24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Preeklampsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan protein urea yang timbul dalam kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan berarti bahwa wanita telah menderita hipertensi sebelum hamil tersebut tidak murni (Mochtar, 1998:1412). Sedangkan klasifikasi hipertensi tersebut adalah sebagai berikut : hipertensi, preeklamsi ringan, preeklamsi berat, eklamsia (Prawirohardjo, 2002:M-35). Hal ini menyebabkan gangguan pada metabolisme jaringan gangguan pada peredaran darah, mengecilnya aliran darah menuju retro plasenter sirkulasi, menimbulkan gangguan pertukaran nutrisi, O 2 , CO 2 yang menyebabkan asfiksia sampai janin mati dalam rahim. Hal tersebut merupakan keadaan yang patologis pada kehamialn dan memerlukan perhatian. Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil kasus Asuhan Kebidanan Pada Ny. “F” G I P 0000 Ab 000 UK 37-38 minggu, intrauterine, tunggal, hidup, puki, letkep Kala I Fase Laten dengan preeklamsi berat di Kamar Bersalin RS dr. Soepraoen tanggal 9 Desember 2007. 1.2 TUJUAN 1.2.1 Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin

ASKEB preeklamsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hjvukkikv

Citation preview

Page 1: ASKEB preeklamsi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Preeklampsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan

protein urea yang timbul dalam kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan berarti

bahwa wanita telah menderita hipertensi sebelum hamil tersebut tidak murni

(Mochtar, 1998:1412). Sedangkan klasifikasi hipertensi tersebut adalah sebagai

berikut : hipertensi, preeklamsi ringan, preeklamsi berat, eklamsia

(Prawirohardjo, 2002:M-35). Hal ini menyebabkan gangguan pada metabolisme

jaringan gangguan pada peredaran darah, mengecilnya aliran darah menuju

retro plasenter sirkulasi, menimbulkan gangguan pertukaran nutrisi, O2, CO2

yang menyebabkan asfiksia sampai janin mati dalam rahim. Hal tersebut

merupakan keadaan yang patologis pada kehamialn dan memerlukan perhatian.

Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil kasus Asuhan Kebidanan

Pada Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, intrauterine, tunggal, hidup,

puki, letkep Kala I Fase Laten dengan preeklamsi berat di Kamar Bersalin RS

dr. Soepraoen tanggal 9 Desember 2007.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan mampu memberikan asuhan

kebidanan pada ibu bersalin fase laten dengan preeklamsi berat dengan

profesional dan bertanggung jawab.

1.2.2 Tujuan Khusus

Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan dapat melaksanakan Asuhan

Kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan metode Varney.

a. Melakukan pengkajian

b. Menentukan identifikasi masalah

c. Menentukan antisipasi kebutuhan segera

d. Menentukan rencana asuhan kebidanan (intervensi) disertai rasional.

e. Melaksanakan intervensi yang telah ditentukan sesuai dengan

kebutuhan.

f. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan kebidanan yang telah diberikan.

Page 2: ASKEB preeklamsi

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37 – 38 MINGGU

LETKEP, PUKA, HIDUP, INTRAUTERINE KALA I FASE LATEN

DENGAN PREEKLAMSIA RINGAN

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 09-12-2007

Jam 08.00 WIB (masuk Rumah Sakit tanggal 05-12-2007)

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama ibu : Ny. “F” Nama Suami : Tn. S

Umur : 29 tahun Umur : 31 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Jawa (Indonesia) Pendidikan : SMA

Pendidikan : D3 Keperawatan Pekerjaan : TNI

Pekerjaan : PNS Suku : Jawa / Indonesia

Alamat : Singosari Penghasilan : ± 1.900.000/bln

2. Alasan Masuk RS

Ibu mengatakan pada tanggal 08-12-2007 kepalanya pusing. Kemudian

ibu langsung memeriksakan keadaannya pada dokter, kemudian oleh

dokter dianjurkan untuk opname di RST karena tekanan darah ibu naik

menjadi 140/90 mmHg, padahal sebelumnya tekanan darah ibu hanya

100/70 mmHg selain itu kaki ibu juga bengkak.

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan pusing, kaki bengkak dan perut kenceng-kenceng.

