Upload
taufik-pamukti
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Askeb KTI DM
1/24
BAB II
KONSEP DASAR
A; KONSEP DASAR PENYAKIT
1; DEFINISI
Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan absolut insulin atau
insensitivitas sel terhadap insulin.
(Corwin, Elizabeth J. 2! " #$2%
Diabetes Melitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah
(hiperglikemia%.
(&runner dan 'addarth. 2 " !%
Diabetes Melitus (DM% merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang ter)adi karena kelainan sekresi insulin, ker)a insulin atau kedua*duanya.
('udoyo, +ru . 2- " !#/%
Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(&runner dan 'addarth. 2 " !22%
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang se0ara genetis dan klinis termasuk heterogen
dengan mani1estasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.
(ri0e, 'ylvia +nderson. 2# " !2-%
Diabetes Melitus (DM% atau penyakit ken0ing manis merupakan suatu penyakit menahun yang
ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah% melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah sewaktu
sama atau lebih dari 2 mg3dl, dan kadar gula darah puasa diatas sama dengan !2- mg3dl.
(Misnadiarly. 2- " -%
7/25/2019 Askeb KTI DM
2/24
4adar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan enyaring dan diagnosa diabetes mellitus
&ukan DM &elum pasti
DM
DM
4adar glukosa darahsewaktu (mg3dl%
lasma venadarah kapiler
5 !!
5
!! 6 !
6 !
7 2
7 2
4adar glukosa darah puasa
(mg3dl%
lasma vena
darah kapiler
5 !!
5
!! 6 !2#
6 !
7 !2-
7 !!
('udoyo, +ru . 2- " !#/ %
1; 4lasi1ikasi Diabetes Melitus (+D+ 2#%
a; Diabetes Melitus tipe 8 (insulin, Dependent Diabetes mellitus (8DDM%
1; Melalui proses imunologik
2; idiopatik
b; Diabetes Melitus tipe 88 (non*insulin*Dependent Diabetes Meliitus (98DDM%
c; Diabetes Melitus tipe lain
d; Diabetes 4ehamilan
(8D%
2; ETIOLOGI
enyebab Diabetes Melitus menurut +D+ 2# antara lain "
a; Diabetes Melitus tipe 8
Destruksi sel beta, umumnya men)urus ke de1isiensi insulin absolut.
7/25/2019 Askeb KTI DM
3/24
b; Diabetes Melitus tipe 88
&ervariasi mulai predominan resistensi insulin disertai de1isiensi insulin relati1 sampai yang
predominan gannguan sekresi insulin bersama resistensi insulin.
c; Diabetes Melitus tipe lain
1; De1ek genetik 1ungsi sel beta "
a; 4romosom !2, :9;*! < (dahulu M=D> ?%
b; 4romosom /, glukokinase (dahulu M=D> 2%
c; 4romosom 2, :9;*$ < (dahulu M=D> !%
d; 4romosom !?, insulin prometer 1a0tor*! (8;*!, dahulu M=D> $%
e; 4romosom !/, :9;*! @ (dahulu M=D> #%
f; 4romosom 2, 9euro D!(dahulu M=D> -%
g; D9+ Mitokondria
h; Aainnya
2; De1ek genetik ker)a insulin " resistensi insulin tipe +, lepre0haunism, sindiom rabson
mendenhall, diabetes lipoatro1ik, lainya.
3; enyakit eksokrin pankreas " ankreatitis trauma3 pankreaketomi, neoplasma, 1ibrosis kistik
hemokromatosis, pankreatopati 1ibro kalkulus, lainnya.
4; Endokrinopati " +kromegali, sindrom 0husing, 1eokromositoma, hipertiroidisme
samatostatinoma, aldosteronoma, lainnya.
4arena obat3 zat kimia " Ba0or, pentamidin, asam nikotinat, glukokustiroid, hormon tiroid
diazoid, agonis @ adrenergi0, tiazid, dilantin, inter1eron alpha, dan lain*lain.
5; 8n1eksi " ubella 0ongenital, CM, dan lain*lain.
7/25/2019 Askeb KTI DM
4/24
6; 8munologik )arang " 'indrom F'ti11*manG, anti bodi anti reseptor insulin, lainnya.
7; 'indrom genetik lainnya " 'indrom down, sindrom kline1elter, sindrom turnes, sindrom
wol1ramHs, ataksia 1riedrei0hHs, 0horea huntington, sindrom lauren0e*moon*biedl, distro1
miotonik, por1iria, sindrom prader willi, lainnya.
d; Diabetes 4ehamilan (gestasional%
(8D%
=rang*orang yang beresiko mengidap Diabetes Melitus (DM% "
1; 4edua orang tuanya mengidap penyakit DM.
2; 'alah satu orang tuanya atau saudara kandungnya mengidap DM.
3; 'alah satu anggota keluarga mengidap DM.
4; ernah melahirkan bayi dengan berat badan lahir I $ kg.
