17
1 ASPEK PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN DALAM PELAYANAN JAMINAN PERSALINAN DI INDONESIA H. Kurniawan Arianto, SKM NIM : 11/323232/PMU/7100, Email: [email protected] Mahasiswa Kelas Bappenas Program Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada ____________________________________________________________ _________ Abstrak Kesehatan adalah salah satu unsur utama dalam setiap kehidupan seseorang karena sangat menunjang dalam aktivitas setiap manusia. Pembangunan kesehatan dalam kehidupan berbangsa sangat besar nilai investasinya terutama terhadap sumber daya manusia. Aspek Pelayanan publik bidang kesehatan dewasa ini masih mengalami berbagai masalah terutama dalam akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah pelayanan publik jaminan persalinan yang diperuntukkan bagi setiap warga negara. Kenyataannya hingga saat ini akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik jaminan persalinan tidaklah semudah yang dibayangkan. Rendahnya kualitas pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah menjadi salah satu penyebab masih banyaknya kendala dalam penerapan layanan publik jaminan persalinan di Indonesia selain regulasi yang dibuat oleh pemerintah pusat yang semakin mempersulit akses masyarakat terhadap pelayanan publik bidang kesehatan. Paper ini mendiskusikan tentang bagaimana pelayanan publik dibidang pelayanan kesehatan berupa pelayanan jaminan persalinan bagi warga masyarakat di Indonesia dan faktor yang mempengaruhinya. Kata Kunci : Pelayanan Publik, Pelayanan Kesehatan, Jaminan Persalinan Abstract Health is one of the main element in every person's life because it is very supportive in every human activity. Health development in the life of the nation is very much the value of its investments primarily on human resources. Aspects of public services in health today are still having problems, especially in community access to needed health services. One form of health care is labor insurance of public services that cater for every citizen. In fact until recently the public access to public service labor insurance is not as easy as imagined. The low quality of public services performed by government personnel become one of the causes are 2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

1

ASPEK PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN DALAM PELAYANAN JAMINAN PERSALINAN DI INDONESIA

H. Kurniawan Arianto, SKMNIM : 11/323232/PMU/7100, Email: [email protected]

Mahasiswa Kelas Bappenas Program Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada_____________________________________________________________________

AbstrakKesehatan adalah salah satu unsur utama dalam setiap kehidupan seseorang karena sangat menunjang dalam aktivitas setiap manusia. Pembangunan kesehatan dalam kehidupan berbangsa sangat besar nilai investasinya terutama terhadap sumber daya manusia. Aspek Pelayanan publik bidang kesehatan dewasa ini masih mengalami berbagai masalah terutama dalam akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah pelayanan publik jaminan persalinan yang diperuntukkan bagi setiap warga negara. Kenyataannya hingga saat ini akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik jaminan persalinan tidaklah semudah yang dibayangkan. Rendahnya kualitas pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah menjadi salah satu penyebab masih banyaknya kendala dalam penerapan layanan publik jaminan persalinan di Indonesia selain regulasi yang dibuat oleh pemerintah pusat yang semakin mempersulit akses masyarakat terhadap pelayanan publik bidang kesehatan. Paper ini mendiskusikan tentang bagaimana pelayanan publik dibidang pelayanan kesehatan berupa pelayanan jaminan persalinan bagi warga masyarakat di Indonesia dan faktor yang mempengaruhinya.

Kata Kunci : Pelayanan Publik, Pelayanan Kesehatan, Jaminan Persalinan

AbstractHealth is one of the main element in every person's life because it is very supportive in every human activity. Health development in the life of the nation is very much the value of its investments primarily on human resources. Aspects of public services in health today are still having problems, especially in community access to needed health services. One form of health care is labor insurance of public services that cater for every citizen. In fact until recently the public access to public service labor insurance is not as easy as imagined. The low quality of public services performed by government personnel become one of the causes are still many obstacles in the implementation of public service labor insurance in Indonesia other than regulations made by the central government is increasingly difficult for public access to public services in health. This paper discusses how public services in the field of health care delivery in the form of labor insurance for citizens in Indonesia and the factors that influence it.

Keywords: Public Service, Health Service, Labor Insurance

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 2: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

2

PendahuluanPaper ini mendiskusikan pentingnya pelayanan publik dalam bidang pelayanan kesehatan terutama pelayanan jaminan persalinan. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan, mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau dan berhak secara mandiri dan bertanggung jawab mementukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Pemerintah Indonesia berkewajiban memberikan jaminan untuk terpenuhinya hak hidup sehat setiap warga negaranya, tanggung jawab itu termasuk didalamnya pembiayaan kesehatan bagi seluruh warga negara.

UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan termasuk golongan barang publik yang tercantum dalam pasal 5 ayat 1 dan 2 yaitu (ayat 1) ruang lingkup pelayanan publik meliputi pelayanan barang publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam peraturan perundang-undangan ; (ayat 2) ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata dan sektor strategis lainnya. Dalam pelayanan publik perlu memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan fokus pelayanan, pertama yaitu bagaimana mempersiapkan pelayanan publik yang dikehendaki atau dibutuhkan oleh publik dan kedua yaitu bagaimana mengatakan dengan tepat kepada publik mengenai kebutuhannya, pilihannya dan cara-cara mengaksesnya yang direncanakan dan disediakan oleh pelayan publik. Deviasi lebih lanjut dari fokus pelayanan adalah ; menetapkan pelayanan publik yang disediakan apa saja macamnya, memperlakukan pengguna layanan sebagai customers, berusaha memuaskan pengguna sesuai dengan yang diinginkan, mencari cara penyampaian pelayanan yang paling baik dan berkualitas dan menyediakan cara-cara bila pengguna pelayanan tidak ada pilihan lain (Warsito utomo ; 2001 ; 3).

Salah satu pelayanan publik bidang kesehatan yang sedang hangat dibicarakan saat ini adalah program Jaminan persalinan atau jampersal. Kebijakan nasional yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2011 hingga sekarang mengalami berbagai hambatan dalam penerapannya dilapangan. Dana 6,2 triliun yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam memberikan pelayanan publik berupa persalinan gratis bagi ibu bersalin diseluruh Indonesia belum terserap dengan baik. Di Kota Bengkulu , hingga akhir Oktober 2011, dana jampersal yang dialokasikan sebesar 1,2 miliar, baru terealisasi sebesar 59,64 juta rupiah atau baru melayani 142 persalinan (Harian Rakyat Bengkulu : 15 Oktober 2011). Banyak hal yang menjadi kendala dalam aplikasi pelayanan publik tersebut dilapangan diantarnya adalah aspek perencanaan program yang terkesan kurang terencana dengan baik dengan tujuan utama percepatan pencapaian target MDGs ( Millenium Development Goals ) bidang kesehatan, kurangnya sosialisasi yang bagi masyarakat tentang kebijakan program jampersal, instansi pelayanan publik berupa puskesmas yang belum sepenuhnya siap, rendahnya biaya pengganti yang diterima oleh penyedia jasa layanan jampersal dan rumitnya proses yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan publik berupa jampersal karena harus

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 3: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

3

melakukan perjanjian kerjasama (PKS) terlebih dahulu dengan pihak Dinas Kesehatan setempat.

Oleh karena itu, masalah aspek pelayanan publik di bidang kesehatan terutama pelayanan jaminan persalinan di Indonesia sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut dan bagaimana pengaruhnya terhadap pencapaian program tersebut. Tulisan ini mencoba menjelaskan masalah tersebut mengingat ke depan masalah kesehatan cenderung akan menjadi prioritas pembangunan dimasa yang akan datang. Setidaknya ada beberapa alasan terkait dengan pentingnya pelayanan publik di bidang kesehatan : (1) sektor kesehatan merupakan salah satu indikator penilaian Indeks Pembangunan Manusia atau HDI ( Human Development Indeks ) ; (2) semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia yang ikut berkontribusi pada semakin meningkatnya dana yang diperlukan dalam pembiayaan sektor kesehatan dalam pembangunan ; (3) kesehatan adalah salah satu unsur utama dalam setiap kehidupan seseorang karena sangat menunjang dalam aktivitas setiap manusia. Pembangunan kesehatan dalam kehidupan berbangsa sangat besar nilai investasinya terutama terhadap sumber daya manusia ; (4) adanya tuntutan demokratisasi dari masyarakat yang menuntut pelayanan publik yang lebih baik dari pemerintah yang mengharuskan negara membuat kebijakan pelayanan kesehatan yang bisa dinikmati oleh seluruh warga negara tanpa terkecuali.

