19

Click here to load reader

Asuhan Keperawatan Fraktur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

k

Citation preview

Asuhan Keperawatan FrakturKlavikula17SEP2014Tinggalkan komentarbyBetta HayyainAsuhan KeperawatanTag:Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula,distal klavikula,fraktur lengkap,fraktur terbuka,fraktur tertutup,gangguan fungsi tulang,klavikula,outstreched hand,patah tulang klavikula,tulang kolarLatar belakangTulang merupakan alat penopang dan sebagai pelindung pada tubuh.Tanpa tulang tubuh tidak akan tegak berdiri. Fungsi tulang dapat diklasifikasikan sebagai aspek mekanikal maupun aspek fisiologikal.Dari aspek mekanikal, tulang membina rangka tubuh badan dan memberikan sokongan yang kokoh terhadap tubuh. Sedangkan dari dari aspek fisiologikal tulang melindungi organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru dan lainnya. Tulang juga menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan plasma. Selain itu tulang sebagai tempat penyimpanan kalsium, fosfat, dan garam magnesium.Namun karena tulang bersifat relatif rapuh, pada keadaan tertentu tulang dapat mengalami patah, sehingga menyebabkan gangguan fungsi tulang terutama pada pergerakan.Insiden KejadianMenurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar(outstreched hand)dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai klavikula, namun baru-baru ini telah diungkapkan bahwa sebenarnya mekanisme secara umum patah tulang klavikula adalah hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras. Data ini dikemukankan oleh Nowak et a,l Nordqvist dan Peterson. Patah tulang klavikula karena jatuh dengan posisi lengan tertarik keluar(outstreched hand)hanya 6% terjadi pada kasus, sedangkan yang lainnya karena trauma bahu. Kasus patah tulang ini ditemukan sekitar 70% adalah hasil dari trauma dari kecelakaan lalu lintas.Kasus patah tulang klavikula termasuk kasus yang paling sering dijumpai. Pada anak-anak sekitar 1016 % dari semua kejadian patah tulang, sedangkan pada orang dewasa sekitar 2,65 %.DefinisiPatah tulang atau fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang yang umumnya disebabkan oleh tekanan. Peristiwa ini dapat Banyak sekali kasus patah tulang yang terjadi dan berbeda-beda pada daerah patah tulang tersebut. Pada kasus ini akan dibahas mengenai patah tulang bagian klavikula .Fraktur klavikula (tulang kolar) merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh atau hantaman langsung ke bahu. Lebih dari 80% fraktur ini terjadi pada sepertiga tengah atau proksimal klavikula.Etiologi Faktur Klavikula( Sarwono Prawirohardjo, 2005)Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut beberapa penyebab pada fraktur clavicula yaitu :1. Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis selama proses melahirkan.2. Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian dan yang lainnya.3. Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.4. Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi, keganasan clan lain-lain.PatofisiologiKlavikula adalah tulang pertama yang mengalami proses pengerasan selama perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6. Tulang klavikula, tulang humerus bagian proksimal dan tulang skapula bersama-sama membentuk bahu. Tulang klavikula juga membentuk hubungan antara anggota badan atas dan Thorax. Tulang ini membantu mengangkat bahu ke atas, ke luar, dan ke belakang thorax. Pada bagian proksimal tulang clavikula bergabung dengan sternum disebut sebagai sambungan sternoclavicular (SC). Pada bagian distal klavikula bergabung dengan acromion dari skapula membentuk sambungan acromioclavicular (AC).Patah tulang clavikula pada umumnya mudah untuk dikenali dikarenakan tulang klavikula adalah tulang yang terletak dibawak kulit (subcutaneus) dan tempatnya relatif di depan. Karena posisinya yang teletak dibawah kulit maka tulang ini sangat rawan sekali untuk patah. Patah tulang klavikula terjadi akibat dari tekanan yang kuat atau hantaman yang keras ke bahu. Energi tinggi yang menekan bahu ataupun pukulan langsung pada tulang akan menyebabkan fraktur.

