26
ASPEK BISNIS APOTEK dan merchandise ,konseling Priyanggo Aspek bisnis apotek adalah pembelanjaan akan kebutuhan sana dan penggunaanya .Setiap bagian dari Apotek ,sector dan kegiatannya akan berhubungan dengan pembelanjaan . Pembelanjaan perusahan dapat didefinikan sebagai :kegiatan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dan penggunaan dana untuk memenuhi kebutuhan finansiil dan tujuan lainnya menurut program tertentu .Program itu lebih dikenal dengan aktivitas bisnis bila diapotek antara lain : membayar hutang dgng ,membayar sewa aktiva tetap/bila sewa ,membiayai keperluan rutin sehari-hari dsbnya. Tujuan aktivitas bisnis pada dasarnya ialah : 1. Berusaha memperoleh dana yang diperlukan dengan sedikit mungkin pengornanan biaya. 2. Penggunaan dana untuk mendapatkan manfat yang maksimum atau sebaik mungkin. 3. Menghasilkan laba yang optimal. Jadi Aktivitas bisnis bisa diartikan memerlukan uang untuk menghasilkan uang ,hal ini dapat dimanfaatkan apabila diurus dengan sebaik-baiknya . Dibedakan dua jenis kegiatan pembelanjaan ,yaitu: Pembelanjaan aktif Pembelanjaan Pasif Pembelanjaan aktif ialah penggunaan dana yang diperoleh , sedang pembelanjaan pasif ialah usaha mencari ,memperoleh atau menarik dana kedalam perusahaan . Modal dibedakan dalam dua jenis yaitu : 1. Modal lancar dan 2. Modal Tetap Modal lancar disebut pula modal berputar ,karena tertanam dalam barang-barang yang lancar berputar dari bentuk yang

Aspek Bisnis Apotek,Konseling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bisnis apotek pkpa

Citation preview

ASPEK BISNIS APOTEK

ASPEK BISNIS APOTEK dan merchandise ,konselingPriyanggo

Aspek bisnis apotek adalah pembelanjaan akan kebutuhan sana dan penggunaanya .Setiap bagian dari Apotek ,sector dan kegiatannya akan berhubungan dengan pembelanjaan .

Pembelanjaan perusahan dapat didefinikan sebagai :kegiatan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dan penggunaan dana untuk memenuhi kebutuhan finansiil dan tujuan lainnya menurut program tertentu .Program itu lebih dikenal dengan aktivitas bisnis bila diapotek antara lain : membayar hutang dgng ,membayar sewa aktiva tetap/bila sewa ,membiayai keperluan rutin sehari-hari dsbnya.

Tujuan aktivitas bisnis pada dasarnya ialah :

1. Berusaha memperoleh dana yang diperlukan dengan sedikit mungkin pengornanan biaya.

2. Penggunaan dana untuk mendapatkan manfat yang maksimum atau sebaik mungkin.

3. Menghasilkan laba yang optimal.

Jadi Aktivitas bisnis bisa diartikan memerlukan uang untuk menghasilkan uang ,hal ini dapat dimanfaatkan apabila diurus dengan sebaik-baiknya .Dibedakan dua jenis kegiatan pembelanjaan ,yaitu:

Pembelanjaan aktif

Pembelanjaan Pasif

Pembelanjaan aktif ialah penggunaan dana yang diperoleh , sedang pembelanjaan pasif ialah usaha mencari ,memperoleh atau menarik dana kedalam perusahaan .

Modal dibedakan dalam dua jenis yaitu :

1. Modal lancar dan

2. Modal Tetap

Modal lancar disebut pula modal berputar ,karena tertanam dalam barang-barang yang lancar berputar dari bentuk yang satu menjadi bentuk yang lain secara terus menerus di dalam jangka waktu operasional.

Jangka perputaran dari bentuk semula menjadi bentuk lain lalu kembali ke bentuk semula disebut siklus perputaran.

