26
BAB I LANDASAN TEORI A. Pengertian - Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal disekitarnya (FKKP, 1997). - Kanker serviks adalah kanker yang disebabkan oleh Huan Papilima Virus (HPV) yang menyerang leher rahim. B. Etiologi Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui. Ada bukti kuat kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan faktor ekstrinsik, diantaranya jarang ditemukan pada perawan, insiden lebih tinggi pada mereka yang kawin daripada yang tidak kawin, terutama pada gadis yang koitus pertama dialami pada usia amat muda (<16tahun). Insiden meningkat pada: 1.Tingginya paritas dan jarak persalinan terlampau dekat 2.Golongan sosial ekonomi rendah 3.Sering berganti-ganti pasangan 4.Wanita yang suaminya tidak sirkumsisi 5.Wanita dengan infeksi HPV tipe 16 dan 18

askeb kanker serviks

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asuhan kepada ibu dengan kanker serviks

Citation preview

Page 1: askeb kanker serviks

BAB I

LANDASAN TEORI

A. Pengertian

- Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim

sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan

merusak jaringan normal disekitarnya (FKKP, 1997).

- Kanker serviks adalah kanker yang disebabkan oleh Huan Papilima Virus

(HPV) yang menyerang leher rahim.

B. Etiologi

Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui. Ada bukti kuat

kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan faktor ekstrinsik, diantaranya

jarang ditemukan pada perawan, insiden lebih tinggi pada mereka yang kawin

daripada yang tidak kawin, terutama pada gadis yang koitus pertama dialami

pada usia amat muda (<16tahun).

Insiden meningkat pada:

1. Tingginya paritas dan jarak persalinan terlampau dekat

2. Golongan sosial ekonomi rendah

3. Sering berganti-ganti pasangan

4. Wanita yang suaminya tidak sirkumsisi

5. Wanita dengan infeksi HPV tipe 16 dan 18

6. Wanita dengan kebiasaan merokok

(Wiknjosastro, 2009: 381)

C. Patologi

Karsinoma serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks

(porsio) dan endoserviks kanalis servikal yang disebut squamo-columnar

junction (SCJ). Pada wanita muda SCJ ini erada diluar OUE, sedangkan pada

wanita berumur >35 tahun, SCJ berada didalam kanalis servikalis. Pada awal

perkembangannya Ca seriks tak memberi tanda-tanda keluhan, pada

pemeriksaan dengan spekulum, tampak portio yang enosif yang fisiologik

atau patalogik (Wiknjosastro, 2009: 381).

Page 2: askeb kanker serviks

Tumor dapat tumbuh secara:

1. Eksofitik

Mulai dari SCJ kearah lumen vagina sebagai masa poliferasi yang

mengalami infeksi sekunder dan nekrosis

2. Endofitik

Mulai dari SCJ tumbuh kedalam trauma serviks dan cenderung mengalami

infiltrasi

3. Ulseratif

Mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur jaringan serviks dengan

melibatkan forniks vagina untuk menjadi ulkus vagina.

Portio yang erosi yang semula fisiologik dapat berubah menjadi patologik

melalui tingkatan NIS I, II, III dan KIS untuk akhirnya menjadi karsinoma

invasif dan keganasan akan berjalan terus. Periode laten tergantung dari daya

tahan tubuh penderita, umumnya fase prainvasif berkisar antara 3-20 tahun

(rata-rata 5-10 tahun).

D. Gejala Klinik

Menurut Wiknjosastro (2009: 382) gejala dari kanker serviks adalah:

1. Keputihan (getah yang keluar dari vagina ini makin lama, akan berbau

busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan).

2. Perdarahan post coitus

3. Perdarahan spontan pervaginam

4. Adanya anemia

5. Rasa nyeri akibat infiltrasi tumor keserabut saraf

6. Gejala lain yang dapat timbul ialah gejala yang disebabkan oleh metastasis

E. Penyebaran

Pada umumnya penyebaran secara limfogen melalui pembuluh getah bening

menuju 3 arah yaitu ke arah vorniks dan dinding vagina, kearah korpus uteri

dan kearah parametrium dan dalam tingkatan lanjut menginfiltrasi septum

retovaginal daan kandung kemih.