4. Riwayat Kesehatan yang Lalu

Ibu mengatakan pada 2 bulan yang lalu pernah menderita penyakit

turunan yaitu cyste tetapi sudah diangkat. Selain itu ibu tidak pernah

Page 3: ASKEB preeklamsi

menderita penyakit turunan lainnya seperti kencing manis, darah tinggi,

serta penyakit menular seperti TBC dan hepatitis.

5. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular, kronis maupun

turunan seperti jantung, ashma, kencing manis, dan batuk yang tidak

sembuh-sembuh tetapi pada tanggal 15-12-2007 tekanan darah ibu naik

menjadi 140/90 mmHg padahal sebelumnya hanya 100/70 mmHg.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah ada yang menderita

penyakit menular seperti typus, penyakit kuning dan TBC serta penyakit

turunan seperti hipertensi, diabetes mellitus dan tidak ada riwayat

kelahiran kembar, serta penyakit kronis seperti jantung.

7. Riwayat Haid

- Amenorhea : 8 bulan

- Menarche : 12 tahun

- Siklus : 28 hari

- Lama haid : 4 – 6 hari

- Banyaknya : sedang (ganti pembalut 2-3 ×/hari)

- Keluhan : tidak ada

- HPHT : 24-03-2007

- TP : 31-12-2007

8. Riwayat Perkawinan

- Menikah : 1 ×

- Lama : 8 bulan

- Usia pertama kawin : 29 tahun

9. Riwayat Kehamilan Sekarang

- Trimester I

Ibu mengatakan mulai merasakan mual-mual sejak terlambat haid 6

hari sampai usia kehamilan 2 bulan, ibu periksa ke bidan sejak 1 bulan

Page 4: ASKEB preeklamsi

setelah haid terakhir, ibu periksa ke dokter sebulan sekali,

mendapatkan vitamin dan penambah darah.

- Trimester II

Ibu periksa ke dokter sebulan sekali, mendapat vitamin dan penambah

darah, mendapat suntik TT 1 saat usia kehamilan 5 bulan, gerak anak

pertama dirasakan pada usia kehamialn 4 bulan.

- Trimester III

Ibu periksa kehamialn seminggu sekali, mendapat vitamin dan

penambah darah, suntik TT 2 sebulan setelah TT1, pada tanggal 05-12-

2007 ibu merasa pusing kemudian diperiksa oleh dokter, kemudian ibu

dirujuk ke RST untuk opname karena tekanan darahnya naik menjadi

140/90 mmHg padahal sebelumnya 100/70 mmHg.

10. Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun dan belum ada

rencana akan mengikuti KB apa setelah melahirkan nanti, karena ibu

belum memikirkannya.

11. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Nutrisi

- Di Rumah : makan 2-3×/hari dengan komposisi 1 piring nasi,

sayur dengan lauk pauk, terkadang ibu juga

makan buah seperti pisang, pepaya, minum air

putih 6-7 gelas/hari sesekali juga minum susu.

- Di RS : makan 3×/hari 2-4 sendok dengan komposisi nasi,

sayur, lauk pauk, ibu juga terkadang makan buah

seperti apel dan pisang. Minum air putih 3-5

gelas/hari, sesekali juga minum susu.

b. Eliminasi

- Di Rumah : BAB 1× sehari, warna kuning, konsistensi lunak,

bau khas feses. BAK 6-7 ×/hari, warna kuning

jernih, bau khas urine.

Page 5: ASKEB preeklamsi

- Di RS : BAB 1× sehari, warna kuning, konsistensi lunak,

bau khas feses. BAK 100 cc/4 jam, warna kuning

pekat, bau khas urine.

c. Aktivitas

- Di Rumah : Ibu bekerja sebagai salah satu karyawan di

perusahaan swasta di Sidoarjo, ibu juga

mengerjakan pekerjaan rumah seperti : menyapu,

memasak dan mencuci.

- Di RS : Ibu hanya tidur terlentang dan miring ke kiri dan

ke kanan secara bergantian.

d. Istirahat

- Di Rumah : Ibu tidak pernah tidur siang kecuali hari minggu

karena sibuk bekerja, tidur malam 09.00 – 05.00

WIB, tidak ada gangguan pada saat tidur.

