Upload
sulamaeroh
View
11
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mgjh
Citation preview
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama,
suku, pekerjaan, dan diagnosa medis.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien luka
bakar (Combustio) adalah nyeri, sesak nafas. Nyeri dapat
disebabakna kerena iritasi terhadap saraf. Dalam melakukan
pengkajian nyeri harus diperhatikan paliatif, severe, time, quality
(p,q,r,s,t). Sesak nafas yang timbul beberapa jam / hari setelah
klien mengalami luka bakardan disebabkan karena pelebaran
pembuluh darah sehingga timbul penyumbatan saluran nafas
bagian atas, bila edema paru berakibat sampai pada penurunan
ekspansi paru.
b. Riwayat penyakit sekarang
Gambaran keadaan klien mulai tarjadinya luka bakar, penyebab
lamanya kontak, pertolongan pertama yang dilakuakn serta
keluhan klien selama menjalan perawatan ketika dilakukan
pengkajian. Apabila dirawat meliputi beberapa fase : fase
emergency (±48 jam pertama terjadi perubahan pola bak), fase
akut (48 jam pertama beberapa hari / bulan ), fase rehabilitatif
(menjelang klien pulang)
c. Riwayat penyakit masa lalu
Merupakan riwayat penyakit yang mungkin pernah diderita oleh
klien sebelum mengalami luka bakar. Resiko kematian akan
meningkat jika klien mempunyai riwaya penyakit kardiovaskuler,
paru – paru, DM, neurologis, atau penyalagunaan obat dan
alkohol.
d. Riwayat penyakit keluarga
Merupakan gambaran keadaan kesehatan keluarga dan penyakit
yang berhubungan dengan kesehatan klien, meliputi : jumlah
anggota keluarga, kebiasaan keluarga mencari pertolongan,
tanggapan keluarga mengenai masalah kesehatan, serta
kemungkinan penyakit turunan.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Umumnya penderita datang dengan keadaan kotor mengeluh panas
sakit dan gelisah sampai menimbulkan penurunan tingkat
kesadaran bila luka bakar mencapai derajat cukup berat.
b. Aktivitas / Istirahat
Tanda : Penundaan kekuatan, tahanan, keterbatasan rentang gerak,
perubahan tonus.
c. Sirkulasi
Tanda : Hipotensi (syok), perubahan nadi distal pada ekstremitas
yang cidera, kulit putih dan dingin (syok listrik), edema jaringan,
disritmia.
d. Integritas ego
Tanda dan Gejala : Kecacatan, kekuatan, menarik diri.
e. Eliminasi
Tanda : diuresis, haluaran urine menurun fase darurat, penurunan
motilitas usus.
f. Makanan / Cairan
Tanda : edema jaringan umum, anoreksi, mual dan muntah.
g. Neurosensori
Gejala : area kebas, kesemutan
Tanda : perubahan orientasi, afek, perilaku, aktivitas kejang,
paralisis (Cidera aliran listrik pada aliran Isaraf).
h. Nyeri / kenyamanan
Gejala : nyeri, panas
i. Pernafasan
Gejala : Cidera inhalasi (terpajan lama)
Tanda : serak, batuk, sianosis, jalan nafas atas stridor bunyi nafas
gemiricik, ronkhi secret dalam jalan nafas.
j. Keamanan
Tanda : distruksi jaringan, kulit mungkin coklat dengan tekstur
seperti : lepuh, ulkus, nekrosis atau jaringan parut tebal
k. Pemeriksaan kulit
Merupakan pemeriksaan pada darah yang mengalami luka bakar
(luas dan kedalaman luka). Prinsip pengukuran prosentase luas
uka bakar menurut kaidah 9 (rule of nine lund and Browder)
sebagai berikut :
BAGIAN TUBUH 1 TH 2 TH DEWASA
Kepala leher 18% 14% 9%
Ekstrimitas atas (kanan dan kiri) 18% 18% 18 %
Badan depan 18% 18% 18%
Badan belakang 18% 18% 18%
Ektrimitas bawah (kanan dan kiri) 27% 31% 30%
Genetalia 1% 1% 1%
Pengkajian kedalaman luka bakar dibagi menjadi 3 derajat (grade).
