20
Asesmen Permasalahan Pendidikan

Asesmen Permasalahan Pendidikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Asesmen Permasalahan PendidikanKlasifikasi biasa digunakan untuk klinisi,merujuk kepada ragam layanan yangtersedia dan yang cocok. Diagnosis merujuk kepada identifikasipermasalahan dan penanganan yang akan dilakukan.Contoh gangguan jiwa adalah klasifikasi yangmerujuk pada layanan yang akan diberikan,sedangkan diagnosa ditujukan untukmencermati sistom, penyebab, yangdigunakan sebagai dasar untuk intervensi

Citation preview

Page 1: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Asesmen Permasalahan Pendidikan

Page 2: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Classification and DiagnosisConcepts

Klasifikasi biasa digunakan untuk klinisi,merujuk kepada ragam layanan yangtersedia dan yang cocok.

Diagnosis merujuk kepada identifikasipermasalahan dan penanganan yang akandilakukan.

Contoh gangguan jiwa adalah klasifikasi yangmerujuk pada layanan yang akan diberikan,sedangkan diagnosa ditujukan untukmencermati sistom, penyebab, yangdigunakan sebagai dasar untuk intervensi

Klasifikasi biasa digunakan untuk klinisi,merujuk kepada ragam layanan yangtersedia dan yang cocok.

Diagnosis merujuk kepada identifikasipermasalahan dan penanganan yang akandilakukan.

Contoh gangguan jiwa adalah klasifikasi yangmerujuk pada layanan yang akan diberikan,sedangkan diagnosa ditujukan untukmencermati sistom, penyebab, yangdigunakan sebagai dasar untuk intervensi

Page 3: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Categorical and DimensionalMethods

Categorical methods: dichotomous,inferential in nature, involving theidentifications of qualitative differencesin behavior that are based on clinicalobservation and careful history taking.Acuan yang digunakan DSM IV – TR,APA, 2000) dan Individuals withDisabilities Education Act (IDEA).

Categorical methods: dichotomous,inferential in nature, involving theidentifications of qualitative differencesin behavior that are based on clinicalobservation and careful history taking.Acuan yang digunakan DSM IV – TR,APA, 2000) dan Individuals withDisabilities Education Act (IDEA).

Page 4: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Categorical and DimensionalMethods

Dimensional methods: are quantitativeand empirical in nature, adopting theassumption that there are a number ofbehavior traits that all individualspossess in varying degrees that existalong a continuum. Contohpengukurannya menggunakan behaviorrating scale

Dimensional methods: are quantitativeand empirical in nature, adopting theassumption that there are a number ofbehavior traits that all individualspossess in varying degrees that existalong a continuum. Contohpengukurannya menggunakan behaviorrating scale

Page 5: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Psychiatric Diagnostic Classification

Metode kategorikal DSM-IV TR: Klasifikasi Psiaktri sangat diskrit, ada

tiga kategori utama Psychopathology:mental deficiency, functional disorders,and organic brain symptoms

Metode kategorikal DSM-IV TR: Klasifikasi Psiaktri sangat diskrit, ada

tiga kategori utama Psychopathology:mental deficiency, functional disorders,and organic brain symptoms

Page 6: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Individuals with Disabilities EducationAct

Memuat definisi beragam disorders,yang terjadi pada anak-anak termasukdisini learning disabilities, mentalretardasi, dan emotional disturbance

Macam acuan: DSM IV-TR, IDEA,AAMR– American Association on MentalRetardation.

Memuat definisi beragam disorders,yang terjadi pada anak-anak termasukdisini learning disabilities, mentalretardasi, dan emotional disturbance

Macam acuan: DSM IV-TR, IDEA,AAMR– American Association on MentalRetardation.

Page 7: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Dimensional Methods of Classification

Pendekatan ini berasumsi bahwa perilakutidak terjadi secara dikotomi, akan tetapiberlaku secara kontinum.

Model dimensi mengklasifikasi individuberdasarkan atribut kuantifikasi dangambaran terbaik atas perilaku (APA, 1994),misal deskripsi atas jawaban dari keluhanklien, tertinggal dari kompetensi yangseharusnya sudah dikuasai.

Pendekatan ini berasumsi bahwa perilakutidak terjadi secara dikotomi, akan tetapiberlaku secara kontinum.

Model dimensi mengklasifikasi individuberdasarkan atribut kuantifikasi dangambaran terbaik atas perilaku (APA, 1994),misal deskripsi atas jawaban dari keluhanklien, tertinggal dari kompetensi yangseharusnya sudah dikuasai.

Page 8: Asesmen Permasalahan Pendidikan

A Composite Diagnostic Model

1. Konstruk, diagnosis yang ditegakkanmempertimbangkan dasar teori, karenateori mempengaruhi penetapan metodeasesmen yang akan digunakan.

2.metode assessmen dipilihberdasarkan teori dan temuan ilmiahterkini, gunakan metode asesmenpsikometri.

