46
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “KJ” DENGAN ANSIETAS (KECEMASAN) DI RUANG A RSUD KLUNGKUNG PADA TANGGAL 6-7 DESEMBER 2014 I. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu tanggal 6 Desember 2014 pukul 21.00 WITA, di ruang A RSUD Klungkung. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, observasi, pemeriksaan fisik. Untuk memvalidasi data yang di dapat dari hasil pengkajian tersebut didapatkan data sebagai berikut: A. Identitas Pasien Penanggung Jawab Nama : “JS” “NK” Umur : 22 tahun 55 tahun Jenis kelamin : Laki – laki Laki - laki Pendidikan : D1 SD Suku / Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia Agama : Hindu Hindu Status : Belum Menikah Menikah Pekerjaan : Swasta Petani Alamat : Br. Tusan, Tangkas, Klungkung Diagnosa Medis : Susp. Appendiksitis Sumber Biaya : JKBM

Askep Ansietas Andri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KDSk:lxK:l

Citation preview

Page 1: Askep Ansietas Andri

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “KJ” DENGAN ANSIETAS

(KECEMASAN) DI RUANG A RSUD KLUNGKUNG

PADA TANGGAL 6-7 DESEMBER 2014

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu tanggal 6 Desember 2014 pukul 21.00

WITA, di ruang A RSUD Klungkung. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan

pasien, observasi, pemeriksaan fisik. Untuk memvalidasi data yang di dapat dari hasil

pengkajian tersebut didapatkan data sebagai berikut:

A. Identitas Pasien Penanggung Jawab

Nama : “JS” “NK”

Umur : 22 tahun 55 tahun

Jenis kelamin : Laki – laki Laki - laki

Pendidikan : D1 SD

Suku / Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia

Agama : Hindu Hindu

Status : Belum Menikah Menikah

Pekerjaan : Swasta Petani

Alamat : Br. Tusan, Tangkas, Klungkung

Diagnosa Medis : Susp. Appendiksitis

Sumber Biaya : JKBM

No. RM : 141108

Hubungan dengan pasien: Ayah Kandung

B. Alasan dirawat

1. Keluhan Utama

a. Saat Masuk Rumah Sakit

Pasien datang ke IRD RSUD Klungkung pada tanggal 5 Desember

2014 kerena mengeluh sakit perut bagian bawah disertai mual - mual. Setelah

diberikan penanganan pasien dinyatakan harus dirawat dan pasien dirawat di

ruang A RSUD Klungkung. Sebelumnya keluarga pasien mengatakan pasien

tidak pernah dirawat di rumah sakit.

b. Keluhan Saat Pengkajian

Page 2: Askep Ansietas Andri

Saat pengkajian pasien mengatakan masih merasa nyeri di perut bagian

bawah.

C. Faktor Predisposisi

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? ya tidak

2. Pengobatan sebelumnya ?

berhasil kurang berhasil tidak berhasil

3. Penolakan dari lingkungan : ya tidak

Jelaskan :

Di dalam lingkungannya tidak ada penolakan apapun, hubungan pasien dengan

orang-orang sekitar sangat baik.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?

ya tidak

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Pasien mengatakan tidak ada mengalaman yang kurang menyenangkan

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

D. Fisik

1. Tanda vital : TD : 130/90 mmHg N : 84 x/mnt S : 36,8 °C, RR : 20 x/mnt

2. Ukuran : TB : 169 cm BB : 64 kg Turun Naik

3. Keluhan fisik Ya Tidak

Jelaskan:

Pasien mengeluh nyeri di perut sebelah kiri bagian bawah. Nyeri terasa seperti

tertusuk – tusuk, skala nyeri 5 (0-10), nyeri hilang timbul. Pasien tampak

meringis dan saat bergerak tampak pasien berhati – hati dan memegang perutnya

yang sakit.

Masalah Keperawatan : Nyeri akut

Page 3: Askep Ansietas Andri

E. Psikososial

1. Genogram :

Keterangan :

= meninggal

= laki-laki masih hidup

= perempuan masih hidup

= umur dalam tahun

= hubungan perkawinan

= pasien

= orang tinggal serumah

= Hubungan dekat

Penjelasan Genogram: Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasien

belum menikah dan tinggal bersama ayah dan ibunya. Pasien

memiliki hubungan dekat dengan Ibunya.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep Diri

a. Citra Tubuh

Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak ada yang dibenci pada dirinya,

pasien menerima tubuhnya apa adanya.

b. Identitas Diri

Saat pengkajian, pasien mampu menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,

jenis kelamin, asal, pasien juga mampu menyebutkan umur. Pasien

mengatakan tahu dirinya sedang sakit dan sedang dirawat di rumah sakit.