Grade tersebut ditentukan berdasarkan pada keadaan luka, rasa
nyeri yang dirasanya dan lamanya kesembuhan luka.
B. Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Menghindari
makan
Berat badan 20%
atau lebih dibawah
berat badan ideal
Penurunan berat
badan dengan
asupan makanan
adekuat
Membran mukosa
pucat
Tonus otot
menurun
Bahan kimia, termis,
radiasi, listrik/petir
Luka bakar
Kerusakan kapiler
meningkat
Permeabilitas kapiler
meningkat
Cairan sel pindah dari
intravaskuler ke
interstitel
Vesikulasi
Vesikel pecah dalam
keadaan luas
Luka terbuka, kulit
terkelupas, epidermis
dan dermis rusak
Gangguan sirkulasi
seluler
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Gangguan perfusi
Laju metabolisme
meningkat
Glukogenolisis
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Menghindari
makan
Berat badan 20%
atau lebih dibawah
berat badan ideal
Penurunan berat
badan dengan
asupan makanan
adekuat
Membran mukosa
pucat
Tonus otot
menurun
Bahan kimia, termis,
radiasi, listrik/petir
Luka bakar
Kerusakan kapiler
meningkat
Permeabilitas kapiler
meningkat
Cairan sel pindah dari
intravaskuler ke
interstitel
Vesikulasi
Vesikel pecah dalam
keadaan luas
Nyeri akut
Luka terbuka, kulit
terkelupas, epidermis
dan dermis rusak
Merangsang mielin C
SSP
Eferen
Perifer
Nyeri dipersepsikan
Nyeri akut
Mengekspresikan
kekhawatiran
karena perubahan
dalam peristiwa
hidup
Kontak mata yang
buruk
Kesedihan yang
mendalam
Ketakutan
Distres
Peningkatan
Bahan kimia, termis,
radiasi, listrik/petir
Luka bakar
Perubahan status
kesehatan
Psikologi
Stress
Ansietas
Ansietas
tekanan darah
Peningkatan
denyut nadi
Peningkatan
frekuensi
pernapasan
Pertahanan tubuh
primer yang tidak
adekuat
Ketidakmampuan
pertahanan
sekunder
Pemajanan
terhadap patogen
lingkungan
meningkat
Bahan kimia, termis,
radiasi, listrik/petir
Luka bakar
Kerusakan kapiler
meningkat
Permeabilitas kapiler
meningkat
Cairan sel pindah dari
intravaskuler ke
interstitel
Vesikulasi
Vesikel pecah dalam
keadaan luas
Luka terbuka, kulit
terkelupas, epidermis
Resiko tinggi infeksi
dan dermis rusak
Kerusakan kulit luas
Kerusakan barier kulit
Ketahanan primer
menurun
Resiko tinggi infeksi
Perubahan tekanan
darah
Penurunan tekanan
nadi
Penurunan turgor
kulit
Membran mukosa
kering
Peningkatan suhu
tubuh
Kelemahan
Penurunan berat
badan
Kulit kering
Bahan kimia, termis,
radiasi, listrik/petir
Luka bakar
Kerusakan kulit
Penguapan meningkat
Peningkatan pembuluh
darah kapiler
Ekstravasasi cairan
Tekanan onkotik
menurun
Cairan intravaskuler
menurun
Hipovolemia
Kekurangan volume
cairan tubuh
Kekurangan volume
cairan tubuh
Perubahan
kedalaman
pernapasan
Penurunan tekanan
ekspirasi
Penurunan tekanan
inspirasi
Penurunan
kapasitas vital
Dispnea
Takipnea
Ortopnea
Bahan kimia, termis,
radiasi, listrik/petir
Luka bakar
Pada wajah
Kerusakan mukosa
Oedema laring
Obstruksi jalan napas
Gagal napas
Ketidakefektifan pola
napas
Ketidakefektifan pola
napas
Kesulitan
membolak – balik
posisi
Keterbatasan
rentang pergerakan
sendi
Pergerakan lambat
Bahan kimia, termis,
radiasi, listrik/petir
Luka bakar
Kerusakan kapiler
meningkat
Permeabilitas kapiler
Hambatan mobilitas
fisik
Keterbatasan
kemampuan
melakukan
keterampilan
motorik kasar
Keterbatasan
kemampuan
melakukan
keterampilan
motorik halus
meningkat
Cairan sel pindah dari
intravaskuler ke
interstitel
Vesikulasi
