Upload
mart-andy
View
32
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
STUDI KASUS KLIEN NY.P DENGAN ISOLASI SOSIAL
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Ruang Rawat : Anyelir MRS : 13 – 04 – 2012
I. IDENTITAS KILEN
Inisial : Ny. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Trenggalek
Sumber Data : Klien, Catatan Medis (Status Klien), Perawat
No RM : 088659
Tanggal Pengkajian : 16 April 2012
II. ALASAN MASUK
Menurut Klien
Tidak diperoleh data dari klien
Menurut Status
Klien bicara ngelantur, ketawa sendiri, lebih sering merenung, jadi pendiam, dan 5
bulan terakhir lebih sering di kamar.
III. FAKTOR PRESIPITASI
Menurut klien :
Klien diam dan tidak menjawab ketika ditanya tentang tentang hal yang menyebabkan
dirinya masuk rumah sakit jiwa
Menurut status klien :
Tidak tertulis
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Riwayat Penyakit Lalu
1. Riwayat penyakit jiwa pada masa lalu:
Menurut Klien : klien diam dan tidak menjawab ketika ditanya apakah
sebelumnya pernah dirawat di sini
1
Menurut status : klien pernah mengalami gangguan jiwa sejak 2 tahun yang lalu
(tahun 2010 ) sepulang dari Malaysia, klien dipulangkan oleh PT karena sering
ngomong dan ketawa-ketawa sendiri.
2. Pengobatan sebelumnya
Menurut status : Sejak 2 tahun yang lalu klien di bawa keluarga berobat ke
puskesmas tetapi tidak ada perubahan, minum obat teratur 3 hari, setelah itu tidak
kontrol. Selain itu klien pernah diberi obat oleh majikannya (tidak tahu obat apa).
Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga
b. Riwayat Psikososial
Menurut klien : Ketika ditanya apakah klien pernah mengalami atau melihat aniaya
fisik, seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal. Klien
tidak menjawab dan hanya diam saja.
Menurut status : klien merasa tertekan dengan pekerjaannya sebagai TKW di
Malaysia karena sering dimarahi oleh majikannya.
Saat wawancara : klien “mau pulang, semua jahat” (langsung menarik selimut dan
menutup tubuhnya rapat-rapat dengan selimut)
Diagnosa keperawatan : Sindrom pasca trauma
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Ketika ditanya bagaimana perasaan klien selama bekerja di Malaysia klien hanya
diam dan tidak mau menjawab
Diagnosa keperawatan : -
Kesan Kepribadian Klien adalah Introvert, dibuktikan dengan saat ditanya klien
banyak diam dan tidak menjawab
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Ketika ditanya apakah ada anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa,
klien diam dan tidak mau menjawab. Tetapi dari status klien anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa yaitu ibunya, karena masalah keluarga. Mengenai riwayat
pengobatan / perawatan dan gejalanya tidak muncul karena tidak terkaji
Diagnosa keperawatan : -
2
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien memakai daster dari RS. Penampilan klien tidak rapi. Rambut klien kotor, tidak
tersisir, terurai, dan wajah klien sayu dan kucel.
Diagnosa keperawatan : Defisit perawatan diri : Berhias
2. Kesadaran
Kuantitatif : compos mentis, GCS: 4, 5, 6
Kualitatif : berubah
Dibuktikan dengan klien hanya diam, pandangan kosong, kontak mata tidak
ada, dan di tengah-tengah perbincangan tiba-tiba klien menarik selimut dan menutupi
seluruh badannya dan berkata “ngantuk mau tidur, kamu pergi”. Saat ditanya 3 – 4
kali dengan pertanyaan yang sama, klien hanya diam, menunduk, dan tidak menatap
perawat.
3. Orientasi
tanggal berapa sekarang?, klien menggelengkan kepala
mbak dimana sekarang?, klien diam
pagi atau malam sekarang?, klien diam
nama mbak sapa?, klien “ amoi “
tahun berapa mbak lahir?, klien diam
Diagnosa keperawatan : -
4. Aktivitas motorik
Hipokinesa, hipoaktivitas ini dapat dibuktikan klien lesu dan aktivitas lambat, klien
lebih banyak tiduran di ruang isolasi. Dalam berkomunikasi juga tergolong lambat,
nada bicara pelan dan hampir tidak terdengar saat berbicara.
