16
BAB I PENDAHULUAN Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Vitamin C merupakan suplemen yang sangat penting bagi tubuh manusia dimana dianjurkan sebesar 30-60 mg per hari. Kegunaan dari vitamin C yaitu, sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting mulai dari pembuatan kolagen, pengangkut lemak, sampai dengan pengatur tingkat kolesterol (Basset.j.dkk, 1994). Vitamin C mempunyai rumus C 6 H 8 O 6 dalam bentuk murni merupakan kristal putih, tak berwarna, tidak bau dan mencair pada suhu 190-1920C. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa asam. Sifat yang paling utama dari vitamin C adalah kemampuan mereduksi yang kuat dan mudah teroksidasi yang dikatalis oleh beberapa logam terutama Cu dan Ag (Golberg,2003). Asam asetil salisilat (aspirin) adalah termasuk dalam jenis asam lemah dengan harga pka 3,8. Aspirin di gunakan secara luas dalam bentuk murni atau campuran dengan obat lain, baik sebagai obat penghilang rasa nyeri (analgesik) atau obat demam. Analisis kadar aspirin dalam tablet dapat dilakukan dengan cara

Aspirin Dan Vit c

  • Upload
    alfian

  • View
    74

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aspirin

Citation preview

Page 1: Aspirin Dan Vit c

BAB I

PENDAHULUAN

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh

tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan

tubuh. Vitamin C merupakan suplemen yang sangat penting bagi tubuh manusia

dimana dianjurkan sebesar 30-60 mg per hari. Kegunaan dari vitamin C yaitu,

sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting

mulai dari pembuatan kolagen, pengangkut lemak, sampai dengan pengatur

tingkat kolesterol (Basset.j.dkk, 1994).

Vitamin C mempunyai rumus C6H8O6 dalam bentuk murni merupakan

kristal putih, tak berwarna, tidak bau dan mencair pada suhu 190-1920C. Senyawa

ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa asam. Sifat yang paling utama dari

vitamin C adalah kemampuan mereduksi yang kuat dan mudah teroksidasi yang

dikatalis oleh beberapa logam terutama Cu dan Ag (Golberg,2003).

Asam asetil salisilat (aspirin) adalah termasuk dalam jenis

asam lemah dengan harga pka 3,8. Aspirin di gunakan secara

luas dalam bentuk murni atau campuran dengan obat lain, baik

sebagai obat penghilang rasa nyeri (analgesik) atau obat

demam. Analisis kadar aspirin dalam tablet dapat dilakukan

dengan cara titrasi menggunakan larutan basa seperti NaOH

dengan menggunakan indikator fenolftalein (Hardjono

Sastrohamidjojo. 2005)

Penentuan kadar aspirin dan vitamin C dapat dilakukan

dengan metode titrasi. Titrasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui

konsentrasi dari larutan standar sekunder, yaitu larutan yang dimana

konsentrasinya didapat dengan cara pembakuan. Yang dubantu dengan larutan

standar sekunder atau larutan yang konsentrasinya dapat diketehui secara

langsung dari hasil penimbangan, yang ditambahkan indikator pH sebagai penentu

tingkat keasaman suatu larutan. Ada beberapa macam titrasi, beberapa di

Page 2: Aspirin Dan Vit c

antaranya yaitu asidi alkali metri ( asam basa) dan juga titrasi iodometri dan iodi

metri (Khopkar. 2003).

Asidi-alkalimetri merupakan titrasi yang berhubungan dengan asam dan

basa. Secara sederhana, asam merupakan larutan yang memiliki pH diatas 7

sedangkan basa merupakan larutan yang memiliki pH kurang dari 7 (Khopkar.