Vesikel pecah dalam
keadaan luas
Luka terbuka, kulit
terkelupas, epidermis
dan dermis rusak
Kerusakan kulit luas
Takut bergerak
Hambatan mobilitas
fisik
Perubahan fungsi
motorik
Perubahan
karakteristik kulit
Perubahan tekanan
darah di ekstremitas
Bahan kimia, termis,
radiasi, listrik/petir
Luka bakar
Kerusakan kapiler
meningkat
Permeabilitas kapiler
Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
Penurunan nadi
Nyeri ekstremitas
meningkat
Cairan sel pindah dari
intravaskuler ke
interstitel
Kehilangan protein &
plasma kedalam
interstitel
Sel edema
Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
Kerusakan lapisan
kulit
Gangguan
permukaan kulit
Invasi struktur
tubuh
Bahan kimia, termis,
radiasi, listrik/petir
Luka bakar
Kerusakan kapiler
meningkat
Permeabilitas kapiler
meningkat
Cairan sel pindah dari
intravaskuler ke
interstitel
Vesikulasi
Kerusakan integritas
kulit
Vesikel pecah dalam
keadaan luas
Luka terbuka, kulit
terkelupas, epidermis
dan dermis rusak
Kerusakan kulit luas
Kerusakan integritas
kulit
C. Masalah Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Nyeri akut
3. Ansietas
4. Resiko tinggi infeksi
5. Kekurangan volume cairan tubuh
6. Ketidakefektifan pola napas
7. Hambatan mobilitas fisik
8. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
9. Kerusakan integritas kulit
D. Prioritas Masalah
1. Ketidakefektifan pola napas
2. Kekurangan volume cairan tubuh
3. Nyeri akut
4. Kerusakan integritas kulit
5. Ketidakefektifan perfusi jaringan tubuh
6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
7. Hambatan mobilitas fisik
8. Ansietas
9. Resiko tinggi infeksi
E. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefkektifan pola napas
2. Kekurangan volume cairan tubuh
3. Nyeri akut
4. Kerusakan integritas kulit
5. Ketidakefektifan perfusi jaringan tubuh
6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
7. Hambatan mobilitas fisik
8. Ansietas
9. Resiko tinggi infeksi
F. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Ketidakefektifan pola
napas
NOC :
Respiratory status :
NIC :
Airway managemenr
Batasan karakteristik :
Perubahan kedalaman
pernapasan
Penurunan tekanan
ekspirasi
Penurunan tekanan
inspirasi
Penurunan kapasitas
vital
Dispnea
Takipnea
Ortopnea
Faktor berhubungan :
Ansietas
Hiperventilasi
Nyeri
ventilation
Respiratory : airway
patency
Vital sign status
Kriteria hasil :
Menunjukan jalan
napas yang paten
Tanda-tanda vital
dalam rentang normal
-Buka jalan nafas,
menggunakan teknik
chin lift atau jaw thrust
bila perlu
-Posisikan pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi
-Pasang mayo bila perlu
-Auskultasi suara nafas
-Atur intake untuk cairan
Oxygen therapy
-Pertahankan jalan nafas
yang paten
-Atur peralatan oksigenisasi
-Pertahankan posisi pasien
-Observasi adanya tanda –
tanda hipoventilasi
Kekuranga volume
cairan tubuh
Batasan karakteristik :
Perubahan tekanan
darah
Penurunan tekanan
NIC :
Fluid balance
Hydration
Nutritional status :
food and fluid intake
Kriteria hasil :
NOC :
Fluid management
-Monitor status hidrasi
-Monitor vital sign
-Kolaborasi pemberian
cairan IV
nadi
Penurunan turgor kulit
Membran mukosa
kering
Peningkatan suhu
tubuh
Kelemahan
Penurunan berat
badan
Kulit kering
Faktor berhubungan :
Kehilangan cairan aktif
Kegagalan mekanisme
regulasi
Mempertahankan urine
output
Tanda-tanda vital
dalam rentang normal
Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
-Monitor status nutrisi
-Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
-Monitor berat badan
Nyeri akut
Batasan karakteristik :
Menghindari makan
Berat badan 20% atau
lebih dibawah berat
badan ideal
Penurunan berat
badan dengan asupan
makanan adekuat
NIC :
Pain level
Pain control
Comfort level
Kriteria Hasil :
Pasien tidak terlihat
meringis
Skala nyeri berkurang
NIC :
Pain management
- Tentukan riwayat nyeri
misal lokasi nyeri,
frekuensi, durasi, dan
intensitas (skala 0 – 10 )
dan tindakan penghilang
yang di gunakan.
- Berikan tindakan
Membran mukosa
pucat
Tonus otot menurun
Faktor berhubungan :
Agen cedera (mis.
Biologis, zat kimia,
fisik, psikolgis)
kenyamanan dasar
- Pertahankan suhu
lingkungan yang
nyaman
- Ajarkan teknik relaksasi
Analgesic administration
- Kolaborasi : berikan
analgesic sesuai indikasi
Kerusakan integritas
kulit
Batasan karakteristik :
Kerusakan lapisan
kulit
Gangguan permukaan
kulit
Invasi struktur kulit
Faktor berhubungan
dengan :
Perubahan pigmentasi
Perubahan turgor
Penurunan
imunologis
Kondisi gangguan
NOC :
Tissue integrity : skin
and mucous
Wound healing :
primary and secondary
intention
Kriteria Hasil :
Perfusi jaringan
normal
Tidak ada tanda-tanda
infeksi
Menunjukkan
pemahaman dalam
proses perbaikan kulit
Menunjukkan
NIC :
Pressure ulcer prevention
wound care
Kaji atau catat ukuran
warna kedalaman luka,
perhatikan jaringan
metabolik dan kondisi
sekitar luka
Berikan perawatan luka
bakar yang tepat dan
tindakan control infeksi
Pertahankan tempat tidur
bersih, kering
Pertahankan masukan
cairan 2500-3000 ml/hr
metabolik
Kondisi
ketidakseimbangan
nutrisi
Gangguan sensasi
terjadinya proses
penyembuhan luka
Dorong keluarga untuk
membantu dalam
perawatan diri
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
Batasan karakteristik :
Perubahan fungsi
motorik
Perubahan
karakteristik kulit
Perubahan tekanan
darah di ekstremitas
Penurunan nadi
Nyeri ekstremitas
Faktor berhubungan :
Kurang pengetahuan
tentang faktor
pemberat
Kurang pengetahuan
tentang proses
penyakit
NOC :
Circulation status
Tissue perfusion :
cerebral
Kriteria hasil :
Mendemostrasikan
status sirkulasi
Mendemostrasikan
kemampuan kognitif
Menunjukkan fungsi
sensori motorik cranial
yang utuh
NIC :
Peripheral sensation
management
Monitor daerah tertentu
yang hanya peka
terhadap
panas/dingin/tajam
Monitor adanya paretese
Gunakan sarung tangan
untuk proteksi
Batasi gerakan pada
kepala,leher dan
punggung
Kolaborasi analgetik
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Batasan karakteristik :
Menghindari makan
Berat badan 20% atau
lebih dibawah berat
badan ideal
Penurunan berat
badan dengan asupan
makanan adekuat
Membran mukosa
pucat
Tonus otot menurun
Faktor berhubungan :
Faktor biologis
Ketidakmampuan
untuk mengabsorpsi
nutrien
Ketidakmampuan
mencerna makanan
Faktor psikologis
NOC :
Nutritional status :
food and fluid intake
Nutritional status :
nutrient intake
Weight control
Kriteria Hasil:
Berat badan meningkat
Tidak ada tanda
malnutrisi
Pasien menghabiskan
makanan
NIC :
Nutrition management
Pantau masukan
makanan setiap hari
Ukur tinggi berat badan
dan ketebalan lipatan
kulit trisep atau
pengukuran
antropometrik lain
sesuai indikasi pastikan
jumlah penurunan berat
badan saat ini. Timbang
berat badan setiap hari.