Page 3: askeb kanker serviks

Melalui pembuluh getah bening dalam parametrium kanan dan kiri sel tumor

dapat menjalar kekelenjar iliak luar dan dalam (hipogastrika), karsinoma

serviks umumnya terbatas pada daerah panggul (Wiknjosastro, 2009: 382).

F. Tingkat Keganasan

Klasifikasi menurut FIGO tahun 1978

TINGKAT KRITERIA

0 Karsinoma in situ (KIS) atau karsinoma intraepitel: memran

basalis masih utuh

I Proses terbatas pada serviks walaupun ada perluasan ke korpus

uteri

Ia Karsinoma mikro invasif, bila membran basalis sudah rusak

dan sel tumor sudah memasuki stromatak > 3mm, dan sel

tumor tidak terdapat dalam pembuluh limfa atau pembuluh

darah.

Ib occult Tumor belum tampak sebagai karsinoma,tetapi pada

pemeriksaan histologik ternyata sel tumor telah mengadakan

invasi stroma melebihi Ia.

Ib Secara klinis sudah diduga adanya tumor yang histologik

menunjukkan invasi ke dalam stroma serviks uteri.

II Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar ke 2/3

bagian atas vagina dan atau ke para metrium tetapi tidak

sampai dinding panggul.

IIa Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari

infiltrat tumor.

IIb Penyebaran ke para metrium, uni atau bilateral, tetapi belum

sampai dinding panggul.

III Penyebaran sampai 1/3 distal vagina atau ke parametrium

sampai dinding panggul.

IIIa Penyebaran sampai 1/3 distal vagina, namun tidak sampai

dinding panggul.

IIIb Penyebaran sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerab

Page 4: askeb kanker serviks

bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul atau

proses pada tingkat I atau II, tetapi sudah ada gangguan faal

ginjal.

IV Proses keganasan telah keluar dari panggul keil dan

l=melibatkan mukosa rektum dan atau vesika urinaria.

IVa Proses sudah keluar dari panggul kecil atau sudah

menginfiltrasi mukosa rektum dan atau kandung kemih.

IVb Telah terjadi penyebaran jauh.

G. Diagnosa

Hasil pemeriksaan sitologi eksploratif dari ekto dan endoserviks yang positif

tidak boleh dianggap diagnosis pasti. Diagnosis pasti harus dipastikan dengan

pemeriksaan histologik dari jaringan yang diperoleh dengan melakukan

biopsi. Selain itu, cara yang sederhada dapat dilakukan dengan memulas

porsio dengan larutan lugol dan jaringan yang diambil hendaknya pada batas

antara jaringan normal (berwarna coklat tua karena menyerap iodium) dengan

jaringan yang abnormal (berwarna pucat) (Wiknjosastro, 2009:387).

H. Prognosis

Faktor-faktor yang menentukan prognosis:

1. Umur penderita

2. Keadaan umum

3. Tingkat klinik keganasan

4. Ciri-ciri histologik sel tumor

5. Kemampuan tim ahli yang menangani

6. Sarana pengobatan yang ada

(Wiknjosastro, 2009:389).

I. Penatalaksanaan

1. Pada Tingkat Klinis (KIS)

a. Pada pasien masih muda dilakukan elektrokoagulasi atau

elektrofulgerasi bedah krio atau dengan sinar laser.

Page 5: askeb kanker serviks

b. Bila penderita telah cukup tua dan sudah mempunyai cukup anak,

uterus tidak perlu ditinggalkan agar penyakit tidak kambuh (relapse)

dapat dilakukan histerektomi.

c. Pada kasus tertentu dimana operasi merupakan suatu kontraindikasi

aplikasi radium dengan dosis 6500-7000 rads/cGy dititik A tanpa

penambahan penyinaran luar, dapat dilakukan.

