16
ASKEP PLEURITIS DISUSUN OLEH: KELOMPOK 8 1.Denis Rijani 2.Haris Wandi 3.Halimatus Sadiyah 4.Rahmwati 5.Tuti Susanti YAYASAN ABDI KALIMANTAN AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM

askep pleuritis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pleuritis

Citation preview

Page 1: askep pleuritis

ASKEP PLEURITIS

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

1.Denis Rijani

2.Haris Wandi

3.Halimatus Sadiyah

4.Rahmwati

5.Tuti Susanti

YAYASAN ABDI KALIMANTAN

AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM

BANJARMASIN

2012/2013

Page 2: askep pleuritis

BAB

PEMBAHASAN

A.  KONSEP DASAR MEDIK

1.    PENGERTIAN

Pleuritis adalah peradangan dari lapisan sekeliling paru-paru (pleura). Ada dua

pleura: satu yang melindungi paru (diistilahkan visceral pleura) dan yang lain

melindungi dinding bagian dalam dari dada (parietal pleura). Dua lapisan-lapisan ini

dilumasi oleh cairan pleural.Pleurisy seringkali dihubungkan dengan akumulasi dari

cairan ekstra dalam ruang antara dua lapisan dari pleura. Cairan ini dirujuk

sebagai pleural effusion. Pleurisy juga dirujuk sebagai pleuritis. Serat-serat nyeri dari

paru berlokasi pada pleura. Ketika jaringan ini meradang, itu berakibat pada nyeri yang

tajam pada dada yang memburuk dengan napas, aka pleurisy. Gejala-gejala lain dari

pleurisy dapat termasuk batuk, kepekaan dada, dan sesak napas.

Pleuritis / radang pleura (Pleurisy/Pleurisis/ Pleuritic chest pain) adalah suatu

peradanganpada pleura (selaput yang menyelubungi permukaan paru-paru). Radang

pleura dapatberlangsung secara subakut, akut atau kronis, dengan ditandai perubahan

proses pernafasanyang intensitasnya tergantung pada beratnya proses radang. Pada yang

berlangsung subakutproses radang biasanya dibarengi dengan empiema serta

mengakibatkan layuhnya sebagianparu-paru, hingga pernafasan akan mengalami

kesulitan (dispnea). Biasanya pernafasanbersifat cepat dan dangkal. Pada yang

berlangsung akut penderita mengalami kesakitan waktubernafas hingga pernafasan jadi

dangkal, cepat serta bersifat abdominal. Yang berlangsungkronis, pada waktu istirahat

tidak tampak adanya perubahan pada proses pernafasannya.

Bila disertai dengan penimbunan cairan di rongga pleura maka disebut efusi pleura

tetapi bilatidak terjadi penimbunan cairan di rongga pleura, maka disebut pleurisi kering.

Setelah terjadiperadangan, pleura bisa kembali normal atau terjadi perlengketan.

2.    ANATOMI FISIOLOGI

Pleura adalah membra tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura visceralis dan

parietalis. Secara histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesothelial, jaringaan ikat,

dan dalam keadaan normal, berisikan lapisan cairan yang sangat tipis. Membran serosa

Page 3: askep pleuritis

yang membungkus parekim paru disebut pleura viseralis, sedangkan membran serosa

yang melapisi dinding thorak, diafragma, dan mediastinum disebut pleura parietalis.

Rongga pleura terletak antara paru dan dinding thoraks. Rongga pleura dengan lapisan

cairan yang tipis ini berfungsi sebagai pelumas antara kedua pleura. Kedua lapisan pleura

ini bersatu pada hillus paru. Dalam hal ini, terdapat perbedaan antara pleura viseralis dan

parietalis, diantaranya :

a.    Pleura visceralis :

-       Permukaan luarnya terdiri dari selapis sel mesothelial yang tipis < 30mm.

-       Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit

-       Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit

-       Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen dan serat-serat elastik

-       Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang banyak mengandung

pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe

-       Menempel kuat pada jaringan paru

-       Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. Pleura

b.    Pleura parietalis

-       Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan ikat (kolagen dan elastis)

-       Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a. Intercostalis dan a.

Mamaria interna, pembuluh limfe, dan banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap

rasa sakit dan perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis dinding dada

dan alirannya sesuai dengan dermatom dada

-       Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya

-       Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura

3.    PATOFISIOLOGI

Diketahui bahwa cairan masuk ke dalam rongga kosong antara kedua pleura

tersebut, karena biasanya di sana hanya terdapat sedikit (10-20 cc) cairan yang

merupakan lapisan tipis serosa dan selalu bergerak secara teratur. Terjadinya infeksi pada

pleura menyebabkan peradangan sehingga menimbulkan besarnya permeabilitas pada

lapisan pleura, dan menyebabkan masuknya cairan ke dalam rongga pleura. Pada

Page 4: askep pleuritis

Pleuritis yang disebabkan fungsi dan tuberkulosa terjadi karena adanya reaksi

hipersensitivitas.

