30
Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban Posted by Kisah Islami Teladan on Monday, November 07, 2011 Kisah islamiah sore ini tentang asal muasal syariat islam tentang penyembelihan hewan kurban. Peringatan Hari Raya Idul Adha memang telah usai, dimana pada hari itu agama islam mensyariatkan menyembelih hewan kurban pada tanggal 10 Zulhijjah selepas Shalat Idul Adha. Penyembelihan hewan kurban ini memiliki kisah sendiri. Kala itu Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu untuk menyembelih anaknya, namun Allah SWT kemudian mengganti anak itu dengan seekor kambing. Kisahnya. Kisah ini sumbernya adalah Al Qur'an, Surat Ash-Shaffat ayat 104- 107. Dikisahkan bahwa setelah Nabi Ibrahim as berpindah dari negeri kaumnya, ia memohon kepada Allah SWT agar dikarunia seorang anak yang saleh. Doa Nabi Ibrahim as dikabulkan Allah SWT. Tak lama kemudian istrinya, Hajar melahirkan seorang bayi mungil tampan rupawan yang diberi nama Ismail. Ketika Ismail lahir, Nabi Ibrahim as berusia 86 tahun. Ismail inilah yang kemudian menggantikan peran ayahnya untuk menyiarkan

Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kurbsn

Citation preview

Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban Posted by Kisah Islami Teladan on Monday November 07 2011 Kisah islamiah sore ini tentang asal muasal syariat islam tentang penyembelihan hewan kurbanPeringatan Hari Raya Idul Adha memang telah usai dimana pada hari itu agama islam mensyariatkan menyembelih hewan kurban pada tanggal 10 Zulhijjah selepas Shalat Idul Adha

Penyembelihan hewan kurban ini memiliki kisah sendiri Kala itu Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu untuk menyembelih anaknya namun Allah SWT kemudian mengganti anak itu dengan seekor kambing

KisahnyaKisah ini sumbernya adalah Al Quran Surat Ash-Shaffat ayat 104-107Dikisahkan bahwa setelah Nabi Ibrahim as berpindah dari negeri kaumnya ia memohon kepada Allah SWT agar dikarunia seorang anak yang saleh

Doa Nabi Ibrahim as dikabulkan Allah SWT Tak lama kemudian istrinya Hajar melahirkan seorang bayi mungil tampan rupawan yang diberi nama IsmailKetika Ismail lahir Nabi Ibrahim as berusia 86 tahun Ismail inilah yang kemudian menggantikan peran ayahnya untuk menyiarkan agama AllahNamun Allah SWT tengah menguji kepasrahan dan kesabaran Nabi Ibrahim as

Pada suatu malam Nabi Ibrahim bermimpi agar menyembelih anaknya Ismail Sebanyak tiga kali mimpi namun perintahnya juga sama menyembelih anak kesayangannya itu Akhirnya Nabi Ibrahim yakin bahwa itu merupakan perintah Allah SWT yang harus dilaksanakanJika benar ini adalah perintah Allah maka aku akan pasrah dan sabar yakinnya dalam hati

Wahyu dari Allah SWTSelanjutnya Nabi Ibrahim menceritakan mimpinya itu kepada Ismail yang kala itu masih kecil Ia ingin

mendengar pertimbangan anaknya atas perintah ituWahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmu tanya Nabi Ibrahim

Di luar dugaaan sang anak bisa berbicara dan mengamini perintah dalam mimpi ayahnyaIsmail tidak merasa takut atau marah kepada ayah kandungnya karena ia yakin mimpi itu merupakan wahyu Allah SWTWahai Bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar kata Ismail

Keputusan Ismail itu dipilih sendiri dan bukan karena paksaan seseorang Kemudian Ismail tidak lupa meminta pertolongan kepada Allah SWT agar ia diberi kesabaran Saat itu Ismail tidak mengandalkan kekuatan yang ada dalam dirinya melainkan ia meminta kekuatan dari Allah SWT Karena itu juga Allah SWT mencatat nama Ismail sebagai golongan nabi-nabi yang sabar

Nabi Ibrahim semakin mantap menunjukkan kepasrahan dan kesabarannya menjadi hamba Allah SWT Di satu sisi ia bersyukur karena juga dikaruniai anak yang pasrah dan sabar

Kemudian ayah dan anak itu pergi ke sebuah tempat yang tinggi Di atas tempat itu Ismail membaringkan dan bersiap untuik disembelih oleh ayahnya Namun ketika semuanya sudah siap Allah SWT menurunkan wahyu

Diganti Kambing BesarKarena membenarkan mimpi iotu Allah SWT membalasnya dengan balasan yang setimpal Allah SWT menggantinya dengan seekor sembelihan yang besarAllah SWT berfirman

إبراهيم يا أن وناديناه ؤيا صدقت قد نجزي كذلك إنا الر

المحسنينالمبين البالء لهو هذا إن

عظيم بذبح وفديناه ArtinyaDan Kami panggillah dia Hai IbrahimSesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[1284] Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baikSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyataDan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar(QS Ash-Shaaffat 104-107)

Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah swt dan wajib melaksana- kannya Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail as Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing) Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji

Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan sembelihan besar adalah kambing atau domba

Nabi Ibrahim as berhasil meraih predikat Khalilullah (kekasihAllah) karena telah mampu mengorbankan sesuatu yang dicintainya berupa anak demi mencapai kecintaan kepada Allah SWTPeristiwa inilah yang selalu kita peringati setiap tahun dengan anjuran menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha

Sejarah Asal Mula Qurban Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah) (Al Hajj 34)

1 Qurban Di masa Nabi Adam As

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya ketika keduanya mempersembahkan qurban Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil) ia berkata (Qabil) Aku pasti membunuhmu berkata Habil Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa (Al Maidah 27)

Allacirch memerintah Adam agar mengawinkan Qabil dengan saudara perempuan kembar Habil yang bernama Lubuda yang tidak bagus rupa dan mengawinkan Habil dengan saudara perempuan kembar Qabil yang bernama Iqlima yang cantik rupa Pada saat itu Adam dilarang Allacirch mengawinkan perempuan kepada saudara laki-lakinya yang kembar Namun Qabil menolak hal ini sementara Habil

menerima Qabil ingin kawin dengan saudara perempuan kembarnya sendiri yang cantik rupa Maka Adam menyuruh kedua anaknya untuk berqurban siapa yang diterima qurbannya itu yang menjadi suami bagi saudara perempuan kembar Qabil yang cantik

Kemudian kedua anak Adam itu berqurban Habicircl adalah seorang peternak kambing dan ia berqurban denganKambing Qibas yang berwarna putih matanya bundar dan bertanduk mulus dan berqurban dengan jiwa yang bersih DanQabil adalah tukang bercocok tanam Ia berqurban dengan makanan yang jelek dan niat yang tidak baik Maka diterima qurbannya Habil dan tidak diterima qurbannya Qabil Dan qurban-qurban itu diletakkan di sebuah gunung dan tanda diterimanya qurban itu ialah dengan datangnya api dari langit lalu membakarnya Dan ternyata api menyambar Kambing Qibas qurbannyaHabil sebagai tanda diterima qurbannya Melihat hal demikian Qabil marah dan membunuh saudaranya

2 Qurban di masa Nabi Idris As

Disunnahkan kepada kaum Nabi Idris As yang taat kepadanya antara lain beragama Allacirch bertauhid ibadah kepada khaliq membersihkan jiwa dari siksa akhirat dengan cara beramal shalih di dunia bersifat Zuhud adil puasa pada hari yang ditentukan pada tiap bulan berjihad berzakat dan sebagainya Dan bagi kaum Idris ditetapkan hari-hari raya pada waktu-waktu yang tertentu serta berqurban di antaranya saat terbenam matahari ke ufuk dan saat melihat hilal Mereka diperintah berqurban antara lain dengan al-Bakhucircr (dupa atau wangi-wangian) al-Dzabacircih (sembelihan) al-Rayyacirchicircn (tumbuhan-tumbuhan yang harum baunya) di antaranya al-Wardu (bunga ros) dan al-hubucircb biji-bijian seperti al-Hinthah (biji gandum) dan juga berqurban dengan al-Fawacirckih (buah-buahan) seperti al-lsquoInab (buah anggur)

3 Qurban di masa Nabi Nuh As

sesudah terjadi taufan (banjir) Nucirch Nabi Nucirch As membuat tempat yang sengaja dan tertentu untuk meletakkan qurban yang nantinya qurban tersebut sesudah diletakkan di tempat tadi dibakar

4 Qurban di masa Nabi Ibrohim As

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anak kesayangan Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya sebagaimana firman Allah dalam surat Ash-Shaffaat 102

ldquoMaka ketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha Ibrahim berkata Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmurdquo Ia menjawab ldquoHai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo

Dalam mimpinya Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail Ketika sampai di Mina Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama Demikian juga ketika di Arafah malamnya di Mina Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula Ibrahim kemudian mengajak putranya Ismail berjalan meninggalkan tempat tinggalnya Mina Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah syaitan menggoda Siti Hajar ldquoHai Hajar Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismailrdquo Akhirnya Siti Hajar sambil berteriak-teriak ldquoYa Ibrahim ya Ibrahim mau diapakan anakkurdquo Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut

Setibanya di Jabal Qurban sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail Rencana itu pun berubah drastis sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107

ldquoTatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya nyatalah kesabaran keduanya Dan Kami panggillah Dia Hai Ibrohim ldquoKamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baikrdquo Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ldquo

5 Qurban di masa Nabi Musa As

Penyembelihan qurban berlaku hingga zaman Nabi Musa As Nabi Musa membagi binatang yang disediakan untuk qurban kepada dua bagian sebagian dilepaskan saja dan dibiarkan berkeliaran sesudah di beri tanda yang diperlukan Dan sebagian lagi disembelih