Dorong pasien untuk
makan diet tinggi kalori
kaya nutrien, dengan
masukan cairan adekuat.
Hambatan mobilitas fisik NOC : NIC :
Batasan karakteristik :
Kesulitan membolak –
balik posisi
Keterbatasan rentang
pergerakan sendi
Pergerakan lambat
Keterbatasan
kemampuan
melakukan
keterampilan motorik
kasar
Keterbatasan
kemampuan
melakukan
keterampilan motorik
halus
Faktor berhubungan :
Intoleransi aktivitas
Perubahan
metabolisme seluler
Ansietas
Fisik tidak bugar
Penurunan ketahanan
Joint movement :
active
Mobility level
Self care : ADLs
Transfer perfomance
Kriteria hasil :
Klien meningkat
dalam aktivitas fisik
Mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas
Memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuataan dan
kemampuan berpindah
Exercise therapy :
ambulation
Monitoring vital sign
sebelum/sesudah latihan
dan lihat respon pasien
saat latihan
Ajarkan pasien atau
tenaga kesehatan lain
tentang teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
Kaji ROM dan kekuatan
otot pada area luka bakar
Pertahankan area luka
bakar dalam posisi
fungsi fisiologis
Beri dorongan untuk
melakukan ROM aktif
tiap 2-4 jam
Jelaskan pentingnya
perubahan posisi dan
gerakan pada pasien
Kolaborasi dengan ahli
tubuh
Penurunan kendali
otot
Penurunan massa otot
Gangguan
muskuloskeletal
Penurunan kekuatan
otot
fisioterapi dalam
rehabilitasi
Ansietas
Batasan karakteristik :
Mengekspresikan
kekhawatiran karena
perubahan dalam
peristiwa hidup
Kontak mata yang
buruk
Kesedihan yang
mendalam
Ketakutan
Distres
Peningkatan tekanan
darah
Peningkatan denyut
NOC :
Anxiety self-control
Anxiety level
Coping
Kriteria Hasil :
Koping pasien adaptif
Vital sign dalam batas
norma
Tampak rileks
NOC :
Anxiety reduction
Tinjau ulang
pengalaman pasien atau
orang terdekat
sebelumnya dengan
kanker.
Dorong pasien untuk
mengungkapkan pikiran
dan perasaan.
Berikan lingkungan
terbuka dimana pasien
merasa aman untuk
mendiskusikan perasaan
atau menolak untu
nadi
Peningkatan frekuensi
pernapasan
Faktor berhubungan :
Perubahan status
kesehatan
Ancaman kematian
Stres
bicara.
Resiko tinggi infeksi
Batasan karakteristik :
Pertahanan tubuh
primer yang tidak
adekuat
Ketidakmampuan
pertahanan sekunder
Pemajanan terhadap
patogen lingkungan
meningkat
NOC :
Immune status
Knowledge : infection
control
Risk control
Kriteria Hasil :
Infeksi tidak menyebar
ke area lainnya
NIC :
Infection control
Kaji adanya tanda-tanda
infeksi
Terapkan tehnik aseptik
antiseptik dalam
perawatan luka
Pertahankan personal
hygiene pasien
Ganti balutan dan
bersihkan areal luka
bakar tiap hari
Kaji tanda-tanda vital
dan jumlah leukosit
Kolaborasi pemberian
antibiotik