-       Infeksi-Infeksi: bakteri-bakteri (termasuk yang menyebabkan tuberculosis), jamur-

jamnur, parasit-parasit, atau virus-virus.

-       Kimia-Kimia Yang Terhisap Atau Senyawa-Senyawa Beracun: paparan padabeberapa

agen-agen perbersih seperti ammonia.

-       Penyakit-Penyakit VaskularKolagen: lupus, rheumatoid arthritis.

-       Kanker-Kanker: contohnya, penyebaran dari kanker paru atau kanker payudara kepleura.

-       Tumor-Tumor Dari Pleura: mesothelioma atau sarcoma.

-       Kemacetan: gagal jantung.

-       Pulmonary embolism: bekuan darah didalam pembuluh-pembuluh darah ke paru-

paru.Bekuan-bekuan ini adakalanya dengan parah mengurangi darah dan oksigen

kebagian-bagian dari paru dan dapat berakibat pada kematian pada bagian itu

darijaringan paru (diistilahkan lung infarction). Ini juga dapat menyebabkan pleurisy.

-       Rintangan dariKanal-Kanal Limfa: sebagai akibat dari tumor-tumor paru yangberlokasi

secara central.

-       Trauma: patah-patahan rusuk atau iritasi dari tabung-tabung dada yang digunakanuntuk

mengalirkan udara atau cairan dari rongga pleural pada dada

-       Obat-Obat Tertentu: obat-obat yang dapat menyebabkan sindrom-sindrom sepertilupus

(seperti Hydralazine, Procan, Dilantin, dan lain-lainnya).

-       Proses-proses Perut: seperti pankreatitis, sirosis hati.

-       Lung infarction: kematian jaringan paru yang disebabkan oleh kekurangan oksigendari

suplai darah yang buruk

4.    ETIOLOGI

Penyebab-penyebab dari timbulnya pleuritis adalah:

1.    Virus dan mikoplasma

Jenis-jenis virusnya adalah: ECHO virus, Coxsackie group, Rickettsia dan mikroplasma.

2.    Bakteri piogenik

Bakteri yang sering ditemukan adalah: aerob dan anaerob. Bakteri-bakteri aerob meliputi

Streptucocus pneumonia, Streptucocus mileri, Stafilococus aureus, Hemofilus spp, E.koli,

Page 5: askep pleuritis

Klebsiela, Pseudomonas spp. Bakteri-bakteri anaerob meliputi Bakteroides spp,

Peptostreptococus, Fusobakterium.

3.    Tuberkulosa

Selain komplikasi tuberkulosa, dapat juga disebabkan oleh robeknya rongga pleura atau

melalui aliran getah bening.

4.    Fungi

Pleuritis karena fungi amat jarang. Biasanya terjadi karena penjalaran infeksi fungi dari

jaringan paru-paru. Jenis fungsi penyebab Pleuritis adalah aktinomikosis,

koksidioidomikosis, aspergillus, kriptokokus, histoplasmosis, blastomikosis dan lain-lain.

5.    Parasit.

Parasit yang menginvasi ke dalam rongga pleura hanyalah amoeba dalam bentuk

tropozoit.

5.    MANIFESTASI KLINIK

-       Nyeri pada dada yang diperburuk oleh bernapas

-       Sesak Napas

-       Perasaan ditikam

Gejala yang paling umum dari pleuritis adalah nyeri yang umumnya diperburuk

olehpenghisapan (menarik napas). Meskipun paru-paru sendiri tidak mengandung syaraf-

syarafnyeri apa saja, pleura mengandung berlimpah-limpah ujung-ujung syaraf.Ketika

cairanekstra berakumulasi dalam ruang antara lapisan-lapisan dari pleura, nyeri biasanya

dalambentuk pleuritis yang kurang parah. Dengan jumlah-jumlah akumulasi cairan yang

sangatbesar, ekspansi dari paru-paru dapat dibatasi, dan sesak napas dapat memburuk.

Gejala radang pada awalnya dimulai dengan ketidaktenangan, kemudian

diikutidengan pernafasn yang cepat dan dangkal. Dalam keadaan akut, karena rasa sakit

waktubernafas dengan menggunakan otot-otot dada, pernafasan lebih bersifat abdominal.

