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang APBD Perubahan 2014 berjalan dengan sukses. Sekitar pukul 12.25 WIB, pimpinan rapat, Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo E.P,SE, mengetuk palu tanda disahkannya Raperda Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) tahun anggaran 2014 menjadi Perda APBDP 2014. Itu setelah 7 fraksi yang ada di DPRD menyampaikan pandangan akhir mereka terkait RAPBD Perubahan tahun 2014 dan menyatakan setuju.

Setelah ketuk palu, Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo E.P,SE membubuhkan tandatangan Perda APBD Perubahan dan berita acara rapat paripurna, diikuti oleh Wakil Ketua I, Mahdi,S.Sos dan Wakil Ketua II, Azman May Dolan, SE. Selanjutnya Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si. Pantauan Radar Lebong, 7 fraksi yang menyampaikan pandangan akhirnya terhadap RAPBD Perubahan tahun 2014 menyampaikan beberapa catatan penting. Seperti pandangan akhir Fraksi PDIP yang disampaikan A. Bursani, S.Sos. Bahwa penyerapan anggaran di beberapa Satuan Kerja Perangka Daerah (SKPD) masih sangat rendah. Bahkan, meski telah memasuki triwulan akhir tahun anggaran 2014, masih ada SKPD yang penyerapan anggarannya di bawah 40 persen.

“Dengan sisa waktu kurang lebih 2 bulan kedepan, diharapkan SKPD dapat optimal dalam menjalankan program dan kegiatan. SKPD harus bekerja cepat dan lebih giat Sehingga tidak banyak Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran,red),” kata Bursani.

Sementara itu, pendapat akhir Fraksi Hanura yang disampaikan Erlan Joni, SE, dalam penyampaiannya mengungkapkan bahwa adanya pergeseran, pengurangan dan penambahan anggaran di APBDP dengan total mencapai Rp. 4 miliar agar benar-benar dilaksanakan dengan baik oleh SKPD.

“Ditahun 2015 mendatang, agar tidak ada lagi pergeseran anggaran. Karena ini menunjukkan bahwa ketidakefektifan penyerapan anggaran di SKPD,” kata politisi yang biasa disapa Alan ini. Tak jauh berbeda, pandangan akhir Fraksi Demokrat yang disampaikan oleh M. Evandri juga menggarisbawahi terkait program dan kegiatan di SKPD yang dianggarkan di APBDP. Dengan disahkannya APBD Perubahan, kata Evandri, SKPD harus menjalankan program dan kegiatan yang telah disetujui dengan baik.

“Mudah-mudahan dengan disahkannya Perda tentang Perubahan APBD ini, para SKPD semakin terpacu untuk bekerja dengan efektif dan efisien meskipun waktu yang tersisa sudah tidak banyak,” kata Evandri. Sementara itu, pandangan akhir Fraksi Nasdem yang disampaikan Ferdinan Markos, S.Sos, menyinggung terkait Silpa diakhir tahun anggaran.

“Ini mesti diupayakan oleh SKPD, agar jangan sampai terjadi Silpa diakhir tahun anggaran,” katanya. Hal yang tak jauh berbeda juga terungkap saat pandangan akhir Fraksi PKB yang disampaikan Popi Ansa, pandangan akhir Fraksi Golkar yang disampaikan Jang Jaya dan pandangan akhir Fraksi Pembangunan Bulan Bintang yang disampaikan Olan Darmadi.

Pantauan Radar Lebong, hadir dalam rapat paripurna dengan agenda pandangan akhir fraksi terkait Raperda tentang APBD Perubahan kemarin, Wakil Bupati Lebong, Panca Wijaya. Unsur Majelis Umum Pimpinan Daerah (Muspida) seperti Wakapolres Lebong, Kompol Tigor Lubis,MM, Kasis Pidsus Kejari Tubei, Rizal Edison, SH, Perwira Penghubung (Pabung),

80

Page 81: Artikel Web 2014 Print

Wakil Ketua Pengadilan Negeri (PN) Tubei, Muhammad Ramdes, SH. Tampak hadir pula Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang juga Sekda Lebong, Mirwa Effendi, SE,M.Si, Sekretaris TAPD yang juga kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Mahmud Siam, SP,MM. Asisten III, John Feriyanto, S.Sos,MM, para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), para Kepala Bagian (Kabag), Kepala Bidang (Kabid), Kasubbag dan Kasubbid dijajaran Pemkab Lebong serta undangan lainnya. Sementara dari total 25 orang anggota dewan, yang hadir sebanyak 18 orang. Sementara 7 orang sisanya sedang Dinas Luar (DL). (wez)

--pakai foto Mirwan Effendi---

Tambahan Honor Satpol PP Rp. 342 Juta

LEBONG ¬– Permasalahan terkait kurangnya anggaran untuk membayar honor Personel Satpol PP, sebagaimana terjadi selama ini teratasi dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Tahun Anggaran 2014. Sebab, di APBDP 2014 ini, Satpol PP mendapat tambahan dana untuk pembayaran honor sebesar Rp. 342 juta.

Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebong, Mirwan Effendi, SE, M.Si yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), saat dikonfirmasi Radar Lebong usai mengikuti rapat paripurna pandangan akhir fraksi kemarin. Dikatakan Mirwan, selain ada penambahan dana untuk pembayaran honor Satpol PP juga dianggarkan dana untuk honor petugas kebersihan di Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Kabupaten Lebong. “Jadi totalnya di APBD Perubahan ini ada sekitar Rp. 4 miliar,” ucap Mirwan. Selain penambahan dana untuk pembayaran honor Satpol PP dan petugas kebersihan di BLHKP, lanjut Mirwan, juga dianggarkan dana untuk perencanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015 di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP).

“Kalau di Sekretariat (Sekretariat Daerah,red) ini...ada beberapa kegiatan. Saya tidak begitu ingat. Selain itu, karena PDAM itu mau diaudit. Audit PDAM kita biayai. PDAM inikan kronis,” kata Mirwan.

Selain itu, Mirwan juga mencontohkan adanya dana yang dianggarkan di APBD Perubahan untuk mendukung kegiatan inventarisir data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).

“Ya..harapan kita, program dan kegiatan yang telah dianggarkan di APBD Perubahan itu bisa berjalan dengan optimal, dengan sisa waktu kurang lebih 2 bulan lagi,” tukas Mirwan.

Sebelumya, Plt Kepala Kantor (Kakan) Satpol PP, Edi Fauzi, membenarkan bahwa besaran anggaran yang disahkan di APBD murni untuk membayar honor Satpol PP yakni Rp.

81

Page 82: Artikel Web 2014 Print

858 juta. Dana tersebut hanya bisa mengakomodir honor untuk sekitar 143 orang personel Satpol PP.

“Sementara saat ini, jumlah honorer Satpol PP itu mencapai 200 orang. Dengan adanya dana tambahan untuk honor sebesar Rp. 342 juta ini, total honor Satpol PP itu menjadi Rp 1,2 miliar,” terang Edi.

Dikatakannya pula, dengan adanya penambahan dana untuk pembayaran honor Satpol PP ini, seluruh honorer Satpol PP harus meningkatkan disiplin dalam melaksanakan tugas. “Jadi, tidak ada lagi istilah malas dalam menunaikan kewajiban. Kalau melanggar, tentu ada sanksi yang akan diberikan,” tandas Edi. (wez)

--PAkai foto Bupati--

Bupati: Terima Kasih Anggota Dewan

LEBONG – Dalam sambutannya usai rapat paripurna dengan agenda pandangan akhir fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran (T.A) 2014, Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh anggota DPRD Lebong, khususnya Badan Anggaran (Banggar) yang telah menyelesaikan pembahasan bersama-sama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Selanjutnya, dengan telah disahkannya APBD Perubahan ini, SKPD hendaknya dapat segera bekerja seoptimal mungkin,” ucap bupati.

Dalam kesempatan tersebut, bupati juga mengatakan bahwa pihak eksekutif akan menindaklanjuti terkait apa yang telah disampaikan oleh anggota DPRD Lebong dalam pandangan akhir fraksi. “Insya Allah, apa yang telah disampaikan oleh fraksi akan kami tindaklanjuti,” ucap bupati.

Sementara itu, salah seorang anggota Banggar, Ferdinan Markos, S.Sos, dalam penyampaiannya mengatakan, bahwa dengan cepatnya proses pembahasan RAPBD 2014 untuk selanjutnya disahkan menjadi APBD Perubahan, menunjukkan bahwa hubungan antara legislatif dan eksekutif tetap harmonis. “Ini tentu menepis isu bahwa antara legislatif dan eksekutif tidak harmonis,” katanya.

Hubungan yang harmonis antara eksekutif dan legislatif, kata Markos, dipastikan akan berdampak positif terhadap penyelenggaraan pemerintahan. “Begitu juga dengan program-program pembangunan di Kabupaten Lebong,” ujar Markos.