65

Page 4: Askep Ansietas Andri

c. Peran

Pasien belum menikah dan merupakan anak laki – laki dalam keluarganya.

Pasien baru bekerja di sebuah hotel. Pasien dapat melakukan tugasnya sebagai

anak dirumah. Tidak ada peran ganda pada pasien dan tidak ada konflik dalam

peran yang dijalani pasien.

d. Ideal Diri

Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bekerja lagi agar dapat membantu

orang tuanya.

e. Harga Diri

Pasien tidak merasa malu dan biasa berhubungan/berinteraksi dengan

lingkungan dan orang lain.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti

Pasien mengatakan orang yang berarti baginya yaitu orang tuanya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat

Pasien pernah mengikuti truna – truni di desanya.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Pasien mengatakan, tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang

lain. Pasien dapat bersosialisasi dengan semua orang.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

4. Spiritual

a. Nilai dan Keyakinan

Pasien beragama Hindu bersama keluarganya. Pasien mengatakan, pasien

percaya dengan adanya Tuhan.

b. Kegiatan Ibadah

Pasien mengatakan, biasa beribadah setiap hari. Saat sakit pasien hanya

beribadah di tempat tidur saja.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

F. Status Mental

1. Penampilan

Rapi

Tidak Rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai

Page 5: Askep Ansietas Andri

Cara pakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : Pasien mengatakan saat sakit hanya dilap oleh ibunya. Tampak rambut

pasien acak – acakan, dan baju tidak diganti.

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan

Cepat Apatis

Kasar Lambat

Gagap Membisu

Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : Saat pengkajian pasien menjawab dengan bahasa Indonesia. Cara

berbicara pasien pelan dan jelas. pasien mau menjawab pertanyaan dari perawat

dengan baik. Ketika mengobrol kontak mata baik.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3. Aktivitas motorik

Lesu Gelisah Tik Tremor Tenang

Tegang Agitasi Grimasem Kompulsif

Jelaskan : Saat pengkajian, pasien tampak lesu dan tenang. Tampak pasien

melakukan sedikit gerakan karena pasien mengatakan sakit kalau

bergerak. Pasien mau menjawab apa yang ditanyakan oleh perawat.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

4. Alam perasaan

Sedih Putus Asa Gembira berlebihan

Ketakutan Khawatir

Jelaskan : Pasien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang, pasien

mengatakan khawatir dengan penyakitnya dan operasi yang akan

dijalaninya. Tampak pasien bertanya tentang penyakitnya dan proses

operasi yang akan dilakukan.

Masalah keperawatan : Kecemasan/Ansietas.

5. Afek/ emosi

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Saat pengkajian, tidak ada tanda-tanda pasien emosi. Dari hasil

observasi afek yang ditunjukkan sesuai dengan stimulus yang diberikan.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

6. Interaksi selama wawancara

Page 6: Askep Ansietas Andri

Bermusuhan Mudah tersinggung Defensif Kooperatif

Tidak kooperatif Kontak mata kurang Curiga

Jelaskan : Saat pengkajian, pasien sangat kooperatif. Pasien mampu menjawab

semua pertanyaan, pasien berjanji untuk mengikuti saran yang

diberikan perawat

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

7. Persepsi

Pendengaran Pengelihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada persepsi yang salah pada pendengaran,

pengelihatan, perabaan, pengecap, dan pengidu yang dimiliki pasien,

semuanyaa dalam keadaan normal.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

8. Proses pikir

Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi Logis

Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/ preservarasi

Jelaskan : Tidak ada masalah pada proses fikir pasien. Proses pikir pasien logis,

pasien menjawab dengan spontan, dan pasien menyadari masih dirawat

di rumah sakit.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

9. Isi pikir

Obsesi Hipokondria Ide yang terkait

Phobia Depersonalisasi Pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistik Sisip piker Siar piker Kontrol piker

Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir baik obsesi, fobia, tidak ada

anggapan bahwa adanya gangguan pada organ tubuh yang sebenarnya

tidak ada, tidak ada pikiran magis maupun depersonalisasi.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi:

