Upload
sri
View
57
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Keperawatan
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN AKIBAT ASTHMA BRONCHIALE DI RUANG
PERAWATAN XV RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI TANGGAL 28 s.d 01 JUNI 2004
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
Nama : Ny.S
Umur : 43 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTP
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Alamat : Marga Asih RT.02 RW.18 Cimahi
Suku Bangsa : Sunda
DX Medis : Asthma Bronchial
No. Reg : 040527-0720
Tanggal masuk : 27-05-2004
Tanggal dikaji : 28-05-2004
Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Umur : 47 Tahun
Alamat : Marga Asih RT.02 RW.18 Cimahi
Pekerjaan : TNI - AD
Hub. dengan klien : Suami
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit klien
mengatakan sesak nafas hilang timbul, batuk, mual,
muntah dan badan terasa lemas, kemudian keluarganya
memutuskan untuk membawa klien berobat ke Poliklinik
1
Paru Rumah Sakit Dustira dan disarankan untuk dirawat di
Ruang Perawatan XV Rumah Sakit Dustira.
b. Keluhan Utama Saat Didata
Pada saat dikaji klien mengatakan sesak nafas, flu dan pilek
serta badannya terasa lemas, keluhan dirasakan apabila
udara dingin dan terlalu banyak beraktifitas, dan berkurang
apabila klein beristirahat dan tidur dengan posisi setengah
duduk. Sesak dirasakan seperti tertindih benda berat,
keluhan ini disertai batuk, dan dirasakan sejak masuk
rumah sakit sampai waktu dikaji.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan sudah 20 tahun menderita Asthma
Bronchial, dan sudah + 15 kali dirawat di Rumah Sakit
Dustira dengan penyakit yang sama.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya ada yang
menderita penyakit yang sama seperti yang di derita klien
yaitu anak klien yang terakhir/yang ke tiga, tetapi klien
mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai penyakit menular lainnya seperti TBC dan
Hepatitis.
2
C. STRUKTUR KELUARGA
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
D. DATA BIOLOGIS
NO POLA DI RUMAH DI RUMAH SAKIT1 Nutrisi
a. Makan Frekwensi Jumlah Jenis Keluhan
b. Minum Jumlah Jenis keluhan
3x/hari1 Porsi habis
Nasi, sayur, laukTidak ada keluhan
+ 7-8 gelas/hari + 1500Air putih
Tidak ada keluhan
3x/hari½ Porsi habis
Nasi, sayur, laukTidak ada
+ 2000 cc/hari
Air putihTidak ada
3
2 Eliminasia. BAB
Frekwensi Konsistensi Warna Bau Keluhan
b. BAK Frekwensi Warna Bau
2x/ hariLembek berbentukKuning tengguli
KhasTidak ada
+ 1000 cc/hariKuning jernih
Khas
1x/ hariLembek berbentukKuning tengguli
KhasTidak ada
+ 1500 – 2000 cc/hariKuning jernih
Khas
3 Istirahat dan tidur Kuantitas Siang Malam Kualitas
+ 7 – 8 jam/hariKadang-kadang+ 7 – 8 jam/hariTidur nyenyak
3 – 4 jam/hariKadang-kadang+ 3 – 4 jam/hari
Sering terbangun karena sesak
4 Personal hygiene Mandi Gosok gigi Keramas Ganti
pakaian Vulva
hygiene
2x/hari2x/hari
2x/minggu2x/hari
Setelah BAB dan BAK
1x/hari diseka2x/hari
Belum pernah1x/hari
Setelah BAB dan BAK
5 Aktivitas sehari-sehari Klien adalah seorang Ibu Rumah Tangga dan sehari-hari beraktivitas di rumah dan sekitar rumah secara
mandiri
Klien hanya terbaring di tempat
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menit
R : 28x/menit
S : 370C
4
2. Sistem Panca Indra
Mata
Inspeksi : Bentuk mata simetris kanan dan kiri,
konjungtivaananemis, sklera tidak
ikhterik, tidak terlihat pengeluaran sekret,
reflek pupil positif terhadap cahaya, mata
dapat melirik ke segala arah, fungsi
penglihatan baik.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada kedua
mata.
Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris kanan dan kiri,
posisi pinna sejajar dengan sudut mata,
telinga tampak bersih, daun telinga keras
dan elastis, fungsi pendengaran baik dapat
mendengar bisikan dari perawat pada
jarak 30 cm.
Palpasi : Tidak terdapat adanya nyeri tekan, daun
telinga keras dan elastis
Hidung
Inspeksi : Bnetuk hidung simetris, tidak terlihat
adanya polip fungsi penciuman baik dapat
membedakan bau alkohol dan minyak
kayu putih.
Lidah
Inspeksi : Bentuk bibir dan lidah simetris, lidah
berwarna merah muda, tampak lembab,
dapat bergerak ke segala arah dan bersih
fungsi pengecapan baik dapat merasakan
rasa asin dan manis.
Perabaan
Fungsi perabaan baik dapat membedakan panas dan dingin.
5
3. Sistem Pernafasan
Inspeksi : Hidung : Bentuk simetris, tidak terlihat adanya
polip, tidak ada pengeluaran sekret,
tidak ada perdarahan, hidung bersih.
Trakea : Bentuk simetris, posisi di tengah.
Dada : Bentuk simetris, terlihat penggunaan
otot-otot pernafasan tambahan.
Paru-paru: Respirasi paru 28x/menit
Palpasi : Hidung : Tidak terdapat nyeri tekan pada sinus
frontalis dan maksilaris.
Trakea : Tidak terdapat nyeri tekan.
Dada : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak
teraba benjolan pada permukaan dada.
Perkusi : Paru-paru: - Anterior
Intercosta 1,2 bunyi resonan
Intercosta 3,4 kiri bunyi redup
karena merupakan area jantung
Intercosta 5,6 pada sisi dada
kanan berbunyi dulness.
- Posterior
Bunyi resonan dimulai dari supra
kapularis 3 sampai 4 jari dari
pundak sampai dengan skapularis
setinggi vetebralis tovakalis ke- 10
Auskultasi : Trakea : Bunyi napas tubular
Paru-paru: Bunyi nafas wheezing (mengi)
sepanjang area paru pada fase
ekspirasi dan berlanjut sampai fase
inspirasi.
6
4. Sistem Pencernaan
Inspeksi : Mulut dan kerongkongan : Bentuk bibir simetris,
berwarna merah muda, tampak lembab, tidak
terlihat stomatitis, uvula bewarna merah muda,
terletak di tengah, lidah berwarna merah muda,
dapat bergerak ke segala arah, tidak terdapat lesi,
gusi tidak bengkak, tidak teampak pendarahan,
tonsil tidak hiperemi, tidak tampak peradangan.
Abdomen : Bentuk datar, lembut, tidak terlihat
lesi, tidak asites.
Palpasi : Abdomen : terdapat nyeri tekan pada ulu hati,
tidak teraba benjolan, hepar tidak teraba
membesar.
Perkusi : Abdomen : kuadran kiri dan kanan atas, kuadran
kiri dan kanan bawah terdengar suara timpani.
Auskultasi : Terdapat bising usus frekwensi 7-8x/menit.
5. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Leher : bentuk simetris, tidak terlihat adanya
benjolan.
Palpasi : Tidak terlihat adanya peningkatan JVP, kelenjar
getah bening tidak teraba membesar, arteri carotis
reguler.
Perkusi : Bunyi redup pada spasium intercostalis ke- 4, 5,8
garis midsternal ke arah kiri.
Auskultasi : Jantung : Bunyi jantung murni reguler bunyi S1
Lup dan bunyi S2 dup, heart vate 80x/menit.
6. Sistem Perkemihan
Palpasi : Ginjal : tidak teraba pembesaran dan tidak
terdapat adanya nyeri tekan.
Vesika urinaria : tidak ada nyeri tekan pada
supra pubik, kandung kemih kosong.
7
7. Sistem Persarafan
Kesadaran klien composmentis, klien dapat menyebutkan hari
dengan benar, waktu ditanya sekarang hari apa dan klien
mengenal suami dan anaknya.