2003)

Iodimetri merupakan titrasi langsung dan merupakan metoda penentuan

atau penetapan kuantitatif yang dasar penentuannya adalah jumlah I2 yang

bereaksi dengan sampel atau terbentuk dari hasil reaksi antara sampel dengan ion

iodide. Iodimetri adalah titrasi redoks dengan I2 sebagai pentiternya. Dalam reaksi

redoks harus selalu ada oksidator dan reduktor , sebab bila suatu unsur bertambah

bilangan oksidasinya (melepaskan electron), maka harus ada suatu unsur yang

bilangan oksidasinya berkurang atau turun (menangkap electron) (Khopkar. 2003)

Pada proses titrasi di kenal istilah titran dan juga titrat, titrat merupan

suatu zat yang yang ingin kita cari kadar atau konsentrasinya, atau dengan kata

lain titrat merupakan zat atau sampel yang belum di ketahui konsentrasinya.

Titran merupakan suatu zat atau pun larutan baku yang di ketahui kadar atau

konsentrasinya dan di gunakan sebagai penitrrasi sampel yang ingin di cari

konsentrasinya (Keenan, dkk. 1984).

Page 3: Aspirin Dan Vit c

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil pengamatan

2.1.1 Penentuan Aspirin

NO PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN

1 Ditimbang 0,5 gram serbuk tablet aspirin,

dipindahkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml

0,5 gram aspirin yang

dihaluskan.

2 Ditambahkan 25 ml etanol V etanol = 25 ml

3 Diaduk hingga larut sempurna Larutan tercampur tapi

masih ada aspirin yang

belum larut.

4 Dipanaskan di atas penangas air Larutan jadi panas dan

tercampur.

5 Ditambahkan 10 ml H2O dan 2 tetes PP Akuades 10 ml, dan PP 2

tetes

6 Dititrasi dengan larutan NaOH 0,42 gram NaOH (0,1 M)

Page 4: Aspirin Dan Vit c

7 Dcatat volume NaOH, di lakukan duplo V1 = 9,4 ml

V2 = 14,5 ml

2.1.2 Penentuan Vitamin C

NO PERLAKUAN Hasil pengamatan

1 Ditimbang 0,5 gram serbuk vitamin C dan di

pindahkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml

0,1 gram vitamin C yang

telah dihaluskan.

2 Dilarutkan serbuk tablet menggunakan 50 ml

H2O, diaduk hingga homogeny

Akuades 50 ml, larutan

tercampur.

3 Ditambah 5 ml larutan indikator amilum 5 ml

4 Dititrasi menggunakan larutan iod 0,1 N Warna jadi gelap

5 Dicatat volume larutan iod yang di perlukan V1 = 5,1 ml, V2 = 3,9 ml,

6 Dilakukan duplo Percobaan dilakukan

duplo.

2.2 Pembahasan

Aspirin di perkenalkan dalam pengobatan oleh dreser pada

tahun 1899. Aspirin di buat dengan mengubah asam salisilat

Page 5: Aspirin Dan Vit c

yang pertama kali di buat oleh kalbe pada tahun 1874 dengan

anhidrid asetat. Atom hidrogen pada gugus hidroksil dari asam

salisilat telah di ganti dengan gugus asil dalam asetil salisilat.

Asam asetil salisilat (aspirin) termasuk dalam jenis asam lemah

dengan harga pka 3,8. Aspirin di gunakan secara luas dalam

bentuk murni atau campuran dengan obat lain, baik sebagai obat

penghilang rasa nyeri (analgesik) atau obat demam (Fessenden

1991).

Analisi kadar aspirin dalam suatu tablet dapat dilakukan dengan

menitrasi larutan aspirin dengan titran berupa NaOH yang telah

diketahui kadarnya dan dengan menambahkan beberapa tetes

indikator Fenolftalein.

Struktur Fenolftalein, sering disingkat PP, adalah sebagai berikut (Hardjono

Sastrohamidjojo. 2005) :

tak berwarna merah

PP basa konjugat PP

dalam bentuk asam (HIn) dalam bentuk basa (In-)

Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan

memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.

Page 6: Aspirin Dan Vit c

Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam

askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu

menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara

lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya,dan logam. Meskipun jeruk

dikenal sebagai buah penghasil vitamin C terbanyak, sebenarnya salah besar,

karena lemon memiliki kandungan vitamin C lebih banyak 47% dari pada jeruk

(Padmaninarum.R.T,2008).

