Upload
syawal-dzeko
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN LANSIA A. PENGKAJIAN
Nama kepala keluarga : Tn. AUmur
: 54 Tahun
Pendidikan
: Tidak Tamat SDPekerjaan
: Ibu Rumah TanggaAlamat
: Tanjungsari
Komposisi keluarga
NONAMAJKUMURHUB
KKPENDIDIKANPEKERJAAN / KETERANGAN
1Tn. RL54 TahunKKTidak tamat SDTani
2Ny. RP45 TahunIstriTamat SDKariawan Swasta
3An. RP16 TahunAnakSMPPelajar
4An. ML8 TahunAnakSDPelajar
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki laki
: Laki-laki meninggal
: Perempuan
: Perempuan meninggal
: Tinggal serumah
: meninggal Type keluarga
Extended family (keluarga besar ) terdiri dari ayah , ibu dan anak Suku bangsa
Jawa , Tn. R sebagai pengambil keputusan Agama
Islam
Status sosial ekonomi keluarga
Tn. R sebagai kepala keluarga dan pekerjaannya hanya berkebun di halaman rumahnya yaitu kebun sawit penghasilan keluarga dari kebun Sawit dan ditambah dari penghasilan istrinya yang bekerja di perusahaan Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai waktu khusus untuk rekreasi tetapi jika libur kegiatan keluarga Cuma berkumpul- kumpul dengan anak.B. RIWAYAT DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga berada pada tahap keluarga dengan tugas : 1. Kesadaran untuk saling merawat 2. Persiapan untuk suasana kesepian dan kehilangan 3. Pertahankan kontak dengan anak cucu
4. Menemukan arti hidup
5. Mempertahankan kontak dengan masyarakat6. Mempertahankan diri sendiri dan atau pasangan dalam fungsi dan minat dalam menghadapi penurunan fisiologis, eksplorasi terhdap keluarga baru dan pilihan peran sosial
7. Mendukung lebih banyak peran sentral untuk generasi pertengahan
8. Membuat ruang sistem untuk hal-hal yang bijaksana dan pengalaman pada saat dewasa akhir, mendukung generasi yang lebih tua tanpa memberikan fungsi yang berlebihan kepada mereka
9. Menerima kehilangan pasangan, sibling, dan teman sebaya dan mempersiapkan untuk kematian diri sendiri, menerima dengan pandangan dan keutuhan
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Mempersiapkan untuk kematian diri sendiri Riwayat keluarga inti
Tn. R adalah pertama dari tiga bersaudara, tinggal bersama dengan istrinya dan kedua anaknya. Anak pertama Tn. R sudah bekerja di Perusahaan dan sudah menikah mempunyai anak satu, anak kedua masih duduk bangku SMP dan sekarang sudah berhenti sekolah karena tidak ada biaya dan anak terakhir Tn. R masih duduk di bangku SDC. LINGKUNGAN
Karakteristik rumah (denah)
Rumah : rumah semipermanen, terdiri dari 1 lantai, lantai. terdiri dari ruang tamu, dapur , 2 kamar 1 kamar mandi bersamaan dengan WC yang berada di luar rumah dan jarak septic tank kurang dari 6 meter. Sumber air sumur, Lantai rumah masih semen. Ventilasi : 3 buah diatas jendela depan rumah, ventilasi dan sirkulasi udara tidak memadai karena jendela kaca tidak bisa dibuka, .Sinar matahari sedikit masuk kerumah. Pembuang sampah di belakang rumah dengan cara dibakar.
Karakteristik tetangga dan komunitas
Lingkungan tetangga dan komunitas, di masyarakat tersebut terdapat tempat beribadah yaitu sebuah mesjid, terdapat pelayanan kesehatain ( Puskesmas pembantu ) dan kegiatan pengajian seminggu sekali setiap hari jumaat Mobilitas geografis keluarga
Keluarga mendapatkan tanah untuk rumahnya adalah membeli dari orang lain dan dibangun sedikit-sedikit ala kadarnya serta hidup berkumpul dengan keluarganya.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga (Tn. R) saat libur dimanfaatkan untuk berkunjung ke rumah keluarga. Interaksi Tn. R dengan keluarga dan saudara-saudaranya sangat dekat. Kegiatan di masyarakat , Tn. R sewaktu-waktu mengikuti pengajian tiap malam jumat Sistem pendukung keluarga
Jika ada anggota anggota keluarga yang sakit, biasanya dibawa ke Puskesmas atau puskesmas pembantu didesaD. STRUKTUR KELUARGA
Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga, ayah sebagai pengambil keputusan. Masalah dibicarakan secara terbuka dalam keluarga. Struktur kekuatan keluarga
Tn. R sebagai pengambil keputusan
Struktur peran
Peran Ayah :
Pemimpin rumah tangga dan pelindung keluarga
Mampu berperan secara emosi
Menilai secara objektif Memberikan rasa cinta dan kasih sayang
Memberi nafkah untuk keluarga dan sebagai pengambil keputusan Nilai dan norma budaya
Keluarga menganut agama Islam, mengikuti kegiatan pengajian serta mengerjakan kewajiban Islam : sholat.
E. FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif
Ayah sangat berperan dalam pendidikan anak, dengan beranggapan bahwa tugas membesarkan serta mendidik anak adalah tugasnya dan memberi kebutuhan untuk sehari-hari Fungsi sosialisasi
Adanya keterbukaan dalam keuarga, interaksi sosial dengan saudara sangat baik dan Tn.R adalah sebagai orang yang dipercaya dan diandalkan oleh keluarga besarnya dalam setiap kegiatan keluar.
Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga belum memahami tentang kondisi kesehatan yang dialaminya dan perawatan bagi keluarga Fungsi reproduksi
Jumlah anak 2 orang, istrinya saat ini sudah tidak mengikuti program KB.
Fungsi ekonomi
Keluarga sudah mampu memenuhi kebutuhan sehari hari saja dengan makan sehari 2- 3 kali sehari, dan hanya mengandalkan dari penghasilan kebun sawit dan gajih istrinya yang bekerja di perusahaan. Tidak mempunyai tabungan.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek :
Mengatasi kebutuhan sehari-hari Stressor jangka panjang :
Kesehatan keluarga
Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga tidak menyadari masalah yang ada dalam keluarga
Strategi koping yang digunakan
Tn. R sebagai pengambil keputusan jika menghadapi masalah dan selalu melibatkan anak-anak dan keluarga besarnya.G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap semua anggota keluarga sehat dan dapat terpenuhi semua kebutuhannya
H. PEMERIKSAAN FISIK
PemeriksaanAnggota Keluarga
Tn. R
Keadaan umum
BB
TB
TD
Nadi
Respirasi55 kg
155 cm
130/80 mm Hg
70 x / m
20 x / m
Kepala
Rambut
Kulit kepala
Mata
Penglihatan
Infeksi
Telinga
Pendengaran
Kebersihan
Mulut
Kebersihan
Caries gigi Dada
Pernafasan
Ronchi/rales
Sesak nafas
Wheezing
Stridor
Cardiovaskuler
Bunyi jantung
Murmur
Retensi cairan
Irama Abdomen
Pencernaan
Bising usus
Distensi abdomen
Nyeri tekan
Pola BAB
Perkemihan
Distensi bladder
Pola BAK
Keluhan BAK Ekstremitas Atas
Bawah Distribusi normal
Bersih
NormalTidak dapat membaca jarak dekatTidak adaBaik
BaikBaik
Tidak ada tetapi bebarapa gigi sudah ompong Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Murni reguler
Tidak ada
Tidak ada
Reguler
6 x / mnt
Tidak ada
Tidak ada
1 x / hari
Tidak ada
4 5 x / hari
Tidak ada
I. ANALISA DATA
NoDataKemungkinan
PenyebabDiagnosa
Keperawatan
1
J. SKALA PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya penyakit reumatik i berhubungan dengan kurangnya kemampuan keluarga dalam merawat NoKriteriaPerhitunganSkorPembenaran
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada keluarga Ny. E berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang lain.
NOKRITERIAPERHITUNGANSKORPEMBENARAN
3.Sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam menyediakan rumah yang sehat.NOKRITERIAPERHITUNGANSKORPEMBENARAN
1Sifat Masalah
Ancaman kesehatan 2/3 x12/3Sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan masalah pada kesehatan keluarga.
2Kemungkinan masalah dapat diubah : tidak dapat0/2 x 20Tidak adanya pendapatan sangat sulit bagi keluarga untuk memenuhi sanitasi rumah yang sesuai dengan syarat kesehatan.
3Potensi masalah untuk diubah : rendah 1/3 x 11/3Ketidakmampuan keluarga dalam menyediakan rumah yang sehat dikarenakan tidak adanya penghasilan keluarga.
4Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan 0/2 x 10Keadaan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan tidak dirasakan oleh keluarga.