Untuk membahas masalah aspek pelayanan publik di bidang kesehatan dalam paper ini, bagian berikut ini akan membahas tentang pelayanan publik bidang kesehatan di Indonesia ; konsep dan pendekatan, selanjutnya praktik pelayanan publik di bidang kesehatan di Indonesia, bagian berikutnya menjelaskan tentang pelayanan publik dalam kebijakan jaminan persalinan di Indonesia dan faktor yang mempengaruhinya. Bagian akhir akan didiskusikan tentang pelayanan publik bidang kesehatan Indonesia di masa mendatang.

Pelayanan Publik Bidang Kesehatan di Indonesia : Konsep dan PendekatanSebagai salah satu unsur utama dalam setiap kehidupan seseorang, kesehatan sangat menunjang dalam setiap aktivitas manusia. Pembangunan kesehatan dalam kehidupan berbangsa sangat besar nilai investasinya terutama terhadap sumber daya manusia. Dengan adanya penduduk suatu bangsa yang terjaga kesehatannya dengan baik, bangsa tersebut akan memiliki sumber daya yang manusia yang lebih optimal dalam pembangunan. Dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menjelaskan bawa pemerintah Indonesia bertanggungjawab penuh dalam pemenuhan hak hidup sehat setiap warga negara termasuk penduduk miskin dan tidak mampu. Tanggung jawab pemerintah termasuk didalamnya komponen penyediaan layanan kesehatan yang mudah, murah dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan.

Pelayanan publik adalah suatu aktifitas atau serangkaian aktifitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal lain yang disediakan oleh pemberi layanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalah konsumen atau pelanggan (Ratminto ; 2005 ; 2 dalam Fakhrurrozie : 2011 : 4). Sedangkan menurut Dwiyanto (2008 ; 136) mendefinisikan bahwa pelayanan publik sebagai serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh birokrasi

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 4: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

4

publik untuk memenuhi kebutuhan warga pengguna, pengguna yang dimaksudkan disini adalah warganegara yang membutuhkan pelayanan publik seperti pembuatan KTP, akte kelahiran, sertifikat tanah dan lainnya. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara yang mempunyai tugas mengatur tentang pelayanan publik di Indonesia menjelaskan bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara / Daerah dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangan.

Dalam bidang kesehatan yang juga merupakan salah satu bidang yang banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat, aspek pelayanan publik menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan karena pelayanan kesehatan harus mempunyai nilai-nilai kepuasan yang terukur sehingga dapat menjadi acuan dalam peningkatan kualitas layanan. Bidang kesehatan haruslah memberikan pelayanan kesehatan secara cepat, tepat, ramah, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Namun pada kenyataannya saat ini seringkali kita temukan kenyataan dilapangan bahwa masyarakat mengalami permasalahan dalam mendapatkan pelayanan publik bidang kesehatan yang mereka butuhkan. Seharusnya hal tersebut tidak terjadi jika penyedia layanan publik bidang kesehatan memahami dengan baik konsep pelayanan publik yang bisa memberikan kepuasan bagi masyarakat pengguna layanan kesehatan. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan juga berdampak pada meningkatnya tuntutan untuk mendapatkan pelayanan publik dibidang kesehatan yang lebih baik.

Praktik Pelayanan Publik di Bidang Kesehatan di Indonesia Dewasa ini, pelayanan publik oleh aparatur pemerintah masih banyak kelemahan sehingga belum bisa memenuhi kualitas pelayanan publik yang diharapkan masyarakat. Salah satu tandanya adalah masih banyaknya keluhan masyarakat yang terekspos ke media massa sehingga menimbulkan kesan yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Kinerja pelayanan publik saat ini cenderung menjadi ukuran kinerja pemerintahan, banyak tuntutan masyarakat yang kian menguat agar pelayanan publik bidang kesehatan lebih responsif atas kebutuhan masyarakat, menerapkan manajemen yang transparan, partisipatif dan akuntabel (Bappenas ; 2011)

Dalam sistem kesehatan masyarakat di Indonesia terdapat hubungan ( relationship ) antara negara dan masyarakat yang tercermin melalui penyelenggaraan pelayanan publik. Oleh karena itu, pemerintah dengan kewenangan ( authorities ) yang dimiliki dapat menjadi pengendali dari sumber-sumber untuk kesehatan melalui regulasi dan kebijakan yang dibuat (Gostin ; 2000 dalam Widaningrum : 2009 ; dalam Pramusinto dan Purwanto ; 2009 ; 357). Pelayanan publik bidang kesehatan merupakan salah satu bidang terbesar pelayanan publik yang dilakukan pemerintah setelah bidang pendidikan. Hal ini disebabkan karena pelayanan kesehatan merupakan jenis pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. Setiap orang pasti membutuhkan pelayanan kesehatan dalam hidupnya, untuk itu pemerintah sesuai dengan amanah UUD 1945 wajib menyediakan fasilitas dan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 5: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

5

tersebut juga harus dipermudah sehingga masyarakat mendapatkan kepuasan terhadapa pelayanan yang diberikan.

