13
e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200 Terakreditasi Sinta 4 188 ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA SAMARINDA TINJAUAN ANTROPOLINGUISTIK Annisa Pardeya Saputri, Endang D. Sulistyowati, Irma Surayya Hanum Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman Email: [email protected] ABSTRAK Nama sebuah wilayah yang memiliki sejarah cerita rakyat yang beredar di masyarakat. Salah satu Kecamatan yang ada di Kota Samarinda. Kecamatan Sambutan merupakan wilayah dengan dominan penduduk pendatang Skripsi ini membahas proses pembentukan nama dan makna dari nama Kecamatan Sambutan di Kota Samarinda serta keterhubungan bahasa, budaya dan pola pikir dari relativitas bahasa Sapir-Whorf. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan proses pembentukan nama, makna dan keberterimaan relativitas Bahasa Sapir-Whorf pada nama Kecamatan Sambutan di Kota Samarinda tinjauan Antropologi Linguistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan wawancara ke masyarakat di Kecamatan Sambutan. Merekam tuturan narasumber sebagai data. Selanjutnya diperkuat dengan studi pustaka yakni dengan arsip-arsip pemerintahan di Kelurahan dan di Kecamatan serta arsip perpustakaan daerah Kota Samarinda.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa. Pertama, Nama Kecamatan Sambutan berasal dari kata dasar sambut yang mengalami proses morfologi yaitu proses afiksasi. Bentuk afiks yang terdapat pada proses nama Kecamatan Sambutan ada tiga jenis, yaitu prefiks, simulfiks dan sufiks. Terdapat empat makna leksikal pada proses pembentukan nama Sambutan. Kedua, hubungan antara bahasa, budaya dan pikiran masyarakat dalam relativitas bahasa Sapir-Whorf ada kaitannya dengan nama Kecamatan Sambutan. Masyarakat bersuku Banjar memiliki budaya saling tolong-menolong, saling menjalin silaturahmi, dan saling menerima pemberian. Sehingga pola pikir masyarakat sehari-harinya terbentuk kosa kata peristiwa-peristiwa tersebut. Akhirnya masyarakat Banjar menggunakan bahasa sambut-menyambut yang artinya tolong-menolong ketika ada hajatan atau acara lainnya. Budaya masyarakat Banjar ini yang menjadi cerminan dalam penamaan Kecamatan Sambutan. Kata kunci: nama kecamatan, morfologi, semantik, antropolinguistik

ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

188

ASAL-USULNAMAKECAMATANSAMBUTANDIKOTASAMARINDATINJAUANANTROPOLINGUISTIK

AnnisaPardeyaSaputri,EndangD.Sulistyowati,IrmaSurayyaHanum

ProgramStudiSastraIndonesia,FakultasIlmuBudayaUniversitasMulawarman

Email:[email protected]

ABSTRAKNama sebuah wilayah yang memiliki sejarah cerita rakyat yang beredar dimasyarakat. Salah satu Kecamatan yang ada di Kota Samarinda. KecamatanSambutanmerupakanwilayah dengan dominan penduduk pendatang Skripsi inimembahas proses pembentukan nama dan makna dari nama KecamatanSambutandiKotaSamarindasertaketerhubunganbahasa,budayadanpolapikirdarirelativitasbahasaSapir-Whorf.Adapuntujuandaripenelitianini,yaituuntukmendeskripsikan proses pembentukan nama, makna dan keberterimaanrelativitas Bahasa Sapir-Whorf pada nama Kecamatan Sambutan di KotaSamarinda tinjauan Antropologi Linguistik. Penelitian ini menggunakanpendekatandeskriptifkualitatif.DatadiperolehdenganwawancarakemasyarakatdiKecamatanSambutan.Merekamtuturannarasumbersebagaidata.Selanjutnyadiperkuat dengan studi pustaka yakni dengan arsip-arsip pemerintahan diKelurahan dan di Kecamatan serta arsip perpustakaan daerah KotaSamarinda.Hasil penelitian inimenyimpulkanbahwa.Pertama, NamaKecamatanSambutanberasaldarikatadasarsambutyangmengalamiprosesmorfologiyaituproses afiksasi. Bentuk afiks yang terdapat pada proses nama KecamatanSambutanadatigajenis,yaituprefiks,simulfiksdansufiks.Terdapatempatmaknaleksikal pada proses pembentukan nama Sambutan. Kedua, hubungan antarabahasa,budayadanpikiranmasyarakatdalamrelativitasbahasaSapir-Whorfadakaitannya dengan nama Kecamatan Sambutan. Masyarakat bersuku Banjarmemiliki budaya saling tolong-menolong, salingmenjalin silaturahmi, dan salingmenerima pemberian. Sehingga pola pikir masyarakat sehari-harinya terbentukkosakataperistiwa-peristiwatersebut.AkhirnyamasyarakatBanjarmenggunakanbahasasambut-menyambutyangartinyatolong-menolongketikaadahajatanatauacara lainnya. Budaya masyarakat Banjar ini yang menjadi cerminan dalampenamaanKecamatanSambutan.Katakunci:namakecamatan,morfologi,semantik,antropolinguistik