GCS = 15 E = 4 V = 5 M = 6
Sistem saraf cranial
a. Nervus I Ofahtorius : Klien dapat membedakan bau
kayu putih dan bau kopi dengan mata tertutup.
b. Nervus II Optikus : Klien dapat membaca papan nama
pemeriksa pada jarak 30 cm.
c. Nervus III Okulomotoris : Klien dapat membuka
kelopak mata dengan gerakan penuh.
d. Nervus IV Troklearis : Bola mata dapat mengikuti
arah jari pemeriksa ke bawah dan ke dalam.
e. Nervus V Trigeminal : Pada saat membuka mulut
klien tidak merasakan adanya keluhan.
f. Nervus VI Abdusen : Klien dapat menggerakan bola
mata ke kiri dan ke kanan.
g. Nervus VII Auskustikus : Klien dapat mendengar
dengan baik.
h. Nervus VIII Glosopharygeus dan Nervus X Vagus :
Sewaktu klien mengatakan “ah” ovula terangkat lurus
berada di tengah, simetris, tidak nampak deviasi.
i. Nervus XI Spiral Aksesois : Klien dapat menoleh ke
kiri dan ke kanan, tidak ampak adanya penggunaan
otot tambahan pada saat bernafas.
j. Nervus XII Hipoglosus : Klien dapat menggerakan
lidah secra terkontrol, dan dapat merasakan rasa
manis, asam, asin dan pahit.
8
Sistem motorik
Posisi tubuh tegap, tidak terdapat gerakan involunter
abnormal seperti tremor, kontur dan tonus otot baik
mampu berjalan secara normal tanpa ada hentakan dan
tidak menjijit.
Sistem sensorik
Klien mampu berespon terhadap rangsangan,
mengidentifikasi benda (angka dan gambar) dan sentuhan.
Sistem cerebal
Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi,
yaitu mengguanakan bahasa verbal, tidak terdapat kaku
kuduk.
Reflek-reflek
Reflek Patella : +/+
Reflek Bisep : +/+
Reflek Trisep : +/+
Reflek Achiles : +/+
Reflek Babinsky : +/+
Reflek Pupil : +/+
8. Sistem Endokrin
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid, klien tidak
memiliki riwayat DM (kekurangan hormon insulin) tidak
osteoporosis (keropos tulang), tidak terdapat pembesaran
kelenjar Lymfe.
9. Sistem Integumen
Inspeksi : Rambut : rambut hitam, tidak berketombe, tidak
rontok, distribusi rambut merata.
Kulit : Tidak terdapat lesi, kuku tidak sianosis.
Palpasi : Rambut : Tekstur halus.
Kulit : Kulit teraba hangat.
9
10. Sistem Musculokeletal
a. Inspeksi : Extremitas atas : Kuku tangan tidak
sianosis, kulit tidak pucat, tangan kiri
terpasang infus Dextrose 15 gtt/menit,
mobilisasi mampu fleksi, ekstensi, abduksi,
adduksi, supinasi dan pronasi.
Ekstremitas Bawah : Kuku kaki tidak
sianosis, kulit tidak pucat, tidak terdapat
Oedema, mobililsasi mampu fleksi,
eksistensi, abduksi dan adduksi.
Perkusi : Ekstremitas atas : Reflek bisep +/+
reflek trisep +/+
Ekstremitas Bawah : Reflek patela +/+
reflek achiles +/+, Babinsky -/-
Pencatatan hasil kekuatan otot :
+5 +5
+5 +5
F. DATA SOSIAL
1. Pendidikan
Klien mengatakan bahwa pendidikan terakhir klien adalah
SLTP.
2. Hubungan Sosial
Klien dapat melakukan hubungan baik dan berinteraksi dengan
baik.
3. Gaya hidup
Gaya hidup klien sederhana, terlihat dari segi penampilannya.
10
4. Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan pasien lainnya dan
kooperatif dengn segala tindakan yang diberikan kepadanya.
G. DATA PSIKOLOGIS
1. Status Emosi
Pada saat dikaji status emosi klien baik dan terlihat tenang.
2. Gaya Komunikasi
Dalam menjawab setiap pertanyaan klien menggunakan bahasa
verbal yaitu bahasa sunda. Klien sangat terbuka dalam
mengungkapkan perasaannya.
3. Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan menerima keadaan dirinya saat ini dan
tidak merasa malu dengan penyakitnya.
b. Harga Diri
Klien tidak merasa hargadirinya berkurang akibat penyakit
yang dideritanya.
c. Ideal Diri
Klien berharap penyakitnya dapat segera sembuh dan bida
kembali kerumah berkumpul dengan keluarganya.
d. Peran
Klien berperan sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya.
e. Identitas diri
Klien merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara, klien
sudah menikah dan empunyai tiga oarang anak.
4. Pola Koping
Dalam menyelesaikan masalah klien selalu menyelesaikannya
bersama suami.
11
H. DATA SPIRITUAL
Klien beragama Islam, klien menjalankan ibadahnya sesuai dengan
kepercayaannya dan kemmpuannya. Klien selalu bedo’a untuk
kesembuhannya.
I. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 28 – 05 – 2004
Hematologi
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Interprestasi
Haemoglobin 12,2 gr% P = 12,5 - 18,0
W = 12,0 - 16,0
Normal
Lekosit 6,3 rb/mm3 4,0 – 10,0 Normal
Hematokrit 37 % P = 48 – 51
W = 36 – 48
Normal
Kimia Darah
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Interprestasi
Glukosa sewaktu 130 mg/dl < 140 Normal
SGOT 38 U/L < 37 Meningkat
SGPT 62 U/L < 42 Meningkat
Ureum 27 mg/dl 10 - 50 Normal
Kreatinin 0,8 mg/dl 0,5 – 1,1 Normal
Asam urat 6,1 mg/dl 3,7 – 7 Normal
LED 1 jam/2 jam 20/45 mm/jam 0/10 Meningkat
Hasil thonak photo
Tanggal 25 – 05 – 2004 : cor, sinus dan diafragma Normal
Pulmo : Hili kasar, corakan meningkat, tak
tampak bercak lunak.
Kesan : Asthma Bronchial.
12
J. Theraphy
Ampicillin 3 x 1 amp
Ambroxol 3 x 1 tb
Antasida 3 x 1 tb
Kalmetason 3 x 1 amp
Stofluad 3 x 1 tb
Infus D5 % 15 gtt/menit => labu ke 3
Aminophilin 2 amp
13
ANALISA DATA
Nama : Ny.S
Umur : 43 tahun
No. Reg : 040527 – 0720
NO DATA ETIOLOGI MASALAH1 DS :
Klien mengabaikan sesak nafas, dan batuk
DO : Frekwensi nafas
28x/menit Terpasang infus
D5% 15gtt/menit+Drip Aminophilin 2 amp
Faktor ekstrinsik, faktor non alergi defisit Ige
mudah terinfeksi Virus, kedinginan
respon Imunologi
Bronchospasme
Edema
Kompensasi tubuh terhadap adanya
kekurangan suplai O2
yaitu dengan meningkatkan frekwensi
nafas
Tidak efektifnya jalan nafas
2 DS : Klien mengatakan
tidak nafsu makanDO : Porsi makan tidak
habis (1/2 porsi) Klien tampak
lemah
Kurangnya suplai O2
dalam sirkulasi termasuk sistem gastrointestinal
Merangsang nervus
Vagus dalam menyampaikan reflek lokal ke Vaso Vegal
Sekresi asam Lambung
meningkat
Sekresi asam Lambung meningkat
Anorexia
Intake nutrisi kurang
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
3 DS: Peningkatan frekwensi Gangguan
14
Klien mengtakan lemas
DO : Klien tampak
lemah Klien lebih banyak
berbaring Frekwensi napas
28x/menit Klien dapat
melakukan aktifitasnya dengan terbatas
nafas dan usaha untuk bernafas
Peningkatan
metabolisme tubuh
Energi banyak dipergunakan untuk metabolisme tubuh
Kelemahan
Toleransi aktivitas
sehari-hari
aktivitas sehari-hari
4 DS : Kl
ien mengeluh sesak nafas dan batuk
Klien tidak dan sering terbangun
DO : Fr
ekuensi nafas lebih dari normal 28x/menit
Klien tampak lesu
Peningkatan frekwensi nafas disertai adanya
batuk-batuk
Merangsang susunan syaraf otonom
Syaraf simpatis
terangsang untuk mengaktifasi RAS, meningkatkan kerja
organ tubuh
REM menurun
Klien terjaga
Gangguan pemenuhan istirahat tidur
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
15
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny.S
Umur : 43 tahun
No. Reg : 040527 – 0720
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TANGGAL
DITEMUKAN
TANGGAL
TERATASI
PARAF