2. Pada Tingkat Klinik Ia

Umumnya dianggap dan ditangani sebagai kanker yang invasif. Bila

kedalaman invasi kurang dari atau hanya 1 mm dan tidak meliputi area

yang luas serta tidak melibatkan pembuluh limfa atau pembuluh darah,

penanganan dilakukan seperti pada KIS.

3. Pada Tingkat Klinik Ib, Ib occ dan Iia dilakukan histerektomi radikal

dengan (imfadepektomi panggul, pasca bedah dilanjutkan dengan

penyinaran.

4. Pada Tingkat Iib, III dan IV

Tidak dibenarkan melakukan tindakan bedah, tindakan primer adalah

dengan radioterapi.

5. Pada Tingkat Klinik Iva dan Ivb

a. Penyinaran hanya bersifat paliatif

b. Pemberian khemoterapi dapat dipertimbangkan

c. Pada penyakit yang kambuh satu tahun sesudah penanganan lengkap

dapat dilakukan operasi, jika terapi terdahulu adalah radiasi dan

prosesnya masih terbatas pada panggul, jika tidak memungkinkan

lakukan kemoterapi

d. Jika terapi terdahulu adalah operasi sebaiknya dilakukan penyinaran

bila prosesnya masih terbatas pada panggul. Bila penyinaran tidak

memungkinkan untuk dilakukan, maka dipilih untuk melakukan

polikhemoterapi.

(Wiknjosastro, 2009:387-388).

Page 6: askeb kanker serviks

J. Pengamatan Lanjut

Tiap 3 bulan selama 2 tahun pertama dan kemudian tiap 6 bulan, tergantung

dari keadaan. Jangan dilupakan meraba kelenjar inguinal, perabaan abdomen,

perabaan abdomino-vaginal dan abdomino rektal. Pemeriksaan sitologi punak

vagina dan foto rontgen toraks (tiap 6 bulan) (Wiknjosastro, 2009:389).

K. Pengkajian

1. Data Subjektif

a. Biodata

1) Umur

Kanker serviks biasanya terjadi pada usia 30 sampai 60 tahun

(Manuaba, 2012: 568)

Umur penderita kanker servik paling banyak antara usia 45-50 tahun

(Wiknjosastro, 2009:381).

2) Pendidikan

Untuk mengetahui tingkat intelektual. Tingkat pendidikan

mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang (Depkes RI,

1994: 14).

3) Pekerjaan

Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi

penderita dan apakah pekerjaan pasien mengganggu atau tidak

(Ibrahim, 1993:85).

Keadaan sosial ekonomi yang rendah memudahkan terjadinya

infeksi (Manuaba, 2012:569).

4) Usia Menikah

- Menikah pada usia muda merupakan faktor prediposisi kanker

serviks (Manuaba, 2012: 569).

- Menikah muda ada hubungannya dengan terjadinya kanker serviks

karena usia 15-20 tahun merupakan periode yang rentan

(FKUNPAD:128).

- Menikah pada usia yang amat muda <16tahun meningkatkan

insiden kanker serviks (Wiknjosastro, 2009:381).

Page 7: askeb kanker serviks

5) Lama/berapakali menikah

- Aktivitas seksual yang sering berganti-ganti pasangan dapat

meningkatkan insiden kanker serviks (Wiknjosastro, 2009:381).

- Multipartnar (menikah kemudian celai lalu menikah lagi)

merupakan faktor prediposisi dari kanker serviks (Manuaba,

2009:569).

6) Alamat

Menikah pada usia muda banyak dijumpai di wilayah pedesaan

(Manuaba, 2009:569).

b. Keluhan Utama

Dari anamdesis didapatkan keluhan metroragi, keputihan yang berbau

dan tidak gatal, perdarahan pasca coitus, perdarahan spontan dan bau

busuk. Pada tingkat lanjut ditemukan keluhan cepat lelah, kehilangan

berat badan dan anemia (Mansjoer, 2001:379).

c. Riwayat Kesehatan

Ibu dengan riwayat penyakit menular dan menurun maka memerlukan

pengobatan yang lebih intensif.

d. Riwayat kebidanan

1. Haid

Riwayat haid digunakan untuk mengetahui keadaan organ

reproduksi.