Page 2: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

189

ABSTRACTThe name of a region that has a history of folklore that is circulating in thecommunity.Oneof thedistricts inSamarindaCity.SambutanSubdistrict isanareawithadominantmigrantpopulation.Thisthesisdiscussestheprocessofformingthenameandmeaning of the nameof the Sambutan Subdistrict in SamarindaCity aswell as the interconnectedness of language, culture and mindset of Sapir-Whorflanguagerelativity.Thepurposeofthisstudyistodescribetheprocessofformingthename,meaningandacceptance of Sapir-Whorf Language relativity in thenameofSambutan Subdistrict in Samarinda City, Linguistic Anthropology review. Thisresearch use desciptive qualitative approach. Data obtained by interviewing thecommunity in Sambutan District. Record the resource person's speech as data.Furthermore, it was strengthened by literature study, namely the governmentarchivesintheKelurahanandintheDistrictsaswellastheregionallibraryarchivesin Samarinda City. The results of this study concluded that. First, the name of theSubdistrictofSambutanisderivedfromthebasicwordofwelcomewhichundergoesa morphological process, namely the affixation process. There are three types ofaffixes in the Sambutan District name process, namely prefixes, simulfixes andsuffixes.TherearefourlexicalmeaningsintheprocessofformingthenameWelcome.Second, the relationshipbetween language, cultureandpeople's thoughts inSapir-Whorf language relativity has something to do with the name of the SambutanDistrict.Banjartribalpeoplehaveacultureofmutualhelp,mutualhospitality,andmutualgifts.Sothateverydaypeople'smindsetisformedbythevocabularyoftheseevents.Finally,theBanjarpeopleusethelanguageofgreetingwhichmeanstohelpwhenthereisacelebrationorotherevent.ThecultureoftheBanjarcommunityisareflectionofthenamingofSambutanDistrict.Keywords:sub-districtnames,morphology,semantics,anthropolinguistics

A.PENDAHULUAN

Sastra lisanmerupakan bagian dari kebudayaan yang ada di tengah-tengahmasyarakat.Bagiandaribudayayangtetapdipeliharamasyarakatpendukungnyasecara turun-temurun yang dituturkan darimulut-kemulut yang tidak diketahuisiapa sebenarnya yang berkisah pertama kali. Sastra lisan menurut Mardiana,(2014:2) merupakan pencerminan situasi, kondisi, dan tatakrama dalam suatumasyarakat yang juga merupakan gambaran pertumbuhan dan perkembanganbudaya.Ceritarakyatsebagaibentuksastra lisandimilikiolehsekelompokorangyang tinggal dalam suatu perkampungan atau desa. Asal-usul sebuah namaKecamatanmenjadikearifanlokalyangbisamenghubungkanantarajatidiriwargaKecamatan Sambutan dengan sejarahnya dimasa lalu. Denganmengetahui asal-usul tersebut masyarakat pendatang pun akan mengetahui keadaan alam yangdulunya terjadi. Kata sambutan memiliki makna literal untuk bentuk menerimakedatangantamuatausebuahkata-katayangdiucapkanolehorang-orangpentingpada saat perayaan suatu acara. Secara sosiologis kata sambutan menyambutkedatanganparapendatangyangpindahkekecamatan tersebut. Saat ini sejarah

Page 3: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

190

dan cerita rakyat mudah saja di temukan dalam internet. Tetapi itu hanyabeberapaceritarakyatyangseringdidengarceritanya.

Maka dari itu dirumusakan masalah sebagai berikut; 1) Bagaimanapembentukan nama dan makna pada nama Kecamatan Sambutan di KotaSamarinda?; 2) Bagaimana keberterimaan relativitas bahasa Sapir-Whorf padanamaKecamatanSambutandiKotaSamarinda?.Penelitianinibertujuanuntuk1)Mendeskripsikan pembentukan nama dan makna pada nama KecamatanSambutan di Kota Samarinda, dan 2)Mendeskripsikan keberterimaan relativitasbahasaSapir-WhorfpadanamaKecamatanSambutandiKotaSamarinda.

B.TEORI

Penelitianyangberkaitandengantopikinipernahdilakukanolehbeberapapeneliti di antaranya Afrianto pada tahun 2018, Mahabbatul Camalia 2015 danNasiatunYasiroh2013.