Asam askorbat (vitamin C) adalah suatu heksosa dan

diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan

monosakareda. Vitamin C mudah diabsorbsi secara aktif dan

mungkin pula secara difusi pada bagian atas khusus halus lalu

masuk keperedaran darah melalui fena porta Vitamin C mempunyai

rumus C6H8O6 dalam bentuk murni merupakan kristal putih, tak berwarna, tidak

bau dan mencair pada suhu 190-1920C. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan

mempunyai rasa asam. Sifat yang paling utama dari vitamin C adalah kemampuan

mereduksi yang kuat dan mudah teroksidasi yang dikatalis oleh beberapa logam

terutama Cu dan Ag.

Berikut adalah bentuk struktur dari asam askorbat atau vitamin C (Shevla, G.

1985) :

Page 7: Aspirin Dan Vit c

Gambar 2.2 Rumus struktur Asam Askorbat

2.2.1 Analisis prosedur dan Hasil

Penentuan kadar Aspirin

Pembuatan aspirin didahului dengan menimbang sebanyak 0,5

gram aspirin, lalu di larutkan dengan etanol sebanyak 10 ml. Alasan

kenapa di gunakan etanol pada proses pelarutannya, itu disebabkan karena

aspirin sukar larut dalam pelarut biasa seperti air selain itu tidak cukup

hanya dengan di aduk saat melarutkan aspirin tetapi di perlukan juga

adanya proses pemanasn agar aspirin bisa larut lebih sempurna. Setelah

aspirin larut sempurna selanjutnya yang harus di lakukan yaitu membuat

larutan NaOH 0,1M dari padatan NaOH. Terlebih dahulu kita tentukan

berapa masa yang di perlukan untuk membuat larutan NaOH sebanyak

100 ml, setelah di hitung di dapatlah masa NaOH yang harus di timbang

yaitu sebanyak 0,42 gram.

sebanyak 0,42 gram padatan NaOH di timbang dan di larutkan

dengan aquades dan tepatkan hingga 100 ml. Yang selanjutnya adalah

melakukan titrasi dengan menjadikan NaOH sebagai titran dan larutan

aspirin sebagai titrat, namun sebelumnya terlebih dahulu di tambahkan 2-

3 tetes indikator pp. Fungsi indikator di sini untuk mengetahui titik akhir

titrasi. Jika indikator yang digunakan tepat, maka indikator tersebut akan

berubah warnanya pada titik akhir titrasi. Indikator pp memiliki trayek

antara 8,3 - 10 (tidak berwarna - merah), setelah itu diti trasi sampai ter

capai titik ekuivalen atau terjadi perubahan menjadi merah muda, dan di

lakukan duplo. Tujuan duplo di sini yaitu untuk mendapatkan hasil yang

mendekati sempurna. Dari percobaan titik ekuivalen terjadi pada voleme

9,4 ml dan 14,5 ml titran yang terpakai.

Penentuan kadar Vitamin C

Penentuan kadar vitamin C di dahului dengan menimbang tablet

vitamin c sebanyak 0,1 gram vitamin c, lalu di tumbuk hingga halus agar

Page 8: Aspirin Dan Vit c

mudah di larutkan dengan aquades. Vitamin c 0,1 gram di larutkan

dengan 50 ml akuades dan di aduk agar lebih cepat larutnya. Setelah larut

sempurna selanjutnya di tambahkan amilum sebagai indikator pada saat

titrasi nantinya. Titrasi dilakukan dengan menggunakan amilum sebagai

indikator dimana titik akhir titrasi diketahui dengan terjadinya kompleks

amilum-I2 yang berwarna biru tua. Hal ini disebabkan karena dalam

larutan pati, terdapat unti-unit glukosa membentuk rantai heliks karena

adanya ikatan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini

menybabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium

yang dapat masuk ke dalam spiralnya., sehingga menyebabkan warna biru

tua pada kompleks tersebut. Warna biru akan terlihat bila konsentrasi ios

2 X 10-5M. Sensitivitas warnanya tergantung pada pelarut yang

digunakan. Kompleks iodium-amilum mempunyai kelarutan kecil dalam

air sehingga biasanya ditambahkan pada titik akhir reaksi (Khopkar,

2002).