1 Tidak efektifnya jalan
nafas berhubungan
dengan penumpukan
sekret di jalan nafas
28 Mei 2004 31 Mei 2004 Rina
2 Gangguan pemenuhan
berhubungan dengan
adanya peningkatan asam
lambung
28 Mei 2004 01 Mei 2004 Rina
3 Gangguan aktivitas
sehari-hari berhubungan
dengan kelemahan
28 Mei 2004 01 Mei 2004 Rina
4 Gangguan istirahat tidur
berhubungan dengan
frekwensi nafas batuk
28 Mei 2004 31 Mei 2004 Rina
16
III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.S
Umur : 43 tahun
No. Reg : 040527 – 0720
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI PARAF1 2 3 4 5 61 Tidak efektifnya jalan nafas
berhubungan dengan penumpukan sekret di jalan napas ditandai dengan;DS : Klien mengatakan sesak
nafas dan batuk.DO : Frekwensi napas 28x/menit Terpasang infus D5% 15
gtt/menit + Drip Aminophilin 2 amp
Jalan nafas efektif dengan kriteria :Jangka Pendek1 x 24 jam- Jalan nafas bersih-Wheezing (-)- Sesak berkurangJangka Panjang4 x 24 jam- Frekwensi nafas kembali normal
1. Obserasi tanda-tanda
2. Atur posisi klien semi fowler.
3. Beri O2 tambahan denagn nasale keteter 2 – 3 liter.
4. Lakukan tekhnik PVD dan napas dalam:
o Perfusi dilakukan dengan cara menepuk-nepuk daerah punggung selama
1. Untuk mengetahui keadaan umum klien.
2. Dengan mengatur posisi semifowler memungkinkan ekspansi paru lebih penuh dengan cara menurunkan tekanan abdomen pada diagfragma.
3. O2 tambahan membantu meringankan beban kerja paru dalam memenuhi O2.
4. PVD digunakan untuk menolong klien agar dapat mengeluarkan sekresinya dari
Rina
17
30 – 60 detik pada tiap bagian diikuti dengan pernafasan dalam yaitu dengan menarik nafas dari hidung dan keluarkan lewat mulut lalu suruh batuk. Posisi klien pada saat perfusi adalah posisi duduk tegak diatas tempat tidur.
o Vibrasi :Klien tidur mendatar di atas tempat tidur, pinggul dan kaki melintang kepala dan dada tergantung ke bawah dari tempat tidur, klien lengannya dengan berlipat di atas sebuah bantal. Perawat meletakkan kedua telapak tangan di atas pinggang pasien lalu tekan sambil digetarkan selama ½ - 1 menit lalu klien disuruh menarik napas lewat hidung dan keluarkan melalui mulut lalu disuruh batuk. Ulang sampai sekret keluar.
o Drainage :
percabangan bronkus
18
Klien diberikan minum air hangat untuk membantu pengenceran dahak lalu disuruh menarik napas dari hidung dan keluarkan lewat mulut lalu batukan.
5. Agar klien dapat melakukan batuk efektif dengan cara pasien disusun menarik nafas lewat hidung dan keluarkan melalui mulut selama 5 – 3x lalu klien disuruh menahan nafas selama 3 – 5 detik lalu keluarkan sambil batuk.
6. Berikan cairan D5% 15 gtt/menit Drip Aminophilin 2 amp
7. Siapkan tempat untuk menampung muntah
5. Agar klien dapat melakukan batuk efektif sendiri untuk membantu pengeluaran.
6. Untuk membantuvasodilator saluran pernafasan.
7. Agar tersedia apabila klien mual dan muntah karena ada peningkatan asam lambung.
2 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan peningkatan asam lambung ditandai dengan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria : Jangka Pendek1 x 24 jam
1. Berikan klien makan dengan porsi kecil tapi sering.
1. Dengan porsi makan kecil tapi seringakan mengurangi rasa mual dan nutrisi pada klien
Rina
19
DO : Porsi makan klien habis ½
porsi BB 55 kg dari 61 kgDS : Klien mengatakan tidak
nafsu makan. Klien mengatakan sering
mual.
nafsu makan bertambah
Jangka Panjang4 x 24 jam
Porsi makan klien habis 1 porsi
Nafsu makan stabil
2. Sajikan makan dalam keadaan hangat.
3. Berikan penjelasan tentang pentingnya makanan bagi kesembuhan penyakitnya.
4. Timbang BB secara rutin yaitu seminggu 1x.
dapat terpenuhi.