- Di RS : Ibu bisa tidur siang ± 1 jam/hari, tidur malam

09.00-05.00 WIB dan sering terbangun.

e. Kebersihan

- Di Rumah : Ibu mengatakan mandi 2×/hari, gosok gigi

2×/hari, dan ganti pakaian 2×/hari

- Di RS : Ibu mengatakan di RS hanya ganti baju 1×/hari ,

gosok gigi 1×/hari di atas tempat tidur dan tidak

pernah mandi hanay diseka dengan air hangat.

12. Data Psikososial

Ibu mengatakan hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik, terbukti

dengan sang suami dengan setia menemani ibu saat ibu berada di RS, ibu

dan keluarga berharap supaya proses persalinan berjalan normal, ibu dan

bayi selamat dan sehat.

13. Data Sosial Budaya

Ibu mengatakan keluarga masih menjalankan kebiasaan selamatan 3

bulanan dan 7 bulanan dan lain-lain.

Page 6: ASKEB preeklamsi

B. Data Obyektif

Keadaan umum : baik LILA : 25 cm

Kesadaran : composmentis Nadi : 60 ×/menit

Tekanan darah : 140/90 mmHg RR : 24 ×/menit

TB : 155 cm Suhu : 36,8oC

BB sebelum hamil : 45 kg

BB sekarang : 52 kg

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Rambut : bersih, tidak rontok, dan tidak ada ketombe.

Kepala : tidak ada benjolan yang abnormal.

Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak icterus,

penglihatan normal, palprebae, tidak oedem.

Wajah : tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum.

Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan

cuping hidung.

Telinga : tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.

Mulut : bibir merah muda, tidak ada luka di sudut bibir, tidak

ada caries gigi, lidah bersih.

Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid dan vena

jugularis.

Payudara : simetris, bersih, hyperpigmentasi areola, puting susu

menonjol, colostrum (+).

Abdomen : tidak ada luak bekas operasi, terdapat linea nigra,

terdapat striae albicans, perut tampak membesar sesuai

usia kehamilan.

Genetalia : bersih, tidak oedem, tidak ada varises.

Ekstremitas : oedem , varises

Page 7: ASKEB preeklamsi

Palpasi

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena

jugularis.

Payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,

colostrum +/+.

Abdomen : Leopold I : TFU 3 jari di bawah px (28 cm) teraba

bagian lunak dan tidak melenting

bokong.

Leopold II : teraba bagian keras dan panjang di

sebelah kanan punggung kanan.

Leopold III : bagian terdahulu kepala, sudah masuk

PAP.

Leopold IV: kepala masuk 1/5 bagian.

Kontraksi : (+) 2×.10’.30”

Auskultasi

Dada : tidak ada suara ronchi, tidak ada wheezing.

Abdomen : DJJ (+) 11.12.11 frekuensi 136 ×/menit

Perkusi

Reflek patella : +/+

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan dalam (pukul 09.00 WIB)

Vulva/vagina : lendir dan darah (show)

Pembukaan : 3 cm

Efficement : 50%

Ketuban : +

Bagian terdahulu : kepala

Bagian terendah : UUK jam 09.00

Bagian kecil di sekitar bagian terdahulu: tidak ada

Gelungsur : HI

Page 8: ASKEB preeklamsi

USG (10-07-2007)

Tampak janin IU/T/H, letak kepala.

Urine

Protein uri : 3 + (100) mg/dL

Darah

Leukosit : 8 – 10 / LPB

Eritrosit : 4 – 6 / LPB

Hb : 12,8 gr/dL

Hematokrit : 34,6

Trombosit : 178.000

Program Terapi

- Infus D5%

- Injeksi M9SO4 40% gr

- Terapi oral

Nifedipin 3 × 10 mg

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH

Dx : Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup,

intrauterin kala I fase laten dengan PER.

DS : - Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama.

- HPHT 24-03-2007

- Ibu sudah merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan.

- Ibu mengatakan pusing dan kaki bengkak.

DO : - KU : baik

- Kesadaran : composmentis

- TD : 140/90 mmHg

- N : 60 ×/menit

- RR : 24 ×/menit

- Suhu : 36,8oC

- TP : 31-12-2007

- LILA : 24 cm

Page 9: ASKEB preeklamsi

- Perut : Leopold I : TFU 3 jari di bawah px (28 cm) teraba

bagian lunak dan tidak melenting

bokong.