Waktu Tempat Orang

Page 7: Askep Ansietas Andri

Jelaskan : Saat pengkajian, pasien tidak terlihat bingung. Pasien tau waktu

tanggal bulan tahun sekarang, tempat ia berada sekarang dan orang

yang diajaknya berbicara.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang,

jangka pendek maupun saat ini. Pasien mengingat dirinya sekarang

sedang berada di rumah sakit.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan pada tingkat konsentrasi dan

berhitung. Pasien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baik

dan dapat berhitung dengan benar. Saat ditanya 2 + 2. Pasien

menjawab 4.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan pada kemampuan penilaian, Jadi

pasien mampu dalam mengambil suatu keputusan. Saat ditanya,

makan dulu atau cuci tangan terlebih dahulu, pasien menjawab cuci

tangan terlenih dahulu.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan : Pasien tidak mengingkari penyakit yang sedang dideritanya. Pasien

juga tidak menyalahkan hal-hal diluar dirinya. Pasien sudah

menyerahkan semuanya kepada Tuhan.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Page 8: Askep Ansietas Andri

G. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Kemampuan pasien memenuhi/menyediakan kebutuhan :

a. Makan : Mandiri Bantuan total

b. Keamanan : Mandiri Bantuan total

c. Tempat tinggal : Mandiri Bantuan total

d. Perawatan kesehatan : Mandiri Bantuan total

e. Berpakian / berhias: Mandiri Bantuan total

f. Transportasi : Mandiri Bantuan total

g. Uang : Mandiri Bantuan total

2. Kegiatan hidup sehari-hari

a. Perawatan diri : Mandiri Bantuan

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

b. Nutrisi :

- Apakah anda puas dengan pola makan : ya tidak

- Apakah anda memisahkan diri : ya tidak

- Frekwensi makan perhari : 3 kali sehari

- Frekwensi kudapan perhari : 2 kali sehari

- Nafsu makan : Kurang

- BB : 64 kg

- Diet khusus : BB

c. Tidur

- Apakah ada masalah? : ya tidak

- Apakah anda merasa segera setelah bangun tidur? : ya tidak

- Apakah ada kebiasaan tidur siang : ya tidak

- Apa ada yang menolong anda untuk tidur? ya tidak

- Waktu tidur malam : Pukul 22.00 WITA

Saat pengkajian pasien mengatakan biasa tidur jam 22.00 wita dan bangun

pukul 06.00 wita. Namun saat sakit pasien mengatakan sulit tidur dan sering

terbangun pada malam hari karena nyeri yang dirasakan pada perut bagian

bawahnya. Pasien tampak lemas dan mengantuk, terdapat lingkaran hitam

dibawah mata pasien.

Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur.

3. Kemampuan pasien dalam

Page 9: Askep Ansietas Andri

a. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ya tidak

b. Mengatur penggunaan obat? : ya tidak

c. Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up) : ya tidak

4. Pasien memiliki sistem pendukung

Keluarga : ya tidak Teman Sejawat : ya tidak

Profesional/terapis : ya tidak Kelompok social : ya tidak

5. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau

hobi :

ya tidak

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

H. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah Relaksaksi lambat berlebih

Teknik relakasi Berkerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya Lainnya

Alasan : Menurut pasien saat mendapatkan masalah, akan menceritakannya pada Ibu

atau Ayahnya. Pasien mengatakan, dengan menceritakan masalahnya pada

keluarganya dan orang – orang terdekat maka beban yang dirasakan dapat

berkurang. Di rumah sakit pasien biasanya tidur atau bermain game dari HP

namun bila pasien memerlukan bantuan pasien akan meminta keluarga untuk

membantunya, termasuk di saat pasien merasa gelisah/cemas.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

I. Masalah Psikososial dan Lingkungan

1. Masalah dengan dukungan kelompok :

Pasien tidak memiliki masalah dengan keluarganya. Pasien mengatakan keluarganya

sangat mendukung kesembuhan pasien.

2. Masalah dengan Lingkungan :

Pasien mengatakan biasa bersosialisasi dengan lingkungan. Pasien tidak dapat

berkomunikasi dnegan baik dengan keluarga dan petugas kesehatan.

Page 10: Askep Ansietas Andri

3. Masalah dengan pendidikan :

Pasien mengatakan pernah mengikuti pendidikan sampai D1.

4. Masalah dengan Pekerjaan :

Pasien mengatakan sekarang sudah bekerja di Hotel di daerah Uluwatu, namun

karena sakit pasien mengambil cuti kerja.. Pasien mengatakan tidak ada masalah

dengan pekerjaannya.

5. Masalah dengan perumahan :

Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan perumahan. Keluarga

mengatakan kalau pasien tidak memiliki masalah dengan anggota keluarga di

rumah.

6. Masalah dengan ekonomi:

Pasien mengatakan saat ini sedang cuti bekerja. Ibu pasien mengatakan ia bekerja

sebagai petani bersama suaminya. Keluarga mengatakan ia menggunakan JKBM

untuk membantu penyembuhan pasien.