Modal tetap ,ialah modal yang diinvestasikan kedalam barang barang tetap ,tidak mengalami perubahan selama jangka panjang ,yaitu lebih dari satu tahun .Barang-barang tetap /Fixed asset itu tetap selama beberapa operating period .Barang tetap meskipun bentuknya tetap ,nilainya dapat berangsur-angsur berkurang.

Mengenai sifat modal dibedakan dalam penggunaanya menjadi :

1. Modal konstan

2. Modal variabel

Modal konstan ,ialah modal yang dilihat dari sudut kebutuhan adalah relatif permanen tertanam dalam aktiva .Ia tertanam dalam jangka panjang di dalam suatu perusahaan sebagai suatu kebutuhan .Modal konstan dapat berada dalam barang lancar maupun barang tetap.Persediaan kas minimum ,persediaan abrang dagangan ,inventaris alat-alat ini merupakan modal konstan.Modal Variabel ialah modal yang kebutuhannya ber-ubah-ubah hanya sekali-kali diperlukan oleh perusahaan .Modal ini tidak merupkan kebutuhan yang relatif permanen.

Modal konstan dibiayai dari dana yang disediakan untuk jangka panjang ,sedang modal variabel dibiayai dari dana yang disediakan dalam jangka pendek.

Contoh untuk Implementasi Penjualan Obat di ApoteK :

Penjualan Apotek Perhari ........

Dalam Sebulan ...........

Pengadaan Barang .......

Biaya ( pegawai dan operasional )

Sisa.......

Pengendalian Persediaan Barang

Untuk menghindari keluh kesah para pasien agar persedian obat terpenuhi ,serta keluh kesah dari pegwai apotek karena persedian barang banyak yang expire ,maka kita harus dapat menyeimbangkan antara besarnya persediaan dengan besarnya permintaan ,produk farmasi pada sat ini sangat banyak sekali diperkirkan diatas 10.000 item ,produk-produk tersebut umumnya me too product ,suatu produk yang nama dan kemasannya saja berlainan ,tapi isi obatnya sama hal ini menambah lagi keruwetan dalm pengadan barang .

Persediaan Barang Persediaan barang /upayakn dilakukan penyetokan per-triwulan ,akarena pad saat pentetokan dapat diketahui komposisi obat-obat yang berada digudang /ada yang baru digudang sekitar 2-3 minggu tapi ada yang sudah 2 bulan tidak bergerak.

Dari hasil ini juga bisa kita kelompokkan atas :

Nilainya lebih besar dari nilai kebutuhan yang wajar atau yang diharapkan .

Nilainya sama besar dengan kebutuhan yang wajar

Nilainya lebih kecil dari nilai kebutuhan yang wajar .

Tujuan inventory control yaitu untuk menciptakan kesimbangan antara persediaan dan permintaan oleh karena itu hasil stock opname harus seimbang dengan permintaan yang didasarkan atas satu kesatuan tertentu /sesuai yang disepakati manajemen.( misal 75% dari omzet /disesuaikan dengan lokasi dari Apotek karena keterjangkauan pengadan relatif dipengaruhi antara jarak Apotek dan distributor )Untuk mencapai keseimbangan antara persediaan dan permintaan ini ditentukan antara lain :

a. Persediaan obat didasarkan atas kecepatan gerak dan perputaran .Ini merupakan ketentuan yang paling sederhana dalam mencapai kesimbangan .Obat yang laku keras supaya tersedia lebih banyak dan obat yang kurang laku disediakan lebih sedikit.

b. Persediaan obat ditentukan berdasarkan lokasi PBF ,kalau lokasi PBF jauh dari Apotek maka perlu penyediaan obat lebih besar daripada kalau lokasi PBF dekat /lamanya antaran.

c. Penambahan persediaan obat didasarkan atas kebutuhan per-bulan atau hasil penjualan .Ketentuan ini diharapkan persediaan barang pada setiap saat menunjukkan jumlah obat yang tersedia sebesar kebutuhan satu bulan .( pemanfaatan program)