Diagnosa keperawatan : Defisit aktivitas
5. Afek / emosi
Datar. Saat ditanya 3-4 kali pertanyaan yang sama klien hanya diam, ekspresi wajah
klien murung, menunduk. Saat diajak berbincang-bincang tentang yang lucu dan
menyenangkan klien hanya diam.
Diagnosa keperawatan : Hambatan komunikasi verbal
6. Persepsi :
Klien mengatakan tidak pernah mendengar, melihat atau merasakan sesuatu yang
seharusnya tidak ada
M asalah keperawatan : -
7. Proses pikir :
3
a. Arus pikir
Bloking, ini terbukti klien menjawab pertanyaan dengan satu kalimat lalu tiba-
tiba diam tanpa sebab yang jelas, kemudian klien melanjutkan pembicaraan
lagi.
Perawat : mbak, gimana perasaannya hari ini?
Klien : letih
Perawat : kenapa letih mbak?
Klien : “…” (diam selama 1 menit) mau pulang
Perawat : kenapa pengen pulang?
Klien : gak betah
Perawat : kenapa mbak gak betah, mbak bisa cerita ke saya. Khan saya bisa
dijadikan teman mbak.
Klien : “…”(diam selama 1 menit) “pergi-pergi, kamu jahat” (menarik selimut
dan menutupi tubuhnya dengan selimut)
Bicara lambat, karena selama berkomunikasi dan berinteraksi dengan perawat,
klien lebih sering menunduk pada saat berbicara, nada bicara pelan dan lambat
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir : arus pikir
b. Isi pikir :
Isolasi social, dibuktikan dengan : klien selalu menunduk, jika ditanya hanya
diam.
Diagnosa keperawatan : isolasi social : menarik diri, gangguan proses pikir : isi pikir
c. Bentuk pikir
Nonrealistik.
Perawat : berapa umurnya mbak?
Klien : satu tahun
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir : bentuk pikir
8. Memori :
Klien mengalami :
- Gangguan daya ingat jangka panjang. Terbukti pada saat ditanya tahun berapa
kerja di Malaysia? Klien “1 tahun”
- Gangguan daya ingat jangka pendek. Terbukti pada saat ditanya sudah berapa
lama klien ditempatkan di ruang ini? klien “tidak tahu”.
- Gangguan daya ingat saat ini. Terbukti pada saat ditanya
Perawat Berty : nama saya sapa mbak?
4
Klien : Suci
Diagnosa keperawatan : Resiko kerusakan memori
9. Tingkat konsentrai dan berhitung :
Konsentrasi
Klien tidak mampu berkonsentrasi. Ditandai dengan saat ditanya, tidak langsung
menjawab tapi jika pertanyaan diulang 3-4 kali klien baru menjawab.
Berhitung
Klien tidak mampu berhitung sederhana, terbukti saat ditanya tentang
perhitungan 4+4 sama dengan berapa ? klien menjawab 2, 4x3 = hanya diam, dan
15 : 3 = hanya diam
Diagnosa keperawatan : gangguan konsentrasi
10. Kemampuan penilaian
Klien hanya diam
Diagnosa keperawatan : -
11. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Perawat : mbak tahu sekarang dimana?
Klien : rumah sakit, tapi aku gak sakit, aku mau pulang, pengen dijemput.
Diagnosa keperawatan : gangguan proses pikir
12. Interaksi selama wawancara :
Selama berkomunikasi dan berinteraksi dengan perawat, kontak mata klien kurang,
klien lebih sering menunduk pada saat berbicara, nada bicara pelan, lambat, dan
banyak diam.
Diagnosa keperawatan : hambatan komunikasi verbal, isolasi sosial : menarik diri
VI. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg S : 36 5 C
N : 88 kali / mnt RR : 20 kali / mnt
2. Ukur : TB : 151 cm
BB : 55 kg
3. Keluhan fisik : pusing, gigi sakit
4. Pemeriksaan fisik
Fungsi panca indera baik, fungsi normal
Kepala : tidak ada perdarahan, hematom tidak ada
Gigi geraham bawah kiri berlubang
5
Diagnosa keperawatan : nyeri akut
VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri (tidak terkaji)
a. Citra tubuh :
Pada saat ditanya tentang citra tubuhnya klien diam dan tidak menjawab
“Menurut mbak, bagian tubuh mbak yang paling disukai yang mana ?”