6 Qurban Bani Isroil

Ummat dulu sebelum kita jika seorang dari mereka berqurban orang-orang keluar menyaksikan apakah qurban mereka itu diterima atau tidak Jika diterima datang api putih (Baidhacirc`u) dari langit membakar apa yang diqurbankan Jika qurbannya tidak diterima api itu tidak muncul Dan rupa api itu Lacirc dukhacircna lahacirc wa lahacirc dawiyun (api yang tidak berasap dan berbunyi) Dan bila seorang laki-laki dari mereka (Bani Isracircrsquoicircl) bershadaqah jika diterima turun api dari langit lalu membakar apa yang mereka sodaqohkan

7 Qurban di masa Nabi zakaria As dan Nabi Yahya As

Nabi Zakaria As dan Nabi Yahya As adalah di antara nabi dan rosul dari Bani Isroil pada keduanya ada qurban Dan qurbannya adalah binatang dan Amtiatun (barang-barang) lalu di bakar api

8 Qurban Pada Bangsa Yahudi dan Nashrani

Bangsa Yahudi merupakan sebagian dari bani Isracircrsquoicircl Sementara Bani Isracircrsquoicircl adalah keturunan Nabi Yarsquoqub As Nabi Yarsquokub bergelar Isracircrsquoicircl Pada bangsa Yahudi terdapat qurban yang biasa mereka lakukan demikian juga pada bangsa Nashrani Qurban pada bangsa Yahudi dan bangsa Nashrani yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan yaitu dengan menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus tidak cacat Dengan menghidangkan tepung minyak dan susu Qurban karena adanya ketentraman sebagai rasa syukur kepada al-Rabb Qurban pada bangsa Nashrani antara lain Persembahan missa seorang Kahin berupa roti dan arak Yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih

9 Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah

Bangsa Arab Jahiliyah juga suka berqurban Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah Qurbannya ada binatang yang disembelih untuk berhala dan ada binatang yang dilepas bebas berkeliaran juga untuk berhala

Cara qurban Arab Jahiliyah yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban seperti unta mereka percikan daging dan darahnya pada al-baet (karsquobah)

Arab Jahili jika mereka menyembelih binatang memercikan darahnya pada permukaan karsquobah dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu

Selain qurban yang disembelih juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka yaitu Bahicircrah sacircibah washicirclah hacircm

Bahicircrah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dibebaskan tidak boleh di ganggu Jika anak yang kelima jantan mereka sembelih dan boleh dimakan baik oleh laki-laki atau perempuan Jika Betina dibelah telinganya dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki tidak boleh oleh wanita Jika betina itu mati halal baik bagi laki-laki atau wanita

Sacircibah yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakai nazar pada Thaugut-thaugut mereka Orang Arab Jahiliyyah jika mereka sakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban

Washicirclah ialah domba betina jika melahirkan betina mereka makan Jika lahir jantan dipersembahkan buat Tuhan mereka Jika kembar mereka tidak menyembelih yang jantan karena buat Tuhan mereka

Hacircm ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali tidak boleh diganggu-gugat lagi untuk Tuhan mereka

Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga

1 Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja Sembelihan untuk maksud ini dibakar mereka ambil kulitnya saja dan mereka berikan kepada Kahin (dukun)

2 Untuk meminta ampun Untuk maksud ini dibakar separuh dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun)

3 Untuk memohon keselamatan Untuk maksud ini mereka makan

10 Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW)

Pada waktu Ayah Nabi Abdullah bin Abdul Muthalib belum dilahirkan Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang maka salah seorang dari mereka akan dijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Kabah yang biasa di puja oleh bangsawan Quraisy Oleh sebab itu setelah istri Abdul Muthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang

Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil yang ia tidak mengerti maknanya yaitu Ihfir Thayyibah lalu pada malam kedua bermimpi lagi Ihfir Barrah berikutnya bermimpi Ihfir Madhmucircnah dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu Ihfir Zamzam Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu

Sebelum pelaksanaan qurban itu Abdul Muthalib mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda yang paling bagus rupanya dan yang paling dicintainya Tetapi apa boleh buat undian jatuh kepadanya dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya

Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya Hingga mereka mendatangi seorang al-lsquoAracircfat yaitu kahin di Yatsrib Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta Bila keluar unta maka sembelih unta Jika yang keluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta Lalu mereka kembali ke Makkah dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta Undian pertama keluar Abdullah lalu diganti dengan 10 ekor unta Hal ini berulang sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah baru yang kesepuluh

keluar unta Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya

Dengan adanya peristiwa itu Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabdaAku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih Ibnu Dzabihain

11 Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha Beliau menyembelih 100 ekor unta 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat) kemudian apabila telah roboh (mati) Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu Mudah-mudahan kamu bersyukur (Al Hajj36)

Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban tujuan qurban cara menyembelih hewan qurban kapan memakan daging qurban siapa yang dapat memakan daging qurban Binatang qurban yaitu al-Budnu dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu

WaAllhu Alam bi showab

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

mendengar pertimbangan anaknya atas perintah ituWahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmu tanya Nabi Ibrahim

Di luar dugaaan sang anak bisa berbicara dan mengamini perintah dalam mimpi ayahnyaIsmail tidak merasa takut atau marah kepada ayah kandungnya karena ia yakin mimpi itu merupakan wahyu Allah SWTWahai Bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar kata Ismail

Keputusan Ismail itu dipilih sendiri dan bukan karena paksaan seseorang Kemudian Ismail tidak lupa meminta pertolongan kepada Allah SWT agar ia diberi kesabaran Saat itu Ismail tidak mengandalkan kekuatan yang ada dalam dirinya melainkan ia meminta kekuatan dari Allah SWT Karena itu juga Allah SWT mencatat nama Ismail sebagai golongan nabi-nabi yang sabar

Nabi Ibrahim semakin mantap menunjukkan kepasrahan dan kesabarannya menjadi hamba Allah SWT Di satu sisi ia bersyukur karena juga dikaruniai anak yang pasrah dan sabar

Kemudian ayah dan anak itu pergi ke sebuah tempat yang tinggi Di atas tempat itu Ismail membaringkan dan bersiap untuik disembelih oleh ayahnya Namun ketika semuanya sudah siap Allah SWT menurunkan wahyu

Diganti Kambing BesarKarena membenarkan mimpi iotu Allah SWT membalasnya dengan balasan yang setimpal Allah SWT menggantinya dengan seekor sembelihan yang besarAllah SWT berfirman

إبراهيم يا أن وناديناه ؤيا صدقت قد نجزي كذلك إنا الر

المحسنينالمبين البالء لهو هذا إن

عظيم بذبح وفديناه ArtinyaDan Kami panggillah dia Hai IbrahimSesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[1284] Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baikSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyataDan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar(QS Ash-Shaaffat 104-107)

Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah swt dan wajib melaksana- kannya Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail as Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing) Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji

Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan sembelihan besar adalah kambing atau domba

Nabi Ibrahim as berhasil meraih predikat Khalilullah (kekasihAllah) karena telah mampu mengorbankan sesuatu yang dicintainya berupa anak demi mencapai kecintaan kepada Allah SWTPeristiwa inilah yang selalu kita peringati setiap tahun dengan anjuran menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha

Sejarah Asal Mula Qurban Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah) (Al Hajj 34)

1 Qurban Di masa Nabi Adam As

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya ketika keduanya mempersembahkan qurban Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil) ia berkata (Qabil) Aku pasti membunuhmu berkata Habil Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa (Al Maidah 27)

Allacirch memerintah Adam agar mengawinkan Qabil dengan saudara perempuan kembar Habil yang bernama Lubuda yang tidak bagus rupa dan mengawinkan Habil dengan saudara perempuan kembar Qabil yang bernama Iqlima yang cantik rupa Pada saat itu Adam dilarang Allacirch mengawinkan perempuan kepada saudara laki-lakinya yang kembar Namun Qabil menolak hal ini sementara Habil

menerima Qabil ingin kawin dengan saudara perempuan kembarnya sendiri yang cantik rupa Maka Adam menyuruh kedua anaknya untuk berqurban siapa yang diterima qurbannya itu yang menjadi suami bagi saudara perempuan kembar Qabil yang cantik

Kemudian kedua anak Adam itu berqurban Habicircl adalah seorang peternak kambing dan ia berqurban denganKambing Qibas yang berwarna putih matanya bundar dan bertanduk mulus dan berqurban dengan jiwa yang bersih DanQabil adalah tukang bercocok tanam Ia berqurban dengan makanan yang jelek dan niat yang tidak baik Maka diterima qurbannya Habil dan tidak diterima qurbannya Qabil Dan qurban-qurban itu diletakkan di sebuah gunung dan tanda diterimanya qurban itu ialah dengan datangnya api dari langit lalu membakarnya Dan ternyata api menyambar Kambing Qibas qurbannyaHabil sebagai tanda diterima qurbannya Melihat hal demikian Qabil marah dan membunuh saudaranya

2 Qurban di masa Nabi Idris As

Disunnahkan kepada kaum Nabi Idris As yang taat kepadanya antara lain beragama Allacirch bertauhid ibadah kepada khaliq membersihkan jiwa dari siksa akhirat dengan cara beramal shalih di dunia bersifat Zuhud adil puasa pada hari yang ditentukan pada tiap bulan berjihad berzakat dan sebagainya Dan bagi kaum Idris ditetapkan hari-hari raya pada waktu-waktu yang tertentu serta berqurban di antaranya saat terbenam matahari ke ufuk dan saat melihat hilal Mereka diperintah berqurban antara lain dengan al-Bakhucircr (dupa atau wangi-wangian) al-Dzabacircih (sembelihan) al-Rayyacirchicircn (tumbuhan-tumbuhan yang harum baunya) di antaranya al-Wardu (bunga ros) dan al-hubucircb biji-bijian seperti al-Hinthah (biji gandum) dan juga berqurban dengan al-Fawacirckih (buah-buahan) seperti al-lsquoInab (buah anggur)