7. Masalah dengan pelayanan kesehatan :

Terdapat sebuah Puskesmas Pembantu di dekat rumah pasien. Pasien tidak memiliki

masalah dengan pelayanan kesehatan. Keluarga juga mengatakan tidak memiliki

masalah dengan pelayanan kesehatan.

J. Pengetahuan Kurang Tentang :

Penyakit jiwa

Faktor presipitasi

Koping

Lainnya

Sistem pendukung

Penyakit fisik

Obat-obatan

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya dan

prosedur operasi yang akan dilakukan. Pasien mengatakan cemas dan khawatir dengan

penyakitnya. Tampak pasien bertanya – tanya tentang sakit yag dideritanya.

Masalah keperawatan : Defisit pengetahuan

K. Aspek Medik

- Diagnosa medik : Susp. Appendiksitis

Page 11: Askep Ansietas Andri

- Diagnosis multiaxial : -

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Daftar Masalah Keperawatan

Data Masalah Keperawatan

Subjektif :

Pasien mengeluh nyeri di perut sebelah kiri

bagian bawah. Nyeri terasa seperti tertusuk –

tusuk, skala nyeri 5(0-10), nyeri hilang

timbul.

Objektif :

TD : 130/90 mmHg N : 84 x/mnt

S : 36,8 °C

Pasien tampak meringis dan saat bergerak

tampak pasien berhati – hati dan memegang

perutnya yang sakit.

Nyeri Akut

Subjektif :

Pasien mengatakan merasa cemas dengan

keadaannya sekarang, pasien mengatakan

khawatir dengan penyakitnya dan operasi

yang akan dijalaninya.

Obyektif :

Raut wajah pasien lesu, pasien tampak

bertanya – tanya tentang penyakitnya, TD :

130/90 mmHg N : 84 x/mnt

Kecemasan / ansietas

Subjektif :

Pasien mengatakan saat sakit hanya dilap

oleh ibunya.

Objektif :

Tampak rambut pasien acak – acakan, dan

baju tidak diganti.

Defisit Perawatan Diri

Subjektif :

Saat pengkajian pasien mengatakan biasa

tidur jam 22.00 wita dan bangun pukul 06.00

Gangguan Pola tidur

Page 12: Askep Ansietas Andri

wita. Namun saat sakit pasien mengatakan

sulit tidur dan sering terbangun pada malam

hari karena nyeri yang dirasakan pada perut

bagian bawahnya.

Objektif :

Pasien tampak lemas dan mengantuk,

terdapat lingkaran hitam dibawah mata

pasien.

Subjektif :

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak

tahu tentang penyakit yang dideritanya dan

prosedur operasi yang akan dilakukan.

Pasien mengatakan cemas dan khawatir

dengan penyakitnya.

Objektif :

Tampak pasien bertanya – tanya tentang

sakit yag dideritanya.

Defisit Pengetahuan

B. Pohon Masalah:

Masalah UtamaAnsietas (Kecemasan)

Nyeri Akut Etiologi

Kurangnya pengetahuan

Defisit Perawatan

Diri

Gangguan Pola TidurAkibat

Page 13: Askep Ansietas Andri

C. Diagnosa Keperawatan

Ansietas (kecemasan) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit

(prosedur operasi) ditandai dengan Pasien mengatakan merasa cemas dengan

keadaannya sekarang, pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya dan operasi

yang akan dijalaninya, Raut wajah pasien lesu, pasien tampak bertanya – tanya

tentang penyakitnya, TD : 130/90 mmHg N : 84 x/mnt.

Page 14: Askep Ansietas Andri

III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN “KJ” DENGAN ANSIETAS

DI RUANG A RSUD KLUNGKUNG

TANGGAL 6-7 DESEMBER 2014

No.

Dx

Dx

Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

I. Ansietas

(Kecemasan)

TUM :

Klien tidak

merasa cemas

lagi .

TUK 1 :

Klien dapat

membina

hubungan saling

percaya

TUK 2 : klien

dapat

Setelah 1 X 15 menit

interaksi, klien

menunjukkan tanda-

tanda percaya kepada

perawat:

1) Wajah cerah,

tersenyum

2) Mau berkenalan

3) Ada kontak mata

4) Bersedia

menceritakan

perasaan

5) Bersedia

mengungkapkan

masalahnya

Setelah 1 X 15 menit

interaksi, klien dapat

Bina hubungan saling

percaya dengan

menerapkan prinsip

komunikasi terapeutik.