Berikutnya adalah menyiapkan iod sebagai penitrasi. Larutan

iodium merupakan larutan yang tidak stabil, sehingga perlu distandarisasi

berulang kali. Sebagai Oksidator lemah, iod tidak dapat bereaksi terlalu

sempurna, karena itu harus dibuat kondisi yang menggeser kesetimbangan

kearah hasil reaksi antara lain dengan mengatur pH atau dengan

menambahkan bahan pengkompleks. Larutan iod sebanyaqk 25 ml di

masukan dalam buret dan selanjutnya di lakukan titrasi sampai tercapai

titik ekuivalen yang di tandai dengan terjadi perubahan warna menjadi

biru tua dan di lakukan duplo. Titik ekuivalen tercpai saat volume titran

5,1 ml dan 3,9 ml.

Page 9: Aspirin Dan Vit c

BAB III

KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan dapat di simpulkan bahwa kadar

aspirin dan vitamin C dapat di tentukan melalui metode titimetri yaitu

menitrasi aspirin dengan NaOH dengan indikator pp, Vitamin C dengan

Larutaniod dengan indikator amilum dan di dapatkan hasil akhir yaitu

kadar aspirin sebanyak 43,02 % dan kadar vitamin C sebanyak 21 %

Page 10: Aspirin Dan Vit c

DAFTAR PUSTAKA

Basset.J,Denny.R.C,Jeffrey.G.H.1994.Kimia analisis kuantitatif

anorganik.Edisi 4. Hal 259-262. Jakarta: bukukedokteran EGC.

Brady, J.E, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jilid 1, hal 619,

Binapura Aksara, Tanggerang.

Golberg, D.E, 2003, Kimia Untuk Pemula, Edisi ketiga, Alih Bahasa :

Suminar Setiati Achmadi, hal 95, Erlangga, Jakarta.

Khopkar, S M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas

Indonesia

Padmaninarum.R.T.2008.Titrasi iodometri.yogyakarta:UNY hal 2

Pratama.A, Darjat, Setiawan.I,2013.Aplikasi labview sebagai

pengukur kadar vitamin C dalam larutan menggunakan metode

titrasi iodmetri. Semarang: universitas Dipenogoro.

Sastrohamidjojo, Handjono. 2005. Kimia Dasar. Yogjakarta : Gajah Mada

University Press

Shevla, G. 1985. Vogel Analisis Anorgami Kualitatif Makro dan

Semimikro. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka

Page 11: Aspirin Dan Vit c

Perhitunga

a. Penentuan Aspirin

1).Diketahui: BM aspirin = 180 g/mol

V NaOH = 11,95 ml

M NaOH = 0,1 M

Ditanya : kadar aspirin ?

Jawab : Gram aspirin = BM aspirin × (volume × M NaOH)

= 180 g/mol × (11,95×10-3 × 0,1 M)

= 0,2151 gram

Aspirin teoritis 0,5 gram

Kadar aspirin dalam tablet:gramaspirin hasilgramaspirin teoritis

× 100%

:0,2151gram

0,5gram × 100%

:43,02 %

2).Diketahui: V iod = 2,4 ml, 0,1 N

V vit C = 50 ml

Ditanya : kadar vitamin C

Jawab : mol iod = mol vitamin C

(2,4 × 0,1) = (50 × N)

0,24 = 50 × N

Page 12: Aspirin Dan Vit c

N = 0,0048 N

N = gram(C 6H 6O 8)

BE

Hasil(gram)=N × BE × 1/1000 × 50

=0,0048 × 88,07 × 0,05

=0,021 gram

Kadar vitamin C = 0,021gram

0,1 × 100%

= 21%