5; ernah ditemukan kadar glukosa darah melebihi antara !$-*2 mg3dl.
6; Menderita penyakit lever (hati% kronik atau agak berat.
7; erlalu lama minum obat*obatan, mendapat suntikan atau minum tablet golongan kortikosteroid
(digunakan oleh penderita asma, penyakit kulit, penyakit reumatik, dan lain*lain% misalnya
prednison, oradeon, kena0ort, rheuma0yl, kortison, hidrokortison.
8; erkena in1eksi virus tertentu misalnya morbili, virus yang menyerang kelen)ar ludah, dan lain*
lain.
9; erkena obat*obatan anti serangga (insektisida%
(Misnadiarly. 2- " !/%
3; PATOFISIOLOGI
7/25/2019 Askeb KTI DM
5/24
a; Diabetes tipe 8
Diabetes Melitus tipe 8 adalah penyakit hiperglikemia akibat ketiadaan absolut insulin
Diperkirakan timbul akibat destruksi autoimun sel*sel beta pulau langerhans yang di0etuskan oleh
lingkungan. 'erangan autoimun dapat timbul setelah in1eksi virus, misalnya rubela, sitomegalovirus
kronik, atau setelah pa)aran obat atau toksin (misalnya golongan nitrosamin yang terdapat pada
daging yang diawetkan%. ada saat diagnostik diabetes melitus tipe 8 ditegakkan, ditemukan antibodi
terhadap sel*sel pulau langerhans pada sebagian pasien. 'ewaktu berespon terhadap virus, atau obat
tersebut, sistem imun gagal mengenali bahwa sel*sel pankreas adalah FdiriG (sel1%.
=rang*orang tertentu mungkin memiliki Fgen diabetogenikG yang berarti suatu pro1il genetik
yang menyebabkan mereka rentan mengidap diabetes tipe 8 atau mungkin penyakit autoimun
lainnya. Aokus*lokus genetik yang mewariskan ke0enderungan untuk mengidap diabetes melitus
tipe 8 tampaknya merupakan bagian dari gen kompleks histokompatibilitas. 4ompleks
histokompatibilitas ini mengontrol pengenalan antigen*antigen oleh sistem imun. Ken*gen
histokompatibilitas dikode di kromosom - L gen terkait insulin spesi1ik lainnya di kromosom 2
diduga berperan dalam pembentukan diabetes melitus tipe 8 melalui e1eknya pada pembentukan dan
replikasi sel beta. Dengan mun0ulnya diabetes melitus tipe 8 pankreas tidak3 sedikit mengeluarkan
insulin. 4adar glukosa darah meningkat karena tanpa insulin glukosa tidak masuk ke sel. ada saat
yang sama hati mulai melakukan glukoneogenesis (sintesis glukosa baru% menggunakan substrat
yang tersedia berupa asam amino, asam lemak dan glikogen. 'ubstrat*substrat ini mempunyai
konsentrasi yang tinggi dalam sirkulasi karena e1ek katabolik glukagon tidak dilawan oleh insulin.
:al ini menyebabkan sel*sel mengalami kelaparan walaupun kadar glukosa darah sangat tinggi
:anya sel otak dan sel darah merah yang tidak kekurangan glukosa karena keduanya tidak
memerlukan insulin untuk memasukkan glukosa.
'emua sel lain kemudian menggunakan asam lemak bebas untuk menghasilkan energi
Metaboisme asam lemak bebas di siklus krebs menghasilkan +denosin riphospat (+% yang
diperlukan untuk men)alankan 1ungsi sel. embentukan energi hanya mengandalkan asam*asam
lemak menyebabkan produksi berbagai keton oleh hati meningkat. 4eton bersi1at asam sehingga p:
plasama menurun.
7/25/2019 Askeb KTI DM
6/24
b; Diabetes tipe 88
Diabetes Melitus tipe 88 adalah penyakit hiperglikemia akibat insensitivitas sel terhadap
insulin. 4adar insulin mungkin sedikit menurun atau berada dalam rentang normal. Diabetes
Melitus tipe 88 tampaknya berkaitan dengan kegemukan, selain itu pengaruh genetik, yang
menentukan kemungkinan seseorang mengidap penyakit ini, 0ukup kuat. Diperkirakan bahwa
terdapat suatu si1at genetik yang belum teridenti1ikasi yang menyebabkan pankreas
mengeluarkan insulin yang berbeda atau menyebabkan reseptor insulin atau perantara kedua
tidak dapat berespon se0ara adekuat terhadap insulin. Juga mungkin terdapat kaitan genetik
antara kegemukan dan rangsangan berkepan)angan reseptor*reseptor insulin. angsangan
berkepan)angan dapat menyebabkan penurunan )umlah reseptor insulin yang terdapat di sel*sel
:al ini disebut down regulation. Mungkin pula bahwa individu yang menderita diabetes melitus
tipe 88 menghasilkan autoantibodi insulin yang berikatan dengan reseptor insulin, menghambat
akses insulin ke reseptor, tetapi tidak merangsang aktivitas pembawa. 8ndividu tertentu yang
menderita diabetes melitus tipe 88 pada usia muda dan berat yang normal atau kurus tampaknya
mengidap diabetes yang lebih erat kaitannya dengan suatu si1at yang diwariskan. enderita
diabetes melitus tipe ini tetap menghasilkan insulin, namun sering ter)adi kelambatan dalam
sekresi setelah makan dan berkurangnya )umlah total insulin yang dikeluarkan. :al ini semakin
parah dengan pertambahan usia pasien. 'el*sel tubuh, terutama sel otot dan adiposa
memperlihatkan resistensi terhadap insulin yang terdapat dalam darah. embawa glukosa tidak
se0ara adekuat dirangsang dan kadar glukosa darah meningkat. :ati kemudian melakukan
glukoneogenesis. 4arena masih terdapat insulin, maka )arang hanya mengandalkan asam*asam
lemak untuk menghasilkan energi dan tidak rentan terhadap ketosis.
