Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
76
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “S” DI BIDAN
PRAKTEK MANDIRI NY ”P” DESA PUTOKECAMATAN
DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Oleh :
Tiara Ayu Savira1, Ardiyanti Hidayah2, Siti Nur Farida3
123STIKES Husada Jombang
Email : [email protected]
Kesehatan ibu dan anak perlu mendapatkan perhatian karena ibu yang
mengalami kehamilan dan persalinan mempunyai resiko terjadinya masalah yang
dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas.maka dari itu dibutuhkan asuhan
kebidanan secara berkesinambungan. Tujuan dalam laporan tugas akhir ini
memberikan asuhan kebidanan secara komprehenshif pada ibu hamil, bersalin,
masa nifas, BBL dan KB.
Metode Asuhan dalam Laporan Tugas Akhir ini dalam bentuk asuhan
kebidanan secara contiunity of care.Cara pengambilan data melalui wawancara,
observasi langsung, dan studi dokumentasi.Analisis data dilakukan secara
deskriptif berdasar 4 langkah dan data perkembangan dengan metode SOAP.
Subjek penelitian Ny “S” hamil trimester III , bersalin, nifas, neonatus,
dan keluarga berencana di BPM Ny “P” desa Puton Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang.
Hasil Asuhan Kebidanan Secara Komprehenshif pada Ny “S” dilakukan
sebanyak 3 kali kunjungan, selama kehamilan trimester III ditemukan masalah
Pre eklamsia. Pada persalinan dilakukan 2 kali kunjungan dengan persalinan
induksi dikarenakan tekanan darah ibu yang tinggi,.Pada Bayi baru lahir
dilakukan 3 kali kunjungan neonatus, dengan bayi baru lahir normal.Pada masa
nifas dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan dengan nifas normal, dan pada
kunjungan nifas ke empat ibu memilih untuk menjadi akseptor KB alamiah yaitu
MAL.
Kesimpulan dari Asuhan Kebidanan Secara Komprehenshif ini di dapat
dengan melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan kolaborasi secara dini,
ditemukan adanya penyulit pada kehamilan trimester III sampai
persalinan.Diharapkan bidan dapat mengadakan penyuluhan tentang keluhan-
keluhan pada ibu hamil trimester III, dan dapat membuka pelayanan kebidanan
secara komprehensif pada setiap ibu dan bayi.
Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Komprehenshif
77
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
PENDAHULUAN
Kesehatan ibu dan anak perlu
mendapatkan perhatian karena ibu
yang mengalami kehamilan dan
persalinan mempunyai resiko
terjadinya masalah yang dapat
menyebabkan morbiditas dan
mortalitas. maka dari itu dibutuhkan
asuhan kebidanan secara
berkesinambungan (Continuity of
care), yang bertujuan untuk
mengetahui tumbuh kembang janin
dan kesehatan ibu, yang diberikan
mulai dari masa kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir,
serta pemilihan metode kontrasepsi
keluarga berencana secara
komprehensif sehingga mampu
untuk melakukan deteksi dini
sehingga ibu dan bayi sehat tidak
ada penyulit maupun komplikasi dan
menekan Angka Kesakitan dan
Angka Kematian Ibu serta Angka
Kematian Bayi. (Kemenkes, 2015).
Pada tahun 2000 hingga 2017,
rasio kematian ibu turun sebesar
38%.Dalam hal ini, Asia Tengah dan
Selatan menunjukkan kemajuan
terbesar meningkatkan ketahanan
hidup ibu dengan menurunkan
angka kematian ibu sebesar 60%
sejak tahun 2000. (UNICEF, 2019)
Berdasarkan agenda
pembangunan berkelanjutan,
Sustainable Development Goals
(SDGs) yang telah disahkan pada
tahun 2015 memiliki 17 tujuan yang
terdiri dari 169 target. Sesuai dengan
tujuan yang ke-3 yaitu menjamin
kehidupan yang sehat dan
mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia,
pemerintah mengeluarkan program
sistem kesehatan nasional untuk
menurunkan AKI dan AKB. Selaras
dengan SDGs, Departemen
kesehatan (Depkes) menargetkan
penurunan AKI di Indonesia pada
tahun 2030 adalah 70 per 100.000
kelahiran hidup yang sebelumnya
Millennium Development Goals
(MDGs) menargetkan AKI
102/100.000 kelahiran hidup (Dirjen
Bina Gizi KIA, 2016).
