18
†ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA A. PENGKAJIAN Nama kepala keluarga : Tn. A Umur : 54 Tahun Pendidikan : Tidak Tamat SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Tanjungsari Komposisi keluarga NO NAMA JK UMUR HUB KK PENDIDIKAN PEKERJAAN / KETERANGAN 1 Tn. R L 54 Tahun KK Tidak tamat SD Tani 2 Ny. R P 45 Tahun Istri Tamat SD Kariawan Swasta 3 An. R P 16 Tahun Anak SMP Pelajar 4 An. M L 8 Tahun Anak SD Pelajar GENOGRAM 1

Askep Keluarga Ikhsan

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN LANSIA A. PENGKAJIAN

Nama kepala keluarga : Tn. AUmur

: 54 Tahun

Pendidikan

: Tidak Tamat SDPekerjaan

: Ibu Rumah TanggaAlamat

: Tanjungsari

Komposisi keluarga

NONAMAJKUMURHUB

KKPENDIDIKANPEKERJAAN / KETERANGAN

1Tn. RL54 TahunKKTidak tamat SDTani

2Ny. RP45 TahunIstriTamat SDKariawan Swasta

3An. RP16 TahunAnakSMPPelajar

4An. ML8 TahunAnakSDPelajar

GENOGRAM

Keterangan :

: Laki laki

: Laki-laki meninggal

: Perempuan

: Perempuan meninggal

: Tinggal serumah

: meninggal Type keluarga

Extended family (keluarga besar ) terdiri dari ayah , ibu dan anak Suku bangsa

Jawa , Tn. R sebagai pengambil keputusan Agama

Islam

Status sosial ekonomi keluarga

Tn. R sebagai kepala keluarga dan pekerjaannya hanya berkebun di halaman rumahnya yaitu kebun sawit penghasilan keluarga dari kebun Sawit dan ditambah dari penghasilan istrinya yang bekerja di perusahaan Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga tidak mempunyai waktu khusus untuk rekreasi tetapi jika libur kegiatan keluarga Cuma berkumpul- kumpul dengan anak.B. RIWAYAT DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA

Tahap perkembangan keluarga saat ini

Saat ini keluarga berada pada tahap keluarga dengan tugas : 1. Kesadaran untuk saling merawat 2. Persiapan untuk suasana kesepian dan kehilangan 3. Pertahankan kontak dengan anak cucu

4. Menemukan arti hidup

5. Mempertahankan kontak dengan masyarakat6. Mempertahankan diri sendiri dan atau pasangan dalam fungsi dan minat dalam menghadapi penurunan fisiologis, eksplorasi terhdap keluarga baru dan pilihan peran sosial

7. Mendukung lebih banyak peran sentral untuk generasi pertengahan

8. Membuat ruang sistem untuk hal-hal yang bijaksana dan pengalaman pada saat dewasa akhir, mendukung generasi yang lebih tua tanpa memberikan fungsi yang berlebihan kepada mereka

9. Menerima kehilangan pasangan, sibling, dan teman sebaya dan mempersiapkan untuk kematian diri sendiri, menerima dengan pandangan dan keutuhan

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Mempersiapkan untuk kematian diri sendiri Riwayat keluarga inti

Tn. R adalah pertama dari tiga bersaudara, tinggal bersama dengan istrinya dan kedua anaknya. Anak pertama Tn. R sudah bekerja di Perusahaan dan sudah menikah mempunyai anak satu, anak kedua masih duduk bangku SMP dan sekarang sudah berhenti sekolah karena tidak ada biaya dan anak terakhir Tn. R masih duduk di bangku SDC. LINGKUNGAN

Karakteristik rumah (denah)

Rumah : rumah semipermanen, terdiri dari 1 lantai, lantai. terdiri dari ruang tamu, dapur , 2 kamar 1 kamar mandi bersamaan dengan WC yang berada di luar rumah dan jarak septic tank kurang dari 6 meter. Sumber air sumur, Lantai rumah masih semen. Ventilasi : 3 buah diatas jendela depan rumah, ventilasi dan sirkulasi udara tidak memadai karena jendela kaca tidak bisa dibuka, .Sinar matahari sedikit masuk kerumah. Pembuang sampah di belakang rumah dengan cara dibakar.