Di Indonesia, pelayanan publik bidang kesehatan sesungguhnya telah dimulai sejak masa penjajahan hingga masa pasca reformasi saat ini. Kinerja pelayanan publik bidang kesehatan juga terus mengalami perubahan dan peningkatan dari waktu ke waktu beriringan dengan beralihnya kekuasaan pemerintahan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya disalah satu acara di Semarang, Jawa Tengah tanggal 8 Maret 2006 mengajak seluruh lembaga pemerintah, swasta baik di pusat maupun daerah untuk menggunakan motto “permudahlah semua urusan” dalam pelayanan publik disemua bidang pelayanan kepada seluruh warga negara. World Bank (1993 ; dalam Widaningrum : 2009 ; dalam Pramusinto dan Purwanto ; 2009 ; 356) mengkategorikan sektor kesehatan sebagai sektor yang unik karena kinerjanya tidak bisa diukur secara ekonomis karena sangat sarat dengan aspek sosial kemanusiaan, sektor kesehatan masih memerlukan peran pemerintah karena sifat barang dan jasanya sebagai social goods.

Pelayanan Publik Dalam Kebijakan Jaminan Persalinan di Indonesia dan Faktor Yang MempengaruhinyaUndang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan, mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau dan berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Pemerintah berkewajiban memberikan jaminan untuk terpenuhinya hak hidup sehat setiap warga negaranya termasuk penduduk miskin dan tidak mampu. Tanggung jawab pemerintah juga termasuk dalam penyediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil bagi seluruh warga negara.

Pencapaian tujuan Indonesia sehat juga sejalan dengan program pemerintah untuk mempercepat pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Pada tahun 2011 ini pemerintah meluncurkan program baru yaitu jaminan persalinan (Jampersal). Salah satu indikator dalam mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan adalah melalui angka kematian ibu ( AKI ) dan angka kematian bayi ( AKB ). Berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2007, Angka kematian ibu adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi ( AKB ) 34 per 1000 kelahiran hidup. Target yang harus dicapai pada tahun 2015 berdasarkan kesepakatan Millenium Development Golas (MDGs 2000) adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102/ 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menurun menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup. (Kementerian Kesehatan : 2011 : 2).

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia yang diarahkan dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Terutama pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan bayi dan balita seperti program jaminan persalinan yang di luncurkan sejak tahun 2011. Upaya penurunan AKI tidak bisa lagi dilakukan dengan cara yang biasa, pemerintah memerlukan upaya-upaya inovasi dan meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor untuk mencapai target penurunan AKI dan

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 6: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

6

pencapaian target MDGs. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah perlunya meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat dengan cara memberikan kemudahan pembiayaan kepada seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan. Jaminan persalinan ini diberikan kepada semua ibu hamil agar dapat mengakses pemeriksaan persalinan , pertolongan persalinan, pemeriksaan nifas dalan pelayanan keluarga berencana oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan sehingga pada gilirannya dapat menekan angka kematian ibu dan bayi (Kementerian Kesehatan RI : 2011 : 4)

Program Jaminan persalinan (jampersal) adalah program kementerian kesehatan RI di luncurkan sejak tahun 2011 yaitu jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB paska persalinan dan pelayanan bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan RI : 2011 : 5). Sejak program jampersal di luncurkan pada bulan Januari 2011, banyak permasalahan yang terjadi diantaranya adalah peraturan pemerintah yang menyertainya baru di keluarkan setelah program ini di luncurkan, petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan yang baru di keluarkan pada bulan Maret 2011 atau tiga bulan setalah program ini berjalan, selain itu di tingkat daerah banyak terjadi salah tafsir tentang program jampersal ini, tentang mana yang harus dan boleh di biayai dari jampersal dan mana yang tidak boleh. Banyak juga pemerintah daerah yang sebelum adanya program jampersal ini telah mempunyai peraturan daerah sendiri yang mengatur tentang biaya persalinan penduduknya. Hal ini membuat kinerja program jampersal di berbagi daerah mengalami banyak kendala.