Sementara itu, Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo E.P,SE dalam penyampaiannya mengatakan bahwa dengan telah disahkannya Peraturan Daerah (Perda) tentang Perubahan APBD T.A 2014, maka DPRD Lebong selanjutnya akan fokus terkait tahapan

82

Page 83: Artikel Web 2014 Print

pembahasan RAPBD 2015. “Mudah-mudahan semua tugas daerah yang sudah menunggu ini bisa kita selesaikan dengan sebaik-baiknya,” singkat Teguh. (wez)

Laporkan Tenaga Kerja Asing

LEBONG – Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Lebong, Mustain, SE melalui Kabid Tenaga Kerja (Naker), Januar Pribadi, S.Sos,M.Si meminta perusahaan yang memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) agar melaporkan jumlah TKA ke Dinsosnakertrans. Hal ini ditegaskan Januar, saat ditanya Radar Lebong terkait dugaan banyaknya jumlah TKA yang ada di PT. Bangun Tirta Lestari (PT. BTL) di Trans Ladang Palembang Kecamatan Lebong Utara.

“Terakhir, mereka (Pihak PT. BTL,red) melaporkan ke kita bahwa jumlah TKA yang ada disana sekitar 50 orang,” kata Januar. Laporan yang disampaikan itu, kata Januar, adalah laporan tahun 2013 lalu. Saat ini, kata dia, tidak menutup kemungkinan jika jumlah TKA yang ada di PT. BTL bertambah.

“Laporan terbaru belum kita terima. Makanya kita mengimbau agar perusahaan itu (PT. BTL,red) dapat segera melaporkan,” katanya. Tidak hanya PT. BTL, lanjut dia, perusahaan-perusahaan lain yang memperjakan TKA, agar dapat melaporkan jumlah TKA ke Dinsosnakertrans.

“Dalam waktu dekat, kita berencana untuk datang ke lokasi PT. BTL untuk memastikan berapa jumlah TKA yang ada disana saat ini,” pungkas Januar. (wez)

31 OKT

83

Page 84: Artikel Web 2014 Print

Sekda Minta SKPD

Bekerja Cepat

LEBONG – Dengan disahkannya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan APBD 2014 telah disahkan menjadi Perda tentang APBD Perubahan Tahun Anggaran 2014 pada Kamis (30/10) kemarin. Maka program dan kegiatan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diakomodir di APBD Perubahan agar dapat segera dilaksanakan.

Penegasan ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebong, Mirwan Effendi, SE, saat dikonfirmasi Radar Lebong.

“Mengingat waktu yang ada hanya tinggal kurang lebih 2 bulan. Jadi, SKPD agar dapat bekerja cepat. Memanfaatkan waktu yang ada seefektif dan seefisien mungkin,” tegas sekda.

Seperti pada pandangan akhir fraksi, sebelum Raperda tentang Perubahan APBD disahkan menjadi Perda, Kamis (30/10), beberapa perwakilan fraksi menekankan agar jangan terdapat banyak Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) diakhir Tahun Anggaran 2014 mendatang. Silpa mengindikasikan bahwa SKPD tidak optimal dalam penyerapan anggaran. “Penyerapan anggaran harus optimal,” kata perwakilan Fraksi Golkar, Jang Jaya.

Bahkan, perwakilan Fraksi Hanura, Erla Joni dalam penyampaiannya dengan adanya pergeseran anggaran mengindikasikan ketidakefektifan penyerapan anggaran. “Agar kedepan tidak ada lagi pergeseran anggaran,” ujar Erlan.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam APBD Perubahan 2014, besaran anggaran, baik itu pergeseran maupun penambahan mencapai Rp. 4 miliar. Seperti adanya penambahan untuk honor Satpol PP sebesar Rp. 342 juta. Kemudian penambahan anggaran untuk honor petugas kebersihan di Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP), dana untuk perencanaan DAK di Dinas Pertanian dan Ketahahan Pangan (DPKP) dan dana untuk perencanaan pembangunan fisik tahun 2015 di Dinas Pekerjaan Umum (PU). (wez)

1 NOV

//Jelang BBM Naik

Distribusi BBM Masih Normal

84

Page 85: Artikel Web 2014 Print

LEBONG – Rencana pemerintah pusat untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebelum 1 Januari 2015 mendatang belum memberikan dampak yang berarti di Kabupaten Lebong. Berbeda di daerah-daerah lain dimana antrean di SPBU sudah mengular hingga sekian kilometer. Sejauh ini distribusi BBM di Kabupaten Lebong masih normal. Bahkan, pantauan Radar Lebong kemarin tidak tampak antrean panjang di SPBU Amen, yang merupakan satu-satunya SPBU di Kabupaten Lebong. “Sejauh ini tidak ada dampak terkait isu kenaikan BBM oleh pemerintah pusat,” cetus salah satu petugas SPBU, Yandi, saat dikonfirmasi Radar Lebong kemarin.