2. Riwayat kehamilan

Jarak kehamilan yang terlampau dekat, meningkatkan insiden kanker

serviks (Wiknjosastro, 2009:381).

3. Persalinan

Tingginnya persalinan dan jarak persalinan yang terlampau dekat,

meningkatkan insiden kanker serviks (Wiknjosastro, 2009:381).

Perlukaan serviks setelah persalinan dapat menjadi titik awal

degenerasi ganas mulut rahim (Manuaba, 2012:569)

4. Riwayat KB

Page 8: askeb kanker serviks

- Penggunaan KB terutama KB suntik dan pil yang terlalu lama

dapat memiu timbulnya sel kanker.

- Penggunaan KB estrogen yang terlalu lama dapat menyebabkan

kanker serviks.

e. Pola kebiasaan sehari-hari

1. Nutrisi

Pada penderita kanker dapat terjadi penurunan nafsu makan

(Wiknjosastro, 2009:288).

2. Personal Hygiene

Kebersihan badan terutama genetalia harus diperhatikan.

3. Eliminasi

Perubahan pola BAK dapat berupa polaksuria, disuria dan kadang

terjadi retensio urine. Perubahan pola BAB dapat berupa obstipasi

dan tonesmi (Wiknjosastro, 2009:288).

4. Aktivitas

Pola aktivitas terganggu akibat rasa nyeri yang timbul (Sastrawinata,

1991:288).

5. Seksual

Perubahan pola seksual dapat berupa kontak berdarah setelah

berhubungan seksual (Wiknjosastro, 2009:342).

f. Keadaan Psikososial

Ibu mengalami kecemasan disebabkan dampak/gejala yang ditimbulkan

oleh adanya penyakit (Doenges, 2001:120).

g. Riwayat Ketergantungan

Ibu dengan kebiasaan merokok mempunyai resiko lebih tinggi untuk

menderita kanker serviks (Manuaba, 2012: )

2. Data Obyektif

a. Keadaan umum

Kesadaran pasien dapat composmentis sampai somnolen.

b. Tanda-tanda vital

- Tekanan darah dan nadi

Page 9: askeb kanker serviks

Pada klien dengan kanker serviks sering terjadi kecemasan sehingga

merangsang pengeluaran adrenalin yang dapat meningkatkan tekanan

darah dan nadi.

- Suhu

Dapat normal ataupun mengalami peningkatan apabila terjadi infeksi

atau dehidrasi berat.

c. Pemeriksaan fisik

1.

2.

3.

4.

5.

Muka

Mata

Leher

Abdomen

Genetalia

:

:

:

:

:

Tampak pucat tanda terjadinya anemia, ekspresi cemas.

Konjungtiva palpebra pucat bila disertai anemia.

Adakah pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan adakah

pembendungan vena jugularis.

Adakah masa, adakah bekas operasi, nyeri tekan/tidak.

Ada rabas, keluar cairan kuning kehijauan berbau busuk,

adakah kondiloma, adakah pembengkakan kelenjar skene

dan bartolini.

- Pada pemeriksaan inspikulo

Pada portio tampak kemerahan dan ada masa seperti bunga kol yang

berdungkul-dungkul dan mudah berdarah.

d. Pemeriksaan penunjang

1. Pap smear

Merupakan tes untuk mendeteksi infeksi HPV dan prakanker serviks

(Mansjoer, 2001:380).

2. Pemeriksaan biopsi

Pemeriksaan biopsi dapat digunakan untuk menentukan dan

menemukan jenis dan tingkat keganasan kanker (Wiknjosastro,

2009:381).

3. Pemeriksaan laboratorium

Pada kanker serviks yang disertai dengan perdarahan banyak dapat

terjadi penurunan kadar hemoglobin.

Page 10: askeb kanker serviks

Pada kanker serviks tingkat IIIb terdapat gangguan faal ginjal

sehingga perlu dilakukan tes laboratorium (Mansjoer, 2001:381).