a. Sapa klien dengan

ramah baik verbal

maupun nonverbal

b. Perkenalkan diri secara

sopan

c. Tanyakan nama

lengkap klien dan nama

panggilan yang di sukai

klien

d. Jelaskan tujuan

pertemuan

e. Jujur dan menepati

janji

f. Tunjukkan sikap

empati dan menerima

klien apa adanya

a. Bina hubungan saling

percaya : salam

Page 15: Askep Ansietas Andri

mempertahank

an kontak mata

dan Klien

dapat

mengenal

ansietasnya

TUK 3: klien

dapat

mengurangi

rasa cemas dan

mengetahui

cara- cara

mengurangi

cemasnya.

mengungkapkan rasa

cemasnya dengan

cara :

1) Melakukan

kontak mata

2) Bersedia

menceritakan

perasaannya

secara jujur

3) Wajah tenang

Setelah 1 X 15 menit

pasien mampu

mengurangi rasa

cemasnya dan

mengetahui cara-

cara

menguranginya

dengan criteria :

- pasien tetap kontak

mata

-Pasien mampu

mengatakan

kecemasannya

terapeutik, perkenalan

diri, jelaskan tujuan,

lingkungan yang

terapeutik, kontrak

yang jelas.

b. Dorong dan beri

kesempatan klien untuk

mengungkapkan

perasaannya.

c. Dengarkan ungkapan

klien dengan empati.

d. Beri reinforcement

yang positif atas

kemampuan klien

mengungkapkan

perasannya.

e. Beri pengetahuan

terhadap pasien

mengenai penyakitnya

a. Bina hubungan saling

percaya : salam

terapeutik, perkenalan

diri, jelaskan tujuan,

lingkungan yang

terapeutik, kontrak

yang jelas.

b. Ajarkan klien teknik

nafas dalam untuk

mengurangi rasa cemas

klien.

c. Beri pujian bila klien

mau mencoba untuk

Page 16: Askep Ansietas Andri

- Bisa

mempraktekkan

cara

menanggulanginya.

melakukan nafas dalam

d. Suruh pasien

mengulangi penjelasan

dari perawat yang

diberitahu kemarin

e. Dengarkan ungkapan

klien dengan empati.

f. Motivasi klien agar

mempertahankan

kontak mata saat

berbicara

g. Beri pujian bila klien

mau mencoba

melakukannya

h. Berikan HE prosedur

tindakan

i. Berikan tindakan

kolaboratif

Page 17: Askep Ansietas Andri

IV. IMPLEMENTASI

TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN “KJ”DENGAN ANSIETAS

DI RUANG A RSUD KLUNGKUNG

TANGGAL 6-7 DESEMBER 2014

Hari/tanggal/

jam

No.

TUKTindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf

Sabtu, 6

Desember

2014 pukul

21.00 wita

wita

1 Membina hubungan saling

percaya dengan pasien.

1. Mengucapkan salam

“Selamat maam, Pak”

2. Memperkenalkan diri

dengan pasien

“Nama saya Andri Yusnita

Sari, bapak bisa panggil

saya Andri. Saya

mahasiswa Poltekkes

Denpasar yang sedang

praktik diruangan ini”

3. Memanggil nama pasien

dengan sebutan yang

disukainya

“Nama bapak siapa? Bapak

senang dipanggil siapa?”

4. Menjelaskan tujuan dengan

jelas dan membuat kontrak

dengan pasien

“Baiklah, saya praktik di

sini dari hari ini sampai

dengan hari Sabtu depan.

Hari ini saya bertugas dari

pk. 20.00 WITA sampai

S:

“Malam, Saya “KJ”

panggilannya J”

“iya saya mau untuk

diajak ngobrol”

O: Pasien mau

membalas salam,

mau berjabat tangan,

kontak mata baik.

Page 18: Askep Ansietas Andri

besok jam 08.00 wita, untuk

merawat Bli. Bagaimana

kalau kita mengobrol

selama 15 menit saja ya,

sekarang pukul 21.00 wita

nanti pukul 21.15 wita kita

akan akhiri. Apa bli

setuju?”

Bagaimana jika sekarang

Bli bercerita tentang

keadaan Bli saat ini?”

1 Memberi kesempatan kepada

pasien untuk mengungkapkan

perasaannya

“Tadi bli, sudah menyebutkan

namanya, umur bli sekarang

berapa?”

“Bli tinggal bersama siapa

dirumah?”

“Jadi, bli ngekos ya, bli sudah

bekerja?”

“Bli asalnya dari mana? Bli

bersaudara berapa?”

“Hobi bli apa? coba bli

bercerita tentang hobi bli!”

“Wah...bagus sekali bli sudah

mau bercerita tentang hobi

yang bli sukai. Nah sekarang,

bli ceritakan apa yang bli

rasakan sekarang?”

S:

“Umur saya 22 tahun”

“ Saya tinggal bersama

orang tua saya di

rumah. Tapi kalau di

kos saya tinggal

sendiri.”