Arus Barang

Setiap terjadi penjualan berarti terjadi pengeluaran barang dari apotek dan barang yang keluar tersebut harus diisi kembali hingga jumlah barang tersebut tetap .Tetapi hal ini tidak mungkin mengadakan keseimbangan setiap hari untuk setiap produk ,karena akan berdampak frekwensi pembelian menjadi tinggi dan berakibat volume pekerjaan menjadi besar .Hal ini bisa diatasi dengan memanfaatkan asumsi-asumsi serta bantuan software yang ada diharapkan proses pembelian dapat dilakukan secara wajar hingga ada keseimbangan antara beban dan kemampuan memenuhi permintaan dalam penjualan .Arus barang akan berjalan sbb: Dari PBF ----- Gudang /Ruang Racikan ---- Tangan Pasien

Pengadaan Barang/Pembelian Pembelian hrus menyesuaikan dengan hasil penjulan ,sehingga ada keseimbangan antara penjualan dan pembelian .Keseimbangan ini tidak hanya antara pembelian dengan penjualan obat ,tetapi sebaiknya lebih rinci lagi yaitu antara penjualan dan pembelian dari setiap jenis Obat .Obat yang laku keras harus cukup tersedia dalam stok yang memadai dibandingkan dengan obat yang berjalan lambat .

Dalam Pengendalian persediaan terdapat 2 jenis keseimbangan yaitu :

a. Keseimbangan Total

b. Kesimbangan Komposisi

Keseimbangan total adalah keseimbangan antara seluruh persediaan dan seluruh permintaan dengan kata lain antara seluruh pembelian dengan seluruh penjualan secara proporsional .Sebagai contoh omzet perbulan Rp 100 Juta .Laba Bruto 25% dari omzet pengadaan barang supaya seimbang dilakukan pembelian sebesar 75% X Rp 100 Juta = Rp 75 Juta .

Keseimbangan komposisi adalah keseimbangan antara kelompok produk yang laku keras dan laku lambat .Sebagai contoh produk yang laku keras 80% dari omzet dan yang laku lambat 20% ,maka pembelian dilakukan :

80% X Rp 75 Juta = Rp 60 Juta dari produk laku keras dan

20% X Rp 75 Juta = Rp 15 Juta dari produk laku lambat .Sistem pengadaan barang dapat dikatkn baik kalu pembeliannya memenuhi ketentuan :a. Komposisi produk sesuai dengan kebutuhan

b. Mampu melayani jenis produk yang diperlukan pasien.

c. Jumlah pembelian produk untuk keperluan rutin sebulan ,telah menujukkan keseimbangan dengan penjualan secara proporsional.

Berapa banyak kebutuhan setiap produk dapat dilihat dari kartu barang/stok.

Dalam pembelian harus dipertimbangkan beberapa factor antra lain :

Harga yang kompetitif

Pelayanan yang cepat

Pemberian kredit yang menguntungkan dengan tingkat harga yang kompetitif.

Kebijakan PembelianCara melakukan pembelian antara lain :

a. Hand to mout buying ,yaitu pembelian dalam jumlah terbatas sesuai dengan yang diperlukan .Ini bisa dilakukan bila lokasi dengan PBF berdekatan ,sehingga obat dengan cepat dapat terlayani.

b. Pembelian secara spekulasi ,bila akan ada kenaikan harga atau ada bonus discount .

c. Cara Intuisi

d. Cara Defekta yang sistematis.

e. Pembelian berencana ,berkaitan dengan pengendalian barang ;antara lain: membandingkan jumlah pembelian dengan penjualan tiap bulan ; contoh Produk A Bulan Januari Penjualan Rp 20 Juta ,Pembelian yang dilakukan Rp 15 Juta karena rasio 75% / Margin kotor = 25% .Atau dengan melihat kartu gudang ;melihat mutasi barang ,mengunakan Rumus Economyc Order Quantity .