Pada tahun 2018 AKI Provinsi
Jawa Timur mencapai 522 per
100.000 kelahiran hidup. Penyebab
tertinggi kematian ibu pada tahun
2018 adalah terjadi pada ibu hamil
130 orang (25%) penyebab utama
kematian yaitu perdarahan,
78
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
hipertensi dalam kehamilan, dan
infeksi, dan bersalin (Perdarahan,
eklampsia, Infeksi, abortus,
persalinan lama) sebanyak 109
orang (21%) untuk masa nifas 0 – 42
hari yaitu sebanyak 281 orang (54%)
dikarena komplikasi masa
preuperium. Sedangkan AKB
sebesar 4.028 per 1.000 angka
kelahiran hidup. Penyebab
terbanyak kematian bayi disebabkan
BBLR yang mencapai 1.691 bayi
(42%), dan 1.007 bayi (25%)
dikarenakan asfiksia serta 644 bayi
(16%) akibat kelainan bawaan.
Capaian ibu hamil K1 97%. Capaian
K4 87,3% target 76%.Capaian PN
83,67%. Capaian KF 87,36%.
Capaian KN lengkap 97,75% target
97%. Capaian akseptor KB aktif
63,22% target 60%, dan akseptor
KB baru 10,4%. (Data Dinkes Prov.
Jatim, 2018).
Di Kabupaten Jombang pada
Tahun 2018 terjadi penurunan
Angka Kematia Ibu (AKI) sebesar
93,01 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka tersebut berdasarkan data
jumlah kematian maternal 18 kasus
dari 19.353 kelahiran hidup. Angka
kematian bayi (AKB) atau Infant
Mortality Rate adalah jumlah
penduduk yang meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun per 1.000
kelahiran hidup (KH) pada tahun
yang sama. AKB dapat
menggambarkan kondisi sosial
ekonomi masyarakat setempat,
karena bayi adalah kelompok usia
yang paling rentan terkena dampak
dari perubahan lingkungan maupun
sosial ekonomi. Jumlah kematian
bayi pada tahun 2018 sebanyak 199
bayi dari 19.353 Kelahiran Hidup,
atau dengan kata lain angka AKB
Kabupaten Jombang tahun 2018
sebesar 10 per 1.000 KH. (Profil
Kesehatan Kabupaten Jombang,
2018).
Cakupan K4 tahun 2018 telah
memenuhi target Rencana Strategis
(Renstra) kementrian kesehatan
sebesar 88,03%. Cakupan
kunjungan nifas (KF3) di Indonesia
mengalami peningkatan dari 17,9%
pada tahun 2008 menjadi 85,92%
pada tahun 2018 (Kemenkes, 2018).
Cakupan KN1 Indonesia tahun
2018 sebesar 97,36% lebih tinggi
dari tahun 2017 yaitu sebesar
92,62%. Capaian ini sudah
memenuhi target Renstra tahun 2018
79
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
yang sebesar 85%. Sedangkan
cakupan Kunjungan Neonatal
Lengkap (KN lengkap), yaitu
cakupan pelayanan Kunjungan
Neonatal minimal tiga kali sesuai
standar, pada tahun 2018 sebesar
91,39% (Kemenkes, 2018).
Pada permenkes RI No.39/2016
tentang pedoman penyelengaran
program indonesia sehat dengan
pendekatan keluarga. Kemenkes
mendukung tercapainya program
indonesia sehat dalam renstra
kemenkes 2015-2019 yang terdiri
dari 12 indikator keluarga sehat.