Klasifikasi Patah Tulang Secara Umum : Fraktur lengkapadalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas sehingga tulang terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke sisi lain. Fraktur tidak lengkapadalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak menyeberang, sehingga tidak mengenai korteks (masih ada korteks yang utuh). Menurut Black dan Matassarin (1993) yaitu fraktur berdasarkan hubungan dengan dunia luar, meliputi: Fraktur tertutupyaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh, tulang tidak menonjol malalui kulit. Fraktur terbukayaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi infeksi.Lokasi patah tulang pada klavikuladiklasifikasikan menurut Dr. FL Allman tahun 1967 dan dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang membagi patah tulang klavikula menjadi 3 kelompok.1. Kelompok 1 : patah tulang pada sepertiga tengah tulangklavikula(insidensi kejadian 75-80%). Pada daerah ini tulang lemah dan tipis. Umumnya terjadi pada pasien yang muda.2. Kelompok 2 :patah tulang klavikulapada sepertiga distal (15-25%).Terbagi menjadi 3 tipe berdasarkan lokasiligament coracoclavicularyakni(yakni, conoid dan trapezoid). Tipe 1. Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya perpindahan tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular. Tipe 2 A. Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan ligament coracoclavicular masih melekat pada fragmen. Tipe 2 B. Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupun kedua-duanya. Tipe 3. Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yang melibatkan AC joint. Tipe 4. Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan fragmen proksimal berpindah keatas. Tipe 5. Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.3. Kelompok 3: patah tulang klavikula pada sepertiga proksimal (5%)Pada kejadian ini biasanya berhubungan dengan cidera neurovaskuler.

Gambaran Klinis dan pemeriksaan diagnosticGambaran klinis pada patah tulang klavikula biasanya penderita datang dengan keluhan jatuh atau trauma. Pasien merasakan rasa sakit bahu dan diperparah dengan setiap gerakan lengan. Pada pemeriksaan fisik pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang menonjol akibat desakan dari fragmen patah tulang. Pembengkakan lokal akan terlihat disertai perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat trauma dan gangguan sirkulasi yang mengikuti fraktur.Untuk memperjelas dan menegakkan diagnosis pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah : Pemeriksaan rontgen: Untuk menentukan lokasi, luas dan jenis fraktur. Scan tulang, CT-scan/ MRI: Memperlihatkan frakur dan mengidentifikasikan kerusakan jaringan lunak.Cara PenangananPada prinsipnya penangan patah tulang clavikula adalah untuk mencapai penyembuhan tulang dengan minimum tingkat morbiditas, hilangnya fungsi, dan sisa kelainan bentuk. Kebanyakan patah tulang clavikula telah berhasil ditangani dengan metode tanpa operasi. Perawatannonoperativedengan cara mengurangi gerakan di daerah patah tulang. Tujuan penanganan adalah menjaga bahu tetap dalam posisi normalnya dengan cara reduksi tertutup dan imobilisasi.Modifikasi spika bahu (gips Clavikula) atau balutan berbentuk angka delapan ataustrap klavikuladapat digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila dipergunakanstrap klavikula, ketiak harus diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus dipantau.Fraktur 1/3 distal klavikulatanpa pergeseran dan terpotongnya ligamen dapat ditangani dengan sling dan pembatasan gerakan lengan.Bila fraktur 1/3 distaldisertai dengan terputusnyaligamen korakoklavikular, akan terjadi pergeseran, yang harus ditangani dengan reduksi terbuka dan fiksasi interna.Selama imobilisasi pasien diperkenankan melakukan latihan gerakan tapi harus menghindari aktivitas yang berat. Tindak lanjut perawatan dilakukan dengan pemantauan yang dijadwalkan 1 hingga 2 minggu setelah cedera untuk menilai gejala klinis dan kemudian setiap 2 hingga 3 minggu sampai pasien tanpa gejala klinis. Pemeriksaan foto rontgen tidak perlu selama proses perawatan, tetapi akan lebih baik dilakukan pada saat proses penyatuan tulang yang biasanya dapat dilihat pada minggu ke 4 sampai minggu ke 6 (pada saat fase remodeling pada proses penyembuhan tulang). Tanda klinis penyatuan tulang adalah berkurangnya rasa sakit atau rasa sakit hilang, dapat melakukan gerakan bahu secara penuh, dan kekuatan kembalinormal.Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut : Fraktur terbuka. Terdapat cedera neurovaskuler. Fraktur comminuted. Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih. Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion). Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya (malunion).Pemberian obat pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri. Obat-obat yang dapat digunakan adalah obat kategori analgesik antiinflamasi seperti acetaminophen dan codeine dapat juga obat golongan NSAIDs seperti ibuprofen. G. PrognosisPatah tulang akan sembuh dengan baik jika dilakukan tindakan operative.KomplikasiKomplikasi akut: Cedera pembuluh darah Pneumouthorax HaemothoraxKomplikasi lambat : Mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal. Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan

PEMBAHASAN KASUS (Contoh Kasus)PENGKAJIANTanggal pengkajian : 14 april 2014Tanggal masuk : 13 april 2014Ruang /kelas : cempaka kelas 3Nomor register : 2014 55 12 28Diagnosa medis : Fraktur Clavicula Sinistra1. Identitas KlienNama Klien : Tn. SJenis Kelamin : Laki-lakiUsia : 32 tahunStatus Perkawinan : MenikahAgama : IslamSuku Bangsa : IndonesiaPendidikan : SMABahasa yang digunakan : IndonesiaPekerjaan : Karyawan SwastaSumber biaya (Pribadi, Perusahaan, Lain-lain) : PerusahaanSumber Informasi (Klien / Keluarga) : Klien2. ResumeKlien tiba di RSUD Pasar Rebo Poli Bedah Orthopaedy dengan diagnose Fraktur Clavikula Sinistra. Riwayat kecelakaan 1 (satu) minggu yang lalu, sebelumnya klien berobat ke klinik dan di rontgen ternyata ada fraktur kemudian klien disarankan untuk ke dokter spesialis bedah orthopaedy. Di poli bedah orthopaedy klien disarankan untuk operasi dan dijadwalkan tanggal 15 April 2014. Klien mengatakan setelah kecelakaan tangannya bengkak dan sakit bila digerakkan.Masalah keperawatan adalah nyeri berhubungan dengan diskontinitas jaringan tulang.Tindakan keperawatan adalah melakukan pengukuran tanda-tanda vital, mengkaji skala nyeri (P, Q, R, S,T), memberikan posisi senyaman mungkin, mengajarkan teknik relaksasi, dan melakukan pemindaian.Evaluasi klien : klien mengatakan nyeri pada daerah fraktur, skala nyeri 5, masalah belum diatasi dan askep dilanjutkan.Satu hari sebelum operasi klien masuk ruang rawat inap, dilakukan pemeriksaan laboratorium, dan terpasang infuse RA/8jam. Kemudian klien disiapkan untuk operasi (klien dipuasakan) dan pengisian inform consent. Kemudian tanggal 15 April 2014 pada pukul 08.00 wib klien menjalani operasi selesai pukul 12.30 wib.3. Riwayat KesehatanRiwayat Kesehatan Sekarang.Keluhan utama : nyeriFaktor Pencetus : ketika tangan digerakkanTimbulnya Keluhan : secara mendadakLamanya +/- 10 menitUpaya mengatasi : tarik napas dalamRiwayat kesehatan masa lalu.Klien tidak pernah mengalami kecelakaan lalu lintas sebelumnyaKlien mengalami riwayat alergi bila udara dinginKlien tidak pernah mengknsumsi obat jangka panjang sebelumnya.Riwayat kesehatan keluarga.Genogram (GAMBAR)