Afrianto pada tahun 2018 dengan judul penelitian Asal-Usul Nama PulauDerawan,Maratua,KakabandanSangalakidiKabupatenBerauKalimantanTimur.Dalam penelitiannya Afrianto menganalisis secara morfologi dan semantiksehingga ditemukan bentuk kata dan makna nama pulau Derawan, Maratua,KakabandanSangalaki.NamapulauDerawan,Maratua,KakababandanSangalakiyang terdiri atas satu kata dibahasmenurut proses pembentukkan kata, maknanama pulau dan latar belakang pembentukan nama pulau. Berdasarkanpenelitiannya Afrianto menyimpulkan bahwa setiap legenda memiliki sesuatuyangmelatarbelakangikelegendaanya.

Penelitian kedua yang relevan dilakukan oleh Mahabbatul Camalia padatahun 2015 dengan judul Toponimi Kabupaten Lamongan (Kajian AntropologiLinguistik). Dalam penelitiannya, konsep penamaan Kabupaten Lamongan dipandang dari segi historinya dan menemukan keberterimaan hipotesis Sapir-Whorf dalam proses toponimi Kabupaten Lamongan. Camalia melihat aspektoponimi dari segi historis dengan mengaitkannya dengan kajian semiotik danHipotesis Sapir-Whorf. Berdasarkan analisis dari segi semiotik penelitian inimenemukanLamonganmerupakan jenis tanda indeksyang tersusunatas sistempenandadanpetandayang saling terkait.Keterkaitan antarapikiranmasyarakatuntuk menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, budaya Jawa untuksenantiasa berlaku hormat dan penggunaan bahasa yang terealisasi denganpenggunaanbahasaKawidalamtoponimiLamonganmemperkuatHipotesisSapir-Whorf.

PenelitirelevanketigaolehNasiatunYasirohpadatahun2013denganjudulProses Morfologi Bahasa Melayu Palembang . Dalam penelitiannya Nasiatunmendeskripsikan 1) bentuk, makna dan fungsi afiksasi dalam bahasa MelayuPalembang, 2) bentuk, makna dan fungsi reduplikasi dalam bahasa MelayuPalembang, 3) bentuk, makna dan fungsi komposisi dalam bahasa MelayuPalembang. Peneliti menggunakan teori morfologi pada proses morfologi dalambahasa Melayu Palembang, yaitu pada bentuk, makna dan fungsi afiksasi,reduplikasi dan komposisi. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian Nasiatunterdapattemuanbarupadasimulfiks{di-nyo}dan{se-nyo}.Haliniterbuktibahwa

Page 4: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

191

adanya simulfiks {di-nyo} dan {se-nyo} dalam hasil studi pustaka yang terdapatpadacerita-ceritarakyatbahasaMelayuPalembang. Dari ketiga bentuk penelitian di atas penelitian ini mengambil aspekmorfologidansemantikdari segihistorisdengan tinjauanAntropologiLinguistikuntukmengkajiAsal-UsulnamaKecamatanSambutandiKotaSamarinda.1. AntropologiLinguistik

Secara etimologi, Antropolinguistik menurut Ahyar, (2017:26) dibagi atasdua ilmu yakni Antropologi dan linguistik. Antropologi adalah ilmu yangmempelajarimanusiadankebudayaansecaramenyeluruh.Disatupihakmanusiaadalah pencipta kebudayaan, di pihak lain kebudayaan yang “menciptakan”manusiasesuaidenganlingkungannya.Linguistik(LyonsdalamSibarani,1993:20)berperan sebagai alat komunikasi dan merupakan kebenaran yang tidak bisadisangkal lagi, selain itu sulit membayangkan batasan istilah yang memuaskantanpamenghubungkannyadenganpengertiankomunikasi.

a. RelativitasBahasaSapir-Whorf

PemikiranSapirdalam(Camalia,2015:77)yangmenyatakanbahwabahasatidak dapat terpisahkan dari budaya dan merupakan warisan sosial berbentukpanduantindakandankepercayaanyangmenentukanteksturkehidupan.Bahasamempunyai dua fungsi yakni sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide dangagasansecaraobjektifdansebagaisaranaverbalyangmengungkapkannilai-nilaibudayayangbersifatrelatif.

2. Morfologi

Morfologimerupakan bagian dari ilmu bahasa yang bidangnyamenyelidikiseluk-beluk bentuk kata dan kemungkinan adanya perubahan golongan dan artikata yang timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata (Ramlan, 2001:5). Daripengertiandiatas,dapatdiambilunsurpokokyangmenjadikajianmorfologi,yaituunsurpembentukkatasepertiimbuhan,bentukdasardanbentukasalsertasecarapembentukanataupengubahanyanglainsesuaidengankaidah.

a. Morfofonemik

Proses morfofonemik adalah proses perubahan-perubahan fonem akibatpertemuan morfem lain. Fonem itu sendiri adalah satuan bunyi terkecil yangmampu menunjukkan kontras makna. Fonem ditandai dengan adanya lambang/…/,misalnya/h/adalah sebuah fonem,karenamembedakanmaknakataharusdanarus(Kridalaksana,2008:62).