L. Diagnosa Kebidanan

PAPIAH dengan kanker serviks ku baik/buruk dengan masalah

1. Cemas yang berhubungan dengan terdiagnosa kanker serviks.

2. Nyeri berhubungan dengan proses desakan pada jaringan intraservical.

3. Gangguan Personal Hygiene sehubungan dengan pengeluaran rabas.

4. Potensial terjadi anemia berhubungan dengan perdarahan intraservical.

M. Perencanaan

Diagnosa : PAPIAH dengan kanker serviks

Tujuan : Mengetahui tingkat keganasan

Kriteria : - Keadaan umum baik

- Tidak timbul komplikasi lain.

Intervensi:

1. Lakukan pendekatan terapeutik

R/ Ibu lebih kooperatif

2. Jelaskan kepada ibu tentang keadaannya saat ini

R/ Memberi gambaran tentang keadaannya

3. Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan biopsi

R/ Dengan pemeriksaan biopsi dapat diketahui tingkat keganasan

4. Menganjurkan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi

R/Memperbaiki keadaan umum

5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapi

R/ Untuk mendapatkan terapi yang tepat

6. Kolaborasi dengan laboratorium

R/ Untuk mengetahui keadaan ibu secara mendalam.

7. Observasi keadaan pasien

R/ Untuk mengetahui keadaan pasien

Masalah I : Nyeri berhubungan dengan proses desakan pada jaringan

intraservical.

Tujuan : Nyeri teratasi

Page 11: askeb kanker serviks

Kriteria : - Intensitas nyeri berkurang

- Ekspresi tubuh dan muka rileks

Intervensi:

1. Lakukan pendekatan terapeutik

R/ Ibu lebih kooperatif dengan tindakan yang dilakukan

2. Jelaskan penyebab nyeri kepada pasien

R/ Klien akan mengerti tentang penyebab nyeri

3. Ajarkan pada ibu teknik dekstraksi-relaksasi

R/ Dapat mengurangi rasa nyeri

4. Berikan analgesic bila nyeri sudah hebat

R/ Dapat meringankan nyeri

Masalah II Cemas yag berhubungan dengan terdiagnosa kanker serviks

Tujuan : Cemas berkurang/hilang

Kriteria : - klien mengungkapkan cemas berkurang

- wajah tampak rileks

(Carpenito, 1998:10)

Intervensi

1. Berikan penjelasan tentang keadaan ibu saat ini

R/Ibu dapat merasa lebih tenang

2. Jelaskan tentang akibat cemas yang terus menerus

R/Stres dapat menghambat penyembuhan

3. Jelaskan tentang proses dan hasil pemeriksaan

R/Ibu dapat lebih siap dan kooperatif dalam pemeriksaan

4. Beri motivasi kepada ibu

R/Ibu dapat lebih tenang

Masalah III Gangguan personal hygiene sehubungan dengan pengeluaran

rabas

Tujuan : Personal hygiene tetap terjaga

Kriteria : - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi

Page 12: askeb kanker serviks

- Ibu terlihat lebih nyaman

Intervensi

1. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihkan terutama kebersihan

genetalia.

R/Menghindari masuknya

2. Anjurkan pada ibu untuk cara cebok yang benar

R/Mencegah terjadinya infeksi

3. Anjurkan ibu untuk ganti celana dalam bila basah

R/Mencegah masuknya bakteri

Masalah IV: Anemia berhubungan dengan perdarahan intraservical

Tujuan : Anemia dapat diatasi

Kriteria : - Hb normal 12 gr%, konjungtiva tidak pucat, mukosa bibir

kemerahan.

Intervensi:

1. Anjurkan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi, terutama sayur

R/Dalam sayuran banyak mengandung zat besi.

2. Lakukan pemeriksaan Hb

R/Mengetahui kadar Hb

3. Observasi tanda-tanda vital

R/Mengetahui perubahan yang terjadi pada pasien.

N. Pelaksanaan

Pelaksanaan/implementasi merupakan tahap ketiga dalam proses asuhan

kebidanan yang merupakan perwujudan dari rencana tindakan yang telah

disusun dalam tahap perencanaan, implementasi akan dilaksanakan pada

kasus nyata serta sesuai dengan kondisi klien (Depkes RI, 1995:11).