Masalah yang terjadi sekarang adalah pelayanan publik bidang kesehatan yaitu jaminan persalinan belum bisa diakses oleh warga negara dengan baik. Di Kabupaten Bengkulu Tengah Propinsi Bengkulu, program jampersal telah diluncurkan sejak bulan Januari 2011. Berdasarkan laporan terakhir dari tim pengelola jampersal Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, hingga bulan September 2011, telah dilaksanakan pembayaran klaim bidan untuk mengganti biaya persalinan kepada lebih dari 80 orang masyarakat miskin yang memiliki kartu jamkesmas. Kendala yang terjadi adalah belum di cakupnya masyarakat miskin yang belum mempunyai kartu jamkesmas untuk mendapatkan biaya persalinan gratis, hal ini dikarenakan bahwa hingga akhir September, belum satupun dari 126 bidan desa yang berada di wilayah kabupaten Bengkulu tengah melakukan kontrak kerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (Bidang KIA, Dinkes Bengkulu Tengah : 2011). Hal ini disebabkan oleh belum adanya sosialisasi menyeluruh terhadap semua bidan yang bekerja di wilayah kabupaten Bengkulu Tengah, penyebab lainnya adalah tumpang tindih terhadap program jaminan kesehatan daerah yang juga dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu Tengah yang juga memberikan jaminan biaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin yang belum menjadi tanggungan program jamkesmas. Di Kabupaten Nganjuk, pihak Dinas Kesehatan mengakui bahwa dalam pelaksanaan jampersal masih mengalami banyak kendala, diantaranya program jampersal yang dikeluarkan oleh pemerintah saat ini tumpang tindih dengan peraturan daerah (Perda) dimana di Kabupaten Nganjuk pemerintah daerah sudah mempunyai perda tentang persalinan (Harian Suara Bela Negara : 9 September 2011). Dalam perda persalinan itu disebutkan bahwa biaya persalinan untuk setiap ibu melahirkan yang di tanggung oleh pemerintah sebesar Rp.400.000,-. Sementara itu dalam petunjuk teknis

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 7: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

7

jampersal yang di keluarkan oleh Kementerian Kesehatan sebesar Rp.350.000,- untuk setiap persalinan. Hal ini menjadi salah saktu bukti bahwa pelayanan publik dalam kebijakan jaminan persalinan masih mengalami kendala dalam hal akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Dari catatan diatas terlihat bahwa banyak sekali faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja pelayanan publik kebijakan jaminan persalinan antara lain ; (1) adanya tumpang tindih kebijakan seperti yang terjadi di Kabupaten Nganjuk merupakan satu dari sekian banyak kebijakan masalah yang terjadi dalam implementasi program jampersal di berbagi daerah di Indonesia ; (2) kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sebagai sasaran utama program jampersal, kenyataan di lapangan membuktikan bahwa banyak masyarakat terutama di pedesaan yang belum mengetahui tentang adanya program jaminan persalinan gratis ini ; (3) sosialisasi kepada bidan dan tenaga kesehatan juga belum terlaksana dengan baik ; (4) banyaknya persyaratan yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah dalam program jampersal, diantaranya adalah harus dilakukannya perjanjian kerjasama antara penyedia layanan kesehatan persalinan dengan pihak dinas kesehatan setempat.

Program jampersal mewajibkan setiap bidan, rumah bersalin atau rumah sakit harus menandatangani kontrak kerjasama terlebih dahulu dengan pihak dinas kesehatan. Kebijakan ini sangat berbeda dengan program jamkesmas tahun 2010 dimana setiap bidan atau tenaga kesehatan tidak perlu lagi melakukan kontrak kerjasama dengan pihak pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak mampu pemegang kartu jamkesmas. Hal ini menyebabkan banyak bidan atau pihak rumah bersalin enggan mengurus kontrak kerjasama tersebut yang berimplikasi terhadap banyaknya ibu bersalin yang hingga saat ini masih di tarik bayaran atas jasa persalinan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini semakin menunjukkan bahwa pelayanan publik bidang kesehatan khususnya pelayanan jaminan persalinan masih mengalami kendala dalam aplikasinya dimasyarakat. Warga negara mengalami berbagai hambatan untuk mendapatkan pelayanan tersebut mulai dari masih banyaknya bidan desa yang belum dapat melayani pasien jampersal dengan alasan belum melakukan kontrak dengan pihak dinas kesehatan setempat, ruwetnya persyaratan yang harus disiapkan oleh masyarakat agar dapat menikmati fasilitas jaminan persalinan. Pelayanan publik di bidang kesehatan sudah seharusnya menganut paradigma pelayanan publik baru ( new public service ) dalam memberikan pelayanan publik kepada warga negara.