Respon klien : Klien diam dan tidak menjawab sambil melihat perawat
b. Indentitas :
Pada saat ditanya tentang Identitas diri klien diam dan tidak menjawab
Perawat : “Namanya mbak Piranti ya? Apa mbak seneng dengan nama itu? apa
mbak merasa puas sebagai seorang wanita? kenapa?”
Klien : diam dan tidak menjawab
c. Peran
Perawat : mbak di rumah kerjaannya ngapain aja?
Klien : diam dan tidak menjawab
d. Ideal diri
Pada saat ditanya tentang Ideal diri klien diam dan tidak menjawab
Perawat : Apa harapan mbak yang ingin mbak wujudkan? Apa harapan mbak
terhadap penyakit yang mbak derita?
Klien : diam dan tidak menjawab
e. Harga diri
Pada saat ditanya tentang Harga diri klien diam dan tidak menjawab
Perawat : Bagaimana hubungan mbak dengan keluarga? Apakah mereka
menghargai dan mengasihi mbak?’
Klien : Klien diam dan tidak menjawab
Diagnosa keperawatan : -
6
2. Genogram :
Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki : Cerai
: Perkawinan : klien : meninggal
Orang tinggal serumah : konflik
memiliki riwayat gangguan jiwa : atau
Menurut status : klien anak ke 5 dari 5 bersaudara, tinggal dengan ibu, kakak 1 dan ke 4.
Ayahnya sudah meninggal sejak pasien usia 5 tahun. Ibu klien juga sakit seperti klien
karena factor ekonomi (terlalu mikir). Hubungan dengan keluarga baik, tidak pernah
memusuhi klien.
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat:
Di rumah :
Klien : “…” (diam)
Status : tidak tertulis
Di RSJ : perawat melihat klien tidak pernah ngobrol dengan teman-teman
seruangan, lebih banyak tidur dan diam di ranjang
7
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Di rumah :
Klien : “…” (diam)
Di RSJ : perawat tidak pernah melihat klien ikut kegiatan
c. Hambatan dalam bergaul dengan orang lain :
Tidak terkaji
Diagnosa keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien tidak mengakui kalau dirinya sakit
b. Kegiatan ibadah :
Klien : “islam”
Selama di RSJ klien tidak pernah melakukan solat 5 waktu
Diagnosa keperawatan : -
VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)
1. Makan :
Setiap kali makan, makanan selalu disiapkan dimeja makan. Klien makan 3 kali
sehari sesuai diet rumah sakit dan klien mengatakan suka dengan makanan yang
disediakan. Klien dapat makan sendiri, tetapi makanannya selalu tercecer dan sisa
makanan menempel di mulut dan tangannya dan setelah makan, piring diletakkan di
depan pintu jendela.
Klien dapat melakukan aktivitas makan dengan bantuan minimal
2. BAB / BAK
Klien dapat melakukan aktivitas eliminasi dengan bantuan minimal
3. Mandi :
Klien mandi 1-2 kali sehari dengan disuruh dan setiap hari.
4. Berpakaian / berhias
Klien tidak memiliki minat untuk berhias. Untuk ganti baju selalu disiapkan dan
disuruh oleh perawat.
Klien melakukan aktivitas berpakaian dan berhias dengan bantuan minimal oleh
perawat.
5. Istirahat dan tidur :
8
Saat ditanya tiap malam klien tidur berapa jam klien tidak menjawab. Selama di
ruang isolasi (siang hari) klien sering tidur-tiduran dan terlihat menyendiri dan
melamun.
6. Penggunaan obat :
Klien dapat minum obat sendiri setelah obat diberikan
7. Pemeliharaan kesehatan :
“jika sudah sembuh dan diperbolehkan pulang apakah mbak bersedia kontrol?”.
Klien tidak menjawab pertanyaan yang diajukan perawat.
8. Aktivitas di dalam rumah
Saat ditanya kegiatan apa yang biasa dilakukan di rumah? klien diam tidak
menjawab.
9. Aktivitas di luar rumah
Saat ditanya kegiatan apa yang biasa dilakukan di luar rumah? klien diam tidak
menjawab
Diagnosa keperawatan :
Defisit perawatan diri : makan dan berhias
Hambatan komunikasi verbal
IX. MEKANISME KOPING
Rumah : menurut status : klien lebih sering merenung, banyak diam, 5 bulan terakhir
klien lebih sering di kamar, menangis, tertawa sendiri, susah untuk makan dan
mandi, sering keluar rumah dan lupa jalan pulang (bisa pulang bila dijemput
keluarga)
RSJ : tiduran di ranjang, tidak pernah bergaul, menutup tubuhnya rapat-rapat dengan
selimut.