INFORMASI OBAT / KONSULTASI

Telah diteliti cara pelayanan informasi obat di Perjan Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan November 2004 - April 2005 serta pandangan profesional pelayan kesehatan dan penderita terhadap perlunya sentra informasi obat di Perjan Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung.

Penelitian ini diawali dengan telaah laporan tentang pelayanan informasi obat tahun 2003, di beberapa rumah sakit di Bandung (Perjan Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin, Rumah Sakit TK.II.03.05.01 Dustira Cimahi, Rumah Sakit Santo Borromeus, Rumah Sakit Muhammadiyah, Rumah Sakit Immanuel) dan Rumah Sakit TNI-AL dr. Mintohardjo di Jakarta, studi pelayanan informasi obat selanjutnya dilakukan di Perjan Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung melalui pembuatan dan penyebaran kuesioner untuk dokter, apoteker, perawat dan penderita; pengumpulan dan pengolahan data; dilanjutkan dengan analisis data dan pembuatan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya profesional pelayan kesehatan (dokter, apoteker, perawat) serta penderita di Perjan Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung pernah mengalami kekurangan informasi berkaitan dengan obat. Usaha profesional pelayan kesehatan serta penderita untuk mengatasi kekurangan informasi ini, umumnya dilakukan dengan aktif mencari informasi obat atau menerima informasi secara pasif. informasi obat mereka peroleh dari apoteker, dokter, perawat dari Perjan Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin sendiri atau dari industri farmasi, lembaga pemerintah serta pustaka. Umumnya profesional pelayan kesehatan serta penderita merasa puas terhadap informasi yang diberikan secara lisan dan /atau tertulis oleh apoteker instalasi farmasi rumah sakit.

Dari penelitian ini juga diketahui 10 besar jenis informasi yang dicari selama tahun 2003 dan jenis-jenis informasi berkaitan dengan obat yang diperlukan oleh profesional pelayan kesehatan serta penderita. Informasi ini merupakan materi prioritas yang harus disiapkan oleh apoteker instalasi farmasi rumah sakit untuk pelayanan informasi obat, apoteker instalasi farmasi rumah sakit perlu menyusun materi yang digunakan untuk pendidikan tentang obat bagi profesional pelayan kesehatan dan penderita dan mengadakan buku-buku sumber informasi obat.

Pelayanan informasi obat oleh apoteker masih belum tersosialisasi dengan baik kepada apoteker rumah sakit. Fasilitas pendukung yang saat ini dimiliki seperti kebijakan Panitia Farmasi dan Terapi, prosedur operasional baku tentang pelayanan informasi obat, ruangan, pustaka masih kurang memadai untuk melaksanakan pelayanan informasi obat yang baik kepada dokter, perawat dan penderita.

Profesional pelayan kesehatan dan penderita di Perjan Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin mengharapkan apoteker rumah sakit sebagai salah satu sumber informasi yang melaksanakan pelayanan informasi obat secara rutin yang berada di depo farmasi, ruangan khusus, atau ruang perawatan. Metode penyampaian yang diharapkan adalah melalui program pendidikan tentang obat, konsultasi, visite, seminar, pertemuan panitia farmasi dan terapi, referat dan bentuk informasi tertulis lain. Selain itu profesional pelayan kesehatan dan penderita menganggap perlu adanya pelayanan informasi obat formal, dan tempat resmi untuk pelayanan tersebut.

Mengingat terjadinya kekurangan informasi berkaitan dengan obat yang dialami oleh profesional pelayan kesehatan dan penderita, efesiensi waktu profesional pelayan kesehatan dalam perawatan penderita bila menghadapi kekurangan informasi berkaitan dengan obat, jenis informasi yang diinginkan atau yang diperlukan oleh profesional pelayan kesehatan dan penderita, kesanggupan apoteker instalasi farmasi rumah sakit melaksanakan pelayanan informasi obat, pendapat profesional pelayan kesehatan serta penderita tentang perlunya pelayanan informasi obat formal dan tempat resmi untuk pelaksanaan pelayanan tersebut, maka Perjan Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin sudah saatnya membuat suatu sentra informasi obat sebagai tempat apoteker memberikan pelayanan informasi obat secara formal kepada professional pelayanan kesehatan serta penderita