Didalam kelurga tidak ada penyakit yang pernah diderita yang menjadi factor resiko.Riwayat Psikososial dan spiritualKlien dekat dengan istri dan keluargaPila komunikasi terbuka pembuatan musyawarahKegiatan kemasyarakatan aktif dalam karang tarunaDampak penyakit klien terhadap keluarga : keluarga menjadi cemas dan khawatir.Klien ingin segera berkumpul dengan keluarganya dirumah.Mekanisme koping terhadap stress yaitu minum obat.Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan tidak adaAktifitas agama yang dilakukan yaitu berdoa dan sholatPengkajian Fisik :Pemeriksaan fisik umum :BB 53kg sebelum sakit 53 kg.TB 160 cmKeadaan umum : sedang, tidak ada pembesaran getah beningSistem penglihatan :posisi mata simetrisKelopak mata normalPergerakan bola mata normalKonjungtifa merah mudaKornea normalSklera anikterikPupil isokorOtot mata tidak ada kelainanFungsi penglihatan baikPemakaian kacamata : tidakPemakaian lensa kontak : tidakReaksi terhadap cahaya baikSistem pendengaranDaun telinga normalKondisi telinga tengah normalCairan dari telinga tidak adaTinitus tidak adaFungsi pendengaran normalSistem wicara normalSistem pernafasan :Nafas bersihTidak ada sumbatanTidak sesak nafasTidak menggunakan alat bantu pernafasanFruekuensi 22 x/ menitIrama teraturJenis pernafasan spontanPalpasi dada : tidak teraba taktil fremitusPerkusi dada : resonanSuara nafas vesikulerSistem kardiovaskulerNadi 88x/ menitIrama teraturDenyut kuatTekanan darah 120/ 90 mmhgTidak ada distensi vena jugularisTemperatur kulit hangatWarna kulit kemerahanPengisian kapiler 2 detikAdanya edema di tungkai atasSistem HematologiTidak pucatTidak ada pendarahanSistem Syaraf PusatTidak ada keluhan sakit kepalaTingkat kesadaran composmentisGCS E : 4, M : 6, V : 5Tidak ada peningkatan TIKReflek fisiologis normalReflek patologis tidak adaSistem PencernaanTidak ada kariesTidak ada stomatitisTidak ada lidah kotorSalifa normalTidak muntahTidak ada nyeri perutBising usus : 10 x/ menitTidak ada diareTidak ada konstipasiHepar tidak terabaAbdomen lembekSistem EndokrinTidak ada pembesaran kelenjar tiroidSistem urogenitalBalance cairan : intake 4000ml, output 3700mlBAK warna kuning jernihtidak ada distensi kandung kemihSistem IntegumenTurgor kulit elastisTemperatur kulit hangatWarna kulit kemerahanKeadaan kulit baikAda luka operasi di bahu kiriKondisi luka kondisi tertutupTidak ada kelainan kulitDaerah pemasangan infuse tidak PlebitisKeadaan rambut baik dan bersihSystem MusculoskeletalAdanya kesulitan dalam bergerakNyeri pada tulang dan sendiAdanya fraktur di clavikula sinistra, bengkakTonus otot baikKekuatan otot GambarffData PenunjangLaboratorium HB 15,4 gr/dlLeuko 10600/mm3Ht 43%Trombosit 226.000/mm3Masa pendarahan 03.00Masa pembekuan 12.00SGOT 23SGPT 12UREUM 17Kreatinin 0,89GDS 103Radiologi : Rontgen Thorak fraktur clavikulaPenatalaksanaanTerapi : IVFD RA / 8 jam injeksi bifotik 2 x 1 gram / iv injeksi ketese 3 x 30 mg / iv osteokal 2 x1 tab diet : makan biasa

Tuesday, September 20, 2011Penatalaksanaan patah tulang selangka / fraktur klavikulaPengertian Tulang selangka ( Klavikula )

Tulang selangka ( Klavikula ) adalah tulang panjang yang menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. Salah satu ujung klavikula terhubung ke dada dan yang lain adalah melekat pada tulang belikat. Tulang selangka terletak depan atas dada. Tulang selangka/Klavikula bertemu antara sendi bahu dengan tubuh untuk memungkinkan pergerakan lebih luas dan melindungi saraf dan pembuluh darah.

Apa yang menyebabkan Patah Tulang selangka / fraktur klavikula?

Patah Tulang selangka ( Fraktur klavikula) umumnya disebabkan oleh cedera atau trauma. Hal ini biasanya terjadi ketika jatuh sementara posisi tangan ketika terbentur terentang atau mendarat di bahu. Sebuah pukulan langsung ke bahu juga dapat menyebabkan patah tulang selangka / fraktur klavikula. Hal ini mungkin terjadi selama perkelahian, kecelakaan mobil, atau dalam olahraga, seperti sepak bola dan gulat.