Diagnosa keperawatan : koping individu tidak efektif
X. MASALAH PSIKOSOSIAL & LINGKUNGAN
1. Masalah pekerjaan :
Menurut status : klien pernah kerja jadi TKW di Malaysia, dan sering dimarahi oleh
majikannya. Tahun 2010 klien dipulangkan oleh PT karena sering ngomong
ngelantur dan tertawa sendiri.
Diagnosa keperawatan : respon pasca trauma
9
XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Klien mengalami kurang pengetahuan tentang penyakit jiwanya serta faktor pencetus
klien sakit, hal ini terbukti dengan saat ditanya kenapa mbak dirawat disini ? Ny. P “tidak
tahu”.
Diagnosa keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita, obat, dan
mekanisme koping
XII. ASPEK MEDIS
Diagnosa medis : F20.10 (Schizofrenik hebefrenik berkelanjutan)
Terapi medis : - CPZ (1/2-1/2-1/2)
- Haloperidol 2 x 5mg/ hari (1-0-1)
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Sindrom pasca trauma
2. Defisit perawatan diri : makan dan berhias
3. Hambatan komunikasi verbal
4. Gangguan proses pikir : arus pikir, bentuk pikir
5. Resiko kerusakan memori
6. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga
7. Nyeri akut
8. Isolasi sosial : menarik diri
9. Koping individu tidak efektif
10. Kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita, obat, dan mekanisme koping
11. Defisit Aktivitas
ANALISA DATA
Nama : Ny. P
Umur : 24 tahun
TGL DATA PENUNJANG MASALAH
KEPERAWATAN
10
16-04-12 DS :
Klien pernah mengalami gangguan jiwa
sejak 2 tahun yang lalu (tahun 2010)
sepulang dari Malaysia, klien dipulangkan
oleh PT karena sering ngomong dan ketawa-
ketawa sendiri.
Sejak 2 tahun yang lalu klien dibawa
keluarga berobat ke puskesmas tetapi tidak
ada perubahan, minum obat teratur 3 hari,
setelah itu tidak kontrol. Selain itu klien
pernah diberi obat oleh majikannya (tidak
tahu obat apa).
DO :
Klien diam dan tidak menjawab ketika
ditanya apakah sebelumnya pernah dirawat
di sini
Ketidakefektifan manajemen
regimen terapeutik keluarga
16-04-12 DS :
Klien merasa tertekan dengan pekerjaannya
sebagai TKW di Malaysia karena sering
dimarahi oleh majikannya (status klien)
“mau pulang, semua jahat” (langsung
menarik selimut dan menutup tubuhnya
rapat-rapat dengan selimut) (saat wawancara)
DO :
Ketika ditanya apakah klien pernah
mengalami atau melihat aniaya fisik, seksual,
penolakan, kekerasan dalam keluarga dan
tindakan kriminal. Klien tidak menjawab dan
hanya diam saja.
Sindrom Pasca trauma
16-04-12 DS :
-
DO :
Defisit perawatan diri : berhias
dan makan
11
Klien memakai daster dari RS. Penampilan
klien tidak rapi. Rambut klien kotor, tidak
tersisir, terurai, dan wajah klien sayu dan
kucel.
Klien makan 3x sehari. Klien dapat makan
sendiri, tetapi makanannya selalu tercecer
dan sisa makanan menempel di mulut dan
tangannya dan setelah makan, piring
diletakkan di depan pintu jendela.
16-04-12 DS :
“panas, sakit gigiku”
DO :
Gigi geraham bawah kiri berlubang
Nyeri akut
16-04-12 DS :
-
DO :
Perawat melihat klien tidak pernah ngobrol
dengan teman-teman seruangan, lebih
banyak tidur dan diam di ranjang
Ketika ditanya 3-4x klien diam, menunduk,
dan kontak mata kurang
Perawat tidak pernah melihat klien ikut
kegiatan
Isolasi social : menarik diri
16-04-12 DS :
-
DO :
Saat ditanya 3-4 kali pertanyaan yang sama
klien hanya diam, ekspresi wajah klien
murung, menunduk, kontak mata klien
kurang, , nada bicara pelan, dan lambat.