Salah satu indikator nya adalah
keluarga mengikuti program
keluarga berencana (KB).
Menurut BKKBN, KB aktif di
antara PUS tahun 2018 sebesar
63,27%, hampir sama dengan tahun
sebelumnya yang sebesar 63,22%.
Sementara target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMN) yang ingin dicapai
tahun 2019 sebesar 66%. Hasil
SDKI tahun 2017 juga menunjukan
angka yang sama pada KB aktif
yaitu sebesar 63,6% (Kemenkes,
2018).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) masih
jauh dari harapan yang ingin dicapai
selain itu angka kematian ibu (AKI)
dan angka kematian bayi (AKB)
juga dipengaruhi dan didorong dari
berbagai faktor timbulnya risiko
kematian maternal dan neonatal,
selain itu ada beberapa faktor
penyakit, masalah gizi dari wanita
usia subur (WUS) serta faktor 4 T
(terlalu muda dan terlalu tua untuk
hamil dan melahirkan, terlalu dekat
jarak kehamilan/ persalinan dan
terlalu banyak hamil dan
melahirkan). Dampak tersebut lebih
diperparah lagi dengan terjadinya
kesenjangan k1 dan k4 dikarenakan
ibu pindah domisili, kurangnya
dukungan dari suami atau keluarga,
abortus dan mengalami anemia zat
besi (Sulistiyowati, 2016).
Upaya penurunan AKI dan
AKB di fokuskan pada kegiatan
promotif dan preventif yaitu dengan
jaminan mutu ANC terpadu sesuai
standart 14T serta pemberdayaan
masyarakat, dengan cara satu ibu
hamil satu kader pendamping, dan
akan di dampingi mulai dari awal
kehamilan sampai masa nifass dan
80
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
KB. Upaya percepatan penurunan
AKI dan AKB di Indonesia juga
sudah sampai pada tahap melakukan
perencanaan dan pembiayaan oleh
pemerintah melalui Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang
mulai hadir sejak tahun 2013 dan
bisa diikuti semua kalangan
masyarakat Indonesia (Kemenkes
RI, 2018).
Upaya yang dilakukan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
dalam menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) antara lain
melakukan terobosan (program
ICON) yaitu melalui pengembangan
fungsi pelayanan Pondok Bersalin
Desa (Polindes) menjadi menjadi
Pondok Kesehatan Desa
(Ponkesdes), menjamin ketersediaan
tenaga kesehatan yang dilakukan
melalui pemetaan dengan cara
pendataan, pengkajian, atau dengan
sistem informasi manajemen tenaga
kesehatan, menjaga ketersediaan
obat dan vaksin, alokasi dan realisasi
anggaran kesehatan melalui Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN),
meningkatkan pendataan dan
pendampingan pada bumil di
wilayah kerja kabupaten/kota
dengan melakukan ANC terpadu
agar penyakit penyerta pada bumil
dapat terdeteksi lebih awal dan dapat
kontak dengan petugas/Bidan pada
trimester I agar bumil mendapatkan
pelayanan yang berkualitas (14 T)
dan minimal 1 kali diperiksa oleh
dokter (Dinkes Provinsi Jawa
Timur, 2018).
Penurunan AKI dan AKB terjadi
karena beberapa faktor, yakni
hampir seluruh puskesmas yaitu
9456 telah melaksanakan kelas ibu
hamil, 96,1% ibu hamil pernah
mendapatkan pelayanan antenal
sekali selama kehamilannya, 86%
ibu hamil periksa sekali sewaktu
trimester I, dan 74,1% ibu hamil
periksa sesuai standart, serta
persalinan difasilitas pelayanan
kesehatan telah mencapai 86%
(Kemenkes, 2019).