1. Konstruk, diagnosis yang ditegakkanmempertimbangkan dasar teori, karenateori mempengaruhi penetapan metodeasesmen yang akan digunakan.

2.metode assessmen dipilihberdasarkan teori dan temuan ilmiahterkini, gunakan metode asesmenpsikometri.

Page 9: Asesmen Permasalahan Pendidikan

A Composite Diagnostic Model

Disorders akan lebih tepat disampaikansecara kuantitatif, metode yang digunakan:Behavior rating scale yang diisi oleh guru danorangtua. Self report inventories of constructsof interest such depression, anxiety,hyperactivity, inattention, conduct problems,tes kecerdasan, prestasi akademik, tesperilaku adaptive, yang berkaitan dengankompetensi dan skill perilaku tertentu.

Disorders akan lebih tepat disampaikansecara kuantitatif, metode yang digunakan:Behavior rating scale yang diisi oleh guru danorangtua. Self report inventories of constructsof interest such depression, anxiety,hyperactivity, inattention, conduct problems,tes kecerdasan, prestasi akademik, tesperilaku adaptive, yang berkaitan dengankompetensi dan skill perilaku tertentu.

Page 10: Asesmen Permasalahan Pendidikan

A Composite Diagnostic Model

Measures of individual symptoms and qualitativefactors associated with diagnosis could include:

Structure diagnostic interview schedules Unstructured or semi structured interviews and

mental status examination Collection of symptom, medical, educational,

cultural/linguistic , and other history . Classroom observations, structured observations

schedules, responses to projective stimuli, andclinical observations.

Laboratory assessment such as serum alcoholcontent and body weight.

Measures of individual symptoms and qualitativefactors associated with diagnosis could include:

Structure diagnostic interview schedules Unstructured or semi structured interviews and

mental status examination Collection of symptom, medical, educational,

cultural/linguistic , and other history . Classroom observations, structured observations

schedules, responses to projective stimuli, andclinical observations.

Laboratory assessment such as serum alcoholcontent and body weight.

Page 11: Asesmen Permasalahan Pendidikan

A Composite Diagnostic Model

3. data are compared to the knowndimensional and symptomcharacteristics of a disorder todetermine match or mismatch to the apriori theory of the disorder or to atemplate offered in a diagnostic system.

3. data are compared to the knowndimensional and symptomcharacteristics of a disorder todetermine match or mismatch to the apriori theory of the disorder or to atemplate offered in a diagnostic system.

Page 12: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Interpretation of findings

Kamphaus and Frick (2002) mengemukakan 4tahap metode interpertasi:

1. assess core constructs/symptoms andseverity of same.

2. assess onset and developmental course 3. rule out alternative causes 4. rule in comorbidities

Kamphaus and Frick (2002) mengemukakan 4tahap metode interpertasi:

1. assess core constructs/symptoms andseverity of same.

2. assess onset and developmental course 3. rule out alternative causes 4. rule in comorbidities

Page 13: Asesmen Permasalahan Pendidikan

1.Assessing core constructs/symptoms and severity of same

Dimensional assessment dan categorical assessmentsaling melengkapi .

DSM (kategorical) menetapkan seberapa banyak,seberapa sering symptom muncul berdasarkankategori tertentu

Dimensional: mengetahui latent trait , karenainformasi ini akan menggambarkan long livedproblem, biasanya menggunakan informant ratingscales (Kamphaus dan Frick, 2002). ADHD, traitlatent meliputi: hiperaktivitas/impulsivitas, problematensi, conduct problems, depression, and anxiety.

Dimensional assessment dan categorical assessmentsaling melengkapi .

DSM (kategorical) menetapkan seberapa banyak,seberapa sering symptom muncul berdasarkankategori tertentu

Dimensional: mengetahui latent trait , karenainformasi ini akan menggambarkan long livedproblem, biasanya menggunakan informant ratingscales (Kamphaus dan Frick, 2002). ADHD, traitlatent meliputi: hiperaktivitas/impulsivitas, problematensi, conduct problems, depression, and anxiety.

Page 14: Asesmen Permasalahan Pendidikan

2.Onset and developmental course

Pengumpulan data sejarah baik secarakualitatif maupun kuantitatif.

Digunakan untuk mengklarifikasi hasiltes formal yang hasilnya positive,negative, malingering

Pengumpulan data sejarah baik secarakualitatif maupun kuantitatif.

Digunakan untuk mengklarifikasi hasiltes formal yang hasilnya positive,negative, malingering

Page 15: Asesmen Permasalahan Pendidikan

3. Rule out alternatives causes

Clinical depression traumatic braininjury

Some chemotherapies for child cancer Potential domains: family psychological,

social, medical, educational, andoccupational history, early childdevelopmental history, child behavioraland emotional history.

Clinical depression traumatic braininjury

Some chemotherapies for child cancer Potential domains: family psychological,

social, medical, educational, andoccupational history, early childdevelopmental history, child behavioraland emotional history.