Menurut perspektif teoritik, telah terjadi pergeseran paradigma pelayanan publik dari model administrasi publik tradisional ( old public administration ) dari model manajemen publik baru ( new public management ) dan akhirnya menuju model pelayanan publik baru ( new public service ) ( Denhardt dan Denhardt ; 2000 dalam Agus Dwiyanto ; 2008 ; 138 ). Dalam model new public service, pelayanan publik berlandaskan teori demokrasi yang mengajarkan adanya egaliter dan persamaan hak di antara warga negara. Birokrasi yang memberikan pelayanan publik harus bertangunggjawab kepada masyarakat secara keseluruhan, pelayanan publik harus responsive terhadap berbagi kepentingan dan nilai-nilai publik. Tugas pemerintah adalah melakukan negosiasi dan mengelaborasi berbagai kepentingan warga negara dan kelompok komunitas (Agus Dwiyanto ; 2008). Pelayanan publik model baru juga harus bersifat non diskriminatif yaitu menjamin adanya

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 8: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

8

persamaan warga tanpa membedakan asal suku, ras, agama, etnik dan latar belakang kepartaian. Albercht dan Zemke (dalam Agus Dwiyanto ; 2008 ; 140) menegaskan bahwa kualitas pelayanan publik merupakan hasil interaksi dari berbagai aspek yaitu sistem pelayanan, SDM pemberi layanan, strategi dan pelanggan.

Suatu sistem pelayanan publik yang baik memiliki dan menerapkan prosedur pelayanan yang jelas dan pasti serta mekanisme kontrol didalam dirinya sehingga segala bentuk penyimpangan yang terjadi secara mudah dapat diketahui. Dalam pelayanan publik jaminan persalinan, kendala yang dihadapi masyarakat seringkali bersumber pada sistem pelayanan yang sukar dan SDM pemberi layanan, akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan jaminan persalinan hanya pada bidan yang sudah melakukan kontrak kerjasama dengan pihak dinas kesehatan membuat masyarakat mengalami hambatan untuk mendapatkan layanan jampersal tersebut. Ironi ini terjadi jika disuatu daerah dimana masyarakat membutuhkan layanan jampersal dan didaerah tersebut terdapat bidan yang belum atau tidak mau melakukan kontrak kerjasama pelayanan jampersal membuat masyarakat harus mencari bidan ke daerah lain atau menggunakan layanan kesehatan swasta yang otomatis membutuhkan biaya yang lebih banyak. Hal ini seharusnya tidak terjadi jika model pelayanan publik yang diadopsi oleh layanan jampersal adalah model pelayanan publik baru atau ( new public service ). Begitupun juga dengan SDM pemberi layanan dimana para bidan tidak seharusnya menolak memberikan layanan jampersal kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan meskipun mereka belum melakukan kontrak untuk penyediaan layanan tersebut.

Kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh birokrasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat kompetensi aparatur, kualitas peralatan yang digunakan untuk memproses pelayanan, budaya birokrasi dan sebagainya (Dwiyanto ; 2008). Menurut Levine (1990 ; 188 ; dalam Agus Dwiyanto ; 2008 ; 143) untuk menilai kualitas pelayanan publik dapat menggunakan sejumlah indikator yaitu : (1) Responsiveness atau responsivitas yaitu daya tanggap penyedia layanan terhadap harapan, keinginan, aspirasi maupun tuntutan pengguna layanan ; (2) Responsibility atau responsibilitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip atau ketentuan-ketentuan administrasi dan organisasi yang benar dan telah ditetapkan ; (3) Accountabilitiy atau akuntabilitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar proses penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan kepentingan stakeholders dan norma-norma yang berkembang dalam masyarakat.