Beberapa upaya menurunkan
Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi di Kabupaten
Jombang yaitu:Meningkatkan
kualitas pelayanan ANC dan PNC,
Meningkatkan pendampingan
terhadap ibu hamil terutama yang
memiliki resiko tinggi,
81
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat, Meningkatkan
kompetensi petugas di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, Melakukan
Bimbingan Teknis ke Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, dan Polindes
terkait pelayanan KIA, Melakukan
pengkajian kasus kematian ibu dan
bayi 3 kali dalam setahun,
Melakukan pembelajaran kasus
kematian ibu dan bayi bagi petugas
3 kali dalam setahun, Melakukan
Audit Medis terhadap kasus
kematian Ibu dan Bayi di Puskesmas
dan di Dinas Kesehatan,
Meningkatkan kegiatan Kelas ibu
Hamil dan Kelas Ibu Balita,
Melakukan skrining PEB atau
eklamsia pada setiap ibu hamil, dan
merujuk ke RSUD Jombang (khusus
kasus PEB). (Profil Kesehatan
Kabupaten Jombang, 2018).
Penurunan AKI dan AKB saat
ini masih menjadi prioritas program
kesehatan di Indonesia. Karena itu
bidan harus memiliki filosofi asuhan
kebidanan yang menekankan
asuhannya terhadap perempuan
(Woman Centered Care) Salah satu
upaya untuk meningkatkan
klasifikasi bidan adalah menerapkan
model asuhan kebidanan yang
berkelanjutan (Continuity Of Care/
CoC) dalam pendidikan klinik
(Hanifaria, 2015).
METODE
Studi kasus asuhan kebidanan
komprehensif pada ibu hamil,
bersalinan, bayi baru lahir, nifas dan
keluarga berencana ini dilakukan
dengan menggunakan jenis metode
penelitian studi penelaahan kasus
dengan cara meneliti suatu
permasalahan yang berhubungan
dengan kasus itu sendiri, faktor –
faktor yang mempengaruhi,
kejadian-kejadian khusus yang
mucul sehubungan dengan kasus,
maupun tindakan dan reaksi kasus
terhadap suatu perlakuan.
Studi kasus yang digunakan
menggunakan asuhan kebidanan
menurut 4 langkah manajemen
SOAP dari pengkajian data
subyektif dan obyektif. Analisa,
penatalaksanaan pada Asuhan
Kebidanan Secara Komprehensif
pada Ny “P” Desa Puton Kecamatan
Diwek Kabupaten Jombang.
Teknik pengambilan data
dilakukan dengan menggunakan :
Data Primer ( Wawancara,
82
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Observasi) dan Data Sekunder Data
sekunder adalah sumber data
penelitian yang diperoleh melalui
media perantara atau secara tidak
langsung yang berupa buku, catatan,
bukti yang telah ada, atau arsip baik
yang dipublikasikan maupun yang
tidak dipublikasikan secara umum.
(Notoatmodjo, 2011; 76).
Untuk melengkapi data yang ada
hubunganya dengan masalah yang di
temukan maka peniliti mengambil
data dengan studi dokumentasi yaitu
mendapatkan data dari dokumen
atau catatan medik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian
laporan tugas akhir yang membahas
kesenjangan yang terjadi selama
penulis melaksanakan Asuhan
Kebidanan pada Ny. “S”. Asuhan
yang berkesinambungan telah
diberikan kepada Ny. S yang
dimulai dari kehamilan Trimester
III bersalin, nifas dan bayi baru
lahir sampai dengan Keluarga
Berencana (KB) yang salah satu
tujuannya adalah meningkatkan
kualitas pelayanan kebidanan
dindonesia dengan menggunakan
pendekatan yang berbeda-beda,
yaitu secara continuity of care.
Asuhan ini juga secara tidak
langsung akan sangat
mempengaruhi penekanan AKI di
Indonesia yang diharapkan dapat
turun sesuai dengan apa yang
diharapkan.