3 Qurban di masa Nabi Nuh As

sesudah terjadi taufan (banjir) Nucirch Nabi Nucirch As membuat tempat yang sengaja dan tertentu untuk meletakkan qurban yang nantinya qurban tersebut sesudah diletakkan di tempat tadi dibakar

4 Qurban di masa Nabi Ibrohim As

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anak kesayangan Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya sebagaimana firman Allah dalam surat Ash-Shaffaat 102

ldquoMaka ketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha Ibrahim berkata Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmurdquo Ia menjawab ldquoHai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo

Dalam mimpinya Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail Ketika sampai di Mina Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama Demikian juga ketika di Arafah malamnya di Mina Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula Ibrahim kemudian mengajak putranya Ismail berjalan meninggalkan tempat tinggalnya Mina Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah syaitan menggoda Siti Hajar ldquoHai Hajar Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismailrdquo Akhirnya Siti Hajar sambil berteriak-teriak ldquoYa Ibrahim ya Ibrahim mau diapakan anakkurdquo Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut

Setibanya di Jabal Qurban sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail Rencana itu pun berubah drastis sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107

ldquoTatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya nyatalah kesabaran keduanya Dan Kami panggillah Dia Hai Ibrohim ldquoKamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baikrdquo Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ldquo

5 Qurban di masa Nabi Musa As

Penyembelihan qurban berlaku hingga zaman Nabi Musa As Nabi Musa membagi binatang yang disediakan untuk qurban kepada dua bagian sebagian dilepaskan saja dan dibiarkan berkeliaran sesudah di beri tanda yang diperlukan Dan sebagian lagi disembelih

6 Qurban Bani Isroil

Ummat dulu sebelum kita jika seorang dari mereka berqurban orang-orang keluar menyaksikan apakah qurban mereka itu diterima atau tidak Jika diterima datang api putih (Baidhacirc`u) dari langit membakar apa yang diqurbankan Jika qurbannya tidak diterima api itu tidak muncul Dan rupa api itu Lacirc dukhacircna lahacirc wa lahacirc dawiyun (api yang tidak berasap dan berbunyi) Dan bila seorang laki-laki dari mereka (Bani Isracircrsquoicircl) bershadaqah jika diterima turun api dari langit lalu membakar apa yang mereka sodaqohkan

7 Qurban di masa Nabi zakaria As dan Nabi Yahya As

Nabi Zakaria As dan Nabi Yahya As adalah di antara nabi dan rosul dari Bani Isroil pada keduanya ada qurban Dan qurbannya adalah binatang dan Amtiatun (barang-barang) lalu di bakar api

8 Qurban Pada Bangsa Yahudi dan Nashrani

Bangsa Yahudi merupakan sebagian dari bani Isracircrsquoicircl Sementara Bani Isracircrsquoicircl adalah keturunan Nabi Yarsquoqub As Nabi Yarsquokub bergelar Isracircrsquoicircl Pada bangsa Yahudi terdapat qurban yang biasa mereka lakukan demikian juga pada bangsa Nashrani Qurban pada bangsa Yahudi dan bangsa Nashrani yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan yaitu dengan menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus tidak cacat Dengan menghidangkan tepung minyak dan susu Qurban karena adanya ketentraman sebagai rasa syukur kepada al-Rabb Qurban pada bangsa Nashrani antara lain Persembahan missa seorang Kahin berupa roti dan arak Yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih

9 Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah

Bangsa Arab Jahiliyah juga suka berqurban Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah Qurbannya ada binatang yang disembelih untuk berhala dan ada binatang yang dilepas bebas berkeliaran juga untuk berhala

Cara qurban Arab Jahiliyah yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban seperti unta mereka percikan daging dan darahnya pada al-baet (karsquobah)

Arab Jahili jika mereka menyembelih binatang memercikan darahnya pada permukaan karsquobah dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu

Selain qurban yang disembelih juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka yaitu Bahicircrah sacircibah washicirclah hacircm

Bahicircrah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dibebaskan tidak boleh di ganggu Jika anak yang kelima jantan mereka sembelih dan boleh dimakan baik oleh laki-laki atau perempuan Jika Betina dibelah telinganya dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki tidak boleh oleh wanita Jika betina itu mati halal baik bagi laki-laki atau wanita

Sacircibah yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakai nazar pada Thaugut-thaugut mereka Orang Arab Jahiliyyah jika mereka sakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban

Washicirclah ialah domba betina jika melahirkan betina mereka makan Jika lahir jantan dipersembahkan buat Tuhan mereka Jika kembar mereka tidak menyembelih yang jantan karena buat Tuhan mereka

Hacircm ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali tidak boleh diganggu-gugat lagi untuk Tuhan mereka

Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga

1 Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja Sembelihan untuk maksud ini dibakar mereka ambil kulitnya saja dan mereka berikan kepada Kahin (dukun)

2 Untuk meminta ampun Untuk maksud ini dibakar separuh dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun)

3 Untuk memohon keselamatan Untuk maksud ini mereka makan

10 Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW)

Pada waktu Ayah Nabi Abdullah bin Abdul Muthalib belum dilahirkan Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang maka salah seorang dari mereka akan dijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Kabah yang biasa di puja oleh bangsawan Quraisy Oleh sebab itu setelah istri Abdul Muthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang

Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil yang ia tidak mengerti maknanya yaitu Ihfir Thayyibah lalu pada malam kedua bermimpi lagi Ihfir Barrah berikutnya bermimpi Ihfir Madhmucircnah dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu Ihfir Zamzam Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu

Sebelum pelaksanaan qurban itu Abdul Muthalib mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda yang paling bagus rupanya dan yang paling dicintainya Tetapi apa boleh buat undian jatuh kepadanya dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya

Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya Hingga mereka mendatangi seorang al-lsquoAracircfat yaitu kahin di Yatsrib Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta Bila keluar unta maka sembelih unta Jika yang keluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta Lalu mereka kembali ke Makkah dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta Undian pertama keluar Abdullah lalu diganti dengan 10 ekor unta Hal ini berulang sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah baru yang kesepuluh

keluar unta Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya

Dengan adanya peristiwa itu Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabdaAku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih Ibnu Dzabihain

11 Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha Beliau menyembelih 100 ekor unta 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat) kemudian apabila telah roboh (mati) Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu Mudah-mudahan kamu bersyukur (Al Hajj36)

Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban tujuan qurban cara menyembelih hewan qurban kapan memakan daging qurban siapa yang dapat memakan daging qurban Binatang qurban yaitu al-Budnu dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu

WaAllhu Alam bi showab

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah swt dan wajib melaksana- kannya Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail as Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing) Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji

Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan sembelihan besar adalah kambing atau domba

Nabi Ibrahim as berhasil meraih predikat Khalilullah (kekasihAllah) karena telah mampu mengorbankan sesuatu yang dicintainya berupa anak demi mencapai kecintaan kepada Allah SWTPeristiwa inilah yang selalu kita peringati setiap tahun dengan anjuran menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha

Sejarah Asal Mula Qurban Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah) (Al Hajj 34)

1 Qurban Di masa Nabi Adam As

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya ketika keduanya mempersembahkan qurban Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil) ia berkata (Qabil) Aku pasti membunuhmu berkata Habil Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa (Al Maidah 27)

Allacirch memerintah Adam agar mengawinkan Qabil dengan saudara perempuan kembar Habil yang bernama Lubuda yang tidak bagus rupa dan mengawinkan Habil dengan saudara perempuan kembar Qabil yang bernama Iqlima yang cantik rupa Pada saat itu Adam dilarang Allacirch mengawinkan perempuan kepada saudara laki-lakinya yang kembar Namun Qabil menolak hal ini sementara Habil

menerima Qabil ingin kawin dengan saudara perempuan kembarnya sendiri yang cantik rupa Maka Adam menyuruh kedua anaknya untuk berqurban siapa yang diterima qurbannya itu yang menjadi suami bagi saudara perempuan kembar Qabil yang cantik

Kemudian kedua anak Adam itu berqurban Habicircl adalah seorang peternak kambing dan ia berqurban denganKambing Qibas yang berwarna putih matanya bundar dan bertanduk mulus dan berqurban dengan jiwa yang bersih DanQabil adalah tukang bercocok tanam Ia berqurban dengan makanan yang jelek dan niat yang tidak baik Maka diterima qurbannya Habil dan tidak diterima qurbannya Qabil Dan qurban-qurban itu diletakkan di sebuah gunung dan tanda diterimanya qurban itu ialah dengan datangnya api dari langit lalu membakarnya Dan ternyata api menyambar Kambing Qibas qurbannyaHabil sebagai tanda diterima qurbannya Melihat hal demikian Qabil marah dan membunuh saudaranya

2 Qurban di masa Nabi Idris As

Disunnahkan kepada kaum Nabi Idris As yang taat kepadanya antara lain beragama Allacirch bertauhid ibadah kepada khaliq membersihkan jiwa dari siksa akhirat dengan cara beramal shalih di dunia bersifat Zuhud adil puasa pada hari yang ditentukan pada tiap bulan berjihad berzakat dan sebagainya Dan bagi kaum Idris ditetapkan hari-hari raya pada waktu-waktu yang tertentu serta berqurban di antaranya saat terbenam matahari ke ufuk dan saat melihat hilal Mereka diperintah berqurban antara lain dengan al-Bakhucircr (dupa atau wangi-wangian) al-Dzabacircih (sembelihan) al-Rayyacirchicircn (tumbuhan-tumbuhan yang harum baunya) di antaranya al-Wardu (bunga ros) dan al-hubucircb biji-bijian seperti al-Hinthah (biji gandum) dan juga berqurban dengan al-Fawacirckih (buah-buahan) seperti al-lsquoInab (buah anggur)