O. Evalusi

Merupakan tahap akhir dari proses asuhan kebidanan untuk menilai tentang

kriteria hasil yang dicapai apakah sesuai dengan rencana atau tidak.

S : Subyektif

Page 13: askeb kanker serviks

O

A

P

:

:

:

Yang didapat dari keluhan klienObyektif Yang didapat dari hasil pemeriksaan oleh petugasAssement Kesimpulan dari data subyektif dan obyektif yang menunjukkan keberhasilan tindakan ataupun masalah yang baru munculPlanningMerupakan perencanaan lanjut dari tindakan yang sudah dilakukan dengan berpedoman pada tingkat keberhasilan yang telah dicapai.

(Depkes RI, 1995:11)

Page 14: askeb kanker serviks

BAB II

TINJAUAN KASUS

Tanggal pengkajian : Selasa, 24 Juni 2013 pukul 20.30

Tempat : Ruang Ginekologi RSUD dr. Sayidiman Magetan

A. Pengkajian

1. Pengumpulan data

a. Data Subyektif

1) Identitas

NamaUmurAgamaSuku/bangsaPendidikanPekerjaanPenghasilanUsia menikahLama/berapa kaliAlamat

::::::::::

IstriNy “S”55thnIslamJawa/IndonesiaSDIRT-21 tahun32thn/2xDs. Sawahan RT 2/2 Panekan, Magetan

SuamiTn “S”60thnIslamJawa/IndonesiaSDTaniRp. 500.000-32thn/2x

2) Keluhan Utama

Ibu mengatakan mengeluarkan darah seperti menstruasi setelah

5tahun tidak menstruasi dan mengeluarkan cairan bening dari jalan

lahir selama 2 minggu

3) Riwayat Kesehatan

a) Riwayat Kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan pernah dirawat di rumah sakit karena infeksi

kandungan. Ibu pernah menderita hipertensi.

b) Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan mengeluarkan darah seperti menstruasi pada hari

minggu tanggal 23 juni 2013 jam 09.00 setelah 5 tahun tidak haid.

Ibu mengeluarkan cairan putih bening dari jalan lahir selama 2

minggu.

Page 15: askeb kanker serviks

c) Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang

menderita dengan keluhan yang mengarah pada penyakit DM,

jantung, hipertensi, TBC.

4) Riwayat Kebidanan

a) Haid

Menarche usia 12 tahun, siklus 28-30 hari, teratur lamanya 5-7

hari, ganti pembalut 2x sehari, konsistensi encer, warna merah

dan ibu sering nyeri saat haid.

b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas

Ibu hamil 1 kali dan anak lahir secara spontan ditolong oleh

dukun, jenis kelamin laki-laki, langsung menangis. Plasenta lahir

spontan, perdarahan normal. Nifas normal, tidak ada penyulit.

Anak laki-laki usia 31 tahun, hidup.

c) Riwayat KB

Ibu mengatakan tidak pernah ikut KB.

5) Pola Kehidupan Sehari-hari

a)

b)

c)

NutrisiSebelum sakit

Saat sakit

EliminasiSebelum sakit

Saat sakit

Personal HygieneSebelum sakit

Saat sakit

:

:

:

:

:

:

Makan 3x sehari porsi sedang dengan komposisi nasi, lauk dan sayur. Minum air putih 5-6x sehari.Makan 3x sehari porsi kecil dengan komposisi nasi, lauk dan sayur. Minum air putih 3-4x sehari.

BAK 5-6 kali/hari, juning jernih, tidak ada keluhan. BAB 1x sehari warna kuning, konsistensi lunak dan tidak ada keluhan.BAK 3-4kali/hari, tidak ada keluhan, BAB 1x sehari tidak ada keluhan.

Mandi 2x sehari, sikat gigi tiap kali mandi, keramas 3x seminggu, ganti pakaian dalam tiap selesai mandi, cebok dengan air tidak menggunakan sabun, cebok dari belakang kedepan.Ibu tidak mandi hanya disibin tiap pagi

Page 16: askeb kanker serviks

d)

e)

AktivitasSebelum sakit

Selama sakitIstirahatSebelum sakit

Selama sakit

:

:

:

:

dan sore, ibu tidak gosok gigi, ganti pakaian satu kali sehari.

Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu, mencuci.Ibu hanya berbaring di tempat tidur.

Ibu mengatakan biasa tidur malam pukul 22.00-04.00 dengan nyenyak.Ibu mengatakan sulit tidur karena nyeri. Ibu sering terbangun saat tidur.

6) Psikososial dan Spiritual

Ibu mengatakan takut dan cemas dengan penyakitnya dan berdoa

semoga penyakitnya lekas sembuh.

7) Riwayat Ketergantungan

Ibu tidak mempunyai ketergantungan terhadap obat-obatan tertentu,

rokok maupun minuman beralkohol.

b. Data Obyektif

1) Keadaan umum : cukup

Kesadaran : composmentis

2) Tanda-tanda vital:

T : 120/70 mmHg

N : 84x/menit

S : 36,3ºC

RR: 24x/menit

3) Pemeriksaan Fisik

a)

b)c)

d)

e)f)

g)

Kepala

MukaMata

Mulut & gigi

TelingaLeher

Dada

:

::

:

::

:

Rambut bersih, persebaran merata, tidak mudah rontok, tidak ada luka pada kulit kepala.Tidak pucat, tidak sembab, tampak cemas.Simetris, konjungtiva palpebra merah muda, sklera putih, tidak oedem, pandangan jelas.Mulut bersih, tidak stomalitis, lembab. Gigi bersih tidak terdapat caries.Simetris, bersih, pendengaran jelas.Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe, tidak ada pembendungan vena jugularis.Simetris, tidak ada tarikan intercosta, tidak

Page 17: askeb kanker serviks

h)i)

j)

k)l)

PayudaraAbdomen

Genetalia

AnusEkstermitas - Atas- Bawah

::

:

:

::

ada ronchi tidak ada whezing, irama jantung reguler.Simetris, tidak ada benjolan abnormal.Tidak teraba massa, tidak ada luka bekas operasi. Ibu mengatakan nyeri saat ditekan.Tidak ada varises, tidak ada oedem, terdapat pengeluaran darah pervaginam.Tidak hemoroid.

Simetris, tidak oedem.Simetris, tidak oedem, tidak varises.

VT: Partio berbungkul-bungkul dan terdapat perdarahan, nyeri

goyang portio.

4) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Lab

------------

HbBilirubin DirectSGOTSGPTAlbuminBUNSerumCreatinUric AcidCholesterol totalTriglyceridaGula darah puasaGula darah 2 jam PP

::::::::::::

10,3gr%0,1320193,624,22,487,1816595107

N (0-25)N (L: <37, P<31)N (L:<42, P<32)N (3,5-5,2) (10-25)(L:0,8-1,25,P:0,7-1,20)(L:5,4-7 P:2,4-5,7)<200<200<110<126

HbSAG Positif :

2. Analisa Data

Diagnosa/Masalah Data Dasar1. P10001 dengan kanker

serviks Ku cukupDs:- Ibu mengatakan mengeluarkan darah

seperti menstruasi setelah 5 tahun tidak haid.

- Ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih bening selama 2 minggu.

Do:- Keadaan umum : cukup- Kesadaran : komposmentis

Page 18: askeb kanker serviks

- Tanda-tanda vitalT: 120/70 mmHg S: 36,3ºCN: 84x/menit R: 24x/menitGenetalia: terdapat pengeluaran darah pervaginam, tidak varisesVT: Portio berbungkul-bungkul, terdapat perdarahan, nyeri goyang portio.

2. Cemas yang berhubungan dengan terdiagnosa kanker serviks.

Ds: Ibu mengatakan cemas dengan penyakitnya.Do:- Ibu terlihat cemas- Ibu menanyakan tentang kesembuhannya

3. Gangguan rasa nyaman karena nyeri

Ds: Ibu mengatakan perut bagian bawahnya nyeri saat ditekan.Do:- Ibu terlihat kesakitan- Ibu menyeringai saat perut ditekan.