c; Diabetes kehamilan (gestasional%
enyebab diabetes kehamilan dianggap berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi dan
kadar estrogen dan hormon pertumbuhan yang terus menerus tinggi selama kehamilan. :ormon
pertumbuhan dan estrogen merangsang pengeluaran insulin dan dapat menyebabkan gambaran
sekresi berlebihan insulin seperti diabetes melitus tipe 88 yang akhirnya menyebabkan penurunan
7/25/2019 Askeb KTI DM
7/24
responsivitas sel. :ormon pertumbuhan memiliki e1ek anti insulin, misalnya perangsangan
glikogenolisis (penguraian glikogen% dan penguraian )aringan lemak.
(Elizabeth, J. Corwin. 2! " #$?*#$-%
4;
7/25/2019 Askeb KTI DM
8/24
PATWHAYS
5;Merangsang
pengeluaran
insulin
'ekresi berlebihan
enurunan
responsivits sel
terhadapa
ankreas tidak3sedikit
menghasilkan insulin
Klukosa tidak dapat
masuk ke sel
4adar glukosa darah meningkat 3 diabetes melitus'el kekurangan nutrisi
Menstimlasi hati untuk
glukoneogenesis
roduksi keton
meningkat
p: plasma turun
4elebihan
volume 0airan
4etoasialosia
C=2meninggat
:iperventilasi
ernapasan kusmaul
erasaan lapar
oli1agia
eningkatan asmolitas
plasma I ?! m=sm3l
oliurea
Dehidrasi
De1isit volume
0airan
enyempitan
pembuluh darah
ka iler
Mikroangiopati diabetik
8diopatik 8n1eksi virus
Destruksi
autormun sel*sel
beta pulau
4erusakan sel &
enyakit lain, pankreatitis
endokrinopati, zat kimia
esistensi
insulinatau
gangguan sekresi
8nsensitivitas sel
terhadap insulin
eningkatan kadar
estrogen horman
ertumbuhan
9e1ropati
+lbuminuria
eningkatan tekanan
koloid plasma
ola na1as tidak
e1ekti
Kangguan sirkulasi peri1er
enurunan suplai =2 ke bagian distal
embentukan kullus
asa tebal di telapak kaki
enurunan sensitivitas
Merusak sara1 otonom, peri1er, spinal
9europati
4esemutan rasa
tertusuk 6 tusuk, rasa
terbakar
9yeri akut
Aidah terasa tebal
Kangguan penge0apan
+noreksia
9utrisi 5 kebutuhan
tubuh
esiko 0edera
Cedera
Auka sukar sembuh
8n1eksi
4erusakan integritas)aringan kulit
erasaan haus
olidipsia
(K. Minum%
7/25/2019 Askeb KTI DM
9/24
MANIFESTASI KLINIK
Ke)ala dan tanda*tanda penderita Diabetes Melitus dapat digolongkan men)adi ge)ala akut dan
kronik.
a; Ke)ala akut
1; ada permulaan ge)ala ditun)ukkan meliputi tiga serba banyak, yaitu "
a; &anyak makan (poli1agia%
b; &anyak minum (polidipsia%
c; &anyak ken0ing (poliuria%
Dan 1ase ini biasanya penderita menun)ukkan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk
karena pada saat ini )umlah insulin masih men0ukupi.