Dia mengatakan, stok BBM dari Pertamina juga sejauh ini masih seperti biasa. Yakni antara 16 hingga 24 ton. “Paling 2 hari sekali, kita stok sebanyak 24 ton. Disela-sela itu, ya..seperti biasa 16 ton,” ujarnya.

Dia mengaku distribusi BBM masih normal. Antrean kendaraan di SPBU tak sampai 50 meter. Menurut dia, khusus untuk mobil antrean antara 5 sampai 6 unit mobil, sedangkan untuk sepeda motor, antara 15 sampai 20 unit sepeda motor. “Paling pemilik kendaraan yang ingin mengisi BBM, antre sekitar 10 sampai 15 menit,” imbuhnya.

Ditanya terkait masih tampak pemilik sepeda motor ataupun pemilik mobil membawa BBM menggunakan jerigen. Yandi menegaskan, pihak SPBU tidak melayani pembelian BBM menggunakan jerigen. Jikapun ada terlihat jerigen, dia memastikan bahwa pemilik jerigen itu tidak membeli di SPBU.

“Kalau si pemilik jerigen itu membeli dengan pemilik mobil. Kita tidak tahu, itu tentu sudah di luar urusan kita. Kita juga tidak mungkin bisa mengawasi setiap mobil yang sudah mengisi BBM di SPBU,” katanya. Tidak dilayaninya pembelian BBM menggunakan jerigen, kata Yandi, disebabkan Pemkab Lebong melalui dinas terkait tidak lagi menerbitkan surat rekomendasi untuk pembelian BBM menggunakan jerigen.

“Boleh dicek, kita sama sekali tidak melayani pembelian bensin menggunakan jerigen. Kecuali kalau ada keperluan di dinas-dinas ataupun instansi lain seperti PLN. Tapi, itu harus ada surat keterangan dari dinas terkait kegunaan dari BBM yang akan dibeli,” pungkasnya.

//Tolak Kenaikan BBM

Sementara itu, rencana pemerintah pusat untuk menaikkan BBM mendapat penolakan dari masyarakat Lebong yang mayoritas dengan tingkat perekonomiannya menengah kebawah. Sebab, kenaikan harga BBM akan berdampak pada melambungnya harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako). Kondisi tersebut dipastikan akan memberatkan dan menyusahkan warga.

“Kalau BBM mau dinaikkan sampai Rp. 9 ribu atau Rp. 8 ribu, kami sangat menolak. Dengan harga BBM seperti sekarang saja, kita sudah sulit,” kata salah seorang pemilik ojek gandeng, Aswandi (40), warga Tunggang Kecamatan Lebong Utara saat dibincangi Radar Lebong di SPBU Amen kemarin.

Dia mengatakan, bahwa warga Lebong saat masih banyak yang menggantungkan hidup dari bertani, seperti menggarap sawah dan kebun. Penghasilan yang diperolehpun tidak menentu. Dengan begitu, kenaikan BBM dipastikan akan sangat menyulitkan warga.

“Kadang masyarakat kita ini tidak dapat uang Rp. 20 ribu sehari. Bayangkan, dengan kondisi begitu harga BBM sampai Rp. 9 ribu. Pasti kami rakyat kecil ini akan tambah

85

Page 86: Artikel Web 2014 Print

melarat,” timpalnya. Hal senada juga disampaikan salah seorang warga Kelurahan Amen, Hastuti (44). Ibu rumah tangga ini juga dengan tegas menyatakan penolakannya terkait rencana pemerintah pusat menaikkan harga BBM.

“Kalau Pak Jokowi menaikkan harga BBM, berarti Pak Jokowi tidak memikirkan nasib masyarakat miskin seperti kami ini,” ungkapnya. (wez)

Rumah Dinas Bakal

Dekat Masjid Agung

LEBONG – Demi mengoptimalkan pemanfaatan Masjid Agung di jalur dua kompleks perkantoran Tubei direncanakan pembangunan perumahan dinas pejabat eselon dilingkup Pemkab Lebong. Rumah dinas akan dibangun berdekatan dengan lokasi Masjid Agung tersebut. Hal tersebut mengacu kepada petunjuk Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si.