Hambatan komunikasi verbal
16-04-12 DS :
“satu tahun”
”4+4 sama dengan 2”
Gangguan proses pikir : arus
pikir, isi pikir, bentuk pikir
12
DO :
-
16-04-12 DS :
Ditanya tahun berapa kerja di Malaysia?
Klien “1 tahun”
Ditanya sudah berapa lama klien
ditempatkan di ruang ini? klien “tidak tahu”.
Nama saya sapa mbak? Klien “Suci”
DO :
-
Resiko kerusakan memori
16-04-12 DS :
-
DO :
klien lesu dan aktivitas lambat, klien lebih
banyak tiduran di ruang isolasi. Dalam
berkomunikasi juga tergolong lambat, nada
bicara pelan dan hampir tidak terdengar saat
berbicara.
Defisit Aktivitas
16-04-12 DS :
menurut status : klien lebih sering merenung,
banyak diam, 5 bulan terakhir klien lebih
sering di kamar, menangis, tertawa sendiri,
susah untuk makan dan mandi, sering keluar
rumah dan lupa jalan pulang (bisa pulang
bila dijemput keluarga)
DO :
Tiduran di ranjang, tidak pernah bergaul,
menutup tubuhnya rapat-rapat dengan
selimut.
Koping individu tidak efektif
16-04-12 DS :
“tidak tahu”
Kurang pengetahuan tentang
penyakit yang diderita, obat,
13
DO :
-
dan mekanisme koping
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Defisit Perawatan Diri : makan dan berhias
3. Sindrom pasca trauma
IMPLEMENTASI DAN EVALUASIKEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. N Ruangan :Anyelir No RM : 057793
NODX
TGL&JAM
TINDAKAN EVALUASI
1 16-04-1209.00
SP 1Membina hubunga saling percaya dengan klien1. Memberi salam pada klien2. Memperkenalkan diri dengan
sopan sambil berjabat tangan
S : “…” “ Amoi" “islam” “sudah” “lupa”
14
3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan kontrak yang akan dibuat
4. melakukan kontak singkat tapi sering5. menunjukkan sikap empatidan
menerima klien apa adanya
“Saya suka” “gak, panas” “1 tahun” “gak kenal sapa-sapa”
O : Tidur di kasur Ekspresi wajah datar Air liur keluar Pandangan mata kosong Banyak diam Menunduk
A : Afektif
Belum mampu mengungkapkan perasaannya saat berkenalan
KognitifBelum mampu menyebutkan nama dan umur dengan benar
PsikomotorBelum mampu memperkenalkan dirinya dengan perawat
P : Perawat
Modifikasi komunikasi untuk BHSP pada klien
KlienMampu menyapa perawat dan mau berkenalan dengan teman-temannya
1 16-04-1210.00
SP 1Membina hubunga saling percaya dengan klien1. Memberi salam pada klien”2. Memperkenalkan diri dengan
sopan sambil berjabat tangan 3. Menjelaskan tujuan pertemuan
dan kontrak yang akan dibuat4. Melakukan kontak singkat tapi
sering5. Menunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa adanya
S : “…” “ ganti baju putih-putih kayak
ini" “gak inget” “gak dengar suara-suara”
O : Kontak mata - Ekspresi wajah datar Pandangan mata kosong Berjabat tangan + Menunduk
15
Arus pikir irelevansi
A : Afektif
Tidak mampu mengungkapkan perasaannya saat berkenalan
KognitifBelum mampu menyebutkan nama klien dan perawat
PsikomotorMau berjabat tangan dan berkenalan dg satu orang perawat
P : Perawat
Modifikasi komunikasi terapeutik, gali penyebab klien masuk RS
KlienMampu berkenalan dengan perawat lainnya, mampu menghafal nama perawat, mau menjelaskan alasan klien masuk RS
1 16-04-1212.05
SP 1Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri1. Menyapa klien2. Memperkenalkan diri kembali3. Menjelaskan maksud dan
tujuan dari pertemuan4. Kaji pengetahuan klien
tentang menarik diri dan tanda-tandanya
5. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri
S : “…” “mau tidur, pusing, panas"
O : Kontak mata - Ekspresi wajah datar Pandangan mata kosong Badan ditutup selimut Menunduk Dipanggil-panggil tidak
berespon Bingung diajak ngobrol Menolak
A : Afektif
Mengungkapkan penolakannya untuk mengobrol dengan perawat
KognitifBelum tercapai, karena klien menolak mengobrol
PsikomotorBelum tercapai, karena klien menolak mengobrol
16
P : Perawat