Karakteristik tetangga dan komunitas

Lingkungan tetangga dan komunitas, di masyarakat tersebut terdapat tempat beribadah yaitu sebuah mesjid, terdapat pelayanan kesehatain ( Puskesmas pembantu ) dan kegiatan pengajian seminggu sekali setiap hari jumaat Mobilitas geografis keluarga

Keluarga mendapatkan tanah untuk rumahnya adalah membeli dari orang lain dan dibangun sedikit-sedikit ala kadarnya serta hidup berkumpul dengan keluarganya.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga (Tn. R) saat libur dimanfaatkan untuk berkunjung ke rumah keluarga. Interaksi Tn. R dengan keluarga dan saudara-saudaranya sangat dekat. Kegiatan di masyarakat , Tn. R sewaktu-waktu mengikuti pengajian tiap malam jumat Sistem pendukung keluarga

Jika ada anggota anggota keluarga yang sakit, biasanya dibawa ke Puskesmas atau puskesmas pembantu didesaD. STRUKTUR KELUARGA

Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga, ayah sebagai pengambil keputusan. Masalah dibicarakan secara terbuka dalam keluarga. Struktur kekuatan keluarga

Tn. R sebagai pengambil keputusan

Struktur peran

Peran Ayah :

Pemimpin rumah tangga dan pelindung keluarga

Mampu berperan secara emosi

Menilai secara objektif Memberikan rasa cinta dan kasih sayang

Memberi nafkah untuk keluarga dan sebagai pengambil keputusan Nilai dan norma budaya

Keluarga menganut agama Islam, mengikuti kegiatan pengajian serta mengerjakan kewajiban Islam : sholat.

E. FUNGSI KELUARGA

Fungsi afektif

Ayah sangat berperan dalam pendidikan anak, dengan beranggapan bahwa tugas membesarkan serta mendidik anak adalah tugasnya dan memberi kebutuhan untuk sehari-hari Fungsi sosialisasi

Adanya keterbukaan dalam keuarga, interaksi sosial dengan saudara sangat baik dan Tn.R adalah sebagai orang yang dipercaya dan diandalkan oleh keluarga besarnya dalam setiap kegiatan keluar.

Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga belum memahami tentang kondisi kesehatan yang dialaminya dan perawatan bagi keluarga Fungsi reproduksi

Jumlah anak 2 orang, istrinya saat ini sudah tidak mengikuti program KB.

Fungsi ekonomi

Keluarga sudah mampu memenuhi kebutuhan sehari hari saja dengan makan sehari 2- 3 kali sehari, dan hanya mengandalkan dari penghasilan kebun sawit dan gajih istrinya yang bekerja di perusahaan. Tidak mempunyai tabungan.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA

Stressor jangka pendek dan jangka panjang

Stressor jangka pendek :

Mengatasi kebutuhan sehari-hari Stressor jangka panjang :

Kesehatan keluarga

Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga tidak menyadari masalah yang ada dalam keluarga

Strategi koping yang digunakan

Tn. R sebagai pengambil keputusan jika menghadapi masalah dan selalu melibatkan anak-anak dan keluarga besarnya.G. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap semua anggota keluarga sehat dan dapat terpenuhi semua kebutuhannya

H. PEMERIKSAAN FISIK

PemeriksaanAnggota Keluarga

Tn. R

Keadaan umum

BB

TB

TD

Nadi

Respirasi55 kg

155 cm

130/80 mm Hg

70 x / m

20 x / m

Kepala

Rambut

Kulit kepala

Mata

Penglihatan

Infeksi

Telinga

Pendengaran

Kebersihan

Mulut

Kebersihan

Caries gigi Dada

Pernafasan

Ronchi/rales

Sesak nafas

Wheezing

Stridor

Cardiovaskuler

Bunyi jantung

Murmur

Retensi cairan

Irama Abdomen

Pencernaan

Bising usus

Distensi abdomen

Nyeri tekan

Pola BAB

Perkemihan

Distensi bladder

Pola BAK

Keluhan BAK Ekstremitas Atas

Bawah Distribusi normal

Bersih

NormalTidak dapat membaca jarak dekatTidak adaBaik

BaikBaik

Tidak ada tetapi bebarapa gigi sudah ompong Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Murni reguler

Tidak ada

Tidak ada

Reguler

6 x / mnt

Tidak ada

Tidak ada

1 x / hari

Tidak ada

4 5 x / hari

Tidak ada

I. ANALISA DATA

NoDataKemungkinan

PenyebabDiagnosa

Keperawatan

1

J. SKALA PRIORITAS MASALAH

1. Resiko terjadinya penyakit reumatik i berhubungan dengan kurangnya kemampuan keluarga dalam merawat NoKriteriaPerhitunganSkorPembenaran

2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada keluarga Ny. E berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang lain.

NOKRITERIAPERHITUNGANSKORPEMBENARAN

3.Sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam menyediakan rumah yang sehat.NOKRITERIAPERHITUNGANSKORPEMBENARAN

1Sifat Masalah

Ancaman kesehatan 2/3 x12/3Sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan masalah pada kesehatan keluarga.

2Kemungkinan masalah dapat diubah : tidak dapat0/2 x 20Tidak adanya pendapatan sangat sulit bagi keluarga untuk memenuhi sanitasi rumah yang sesuai dengan syarat kesehatan.