Profesi Apoteker bertekad melindungi pasien, ikut memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat dan beperilaku penuh tanggung jawab dalam kegiatan usahanya. Salah satu komitmen utama kami adalah mempertahankan kualitas profesi kami. Selain menerapkan standar yang tertinggi dalam proses konsultasi dan informasi juga berusaha mengatasi pemalsuan obat-obatan. Pemalsuan terjadi di banyak bagian Indonesia.

Obat palsu membawa dampak yang merugikan langsung terhadap kesehatan pasien dan layanan kesehatan masyarakat. Masalah ini perlu mendapat tanggapan yang serius dari semua pihak.Sejak tahun 1998, jumlah temuan obat palsu telah meningkat 50%, sekarang diperkirakan 6%-10% dari pasar obat dunia adalah obat palsu. Di beberapa negara persentasenya amat tinggi.Obat palsu dapat mengandung bahan aktip berkadar rendah atau tidak ada bahan aktipnya sama sekali. Terkadang bahan aktipnya berbeda dari yang seharusnya. Informasi yang terkandung tidak sesuai dengan seharusnya. Bisa juga terkandung di dalamnya zat-zat yang tak dikehendaki keberadaannya. Obat palsu bisa tidak efektif bahkan membahayakan kesehatan pasien.Profesi Apoteker bekerjasama dengan berbagai badan layanan kesehatan masyarakat di seluruh di Indonesia kami bekerja sama dengan organisasi kesehatan yang lain Masyarakat dapat ikut serta memperhatikan dan mematuhi himbauan badan pemerintah yang berwenang seperti BPOM untuk secara aktif membantu menjaga kesehatannya masing-masing.

Gambaran secara praktis untuk profesi Apoteker di Apotek yaitu : memberikan informasi kepada masyarakat mengenai segala sesuatu terkait dengan pengelolaan obat.

Seperti kita ketahui obat dapat dibeli dengan 2 cara yaitu :

1. Dengan resep dokter di Apotek

2. Secara bebas dimana saja.

Ada beberapa Tips untuk para Apoteker yang bertugas di Apotek antara lain

Nama pasien yang tertera di R/

Perhatikan aturan pakai ,jelaskan kepada pasien cara pengunaan obatnya . seperti Suppositoria,Tablet Hisap , Tablet Effersecent

Beri Informasi perihal warna Etiket ( putih untuk pemakaian dalam ,biru untuk pemakaian luar)

Berikan Informasi perihal aturan minum obat ,karena terkait dengan Dosis Pengobatan.

Berikan Informasi Perihal penyimpanan obat ( tempat aman dan sejuk karena ada beberapa jenis obat-obatan bila kena panas akan terurai .)

Bagi para calon Apoteker tentunya tidak ada salahnya bila mulai mempelajari /mengetahui Informasi perihal :

1. Pengetahuan perihak pabrik farmasi (PMA / Domestik)

2. Pengetahuan tentang istilah kedokteran /farmakologi

3. Pengetahuan tentang Undang-Undang farmasi

4. Pengetahuan perihal masalah PBF / Distributor

5. Pengetahuan tentang khasiat obat

6. Pengetahuan perihal penyimpanan resep dan berapa tahun R/ boleh dimusnahkan

7. Pengetahuan perihal nama-nama obat patent ,generic serta obat obat tradisional/herbal.

8. Ada pencatatan khusus selama PKL perihal kejadian-kejadian yang terkait dengan profesi Apoteker di Apotek.

Dalam melayani R/ di Apotek harus diperhatikan antara lain :