3 Qurban di masa Nabi Nuh As

sesudah terjadi taufan (banjir) Nucirch Nabi Nucirch As membuat tempat yang sengaja dan tertentu untuk meletakkan qurban yang nantinya qurban tersebut sesudah diletakkan di tempat tadi dibakar

4 Qurban di masa Nabi Ibrohim As

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anak kesayangan Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya sebagaimana firman Allah dalam surat Ash-Shaffaat 102

ldquoMaka ketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha Ibrahim berkata Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmurdquo Ia menjawab ldquoHai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo

Dalam mimpinya Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail Ketika sampai di Mina Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama Demikian juga ketika di Arafah malamnya di Mina Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula Ibrahim kemudian mengajak putranya Ismail berjalan meninggalkan tempat tinggalnya Mina Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah syaitan menggoda Siti Hajar ldquoHai Hajar Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismailrdquo Akhirnya Siti Hajar sambil berteriak-teriak ldquoYa Ibrahim ya Ibrahim mau diapakan anakkurdquo Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut

Setibanya di Jabal Qurban sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail Rencana itu pun berubah drastis sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107

ldquoTatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya nyatalah kesabaran keduanya Dan Kami panggillah Dia Hai Ibrohim ldquoKamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baikrdquo Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ldquo

5 Qurban di masa Nabi Musa As

Penyembelihan qurban berlaku hingga zaman Nabi Musa As Nabi Musa membagi binatang yang disediakan untuk qurban kepada dua bagian sebagian dilepaskan saja dan dibiarkan berkeliaran sesudah di beri tanda yang diperlukan Dan sebagian lagi disembelih

6 Qurban Bani Isroil

Ummat dulu sebelum kita jika seorang dari mereka berqurban orang-orang keluar menyaksikan apakah qurban mereka itu diterima atau tidak Jika diterima datang api putih (Baidhacirc`u) dari langit membakar apa yang diqurbankan Jika qurbannya tidak diterima api itu tidak muncul Dan rupa api itu Lacirc dukhacircna lahacirc wa lahacirc dawiyun (api yang tidak berasap dan berbunyi) Dan bila seorang laki-laki dari mereka (Bani Isracircrsquoicircl) bershadaqah jika diterima turun api dari langit lalu membakar apa yang mereka sodaqohkan

7 Qurban di masa Nabi zakaria As dan Nabi Yahya As

Nabi Zakaria As dan Nabi Yahya As adalah di antara nabi dan rosul dari Bani Isroil pada keduanya ada qurban Dan qurbannya adalah binatang dan Amtiatun (barang-barang) lalu di bakar api

8 Qurban Pada Bangsa Yahudi dan Nashrani

Bangsa Yahudi merupakan sebagian dari bani Isracircrsquoicircl Sementara Bani Isracircrsquoicircl adalah keturunan Nabi Yarsquoqub As Nabi Yarsquokub bergelar Isracircrsquoicircl Pada bangsa Yahudi terdapat qurban yang biasa mereka lakukan demikian juga pada bangsa Nashrani Qurban pada bangsa Yahudi dan bangsa Nashrani yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan yaitu dengan menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus tidak cacat Dengan menghidangkan tepung minyak dan susu Qurban karena adanya ketentraman sebagai rasa syukur kepada al-Rabb Qurban pada bangsa Nashrani antara lain Persembahan missa seorang Kahin berupa roti dan arak Yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih

9 Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah

Bangsa Arab Jahiliyah juga suka berqurban Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah Qurbannya ada binatang yang disembelih untuk berhala dan ada binatang yang dilepas bebas berkeliaran juga untuk berhala

Cara qurban Arab Jahiliyah yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban seperti unta mereka percikan daging dan darahnya pada al-baet (karsquobah)

Arab Jahili jika mereka menyembelih binatang memercikan darahnya pada permukaan karsquobah dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu

Selain qurban yang disembelih juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka yaitu Bahicircrah sacircibah washicirclah hacircm

Bahicircrah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dibebaskan tidak boleh di ganggu Jika anak yang kelima jantan mereka sembelih dan boleh dimakan baik oleh laki-laki atau perempuan Jika Betina dibelah telinganya dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki tidak boleh oleh wanita Jika betina itu mati halal baik bagi laki-laki atau wanita

Sacircibah yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakai nazar pada Thaugut-thaugut mereka Orang Arab Jahiliyyah jika mereka sakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban

Washicirclah ialah domba betina jika melahirkan betina mereka makan Jika lahir jantan dipersembahkan buat Tuhan mereka Jika kembar mereka tidak menyembelih yang jantan karena buat Tuhan mereka

Hacircm ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali tidak boleh diganggu-gugat lagi untuk Tuhan mereka

Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga

1 Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja Sembelihan untuk maksud ini dibakar mereka ambil kulitnya saja dan mereka berikan kepada Kahin (dukun)

2 Untuk meminta ampun Untuk maksud ini dibakar separuh dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun)

3 Untuk memohon keselamatan Untuk maksud ini mereka makan

10 Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW)

Pada waktu Ayah Nabi Abdullah bin Abdul Muthalib belum dilahirkan Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang maka salah seorang dari mereka akan dijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Kabah yang biasa di puja oleh bangsawan Quraisy Oleh sebab itu setelah istri Abdul Muthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang

Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil yang ia tidak mengerti maknanya yaitu Ihfir Thayyibah lalu pada malam kedua bermimpi lagi Ihfir Barrah berikutnya bermimpi Ihfir Madhmucircnah dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu Ihfir Zamzam Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu

Sebelum pelaksanaan qurban itu Abdul Muthalib mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda yang paling bagus rupanya dan yang paling dicintainya Tetapi apa boleh buat undian jatuh kepadanya dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya

Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya Hingga mereka mendatangi seorang al-lsquoAracircfat yaitu kahin di Yatsrib Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta Bila keluar unta maka sembelih unta Jika yang keluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta Lalu mereka kembali ke Makkah dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta Undian pertama keluar Abdullah lalu diganti dengan 10 ekor unta Hal ini berulang sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah baru yang kesepuluh

keluar unta Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya

Dengan adanya peristiwa itu Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabdaAku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih Ibnu Dzabihain

11 Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha Beliau menyembelih 100 ekor unta 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat) kemudian apabila telah roboh (mati) Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu Mudah-mudahan kamu bersyukur (Al Hajj36)

Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban tujuan qurban cara menyembelih hewan qurban kapan memakan daging qurban siapa yang dapat memakan daging qurban Binatang qurban yaitu al-Budnu dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu

WaAllhu Alam bi showab

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

menerima Qabil ingin kawin dengan saudara perempuan kembarnya sendiri yang cantik rupa Maka Adam menyuruh kedua anaknya untuk berqurban siapa yang diterima qurbannya itu yang menjadi suami bagi saudara perempuan kembar Qabil yang cantik

Kemudian kedua anak Adam itu berqurban Habicircl adalah seorang peternak kambing dan ia berqurban denganKambing Qibas yang berwarna putih matanya bundar dan bertanduk mulus dan berqurban dengan jiwa yang bersih DanQabil adalah tukang bercocok tanam Ia berqurban dengan makanan yang jelek dan niat yang tidak baik Maka diterima qurbannya Habil dan tidak diterima qurbannya Qabil Dan qurban-qurban itu diletakkan di sebuah gunung dan tanda diterimanya qurban itu ialah dengan datangnya api dari langit lalu membakarnya Dan ternyata api menyambar Kambing Qibas qurbannyaHabil sebagai tanda diterima qurbannya Melihat hal demikian Qabil marah dan membunuh saudaranya

2 Qurban di masa Nabi Idris As

Disunnahkan kepada kaum Nabi Idris As yang taat kepadanya antara lain beragama Allacirch bertauhid ibadah kepada khaliq membersihkan jiwa dari siksa akhirat dengan cara beramal shalih di dunia bersifat Zuhud adil puasa pada hari yang ditentukan pada tiap bulan berjihad berzakat dan sebagainya Dan bagi kaum Idris ditetapkan hari-hari raya pada waktu-waktu yang tertentu serta berqurban di antaranya saat terbenam matahari ke ufuk dan saat melihat hilal Mereka diperintah berqurban antara lain dengan al-Bakhucircr (dupa atau wangi-wangian) al-Dzabacircih (sembelihan) al-Rayyacirchicircn (tumbuhan-tumbuhan yang harum baunya) di antaranya al-Wardu (bunga ros) dan al-hubucircb biji-bijian seperti al-Hinthah (biji gandum) dan juga berqurban dengan al-Fawacirckih (buah-buahan) seperti al-lsquoInab (buah anggur)

3 Qurban di masa Nabi Nuh As

sesudah terjadi taufan (banjir) Nucirch Nabi Nucirch As membuat tempat yang sengaja dan tertentu untuk meletakkan qurban yang nantinya qurban tersebut sesudah diletakkan di tempat tadi dibakar

4 Qurban di masa Nabi Ibrohim As

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anak kesayangan Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya sebagaimana firman Allah dalam surat Ash-Shaffaat 102

ldquoMaka ketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha Ibrahim berkata Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmurdquo Ia menjawab ldquoHai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo

Dalam mimpinya Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail Ketika sampai di Mina Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama Demikian juga ketika di Arafah malamnya di Mina Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula Ibrahim kemudian mengajak putranya Ismail berjalan meninggalkan tempat tinggalnya Mina Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah syaitan menggoda Siti Hajar ldquoHai Hajar Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismailrdquo Akhirnya Siti Hajar sambil berteriak-teriak ldquoYa Ibrahim ya Ibrahim mau diapakan anakkurdquo Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut

Setibanya di Jabal Qurban sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail Rencana itu pun berubah drastis sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107

ldquoTatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya nyatalah kesabaran keduanya Dan Kami panggillah Dia Hai Ibrohim ldquoKamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baikrdquo Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ldquo

5 Qurban di masa Nabi Musa As

Penyembelihan qurban berlaku hingga zaman Nabi Musa As Nabi Musa membagi binatang yang disediakan untuk qurban kepada dua bagian sebagian dilepaskan saja dan dibiarkan berkeliaran sesudah di beri tanda yang diperlukan Dan sebagian lagi disembelih

6 Qurban Bani Isroil

Ummat dulu sebelum kita jika seorang dari mereka berqurban orang-orang keluar menyaksikan apakah qurban mereka itu diterima atau tidak Jika diterima datang api putih (Baidhacirc`u) dari langit membakar apa yang diqurbankan Jika qurbannya tidak diterima api itu tidak muncul Dan rupa api itu Lacirc dukhacircna lahacirc wa lahacirc dawiyun (api yang tidak berasap dan berbunyi) Dan bila seorang laki-laki dari mereka (Bani Isracircrsquoicircl) bershadaqah jika diterima turun api dari langit lalu membakar apa yang mereka sodaqohkan

7 Qurban di masa Nabi zakaria As dan Nabi Yahya As

Nabi Zakaria As dan Nabi Yahya As adalah di antara nabi dan rosul dari Bani Isroil pada keduanya ada qurban Dan qurbannya adalah binatang dan Amtiatun (barang-barang) lalu di bakar api

8 Qurban Pada Bangsa Yahudi dan Nashrani

Bangsa Yahudi merupakan sebagian dari bani Isracircrsquoicircl Sementara Bani Isracircrsquoicircl adalah keturunan Nabi Yarsquoqub As Nabi Yarsquokub bergelar Isracircrsquoicircl Pada bangsa Yahudi terdapat qurban yang biasa mereka lakukan demikian juga pada bangsa Nashrani Qurban pada bangsa Yahudi dan bangsa Nashrani yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan yaitu dengan menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus tidak cacat Dengan menghidangkan tepung minyak dan susu Qurban karena adanya ketentraman sebagai rasa syukur kepada al-Rabb Qurban pada bangsa Nashrani antara lain Persembahan missa seorang Kahin berupa roti dan arak Yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih

9 Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah

Bangsa Arab Jahiliyah juga suka berqurban Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah Qurbannya ada binatang yang disembelih untuk berhala dan ada binatang yang dilepas bebas berkeliaran juga untuk berhala

Cara qurban Arab Jahiliyah yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban seperti unta mereka percikan daging dan darahnya pada al-baet (karsquobah)

Arab Jahili jika mereka menyembelih binatang memercikan darahnya pada permukaan karsquobah dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu

Selain qurban yang disembelih juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka yaitu Bahicircrah sacircibah washicirclah hacircm

Bahicircrah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dibebaskan tidak boleh di ganggu Jika anak yang kelima jantan mereka sembelih dan boleh dimakan baik oleh laki-laki atau perempuan Jika Betina dibelah telinganya dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki tidak boleh oleh wanita Jika betina itu mati halal baik bagi laki-laki atau wanita

Sacircibah yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakai nazar pada Thaugut-thaugut mereka Orang Arab Jahiliyyah jika mereka sakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban

Washicirclah ialah domba betina jika melahirkan betina mereka makan Jika lahir jantan dipersembahkan buat Tuhan mereka Jika kembar mereka tidak menyembelih yang jantan karena buat Tuhan mereka

Hacircm ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali tidak boleh diganggu-gugat lagi untuk Tuhan mereka

Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga

1 Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja Sembelihan untuk maksud ini dibakar mereka ambil kulitnya saja dan mereka berikan kepada Kahin (dukun)

2 Untuk meminta ampun Untuk maksud ini dibakar separuh dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun)

3 Untuk memohon keselamatan Untuk maksud ini mereka makan

10 Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW)

Pada waktu Ayah Nabi Abdullah bin Abdul Muthalib belum dilahirkan Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang maka salah seorang dari mereka akan dijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Kabah yang biasa di puja oleh bangsawan Quraisy Oleh sebab itu setelah istri Abdul Muthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang

Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil yang ia tidak mengerti maknanya yaitu Ihfir Thayyibah lalu pada malam kedua bermimpi lagi Ihfir Barrah berikutnya bermimpi Ihfir Madhmucircnah dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu Ihfir Zamzam Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu

Sebelum pelaksanaan qurban itu Abdul Muthalib mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda yang paling bagus rupanya dan yang paling dicintainya Tetapi apa boleh buat undian jatuh kepadanya dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya

Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya Hingga mereka mendatangi seorang al-lsquoAracircfat yaitu kahin di Yatsrib Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta Bila keluar unta maka sembelih unta Jika yang keluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta Lalu mereka kembali ke Makkah dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta Undian pertama keluar Abdullah lalu diganti dengan 10 ekor unta Hal ini berulang sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah baru yang kesepuluh

keluar unta Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya

Dengan adanya peristiwa itu Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabdaAku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih Ibnu Dzabihain

11 Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha Beliau menyembelih 100 ekor unta 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat) kemudian apabila telah roboh (mati) Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu Mudah-mudahan kamu bersyukur (Al Hajj36)

Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban tujuan qurban cara menyembelih hewan qurban kapan memakan daging qurban siapa yang dapat memakan daging qurban Binatang qurban yaitu al-Budnu dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu

WaAllhu Alam bi showab

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anak kesayangan Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya sebagaimana firman Allah dalam surat Ash-Shaffaat 102

ldquoMaka ketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha Ibrahim berkata Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmurdquo Ia menjawab ldquoHai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo

Dalam mimpinya Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail Ketika sampai di Mina Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama Demikian juga ketika di Arafah malamnya di Mina Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula Ibrahim kemudian mengajak putranya Ismail berjalan meninggalkan tempat tinggalnya Mina Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah syaitan menggoda Siti Hajar ldquoHai Hajar Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismailrdquo Akhirnya Siti Hajar sambil berteriak-teriak ldquoYa Ibrahim ya Ibrahim mau diapakan anakkurdquo Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut

Setibanya di Jabal Qurban sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail Rencana itu pun berubah drastis sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107

ldquoTatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya nyatalah kesabaran keduanya Dan Kami panggillah Dia Hai Ibrohim ldquoKamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baikrdquo Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ldquo

5 Qurban di masa Nabi Musa As

Penyembelihan qurban berlaku hingga zaman Nabi Musa As Nabi Musa membagi binatang yang disediakan untuk qurban kepada dua bagian sebagian dilepaskan saja dan dibiarkan berkeliaran sesudah di beri tanda yang diperlukan Dan sebagian lagi disembelih

6 Qurban Bani Isroil

Ummat dulu sebelum kita jika seorang dari mereka berqurban orang-orang keluar menyaksikan apakah qurban mereka itu diterima atau tidak Jika diterima datang api putih (Baidhacirc`u) dari langit membakar apa yang diqurbankan Jika qurbannya tidak diterima api itu tidak muncul Dan rupa api itu Lacirc dukhacircna lahacirc wa lahacirc dawiyun (api yang tidak berasap dan berbunyi) Dan bila seorang laki-laki dari mereka (Bani Isracircrsquoicircl) bershadaqah jika diterima turun api dari langit lalu membakar apa yang mereka sodaqohkan

7 Qurban di masa Nabi zakaria As dan Nabi Yahya As

Nabi Zakaria As dan Nabi Yahya As adalah di antara nabi dan rosul dari Bani Isroil pada keduanya ada qurban Dan qurbannya adalah binatang dan Amtiatun (barang-barang) lalu di bakar api

8 Qurban Pada Bangsa Yahudi dan Nashrani

Bangsa Yahudi merupakan sebagian dari bani Isracircrsquoicircl Sementara Bani Isracircrsquoicircl adalah keturunan Nabi Yarsquoqub As Nabi Yarsquokub bergelar Isracircrsquoicircl Pada bangsa Yahudi terdapat qurban yang biasa mereka lakukan demikian juga pada bangsa Nashrani Qurban pada bangsa Yahudi dan bangsa Nashrani yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan yaitu dengan menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus tidak cacat Dengan menghidangkan tepung minyak dan susu Qurban karena adanya ketentraman sebagai rasa syukur kepada al-Rabb Qurban pada bangsa Nashrani antara lain Persembahan missa seorang Kahin berupa roti dan arak Yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih

9 Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah

Bangsa Arab Jahiliyah juga suka berqurban Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah Qurbannya ada binatang yang disembelih untuk berhala dan ada binatang yang dilepas bebas berkeliaran juga untuk berhala

Cara qurban Arab Jahiliyah yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban seperti unta mereka percikan daging dan darahnya pada al-baet (karsquobah)

Arab Jahili jika mereka menyembelih binatang memercikan darahnya pada permukaan karsquobah dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu

Selain qurban yang disembelih juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka yaitu Bahicircrah sacircibah washicirclah hacircm

Bahicircrah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dibebaskan tidak boleh di ganggu Jika anak yang kelima jantan mereka sembelih dan boleh dimakan baik oleh laki-laki atau perempuan Jika Betina dibelah telinganya dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki tidak boleh oleh wanita Jika betina itu mati halal baik bagi laki-laki atau wanita

Sacircibah yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakai nazar pada Thaugut-thaugut mereka Orang Arab Jahiliyyah jika mereka sakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban

Washicirclah ialah domba betina jika melahirkan betina mereka makan Jika lahir jantan dipersembahkan buat Tuhan mereka Jika kembar mereka tidak menyembelih yang jantan karena buat Tuhan mereka