3. Semantik

Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani semainein‘bermakna atau berarti’ Lyons (dalam Suwandi, 2008: 9), menyatakan semantikpada umumnya diartikan sebagai suatu studi tentangmakna. Parera (2004: 42),

Page 5: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

192

menyatakansemantikbermulasebagaipelafalan“lasemantique”yangdiukirolehM. Breal dari Perancis yang merupakan satu cabang studi linguistik general,maksudnya semantik merupakan satu studi dan analisis tentang makna-maknalinguistik. Oleh karena itu, semantik diartikan sebagai ilmu bahasa yangmempelajaritentangartibahasa.

Semantik mengandung dua pengertian yaitu leksikal dan gramatikal.Semantik leksikaladalahmaknakataketikakata ituberdiri sendiri, entahdalambentukleksemataudalambentukberimbuhanyangmaknanyakuranglebihtetap,seperti yang dapat dibaca di dalam kamus bahasa tertentu (Pateda, 2001:119).Yang menurunkan makna leksikal yaitu makna unsur-unsur sebagai lambangbenda, peristiwa dan sebagainya atau makna yang dipunyai oleh unsur-unsurbahasa lepasdaripenggunaanataukonteksnya.Maknagramatikaladalahmaknayangmunculsebagaiakibatberfungsinyakatadalamkalimat.Misalnyakatamatamengandung makna leksikal alat atau indra yang terdapat di kepala yangberfungsiuntukmelihat(Pateda,2001:103).4. Morfosemantik

Berdasarkanpembentukankatanya,morfosemantikdiperolehdarigabungankata “morfo”+“semantik”. Morfo diambil dari kata “morfologi”, yaitu cabanglinguistik yang mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuangramatikal, sedangkan semantik adalah cabang linguistik yangmeneliti arti ataumakna(Verhaar,2004:97).

NababandalamNova(2012:31)menyatakanbahwabahasamempunyaiduaaspekmendasar,yaitubentuk(baikbunyitulisanmaupunstrukturnya)danmakna(leksikal dan gramatikal). Uhlenbeck (1982:3) mengemukakan bahwa analisismorfosemantik merupakan telaah kata untuk mencari makna kata dengan caramenguraikan morfem-morfem yang membentuk kata tersebut denganmenggunakan teori morfologi dan semantik. Handayani dalam Nova (2012: 31)mengungkapkanbahwaanalisismorfosemantikadalahanalisisyangmenggunakanteori morfologi serta teori semantik sebagai sarana menganalisis bahasa yangberwujudperkataandanungkapan.5. Nama

Nama adalah kata untukmenyebut ataumemanggil orang, tempat, barang,binatanggelardansebutan(Wikanjanti,2012:312).Selain itu,namajugasebagaiperlambangan suatu konsep ataumengacu kepada referendi luar bahasa.Namauntukorangmerupakanbagiandaripenamaanyangmemilikimaksudkata.Segalasesuatuyangberkaitansatudemisatu,memilikirasasertadoadariyangmembuatsebuahnamauntukorangyangdiberinamatersebut.Namadapatterdiridarisatukata,duakata,tigakataataulebihtergantungpadayangmenamainya.6. Penamaan(Penyebutan)

MenurutSudaryato(2008:59)prosespenamaanberkaitandenganacuannya.Penamaan bersifat arbitrer dan konvensional. Konvensional berdasarkankebiasaan masyarakat pemakainya sedangkan arbitrer kemauan masyarakat-

Page 6: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

193

masyarakat pemakainya. Nama merupakan kata-kata yang menjadi label setiapmahluk, benda, aktivitas dan peristiwa di dunia ini (Djajasudarma, 2009:47).Sebab-sebab atau peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya penamaan ataupenyebutan terhadap sejumpah kata yang ada dalam leksikon IndonesiadiungkapkanolehChaer(2002:43),yaitu

a. Peniruanbunyi,misalnyacecak,tokek,b. Penyebutansebagian,misalnyaABRIdisebutbajuhijaukarenaciriwarna

pakaianABRIhijau,c. Penyebutan sifat khas, misalnya si hitam (kulitnya hitam), si botak

(kepalanyabotak),d. Penemu dan pembuat, misalnya mujair, nama ikan yang mula-mula

diternakanatauditemukanoleh seorangpetaniyangbernamaMujairdiKediri(Jatim),

e. Tempatasal,misalnyaikansardenberasaldaripulauSardiniadiItalia,f. Bahan,misalnyakarunggoni(gonimerupakanserattumbuh-tumbuhan),g. Keserupaan,misalnyakakipadakakimejadankakigunung,h. Pemendekkan,misalnyarudalpemendekandaripelurukendali,i. Penamaan baru, misalnya wisatawan untuk mengganti turis atau

pelancong.