2. Dengan menyajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik akan mengurangi rasa mual dan lebih memotivasi klien untuk makan.
3. dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya makanan bagi kesembuhan klien akan mengerti dan memotivasi untuk makan.
4. Untuk mengetahui pertambahan dan penurunan BB.
3 Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan:DS : Klien mengatakanDO : Klien tampak lemah Klien lebih banyak
berbaring Frekuensi nafas 28x/menit Klien dapat melakukan
Gangguan aktivitas sehari-hari terpenuhi dengan kriteria:Jangka Pendek1 x 24 jam:- Klien dapat melakukan aktivitas secara bertahapJangka Panjang4 x 24 jam:- Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
1. Bantu klien dalam melakukan aktivitas.
2. Dekatkan peralatan yang dibutuhkan oleh klien.
1. Membantu klien dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari dapat mengurangi beban kerja klien sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.
2. Mendekatkan peralatan kepada klien dapat mencegah bahaya
Rina
20
aktivitasnya dengan terbatas.
3. Anjurkan untuk meminum obat secara teratur
lain yang mungkin timbul seperti klien terjatuh.
3. Penggunaan Obat secara teratur membantu dalam proses penyembuhan lebih cepat.
4 Gangguan istirahat tidur berhubungan denganpeningkatan frekuensi nafas dan batuk, yang ditandai dengan:DS : Klien mengeluh
sesak nafas dan batuk Klien tidak bisa
tidur dan sering terbnagunDO : Frekuens
i nafas 20x/menit Klien
tampak lesu.
Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria:Jangka Pendek1 x 24 jam- Tidur klien bertambah- Klien tampak segarJangka Panjang4 x 24 jam- Klien dapat tidur sesuai dengan kebutuhannya.
1. Atur posisi yang nyaman untuk klien seperti posisi semi fowler.
2. Jelaskan pentingnya istirahat dalam keadaan sakit.
3. Ciptakan lingkungan yang kondusif seperti membereskan tempat tidur.
4. Batasi pengunjung
1. Untuk mengurangi sesak nafas.
2. Dengan istirahat dapat merelaksasikan otot pernafsan.
3. Lingkungan yang kondusif dapat membantu klien lebih nyaman dan cepat untuk tidur.
4. Dengan membatasi pengunjung klien dapat beristirahat dengan tenang.
Rina
21
CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI
Nama : Ny.S
Umur : 43 tahun
No. Reg : 040527 – 2720
NO TANGGAL JAM TINDAKAN EVALUASI TINDAKAN PARAF1. 28 – 05 – 04 11.30 Mengobservasi
tanda-tanda vital.
Mengatur posisi tidur semi fowler.
Mengajarkan tekhik relaksasi (nafas dalam) dengan menarik napas dari hidung dan keluarkan dari mulut.
Memberikan infus D5% labu ke 3 gtt/mnt+Amnophilin 2 amp
TD = 110/70 mmHgN = 80x/menitR = 28x/menitS = 370C
Klien tampak nyaman dan sesak berkurang.
Klien mau melaksanakan tekhnik nafas dalam.
Rina
2. 29 – 05 – 04 10.00
12.30
Menganjurkan klien makan dalam puisi kecil puisi kecil tapi sering.
Menyajikan makan dalam keadaan hangat.
Menimbang BB seminggu 1x.
Klien mau melaksanakan anjurkan perawat yaitu makan porsi kecil seiring.
Kecil termotivasi untuk makan.
BB naik 1 Kg = 56 Kg.
Rina
3. 29 – 05 – 04 12.00 Membantu klien untuk melakukan aktivitas seperti BAB dan BAK
Mendekatkan peralatan yang dibutuhkan oleh klien.