Leopold II : teraba bagian keras dan panjang di

sebelah kanan punggung kanan.

Leopold III : bagian terdahulu kepala, sudah masuk

PAP.

Leopold IV: kepala masuk 1/5 bagian.

- Kontraksi : (+) 2×.10’.30”

- DJJ : (+) 11.12.11 frekuensi 136 ×/menit

- Ekstremitas: oedem , reflek patella , varises

- Pemeriksaan lab : 3 + (100) mg/dl

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

1. Potensial terjadi eklampsia

DS : Ibu mengatakan kepalanya pusing dan kakinya bengkak.

DO : - TD = 140/90 mmHg

- Oedem

- Protein urine : 3 + (100) mg/dl

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Kolaborasi dengan dokter SPOG untuk melakukan terminasi kehamilan dengan

melakukan SC (sectio caesarea).

V. INTERVENSI

Dx : Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup,

intrauterin kala I fase laten dengan Preklampsia ringan.

Tujuan : Kala I berjalan normal dan lancar tanpa ada komplikasi.

KH : - Kala I tidak lebih dari 12 jam.

- KU : baik - Suhu : 36,5 – 37,5oC

- TD : 100/70 – 130/90 mmHg - DJJ : (+) 120-160 ×/menit

Page 10: ASKEB preeklamsi

- N : 60 – 100 ×/menit - His : baik, teratur dan

- Rr : 16 – 24 ×/menit adekuat

Intervensi :

1. Beri tahu ibu tentang hasil pemeriksaan

R : Ibu mengerti keadaannya dan lebih kooperatif.

2. Anjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri.

R : Tidur miring ke kiri mencegah sindrom vena cava dan mempercepat

penurunan kepala.

3. Observasi tekanan darah tiap 30 menit

R : Monitor tekanan darah dan kenaikannya akan membantu menentukan

pemberian terapi yang tepat.

4. Observasi DJJ tiap 30 menit dan his tiap 30 menit.

R : Parameter keadaan janin dan kemajuan persalinan.

5. Observasi intake nutrisi ibu.

R : Istirahat dapat menjadikan keadaan ibu rileks

6. Anjurkan ibu untuk istirahat

R : Istirahat dapat menjadikan keadaan ibu rileks.

7. Pantau eliminasi ibu

R : Eliminasi yang lancar membantu mempermudah penurunan kepala.

8. Observasi pernapasan dan reflek patella.

R : Tolak ukur pemberian M9SO4.

9. Melaksanakan hasil kolaborasi pemberian infus D5% + oxytocyn drip.

R : Oxytocyn drip membantu mempercepat kemajuan persalinan.

10. Melaksanakan hasil kolaborasi dengan dokter dalam pemberian M9SO4.

R : Pemberian terapi yang tepat dapat mencegah komplikasi.

11. Berikan oksitosin 5 IU dalam infus tetes.

R : Oksitosin dapat merangsang kontraksi uterus.

IV. IMPLEMENTASI

Dx : Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup,

intrauterin kala I fase laten dengan Preklampsia ringan.

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu tekanan darah ibu tinggi

yaitu 140/90 mmHg, nadi 60×/menit, suhu 36,8oC dan keadaan janin baik.

2. Menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri.

Page 11: ASKEB preeklamsi

3. Mengobservasi tekanan darah setiap 30 menit (140/90 mmHg)

4. Mengobservasi DJJ dan his tiap 30 menit.

DJJ : (+) 11.12.11 frekuensi 136 ×/menit

Kontraksi : (+) 2×.10’.30”

5. Mengobservasi asupan nutrisi ibu.

Makan : 2 – 3 sendok sekali makan dengan komposisi nasi, sayur dan

lauk-pauk

Minum : 2-3 gelas/hari air putih ditambah susu.

6. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat ± 6-8 jam/hari, mulai dari jam

21.00-05.00 WIB.

7. Memantau eliminasi ibu.

BAK : 100 cc/4 jam warna kuning jernih.

BAB : 1×/hari, konsistensi lunak, bau khas feses.

8. Mengobservasi pernapasan dan reflek patella

RR : 24×/menit

Reflek patella : +/+

9. Kolaborasi pemberian infus D5% + oxytocyn 20 tts/menit

10. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi M9SO4 dosis awal M9SO4 40% 10

gram IM, dosis lanjutan 10 gram bokong kanan dan bokong kiri masing-

masing 5 gram.