Dalam pelayanan publik jaminan persalinan, pemerintah belum mampu memenuhi beberapa indikator seperti tersebut diatas yaitu ; (1) Responsivitas pemerintah terhadap masyarakat sebagai pengguna layanan kesehatan masih sangat kurang, masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan jampersal harus mencari bidan atau tenaga kesehatan yang bersedia memberikan layanan tersebut : (2) Responsibilitas pemerintah dalam proses pelayanan publik jaminan persalinan masih rendah, hal ini terbukti pemerintah daerah sangat lamban mengantisipasi persiapan fasilitas dan tenaga kesehatan yang akan memberikan layanan jampersal kepada masyarakat, kontrak kerjasama yang seharusnya menjangkau seluruh tenaga kesehatan diwilayah kerjanya belum dilakukan dengan baik yang pada akhirnya berimbas pada berkurangnya akses masyarakat untuk mendapatkan

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 9: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

9

layanan jampersal ; (3) Akuntabilitas yang dilakukan pemerintah juga belum terlalu baik, masyarakat yang akan memanfaatkan layanan publik jampersal harus dibebani dengan banyak persyaratan yang harus mereka siapkan agar dapat memperoleh manfaat layanan jampersal tersebut.

Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Indonesia di Masa MendatangSaat ini, kondisi pelayanan publik bidang kesehatan di Indonesia belum sepenuhnya baik, kondisi keuangan negara untuk pembiayaan kesehatan yang terbatas membuat negara mengalami kesulitan dalam penyediaan fasilitas layanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain keterbatasan anggaran, sumberdaya kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah belum sepenuhnya mampu memberikan pelayanan publik kesehatan yang baik, ramah dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berbagai faktor tersebut ikut berperan dalam penciptaan kondisi pelayanan publik bidang kesehatan di Indonesia.

Dimasa mendatang, pelayanan publik bidang kesehatan diharapkan bisa menjadi lebih baik, cepat tanggap dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia sehingga bisa memenuhi amanat UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Menurut analisis saya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan yaitu : Pertama, peningkatan anggaran dibidang kesehatan sehingga pemerintah bisa menyediakan lebih banyak fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan publik bidang kesehatan bagi seluruh warga negara. Pemerintah diharapkan bisa menyediakan anggaran bidang kesehatan minimal 5% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Saat ini pemerintah hanya mampu menyediakan anggaran bidang kesehatan sebesar 2,3% dari PDB. Tahun 2011 pemerintah menyediakan anggaran sebesar 27,8 Trilun Rupiah, 6,2 Triliun diantaranya diperuntukkan untuk pelayanan program jaminan persalinan gratis bagi seluruh warga negara Indonesia. Namun, besarnya anggaran program jampersal tersebut tidak dikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan publik jaminan persalinan bagi warga negara. Banyak warga negara mengalami hambatan untuk mendapatkan akses jampersal tersebut.

Kedua, pemerintah diharapkan dapat memperbaiki sistem pelayanan publik di bidang kesehatan. Pelayanan publik bidang kesehatan harus lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Tujuan utama pelayanan publik adalah memenuhi kebutuhan warga pengguna agar dapat memperoleh pelayanan yang diinginkan dan memuaskan, penyedia layanan harus mampu mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan warga penggunan untuk kemudian memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan warga tersebut (Agus Dwiyanto ; 2008 ; 149). Dalam pelayanan publik jaminan persalinan, sumber daya manusia kesehatan diharapkan lebih memberikan pelayanan publik yang baik kepada warga negara yang akan memanfaatkan pelayanan publik jampersal, warga negara harus bisa mengakses layanan tersebut disemua fasilitas kesehatan milik pemerintah.

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 10: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

10

Ketiga, pemerintah diharapkan lebih tegas dalam penegakan aturan dalam pelayanan publik bidang kesehatan baik aturan dalam sistem pelayanan kesehatan maupun pemberian sangsi bagi aparatur pemerintah yang tidak memberikan pelayanan publik yang baik bagi warga negara. Dalam hal pelayanan publik jampersal, pemerintah bisa saja membuat kontrak pelayanan publik yang isinya mengakomodasi pelayanan apa saja yang bisa diperoleh masyarakat dan standar pelayanan yang harus dilakukan oleh aparatur pemerintah. Hal seperti ini sesuai dengan model yang diterapkan oleh Osborne dan Plastrik (1997 ; dalam Agus Dwiyanto ; 2008 ; 153) yang mengatakan bahwa agar pelayanan publik lebih responsif diperlukan kontrak pelayanan ( citizen’s charter ) yaitu standar pelayanan yang ditetapkan berdasarkan aspirasi pelanggan dan birokrasi berjanji untuk memenuhinya.