Modifikasi komunikasi terapeutik dengan pertanyaan terbuka untuk menggali informasiPenuhi kebutuhan dasar klien terlebih dahulu
KlienPusing -, ada keinginan mengobrol di pertemuan selanjutnya
1 17-04-1208.10
SP 1Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri1. Menyapa klien2. Memperkenalkan diri kembali3. Menjelaskan maksud dan
tujuan dari pertemuan4. Kaji pengetahuan klien
tentang menarik diri dan tanda-tandanya
5. Memenuhi KDM klien6. Memberikan kesempatan
kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri
7. Memberikan sentuhan terapeutik
S : “…” “letih" “suci” “laper, mau makan” “belum sarapan” “sakit, linu” “pergi-pergi”
O : Kontak mata - Ekspresi wajah datar Pandangan mata kosong Tidak kooperatif Banyak diam Arus pikir inkoheren
A : Afektif
Mengungkapkan penolakannya untuk bertemu dengan perawat
KognitifBelum tercapai, karena klien menolak mengobrol
PsikomotorBelum mampu membalas jabat tangan perawat
P : Perawat
Modifikasi komunikasi terapeutik dengan pertanyaan terbuka untuk menggali informasi
KlienMampu mengungkapkan penyebab klien MRS
2 17-04-12 Defisit perawatan diri S :
17
08.15 SP 1 : menjelaskan pentingnya kebersihan diri1. Menyapa klien2. Menjelaskan kepada klien
pentingnya kebersihan diri3. Membantu klien
mempraktekkan cara menyisir rambut dan berdandan dengan benar
4. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
“letih” “suci" “diikat” “pergi-pergi, kamu jahat”
O : Kontak mata - Ekspresi wajah datar Pandangan mata kosong Banyak diam Menunduk Bingung diajak ngobrol Mampu menyisir rambutA : Afektif
Mengungkapkan ketidaknyamanan saat mengobrol dengan perawat
KognitifBelum mampu mengungkapkan pentingnya kebersihan diri
PsikomotorMampu mempraktekkan cara menyisir rambut dengan benar dan berdandan
P : Perawat
Ajarkan cara makan yang benar
KlienMampu memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harianLatihan cara makan yang benar.
2 17-04-1211.30
Defisit perawatan diriSP 2 : cara makan yang baik1. Menyapa klien2. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian klien3. Menjelaskan cara makan yang
baik4. Membantu klien
mempraktekkan cara makan yang baik
5. Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian
S : “…” “mbak cantik"
O : Duduk berhadapan di meja Klien makan sendiri Makanan berantakan di piring Mulut dan tangan ada kotoran
sisa makanan Obatnya dimuntahkan dan
diminum lagi Mencuci tangan dan mulutnya
dengan perintah perawat Minum sendiri tanpa
menuhkan airnya
18
A : Afektif
Afek datar Kognitif
Belum bisa menjelaskan cara makan yang benar
PsikomotorBelum mampu makan dengan benar
P : Perawat
Modifikasi SP 2 Klien
Mampu mempraktekkan cara makan yang benar
1 18-04-12 SP 1Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri1. Menyapa klien2. Memperkenalkan diri kembali3. Menjelaskan maksud dan
tujuan dari pertemuan4. Kaji pengetahuan klien
tentang menarik diri dan tanda-tandanya
5. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri
6. Memberikan sentuhan terapeutik
S : “pagi” “biasa aja" “takut dimarahi, jahat-jahat” “Berty”
O : Kontak mata + Senyum Ngomong sering ngelantur Duduk di bawah tempat tidur
A : Afektif
Mampu mengungkapkan perasaannya bertemu dengan perawat “biasa aja”
KognitifBelum mampu menyebutkan tanda-tanda menarik diriMampu menyebutkan kenapa menarik diri
PsikomotorMampu membalas jabat tangan perawat
P : Perawat
Modifikasi komunikasi terapeutik dengan pertanyaan terbuka untuk menggali informasiAjari berkenalan
KlienMampu menyebutkan tanda-
19
tanda menarik diri, mampu berkenalan dengan satu orang
1 18-04-1210.00
SP 1Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri1. Menyapa klien2. Memberikan senyum
terapeutik3. Memperkenalkan diri kembali4. Menjelaskan maksud dan
tujuan dari pertemuan5. Menggali informasi klien