7. KecamatanSambutan

KecamatanSambutanmerupakansalahsatudarisepuluhwilayahKecamatanyangberadadiKotaSamarinda,ProvinsiKalimantanTimur.KecamatanSambutanmerupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Samarinda Ilir pada tanggal 28Desember2010.WilayahKecamatanSambutanterdiridarilimaKelurahanyaitu:Kelurahan Sambutan, Sungai Kapih, Makroman, Sindang Sari dan Pulau Atas.Kecamatan ini memiliki luas wilayah 4.964,125 ha/m2 dan jumlah penduduksebesar45.663jiwaberdasarkandatadari(ProfilKecamatanSambutan,2018).

Pada abad ke-13 Masehi (tahun 1201-1300), sebelum dikenalnya namaSamarinda sudahadaperkampunganpendudukdi enam lokasi, yaituPulauatas,Karang Asam, Karamumus (Karang Mumus), Luah Bakung (Loa Bakung),Sambutan dan Mangkupalas. Penyebutan enam kampung tersebut tercantumdalam manuskrip (naskah) surat “Salsilah Raja Kutai Kertanegara” yang selesaiditulis pada 24 Februari 1849 M. Penulis naskah historiografi oleh KhatibMuhammad Tahir (Sarip, 2017:22). Kecamatan Sambutan dulunya merupakansebuah desa dan sekarang menjadi sebuah nama Kecamatan (MonografiKelurahan,2018).

C. METODEPENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian ini menemuimasyarakat yang telahmenempati kawasan yangmenjadi objek penelitian yaituKecamatanSambutan. Sertamengetahui cerita rakyat asal-usulnamaKecamatanSambutanuntukmengadakanpengamatanlangsungtentangsuatufenomenayang

Page 7: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

194

terjadi sebelumnya. Penelitian inimenggunakanpendekatandeskriptif kualitatif.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mencoba untuk memberikangambaran secara sistematis tentang situasi peristiwa pada zaman dahulu diKecamatan Sambutan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah tuturaninformanyangtinggaldiKecamatanSambutandandatasekunderberupaliteraturyang sesuai dengan kajian penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakanobservasi, wawancara, rekaman dan catat. Teknik analisis data yang digunakanmelaluitranskripsihasilwawancara,penyajiandata,analisisdatadansimpulan.

D. HASILDANPEMBAHASAN

1. GambaranUmumDaerahPenelitian

Pada abad ke-13 Masehi (tahun 1201-1300), sebelum dikenalnya namaSamarindasudahadaperkampunganpendudukdienam lokasi,yaituPulauAtas,Karang Asam, Karamumus (Karang Mumus), Luah Bakung (Loa Bakung),Sembuyutan (Sambutan) dan Mangkupelas (Mangkupalas). Penyebutan enamkampungtersebuttercantumdalammanuskrip(naskah)kitabyangbernamaasli“SuratSalsilahRajadalamNegeriKutaiKertanegara”yangselesaiditulispada24Februari 1849 M. Penulis naskah historiografi oleh Khatib Muhammad Tahir.SeorangBanjaryangbekerjasebagaijurutulisKesultananKutaiKertanegarapadadua abad silam (Sarip, 2017:22). Kecamatan Sambutan dulunya merupakansebuah desa dan sekarang menjadi sebuah nama Kecamatan (Pemerintah KotaSamarinda,2018).

Asal penyebutanKota Samarinda, yaitudari “sama-randah”. Penyebutan inidiberikan oleh orang di luar warga kampung asal Samarinda (di SamarindaSeberang),karenamenggunakanbahasaBanjar(Randah=rendah;bahasaBanjar),bukan bahasa Bugis. Dalam rentang waktu tertentu setelah kampung asal ituberdiri,sudahhadirkomunitasetnislaindisekitarnya(Muzakir,2007:17).Tahun1565,terjadimigrasisukuBanjardariBatangBanyukedaratanKalimantanbagiantimur.KetikaiturombonganBanjardariAmuntaidibawahpimpinanAriaManaudari Kerajaan Kuripan (Hindu) merintis berdirinya Kerajaan Sadurangan (PasirBalengkong)didaerahPaser. Selanjutnya sukuBanjar jugamenyebardiwilayahKerajaanKutaiKartanegara, yangdi dalamnyameliputi kawasandi daerah yangsekarang disebut Samarinda. Sejarah bermukimnya suku Banjar di KalimantanbagiantimurpadamasaotoritasKerajaanBanjarjugadinyatakanolehtimpenelitidari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1976): “Bermukimnya sukuBanjar di daerah ini untuk pertama kali ialah pada waktu kerajaan KutaiKartanegara tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Banjar”. Inilah yangmelatarbelakangiterbentuknyabahasaBanjarsebagaibahasadominanmayoritasmasyarakatSamarindadikemudianhari,walaupuntelahadaberagamsukuyangdatang,sepertiBugisdanJawa(Sarip,2017).