1. KEHAMILAN
Berdasarkan anamnesa pada
Trimester I Ny S belum pernah
melakukan pemeriksaan kehamilan
atau Antenatal Care (ANC), pada
Trimester I sebanyak 1 kali
Trimesester II sebanyak 3 kali, dan
pada Trimester III sebanyak 5 kali.
Dilakukan pemeriksaan
laboratorium yaitu Hb, dari hasil
pemeriksaan kadar Hb ibu 11,1
gr%. Dengan demikian ibu harus
mendapatkan 90 tablet suplemen
besi saat hamil terhadap kejadian
anemia dan status besi pada ibu
hamil. Dan dianjurkan dikosumsi
malam hari satu tablet setiap harinya
dengan air putih atau jus untuk
mengatasi anemia serta
memberitahu ibu jenis makanan
yang mengandung kadar
haemoglobin tinggi yang berasal
dari nutrisi nabati seperti: sayur
(bayam, kangkung, dan brokoli),
83
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
buah (semangka, tomat, apel,
pisang, jeruk, kurma dan alpukat),
kacang-kacangan (buncis, tempe
dan kacang almond).
Pada Kunjungan ANC ibu pada
trimester ke III usia kehamilan 37-38
minggu tekanan darah ibu tinggi
yaitu 150/100 sehingga ibu harus
dilakukan observasi (MRS
puskesmas) dan dirujuk ke RS.
2. PERSALINAN
Ibu mengatakan pada tanggal
16-12-2019 jam 05:00 WIB ibu
merasa kencang-kencang namun
tidak teratur dan tidak mengeluarkan
lendir bercampur darah. Pada
tanggal 16-12-2019 jam 09:00 WIB
Suami dan keluarga membawa ibu
ke RSUD Jombang, setelah
dilakukan pemeriksaan oleh bidan
didapatkan tekanan darah ibu tinggi
yaitu 160/100 mmHg dan terdapat
oedema pada kaki ibu serta denyut
jantung janinnya 160x/menit,
dilakukan pemeriksaan dalam belum
ada pembukaan. Ibu megatakan pada
jam 17:00 WIB ibu dan keluarga
dijelaskan bahwa keadaan ibu saat
ini mengalami tekanan darah tinggi
dan juga oedema pada kaki maka
dokter menganjurkan ibu untuk
dilakukan induksi persalinan, ibu
dan keluarga setuju untuk dilakukan
induksi.
Ibu mengatakan pada tanggal
17-12-2019 jam 12.00 WIB terasa
ada keluar cairan dan kain terasa
basah serta perutnya semakin sering
mules, ingin BAB dan ingin
meneran. Pada pemeriksaan jam
13.45 WIB ibu megatakan sudah
pembukaan 5, TD : 140/80 mmHg,
tidak lama kemudian pembukaan 9
dan langsung pembukaan lengkap
dan bidan segera mendampingi ibu
dan mengajarkan ibu cara meneran
yang benar.
Ibu mengatakan pada jam 14.50
WIB bayinya lahir spontan, jenis
kelamin laki-laki, langsung
menagis. Setelah tali pusat dipotong
bayi segera di susukan (IMD). ibu
mengatakan plasenta lahir jam 15.00
WIB. Ibu mengatakan sangat senang
karena bayi dan plasenta nya sudah
lahir dan ibu merasa senang karena
tekanan darahnya setelah
melahirkan perlahan menurun hasil
pemeriksaan oleh bidan dirumah
sakit ibu setelah melahirkan tekanan
darah 130/100 mmHg, dan terdapat
jahitan perineum.
84
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
3. NIFAS
Masa nifas Ny. S dilakukan
sebanyak 3 kali yaitu pada 6 hari
postpartum, 2 minggu post partum,
dan 6 minggu postpartum hal ini
sesuai teori Saifuddin, (2012)
bahwa masa nifas dimulai sejak 2
jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu.
