21
LAPORAN PENDAHULUAN Penyakit paru obstrutif kronik (PPOK) merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan COPD adalah : bronchitis kronik, efisema paru-paru dan asthma bronchiale. I. ASTHMA BRONCHIALE A. Definisi Penyakit Asthma bronchiale merupakan gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang melibatkan berbagai sel inflamasi, dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dalam berbagai tingkat, obstruksi jalan nafas, dan gejala pernafasan (mengi dan sesak). (Kapita Selekta Kedokeran Edisi ke tiga jilid satu : 476). Asthma adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya therapi yang tepat, obstruksi ini disebabkan oleh adanya spasme otot lunak

Askep Copd

Embed Size (px)

DESCRIPTION

copd

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONURY DISEASES (COPD)

LAPORAN PENDAHULUANPenyakit paru obstrutif kronik (PPOK) merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan COPD adalah : bronchitis kronik, efisema paru-paru dan asthma bronchiale.

I. ASTHMA BRONCHIALE

A. Definisi PenyakitAsthma bronchiale merupakan gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang melibatkan berbagai sel inflamasi, dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dalam berbagai tingkat, obstruksi jalan nafas, dan gejala pernafasan (mengi dan sesak). (Kapita Selekta Kedokeran Edisi ke tiga jilid satu : 476). Asthma adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya therapi yang tepat, obstruksi ini disebabkan oleh adanya spasme otot lunak bronchiale, sekresi mukus yang berlebihan. (FKPP SPK se-jawa-barat 1996, : 36).Asthma disebut juga sebagai reactive air way disease (RAD) adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara riversibel yang ditandai dengan bronkhospasme, inflamasi, dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai. (Suriadi, Skp, 2001 : 7)

Asthma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau pencetus dengan manifestasi berupa serangan asthma. (Nastiyah, 1997 : 66)

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa penyakit asthma adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas yang ditandai oleh bronchospasme, inflamasi mukus yang berlebihan dengan gejala pernafasan (mengi dan sesak).B. Anatomi, Fisiologi dan Gambar AnatomiSistem pernafasan dibagi menjadi dua yaitu saluran pernafasan bagian atas yang terdiri dari hidung, pharing dan laring, saluran pernafasan bagian bawah yang terdiri dari trachea, bronkhus, bronhiolus dan alveolus.

1. Hidung

Hidung meurpakan saluran pernafasan teratas, bagian interior dari hidung dibagi dalam paruhan kiri dan kanan oleh septum nasal. Setiap paruhan dibagi secara tidak lengkap menjadi empat, mengarah pada nasofaring. Area tepat dalam lubang hidung dilapisi oleh kulit yang mengandung rambut yang kasar. Sisa dari interior dilapasi oleh membran mukosa.2. Pharing

Pharing berasa dibelakang mulut dan rongga nasal. Dibagi tiga bagian yaitu nasopharing, oropharing, dan laringo pharing. Pharing juga merupakan saluran yang menghubungkan saluran pencernaan dan saluran pernafasan.

3. Laring

Laring terletak didepan dari faring dan diatas permulaan dari trakea. Terutama terdiri dari tulang rawan tyroid dan cricoid, dan tujuh tulang rawan lain yang dihubungkan secara bersama oleh membran.

4. Trachea

Terletak dibagian oesopagus yang terdiri dari lapisan mukosa, kelenjar sub mukosa dan dibawahnya terdapat jaringan otot yang terletak pada bagian depan yang menghubungkan kedua bagian tulang rawan. Trachea bercabang menjadi bronchus kanan dan kiri, tempat percabangan disebut karina.

5. Bronkhus

Bronkus primer dimulai dari karina, bronkus kanan lebih gemuk, lebih pendek, serta lebih vertikal bila dibandingkan bronkhus kiri. Bronkhus dilapisi oleh cilia yang berfungsi menangkap partikel dan mendorong sekret ke atas untuk selanjutnya dikeluarkan melalui batuk atau ditelan.

6. Bronchiolus

Bronchiolus merupakan cabang dari bronkhus yang dibagi menjadi saluran-saluran kecil yaitu bronchiolus terminal dan bronchiolus respirasi.

7. Alveolus

Alveolus merupkan percabangan dari bronchiolus. Duktus alveolus menyerupai buah anggur, saccus alveolus mengandung alveolus yang merupkan unit fungional paru sebagai tempat pertukaran gas.

8. Paru-paru

Unit dasar dari struktur paru-paru dipertimbangkan adalah lobulus sekunder. Beratus-ratus dari lobulus ini membentuk masing-masing paru-paru. Setiap lobulus merupakan miniatur dari paru-paru dengan percabangan bronchial.

Untuk lebih jelasnya dibawah ini disajikan gambar pohon Bronchial dan paru-paru pada gambar dibawah ini.

Gambar 1

Gambar 2

C. Etiologi

Asthma dimbul secara familiar, dimana jika adanya faktor lingkungan berinteraksi dengan faktor keturunan akan timbul penyakit.

Sampai saat ini etiologi asthma belum diketahui dengan pasti, suatu hal yang menonjol pada semua penderita asthma adalah fenomena hiperreakyivitas broncus. Broncus penderita asthma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non-imunologi.

Rangsangan atau pencetus yang sering menimbulkan asthma perlu diketahui dan sedapat mungkin dihindarkan. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Alergen utama : debu rumah, spora jamur dan tepung sari rerumputan.

2. Iritan seperti asap, bau-bauan, pollutan.

3. Infeksi saluran napas terutama yang disebabkan oleh virus.

4.Perubahan cuaca yang ekstrim.

5.Kegiatan jasmani yang berlebihan.

6.Lingkungan kerja.

7. Obat-obatan.

8.Emosi.

D. PatofisiologiAsthma dapat dibagi menjadi dua kategori besar : ekstrinsik (alergi) dan intrinsik (non-alergi). Asthma ekstrinsik disebabkan oleh agent seperti : debu, tepung sari, kain serangga, jamur, rokok, obat dan makanan. Bentuk athma inibiasanya dimulai saat kanak-kanak. Sedangkan asthma intrinsik tidak dapat dengan mudah dikenai alergen dan biasanya dimulai pada saat dewasa (>35 tahun).

E. Tanda dan GejalaObjektif

Sesak nafas yang berat dengan ekspirasi disertai dengan wheezing.

Dapat disertai batuk dengan sputum kental, sulit dikeluarkan.

Bernapasan dengan menggunakan alat-alat napas tambahan.

Cyanosis, tachicardi, gelisah, pulsus paradoksial.

Fase ekspirasi memenjang disertai wheezing (diapex dan hilus).

Subjektif

Klien merasa sukar bernafas, sesak, anoreksia.

Psikososial

Cemas, takut, dan mudah tersinggung.

Kurangnya pengetahuan klien terhadap situasi penyakitnya.Pengkajian untuk menentukan beratnya asthmaManifestasi klinikSkor 0Skor 1

a. Penurunan toleransi beraktivitas

b. Penggunaan otot nafas tambahan, adanya retrksi interkostal.

c. Wheezing

d. Respirasi rate permenit

e. Teraba pulsus paradoksus

f. Pulse rate permenit

g. Puncak expiratory flow rate (L/menit)Ya

Tidak ada

Tidak ada

< 25

< 120

Tidak ada

> 100Tidak

Ada

Ada

> 25

>120

Ada