Untukmengurangi rasa sakit di daerah dada, bahu penderita nampak direnggangkan

keluar (posisiabduksi). Dalam keadaan seperti itu penderita jadi malas bergerak.

Kebanyakan penderita mengalami demam. Kekurangan oksigen yang disebabkan oleh

toksemia dan akibat radangparu-paru yang mengikutinya, penderita dapat mengalami

kematian setiap saat. Pada radanagpleura penderita nampak lesu karena adanya

Page 6: askep pleuritis

penyerapan toksin (toksemia). Proseskesembuhan dapat pula terjadi, meskipun biasanya

diikuti dengan adesi pleura. Penderitademikian tampak normal, tetapi bila dikerjakan

sedikit saja segera menjadi lelah karenaturunya kapasitas vital pernafasannya. Radang

pleura kronik, yang mungkin ditemukan padasapi yang menderita tuberkulosis, mungkin

saja tidak mengakibatkan gejala pernafasan yang berarti. Kebanyakan penderita radang

kronik hanya memperlihatkan kenaikan frekuensipernafasannya.

6.    PENATALAKSANAAN

Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan kondisi dasar yang menyebabkan

pleuritis dan untuk menghilangkan nyeri dengan diatasinya penyakit dasar (Pnemonia,

dan infeksi), imflamasi pleuritis biasanya menghilang. Pada waktu yang sama, penting

artinya untuk memantau tanda-tanda dan gejala-gejala efusi pleura, seperti sesak nafas,

nyeri dan penurunan ekskruksi dinding dada.

Analgesik yang diresepkan dan aplikator topikal panas atau dingin akan

memberikan peredaan simptomatik. Indomestasin, obat anti imflamasi non steroidal,

dapat memberikan peredaan nyeri sambil memungkinkan pasien batuk secara efektif. Jika

nyeri sangat hebat, diberikan blok intercostal prokain.

Adapun obat-obat yang dapat digunakan pada penderita dengan masalah pleuritis

adalah sebagai berikut :

Analgesik

Antibiotik

Antidiuretik

Pemasangan wsd untuk mengeluarkan cairan

7.    PEMERIKSAAN DIAGNOSIS

-       Ronseng dada

-       Pemeriksaan sputum

-       Pleura punksi

-       Biopsi pleura

-       Laboratorium darah (leukosit meningkat )

Page 7: askep pleuritis

8.    KOMPLIKASI

Adapun komplikasi dari pleuritis ialah :

-       Efusi Pleura

9.    PENYIMPANGAN KDM

Virus Bakteri Fungi ParasitMasuk ke saluran nafas sampai ke rongga pleura

 

Terjadi proses hipersensitivitas dan pe↑ permeabilitas lap. pleura

 

Proses iritasi / imflamasiPLEURITIS

 

Suplai O2 menurun

Peningkatan frekuensi nafas 

Dispnea cepat & dangkal 

Bergerak terbatas 

Takut bergerakIntoleran Aktivitas

 

Pe↑ ukuran rongga pleura

Penekanan daerah sekitar 

Merangsang nocyceptor 

Merangsang pengeluaranB H P

Spinal Cort 

Thalamus 

Ekspansi paru menurun

Suplai O2 menurun 

Frekuensi nafas meningkat 

Susah bernafas (dispnea)Ketidakefktifan Jalan Nafas

Page 8: askep pleuritis

Susah makan 

Anoreksia 

Intake ≠ adekuat 

Pembentukan ATP menurunPerubahan Nutrisi (-) dari

kebutuhan

Cortex serebriNyeri

B.  KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1.    PENGKAJIAN

Keadaan-keadaan berikut biasanya terjadi saat periode latent saat fungsi paru relatif

masih terlihat normal (misalnya 12 – 24 jam setelah trauma/shock atau 5 – 10 hari setelah

terjadinya sepsis) tapi secara berangsur-angsur memburuk sampai tahapan kegagalan

pernafasan. Gejala fisik yang ditemukan amat bervariasi, tergantung daripada pada

tahapan mana diagnosis dibuat.

a.    Anamnase

Identitas

Keluhan utama

b.    Riwayat keperawatan

Masalah pernapasan  yang dialami

Riwayat penyakit saluran pernapasan

Riwayat kardiovaskuler

Gaya hidup

2.    DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 9: askep pleuritis

a.    Ketidakefektifan jalan nafas b/d menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap

menumpuknya cairan dalam rongga pleura

b.    Nyeri dada b/d faktor biologis (adanya infeksi )

c.    Intoleransi aktivitas b/d ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

d.   Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia

3.    INTERVENSI

a.    Ketidakefektifan jalan nafas b/d menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap

menumpuknya cairan dalam rongga pleura

Tujuan

•     Pola nafas efektif  dengan kriteria

•     Sesak nafas berkurang hingga hilang

•     Batuk berkurang hingga hilang

•     Auskultasi bunyi nafas vesikuler

Intervensi :

1)   Kaji frekuensi,kedalaman dan kualitas pernapasan

Rasional : meningkatkan frekuensi pernapasan merupakan indikator sesak yang dialami

oleh pasien .