Total1
K. RENCANA KEPERAWATAN
NoDiagnosa Keperawatan KeluargaTujuanRencana EvaluasiIntervensi
KriteriaStandar
123456
1.Dx. 1Umum :
Keluarga mengetahui tentang perawatan penyakit reumatik Khusus :
Setelah 1 kali kunjungan keluarga memahami tentang :
1.1 Pengertian penyakit reumatik 1.2 Tanda-tanda Reumatik1.3 Perawatan Reumatik
1.4 Pengobatan Reumatik1.5 Pencegahan Reumatik Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 30 menit, Keluarga secara verbal dapat menyebutkan kembali :
1.1 Pengertian reumatik 1.2 Paling sedikit 2 dari 4 tanda gejala reumatik yaitu :
a. mencegah penyakit
b. membasmi penyakit
1.3 Perawatan reumatik 1.4 Pengobatan reumatik
1.5 Pencegahan reumatik
1. Reumatik adalah suatu poliartritis kronis yang umum yang dapat dikelompokkan sebagai penyakit jaringan penyambung yang multi sitem dan difus.2. Tanda / Gejala Reumatik Kelelahan Anoreksia
Malaise
Penurunan berat badan
Kelemahan
Sakit pada kaki, tangan Pembekakkan, keterbatasan gerak, kekakuan
Rasa kaku pada pagi hari 3. Perawatan reumatik Pemanasan
Latihan gerak tangan yang kaku Istirahat
4. Pencegahan reumatik Sering berjemur pagi hari Jalan kaki tiap pagi Bila hari dingin pakai sarung tangan dan kaus kaki Bila kaki atau tangan terasa kesemutan diurut dengan minyak atau direndam dengan air hangat-hangat kuku Mengkonsumsi kalsium seperti CDR.
1. Memberikan informasi tentang pengertian, gejala, dan akibat dari penyakit reumatik yang dimiliki Ny.E.
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan Ny.E dan keluarga.
3. Mendorong Ny.E untuk yakin bahwa masalahreumatik yang dihadapinya dapat dicegah.
4. Menjelaskan komplikasi yang akan terjadi jika reumatik tidak dikontrol.
5. Mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki keluarga.
6. Mendiskusikan konsekuensi jika masalah reumatik tidak dikontrol.
7. Menjelaskan faktor-faktor resiko dan cara-cara mengontrol penyakit reumatik Ny.E.
8. Membantu keluarga memodifikasi aktivitas, nutrisi, maupun pengobatan yang bisa dilakukan Ny.E.
9. Mengevaluasi keberhasilan Ny.E dan keluarga dalam mencegah reumatik.
10. Membantu keluarga memodifikasi lingkungan yang baik agar reumatik tidak sering kambuh.
11. Memberitahukan kepada keluarga agar selalu mengontrol lingkungan agar tidak memicu reumatik Ny.E.
12. Memotivasi dan mengajak Ny.E untuk menemukan cara bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan.
13. Memberikan informasi tentang RS atau puskesmas yang dapat menangani masalah reumatik Ny.E.
2Dx 2Umum : Potensial krisis hipertensi pada kelg. Ny. E dapat diatasi secara dini
Keluarga mampu mengajak kelg, Ny E untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara teratur dan konsultasi dengan tenaga kesehatan
Khusus :
Setelah 1x pertemuan keluarga mampu merawat keluarga yang mengalami hipertensi
Setelah 1x pertemuan mengatahui cara pencegahan dan mencegah komplikasi pada keluarga yang mengalami hipertensi
Setelah 1x pertemuan keluarga mampu memotivasi dan mengajak keluarga yang mengalami hipertensi untuk menggunakan fasilitas kesehatan secara teraturSetelah diberikan penyuluhan sebanyak 1x 30 menit , keluarga secara verbal dapat menyebutkan kembali : 1.1. Pengertian, gejala, dan akibat dari penyakit hipertensi yang dideritanya.
1.2. Ny.E dan keluarga mengungkapkan kebutuhan dan harapannya.
1.3. Ny.E dan keluarga meyakini bahwa penyakit hipertensi yang diderita dapat dikontrol1.4. Ny.E dan keluarga dapat meminimalisir faktor resiko dan mengontrol hipertensi dengan cara yang benar
1.5. Ny.E dan keluarga dapat memaparkan komplikasi yang dapat terjadi jika masalah hipertensi tidak segera diatasi
1.6. Ny.E dan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan yang ada.
1. Hipertensi adalah tekanan yang darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg.2. Gejala hipertensi: frekuensi jantung meningkat, kenaikan tekanan darah, takipnea, perubahan irama jantung, letupan suasana hati, keluhan pusing.3. Faktor resiko kardiovaskuler yang dapat diubah: (1) Nutrisi: obesitas, diet tinggi lemak jenuh, tinggi garam dan kolesterol. (2) aktivitas/gaya hidup: pola hidup monoton, merokok dan minum alkohol (lebih dari 60cc/hari dengan teratur), pola hidup penuh stres.4. Lingkungan yang nyaman, yang dapat menjauhkan klien hipertensi dari keadaan cemas, depresi, euforia, dan marah kronik.5. Rumah sakit dan Puskesmas terdekat yang dapat dikunjungi.