tentang menarik diri dan tanda-tandanya menarik diri dengan teknik komunikasi terbuka
6. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri
7. Mengenalkan klien dengan satu orang perawat
8. Memberikan sentuhan terapeutik
S : “mbak Berty” “Piranti" “namanya sapa?” “dari mana mbak” “seneng”
O : Kontak mata + Senyum Mondar-mandir Mampu menyebutkan nama
dengan benar dan menulis nama klien dengan benar
Mampu berkenalan dengan 1 orang perawat dengan disuruh
A : Afektif
Mampu mengungkapkan perasaannya bertemu dengan perawat “seneng”
KognitifMampu menyebutkan namanya dengan benar dan menyebut nama perawat dengan benar
PsikomotorMampu berkenalan dengan 1 orang perawat dengan disuruh
P : Perawat
Lanjutkan sp 1 Klien
Mampu berkenalan dengan 1 orang perawat tanpa disuruh
2 18-04-1211.30
Defisit perawatan diriSP 2 : cara makan yang baik1. Menyapa klien2. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian klien3. Menjelaskan cara makan yang
baik4. Membantu klien
mempraktekkan cara makan yang baik
5. Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian
S : “ya mbak” “sudah disisir tadi" ‘enak” “tahu, telor, pisang”
O : Klien minta sisir sendiri ke
perawat Mampu menyisir dan
menguncir rambutnya sendiri Sisa makanan sudah tidak
menempel di tangan dan di
20
mulut
A : Afektif
Mampu mengungkapkan rasa makanannya
KognitifMampu menyebutkan menu makanan
PsikomotorMampu makan dengean benar
P : Perawat
Latih terus cara berdandan dan makan
KlienMampu melakukan sesuai jadwal kegiatan cara berdandan dan makan yang benar
1 19-04-1212.10
SP 1Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri1. Menyapa klien2. Memberikan senyum
terapeutik3. Memperkenalkan diri kembali4. Menjelaskan maksud dan
tujuan dari pertemuan5. Menggali informasi klien
tentang menarik diri dan tanda-tandanya menarik diri dengan teknik komunikasi terbuka
6. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri
7. Mengenalkan klien dengan satu orang perawat
8. Memberikan sentuhan terapeutik
S : “mbak Berty” “gak mau males” “sama kamu aja” “nama kamu siapa?” “males” “biasa aja”
O : Kontak mata kurang Senyum kadang-kadang Duduk di bawah ranjangA : Afektif
Mampu mengungkapkan perasaannya bertemu dengan perawat “biasa aja”Mengungkapkan rasa malas bila berkenalan dengan orang lain
KognitifBelum mampu menyebutkan tanda-tanda menarik diri
PsikomotorMampu berkenalan, tetapi tidak lengkap berkenalannya. Hanya berjabat tangan dan menanyakan “nama kamu siapa?” dibantu dengan perawat
21
P : Perawat
Modifikasi sp 1 dengan teknik komunikasi terbuka
KlienMampu mempraktekkan cara berkenalan dengan 1 orang perawat tanpa disuruh
1 20-04-1215.30
SP 1Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri1. Menyapa klien2. Memberikan senyum
terapeutik3. Memperkenalkan diri kembali4. Menjelaskan maksud dan
tujuan dari pertemuan5. Menggali informasi klien
tentang menarik diri dan tanda-tandanya menarik diri dengan teknik komunikasi terbuka
6. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri
7. Mengenalkan klien dengan satu orang perawat
8. Memberikan sentuhan terapeutik
S : “mana abangku?” “mau pulang" “kalau aku pulang, mbak ikut
ya!”” “mbak Berty” “biasa aja” “bosen” “trauma” “ya” “kakak sering nyekik”
O : Kontak mata kurang Senyum kadang-kadang Duduk di bawah ranjang Jawaban klien singkat dan
banyak diam Mampu membalas jabat
tangan
A : Afektif
Mampu mengungkapkan perasaannya bertemu dengan perawat “biasa aja”
KognitifMampu menyebutkan penyebab menarik diri, Karena trauma saat di Malaysia dan kakaknya yang suka mencekiknya
PsikomotorMampu membalas jabat tangan perawat dan belum mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang
P : Perawat
Modifikasi sp 1 dengan teknik komunikasi terbuka
KlienMampu mempraktekkan cara
22
berkenalan dengan 1 orang perawat tanpa disuruh
23