Berlangsung secara normal
tanpa ada komplikasi seperti adanya
perdarahan, sub involusi, maupun
infeksi dan pengeluaran ASI tidak
ada masalah. Selama melakukan
asuhan penulis melakukannya sesuai
dengan tujuan pengawasan masa
nifas diantaranya menjaga kesehatan
bayinya baik fisik maupun
psikologis, melakukan skrining yang
komprehensif, mendeteksi masalah,
memberikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, menyusui, dan
imunisasi pada bayi sesuai dengan
teori. Dari hasil pemantauan tersebut
didapatkan keadaan ibu baik.
Periode nifas pada
Ny”S”berlangsung baik dan
menunjukkan tidak ada kesenjangan
antara tinjauan kasus dan tinjauan
pustaka
4. BAYI BARU LAHIR
Pada pengumpulan data tidak
ditemukan adanya kelainan yang
mengarah pada komplikasi.
Kunjungan yang dilakukan pada
bayi baru lahir dilakukan sebanyak 3
kali yaitu pada usia 6-48 jam
postnatal, 3-7 hari postnatal, dan 8-
28 postnatal.
Setiap dilakukan kunjungan
rumah, bayi Ny. S tidak pernah
mendapat makanan selain ASI dan
dapat menyusui dengan baik
dikarenakan ASI diberikan secara on
demand atau sesuai kebutuhan bayi,
setiap hari dan setiap malam. Hal ini
sejalan dengan teori yang
rekomendasi kepada para ibu, bila
memungkinkan memberikan ASI
eksklusif sampai 6 bulan dengan
menerapkan pemberian ASI secara
on demand atau sesuai kebutuhan
bayi, setiap hari dan setiap malam.
Berdasarkan pengkajian yang
dilakukan mendapati berat badan
bayi Ny”S” hanya 2800 gram
sedangkan normal berat badan lahir
antara 2500-4000 gram. Hal ini
menunjukan ada kesenjangan antara
tinjaun kasus dan tinjauan teori.
5. KELUARGA BERENCANA
85
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Asuhan keluarga berencana pada
Ny. S dilakukan 6 minggu setelah
ibu bersalin atau lewat dari masa
nifas. Asuhan tersebut meliputi
pengkajian riwayat kontrasepsi
sebelumnya, memperkenalkan dan
menjelaskan kembali metode
kontrasepsi yang pada saat ini
sedang dibutuhkan ibu.
Ny. S menginginkan kontrasepsi
yang tidak menganggu ASI, karena
ingin memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya. Ny.S telah
memutuskan ingin menggunakan
metode amenorhea lactase (MAL)
dan Ny S juga telah memenuhi
syarat dalam penggunaan MAL ini
yaitu Ny. S memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya dan Ny. S
belum dapat haid. Sehingga dalam
pelaksanaan MAL ini tidak
didapatkan kesulitan ataupun
masalah. Setelah pelaksanaan MAL
ini Ny. S ingin menggunakan alat
kontrasepsi yaitu KB Suntik 3 bulan
karena Ny.S ingin menjarangkan
kehamilannya. Ny.S telah mendapat
penjelasan tentang keuntungan
maupun kekurangan dari metode
MAL ini.
KESIMPULAN
1. Asuhan antenatal care yang
diberikan kepada Ny. S pada
umur kehamilan 38 minggu
sesuai dengan kebijakan Asuhan
Standar 10T. Selama dilakukan
observasi kehamilan keluhan
yang dialami Ny.S yaitu tekanan
darahnya tinggi keluhan ini
masuk kedalam kategori
patologis.
2. Asuhan intranatal care pada Ny. S
dilakukan di Rumah Sakit dan
dilakukan prosedur induksi
dikarenakan tekanan darah ibu
tinggi, jika Ny Stidak segera
dilakukan persalinan akan
menyebab kan resiko pada ibu
maupun janinnya. Secara
keseluruhan proses persalinan
Ny. S berjalan dengan baik,
Pertolongan yang dilakukan
sesuai dengan Asuhan Persalinan
Normal (APN) terdapat laserasi
pada jalan lahir.