1. Kesalahan membaca R/ dan signa nya

2. Resep dengan ada komponen psikotropika atau narkotika supaya diamati betul keabsahan R/

3. Resep resep Narkotika tidak boleh berasal dari Propinsi lain ,kecuali dilegalisir oleh Dinkes setempat .

4. Resep-resep narkotika tidak boleh iter .

5. Resep resep yang mengandung kode-kode tertentu (lebih baik ditolak saja)

PENGETAHUAN UMUM APOTEKERBeberapa Hal umum yang harus diketahui Apoteker meliputi :

1. Info umum perihal Resep sehat untuk pasien diatas usia 40 tahun meliputi :

Pengetahuan pemakaian vitamin secara rasional (missal : terlalu berlebih vitamin c akan berpengaruh pada fungsi sumsum tulang belakang ,berdampak pada pembentukan sel-sel darah merah secara normal.

Bila berolah raga tiba-tiba kejang-kejang kaki kemudian berkunang-kunang ,kemudian pingsan (karena kita kekurangan K,Na dan glukosa maka berdampak pada kekejangan otot ,sedangkan kekurangan glukosa dapat menyebabkan metabolime oksigen terganggu.

Pada usia 40 sering terlambat makan ,berdampak pada penyakit maag ,masuk angina,daya tahan tubuh menurun.

Menahan kencing dapat menyebabkan kencing batu.

Upayakan hidup teratur ; cukup tidur (minimal 6 jam sehari ,makan teratur ,buang air kecil dan besar teratur ,olah raga secara teratur.

2. Info perihal perihal vitamin dan obat kuat :

Vitamin yang larut air (Vit B kompleks , Vit C , Vit P

Vitamin yang larut lemak A,D,E,K

3. Info penyebab Diarrhe

Gangguan gizi, allergi ,kekurangan enzim

Stress

Makan zat-zat yang merangsang lambung

Obat nya ada 3 katagori : Kemoterapika--- untuk terapi diare karena kuman ;seperti : antibiotika ,,sulfonamide ,furazolidin .Golongan obstipantia /menghentikan diarre dengan beberapa cara spt : menekan peristaltic usus /gol

opium ,Golongan menciutkan selaput lender /adstrengentia seperi tannalbin

Golongan menyerap zat-zat racun : misal norit

4. Info penyebab Flu ; penyakit flu dating pada saat musim hujan dengan gejala sebagai berikut bersin-bersin , sakit kepala ,meriang ,demam,rasa pegal-pegal ,tenggorokan gatal dan batuk . Penyebab flu terbagi atas :

Perubahan udara mendadak (hujan)

Kondisi badan yang lemah (kurang tidur,kurang gizi)

Pengaruh kelenjar endokrin ( stress ,alllergi)

Karena kuman penyakit ,virus .

Obat-obat yang digunakan biasanya kombinasi dari :

Obat penghilang rasa sakit /analgetik ( gol asetosal)

Obat penurun demam

Obat golongan adrenergika (fenilefrin,efedrin)

Obat golongan antihistamin (CTM,Incidal)

Obat Batuk (Glyceril guaicolat)

Golongan lain

Perlu diketahui pemakaian kombinasi ini mempunyai efek samping : iritasi lambung ,peradangan hati ,jantung berdebar,mengantuk .

5. Info penyakit Encok ; Encok /asam urat timbul karena adanya protein hasil metabolisme yang mempunyai senyawa nitrogen yaitu PURIN ,dan purin ini di diubah dilambung menjadi asam urat .Ada beberapa makanan yang mengandung PURIN antara lain :

Ekstrak hati

Ikan sardencis

Kacang-kacangan

Jeroan

Kopi ,the ,coklat ,cola

Buah-buahan seperti : rambutan ,kelengkeng leci,duku .

6. Obat obat pelangsing ,obat-obat ini sebagian besar golongan Simpatomimetika yaitu merangsang syaraf simpatik obat-obat golongan berkhasiat : mempertinggi tekanan darah ,mempermudah pernafasan ,memperlebar pupil mata , mengurangi peristaltic lambung dan usus. Dan Efek samping yaitu ketagihan dan mudah toleransi ,mulut kering ,nausea /mual ,tremor ,nervous .