2; &ila keadaan tersebut tidak 0epat diobati, lama*kelamaan mulai timbul ge)ala yang disebabkan oleh
kurang insulin. olidipsi dan poliuria dan beberapa keluhan lain seperti na1su makan mulai
berkurang, bahkan kadang*kadang timbul rasa mual )ika kadar glukosa darah melebihi # mg3dl
disertai "
a; &anyak minum
b; &anyak ken0ing
c; &erat badan turun dengan 0epat (bisa #6! kg dalam waktu 2*$ minggu%
d; Mudah lelah
e; Jika tidak lekas diobati akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan )atuh koma (koma
diabetik%. 4oma diabetik adalah koma pada penderita Diabetes Melitus akibat kadar glukosa
darah terlalu tinggi (melebihi -mg3dl%
b; Ke)ala kronik
Ke)ala kronik yang sering timbul adalah seorang penderita dapat mengalami beberapa ge)ala tersebut
di bawah ini "
7/25/2019 Askeb KTI DM
10/24
1; 4esemutan
2; 4ulit terasa panas atau seperti tertusuk*tusuk )arum
3; 4ram
4; Capai
5; Mudah mengantuk
6; Mata kabur
7; Katal di sekitar kemaluan
8; Kigi mudah goyah dan mudah lepas
9; 4emampuan seksual menurun, bahkan impoten
10; 8bu hamil sering keguguran atau memiliki bayi dengan berat badan lahir 7$kg
(Misnadiarly, 2- " !$*!-%
6;
7/25/2019 Askeb KTI DM
11/24
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a; emeriksaan darah memperlihatkan peningkatan glukosa darah lebih dari !$mg per !ml pada dua
kali pengukuran terpisah.
b; Klukosa dalam urine dapat diukur. +pabila kadar glukosa lebih besar dari !mg per !ml darah,
seperti yang dapat ter)adi pada diabetes, maka pengangkut*pengangkut glukosa di gin)al yang membawa
glukosa keluar urine untuk masuk kembali ke darah dan mengalami ke)enuhan. 'etiap glukosa lebih dari
!mg per !ml darah akan keluar melalui urine.
c; 4eton di dalam urine dapat diukur, terutama pada individu dengan diabetes tipe 8 yang tidak terkontrol.
d; eningkatan hemoglobin terglikosilasi. 'elama !2 hari masa hidup sel darah merah, hemoglobin se0ara
lambat dan irreversibel mengalami glikosilasi (mengikat glukosa%. +pabila terdapat hiperglikemia
kronik, maka kadar hemoglobin terglikosilasi mengikat.
e; )i toleransi glukosa melambat, pada penderita diabetes tipe 8 dan 88 setelah pemberian glukosa, sampel
darah yang diambil se0ara berkala memperlihatkan peningkatan kadar glukosa se0ara bermakna dan
tetap meningkat selama beberapa )am kemudian.
a; (Elizabeth, J. Corwin " 2! " hal #$/*#$%
7;
7/25/2019 Askeb KTI DM
12/24
KOMPLIKASI
4omplikasi akut, meliputi "
a; 4etoasidosis Diabetes, suatu komplikasi yang merupakan kelainan ditandai, oleh perburukan drastis
semua ge)ala diabetes. ada ketoasidosis diabetes, kadar glukosa darah meningkat se0ara 0epat akibat
glukoneogenesis dan penguraian lemak yang progresi1, timbul poliuria dan dehidrasi. 4adar keton )uga
meningkat (ketosis% akibat pemakaian asam*asam lemak yang hampir total untuk menghasilkan +
ada ketosis, p: turun dibawah /,?. p: yang rendah menyebabkan asidosis metabolik dan merangsang
hiperventilasi, yang disebut perna1asan kussmaul, karena individu berusaha mengeluarkan
karbondioksida.
b; 4oma non*ketotik hiperglikemia hiperosmolar
enyulit akut yang di)umpai pada Diabetes Melitus tipe 88, merupakan perburukan drastis penyakit.
engidap diabetes tipe 88 dapat mengalami hiperglikemia berat dengan kadar glukosa darah lebih dari
?mg per !ml. :al ini menyebabkan asmolalitas plasma, yang dalam keadaan normal dikontrol
se0ara ketat pada rentang 2/#*2# m=sm3l, meningkat melebihi ?! m=sm3l. 'ituasi ini menyebabkan
pengeluaran berliter*liter urine, rasa haus yang hebat, de1isit kalium parah, dan pada sekitar !#*2N
pasien, ter)adi koma dan kematian.
c; E1ek 'omogyi, ditandai oleh penurunan unik kadar glukosa darah pada malam hari, diikuti oleh
peningkatan rebound pada paginya. enyebab hiperglikemia malam hari kemungkinan besar berkaitan
dengan penyuntikan insulin sore harinya. :iperglikemia menyebabkan peningkatan glukagon
ketekolamin, kostisol, dan hormon pertumbuhan sehingga merangsang glukogenesis dan akhirnya pada
pagi hari ter)adi hiperglikemia.
d; ;enomena ;a)ar (down phenomenon% adalah hiperglikemia pada pagi hari (antara )am # dan )am % yang
tampaknya disebabkan oleh peningkatan sirkodian kadar glukosa pada pagi hari. Juga dapat ter)adi
penurunan sensitivitas terhadap insulin pada pagi hari, baik sebagai variasi sirkadian normal atau
sebagai respon terhadap hormon pertumbuhan atau kortbol.