Apa saja tanda dan gejala patah tulang selangka / fraktur klavikula?

Kemungkinan akan mengalami sakit, nyeri, pembengkakan, memar, atau benjolan pada daerah bahu atau dada atas. Tulang dapat menyodok melalui kulit, tidak terlihat normal. Bahu dan lengan bisa terasa lemah, mati rasa, dan kesemutan. Pergerakan bahu dan lengan juga akan terasa susah. Anda mungkin perlu untuk membantu pergerakan lengan dengan tangan yang lain untuk mengurangi rasa sakit atau ketika ingin menggerakan.

Bagaimana Patah Tulang selangka / fraktur klavikula didiagnosis?

1 CT scan.Sebuah mesin x-ray khusus menggunakan komputer untuk mengambil gambar dari klavikula Anda. Anda mungkin akan diberi pewarna sebelum gambar diambil. Pewarna biasanya diberikan dalam pembuluh darah Anda (Intra Vena). Pewarna ini dapat membantu petugas melihat foto yang lebih baik. Orang yang alergi terhadap yodium atau kerang (lobster, kepiting, atau udang) mungkin alergi terhadap beberapa pewarna. Beritahu petugas jika Anda alergi terhadap kerang, atau memiliki alergi atau kondisi medis lainnya.

2 Magnetic resonance imaging scan:Disebut juga MRI. MRI menggunakan gelombang magnetik untuk mengambil gambar tulang selangka /klavikula, tulang dada, dan daerah bahu. Selama MRI, gambar diambil dari tulang, otot, sendi, atau pembuluh darah. Anda perlu berbaring diam selama MRI.

3 X-rayx-ray digunakan untuk memeriksa patah tulang atau masalah lain. X-ray dari kedua klavikula Anda terluka dan terluka dapat diambil.

Pengobatan Patah Tulang selangka / Fraktur klavikula

Pengobatan akan sangat tergantung pada kerusakan dan jenis fraktur yang terjadi. Kebanyakan klavikula patah sembuh dengan sendiri. Anda mungkin perlu istirahat dan melakukan latihan khusus untuk membantu menyembuhkanya. Hal ini sangat penting untuk menjaga lengan Anda dari bergerak untuk memungkinkan klavikula untuk sembuh total atau perlu salah satu dari tindakan dibawah berikut:

1 Obat-obatan:Obat-obatan dapat diberikan untuk meringankan rasa sakit. Anda juga mungkin perlu obat antibiotik atau suntikan tetanus jika terdapat luka robek di kulit.

2 Sling atau selempang

Ada beberapa jenis sling yang dapat digunakan untuk mencegah klavikula patah dari kerusakan lebih lanjut. Sling di ikatkan di lengan dan digantungkan ke leher untuk kenyamanan dan keamanan.

3 Terapi pendukungpaket es dapat ditempatkan pada klavikula yang patah untuk mengurangi pembengkakan, nyeri, dan kemerahan. Latihan yang meningkatkan jangkauan gerak dapat dilakukan setelah rasa sakit berkurang. Hal ini membantu untuk membawa kembali kekuatan dan kekuatan bahu dan lengan.

4 PembedahanMungkin memerlukan pembedahan untuk mengembalikan tulang kembali ke posisi normal jika patah/ fraktur parah. Pembedahan juga mungkin diperlukan untuk memperbaiki klavikula yang menonjol keluar keluar melalui kulit. Pemasangan Plate screw / pen dapat digunakan untuk menahan tulang lebih stabil. Masalah lebih lanjut, seperti cedera pada saraf atau pembuluh darah juga dapat diobati dengan operasi.

Dengan pengobatan, seperti pembedahan, therapi fisik dan penggunaan obat-obatan, komplikasi dapat dicegah dan Anda dapat melanjutkan aktivitas normal kembali.Insyaallah.(Kumpulan Askep, diambil dari berbagai sumber).