Hacircm ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali tidak boleh diganggu-gugat lagi untuk Tuhan mereka

Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga

1 Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja Sembelihan untuk maksud ini dibakar mereka ambil kulitnya saja dan mereka berikan kepada Kahin (dukun)

2 Untuk meminta ampun Untuk maksud ini dibakar separuh dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun)

3 Untuk memohon keselamatan Untuk maksud ini mereka makan

10 Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW)

Pada waktu Ayah Nabi Abdullah bin Abdul Muthalib belum dilahirkan Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang maka salah seorang dari mereka akan dijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Kabah yang biasa di puja oleh bangsawan Quraisy Oleh sebab itu setelah istri Abdul Muthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang

Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil yang ia tidak mengerti maknanya yaitu Ihfir Thayyibah lalu pada malam kedua bermimpi lagi Ihfir Barrah berikutnya bermimpi Ihfir Madhmucircnah dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu Ihfir Zamzam Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu

Sebelum pelaksanaan qurban itu Abdul Muthalib mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda yang paling bagus rupanya dan yang paling dicintainya Tetapi apa boleh buat undian jatuh kepadanya dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya

Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya Hingga mereka mendatangi seorang al-lsquoAracircfat yaitu kahin di Yatsrib Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta Bila keluar unta maka sembelih unta Jika yang keluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta Lalu mereka kembali ke Makkah dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta Undian pertama keluar Abdullah lalu diganti dengan 10 ekor unta Hal ini berulang sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah baru yang kesepuluh

keluar unta Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya

Dengan adanya peristiwa itu Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabdaAku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih Ibnu Dzabihain

11 Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha Beliau menyembelih 100 ekor unta 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat) kemudian apabila telah roboh (mati) Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu Mudah-mudahan kamu bersyukur (Al Hajj36)

Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban tujuan qurban cara menyembelih hewan qurban kapan memakan daging qurban siapa yang dapat memakan daging qurban Binatang qurban yaitu al-Budnu dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu

WaAllhu Alam bi showab

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

6 Qurban Bani Isroil

Ummat dulu sebelum kita jika seorang dari mereka berqurban orang-orang keluar menyaksikan apakah qurban mereka itu diterima atau tidak Jika diterima datang api putih (Baidhacirc`u) dari langit membakar apa yang diqurbankan Jika qurbannya tidak diterima api itu tidak muncul Dan rupa api itu Lacirc dukhacircna lahacirc wa lahacirc dawiyun (api yang tidak berasap dan berbunyi) Dan bila seorang laki-laki dari mereka (Bani Isracircrsquoicircl) bershadaqah jika diterima turun api dari langit lalu membakar apa yang mereka sodaqohkan

7 Qurban di masa Nabi zakaria As dan Nabi Yahya As

Nabi Zakaria As dan Nabi Yahya As adalah di antara nabi dan rosul dari Bani Isroil pada keduanya ada qurban Dan qurbannya adalah binatang dan Amtiatun (barang-barang) lalu di bakar api

8 Qurban Pada Bangsa Yahudi dan Nashrani

Bangsa Yahudi merupakan sebagian dari bani Isracircrsquoicircl Sementara Bani Isracircrsquoicircl adalah keturunan Nabi Yarsquoqub As Nabi Yarsquokub bergelar Isracircrsquoicircl Pada bangsa Yahudi terdapat qurban yang biasa mereka lakukan demikian juga pada bangsa Nashrani Qurban pada bangsa Yahudi dan bangsa Nashrani yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan yaitu dengan menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus tidak cacat Dengan menghidangkan tepung minyak dan susu Qurban karena adanya ketentraman sebagai rasa syukur kepada al-Rabb Qurban pada bangsa Nashrani antara lain Persembahan missa seorang Kahin berupa roti dan arak Yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih

9 Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah

Bangsa Arab Jahiliyah juga suka berqurban Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah Qurbannya ada binatang yang disembelih untuk berhala dan ada binatang yang dilepas bebas berkeliaran juga untuk berhala

Cara qurban Arab Jahiliyah yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban seperti unta mereka percikan daging dan darahnya pada al-baet (karsquobah)

Arab Jahili jika mereka menyembelih binatang memercikan darahnya pada permukaan karsquobah dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu

Selain qurban yang disembelih juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka yaitu Bahicircrah sacircibah washicirclah hacircm

Bahicircrah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dibebaskan tidak boleh di ganggu Jika anak yang kelima jantan mereka sembelih dan boleh dimakan baik oleh laki-laki atau perempuan Jika Betina dibelah telinganya dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki tidak boleh oleh wanita Jika betina itu mati halal baik bagi laki-laki atau wanita

Sacircibah yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakai nazar pada Thaugut-thaugut mereka Orang Arab Jahiliyyah jika mereka sakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban

Washicirclah ialah domba betina jika melahirkan betina mereka makan Jika lahir jantan dipersembahkan buat Tuhan mereka Jika kembar mereka tidak menyembelih yang jantan karena buat Tuhan mereka

Hacircm ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali tidak boleh diganggu-gugat lagi untuk Tuhan mereka

Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga

1 Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja Sembelihan untuk maksud ini dibakar mereka ambil kulitnya saja dan mereka berikan kepada Kahin (dukun)

2 Untuk meminta ampun Untuk maksud ini dibakar separuh dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun)

3 Untuk memohon keselamatan Untuk maksud ini mereka makan

10 Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW)

Pada waktu Ayah Nabi Abdullah bin Abdul Muthalib belum dilahirkan Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang maka salah seorang dari mereka akan dijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Kabah yang biasa di puja oleh bangsawan Quraisy Oleh sebab itu setelah istri Abdul Muthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang

Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil yang ia tidak mengerti maknanya yaitu Ihfir Thayyibah lalu pada malam kedua bermimpi lagi Ihfir Barrah berikutnya bermimpi Ihfir Madhmucircnah dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu Ihfir Zamzam Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu

Sebelum pelaksanaan qurban itu Abdul Muthalib mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda yang paling bagus rupanya dan yang paling dicintainya Tetapi apa boleh buat undian jatuh kepadanya dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya

Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya Hingga mereka mendatangi seorang al-lsquoAracircfat yaitu kahin di Yatsrib Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta Bila keluar unta maka sembelih unta Jika yang keluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta Lalu mereka kembali ke Makkah dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta Undian pertama keluar Abdullah lalu diganti dengan 10 ekor unta Hal ini berulang sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah baru yang kesepuluh

keluar unta Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya

Dengan adanya peristiwa itu Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabdaAku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih Ibnu Dzabihain

11 Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha Beliau menyembelih 100 ekor unta 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat) kemudian apabila telah roboh (mati) Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu Mudah-mudahan kamu bersyukur (Al Hajj36)

Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban tujuan qurban cara menyembelih hewan qurban kapan memakan daging qurban siapa yang dapat memakan daging qurban Binatang qurban yaitu al-Budnu dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu

WaAllhu Alam bi showab

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Cara qurban Arab Jahiliyah yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban seperti unta mereka percikan daging dan darahnya pada al-baet (karsquobah)

Arab Jahili jika mereka menyembelih binatang memercikan darahnya pada permukaan karsquobah dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu

Selain qurban yang disembelih juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka yaitu Bahicircrah sacircibah washicirclah hacircm

Bahicircrah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dibebaskan tidak boleh di ganggu Jika anak yang kelima jantan mereka sembelih dan boleh dimakan baik oleh laki-laki atau perempuan Jika Betina dibelah telinganya dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki tidak boleh oleh wanita Jika betina itu mati halal baik bagi laki-laki atau wanita

Sacircibah yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakai nazar pada Thaugut-thaugut mereka Orang Arab Jahiliyyah jika mereka sakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban

Washicirclah ialah domba betina jika melahirkan betina mereka makan Jika lahir jantan dipersembahkan buat Tuhan mereka Jika kembar mereka tidak menyembelih yang jantan karena buat Tuhan mereka

Hacircm ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali tidak boleh diganggu-gugat lagi untuk Tuhan mereka

Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga

1 Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja Sembelihan untuk maksud ini dibakar mereka ambil kulitnya saja dan mereka berikan kepada Kahin (dukun)

2 Untuk meminta ampun Untuk maksud ini dibakar separuh dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun)

3 Untuk memohon keselamatan Untuk maksud ini mereka makan

10 Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW)

Pada waktu Ayah Nabi Abdullah bin Abdul Muthalib belum dilahirkan Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang maka salah seorang dari mereka akan dijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Kabah yang biasa di puja oleh bangsawan Quraisy Oleh sebab itu setelah istri Abdul Muthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang

Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil yang ia tidak mengerti maknanya yaitu Ihfir Thayyibah lalu pada malam kedua bermimpi lagi Ihfir Barrah berikutnya bermimpi Ihfir Madhmucircnah dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu Ihfir Zamzam Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu

Sebelum pelaksanaan qurban itu Abdul Muthalib mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda yang paling bagus rupanya dan yang paling dicintainya Tetapi apa boleh buat undian jatuh kepadanya dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya

Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya Hingga mereka mendatangi seorang al-lsquoAracircfat yaitu kahin di Yatsrib Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta Bila keluar unta maka sembelih unta Jika yang keluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta Lalu mereka kembali ke Makkah dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta Undian pertama keluar Abdullah lalu diganti dengan 10 ekor unta Hal ini berulang sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah baru yang kesepuluh

keluar unta Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya

Dengan adanya peristiwa itu Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabdaAku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih Ibnu Dzabihain

11 Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha Beliau menyembelih 100 ekor unta 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat) kemudian apabila telah roboh (mati) Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu Mudah-mudahan kamu bersyukur (Al Hajj36)

Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban tujuan qurban cara menyembelih hewan qurban kapan memakan daging qurban siapa yang dapat memakan daging qurban Binatang qurban yaitu al-Budnu dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu

WaAllhu Alam bi showab

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

2 Untuk meminta ampun Untuk maksud ini dibakar separuh dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun)

3 Untuk memohon keselamatan Untuk maksud ini mereka makan

10 Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW)

Pada waktu Ayah Nabi Abdullah bin Abdul Muthalib belum dilahirkan Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang maka salah seorang dari mereka akan dijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Kabah yang biasa di puja oleh bangsawan Quraisy Oleh sebab itu setelah istri Abdul Muthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang

Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil yang ia tidak mengerti maknanya yaitu Ihfir Thayyibah lalu pada malam kedua bermimpi lagi Ihfir Barrah berikutnya bermimpi Ihfir Madhmucircnah dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu Ihfir Zamzam Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu

Sebelum pelaksanaan qurban itu Abdul Muthalib mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda yang paling bagus rupanya dan yang paling dicintainya Tetapi apa boleh buat undian jatuh kepadanya dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya

Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya Hingga mereka mendatangi seorang al-lsquoAracircfat yaitu kahin di Yatsrib Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta Bila keluar unta maka sembelih unta Jika yang keluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta Lalu mereka kembali ke Makkah dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta Undian pertama keluar Abdullah lalu diganti dengan 10 ekor unta Hal ini berulang sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah baru yang kesepuluh

keluar unta Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya

Dengan adanya peristiwa itu Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabdaAku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih Ibnu Dzabihain

11 Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha Beliau menyembelih 100 ekor unta 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat) kemudian apabila telah roboh (mati) Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu Mudah-mudahan kamu bersyukur (Al Hajj36)

Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban tujuan qurban cara menyembelih hewan qurban kapan memakan daging qurban siapa yang dapat memakan daging qurban Binatang qurban yaitu al-Budnu dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu

WaAllhu Alam bi showab

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

keluar unta Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya

Dengan adanya peristiwa itu Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabdaAku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih Ibnu Dzabihain

11 Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha Beliau menyembelih 100 ekor unta 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat) kemudian apabila telah roboh (mati) Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu Mudah-mudahan kamu bersyukur (Al Hajj36)

Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban tujuan qurban cara menyembelih hewan qurban kapan memakan daging qurban siapa yang dapat memakan daging qurban Binatang qurban yaitu al-Budnu dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu

WaAllhu Alam bi showab

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)14 Oktober 2010 pukul 1920

Pada suatu hari Nabi Ibrahim AS menyembelih kurban fisabilillah berupa 1000 ekor domba 300 ekor sapi dan 100 ekor unta Banyak orang mengaguminya bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya

ldquoKurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa Demi Allah Seandainya aku memiliki anak lelaki pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nyardquo kata Nabi Ibrahim AS sebagai ungkapan karena Sarah istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar budaknya yang negro yang diperoleh dari Mesir Ketika berada di daerah Baitul Maqdis beliau berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak dan doa beliau dikabulkan Allah SWT Ada yang mengatakan saat itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Ismail artinya Allah telah mendengar Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra seolah Ibrahim berseru Allah mendengar doaku

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun (ada pula yang berpendapat 13 tahun) pada malam tarwiyah hari ke-8 di bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi ada seruan ldquoHai Ibrahim Penuhilah nazarmu (janjimu)rdquo

Pagi harinya beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam Apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah (artinya berpikirmerenung)

Pada malam ke-9 di bulan Dzulhijjah beliau bermimpi sama dengan sebelumnya Pagi harinya beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari lsquoArafah (artinya mengetahui) dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah

Malam berikutnya lagi beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa Maka keesokan harinya beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya (janjinya) itu Karena itulah hari itu disebut denga

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

hari menyembelih kurban (yaumun nahr) Dalam riwayat lain dijelaskan ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk yang pertama kalinya maka beliau memilih domba-domba gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi Untuk mimpi yang kedua kalinya beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban Tiba-tiba api datang menyantapnya dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi

Pada mimpi untuk ketiga kalinya seolah-olah ada yang menyeru ldquoSesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu Ismailrdquo Beliau terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Shubuh tiba Untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut beliau menemui istrinya terlebih dahulu Hajar (ibu Ismail) Beliau berkata ldquoDandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allahrdquo Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang Pada saat itu Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu Mondar-mandir ke sana ke mari Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya

ldquoHai Ibrahim Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu iturdquo seru Iblis

ldquoBenar namun aku diperintahkan untuk itu (menyembelihnya)rdquo jawab Nabi Ibrahim AS

Setelah gagal membujuk ayahnya Iblsi pun datang menemui ibunya Hajar ldquoMengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelihrdquo goda Iblis

ldquoKau jangan berdusta padaku mana mungkin seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar

ldquoMengapa ia membawa tali dan sebilah pedang kalau bukan untuk menyembelih putranyardquo rayu Iblis lagi

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

ldquoUntuk apa seorang ayah membunuh anaknyardquo jawab Hajar balik bertanya

ldquoIa menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo goda Iblis meyakinkannya

ldquoSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan Seandainya itu benar nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku hal itu belum berarti apa-apardquo jawab Hajar dengan mantap

Iblis gagal untuk kedua kalinya namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu Maka ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya ldquoHai Ismarsquoil Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu Lihat ia membawa tali dan sebilah pedangrdquo

ldquoKau dusta memangnya kenapa ayah harus menyembelih dirikurdquo jawab Ismail dengan heran ldquoAyahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk iturdquo kata Iblis meyakinkannya

ldquoDemi perintah Allah Aku siap mendengar patuh dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragakurdquo jawab Ismail dengan mantap

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri Maka Iblis pun pergi dengan tangan hampa Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam ritual ibadah haji

Sesampainya di Mina Nabi Ibrahim AS berterus terang kepada putranya ldquoWahai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu Maka pikirkanlah apa pendapatmuhelliprdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

ldquoIa (Ismail) menjawab lsquoHai bapakku Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu Insya Allah Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 102)

Mendengar jawaban putranya legalah Nabi Ibrahim AS dan langsung ber-tahmid (mengucapkan Alhamdulillacirch) sebanyak-banyaknya

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya ldquoWahai ayahanda Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak timbul rasa iba Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berdukardquo

ldquoTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata lsquoWahai ibu Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allahrsquo Terakhir janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayahrdquo sambung Ismail

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu Nabi Ibrahim AS menjawab ldquoSebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah kau wahai putraku tercintardquo

Kemudian Nabi Ibrahim as menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya namun beliau tak mampu menggoresnya

Ismail berkata ldquoWahai ayahanda Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku taat kepada Allah SWT dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nyardquo

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Nabi Ibrahim as melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental Tak puas dengan kemampuanya beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian ldquoHai pedang Kau dapat membelah batu tapi mengapa kau tak mampu menembus dagingrdquo gerutu beliau

Atas izin Allah SWT pedang menjawab ldquoHai Ibrahim Kau menghendaki untuk menyembelih sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman lsquojangan disembelihrsquo Jika begitu kenapa aku harus menentang perintah Allahrdquo

Allah SWT berfirman ldquoSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besarrdquo (QS Ash-Shacircffacirct [37] 106)

Menurut satu riwayat bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di surga Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim AS menggoreskan pedangnya ke leher putranya Dan pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya ber-takbir (Allacirchu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran kedua umat-Nya dalam menjalankan perintahnya Melihat itu malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah ldquoAllacirchu Akbar Allacirchu Akbar Allacirchu Akbarrdquo Nabi Ibrahim AS menyahut ldquoLacirc Ilacircha Illallacirchu wallacirchu Akbarrdquo Ismail mengikutinya ldquoAllacirchu Akbar wa lillacirchil hamdrdquo Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban (Idul Adha)

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Meskipun waktu untuk qurban sudah berlalu namun tak ada salahnya juga bila kita kembali mengingat sejarah mengenai berqurban itu sendiri Artikel dibawah ini saya dapat copas dari blog sebelah silakan disimak

Qurban adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT sebagai wujud penghambaan kepada-NYA Qurban yang pertama kali dilakukan adalah Qurbannya putra-putra Nabi Adam AS yaitu Qabil dan Habil dimana Qabil berqurban hasil tani yang paling buruk dan Habil berqurban dengan domba yang paling bagus Dan Allah menerima qurban Habil bukan karena bentuknya bagus tapi karena keikhlasannya mengurban yang terbaik kepada Allah

Qurban berikutnya adalah qurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS ketika beliau diperintah Allah menyembelih Ismail putra satu-satunya pada saat itu Seperti Allah gambarkan dalam surat 37 ayat 102

Nabi Ibrahim AS sampai usia lanjut belum juga diberikan seorang anak oleh Allah akan tetapi beliau tidak pernah berhenti berdorsquoa meminta anak yang sholeh dorsquoa ini Allah abadikan dalam surat 37 ayat 100Ketika anak itu menjelang dewasa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka disampaikan hal ini kepada Ismail lalu Ismailpun menjawab Ayah kalau itu perintah Allah lakukan ayah semoga aku termasuk orang yang sabar

Allah menguji nabi Ibrahim dan Ismail dengan perintah ini dan keduanya sukses menjalankan perintah ini Maka kemudia Allah dalam ayat-ayat berikitnya dari surat 37 menjelaskan beberapa hal penting berikut ini

1 Allah mengucapkan salam sejahtera kepada nabi Ibrahim dikarenakan kecintaannya kepada anak tidak menutup mata beliau untuk lebih mengutamakan kecintaannya kepada Allah

