21
  STUDI KELAYAKAN BISNIS  ASPEK KEUANGAN

ASPEK KEUANGAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skb

Citation preview

  • STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK KEUANGAN

  • Pendahuluan Tujuan mempelajari aspek adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan

  • Kebutuhan Dana dan Sumbernya Untuk merealisasikan proyek bisnis dibutuhkan dana untuk investasi. Dana tersebut diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud (seperti : tanah, bangunan, pabrik dan mesin-mesin) dan aktiva tetap tak berwujud (seperti : paten, lisensi, biaya pendahuluan dan biaya pra operasi), disamping aktiva tetap juga diperlukan modal kerja (menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar)

  • Kebutuhan Dana dan SumbernyaBeberapa sumber dana yang penting antara lain adalah :Modal pemilik yang disetor pemilikSaham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modalObligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modalKredit yang diterima dari bankSewa guna (leasing) dari lembaga non-bank

  • Kebutuhan Dana dan Sumbernya Yang perlu diperhatikan dalam perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian modal tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan dimasa yang akan datang. Dalam membuat estimasi baik estimasi pendapatan atau estimasi biaya diperlukan perhitungan secara cermat dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya.

  • Biaya Kebutuhan InvestasiSecara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah :1.Biaya prainvestasi terdiri dari :a. Biaya pembuatan studi kelayakanb. Biaya pengurusan ijinijin 2.Biaya pembelian aktiva tetap seperti :a. Aktiva tetap berwujud (tanah, mesin, bangunan, peralatan, inventaris kantor dll.)b. Aktiva tetap tidak berwujud (goodwill, hak cipta, lisensi, merk dagang)

  • Biaya Kebutuhan Investasi3.Biaya operasional yang terdiri dari :a. Upah dan gaji karyawanb. Biaya listrikc. Biaya telepon dan aird. Biaya pemeliharaane. Pajakf. Premi asuransig. Biaya pemasaranh. Biaya-biaya lainnya

  • Arus KasEstimasi pendapatan dan biaya tentunya disusun dengan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan ditinjau dari aspek keuangan.

  • Arus KasArus kas menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Arus kas juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima disebabkan :Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hariKas digunakan untuk membayar berbagai kewajiban yang jatuh tempoKas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali

  • Arus KasJenis-jenis arus kas yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :1. Initial Cash Flow2. Operasional Cash Flow3. Terminal Cash Flow

    Rumus aliran kas masuk :1.Investasi dengan modal sendiriKAS MASUK BERSIH = E A T + Penyusutan2.Investasi dengan modal pinjamanKAS MASUK BERSIH = EAIT + Penyusutan + Bunga (1-tax)3.Terminal Cash Flow = Harga Jual Nilai Perolehan (stlh pajak)

  • Contoh SoalPT. X melakukan investasi senilai Rp. 300.000.000 seluruhnya dengan modal sendiri. Umur ekonomis 3 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan per tahun adalah Rp. 400.000.000 dan biaya per tahun adalah Rp. 200.000.000 (belum termasuk penyusutan) serta dikenakan pajak 50%. Berapa kas bersih yang diterima pada akhir tahun?

    PT. Y melakukan investasi senilai Rp. 300.000.000 dan 50% dari nilai investasi merupakan modal pinjaman dengan bunga 20% per tahun. Umur ekonomis 3 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan per tahun adalah Rp. 400.000.000 dan biaya per tahun adalah Rp. 200.000.000 (belum termasuk penyusutan) serta dikenakan pajak 50%. Berapa kas bersih yang diterima pada akhir tahun?

    Diasumsikan bahwa investasi PT. X akan memberikan nilai sisa Rp. 50.000.000 ternyata asset tersebut laku dijual Rp. 60.000.000 sehingga perusahaan memiliki kelebihan kas Rp. 10.000.000. Jika diasumsikan kelebihan ini dikenakan pajak 20% maka berapa terminal cash flow yang dapat dihitung?

  • Penilaian Kriteria InvestasiKriteria yang biasa digunakan dalam menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah :1.Payback Period (PP)2.Average Rate of Return (ARR)3.Net Present Value (NPV)4.Profitability Index (PI)5.Berbagai Rasio keuangan (sebaiknya digunakan atas pemberian pinjaman kepada usaha yang sudah berjalan)

  • Penilaian Kriteria InvestasiPayback Periode (PP) merupakanPenilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi. Bisnis dikatakan layak diterima apabila :1. PP < Umur Investasi2. Dibandingkan dengan rata-rata industri unit usaha sejenis3. Sesuai dengan target perusahaan

    PP = Investasi x 12 bulan Kas bersih/th

  • Penilaian Kriteria InvestasiAverage Rate of Return (ARR) merupakanCara untuk mengukur rata-rata pengembalian bungaBisnis dikatakan layak diterima apabila Dibandingkan dengan rata-rata industri unit usaha sejenis

    ARR (%) = Rata-rata EAT Rata-rata investasiRata-rata EAT = Total EAT Umur ekonomis (n)Rata-rata invvestasi = Investasi 2

  • Penilaian Kriteria InvestasiNet Present Value (NPV) merupakanPerhitungan nilai bersih investasi saat iniBisnis dikatakan layak diterima apabila NPV positif NPV = Kas bersih 1 + Kas bersih 2 + .......+ Kas bersih N - Investasi (1 + r ) (1 + r)2 (1 + r)n

  • Penilaian Kriteria InvestasiProfitability Index (PI) merupakanRasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi. Bisnis dikatakan layak diterima apabila PI > 1

    PI = PV kas bersih x 100% PV investasi

  • Penilaian Kriteria InvestasiRasio Keuangan :Rasio Likuiditas (rasio modal kerja) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio antara lain :1. Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar2. Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar3. Inventory to Net = Persediaan Working Capital Aktiva Lancar Hutang Lancar

  • Penilaian Kriteria Investasi4. Cash Ratio = Kas atau Setara Kas Hutang LancarRasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Untuk mengukur rasio solvabilitas dapat digunakan beberapa rasio antara lain :1. Debt Ratio = Total Hutang x 100% Total Aset2. Debt to Equity Ratio = Total Hutang x 100% Ekuitas

  • Penilaian Kriteria Investasi3. Tangible Asset = Aktiva Tetap x 100% Debt Coverage Hutang Jk.Panjang

    Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan. Untuk mengukur rasio aktivitas dapat digunakan beberapa rasio antara lain :1. Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Rata-rata Piutang2. Perputaran Persediaan = HP Brg Dijual Rata-rata Persediaan

  • Penilaian Kriteria Investasi3. Perputaran Modal = Penjualan Bersih Kerja Modal Kerja4. Fixed Asset Turnover = Penjualan Total Aktiva Tetap5. Asset Turnover = Penjualan Total Aktiva

    Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Untuk mengukur rasio profitabilitas dapat digunakan beberapa rasio antara lain :

  • Penilaian Kriteria Investasi1. Net Profit Margin = Laba Bersih Stlh Pajak x 100% Penjualan Bersih2. ROI = Laba Bersih Stlh Pajak x 100% Total Aktiva 3. ROE = Laba Bersih Stlh Pajak x 100% Total Ekuitas