1. Memberikan informasi tentang pengertian, gejala, dan akibat dari penyakit hipertensi yang diderita kelg Ny.E.2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan Ny.E dan keluarga.3. Mendorongkelg Ny.E untuk yakin bahwa masalah hipertensi yang dihadapinya dapat dikontrol.4. Menjelaskan komplikasi yang akan terjadi jika hipertensi tidak dikontrol.5. Mendiskusikan konsekuensi jika masalah hipertensi tidak dikontrol.6. Menjelaskan faktor-faktor resiko dan cara-cara mengontrol penyakit hipertensi7. Memotivasi dan mengajak Ny.E untuk menemukan cara bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan.8. Memberikan informasi tentang RS atau puskesmas yang dapat menangani masalah hipertensi Ny.E.
123456
3Dx 3Umum :
Keluarga dapat melakukan pencegahan dari berbagai penyakit berbasis lingkungan seperti ISPA dan TBC. Khusus :
Setelah 1x pertemuan diharapkan: Keluarga mengetahui bahaya atau penyakit yang dapat timbul akibat dari sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.
Keluarga mengetahui pengertian dan syarat-syarat rumah sehat.
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 30 menit, keluarga secara verbal dapat menyebutkan kembali:1.1 Pengertian dan syarat-syarat rumah sehat.
1.2 Bahaya dari sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan 1.3 Penyakit yang dapat timbul akibat sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.1.4 Cara-cara pencegahan penyakit akibat sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.
1. Pengertian rumah sehat adalah: rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
2. Syarat-syarat rumah sehat: a. Memenuhi kebutuhan fisiologis
Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan-bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan (seperti asbes), tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak mikroorganisme patogen
Lantai : ubin, semen
Dinding : tembok, papan
Atap : genteng, daun kelapa, sirap
Tiang : kaso
Reng : bambu, kayu Ventilasi: alamiah (jendela, pintu, lubang angin), buatan (kipas angin, AC) Ventilasi yang baik berukuran 10 - 20% dari luas lantai
Suhu yang baik 22 24 derajat celcius
Kelembaban 60%
Pencahayaan: cahaya alamiah (matahari), buatan (lampu minyak tanah, listrik, api, dsb) Bebas dari kegaduhan dan kebisingan, tingkat kebisingan maksimal diperumahan 55 db dan tingkat kebisingan ideal 40 45 db
Kepadatan hunian ruang tidur: luas ruang tidur minimal 8 m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang dalam satu ruang tidur kecuali balita
b. Memenuhi kebutuhan psikologis
Kesempatan dan kebebasan untuk kehidupan keluarga secara normal
Hubungan serasi antara orangtua dan anak
Memberi perlindungan / pencegahan terhadap bahaya kecelakaan dalam rumah
Konstruksi rumah yang kuat sebaiknya tidak menggunakan asbes
Menghindari bahaya kebakaran Pencegahan kemungkinan kecelakaan misalnya jatuh atau kecelakaan mekanik lainnya.3. Bahaya yang timbul akibat sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan adalah timbulnya penyakit berbasis lingkungan.4. Penyakit yang dapat timbul adalah ISPA dan TBC.
5. Pencegahan yang dapat dilakukan:
Sering membuka pintu rumah
Setiap hari melakukan olah raga pagi hari dengan jalan kaki
Sering berada di luar rumah Sering berjemur di pagi hari.1. Memberikan informasi tentang pengertian dan syarat-syarat rumah sehat
2. Memberikan informasi tentang bahaya dari sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.3. Memberikan informasi tentang penyakit yang dapat timbul akibat sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan
4. Memberikan informasi tentang cara-cara pencegahan penyakit tersebut.
Keterangan :
A : Ruang tamu
B : Ruang makan dan dapur
C : Kamar mandi
D : Kamar tidur 1
E. : Kamar tidur 2
F. : Sumber air
A
B
C
F
D
E
2