2)   Beri posisi semi fouler

Rasional  : posisi ini dapat memaksimalkan ekspansi paru

3)   Observasi tanda vital tiap   4 jam

Rasional : mengetahui keadaan umum pasien dan memberi gambaran mekanisme jantung

dan pernapasan .

4)   Memberi minum air hangat

Rasional : air hangat berfungsi sebagai pengencer dahak

5)   Kolaborasi dengan dokter pemberian oksigen

Rasional : memenuhi kebutuhan suplei oksigen

6)   Kolaborasi dengan dokter pemasangan selang dada

Rasional : tindakan lanjut mengeluarkan cairan dalam rongga pleura 

b.   Nyeri dada b/d faktor biologis (adanya infeksi )

Page 10: askep pleuritis

Tujuan

-       Nyeri berkurang hingga hilang dengan kriteria

-       Nyeri tidak ada

-       Nadi normal,suhu normal .

Intervensi

1)   Kaji tingkat nyeri

Rasional : mengetahui skala nyeri dan kualitas  nyeri

2)   Observasi tanda vital

Rasional : mengetahui keadaan umum pasien

3)   Ajarkan teknik relaksasi bila nyeri

Rasional : memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa sakit

4)   Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik dan antibiotik

Rasional : analgetik dapat mengurangi nyeri dan antibiotik dapat menghilangkan infeksi

c.    Intoleransi aktivitas b/d ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

Tujuan : adanya kemampuan melakukan aktivitas dengan kriteria :

-       Pasien segar tidak lemah

-       Pasien tidak pucat

-       Tidak tacipnea 

Intervensi

1)   Kaji tingkat intoleran aktivitas

Rasional : mengetahui tingkat aktivitas pasien dan dapat menentukan dalam menentukan

intervensi

2)   Observasi frekuensi pernapasan  dalam aktivitas

Rasional : mengetahui frekuensi pernapasan

3)   Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan

Rasional : meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan  suplai dan kebutuhan

oksigen

4)   Berikan oksigen sesuai indikasi, instruksi dokter

Rasional : mengurani sesak, terpenuhinya suplai oksigen

Page 11: askep pleuritis

d.   Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :

-       Nafsu makan baik

-       Porsi makan dihabiska kondisi pasien tidak lemah

Intervensi

1)   Kaji masukan nutrisi setiap hari dan kebiasaan diit

Rasional : mengetahui banyaknya nutrisi yang masuk

2)   Pantau berat badan saat msuk rumah skit dan saat sekarang

Rasinal :untuk mengetahui masukan,diet/menentukan kebutuhan kalori

3)   Pertahankan diet tinggiprotein dan karbohidrat

Rasional : dapat menambah eneri

4)   Anjurka makan seringtapi sering

Rasional : memenuhi kebutuhan nutrisi

5)   Beri makanan yang bervariasi (masih dalam standar diet)

Rasional : makanan yang bervariasi dapat menambah daya tarik untuk makan.

6)   Health education tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh dalam masa penyembuhan

Rasional : dengan memahami pentingnya nutrisi dapat menimbulkan motivasi untuk

makan

4.    IMPLEMENTASI

Dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah di susun dalam rencana

keperawatan.

5.    EVALUASI

Berdasarkan implementasi yang di lakukan, maka evaluasi yang di harapkan untuk

klien dengan gangguan sistem pernapasan pleuritis adalah : tanda-tanda vital stabil,

kebutuhan nutrisi terpenuhi,kebutuhan oksigen terpenuhi (tidak sesak), klien dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri, klien merasa nyaman infeksi tidak

terjadi dan keluaga klien mengerti tentang penyakitnya.

Page 12: askep pleuritis

DAFTAR PUSTAKA

-Tucker,Susan martin et al.1999.Standar Perawatan Pasien .Edisi III vol 1.Penerbit Kedokteran EGC.

-Lawrance Mtierney,dkk.2002.Diagnosa dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam).Edisi Pertama.salemba medika.Jakarta.

-Price,Sylvia A,Patofisologi.Konsep Klinis Proses Penyakit.Edisi4.Jakarta.EGC.1995.

-Smeltzer c Suzanne,Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,Brunner and Suddarth’s.Edis 8. vol 1.Jakarta,EGC,2002.