Page 16: Asesmen Permasalahan Pendidikan

4. Rule in comorbidities

Comorbidity in medicine (jantung dan kanker)keluhan depresi, somatisasi, dikombinasi denganmental retardasi

Person oriented methods of assessment usingdimensional assessment measures (Caron andRutter, 1991), to describe the child’s adjustmentidiographically (“carving nature at its joints”). …fewchildren’s behavioral or emotional problems fit neatlyinto a single DSM box (DiStefano et al., 2003,Huberty et al., 1997; Kamphaus and DiStefano, 2001;Kamphaus et al., 1997, 1999).

Comorbidity in medicine (jantung dan kanker)keluhan depresi, somatisasi, dikombinasi denganmental retardasi

Person oriented methods of assessment usingdimensional assessment measures (Caron andRutter, 1991), to describe the child’s adjustmentidiographically (“carving nature at its joints”). …fewchildren’s behavioral or emotional problems fit neatlyinto a single DSM box (DiStefano et al., 2003,Huberty et al., 1997; Kamphaus and DiStefano, 2001;Kamphaus et al., 1997, 1999).

Page 17: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Learning Disabilities

Constructs of interest: ruang lingkuplearning disabilities, kriteria diagnosis,prevalensi dari berbagai learningdisabilities, perkembangan penelitianmutakhir mengenai LD terkait denganbidang neuropsychological, dan disiplinilmu lain seperti bahasa, perkembanganinstrumen asesmen.

Constructs of interest: ruang lingkuplearning disabilities, kriteria diagnosis,prevalensi dari berbagai learningdisabilities, perkembangan penelitianmutakhir mengenai LD terkait denganbidang neuropsychological, dan disiplinilmu lain seperti bahasa, perkembanganinstrumen asesmen.

Page 18: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Learning Disabilities

Diagnostic Standards: Panduan Individuals with Disabilities Education

Improvement Act of 2004 (IDEAI) …page 93 - 100 Assessment methods: IDEAI … page 101 – 103 Interpretations of findings : mengintegrasikan data

permasalahan akademik, prestasi belajar di sekolah,tes prestasi, sejauh mana akademik intervensi yangtelah diperoleh, dan berbagai prosedure asesmentantara lain melihat cognitive proses

Diagnostic Standards: Panduan Individuals with Disabilities Education

Improvement Act of 2004 (IDEAI) …page 93 - 100 Assessment methods: IDEAI … page 101 – 103 Interpretations of findings : mengintegrasikan data

permasalahan akademik, prestasi belajar di sekolah,tes prestasi, sejauh mana akademik intervensi yangtelah diperoleh, dan berbagai prosedure asesmentantara lain melihat cognitive proses

Page 19: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Sumber referensi untuk menegakkandiagnosa

Kearney. CA. 2001. School Refusal Behavior in Youth, APA.Membahas sebab dan penangangan remaja pembolos

Robert R. Parkinson,. Jongsma. A.2006. The AddictionTreatment Planner, New Jersey: John Willey and Sons. Berbagaiaddiction, determinan penyebab dan penanganan.

Woody,RH. Voie. J., Susan.EPPS., 1992. School Psychology.Boston: Allyn and Bacon. Evolusi school psychology, perankeluarga, prosedure assessment dan intervensi

Lopez, S.J. and Snyder.C.R, 2003. Positive PsychologicalAssessment. APA

Rey. J, 2002. More Than Just the Blues , Understanding SeriousTeenage Problems. Sydney: Simon and Schuster. Permasalahanremaja, mood swings, bunuh diri, alcohol dll.

Smith, C.R. 1991. Learning Disabilities. The interaction oflearner, task and setting. Boston: Allyn and Bacon

Kearney. CA. 2001. School Refusal Behavior in Youth, APA.Membahas sebab dan penangangan remaja pembolos

Robert R. Parkinson,. Jongsma. A.2006. The AddictionTreatment Planner, New Jersey: John Willey and Sons. Berbagaiaddiction, determinan penyebab dan penanganan.

Woody,RH. Voie. J., Susan.EPPS., 1992. School Psychology.Boston: Allyn and Bacon. Evolusi school psychology, perankeluarga, prosedure assessment dan intervensi

Lopez, S.J. and Snyder.C.R, 2003. Positive PsychologicalAssessment. APA

Rey. J, 2002. More Than Just the Blues , Understanding SeriousTeenage Problems. Sydney: Simon and Schuster. Permasalahanremaja, mood swings, bunuh diri, alcohol dll.

Smith, C.R. 1991. Learning Disabilities. The interaction oflearner, task and setting. Boston: Allyn and Bacon

Page 20: Asesmen Permasalahan Pendidikan

Sumber bacaan

Randy W. Kamphaus and Jonathan M.Campbell. 2006. PsychodiagnosticAssessment of Children. Dimensionaland Categorical Approaches. NewJersey: John Willey and Sons

Randy W. Kamphaus and Jonathan M.Campbell. 2006. PsychodiagnosticAssessment of Children. Dimensionaland Categorical Approaches. NewJersey: John Willey and Sons