“Baru kerja DW selama

3 bulan di Uluwatu.”

“Dari Banjar Tusan,

Tangkas. Saya 2

bersaudara. Kakak

saya perempuan dan

sudah menikah.”

“Saya suka berolahraga,

semua olahraga saya

suka.”

“Saat ini, saya masih

merasakan nyeri

pada perut bagian

bawah saya dan saya

Page 19: Askep Ansietas Andri

merasa cemas

dengan penyakit

saya.

O : Pasien tampak lesu,

kontak mata baik.

1 Memberikan perhatian dan

menunjukkan kepedulian

kepada pasien

“Bli sudah makan tadi?”

S:

“sudah”

O: kontak mata pasien

baik.

1 Melakukan perpisahan dan

kontrak dengan pasien

“Bli, bagaimana perasaan bli

sekarang setelah mengobrol

dengan saya?”

“Baiklah, kita sudah

mengobrol selama 15 menit.

Sekarang sudah pukul 21.15

wita. Saya akhiri dulu ya

obrolan kita hari ini.

Bagaimana kalau besok kita

mengobrol lagi sekitar pukul

07.00 wita ya bli.”

“Nanti kita akan mengobrol

tentang cemas yang bli rasakan

saat ini.”

“Apa bli setuju?”

“Kalau begitu sekarang bli

beristirahat dulu, kalau perlu

sesuatu bli bisa menyuruh

keluarga untuk memanggil

saya di ruang perawat.

Terimakasih.”

S:

“Iya, saya senang”

“iya.”

“Iya sus”

“Iya,sama - sama.”

O: “pasien tampak

tenang, kontak mata

pasien baik”

Minggu, 7 2 Memberi salam terapeutik S :

Page 20: Askep Ansietas Andri

Desember

2014 pukul

07.00 wita

“Selamat pagi Bli, masih ingat

dengan saya?”

“Bagaimana tidurnya kemarin,

nyenyak?”

“Apakah ada yang ingin bli

ceritakan kepada saya?”

“Sesuai dengan janji kita

kemarin sekarang kita akan

mulai berbincang kembali

mengenai cemas yang bli

rasakan, masalah apa yang kini

bli rasakan. sebelumnya saya

kontrak waktu terlebih dahulu

ya bli, kita akan berbincang

selama 15 menit, sekarang

pukul 07.00 nanti pukul 07.15

wita kita akan akhiri,

bagaimana?”.

“Pagi, Ingat, Andri

kan?”

“Kemarin saya tidak

bisa tidur dengan

nyenyak karena masih

merasa sakit pada perut

bagian bawah saya.”

“Baik, sus.”

O : Pasien tampak

tenang, kontak mata

baik.

2

2

Memberi kesempatan kepada

pasien untuk mengugkapkan

perasaannya dan

mendengarkan ungkapan klien

dengan empati.

“Coba bli jelaskan pada saya,

apa yang bli cemaskan

sekarang?”

“Kalau begitu saya jelaskan

terlebih dahulu mengenai

penyakit yang bli alami

sekarang.”

Memberi pengetahuan terhadap

S :

“Saya khawatir,

kemarin saya sudah

melakukan pemeriksaan

diperut saya, kata

dokternya ada bengkak

di usus buntu saya. Apa

saya harus dioperasi?

Setelah operasi apa

saya bisa sembuh?”

“Ohh..jadi begitu, Apa

harus dilakukan

operasi? Saya cemas

kalau harus

Page 21: Askep Ansietas Andri

pasien mengenai penyakitnya

“Penyakit usus buntu adalah

peradangan atau

pembengkakan yang terjadi

pada organ usus buntu, yang

biasa disebut dengan appendix.

Organ ini terletak pada usus

besar manusia tepatnya berada

di bagian bawah perut sebelah

kanan. Peradangan atau

pembengkakan ini biasanya

disebabkan oleh penyumbatan

pada saluran usus yang buntu

ini atau bisa disebut

appendiksitis. Gejalanya

seperti nyeri pada perut yang

menjalar dan akhirnya akan

terasa atau terlokalisasi di perut

bagian bawah tepatnya

disebelah kanan. Bisa juga

menyebabkan mual dan

muntah. Usus buntu yang

bengkak ini terdapat kuman-

kuman yang berbahaya bagi

tubuh. Jadi akan sangat

berbahaya membiarkan usus

buntu yang meradang di dalam

perut. Sehingga untuk

mengatasi appendiksitis ini

tidak pecah, dan menyebarkan

kuman – kumannya, perlu

dilakukan operasi untuk

mengangkat usus buntu yang

bengkak ini.”

membayangkan akan

operasi”

“Baik, sus”

“Iya, saya mengerti.”