VII.EVALUASI

Tanggal 09-12-2007, jam 13.00 WIB

S : Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup,

intrauterin kala I fase laten dengan Preklampsia ringan.

S : Ibu mengatakan mengerti tentang keadaan kesehatannya.

O : Ibu tampak lebih tenang.

A : GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup, intrauterin

kala I fase laten dengan Preklampsia ringan.

P : Ingatkan ibu untuk segera melapor ke petugas apabila ada tanda-tanda

kelahiran.

BAB IV

Page 12: ASKEB preeklamsi

PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. “S” di Kamar Bersalin RST

Soepraoen Malang pada tanggal 09 Desember 2007, penulis memperoleh beberapa

kesenjangan antara lain :

1. Pada tinjauan teori disebutkan bahwa salah satu tanda preeklampsia ringan adalah

oedem pada kaki, tangan dan muka dan kenaikan BB ≥ 1 kg perminggu,

sedangkan pada tinjauan kasus oedem hanya terjadi pada kaki.

2. Identifikasi masalah pada tinjauan kasus sesuai dengan tinjauan teori.

3. Pengembangan rencana dan implementasi pada tinjauan kasus sesuai dengan

tinjauan teori.

4. Evaluasi semua tujuan pada pengembangan rencana berhasil dengan baik. Menurut

penulis ini disebabkan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan preeklampsia

ringan di Kamar Bersalin RST Soepraoen Malang sudah baik tidak menyimpang

dari penatalaksanaan.

BAB V

Page 13: ASKEB preeklamsi

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai kesenjangan-kesenjangan yang muncul antara

tinjauan teori dan tinjauan kasus maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Memang masih sulit menentukan secara pasti tanda pasti preeklampsia.

2. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan preeklampsia ringan di Kamar

Bersalin RST Soepraoen Malang sudah baik dan dijalankan sesuai dengan

protap yang sudah ditentukan, sehingga masalah potensial tidak terjadi.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang penulis uraikan maka ada beberapa saran

sehubungan dengan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin dengan preeklampsia

ringan antara lain :

1. Tetap menjaga kerjasama dengan tim medis dan perawatan.

2. Tetap menjalankan asuhan kebidanan sesuai dengan protap yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: ASKEB preeklamsi

FK Unpad. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman.

JNPK-KR/PoGI. 2003. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.

Helen, Varney. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC.

Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.

Sarwono, Prawirohardjo. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YSP-SP.

Page 15: ASKEB preeklamsi

ASUHAN KEBIDANANPADA Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 MINGGU LETKEP, PUKA,

TUNGGAL, HIDUP, INTRAUTERIN KALA I FASE LATEN DENGAN

PRE EKLAMPSIA RINGAN DI KAMAR BERSALIN

RS dr. SOEPRAOEN MALANG

TANGGAL 09 DESEMBER 2007

Oleh :

LUKI ABDUL RAJAKNIM. 06.2.031

POLITEKNIK KESEHATAN dr. SOEPRAOEN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

MALANG

2007

Page 16: ASKEB preeklamsi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan pada Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK

37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup, intrauterin kala I fase laten dengan

Preklampsia ringan di Kamar Bersalin RS dr. Soepraoen tanggal 9 Desember 2007.

Asuhan Kebidanan ini disusun sebagai pemenuhan tugas praktek klinik

kebidanan yang diselenggarakan oleh Politeknik Kesehatan dr. Soepraoen Malang

untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa.

Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini tidak terlepas dari bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. dr. Prabowo, Sp.OG, selaku Kaprodi Kebidanan Politeknik Kesehatan dr.

Soepraoen.

2. Ibu Anik, Amd.Keb, selaku Pembimbing Klinik yang telah membimbing penulis

selama praktek di Kamar Bersalin RS dr. Soepraoen

3. Ibu Nur Khomariyah, Amd. Keb dan Ibu Lilik, Amd.Keb, selaku Pembimbing

Institusi yang telah membimbing penulis.

Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat

memperbaiki kualitas asuhan kebidanan ini. Harapan penulis, semoga laporan ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 9 Desember 2007

Penulis