4
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI setelah terjadi pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel spermatozoa, kemudian diikuti oleh beberapa prose, pembelahan, dan selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan antara lain : pertumbuhan dan Perkembangan Embrio embriogenesis (pertumbuhan mudigah): pertumbuahan embrio bermula dari lempang embrional (embrional plate) kemudian berdiferensiasi menjadi 3 unsur lapisan: ektodermal, mesodermal, dan entodermal; Ruang amnion akan tumbuh pesat mendesak exocoeloma, sehingga dinding ruang amnion mendekati koroin; mesoblas yang merupakan jembatan antara embrio dan dinding trofoblas, yang kelak akan menjadi tali pusat; pada tali pusat terdapat: jelly whayrton: jaringan lembek untuk melindungi pembuluh darah; 2 arteri umbilikalis, 1 vena umbilikalis (prawirohardjo, 1999) kedua arteri vena ini menghubungkan sistem menghubungkan sistem kardiovaskular janin dengan plasenta sistem kardiovaskular akan terbentuk pada kehamilan minggu ke sepuluh. Minggu ke 0 : Sperma membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan setelah menjadi morulla masuk untuk menempel kurang lebih 11 hari setelah konsepsi. Minggu ke-4/bulan ke-1 : Dari embrio, bagian tubuh pertama muncul adalah tulang belakang, otak dan saraf, jantung, sirkulasi darah dan pencernaan terbentuk. Minggu ke-8/bulan ke 2 : Perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah. Minggu ke-12/bulan ke-3 : Embrio berubah menjadi janin. denyut jantung janin dapat dilihat dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), berbentuk manusia, gerakan pertama dimulai, jenis kelamin sudah bisa ditentukan, ginjal sudah memproduksi urine. Minggu ke-16/bulan ke-4 : System musculoskeletal matang, sistem saraf terkontrol, pembuluh darah berkembang cepat, denyut jantung janin terdengar lewat Dopler, pancreas, memproduksi insulin. Minggu ke-20/bulan ke-5 : Verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh, janin membuat jadwal untuk tidur, menelan dan menendang. Minggu ke-24/bulan ke-6 : Kerangka berkembang cepat, perkembangan

ASKEB

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aa

Citation preview

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI

setelah terjadi pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel spermatozoa, kemudian diikuti oleh beberapa prose, pembelahan, dan selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan antara lain :

pertumbuhan dan Perkembangan Embrio

embriogenesis (pertumbuhan mudigah): pertumbuahan embrio bermula dari lempang embrional (embrional plate) kemudian berdiferensiasi menjadi 3 unsur lapisan: ektodermal, mesodermal, dan entodermal; Ruang amnion akantumbuh pesat mendesak exocoeloma, sehingga dinding ruang amnion mendekati koroin; mesoblas yang merupakan jembatan antara embrio dan dinding trofoblas, yang kelak akan menjadi tali pusat;

pada tali pusat terdapat: jelly whayrton: jaringan lembek untuk melindungi pembuluh darah; 2 arteri umbilikalis, 1 vena umbilikalis (prawirohardjo, 1999) kedua arteri vena ini menghubungkan sistem menghubungkan sistem kardiovaskular janin dengan plasenta sistem kardiovaskular akan terbentuk pada kehamilan minggu ke sepuluh.

Minggu ke 0 : Sperma membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan setelah menjadi morulla masuk untuk menempel kurang lebih 11 hari setelah konsepsi.

Minggu ke-4/bulan ke-1 : Dari embrio, bagian tubuh pertama muncul adalah tulang belakang, otak dan saraf, jantung, sirkulasi darah dan pencernaan terbentuk.

Minggu ke-8/bulan ke 2 : Perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah.

Minggu ke-12/bulan ke-3 : Embrio berubah menjadi janin. denyut jantung janin dapat dilihat dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), berbentuk manusia, gerakan pertama dimulai, jenis kelamin sudah bisa ditentukan, ginjal sudah memproduksi urine.

Minggu ke-16/bulan ke-4 : System musculoskeletal matang, sistem saraf terkontrol, pembuluh darah berkembang cepat, denyut jantung janin terdengar lewat Dopler, pancreas, memproduksi insulin.

Minggu ke-20/bulan ke-5 : Verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh, janin membuat jadwal untuk tidur, menelan dan menendang.

Minggu ke-24/bulan ke-6 : Kerangka berkembang cepat, perkembangan

pernafasan dimulai.

Minggu ke-28/bulan ke-7 : Janin bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfactant mulai terbentuk diparu-paru, mata mulai buka dan tutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir.

Minggu ke-32/bulan ke-8 : Lemak coklat berkembang dibawah kulit, mulai simpan zat besi, kalsium dan fosfor.