3Potensi masalah untuk diubah : rendah 1/3 x 11/3Ketidakmampuan keluarga dalam menyediakan rumah yang sehat dikarenakan tidak adanya penghasilan keluarga.

4Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan 0/2 x 10Keadaan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan tidak dirasakan oleh keluarga.

Total1

K. RENCANA KEPERAWATAN

NoDiagnosa Keperawatan KeluargaTujuanRencana EvaluasiIntervensi

KriteriaStandar

123456

1.Dx. 1Umum :

Keluarga mengetahui tentang perawatan penyakit reumatik Khusus :

Setelah 1 kali kunjungan keluarga memahami tentang :

1.1 Pengertian penyakit reumatik 1.2 Tanda-tanda Reumatik1.3 Perawatan Reumatik

1.4 Pengobatan Reumatik1.5 Pencegahan Reumatik Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 30 menit, Keluarga secara verbal dapat menyebutkan kembali :

1.1 Pengertian reumatik 1.2 Paling sedikit 2 dari 4 tanda gejala reumatik yaitu :

a. mencegah penyakit

b. membasmi penyakit

1.3 Perawatan reumatik 1.4 Pengobatan reumatik

1.5 Pencegahan reumatik

1. Reumatik adalah suatu poliartritis kronis yang umum yang dapat dikelompokkan sebagai penyakit jaringan penyambung yang multi sitem dan difus.2. Tanda / Gejala Reumatik Kelelahan Anoreksia

Malaise

Penurunan berat badan

Kelemahan

Sakit pada kaki, tangan Pembekakkan, keterbatasan gerak, kekakuan

Rasa kaku pada pagi hari 3. Perawatan reumatik Pemanasan

Latihan gerak tangan yang kaku Istirahat

4. Pencegahan reumatik Sering berjemur pagi hari Jalan kaki tiap pagi Bila hari dingin pakai sarung tangan dan kaus kaki Bila kaki atau tangan terasa kesemutan diurut dengan minyak atau direndam dengan air hangat-hangat kuku Mengkonsumsi kalsium seperti CDR.

1. Memberikan informasi tentang pengertian, gejala, dan akibat dari penyakit reumatik yang dimiliki Ny.E.

2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan Ny.E dan keluarga.

3. Mendorong Ny.E untuk yakin bahwa masalahreumatik yang dihadapinya dapat dicegah.

4. Menjelaskan komplikasi yang akan terjadi jika reumatik tidak dikontrol.

5. Mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki keluarga.

6. Mendiskusikan konsekuensi jika masalah reumatik tidak dikontrol.

7. Menjelaskan faktor-faktor resiko dan cara-cara mengontrol penyakit reumatik Ny.E.

8. Membantu keluarga memodifikasi aktivitas, nutrisi, maupun pengobatan yang bisa dilakukan Ny.E.

9. Mengevaluasi keberhasilan Ny.E dan keluarga dalam mencegah reumatik.

10. Membantu keluarga memodifikasi lingkungan yang baik agar reumatik tidak sering kambuh.

11. Memberitahukan kepada keluarga agar selalu mengontrol lingkungan agar tidak memicu reumatik Ny.E.

12. Memotivasi dan mengajak Ny.E untuk menemukan cara bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan.

13. Memberikan informasi tentang RS atau puskesmas yang dapat menangani masalah reumatik Ny.E.

2Dx 2Umum : Potensial krisis hipertensi pada kelg. Ny. E dapat diatasi secara dini

Keluarga mampu mengajak kelg, Ny E untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara teratur dan konsultasi dengan tenaga kesehatan

Khusus :

Setelah 1x pertemuan keluarga mampu merawat keluarga yang mengalami hipertensi

Setelah 1x pertemuan mengatahui cara pencegahan dan mencegah komplikasi pada keluarga yang mengalami hipertensi

Setelah 1x pertemuan keluarga mampu memotivasi dan mengajak keluarga yang mengalami hipertensi untuk menggunakan fasilitas kesehatan secara teraturSetelah diberikan penyuluhan sebanyak 1x 30 menit , keluarga secara verbal dapat menyebutkan kembali : 1.1. Pengertian, gejala, dan akibat dari penyakit hipertensi yang dideritanya.