Ada 2 golongan yaitu derivate wekamin dan derivate lainnya contoh obat-obat yang beredar di Indonesia yaitu : Ponderal ,Apisate ,Teronac

HARAPAN PROFESI APOTEKER

Jika anak Anda sakit dan kemudian Anda membawanya berobat, mungkin Anda telah membekali diri Anda dengan segudang pertanyaan yang akan ditanyakan kepada dokter anak Anda. Namun, pernahkah Anda bertanya kepada petugas apoteker yang memberikan obat ke Anda???

Kebanyakan orang tua akan menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban "kadang-kadang" atau bahkan "tidak pernah". Perlu Anda ketahui bahwa seorang apoteker telah dididik untuk dapat memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan obat yang mereka berikan. Bahkan di luar negeri, seorang apoteker memiliki ruangan khusus yang dipakai untuk berkonsultasi dengan orang-orang yang memerlukan informasi tentang obat.

Kenapa saya harus bertanya kepada apoteker?

Seorang apoteker memang tidak dapat mendiagnosis suatu penyakit, namun mereka dapat menjawab banyak pertanyaan mengenai obat-obatan, termasuk efek sampingnya. Seorang apoteker bahkan dituntut agar terus meng-update ilmunya.

Bagaimana saya memulai bertanya kepada apoteker?

Beberapa apoteker memiliki ruangan tersendiri yang dipakai khusus untuk berkonsultasi dengan orang-orang yang membutuhkan informasi. Ada juga apoteker yang bersedia berkonsultasi via telepon. Dan jika Anda mau, mereka dapat menyediakan banyak literatur mengenai obat yang ingin Anda ketahui informasinya.

Tidak pernah ada kata terlambat untuk bertany kepada apoteker. Anda dapat berkonsultasi dengan mereka kapan saja karena hal itu memang sudah menjadi tugas mereka.

Pertanyaan apa yang harus saya tanyakan?

Pertanyaan paling sering yang perlu ditanyakan adalah tentang reaksi alergi obat. Namun sebelum bertanya, Anda harus memberitahukan kepada si apoteker gejala alergi apa yang terjadi pada anak Anda dan obat-obat apa saja yang sedang dikonsumsi. Hal ini akan

membuat si apoteker tahu apakah ada kemungkinan interaksi obat yang mungkin membahayakan anak Anda.

Ketika Anda sudah menerima obat dari apotek, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum meninggalkan apotek. Pertama, baca aturan pakainya. Pastikan bahwa Anda sudah memahami bagaimana cara pemberian obat tersebut ke anak Anda. Walaupun Anda pernah memakai obat tersebut, pastikan bahwa obat yang baru Anda beli tersebut sama dengan obat yang sebelumnya Anda pakai, dalam hal ukuran, warna, dan bentuk. Jika ada yang tidak sama, jangan sungkan untuk bertanya.

Ada beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan kepada apoteker, yaitu:

1. Apakah obat tersebut memerlukan tempat penyimpanan khusus (contohnya harus disimpan di dalam lemari pendingin)?

2. Berapa kali sehari obat tersebut harus dikonsumsi? Apakah harus diberikan sesudah makan? Atau sebelum makan?

3. Apakah ada pantangan makan jika sedang meminum obat tersebut (contohnya susu)?

4. Apakah ada efek samping yang perlu diwaspadai? Apa yang harus saya lakukan jika terjadi efek samping tersebut?

5. Apakah anak saya harus melakukan atau menghindari hal-hal tertentu selama mengkonsumsi obat (contohnya menghindari sinar matahari)?