Minggu ke-38/bulan ke-9 : Seluruh uterus digunakan bayi sehingga tidak bisa bergerak banyak, antibody ibu ditransfer kebayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan bekerja sendiri (prawirohardjo,1999).

Struktur dan fungsi amnion

Struktur dan fungsi amnion: Ruangan yang dilapisi oleh selaput janin (amnion/korion) berisi air ketuban (liquor amnii); mula-mula ruangan amnion merupakan rongga kecil, tapi kemudian mengelilingi seluruh janin. akhirnya amnion merapat pada chorin dan melekat dengannya; amnion ikut membentuk selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion, mesoderm, chorion, dan lapisan tipis dan desidua.

Ciri kimiawi liquor amnii: jumlahnya pada kehamilan aterm kurang lebih 1000-1500 cc, berwarna putih keruh, berbau amis, berasa manis, reaksinya agak alkalis/netral, komposisinya: air, albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa, garam anorganik.

Amnion berkembang dari delaminasi sititrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8 perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi dari janin. dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio. ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang berkembang yang akan proplaps kerongganya. distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior koroin; aposisi mesoblas koroin dan amnion dekat akhir trimester 1 mengakibatkan obliterasi coelom ekstraembrio-nik. Amnion dan koroin, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.

Amnion normal mempunyai tebal 0,02-o,5 mm. epithelium normalnya terdiri dari selapis sel kuboid tak bersilia. menurut bourne (1962), terdapat lima lapisan yang terdiri dari (dari dalam keluar) epithelium, membrane basal, lapisan kompakta, lapisan fibro-blastic dan lapisan spongiosum. pemeriksaan mikroskop elaktron pada amnion oleh Wynn dan French (1968) dan oleh Hoyes (1968) belum mengkonfrimasi lapisan-lapisan tersebut secara jelas.

Bourne (1962) tidak dapat menemukan pembuluh-pembuluh darah atau sarafdidalam amnion pada berbagai stadium perkembangan dan meskipun didugaterdapat ruang-ruang didalam lapisan fibroblastic dan spongiosum tidak dapat ditemukan saluran-saluran limfatik yang jelas.

Saat aterm plak-plak bundar kecil sering ditemukan pada amnion, khususnya didekat penempelan tali pusat. karunkel amnion terdiri dari epitel skuamukosa bertingkat yang secara histologi menyerupai kulit (prawirohardjo, 1999).

Cairan amnion yang normalnya berwarna jernih berkumpul didalam rongga amnion bertambah banyak selama kehamilan lanjut sampai mendekati atermdan normalnya akan berkurang pada saat aterm (prawirohardjo, 1999).

Volume rata-rata yaitu 1 liter, banyaknya dapat berbeda-beda, pada minggu ke-36 banyaknya 1030 cc, minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan pada mingguke-43 sudah berkurang menjadi 240 cc. jika banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan polyhidramnion atau hidramnion kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut oligohidramnion (prawirohardjo).

Cairan amnion reaksinya alkalis dengan DB 1.007-1.025 dan berbau anyir, terdiri dari sebagian besar air, sedikit ureum, protein, asam urin, gula, garam dan enzim, juga terdapat bintik-bintik lemak yang berasal dari (lanugo) dan sel-sel yang berasal dari kulit anak maupun dari amnion (prawirohardjo, 1999).

Sifat-sifat cairan amnion/ketuban harus kita ketahui untuk membedakan apakan yang keluar dari alat kemaluan air ketuban atau air kencing. sifat air kencing asam (dapat dibedakan dengan kertas lakmus atau nitrazine), baunya pesing dan jernih tidak mengandung vernik caseosa atau lanugo. sedangkan sifat cairan amnion/ketuban dapat dibedakan dari jernih atau keruhnya, banyaknya susunannya yang dapat dipergunakan untuk pengenalan keadaan janin dengan pemeriksaan amnioskopi atau amniocintesis.

Fungsi cairan amnion ketuban adalah: memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan optimal kesegala jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. hal ini sangat penting karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya maka pertumbuhan akan terganggu. untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-gerakan anak. jika cairan berkurang pergerakan anak didasarkan nyeri oleh ibu; mempertahankan suhu yang tetap bagi anak; waktu persalinan membuka servik dengan mendorong selaput janin kedalam ostiumuteri. bagian selaput anak yang diatas ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban dan membuka servik pada saat persalinan.

Asal cairan ketuban belum begitu jelas kemungkinan berasal dari kencing janin, transumbat darah ibu, secret epitel amnion dan campuran dari ketiganya (prawirihardjo, 1999).