1.2. Ny.E dan keluarga mengungkapkan kebutuhan dan harapannya.

1.3. Ny.E dan keluarga meyakini bahwa penyakit hipertensi yang diderita dapat dikontrol1.4. Ny.E dan keluarga dapat meminimalisir faktor resiko dan mengontrol hipertensi dengan cara yang benar

1.5. Ny.E dan keluarga dapat memaparkan komplikasi yang dapat terjadi jika masalah hipertensi tidak segera diatasi

1.6. Ny.E dan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan yang ada.

1. Hipertensi adalah tekanan yang darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg.2. Gejala hipertensi: frekuensi jantung meningkat, kenaikan tekanan darah, takipnea, perubahan irama jantung, letupan suasana hati, keluhan pusing.3. Faktor resiko kardiovaskuler yang dapat diubah: (1) Nutrisi: obesitas, diet tinggi lemak jenuh, tinggi garam dan kolesterol. (2) aktivitas/gaya hidup: pola hidup monoton, merokok dan minum alkohol (lebih dari 60cc/hari dengan teratur), pola hidup penuh stres.4. Lingkungan yang nyaman, yang dapat menjauhkan klien hipertensi dari keadaan cemas, depresi, euforia, dan marah kronik.5. Rumah sakit dan Puskesmas terdekat yang dapat dikunjungi.

1. Memberikan informasi tentang pengertian, gejala, dan akibat dari penyakit hipertensi yang diderita kelg Ny.E.2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan Ny.E dan keluarga.3. Mendorongkelg Ny.E untuk yakin bahwa masalah hipertensi yang dihadapinya dapat dikontrol.4. Menjelaskan komplikasi yang akan terjadi jika hipertensi tidak dikontrol.5. Mendiskusikan konsekuensi jika masalah hipertensi tidak dikontrol.6. Menjelaskan faktor-faktor resiko dan cara-cara mengontrol penyakit hipertensi7. Memotivasi dan mengajak Ny.E untuk menemukan cara bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan.8. Memberikan informasi tentang RS atau puskesmas yang dapat menangani masalah hipertensi Ny.E.

123456

3Dx 3Umum :

Keluarga dapat melakukan pencegahan dari berbagai penyakit berbasis lingkungan seperti ISPA dan TBC. Khusus :

Setelah 1x pertemuan diharapkan: Keluarga mengetahui bahaya atau penyakit yang dapat timbul akibat dari sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.

Keluarga mengetahui pengertian dan syarat-syarat rumah sehat.

Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 30 menit, keluarga secara verbal dapat menyebutkan kembali:1.1 Pengertian dan syarat-syarat rumah sehat.

1.2 Bahaya dari sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan 1.3 Penyakit yang dapat timbul akibat sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.1.4 Cara-cara pencegahan penyakit akibat sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.

1. Pengertian rumah sehat adalah: rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan

2. Syarat-syarat rumah sehat: a. Memenuhi kebutuhan fisiologis

Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan-bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan (seperti asbes), tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak mikroorganisme patogen

Lantai : ubin, semen

Dinding : tembok, papan

Atap : genteng, daun kelapa, sirap

Tiang : kaso

Reng : bambu, kayu Ventilasi: alamiah (jendela, pintu, lubang angin), buatan (kipas angin, AC) Ventilasi yang baik berukuran 10 - 20% dari luas lantai

Suhu yang baik 22 24 derajat celcius

Kelembaban 60%

Pencahayaan: cahaya alamiah (matahari), buatan (lampu minyak tanah, listrik, api, dsb) Bebas dari kegaduhan dan kebisingan, tingkat kebisingan maksimal diperumahan 55 db dan tingkat kebisingan ideal 40 45 db

Kepadatan hunian ruang tidur: luas ruang tidur minimal 8 m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang dalam satu ruang tidur kecuali balita

b. Memenuhi kebutuhan psikologis

Kesempatan dan kebebasan untuk kehidupan keluarga secara normal

Hubungan serasi antara orangtua dan anak

Memberi perlindungan / pencegahan terhadap bahaya kecelakaan dalam rumah

Konstruksi rumah yang kuat sebaiknya tidak menggunakan asbes

Menghindari bahaya kebakaran Pencegahan kemungkinan kecelakaan misalnya jatuh atau kecelakaan mekanik lainnya.3. Bahaya yang timbul akibat sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan adalah timbulnya penyakit berbasis lingkungan.4. Penyakit yang dapat timbul adalah ISPA dan TBC.

5. Pencegahan yang dapat dilakukan:

Sering membuka pintu rumah

Setiap hari melakukan olah raga pagi hari dengan jalan kaki

Sering berada di luar rumah Sering berjemur di pagi hari.1. Memberikan informasi tentang pengertian dan syarat-syarat rumah sehat

2. Memberikan informasi tentang bahaya dari sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.3. Memberikan informasi tentang penyakit yang dapat timbul akibat sanitasi rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan

4. Memberikan informasi tentang cara-cara pencegahan penyakit tersebut.

Keterangan :

A : Ruang tamu

B : Ruang makan dan dapur

C : Kamar mandi

D : Kamar tidur 1

E. : Kamar tidur 2

F. : Sumber air

A

B

C

F

D

E

2