Page 8: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

195

2. Bentuk dan Makna Nama Kecamatan Sambutan Berdasarkan ProsesMorfosemantik

Nama Sambutan berasal dari kata dasar Sambut yang mengalami prosesmorfologi yaitu proses afiksasi. Proses pengimbuhan (afiksasi) yangmembentukmenjadikata-katabaru.Bentukafiksyang terdapatpadaprosesnamaSambutanadatigajenis,yaituprefiks,simulfiksdansufiks.PrefiksdalamnamaSambutanadaduamacam,yaitu{N-}dan{di-}.Simulfiksyangditemukan,yaitu{peN-an}.Sufiksyangditemukan,yaitu{-an}.

Tabel1.BentukdanMaknapadaNamaKecamatanSambutan

Dari segi makna leksikal kata Sambut adalah terima. Kata Sambutan

bermakna leksikal menjadi mengadakan penerimaan dan menjadi nama DesaSambutanyangmerujukpadadata1dandata2.BerdasarkanperistiwadalamkataSambutan terkandung sebuah makna, yaitu masyarakat dan alam sekitarnyamenerimapenduduk-penduduk transmigranyang tinggalmenetapdiKecamatanSambutantersebut.

3. RelativitasBahasaSapir-WhorfpadaNamaKecamatanSambutan

Relativitas bahasa tercermin dalam penamaan Kecamatan Sambutan.Menurut ketiga informan yang ditemui di Kecamatan Sambutan. Dua informanmemberi kesimpulan bahwa penamaan Kecamatan Sambutan berdasarkanperistiwa yang menjadi cerita rakyat pada masa lalu. Adanya keterhubunganantara bahasa, budaya dan pola pikir masyarakat yang membentuk namaKecamatanSambutan.

Nama Kecamatan Sambutan berada ditengah-tengah masyarakat Banjar.MelihatdaribahasayangdigunakanmasyarakatsekitarialahbahasaBanjar.Pada

No. Data BentukKata MaknaleksikaldanGramatikal

1. DimuharaSambutanitupadangbuaya.Jadikalauadaoranglewatitudisambarnya,disambutgitu

disambut Diterima/Menyatakansuatuperbuatanyangpasif

2. Nyambar-nyambardaungugurdanranting-rantingkayujadidianyambutgitu.

nyambut Menerima/Menyatakanorangyangmelakukanpekerjaan

3. DisebutkampungSambutan.SungaiSambutankarenaadabuayadimuaraitu

sambutan Mengadakanpenerimaan/Menyatakanmaknasekitar

4. Disambutsituorangbilangitupenyambutan penyambutan Hasildaripenerimaan/Menyatakanmaknahasil

Page 9: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

196

wilayah Kecamatan Sambutan terdapat muara sungai Mahakam yang dahuludisebut Sungai Sambutan. Berdasarkan peristiwa buaya penyambutan karenaselalu menyambut sesuatu apa pun yang dilempar ke dalam sungai tersebut.Lambat laun akhirnya masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama sungaiSambutan dan menjadi nama Desa Sambutan kemudian Kecamatan Sambutan.Budaya masyarakat Banjar yang saling beri-memberi juga memberi kontribusibahasa dalam masyarakat berkomunikasi sehari-harinya. Dari lingkup bahasamelalui peristiwa budaya hingga membentuk pola pikir masyarakat dalampemberiannamadiKecamatanSambutan.E. PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwapembentukan dan makna pada nama Kecamatan Sambutan di Kota Samarindatinjauan antropologi linguistik dapat disimpulkan bahwa nama KecamatanSambutan berasal dari kata dasar sambut atau terima yang mengalami prosesmorfologi yaitu proses afiksasi (pengimbuhan). Bentuk afiks yang terdapat padaproses nama Kecamatan Sambutan ada tiga jenis, yaitu prefiks, simulfiks dansufiks.PrefiksdalamnamaKecamatanSambutanadaduamacam,yaitu{di-}dan{N-}.Sufiksyangditemukan,yaitu{-an}.Simulfiksyangditemukan,yaitu{peN-an}.Pada proses pembentukan nama Kecamatan Sambutan dimaknai secara leksikaldangramatikal.Terdapatempatmakna leksikalpadaprosespembentukannamaSambutan yaitu, disambut berarti diterima, nyambut bermakna menerima,sambutan bermakna mengadakan penerimaan dan penyambutan berarti hasilpenerimaan. Secara gramatikal dimaknai sesuai dengan makna tata bahasa.Hubungan antara bahasa, budaya dan pikiranmasyarakat menurut Sapir-WhorfadakaitannyadengannamaKecamatanSambutan.BerkisahawaldaribuayayangadadimuarasungaiMahakamsukamenerimaranting-rantingpohonyang jatuhkedalamsungai.Olehsebab itu,masyarakatsekitarmenyebutnyamenjadinamasungaiSambutandanmenjadiDesaSambutan.Bahasamasyarakataslinyaadalahbahasa Banjar karena penduduk Banjar yang menepati wilayah tersebut.Masyarakat Banjar memiliki budaya saling tolong-menolong, saling menjalinsilaturahmi, dan saling menerima pemberian. Sehingga pola pikir masyarakatsehari-harinyamenggunakanbahasa sambut-menyambut yang artinyamemberi-menerimaketikaadahajatanatauacaralainnya.Menyambuttamuyangdatangkerumahdenganramahsertapenuhkeikhlasan.BudayamasyarakatBanjariniyangmenjadi cerminan dalam penamaan Kecamatan Sambutan selain di balik ceritabuaya yang seringmenyambut dimuara Sungai Sambutan. Bentuk cerita rakyatasal-usul nama Kecamatan Sambutan di Kota Samarinda merupakan salah satucerita rakyat yangmemiliki kebudayaan dan tidak diketahuimasyarakat sekitarsesuaifaktaterdahulu.Dalamceritaasal-usulnamaKecamatanSambutantersebuthanya diketahui orang-orang terdahulu yang telah tinggal danmenetap lama diKecamatanSambutan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dikemukakansaran-saran yang relevan dapat dikemukakan berkaitan dengan penelitian asal-