Demikian disampaikan Kabag Pemerintahan Setdakab Lebong, R. Gunawan Wibisono, S.STP saat dikonfirmasi Radar Lebong kemarin. Hanya saja, Gunawan mengaku bahwa sejauh ini pihaknya belum menerima proposal dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lebong terkait pembebasan lahan tersebut.

“Sesuai dengan petunjuk Pak Bupati, ya..lokasinya direncanakan di dekat Masjid Agung. Tapi kita belum bisa memastikan. Sebab, perencanaannyakan Dinas PU yang melaksanakan. Sementara, sejauh ini Dinas PU belum mengajukan proposal ke kita,” kata Gunawan.

Jika Dinas PU telah menyampaikan proposal terkait lokasi perumahan pejabat eselon, lanjut Gunawan, maka pihaknya akan menindaklanjuti.

“Karena belum ada proposalnya, jadi saya tidak bisa menyebutkan berapa luas lahan yang akan dibebaskan nanti. Sebab itu bergantung proposal itu tadi,” imbuh Gunawan.

Apakah perencanaan pembangunan perumahan pejabat eselon itu telah diajukan di APBD Perubahan, Gunawan memastikan belum. “Kalau di APBD-P setahu saya belum. Entah nanti kalau di APBD murni 2015,” kata Gunawan.

Disinggung soal proses pembebasan lahan untuk perumahan PNS, TNI/POLRI dan masyarakat kurang mampu, Gunawan mengatakan bahwa proses tersebut telah berjalan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lebong. “SK Gubernur-nya kan sudah ada. Jadi, BPN yang melaksanakan. Kita hanya sebatas pengawasan saja,” tukas Gunawan.

Sebelumnya, Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si mengatakan bahwa jika perumahan pejabat eselon berada didekat masjid agung, maka Masjid Agung yang telah dibangun dengan dana puluhan miliar tersebut bisa dioptimalkan. “Jadi, para pejabat bisa melaksanakan sholat di masjid agung. Dengan begitu, masjid agung kita ini bisa dimakmurkan,” kata bupati belum lama ini. (wez)

86

Page 87: Artikel Web 2014 Print

KPU Bisa Nganggur

//Bila Pilkada Via DPRD

LEBONG – Meski Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 mendatang hampir dipastikan langsung. Kemungkinan Pilkada via DPRD tetap ada. Jika Pilkada melalui DPRD, dikhawatirkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak bekerja alias nganggur. Hal ini diakui Komisioner KPU Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Hendrivan Aptawan, S.Pt saat dikonfirmasi Radar Lebong.

“Setelah saya cermati, kalau tidak salah dalam Undang-undang Pilkada itu tidak ada menyebutkan peran KPU,” katanya. Hanya saja, Een mengaku belum bisa memastikan seperti apa peran KPU jika Pilkada via DPRD. “Tentu nanti akan ada PP (Peraturan Pemerintah,red) yang mengatur lebih jauh terkait teknis penyelenggaraan Pilkada via DPRD itu sendiri dan seperti apa peran KPU,” katanya.

Meski demikian, Een meyakini bahwa pelaksanaan Pilkada masih akan langsung sehubungan dengan telah ditandatanganinya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) oleh Presiden SBY.

“Seperti perkembangan yang kita lihat dewasa ini, bahwa kemungkinan besar Pilkada masih akan diselenggarakan secara langsung. Hanya saja, dimungkinkan Pilkada akan digelar serentak dilebih dari 200 kabupaten/kota seluruh Indonesia,” katanya.

Meski begitu, Een mengaku bahwa pihaknya belum menerima Surat Edaran (SE) terbaru dari KPU pusat terkait pelaksanaan tahapan dan non tahapan pelaksanaan Pilkada. “Yang jelas, Pilkada digelar secara langsung ataupun via DPRD kita sudah siap. Kita sudah menyiapkan segala sesuatu berkenaan dengan tahapan Pilkada itu sendiri, baik itu nanti secara lansung atau tidak,” jelas Een.

Sebelumnya, Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.IP,M.Si mengatakan bahwa jika Perppu jadi diberlakukan, tentu harus ada anggaran yang disiapkan oleh pemerintah daerah guna membiayai pelaksanaan tahapan Pilkada. “Kalau Perppu disetujui dan dilaksanakan. Tentu ada tahapan dan non tahapan. Nah, non tahapan ini tentu perlu dibiayai oleh pemerintah daerah,” kata bupati. (wez)

87

Page 88: Artikel Web 2014 Print

3 NOV

88

Page 89: Artikel Web 2014 Print

89