“kadang, kalau sedang

ada masalah saya

merenung sendiri tapi

saya juga sering cerita

kepada ibu atau ayah

saya.”

“Baik sus.”

“Terimakasih.”

O : Pasien tampak

bertanya tentang

penyakit dan prosedur

operasi, kontak mata

baik, pasien tampak

serius mendengarkan.

Page 22: Askep Ansietas Andri

“Jangan takut untuk

menghadapi operasi karena

pengobatan apendisitis satu-

satunya dalah dengan

pengangkatan usus buntu yang

meradang ini dengan operasi.

Bli jangan khawatir, sebelum

operasi, dokter bedah akan

mempersiapkan kondisi bli

sampai layak untuk menjalani

operasi, selain itu dokter juga

akan memilih teknik operasi

yang sesuai dengan kondisi

apendisitis yang diderita.

Karena dengan operasi pada

tahap awal apendisitis dapat

menurunkan kejadian

komplikasi.”

“Setelah operasi, Astungkara

bli akan sembuh dan dapat

beraktivitas seperti biasa lagi,

asal bli mau mengikuti dan

melakukan saran dan anjuran

dokter serta perawat.”

“Apa bli sudah mengerti

dengan penjelasan yang saya

berikan?”

“Sebelumnya apa yang bli

lakukan ketika perasaan cemas

itu datang?”

“Bli supaya cepat sembuh tidak

boleh memendam kecemasan

sendiri, ajak keluarga bli

disebelah bercerita atau ajak

Page 23: Askep Ansietas Andri

teman yang bli percayai untuk

bercerita. Kalau bli pendam

sendiri nanti yang ada bli

tambah stres. Kalau bli mau

menceritakannya pada orang

lain rasa cemas itu akan

berkurang”

“Tapi, tadi bagus sekali, bli

sudah mau menceritakan

perasaan cemas dan khawatir

yang bli rasakan sekarang.”

2 Melakukan perpisahan dan

kontrak dengan pasien

“Bli, bagaimana perasaan bli

sekarang setelah mengobrol

dengan saya?”

“Baiklah, kita sudah

mengobrol selama 15 menit.

Sekarang sudah pukul 07.15

wita. Saya akhiri dulu ya

obrolan kita hari ini.”

“Nanti sekitar pukul 08.00

wita kita akan mengobrol

tentang cara – cara mengurangi

cemas yang bli rasakan saat

ini.” “Apa bli setuju?”

“Kalau begitu saya permisi

dulu, kalau perlu sesuatu bli

bisa memanggil saya di ruang

perawat. Terimakasih.”

S :

“Rasanya sedikit

tenang.”

“Baik sus.”

“Terimakasih.”

O : Pasien tampak

tenang, kontak mata

baik, tampak pasien

sesekali meringis dan

memegangi perutnya

yang sakit.

Page 24: Askep Ansietas Andri

Minggu, 7

Desember

2014 pukul

3 Memberi salam terapeutik.

“Selamat pagi bli.”

S :

“Pagi, iya sus.”

“Bagaimana caranya?”

Page 25: Askep Ansietas Andri

08.00 wita Mengajarkan klien teknik nafas

dalam untuk mengurangi rasa

cemas klien.

“Nah, sekarang saya akan

menunjukkan satu cara untuk

mengurangi rasa cemas Bli,

sesuai dengan janji saya

kemarin Cara ini akan berhasil

jika Bli mau mencoba dan

berlatih setiap hari.”

“Apakah Bli mau tahu

caranya? Bagus. Sekarang akan

saya ajarkan caranya.”

“Ini namanya teknik relaksasi

nafas dalam. Caranya sangat

sederhana, saya yakin Bli pasti

bisa melakukannya. Kita coba

ya.”

“Sekarang bli coba duduk yang

nyaman dulu. Sudah nyaman?

Bagus. Nah, nanti saat

menghirup nafas yang panjang

usahakan agar bahunya tidak

ikut bergerak. Rasakan udara

yang masuk ke dalam perut.

Sehingga perut bli terasa

mengembung. Kemudian

setelah 3 hitungan hembuskan

nafas melalui mulut ya seperti

mengucapkan huruf U.”

“Sudah mengerti?”

“Mari kita lanjutkan. Sekarang

pusatkan perhatian Bli pada

udara yang keluar masuk

“Iya saya mau tahu cara

mengurangi rasa cemas

ini.”

“Iya.”

“Sudah.”

“Sudah.”

“Iya sus, saya akan

berlatih lagi.”

“Iya sus.”