6. Apa yang harus saya lakukan jika anak saya lupa mengkonsumsi obat tersebut?

7. Apakah boleh obat tersebut dihaluskan/ditumbuk dan dicampurkan dengan makanan/minuman?

8. Apakah obat tersebut dapat berinteraksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi anak saya?

Hal Umum yang Sering Terjadi dalam Pengobatan Anak

Beberapa orang tua mungkin lupa untuk menghabiskan obat yang diresepkan bagi anaknya. Jika obat yang diberikan adalah obat untuk sekedar meredakan gejala (contohnya analgetik/penghilang nyeri), maka obat tersebut tidak perlu dihabiskan. Namun jika obat yang diberikan adalah antibiotik, maka obat tersebut harus dikonsumsi sesuai dengan jumlah hari yang dianjurkan oleh dokter agar obat tersebut efektif.

Buang obat-obat dari resep lama!!! Jika anak Anda tidak menghabiskan obat yang diberikan, maka jangan pernah menyimpan obat tersebut untuk persediaan karena rata-rata obat menjadi berkurang potensinya setelah lebuh dari 1 tahun. Jangan gunakan obat yang sudah kadaluarsa. Dan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter Anda terlebih dahulu sebelum memberikan obat-obatan dari resep yang lama.

Hal lain yang sering menjadi masalah adalah pemberian obat yang sama kepada anak yang lain (contohnya obat adik juga diberikan kepada kakaknya). Dokter dan apoteker menganjurkan agar jangan pernah mengkonsumsi obat yang diresepkan untuk orang lain, walaupun keluhan dan gejala penyakitnya sama.

Tips dari Apoteker

1. Jangan menyimpan obat di tempat yang lembab (contohnya di kotak obat yang berada dalam kamar mandi). Kelembaban akan menurunkan potensi obat.

2. Simpan obat di tempat yang tidak terjangkau anak-anak

3. Jangan membuang bungkus/kotak obat agar Anda tetap dapat melihat tanggal kadaluarsa dan instruksi cara pemakaian obatnya.

4. Buang obat-obatan yang sudah kadaluarsa (untuk yang berbentuk pil/tablet biasanya 1 tahun, sedangkan untuk yang berbentuk cair biasanya lebih pendek usianya) atau obat-obatan yang dianjurkan dokter Anda untuk tidak dikonsumsi lagi.

5. Walaupun obat-obatan sirup biasanya memiliki rasa yang menarik bagi anak-anak, namun mungkin sebagian rasa tersebut ada yang tidak disukai oleh anak Anda. Beberapa obat boleh dicampur dengan cokelat atau sirup maple supaya anak Anda mau meminumnya. Coba tanyakan apoteker Anda, obat mana saja yang boleh dicampur seperti itu. Tidak dianjurkan menaruh obat dalam botol susu bayi, karena jika bayinya sudah keburu kenyang maka tidak semua obatnya habis diminum.

6. Ketika memberikan obat cair, lebih dianjurkan menggunakan tabung suntikan/spuit/syringe (dibandingkan dengan penggunaan sendok) karena tabung ini telah memiliki skala dengan ukuran yang lebih tepat. Anda dapat membeli tabung suntik di apotek terdekat.

7. Jika anak Anda mengkonsumsi obat yang salah, segera hubungi apoteker atau dokter Anda, dan ikuti petunjuk mereka.

8. Jika ada obat yang harus disimpan dalam keadaaan beku, pastikan Anda tetap menjaga suhunya. Jika Anda ingin membawanya dalam perjalanan, sebaiknya menggunakan freezer pack (tas berpendingin). Jangan pernah menyimpan 2 obat berbeda dalam wadah yang sama.

Bagaimana Cara Memilih Apoteker?

Sangat dianjurkan agar Anda tidak berpindah apoteker agar apoteker Anda tersebut mengetahui riwayat pengobatan keluarga Anda. Seorang apoteker terasa amat penting jika Anda dapat memastikan bahwa anak Anda mendapatkan obat yang tepat.

Jika Anda berpindah tempat tinggal, ada baiknya Anda memilih jaringan apotek yang sama dengan apotek Anda yang lama (jika ada), agar data-data Anda dapat diakses oleh apotek yang baru. Atau Anda dapat meminta salinan riwayat pengobatan keluarga Anda dari apoteker yang lama, untuk diserahkan ke apoteker yang baru