(Elizabeth, J. Corwin " 2!, #$*##%.
7/25/2019 Askeb KTI DM
13/24
4omplikasi )angka pan)ang diabetes
a; 4omplikasi Makrovaskuler
1; enyakit arteri koroner, perubahan arterosklerotik dalam pembuluh arteri koroner menyebabkan
insiden in1ark miokard pada penderita Diabetes Melitus. 'alah satu 0iri unik pada penyakit arteri
koroner yang diderita pasien Diabetes Melitus adalah tidak terdapatnya ge)ala iskhemik yang khas.
8n1ark miokard asimtomatik ini hanya di)umpai melalui pemeriksaan elektrokardiogram. 4urangnya
ge)ala iskhemik ini disebabkan oleh neuropati otonom.
2; enyakit serebrovaskuler, perubahan aterosklerotik dalam pembuluh darah serebral atau
pembentukan embolus ditempat lain dalam sistem pembuluh darah yang kemudian terbawa aliran
darah sehingga ter)epit dalam pembuluh darah serebral dapat menimbulkan serangan iskhemia
sepintas (8+" transient is0hemi0 atta0k% dan stroke.
3; enyakit vaskuler peri1er, perubahan aterosklenotik dalam pembuluh darah besar pada ekstremitas
bawah merupakan penyebab meningkatnya insiden penyakit oklusi1 arteri peri1er pada pasien
diabetes. anda dan ge)ala penyakit peri1er dapat men0akup berkurangnya denyut nadi peri1er dan
klaudkasio intermiten (nyeri pada pantat atau betis ketika ber)alan%.
b; 4omplikasi Mikrovaskuler
enyakit mikrovaskuler diabetik (mikroargiopati% ditandai oleh penebalan membran basalis
pembuluh kapiler. Membran basalis mengelilingi sel*sel endotel kapiler. +da dua tempat dimana
gangguan 1ungsi kapiler dapat berakibat serius. 4edua tempat tersebut adalah mikrosirkulasi retina
mata dan gin)al.
a; etinopati Diabetik
4elainan patologis mata yang disebut retinopati diabetik disebabkan oleh perubahan dalam
pembuluh*pembuluh darah ke0il pada retina mata. +da tiga stadium utama retinopati, yaitu "
7/25/2019 Askeb KTI DM
14/24
1; etinopati nonproli1erati1, memperlihatkan mani1estasi klinis yang membuktikan adanya
retinopati nonproli1erati1 berupa edema makula dan dapat mengakibatkan distorsi visual serta
kehilangan penglihatan sentral.
2; etinopati praproli1erati1, keadaan yang merupakan bentuk lan)utan dari retinopat
nonproli1erati1.
3; etinopati proli1erati1, disebabkan oleh pendarahan vitreus atau ablasio retina (pelepasan retina%
dan akhirnya ter)adi kebutaan.
(&runner dan 'uddarth " 22 " !2-*!2/%
b; 9e1ropati
Diagnosis stadium klinis nereopati diabetik se0ara klasik adalah dengan ditemukannya proteinuria
I,# gram3hari.
('uyono, 'lamet " 2! " ?#-%
c; 9europati Diabetes
9europati diabetes menga0u kepada sekelompok penyakit yang menyerang semua tipe syara1
termasuk syara1 peri1er (sensori motor%, otonom, dan spiral. 9europati peri1er sering mengenai
bagian distal serabut syara1, khususnya syara1 ekstremitas bawah. 4elainan ini mengenai kedua sisi
tubuh dengan distribusi yang simetris dan se0ara progresi1 dapat meluas ke arah proksimal. Ke)ala
permulaan adalah parestesia (rasa tertusuk*tusuk, kesemutan, atau penngkatan kepekaan% dan rasa
terbakar (khususnya pada malam hari%. Dengan bertambahnya lan)utannya neuropati, kaki terasa
baal (patirasa%. enurunan sensibilitas nyeri dan suhu membuat penderita neuropati beresiko
mengalami 0idera dan in1eksi pada kaki tanpa diketahui.
d; Masalah kaki dan tungkai pada diabetes
7/25/2019 Askeb KTI DM
15/24
+da tiga komplikasi diabetes yang turut meningkatkan resiko ter)adinya in1eksi kaki. 4etiga
komplikasi tersebut adalah "
1; 9europati " neuropati sensori menyebabkan hilangnya perasaan nyeri dan sensibilitas tekanan
sedangkan neuropati otonom menimbulkan peningkatan kekeringan dan pembentukan 1isura
pada kulit.
2; enyakit vaskuler peri1er " sirkulasi ekstremitas bawah yang buruk turut menyebabkan lamanya
kesembuhan luka dan ter)adinya genggren.