2 Nabi Ibrahim diberikan lagi putra yang diberinama ishak artinya bagi orang yang mau berqurban dijalan Allah akan diberikan sesuatu yang boleh jadi diluar jangkauan aqalnya Karena menurut aqal siti sarah isteri beliau yang pertama sudah tua tapi Allah berkehendak lain siti sarah hamil dan melahirkan ishaq

3 Allah memberkahi kelurga Nabi Ibrahim dengan keturunnya jadi Nabi dan Rasul maka orang yang qurban insyaallah kelurganya akan diberkhkan oleh Allh SWT amiin

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Terjadinya sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar salah seorang pembantu yang berakhlak mulia atas saran dari istrinya Sarah Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut mereka belum juga dikaruniai anak Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya Atas izin Allah tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra

ldquoKenapa bukan akurdquo pikirnya Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar

ldquoSuamiku bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini aku tidak tahan melihatnyardquo pinta Sarah

ldquoTapi Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah tidak kasihankah engkau pada merekardquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Allah pada Hajar tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauhrdquo Sarah memohon

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Nabi Ibrahim terdiam Kemudian turunlah wahyu Allah yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus

Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoIstriku disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahkurdquo kata Nabi Ibrahim AS Mendengar kata-kata suaminya Hajar menangis karena ketakutan

ldquoSuamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni inirdquo tangisnya ldquoKemana nantinya aku encari perlindunganrdquo

ldquoHajar istriku Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini Tapi ini adalah perintah Allah Percayalah pada perlindungan-Nya InsyaAllah Ia akan selalu menolongmurdquo kata Nabi Ibrahim AS

Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa memohon perlindungan Allah untuk anak dan istrinya ldquoYa Allah lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian harirdquo

Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail Sepeninggal Nabi Ibrahim Hajar terduduk di tengah gurun Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya Setan yang senang menggoda manusia membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar ldquoHai Hajar Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu Allah tidak mungkin memberikan perintah yang kejam Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalianrdquo bisiknya

ldquoDemi Allah aku percaya dengan kemuliaan suamiku Pergilah dari pikirankurdquo Hajar berbicara dalam batinnya

Untuk menentramkan hati Hajar memanjatkan doa kepada Allah SWT ldquoYa Allah yang Maha Agung lindungilah hambaMu Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggirdquo Sebentar saja perbekalan mereka habis Tak ada air yang tersisa

Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan Hajar mencoba menyusuinya namun tak setetes pun ASInya yang keluar Ia mulai panik Ia mencoba memeras kerudungnya berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail tapi keringatnya pun kering Ia meletakkan putranya di tanah

ldquoAnakku tunggulah di sini Ibu akan mencoba mencari air Mudah-mudahan di bukit itu ada mata

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

airnyardquo kata Hajar

Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya Alangkah kecewanya ia karena tidak setetes air pun yang ditemukannya Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air

Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana Tak ada air di sana Bukit itu sama tandusnya Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sarsquoi

Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis menghentak-hentakkan kakinya ke tanah Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar Hajar segera berlari mendekati anaknya Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana

ldquoZam zamrdquo kata Hajar yang artinya lsquoberkumpullahrsquo Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquo Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk rdquo

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu

ldquoNyonya kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kamirdquo kata ketua rombongan ldquoTentu saja anda boleh Ambillah air hadiah dari Allah ini Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kamirdquo kata Hajar

ldquoDengan senang hatirdquo kata ketua rombongan

Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi Maha kuasa Allah yang telah menjawab doa hambaNya

Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi

ldquoKi sanak apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismailrdquo tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk

ldquoOh tentu saja Mereka adalah pemilik sumur Zamzam Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofahrdquo jawab penduduk

ldquoTerima kasihrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala Mereka berpelukkan dengan bahagia

ldquoBagaimana kabarmu istrikurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAlhamdulillah Allah selalu melindungi kamirdquo jawab Hajar ldquoIni adalah Ismail putramu Nak ini adalah ayahmurdquo Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS

ldquoMaafkan ayahmu nak Karena telah meninggalkan kalian begitu lamardquo kata Nabi Ibrahim AS

ldquoTidak apa-apa ayahanda Itu sudah takdir Allahrdquo jawab Ismail bijak

ldquoMari kita pulang ke rumah Pastinya engkau capai dan ingin beristirahatrdquo ajak Hajar

ldquoBaiklahrdquo kata Nabi Ibrahim AS

Perintah berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak Saking capainya mereka ketiduran Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut

ldquoAstaghfirullahrdquo kata Nabi Ibrahim AS dalam hati ldquoMungkinkah setan yang telah memberiku mimpi burukrdquo Namun esok malamnya mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

ldquoNak sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali Dan dalam mimpiku Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu Bagaimana menurut pendapatmurdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoAyahku jika memang mimpi itu perintah Allah maka laksanakanlah Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabarrdquo jawab Ismail

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata Bagaimana tidak setelah bertahun-tahun tidak bertemu kini ia harus menyembelih putera tercintanya Ismail memantapkan hati ayahnya

Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan Di tengah jalan mereka bertemu seseorang ldquoHai Ibrahim Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendirirdquo katanya Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula ldquoDengan nama Allah pergilah kau setanrdquo kata Nabi Ibrahim ASSetan itu pun lari ketakutan dan menghilang

Lalu muncul lagi orang yang kedua Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga Inilah yang disebut Jumratul Wustha Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail

ldquoNak benarkah kau ikhlas dengan perintah Allah inirdquo tanya Nabi Ibrahim AS

ldquoInsyaAllahrdquo jawab Ismail ldquoTapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku Ikatlah kedua tangan dan kakiku Tutuplah mukaku dengan baju ini Percepatlah gesekan pedangmu Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenanganrdquo

ldquoBaik anakku Aku akan melakukan permintaanmurdquo kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur

Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya

ldquoBismillahirrohmanirrohiimrdquo suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar

Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail terdengar suara ghaib memecah angkasa

ldquoWahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Allah Dan Allah berkenan memberimu balasan yang setimpalrdquo

Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya Ia menuntun seekor domba

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

yang besar dan bagus

ldquoAllahu Akbar Allahu Akbarrdquo salamnya

ldquoLa Ilaaha Illalahu Allahu Akbarrdquo sahut Nabi Ibrahim AS

ldquoAllahu Akbar Walillahil Hamdurdquo lanjut Ismail

ldquoWahai Ibrahim Allah memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang taatrdquo kata Malaikat

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam hitungan tahun Masehi setiap muslim selalu memperingati Hari Raya Idul Adha ada juga yang menyebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban Sebenarnya seperti apa sih sejarah atau kisah Hari Raya Qurban itu Berikut ini kami dari infoting akan berbagi kisah Hari Raya Idul Adha Semoga dengan artikel ini bisa membantu anda untuk memahami kisah dan sejarah Hari Raya Qurban itu

Kisah Hari Raya Idul Adha Awal mula Qurban itu adalah mimpinya Nabi Ibrahim yang terjadi secara berturut turut dimana dalam mimpi itu Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk meyembelih putera kesayangannya Ismail adalah putera semata wayang atau putera satu satunya yang disayang dan dicintainya yang ditunggu selama bertahun tahun untuk mendapatkannya Ismail adalah seorang anak yang penurut patuh pada orang tua dan perintah Allah Anak Ceria dan Cerdas Tentu saja Ibrahim hatinya terguncang dengan mimpi yang memerintahkan untuk menyembelih ismail

Namun Ibrahim tidak bisa berbuat banyak karena itu adalah perintah langsung dari Allah SWT Kemudian setelah mimpi yang ketiga dipanggillah Ismail dan lebih kurang dialog mereka adalah seperti berikut ini

Ibrahim wahai anakku tiga malam berturut turut ini ayah bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelihmu bagaimana menurutmu nak sungguh berat lidah ini untuk berujar nak tapi ini adalah perintah-NYAIsmail Ayahku Lakukanlah jika itu adalah perintah dari Allah SWT maka aku akan tegar dengan penuh kesabaran karena Iman

Mendengar ucapan Ismail tentu saja Ibrahim sangat terkejut karena putera kesayangannya begitu ikhlas menerima perintah dari Allah SWT

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha

Namun tidak mudah bagi Ibrahim untuk menjalankan perintah itu karena setan terus menggoda agar perintah itu tidak dilaksanakan Setan menggoda Ibrahim tidak sukses kemudian menggoda Ismail - tidak juga sukses Menggoda isteri Ibrahim namun tidak juga berhasil

Kemudian tibalah hari H yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah - menyembelih Ismail yang tidak lain adalah putera nabi Ibrahim Agar anaknya tidak merasakan sakit pedang yang akan digunakan untuk menyembelih di asah setajam mungkin Dalam perjalanan itu Setan terus menggoda agar proses penyembelihan dibatalkan Namun keyakinan Ibrahim dan Ismail telah bulat maka Setan yang terus menggoda tadi dilempari Batu oleh Ibrahim dengan menyebut Bismillahi Allahu Akbar - dimana ritual lempar batu itu hingga kini diterapkan dalam urutan ibadah haji yaitu Lempar Jumrah

Allah SWT punya kuasa Ismail yang telah siap untuk disembelih dengan kuasa-NYA digantilah Ismail dengan Domba yang besar bersih dan sehat

dan mulai saat itu setiap tahun setiap muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Qurban boleh domba sapi kerbau atau Unta dimana waktu penyembelihan itu adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah

Tidak lama lagi Idul Adha akan tiba maka persiapkanlah untuk menyembelih qurban untuk dibagi bagikan kepada yang berhak menerimanya Jika anda sudah punya banyak rejeki maka jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Haji seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT

  • Asal Mula Penyembelihan Hewan Kurban
  • Sejarah Asal Mula Qurban
    • Kisah Kesabaran Nabi Ismail (Sejarah Hari Idul Adha)
      • Asal Mula Hari Raya Qurban Idul Adha