3. Kunjungan nifas pada Ny.S
dilakukan sebanyak 3 kali.
Selama memberikan asuhan nifas
pada Ny.S tidak ditemui adanya
penyulit dan komplikasi.
Keadaan umum ibu baik, proses
involusi berjalan normal, ibu
86
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
sudah diajari cara perawatan
payudara serta bayi tetap diberi
ASI eksklusif.
4. Asuhan bayi baru lahir Ny. S
yang dilanjutkan dengan asuhan
kebidanan 6-8 jam, 3-7 hari
postnatal, dan 8-28 postnatal,
kunjungan dilakuakan sebanyak 3
kali. Dengan hasil tidak
ditemukan masalah ataupun
komplikasi.
5. Asuhan Keluarga Berencana pada
Ny. S adalah Ny. S memilih untuk
menggunakan metode amenorhea
lactase (MAL). Ny.S telah
mendapat penjelasan tentang
keuntungan maupun kekurangan
dari metode MAL ini.
SARAN
a. Bagi Lahan Praktek
Penulis berharap Asuhan
kebidanan pada ibu hamil
trisemester III, bersalin, nifas, bayi
baru lahir dan keluarga berencana
dapat menjadi Referensi bagi
Puskesmas Peterongan dalam
melakukan pelayanan secara
komprehensif.
b.Bagi Institusi
Diharapkan kepada pimpinan
Stikes Husada Jombang
khususnya jurusan Kebidanan
Stikes Husada Jombang untuk
menyediakan sumber referensi
buku yang lebih up to date dan
dengan penerbit yang lebih
dipercaya di perpustakaan
Kebidanan Stikes Husada
Jombang untuk menunjang
penyusunan LTA, sehingga
penyusunan LTA di tahun depan
lebih berjalan baik dan tidak
kekurangan referensi lagi.
c. Bagi Penulis
Diharapkan dapat tetap
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam melakukan
asuhan kebidanan secara baik dan
benar kepada pasien.Dalam
menghadapi pasien harus lebih
teliti menanyakan riwayat-rawayat
yang lalu agar mendapat hasil
yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. ARTIKEL/PAPER
Artikel/paper dalam jurnal
Aspar, H., Harun, A., &
Sukarsih, S. (2019). Faktor
Yang Berhubungan dengan
Kejadian Keberhasilan
Induksi Persalinan di
87
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Rumah Sakit Umum
Bahagia Makassar Tahun
2019. JURNAL
KESEHATAN DELIMA
PELAMONIA, 3(2), 111-
117 (diunduh pada tanggal
25 April 2020).
Hasnani, F. H. (2019). Faktor
yang Mempengaruhi
Akseptor dalam Memilih
Alat Kontrasepsi
Suntik. Quality: Jurnal
Kesehatan, 13(1), 22-27.
(diunduh pada tanggal 17
maret 2020).
Idaman, M., Putri, E. Y., &
Rahmi, L.
(2019).ANALISIS RISIKO
PREEKLAMPSIA PADA
KEHAMILAN. Jurnal
Kesehatan, 10(3), 210-215.
(diunduh pada tanggal 25
April 2020).
Idyawati, M. N. (2019). Analisis
Aktivitas Kontraksi Uterus
dan Perinatal Outcome pada
Ibu Bersalin dengan
Induksi. Jurnal
Keperawatan
Silampari, 2(2), 53-65.
(diunduh pada tanggal 25
April 2020).
Pinontoan, V. M., & Tombokan,
S. G. (2015).Hubungan
umur dan paritas ibu dengan
kejadian bayi berat lahir
rendah. JIDAN (Jurnal
Ilmiah Bidan), 3(1), 20-25.
(diunduh pada tanggal 17
Maret 2020).