3; enurunan daya imunitas " hiperglikemi akan mengganggu kemampuan leukosit khusus yang
ber1ungsi untuk menghan0urkan bakteri. Dengan demikian, pada pasien diabetes yang tidak
terkontrol akan ter)adi penurunan resistensi terhadap in1eksi tertentu.
angkaian ke)adian yang khas dalam timbulnya ulkus diabetik pada kaki dimulai dari 0edera
pada )aringan lunak kaki, pembentukan 1isura antara )ari*)ari kaki atau di daerah kulit yang kering
atau pembentukan kalus. Cedera tidak dirasakan oleh pasien yang kepekaan kakinya sudah
menghilang dan bisa berupa 0edera termal, 0edera kimia, atau 0edera traumatik.
Jika pasien tidak mempunyai kebiasaan untuk memeriksa kakinya tiap hari, 0edera atau 1isura
tersebut dapat berlangsung tanpa diketahui sampai ter)adi in1eksi yang serius. engeluaran nanah
pembengkakan, kemerahan (akibat selulitis% atau gangren pada tungkai, biasanya merupakan tanda
pertama masalah kaki yang ter)adi pada pasien.
(&runner dan 'uddarth, 22 " !2/$*!2/-%
8; E9++A+4'+9++9
1; Medis
a; Ma0am*ma0am obat anti hiperglikemik oral "
1; Kolongan insulin sensitizing
7/25/2019 Askeb KTI DM
16/24
a; &iguanid, golongan biguanid yang banyak dipakai adalah met1ormin. Met1ormin dalam
konsentrasi yang tinggi di dalam usus dan hati, tidak dimetabolisme tetapi se0ara tepat
dikeluarkan melalui gin)al. 4arena 0epatnya proses tersebut mata met1ormin biasanya
diberkan dua sampai tiga kali sehari ke0uali bentuk etended release. E1ek samping yang
dapat ter)adi adalah asidosis laktat, dan untuk menghindarinya sebaiknya tidak diberikan
pada pasien dengan gangguan 1ungsi gin)al (kreatin I !,? mg3dl pada perempuan dan I
!,#mg3dl pada laki*laki% atau pada gangguan 1ungsi hati dan )antung serta harus diberikan
dengan hati*hati pada orang lan)ut usia.
b; Klitazon, golongan obat yang mempunyai e1ek 1armakologis untuk meningkatkan
sensitivitas insulin. osiglitazon dan ploglitazon saat ini dapat digunakan sebaga
monoterapi dan )uga sebagai kombinasi dengan met1ormin dan sekretagok insulin. 'e0ara
klinik rosiglitazon dengan dosis $ dan mg3hari (dosis tunggal atau dosis terbagi 2 kali
sehari%.
2; Kolongan sekretagok insulin
'ekretagok insulin mempunyai e1ek hipoglikemik dengan 0ara menstimulai sekresi insulin oleh
sel beta pankreas. Kolongan ini meliputi sul1onilurea dan glinid. >ang termasuk sul1onilurea
antara lain L glibenklamid, glikuidon dan klospromid. 'edangkan yang termasuk glinid adalah
repaglinid dan nateglinid.
3; enghambatan alpha glukosidase
=bat ini beker)a se0ara kompetiti1 menghambat ker)a enzim alpha glukosidase di dalam saluran
0erna, sehingga dengan demikian dapat menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan
hiperglikemia postprandial.
(8D%
7/25/2019 Askeb KTI DM
17/24
b; 8nsulin
+dalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau langerhans kelen)ar pankreas
&erdasarkan lama ker)anya, insulin dibagi men)adi empat ma0am, yaitu "
1; 8nsulin ker)a singkat3 0epat, misalnya a0trapid dan humulin , e1ek pun0aknya 2*$ )am, lama
ker)a -* )am.
2; 8nsulin ker)a menengah, misalnya insulated dan monotard human, e1ek pun0aknya $*!2 )am
lama ker)a !*2$ )am.
3; 8nsulin in1asik3 0ampuran, misalnya mitard ? dan humulin ?*3/, e1ek pun0aknya !* )am,
lama ker)a !$*!# )am.
4; 8nsulin ker)a pan)ang, misalnya lantus, e1ek pun0ak tidak ada, lama ker)a 2$ )am.
(Misnadiarly " 2- " !/, !!?%
c; 'untikan bolus dekstrosa !#*2# gram diberikan untuk mengatasi hipoglikemia.
d; 9a0l ,N atau 9a0l ,$#N diberikan )ika ter)adi dehidrasi dan hiperosmolaritas, pada umumnya
diberikan !*2 liter dalam )am pertama.
(9oer, ')ai1oellah, 2$ " -2 dan -2$%
e; +ntibioti yang adekuat, oksigen bila =25 mm:g, heparin bila ada hiperosmolan diberikan )ika
ter)adi ketoasidosis diabetik.