O : Pasien tampak

tenang, pasien mau

mengikuti intruksi

perawat dan berlatih

relaksasi nafas dalam,

kontak mata baik.

Page 26: Askep Ansietas Andri

melalui hidung dengan mulut

ditutup, matanya juga ditutup

ya biar lebih fokus. Tarik

nafasnya, tahan. 3, 2, 1,

hembuskan melalui mulut.

Bisa? Bagus. Nah sekarang

coba diulangi ya.”

“Wah Bagus, Sekarang mari

kita lakukan bersama-sama.

Tarik nafas, tahan, hembuskan.

Ulangi lagi ya bli. Sekarang

tahan nafasnya lebih lama,

siap, mulai, tarik, tahan,

hembuskan”

Menganjurkan pasien

mengulangi penjelasan dari

perawat yang diberitahukan.

“Ayo bli dilatih terus ya.

Dengan sering melatihnya

maka hasilnyapun akan lebih

terasa, dan bli tidak akan

merasa khawatir lagi karena

saat relaksasi akan

memunculkan energi - energi

yang positif.”

“Oya selain teknik yang saya

ajarkan tadi bli juga bisa

mengalihkan pikiran bli dari

rasa sakit dan juga cemas yang

bli rasakan dengan melakukan

aktivitas yang bli sukai. Ya

seperti mengobrol atau

Page 27: Askep Ansietas Andri

bermain game dari HP bli”

3 Melakukan perpisahan dan

kontrak dengan pasien

“Bli, bagaimana perasaan bli

sekarang setelah mengobrol

tentang cara – cara mengurangi

cemas dengan saya?”

“Baiklah, kita sudah

mengobrol selama 15 menit.

Sekarang sudah pukul 08.15

wita. Saya akhiri dulu ya

obrolan kita hari ini. Ingat ya

bli, kalau bli cemas lakukan

teknik yang saya ajarkan atau

bli mengobrol dengan keluarga

dan mengalihkan pikiran bli

dari cemas dengan melakukan

aktivitas yang bli sukai.”

“Kalau begitu sekarang saya

permisi dulu, kalau perlu

sesuatu bli bisa menyuruh

keluarga untuk memanggil

saya di ruang perawat.

Terimakasih.”

S :

“Iya rasanya sudah

lebih tenang.”

“Iya sus, saya akan

melakukannya.”

“Baik sus, sama – sama.

Terimakasih juga.”

O : Pasien tampak

tenang, pasien mau

menjawab pertanyaan

dan mengikuti instruksi

perawat. Kontak mata

baik.

V. EVALUASI

Hari/Tgl/Jam DX Evaluasi Paraf

Page 28: Askep Ansietas Andri

Sabtu, 6

Desember

2014 pukul

21.15 wita

1 TUK 1

S:

“Malam, Saya “KJ” panggilannya J”

“iya saya mau untuk diajak ngobrol”

O: Pasien mau membalas salam, mau berjabat tangan,

mau menjawab pertanyaan perawat, kontak mata

baik.

A : TUK 1 Tercapai

P: Lanjutkan renpra pada TUK 2.

Minggu, 7

Desember

2014 pukul

07.15 wita

1 TUK 2

S : “Rasanya sudah agak tenang.”

O : Pasien tampak bertanya tentang penyakit dan

prosedur operasi, kontak mata baik, pasien tampak

serius mendengarkan.

A : TUK 2 tercapai

P : Lanjutkan renpra TUK 3

Minggu, 7

Desember

2014 pukul

08.15 wita

1 TUK 3

S : “Iya rasanya sudah lebih tenang.”

“Iya sus, saya akan berlatih.”

O : Pasien tampak tenang, pasien mau mengikuti

intruksi perawat dan berlatih relaksasi nafas dalam,

kontak mata baik.

A : TUK 3 tercapai

P: Pertahankan kondisi.

Mengetahui,

Pembimbing Praktek

Klungkung, 9 Desember 2014

Mahasiswa

Page 29: Askep Ansietas Andri

Ida Bagus Rai Hartawan, Amd. Kep

NIP. 197703141996031002

Made Andri Yusnita Sari

NIM. P07120012021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

I Nengah Sumirta, SST., S.Kep. Ns., M.Kes

NIP. 196502251986031002

Page 30: Askep Ansietas Andri
Page 31: Askep Ansietas Andri

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “KJ”DENGAN ANSIETAS (KECEMASAN) DIRUANG A RSUD KLUNGKUNG PADA

TANGGAL 6-7 DESEMBER 2014

OLEH :

Oleh :MADE ANDRI YUSNITA SARI

P07120012021TINGKAT 3.1 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN2014