Page 10: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

197

usulnamaKecamatanSambutandiKotaSamarindatinjauanantropologilinguistikyakni, penelitian ini difokuskan pada proses pembentukan nama, makna namaKecamatan Sambutan dan keberterimaan bahasa, budaya dan pola pikir dalamproses penamaan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan gambaran yang lebihmendalam mengenai asal-usul nama Kecamatan Sambutan di Kota Samarindaperludilakukanpenelitianlebihlanjut.Prosesinformasimengenaiasal-usulnamaKecamatan Sambutan diperlukan upaya nyata dari pendidik (guru) dan tokoh-tokoh masyarakat Kecamatan Sambutan. Dari cerita rakyat tersebut dapatmemberikanmanfaat dalam pembelajaran budaya Banjar kepadamasyarakat diKecamatan Sambutan dan sekitarnya. Pelestarian cerita rakyat asal-usul namaKecamatan Sambutan perlu ditulis dan dibukukan. Agar cerita rakyat ini tidakhilangdengan adanya kemajuan teknologi. Penelitian ini dapatmerangsang ataumembukakemungkinanuntukmelakukanpenelitiankajianbahasayangluasdanmendalam. Dengan penyediaan waktu, pikiran, dan tenaga yang lebihmaksimaldalam penggalian dan pengelolaan data, tentunya akan dapat menghasilkanpenelitian yang lebihbaikdan sempurna. Peneliti di sarankan jika terdapatpolamorfologi pada bahasa Banjar sebaiknya menggunakan morfologi dan teorilainnya.

DAFTARPUSTAKA

Afrianto.2018.Asal-UsulNamaPulauDerawan,Maratua,KakabandanSangalakidiKabupatenBerauKalimantanTimur.SkripsipadaUniversitasMulawarman:tidakditerbitkan.

Ahyar, Fauzan. 2017. Mantra Dukun Beranak dalam Persalinan TradisionalMasyarakatBugisdiKabupatenBulukumba:KajianAntropolinguistik.TesispadaUniversitasHasanuddin:tidakditerbitkan.

Aries. 2011. “Sambutan, Samarinda”.http://aries.umpalangkaraya.web.id/id3/2886-2781/Sambutan 241253aries-umpalangkaraya.html(diakses10Januari2019)

Camalia,Mahabbatul.2015.“ToponimiKabupatenLamongan(KajianAntropologi

Linguistik)”dalamJurnalHumaniora,Vol.5,No.1.

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/parole/article/view/8625

Chaer,Abdul.2002.PembakuanBahasaIndonesia.Jakarta:RinekaCipta.

_________.2008.MorfologiBahasaIndonesia.Jakarta:RinekaCipta.

_________.2013.PengantarSemantikBahasaIndonesia.Jakarta:RinekaCipta.

Chourmain, Imam.2008.AcuanNormatifPenelitianuntukPenulisanSkripsi,TesisdanDisertasi.Jakarta:Al-HaramainPublishingHouse.

Page 11: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

198

Departemen Pendidikan Nasional. 2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia.

Direktorat JenderalPemberdayaanMasyarakatdanDesa.2018.ProfilKecamatanSambutan.Samarinda:Arsiptidakditerbitkan.

Djajasudarma,T. Fatimah.2009.KajianBahasa Struktur Internal, PemakaiandanPembelajaran.Jakarta:RinekaCipta.

Duranti, Alessandro. 2001. Linguistic Anthropology. Reprinted. Cambridge:CambridgeUniversityPress.

Endaswara,Suwardi.2006.Metode,Teori,TeknikPenelitianKebudayaan:Ideologi,Epistemologi,danAplikasi.Yogyakarta:PustakaWidyatama.

Foley, William A. 1997. Anthropological Linguistics: An Introduction. Oxford:Blackwell.