(8D%
f; engobatan3terapi yang sesuai dengan pengobatan untuk in1eksi. enanganan in1eksi dapat
dilakukan dengan memberikan sipro1loa0in (termasuk salah satu grup Ouinolon%. +ntimikrobial
lain yang digunakan antara lain, metronidazole, erythomy0in, 0hlorampeni0ol. &eberapa obat lain
yang bisa digunakan pada kaki diabetes antara lain insulin, neurotropik, kompres luka, obat
antitrombosit (0ilostazol atau pletal%, neuromin, dan okso1orin solutiion (untuk terapi lokal%
7/25/2019 Askeb KTI DM
18/24
(Misnadiarly " 2- " $$*$/%
2; 4eperawatan 3 non 1armakologis
a; Edukasi3 penyuluhan
1; &erikan dukungan dan nasehat yang positi1 dan hindari ter)adinya ke0emasan.
2; &erikan in1ormasi se0ara bertahap, )angan sekaligus, mulai dari hal yang sederhana, baru
kemudian yang lebih sulit.
3; Kunakan alat bantu dengar*pandang.
4; Aakukan motivasi, berikan penghargaan dan diskusikan hasil pemeriksaan laboratorium.
(Misnadiarly " 2- " !2%
b; Diet
rinsip umum, diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan
diabetes. Memberikan semua unsur makanan adalah penting. Diantaranya "
1; Meningkatkan konsumsi karbohidrat kompleks (khususnya yang berserat tinggi% seperti roti,
gandum*utuh, nasi beras tumbuk, gandum yang masih mengandung bekatul. 4arbohidra
sederhana tetap harus dikonsumsi dalam )umlah yang tidak berlebihan dan lebih baik )ika
di0ampur ke dalam sayuran atau makanan lain.
2; Aemak, pembatasan )umlah lemak )enuh dan pembatasan kolesterol.
3; ekomendasi untuk mengurangi )umlah asupan protein dapat diberikan kepada pasien dengan
tanda*tanda penyakit gin)al.
4; Diet tinggi serat.
7/25/2019 Askeb KTI DM
19/24
(&runner dan 'uddart, 22 " !22/*!22%
c; Aatihan Jasmani
rinsip latihan )asmani bagi diabetesi, persis sama dengan prinsip latihan se0ara umum, yaitu "
)umlah olahraga perminggu sebaiknya dilakukan se0ara teratur ?*# kali perminggu, intensitas dari
ringan sampai sedang, durasi ? sampai - menit dan )enis latihan )asmani endurans (aerobik% untuk
meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti )alan, )ogging, berenang dan bersepeda.
A;
B; 4=9'E D+'+ 4EE+++9
1; engka)ian
a; +ktivitas dan istirahat
Ke)ala " lemah, letih, sulit bergerak3 ber)alan, kram otot, tonus otot menurun, gangguan tidur3
istirahat.
anda " takikardi dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan aktivitas, letangi3 disorientasi,
koma, penurunan kekuatan otot.
b; 'irkulasi
Ke)ala " adanya riwayat hepertensi, 8M+, khudikasi, kebas, kesemutan ekeremitas, ulkus pada kaki,
penyembuhan lama.
anda " Aakikardia, perubahan tekanan darah postutal, hipertensi, disritmia, krekels, DB' (KJ4%,
kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata 0ekung.
7/25/2019 Askeb KTI DM
20/24
c; 8ntegritas Ego
Ke)ala " stress, tergantung pada orang lain, masalah 1inansial yang berhubungan dengan kondisi.
anda " ansietas, peka rangsang.
d; Eliminasi
Ke)ala " perubahan pola berkemih, nokturia, rasa nyeri3 terbakar, kesulitan berkemih (in1eksi%, 8'4
baru3 berulang, nyeri tekan abdomen, diare.
anda " urine en0er, pu0at, kuning, poliuria (dapat berkembang men)adi oliguria3 onuria )ika ter)adi
hipovolumia berat%, urine berkabut, bau busuk (in1eksi%, abdomen keras, adanya asites, bising usus
lemah dan menurun hiperakti1 (diare%.
e; Makanan 3 0airan
Ke)ala " hilang na1su makan, mual3 muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan glukosa3
karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari beberapa hari3 minggu, haus, penggunaan diuretik
(tiazid%.
anda " kulit kering,3 bersisik, tugor )elek, kekuan3 distensi abdomen, muntah, pembesaran tiroid
na1as aseton.
f; 9eurosensori
Ke)ala " pusing3 pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parestosia, gangguan
penglihatan.
anda " disorientasi, mengantuk, letangi, stupor (koma tahap lan)ut%, gannguan memori, ka0au
mental, aktivitas ke)ang (tahap lan)ut D4+%
7/25/2019 Askeb KTI DM
21/24
g; 9yeri 3 4enyamanan
Ke)ala " abdomen yang tegang3 nyeri.
anda " wa)ah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati*hati.
h; erna1asan
Ke)ala " merasa kekurangan oksigen, batuk dengan3 tanpa sputum purulen (tergantung adanya
in1eksi3 tidak%
anda " lapar udara, batuk dengan3 tanpa sputum purulen, 1rekuensi perna1asan.
i; 4eamanan
Ke)ala " kulit kering, gatal, ulkus kulit.
anda " demam, dia1oresis, kulit rusak, lesi3 ulserasi, menurunkan kekuatan umum3 rentang gerak,
parestesia3 paralisis otot termasuk otot*otot perna1asan.
j; 'eksualitas
Ke)ala " rabas vagina (0enderung in1eksi%, masalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada
wanita.