Sitorus, F. M., & Siahaan, J. M.
(2019). Pelayanan Keluarga
Berencana Pasca Persalinan
Dalam Upaya Mendukung
Percepatan Penurunan
Angka Kematian
Ibu. Midwifery
Journal, 3(2), 114-119.
(diunduh pada tanggal 17
Maret 2020).
Sunarsih, T. (2020). ASUHAN
KEBIDANAN
CONTINUITY OF CARE
DI PMB SUKANI EDI
MUNGGUR
SRIMARTANI
PIYUNGAN
BANTUL. Midwifery
Journal: Jurnal Kebidanan
UM. Mataram, 5(1), 39-44.
88
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
(diakses pada 18 Maret
2020)
Wijayanti, R. A., Amareta, D. I.,
Nuraini, N., Deharja, A.,
Alfiansyah, G., & Santi, M.
W. (2019).Analisis Faktor
yang Berpengaruh Terhadap
Angka Kematian Ibu (AKI)
di Kabupaten Jember Tahun
2018. Jurnal
Kesehatan, 6(3), 88-93.
(diunduh pada tanggal 17
Maret 2020).
2. ENSIKLOPEDI
Buku Profil Kesehatan Jatim
2018.
https://dinkes.jatimprov.go.
id/userfile/dokumen/BUKU
%20PROFIL%20KESEHA
TAN%20JATIM%202018.
pdf(diunduh pada tanggal
17 maret 2020)
Data dan Informasi Profil
Kesehatan Indonesia
2018.https://www.kemkes.g
o.id/resources/download/pu
sdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Data-dan-
Informasi_Profil-
Kesehatan-Indonesia-
2018.pdf(diunduh pada
tanggal 17 maret 2020)
DINKES Jombang. Profil
Kesehatan 2018
https://dinkes.jombangkab.
go.id/profil-kesehatan-
tahun-2018.koer(diunduh
pada tanggal 17 maret
2020)
Hardiani, T., Faridah, S., &
Ratnasari, R. (2019).
ASUHAN KEBIDANAN
CONTINUITY OF CARE
PADA NYNMASAHAMIL
SAMPAIDENGANKELU
ARGABERENCANA
DIPMB SETYAMI
NURHAYATI S.
ST. Health Sciences
Journal, 3(1), 53-77.
(diunduh pada tanggal 17
maret 2020)
Nur, A. F. (2019). HUBUNGAN
ANC DENGAN
KEJADIAN
PREEKLAMPSIA PADA
IBU HAMIL. (diunduh
pada tanggal 17 maret
2020).
Peraturan Kepala
Kependudukan Dan
89
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Keluarga Berencana
Nasional Nomor 24 Tahun
2017
http://jdih.bkkbn.go.id/publ
ic_assets/file/b46495c5589
3d8086a6fa2b5c2929af9.pd
f(diunduh pada tanggal 15
Mei 2020).
Shanty, N. M. N.
(2019). ASUHAN
KEBIDANAN
KOMPREHENSIF PADA
NY “M” DENGAN
KEHAMILAN NORMAL DI
PMB RIRIN DWI
AGUSTINI, SST DESA
JELAKOMBO
KECAMATAN JOMBANG
KABUPATEN
JOMBANG (Doctoral
dissertation, STIKES Insan
Cendekia Medika
Jombang).(diunduh pada
tanggal 17 Maret 2020).
Wahyuni, S. (2017). ASUHAN
KEBIDANAN PADA NY S
MASA HAMIL SAMPAI
DENGAN PELAYANAN
KELUARGA
BERENCANA DI KLINIK
PRATAMA TANJUNG
KECAMATAN DELI TUA
TAHUN
2017http://ecampus.poltekk
esmedan.ac.id/jspui/bitstrea
m/123456789/492/1/15266
15629098_LTA%20Sri%20
Wahyuni.pdf(diunduh pada
tanggal 17 maret 2020)