___________. 2001. Anthropological Linguistics.Massachusetts: Blackwell PublisherInc.

Koentjaraningrat.2009.PengantarIlmuAntropologi.Jakarta:RinekaCipta.

Kramsch,Claire.2001.LanguageandCulture.NewYork:OxfordUniversityPress.

Kridalaksana. Harimurti. 1993. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia..Jakarta:GramediaPustakaUtama.

______.2008.KamusBesarBahasa Indonesia.Ed. IV. Jakarta:PTGramediaPustakaUtama.

______.2008.KamusLinguistik.Jakarta:PTIkrarMandiriabadi

Kulsum,Umi,dkk.2008.NamaTempatdiKotaBandungyangBerhubungandenganAirTinjauanAntropolinguistik.Bandung:BalaiBahasaBandung.

Mardiana. 2014. Analisis Cerita Rakyat Berau Baddil Kuning Ditinjau dari NilaiBudaya.SkripsipadaUniversitasMulawarman:tidakditerbitkan.

Moleong,JLexy.2006.MetodelogiPenelitianKualitatif.Bandung:PTRemaja.

Muslich,Masnur.2010.TataBentukBahasaIndonesia:KajiankeArahTatabahasaDeskriptif.Jakarta:BumiAksara.

Muzakir,Djahar.2007.MariMengenalKotaSamarinda.Samarinda:PustakaSpirit.

NovaMalinda,Shinta.2012.KajianMorfosemantikpadaIstilah-IstilahPertukanganKayu di Desa Lebak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara. Skripsi padaUniversitasNegeriYogyakarta:tidakditerbitkan.

Page 12: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

199

Parera,J.D.2004.TeoriSemantik.Jakarta:Erlangga.

Pateda,Mansoer.2001.SemantikLeksikal.Jakarta:RinekaCipta.

PemerintahKota Samarinda. 2018.Monografi Kelurahan. Samarinda: Arsip tidakditerbitkan.

Poerwadarminto, W.J.S. 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Pradopo,RachmatDjoko,dkk.2003.MetodologiPenelitianSastra.Yogyakarta:PTHaninditaGrahaWidya.

Ramlan,M.1987.MorfologiSuatuTinjauanDeskriptif.Yogyakarta:CV.Karyono.

______.2009.Morfologi:SuatuTinjauanDeskriptif.Yogyakarta:CVKaryo.

Riwut,Tjilik. 1979.KalimantanMembangun. PalangkaRaya:PT. JayakartaAgungOffset.

Sarip, Muhammad. 2017. Samarinda Tempo Doelo Sejarah Lokal 1200-1999.Samarinda:RVPustakaHorison.

Shakespeare, William. 2002. Romeo Juliet,”The Tragedy of Romeo and Juliet”.Yogyakarta:Navila.

Sibarani,Robert.1992.HakikatBahasa.Bandung:CitraAdityaBakti.

Sibarani, Robert dan Henry Guntur Tarigan (Penyunting). 1993. Makna NamadalamBahasaNusantara:SebuahKajianAntropolinguistik.Bandung:BumiSiliwangi,

Sibarani,Robert.2004.Antropolinguistik.Medan:PenerbitPoda.

______. 2012. Kearifan Lokal Hakikat, Peran dan Metode Tradisi Lisan. Edisi II.Jakarta:AsosiasiTradisiLisan(ATL).

______. 2015.Pendekatan Antropolinguistik Terhadap Kajian Tradisi Lisan.Medan:UniversitasSumateraUtaratidakditerbitkan.

Soeparno.2002.Dasar-DasarLinguistikUmum.Yogyakarta:TitiaraWacana.

Subroto,Edi.2011.PengantarStudiSemantikdanPragmatik.Surakarta:CakrawalaMedia.

Sudaryanto.1993.MetodedanAnekaTeknikAnalisisBahasa:PengantarPenelitianWahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversityPress.

Sudaryat,Yayat.2008.MaknadalamWacana.Bandung:CV.YramaWidya.

Page 13: ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 2 | April 2020 | Hal: 188-200

Terakreditasi Sinta 4

200

Sugiarto, Eko. 2015.Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: SuakaMedia.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik “Pengantar Kajian Makna”. Yogyakarta: MediaPerkasa.

Uhlenbeck,E.M.1982.KajianMorfologiBahasaJawa.Jakarta:Djambatan.

Usman,Husaini.dkk.2006.MetodologiPenelitianSosial.Jakarta:PTBumiAksara.

Verhaar, J. W. M. 2004. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah MadaUniversityPress.

Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodelogi Penelitian: Sebuah Pengenalan danPenuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta:GrahaIlmu.

Wikanjanti, Argo dan Tim Saujana Media. 2012. Kamus Bahasa Indonesia.Yogyakarta:PustakaWidyatama.

Yasiroh,Nasiatun.2013.ProsesMorfologiBahasaMelayuPalembang.SkiripsipadaUniversitasNegeriYogyakarta:tidakditerbitkan.