Klien dapat melakukan aktifitas dengan dibantu.
Klien dapat menjangkau peralatan yang dibutuhkan.
Rina
4. 29 – 05 – 04 13.00 Mengaturkan posisi yang nyaman untuk klien seperti posisi setengah duduk (posisi tidur semi fowler).
Menjelaskan pentingnya istirahat dalam keadaan sakit
Klien tampak nyaman.
Klien mengtakan mengerti dengan
Rina
22
penjelasan perawat.1. 29 – 05 – 04 08.00 Mengobservasi
tanda-tanda vital.
Mengatur posisi tidur setengah duduk (semi fowler).
Melakukan tekhnik PVD perfusi : menepuk-nepuk daerah punggung klien selama 30 – 60 detik.Vibrasi : Dengan posisi klien tidur mendatar dengan lebih rendah dari kaki dan meletakan tangan diatas punggung klien lalu tekan dan digetarkan selama ½ - 1 menit dan diulang sampai keluar sekret sebelumnya klien diberikan minum air hangat.
Tanda-tanda vital klien:TD = 180/80 mmHgN = 80x/menitR = 24x/menitS = 36,50C
Klien tampak nyaman.
Klien dapat mengeluarkan sekret dengan mudah.
Rina
2. 31 – 05 – 04 09.00
12.30
Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering.
Menyajikan makan dalam keadaan hangat.
Klien tampak melaksanakan anjauran klien makan bubur tepung.
Klien termotivasi untuk makan dan habis ½ porsi.
Rina
2. 01 – 05 – 04 12.30 Menyajikan makan dalam keadaan hangat.
Klien makan habis 1 porsi.
Rina
23
IV. EVALUASICATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny.S
Umur : 43 tahun
No. Reg : 040527 - 0720
NO. DX WAKTU CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
1. Sabtu29 – 05 – 04
09.00
S : Klien mengatakan nafas terasa sesak.O : Frekuensi nafas cepat 28x/menit.A : Masalah belum teratasi.P : Intervensi dilanjutkan.I : - Observasi tanda-tanda vital. - Mengatur posisi tidur dengan semi fowler. - Menganjurkan melaksanakan nafas dalam.E : Klien tampak nyaman dan sesak berkurang.R : Masalah teratasi sebagian.
Rina
2. Sabtu31 – 05 – 04
S : Klien mengatakan tidak nafsu makan dan mual.O : Porsi makan klien hanya 4 – 5 sendok.A : Masalah belum teratasi.P : Intervensi dilanjutkan.I : - Menganjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering. - Menyajikan makan dalam keadaan hangat dan membantu
memberi makan.E : - Makan klien habis ½ porsi - Mual berkurang.R : Masalah teratasi sebagian.
Rina
3. 31 – 05 – 04 S : Klien mengatakan badan terasa lemas.O : Klien tampak berbaring di tempat tidur.A : Masalah belum teratasi.P : Lanjutkan intervensi.I : - Menganjurkan klien untuk melakukan aktifitas secara
bertahap. - Libatkan keluarga dalam melakukan aktifitas.E : Klien dapat melakukan aktifitas secara bertahap (makan
sendiri)R : Masalah teratasi sebagian.
Rina
4. 31 – 05 – 04 S : Klien mengatakan nyenyak dan tidak terganggu.O : Klien tampak segar.A : Masalah teratasi.P : Pertahankan intervensi.
Rina
2. 31 – 05 – 04 S : Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas lagi.O : - Klien dapat tidur nyenyak. - Frekuensi nafas : 22x/menit A : Masalah teratasi.
Rina
24
P : Intervensi dipertahankan.2. 01 – 05 – 04 S : Klien mengatakan sudah tidak mual, nafsu makan bertambah,
habis 1 porsi.O : Klien tampak segar.A : Masalah teratasi.P : Intervensi dipertahankan.
Rina
3. 01 – 05 – 04 S : Klien mengatakan badan tidak dan dapat beraktifitas sendiri.O : Klien tampak jalan-jalan dan persiapan pulang.A : Masalah teratasi.P : Intervensi dipertahankan.
Rina
25