Catatan PenutupBerdasarkan diskusi di atas, ada beberapa poin penting yang bisa disimpulkan dalam paper ini. Pertama, pelayanan publik bidang kesehatan merupakan salah satu elemen penting dalam pelayanan publik pemerintah. Kesehatan sebagai sesuatu yang selalu menjadi kebutuhan bagi semua warga negara. Oleh karena itu pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan publik bidang kesehatan yang baik bagi warga negara. Kedua, pelayanan publik bidang kesehatan yaitu jaminan persalinan yang terjadi di Indonesia saat ini belum memenuhi standar pelayanan publik yang baik, akses masyarakat untuk mendapatkan manfaat pelayanan jaminan persalinan masih sangat terbatas, masyarakat belum bisa mendapatkan pelayanan jaminan persalinan disemua fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan pemerintah dikarenakan belum semua fasiltas atau tenaga kesehatan tersebut membuka layanan jaminan persalinan yang seharusnya sudah menjadi kewajiban dalam pemenuhan hak warga negara dalam bidang kesehatan. Ketiga, pelayanan publik jaminan persalinan belum menerapkan prinsip responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat. Seharusnya masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan pelayanan publik jaminan persalinan tanpa harus dibebani dengan persyaratan yang sangat banyak karena program jaminan persalinan merupakan program nasional yang dilksanakan diseluruh Indonesia.

Untuk itu, pelayanan publik jaminan persalinan seharusnya bisa lebih diprioritaskan untuk menjadi lebih baik lagi sehingga askes setiap warga negara untuk mendapatkan manfaat dari layanan kesehatan ini menjadi lebih mudah dan tidak mengalami hambatan. Jika semua ini berhasil diperbaiki, pemerintah juga akan mendapatkan keuntungan karena tingkat keberhasilan program jaminan persalinan menjadi lebih tinggi sesuai dengan harapan pemrintah untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan tujuan MDGs bidang kesehatan bisa tercapai pada tahun 2015.

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 11: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

11

Daftar Pustaka

Buku Sumber

Arum Atmawikarta, 2004 “ Investasi Kesehatan Untuk Pembangunan Ekonomi “ Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, BAPPENAS RI, Jakarta

Azwar, Azrul, 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan , Edisi ketiga, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta

BAPPENAS RI, 2009, “ Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium Indonesia “, Penerbit BAPPENAS RI, Jakarta

Dwiyanto Agus, 2008. “ Mewujudkan Good Governace Melalui Pelayanan Publik “ Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, 2011 “ Laporan Bulanan Pelaksanaan Program Jaminan Persalinan” Bagian KIA Dinkes Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu

Fakhrurrozie, Muhammad, 2011. “ Aplikasi Pelayanan Publik di Puskesmas “ Puskesmas Sungkai, Kabupaten Banjar, Propinsi Kalimantan Selatan

Kementerian Kesehatan RI, 2011 “ Alokasi Anggaran Kesehatan 2011 “ JakartaRetnandari, Nunuk Dwi, 2011. “ Mengenal Ilmu Ekonomi, Sebagai Dasar Pengambilan Kebijakan

Publik, YogyakartaUtomo, Warsito, 2001. “ Kumpulan Tulisan dan Bahan Seminar “ Penerbit Magister Administrasi

Publik Universitas Gadjah Mada, YogyakartaWidaningrum, Ambar ( Editor Pramusinto, Agus, et.al ), 2009. “ Reformasi Birokrasi,

Kepemimpinan dan Pelayanan Publik : Kajian Tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia “ Penerbit Gava Media, Yogyakarta

Widaningrum, Ambar ( Editor Kumorotomo, Wahyudi, et.al ), 2009. “ Reformasi Aparatur Negara : Ditinjau Kembali “ Penerbit Gava Media, Yogyakarta

Peraturan Perundang-undangan

Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatanUndang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasionalUndang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik

Website :

www.depkes.go.id , diakses tanggal 11 Nopember 2011

www.kompas.com, di akses tanggal 4 Nopember 2011

www.rakyatbengkulu.com, di akses tanggal 3 Nopember 2011

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM

Page 12: Aspek Pelayanan Publik Kesehatan

12

www.belanegara.com, diakses tanggal 11 Nopember 2011

2011 Aspek Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dalam Pelayanan Jaminan Persalinan di Indonesia Written By H. Kurniawan Arianto, SKM