(Marilynn, E. Doenges " 2 " /2-*/2%
2; Diagnosa keperawatan
a; 4urang volume 0airan b3d diuresis osmotik.
7/25/2019 Askeb KTI DM
22/24
b; 9utrisi, perubahan " kurang dari kebutuhan tubuh b3d onoreksia.
c; 8n1eksi, resiko tinggi terhadap sepsis b3d perubahan sirkulasi.
(Marilynn, E. Doenges " 2 " /2*/?$%
d; 9yeri akut b3d malaise sekunder akibat diabetes melitus.
e; 4erusakan integritas )aringan kulit b3d in1lamasi antara dermal*epidermal sekunder akibat diabetes
melitus.
f; 4elebihan volume 0airan b3d tekanan osmotik koloid plasma rendah.
g; 4etidake1ekti1an pola na1as b3d hiperventilasi.
(Carpenito, Aynda Juall. 2!. :al " $#, !$2, 2, ?2#%
3; 8ntervensi 4eperawatan
a; 4ekurangan volume 0airan b3d diuresis osmotik, intervensinya "
1; antau tanda*tanda vital, 0a0at adanya perubahan D ortostatik.
2; 4a)i nadi peri1er, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa.
3; kur berat badan tiap hari.
4; ertahankan untuk memberikan 0airan paling sedikit 2# ml3hari dalam batasam yang dapat
ditoleransi )antung.
5; &erikan terapi 0airan sesuai dengan indikasi, normal salin atau setengah normal salin dengan
atau tanpa deistrosa, albumin, plasma, atau dekstran.
6; antau pemeriksaan laboratorium " :t, &93 kreatinin, kalium, natrium, dan osmolalitas darah.
7; &erikan bikarbonat )ika p: kurang dari /,.
7/25/2019 Askeb KTI DM
23/24
b; 9utrisi, perubahan " kurang dari kebutuhan tubuh, b3d anoreksia. 8ntervensinya "
1; imbang berat badan tiap hari.
2; 8denti1ikasi makanan yang disukai3 dikehendaki.
3; =bservasi tanda*tanda hipoglikemia.
4; &erikan makanan 0air yang mengandung zat makanan (nutrien% dan elektrolit dengan segera.
5; Aakukan pemeriksaan gula darah.
6; 4onsul ahli diet.
c; 8n1eksi, resiko tinggi terhadap sepsis b3d perubahan sirkulasi, intervensinya "
1; =bservasi tanda*tanda in1eksi dan peradangan
2; &erikan perawatan kulit dengan teratur.
3; &erikan obat antibiotik yang sesuai.
(Marilynn E. Doenges " 2 " /2*/?#%
d; 9yeri akut b3d malaise sekunder akibat diabetes melitus, intervensinya"
1; Jelaskan sebab*sebab nyeri.
2; 4a)i skala nyeri.
3; &erikan kesempatan individu untuk istirahat.
4; &erikan individu pereda sakit yang optimal dengan analgesik.
7/25/2019 Askeb KTI DM
24/24
e; 4erusakan integritas )aringan kulit b3d in1lamasi antara dermal*epidermal sekunder akibat diabetes
melitus, intervensinya "
1; 8denti1kasi tahap perkembangan ulkus.
2; Masase dengan lembut kulit sehat di sekitar area yang sakit untuk merangsang sirkulasi
3; ingkatkan asupan protein dan karbohidrat untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen
positi1.
f; 4elebihan volume 0airan berhubungan dengan tekanan osmoti0 koloid plasma rendah.
8ntervensinya "
1; ntuk edema " pantau kulit terhadap tanda luka tekan, hindari plester bila mlungkin, dan ubah
posisi setiap 2 )am.
2; Jaga ektremitas yan mengalami edema setinggi diatas )antung
3; 4a)i masukan diit dan kebiasaan yang dapat menun)ang retensi 0airan
4; +)arkan individu untuk masak tanpa garam
(Ainda Juall, 2!%
g; 4etidake1ekti1an pola na1as berhubungan dengan hiperventilasi.
8ntervensinya "
1; astikan indiviodu bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk men)amin keamanan
2; Aatih individu ntuk berna1as perlahan*lahan, berna1as lebih e1ekti1
3; Mendiskusikan kemungkinan penyebab, 1isik, dan emoosional dan metode penanganan yang
e1ekti1
(Ainda Juall, 2/%